e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS PADA BAHASA INDONESIA Kadek Agus Suryanatha1, Ni Nyoman Ganing2, Made Putra3 1,2,3
Jurusan PGSD, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 12 putra dan 22 putri. Teknik pengumpulan data menggunkan metode tes. Metode tes digunakan untuk mengumpulkan data kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia. Tes yang digunakan adalah tes kinerja. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat tahapan-tahapan kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Analisis data dilakukan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa setelah penerapan pendekatan saintifik dengan penilaian portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I persentase rata-rata mencapai sebesar 76,08% berada pada kriteria sedang. Pada siklus II persentase rata-rata mencapai sebesar 84,94% berada pada kriteria tinggi. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 8,86%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio dapat meningkatkan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan Tahun pelajaran 2015/ 2016. Kata-kata kunci: pendekatan saintifik, penilaian portofolio, keterampilan menulis. Abstract This study aims to improve the competence of writing skills in Indonesian VA grade students of SD Negeri 14 Pemecutan through the application of scientifically based approach to portfolio assessment. The subjects were students of class VA SD Negeri 14 Pemecutan totaling 34 students, consisting of 12 male and 22 female. Data collection techniques using the test method. The test method used to collect data writing skills competency in Indonesian. The test used is a performance test. This classroom action research conducted in two cycles. Each cycle there are stages of activity that is planning, action, observation, and reflection. Data analysis was performed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive analysis method. The results showed an increase in writing skills competency on Indonesian students after the application of a scientific approach to portfolio assessment. The results showed that in the first cycle the average percentage reached 76.08% in the
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 middle criteria. In the second cycle the average percentage reached 84.94% in the high criteria. There was an increase from the first cycle to the second cycle of 8.86%. It can be concluded that the application of a scientific approach based portfolio assessment can improve writing skills competency in Indonesian VA grade students of SD Negeri 14 Pemecutan school year 2015/2016. Keywords : scientific approach, portfolio assessment, writing skills.
PENDAHULUAN Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Dari bangku sekolah dasarlah mereka mendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi kebiasaan yang mereka lakukan dikemudian hari, sehingga peran seorang guru sangatlah penting untuk dapat menanamkan kebiasaan baik bagi siswanya. Keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan strategi pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap peningkatan pendidikan di Indonesia. Pengelolaan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik. Salah satu upaya yang ditempuh yaitu dengan menerapkan kurikulum 2013 yang disusun dengan dilandasi pemikiran tantangan masa depan. Perubahan kurikulum adalah sesuatu yang tidak terelakkan dalam proses pengembangan pendidikan. Dimana pun di dunia ini, kurikulum selalu mengalami penyesuaian dengan perkembangan masyarakat. Berdasarkan hasil uji publik, secara konseptual tidak ada keberatan dengan pengembangan kurikulum 2013, hampir semua pihak menyadari bahwa kurikulum selalu memerlukan pengembangan baru sesuai dengan perkembangan masyarakat. Justru kurikulum akan menjadi tidak relevan lagi, manakala masyarakat berkembang begitu cepat, sementara kurikulum masih berkutat pada masa lalu. Pengembangan kurikulum 2013 ini melanjutkan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 dirumuskan dan dikembangkan dengan suatu optimisme yang tinggi untuk menghasilkan
lulusan sekolah yang lebih cerdas, kreatif, inovatif, memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebagai individu maupun sebagai bangsa, serta toleran terhadap segala perbedaan yang ada. Semuanya itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti yang diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pengembangan Kurikulum 2013 terutama adalah untuk mengatasi masalah dan tantangan berupa kompetensi riil yang dibutuhkan oleh dunia kerja, globalisasi ekonomi pasar bebas, membangun kualitas manusia Indonesia yang berakhlak mulia, dan menjadi warga Negara yang bertanggung jawab. Pada hakikatnya pengembangan Kurikulum 2013 adalah upaya yang dilakukan melalui salah satu elemen pendidikan, yaitu kurikulum untuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secara lebih luas. Jadi, pengembangan Kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalan kualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum. Pembelajaran kurikulum 2013 dilakukan secara terpadu atau tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan materi dari beberapa mata pelajaran dalam suatu topik pembicaraan. Pembelajaran tematik integratif dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagi materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal darimana 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Mata pelajaran yang ada di SD diantaranya Matematika, IPA, IPS, PKN, Budi Pekerti, Agama, Bahasa Bali, Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan suatu alat komunikasi yang penting dalam rangka merealisasikan dan mencapai tujuan kebahasaan Indonesia yang dipelajari oleh semua siswa dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atau bahkan di perguruan tinggi (Susanto, 2013:245). Pembelajaran bahasa Indonesia saat ini telah mencangkup seluruh aspek kebahasaan, maka siswa dituntut mampu berkomunikasi secara efektif, selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi formal, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat, serta mampu membanggakan bahasa Indonesia sebagai budaya Indonesia. Dengan begitu siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan disertai rasa bangga terhadap budayanya sendiri. Melalui bahasalah manusia belajar berbagai macam pengetahuan yang ada di dunia, oleh karenanya wajarlah jika para filsuf menganggap bahasa sebagai induk ilmu pengetahuan di samping matematika. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006:81) pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa dituntut menguasai empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya (Susanto, 2013:241), tetapi dalam penelitian ini dari empat keterampilan berbahasa keterampilan yang difokuskan adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan
perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Keterampilan menulis diharapkan mampu meningkatkan proses kognitif sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik. Adapun manfaat menulis ialah mengetahui potensi diri dengan kemampuan serta pengetahuan tentang topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik yang dipilih, kita berlatih untuk berpikir, menggali pengetahuan, dan pengalaman yang tersimpan dalam diri. Ketika anak memasuki usia sekolah dasar, anak-anak akan terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Menulis sebagai keterampilan seseorang (individu) mengkomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis. Pembelajaran menulis di jenjang pendidikan dasar dapat dibedakan menjadi dua tahap, yakni menulis permulaan di kelas I-II dan menulis lanjut yang terdiri dari menulis lanjut tahap pertama di kelas III-V serta menulis lanjut tahap kedua di kelas VI hingga kelas IX (SMP). Menulis itu sendiri berkaitan dengan membaca, bahkan dengan kegiatan berbicara dan menyimak. Membaca dan menulis merupakan kegiatan saling mendukung agar berkomunikasi untuk melakukan kegiatan membaca sebagai kegiatan dari latihan menulis. Siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia sebagai pembelajaran yang membosankan. Kendala lainnya muncul yaitu kemampuan menulis siswa masih rendah karena metode pengajaran menulis kurang efektif. Uraian di atas mengisyaratkan, bahwa siswa ini dibutuhkan pembenahan serius dalam pengajaran menulis, meskipun dipahami bahwa banyak faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan siswa dalam menulis. Namun, diakui bahwa peranan guru sangat menentukan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan yang memadai dalam merancang pembelajaran menulis, 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 terutama menyangkut teknik dan strategi yang digunakan. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 5 Desember 2015 dan wawancara dengan guru wali kelas VA Sekolah Dasar Negeri 14 Pemecutan, mengatakan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran lainnya sudah di atas KKM. Namun pada keterampilan menulis pada bahasa Indonesia masih dibawah rata-rata. Diketahui persentase rata-rata kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa adalah 64% atau berada pada kriteria rendah. Hal ini disebabkan karena siswa menganggap bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran terlalu mudah dalam kegiatan belajarnya. Mata pelajaran bahasa Indonesia yang dipelajari menurut siswa tidak menarik dan menjenuhkan, serta kegiatan belajar bahasa Indonesia membosankan karena terlalu banyak bahan bacaan. Untuk menunjang keberhasilan pendekatan saintifik memerlukan bukti peningkatan keterampilan menulis dalam bahasa Indonesia siswa maka perlu adanya penilaian yang tepat. Penilaian portofolio adalah penilaian yang tepat untuk digunakan dalam peningkatan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa. Dengan adanya penilaian portofolio di dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, diharapkan siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Melalui penilaian portofolio guru akan lebih mudah memantau kemajuan siswa dan untuk mendorong siswa dalam merefleksi pembelajaran mereka sendiri. Penelitian ini didukung oleh Ni Nyoman Sukmasari (2015) dengan hasil penelitian adalah Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Gugus Pattimura Pada Tema Cita-Citaku. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen
portofolio dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan untuk menerapkan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan agar dapat meningkatkan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Berbasis Penilaian Portofolio untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Menulis pada Bahasa Indonesia Siswa Kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan Tahun Ajaran 2015/ 2016”. METODE Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 14 Pemecutan tahun pelajaran 2015/ 2016 pada kelas VA. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/ 2016. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan tahun pelajaran 2015/ 2016, dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, yakni 12 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Sedangkan objek penelitian ini merupakan hal yang dijadikan sasaran untuk diteliti dan diperhatikan. Adapun objek penelitian ini adalah kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia dengan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran pada peningkatan kompetensi keterampilan menulis siswa. Dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua dilakukan untuk pemberian tindakan dan satu pertemuan lagi untuk tes akhir siklus keterampilan menulis siswa. Menurut Arikunto (2010:03) penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 dengan bagan yang berbeda-beda, namun menurut Arikunto (2010:16) terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) pengamatan, d) refleksi. Adapun tahapan penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Refleksi
SIKLUS SIKLUSI I
menyusun kisi-kisi tes keterampilan menulis pada bahasa Indonesia yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I penelitian tindakan kelas, menyusun tes keterampilan menulis pada bahasa Indonesia yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I penelitian tindakan kelas. (2) Pelaksanaan tindakan, pada tahap pelaksanaan tindakan, dilakukan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan, yaitu kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio, untuk menilai kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I berlangsung dalam 3 kali pertemuan yang terdiri dari 2 kali pemberian tindakan dan 1 kali pemberian tes pada akhir siklus, yakni melaksanakan tes kinerja membuat karangan. Pada tahap pelaksanaan tindakan terdapat beberapa langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan sintak pendekatan saintifik yaitu: 1) kegiatan pendahuluan dengan menyiapkan siswa secara phikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, 2) kegiatan inti yang dibagi menjadi 5 kegiatan yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan serta mengkomunikasikan, dan 3) kegiatan penutup dengan memberikan refleksi dan merangkum bersama serangkaian aktivitas pembelajaran yang dilakukan, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Adapun pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama dan kedua yakni: mengadakan apersepsi sesuai dengan materi pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan secara singkat tahapantahapan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, menjelaskan materi-materi yang berkaitan dengan subtema 2, yakni peninggalan-peninggalan kerajaan islam di Indonesia, memberikan permasalahan analisis kepada siswa dan meminta siswa untuk memahami masalah tersebut, menunjukkan media pembelajaran, membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, memberikan tugas portofolio kepada siswa, menjelaskan
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Gambar 1. Gambar Tahapan dalam Siklus Pembelajaran (Arikunto, 2010: 16) Prosedur penelitian yang dilakukan pada siklus I adalah (1) Perencanaan, pada tahap perencanaan mencangkup tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan yang ditemui. Berdasarkan temuan, kegiatan perencanaan perbaikan pembelajaran disusun bersama guru kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan. Kegiatan-kegian tersebut yakni: melakukan diskusi dengan guru tentang rencana tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki masalah yang ditemui, melakukan analisis kurikulum untuk menentukan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan Indikator pencapaian yang diberikan kepada siswa, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan menggunakan Pendekatan Saintifik berbasis penilaian portofolio, menyiapkan media pembelajaran, mempersiapkan rubrik pedoman penskoran keterampilan menulis, 5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 sedikit mengenai isi portofolio yang dikerjakan oleh siswa, membimbing siswa dalam mengerjakan tugas portofolio, memasukan tugas portofolio ke dalam amplop siswa, memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempersentasikan hasil dari pekerjaan tugasnya di depan kelas, memberikan pujian kepada siswa yang telah mampu menyelesaikan tugas dengan baik, memberikan refleksi terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima, menyimpulkan keseluruhan hasil pembelajaran hari ini bersama-sama siswa, memberikan soal refleksi berupa tes tertulis diakhir pembelajaran. (3) Observasi, dilakukan untuk mengamati segala peristiwa yang terjadi dalam pembelajaran, baik aktivitas siswa, maupun aktivitas guru. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang telah berlangsung dengan tujuan untuk mengamati langkah-langkah yang harus diperbaiki dan dipertahankan sehingga terjadi peningkatan kompetensi keterampilan menulis siswa dengan menggunakan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Pada tahap pengamatan ini, peneliti bekerjasama dengan wali kelas VA untuk melakukan pengamatan mengenai masalah ataupun kekurangan serta kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. (4) Refleksi, pada tahap ini bersama dengan guru kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi adalah menganalisis proses tindakan yang telah dilaksanakan, baik kelemahan dan kelebihannya sehingga diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan maupun kekurangan dari penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Pelaksanaan refleksi ini adalah diskusi yang dilakukan guru untuk menelaah tindakan hasil tindakan yang telah dilakukan apakah sudah tepat, apabila belum maka didiskusikan alternatif tambahan untuk membenahi yang belum tepat. Belum tercapainya indikator kinerja
yang ditentukan dalam penelitian ini karena ditemukan kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan siklus I yang perlu diperbaiki. Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan siklus I, maka dilakukan diskusi bersama dengan guru kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan untuk mencari solusi perbaikan-perbaikan sehingga mendapatkan hasil yang optimal di siklus II. Hasil kesimpulan tersebut digunakan untuk dasar perbaikan pada tindakan berikutnya yang kemudian dilanjutkan dengan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus II kegiatan yang dilakukan pada prinsipnya sama dengan siklus I. Hanya saja pada siklus II tindakan yang dilakukan adalah berupa penyempurnaan dari siklus I. Prosedur penelitian atau pelaksanaan tindakan pada siklus II juga tidak berbeda dari siklus I, hanya saja terdapat beberapa perbaikan dalam beberapa pelaksanaan pembelajaran, tergantung hasil refleksi dari siklus I. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data hasil keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan. Untuk mengumpulkan data penelitian ini digunakan metode tes. Menurut Sudjana (2011:35) tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Menurut Sudijono (2011:75) alat penilaian teknik tes, yaitu: (a) tes tertulis, merupakan jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis; (b) tes lisan, yang merupakan dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula; dan (c) tes kinerja, merupakan tugas yang pada umumnya berupa kegiatan praktek (membuat karangan bebas) atau melakukan kegiatan yang mengukur keterampilan. Metode tes dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur 6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 keterampilan menulis pada bahasa Indonesia yaitu tes kinerja. Tes kinerja menulis digunakan untuk mengukur kompetensi keterampilan menulis. Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian ini menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam sosial yang diamati. Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu keterampilan menulis pada bahasa Indonesia. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kinerja menulis. Instrumen berupa tes kinerja menulis ini digunakan untuk mengukur kompetensi keterampilan menulis. Dalam menskor tes kinerja diperlukan pedoman peskoran. Pedoman ini digunakan untuk mempermudah pemeriksaan tes tertulis yang diberikan sehingga dapat mengetahui kemampuan keterampilan menulis siswa. Sebelum digunakan, hendaknya instrumen ini terlebih dahulu divaliditas. Untuk mengetahui apakah rubrik pedoman penilaian dikatakan valid, rubrik pedoman penilaian tersebut dapat dikonsultasikan dengan orang ahli dibidang bersangkutan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, instrumen terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen ahli (ekspert) dalam bidang bahasa Indonesia di lingkungan UNDIKSHA. Teknik penskoran dalam penelitian ini beracuan menurut Nurgiyantoro. Setelah data yang diperlukan dalam data ini terkumpul, dilakukan analisis data dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis data
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa sebagai penerapan pelaksanaan tindakan. Analisis data secara deskriptif merupakan salah satu yang digunakan dalam mengolah data. Menurut Agung (2012:67) menyatakan, metode analisis statistik deskriptif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menerapkan rumus-rumus statistik deskriptif seperti frekuensi, grafik, angka rata-rata (mean), median (Me), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu sehingga diperoleh kesimpulan umum. Selain menggunakan metode analisis statistik, dalam penelitian ini juga digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Menurut pendapat Agung (2012:67) menyatakan bahwa “metode analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara analisis/ pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat atau kata-kata, katagori-katagori mengenai suatu objek (benda, gejala, variabel, tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum”. Metode analisis deskriptif kuantitatif ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Tingkatan keterampilan menulis siswa pada bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio dapat ditentukan dengan membandingkan (M%) atau rata-rata persen ke dalam PAP skala lima dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel 1 Tabel Pedoman PAP skala lima tentang pada bahasa Indonesia Persentase (%) 90 – 100 80- 89 65-79 55-64 0 – 54 Pada penelitian ini indikator keberhasilan penelitian ditetapkan yaitu, siswa memperoleh presentase rata-rata kompetensi keterampilan menulis minimal 7
kriteria tingkatan keterampilan menulis siswa Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah 80% berada pada kriteria tinggi dan ketuntasan belajar anak mencapai 80% yang artinya anak memperoleh ketuntasan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 keterampilan Indonesia .
menulis
pada
bahasa
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, siswa belum terbiasa mengerjakan tugas portofolio yang berkaitan dengan bahasa Indonesia, siswa masih malu untuk bertanya mengenai apa yang kurang dipahami, siswa masih takut untuk mengungkapkan pendapat, siswa masih kurang bisa bekerjasama dengan temannya. Untuk menindaklanjuti kendalakendala yang muncul pada siklus I, maka diupayakan perbaikan pelaksanaan tindakan yang selanjutnya dapat diterapkan pada siklus selanjutnya. Adapun perbaikanperbaikan pelaksanaan tindakan yang dapat dilakukan adalah: siswa diberikan tugas/ percobaan yang mengharuskan bekerja dan memecahkan masalah secara bersama-sama, memberikan motivasi dan bimbingan-bimbingan agar siswa mau memberanikan diri dalam mengutarakan pendapatnya dengan baik, memberikan informasi kepada siswa mengenai pembelajaran yang cenderung menekankan pada penugasan portofolio. Beberapa hal yang harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan yaitu rasa ingin tahu siswa yang begitu tinggi, rasa menghargai guru ketika memberikan pelajaran, catatandan tugas, kerapian dalam berpakaian, menjaga kebersihan lingkungan kelas. Berdasarkan rancangan pada siklus II yang merupakan perbaikan dari siklus I terjadi peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis data siklus II yaitu persentase keterampilan menulis pada bahasa Indonesia sebesar 84,94% dengan kriteria tinggi. Hasil yang diperoleh ini sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase keterampilan menulis pada bahasa Indonesia dengan kriteria tinggi sehingga pemberian tindakan dihentikan. Pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing siklus telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran yang baik ini ditandai dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Adapun rekapitulasi hasil keterampilan menulis pada bahasa Indonesia yang dicapai pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus dilakukan dalam tiga kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk pemberian tindakan dan 1 kali tes akhir siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan tahun pelajaran 2015/ 2016, dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang, yakni 12 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah kompetensi keterampilan menulis pada bahasa Indonesia dengan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterampilan menulis pada bahasa Indonesia. Selanjutnya data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditetapkan sebelimnya. Berdasarkan hasil analisis data yang dilaksanakan dalam dua siklus menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada keterampilan menulis pada bahasa Indonesia siswa kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan setelah diterapkannya pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I diperoleh rata-rata persentase, M%= 76,08% pada katagori sedang dan rata-rata pada siklus II, M%= 84,94% pada katagori tinggi. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase siswa dari siklus I ke siklus II mencapai 8,86%. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh persentase keterampilan menulis pada bahasa Indonesia sebesar 76,08% dengan kriteria sedang. Hasil yang diperoleh ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase keterampilan menulis dengan kriteria tinggi. Dengan begitu, diperlukan perbaikan-perbaikan tindakan dalam pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi pada siklus I. Kendala yang terjadi selama siklus I disebabkan oleh beberapa hal yakni: siswa belum terbiasa dengan proses 8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 Tabel 2. Tabel Rekapitulasi Hasil Analisis Data Keterampilan Menulis dalam muatan materi bahasa Indonesia siswa kelas VB SD Negeri 11 Pemecutan Siklus I dan Siklus II Tahapan Siklus I Siklus II Mean/ Rata-rata 76,08 Sedang 84,94 Tinggi Rata-rata p 76,08 Sedang 84,94 Tinggi Median (Md) 75,90 86,31 Modus (Mo) 73,62 86,60 Penelitian ini dapat dihentikan karena asesmen portofolio dapat meningkatkan pada pelaksanaan tindakan siklus II tidak hasil belajar siswa. lagi muncul permasalahan seperti yang SIMPULAN DAN SARAN terjadi pada siklus I. Siswa mulai dapat memahami bagaimana cara mengerjakan Berdasarkan hasil penelitian dan sebuah portofolio dengan baik, berani pembahasan maka dapat disimpulkan mengajukan pertanyaan dan mengutarakan bahwa penerapan pendekatan saintifik pendapatnya. Dengan mulai terlihatnya berbasis penilaian portofolio dapat sikap-sikap siswa yang seperti itu, tentunya meningkatkan kompetensi keterampilan hal ini dapat meningkatkan keterampilan menulis pada bahasa Indonesia pada siswa menulis pada bahasa Indonesia siswa kelas kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan Tahun VA SD Negeri 14 Pemecutan. Pelajaran 2015/ 2016. Hal ini dapat terlihat Hasil penelitian siklus I dan siklus II dari peningkatan persentase rata-rata telah menunjukkan bahwa penerapan keterampilan menulis pada siklus I sebesar pendekatan saintifik berbasis penilaian 76,08% berada pada kriteria sedang. portofolio dapat meningkatkan kompetensi Pemberian tindakan berlanjut ke siklus II keterampilan menulis pada bahasa karena belum mencapai indikator Indonesia pada siswa karena sudah keberhasilan. Pada siklus II persentase mencapai indikator keberhasilan. rata-rata keterampilan menulis sebesar Pendekatan saintifik melatih siswa untuk 84,94% yang ada pada kriteria tinggi. belajar secara mandiri. Pendekatan saintifik Terjadi peningkatan keterampilan menulis berbasis penilaian portofolio menyebabkan dari siklus I sebesar 76,08% ke siklus II siswa memperoleh pengalaman belajar 84,94%, sehingga terjadi peningkatan yang lebih bermakna, membuat siswa sebesar 8,86%. Karena sudah mencapai tertarik untuk belajar, karena siswa indikator keberhasilan maka pemberian mengalami sendiri dan terlibat aktif selama tindakan dihentikan. Penerapan proses pembelajaran berlangsung. pendekatan saintifik berbasis penilaian Dengan demikian dapat disimpulkan portofolio dapat meningkatkan kompetensi bahwa melalui penerapan pendekatan keterampilan menulis pada bahasa saintifik berbasis penilaian portofolio dapat Indonesia pada siswa kelas VA SD Negeri meningkatkan kompetensi keterampilan 14 Pemecutan Tahun pelajaran 2015/ 2016. menulis pada bahasa Indonesia pada siswa Beberapa saran yang dapat diajukan kelas VA SD Negeri 14 Pemecutan tahun kepada siswa, guru, kepala sekolah dan pelajaran 2015/ 2016. peneliti lain adalah sebagai berikut. Siswa Semua hal tersebut didukung oleh diharapkan agar termotivasi untuk penelitian yang telah dilaksanakan meningkatkan keterampilan menulis dalam penelitian oleh Ni Nyoman Sukmasari bahasa Indonesia. Guru sebaiknya (2015) dengan hasil penelitian adalah profesionalisme guru dapat ditingkatkan Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis dalam proses pembelajaran melalui Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar pendekatan saintifik berbasis penilaian Keterampilan Menulis dan Kemampuan portofolio. Kepala Sekolah sebaiknya Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Gugus memberikan informasi mengenai Pattimura Pada Tema Cita-Citaku. pendekatan saintik berbasis penilaian Penelitian ini menyimpulkan bahwa portofolio karena dapat meningkatkan penerapan pendekatan saintifik berbasis kompetensi keterampilan menulis pada 9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 bahasa Indonesia. Peneliti lain, agar melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai penerapan pendekatan saintifik berbasis penilaian portofolio.
Sudjana, Nana . 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sukmasari, Ni Nyoman. 2015. “Pengaruh Pendekatan Saintifik Berbasis Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Menulis dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SD Gugus Pattimura Pada Tema Cita-Citaku”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan PGSD, Undiksha. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Predana Media Group
DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
11