BADAN PUSAT STATISTIK
No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR NOVEMBER 2010 HARGA GROSIR NAIK 0,36 PERSEN
1.
;
Pada bulan November 2010 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,36 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 0,53 persen.
;
IHPB Bahan Baku, dan Barang Konsumsi pada bulan November 2010 naik masing-masing 0,37 persen, dan 0,36 persen. Sebaliknya IHPB Barang Modal mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen.
;
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada November 2010 naik sebesar 0,16 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga barang-barang dari karet, barang-barang lainnya dari bahan bukan logam, aspal, dan mesin pembangkit dan motor listrik. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain bahan bangunan dari logam dan bahan bangunan dari kayu.
Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan November 2010
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan November 2010 IHPB Umum Nonmigas adalah 176,66 atau naik 0,36 persen dari IHPB Oktober 2010 sebesar 176,02. Kenaikan persentase perubahan IHPB terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di semua sektor, yaitu Sektor Pertanian 0,53 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,47 persen, Sektor Industri 0,32 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,19 persen dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,11 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan November 2010 antara lain sayur-sayuran, padi/gabah, beras, dan minyak kelapa sawit. Pada bulan November 2010 Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,16 persen. Sektor Pertanian, Kelompok Barang Impor Nonmigas, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas, masing-masing menyumbang andil sebesar 0,10; 0,03; dan 0,07 persen. Walaupun pada bulan ini Sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami kenaikan indeks, namun andil perubahannya tidak signifikan. IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan November 2010 secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan November 2010 semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,14 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,22 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,19 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,16 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,16 persen.
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
1
Tabel 1 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan November 2010 Menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB Oktober 2010
IHPB November 2010
Perub IHPB November 2010 thd Oktober 2010 (%)
Andil November 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
237,87
239,12
0,53
0,10
2
Pertambangan & Penggalian
214,17
214,40
0,11
0,00
3
Industri
174,01
174,57
0,32
0,16
Perdagangan Internasional 1
Impor Nonmigas
161,42
161,72
0,19
0,03
2
Ekspor Nonmigas
143,00
143,67
0,47
0,07
Umum Nonmigas
176,02
176,66
0,36
0,36
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada November 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,37 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 170,68 pada Oktober 2010 menjadi 171,31 pada November 2010. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Impor masing-masing sebesar 0,42 dan 0,14 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,02 persen, dan Subsektor Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,81 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subsektor Hasil Industri Peralatan dan Bahan Bangunan dari Logam sebesar 0,49 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain padi/gabah, minyak diesel, dan bahan bangunan dari logam.
Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada November 2010 mengalami perubahan indeks sebesar 0,36 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi kenaikan indeks dari 183,98 pada Oktober 2010 menjadi 184,65 pada November 2010. Sektor Industri merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar 0,26 persen. Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,06 dan 0,05 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Industri Penggilingan Padi, biji-bijian dan Makanan Hewan menyumbang andil yang sama besar yaitu 0,09 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok Hasil Industri Makanan, Minuman, Tembakau dan Pakan Hewan sebesar 0,03 persen.
2
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
Kelompok Barang Modal Pada November 2010, IHPB Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar -0,05 persen, yaitu dari 156,11 pada Oktober 2010 menjadi 156,04 pada November 2010. Penurunan ini utamanya disebabkan penurunan indeks Kelompok Barang Modal Impor dan Sektor Industri masing-masing sebesar -0,08 dan -0,02 persen, sedangkan Sektor Pertanian mengalami kenaikan 1,20 persen. Pada bulan ini, Subsektor Industri Perlengkapan Listrik, Barang Elektronik dan Komunikasi merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor dengan menyumbang sebesar -0,06 persen. Tabel 2 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan November 2010 Menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
I.
Perubahan IHPB November 2010 thd Oktober 2010 (%)
Andil November 2010
Sektor/Kelompok Barang
IHPB Oktober 2010
IHPB November 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
170,68
171,31
0,37
0,37
Bahan Baku Lokal
188,97
189,76
0,42
0,34
1.1.
Pertanian
227,87
229,58
0,75
0,17
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
214,15
214,37
0,11
0,00
1.3.
Industri
175,36
175,89
0,30
0,17
Impor
117,78
117,95
0,14
0,03
Barang Konsumsi
183,98
184,65
0,36
0,36
2.1.
Pertanian
253,66
254,20
0,21
0,06
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
285,84
286,87
0,36
0,00
2.3.
Industri
177,29
177,99
0,40
0,26
Impor
118,72
119,39
0,57
0,05
II.
III.
Barang modal
156,11
156,04
-0,05
-0,05
3.1.
Pertanian
218,51
221,15
1,20
0,00
3.2.
Industri
136,49
136,46
-0,02
-0,01
Impor
182,59
182,43
-0,08
-0,04
Kelompok Bangunan/Konstruksi IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada November 2010 mengalami kenaikan dari 191,51 pada Oktober 2010 menjadi 191,82 pada November 2010 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,16 persen. Semua kelompok bangunan dalam IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks harga konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,07 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,02 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,05 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,01 persen.
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
3
Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan November 2010, antara lain: barang-barang dari karet 0,54 persen, barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 0,43 persen, aspal 0,40 persen dan mesin pembangkit dan motor listrik 0,35 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah bahan bangunan dari logam 0,18 persen, kayu gelondongan 0,14 persen, dan bahan bangunan dari kayu 0,05 persen. Tabel 3 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan November 2010 Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100)
4
Kelompok Bangunan
IHPB Oktober 2010
IHPB November 2010
Perubahan IHPB November 2010 thd Oktober 2010 (%)
Andil November 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal
186,01
186,27
0,14
0,07
Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian
201,77
202,21
0,22
0,02
Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan
199,46
199,83
0,19
0,05
Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi
182,25
182,55
0,16
0,01
Bangunan Lainnya
192,44
192,74
0,16
0,01
Konstruksi Indonesia
191,51
191,82
0,16
0,16
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan November 2010 (2005=100)
Kelompok Bahan Bangunan
IHPB Oktober 2010
IHPB November 2010
Perubahan IHPB November 2010 thd Oktober 2010 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Kayu gelondongan
217,68
217,37
-0,14
2.
Barang galian segala jenis
226,77
227,12
0,15
3.
Kayu gergajian dan awetan
295,87
296,50
0,21
4.
Kayu lapis dan sejenisnya
148,99
149,26
0,18
5.
Bahan bangunan dari kayu
284,56
284,41
-0,05
6.
Kertas dan sejenisnya
178,52
178,99
0,26
7.
Cat, vernis dan lak
171,75
171,91
0,09
8.
Aspal
289,57
290,73
0,40
9.
Hasil kilang minyak lainnya
199,39
200,19
0,40
10.
Barang-barang dari karet
222,05
223,24
0,54
11.
Barang-barang plastik
151,36
151,39
0,02
12.
Kaca lembaran
170,95
171,28
0,19
13.
Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat
197,14
197,71
0,29
14.
Semen
170,14
170,33
0,11
15.
Batu split
194,99
195,24
0,13
16.
Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam
185,05
185,84
0,43
17.
Barang-barang dari besi dan baja dasar
153,68
154,09
0,27
18.
Barang-barang dari logam dasar bukan besi
117,06
117,29
0,20
19.
Alat pertukangan dari logam
183,80
183,90
0,05
20.
Bahan bangunan dari logam
192,21
191,87
-0,18
21.
Barang-barang logam lainnya
183,92
184,05
0,07
22.
Alat-alat berat dan perlengkapannya
147,01
147,12
0,07
23.
Mesin pembangkit dan motor listrik
122,58
123,01
0,35
24.
Perlengkapan listrik lainnya
185,91
186,41
0,27
25.
Aki (accu)
210,44
210,75
0,15
191,51
191,82
0,16
Perubahan Indeks Harga Konstruksi Indonesia
2.
Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Oktober 2010
Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan Oktober 2010, indeks Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,86 dan 0,90 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Oktober 2010 adalah minyak bumi impor, barang-barang hasil kilang minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. IHPB Umum Oktober 2010 naik dari 171,89 pada September 2010, menjadi 172,84 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,55 persen. Sektor Impor merupakan penyumbang andil terbesar pada Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
5
perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,30 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri dan Sektor Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar -0,02 persen; 0,01 persen; 0,10 persen dan 0,16 persen. Tabel 5 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan Oktober 2010 Menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB September 2010
IHPB Oktober 2010
Perub IHPB Oktober 2010 thd September 2010 (%)
Andil Oktober 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
238,07
237,87
-0,08
-0,02
2
Pertambangan & Penggalian
213,39
214,17
0,37
0,01
3
Industri
173,64
174,01
0,21
0,10
Perdagangan Internasional 1
Impor
159,70
162,67
1,86
0,30
2
Ekspor
137,33
138,57
0,90
0,16
Umum
171,89
172,84
0,55
0,55
Umum Tanpa Ekspor
182,03
182,89
0,47
0,39
Umum Tanpa Ekspor Migas
174,93
175,64
0,41
0,39
Umum Tanpa Impor
174,45
174,98
0,30
0,25
Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas
178,35
178,56
0,12
0,09
Umum Tanpa Impor dan Ekspor
188,49
188,75
0,14
0,09
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada Okober 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,62 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 179,97 pada September 2010 menjadi 181,09 pada Oktober 2010. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,28 dan 1,84 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan 1,36 persen dan Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,72 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,07 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Hasil Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,10 persen.
Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada Oktober 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 189,87 pada September 2010 menjadi 190,18 pada Oktober 2010. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertambangan & Penggalian 0,77 persen, Sektor Industri 0,18 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 2,09 persen. Sedangkan untuk Sektor Pertanian mengalami penurunan sebesar 0,74 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
Pada Sektor Impor, Subsektor Hasil Industri Pengilangan Minyak menyumbang sebesar 0,22 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri Penggilingan Padi, Biji-bijian dan Makanan Hewan sebesar 0,06 persen.
Kelompok Barang Modal Pada Oktober 2010, IHPB Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,84 persen, yaitu dari 154,81 pada September 2010 menjadi 156,11 pada Oktober 2010. Kenaikan ini disebabkan kenaikan barang-barang di Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 0,65; 0,05 dan 1,66 persen. Tabel 6 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Oktober 2010 Menurut Sektor dan Kelompok (2005=100)
I.
Kelompok/Sektor
IHPB September 2010
IHPB Oktober 2010
Perubahan IHPB Oktober 2010 thd September 2010 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
Andil Oktober 2010 (5)
Bahan Baku
179,97
181,09
0,62
0,62
Lokal
188,34
188,86
0,28
0,21
1.1.
Pertanian
226,99
227,87
0,39
0,08
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
213,37
214,15
0,36
0,01
1.3.
Industri
174,82
175,21
0,23
0,12
Impor
155,76
158,62
1,84
0,41
Barang Konsumsi
189,87
190,18
0,16
0,16
2.1.
II.
Pertanian
255,56
253,66
-0,74
-0,19
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
283,66
285,84
0,77
0,00
2.3.
Industri
176,97
177,29
0,18
0,12
Impor
161,57
164,95
2,09
0,24
III.
Barang modal
154,81
156,11
0,84
0,84
3.1.
Pertanian
217,09
218,51
0,65
0,00
3.2.
Industri
136,42
136,49
0,05
0,02
Impor
179,60
182,59
1,66
0,81
Berita Resmi Statistik No. 78/12/Th. XIII, 1 Desember 2010
7