1
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SDN 2 PUSIAN KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh: Rusni Manggopa Jurusan / Prodi: PGSD/ S1 PGSD ABSTRAK Rusni Manggopa. 2013 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Media Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Di Kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow, Skripsi. Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing I Prof. Dr. H. Abdul. Haris PanaI, S.Pd, M.Pd dan Pembimbing II Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan Media Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi sumber daya alam di kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam melalui media lingkungan sebagai sumber belajar. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini adalah Jika dalam pembelajaran digunakan media lingkungan sebagai sumber belajar di kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow, maka hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam akan meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa tentang materi sumber daya alam sesuai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Kata kunci: Hasil Belajar, Sumber Daya Alam, Media Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
2
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu gerbang bagi manusia untuk membuka cakrawala tentang fenomena alam dan sekitarnya. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, menjadi suatu landasan dalam perkembangan teknologi. Ilmu pengetahuan alam merupakan suatu konsep pembelajaran yang erat hubungannya terkait dengan kehidupan manusia. Konsep ilmu pengetahuan alam memiliki upaya untuk membangkitkan minat dan kemampuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengungkap fenomena alam semesta dan sekitarnya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar. Hasil ini diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan. Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar diselenggarakan dikelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting daalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Belajar Slameto (2003: 2) mengemukakan bahwa Belajar merupakan suatu proses usahah yang di lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
3
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto (2003) mengemukakan bahwa Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, siapapun pasti menjalani dan mengalami proses belajar. Hampir semua pengetahuan, kecakapan, keterampilan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk dan berkembang melalui proses belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam seluruh proses pendidikan di sekolah. Berhasil tiddaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar mengaajar yang dijalani siswa sebagai peserta didik. Pandangan seseorang terhadap belajar akan banyak mempengaruhi sikap dan tindakan-tindakannya yang berhubungan dengan proses belajar mengajar yang terjadi. Setiap orang mempunyai pandangan-pandangan yang berbeda terhadap belajar. Dari beberapa pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh individu yang dapat menghasilkan perubahan pada diri individu yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari Pengertian Hasil Belajar Dimyati dan Mudjono (2006:03) mengemukakan bahwa Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Mudjiono (2009:17) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam belajar, karena itu hasil atau hasil belajar sangat erat hubungannya dengan apa dan bagaimana hasil belajar yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang hasil belajar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang berupa kemampuan pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta sikap setelah proses belajar.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Sardiman (2007) faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : 1). Faktor Guru Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran tekhnik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan professional, kepribadian dan kemasyarakatan. 2). Faktor lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang di jelaskan oleh slameto bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan yang utama. 3). Faktor sumber belajar Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu mengajar serta bahan baku penunjang. 4). Faktor lingkungan Di samping orang tua, guru dan sumber-sumber belajar lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik dalam proses pelaksanaan pendidikan. Materi Sumber Daya Alam Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan standar kompetensi Memahami perubahan yang terjadi dialam dan hubungannya dengan
5
penggunaan sumber daya alam. Standar Kompetensi (KD) Mengidentifikasi beberapa perubahan jenis sumber daya alam dan penggunaan sumber daya alam dengan indikator membedakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pembelajaran yang dilakukan oleh siswa melalui media lingkungan pada materi sumber daya alam dapat meningkatkan hasil belajarnya yang diukur melalui tes, baik tes formatif maupun tes sumatif yang dilakukan oleh guru. Pengertian Media Lingkungan Sebagai Sumber belajar Syaiful dan Aswan (2006:5) Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Mulyawasa (2010) mengemukakan bahwa lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Manfaat pelaksanaan media lingkungan sebagai sumber belajar pada materi sumber daya alam yaitu Memvariasikan penggunaan media lingkungan sebagai sumber belajar, Penguasaan materi yang dipelajari secara langsung melalui media lingkungan dan Dengan media lingkungan siswa dapat melihat langsung dan menemukan langsung apa yang ditugaskan oleh guru sesuai meteri yang diajarkan. Tujuan Penggunaan Media lingkungan Sebagai Sumber Belajar Abimanyu, Soli (2009) Tujuan pelaksanaan media lingkungan sebagai sumber belajar antara lain: 1. Untuk memperoleh media lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran
6
2. Untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran pada materi sumber daya alam dan tujuan pembelajaran 3. Untuk memvariasikan media dalam pembelajaran agar siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran baik didalam kelas atau diluar kelas Kelebihan dan Kekurangan Media Lingkungan sebagai sumber Belajar 1. Kelebihan Media Lingkungan Sebagai Sumber Belajar a. Media lingkungan sebagai sumber belajar dapat membangkitkan gairah peserta didik dalam belajar. b. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan peserta didik, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. c. Siswa dapat belajar langsung di lapangan sehingga pengetahuan yang diperoleh nyata, hidup, bermakna, dan komprehensif d. Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam e. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari masalah atau tentang pertanyaan pada materi. 2. Kekurangan Media Lingkungan sebagai sumber belajar a. Memerlukan persiapan dalam pembelajaran misalnya lembar kerja kelompok (LKK) b. Memerlukan pengawasan yang ketat agar siswa fokus kepada tugasnya c. Laporan hasil biasanya diserahkan tidak tepat waktu. d. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan dalam proses pembelajaran dalam berlangsung. Tahap-tahap Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Media Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Pembelajaran dengan media lingkungan sebagai sumber belajar menurut Sund (Abimanyu, 201 : 7-9) meliputi tahap-tahap :
7
1. Guru mengajukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan mengenai materi sumber daya alam 2. Memotivasi siswa dengan membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dilingkungan atau melalui pertanyaan-pertanyaan. 3. Guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan contoh tentang materi sumber daya alam 5. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. 6. Mengemukakan tata tertib selama dilingkungan pembelajaran 7. Guru meminta siswa untuk belajar diluar kelas 8. Guru membagikan Lembar Kerja kelompok (LKK) dalam tiap kelompok yang didalamnya terdapat petunjuk yang akan dilaksanakan di lingkungan / dilapangan. 9. Guru membimbing siswa atau kelompok dilapaangan yang mengalami kesulitan. 10. Setiap kelompok melaporkan hasil temuannya dilingkungan / dilapangan 11. Siswa membuat rangkuman daari hasil yang ditemui dilingkungan / dilapangan. 12. Guru melakukan evaluasi hasil 13. Guru melakukan post test untuk mengukur kemampuan siswa. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi sumber daya alam melalui media lingkungan sebagai sumber belajar di kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas V SDN 2 Pusian dengan jumlah siswa 22 orang siswa yang terdiri dari 12 orang
8
siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki yang mempunyai latar kehidupan sosial yang berbeda-beda. Variabel dalam penelitian yakni variabel input (siswa, guru dan metode), variabel proses (berkaitan dengan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran), variabel output (hasil belajar siswa melalui media lingkungan sebagai sumber belajar) Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing tahap terdiri dari empat tahap yakni tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta tahap analisis dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dokumentasi. Analisis data diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dengan menitik beratkan permasalahan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam melalui media lingkungan sebagai sumber belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN SIKLUS I Hasil capai belajar siswa yang merupakan akumulasi dari hasil penilaian terhadap kemampuan siswa dengan menggunakan media lingkungan sebagai sumber belajar pada siklus I ini belum tercapai. Dari 22 orang siswa kelas V yang dikenai tindakan dengan menggunakan media lingkungan sebagai sumber belajar dalam membelajarkan materi sumber daya alam ada sebanyak 3 siswa (13,64%) yang telah mencapai kriteria ketuntasan belajar sesuai patokan yang ditetapkan sekolah dan 19 siswa atau (86,36%) belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Berdasarkan temuan di atas, guru bersama para pengamat melakukan diskusi singkat untuk mencari solusi dari tidak tercapainya target yang ditetapkan dalam penelitian ini pada siklus I. Hasil diskusi tersebut menganjurkan peneliti untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan media lingkungan sebagai sumber belajaar pada materi sumber daya alam dengan menekankan pada aspek–aspek yang belum tercapai.
9
SIKLUS II Pada siklus II kegiatan pembelajaran semakin baik, ditinjau dari segi guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah tergolong siswa yang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Siswa sudah mampu mengajukan pertanyaan, gagasan, serta mampu menanggapi atau merespon pertanyaan guru dan orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media lingkungan pada materi sumber daya alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memecahkan suatu persoalan yang diberikan secara berkelompok selama pembelajaran berlangsung. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berorientasi pada proses pembelajaran berlangsung, membuahkan hasil belajar siswa yang semakin baik. Dari 22 orang siswa kelas V yang dikenai tindakan dengan menggunakan media lingkungan pada materi sumber daya alam beserta kegunaannya, ada sebanyak 20 orang siswa (90,90%) telah mencapai kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh sekolah dan 2 orang siswa (9,1%) belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Walaupun masih terdapat 2 orang siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar, siswa yang belum memenuhi mriteria ketuntasan akan dibimbing secara khusus / remedial. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan yaitu ” Jika digunakan media lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dI kelas V”, dapat diterima.
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN
10
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa media lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam, dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I yang tuntas 3 orang siswa atau (13,63%), dan diperoleh pada siklus II meningkat menjadi 20 orang siswa yang tuntas atau (82,27%).Dengan demikian, maka media lingkungan sebagai sumber belajar sangat tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 2 Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. SARAN Sehubungan dengan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Peneliti dan pengamat harus mempunyai persepsi yang sama sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran 2. Dalam memilih media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan dijelaskan, serta karakteristik siswa. 3. Guru harus membiasakan siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. 4. Kepada peneliti lain hendaknya termotivasi dalam melaksanakan penelitian dengan menggunakan medila pembelajaran yang berbeda dengan penelitian ini guna meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjono (2006:6) Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Samatowa, Usman 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks
Kadim Masaong dan Ansar. 2011. Majemen berbasis sekolah. Sentra Media
Mulyawasa, E. 2010.Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan.Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA
11
Pratomo, S. (2006).Pendidikan Lingkungan untuk SD. Bandung: Sonagar Press.
Ridwan,
2007,
http://ridwanaz.com/umum/biologi/pengertian-sumber-daya-alam-
macam-sda-dan-jenisnya/ di akses tanggal 18-02-2013
Shafaat.2009. Learning Strategy. Pengertian Teoriti Dan Praktis Meraih Keberhasilan Belajar.Jakarta. Prestasi Pustaka
Slameto. 2003. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sarjanak./2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html. Di akses tanggal 28-022013
Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Saiful dan Aswan, N 2006. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset. Abimanyu, Soli dkk. 2009. Strategi pembelajaran. Direktorat jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Nursidik,Yahya,2008.MediaPembelajaran.http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/0 5/media-pembelajaran.html,(diakses.13April2013)
Sardiman, 2007 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Jakarta: Rineka Cipta