PERANCANGAN APLIKASI TRANSAKSI PENJUALAN PADA PABRIK PENGGILINGAN BATU SURYA KENCANA PKP-RI KABUPATEN MAGETAN BERBASIS JAVA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Devansyah Putra Pideksa 09.11.3033
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
DESIGNING APLICATIONS SALES TRANSACTION ON STONE MILLING PLANT SURYA KENCANA PKP-RI MAGETAN BASED JAVA
PERANCANGAN APLIKASI TRANSAKSI PENJUALAN PADA PABRIK PENGGILINGAN BATU SURYA KENCANA PKP-RI KABUPATEN MAGETAN BERBASIS JAVA Devansyah Putra Pideksa Bambang Sudaryatno Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Ease in making financial reports on buying and selling is very important to note. Recording sales transactions conducted every day by an organization or company carrying on its activities, that is, when the supply of goods to buy and re-sell process. The process will go very quickly when the demand for the product increases. In this case the need for information technology is critical to the growth of a company. As the stone mill Surya Kencana which is a unit of the Center for Employee Cooperative Republic of Indonesia (PKP-RI) Magetan. The company is in desperate need of a system to process financial transactions. Starting from the purchase of raw materials, operating costs, sales transactions to manufacture their reports. So with this computerized system will support the performance of the company itself. In this paper the author tries to analyze all problems and give positive suggestions for the company. So the author is very interested in making a java based application to assist officers in performing recording transactions in and out of goods or products that happen every day. Which is expected to help smooth the work of the grinding mill. Therefore in this thesis author takes the title of Sales Transaction Design Applications in Plants Milling Stone Surya Kencana PKP-RI Magetan Java based.
Keywords: Sales Transaction, Stone milling plant
1.
Pendahuluan
Hasil pekerjaan yang rapi dan praktis merupakan sebuah kebutuhan penting bagi perusahaan kecil maupun besar pada saat ini, namun semua itu tidak dapat dilakukan tanpa sebuah sistem yang terkomputerisasi. Semua itu tak lepas dari semakin berkembangnya teknologi informasi yang dapat membantu meringankan kegiatan manusia. Dan syarat dibangunya sistem informasi yaitu komputer. Komputer merupakan syarat terpenting bagi sebuah perusahaan dimana segala transaksi dan data-data penting dapat disimpan dan diakses kembali dengan cepat, aman dan mudah. Sehingga dapat membantu segala transaksi yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu akan lebih banyak pekerjaan yang dapat dilakukan. Banyaknya fasilitas yang disediakan komputer, ini membuat setiap pimpinan suatu perusahaan menginginkan perusahaanya dilengkapi dengan komputer lengkap dengan aplikasi yang menunjang kelancaran, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan transaksi-transaksi yang dilakukan setiap hari. Seperti pada pabrik penggilingan batu Surya Kencana yang menggunakan media penulisan tangan untuk melakukan segala pencatatan seluruh transaksi yang dilakukan sehari-hari yang menurut pendapat saya sangatlah sulit dalam pengolahan datanya. Maka perlu dibangunya sebuah aplikasi yang menunjang segala kegiatan transaksi yang dilakukan pada pabrik tersebut. Sehingga akan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam penghitungan maupun membantu petugas dalam menyimpan mengakses dan membuat laporan kepada pimpinan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian di pabrik penggilingan batu Surya Kencana PKP-RI Kabupaten Magetan yang dimana pihak manajemen menginginkan suatu kemudahan dalam pembuatan laporan atas transaksi yang dilakukan sehari-hari di pabrik penggilingan batu. Maka dari itu penulis berusaha secara maksimal untuk merancang suatu sistem yang terkomputerisasi bagi pabrik penggilingan batu Surya Kencana PKP-RI Kabupaten Magetan. Dengan dibangunya sistem baru yang terkomputerisasi ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam kegiatan transaksi maupun pembuatan laporan.
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.1
Definisi Sistem Untuk mempermudah pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem
informasi, terlebih dahulu harus memahami pengertian akan sistem itu sendiri.
Secara umum sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Selain itu sistem juga dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy.
2.1.2
Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, berikut adalah
karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainya : 1. Batasan (boundary) Penggambaran dari suatu elemen atau unsure mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang diluar sistem. 2. Lingkungan (environment) Segala sesuatu di luar sistem, lingkunganlah menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (input) Sumber daya berupa (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (output) Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (component) Kegiatan-kegiatan
atau
proses
dalam
suatu
sistem
yang
mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem 6. Penghubung (interface) Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkunganya bertemu atau berinteraksi. 7. Penyimpanan (storage) Area yang digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
8. Sasaran (goal) Setiap
sistem
pasti
mempunyai
tujuan
ataupun
sasaran
yang
mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila memenuhi sasaran dan tujuannya.
2.1.3
Siklus Informasi Pengolahan data dan informasi dapat digambarkan sebagai seuah siklus yang
berkesinambungan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi, dan pada tahapan selanjutnya, sebuah informasi akan menjadi data untuk terciptanya informasi yang lain.
2.1.4
Nilai Informasi Suatu
informasi
dikatakan
bernilai
apabila
informasi
tesebut
dapat
mengakibatkan perubahan dalam tindakan yang dapat diambil dalam pengambilan keputusan. Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
1
Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Dalam pengambilan suatu keputusan diperlukan adanya informasi. Informasi
tersebut merupakan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
2
Informasi terebut dapat diperoleh melalui suatu sistem informasi. Maka sistem informasi didevinisikan sebaii sustu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dipperlukan.
1
Jogiyanto. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersetruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta. 2
Davis, 2005
2.2
Perangkat Lunak
2.2.1
Net Beans IDE 7.0 NetBeans
7.0
merupakan
Integrated
Development
Environment
(IDE)
berbasiskan java dari Sun Microsistems yang berjalan diatas Swing. Swing. Swing merupakan sebuah teknologi java untuk pengembanan aplikasi Desktop yang dapat berjalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X dan Solaris. Dalam perancangan aplikasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman java. Pemrograman java merupakan bahasa pemrograman yang berbasis objek, maksudnya adalah semua aspek yang terdapat pada java adalah objek sehingga sangat memudahkan untuk mendesain, membuat dan mengembangkan program java dengan cepat.
3.
Analisis
3.1
Analisis Kelemahan Sistem 1. Permasalahan yang Timbul Berdasarkan analisis terhadap alur atau proses yang terjadi di dalam operasional pabrik penggilingan batu Surya Kencana peneliti memperoleh beberapa permasalahan yang timbul, yaitu sebagai berikut: a. Sering terjadinya kesalahan pada pencatatan transaksi jual beli yang terjadi setiap hari. b. Membutuhkan waktu lebih untuk menyalin pencatatan transaksi jual beli tersebut menjadi sebuah dokumen sebagai bahan laporan untuk pengurus koperasi. 2. Identifikasi Penyebab Masalah a. Banyaknya transaksi jual beli barang yang terjadi dan adanya kesalahan manusia (human error) lah yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan pencatatan. b. Sistem lama dikerjakan dengan penulisan tangan pada saat pencatatan transaksinya sehingga membutuhkan waktu lebih lagi untuk menyalinya menjadi suatu dokumen laporan. Selain itu dalam mengidentifikasi permasalahan yang timbul peneliti menerapkan analisis PIECES, adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Analisis PIECES No
Jenis Analisis
Kelemahan Sistem lama
Sistem Yang diajukan
1
Performance
Kinerja diukur dari throughput dan
Sistem aplikasi penjualan berbasis
(kinerja)
response time.
komputer akan melakukan perhitungan
Dilihat dari Throughput, petugas
secara otomatis, petugas hanya
pada bagian kasir ada satu orang
memasukkan data transaksi apa saja
yang bekerja 8 jam sehari yang
yang ada setiap hari dan setelah itu
sekaligus merangkap menjadi
sistem akan melakukan perhitungan
mandor karena efisiensi tenaga
secara otomatis dan menyimpannya di
kerja. Meskipun bias berjalan tapi
database. Petugas tidak perlu
masih banyak kesalahan dalam
menbuat laporan sendiri lagi karena
perhitungan transaksi jual beli dan
laporan akan otomatis dibuat, tinggal
petugas harus menyalin kembali
menentukan periode yang diinginkan.
menjadi sebuah laporan yang diketik. Dari respose time, karena petugas menyalin kembali catatan transaksi dari tulisan tangan ke bentuk laporan yang diketik dalam hal ini petugas sering terlambat dalam menyelesaikannya yang seharusnya ada laporan setiap 1 minggu dan 1 bulan yang terjadi sering terlambat 3 sampai 5 hari. 2
3
Information
Sistem yang ada belum
Dengan sistem terkomputerisasi
(informasi)
menampilkan informasi yang akurat
perhitungan, dan pembuatan laporan
karena masih sering terjadinya
dilakukan secara otomatis sehingga
kesalahan perhitungan, tidak tepat
terhindar dari kesalahan perhitungan
waktu karena sering terlambat dalam
dan keterlambatan penyelesaian
penyelesaian laporan.
laporan.
Economy
Dalam jangka panjang biaya yang
Biaya untuk mengadakan sistem yang
(ekonomi)
dibutuhkan semakin besar karena
terkomputerisasi memang cukup besar
harus membayar petugas yang
tapi jika menggunakan sistem yang
menyelesaikan pekerjaannya diluar
terkomputerisasi petugas akan sangat
jam kerja regular.
terbantu pekerjaannya dan dalam jangka panjang hanya akan
mengeluarkan biaya untuk perawatan komputer saja. 4
Control
Sistem yang ada akan sulit
Sistem yang terkomputerisasi akan
(kontrol)
melakukan kontrol jika terjadi
mudah melakukan control karena
kesalahan atau ketidak cocokan data
pemrosesan datanya dilakuka secara
karena pengolahan data yang
otomatis.
dilakukan oleh manusia sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan sangat besar 5
6
Efficiency
Pengolahan data secara manual
Dengan sistem terkomputerisasi
(efisiensi)
kurang efisien karena petugas harus
pengolahan data dilakukan secara
bekerja dua kali untuk membuat
otomatis sehingga laporan bisa
laporan.
diakses kapan saja.
Services
Pelayanan terhadap ketua koperasi
Laporan terhadap ketua koperasi akan
(servis)
akan berjalan lama karena harus
tepat waktu karena dengan sistem
menunggu pembuatan laporan.
terkomputerisasi laporan dapat langsung diakses.
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem 1.
Kebutuhan Perangkat keras (hardware) Merupakan kebutuhan akan perangkat keras untuk menunjang kinerja sistem informasi, dimana perangkat keras ini mutlak dibutuhkan. Berikut spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan
2.
•
Laptop
•
Prosessor : Intel Pentium Dual Core B950
•
Memory
•
Kartu VGA : GeForce GT 520M 1GB
•
Hard Disk
: 320 GB
•
Printer
: Epson
: Asus A43SJ-VX395D
: 2 GB
Kebutuhan Perangkat Lunak (sofrware) Perangkat lunak mutlak diperlukan sebagai antarmuka antara user dan komputer. Spesifikasi perangkat lunak yang diperlukan adalah sebagai berikut: •
3.
Sistem Operasi Windows XP Proffesional
Kebutuhan Informasi Kebutuhan akan informasi yang digunakan karyawan atau admin untuk menjalankan program.
4.
Kebutuhan pengguna Merupakan
pengguna
yang
nanti
terlibat
secara
langsung
dalam
pengoperasian sistem, Seperti karyawan atau admin yang menjalankan aplikasi.
3.3
Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa
permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan ditetapkan sebagai pengembangan dari sistem lama layak dipakai atau tidak. Adapun beberapa kelayakan yang dipertimbangakan antara lain: 1. Kelayakan Teknologi Keberadaan sarana teknologi merupakan bagian yang diperlukan untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan. Kebutuhan akan teknologi pada pabrik penggilingan batu Surya Kencana berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. 2. Kelayakan Hukum Penerapan sistem baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari karena menyimpang dari aturan hukum terutama dalam perijinan penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan harus resmi sesuai dengan perjanjian yang ada, sehingga tidak menyimpang dari ketentuan hukum dan tidak akan menimbulkan masalah hukum baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Ditinjau dari segi hukum yang berlaku di Indonesia maka rancangan sistem yang diajukan tidak melanggar hukum, sehingga sistem layak untuk diterapkan. 3. Kelayakan Operasional Secara operasional sistem yang baru diharapkan lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan pendayagunaan waktu personil secara efisien, serta mampu melakukan pengadilan dari kesalahan-kesalahan. Bila sistem yang baru akan diterapkan pada perusahaan, maka diperlukan pelatihan atau training pada personil guna penyesuaian pada sistem baru. 4. Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan ekonomi suatu sistem dipertimbangkan pada dua aspek, yaitu: besarnya dana yang diperlukan untuk mengembangkan sistem ini dan manfaat yang diperoleh oleh sistem dibandingkan dengan biaya pengembanganya. Besarnya dana yang diperkirakan
untuk dikeluarkan sebagai biaya pengembangan sistem ini harus dibandingkan dengan dana yang telah dianggarkan oleh perusahaan. Bila biaya pengembangan sistem inin melebihi dana yang telah dianggarkan, maka dapat menggangu aliran kas di dalam perusahaan dan sebagai akibatnya sasaran sistem tidak dapat sejalan lagi dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu jauh hari sebelum sistem yang baru diterapkan perusahaan atau instansi harus mempertimbangkannya dengan lagkah-langkah yang matang didalam pengambilan keputusan. Jika manfaat yang diperoleh lebih kecil dari sumber daya yang dikeluarkan maka sistem informasi dikatakan tidak layak. Dalam proses analisa kelayakan ekonmi diperlukan dua komponen utama, yaitu komponen biaya dan manfaat. Apabila dilihat dari nilai manfaatnya yang lebih besar dari nilai yang dikeluarkan, tingkat efisiensi tinggi dan efektifitas maksimal, hal ini menunjukkan sistem yang akan dikembangkan cukup menguntungkan.
3.4
Analisis Biaya dan Manfaat Untuk membangun sistem baru membutuhkan investasi yang tidak sedikit untuk
mendapatkan hasil dan manfaat dimasa yang akan datang. Dalam pembangunan sistem ini tentu akan membutuhkan sumber daya, jika sumber daya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat-manfaat yang diperoleh, maka sistem informasi ini dikatakan tidak bernilai dan tidak layak, oleh karena itu sebelum sistem ini dikembangkan harus diperhitungkan kelayakan ekonomisnya. Teknik untuk melakukan analisis digunakan biaya keuntungan (Cost/Benefit Analysis). 1. Komponen-komponen Biaya Untuk melakukan analisis biaya / efektifitas diperlukan dua komponen, aitu komponen biaya dan komponen efektifitas. Biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama, yaitu: a. Biaya Pengadaan Biaya pengadaan termasuk semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh perangkat keras. Yang termasuk pengadaan adalah sebagai berikut: 1. Biaya konsultasi pengadaan perangkat keras 2. Biaya pembelian atau sewa beli (leasing) perangkat keras. 3. Biaya Instalasi perangkat keras. 4. Biaya modul untuk pengadaan perangkat keras
b. Biaya Persiapan Operasi Biaya persiapan operasi berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan. Biaya operasi juga biasanya merupakan
biaya-biaya
yang
terjadi
diawal
tahun
sebelum
sistem
dioperasikan. Yang termasuk biaya-biaya persiapan awal adalah sebagai berikut: 1. Biaya pembelian perangkat lunak sistem 2. Biaya instalasi peralatan komunikasi (misalnya sambungan telpon) 3. Biaya persiapan personil 4. Biaya reorganisasi
c.
Biaya Operasional dan Biaya Perawatan Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya sistem dapat dioperasikan. Sedang biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. 1. Biaya personil (admin, bagian administrasi, pustakawan data, pengawas data). 2. Biaya
overhead
(pemakaian
telpon,
listrik,
asuransi,
keamanan,
supplies). 3. Biaya perawatan perangkat keras (reparasi, service). 4. Biaya perawatan perangkat lunak (modifikasi program, penambahan modul program). 5. Biaya perawatan peralatan dan fasilitas. 6. Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem. 7. Biaya kontrak untuk konsultan selama operasi sistem. 8. Biaya depresiasi (penyusutan). 2. Komponen-komponen Manfaat Manfaat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangible benefits). Keuntungan berwujud merupakan keuntungan yang berupa penghematan-penghematan atau peningkatan didalam perusahaan yang dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk nilai uang. Sedangkan keuntungan tidak berwujud merupakan keuntungan yang sulit atau tidak mungkin diukur dalam bentuk satuan nilai uang.
Keuntungan berwujud diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi b. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses c. Pengurangan biaya telekomunikasi d. Peningkatan penjualan e. Pengurangan biaya persediaan Keuntungan tak berwujud diantaranya adalah sebagai berikut : a. Peningkatan pelayanan lebih baik terhadap pembeli atau pelanggan b. Peningkatan kepuasan kerja personil c. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik Karena keuntungan tak berwujud sulit untuk diukur dalam satuan nilai uang, maka cara pengukurannya dapat dilakukan dengan taksiran. Selain komponen-komponen diatas, proses pengembangan sistem ini agar menjadi sistem lebih baik harus ditunjang dengan perangkat-perangkat teknologi yang memadai seperti : 1. Perangkat Keras (hardware) Perangkat keras merupakan bagian dari sistem komputer. Perangkat merupakan komponen-komponen fisik yang tersidi dari unit pengolahan data (Central Processing Unit) atau CPU yang berfungsi untuk mengolah data, layar monitor berfungsi untuk menampilkan data, papan ketik (keyboard) berfungsi untuk memasukkan data. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Table 3.2 Rincian biaya perangkat keras No 1
Jenis Perangkat Keras Laptop Asus A43SJ-VX395D Spesifikasi: Prosesor IP Dual Core B950 Ram 2 GB Harddisk 320 GB VGA GeForce GT 520M 1GB
Jumlah 1
Harga Satuan 4.022.400
Total 4.022.400
2
Keyboard + Mouse
1
200.000
200.000
3
Printer
1
500.000
500.000
Total
4.722.000 Sumber : els.co.id
2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak dalam suatu sistem kompter merupakan program-program
yang
berfungsi
untuk
menjalankan
perangkat
kerasnya dengan berbagai perintah, diantaranya adalah sistem operasi, bahasa pemrograman dan program aplikasinya. Perangkat
lunak
(software)
yang
digunakan
untuk
pengambangan sistem adalah Sistem operasi Windows. Berikut rincian perangkat lunak yang digunakan:
Tabel 3.3 Rincian biaya perangkat lunak No 1
Harga
Jenis Perangkat Lunak
715.000
Micosoft Windows XP Proffesional
715.000
Total Sumber : bhineka.com
3. Perangkat Manusia (Brainware) Perangkat
maanusia
memegang
peranan
penting
dalam
pengambangan suatu sistem, perangkat inilah yang nantinya akan mengoperasikan teknologi tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan terhadap perangkat manusia yang akan menggunakan sistem baru tersebut nantinya. 3.4.1
Metode Analisis Biaya dan Manfaat Analisis Biaya dan manfaat ini dilakukan untuk menghindari penggunaan modal
yang terlalu besar dari kegiatan yang kurang menguntungkan
Tabel 3.4 Rincian biaya dan manfaat Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
4.722.000
0
0
715.000
0
0
0
0
0
0
0
0
200.000
0
0
300.000
0
0
0
283.000
353.000
0
425.000
530.000
5.937.000
710.000
883.000
• Pengurangan biaya operasi
0
3.528.000
4.410.000
• Pengurangan kesalahan proses
0
550.000
550.000
2.175.000
2.719.000
0
6.250.000
7.679.000
-5.937.000
5.540.000
6.796.000
Keterangan Biaya-biaya 1. Biaya Pengadaan a. Pengadaan hardware b. Pengadaan Software • Microsoft Windows XP • Net Beans IDE 7.0 • Mysql 2. Biaya Penerapan a. Konversi Sistem b. Pelatihan Personil
3. Biaya Operasional dan Perawatan • Biaya overhead listrik • Biaya perawatan sistem Total Biaya (TB) Manfaat-manfaat 1. Keuntungan berwujud
2. Keuntungan tak berwujud • Peningkatan pelayanan Total Manfaat (TM) Proceed (Selisih TM dan TB)
Adapun metode-metode dalam melakukan analisis biaya dan manfaat adalah sebagai berikut: 1. Metode Periode Pengembalian (PayBack Period) Metode ini adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya infestasi yang telah dikeluarkan.
Maka perhitunganya adalah sebagai berikut:
Sisa Investasi Thn 2 = Nilai Investasi − Pr oceedThn 1 Sisa Investasi Thn 2 = Rp 5.937.000 − Rp 5.540.000 = Rp 397.000
Sisa Investasi Thn 2 =
Rp 397.000 x 12 bulan = 0,8 tahun Rp 5.937.000
Dari hasil perhitungan periode pengembalian investasi tersebut dapat dicapai setelah 9 bulan 6 hari . dengan demikian untuk waktu berikutnya perusahaan akan memperoleh keuntungan dari penggunaan sistem tersebut. 2. Metode Pengembalian Investasi (Return of Investment) Metode ini adalah besarnya keuntungan yang dapat diperoleh (dalam %) selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek. (Fatta, 2007, h 78) Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
ROI =
Total Manfaat − Total Biaya x 100% Total Biaya
Jika ROI > 0 maka proyek dapat diterima
Total Manfaat = Manfaat Tahun 1 + Manfaat Tahun 2 Total Manfaat = Rp . 6.250.000 + Rp. 7.679.000 Total Manfaat = Rp .13 .929 .000 Sedangkan total biaya yang dikeluarkan adalah :
Total Biaya = Biaya thn ke − 0 + Biaya thn ke − 1 + Biaya thn ke − 2
Total Biaya = Rp.5.937.000 + Rp.710.000 + Rp.883.000 Total Biaya = Rp .7.530.000 ROI =
Rp .13.929 .000 − Rp.7.530 .000 x 100 % Rp .7.530 .000
ROI =
Rp. 6.399.000 x 100% Rp .7.530.000
ROI = 84 .98 % Hasil ROI > 0, berarti proyek sistem ini dapat diterima / layak digunakan karena proyek bersangkutan atau sistem baru ini akan memberikan keuntungan sebesar 84.98 % dari biaya investasi.
3. Metode Nilai sekarang Bersih (Net Present Value) Metode ini adalah metode kelayakan dimana perhitungan nilai manfaat dari suatu nilai uang sekarang sesuai suku bunga diskonto pertahun. Saat ini suku bunga diskonto. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
NPV = − Nilai Pr oyek +
Pr oceed 1 Pr oceed 2 Pr oceed n + + (1 + i )1 (1 + i ) 2 (1 + i ) n
Keterangan : NPV = Net Present Value i
= Tingkat bunga diskonto diperhitungkan
n
= Umur proyek investasi
Bila NPV bernilai lebih besar dari nol ( NPV > 0 ), berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima. Perhitungan NPV dengan tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan sebesar 10% pertahun adalah sebagai berikut:
NPV = − Rp 5.937.000 +
Rp 5.540.000 Rp 6.796.000 + ( 1 + 10%) 1 ( 1 + 10% ) 2
NPV = − Rp 5.937.000 +
Rp 5.540 .000 Rp 6.796 .000 + 1 .1 1.21
NPV = − Rp . 5.937.000 + Rp 5 .036 .363 ,63 + Rp 5 .616 .528 ,92 NPV = − Rp . 5.937.000 + Rp .10 .652 .892 ,5 NPV = Rp . 4.715.892, 55 Dari hasil diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proyek ini dinyatakan layak untuk diterapkan karena NPV > 0. Jika sistem baru sekarang diterapkan atau dipakai dengan ketentuan tingkat bunga diskonto 10% maka keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp. 4.715.892,55 Sumber : www.bni.co.id per tanggal 30 September 2012 Hasil perhitungan dari ke tiga metode tersebut diatas tercantum dalam tabel di bawah ini: Table 3.5 Rincian akhir biaya dan manfaat No
Metode Biaya dan Manfaat
Nilai
Syarat
Keputusan
1
Payback Period
0,8 Thn
Max2 Thn
Layak
2
Return of Investment
84,98 %
>0
Layak
3
Net Present Value
Rp. 4.715.892,55
>0
Layak
DAFTAR PUSTAKA Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2007. Jogiyanto HM, Analisis dan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta 1995. Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006. Miftakul Huda, Membuat Aplikasi Mini/Supermarket dengan Java, Penerbit Elex Media Komputindo, Yogyakarta, 2011. Yuniar Supriadi, Semua Bisa Menjadi Programer Java Basic Programing, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010.