e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBANTUAN MEDIA POSTER DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM BAHASA INDONESIA TEMA CITA-CITAKU Ni Kd Wijayanti1, M.G. Rini Kristiantari2, I.B. Surya Manuaba3 1,2,3
Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku melalui penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster pada siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan yang berjumlah 39 siswa. Data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia dikumpulkan menggunakan metode tes yakni tes lisan. Data yang didapatkan dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa setelah diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media poster. Pada siklus I ketuntasan klasikal keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa hanya mencapai 66,67% yakni dari 39 siswa terdapat 13 siswa mendapatkan predikat A-, 13 siswa mendapatkan predikat B+, 10 siswa mendapatkan predikat B, dan 3 siswa mendapatkan predikat B-. Pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa sebesar 79,49% yakni dari 39 siswa terdapat 22 siswa mendapatkan predikat A-, 9 siswa mendapatkan predikat B+, 4 siswa mendapatkan predikat B, dan 4 siswa mendapatkan predikat B-. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan. Kata kunci: saintifik, media poster, keterampilan berbicara
Abstract This research aims to improve speaking skills in Indonesian theme cita-citaku through the application of scientific approach to media assisted poster of IVB students of SD Negeri 27 Pemecutan. This type of research is the classroom action research, and subjects in this study were 39 students IVB of SD Negeri 27 Pemecutan. The data of the speaking skills in Indonesian were collected by using the oral test method. The data obtained were analyzed by using descriptive statistical analysis techniques . The results showed an increase in Indonesian speaking skills of students after the implementation of the scientific approach by using poster media. The first cycle of classical completeness speaking skills in the Indonesian language from 39 students tthey only reached 66,67%, in which 13 students got A-, 13 students got B+, 10 students got B, and 3 students got B-. Main while in the second cycle obtained classical completeness Indonesian speaking skills in the students by 79,49%, in which from 39 students there 22 students got A-, 9 students got B+, 4 students got B, and 4 students got B-. Based on the research result, it can be concluded that the application of a
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
scientific approach by using poster media can improve speaking skills in Indonesian in the theme of cita-citaku for IVB students of SD Negeri 27 Pemecutan. Keywords : scientific, poster media, speaking skills
PENDAHULUAN Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum awal bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Pada bangku sekolah dasarlah siswa mendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi kebiasaan-kebiasaan yang siswa lakukan di kemudian hari. Peran seorang guru sangatlah penting untuk dapat menanamkan kebiasaan baik bagi siswanya, bagaimana guru dituntut memiliki kompetensi-kompetensi yang kemudian dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswanya. Salah satu keterampilan yang wajib dimiliki oleh siswa sekolah dasar adalah keterampilan berbahasa yang baik. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Seorang siswa bisa menceritakan sesuatu setelah siswa membaca ataupun setelah menyimak. Sama halnya dengan menulis, menulis tidak lepas dari kemampuan menyimak, membaca dan berbicara, sehingga keempat keterampilan berbahasa ini harus senantiasa diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Keterampilan berbahasa ini juga tidak terlepas dari pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Bahasa Indonesia di sekolah dasar digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa merupakan modal terpenting bagi manusia. Bahasa adalah “sebuah alat untuk mengomunikasikan gagasan atau perasaan secara sistematis melalui penggunaan tanda, suara, gerak, atau tanda-tanda yang disepakati, yang memiliki makna yang dipahami” (Solchan, dkk, 2008:1.3). Belajar muatan materi bahasa Indonesia di sekolah dasar pada umumnya bertujuan untuk mengasah dan membekali siswa dengan
kemampuan berkomunikasi atau kemampuan menerapkan bahasa Indonesia dengan tepat untuk berbagai tujuan dan dalam konteks yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada hari senin, 12 Desember 2015 menunjukkan bahwa keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB di SD Negeri 27 Pemecutan masih belum optimal. Pada kelas IVB berjumlah 39 siswa, terdapat 9 siswa mendapatkan predikat A-, 10 siswa mendapatkan predikat B+, 9 siswa mendapatkan predikat B, dan 11 siswa mendapatkan B-. Belum optimalnya keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia pada siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan ini disebabkan oleh faktor guru dan ketersediaan sarana serta sumber belajar yang variatif. Guru perlu memberikan latihan berbicara di depan kelas sehingga bisa melatih keterampilan berbicara siswa. Di samping itu, untuk menunjang proses pembelajaran perlu adanya sumber belajar dan media pembelajaran yang variatif, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan berbicaranya terhadap suatu materi. Tidak hanya itu, kurangnya keterampilan berbicara siswa juga disebabkan oleh penerapan pendekatan saintifik oleh guru dalam pembelajaran masih perlu dioptimalkan. Berdasarkan hal tersebut, keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan “pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa” (Kosasih, 2014:72). Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menalar, dan 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
mengkomunikasikan. Dalam proses pembelajaran pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan.
menekankan pada 5 pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menalar, dan mengkomunikasikan. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Prasiwi (2015) yang menyatakan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan penilaian proyek dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia dan kemampuan penalaran siswa. Kemudian didukung juga oleh hasil penelitian Susanti (2013) yang menyatakan bahwa model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) berbantuan media grafis berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Poster untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Indonesia Tema Cita-citaku Siswa Kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku melalui penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan.
Kurniasih dan Sani (2014:33) menyatakan, Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah a) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, b) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, c) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan, d) diperolehnya hasil belajar yang tinggi, e) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ideide khususnya dalam menulis artikel ilmiah, dan f) untuk mengembangkan karakter siswa. Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran dapat menggunakan media poster. Poster bersifat persuasif, yaitu bermaksud menarik perhatian dengan menyatukan gambar, warna tulisan, dan kata-kata (Setiawan, 2008:2.9). Sebuah poster harus dapat menarik perhatian dan berkomunikasi secara cepat dengan yang melihatnya. Poster dapat digunakan secara efektif dalam berbagai situasi belajar. Selain itu, poster juga dapat digunakan untuk memotivasi siswa, memberikan peringatan, dan pengalaman yang kreatif (Daryanto, 2010:130). Poster yang dibuat untuk pendidikan pada prinsipnya merupakan gagasan yang diwujudkan dalam bentuk ilustrasi obyek gambar yang disederhanakan dan dibuat dengan ukuran besar. Poster bertujuan untuk memotivasi siswa dan memberikan pengalaman kreatif kepada siswa, karena melalui media poster siswa dapat berperilaku positif, berdisiplin baik, memiliki nilai positif, pengetahuan tentang sesuatu hal, dan melalui media poster pembelajaran juga dapat lebih kreatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik berbantuan media poster merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan pengalaman kreatif kepada siswa dengan
METODE Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kunandar (2012:46) menyatakan, Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan. PTK dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dikenal dengan istilah siklus. Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun alur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat disajikan seperti gambar berikut 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah “cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang dilakukan atau dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites (testee), dan dari tes tersebut dapat menghasilkan suatu data berupa skor” (Agung, 2014:92). Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes lisan. Kunandar (2013:220) menyatakan, Kelebihan dari tes lisan adalah “(1) dapat digunakan untuk menilai kepribadian dan kompetensi penguasaan pengetahuan siswa, karena dilakukan secara face to face; (2) jika siswa belum jelas dengan pertanyaan yang diiajukan, guru dapat langsung memperjelas pertanyaan yang dimaksud; (3) guru dapat menggali lebih lanjut jawaban siswa sampai mendetail (lebih rinci), sehingga mengetahui bagian mana yang palinh dikuasai oleh siswa; (4) dapat mengetahui kemampuan komunikasi dari siswa. Tes lisan yang diberikan bertujuan untuk mengukur peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa. Tes lisan pada keterampilan berbicara dalam muatan materi bahasa Indonesia dikombinasikan dengan muatan materi lainnya. Dari beberapa muatan materi yang dikombinasikan, nantinya akan direduksi untuk mencari nilai keterampilan berbicara dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa sesuai dengan indikator yang dicapai. Dalam menskor tes lisan dapat menggunakan rubrik pedoman penilaian keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia. Rubrik pedoman penilaian digunakan untuk mempermudah memberikan skor pada tes lisan ini, sehingga dapat mengetahui keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia. Data yang telah dikumpulkan ini dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Metode analisis statistik deskriptif adalah “cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata (Mean), median (Me), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan objek/variabel sehingga diperoleh
Gambar 1. Gambar siklus penelitian tindakan kelas (Sumber: Arikunto, dkk, 2015:42) Berdasarkan gambar siklus PTK menunjukkan bahwa penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan. Setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pemberian tindakan dan satu kali pertemuan untuk pemberian tes akhir siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret semester II tahun pelajaran 2015/2016. Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan, dengan jumlah 39 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan. Kelas IVB dipilih sebagai subjek penelitian karena kelas ini memiliki keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia yang belum optimal. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa dengan diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media poster. Data yang dikumpulkan adalah data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan. Untuk mengumpulkan data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa digunakan metode tes. 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
kesimpulan umum” (Agung, 2014:142). Sebelum data dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, terlebih dahulu peneliti menghitung nilai data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia masing-masing siswa, dengan menggunakan rumus: P=
× 100
Indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa yaitu 75% dari 39 siswa mendapatkan skor dan predikat minimal 3,18 yang berada pada predikat B+, maka penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan dianggap berhasil dan tindakan dikatakan cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian penelitian dapat diakhiri.
(1)
(Gunartha, 2007:74) dan kemudian dikonversikan kedalam penilaian yang menggunakan skala skor penilaian 4,00-1,00, dengan menggunakan rumus: Nilai =
(2)
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan saintifik berbantuan media poster pada proses pembelajaran siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan pertama dan kedua untuk proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbantuan media poster dan pertemuan ketiga untuk pemberian tes akhir siklus. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 80,55, modus keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 75,06, median keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 79,1. Adapun penyajian data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia ke dalam grafik poligon, sebagai berikut.
(Kemendikbud, 2013:35) Setelah itu, data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi.Kemudian menghitung rerata atau mean keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia dapat dihitung menggunakan rumus: ∑f X
M =
N
(3)
(Agung, 2014:143) menghitung modus keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia dapat dihitung menggunakan rumus: Mo = b + i
(4)
(Agung, 2014:143) menghitung median keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia dapat dihitung menggunakan rumus: Me = b + i
(5)
(Agung, 2014:143) serta menyajikan data ke dalam grafik poligon. Kemudian ditentukan persentase ketuntasan klasikal menggunakan rumus: Ketuntasan Klasikal = Banyak siswa yang tuntas x 100% Banyak siswa yang mengikuti tes (6)
Gambar 2. Gambar keterampilan berbicara Indonesia siklus I 5
grafik dalam
poligon bahasa
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Ketuntasan klasikal keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa hanya mencapai 66,67% yakni dari 39 siswa terdapat 13 siswa mendapatkan predikat A-, 13 siswa mendapatkan predikat B+, 10 siswa mendapatkan predikat B, dan 3 siswa mendapatkan predikat B-. Secara keseluruhan, analisis data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan dapat dilihat sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon, terlihat Mo<Me<M (75,06<79,1<80,55), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data-data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia pada siklus I merupakan kurve juling positif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa nilai keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan cenderung rendah.
Tabel 1. Tabel hasil analisis data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan pada siklus I Objek Predikat Predikat Predikat Predikat Penelitian AB+ B BKeterampilan berbicara 13 13 10 3 dalam bahasa Indonesia Hal ini menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan sehingga dilanjutkan ke siklus II. Belum tercapainya indikator keberhasilan tersebut disebabkan oleh beberapa kendala atau kekurangan yang ditemui pada saat melaksanakan tindakan atau proses pembelajaran pada siklus I yaitu: (1) siswa belum terbiasa mendeskripsikan sebuah media poster dengan menggunakan kosakata baku dengan kata-katanya sendiri, (2) dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang malu-malu dalam menyampaikan pendapat pada saat melaksanakan tanya jawab, dan (3) siswa masih belum mampu menentukan intonasi kata pada saat menceritakan kembali isi teks secara lisan. Berbagai kendala atau kekurangan tersebut, diatasi dengan melakukan berbagai macam perbaikan, yaitu dengan merencanakan beberapa tindakan sebagai berikut: (1) mengajak siswa untuk bermain kuis yang terkait dengan isi dari media poster tersebut dan memberikan perngertian kepada siswa pada saat mendeskripsikan media poster sebaiknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti menggunakan kata-kata
Mean Median Modus
80,55
79,1
75,06
Ketuntasan Klasikal
66,67%
yang baku, sehingga siswa mendapatkan pelatihan untuk menggunakan kosakata baku dengan kata-katanya sendiri, (2) memberikan motivasi berupa penambahan nilai kepada siswa yang mampu mengeluarkan pendapatnya dengan baik, (3) memberikan latihan dan pengertian kepada siswa pada saat menceritakan kembali isi teks secara lisan sebaiknya memperhatikan intonasi kata, karena jika ada perbedaan intonasi pada saat menceritakan kembali maka itu dapat menghasilkan jenis kalimat yang berbeda atau makna dari kalimat tersebut tidak tersampaiakan kepada pendengar. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Berdasarkan upaya perbaikan pembelajaran dan pelaksanaan tindakan pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II telah tampak adanya peningkatan peningkatan pada keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa. Hal ini terlihat pada perolehan rata-rata keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 83,73, modus keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 87,94, median 6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia adalah 85,5. Adapun penyajian data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia ke dalam grafik poligon, sebagai berikut.
Gambar 3. Gambar keterampilan berbicara Indonesia siklus II
grafik dalam
Berdasarkan perhitungan dan grafik poligon, terlihat M<Me<Mo (83,73<85,5<87,94), sehingga dapat disimpulkan bahawa sebaran data-data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia pada siklus II merupakan kurve juling negatif. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa nilai keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan cenderung tinggi. Ketuntasan klasikal keterampilan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia pada siklus II mencapai 79,49% yakni dari 39 siswa terdapat 22 siswa mendapatkan predikat A-, 9 siswa mendapatkan predikat B+, 4 siswa mendapatkan predikat B, dan 4 siswa mendapatkan predikat B-. Secara keseluruhan, analisis data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan dapat dilihat sebagai berikut.
poligon bahasa
Tabel 2. Tabel hasil analisis data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan pada siklus II Objek Predikat Predikat Predikat Predikat Ketuntasan Mean Median Modus Penelitian AB+ B BKlasikal Keterampilan berbicara 22 9 4 4 83,73 85,5 87,94 79,49% dalam bahasa Indonesia Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II, indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini sudah dapat dikatakan tercapai ataupun tuntas. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh siswa, bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa dari siklus I ke siklus II. Selain itu juga perolehan ketuntasan
klasikal untuk keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa telah mencapai 79,49% dan ini telah sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian tindakan kelas ini. Adapun rekapitulasi data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan siklus I dan siklus II pada tabel berikut.
Tabel 3. Tabel rekapitulasi data keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Predikat Predikat Predikat Predikat AB+ B BSiklus I 13 13 10 3 Siklus II 22 9 4 4 Siklus
Mean 80,55 83,73
Median Modus 79,1 85,5
75,06 87,94
Ketuntasan Klasikal 66,67% 79,49%
yang dilakukan oleh peneliti sehingga memeiliki beberapa kelebihan pada media pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan.
Secara umum, pada pelaksanaan tindakan pada siklus II tidak lagi muncul kendala-kendala atau permasalahan seperti pada siklus I. Hal ini terlihat dari kegiatan yang telah dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa mulai terbiasa mendeskripsikan sebuah media poster dengan menggunakan kosakata baku dengan kata-katanya sendiri, dalam proses pembelajaran siswa sudah berani dalam menyampaikan pendapat pada saat melaksanakan tanya jawab, dan siswa sudah mulai mampu menentukan intonasi kata pada saat menceritakan kembali isi teks secara lisan. Dengan mulai terlihatnya sikap-sikap siswa yang seperti itu, tentunya hal ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan. Keberhasilan dari penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Yustiawati (2015) yang menyatakan bahwa melalui penerapan pendekatan saintifik dengan penilaian proyek, keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia meningkat dan berada di kategori tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Yustiawati memiliki kesamaan dengan peneliti dalam penelitiannya yaitu sama-sama menggunakan pendekatan saintifik, akan tetapi penelitian Yustiawati tidak menggunakan berbantuan media poster, sedangkan peneliti dalam penelitianya menggunakan media poster dalam proses pembelajaran. Media poster memiliki kelebihan yaitu memotivasi siswa dimana poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi kegiatan belajar siswa, peringatan, serta memberikan pengalaman yang kreatif untuk siswa dan juga guru. Melalui poster pembelajaran siswa dan guru dapat lebih kreatif. Diskusi kelas pun lebih hidup manakala guru menggunakan alat bantu poster sebagai bahan diskusi. Hal tersebutlah yang mendukung penelitian
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan setelah diterapkannya pendekatan saintifik berbantuan media poster. Hal ini terbukti dari peningkatan skor dan predikat dari keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia, serta peningkatan ketuntasan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia secara klasikal. Pada siklus I ketuntasan klasikal keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa hanya mencapai 66,67% yakni dari 39 siswa terdapat 13 siswa mendapatkan predikat A, 13 siswa mendapatkan predikat B+, 10 siswa mendapatkan predikat B, dan 3 siswa mendapatkan predikat B-. Pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia siswa sebesar 79,49% yakni dari 39 siswa terdapat 22 siswa mendapatkan predikat A, 9 siswa mendapatkan predikat B+, 4 siswa mendapatkan predikat B, dan 4 siswa mendapatkan predikat B-. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan penerapan pendekatan saintifik berbantuan media poster dapat meningkatkan keterampilan berbicara dalam bahasa Indonesia tema cita-citaku siswa kelas IVB SD Negeri 27 Pemecutan.
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian tindakan kelas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan adalah bagi sekolah disarankan agar menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam mengambil suatu kebijakan dan keputusan yang paling tepat dalam upaya peningkatan prestasi belajar di sekolah, bagi guru disarankan agar menerapkan pendekatan saintifik berbantuan media poster dalam pembelajaran di kelas sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, bagi siswa disarankan dalam melakukan kegiatan pembelajaran untuk lebih memperhatikan dan lebih fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga dapat mengembangkan kreatifitasnya, serta bagi peneliti lain hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam ruang lingkup yang lebih luas dengan memperhatikan kendala-kendala yang dialami sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena. Prasiwi, Made Sances. 2015. Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Penilaian Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Indonesia dan Kemampuan Penalaran Tema Cita-citaku Siswa Kelas IVB SDP Negeri Tulangampiang Denpasar. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha. Setiawan, Denny., dkk. 2008. Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Solchan T. W., dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumayasa, I Nyoman. 2015. Pengaruh Implementasi Pendekatan Saintifik Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar Se Gugus VI Kecamatan Abang, Karangasem. Tesis (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha. Susanti, Ni Luh Desi. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Berbantuan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Srikandi Denpasar Timur Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha. Yustiawati, I Dewa Ayu. 2015. Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Penilaian Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Indonesia dan Kemampuan Berpikir Kreatif Tema Cita-citaku Siswa Kelas IVA SDN 1 Ubung. Skripsi (tidak diterbitkan). Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha.
DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A. Gede. 2014. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Gunartha, I Wayan. 2007. Diktat Kuliah Evaluasi Hasil Belajar. Denpasar: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali. Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud Dirjen Pendidikan Dasar. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Rajawali Pers. -------. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Pers.
9