BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 17/05/31/Th. XI, 1 Mei 2009
PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN MARET 2009 MENCAPAI 127.307 KUNJUNGAN
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui 3 pintu masuk (Soekarno–Hatta, Tanjung Priok, dan Halim Perdanakusumah) pada bulan Maret 2009 mencapai 127.307 kunjungan, mengalami peningkatan sebesar 22.91 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan Februari 2009 yang berjumlah 103.360 kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah kunjungan wisman bulan Maret tahun ini lebih rendah sebesar 2.06 persen. Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta untuk bulan Maret 2009 adalah Malaysia (27.101 kunjungan); Singapura (11.119 kunjungan); China (8.985 kunjungan); Jepang (7.225 kunjungan) dan Amerika Serikat (4.718 kunjungan). Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada bulan Maret 2009 mencapai 53,76 persen, mengalami peningkatan TPK sebesar 2,96 poin dari TPK bulan Februari 2009 yang mencapai 50,80 persen. Dibandingkan dengan TPK bulan Maret 2008 yang mencapai 52,03 persen, TPK bulan Maret 2009 lebih tinggi sebesar 1,73 poin. Rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) pada hotel berbintang bulan Maret 2009 adalah 2,01 hari, mengalami penurunan 0,11 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Februari 2009. Rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia untuk hotel berbintang pada bulan Maret 2009 mencapai 0,14 lebih rendah 0,07 poin jika dibandingkan dengan rasio bulan Februari 2009. Demikian pula jika dibandingkan dengan rasio bulan yang sama tahun lalu, rasio tamu asing pada bulan Maret 2009 mengalami penurunan sebesar 0,08 poin.
A. Wisatawan Mancanegara Wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke kota Jakarta melalui 3 pintu masuk untuk bulan Maret 2009 mengalami peningkatan sebesar 22,91 persen dibandingkan kunjungan wisman bulan sebelumnya, atau dari 103.360 kunjungan pada bulan Februari 2009 menjadi 127.307 kunjungan pada bulan Maret 2009. Namun, jika dibandingkan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, total kunjungan wisman bulan Maret 2009 justru mengalami penurunan sebesar 2,06 persen (tabel 1). Lima kebangsaan yang menjadi pengunjung terbanyak ke Kota Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah Malaysia (27.101 kunjungan); Singapura (11.119 kunjungan); China (8.985 kunjungan); Jepang (7.225 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.17/05/31/Th. XI, 1 Mei 2009
1
kunjungan dan Amerika Serikat (4.718 kunjungan). Secara total, kunjungan dari lima kebangsaan itu berjumlah 59.148 kunjungan, yang berarti mencapai 46,46 persen dari keseluruhan kunjungan ke kota Jakarta. Ini menunjukkan bahwa ke lima negara itu sangat penting peranannya karena menjadi pasar utama kepariwisataan asing kota Jakarta. Secara kumulatif kunjungan wisman untuk tiga bulan pertama tahun ini mencapai 328.547 kunjungan. Tabel 1: Wisatawan Mancanegara yang Mengunjungi DKI Jakarta Menurut Pintu Masuk Pintu Masuk
Bulan-Tahun
Jumlah
SoekarnoHatta
Tanjung Priok
Halim PK
(1) Kunjungan
(2)
(3)
(4)
(5)
Maret 2009
121.699
4.957
381
127.037
Februari 2009
97.985
5.111
264
103.360
Maret 2008
123.981
5.626
108
129.715
Januari-Maret 2009
311.820
15.979
748
328.547
Januari-Maret 2008
335.648
16.548
468
352.664
April 2007 s.d Maret 2008
1.219.297
68.149
2.028
1.289.474
April 2008 s.d Maret 2009
1.440.889
67.317
2.109
1.510.315
Maret 2009 terhadap Maret 2008
-1,84
-11,89
252,78
-2,06
Maret 2009 terhadap Februari 2009
24,20
-3,01
44,32
22,91
Januari-Maret 2009 terhadap Januari-Maret 2008
-7,10
-3,44
59,83
-6,84
April 2008 s.d Maret 2009 terhadap April 2007 s.d Maret 2008
18,17
-1,22
8,58
17,13
Pertumbuhan (%)
Grafik 1: Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta April 2007 s.d Maret 2009 155000
Kunjungan
135000
115000
95000
75000
2
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 17/05/31/Th.XI, 1 Mei 2009
Feb'09
Jan'09
Des'08
Nov'08
Okt'08
Sept'08
Agt'08
Jul'07
Jun'08
Mei'08
Apr'08
Mar'08
Feb'08
Jan'08
Des'07
Nov'07
Okt'07
Sept'07
Agt'07
Jul'07
Jun'07
Mei'07
Apr'07
Mar'07
55000
Grafik 2 : Jumlah Kunjungan Wisman ke DKI Jakarta Bulan Maret Dalam Empat Tahun Terakhir
129.715
140,000
120,000
127.307
104.133 104.048
Kunjungan
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2006
2007
2008
2009
Peningkatan kunjungan wisman bulan Maret tahun 2009 yang mencapai 22,91 persen terhadap bulan sebelumnya, merupakan peningkatan kunjungan wisman yang keempat kali selama empat tahun terakhir. Promosi yang efektif dan penyebarluasan informasi situasi keamanan nasional yang sangat kondusif merupakan salah satu strategi untuk terus dapat meningkatkan kunjungan wisman ke kota Jakarta. Keamanan kota Jakarta yang cukup terkendali, diyakini masih akan berperan besar sebagai faktor penarik berkunjungnya para wisman ke kota Jakarta. Peningkatan jumlah kunjungan wisman bulan ini, mudah-mudahan berlanjut pada bulan berikutnya. Beberapa kekuatan industri pariwisata kota Jakarta yang antara lain adalah pusat pasar yang relatif terkonsentrasi, faktor investasi asing, dan keamanan kota Jakarta yang sangat mendukung diyakini masih akan berperan besar sebagai faktor penarik berkunjungnya para wisman ke kota Jakarta. Pasar asing utama (main foreign market) kepariwisataan asing Jakarta yang terpusat di Asia (69,76 persen wisman yang berkunjung ke kota Jakarta bertempat tinggal di Asia, hasil survei wisman DKI Jakarta 2006), Investasi asing dari Asia yang cukup besar di Jakarta (53,70 persen dari keseluruhan penanaman modal asing di kota Jakarta), tujuan utama sebagian besar (51,65 persen) wisman yang datang ke Jakarta untuk berbisnis, dan situasi keamanan kota Jakarta yang kondusif, merupakan faktor pendukung utama datangnya para wisman ke kota ini. Peningkatan kunjungan wisman ke kota Jakarta bulan Maret 2009 yang mencapai 22,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya, searah dengan kunjungan wisman melalui 15 pintu masuk ke Indonesia yang juga mengalami peningkatan sebesar 21,78 persen atau dari 356.471 kunjungan pada bulan Februari 2009 menjadi 434.101 kunjungan pada bulan Maret 2009.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.17/05/31/Th. XI, 1 Mei 2009
3
B. Hotel 1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Jakarta bulan Maret 2009 mencapai 53,76 persen, naik sekitar 2,96 poin dari TPK bulan Februari 2009. Masih untuk bulan Maret 2009, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang, TPK hotel bintang empat merupakan yang tertinggi, mencapai 58,57 persen. Sedangkan yang terendah adalah TPK hotel bintang dua yang hanya mencapai 49,41 persen. Tingkat hunian hotel berbintang yang dirinci menurut klasifikasi hotel, TPK gabungan pada bulan Maret 2009 mengalami peningkatan dibandingkan TPK bulan Februari 2009. Namun, klasifikasi hotel bintang lima justru mengalami penurunan TPK sebesar 1,18 poin. Sedangkan hotel bintang empat, tiga, dua dan satu mengalami peningkatan TPK masing-masing 0,05 poin; 10,47 poin; 4,03 poin; dan 4,15 poin. Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2008, TPK gabungan semua hotel berbintang untuk bulan Maret 2009 juga lebih tinggi sebesar 1,73 poin. Hotel bintang lima, tiga dan dua masing-masing TPKnya lebih rendah sebesar 2,25 poin; 0,80 poin; dan 8,70 poin. Sedangkan hotel bintang empat dan satu mengalami peningkatan TPK sebesar 10,87 poin dan 7,18 poin (tabel 2).
Tabel 2: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Menurut Klasifikasi Hotel di DKI Jakarta Bulan Maret 2008, Februari 2009, dan Maret 2009
TPK (%) Klasifikasi Hotel Berbintang
Maret 2008
Februari 2009
Maret 2009
Maret 2009 Thd Maret 2008
Maret 2009 Thd Februari 2009
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Bintang 5
55,00
53,93
52,75
-2,25
-1,18
Bintang 4
47,70
58,52
58,57
10,87
0,05
Bintang 3
51,67
40,40
50,87
-0,80
10,47
Bintang 2
58,11
45,38
49,41
-8,70
4,03
Bintang 1
45,25
48,28
52,43
7,18
4,15
Rata-Rata
52,03
50,80
53,76
1,73
2,96
(1)
4
Perubahan (Poin)
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 17/05/31/Th.XI, 1 Mei 2009
Grafik 3: Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang Di DKI Jakarta Bulan Maret 2008, Februari 2009, dan Maret 2009
65 P e r s e n
60
53.76 52.03
55
50.80
50
45
40
35
Maret 2008
Februari 2009
Maret 2009
2. Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia di Hotel Berbintang Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang pada bulan Maret tahun 2009 mencapai 2,01 hari, mengalami penurunan sebesar 0,11 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia bulan Februari 2009. Jika diamati secara parsial, untuk tamu asing, rata-rata lama menginap pada bulan Maret 2009 adalah 3,09 hari, mengalami peningkatan 0,12 hari dari rata-rata lama menginap bulan Februari 2009 yang mencapai 2,97 hari. Namun, rata-rata lama menginap tamu Indonesia bulan Maret 2009 ternyata mengalami penurunan 0,08 hari dari rata-rata lama menginap bulan Februari 2009 atau dari 1,94 hari pada bulan Februari 2009 menjadi 1,86 hari pada bulan Maret 2009 (tabel 3). Rata-rata lama menginap tamu asing bulan Maret 2009 yang mencapai 3,09 hari, mengalami peningkatan 0,30 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap bulan Maret 2008 yang mencapai 2,79 hari. Namun, rata-rata lama menginap tamu Indonesia justru mengalami penurunan sekitar 0,20 hari atau dari 2,06 hari pada bulan Maret 2008 menjadi 1,86 hari pada bulan Maret 2009. Secara gabungan, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada bulan Maret 2009 yang mencapai 2,01 hari mengalami penurunan sekitar 0,18 hari jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia periode yang sama tahun sebelumnya. Tabel 3: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta Menurut Klasifikasi Hotel, Bulan Februari 2009 dan Maret 2009 (Hari)
Jenis Tamu (1)
Asing Indonesia Asing dan Indonesia
Bulan/ Tahun
1
2
Bintang 3
4
5
Gabungan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Februari 2009
2,96
1,84
1,59
5,76
2,14
2,97
Maret 2009
2,14
2,85
2,72
3,63
2,80
3,09
Februari 2009
1,33
1,51
1,58
2,58
2,51
1,94
Maret 2009
1,64
1,78
1,55
2,14
2,06
1,86
Februari 2009
1,37
1,52
1,58
3,40
2,40
2,12
Maret 2009
1,65
1,83
1,59
2,38
2,23
2,01
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.17/05/31/Th. XI, 1 Mei 2009
5
Grafik 4: Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Indonesia Hotel Berbintang di DKI Jakarta, Bulan Februari 2009 dan Maret 2009 4,00
Februari'09
Maret'09
3,40
3,50
H a r 3,00 i
2.38
2,40 2,23
2,50
2,12 2,01
1,83 2,00
1,65 1,37
1,52
1,58
1,59
1,50 1,00 0,50 0,00 Bintang 1
Bintang 2
Bintang 3
Bintang 4
Bintang 5
Gabungan
3. Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang Tamu yang menginap di hotel berbintang pada bulan Maret 2009, sebagian besar adalah tamu Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia yang seluruhnya di bawah satu. Rasio pada tabel 4 juga memberikan informasi bahwa industri perhotelan di Jakarta secara dominan ditunjang oleh wisatawan nusantara/Wisnus. Selain itu, data pada tabel 4 menunjukkan, rasio tamu asing terhadap tamu Indonesia mempunyai korelasi positif, searah dengan meningkatnya klasifikasi bintang dari kelompok hotel. Artinya, proporsi tamu asing yang menginap pada hotel berbintang, kecenderungannya semakin tinggi searah dengan peningkatan dari bintang kelompok hotel bersangkutan. Tabel 4: Rasio Tamu Asing Terhadap Tamu Indonesia Untuk Hotel Berbintang di DKI Jakarta Bulan Maret 2008, Februari 2009, dan Maret 2009
Bulan/Tahun
Bintang
Gabungan
1
2
3
4
5
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Maret 2008
0,01
0,08
0,06
0,23
0,55
0,22
Februari 2009
0,03
0,05
0,09
0,35
0,43
0,21
Maret 2009
0,03
0,05
0,04
0,20
0,30
0,14
(1)
6
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 17/05/31/Th.XI, 1 Mei 2009
BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Dody Rudiyanto, M.M. Kepala Bidang Statistik Distribusi Telepon : 021-42877301, Pesawat 607 Fax : 021-42877350 e-mail :
[email protected] Homepage: http://bps.jakarta.go.id/
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No.17/05/31/Th. XI, 1 Mei 2009
7