PENDAHULUAN Latar Belakang
Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan,dalam bidang,ilmu pengetahuan,teknologi dan sistem informasi (Yudha dan Nasir,2012). Berkembangnya dunia usaha yang memberi konsekuensi kepada persaingan yang semakin kompetitif dan perubahan cara pandang
pelaku
usaha untuk dapat
mempertahankan eksistensinya dalam persaingan ekonomi yang semakin ketat.Modal intelektual dipandang memiliki peran yang sangat penting dalam penciptaan dan mempertahankan keunggulan kompetitif serta nilai bagi perusahaan. Modal intelektual menurut CIMA (2004) adalah kepemilikan dari pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan profesional dan keahlian, hubungan yang baik, dan kapasitas penguasaan teknologi, yang jika diterapkan, akan menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Informasi Intellectual Capital merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor. Hal ini disebabkan informasi Intellectual Capital dapat membantu investor untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang Bukh (2003) dalam Febriana (2013) .Fenomena pentingnya Intellectual Capital di Indonesia telah berkembang yaitu setelah munculnya PSAK no. 19 revisi (IAI, 2000) tentang aktiva tak berwujud. Meskipun aktiva tak berwujud tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai Intellectual Capital, namun lebih kurang Intellectual Capital telah mendapat perhatian. Pada PSAK no. 19 tersebut, disebutkan bahwa aktiva tak berwujud dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu aktiva tak berwujud yang eksistensinya dibatasi oleh ketentuan tertentu, misalnya hak paten, hak cipta, hak sewa, franchise terbatas dan tidak dapat dipastikan masa berakhirnya seperti merk dagang, proses dan formula rahasia, perpetual franchise dan goodwill. Pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan bersifat sukarela (voluntary ).Belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan publik untuk mengungkapkan intellectual capital dalam laporan tahunannya. Oleh 1
karena
itu
perusahaan
dapat
memilih
untuk
mengungkapkan
atau
tidak
mengungkapkannya dalam laporan tahunan. Purnomoshidi (2006) manfaat pengungkapan intellectual capital adalah menginformasikan cara untuk memperoleh keunggulan kompetitif guna meningkatkan daya saing, yaitu dengan lebih memberdayakan modal intelektual,yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas-aktivitas inovatif.Aktivitas inovatif ini meliputi pengetahuan, keahlian dan pengalaman karyawan, prosedur operasi perusahaan, budaya , dan sistem informasi pada perusahaan sehingga mampu melakukan diferensiasi produk/jasa yang didasarkan pada pemberian nilai pada pelanggan. Penelitian tentang pengungkapan intellectual capital sering dikaitkan dengan tipe industri Woodcock dan Whiting (2009) meneliti pengungkapan
intellectual
capital di perusahaan Australia dengan mengklasifikasikan jenis industri menjadi dua kelompok berdasarkan Global Industry Clasification Standard (GICS),yaitu industri yang padat Intellectual Capital (high-IC intensive industries) dan industri yang tidak padat Intellectual Capital (low-IC intensive industries).Industri high intellectual capital
intensive merupakan perusahaan yang memiliki value added besar yang
berasal dari teknologi dan pengetahuan. Sedangkan industri low intellectual capital intensive merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih memanfaatkan sumber daya alam dan masih menerapkan sistem tradisional .Hasil dari penelitian tersebut adalah perusahaan yang termasuk dalam klasifikasi High-IC Intensive Industry akan memiliki tingkat pengungkapan modal intelektual yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan Low-IC Intensive Industry. Williams (2001) membuktikan adanya pengaruh industry type exposure, yang digolongkan ke dalam kelompok highly knowledge based dan low-based knowledge terhadap jumlah pengungkapan modal intelektual. Temuan Williams tersebut menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam highly knowledge based melakukan pengungkapan informasi modal intelektual lebih banyak dibanding perusahaan-perusahaan
yang
low-based
knowledge.Purnomoshidi
(2006)
membuktikan bahwa tipe industri terbukti tidak berpengaruh terhadap pengungkapan 2
modal intelektual. Industri-industri yang banyak melakukan aktivitas penelitian dan pengembangan (research-intensive) ternyata tidak mengungkapkan modal intelektual lebih banyak daripada perusahaan-perusahaan yang tidak banyak melakukan penelitian dan pengembangan (not research-intensive). Penelitian tentang intellectual capital juga sering dikaitkan dengan ukuran (size) perusahaan.Artinah (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital pada lembaga keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009 .Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital. Susanto dan Supatmi (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009,dengan hasil terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan intellectual capital dimana semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat pengungkapan intellectual capital perusahaan. Karena dengan ukuran perusahaan yang besar maka memiliki biaya yang lebih besar daripada perusahaan yang kecil.
Bukh, et al. (2005) melakukan penelitian tentang kepemilikan manajerial,jenis industi, ukuran perusahaan,dan umur perusahaan terhadap pengungkapan modal intelektual di Denmark yang hasilnya adalah jenis industri berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual di Denmark,sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Penelitian yang dilakukan White, et al. (2007) berhasil menemukan bahwa ukuran perusahaan, berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual.Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fakhilatun, et al.(2009) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan modal intelektual. Pada penelitian yang dilakukan oleh Artinawati (2009) menemukan bahwa faktor
ukuran
perusahaan,
leverage,dan
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
pengungkapan modal intelektual di Indonesia. Wahyu (2009) menemukan faktor yang mempengaruhi pengungkapan modal intelektual yaitu ukuran perusahaan. 3
Bening (2013) melakukan penelitian tentang analisis perbedaan pengungkapan intellectual capital berdasarkan karakteristik perusahaan pada sektor perbankan, dengan hasil tidak terdapat perbedaan pengungkapan intellectual capital perusahaan berdasarkan ukuran
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan
ukuran kecil akan lebih berusaha untuk menarik minat investor dalam menanamkan modal di perusahaannya dan untuk meningkatkan total aset yang mereka miliki, dengan cara mengungkapkan informasi-informasi mengenai intellectual capital dengan lebih terperinci dan lengkap.Sedangkan perusahaan dengan ukuran besar juga mengungkapkan informasi mengenai intellectual capital secara lebih lengkap untuk menunjukkan aktivitas tinggi mereka, baik aktivitas operasional ataupun administratif, yang menyebabkan aset perusahaan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe dan ukuran perusahaan pada seluruh perusahaan publik di Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2012.Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian Bruggen et al (2009). Perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah dalam pengelompokan tipe industri.Pengelompokan tipe industri dalam penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan manufaktur dan non manufaktur,ukuran perusahaan diproksikan dengan total aset perusahaan.Sedangkan penelitian ini berdasarkan tipe industri ,yaitu industri yang padat Intellectual Capital(high-IC intensive industries) dan industri yang tidak padat Intellectual Capital (low-IC intensive industries) serta ukuran perusahaan diproksikan menggunakan nilai kapitalisasi pasar.Penelitian ini menggunakan uji beda karena hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten tentang pengaruh pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri dan ukuran perusahaan. Manfaat dari penelitian ini, 1) Bagi akademisi, diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai informasi intellectual capital pada laporan tahunan perusahaan. 2) Bagi investor dan calon investor, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 4
3) Bagi perusahaan, supaya dapat lebih meningkatkan proporsi informasi mengenai intellectual capital-nya pada laporan tahunan perusahaan, dalam rangka meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dan kualitas dari laporan keuangan perusahaan itu sendiri.
TELAAH TEORITIS Teori Stakeholder Berdasarkan teori stakeholder,manajemen dan organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubunganhubungan di lingkungan perusahaan mereka.
Intellectual Capital Di Indonesia, intellectual capital muncul sejak diterbitkannya PSAK No 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Akan tetapi, tidak dinyatakan secara langsung sebagai intellectual capital. Menurut PSAK No 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (IAI,2007). Intellectual capital seringkali didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat menggunakannya dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan (Bukh et al: 2005).Keterbatasan dalam menjelaskan nilai perusahaan,mengakibatkan informasi laporan keuangan seringkali dianggap kurang memadai sebagai laporan kinerja keuangan,seharusnya ada informasi lain yang perlu disampaikan kepada para pengguna laporan keuangan sehingga dapat menjelaskan nilai lebih yang dimilki oleh perusahaan. 5
Intellectual capital umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut atau dari financial capitalnya. Hal ini berdasarkan suatu observasi bahwa sejak akhir 1980 an, nilai pasar dari bisnis kebanyakan dan secara khusus adalah bisnis yang berdasar pengetahuan telah menjadi lebih besar dari nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan. (Roslender dan Fincham, 2004:2 dalam Soelistijono, 2008). Intellectual capital dibedakan menjadi tiga komponen utama, berdasarkan yang dikemukakan oleh International Federation of Accountants (1998) dalam CIMA (2004), yaitu Human Capital, Relational Capital, dan Organisational Capital.
(a) Human Capital Didefinisikan sebagai pengetahuan, ketika pegawai
masuk atau
keahlian dan pengalaman yang dimiliki
meninggalkan suatu perusahaan. Keahlian dan
pengetahuan setiap pegawai sangat berbeda satu sama lain. (b) Relational Capital Didefinisikan sebagai seluruh sumber daya terkait dengan hubungan eksternal perusahaan– pelanggan, pemasok, atau mitra (partners) dalam kegiatan penelitian dan pengembangan (R & D). Relational capital terdiri dari bagian dari modal manusia dan modal struktural yang terlibat dengan hubungan perusahaan dengan para stakeholders (investor, kreditor, pelanggan, pemasok), ditambah persepsi mereka tentang perusahaan. (c) Organisational Capital Didefinisikan sebagai pengetahuan yang berada dalam perusahaan yang mencakup prosedur operasi perusahaan, sistem, budaya, dan database perusahaan seperti penyimpanan data yang menjadi rahasia perusahaan dan dapat menjadi hak kekayaan intelektual perusahaan dengan kepemilikan resmi di bawah nama perusahaan langsung.
6
Pengungkapan Intellectual Capital Hendriksen (1991) mendefinisikan pengungkapan sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian pasar modal yang efisien. Terdapat 2 jenis pengungkapan, pertama pengungkapan yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan informasi wajib dilakukan oleh perusahaan yang didasarkan pada peraturan atau standar tertentu, sedangkan yang kedua bersifat sukarela (voluntary) merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimun dari peraturan yang berlaku. Pengungkapan modal intelektual merupakan pengungkapan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan bersifat sukarela ( voluntary ). Belum ada peraturan yang mewajibkan perusahaan-perusahaan publik untuk mengungkapkan intellectual capital dalam laporan tahunannya. Oleh karena itu perusahaan dapat memilih untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkannya dalam laporan tahunan. Tujuan pengungkapan Intellectual Capital adalah untuk mencatat, mengelola dan mendokumentasikan proses berbasis pengetahuan serta menyediakan baik manajemen dan pemangku kepentingan yang relevan dengan informasi kualitatif dan kuantitatif baru (Warden, 2003).Pengungkapan intellectual capital yang digunakan dalam penelitian ini menggunakanindekspengungkapanyang terdiridari 30 item diukur dalam tiga komponen meliputi Organizational Capital, Relational Capital, dan Human Capital.
Tipe Industri Global Industry Clasification Standard (GICS) adalah sebuah taksonomi industri yang dikembangkan oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan S&P untuk digunakan oleh komunitas keuangan global. Berdasarkan Intellectual Capitalintensity, GICS mengelompokkan industri menjadi 2, yaitu High-IC intensive industries dan Low-IC intensive industries.High-IC intensive industries adalah kelompok industri yang telah mampu memanfaatkan aset intelektualnya dengan baik sehingga tercipta keunggulan kompetitif perusahaan dan dapat meningkatkan kinerja 7
perusahaan. Sehingga perusahaan yang termasuk dalam klasifikasi High-IC Intensive Industry akan memiliki tingkat pengungkapan modal intelektual yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan Low-ICIntensive Industry.Contoh industri High-IC intensive industries adalah automotive and allied products,cables,construction dan contoh industri Low-ICIntensive Industryadalah adhesive,agriculture, forestry and fishing,food and beverages Berdasarkan teori stakeholder, perusahaan dengan High-IC Intensive Industry akan melakukan pengungkapan modal intelektual lebih banyak, sebagai upaya untuk memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan (Woodcock dan Whiting 2009).
Ukuran Prusahaan Semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi pula tuntutan terhadap keterbukaan
informasi
dibanding
perusahaan
yang
lebih
kecil.
Dengan
mengungkapkan informasi yang lebih banyak, perusahaan mencoba mengisyaratkan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) Istanti (2009). Perusahaan besar memiliki jumlah pemegang saham yang banyak dan lebih menjadi sorotan di pasar modal, sehingga perusahaan dituntut untuk mengungkapkan informasi untuk memenuhi kebutuhan investor, kreditur, dan sebagainya.Purnomosidhi (2005) menyatakan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel independen dengan asumsi bahwa perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak dan biasanya memiliki banyak unit usaha dan memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang. Ukuran perusahaan diproksikan menggunakan nilai kapitalisasi pasar pada setiap perusahaan dengan mengalikan harga saham yang beredar dengan jumlah saham yang beredar.
8
Pengembangan Hipotesis Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Tipe Industri dalam Laporan Tahunan Perusahaan Menurut Omar et al. (2011) perbedaan metode dan kebijakan akuntansi yang dianut
tiap
pengungkapan.
perusahaan Perbedaan
menyebabkan tersebut
terjadi
perbedaan
menyebabkan
tipe
pengukuran industri
dan
tertentu
mengungkapkan item modal intelektual lebih banyak dari perusahaan lain, tergantung pada kebutuhan dan manfaat yang diperolehnya dari pengungkapan tersebut. Abdolmohammadi (2005) memberikan bukti terdapat hubungan antara jenis industri dengan jumlah pengungkapan komponen Intellectual Capital dalam laporan tahunan perusahaan di Amerika. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat efek dari jenis industri yang signifikan, yaitu dari kesepuluh kategori Intellectual Capital, delapan diantaranya menunjukkan perbedaan yang signifikan antar jenis industri.Boedi (2008) memberikan bukti bahwa terdapat perbedaan antara sektor industri baru dan lama berkaitan dengan pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan perusahaan, Penelitian Woodcock dan Whiting (2009) dalam “Intellectual Capital Disclosures by Australian Companies”menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengungkapan yang dilakukan pada perusahaan high-IC intensive industries dengan perusahaan low-IC intensive industries.Perusahaan yang high-IC intensive industries akan memberikan pengungkapan modal intelektual lebih banyak,karena sumber daya pengetahuan dalam bentuk teknologi yang cukup,skill yang dimiliki oleh karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas,sehingga memungkinkan untuk melakukan disclosure secara lebih luas dan lebih baik sebagai upaya untuk memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan.Sedangkan pada perusahaan low-IC intensive cenderung melakukan pengungkapan intelektualnya lebih sedikit.Karena kurang lengkapnya pengungkapan intelectual capital pada laporan tahunan dalam perusahaan,serta kemampuan yang dimiliki atau skill perusahaan.Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 9
H1:Terdapat perbedaan pengungkapan Intellectual Capital dalam laporan tahunan berdasarkan tipe industri
Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Ukuran Perusahaan dalam Laporan Tahunan Perusahaan Asumsi utama yang melandasi digunakannya variabel ini dalam model adalah bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak, dan biasanya memiliki berbagai macam unit usaha yang masing-masing memiliki potensi penciptaan nilai jangka panjang yang berbeda (Hackstone dan Milne,1996).Artinya,semakin banyak informasi yang perlu
diungkapkan
untuk
memberi gambaran yang lengkap suatu perusahaan kepada para stakeholders-nya. Perusahaan dengan ukuran besar akan mengungkapkan intellectual capitalnya lebih tinggi karena lebih banyak aktivitas-aktivitas bisnis yang diajalankan,meliputi aktivitas operasi,aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.Perusahaan dengan ukuran perusahaan yang kecil akan mengungkapkan intellectual capital yang rendah karena perusahaan kecil umumnya berada pada situasi persaingan yang ketat dengan perusahaan yang lain. Mengungkapkan terlalu banyak tentang jati dirinya kepada pihak eksternal
dapat
membahayakan
posisinya
dalam persaingan sehingga
perusahaan kecil cenderung tidak melakukan pengungkapan selengkap perusahaan besar (Marwata,2001) Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui nilai kapitalisasi pasar perusahaan.Dengan ukuran perusahaan yang besar maka pengungkapan intellectual capital tinggi.Sedangkan dengan ukuran perusahaan yang kecil maka pengungkapan intellectual capital rendah.Sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H2:Terdapat perbedaan pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan ukuran perusahaan dalam laporan tahunan
10
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) perusahaan tahun 2012. Data diambil dariwww.idx.co.iddan website resmi perusahaan. Sampel yang dipilih dengan metode purposive sampling untuk mewakili populasi. Adapun kriteria - kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan yang telah terdaftar penuh (fully listed company) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012. 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2012 melalui IDX atau website resmi perusahaan, yang memuat data yang dibutuhkan dalam penelitian secara lengkap. Perusahaan yang dijadikan sampel termasuk di dalam pembagian klasifikasi menurut GICS (Global Industries Classification Standard) yang dikembangkan oleh Morgan Stanley Capital International (MSCI) dan Standard and Poors (S&P) mengacu pada penelitian Woodcock et al (2009) dari pengelompokan tersebut tipe industri dibagi menjadi 2 yaitu tipe industri
High-IC Intensive Industries dan Low-ICIntensive
Industries Industry .Industri high intellectual capital merupakan perusahaan yang memiliki value added besar yang berasal dari teknologi dan pengetahuan. Sedangkan industri low intellectual capital merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih memanfaatkan sumber daya alam dan masih menerapkan sistem tradisional (Woodcock et al, 2009).
Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan (annual report) seluruh perusahaan publik yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012.
11
Pengukuran Variabel 1. Pengungkapan Intellectual Capital Variabel pengungkapan intellectual capital diukur dengan ada tidaknya pengungkapan intellectual capital di dalam annual report. Indeks yang digunakan adalah indeks klasifikasi intellectual capital disclosureyang dikeluarkan oleh International Federation of Accountants (IFAC) yang juga digunakan oleh Chartered Institute of Management Accountants
(CIMA). Pengungkapan
intellectual capital diukur dalam tiga komponen meliputi Organizational Capital, Relational Capital, dan Human Capital, yang totalnya berjumlah 30 item. Sehingga, pengukuran indeks pengungkapan intellectual capital ini menggunakan Indeks ICD dengan rumus : ×100% Pengukuran pengungkapan intellectual capital pada penelitian ini digolongkan menjadi 2 yaitu perusahaan yang mengungkapkan item intellectual capitalnya diatas rata-rata pengungkapan intellectual capital adalah perusahaan dengan IC tinggi,begitu sebaliknya perusahaan dengan rata-rata pengungkapan intellectual capital dibawah rata-rata adalah perusahaan dengan IC rendah. 2.
Tipe Industri Pengukuran tipe industri setelah dilakukan pengklasifikasian akan menggunakan dummy, untuk perusahaan High-IC Intensive akan diberi score 1, sedangkan untuk Low-IC Intensive akan diberi score 0. Referensi :Boedi (2008)
3. Ukuran Perusahaan Kapitalisasi pasar = harga pasar saham x jumlah saham yang beredar Referensi : Karanika (2013) Ukuran perusahaan akan dibagi menjadi dua yaitu perusahaan dengan ukuran besar dan ukuran kecil, dengan menggunakan dummy, untuk perusahaaan dengan ukuran
12
besar dengan nilai kapitalisasi pasar >= 9,8 trilyun akan diberi score 1,sedangkan ukuran kecil dengan nilai kapitalisasi pasar <= 9,8 trilyun akan diberi score 0.
Teknik dan Langkah Analisis Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menghitung banyaknya item intellectual capital yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel. b. Mengklasifikasikan tipe industri kedalam tipe industri High IC Intensive dan Low IC Intensive,menghitung ukuran perusahaan dengan menggunakan proksi nilai kapitalisasi pasar pada setiap perusahaan. c. Melakukan
Uji
menggunakan
Normalitas,apabila
data
berdistribusi
normal
maka
Uji T-Test,namun apabila data berdistribusi tidak normal
dilakukan Uji Mnn-Whitney U.Dalam Penelitian ini pengolahan data dilakukan menggunakan software SPSS versi 16.
HASIL DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012.Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 389 perusahaan.
Tabel 1 .Sampel Penelitian Keterangan
Jumlah
Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012
435
Perusahaan yang tidak sesuia kriteria
(46)
Total Sampel Penelitian
389
13
Dan perusahaan-perusahaan tersebut dikelompokkan menjadi 2 sesuai dengan klasifikasi yang dilakukan oleh Woodcock et al (2009).Jumlah perusahaan yang termasuk dalam High
IC Intensive Industries pada tahun 2012
sebanyak
173.Sedangkan jumlah perusahaan yang termasuk dalam Low IC Intensive Industries pada tahun 2012 sebanyak 216.
Statistika Deskriptif Berikut ini adalah statistika deskriptif yang digunakan untuk mencari nilai minimum,nilai maksimum,dan nilai mean dari tingkat pengungkapan intellectual capital perusahaan.
Tabel 2. Statistika Deskriptif Pengungkapan IC berdasarkan High dan Low IC
High IC Intensive Industries
ICD
Low IC Intensive Industries
N
Min
Max
Mean
173
.10
.83
.5195
N ICD
Min Max
216 .10
.80
Mean .4666
Sumber:DataSekunderDiolah 2014
Tabel ini menunjukkan nilai minimum, maksimum dan rata-rata dari pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri High IC Intensive Industries dan Low IC Intensive Industries.Dapat diketahui bahwa mean pengungkapan intellectual capitalpada perusahaan High IC Intensive Industries lebih besar dibandingkan dengan tipe perusahaan Low IC Intensive Industries
yaitu sebesar 0,5195.Tingkat
pengungkapan tertinggi adalah sebesar 0,83 atau sebanyak 25
item dan tingkat
pengungkapan terendah adalah sebesar 0,10 atau sebanyak 3 item dari total 30 item komponen pengungkapan intellectual capital. Sedangkanmean daripengungkapan intellectual capital dari tipe perusahaan Low IC Intensive Industries adalah sebesar 0,4666.Tingkat pengungkapan tertinggi adalah
14
sebesar 0,80 atau sebanyak 24
item dan tingkat pengungkapan terendah adalah
sebesar 0,10 atau sebanyak 3 item dari
total 30 item komponen pengungkapan
intellectual capital.
Tabel 3.Statistika Deskriptif Pengungkapan IC berdasarkan Ukuran Perusahaan
. Size Tinggi
ICD
Size Rendah
N
Min
Max
Mean
N
Min
74
.17
.83
.5797
315
.00
Max
.83
Mean
.4674
Sumber :Data Sekunder Diolah ,2014
Tabel ini menunjukkan nilai minimum,maksimum dan rata-rata dari tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan. Diketahui rata-rata pengungkapan intellectual capital dari ukuran perusahaan tinggi sebesar 0,5797 dan lebih besar daripada rata-rata pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan rendah yaitu sebesar 0.4674.
15
Tabel 4. Statistika Deskriptif Komponen Pengungkapan Intellectual Capital
Klasifikasi Intellectual Capital
N
Minimum
Maximum
Mean
Organizational Capital
12 item
0% 0 item
75%
10 item
42,03%
5 item
Relational Capital
10 Item
0% 0 item
90%
9 item
49,84%
4 item
8 item
0% 0 item
100%
8 item
58,57%
4 item
Human Capital
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2014
Dari tabel statistika deskriptif ini ada 3 komponen pengungkapan intellectual capital yaitu Organizational Capital,Relational Capital,dan Human Capital. Nilai mean yang tertinggi adalah komponen Human Capital dengan rata-rata sebesar 58,57 % atau sebanyak 4 item dari total 30 item pengungkapan intellectual capital.
Pengujian Data Uji Normalitas Langkah pertama yang dilakukan dalam pengujian data penelitian ini adalah menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov,untuk mengetahui normal tidaknya data yang digunakan.Dari pengujian yang dilakukan pada lampiran 6,diketahui nilai signifikansi dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan variabel berada dibawah 0,05 yang artinya data berdistribusi tidak normal. Dua variabel tersebut adalah tipe industri dan kapitalisasi pasar. Maka langkah yang akan digunakan untuk tahap selanjutnya adalah uji non-parametrik berupa uji Mann-Whitney.
16
Pengujian Hipotesis Uji Non Parametrik 2-Independent Sample Test
Dalam penelitian ini semua variabel berdistribusi tidak normal.Maka langkah yang digunakan dalam menguji pengungkapan intellectual capital yang dilihat dari jenis perusahaan dan kapitalisasi pasar menggunakan uji non-parametrik berupa uji Mann Whitney.
Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Asymp. Sig. (2Variabel
tailed) (Mann-Whitney U
Kesimpulan
Test) Tipe Industri
0,002
H1 Diterima
Ukuran Perusahaan
0,000
H2 Diterima
Sumber: Data Sekunder Diolah,2014 Pembahasan Perbedaan Pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan Tipe Industri dalam Laporan Tahunan Berdasarkan
hasil pengujian Mann-Whitney Test untuk tipe industri
menunjukkan signifikansi (Sig. (2-Tailed)) sebesar 0,020 lebih rendah dari alpha sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri. Sehingga hipotesis yang pertama (H1) dinyatakan diterima. Dapat diketahui bahwa mean pengungkapan intellectual capital dari tipe industri High IC Intensive Industries lebih besar yaitu sebesar 0,5195,dibandingkan dengan tipe industri Low IC Intensive Industries sebesar 0,4666.Salah satu contohperusahaan High Intensive Industries adalah perusahaan
17
Astra Graphia Tbk dengan tingkat pengungkapan intellectual capital sebanyak 19 item,atau 63 % dari 30 item komponen pengungkapan intellectual capital.Perusahaan Low Intensive Industries adalah
PT.Gudang Garam Tbk dengan tingkat
pengungkapan intellectual capital sebanyak14 item,atau 46 % dari total 30 item komponen pengungkapan intellectual capital.Dari hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengungkapan yang dilakukan pada perusahaan high-IC intensive industries dengan perusahaan low-ICintensive industries.Perusahaan high-IC intensive industries lebih banyak menggunakan teknologi dalam menjalankan bisnisnya, menganggap pengungkapkan modal intelektual dalam laporan tahunan telah menjadi suatu kebutuhan yang mendatangkan banyak manfaat (Omar et al. ,2011).Perusahaan High-IC Intensive Industries sudah memanfaatkan lebih baik dan efisien dalam mengungkapkan modal intelektualnya dibandingkan dengan perusahaan yang Low-IC Industries. Salah satunya untuk memuaskan kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan. Sedangkan Low-IC Intensive Industriesbelum menganggap pengungkapan modal intelektual dalam laporan tahunan sebagai suatu kebutuhan penting yang harus dilakukan.Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri High IC Intensive Industries dan Low IC Intensive Industries. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Woodcock et al,( 2009) bahwa perusahaan High IC Intensive Industries lebih banyak mengungkapkan intellectual capital-nya dibandingkan dengan perusahaan Low IC Intensive Industries.
18
Perbedaan pengungkapan Intellectual Capital berdasarkan ukuran perusahaan dalam Laporan Tahunan Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney Test diketahui bahwa signifikansi (Sig. (2Tailed)) untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,000 lebih rendah dari tingkat alpha sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang kedua (H2) diterima Hal ini didukung dengan hasil pengujian chisquare yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran (size) perusahaan.Penjelasan diatas menunjukkan bahwa perusahaan ukuran besar memiliki banyak aktivitas yang
lebih
banyak,dengan
pengungkapan modal intelektual lebih lengkap yang menyebabkan aset perusahaan meningkat dibandingkan dengan ukuran perusahaan yang kecil. Perusahaan besar merupakan entitas yang banyak disorot oleh pasar maupun publik secara umum. Mengungkapkan lebih banyak informasi merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk
mewujudkan
akuntabilitas
publik. Perusahaan yang mempunyai ukuran
perusahaan besar memiliki kesadaran yang lebih terhadap praktek pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan sampel yang ada mendapatkan bahwa ukuran
perusahaan besar mengungkapkan modal intelektual lebih banyak tergantung pada kepentingan dan manfaat yang mereka harapkan dari pengungkapan modal intelektual yang dilakukan sesuai dengan bisnis yang mereka jalani. Salah satu manfaat penting tersebut yaitu, untuk menarik minat investor karena banyak disorot oleh pasar maupun
publik secara umum dan pihak ketiga supaya menanamkan modal di
perusahaan.Perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar yaitu Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang mempunyai kapitalisasi pasar sebesar Rp.19.818.512.175.000 dan jumlah pengungkapan intellectual capital sebesar 16 item dari total 30 item pengungkapan. Dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran perusahaan yang kecil yaitu
Asiaplast Industries Tbk mempunyai nilai kapitalisasi pasar sebesar
Rp.129.000.000.000 dengan total pengungkapan intellectual capital sebesar 9 item 19
dari total 30 item pengungkapan.Perusahaan yang memiliki ukuran (size) perusahaan yang besar mengungkapkan lebih banyak IC dalam laporan tahunannya.Oleh karena itu ada tuntutan bagi perusahaan untuk lebih banyak mengungkapkan informasi secara rinci, termasuk intellectual capital (Susanto dan Supatmi ,2011). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Purnomoshidi (2005) membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan modal intelektual.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U Test seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menunjukkan beberapa hal, yaitu: 1. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan tipe industri high intensive industries dan low intensive industries. 2. Terdapat perbedaan tingkat pengungkapan intellectual capital berdasarkan ukuran perusahaan. Keterbatasan dan Saran Penelitian Belum adanya peraturan pasti dalam melakukan penilaian intellectual capital yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, menyebabkan terjadinya subjektifitas dalam penilaian dan rentan terhadap rendahnya tingkat kejelian dalam mengkategorikan tiap informasi yang terkandung untuk kemudian dikelompokkan ke dalam tiap klasifikasi intellectual capital.Dalam penelitian ini mengabaikan faktor lama perusahaan beroperasi. Implikasi 1. Dilihat dari data yang digunakan jumlah perusahaan dengan level pengungkapan intellectual tinggi lebih besar dibanding jumlah perusahaan dengan level 20
pengungkapan intellectual yang rendah. Diharapkan perusahaan dengan level pengungkapan yang rendah
untuk meningkatkan pengungkapan intellectual
capital-nya. 2. Bagi investor yang ingin memilih perusahaan dengan intellectual capital tinggi sebaiknya memilih perusahaan dengan tipe High IC Intensive Industries dan ukuran perusahaan besar.
21
DAFTAR PUSTAKA
Abdolmohammadi,Mohammad.2005.Intellectual capital disclosure andmarket capitalizationJournal of Intellectual Capital Vol. 6 No. 3, 2005 Boedi,Soelistijono.2008.Pengungkapan Intelektual dan Kapitalisasi Pasar(Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia) Bukh, P. N. 2003.Commentary: The Relevance of Intellectual Capital Disclosure: A Paradox?.Accounting, Auditing & Accountability Journal, 16 (1): 49-56. Bukh, P. N., Nielsen, C., Gormsen, P., & Mouritsen, J. (2005). Disclosure of information on intellectual capital in Danish IPO prospectuses. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 18(6), 713-732. CIMA.2004.Understanding Corporate Value: Managing and Reporting Intellectual Capital.Cranfield University School Of Management.Chartered Institute Of Management Accountants Journal Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1, Salemba Empat. Jakarta Istanti,Layla 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Modal Intelektual.Universitas Diponegoro.Semarang Karanika, Arogya. 2012. Tingkat Pengungkapan Modal Intelektual Menurut Karakteristik Perusahaan. Universitas Kristen Satya Wacana. Omar, Bilal, dan Jon Simon, 2011, “Corporate aggregate disclosure practices in Jordan. Advances in Accounting, incorporating Advances in International Accounting. 27 (2011) 166–186
Purnomoshidi,Bambang.2006.Analisis Empiris Terhadap Diterminan Pengungkapan Modal Intelektual Pada Perusahaan Publik Di BEJ
Praktik
Sutanto dan Supatmi,2011.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Intellectual Capital. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Williams, S. M. 2001. Is Intellectual Capital Performance and Disclosure Practices Related? Journal of Intellectual Capital 2 (3), 192–203.
22
Wijayanti, Puput 2012.Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Harga Saham Melalui Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI.Universitas Brawijaya.Malang Woodcock, J., H.R. Whiting. 2009. “Intellectual Capital Disclosure by Australian Companies”. Paper accepted for presentation at the AFAANZ Conference, Adelaide, Australia. Juli 2009.
Yudha, Dewantara. 2012.Analisis Pengaruh Komponen Intellectual Capital Terhadap Kepercayaan Investor.Skripsi. Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Semarang.
23
LAMPIRAN –LAMPIRAN
24
Organizational Capital
Relational Capital
Human Capital
Intellectual Property :
Brands
Know-how
Patents
Customers
Education
Copyrights
Customers Loyalty
Vocational Qualification
Design Rights
Backlog Orders
Work-related Knowledge
Trade Secrets
Company Names
Occupational Assessments
Trademarks
Distribution Channels
Psychometric Assesments
Service Marks
Business Collaboration
Work-related Competencies
25
Licensing Agreements
Enterpreneurial
Infrastructure Assets :
Favourable Contracts
Elan,Innovativeness,
Management Philosophy
Franchising Agreements
Proactive and Reactive
Corporate Culture
Abilities, Changeability
Management Processes Information Systems Networking Systems Financial Relations Lampiran 1. Klasifikasi Komponen Intellectual Capital
Sumber : International Federation of Accountants (1998) dalam CIMA (2004) Understanding Corporate Value : Managing and Reporting Intellectual Capital. Cranfield Universitu School of Management. Chartered Institute of Management Accountants Journal
Lampiran 2.Data Perusahaan Berdasar Tipe Industri Industri High Intellectual Capital
Industri Low Intellectual Capital
Jenis Industri
Jumlah Perusahaan
Jenis Industri
Jumlah Perusahaan
Automotive and allied products
16
Adhesive
3
Banking
30
Agriculture, forestry and fishing
10
26
Cables
6
Animal feed and husbanry
5
Construction
8
Apparel and other Textille products
9
Credit agencies other than bank
13
Cement
3
Electronics and office equipment
4
Chemical and allied products
9
Holding and other invesment companies
11
Consumer goods
4
Insurance
10
Fabricated and metal products
2
Pharmaceuticals
9
Food and beverages
18
Real estate and property
46
Hotel and travel services
11
Securities
13
Lumber and wood products
3
Telecommunication
7
Mining and mining services
34
Metal and allied products
15
Paper and allied products
7
Photographic equipment
3
Plastics and glass products
13
Stone, clay, glass, and concrete products
5
Textille mill products
10
Tobacco manufacturers
3
27
Total
173
Transportation Wholesale and retail
20 29
Total
216
Sumber: Data Diolah 2014
Lampiran 3. Data Penelitian No
Kode
% ICD
No
Kode
% ICD
1
AALI
0,2333
31.02.476.500.000
26
APOL
0,4667
433.523.950.000
2
ABDA
0,6
1.136.076.224.400
27
ARGO
0,3
335.557.450.000
3
ABMM
0,5667
8.259.495.000.000
28
ARII
0,4667
4.530.000.000.000
4
ACES
0,4333
14.063.000.000.000
29
ARNA
0,5667
300.998.670.016
5 6
ADES ADHI
0,6667
1.132.601.856.000
140.702.365.125
3.170.323.200.000
ARTA ASBI
0,5
0,1
30 31
0,5
85.354.685.640
7
ADMF
0,2
9.800.000.000.000
32
ASDM
0,3
142.080.000.000
Kapitalisasi Pasar
Kapitalisasi Pasar
28
8
ADRO
0,4333
50.857.679.580.000
33
ASGR
0,6333
1.820.853.675.000
9
AGRO
0,2
526.835.288.028
34
ASII
0,6333
307.675.003.864.000
10
AHAP
0,1667
95,000,000,000
35
ASJT
0,4667
138.000.000.000
11
AIMS
0,1667
26,400,000,000
36
ASRM
0,5333
210.268.233.560
12
AISA
0,6
3.160.080.000.000
37
ATPK
0,4667
117.947.882.301
13
AKKU
0,2333
37.720.000.000
38
AUTO
0,7333
14.266.409.680.000
14
AKPI
0,4
544.000.000.000
39
BABP
0,3
912.444.583.008
15
AKRA
0,4333
15.983.490.525.000
40
BACA
0,5333
540.058.790.040
16
AKSI
0,3
51.840.000.000
41
BAEK
0,3333
2.643.300.000.000
17 18
ALDO ALKA
0,2
258.500.000.000
918.000.000.000
55.843.156.050
BAJA BAPA
0,6333
0,2333
42 43
0,6
91.988.048.280
19
ALMI
0,1667
200.200.000.000
44
BATA
0,3667
780.000.000.000
20
AMAG
0,5
660.856.826.500
45
BAYU
0,4667
123.627.273.000
21
AMFG
0,4333
3.602.200.000.000
46
BBCA
0,8333
222.116.977.992.000
22
AMRT
0,5333
19.818.512.175.000
47
BBKP
0,7
4.892.197.223.460
23
ANTM
0,4667
12.209.228.480.000
48
BBLD
0,5667
1.168.515.198.340
24 25
APLI
0,3
129.000.000.000
49
BBNI
0,7
68.310.028.604.100
No
APLN Kode
0,5 % ICD
7.585.333.000.000 Kapitalisasi Pasar
50 No
BBNP Kode
0,6667 % ICD
51
BBRI
0,7667
169.736.169.141.000
76
BRAM
0,5
1.350.000.000.000
52
BCAP
0,5667
2.192.149.917.500
77
BRAU
0,6667
6.805.500.000.000
53
BCIC
0,5667
1.403.333.776.800
78
BRNA
0,3667
483.000.000.000
54
BCIP
0,3667
357.478.881.250
79
BRPT
0,7
2.931.554.969.280
55
BDMN
0,7
53.611.702.660.150
80
BSIM
0,6667
2.283.488.153.550
56
BEKS
0,6333
1.277.707.917.720
81
BSWD
0,6667
1.340.539.200.000
57
BEST
0,5667
6.365.960.930.000
82
BTEL
0,6667
1.529.229.532.750
58
BFIN
0,7
3.079.374.088.050
83
BTON
0,4667
126.000.000.000
536.052.433.800 Kapitalisasi Pasar
29
59
BHIT
0,7667
19.271.653.545.780
84
BTPN
0,6667
30.354.893.016.000
60
BIMA
0,5667
77.400.000.001
85
BUDI
0,4333
467.285.699.268
61
BIPI
0,6667
6.901.752.165.784
86
BULL
0,6
935.450.000.000
62
BIPP
0,6667
192.106.048.484
87
BUMI
0,6333
12.256.306.000.000
63
BISI
0,6333
2,370,000,000,000
88
BUVA
0,4333
1.548.015.750.000
64
BJBR
0,7333
10.175.287.949.240
89
BVIC
0,6667
765.061.703.055
65
BKDP
0,6
643.721.958.176
90
BYAN
0,3667
28.166.668.075.000
66
BKSL
0,6
5.934.015.046.890
91
CEKA
0,1
67
BKSW
0,6333
2.433.057.053.670
92
CFIN
0,5333
1.528.792.691.040
68
BMRI
0,7667
187.109.999.991.900
93
CITA
0,1667
1.061.781.493.500
69
BMTR
0,3667
33.523.106.520.000
94
CKRA
0,1
1.314.768.216.580
70 71
BNBA BNBR
0,6
377.338.500.000
447.254.210.000
4.686.085.876.400
CLPI CMPP
0,6
0,7
95 96
0,6
81.000.000.000
72 73
BNGA BNII
0,7667
27.368.319.852.500
1.528.758.205.920
22.566.264.195.060
CNKO CNTX
0,4
0,7
97 98
0,6333
23.450.000.000
74
BNLI
0,7
13.951.564.286.880
99
COWL
0,7333
696.583.605.003
75
BPFI
0,6
180.000.000.000
100
CPDW
0,1
No
Kode
% ICD
Kapitalisasi Pasar
No
Kode
% ICD
386.750.000.000
7.831.368.335
Kapitalisasi Pasar
101
CPIN
0,8
59.852.700.000.000
126
ERAA
0,8
102
CPRO
0,7667
2.144.948.941.538
127
ERTX
0,4667
47.551.554.050
103
CSAP
0,7
665.858.694.000
128
ESSA
0,2667
3.100.000.000.000
104
CTBN
0,5667
3.520.000.000.000
129
ESTI
0,3
322.433.395.200
105
CTRA
0,2667
12.132.652.795.200
130
ETWA
0,3333
300.172.070.000
106
CTRP
0,6
3,690,000,000,000
131
EXCL
0,8
48.599.776.682.700
107 108
CTRS CTTH
0,5333
4,452,445,876,500
132 133
FAST FASW
0,8
5.524.999.140.000
0,4333
8.555.000.000.000
0,5667
30
71.388.709.618
109
DART
0,7333
110
DAVO
111
6.318.616.406.850
2.230.387.583.020
134
FISH
0,3
1.056.000.000.000
0,6
620.185.566.000
135
FMII
0,1
666.645.000.000
DEFI
0,3
67.600.000.000
136
FPNI
0,3333
640.137.610.000
112
DEWA
0,7333
1.092.686.689.600
137
FREN
0,7667
1.494.853.087.644
113
DGIK
0,7667
797.927.760.000
138
GDST
0,3333
885.600.000.000
114
DKFT
0,6
2.329.127.627.950
139
GDYR
0,6
504.300.000.000
115
DLTA
0,4333
4.083.361.155.000
140
GEMS
0,3667
13.970.588.375.000
116
DOID
0,6333
1.249.779.617.496
141
GGRM
0,4667
108.326.154.400.000
117
DPNS
0,4667
127.485.031.520
142
GIAA
0,7333
14.943.057.360.000
118
DSSA
0,8
10.479.511.552.000
143
GJTL
0,6667
7.753.680.000.000
119
DUTI
0,6333
5.642.500.000.000
144
GMCW
0,3333
50.602.363.880
120
DVLA
0,6
1.892.800.000.000
145
GMTD
0,5667
67.015.080.000
121
ELSA
0,6667
1.262.640.500.000
146
GOLD
0,1
112.970.000.000
122
ELTY
0,8
2.350.183.303.026
147
GPRA
0,3667
427.665.533.600
123
EMDE
0,2333
469.000.000.000
148
GREN
0,3
295.729.024.500
124
ENRG
0,6333
3.327.897.239.186
149
GTBO
0,3667
9.750.000.000.000
125
EPMT
0,5
4.740.120.000.000
150
GWSA
0,4
1.794.174.800.000
No
Kode
% ICD
Kapitalisasi Pasar
No
Kode
% ICD
Kapitalisasi Pasar
151
GZCO
0,2667
1.200.000.000.000
176
INDX
0,4333
152
HADE
0,5667
106.000.000.000
177
INDY
0,7
7.398.472.640.000
153
HDFA
0,5
415.800.000.000
178
INKP
0,5
3.720.268.399.880
154
HDTX
0,1
1.455.942.450.000
179
INPC
0,6333
942.315.126.504
155
HERO
0,6333
14.247.415.000.000
180
INPP
0,5667
843.813.224.000
156
HEXA
0,5667
6.846.000.000.000
181
INRU
0,3
157
HITS
0,3667
1.328.437.341.390
182
INTA
0,6333
45.668.131.320
1.922.954.661.600 972.013.149.000
31
158
HMSP
0,4333
262.541.700.000.000
183
INTD
0,4
159
HOME
0,5
111.629.247.696
184
INTP
0,5333
82.643.651.642.550
160
HRUM
0,5667
16.221.270.000.000
185
INVS
0,6
18.239.351.943.900
161
IATA
0,6
816.807.093.765
186
IPOL
0,5667
682.694.768.080
162
ICBP
0,7
45.481.441.200.000
187
ISAT
0,7667
35.048.871.075.000
163
ICON
0,4
290.600.000.000
188
ITMA
0,4333
51.000.000.000
164
IGAR
0,3667
393,750,000,000
189
ITMG
0,7333
46.948.383.750.000
165
IIKP
0,3667
4.838.400.000.000
190
JAWA
0,3667
1.434.380.490.000
166
IKAI
0,3667
112.376.497.612
191
JECC
0,4333
287.280.000.000
167
IKBI
0,4667
468.180.000.000
192
JIHD
0,5333
1.630.328.337.400
168
IMAS
0,3333
14.655.975.583.600
193
JKSW
0,1667
13.200.000.000
169
INAF
0,6667
1.022.758.275.000
194
JPFA
0,8
170
INAI
0,3
71.280.000.000
195
JPRS
0,4333
247.500.000.000
171
INCI
0,1667
44.353.711.220
196
JRPT
0,3333
8.525.000.000.000
172
INCO
0,5
23.350.395.992.000
197
JSPT
0,3667
1.739.052.000.000
173
INDF
0,6
51.365.495.025.000
198
KAEF
0,6667
4.109.960.000.000
174
INDR
0,4333
929.179.423.940
199
KARK
0,6
966.224.401.400
175
INDS
0,3667
1.323.000.000.000
200
KARW
0,2333
393.392.309.000
No
Kode
No
Kode
% ICD
Kapitalisasi Pasar
% ICD
49.713.552.000
13.112.443.179.300
Kapitalisasi Pasar
201
KBLI
0,4
749.352.965.009
226
LPPS
0,5
202
KBLM
0,4333
151.200.000.000
227
LSIP
0,5333
203
KBRI
0,5667
434.399.762.100
228
LTLS
0,3
577.200.000.000
204
KDSI
0,3333
200.475.000.000
229
MAIN
0,7
4.025.625.000.00
205
KIAS
0,4667
2.612.592.500.000
230
MAMI
0,1
115.361.995.150
206
KICI
0,3333
37.260.000.000
231
MAPI
0,4333
207
KIJA
0,4333
3.963.378.945.600
232
MASA
0,7
432.237.750.000 15.692.587.119.500
3.600.000.000 11.039.000.000.000
32
208
KKGI
0,2
2.475.000.000.000
233
MAYA
0,4333
10.407.088.560.000
209
KLBF
0,6667
53.826.876.436.600
234
MBSS
0,6
1.732.526.372.610
210
KOIN
0,4333
294.253.119.600
235
MBTO
0,4667
406.600.000.000
211
KONI
0,3
19.000.000.000
236
MCOR
0,6333
754.721.801.538
212
KPIG
0,6667
5.316.316.936.500
237
MDLN
0,5333
3.822.585.533.210
213
KRAS
0,6667
10.096.000.000.000
238
MDRN
0,6
3.160.700.435.880
214
KREN
0,5
871.576.829.750
239
MEDC
0,6
5.431.895.863.500
215
LAMI
0,4333
246.909.870.000
240
MEGA
0,7
12.091.815.857.850
216
LAPD
0,4667
694.111.274.325
241
MERK
0,7333
3.404.800.000.000
217
LCGP
0,2667
239.275.000.000
242
META
0,6667
2.519.749.352.456
218
LION
0,3
540.966.400.000
243
MFIN
0,5667
795.000.000.000
219
LMPI
0,4
257.172.005.595
244
MICE
0,4333
228.000.000.000
220
LMSH
0,2667
100.800.000.000
245
MIDI
0,6667
2.277.058.870.000
221
LPCK
0,4667
2.244.600.000.000
246
MIRA
0,5667
487.258.600.797
222
LPGI
0,3333
298.500.000.000
247
MITI
0,3
213.015.848.000
223
LPIN
0,2667
162.562.500.000
248
MLBI
0,6333
15.591.800.000.000
224
LPKR
0,4
23.077.689.619.000
249
MLIA
0,5667
310.905.000.000
225 No
LPPF Kode
0,7333
7.878.378.816.000
250 No Kapitalisasi Pasar
MLPL Kode
0,5333
1.584.146.410.940
% ICD
Kapitalisasi Pasar
251
MPPA
0,6667
6.413.028.820.000
276
PICO
0,2667
147.777.500.000
252
MRAT
0,6333
209.720.000.000
277
PJAA
0,7
1.183.999.997.040
253
MREI
0,6333
664.067.831.310
278
PKPK
0,6
135.000.000.000
254
MTDL
0,6667
368.344.000.000
279
PLAS
0,6667
1.089.464.000.000
255
MTFN
0,5
1.102.225.944.875
280
PLIN
0,7333
5.751.000.000.000
256
MTLA
0,5667
4.092.839.820.000
281
PNBN
0,7667
15.017.716.978.740
257 258
MTSM MYOH
0,2667
162.993.600.000
282 283
PNIN PNSE
0,8333
2.115.528.438.400
% ICD
0,6
0,7333
33
No
Kode
%
Kapitalisasi Pasar
No
Kode
%
1.235.535.000.000
Kapitalisasi Pasar
396.960.861.300
259
MYOR
0,6667
15.331.680.000.000
284
POLY
0,3
481.680.393.462
260
MYRX
0,2333
1.666.664.376.300
285
POOL
0,2667
344.013.600.000
261
MYTX
0,4333
549.999.966.375
286
PRAS
0,2667
149.940.000.000
262
NIKL
0,5333
555.137.000.000
287
PSAB
0,4667
3.780.000.000.000
263
NIPS
0,4333
82.000.000.000
288
PSDN
0,4333
295.200.000.000
264
NISP
0,7667
12.949.007.945.580
289
PSKT
0,5
57.400.000.000
265
OCAP
0,4333
88.790.000.000
290
PTIS
0,4333
462.138.852.000
266
OKAS
0,6333
353.185.555.400
291
PTPP
0,5333
4.019.222.295.000
267
OMRE
0,5667
584.575.000.000
292
PTRO
0,6333
1.331.358.600.000
268
PADI
0,2667
1.404.178.200.000
293
PTSN
0,5333
177.144.800.000
269
PANR
0,5333
236.400.000.000
294
PTSP
0,6333
540.979.600.000
270
PANS
0,3667
2.304.000.000.000
295
PUDP
0,5667
154.000.000.000
271
PBRX
0,6
1.440.602.683.240
296
PWON
0,4333
10.835.910.540.000
272
PDES
0,5333
114.400.000.000
297
PYFA
0,3667
94.709.160.000
273
PEGE
0,4333
159.379.709.400
298
RAJA
0,5333
570.791.550.000
274
PGAS
0,4333
111.510.937.701.600
299
RALS
0,5667
8.657.120.000.000
275
PGLI
0,2
53.680.000.000
300
RANC
0,4
1.251.590.000.000
34
ICD
ICD
351
TGKA
0,367
1.607.362.312.500
376
UNTR
0,567
73.483.662.179.200
352
TIFA
0,533
259.128.000.000
377
UNTX
0,433
29.853.450.000
353
TINS
0,633
7.750.850.800.000
378
UNVR
0,733
159.085.500.000.000
354
TIRA
0,433
102.312.000.000
379
VOKS
0,433
856.054.134.570
355
TIRT
0,367
70.824.232.500
380
VRNA
0,333
102.204.035.904
356
TKGA
0,567
13.000.000.000
381
WAPO
0,467
31.720.000.000
357
TLKM
0,833
182.447.993.484.000
382
WEHA
0,3
72.805.900.000
358
TMPI
0,233
2.613.489.779.825
383
WICO
0,433
67.254.401.781
359
TOTL
0,433
3.069.000.000.000
384
WIKA
0,633
9.031.465.420.000
360
TOTO
0,367
3.294.144.000.000
385
WINS
0,433
1.732.715.495.040
361
TPIA
0,567
13.414.609.320.000
386
WOMF
0,5
370.000.000.000
362
TPMA
0,5
1.953.458.333.000
387
YPAS
0,533
447.560.059.630
363
TRAM
0,233
11.191.388.007.900
388
YULE
0,467
35.700.000.000
364
TRIL
0,3
104.400.000.000
389
ZBRA
0,3
365
TRIM
0,433
442.255.000.000
366
TRIO
0,267
4.761.500.000.000
367
TRIS
0,5
340.000.000.000
368
TRST
0,433
968.760.000.000
369
TRUB
0,3
789.972.813.350
370
TSPC
0,233
16.762.500.000.000
371
TURI
0,333
5.189.400.000.000
372
ULTJ
0,633
3.841.548.060.000
373
UNIC
0,4
766.662.726.000
374 375
UNIT UNSP
0,333 0,3
26.020.659.000
75.401.613.230
Sumber:Data Diolah 2014
1.276.003.788.306
35
Lampiran 4. Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Intellectual Capital Disclosure N Normal Parameters
389 a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.4884 .17498
Absolute
.086
Positive
.053
Negative
-.086
Kolmogorov-Smirnov Z
1.706
Asymp. Sig. (2-tailed)
.006
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Ukuran Perusahaan N Normal Parametersa
389 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
9.62E12 3.164E13
Absolute
.381
Positive
.335
Negative
-.381 7.506 .000
a. Test distribution is Normal
36
Lampiran 5. Uji Non-Parametrik Mann-Whitney U
NPar Tests Mann-Whitney Test Ranks Jenis Industri Intellectual Capital Disclosure
N
Mean Rank
Sum of Ranks
Low Intensive industries
216
179.15
38696.50
High Intensive Industries
173
214.79
37158.50
Total
389
Test Statisticsa Intellectual Capital Disclosure Mann-Whitney U
15260.500
Wilcoxon W
38696.500
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-3.113 .002
a. Grouping Variable: Jenis Industri
37
NPar Tests Mann-Whitney Test Ranks Size
N
Intellectual Capital Disclosure rendah
Test Statistics
Mean Rank
Sum of Ranks
315
181.01
57019.50
tinggi
74
254.53
18835.50
Total
389
a
Intellectual Capital Disclosure Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
7249.500 57019.500 -5.071 .000
a. Grouping Variable: Size
38
Lampiran 6. Uji Deskriptif Crosstab
ICD RENDAH SIZE
besar
Count
126
315
Expected Count
153.0
162.0
315.0
% within SIZE
60.0%
40.0%
100.0%
% within ICD
100.0%
63.0%
81.0%
48.6%
32.4%
81.0%
0
74
74
Expected Count
36.0
38.0
74.0
% within SIZE
.0%
100.0%
100.0%
% within ICD
.0%
37.0%
19.0%
% of Total
.0%
19.0%
19.0%
Count
189
200
389
Expected Count
189.0
200.0
389.0
% within SIZE
48.6%
51.4%
100.0%
% within ICD
100.0%
100.0%
100.0%
48.6%
51.4%
100.0%
Count
Total
Total
189
% of Total kecil
TINGGI
% of Total Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2Value Pearson Chi-Square Continuity Correction
b
Likelihood Ratio
df
(2-sided)
86.358a
1
.000
83.973
1
.000
114.960
1
.000
Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
b
sided)
Exact Sig. (1-sided)
.000 86.136
1
.000
.000
389
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.95.
39
b. Computed only for a 2x2 table
40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dinis Abdiani
Tempat, tanggal lahir
: Salatiga, 26September 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Golongan Darah
:B
Tinggi / Berat Badan
: 155 cm / 55 kg
Agama
: Islam
Kota Asal
: Salatiga
Alamat
: Asrama Garnisun Tangsi Besar Blok B No.3 RT.04/RW.07 Salatiga – 50722
Email Pendidikan
Pengalaman
:
[email protected] :
TK Sabilillah Malang
(1996-1997)
SD Negeri Gendongan 01 Salatiga
(1997-2003)
SMP Negeri 2 Salatiga
(2003-2006)
SMA Negeri 3 Salatiga
(2006-2009)
Universitas Kristen Satya Wacana
(2009-2014)
:Koord. Sie Konsumsi Kepanitiaan Welcome To The Work World 2012 Koord.Sie Konsumsi Kepanitiaan Kegiatan Nonton Breng “Lost In Papua” Salatiga Film Festifal (Saffest) 2011 Sie Konsumsi KepanitiaanKegiatan Kupas Finger Kine Club 2010 Sie Keamanan Kepanitiaan Social Evening “Legend “Panitia Pesta Rakyat Ekonomi (Pesakom )
41