PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Arbie Sholihien 10.02.7837
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
APPLICATION DESIGN EARLY WARNING SYSTEM TSUNAMI BASE ON ANDROID PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI BERBASIS ANDROID
Arbie Sholihien Bayu Setiaji Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Indonesia is an archipelago in the two rings of fire through the circum Mediterranean in the west to the south and the circum pacific from north to east. Because through two rings of fire in Indonesia is a very fertile, but there are dangers that lurk behind it all. Tsunami early warning system application that is designed and built with java programming and runs on android operating system. Function of this application is to provide current information on seismic activity and tsunami threats. This application is designed on the side of the user to utilize the data raw RSS BMKG Indonesian Tsunami of party that is given freely and openly by the government. This application will give you the latest information from the BMKG and show the potential threat of tsunami. Keywords : Android, Application Android, Tsunami Early Warning Application
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia
terkenal
dengan
Negara
yang
subur
dan
memiliki
pemandangan yang indah baik di daratannya maupun di laut. Dikarenakan letak Negara ini yang berada tepat di atas dua lempeng api yaitu sirkum mediterania dan sirkum pasifik. Sirkum mediterania ini di mulai dari pegunungan Alpen , Himalaya, kemudian berbelok keselatan menuju Indonesia melalui pulau Sumatra , Jawa, Bali, Lombok. Dan yang kedua adalah sirkum pasifik ini bermula dari pegunungan Rocky di Amerika, Jepang , Filipina, dan kemudian sampai di Indonesia melalui Sulawesi, ke timur dan berakhir di Papua utara. Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik, antara lain Bagian Barat P. Sumatera, Selatan P. Jawa, Nusa Tenggara, Bagian Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Bagian Timur P. Kalimantan. Aplikasi ini akan berjalan pada perangkat mobile yang berbasiskan android sebagai Operating System nya. Di karenakan mulai banyak produsen ponsel memakai yang berbasikan Operating System tersebut serta banyak pengembang yang berbasis android, dan banyak variasi harga untuk ponsel pintar yang berbasis android. Dengan adanya fakta tersebut bisa dimanfaatkan sebagai media informasi tentang pertingatan dini terjadinya tsunami.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Android Android adalah software open source untuk ponsel yang di buat oleh Google dan The Open Handset Alliance (OHA), dalam beberapa tahun terakir ini menjadi platform terfaforit untuk para developer aplikasi mobile. The Open Handset Alliance (OHA) adalah sebuah grup dari perusahaanperusahaan yang berkomitmen mengembangkan generasi terbaru dari ponsel pintar dan dengan bersamaan menjadi pemimpin dalam pengembangan inovasi dan memberikan pengalaman baru pada pengguna ponsel pintar. Perusahaan yang tergabung dalam OHA terdiri dari perusaahaan perakitan hardware seperti HTC, LG, Motorola, dan Samsung. Pada Operator selular terdiri dari China Mobile Communications, KDDI, DoCoMo, Sprint/Nextel, T-Mobile, Telecom Italia, Telefonica. Pada perusahaan software teridi dari
1
Ascender, eBay, esmertec, Google, LivingImage, LiveWire, Nuance, Packet Video, SkyPop, SONiVOX. Perusahaan Semikonduktor seperti Audience, Broadcom, Intel, Marvell, NVidia Qualcomm,SiRF, Synaptics. Dan masih banyak lagi perusahaan di seluruh dunia. 2.1.1.Arsitektur Sistem Operasi Android Arsitektur Android Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut : 1. Applications dan Widgets 2. Applications Frameworks 3. Libraries 4. Android Run Time 5. Linux Kernel 2.1.2.Komponen Aplikasi Android Sedang komponen aplikasi android terdiri dari: 1. Activity 2. Service 3. Content Provider 4. Broadcast Receiver 2.2. Software 2.2.1.Java Development Kit Java Development Kit (JDK) menjadi poin terpenting dalam pembuatan aplikasi, karena setiap penulisan kode aplikasi android menggunakan sintak java, dan inti dari android library termasuk dalam bagian dari sebuah inti Java API. Dan sebelum aplikasi android di jalankan, project android kemudian akan di terjemahkan dalam Dalvik byte code. 2.2.2.Android Software Development Kit Android Sofware development kit atau yang sering disebut android SDK adalah salah satu bagian terpenting dalam pembuatan aplikasi android. Karena di dalamnya terdapat semua library andoid, seperti dokomnetasi penuh, dan contoh sebuah aplikasi. Dan di dalamnya juga ada peralatan yang membantu dalam menulis dan melakukan debug aplikasi, seperti android emulator untuk menjalankan project dan Dalvik Debug Monitoring Services (DDMS) yang membantu dalam debug tersebut. 2.2.3.Android Development Tools
2
Android Development Tools (ADT) merupakan plug-in untuk Eclipse yang memudahkan dalam membangung dengan mengintegariskan development tools, termasuk emulator dan converter .class menjadi .dex, secara langsung dari IDE. Ini menjadi sangat penting karena tanpa plug-in ini, yang artinya tidak bisa membuat bentuk, melakukan test, dan melakukan debugging secara cepat dan mudah. 2.3. UML Kebutuhan yang di perlukan untuk menggambarkan kegiatan yang akan diterapkan dalam sistem nantinya sehingga sistem yang dibangun akan berjalan sebagaimana mestinya. Penggambaran model menggunakan UML (Unified Modeling Language) adalah merupakan system arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object-Oriented Analysis Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi dan mendokumentasi artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model, deskrispi, atau software) yang terdapat dalam system software. Ada beberapa tahapan yang akan di paparan dalam gambaran UML antaralain UseCase Diagram, Skenario Pemodelan, Activity diagram, squence Diagram dan Class Diagram. 2.3.1.Use Case Diagram Use Case diagram adalah model fungsional sebuah sistem yang menggunakan actor dan use case. Use Case adalah layanan atau fungsi-fungsi yang disediakan oleh sistem untuk pengguna-penggunanya. Use Case adalah suatu pola atau gambaran yang menunjukan kelakukan atau kebiasaan sistem. 2.3.2.Sequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). 2.3.3.Class Diagram Class
adalah
sebuah
spesifikasi
yang
jika
diinstansiasi
akan
menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.
3
3. GAMBARAN UMUM 3.1. BMKG Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga. Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai
anggota
Organisasi
Meteorologi
4
Dunia
(World
Meteorological
Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi
Lembaga
Meteorologi
dan
Geofisika
di
bawah
Departemen
Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi
dan Geofisika berganti nama menjadi
Badan
Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009). 4. PEMBAHASAN 4.1. Perancangan 4.2. Implementasi 4.2.1.Implementasi Antar Muka Pada impementasi ini yang akan di jalankan pertamakali oleh aplikasi adalah loading screen selama beberapa saat sebelum memasuki halaman menu screen.
5
Gambar 4.4.1 Halaman Pembuka Sebelum memasuki halaman menu, ada beberapa pengecekan terutama di sisi konektivitas internet yang merupakan faktor penting dalam aplikasi ini, dikarenakan untuk mendapatkan data harus tekoneksi dengan internet dahulu sebelum masuk ke server BMKG dan mendownload data yang telah di set pada code berupa alamat web
Gambar 4.4.2 Peringatan Konektivitas Apa yang akan terjadi jika tidak memiliki konektivitas internet? Aplikasi ini otomatis akan menjawab dengan mengeluarkan alert dialog seperti pada gambar diatas. Jika aplikasi ini mendeteksi adanya konektivitas internet maka akan menjalankan halaman menu yang sementara berisi 2 tombol, yaitu mulai dari kiri tombol image button dengan gambar ombak dan yang satunya lagi adalah tombol image button yang bertuliskan “i”.
6
Gambar 4.4.3 Halaman Menu Ketika tombol image button “i” yang ditekan oleh user maka akan menampilkan sekilas tentang infomasi aplikasi ini.
Gambar 4.4.4 Informasi Tentang Aplikasi Sedang pada tombol image button yang bergambar ombak tersebut akan menyajikan 2 informasi yaitu : Peringatan Potensi Tsunami ini akan ditampikan oleh aplikasi jika data tanggal sama dengan tanggal hari ini pada device, maka
alert dialog akan
ditampikan dengan 3 informasi yaitu tanggal, kekuatan, potensi yang ditimbukan akibat kegiatan sesmik tersebut.
7
Gambar 4.4.5 Peringatan Potensi Tsunami Yang kedua adalah detail tentang kejadian ini akan ditampilkan setelah alert dialgo muncul dan menekan tombol show detail, atau juga tanpa melalui alert dialog. Detail kejaidan ini tetap akan di tampilkan meski tanggal kejadian tidak sama dengan yang ada pada device.
Gambar 4.4.6 Detail Informasi Dalam detail kejadian ada beberapa item informasi antaralain adalah tanggal dan jam kejadian, kekuatan, potensi, garis lintang dan bujur, kedalaman, serta jarak kejadian dengan 4 daerah terdekat yang rawan terkena dampak dari kejadian gempa bumi disertai potensi tsunami tersebut. Dan 1 Daerah Khusus Ibukota Republik Indonesia.
5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan 5.2. Saran
8
Daftar Pustaka
Burnette, Ed. 2008. Hello, Android Introducing Google’s Mobile Development Platform. Raleigh, North Carolina Dallas, Texas :The Pragmatic Bookshelf Haseman, Chris. 2008. Android Essentials. Berkeley, CA 94705:Apress L. Murphy, Mark. 2009. Beginning Android. Berkeley, CA 94705:Apress Rogers, Rick. et. all. 2009 Android Application Development. 1005 Gravenstein Highway North, Sebastopol, CA 95472.:O’Reilly
9