PUTUSAN Nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bangunan, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Pemohon"; MELAWAN TERMOHON, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Termohon"; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengarkan keterangan kedua belah pihak yang berperkara dan telah memeriksa bukti-bukti di persidangan;
DUDUK PERKARA Bahwa Pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 03 Juli 2014 yang
didaftarkan
di
Kepaniteraan
Pengadilan
Agama
Pasuruan,
nomor
1116/Pdt.G/2014/PA.Pas, telah mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 28 Desember 2008 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah nomor : XXXXXXXXX tertanggal 30 Desember 2008 yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon hidup rukun sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orangtua Termohon selama 1 tahun, dan terakhir di rumah kediaman bersama selama 4 tahun 3 bulan dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama : a. ANAK 1, lahir 05 Februari 2012;
3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan September 2013 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; 4. Bahwa terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan karena Termohon merasa keberatan jika bapak kandung Pemohon tinggal di rumah kediaman bersama, Termohon juga tidak mau membantu merawat bapak kandung Pemohon yang sudah lanjut usia tersebut apalagi orangtua Pemohon tinggal satu orang. Kemudian Pemohon mengingatkan dan menasehati Termohon agar bisa memperlakukan orangtua Pemohon sebagaimana layaknya orangtua kandung Termohon sendiri, namun Termohon justru berani marah-marah kepada Pemohon; 5. Bahwa
akibat
perselisihan
dan
pertengkaran
tersebut,
Termohon
meninggalkan tempat tinggal bersama tanpa pamit sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 sampai sekarang berlangsung selama 3 bulan; 6. Bahwa selama berpisah tersebut antara Pemohon dan Termohon sudah tidak melakukan hubungan layaknya suami istri lagi ; 7. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 8. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut : PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i kepada Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon hadir sendiri di persidangan, Majelis Hakim telah mengusahakan 2
perdamaian agar Pemohon dan Termohon rukun kembali dalam rumah tangga, baik dalam persidangan maupun melalui mediasi dengan mediator Drs. H. ABDUL KHOLIK namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat Permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa
atas
permohonan
Pemohon
tersebut,
Termohon
telah
memberikan jawaban yang pada pokoknya Termohon membenarkan dalil-dalil permohonan Pemohon, dengan menambahkan keterangan bahwa Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon karena sering dipukul Pemohon, Termohon tidak keberatan diceraikan Pemohon dengan tuntutan Termohon berupa : a. Nafkah madliyah selama 5 bulan sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) ; b. Nafkah iddah sehari sebesar Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah),dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp. 2.250.000,00 (dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; c. Mut’ah sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) ; d. Nafkah anak setiap bulan sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) ; Bahwa atas jawaban Termohon tersebut Pemohon menyampaikan repliknya secara lisan yang pada pokoknya Pemohon membenarkan jawaban Termohon dan menyatakan kesanggupannya memberikan kepada Termohon berupa : a. Nafkah madliyah selama 5 bulan sebesar Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah); b. Nafkah iddah tiap hari sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp. 900.000,00 (sembilan ratus ribu rupiah) ; c. Mut’ah sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah) ; d. Nafkah anak setiap bulan sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah); Bahwa Pemohon bekerja sebagai tukang bangunan dengan penghasilan sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) ; Bahwa atas replik Pemohon tersebut Termohon menyampaikan dupliknya secara lisan yang pada pokoknya Termohon tetap pada jawabannya ; Bahwa pada persidangan selanjutnya hingga putusan ini dibacakan Pemohon dan Termohon tidak pernah hadir lagi di persidangan tanpa alasan yang sah, serta tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai kuasanya meskipun
3
pada persidangan sebelumnya Pemohon dengan Termohon telah diperintah hadir serta telah dipanggil secara resmi dan patut; Bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; -PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon dan Termohon hadir, dan sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Pemohon dan Termohon diupayakan perdamaian melalui mediasi, namun mediasi tersebut gagal; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendamaikan Pemohon dan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Termohon merasa keberatan jika bapak kandung Pemohon tinggal di rumah kediaman bersama, Termohon juga tidak mau membantu merawat bapak kandung Pemohon yang sudah lanjut usia tersebut apalagi orangtua Pemohon tinggal satu orang. Kemudian Pemohon mengingatkan dan menasehati Termohon agar bisa memperlakukan orangtua Pemohon sebagaimana layaknya orangtua kandung Termohon sendiri, namun Termohon justru berani marah-marah kepada Pemohon, dan antara Pemohon dengan Termohon telah berpisah tempat tinggal sejak bulan April 2014 dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon mengajukan jawaban yang pada pokoknya mengakui atau tidak membantah dalildalil permohonan Pemohon dengan menambahkan keterangan seperlunya, dan atas jawaban Termohon tersebut Pemohon telah menyampaikan replik secara lisan dan Termohon juga telah menyampaikan dupliknya secara lisan; Menimbang, sampai putusan ini dibacakan, Pemohon tidak mengajukan alat buktinya, baik berupa bukti tertulis ataupun bukti saksi, karena pada persidangan selanjutnya Pemohon dan Termohon tidak hadir lagi di persidangan 4
tanpa alasan yag sah, serta tidak menyuruh orang lain untuk hadir sebagai kuasanya meskipun pada persidangan sebelumnya Pemohon dengan Termohon telah diperintah hadir serta telah dipanggil secara resmi dan patut, hingga biaya perkara ini habis dan telah dilakukan tegur biaya perkara ; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah membaca surat tegoran dari Panitera Pengadilan Agama Pasuruan tertanggal 03 Nopember 2014 yang pada pokoknya telah menegur Pemohon agar dalam waktu satu bulan sejak tanggal surat ini agar memenuhi pembayaran sejumlah Rp. 375.000,00 (tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) sebagai kekurangan panjar biaya perkara yang bersangkutan, dengan catatan apabila dalam waktu tersebut tidak dipenuhi, maka perkara Pemohon akan dibatalkan pendaftarannya; Menimbang,
bahwa
telah
membaca
surat
keterangan
Panitera
Pengadilan Agama Pasuruan tanggal 03 Desember 2014 yang menerangkan bahwa sampai dengan batas waktu yang ditentukan kekurangan panjar biaya tersebut belum dibayar; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
hal-hal
tersebut
diatas,
maka
ternyatalah bahwa Pemohon tidak memenuhi isi surat tegoran tersebut; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
tersebut
diatas
Pengadilan Agama berpendapat bahwa Pemohon tidak bersungguh-sungguh beperkara, sehingga ada alasan untuk membatalkan pendaftaran perkara Penggugat tersebut; MENGADILI 1. Menyatakan batal daftar perkara nomor : 1116/Pdt.G/2014/PA.Pas dari pendaftaran dalam register perkara; 2. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mencoret perkara tersebut dari register perkara; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 616. 000,00 (enam ratus enam belas ribu rupiah); Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 03 Desember 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 10 Shafar 1436 H., oleh Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari Hj. SITI AISYAH, S.Ag. sebagai Ketua Majelis dan SLAMET, S.Ag., S.H. serta Drs. MOH. HOSEN, S.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam 5
sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Drs. H. M. YULIANI sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut di luar hadirnya Pemohon dan Termohon;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
SLAMET, S.Ag., S.H.
Hj. SITI AISYAH, S.Ag.
Hakim Anggota
Drs. MOH. HOSEN, S.H. Panitera Pengganti
Drs. H. M. YULIANI
Perincian Biaya Perkara : 1. 2. 3. 4. 5.
Biaya Pendaftaran Biaya Proses Biaya Panggilan Redaksi Biaya Meterai Jumlah
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000,00 50.000,00 525.000,00 5.000,00 6.000,00 616.000,00
6