APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TRANSAKSI UNTUK “BAKUL SIOMAE” BERBASIS JAVA
Naskah Publikasi
diajukan oleh Imam Suryadi 07.11.1534
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
i
Java Based Transaction Manager Information System Application for “Bakul Siomae” Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Transaksi untuk “Bakul Siomae” Berbasis Java Imam Suryadi Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Rapid advance in computer technology makes this field as a facility to help work of people. In business world,it starts to be felt important field presence in order to help business process. Java-based Transaction Manager Information System Application for "Bakul Siomae" intends to help data processing on "Bakul Siomae" food stalls, especially data transaction, data purchase, and data reporting. In addition it serves to help minimize any mistakes that people often do, especially in terms of accuracy, so it expects activities of the company become more efficient and effective in handling data, especially on complex data. Problems that may arise during the process of making this information system is due to the previous system used on the food stalls are still using manual method, so it needs to do direct analysis to determine difficulties facing the company. Keywords: Information Systems, Transactions, Bakul Siomae, Complex, Manual
ii
1. PENDAHULUAN Teknologi tiap waktu selalu mengalami perkembangan. Di bidang teknologi informasi berbasis komputer, perkembangannya meliputi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Kemampuan hardware yang semakin singkat dalam memproses data dan kapasitas storage (penyimpanan) yang semakin besar sehingga menuntut sisi software dalam meningkatkan keakuratan dan efisiensi dalam memproses data guna mampu menghasilkan sumber daya informasi yang berguna bagi user (pengguna). Warung makan “Bakul Siomae” merupakan perusahaan yang melakukan berbagai pengembangan. Dalam proses bisnisnya, perusahaan menggunakan cara manual dalam melakukan transaksi dengan pembeli. Hal ini sangat menyulitkan karyawan di bagian kasir dalam membuat bill transaksi ketika pembeli yang melakukan pembayaran mengalami penumpukan. Tugas yang menumpuk pada kasir berpotensi terhadap terjadinya human error, diantaranya kesalahan dalam perhitungan maupun menu yang tertukar. Dalam pembuatan laporan pun, karyawan harus mengumpulkan bill yang terkait dalam merekap data penjualan dimana untuk mengumpulkannya saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi dalam membuat data pembelian bahan baku, masih sering terjadi manipulasi data, hal ini terjadi karena human error atau bisa juga karena faktor kesengajaan. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis ingin membuat aplikasi sistem infromasi transaksi yang bertujuan untuk menutupi kelemahan pada sistem yang lama.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1.
Definisi Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi
serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan. 2.1.2.
1
Karakteristik Sistem Dalam mengembangan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari
sistem
yang
membentuknya.
Berikut
adalah
karakteristik
sistem
yang
dapat
membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya : 1. Batasan ( boundary ) 2. Lingkungan Luar(environment) 3. Masukan (input) 4. Keluaran (output) 1
Hanif Al Fatta, Analisis & Perancangan Sistem Informasi : untuk Keunggulan bersaing perusahaan & organisasi modern, Penerbit : ANDI OFFSET Yogyakarta, 2007, hal 3
1
5. Komponen ( component ) 6. Penghubung Sistem (interface) 7. Penyimpanan ( storage ) 2.2 Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Kualitas informasi bergantung atas tiga hal yaitu : 1.
Akurat (accurate)
2.
Tepat waktu (timeless)
3.
Relevan (relevance)
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1.
Definisi Sistem Informasi Sistem
informasi
adalah
suatu
sistem
dalam
suatu
organisasi
yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.4 Konsep Pemodelan Sistem 2.4.1 Flowchart Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow) di dalam program atau prosedur system secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. 2.4.2 Data Flow Diagram (DFD) Data flow diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart, Bubble Diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. 2.5 Konsep Dasar Basis Data Fatansyah, Ir, mendefinisikan Basis Data sebagai “Himpunan sekelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2
Ada beberapa definisi umum digunakan dalam Basis Data atau Database, yaitu : 1. Entity 2. Atribut 3. Data Value 2
Fatansyah, Ir., Basis Data, (Cetakan Keempat, Informatika Bandung : Bandung, Mei 2002), hal.2
2
4. Record (Tuple) 5. File 6. Database
2.5.1.
Normalisasi Dalam proses normalisasi juga membutuhkan beberapa tahap sebelum nantinya
akan diimplementasikan dalam program. Tahap-tahap normalisasi adalah : 1. Bentuk tidak normal. 2. Bentuk normal pertama. 3. Bentuk normal kedua. 4. Bentuk normal ketiga.
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1.
Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan
mengevaluasi
permasalahan-permasalahan,
kesempatan-
kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di hadapkan 3
sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya .
3.1.2.
Identifikasi Masalah Permasalahan yang timbul pada sistem informasi di Warung Makan “Bakul
Siomae” adalah sebagai berikut : 1.
Lamanya proses transaksi pada bagian kasir karena masih menggunakan cara manual.
2.
Proses rekap data keuangan bulanan membutuhkan waktu yang lama.
3.
Masih susah untuk menghitung penghasilan bersih perusahaan.
3.1.3.
Analisis Kelemahan Sistem Sistem yang baik adalah sistem yang mampu menyesuaikan pengembangan
teknologi dan kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan pada Warung Makan Bakul “Siomae” masih menggunkan sistem yang lama. Kelemahan dari sistem ini adalah banyaknya kesalahan pada pengolahan data yang disebabkan oleh human error karena sistem yang digunakan masih manual. 3.1.4.
Analisis PIECES
3
Jogianto HM., MBA., Akt., Ph.D. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Hal. 129.
3
Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan analisis PIECES ( performance, information, economy, control, efficiency, dan services ). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. 3.1.5.
Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan sistem adalah suatu analisis yang akan digunakan untuk
menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan atau dihentikan. Dalam hal ini diperlukan pertimbangan ketika menentukan seberapa banyak keuntungan yang di dapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru tersebut. 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1.
Perancangan Model Perancangan model adalah gambaran yang menjelaskan suatu bentuk sistem,
diantaranya adalah logika model yang digambarkan dengan bagan alir sistem (system flowchart) dan data flow diagram. Bagan Alir Sistem (System Flowchart) merupakan bagan yang menenjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem, dan menunjukan apa yang dikerjakan didalam sistem. Data Flow Diagram (DFD) yang pertama digambarkan adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut dengan diagram konteks (context diagram). Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan aliran data secara umum dari suatu entitas luar ke dalam sistem maupun sebaliknya dari sistem ke suatu entitas luar. Melalui diagram konteks ini diharapkan dapat memperoleh gambaran umum secara garis besar apa saja entitas luar yang terlibat dalam sistem. Diagram konteks hanya mempunyai satu proses saja, proses ini mewakili dari seluruh sistem. Diagram konteks untuk Sistem Informasi Warung Makan Bakul “Siomae” adalah seperti pada Gambar 3.2 berikut :
Gambar 3.1 Konteks Diagram Sistem Informasi Warung Makan Bakul “Siomae”
Dari diagram konteks diatas kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiap-tiap proses di overview diagram
4
akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2, dan seterusnya sehingga tiap-tiap proses dapat digambar lebih terinci lagi .
Data Flow Diagram Level 0 Pada level ini menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan
sistem. Pada level ini juga ditunjukkan bagaimana proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal. Pada level ini juga dilakukan penambahan data store. Berikut merupakan DFD level 0 pada sistem yang diusulkan :
Gambar 3.2 DFD level 0 Sistem yang diusulkan
Data Flow Diagram Level 1 Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0. Level ini
menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya. Jika misalnya proses induk dipecah, katakanlah menjadi 3 proses anak, maka 3 proses anak ini secara utuh menyusun proses induk. -
Berikut merupakan DFD level 1 yang menyusun proses 3 pada DFD level 0
5
Gambar 3.3 DFD level 1 proses 3 Data Pembelian
-
Berikut merupakan DFD level 1 yang menyusun proses 6 pada DFD level 0
Gambar 3.4 DFD level 1 proses 6 Proses Data Detail Menu
-
Berikut merupakan DFD level 1 yang menyusun proses 8 pada DFD level 0
Gambar 3.5 DFD level 1 proses 8 Proses Laporan-laporan
6
3.2.2.
Perancangan Basis Data
3.2.2.1. Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Pada dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsip 4
normalisasi maupun transformasi dari model E-R ke bentuk fisik . 3.2.2.1.1 a.
Bentuk-bentuk Normalisasi
Bentuk tidak normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya. Tabel 3.1 Bentuk Tidak Normal ( Unnormalized Form)
Field id_menu nama_menu jenis harga deskripsi id_menu id_jual jumlah id_jual tanggal waktu total_jual id_det_menu id_menu b.
id_bahan perbandingan id_bahan nm_bahan stok satuan id_beli id_bahan harga tgl_beli id_user username password level
Bentuk normal tahap pertama Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file
datar/rata), data yang dibentuk dalam satu record, record dan nilai field berupa atomic value (tidak ada attribute yang berulang-ulang atau attribute bernilai ganda).
4
Kusrini, M.Kom, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Andi Offset, 2007), hal.40
7
Gambar 3.6 Bentuk Normal Pertama
c.
Bentuk normal tahap kedua Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak
termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.
Gambar 3.7 Bentuk Normal Kedua
d.
Bentuk normal tahap ketiga Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah data bentuk normal kedua dan
semua attribute bukan primer tidak punya hubungan transitif, dengan kata lain setiap attribute bukan kunci.
8
Gambar 3.8 Bentuk Normal Ketiga
3.2.2.2. Relasi Antar Tabel Database didefenisikan sebagai suatu kumpulan file-file yang saling berelasi yang mempunyai kegiatan antar satu file dengan file yang lainnya sehingga membentuk suatu bangunan data. Dalam suatu file terdapat record-record sejenis.
Gambar 3.9 Relasi Antar Tabel
3.2.2.3. Struktur Tabel Database adalah komponen penting dari basisdata karena berfungsi sebagai informasi bagi para pemakainya, database dibentuk dari kumpulan file yang membuat kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain : 1.
Tabel menu
9
Tabel 3.2 Struktur Tabel Menu
Field Name id_menu nama_menu jenis harga deskripsi 2.
Type int varchar varchar int varchar
Size 4 20 10 11 25
Ket Identitas menu Nama menu Jenis menu Harga menu Deskripsi menu
Tabel det_penjualan Tabel 3.3 Struktur Tabel Det_penjualan
Field Name id_menu id_jual jumlah 3.
Type
Size 4 11 11
int int int
Ket Identitas menu Identitas jual Jumlah menu
Tabel penjualan
Tabel 3.4 Struktur Tabel Penjualan
Field Name id_jual tanggal waktu total_jual 4.
Type int date time int
Size 11 11
Ket Identitas jual Tanggal jual Waktu jual Total jual
Tabel bahan Tabel 3.5 Struktur Tabel Bahan
Field Name id_bahan nm_bahan stok satuan 5.
Type Int varchar Float Varchar
Size 4 25 10
Ket Identitas bahan Nama bahan Stok bahan Satuan stok
Tabel det_menu Tabel 3.6 Struktur Tabel Det_menu
Field Name id_det_menu id_menu id_bahan perbandingan
6.
Type Int Int Int Float
Size 4 4 4
Tabel pembelian
10
Ket Identitas detail menu Identitas menu Identitas bahan Perbandingan menu bahan
dan
Tabel 3.7 Struktur Tabel Pembelian
Field Name id_bahan id_bahan harga tgl_beli 7.
Type int int int date
Size 4 4 11 -
Ket Identitas bahan Identitas bahan Harga bahan Tanggal beli
Tabel user Tabel 3.8 Struktur Tabel User
Field Name id_user username password level
3.2.3.
Type int varchar varchar int
Size 4 20 20 1
Ket Identitas user Nama user Password user Level 0 = admin, 1= user
Perancangan Interface / Antarmuka Desain antarmuka disini adalah desain antarmuka untuk masukan (input) data
dari user maupun administrator serta desain antarmuka untuk keluarn (output) pada aplikasi sistem informasi nantinya.
3.2.3.1. Rancangan Dialog 1. Form Login 2. Form Ganti Password 3. Form Menu Utama 3.2.3.2. Rancangan Menu Input 1. Form Menu 2. Form Pembelian 3. Form Transaksi 4. Form User 5. Form Bahan 6. Form Perbandingan 3.2.3.3. Rancangan Output Suatu output merupakan hasil dari sebuah kerja sistem informasi. Pada tahap ini yang dimaksudkan dengan output adalah laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak pemimpin. Rancangan output yang baik adalah rancangan yang mudah dimengerti, atau informasi yang disajikan dengan lengkap, akurat dan jelas. Adapun rancangan output yang dibuat dalam analisis ini terdiri dari: 1. Rancangan Output Kwitansi 2. Rancangan Output Penjualan Harian 3. Rancangan Output Penjualan Bulanan
11
4. Rancangan Output Pembelian Harian 5. Rancangan Output Pembelian Bulanan 6. Rancangan Output Laba Harian 7. Rancangan Output Laba Bulanan
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Tahapan implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
Tahapan
implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut : 4.1
Menetapkan Rencana Implementasi Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi
sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk penjadwalan waktu. Penjadwalan waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi. 4.2
Kegiatan Implementasi Kegiatan
implementasi
dilakukan
dengan
dasar
kegiatan
yang
telah
direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah : 4.2.1
Pengetesan Program Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari
kesalahan-kesalahan. Untuk itu program harus ditest terlebih dahulu untuk menentukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Program ditest untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah dirangkai. Pengetesan program dilakukan bersama dengan pada saat pembuatan program, yaitu dengan pengentrian, pengeditan, penghapusan data. Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu: 1.
Kesalahan bahasa, yang disebut juga dengan kesalahan penulisan (syntax error).
2.
Kesalahan sewaktu proses, adalah kesalahan yang terjadi sewaktu executable program dijalankan.
3.
Kesalahan logika, adalah kesalahan dari program yang dibuat.
4.2.2
Instalasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Instalasi perangkat keras meliputi penyediaan perangkat komputer yang
dibutuhkan sebagai tempat penginstalan sistem yang baru. Sedangkan penyediaan perangkat lunak meliputi perangkat lunak pendukung dari sistem informasi. Perangkat
12
lunak tersebut diantaranya Microsoft Windows XP Service Pack 2, Java Development Kit 1.6 (JDK 1.6) dan Java Runtime Environtmen 1.6 (JRE 1.6), serta lokal server XAMPP dengan database management sistem(DBMS) MySQL versi MyIsam. 4.2.3
Pengetesan Sistem Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan antara komponen
sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi. Pengetesan sistem
merupakan
pengetesan
program
secara
keseluruhan.
Kegiatan
dalam
pengetesan sistem diantaranya adalah: 1.
Pengetesan program aplikasi dengan cara menjalankan aplikasi.
2.
Pengetesan pengentrian, pengeditan, pengupdatean dan penghapusan data, serta pembuatan laporan.
3.
Pengetesan interaksi tampilan dengan user, yaitu untuk memastikan apakah tampilan aplikasi dan langkah-langkah pengoperasian mudah dipahami oleh user.
4.
Apabila semua hal yang menyangkut dalam penerapan sistem telah berjalan benar, maka sistem dapat dioperasikan. Berikut merupakan salah satu contoh pengetesan terhadapa peng-entrian data yang
telah berhasil : 4.2.4
Pelatihan Personal Pelatihan pemakaian program meliputi pelatihan kepada admin sistem. Pelatihan
yang diberikan kepada admin sistem adalah yang berhubungan dengan input data, edit data, pengaturan aplikasi, backup database dan pembutan laporan-laporan dari aplikasi. Pelatihan ini cukup 1 hari karena aplikasi tidak terlalu rumit. Jika admin mengalami kesulitan, maka admin bisa membaca manual program yang disertakan dalam program tersebut. Pelatihan ini meliputi pengetesan terhadap aplikasi, dimana para pemakai aplikasi melakukan testing terhadap aplikasi tersebut. Selain itu, para pemakai juga diarahkan untuk memberikan laporan kepada admin sistem apabila pemakaian tidak bisa melakukan transaksi dikarenakan hal-hal seperti cetak laporan tidak terdeteksi. Pelatihan ini juga memerlukan waktu cukup 1 hari bersamaan dengan pelatihan kepada admin sistem. 4.2.5
Konversi Sistem Konversi sistem merupakan proses pergantian penggunaan sistem yang lama
dengan sistem yang baru. Konversi sistem yang digunakan pada Warung Makan Bakul “Siomae” yaitu dengan menggunakan konversi paralel (paralel conversion). Dengan
13
penerapan konversi ini, sistem lama dengan sistem yang baru diimplementasikan selama beberapa periode waktu. Pendekatan ini memungkinkan beberapa masalah pada sistem baru berhasil ditemukan dan diatasi sebelum sistem lama berhenti digunakan. Pada akhir periode konversi sistem ini, sistem lama bisa langsung dihentikan atau secara bertahap dihentikan pemakaiannya. Keuntungan lain dari pendekatan ini adalah jaminan terhadap kegiatan perusahaan tidak akan terhenti jika sistem baru ternyata bermasalah. Namun pendekatan ini juga memiliki kelemahan yaitu dengan menjalankan dua sistem secara bersamaan akan menyebabkan peningkatan biaya operasional. Adapun rencana kegiatan implementasi sistem ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 4.1 Rencana Implementasi
No 1 2 3 4 5 4.3
Kegiatan Pengetesan program Instalasi perangkat keras dan perangkat lunak Pengetesan sistem Pelatihan personal Konversi sistem
Waktu 2 minggu 1 hari 1 bulan 1 hari 6 bulan
Implementasi Program Impelementasi program merupakan bentuk program yang dijalankan pada sistem
yang dikembangkan. 4.4
Pemeliharaan Sistem Dalam pengimplementasian sistem yang baru tidak menutup kemungkinan
adanya error ataupun bug yang tak bisa dihindari. Error maupun bug dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya : 1.
Sistem
mengandung
kesalahan
yang
dulunya
belum
terdeteksi,
sehingga
kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki. 2.
Sistem mengalami perubahan-perubahan kerena permintaan baru dari pemakaian sistem.
3.
Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
4.
Sistem perlu ditingkatkan(upgrade). Sedangkan tujuan utama dalam pemeliharaan sistem adalah :
1.
Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan memperbaiki
kesalahan
yang
dibuat
selama
proses
sistem
desain
dan
implementasi. 2.
Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk memperbaiki bagian ini, justru akan menyebabkan
error pada bagian yang lain yang sudah
benar. 3.
Untuk menghindari degradasi performa sistem. Pemeliharaan sistem yang buruk akan berakibat menurunnya jumlah produksi dan waktu tanggap dari sistem.
14
4.
Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem informasi berjalan dengan baik, karena kegagalan sistem bisa saja berakibat menjadi kerugian. Adapun
untuk
melaksanakan
pemeliharaan
dilakukan
2
tahapan
yaitu
pemeliharaan aplikasi dan pemeliharaan data: 1.
Pemeliharaan aplikasi, pada tahap ini dimaksudkan untuk pemeliharaan dari segi aplikasi dan untuk hal ini hanya bisa dilakukan oleh personil yang telah dilatih.
2.
Pemeliharaan data, disini dimaksudkan hanya pada proses Backup data saja, dikarenakan begitu pentingnya kebutuhan data dan keamanannya dibutuhkan proses backup sesering mungkin demi menjaga keamanan data. Pada tahap ini sangat bisa dilakukan oleh para personil yang telah dilatih khusus.
4.5
Penguji Sistem Untuk menerapkan sistem baru ini dibutuhkan beberapa pengujian untuk menguji
kehandalan sistem ini. Maka dilakukan beberapa pengujian dengan cara sebagai berikut: a. Penerapan sistem selama minimal 2 semester untuk menguji kesalahan coding atau kesalahan sistem yang berlaku dibagian keuangan. b. Selama 2 semester ini diterapkan 2 sistem secara berdampingan yaitu sistem lama dan sistem baru.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sistem transaksi Warung Makan Bakul “Siomae”, proses pengolahan data menjadi informasi dapat dikatakan tidak efektif. Dengan menggunakan sistem informasi transaksi yang baru diharapkan mampu menghasilkan informasi yang berkualitas serta mampu membantu pihak teratas perusahaan dalam menentukan pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem ini, dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut: 1.
Untuk merealisasikan pembuatan laporan yang cukup akurat dan cepat, database pada sistem informasi ini dirancang dengan menggunakan teknik normalisasi untuk menghasilkan struktur tabel yang cukup tepat. Pengujian database dapat dilakukan dengan menambah data(insert), mengubah data(update), menghapus data(delete), dan membaca data(retrieve). Proses insert, update, dan delete dapat dilakukan pada form menu, pembelian, bahan, dan perbandingan, sedangkan untuk retrieve dapat dilakukan pada laporan pembelian, penjualan, dan pendapatan. Fungsi database berjalan cukup sesuai dengan yang direncanakan yaitu data dapat diakses dengan waktu yang cukup singkat tanpa terjadi redundansi data.
15
2.
Untuk mendapatkan waktu penjualan/pembelian tertinggi dan terendah digunakan fungsi-fungsi agregasi MAX dan MIN berdasarkan waktu yang diinginkan, sedangkan untuk mengakses total pembelian, total penjualan, dan total pendapatan digunakan fungsi agregasi SUM. Dalam mengakses data(retrieve) pada keseluruhan sistem informasi ini menggunakan klausa SELECT, FROM, WHERE, ORDER BY, dan GROUP BY.
3.
Untuk menjadikan sistem informasi sebagai pemberi informasi stok bahan baku, pemrosesan diawali pada form pembelian, jika terjadi pembelian stok bahan baku bertambah, kemudian saat terjadi transaksi pada form transaksi stok bahan baku menjadi berkurang jumlahnya. Jika bahan baku untuk membuat sebuah menu tidak mencukupi, maka menu yang terkait tak dapat dipesan.
5.2 Saran 1.
Bagi Pengembang dan Admin Bagi pengembang dan admin agar dapat mengembangkan lagi sistem informasi ini agar lebih sempurna. Beberapa teori yang harus dikuasai dalam pengembangan sistem informasi ini yaitu : a.
Konsep analisis dan pemrograman yang lebih baik lagi guna memenuhi kebutuhan user yang kian waktu kian meningkat.
b.
Sistem basis data yang lebih baik lagi untuk menjaga kualitas informasi yang dihasilkan
sistem
informasi
terkait
informasi merupakan
aset
penting
perusahaan. 2.
Bagi Warung Makan Bakul “Siomae” Diharapkan pertimbangan dari pihak Warung Makan Bakul “Siomae” dalam menerapkan aplikasi sistem informasi terkomputerisasi ini. Serta masukan berupa kritik dan saran guna pengembangan sistem lebih lanjut.
16
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI Fatansyah, Ir. 2002. Basis Data. Bandung: Informatika Bandung TM
Hakim, Rachmad & Sutarto. 2009. Mastering JAVA Komputindo
, Jakarta: PT Elex Media
HM, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Huda, Miftakhul & Nugroho, Bunafit. 2010. Trik Rahasia Pemograman Database dengan JAVA, Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kadir, Abdul. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL, Yogyakarta: ANDI Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI http://perangkat-lunak-komputer.tokobagus.com/sistem-operasi-komputer/jual-cdwindows-xp-home-sp-2-ori-bandung-3731153.html diakses pada tanggal 5 Oktober 2011 http://www.bi.go.id diakses pada tanggal 23 November 2011 http://www.MySQL.com/information/benchmarks.html diakses pada tanggal 7 Juli 2011 http://www.netbeans.org diakses pada tanggal 7 Juli 2011
17