PUTUSAN Nomor 0367/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan perceraian antara: PENGGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan karyawati pabrik, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 41 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan tukang bangunan, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai Tergugat ; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memeriksa bukti-bukti; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan tertanggal 25 Pebruari 2015 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, nomor 0367/Pdt.G/2015/PA.Pas, tanggal 25 Pebruari 2015 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 30 April 1997 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah nomor XXXXXXXXX, tanggal 30 April 1997 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama
1
1 tahun, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 16 tahun 2 bulan, dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. ANAK 1, lahir 30 April 1998 b. ANAK 2, lahir 17 Juli 2007 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan April 1998 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat jarang bekerja sehingga Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga dan ketika Penggugat mengingatkan Tergugat agar bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Tergugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2014; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya;
2
Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir, Majelis Hakim telah mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun lagi membina rumah tangga proses, baik dalam persidangan maupun melalui mediasi dengan Hakim Mediator Drs. H. ABDUL KHOLIK yang disepakati oleh Penggugat dan Tergugat, namun sesuai Laporan Mediator tanggal 8 April 2015 mediasi tersebut gagal; Bahwa dalam persidangan tertutup untuk umum dibacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa Tergugat menyampaikan jawaban secara lisan di depan sidang yang pada pokoknya membenarkan sebagian dalil-dalil gugatan Penggugat, dan tidak membenarkan dalil-dalil gugatan Penggugat dengan menambahkan keterangan, sebagai berikut : -
Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran, tetapi bukan disebabkan karena Tergugat jarang bekerja tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga, karena Tergugat tetap bekerja dan bertanggungjawab memberi nafkah kepada Penggugat, akan tetapi kurang dan tidak benar ketika Penggugat mengingatkan Tergugat agar bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat, masalah yang sebenarnya karena Tergugat diusir Penggugat;
-
Bahwa benar akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2014; Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut Penggugat menyampaikan
replik secara lisan bahwa Penggugat tetap pada gugatan Penggugat dan Penggugat tidak pernah mengusir Tergugat dan Tergugat menyampaikan duplik secara lisan bahwa Tergugat tetap pada jawabannya ; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil-dalil
Gugatannya,
Penggugat
mengajukan bukti-bukti sebagai berikut: I. Surat berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan nomor XXXXXXXXX tanggal 30 April 1997, telah bermeterai cukup sesuai aslinya (P) ;
3
II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di
Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal
yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai keponakan Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 tahun, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 16 tahun 2 bulan dan telah hidup rukun dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2 ; c. Bahwa sekitar tahun 1998 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Tergugat jarang bekerja sehingga Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga dan ketika Penggugat mengingatkan Tergugat agar bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2014; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga Penggugat ; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 tahun, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 16 tahun 2 bulan dan telah hidup rukun dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2 ;
4
c. Bahwa saksi mendengar antara Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan Tergugat jarang bekerja sehingga Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga
dan
ketika
Penggugat
mengingatkan
Tergugat
agar
bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2014; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; Bahwa dalam persidangan Tergugat juga menghadirkan seorang saksi sebagai berikut : SAKSI 3, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai teman Tergugat atau tetangga Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Penggugat selama 1 tahun, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 16 tahun 2 bulan dan telah hidup rukun dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2 ; c. Bahwa saksi mendengar antara Penggugat dan Tergugat sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan ekonomi kurang ; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak bulan Juli 2014; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;
5
Bahwa terhadap bukti-bukti yang diajukan oleh Penggugat dan tersebut, Penggugat dan Tergugat membenarkan; Bahwa sehubungan Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat, Majelis Hakim telah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk upaya rukun lagi dengan Penggugat akan tetapi tidak berhasil ; Bahwa selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyatakan cukup dengan keterangan masing-masing serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dengan menyampaikan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya Penggugat tetap pada gugatan dan repliknya dan Tergugat tetap pada jawaban serta dupliknya dan mohon putusan; Bahwa dalam persidangan berikutnya tanggal 20 Mei 2015 pada saat putusan ini dibacakan Tergugat tidak hadir lagi di persidangan, meskipun pada persidangan sebelumnya Tergugat telah diperintah hadir dan tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakilnya atau kuasanya ; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
Gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat dan Tergugat hadir, Majelis Hakim telah mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun lagi dalam rumah tangga akan tetapi tidak berhasil, dan sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, perkara ini diupayakan perdamaian melalui mediasi, namun mediasi tersebut gagal; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat beragama Islam dan perkawinan mereka dilangsungkan berdasarkan hukum Islam oleh karena itu berdasarkan Pasal 40 dan Pasal 63 Ayat (1) huruf (a) Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 junctis Pasal 14 dan Pasal 1 huruf (b) Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975, Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 yang
6
sudah diubah dengan Undang-Undang nomor
3 tahun 2006 dan Undang-
Undang nomor 50 tahun 2009 Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili dan memutus perkara a quo ; Menimbang, bahwa oleh karena pada sidang putusan ini dibacakan, Tergugat tidak hadir tanpa alasan yang sah menurut Undang-Undang, maka berdasarkan pasal 127 HIR. dan pasal 81 Rv., maka gugatan Penggugat harus diputus diluar hadirnya Tergugat (contradictoir) ; Menimbang, bahwa dalam sidang tertutup untuk umum, dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat ; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Tergugat jarang bekerja sehingga Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga dan ketika Penggugat mengingatkan Tergugat agar bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat; sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal selama 9 (sembilan) bulan dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan jawaban yang pokoknya mengakui sebagian dan membantah sebagian dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
gugatan
tentang
pernikahannya dengan Tergugat tersebut, Penggugat mengajukan bukti P yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Penggugat dengan Tergugat terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 174 HIR juncto Pasal 1925 KUHPerdata, sepanjang hal-hal yang diakui atau tidak dibantah oleh Tergugat di depan sidang tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempurna, sehingga dalil-dalil gugatan yang diakui atau tidak dibantah tersebut terbukti dan menjadi fakta tetap;
7
Menimbang,
bahwa
untuk
meneguhkan
dalil-dalil
gugatannya,
Penggugat juga menghadirkan saksi-saksi yang bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2, memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, pengakuan Tergugat, dan keterangan saksi-saksi Penggugat tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat jarang bekerja sehingga Tergugat tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi rumah tangga dan ketika Penggugat mengingatkan Tergugat agar bertanggunjawab sebagai kepala rumah tangga, Tergugat langsung pulang ke rumah orangtua Tergugat, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal hingga sekarang berlangsung selama 9 (sembilan) bulan; Menimbang, bahwa sehubungan Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat, Majelis Hakim telah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk upaya rukun lagi dengan Penggugat akan tetapi tidak berhasil ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas Majelis berpendapat rumah tangga Penggugat dan Terguagat sudah sulit diharapkan rukun kembali dan sulit diharapkan mencapai tujuan perkawinan membentuk keluarga bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang nomor 1 Tahun 1974 atau membentuk keluarga sakinah yang dilandasi rasa mawadah wa rahmah (cinta dan kasih), sebagaimana
yang dimaksud Yurisprudensi
Mahkamah Agung RI. Nomor : 534.K/Pdt/1996, tanggal 18 Juni 1996 yang menyatakan : “ bahwa dalam hal perceraian tidak perlu dilihat dari siapa penyebab percekcokan atau salah satu pihak telah meninggalkan pihak lain, tetapi yang perlu dilihat adalah perkawinan itu sendiri, apakah perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak “. oleh karena itu Majelis berpendapat
8
perceraian lebih maslahat dan memberikan kepastian hukum daripada meneruskan perkawinan ; Menimbang, bahwa doktrin dalam hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Ghayatul Maram disebutkan:
Ejnb æÈ°jÛ¯ tvnÌ ØnÊ°ã¸äSÛ E¸äSÛ¯ ECÐÀ Þ¾Ì ¾Fį¯¿ ªä Artinya : Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut; Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
MÛ°XpÛ¯ Dn¸ ænÌ ÞPjÝ P°hpÛ¯ ¤À¾ Artinya:
Menghindari
kerusakan
harus
didahulukan
daripada
menarik
kemaslahatan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat ternyata gugatan Penggugat terbukti cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah cerai gugat yaitu yang berkehendak untuk bercerai adalah Penggugat (isteri) dan sebelumnya antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah bercerai, dan berdasarkan pasal 119 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka talak yang dijatuhkan Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT) adalah talak satu ba’in sughra ; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang nomor 3 tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan UndangUndang nomor 50 tahun 2009, maka secara ex officio Majelis Hakim 9
memerintahkan
kepada
Panitera
Pengadilan
Agama
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena tempat perkawinan Penggugat dengan Tergugat dan tempat domisili Penggugat berada di wilayah Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, serta tempat domisili Tergugat berada di wilayah
Kecamatan
memerintahkan
Purworejo
kepada
Kota
Panitera
Pasuruan,
Pengadilan
maka
Agama
Majelis
Hakim
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Kabupaten, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan UndangUndang nomor 3 tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang nomor 50 tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan
10
Purworejo Kota Pasuruan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 286. 000,00 (dua ratus delapan puluh enam ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 2 Sya’ban 1436 Hijriyah, oleh Hj. SITI AISYAH, S.Ag. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, SLAMET, S.Ag., S.H. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu
Drs. H. M. YULIANI sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri
Penggugat di luar hadirnya Tergugat; Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
SLAMET, S.Ag., S.H. Hakim Anggota,
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti
Drs. H. M. YULIANI
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30.000,00 50.000,00 196.000,00 5.000,00 6.000,00 286.000,00
11