1
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh : Denis Kahpiyudin1, Sumardi2, Akhmad Yazidi3. ABSTRAK Denis Kahpiyudin, 037110083. Penerapan Model Picture And Picture Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi PGSD FKIP Universitas Pakuan, Bogor 2014. Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti, kolabolator dan penelitian dilakukan dua siklus. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV melalui model pembelajaran kooperatif Picture and Picture. Subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sebanyak 30 siswa dengan komposisi perempuan 10 siswa dan laki-laki 20 siswa. Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil keterampilan menulis pada siklus pertama memperoleh nilai rata-rata 72,36 dengan persentase ketuntasan keterampilan menulis sebesar 60% sedangkan siklus kedua memperoleh nilai rata-rata keterampilan menulis sebesar 77,53 dengan persentase ketuntasan keterampilan menulis sebesar 83,33% terjadi peningkatan keterampilan menulis siswa. Begitu pula dengan hasil observasi siswa menunjukan adanya peningkatan pada perubahan perilaku siswa dengan memperoleh skor pada siklus pertama 62% sedangkan siklus kedua memperoleh sebesar 80,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Selain itu, penerapan model pembelajaran Picture and Picture ini dapat meningkatkan perubahan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Keterampilan Menulis, Bahasa Indonesia, Model Picture And Picture
1
Mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK Staf Pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK 3 Staf Pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNPAK 2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
2
ABSTRACT Denis Kahpiyudin , 037110083. Application of Model Picture And Picture To Improve Writing Skills Course In Indonesian In Grade IV State Primary School Pangradin Jasinga Bogor District 01 District School Year 2014/2015 . Thesis PGSD FKIP Pakuan University , Bogor , 2014. This research with action research approach conducted collaboratively between researchers , collaborator and research done two cycles . The main objective of this research is to improve writing skills Indonesian subjects in Class IV through cooperative learning model Picture and Picture . This research subject that teachers and students of State Elementary School fourth grade Pangradin Jasinga Bogor District 01 District 30 female students with composition 10 male students and 20 students . The experiment was conducted in the first semester of the school year 2014/2015 . The results showed that the average value of the results of writing skills in the first cycle to obtain the average value of 72.36 with the percentage of completeness writing skills by 60 % while the second cycle obtain an average value of 77.53 with writing skills writing skills completeness percentage of 83.33 % an increase in students' writing skills . Similarly, the observation of the students showed an increase in students with behavior change score on the first cycle of 62 % , while the second cycle gain of 80.3 % . It can be concluded that the adoption of Learning Model Picture and Picture can improve writing skills Indonesian subjects fourth grade students at State Primary School 01 District Jasinga Pangradin Bogor Regency . In addition , application of learning models Picture and Picture This can promote behavioral change in the learning process . Keywords: Writing Skills, Indonesian Langue, Model Picture And Picture
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
3
Pendahuluan Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran guru, siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya. Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju tercapainya tujuan tersebut perlu adanya suatu upaya perbaikan sistem pembelajaran yang inovatif sehingga dapat merangsang siswa untuk mencintai yang akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran, pada khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun secara tulisan. Bangga dan menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, mampu membaca dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran disekolah yang terlibat langsung dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Keberhasilan kegiatan pembelajaran tergantung kepada kemampuan guru dalam menerapkan dan melaksanakan model pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa terlibat aktif dan hasil dari pembelajaran meningkat dari batas nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh setiap satuan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan disekolah tidak hanya terpaku pada pencapaian aspek akademik peserta didik, tetapi diarahkan pula kepada guru sebagai tenaga pendidik yang berperan sentral dan strategis dalam memfasilitasi perkembangan pribadi peserta didik disekolah. Kajian Teori 1.
Keterampilan Menulis Terdapat empat keterampilan dalam berbahasa, yakni: keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan. Bila menulis sesuatu, pada dasarnya kita ingin agar tulisan itu dibaca orang lain. Paling tidak, tulisan tersebut dapat dibaca pada waktu lain. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai melalui praktik dan latihan, misalnya kita harus berlatih dalam menulis.
Untuk mengetahui keberhasilan hasil belajar siswa maka seorang guru dituntut harus mampu menyusun alat evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran. Untuk itu hasil dari evaluasi dapat dijadikan dasar pertimbangan terhadap kelanjutan sebuah program. Berkenaan dengan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Disekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sebagai objek penelitian. Sesuai dengan hasil wawancara studi dokumentasi, nilai rata-rata yang diperoleh siswa belum mencapai target sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal(KKM) yaitu 70. hanya 14 orang siswa (46%) yang mencapai nilai KKM dan 16 orang siswa (54%) belum mencapai nilai KKM. Dari titik tolak itulah maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Penerapan Model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015”. Sesuai dengan pembatasan masalah yang ada, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah penerapan picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasingan Kabupeten Bogor Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015. Keterampilan menulis yaitu menuangkan pikiran atau perasaan kedalam bentuk tulisan. Lebih dalam lagi Abbas (2006:125) menjelaskan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan. Tujuan penulisan adalah harapan mengenai jawaban apa yang di tulisnya sejalan dengan hal tersebut setiap penulis harus mempunyai tujuan yang jelas dari tulisan yang akan ditulisnya. Dalam menulis terdapat banyak tujuan yang ingin dicapai.Penulis mempunyai pendapat yang
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
4
berbeda-beda, sehubungan dengan itu Tarigan, (2004:24) Kegiatan menulis mempunyai tujuan, yaitu: 1) Menulis untuk memberitahukan atau mengajar, memberitahukan sesuatu yang belum dipahami dengan cara menambah pengetahuan seseorang sehingga dari yang tidak tahu menjadi tahu. 2) Tulisan untuk meyakinkan atau mendesak (persuasive), meyakinkan kepada pembaca bahwa suatu tulisan sangat bermanfaat untuk dipelajari sehingga menambah pengetahuan. 3) Tulisan untuk menghibur, menyenangkan atau mengandung tujuan estetika atau keindahan (literary discourse), mengandung suatu keindahan jika tulisan bisa menghibur dan memperlihatkan keindahannya melalui kata-kata dan motivasi bagi pembaca dan penulis. 4) Tulisan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api (expresive discourse), tulisan sangat mencerminkan keadaan hati penulisnya sehingga penulis bisa mengekspresikan perasaan yang sangat kuat dalam tulisannya. Dalam proses penulisan agar tulisan yang dihasilkan sesuai dengan harapan dan semakin baik lagi harus mengikuti langkahlangkahnya. Proses menulis mengandung makna bahwa tulisan teridi dari tahap-tahap. Langkah - langkah menulis merupakan aktivitas yang terjadi pada saat proses menulis yang menggunakan beberapa fase. Hal tersebut diperjelas dengan pendapat yang dikemukakan Semi (2007:46-50) pada intinya menjelaskan pendapat yang sama mengenai langkah-langkah menulis bahwa menulis merupakan serangkayan aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisaan. Berdasarkan teori di atas dapat disintesiskan bahwa keterampilan menulis adalah salah satu cara untuk menuangkan pikiran atau perasaan kedalam bentuk tulisan kegiatan ini memerlukan praktik dengan tujuan untuk menginformasikan sesuatu tetapi harus berdasarkan perasaan dan kaidah penulisan tertentu sehingga pembaca bisa lebih memahami isi tulisan oleh sebab itu tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, di antaranya bermakna, jelas, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan– tujuan pengajaran, tahap–tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Picture and picture adalah pembelajaran dengan menggunakan gambar yang dipasangkan/dipaparkan menjadi urutan yang logis, disini siswa diharapkan mampu mengikuti pelajaran dengan fokus dan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga apapun pelajaran yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat mudah diingat oleh siswa. Model pembelajaran dengan menggunakan media gambar sebagaimana dikemukakan Istarani (2011: 7) mengungkapkan “picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi diurutkan menjadi urutan logis. Metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis sebagaimana dikemukakan Iskandar (2012 : 113) picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture sebagaimana dikemukakan Istarani (2011: 7) memaparkan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran picture and picture, yaitu: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai 2) Guru memberikan materi pengantar sebelum kegiatan 3) Menyediakan gambar-gambar yang akan digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan 4) Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan atau memasangkan gambar-gambar yang ada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
5
5) Guru memberikan pertanyaan mengenai alasan siswa dalam menentukan urutan gambar 6) Dari urutan tersebut guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7) Kemudian guru menyampaikan kesimpulan Kelebehian model pembelajaran Picture and Picture menurut Huda (2003: 239) antara lain: 1) Guru lebih mengetahui kemempuan masing-masing siswa. 2) Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis. 3) Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. 4) Motivasi siswa untuk belajar semekin dikembangkan. 5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Sementara itu, kekurangan model pembelajaran Picture and picture ini adalah sebagai berikut: 1) Memakan banyak waktu. 2) Membuat sebagian siswa pasif. 3) Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan dikelas. 4) Adanya beberapa siswa tertentu yang terkadang tidak senang jika disuruh bekerjasama dengan yang lain. 5) Kebutuahan akan dukungan fasilitas alat, dan biyaya yang cukup memadai. Dapat disintesiskan pembelajaran kooperatif picture and picture adalah suatu model pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi diurutkan menjadi urutan logis agar siswa dapat aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran dikelas.
3.
Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang dimana seseorang menggunakan bahasa tersebut ketika tidak mengerti dengan dialog daerah tertentu. Bahasa Indonesia pun merupakan simbol
atau identitas daripada bangsa Indonesia itu sendiri. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi seperti halnya Rasyid (2001:3) menjelaskan bahawa “Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi/kata ujaran yang dihasilkan oleh bahasa lisan maupun tulisan”. Bahasa yang digunakan oleh manusia sebagai alat untuk berkomunikasi antar manusia lainnya yang dihasilkan oleh lisan maupun tulisan. Manusia sebagai makhluk sosial perlu berkomunikasi antara yang lainnya dan Gorys (1984: 17) mengungkapkan “Bahasa Indonesia adalah sebagai alat pemersatu bagi RI dan mempunyai fungsifungsi sebagai: 1)Sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara. Fungsi ini terlihat dalam surat-surat resmi, surat keputusan, peraturan dan undang-undang, pidato dan pertemuan resmi. 2) Sebagai alat pemersatu berbagai suku di Indonesia yang memiliki latar budaya dan bahasa yang berbeda-beda. 3) Sebagai wadah penampung kebudayaan. Semua ilmu pengetahuan diperdalam dengan mempergunakan bahasa Indonesia sebagai medianya. Rasyid (2001: 10) menyebutkan lima fungsi bahasa yaitu: (1) Sebagai ekspresi diri dalam menyampaikan pikiran dan perasaan; (2) sebagai alat komunikasi dalam melakukan aktivitas dengan diri sendiri, orang lain dan tuhan; (3) bahasa sebagai penyesuaian diri dalam suatu lingkungan; (4) sebagai pengawasan masyarakat atau orang yang diajak berkomunikasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan pengamatan perilaku, proses sosial, dan kepercayaan agar dalam berkomunikasi dapat saling memahami dan tidak terjadi salah pengertian; (5) bahasa sebagai unsur fatik/penjawab mitra bicara dengan penggunaan kata. Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor dengan populasi siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 sampai 19 November 2014.Teknik pengumpulan data mengenai hasil
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
6
keterampilan menulis berupa tes evaluasi. Hasil keterampilan menulis diukur dengan skor melalui tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan setiap siklusnya yaitu pertama perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil Penelitian Untuk mengetahui peningkatan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II maka dibuatkan rekapitulasi hasil penelitian seperti tampak pada tabel dibawah ini. Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II Aspek Yang Diteliti Penilaian Pelaksana an Pembelaja ran Observsi Perubahn Perilaku Siswa Tes Keterampi lan Menulis
Hasil Siklus Siklus I
Kualifi kasi
70%
Berkual itas
62%
60%
Baik
Baik
Keterang an
Siklus II
Kualifi kasi
85%
Sangat Berkua litas
Mengala mi Peningk atan
80%
Sangat Baik
Mengala mi Peningk atan
85%
Sangat baik
Mengala mi Peningk atan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat semua aspek yang diteliti mengalami peningkatan. Pada siklus I penilaian pelaksanaan pembelajaran mencapai nilai 70% dengan kategori berkualitas, dan pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran sehingga nilai pelaksanaan pembelajaran meningkat menjadi 85% dengan kategori sangat berkualitas. Sama halnya dengan kualitas pelaksanaan pembelajaran yang meningkat, perubahan perilaku siswa juga meningkat, perubahan perilaku siswa pada siklus I mencapai nilai 62% dengan interpretasi baik, dan setelah dilakukan perbaikan pada siklus II maka nilai perubahan perilaku siswa
meningkat menjadi 80% dengan interpretasi sangat baik. Selanjutnya nilai keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Pangradin 01 mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan keterampilan menulis siswa hasil secara klasikal hanya mencapai 60% dari siswa yang mencapai KKM sedangkan perolehan persentase sebesar 70, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 85% dari siswa yang mencapai KKM, maka penelitian selesai dilaksanakan pada siklus II karena penelitian sudah berhasil. Pembahasan Penelitian ini dengan pendekatan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 memiliki 9 guru termasuk kepala sekolah terdiri dari 4 orang guru tetap dan 5 orang guru tidak tetap. Jumlah seluruh siswa kelas I-VI di Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 yaitu 162 siswa. Adapun yang menjadi subyek penelitian yaitu siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian tindakan dilaksanakan oleh peneliti pada siswa kelas IV telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga aspek yang diteliti pada tiap siklusnya yaitu kualitas pelaksanaan pembelajaran, perubahan perilaku siswa, dan hasil keterampilan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 1. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Siklus I Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan. Siklus I pertemuan prtama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 November 2014 dan pertemuan kedua pada hari sabtu tanggal 15 November 2014. Berikut ini dibahas mengenai hasil penelitian siklus I pada kedua pertemuan tersebut. a. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I Pada pelaksanaan siklus I pertemuaan pertama hanya melaksanakan tes awal, kegiatan ini dilakukan sebelum tindakan kelas. Dalam siklus I pertemuan kedua ini terdapat tiga aspek yang diteliti yaitu kualitas pelaksanaan pembelajaran, observasi perilaku siswa dan hasil keterampilam menulis siswa. Pada penelitian siklus I pertemuan kedua indikator yang dipelajari yaitu
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
7
menulis cerita rakyat dengan salah satu tema yang telah ditentukan berasarkan wacana atau gambar. Berikut ini akan dibahas aspek-aspek yang diteliti pada siklus I pertemuan kedua : (1) Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Dalam proses pelaksanaan pembelajaran siklus I tentang menulis dialog pendek diperoleh hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan nilai rata-rata 70,58% termasuk dalam kualifikasi berkualitas. Hasil tersebut dipengaruhi oleh beberapa kegiatan pembelajaran yang belum terlaksana dengan baik, seperti pemanfaatan waktu, kurangnya motivasi, kurangnya pemberian contoh menulis dialog, gaya penyampaian materi harus lebih ditingkatkan lagi agar siswa lebih memahami apa yang dijelskan. (2) Perubahan Perilaku Yang Nampak Dengan diterapkannya model pictur and picture siswa lebih aktif dalam kegiatan menulis dan membaca siswa saling bekerjasama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan lembar kerja. Namun, masih terlihat ada siswa yang kurang aktif dan belum dapat bekerjasama dengan baik. Dalam hal ini guru diharuskan memberikan motivasi kepada siswa. Pada siklus I nilai rata-rata perubahan perilaku siswa yang nampak yaitu 62% nilai ini masih belum mencapai indikator klasikal yaitu 70%. (3) Ketuntasan keterampilan menulis Siklus I pertemuan pertama dilaksanakannya tes awal pada hari rabu tanggal 10 November 2014 tepatnya pukul 07.30-07.40 WIB dengan hasil 14 siswa mencapai KKM dan 16 siswa belum mencapai KKM mata pelajaran bahasa indonesia yaitu 70. ini menunjukan bahwa ketuntasan hasil tes awal hanya 46,67% yang tuntas dan sebesar 53,33% belum tuntas. Setelah dilakukan tindakan reflektif siklus 1 dengan materi menulis cerita rakyat/pengalaman diri sendiri maka hasil keterampilan menulis siswa meningkat dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 18 siswa dan 12 siswa belum mencapai KKM. Ketuntasan keterampilan menulis siswa yaitu 60% yang tuntas dan 40% belum tuntas. Nilai tersebut belum mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu minimal 75%, sehingga perlu untuk melanjutkan penelitian pada siklus II.
2. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan Siklus II Penelitian tindakan siklus II ini berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti dan tim kolaborator pada siklus I. Tindakan reflektif siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 19 November 2014 untuk meningkatkan keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui model picture and picture. Terdapat tiga aspek yang dibahas berdasarkan hasil penelitian siklus II. Pembahasan ketiga aspek tersebut adalah sebagai berikut: a. Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I. Suasana menyenangkan tercipta dalam pembelajaran karena guru sudah memiliki teknik untuk mengembalikan semangat siswa saat siswa terlihat jenuh dengan yel-yel yang dibuat sendiri oleh guru. Perbaikan selanjutnya, guru menyiapkan beberapa media di karton yang digunakan untuk memberikan contoh menulis cerita, dalam kegiatan ini guru lebih memotivasi siswa untuk terlibat langsung dalam memberikan contoh menulis cerita sehingga siswa terlihat lebih aktif dan kreatif. Perbaikanperbaikan tersebut menjadikan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata yaitu 83,82% dengan interpretasi sangat berkualitas. b. Penilaian Aktivitas Siswa Selain hasil pengamatan penilaian pembelajaran dikelas terhadap peneliti, juga dilaksanakan pengamatan terhadap perubahan prilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Suasana belajar yang menyenangkan menciptakan keceriaan pada siswa saat pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa lebih tertarik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran, selain keaktifan kerjasama dan kereatifitas siswapun meningkat menjadi sangat baik. Pada siklus sebelumnya nilai rata-rata aktivitas perubahan perilaku siswa yaitu 62% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 80% dengan interpretasi sangat baik. c. Ketuntasan keterampilan menulis Hasil keterampilan menulis siswa dipengaruhi oleh kualitas pelaksanaan pembelajaran dan perubahan perilaku siswa
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
8
yang meningkat. Dengan demikian siswa memahami materi pembelajaran maka siswa dapat dengan mudah mengerjakan soal evaluasi. Hal ini, dibuktikan dengan penilaian siklus II yang diikuti 30 siswa dengan jumlah 25 siswa mencapai KKM dengan peresentase 85% dan 5 siswa belum mencapai KKM dengan persentase 15%. Ketuntasan hasil keterampilan menulis siswa secara klasikal pada siklus II ini mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus sebelumnya dengan persentase ketuntasan 60% sedangkan pada siklus II dengan persentase ketuntasan 85%. Ini menunjukan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu 75%. Maka dapat dikatakan penelitian ini telah tuntas/berhasil pada sisklus II. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran picture and picture selain dapat meningkatkan keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis cerita rakyat juga dapat meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan perubahan perilaku siswa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor, Semester I tahun pelajaran 2014/2015. Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran Picture And Picture selain dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis cerita juga dapat meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan perubahan perilaku siswa menjadi aktif dan kreatif.
Daftar Pustaka Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah.Jakarta: Departermen Pendidikan Nasional. Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif (Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran). Madan: Media Persada Iskandar, Sofyan. 2012. Metedologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Serang-Banten: Perpustakaan Nasional Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah. Huda,
Miftahul. 2003. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Semi,
M.Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Rasyid, Surtuni. 2001. Aplikasi Bahsa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bogor: Maharani Press. . Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014
9
Biodata Penulis Denis Kahpiyudin lahir di Bogor, 19 Desember 1992, agama Islam. Anak pertama dari pasangan Bapak Opan dan Ibu Suliah Ningrum, S. Pd. Tinggal di Kp. Pangradin 01 Rt 05/01 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor 16620. Pendidikan formal yang ditempuh di Sekolah Dasar Negeri Pangradin 01 Kabupaten Bogor tahun 1998 – 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jasinga Tahun 2004 – 2007, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jasinga Tahun 2007 – 2010, kemudian melanjutkan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Pakuan Bogor sejak tahun 2010 sampai dengan 2014.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pakuan, Desember 2014