BADAN PUSAT STATISTIK No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR DESEMBER 2010 HARGA GROSIR NAIK 0,68 PERSEN ;
Pada bulan Desember 2010 Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas naik sebesar 0,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada Sektor Pertanian sebesar 1,30 persen.
;
IHPB Bahan Baku, dan Barang Konsumsi pada bulan Desember 2010 naik masing-masing 0,68 persen, dan 0,79 persen. Sebaliknya IHPB Barang Modal mengalami penurunan indeks sebesar 0,04 persen.
;
IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi pada Desember 2010 naik sebesar 0,34 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga kaca lembaran, barang galian segala jenis, barangbarang dari karet, semen, dan aspal. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain mesin pembangkit dan motor listrik, batu split, dan barang-barang dari logam dasar bukan besi.
1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Desember 2010 Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Desember 2010 IHPB Umum Nonmigas adalah 177,87 atau naik 0,68 persen dari IHPB November 2010 sebesar 176,66. Kenaikan persentase perubahan IHPB terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks di semua sektor, yaitu Sektor Pertanian 1,30 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,74 persen, Sektor Industri 0,50 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,48 persen dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 0,44 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan November 2010 antara lain padi/gabah, sayur-sayuran, buah-buahan, karet, ikan laut, beras, dan minyak kelapa sawit. Pada bulan Desember 2010 Sektor Pertanian dan Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,25 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, Kelompok Barang Impor Nonmigas, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas, masing-masing menyumbang andil sebesar 0,01; 0,06; dan 0,11 persen. IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan Desember 2010 secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan Desember 2010 semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,31 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,38 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,37 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,27 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,33 persen.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
1
Tabel 1 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan Desember 2010 menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB November 2010
IHPB Desember 2010
Perub IHPB Desember 2010 thd November 2010 (%)
Andil Desember 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
239,12
242,24
1,30
0,25
2
Pertambangan & Penggalian
214,40
215,35
0,44
0,01
3
Industri
174,57
175,45
0,50
0,25
Perdagangan Internasional 1
Impor Nonmigas
161,72
162,49
0,48
0,06
2
Ekspor Nonmigas
143,67
144,73
0,74
0,11
Umum Nonmigas
176,66
177,87
0,68
0,68
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada Desember 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 171,31 pada November 2010 menjadi 172,47 pada Desember 2010. Kenaikan IHPB Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal dan Impor masingmasing sebesar 0,72 dan 0,48 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 2,05 persen, dan Subsektor Industri Bahan Kimia dan Barang-Barang dari Bahan Kimia 0,59 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subsektor Hasil Industri Barang-Barang Kimia sebesar 0,80 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain padi/gabah, bahan baku plastik, dan ban dan barang-barang lainnya dari karet.
Kelompok Barang Konsumsi Indeks Kelompok Barang Konsumsi pada Desember 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 184,65 pada November 2010 menjadi 186,11 pada Desember 2010. Sektor Industri merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar 0,42 persen. Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,29 dan 0,08 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan menyumbang andil 0,19 persen, dan merupakan penyumbang andil terbesar di Sektor Pertanian. Di Sektor Industri, penyumbang andil terbesar adalah Subsektor Industri Penggilingan Padi, Biji-bijian dan Makanan Hewan sebesar 0,22 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok Hasil Industri Makanan, Minuman, Tembakau dan Pakan Hewan sebesar 0,05 persen.
2
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
Kelompok Barang Modal Pada Desember 2010, IHPB Barang Modal mengalami penurunan sebesar -0,04 persen, yaitu dari 156,04 pada November 2010 menjadi 155,97 pada Desember 2010. Penurunan ini disebabkan menurunnya indeks Sektor Pertanian, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas masing-masing sebesar 0,27; 0,02; dan 0,06 persen. Pada bulan ini, Subsektor Industri Mesin Pembangkit, Motor Listrik, dan Lainnya merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas dengan menyumbang sebesar -0,05 persen. Tabel 2 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan Desember 2010 Menurut Sektor/ Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB November 2010
IHPB Desember 2010
Perubahan IHPB Desember 2010 thd November 2010 (%)
Andil Desember 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bahan Baku
171,31
172,47
0,68
0,68
Lokal
189,76
191,12
0,72
0,59
1.1.
Pertanian
229,58
232,88
1,44
0,33
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
214,37
215,33
0,45
0,02
I.
1.3.
II.
Industri
175,89
176,67
0,44
0,25
Impor
117,95
118,52
0,48
0,09
Barang Konsumsi
184,65
186,11
0,79
0,79
2.1.
Pertanian
254,20
257,03
1,12
0,29
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
286,87
292,15
1,84
0,00
2.3.
Industri
177,99
179,13
0,64
0,42
Impor
119,39
120,55
0,97
0,08 -0,04
III.
Barang modal
156,04
155,97
-0,04
3.1.
Pertanian
221,15
220,54
-0,27
0,00
3.2.
Industri
136,46
136,43
-0,02
-0,01
Impor
182,43
182,32
-0,06
-0,03
Kelompok Bangunan/Konstruksi IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada Desember 2010 mengalami kenaikan 0,34 persen, yaitu dari 191,82 pada November 2010 menjadi 192,47 pada Desember 2010. Semua kelompok bangunan dalam IHPB Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks harga konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,16 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,04 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,11 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,02 persen. Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan Desember 2010, antara lain: kaca lembaran 1,14 persen, barang galian segala jenis 0,63 persen, barang-barang dari karet 0,42 persen, semen Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
3
0,39 persen, dan aspal 0,17 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah mesin pembangkit dan motor listrik 0,67 persen, batu split 0,26 persen, barang-barang dari logam dasar bukan besi 0,12 persen, dan barang-barang plastik 0,11 persen.
Tabel 3 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Desember 2010 Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100)
Kelompok Bangunan
IHPB November 2010
IHPB Desember 2010
Perubahan IHPB Desember 2010 thd November 2010 (%)
Andil Desember 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal
186,27
186,85
0,31
0,16
Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian
202,21
202,97
0,38
0,04
Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan
199,83
200,57
0,37
0,11
Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi
182,55
183,04
0,27
0,01
Bangunan Lainnya
192,74
193,37
0,33
0,02
Konstruksi Indonesia
191,82
192,47
0,34
0,34
4
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Desember 2010 (2005=100)
Kelompok Bahan Bangunan
IHPB November 2010
IHPB Desember 2010
Perubahan IHPB Desember 2010 thd November 2010 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Kayu gelondongan
217,37
217,54
0,08
2.
Barang galian segala jenis
227,12
228,55
0,63
3.
Kayu gergajian dan awetan
296,50
297,48
0,33
4.
Kayu lapis dan sejenisnya
149,26
149,12
-0,09
5.
Bahan bangunan dari kayu
284,41
284,75
0,12
6.
Kertas dan sejenisnya
178,99
180,44
0,81
7.
Cat, vernis dan lak
171,91
172,49
0,34
8.
Aspal
290,73
291,22
0,17
9.
Hasil kilang minyak lainnya
200,19
202,32
1,06
10.
Barang-barang dari karet
223,24
224,18
0,42
11.
Barang-barang plastik
151,39
151,23
-0,11
12.
Kaca lembaran
171,28
173,23
1,14
13.
Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat
197,71
199,47
0,89
14.
Semen
170,33
170,99
0,39
15.
Batu split
195,24
194,74
-0,26
16.
Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam
185,84
185,77
-0,04
17.
Barang-barang dari besi dan baja dasar
154,09
154,26
0,11
18.
Barang-barang dari logam dasar bukan besi
117,29
117,15
-0,12
19.
Alat pertukangan dari logam
183,90
184,09
0,10
20.
Bahan bangunan dari logam
191,87
191,99
0,06
21.
Barang-barang logam lainnya
184,05
184,13
0,04
22.
Alat-alat berat dan perlengkapannya
147,12
147,57
0,31
23.
Mesin pembangkit dan motor listrik
123,01
122,18
-0,67
24.
Perlengkapan listrik lainnya
186,41
187,44
0,55
25.
Aki (accu)
210,75
210,74
0,00
191,82
192,47
0,34
Perubahan Indeks Harga Konstruksi Indonesia
2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan November 2010 Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan November 2010, indeks harga Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,91 dan 1,35 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan November 2010 adalah minyak bumi impor, barang-barang hasil kilang minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. IHPB Umum naik 0,64 persen dari 172,84 pada Oktober 2010 menjadi 173,95 pada November 2010. Kelompok Barang Ekspor merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,25 persen. Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Impor menyumbang
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
5
andil masing-masing sebesar 0,09 persen; 0,15 persen; dan 0,15 persen. Walaupun mengalami perubahan indeks, Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan pada perubahan IHPB bulan November 2010. Tabel 5 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Indonesia Bulan November 2010 menurut Sektor/Kelompok Barang (2005=100)
Sektor/Kelompok Barang
IHPB Oktober 2010
IHPB November 2010
Perub IHPB November 2010 thd Oktober 2010 (%)
Andil November 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sektor Domestik 1
Pertanian
237,87
239,12
0,53
0,09
2
Pertambangan & Penggalian
214,17
214,40
0,11
0,00
3
Industri
174,01
174,57
0,32
0,15
Perdagangan Internasional 1
Impor
162,67
164,15
0,91
0,15
2
Ekspor
138,57
140,44
1,35
0,25
Umum
172,84
173,95
0,64
0,64
Umum Tanpa Ekspor
182,89
183,77
0,48
0,39
Umum Tanpa Ekspor Migas
175,64
176,48
0,48
0,46
Umum Tanpa Impor
174,98
176,00
0,58
0,49
Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas
178,56
179,26
0,39
0,31
Umum Tanpa Impor dan Ekspor
188,75
189,45
0,37
0,24
Bahan Baku IHPB Bahan Baku pada November 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 181,09 pada Oktober 2010 menjadi 182,06 pada November 2010. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,42 dan 0,93 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Pangan 1,02 persen dan Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,81 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,10 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Hasil Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,31 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain: padi/gabah, minyak bakar, dan minyak bumi impor.
Kelompok Barang Konsumsi Indeks Kelompok Barang Konsumsi pada November 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,47 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 190,18 pada Oktober 2010 menjadi 191,08 pada November 2010. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertanian 0,21 persen, Sektor Pertambangan & Penggalian 0,36 persen, Sektor Industri 0,40 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 1,45 persen.
6
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
Pada Kelompok Barang Impor, Subkelompok Hasil Industri Pengilangan Minyak menyumbang sebesar 0,12 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri Penggilangan Minyak Bumi sebesar 0,03 persen.
Kelompok Barang Modal Pada November 2010, IHPB Barang Modal mengalami penurunan sebesar -0,05 persen, yaitu dari 156,11 pada Oktober 2010 menjadi 156,04 pada November 2010. Penurunan ini utamanya disebabkan indeks harga perdagangan besar di Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing turun sebesar 0,02 dan 0,08 persen, sedangkan Sektor Pertanian mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,20 persen. Subsektor Industri Perlengkapan Listrik, Barang Elektronik, dan Komunikasi menyumbang sebesar -0,06 persen, dan merupakan penyumbang andil terbesar di Sektor Industri Kelompok Barang Modal. Pada Kelompok Barang Modal Impor, penyumbang andil terbesar adalah Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin-Mesin Untuk Industri dan Perlengkapannya sebesar -0,05 persen. Tabel 6 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan November 2010 Menurut Sektor dan Kelompok (2005=100)
I.
Perubahan IHPB November 2010 IHPB November thd Oktober 2010 2010 (%)
Andil November 2010
Kelompok/Sektor
IHPB Oktober 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bahan Baku
181,09
182,06
0,53
0,53 0,33
Lokal
188,86
189,66
0,42
1.1.
Pertanian
227,87
229,58
0,75
0,16
1.2.
Pertambangan dan Penggalian
214,15
214,37
0,11
0,00
1.3.
Industri
175,21
175,75
0,31
0,16
Impor
158,62
160,09
0,93
0,21
Barang Konsumsi
190,18
191,08
0,47
0,47
2.1.
Pertanian
253,66
254,20
0,21
0,05
2.2.
Pertambangan dan Penggalian
285,84
286,87
0,36
0,00
2.3.
Industri
177,29
177,99
0,40
0,25
Impor
164,95
167,35
1,45
0,17 -0,05
II.
III.
Barang modal
156,11
156,04
-0,05
3.1.
Pertanian
218,51
221,15
1,20
0,00
3.2.
Industri
136,49
136,46
-0,02
-0,01
Impor
182,59
182,43
-0,08
-0,04
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
7
3. Perkembangan IHPB Tahun 2010 a. IHPB Nonmigas Selama (Januari-Desember) tahun 2010, IHPB umum nonmigas naik sebesar 5,60 persen, yaitu dari 168,44 pada Desember 2009 menjadi 177,87 pada Desember 2010. Pada sektor domestik, perubahan IHPB tertinggi adalah pada Sektor Pertanian sebesar 10,15 persen. Sedangkan pada perdagangan internasional, perubahan IHPB tertinggi terjadi pada Kelompok Barang Ekspor sebesar 5,02 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Impor Nonmigas, mengalami perubahan indeks harga berturut-turut sebesar 2,87; 4,70; dan 3,27 persen Berdasarkan besarnya andil perubahan indeks selama tahun 2010, penyumbang andil terbesar adalah Sektor Industri sebesar 2,36 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar 1,91; 0,07; 0,46; dan 0,79 persen selama tahun 2010. Grafik 1 Perkembangan IHPB Nonmigas Tahun 2010
240 220 200 180 160 140 120 100 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Umum
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri
Impor Nonmigas
Ekspor Nonmigas
b. IHPB Konstruksi Indonesia IHPB Konstruksi Indonesia selama tahun 2010 (Januari-Desember) mengalami kenaikan sebesar 2,09 persen, yaitu dari 188,53 pada Desember 2009 menjadi 192,47 pada Desember 2010. Perubahan indeks tertinggi terjadi pada Kelompok Bangunan Lainnya yang naik sebesar 2,32 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal merupakan penyumbang andil tertinggi pada perubahan IHPB Konstruksi Indonesia dengan menyumbang sebesar 1,03 persen. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan; Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi; dan Kelompok Bangunan Lainnya, berturut-turut menyumbang andil sebesar 0,23; 0,63; 0,10; dan 0,10 persen (lihat tabel 7).
8
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
Tabel 7 Persentase dan Andil Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Tahun 2010 Menurut Kelompok Jenis Bangunan (2005=100)
Kelompok Bangunan
IHPB Desember 2009
IHPB Desember 2010
Perubahan IHPB Desember 2010 thd Desember 2009 (%)
Andil Tahun 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal
183,18
186,85
2,00
1,03
Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian
198,77
202,97
2,11
0,23
Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan
196,30
200,57
2,18
0,63
Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi
178,94
183,04
2,29
0,10
Bangunan Lainnya
188,98
193,37
2,32
0,10
Konstruksi Indonesia
188,53
192,47
2,09
2,09
c. IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi dan Barang Modal Selama tahun 2010 (Januari-Desember) IHPB Bahan Baku mengalami kenaikan sebesar 5,18 persen. Perubahan ini utamanya disebabkan perubahan indeks HPB Bahan Baku Lokal sebesar 5,75 persen. Sementara perubahan indeks Bahan Baku Impor Nonmigas hanya sebesar 2,61 persen. Dalam Bahan Baku Lokal, perubahan indeks HPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian yaitu sebesar 11,05 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian, dan Sektor Industri hanya mengalami perubahan indeks HPB masing-masing sebesar 2,87 dan 3,91 persen. Andil Bahan Baku Lokal dan Bahan Baku Impor Nonmigas terhadap perubahan indeks harga Bahan Baku selama tahun 2010 adalah masing-masing sebesar 4,71 dan 0,47 persen. Sektor Pertanian merupakan penyumbang andil tertinggi pada andil Bahan Baku Lokal. IHPB Barang Konsumsi mengalami kenaikan sebesar 6,78 persen selama tahun 2010. Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar dalam perubahan IHPB Barang Konsumsi, yaitu sebesar 4,30 persen. Sektor Pertanian dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas menyumbang masingmasing sebesar 2,27 dan 0,21 persen terhadap perubahan IHPB Barang Konsumsi. Sedangkan Sektor Pertambangan dan Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan walaupun mengalami perubahan indeks sebesar 10,14 persen selama tahun 2010. Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2010, IHPB Kelompok Barang Modal hanya mengalami kenaikan sebesar 3,28 persen. Utamanya disebabkan oleh kenaikan IHPB Kelompok Barang Modal Impor Nonmigas sebesar 6,48 persen yang juga menyumbang andil sebesar 3,11 persen pada perubahan IHPB Kelompok Barang Modal.
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
9
Grafik 2 Perkembangan IHPB Bahan Baku, Barang Konsumsi dan Barang Modal Tahun 2010
240
220
200
180
160
140
120
100 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Bahan Baku
10
Jun
Jul
Ags
Barang Konsumsi
Berita Resmi Statistik No. 05/01/Th. XIV, 3 Januari 2011
Sep
Okt
Barang Modal
Nov
Des