BADAN PUSAT STATISTIK No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER 2010 HARGA GROSIR NAIK 0,17 PERSEN ;
Pada bulan Oktober 2010 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,17 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Kelompok Barang Impor Nonmigas sebesar 0,52 persen.
;
IHPB Bahan Baku, dan Barang Modal pada bulan Oktober 2010 naik masing-masing 0,28 persen, dan 0,84 persen. Sebaliknya IHPB Barang Konsumsi mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen.
;
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Oktober 2010 naik sebesar 0,26 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga bahan bangunan dari kayu, barang galian segala jenis, barang-barang logam lainnya, dan barang dari besi dan baja dasar. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain bahan bangunan dari logam, dan semen.
1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Oktober 2010 Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Oktober 2010 IHPB Umum Nonmigas adalah 176,02 atau naik 0,17 persen dari IHPB September 2010 sebesar 175,72. Kenaikan persentase perubahan IHPB terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks Sektor Pertambangan & Penggalian 0,37 persen, Sektor Industri 0,21 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,52 persen, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,02 persen. Sebaliknya pada bulan ini, Sektor Pertanian mengalami penurunan indeks sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Oktober 2010 antara lain padi/gabah, jagung, karet, kelapa sawit, minyak kelapa sawit, beras, rokok kretek, dan mesin-mesin untuk industri impor. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, ayam hidup, dan daging sapi. Pada bulan Oktober 2010 Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,10 persen. Sektor Pertambangan & Penggalian, dan Kelompok Barang Impor Nonmigas menyumbang andil masing-masing sebesar 0,01 dan 0,07 persen, sedangkan Sektor Pertanian menyumbang andil sebesar -0,01 persen. Walaupun pada bulan ini mengalami kenaikan indeks, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas tidak menyumbang andil secara signifikan. IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan Oktober 2010 secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan Oktober 2010 semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks, yaitu Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,26 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,25 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
1
Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,26 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,27 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,31 persen. Tabel 1 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan Oktober 2010 menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100) Perub IHPB Oktober 2010 Andil HPB thd September Oktober 2010 2010 (%)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB September 2010
IHPB Oktober 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
238,07
237,87
-0,08
-0,01
2
Pertambangan & Penggalian
213,39
214,17
0,37
0,01
3
Industri
173,64
174,01
0,21
0,10
Perdagangan Internasional 1
Impor Nonmigas
160,58
161,42
0,52
0,07
2
Ekspor Nonmigas
142,97
143,00
0,02
0,00
Umum Nonmigas
175,72
176,02
0,17
0,17
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada Oktober 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 170,20 pada September 2010 menjadi 170,68 pada Oktober 2010. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Impor masing-masing sebesar 0,27 dan 0,33 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan sebesar 1,36 persen, dan Subsektor Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,72 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subkelompok Hasil Industri Alat Angkutan sebesar 1,46 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain karet, minyak diesel, dan kendaraan bermotor dan suku cadang.
Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada Oktober 2010 mengalami perubahan indeks sebesar -0,05 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi penurunan indeks dari 184,08 pada September 2010 menjadi 183,98 pada Oktober 2010. Sektor Pertanian merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar -0,20 persen. Sebaliknya, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,12 dan 0,02 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan menyumbang -0,17 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi di Sektor Pertanian. Di Sektor Industri, pemberi andil terbesar adalah Subsektor Industri Minuman dan Pengolahan Tembakau sebesar 0,04 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok 2
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
Benang, Barang-Barang Rajutan, Permadani, Tali & Tekstil 0,01 persen. Komoditas yang memberi andil negatif cukup besar dalam perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi antara lain sayur-sayuran.
Kelompok Barang Modal Pada Oktober 2010, IHPB Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,84 persen, yaitu dari 154,81 pada September 2010 menjadi 156,11 pada Oktober 2010. Kenaikan ini utamanya disebabkan kenaikan indeks Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 0,65; 0,05 dan 1,66 persen. Pada bulan ini, Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin Industri Impor merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor dengan menyumbang sebesar 0,70 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan Oktober 2010 Menurut Sektor/ Kelompok Barang (2005=100)
I.
Perubahan IHPB Oktober 2010 IHPB Oktober 2010 thd September 2010 (%)
Andil Oktober 2010
Sektor/Kelompok Barang
IHPB September 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bahan Baku
170,20
170,68
0,28
0,28
Lokal
188,46
188,97
0,27
0,22
1.1.
Pertanian
226,99
227,87
0,39
0,09
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
213,37
214,15
0,36
0,01
1.3.
II.
Industri
174,97
175,36
0,22
0,12
Impor
117,39
117,78
0,33
0,06
Barang Konsumsi
184,08
183,98
-0,05
-0,05
2.1.
Pertanian
255,56
253,66
-0,74
-0,20
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
283,66
285,84
0,77
0,00
2.3.
Industri
176,97
177,29
0,18
0,12
Impor
118,39
118,72
0,28
0,02
III.
Barang modal
154,81
156,11
0,84
0,84
3.1.
Pertanian
217,09
218,51
0,65
0,00
3.2.
Industri
136,42
136,49
0,05
0,02
Impor
179,60
182,59
1,66
0,81
Kelompok Bangunan/Konstruksi IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada Oktober 2010 mengalami kenaikan dari 191,01 pada September 2010 menjadi 191,51 pada Oktober 2010 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,26 persen. Semua kelompok bangunan dalam IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,13 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,03 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,08 persen, Kelompok Bangunan dan
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
3
Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,01 persen. Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan Oktober 2010, antara lain: bahan bangunan dari kayu 0,66 persen, batu split 0,55 persen, barang galian segala jenis 0,50 persen, dan alat pertukangan dari logam 0,33 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah bahan bangunan dari logam 0,37 persen, semen 0,12 persen, dan kertas dan sejenisnya 0,04 persen.
Tabel 3 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Oktober 2010 Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100)
Kelompok Bangunan
IHPB September 2010
IHPB Oktober 2010
Perubahan IHPB Oktober 2010 thd September 2010 (%)
Andil Oktober 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal
185,53
186,01
0,26
0,13
Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian
201,27
201,77
0,25
0,03
Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan
198,94
199,46
0,26
0,08
Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi
181,76
182,25
0,27
0,01
Bangunan Lainnya
191,85
192,44
0,31
0,01
Konstruksi Indonesia
191,01
191,51
0,26
0,26
4
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Oktober 2010 (2005=100)
Kelompok Bahan Bangunan
IHPB September 2010
IHPB Oktober 2010
Perubahan IHPB Oktober 2010 thd September 2010 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Kayu gelondongan
217,00
217,68
0,31
2.
Barang galian segala jenis
225,65
226,77
0,50
3.
Kayu gergajian dan awetan
295,05
295,87
0,28
4.
Kayu lapis dan sejenisnya
148,69
148,99
0,20
5.
Bahan bangunan dari kayu
282,70
284,56
0,66
6.
Kertas dan sejenisnya
178,60
178,52
-0,04
7.
Cat, vernis dan lak
171,48
171,75
0,16
8.
Aspal
289,68
289,57
-0,04
9.
Hasil kilang minyak lainnya
197,33
199,39
1,04
10.
Barang-barang dari karet
221,43
222,05
0,28
11.
Barang-barang plastik
151,08
151,36
0,19
12.
Kaca lembaran
170,76
170,95
0,11
13.
Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat
197,13
197,14
0,01
14.
Semen
170,35
170,14
-0,12
15.
Batu split
193,92
194,99
0,55
16.
Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam
184,80
185,05
0,14
17.
Barang-barang dari besi dan baja dasar
153,33
153,68
0,23
18.
Barang-barang dari logam dasar bukan besi
116,99
117,06
0,06
19.
Alat pertukangan dari logam
183,20
183,80
0,33
20.
Bahan bangunan dari logam
192,92
192,21
-0,37
21.
Barang-barang logam lainnya
183,46
183,92
0,25
22.
Alat-alat berat dan perlengkapannya
146,49
147,01
0,35
23.
Mesin pembangkit dan motor listrik
121,96
122,58
0,51
24.
Perlengkapan listrik lainnya
185,33
185,91
0,31
25.
Aki (accu)
210,21
210,44
0,11
191,01
191,51
0,26
Inflasi Konstruksi Indonesia
2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan September 2010 Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan September 2010, indeks Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,44 dan 0,65 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan September 2010 adalah minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. IHPB Umum September 2010 naik dari 171,09 pada Agustus 2010, menjadi 171,89 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,47 persen. Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,17 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
5
Sektor Impor dan Sektor Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar 0,11 persen; 0,01 persen; 0,07 persen dan 0,12 persen. Tabel 5 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan September 2010 menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB Agustus 2010
IHPB September 2010
Perub IHPB September 2010 thd Agustus 2010 (%)
Andil September 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
236,64
238,07
0,60
0,11
2
Pertambangan & Penggalian
212,63
213,39
0,36
0,01
3
Industri
173,01
173,64
0,36
0,17
Perdagangan Internasional 1
Impor
159,00
159,70
0,44
0,07
2
Ekspor
136,44
137,33
0,65
0,12
Umum
171,09
171,89
0,47
0,47
Umum Tanpa Ekspor
181,25
182.03
0,43
0,35
Umum Tanpa Ekspor Migas
174,21
174,93
0,41
0,40
Umum Tanpa Impor
173,62
174,45
0,48
0,40 0,32 0,28
Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas
177,63
178,35
0,41
Umum Tanpa Impor dan Ekspor
187,68
188,49
0,43
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada September 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 179,25 pada Agustus 2010 menjadi 179,97 pada September 2010. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,39 dan 0,43 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan 1,08 persen dan Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan Dan Minyak Makan 1,34 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,06 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin-Mesin Untuk Industri dan Perlengkapannya sebesar 1,26 persen.
Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada September 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 189,15 pada Agustus 2010 menjadi 189,87 pada September 2010. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertanian 0,49 persen, Sektor Pertambangan & Penggalian 1,47 persen, Sektor Industri 0.37 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 0,21 persen. Pada Sektor Pertanian, Subsektor Perikanan menyumbang sebesar 0,07 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri 6
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
Minuman Dan Pengolahan Tembakau sebesar 0,06 persen. Pada Kelompok Barang Impor, pemberi andil terbesar adalah Subsektor Benang, Barang-Barang Rajutan, Permadani, Tali Dan Tekstil sebesar 0,01 persen.
Kelompok Barang Modal Pada September 2010, IHPB Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,48 persen, yaitu dari 154,08 pada Agustus 2010 menjadi 154,81 pada September 2010. Kenaikan ini disebabkan kenaikan barang-barang di Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 1,38 dan 0,97 persen. Sementara, Sektor Industri tidak mengalami kenaikan indeks secara signifikan.
Tabel 6 Persentase Perubahan dan Andil Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan September 2010 Menurut Sektor dan Kelompok (2005=100) Perubahan IHPB September 2010 IHPB thd Agustus September 2010 2010 (%)
Andil September 2010
Kelompok/Sektor
IHPB Agustus 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
Bahan Baku
179,25
179,97
0,40
0,40
Lokal
187,60
188,34
0,39
0,31
1.1.
Pertanian
225,43
226,99
0,69
0,15
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
212,61
213,37
0,36
0,01
1.3.
Industri
174,34
174,82
0,27
0,15
Impor
155,09
155,76
0,43
0,10
I.
II.
(5)
Barang Konsumsi
189,15
189,87
0,38
0,38
2.1.
Pertanian
254,32
255,56
0,49
0,13
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
279,54
283,66
1,47
0,00
2.3.
Industri
176,31
176,97
0,37
0,23
Impor
161,24
161,57
0,21
0,02
III.
Barang modal
154,08
154,81
0,48
0,48
3.1.
Pertanian
214,14
217,09
1,38
0,01
3.2.
Industri
136,41
136,42
0,00
0,00
Impor
177,88
179,60
0,97
0,47
Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 2010
7