PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Wahyu Ardian Susanto 08.12.2856
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN VIDEO KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR disusun oleh Wahyu Ardian Susanto (08.12.2856) Dosen Pembimbing,
Melwin Syafrizal, S. Kom, M. Eng NIK 190302105 Tanggal, 24 April 2014 Ketua Jurusan Sistem Informasi
Bambang Sudaryatno, Drs, MM NIK 190302029
MAKING VIDEO CLIPS “SENJA” USING THE ALTERNATIVE DSLR CAMERA PEMBUATAN VIDEI KLIP “SENJA” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF KAMERA DSLR Wahyu Ardian Susanto Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT At the time of occurrence of the current indie bands to the more popular. it's not just indie bands but have prestige or just to show off, but the purpose of releasing their album is an achievement of the indie label to start career in the field of music headed toward commercial. The implementation of the video clip it self is also a challenge for the creator or the Director. Video clip of governance is good too not be separated from visual and multimedia elements, not just rely on story ideas or just the concept. In Indonesia, the observed an awful lot of work on a video clip without thinking about the visual aspect of the visual grammar. It is unfortunate if such as a thing is not our view. For that the author tried to work on a video clip of a group of local indie bands of the UNROMANTIC with his song title “SENJA„' change into amazement it. The research of a system to make a music video with DSLR cameras utilizing the alternative media which makes the video clips did not prove to be difficult and expensive, they can be addressed by designing a system that is right, the idea that creativity is endless to make supporting multiple devices on the making of the video clip, such as the steadycamp, a camera slider, video light, reflectors and the boom mic is simple without having to buy a few of these tools at a price that is very expensive, simply merakitnya in a simple but not reduce the main function so that trained not to think practically and the courage to try something new. Keywords: Video clips, alternative, Multimedia
1. Pendahuluan Dewasa ini dunia global mengalami kemajuan yang pesat, banyak hal menjadi lebih mudah seiring perkembangan ilmu teknologi. Seperti halnya dalam proses pembuatan video klip. Banyak rumah produksi yang sudah menggunakan media teknologi canggih. Banyak orang berfikir bahwa proses pembuatan video klip memerlukan dana yang besar, proses pembuatan yang sulit dan harus menggunakan kamera profesional yang banyak digunakan oleh kalangan profesional seperti televisi dan PH. Media alternatif DSLR kini sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tak banyak orang meliriknya sebagai perangkat yang layak digunakan dalam proses pembuatan video klip. Penggunaan media alternatif kamera DSLR dalam proses pembuatan video klip tidak semudah yang dibayangkan tidak seperti menggunakan kamera khusus video. Ada satu hal yang tidak dimiliki kamera DSLR dibandingkan dengan kamera yang biasa digunakan oleh kalangan profesinal, yaitu sistem untuk meminimalisir sebuah getaran pada saat proses pengambilan gambar berlangsung. Maka dari itu penulis berinisiatif membuat sebuah alat yang dinamakan kamera stabilizer. Maka dari itu perpaduan dari kamera dlsr dan stabilizer kamera inilah nantinya diharapkan dapat menyempurnakan pembuatan video klip ini. Berdasarkan
latar
belakang
diatas
penulis
akan
membuat
video
klip
menggunakan media alternatif kamera DSLR dan stabilizer kamera. Dengan perpaduan kedua media tersebut diharapkan ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan peralatan, proses editing yang sulit atau biaya yang besar. 2. Landasan Teori 2.1. Pengertian Multimedia Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban,2002) atau Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan teks, link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. 2.2. Pengertian Video Klip Video klip merupakan kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketukan-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrument dan penampilan band atau kelompok musik untuk
1
mengenalkan dan memasarkan produk (lagu) agar masyarakat dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. 2.3 Peralatan Dasar Pembuatan Video klip 1. Kamera DSLR 2. Stedycam 3. Slider 4. Jib Crane 5. Lighting 6. Light Stand 7. Reflektor cahaya 8. Umrella 9. Clapper board 10. Dolly track 2.4 Kebutuhan Sumber Daya Manusia 1. Produser : seorang produser berlaku sebagai manager yang mengontrol keseluruhan proyek film dan bugdet pembuatan film. 2. Sutradara : Seorang sutradara bertangung jawab terhadap seluruh aspek kreatif dalam film, mengontrol keseluruhan isi dan alut plot film, memberikan pengarahan terhadap talent, dan mengatur cinematography film. 3. Scriptwriter / Sreenwriter : Scriptwriter bertugas membuat naskah cerita film (screenplay) yang digunakan oleh sutradara untuk membuat visualisasi cerita. Scriptwriter juga merencanakan dialog dan dan menggambarkan cerita . 4. Storyboard Artist : Bertugas membuat storyboard yang digunakan sebagai pandual visual dalam cerita. 5. Editor : Editor bertugas untuk mengolah animasi atau video menjadi tayangan film atau video klip yang dikombinasikan dan sikronisasi antara video dan audio. 6. Sound Editor : Sound editor bekerja pada saat sebelum produksi dan pasca produksi. Sebelum produksi melakukan pengambilan suara dan juga membuat background suara. Sehubungan dalam pembuatan video klip ini diambil dari salah satu lagu sophia band, maka tidak diperlukan sound editor karena lagu dari sophia band sudah ada. 7. Talent : Talent merupakan tokoh yang ada dalam film atau video klip baik tokoh protogonis, antagonis, maupun figura. 2.5 Tehnik Menggunakan Kamera 1. Zooming (In/Out) : Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekati maupun menjauh objek, gerakkan ini merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.
2
2. Panning (Left/Right) : Yang dimaksut gerakkan panning yakni kamera bergerak dari tengah kekanan atau dari tengan kekiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi headtripodnya yang bergerak sasuai dengan arah yang diinginkan. 3. Titling (Up/Down) : Gerakkan titling yaitu gerakkan keatas dan kebawah, masih menggukan headtripod sebagai alat bantu agar hasil gambar lebih stabil. 4. Dolly (In/Out : Gerakkan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakkan Zooming namun Dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi dudukan roda yang berjalan diatas bantalan rail atau track lurus dan digerakkan dengan cara didorong maju ataupun menariknya mundur. 5. Follow : Pengambilan gambar dilakukan dengan mengikuti objek dalam bergerak searah pada proses ini menggunakan alat steadycam agar tidak menimbulkan goncangan pada gambar. 6. Framing (In/Out : Framming adalah gerakkan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (In) atau keluar (Out) framming shot. 7. Fading (In/Out : Merupakan penggantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan gambar yang yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan digantikan gambar baru disebut fade out. 8. Crane Shoot : Merupakan gerakan kamera untuk mendapatkan gambar yang tinggi, atau gambar yang dibutuhkan dalam jarak yang sangat jauh horizontal atau vertikal. Alat yang digunakan yaitu Jimmy jib Kamera terletak pada ujungnya dan diberi alat penyeimbang dilain sisinya bertujuan agar bobot kamera tidak terasa berat dan lebih mudah digerakkan. 2.6 Jenis Shot yang Digunakan 1. ECU (Extreme Close up) : Pengambilan gambar yang dilakukan dengan jarak sangat dekat, yang hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetilan suatu objek. 2. BCU (Big Close Up) : Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan oleh objek. 3. CU (Close Up) : Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek. 4. MCU (Medium Close Up) : Gambar yang diambil dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk memperjelas profil seseorang sehingga dapat dipahami penonton. 5. MS (Mid Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.
3
6. KS (Kneel Shot) : Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shoot. 7. FS (Full Shot) : Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek beserta lingkungannya. 8. LS (Long Shot) : Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Untuk menunjukkan objek dan latar bekakang yang luas. 9. ELS (Extreme long Shot) : Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilakan lingkungan objek secara utuh. Untuk menunjukkan objek tersebut bagian dari lingkungannya. 10. 1S (One Shoot) : Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang atau benda dalam frame. 11. 2S (Two Shoot) : Pengambilan gambar 2 objek untuk memperlihatkan adegan 2 orang yang sedang berkomunikasi. 2.7 Format Digital Video Format digital video yang digunakan adalah Audio Video Interleave (AVI) merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk windows dan berekstensi.avi. Sebagian besar authoring pada windows mendukung format AVI. Juga didukung Netscape, SGI dan Sun harus mengubah file ke formar lain untuk playback. 2.8 Perangkat Lunak yang digunakan 1. Adobe Premiere CS6 : Premiere CS6 adalah salah satu produk dari adobe. Premiere CS6 merupakan software yang bertujuan untuk pengeditan video. Adobe Premiere CS6 memiliki banyak keunggulan dibandingkan sebelumnya. Software ini mampu mempersembahkan video atau film dengan teknologi dan kemampuan yang menakjubkan. 2. Adobe After Effect CS6 : Adobe After Effect CS6 adalah sebuah aplikasi yang dirancang sebagai studi untuk penciptaan atau penerapan suatu komposisi (menciptakan grafis profesional dalam gerak) efek khusus dan untuk grafis video. After Effect CS6 memiliki banyak sekali keunggulan dibanding software-software sejenisnya, selain itu After Effect CS6 juga memiliki banyak dukungan plugin yang dikembangkan dan diproduksi berbagai pihak. Biasa sofware ini banyak digunakan untuk pembuatan iklan, intro film, dan pemberian effect pada video berdurasi pendek. 3. Adobe Photoshop CS6 : Photoshop CS6 versi terbaru ini bukan hanya sebatas pengolahan gambar atau foto saja, software ini juga suport video. Dengan Photoshop CS6, kini kita bisa mengedit video, membuat transisi, memasukkan sound track dan akhirnya menghasilkan video klip dalam berbagai format, mulai dari format iPhone sampai dengan full HD.
4
3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Identifikasi Masalah 1. Defenisi masalah tentang objek penelitian Masalah
yang
dihadapi
Unromantic Band
adalah
kurang
maksimalnya
pengenalan kepada masyarakat sehingga belum banyak masyarakat yang tahu tentang band Unromantic. 2. Penyebab masalah dari objek penelitian Media promosi Unromantic Band yang ada saat ini kurang lengkap dan kurang menarik disebabkan karena media informasi hanya melalui ajang pertunjukan musik seperti festival, event dan ajang musik lainnya. Sasaran
sistem
pembuatan
video
klip
ini
diharapkan
nantinya
dapat
meningkatkan kinerja dari Unromantic Band, seperti bertambahnya tawaran tampil diberbagai event-event musik, secara tidak langsung masyarakat akan semakin mengenal dan menaruh kepercayaan terhadap Unromantic Band karena memiliki kualitas bermusik yang sudah tidak diragukan lagi dan hal tersebut juga tidak menutup kemungkinan untuk semakin terbukanya kesempatan Unromantic Band menuju major label dan kemudahan menjalin koneksi dengan berbagai pihak sponsor agar dapat memaksimalkan promosi. Berdasarkan sasaran tersebut maka dapat diketahui pemecahan masalah-masalah yang dihadapi, yakni : 1. Peningkatan citra Unromantic Band yang mampu dan layak untuk bersaing di industry musik menggunakan sistem multimedia berupa video klip. 2. Pengefektifan media promosi menggunakan video kip. 3.2 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah analisa sebagai alat perancangan strategis ntuk mengevaluasai Strenght, Weaknesess, Opportunity, dan Threath yang tedapat dalam suatu projek atau dalam bisnis perusahaan. Tehnik ini menganalisa secara spesifik tujuan dalam perusahaan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mengutungkan dan merugikan dalam pencapaian tujuan tersebut. Dari analisa ini biasanya didapatkan beberapa masalah, yang akhirnya anda dapat menemukan masalah utamanya. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukanlah masalah utamanya, melainkan hanya gejala-gejala masalah yang bukan utama. Maka dari itu sebelum memulai pembuatan Video klip Unromantic Band ada hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya :
5
Tabel 3.1 Analisis SWOT Internal
Strenghts Band produktif karena mampu menciptakan dan mengaransmen lagu sendiri. Memiliki pengalaman pentas atau perform panggung dan memiliki kekompakkan pesonil yang solid. Memiliki fans diberbagai kota. Memiliki karakter musik tersendiri.
Weaknesses Unromantic Band ada dijalur indie, bukan major label. Belum memiliki peralatan sendiri secara lengkap. Kurangnya koneksi (link) dengan pihak major label. Keterbatasan dana dalam melakukan promosi.
Opportunity Jalur indie dapat menjadi batu loncatan menuju jalur major label. Trend musik indie sudah dikenal masyarakat umum, sehingga unromantic band tidak perlu memulai dari awal. Banyak stasiun televisi yang mengadakan program acara pertunjukan musik dan menampilkan video klip band-band baru sebagai ajang media promosi. Banyak situs jejaring sosial yang dapat membantu mempromosikan video klip unromantic band agar lebih dikenal masyarakat luas.
Strategi SO Promosi dalam video klip dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap group band tersebut dan peluang untuk dapat dilirik oleh pihak major label. Membuat video klip disetiap single barunya. Banyak aktif di media social, untuk pengenalan maupun memberikan informasi tentanf kegiatan unromantic band.
Strategi WO Mencari koneksi dengan pihak major label dan sponsor agar dapat memaksimalkan promosi. Melengkapi segala kebutuhan band termasuk alat. Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak sponsor agar lebih membantu pada permasalahan dana.
Threats Merupakan video klip indie dan kurang diketahui masyarakat, sehingga menjadi kekhawatiran video klip dan segala media penunjangnya tidak dapat menjadi alat komunikasi (komunikator) yang baik kepada masyarakat terutama remaja. Merupakan Band baru yang belum punya kepercayaan kuat dari masyarakat. Band indie bersifat minoritas dan dapat kalah bersaing dengan promosi band dari jalur major label.
Strategi ST Tetap exist dengan menciptakan lagu-lagu baru yang dicintai masyarakat serta tetap mengikuti perkembangan music Mengaransemen berbagai jenis lagu, diharapkan dengan cara tersebut kualitas unromantic band semakin meningkat karena dapat menyajikan musik dengan cara dan karakter sndiri. Menjalin hubungan baik dengan fans-fans unromantic, karena fans juga merupakan faktor terpenting pada sebuah band.
Strategi WT Banyak mengikuti audisi atau kompetisi dan mengikuti live musik untuk promosi secara tidak langsung. Meningkatkan kualitas bermusik. Banyak bekerjasama dengan band-band yang sudah berpengalaman. Kolabirasi musik dengan berbagai band ternama pada setiap kesempatan.
Eksternal
6
3.3 Solusi Permasalahan yang Dapat Diterapkan Berikut adalah solusi pemecahan masalah yang dapat diterapkan 1. Website : Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat diakses dari berbagai penjuru dan golongan, juga termasuk para fans yang dapat menegenal unromantic band lebih dalam. Pada halaman web fans dapat menemukan sample demo musik band, sertakan link agar fans dapat mendownload lagu unromantic band. 2. Facebook / Twitter: Facebook dan situs jejaring sosial yang besar adalah alternative mutlak agar dapat berhubungan dengan penggemar band unromantic, melalui facebook dapat diketahui perkembangan band ketika untomantic band menghasilkan suatu karya baru baik Mp3, maupun Video Klip. Twitter ditujukan untuk lebih kearah personal dari personel band unromantic ditujukan kepada fans untuk mengenal lebih dalam dan berkomunikasi langsung dengan personel unromantic band dan manajemen band untuk menginformasikan kegiatan dan aktifitas band lebih terperinci. 3. Situs internet lain seperti reverbnation.com adalah situs terkenal didunia musik dimana unromantic band bias untuk mempromosikan band mereka. 4. Flyers, poster, kartu nama: Selain media promosi di internet flyers dan poster juga merupakan media penunjang yang baik yang kadang disepelekan berkat kemudahan promosi via internet. Dengan adanya flyers dan poster akan menimbulkan gagasan bahwa unromantic band adalah band yang serius dan sudah mempunyai nama dengan begitu tidak menutup kemungkina mereka tertarik dengan unromantic band. 5. Merchandise: Membuat beberapa stiker, pin, t-shirt atau apa pun seperti mencakup nama band dan halaman web band kemudian bagikan ke kerabat dan teman-teman disetiap kesempatan atau ketika jadwal manggung. 6. YouTube: Video klip lagu unromantic band dapat diupload di Youtube. Youtube adalah situs terbesar di dunia dimana semua orang dapat sharing video secara gratis. Ini akan sangat membantu proses promosi unromantic band. 7. Radio Internet: Ada ratusan stasiun radio internet yang dapat memutar dan mempromosikan unromantic band. Kebanyakan stasiun-stasiun radio selalu mencari musik baru yang berkualitas untuk diperkenalkan kepada pendengar ini biasa menjadi kesempatan yang baik bagi unromantic band. 8. Ringtones Handphone: unromantic bisa membuat ringtone ponsel dari salah satu lagunya untuk fansnya. Setiap kali ponsel mereka berdering akan mengingatkan mereka tentang unromantic band.
7
3.4 Solusi Yang Dipilih Sebagai Pemecahan Masalah Berdasarkan beberapa solusi yang dapat diterapkan Unromantic Band sepakat untuk mengambil langkah melakukan pembuatan video klip. Video klip diciptakan tak lain dengan tujuan untuk lebih menyebarkan pesan yang ada pada musik secara audio dan visual. Didukung dengan banyaknya situs web video sharing dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis. 3.5 Analisis Kebutuhan Produksi Proses pembutan video klip tentunya tidak terlepas dari kebutuhan sumber daya manusia (Brainware), kebutuhan perangkat lunak (software) dan perangkat keras yang digunakan (Hardware). Analisis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan gambaran seberapa besar daya dukung dalam pembuatan video klip. 3.6 Rincian Biaya Produksi 3.2 Tabel Biaya Produksi No 1.
2.
3.
Nama Kebutuhan
Volume
Sub total
Keterangan
Rincian Honor - Talent Artis
2 person
Rp. 300.000
2 person x Rp.150.000
- Kameramen
3 person
RP. 300.000
3 person x Rp.100.000
- Scripwriter
1 person
Rp.50.000
1 person x Rp.50.000
- Crew
4 person
Rp. 200.000
4 person x Rp.50.000
- Sewa Slider
2 hari
Rp. 300.000
2 hari x Rp.150.000
- Sewa Gladecamp
1 hari
Rp. 100.000
1 hari x Rp.100.000
- Sewa Lighting
2 hari
Rp. 200.000
2 hari x Rp.100.000
- Sewa Studio music
1 hari
Rp. 100.000
1 hari x Rp.100.000
- Biaya konsumsi
2 hari
Rp. 400.000
2 hari x Rp.200.000
- Biaya Transportasi
2 hari
Rp. 200.000
2 hari x Rp.100.000
- Biaya lain-lain
2 hari
Rp. 200.000
2 hari x Rp.100.000
Rincian Alat
Rincian Lain-lain
Total biaya produksi
Rp. 2.350.000,-
3.7 Perancangan Konsep Video 3.7.1
Perancangan Ide Ide merupakan sebuah rancangan atau gambaran yang masih ada dalam pikiran.
Ide dari video klip yang akan dibuat adalah video klip musik dari Unromantic Band dengan menampilkan beberapa cerita yang diperankan oleh personel band itu sendiri. Terutama seorang vokalis yang sangat berperan penting dalam membawakan perannya sebagai aktor utama langsung dan juga sebagai vocal seorang penyanyi. Vokalis dituntut dapat memerankan dirinya sebagai pelaku dalam lirik lagu tersebut.
8
3.7.2
Penentuan Tema Kegiatan yang dilakukan setelah mendapatkan ide adalah penentuan tema.
Tema disini merupakan dasar dari isi lagu “Senja” maka tema yang diambil adalah kisah cinta sepasang kekasih yang sudah lama berpisah dan mulai dipertemukan kembali, dan berharap untuk tidak kembali terpisahkan. 3.7.3
Pembuatan Treatment Merupakan perwujudan dari jalan cerita sebuah lagu, dari sekedar bayangan
menjadi sebuah tulisan. Sebelum menentukan treatment telebih dahulu kita mengetahui lirik dari lagu tersebut, sehingga kita dapat mengetahui isi dari lagu tersebut. 3.8 Pra Produksi 3.8.1 Survey dan Hunting Lokasi Shooting Tahap servei dan hunting lokasi merupakan tahap dimana kita akan mencari dan menentukan lokasi terbaik untuk shooting dan mengambil gambar. Selain itu, cuaca dilokasi pengambilan gambar juga harus disurvei, supaya rencana produksi berjalan dengan lancar. 3.8.2 Menyusun Naskah Cerita dan Skenario Naskah cerita menyajikan kisah dengan menggunakan karakter dan aksi. Naskah yang baik adalah naskah yang disusun dengan cara menggambarkan aksi yang terukur secara jelas dan realistic. Kedua ramuan tersebut sangat penting untuk memperkaya daya tarik cerita dan nilai-nilai tematis. Naskah yang telah rampung diperjelas dengan merancang skenario. Skenario sebaiknya menggunakan bahasa yang baik karena tidak hanya dibaca oleh pembuatnya tapi juga staff semua yang terlibat dalam project. 3.8.3 Pembuatan Storyboard Selain treatment disini juga akan disertakan storyboard yang termasuk dalam rangkaian proses produksi. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa. Di dalam gambar
tersebut
juga
berisi
catatan
mengenai
adegan,
sound,
sudut
dan
pergerakankamera. Tujuan dari pemakaian storyboard adalah memungkinkan seorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ide-idenya dan juga sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide keseluruhan video klip. 3.9 Jadwal Shooting Susunan waktu dalam produksi sebuah film, atau video klip sangatlah diperlukan. Susunan waktu ini ditujukan untuk memanajemen proses produksi. 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Produksi Produksi adalah merupakan tahap lanjutan dari pra produksi, dimana rancanganrancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini.
9
Adapun tahap-tahap kegiatan yang dilakukan pada proses produksi antara lain, shooting atau pengambilan gambar secara keseluruhan, mulai dari awal, tengah hingga akhir. 4.1.1 Sistem Perekaman Dalam pembuatan video panduan ini system perekaman dilakukan secara langsung (direct) dan bersamaan baik unsur audio maupun visual. Unsure audio digunakan hanyalah sebatas untuk penyelarasan suara dan gambar. Namun pada akhirnya akan dilakukan pengeditan dan pemilihan ulang audio dan visual yang diambil secara langsung dilokasi. Selain itu, kru juga akan menggunakan system rekaman tak langsung (indirect), untuk unsure audio yang diantaranya meliputi narasi, sound effect dan ilustrasi usik. Media yang dipakai untuk merekam suara pada proses syuting sudah terintegrasi di dalam camcorder yang digunakan. 4.1.2 Shooting (Pengambilan Gambar) Setelah semua tahap pada proses produksi dilaksanakan, pengambilan gambar pun sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan serta perintah dari produser dan sutradara. 1.
2.
3.
4.
CU (Close Up) Shot yang menampilkan dari batas bahu sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan sebatas dada sampai atas kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : 50 mm / 1.8 Exposure Time : 1/100 sec F.stop : f/4 Fokal length : 50 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tubuh atau benda tertentu sehingga tampak besar, Contoh : Wajah Manusia sebatas dagu sampai kepala. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual ECU (Extreme Close Up) Shot yang menampilkan detail objek. Misalnya mata, hidung, tangan dll. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1
10
5.
6.
7.
8.
9.
Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual MS (Medium Shot) Shot yang menampilkan sebatas pinggang sampai atas kepala. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual TS (Total Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan objek. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/125 sec F.stop : f/15 Fokal length : 16 mm ISO : 400 Exsposure program : Manual White balance : Manual ES (Establish Shot) Shot yang menampilkan keseluruhan pemandangan atau suatu tempat untuk memeberi orientasi tempat dimana peristiwa atau adegan itu terjadi. Kamera : EOS 60d Lensa : 16-35 mm f/28 L II USM Exposure Time : 1/80 sec F.stop : f/4 Fokal length : 11 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual Two Shot Shot yang menampilkan dua orang. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual OSS (Over Shoulder Shot) Pengambilan gambar dimana kamera berada dibelakang bahu salah satu objek, dan bahu si pelaku tampak atau kelihatan dalam frame. Objek utama tampak menghadap kamera dengan latar depan bahu lawan main. Kamera : EOS 550d Lensa : EF 135 mm f/2 L USM Exposure Time : 1/200 sec F.stop : f/7.1 Fokal length : 100 mm ISO : 200 Exsposure program : Manual White balance : Manual
11
4.1.3 Teknik Gerakan Kamera Berikut ini merupakan tehnik gerakan kamera yang diterapkan pada video klip Unromantic Band : 1. Panning : Gerakan kamera secara horizontal (posisi kamera tetap ditempat) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 2. Pan Right : Gerakan kamera mendatar dari kiri ke kanan. 3. Tilting : Gerakan kamera secara vertical (posisi kamera tetap ditempat) dari atas ke bawah atau sebaliknya. 4. Tilt Up :Gerakan kamera secara vertical dari bawah ke atas. Tracking : Gerakan kamera mendekati atau menjauhi objek.
4.1.4 Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angel) Berikut ini merupakan variasi sudut pengambilan gambar yang doterapkan pada video klip Unromantic Band : 1. High Angel (Bird eye view) Posisi kamera lebih tinggi dari obyek yang diambil. 2. Normal Angel Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata obyek yang diambil. 3. Low Angel (Frog eye view) Posisi kamera lebih rendah dari obyek yang diambil. 4. Obyektive Camera Tehnik pengambilan dimana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataan. 4.1.5 Tata Cahaya (Lighting) Tata cahaya sangat berpengaruh terhadap hasil gambar yang diambil. Oleh karena itu penulis menggunakan cara praktis dengan menggunakan beberapa lampu penerangan. Lampu terdiri dari empat buah lampu halogen dengan ukuran tegangan yang beberbeda-beda, dua buah berukuran 300 Watt dan dua buah lagi berukuran 150 Watt. 4.1.6 Evaluasi Evaluasi digunakan untuk melihat masih ada tidaknya kekurangan dalam proses produksi terutama pada saat pegambilan gambar. Evaluasi dalam proses pembuatan video klip Unromantic Band membuat penulis dapat langsung melakukan perbaikan dalam pengambilan gambar sehingga mendapatkan hasil gambar dengan baik. 4.1.7 Retake Retake adalah proses pengambilan gambar ulang pada suatu adegan yang dinilai kurang sesuai menurut sutradara. Pada pembuatan video klip Unromantic Band terjadi beberapa retake, tujuannya selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, retake juga berfungsi sebagai stok gambar apabila dalam proses editing hasil gambar kurang sesuai, penulis masih memiliki gambar yang lain.
12
4.2 Pasca Produksi 4.1 List Editing List editing adalah check list yang dibuat untuk mempermudah proses editing karena penulis dapat mengetahui gambar mana saja yang akan digunakan pada saat proses editing. 4.2 Import Import adalah proses pemindahan file video dari folder directory computer ke dalam software editing yang akan digunakan, agar proses editing bisa berjalan dengan lebih mudah dan maksimal. 4.3 Teknik Editing Teknik editing yang penulis gunakan dalam pengeditan video klip tersebut menggunakan software Adobe Premiere CS6, Dalam proses pengeditan video klip Unromantic Band ini penulis menggunakan beberapa teknik pengeditan seperti efek Color Grading, footage burn film, optical flare, magic buleet look. 4.3.1 Color Gradding 1. Effect 2. Video effect 3. Color correction 4. Three- way color correction 5. Pada form editing setting warna sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.1 Color Gradding 4.3.2 Footage Burn Film 1. Download footage burn film 2. Import Adobe premiere 3. Drag ke from editor letakkan pada layer di atas video 4. Setting burn film untuk mengatur opacity
13
Gambar 4.2 Footage Burn Film 4.3.3 Optical Flare 1. Pilih video yang akan diedit 2. Klik kanan replace with After Effect composition 3. Select layer
Gambar 4.3 Optical Flare 4.3.4 Magic Bullet Look 1. Effect 2. Video effect 3. Magic bullet look 4. Edit 5. Setting range saturation
14
Gambar 4.4 Magic Bullet Look 4.4 Rendering 1. Sebelum merender, pastikan work area bar berakhir pada posisi paling belakang video. 2. File > Eksport > Adobe Media Encore. Ini merupakan fasilitas Adobe Premiereuntuk merender menjadi file yang diinginkan. 3. Disini atur untuk format MPEG 1 DVD, range : Work Area, Preset: PAL DVD High Quality Standard Bitrate. 4. Pada kiri atas hilangkan tanda centang pada pilihan Dienterlace“. Klik “ok” berikan nama file dan tentukan dimana filr nantinya akan disimpan. 5. Tunggu sampai proses render selesai dan kemudian cari file tersebut untuk selanjutnya dijalankan.
Gambar 4.5 Tampilan Proses Rendering 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir pembuatan video klip “SENJA” maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Siapkan memory card kapasitas tinggi (8 GB atau lebih) dan kecepatan baca tulis yang tinggi (kelas 6 atau kelas 10) 2. Pastikan baterai dalam kondisi baik, merekam video sangat menguras baterai.
15
3. Periksa spesifikasi kamera DSLR anda, apakah bisa melakukan eksposur saat merekam video (bila tidak maka hanya ada auto eksposur) 4. Sebelum merekam, atur shutter speed, diafragma dan iso yang paling optimal untuk kondisi saat itu, barulah mulai merekam. 5. Saat sedang merekam, kita juga bisa mengunci eksposur dengan tombol AF LOCK supaya saat eksposur kamera tetap meski digerakkan ke arah yang beda terang gelapnya. 6. Hindari sering melakukan zoom saat merekam video, karena kemampuan continuous focus kamera DSLR belum sempurna 7.
Sebisa mungkin gunakan tripod atau sejenisnya untuk membuat rekaman tampak stabil
8. Lakukan panning (gerakan kiri ke kanan) dengan pelan karena sensor CMOS punya kelemahan di panning (akan menghasilkan efek rolling shutter/skew) 9. Bila ada port dikamera, gunakan mic eksternal sehingga lebih sensitive dan tidak mudah terganggu suara angin 10. Dikondisi kurang cahaya bisa dibantu dengan video light 5.2 Saran Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan setelah menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan sebagai berikut : 1. Perencanaan yang matang sangat diperlukan seperti anggaran dana, waktu, tempat, persiapan peralatan, reading dan bisa memperkirakan cuaca walaupun semua dikehendaki oleh tuhan. 2. Jangan sampai talent badmood, karena apabila talent badmood maka performa ketika berakting menjadi menurun. Usahakan talent tetap terjada moodnya. 3. Maksimalkan waktu yang ada, ketepatan waktu dalam produksi sangat diperlukan, karena jika waktu bertambah dana dan tenaga serta pikiran juga akan terkuras. 4. Menyesuaikan spesifikasi computer seperti VGA, Ram, Procesor dan Mother Board
dengan software editing video, karena apabila spesifikasi kurang
menunjang maka akan sering terjadi “Not Responding” saat editing. 5. Pengaturan lighting menyesuaikan konsep, jangan sampai kekurangan cahaya, karena semua pengaturan kamera tergantung dari cahaya yang ada. Gunakan ISO 100-200 untuk pagi hari, siang hari dan sore hari sampai jam 16:00. ISO diatas 600 menyebabkan noise, atau bintik-bintik di video nantinya yang berpengaruh pada kualitas gambar dan merepotkan pada proses editing.
16
6. Unsur standar broadcast yang perlu diperhatikan, untuk standar broadcast nasional yaitu PAL (Phose Alternating Line), MPEG-2 dan MPEG-4 (H.264), Resolusi 704x480 dan Audio output 44,100 khz.
DAFTAR PUSTAKA Alfandhani, Baskoroaji. 2009.Analisis Pembuatan Video Klip Band Indie Laffa sebagai Media Promosi Menggunakan Tehnik Kamera Slider.Yogyakarta: STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Atmaja, Yoga dkk. 2007, Video Komunitas. Denpasar: penerbit Insispress Suyanto, M. dan Aryanto Yuniswan, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal. 9-13. Suyanto, M. 2003. Alat untuk Meningkatka Keunggulan Bersaing. Multimedia. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Suyanto, M.
2004, Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran.
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Rachmatin Dewi, 2007, Modul Multimedia Video Shooting dan Video Editing,. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19690929199412 2DEWI_RACHMATIN/BUKU_MULTIMEDIA_VIDEO/BUKU_VIDEO_SHOOTING_ DAN_VIDEO_EDITING.pdf (Diakses tanggal 01 April 2014 / 21:05)
17