PUTUSAN Nomor 1792/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara : PENGGUGAT umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMEA, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, selanjutnya disebut sebagai "Penggugat"; melawan TERGUGAT umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMEA, pekerjaan
buruh,
bertempat
Cirebon - Jawa Barat
tinggal
di
Kabupaten
selanjutnya disebut sebagai
"Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Penggugat dan para saksi di muka sidang; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat Gugatan tanggal 05 Nopember 2014 yang telah didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama
Pasuruan
dengan
Nomor
1792/Pdt.G/2014/PA.Pas
tanggal
05
Nopember 2014 dengan dalil-dalil sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada tanggal 09 Desember 1994 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXX, tanggal 09 Desember 1994 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kota Jakarta Barat; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah Tergugat selama 15 tahun,
kemudian pindah di rumah orangtua milik bersama selama 2 tahun 2 bulan, dan dikaruniai 2 orang anak bernama : a. ANAK 1, lahir tanggal 27 Oktober 1995 b. ANAK 2, lahir tanggal 26 Mei 1997; 3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juli 2002 keadaannya mulai tidak harmonis dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Tergugat
terlalu mementingkan
keluarga Tergugat
sendiri daripada
Penggugat, sehingga sebagai istri Penggugat merasa tidak dihargai, apalagi saat Penggugat berselisih dengan keluarga Tergugat, Tergugat tidak pernah membela Penggugat, sehingga Penggugat merasa asing berada di rumah sendiri; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Penggugat
meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Pebruari 2012; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat yang demikian ini, Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya;
Hlm. 2 dari 10 hlm.
Bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap ke muka sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap ke muka sidang dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasa hukumnya, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, sedangkan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar berpikir untuk tidak bercerai dengan Tergugat, akan tetapi Penggugat tetap pada dalil-dalil gugatannya untuk becerai dengan Tergugat; Bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena Tergugat tidak pernah datang menghadap ke muka persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan membacakan surat gugatan Penggugat yang maksud dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti sebagai berikut: A. Surat : -
Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kebon Jeruk
Kota Jakarta Barat Nomor : XXXXXXXXX tanggal 09
Desember 1994, telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, kemudian oleh Ketua Majelis diberi tanda P.; B. Saksi-saksi : 1. SAKSI 1, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai saudara sepupu Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah Tergugat selama 15 tahun, kemudian pindah di rumah orangtua milik bersama selama 2 tahun 2 bulan dan telah dikaruniai 2 orang anak;
Hlm. 3 dari 10 hlm.
c. Bahwa
sekitar
tahun
2002
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan karena Tergugat terlalu mementingkan keluarga Tergugat sendiri daripada Penggugat, sehingga sebagai istri Penggugat merasa tidak dihargai, apalagi saat Penggugat berselisih dengan keluarga Tergugat, Tergugat tidak pernah membela Penggugat, sehingga Penggugat merasa asing berada di rumah sendiri; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Pebruari 2012 sampai sekarang selama 2 tahun 11 bulan; e. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Penggugat dan Tergugat namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka; 2. SAKSI 2, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: a. Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena sebagai tetangga/teman dekat Penggugat; b. Bahwa semula Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah Tergugat selama 15 tahun, kemudian pindah di rumah orangtua milik bersama selama 2 tahun 2 bulan dan telah dikaruniai 2 orang anak; c. Bahwa
sekitar
tahun
2002
sering
terjadi
perselisihan
dan
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat yang disebabkan karena Tergugat terlalu mementingkan keluarga Tergugat sendiri daripada Penggugat, sehingga sebagai istri Penggugat merasa tidak dihargai, apalagi saat Penggugat berselisih dengan keluarga Tergugat, Tergugat tidak pernah membela Penggugat; d. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Penggugat meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Penggugat
Hlm. 4 dari 10 hlm.
dan Tergugat berpisah tempat tinggal sejak Pebruari 2012 sampai sekarang selama 2 tahun 11 bulan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini,segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa ternyata Tergugat meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut tidak datang menghadap di muka sidang dan pula tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa Tergugat yang dipanggil secara resmi dan patut, akan tetapi tidak datang menghadap harus dinyatakan tidak hadir dan gugatan Penggugat harus diperiksa secara verstek; Menimbang, bahwa oleh karena itu, maka putusan atas perkara ini dapat dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat ( verstek ); Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Penggugat agar tidak cerai dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat pada pokoknya adalah bahwa Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sejak bulan Juli 2002 sering terjadi perselisiah dan pertengkaran karena Tergugat terlalu mementingkan keluarga Tergugat sendiri daripada Penggugat, sehingga sebagai istri Penggugat merasa tidak dihargai, apalagi saat Penggugat berselisih dengan keluarga Tergugat, Tergugat tidak pernah membela Penggugat, sehingga Penggugat merasa asing berada di rumah sendiri, sehingga menyebabkan perpisahan tempat tinggal 2 tahun 11 bulan dan selama itu sudah tidak berhubungan lagi sebagaimana layaknya suamiistri; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 125 ayat (1) HIR, yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan sepanjang
Hlm. 5 dari 10 hlm.
berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karena itu Majelis Hakim membebani Penggugat untuk membuktikan dail-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat telah mengajukan alat bukti P dan dua orang saksi; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P (Fotokopi Akta Nikah) yang merupakan akta otentik telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menjelaskan tentang perkawinan Penggugat dan Tergugat, oleh karena itu bukti tersebut telah memenuhi syarat formal dan materiil, sehingga bukti tersebut mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat; Menimbang, bahwa saksi 1 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, perselisihan
dan
bahwa
keterangan
pertengkaran,
saksi
penyebabnya
1
Penggugat
serta
mengenai
perpisahan
antara
Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam pasal 145 ayat (1) angka 3e HIR; Menimbang, perselisihan
dan
bahwa
keterangan
pertengkaran,
saksi
penyebabnya
2
Penggugat
serta
mengenai
perpisahan
antara
Penggugat dan Tergugat adalah fakta yang dilihat dan didengar sendiri serta relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana diatur dalam pasal 171 HIR, sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 Penggugat bersesuaian dan cocok satu dengan yang lain, oleh karena itu keterangan dua orang saksi tersebut telah memenuhi pasal 171 dan 172 HIR;
Hlm. 6 dari 10 hlm.
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P. saksi 1 dan saksi 2 Penggugat tersebut, maka telah terbukti fakta-fakta yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Penggugat dan Tergugat sebagai suami-istri dalam rumah tangganya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan telah berpisah tempat kediaman selama 2 tahun 11 bulan; 2. Perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Tergugat terlalu mementingkan keluarga Tergugat sendiri daripada Penggugat, sehingga sebagai istri Penggugat merasa tidak dihargai, apalagi saat Penggugat berselisih dengan keluarga Tergugat, Tergugat tidak pernah membela Penggugat; 3. Penggugat dan Tergugat sudah tidak dapat dirukunkan kembali dalam rumah tangganya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangganya, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan
rumah
tangga
yang
demikian
akan
menimbulkan
kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: yang berbunyi; Artinya: ”Apabila dia (Tergugat) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Hlm. 7 dari 10 hlm.
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat terbukti berdasarkan hukum dan cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga gugatan Penggugat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan Penggugat belum pernah cerai dengan Tergugat, maka petitum gugatan Penggugat mengenai penjatuhan talak ba'in shughra telah memenuhi pasal 119 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009 dan sesuai dengan tempat perkawinan dan tempat
kediaman
memerintahkan
Penggugat
kepada
dan
Panitera
Tergugat,
Pengadilan
maka Agama
Majelis
Hakim
Pasuruan
untuk
mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan sebagai tempat perkawinan dan wilayah tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo masuk perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undangundang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat,semua pasal dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum islam yang berkaitan dengan perkara ini; Hlm. 8 dari 10 hlm.
MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kebon Jeruk
Kota
Jakarta Barat, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.226.000,- (dua ratus dua puluh enam ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2015 Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Awal 1436 Hijriyah, oleh kami Hj. SITI AISYAH, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, SLAMET, S.Ag., S.H. dan Drs. MOH. HOSEN, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan
tersebut
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. H. M. YULIANI sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Hlm. 9 dari 10 hlm.
Hakim Anggota,
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti,
Drs. H. M. YULIANI
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
30.000,00 50.000,00 135.000,00 5.000,00 6.000,00 226.000,00
Hlm. 10 dari 10 hlm.