PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAFE BERBASIS JAVA PADA CAFE KING’S COFFEE SINGKAWANG
Naskah Publikasi
diajukan oleh Muhammad Zainul Rahman 08.11.2240
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ii
DESIGN CAFE INFORMATION SYSTEMS JAVA-BASED ON THE KING’S COFFEE CAFE SINGKAWANG PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CAFE BERBASIS JAVA PADA CAFE KING’S COFFEE SINGKAWANG Muhammad Zainul Rahman Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Development of information systems that are so rapidly in the era of globalization has been used by many companies in improving the quality and performance. With a system of information, a company can work more effectively and leverage in managing a variety of information required. At King's Coffee Cafe, transaction processing is still done manually, so to keep the books or the calculation of income every month, cafe employee must calculate carefully the memorandum book every day. This will result in the emergence of unwanted errors in doing the accounting, the performance of employees who are not effective and efficient and takes some notes to make a report each month. By applying information systems at the King's Coffee Cafe, then making the calculation of profit and loss statement can be made easier and all the transaction data can be stored properly. Based on the above background problem, researchers try to design an information system cafe in order to help optimize the performance of King's Coffee Cafe to be more effective and efficient. Keywords: Cafe, Reports, Accounting, Information Systems
iii
1
1.
Pendahuluan Dalam dunia kerja, semua kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan
haruslah tersaji secara tepat dan akurat dalam menghasilkan informasi yang baik. Informasi tersebut juga harus tersimpan dengan baik agar apa yang ada dalam informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tuntutan kebutuhan akan informasi dan penggunaan teknologi akan semakin banyak mendorong terbentuknya sebuah sistem informasi yang dapat menyimpan, mempermudah dan melayani berbagai kebutuhan dalam menyajikan suatu informasi yang baik. Dengan
berkembangnya
suatu
teknologi,
kebutuhan
akan
informasi
menyebabkan bertambah kompleksnya data yang harus dan bisa diolah, sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat menyimpan data-data tersebut secara baik, dan dapat mempermudah kinerja suatu perusahaan dalam membuat suatu laporan yang berisi segala kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam suatu perusahaan tersebut secara cepat, tepat dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, sistem informasi kini telah banyak digunakan oleh berbagai perusahaan sebagai media pengolah informasi. Hal inilah yang menyebabkan begitu banyak perusahaan yang menggunakan sistem informasi, sehingga kinerja suatu perusahaan dapat menjadi lebih efektif dan efisien serta dapat menghasilkan informasi yang tersaji dengan baik.
2.
Landasan Teori
2.1
Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain (Fatta, 2007, h. 3). Ciri pokok sistem menurut Gapspert (Fatta) ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsurunsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan memunyai satu fungsi atau tujuan utama.
2.2
Pengertian Sistem Informasi Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara
data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis (Fatta, 2007, h. 9)).
2
Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi (Fatta, 2007, h. 9)). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi
guna
pengambilan
keputusan
pada
perencanaan,
pemrakarsaan,
pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross (Fatta)).
2.3
Komponen Sistem Informasi Stair (Fatta, 2007, h. 9) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis kompurer
(CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut: 1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan keluaran data. 2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. 3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
2.4
Unified Modelling Language (UML) Unifed Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menentukan,
visualisasi, kontruksi, dan medokumentasikan artifacts dari sistem software, untuk memodelkan bisnis, dan sistem nonsoftware lainnya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks (Gunadi dan Suhendar, 2002, h. 26).
2.4.1
Artifact UML Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:
1. use-case diagram 2. class diagram 3. behavior diagram: a. statechart diagram b. activity diagram c.
interaction diagram: i.
sequence diagram
3
ii.
collaboration diagram
4. implementation diagram: a. component diagram b. deployment diagram Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis rekayasa. Dari berbagai diagram tersebut, penulis hanya menjelaskan empat diagram saja yang pada umumnya yaitu use case, class, activity dan sequence diagram. Keempat diagram tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
2.4.2
Use Case Diagram Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan
orang yang berada di luar sistem (aktor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use case diagram menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram.
2.4.3
Class Diagram Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram memperlihatkan hubungan antarkelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem. Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap stuktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
2.4.4
Activity diagram Activity diagram memodelkan alur kaja (workflow) sebuah proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Seringkali bermanfaat bila kita membuat sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu kita memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga
4
sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.
2.4.5
Sequence Diagram Sequence diagram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra
(dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu, waktu bertambah dari atas ke bawah. Matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang merepresentasikan objekobjek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Masing-masing peran pengklasifikasi direpresentasikan sebagai kolom-kolom vertikal dalam sequence diagrams sering disebut sebagai garis waktu (lifeline). Selama objek ada, peran digambarkan menggunakan garis tegas. Selama aktivasi prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis ganda. Pesan-pesan digambarkan sebagai suatu tanda panah dari garis wakru suatu objek ke garis waktu objek lainnya. Panah-panah yang menggambarkan aliran pesan antarperan pengklasifikasi digambarkan dalam urutan waktu kejadiannya dari atas ke bawah.
2.5
Konsep Dasar Database Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara sentral (Sukrisno dan Utami, 2005, h. 25). Database memiliki bagian-bagian penting, misalnya tabel yang digunakan untuk menyimpan data sedangkan tabel itu sendiri memiliki bagian field atau kolom dan record atau data per baris. Sebuah database bisa memiliki beberapa tabel dan tabel-tabel tersebut dapat saling berhubungan maupun saling lepas.
2.6
Pengenalan Java Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai perangkat
komputer, termasuk pada ponsel. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan dirilis pada 1995, Java berbeda dengan JavaScript (Kurniawan, dkk, 2011, h. 3). Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project, yang berjalan selama 18 bulan, dari awal 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan
5
dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai "*7" (Star Seven).
3.
Analisis
3.1
Sekilas Tentang Cafe King’s Coffee Cafe King’s Coffee merupakan usaha yang berjeniskan partnership (persekutuan
/ firma). Cafe King’s Coffee berlokasi di jalan Gusti Lalanang No. 52 (depan Galeri Dekranasda) kota Singkawang. Cafe King’s Coffee didirikan oleh dua orang PNS yang sama-sama bekerja di BKD (Badan Kepegawaian Daerah) kota Singkawang, dan dua orang tersebut baru saja diterima menjadi PNS. Cafe tersebut didirikan pada awal bulan April 2009. Pada awal mula didirikan cafe King’s Coffee, cafe ini hanya buka dari sore sampai malam (sampai semua pengunjung pulang) yang dikelola langsung oleh dua orang pemiliknya secara bergantian. Akan tetapi pada perkembangannya saat ini, cafe tersebut telah buka dari jam 07.00 pagi sampai jam 12.00 malam dan dikelola oleh dua orang karyawan dalam sehari.
3.2
Analisis User dan Hak Aksesnya Berikut ini adalah beberapa aktivitas user dalam mengakses sistem yang akan
dibuat: 1. Pengguna bisa memasukkan berbagai data barang beserta dengan kode barang, nama barang, jenis barang dan harga barang. 2. Pengguna bisa mengubah beberapa data barang yang berhubungan dengan nama barang, jenis barang dan harga barang. 3. Pengguna bisa menghapus beberapa data barang yang tidak lagi dijual. 4. Pengguna bisa mencari data barang berdasarkan kode barang, nama barang, jenis barang dan harga barang. 5. Pengguna bisa memasukkan berbagai data karyawan beserta dengan kode karyawan, nama karyawan, jenis kelamin, alamat, telepon dan password. 6. Pengguna bisa mengubah data karyawan yang berhubungan dengan nama karyawan, jenis kelamin, alamat, telepon dan password. 7. Pengguna bisa menghapus data karyawan yang tidak lagi diperlukan. 8. Pengguna bisa mencari data karyawan berdasarkan kode karyawan, nama karyawan, jenis kelamin, alamat dan telepon. 9. Pengguna dapat memasukkan data-data transaksi penjualan dari nota pemesanan seperti no. nota, nama barang dan jumlah barang yang dipesan. 10. Pengguna dapat mengubah beberapa data transaksi apabila terjadi kesalahan.
6
11. Pengguna dapat menghapus beberapa data transaksi apabila data tersebut tidak diperlukan. 12. Pengguna dapat mencari data transaksi berdasarkan no. nota maupun berdasarkan tanggal. 13. Pengguna dapat mencetak nota penjualan pada saat transaksi dilakukan. 14. Pengguna dapat mencetak laporan penjualan yang diambil dari data-data transaksi berdasarkan tanggal tertentu, bulan tertentu, atau tahun tertentu. 3.3
Analisis Kelayakan Teknologi Kelayakan teknologi akan sangat berpengaruh dalam penggunaan sistem yang
akan dibuat jika spesifikasinya tidak mampu menjalankan sistem tersebut. Agar program dapat berjalan dengan lancar, berikut spesifikasi yang dibutuhkan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang disarankan oleh penulis: 1. Digunakan pada sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows 7. 2. Intel Pentium 4 @ 1.6 Ghz processor atau yang lebih tinggi. 3. Kebutuhan memori 256 – 512 MB RAM. 4. Printer untuk mencetak nota penjualan dan laporan penjualan. 5.
3.4
MySql sebagai perangkat lunak pendukung untuk menyimpan data. Analisis Kebutuhan Fungsional Adapun beberapa kebutuhan fungsional sistem adalah sebagai berikut:
1. Sistem harus dapat menyimpan data barang yang berhubungan dengan pendataan barang. 2. Sistem harus dapat menyimpan data karyawan yang berhubungan dengan pendataan karyawan. 3. Sistem harus dapat melakukan penyimpanan data transaksi penjualan. 4. Sistem harus dapat menampilkan nota penjualan yang akan diprint. 5. Sistem harus dapat menampilkan laporan penjualan berdasarkan tanggal tertentu, bulan tertentu, atau tahun tertentu yang siap untuk diprint. 3.5
Analisis Berorientasi Objek Selama 30 tahun, sebagian besar pendekatan pengembangan sistem telah
memisahkan pengetahuan (data) dari proses. Teknik objek muncul untuk memisahkan menghilangkan pemisahan data dan proses ini. Sebaliknya, data dan proses spesifik yang membuat, membaca, memperbaharui atau menghapus data itu diintegrasikan ke dalam konstruksi yang disebut data atau objek. Satu-satunya cara untuk membuat, membaca, memperbaharui, atau menghapus data adalah dengan cara proses perlekatan
7
(embeded) yang disebut metode OOA (Object Oriented Analysis) adalah teknik yang model driven yang mengintegrasikan data dan proses yang disebut objek. Model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai perspektif, seperti struktur, perilaku, dan interasi antar objek. Contoh yang paling terkenal adalah UML (Unified Modelling Language). Berikut beberapa tahapan yang digunakan untuk menganalisis sistem yang akan dibuat. 3.5.1
Kelas Objek Kelas objek memiliki peranan yang sangat penting dalam perancangan sistem
yang akan dibuat. Kelas objek inilah yang akan digunakan dalam menentukan kelas atribut dan kelas relasi. Berikut kelas objek yang akan digunakan dalam merancang sistem informasi cafe pada cafe King’s Coffee.
Tabel 3.1 Kelas objek No.
3.5.2
Objek
1.
Karyawan
2.
Barang
3.
jenis_barang
4.
Transaksi
5.
transaksi_detail
Kelas Atribut
Dari kelas objek di atas, maka akan dibuat kelas atribut yang merupakan atribut dari kelas objek. Berikut kelas atribut yang merupakan atribut-atribut dari kelas objek. Tabel 3.2 Kelas atribut No.
Objek
Atribut
1.
karyawan
kode_karyawan, nama_karyawan, jenis_kelamin, alamat, telepon, password
2.
barang
kode_barang, nama_barang, jenis_barang, harga
3.
jenis_barang
kode_jenis, nama_jenis_barang
4.
transaksi
no_nota, tanggal, kode_karyawan
5.
transaksi_detail
no_nota, kode_barang, jumlah
8
3.5.3
Kelas Relasi Setelah terbentuknya kelas atribut, maka terbentuklah relasi-relasi yang
merupakan hubungan dari kelas objek. Kelas objek, kelas atribut dan kelas relasi tersebut nantinya digunakan sebagai acuan dalam membuat tabel-tabel database. Berikut relasi yang dibentuk dari kelas relasi dan kelas atribut yang telah dibuat.
Gambar 3.1 Kelas relasi 3.5.4
Use Case Diagram Sistem Informasi Cafe
Gambar 3.2 Use case diagram sistem informasi cafe
9
Gambar use case diagram di atas menunjukkan bahwa terdapat aktor karyawan yang terlibat secara langsung dengan use case tersebut. Untuk melakukan prosesproses pada sistem yang akan dibuat, karyawan terlebih dahulu harus login untuk masuk ke dalam sistem melalui validasi kode karyawan dan password pada saat login, sehingga keamanan data dapat lebih terjamin. Setelah login, barulah karyawan dapat mengelola data karyawan, barang dan transaksi, serta dapat juga mencetak nota transaksi penjualan dan laporan transaksi penjualan.
3.5.5
Activity Diagram Login Sistem Informasi Cafe Untuk lebih memperjelas proses-proses yang terjadi pada use case diagram di
atas, berikut ini adalah activity diagram login yang menggambarkan secara lebih detail proses login yang terjadi pada use case.
Gambar 3.3 Activity diagram login Diagram login di atas menjelaskan proses yang terjadi di dalam sistem, yaitu antara karyawan dan sistem. Pada saat sistem dijalankan, sistem langsung menampilkan form login. Kemudian karyawan mengisikan kode karyawan dan password, dan mengklik tombol login. Setelah tombol login dklik, sistem langsung mengecek database, kemudian mengecek apakah kode karyawan dan password yang dimasukkan benar atau salah, jika salah maka sistem akan menampilkan pesan dialog bahwa kode karyawan atau password yang dimasukkan salah, dan karyawan harus memasukkan kembali kode karyawan dan password yang benar. Jika kode karyawan dan password yang dimasukkan benar, maka sistem akan menampilkan form menu utama.
10
3.5.6
Class Diagram Sistem Informasi Cafe
Gambar 3.4 Class diagram sistem informasi cafe
11
Class diagram tersebut merupakan struktur kelas dari sistem informasi cafe. Class diagram tersebut menjelaskan hubungan antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya. Class diagram memiliki beberapa komponen penyusun seperti class, association, aggregation, composition, dan generalization.
3.5.7
Sequence Diagram Cetak Nota Transaksi Sistem Informasi Cafe Sequence diagram yang digunakan dalam mendesain sistem informasi cafe ini
menggambarkan secara lebih detail mengenai use case diagram sistem informasi cafe, yaitu interaksi antara aktor (karyawan) dan use case. Proses yang terjadi pada sequence diagram juga melibatkan class diagram sistem informasi cafe. Berikut ini adalah sequence diagram cetak nota transaksi yang digunakan dalam menganalisis sistem informasi cafe.
Gambar 3.5 Sequence diagram cetak nota transaksi sistem informasi cafe
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Implementasi Sistem Implementasi sistem yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan cara menerapkan
hasil dari analisis dan rancangan sistem yang telah dibuat. Dalam mengimplementasikan sistem yang akan dibuat, diperlukan fasilititas pendukung dalam menerapkan sistem
12
tersebut yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut penjelasan mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan.
4.1.1
Perangkat Keras yang Digunakan Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem informasi
cafe adalah sebagai berikut. 1. Processor Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU E7200 @ 2.53GHz (2CPUs) 2. Memory DDRII RAM 4GB 3. VGA Card ATI Radeon HD 4600 Series 1GB 4. Harddisk ST3250310AS ATA 250GB 5. Monitor BenQ T71W 17” 6. Keyboard (Standard PS/2) 7. Mouse (HID-Compliant) 8. Printer Canon Pixma iP1980
4.1.2
Perangkat Lunak yang Digunakan Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem informasi
cafe adalah sebagai berikut. 1. Windows 7 Ultimate 32-bit operating system 2. Netbeans IDE 6.8 beserta iReport-4.0.2-plugin dan java library (JAR) 3. Xampp for Windows Version 1.7.2
4.2
Implementasi Database Database yang digunakan pada sistem informasi cafe ini dirancang dengan
menggunakan MySQL yang terdapat dalam Xampp for Windows Version 1.7.2. Berikut tabel-tabel database yang telah dibuat dan akan digunakan pada sistem informasi cafe King’s Coffee: 1. Struktur tabel karyawan Tabel 4.1 Struktur tabel karyawan
13
2. Struktur tabel barang Tabel 4.2 Struktur tabel barang
3. Struktur tabel jenis_barang Tabel 4.3 Struktur tabel jenis_barang
4. Struktur tabel transaksi Tabel 4.4 Struktur tabel transaksi
5. Struktur tabel transaksi_detail Tabel 4.5 Struktur tabel transaksi_detail
4.3
Implementasi Antarmuka Program Implementasi antarmuka program pada sistem informasi cafe pada cafe King’s
Coffee Singkawang dilakukan dengan menampilkan setiap halaman program beserta pembahasannya dan kode programnya di dokumentasikan dalam bentuk file program serta dituliskan pada halaman lampiran. Berikut ini beberapa tampilan antarmuka program beserta pembahasannya.
14
4.3.1
Tampilan Form Loading
Gambar 4.1 Tampilan form loading Ketika program dijalankan, form yang pertama dijalankan adalah form loading. Form ini sebenarnya tidak memiliki fungsi khusus dalam kinerja sistem, hanya saja untuk memperindah tampilan saat program dijalankan. Form ini hanya menampikan gambar yang diletakkan pada jLabel dan menampilkan angka 1 sampai 100 persen yang diletakkan pada jProgressBar. Ketika form ini menampilkan angka sampai 100 persen, maka form ini akan hilang dan menampilkan form login.
4.3.2
Tampilan Form Login
Gambar 4.2 Tampilan form login Saat pengguna akan menggunakan program ini, pengguna atau lebih khususnya karyawan pasti harus mengkonfirmasikan kode karyawan dan password. Jika kode karyawan dan passwordnya benar, maka form login ini akan hilang dan sistem akan menampilkan form halaman utama.
15
4.3.3
Tampilan Form Halaman Utama
Gambar 4.3 Tampilan form halaman utama Form halaman utama ini akan muncul ketika karyawan telah berhasil login. Dalam form ini terdapat 5 menu, 11 sub menu, 10 toolbar dan 1 desktop yang digunakan untuk menampilkan internal form. Menu pada form ini terdiri dari data master, transaksi, laporan, aksesoris windows dan bantuan. Pada menu data master terdapat 3 sub menu yaitu barang yang digunakan untuk menampilkan data barang, karyawan yang digunakan untuk menampilkan data barang dan sub menu keluar yang digunakan untuk keluar dari sistem. Pada menu transaksi hanya terdapat 1 sub menu transaksi penjualan yang digunakan untuk menampilkan data transaksi. Menu laporan juga hanya terdapat 1 sub menu laporan penjualan yang digunakan untuk menampilkan data laporan penjualan. Sedangkan pada menu aksesoris windows terdapat 5 sub menu yaitu kalkulator, notepad, paint, windows explorer dan wordpad. Kelima sub menu tersebut bukanlah menampilkan data pada sistem informasi cafe ini, tetapi menampilkan aplikasi dari sistem operasi yang digunakan yaitu windows. Pada menu bantuan, hanya terdapat 1 sub menu lihat bantuan yang digunakan untuk menampilkan form lihat bantuan. 5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan Dari hasil pembuatan sistem informasi cafe pada cafe King’s Coffee Singkawang,
dan sebagai akhir dari penulisan laporan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan sistem ini, penguna / karyawan dapat melakukan transaksi menjadi lebih cepat dan mudah, karena tidak perlu lagi menghitung
16
secara manual uang kembalian, cukup dengan memasukkan uang bayar kemudian menekan tombol kembalian, maka uang kembalian akan muncul. 2. Penguna / karyawan dapat membuat laporan penjualan secara praktis, baik itu berdasarkan tanggal tertentu, bulan tertentu maupun tahun tertentu. 3. Sistem informasi cafe ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna dan memiliki kemampuan dalam meneliti aktivitas pengguna, karena jika terjadi kesalahan dalam mengisi, mengubah atau menghapus data, sistem akan menampilkan pesan dialog yang berhubungan dengan kesalahan tersebut.
5.2
Saran Dari berbagai fakta yang ada, setiap sistem pasti memiliki pengembangan dalam
bentuk versi terbaru dari sistem yang pertama kali dibuat. Sebaik apapun sistem yang dibuat pasti memiliki kekurangan yang perlu untuk dikembangkan, yaitu dengan membuat versi terbaru dari sistem tersebut. Untuk itu dibuatlah penyampaian dalam bentuk saran untuk kesempurnaan sistem ini di masa mendatang. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi cafe ini perlu pengembangan berbasis web, sehingga manager dapat memantau / mengecek aktivitas cafe tanpa harus datang ke cafe. 2. Perlunya ditambahkan fasilitas backup data pada antarmuka sistem informasi cafe ini untuk mencegah terjadinya kerusakan ataupun hilangnya data yang mungkin disebabkan kerusakan perangkat lunak dan perangkat keras, kesalahan pengguna, ataupun karena serangan virus, sehingga keamanan data pada sistem ini tidak tergantung dengan keahlian programmer.
Daftar Pustaka Al Fatta, H. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kurniawan, H., Mardiani, E. dan Rahmansyah, N. 2011. Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, Xammp dan iReport. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Nugroho, A. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP, http://books.google.co.id, diakses pada tanggal 5 Juni 2012. Yogyakarta: Andi Offset. Suhendar, A. dan Gunadi H. 2002. Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika Bandung. Utami, E. dan Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman Database dengan SQL Server, Ms. Access dan Ms. Visual Basic. Yogyakarta: Andi Offset.