PEMBUATAN FILM PENDEK “14 JUNI YANG TERLUPAKAN” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM
Naskah Publikasi
diajukan oleh Desky Wahyu Ramadhan 08.12.3474
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
SHORT FILM MAKING “14 JUNI YANG TERLUPAKAN” USING THE ALTERNATIVE MEDIA CAMCORDER PEMBUATAN FILM PENDEK “14 JUNI YANG TERLUPAKAN” DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ALTERNATIF HANDYCAM Desky Wahyu Ramadhan Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng. Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development of technology makes many things easier like making movies. Many film production houses and communities have used the media more advanced technology like the first movie camera using roll film is now easy enough to use with memory cards or MiniDV. Yet many people still think that the filming process must use a lot of professional cameras used by professionals such as television or PH and needs to raise a large production. Make a short film with low production costs and the use of alternative media that camcorders need a proper system design as story ideas, themes, logline, synopsis and then set up a script and give an overview on the storyboard. The system will not properly formed in the absence of proper scheduling. Taking pictures using the techniques needed to support alternative lighting can reduce expenses. Acting actor and actress is also a major concern so that it can be to facilitate the evaluation process of editing. By using the power of creativity will make the system more attractive with artistic packaging.
The results of a system of making a short film by using alternative media camcorders that make the film did not prove to be difficult and expensive, all can be overcome with proper system design, the idea that creativity is endless as to make a simple reflector of the material without having to buy a reflector which has been be a boom mic or assemble your own with simple tools, but does not reduce its main function so trained to not think about the practical and the courage to try something new. Keyword: Technology, alternative media, handycam, short film, creativity.
1
1.
Pendahuluan Dewasa ini dunia global mengalami kemajuan yang pesat, banyak hal menjadi
lebih mudah seiring perkembangan ilmu teknologi. Seperti halnya dalam proses pembuatan film. Banyak rumah produksi dan komunitas film sudah menggunakan media teknologi yang canggih. Oleh karena itu banyak orang berfikir bahwa proses pembuatan film memerlukan dana produksi yang besar, proses pembuatan yang sulit dan harus menggunakan kamera professional yang banyak di gunakan oleh kalangan profesional seperti Televisi dan PH. Media alternatif Handycam kini sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Namun tidak banyak orang meliriknya sebagai perangkat yang layak digunakan dalam proses pembuatan film. Sehingga banyak ide kreatifitas anak-anak muda yang tidak dapat terealisasikan dengan sebuah karya. Kurangnya rasa keingintahuan mengenai proses pembuatan film yang lebih mudah, membuat banyak anak muda hanya berfikir mengenai dana produksi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis akan membuat film pendek menggunakan media alternatif Handycam. Dengan media tersebut Ide kreatifitas tidak akan terbatasi lagi dengan peralatan, proses editing yang sulit atau biaya yang besar. 2.
Landasan Teori
2.1
Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.
Sistem Multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple pada tahun 1987, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card bagi PS/2. Pada 1994, diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran.
2
Citra visual dapat dimasukkan ke dalam system dari paket perangkat lunak yang menyatukan digital, dan dari kamera video, pita dan piringan video, dan scanner optic. Input audio dapat dimasukkan melalui mikrofon, pita kaset, dan compact disk.
Output visual dapat ditampilkan di layar komputer dan di monitor televisi yang tersambung. Output audio dapat disediakan oleh alat output suara, speaker stereo, dan headset. Pada 1990, harga sistem multimedia yang lengkap bekisar $10.000, tapi harganya sejak itu menurun, membuat teknologi itu dalam jangkauan perusahaan kecil yang benar-benar membutuhkan. Namun, harga perangkat keras tidak mencerminkan total biaya untuk Multimedia. (Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, M. Suyanto)
2.2
Sejarah Film Pendek Dalam sejarah film dunia, istilah “film pendek” mulai populer sejak dekade 50-an.
Alur perkembangan terbesar film pendek dimulai dari Jerman dan Perancis. Bersamaan dengan perkembangan zaman, film pendek mulai deperkenalkan di Indonesia pada era 70-an, film pendek sendiri memiliki pengertian film yang memiliki durasi waktu tidak lebih dari 30 menit.
3.
3.1
Analisis dan Perancangan Sistem
Proses Pra Produksi Proses pra produksi digunakan sebelum terjadinya proses yang lain, sebagai
awal mula terbentuk konsep film hingga menjadi proses pembuatan film. Ada beberapa hal yang menjadi tahapan proses pra produksi yaitu: 3.1.1
Ide Cerita Ide cerita yang diangkat mengenai impian seorang anak yang berharap dengan
penuhnya map pemberian ayahnya membuat keadaan dan hubungan ayah serta ibunya membaik, sedikit ulasan ide cerita tadi menunjukkan bahwa ide cerita yang diambil adalah bertema keluarga.
3
3.1.2
Tema Penulis mengambil tema pokok yaitu perjuangan seorang anak untuk
mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya. 3.1.3
Logline Logline dari pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan”, menceritakan
seorang anak yang berjuang untuk mendapatkan kasih sayang kedua orangtuanya.
Ayah yang sangat pekerja keras sering lupa untuk membagi waktu dirumah dan ibu yang selalu curiga serta merasa kesepian membuat mereka selalu bertengkar. Ayah memberi sebuah map pada si anak dan ayah meminta si anak dapat memenuhi map tersebut dengan prestasi, agar suatu saat nanti si anak menjadi anak kebanggaan ayah.
Namun dalam berjalannya waktu si anak yang beranjak dewasa menyadari kedua orangtuanya telah berpisah dan dia bersama prestasinya tidak dapat merubah semua keadaan tersebut.
3.1.4
Sinopsis Sinopsis adalah rangkuman sebuah cerita yang menggambarkan alur dan konflik
pada sebuah novel, film atau naskah. Sinopsis dibuat agar mempermudah orang lain memahami isi dari sebuah cerita tersebut (Panggung Teater Dunia, Dra. Yudiaryani, M.A). 3.1.5
Naskah Naskah adalah susunan dialog satu tokoh dengan tokoh yang lain dengan
berpusat pada satu atau beberapa konflik menggunakan alur cerita tertentu. Sedangkan dalam film pendek
naskah dibuat dengan lebih detil dengan mengutamakan
waktu,tempat dan adegan yang akan diambil, sehingga memudahkan dalam proses editing. 3.1.6
Alur
Alur yang digunakan dalam pembuatan film ini adalah maju-mundur-maju, yang berarti menggambarkan masa lalu tokoh yang kemudian menuju masa kini bersamaan dengan konflik yang dibawa dari masa lalu yang akan menemui titik klimaks alur diakhir cerita.
4
3.1.7
Storyboard Pembuatan film “14 Juni yang Terlupakan” membutuhkan peran penting
storyboard karena saat pengambilan gambar cameraman dapat lebih mudah mengerti tentang bagian-bagian gambar yang harus diambil, serta sudut pengambilan gambarnya. Dalam produksi film pendek dapat lebih searah untuk mengetahui gambar yang akan diambil pada waktu produksi. 3.1.8
Analisis Biaya Manfaat
Anilisis biaya digunakan agar penggunaan dana dalam proses pembuatan film tidak membengkak, adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Dalam prinsip meminimalisir pengeluaran, utamakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi agar proses pembuatan film tidak mengalami kesulitan yang berarti. Pengembangan sistem multimedia dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan) suatu sistem multimedia, menggunakan metode analisis biaya – manfaat antara lain: Metode Periode Pengambilan (Payback Periode), Metode pengambilan investasi (Return On Investation=ROI), Metode Nilai Bersih (Net Present Value=NPV) dan Metode Tingkat Pengembalian (Internal Rate of Return=IRR). 3.1.9 Pencarian Crew (Assembling a Crew)
Pencarian crew dilakukan sebelum proses produksi dilaksanakan. Crew sendiri memiliki peran penting dalam kelancaran pembuatan film. Penulis menentukan crew berdasarkan kemampuan seseorang tersebut dalam menguasai bidangnya masingmasing. Dalam proses pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” penulis menggunakan beberapa crew.
3.1.10 Hunting Lokasi Pencarian lokasi selalu harus dipertimbangkan dengan jarak tempuh dengan lokasi lain, waktu dan tema tempat. Jarak tempuh sangat mempengaruhi mood actor maupun aktris belum lagi antara lokasi satu dan yang lain, Penulis mencari tempat yang saling berdekatan satu dengan yang lain sehingga membuat proses pengambilan gambar lebih cepat dan mood pemain tetap terjaga.
5
3.1.11 Casting
Casting adalah proses pencarian tokoh dalam naskah melalui seleksi dengan ketentuan pada kemampuan seseorang memerankan tokoh seperti naskah.
3.1.12 Memilih Busana (Costum Design) Pemilihan kostum untuk pemain harus disesuaikan dengan tema atau gambaran visual seperti dalam naskah, bukan hanya dalam segi postur tubuh namun citra yang ingin dibentuk tokoh dalam sebuah naskah juga menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan busana. Dalam pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” penulis menggunakan kostum sehari-hari karena ingin menggambarkan kehidupan yang nyata. 3.1.13 Properti Proses pembuatan film membutuhkan properti, sedangkan properti itu sendiri berarti sesuatu yang mendukung pemain agar mendapatkan hasil yang baik dalam proses penokohannya atau mendukung setting tempat sehingga terlihat lebih nyata. 3.1.14 Treatment Talent
Treatment merupakan perwujudan jalan cerita film pendek “14 Juni yang Terlupakan” dari sekedar bayangan menjadi sebuah tulisan atau cerita sinopsis, yang digunakan agar cerita di dalam film pendek menjadi lebih jelas maksud dan tujuannya. Sedangkan treatment talent merupakan proses pendalaman karakter sebelum memasuki proses pengambilan gambar. Ada 3 proses dalam treatment talent, yaitu reading, articulation dan acting. 3.1.15 Jadwal Penjadwalan ada beberapa jenis jadwal yang biasanya dipakai dalam sebuah proses pembuatan film, namun untuk jenis film pendek penulis menggunakan Jadwal produksi harian, karena proses pembuatan film pendek tidak memakan waktu yang lama. Dalam pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” memerlukan dua hari pengambilan gambar dengan beberapa lokasi yang telah diperhitungkan waktu dan jarak tempuh sebelumnya.
6
4.
Implementasi dan Pembahasan
4.1
Proses Produksi Film Pendek “14 Juni yang Terlupakan”
Pembuatan film “14 Juni yang Terlupakan” menggunakan tiga tahapan sebagai proses produksi antaralain, proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Penulis akan memberikan penjelasan yang lebih terperinci mengenai proses prosuksi sebagai berikut:
4.1.1
Shooting Shooting adalah proses pengambilan gambar dari adegan yang diperankan oleh
aktor atau aktris sesuai dengan naskah. Dalam shooting film pendek “14 Juni yang Terlupakan” penulis menggunakan beberapa teknik pengambilan gambar untuk mendapatkan hasil gambar yang artistik.
4.1.2
Evaluasi Evaluasi digunakan untuk melihat masih ada tidaknya kekurangan dalam proses
produksi terutama pada saat pengambilan gambar. Evaluasi dalam proses pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” membuat penulis dapat langsung melakukan perbaikan dalam pengambilan gambar sehingga mendapatkan hasil gambar adegan yang baik. 4.1.3
Retake Retake adalah proses pengambilan gambar ulang pada suatu adegan yang
dinilai kurang sesuai menurut sutradara. Pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” penulis melakukan beberapa kali retake, selain untuk mendapatkan hasil yang maksimal, retake juga berfungsi sebagai stok gambar apabila dalam proses editing hasil gambar kurang sesuai, penulis masih memiliki gambar yang lain. 4.1.4
List Editing List editing adalah check list yang dibuat untuk mempermudah proses editing
karena penulis dapat mengetahui gambar mana saja yang akan digunakan pada saat proses editing.
7
4.2
Proses Pasca Produksi
4.2.1
Import Import adalah proses pemindahan file video dari folder directory komputer ke
dalam software editing yang akan digunakan, agar proses editing bisa berjalan dengan lebih mudah dan maksimal. 4.2.2
Teknik Editing Video Teknik yang penulis gunakan dalam pengeditan film menggunakan software
Adobe Premiere Pro CS3. Dalam proses pengeditan film, penulis menggunakan beberapa teknik pengeditan seperti efek slow motion, fast motion, coloring frame. 4.2.3
Teknik Editing Credit Film Adobe After Effects merupakan software yang digunakan untuk membuat
animasi. Hampir sama fungsinya dengan Adobe Premiere Pro, namun software ini mempunyai fitur editing animasi yang lebih lengkap. 4.2.4
Teknik Editing Suara Adobe Soundbooth merupakan software editing audio yang terdapat pada Adobe
CS3. Software ini memiliki kemampuan dalam menyeleksi frekuensi suara dan menyeleksi secara custom. 4.2.5
Rendering Rendering adalah sebuah proses akhir yang dilakukan setelah file video, suara
dan efek telah disusun oleh editor. Dalam hal ini penulis menggunakan software Adobe Premiere CS3 untuk rendering. 4.2.6
Packaging Packaging adalah proses pengemasan suatu produk agar menjadi lebih
menarik, namun dalam proses pembuatan film proses ini digunakan sebagai tahap akhir atau sering disebut sebagai finishing, baik pengemasan dalam segi editing maupun cover CD. Sehingga secara materi dalam CD yang berupa film atau cover CD menjadi menarik untuk dilihat.
8
4.2.7
Menggunakan Sistem Penggunaan film ini sebagai sarana hiburan, pengguna tinggal memasukkan
DVD aplikasi ke dalam DVD ROM dan kemudian jalankan program Nero atau Media Player Clasic, tunggu beberapa saat secara otomatis aplikasi akan berjalan sendiri (bekerja). Apabila aplikasi tidak bekerja maka dapat dilakukan dengan cara mengklik dan kemudian drag file ke Windows Media Player Clasic. 4.2.8
Pemeliharaan Sistem
1.
Segala sesuatu yang telah dibuat seseorang membutuhkan perawatan,
perubahan pada sistem aplikasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan pada sistem serta penambahan pada objek-objek aplikasi, baik perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak dan dokumentasi. 2.
Jika terdapat kesalahan pada software maka kita dapat melakukan pembetulan
ulang terhadap software tersebut misalnya, dalam software player tersebut ada yang hilang maka dapat dilakukan penginstalan ulang pada software playernya. Dan apabila pada sistem file film rusak, maka dapat dilakukan pembenahan pada file master yang penulis buat. 5.
Penutup
5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam proses pembuatan film pendek “14 Juni yang Terlupakan” adalah film pendek dapat dikemas menjadi sebuah film yang menarik dan layak disajikan sebagai tontonan baik secara hiburan ataupun edukatif. Penulis menggunakan tiga langkah proses pembuatan film pendek yaitu proses pra produksi, proses produksi dan proses pasca produksi. Daftar Pustaka Aries. 2010, Sejarah Film Pendek http://aries55history.blogspot.com/2010/03/sejarah-film-pendek.html/,
diakses
tanggal 13 November 2011. Ghoqielt O. 2010, Pengenalan Alat Produksi
9
http://opiqueghoqielt.blog.com/2010/03/10/pengenalan-alat-produksi/,
diakses
tanggal 13 November 2011. Suyanto, M. 2005. Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Multimedia. Andi Yogyakarta Sofyan, AF. 2008. Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Digital Multimedia. Andi Yogyakarta Teguh.
2008.
Istilah-istilah
broadcast.
Depok.
http://teguhdepok.wordpress.com/2008/05/29/ Istilah-istilah-broadcast/, diakses tanggal 13 November 2011 Yudiaryani. 2002. Panggung Teater Dunia. Gondho Suli Pustaka.
10