PUTUSAN Nomor: 1969/Pdt.G/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan cerai antara: PELAWAN, 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan usaha bengkel motor, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, disebut sebagai Pelawan/Tergugat asal; melawan TERLAWAN, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, disebut sebagai Terlawan/Penggugat asal; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan Pelawan/Tergugat asal; Telah memeriksa bukti-bukti di persidangan; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pelawan telah mengajukan perlawanan bertanggal 19 Februari 2014 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 1969/Pdt.G/2013/PA.Pas, tanggal 19 Februari 2014 yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa sehubungan dengan adanya gugatan cerai yang diajukan oleh Terlawan/dahulu Penggugat, kepada Ketua Pengadilan Agama
Pasuruan
tanggal 16 Desember 2013 yang tercatat di Register Perkara Nomor : 1969/Pdt.G/2013/PA.Pas, yang kemudian diputus dengan verstek pada tanggal 22 Januari 2014 dan diberitahukan kepada Pelawan/Tergugat asal tanggal 17 Februari 2014; 2. Bahwa dengan adanya putusan tersebut sangat merugikan pihak Pelawan karena tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; 3. Bahwa dalam surat permohonan Terlawan ada beberapa hal yang tidak benar, yakni : 1
a. Pelawan
dan
terlawan
tidak
pernah
berselisih
dan
bertengkar
sebagaimana tersebut dalam gugatan Terlawan poin 3, Pelawan dan Terlawan selama berumah tangga rukun harmonis; b. Tidak benar kalau Pelawan kurang dalam memberikan uang nafkah belanja kepada Terlawan, sebab setiap kebutuhan Terlawan maupun permintaan Terlawan kepada Pelawan selalu Pelawan penuhi; c. Pelawan dan Terlawan meskipun berpisah satu tahun, pelawan masih terus berusaha mengajak rukun Terlawan, bahkan Pelawan dan Terlawan sudah pernah berjalan berdua, dan Pelawan setiap minggu masih tetap memberikan uang nafkah kepada Terlawan; d. Selama ini sebenarnya Terlawan masih mencintai Pelawan, namun Terlawan takut kepada orang tua Terlawan; 4. Bahwa Pelawan mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasuruan untuk memanggil Pelawan dan Terlawan guna memeriksa kembali perkara ini; Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pelawan mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasuruan berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1) Menyatakan,
bahwa
perlawanan
Pelawan
terhadap
putusan
verstek
tertanggal 22 Januari 2014 Nomor :1969/Pdt.G/2013/PA.Pas tersebut diatas adalah tepat dan beralasan; 2) Menyatakan bahwa Pelawan adalah Pelawan yang benar; 3) Membatalkan putusan verstek termaksud; 4) Menolak gugat asal tersebut; 5) Menghukum pihak Terlawan untuk membayar biaya perkara; Bahwa, pada hari sidang yang ditetapkan, Pelawan hadir sedangkan Terlawan tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut serta ketidakhadiran Terlawan tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa, Majelis Hakim menasihati Pelawan agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Terlawan, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat perlawanan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pelawan; Bahwa, untuk menguatkan dalil-dalil perlawanan tersebut, Pelawan mengajukan bukti-bukti berupa : 2
A. Surat -
Fotocopi Duplikat Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXXXX, tanggal 12 Desember 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Pasuruan, bermeterai cukup dan telah dicocokkan dan ternyata cocok dengan aslinya (Bukti P-1);
B. Saksi 1) SAKSI 1, umur 25 tahun, agama Islam, pekerjaan kuli bangunan, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, mempunyai hubungan keluarga dengan Pelawan sebagai adik sepupu Pelawan, di bawah sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut: -
Bahwa Pelawan dengan Terlawan setelah menikah tinggal di rumah orang tua Terlawan, kemudian pindah ke rumah orang tua Pelawan dan terakhir di rumah orang tua Terlawan;
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat rumah tangga Pelawan dengan Terlawan berselisih dan bertengkar, menurut saksi mereka rukun dan harmonis;
-
Bahwa antara Pelawan dan Terlawan berpisah tempat tinggal kurang lebih selama 1 tahun, meskipun berpisah Pelawan tetap berusaha untuk rukun kembali, bahkan Pelawan dan Terlawan sudah berjalan berduaan dan setiap minggu Pelawan tetap memberi uang nafkah kepada Terlawan;
-
Bahwa saksi telah berusaha merukunkan kembali, akan tetapi tidak berhasil karena Terlawan takut kepada orangtuanya;
2) SAKSI 2, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pelawan hanya sebagai teman dekat Pelawan, di bawah sumpah telah memberikan keterangan sebagai berikut: -
Bahwa saksi mengetahui Pelawan dengan Terlawan adalah suami istri, setelah menikah tinggal di rumah orang tua Terlawan, kemudian pindah ke rumah orang tua Pelawan dan terakhir di rumah orang tua Terlawan namun belum dikaruniai anak;
-
Bahwa saksi tidak pernah melihat rumah tangga Pelawan dengan Terlawan berselisih dan bertengkar, menurut saksi mereka rukun dan harmonis;
3
-
Bahwa antara Pelawan dan Terlawan berpisah tempat tinggal kurang lebih selama 1 tahun, meskipun berpisah Pelawan tetap berusaha untuk rukun kembali, bahkan Pelawan dan Terlawan sudah berjalan berduaan dan setiap minggu Pelawan tetap memberi uang nafkah kepada Terlawan, namun Terlawan takut kepada orangtuanya; Bahwa, tidak ada bukti dan/atau sesuatu yang akan diajukan lagi oleh
pihak Pelawan, kemudian pada tahap kesimpulan Pelawan tetap pada perlawanannya, selanjutnya mohon agar Majelis Hakim berkenan segera menjatuhkan putusannya; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu yang terjadi di persidangan yang termuat dalam berita acara persidangan dianggap termasuk pula dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan perlawanan Pelawan/Tergugat asal sebagaimana telah terurai di atas; Menimbang, bahwa perlawanan yang diajukan oleh Pelawan/Tergugat asal dalam tenggang waktu sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku oleh karenanya harus dinyatakan diterima; Menimbang, bahwa meskipun demikian Majelis Hakim tetap berusaha memberi nasihat dan pandangan kepada Pelawan agar dapat membina serta membangun kehidupan rumah tangganya kembali dengan rukun dan harmonis, akan tetapi tidak berhasil (vide Pasal 130 HIR juncto Pasal 82 ayat (1) UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang Peradilan Agama); Menimbang, bahwa Pelawan dan Terlawan beragama Islam dan perkawinan mereka dilangsungkan berdasarkan hukum Islam oleh karena itu berdasarkan Pasal 40 dan Pasal 63 Ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 junctis Pasal 14 dan Pasal 1 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-Undang Nomor
3 Tahun 2006 dan Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama berwenang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo; 4
Menimbang, bahwa Terlawan tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, oleh karenanya menurut hukum pembuktian ketidakhadiran yang tanpa didukung oleh legal reasoning yang sah adalah merupakan suatu sikap pengakuan murni dan bulat atau sekurang–kurangnya tidak membantah
terhadap
dalil-dalil
Pelawan,
selanjutnya
pemeriksaan
persidangan dilaksanakan dengan tanpa hadirnya Terlawan (vide Pasal 125 (1) HIR); Menimbang, bahwa dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum, kemudian dibacakan perlawanan Pelawan yang isinya tetap dipertahankan Pelawan; Menimbang, bahwa perlawanan yang diajukan oleh Pelawan pada pokoknya merupakan jawaban dari gugatan Penggugat asal/Terlawan, yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Pelawan dan Terlawan tidak pernah berselisih dan bertengkar, selama berumah tangga hidup rukun dan harmonis; 2. Tidak benar kalau Pelawan kurang dalam memberikan uang nafkah belanja, karena setiap kebutuhan Terlawan selalu Pelawan penuhi; 3. Pelawan dan Terlawan meskipun berpisah satu tahun, Pelawan masih terus berusaha mengajak rukun Terlawan, bahkan Pelawan dan Terlawan sudah pernah berjalan berdua, dan Pelawan setiap minggu masih tetap memberikan uang nafkah kepada Terlawan; 4. Selama ini sebenarnya Terlawan masih mencintai Pelawan, namun Terlawan takut kepada orang tua Terlawan; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil perlawanan tersebut, maka Pelawan telah mengajukan bukti surat (P-1) bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang merupakan akta otentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht), seperti yang digariskan dalam Pasal 165 HIR, sehingga harus dinyatakan telah terbukti bahwa antara Pelawan dengan Terlawan telah terikat oleh suatu perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai; Menimbang, bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam persidangan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Pelawan untuk menghadirkan saksi–saksi dari pihak keluarga dan atau orang dekat dengan Pelawan guna 5
didengar keterangannya (vide Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama juncto Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975) ; Menimbang, bahwa Pelawan telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi di persidangan, di mana keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut memenuhi syarat formil dan materiil pembuktian, oleh karenanya patut untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti 2 (dua) orang saksi dan bukti tertulis bukti P-1 telah terbukti fakta-fakta sebagai berikut : -
Pelawan dan Terlawan selama berumah tangga hidup rukun dan harmonis, tidak pernah kurang nafkah, meskipun berpisah Pelawan berusaha mengajak rukun, bahkan Pelawan dan Terlawan sudah pernah berjalan berdua, dan Pelawan setiap minggu masih tetap memberikan uang nafkah kepada Terlawan;
-
Selama ini sebenarnya Terlawan masih mencintai Pelawan, namun Terlawan takut kepada orang tua Terlawan; Menimbang, bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Pelawan sebagaimana
termuat dalam berita acara persidangan tanpa dan/atau tidak ada bantahan dari bukti lawan (tegen bewijs) karena Terlawan tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dengan demikian Pelawan dianggap mampu membuktikan dalil-dalilnya, sedangkan Terlawan dianggap tidak mampu mempertahankan dalil-dalilnya; Menimbang, bahwa dengan demikian gugatan Penggugat asal/Terlawan harus dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, putusan verstek tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan; Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk dalam bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pelawan; 6
Mengingat,
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum
syar'i yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan perlawanan yang diajukan oleh Pelawan/Tergugat asal dapat diterima; 2. Menyatakan perlawanan terhadap putusan verstek tersebut tepat dan beralasan; 3. Menyatakan oleh karena itu perlawanan yang diajukan oleh Pelawan adalah perlawanan yang benar; 4. Menyatakan membatalkan putusan verstek nomor:1969/Pdt.G/2013/PA.Pas. tanggal 22 Januari 2014; 5. Membebankan kepada Pelawan untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 311.000,00 (tiga ratus sebelas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 2 April 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 2 Jumadil awal 1435 Hijriyah, oleh Drs. Akhmad Khoiron, M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis Hakim, Siti Aisyah, S.Ag. dan Slamet, S.Ag.,S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis Hakim didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. H. M. Yuliani sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan dengan dihadiri oleh Pelawan;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
Hj. Siti Aisyah, S.Ag.
Drs. Akhmad Khoiron, M.H.
Hakim Anggota
Slamet, S.Ag. SH. 7
Panitera Pengganti
Drs. H. M.Yuliani Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran
Rp
30.000,00
2.
Biaya Proses
Rp
50.000,00
3.
Biaya Panggilan
Rp
220.000,00
4.
Redaksi
Rp
5.000,00
5.
Meterai
Rp
6.000,00
J u m l a h:
Rp
311.000,00
8