PUTUSAN Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan perkara gugatan perceraian dan harta bersama antara: PENGGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam,
pekerjaan mengurus rumah
tangga/wiraswasta, beralamat di Kota Pasuruan, sekarang bertempat tinggal di Kota Pasuruan, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada
ELIS
ANDARWATI,
S.H.,
advokat/penasihat
hukum,
berkantor di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 65A Kota Pasuruan, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 26 Agustus
2013, sebagai Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi; melawan TERGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Kota Pasuruan, sekarang bertempat tinggal di Kota Pasuruan, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada YAKUBUS WELIANTO, S.H., M.Hum. dan SAMSOEL ISLAM, S.H., M.H., para advokat pada Kantor Hukum “WELLY & Partners”, berkedudukan hukum di Jalan Mayjen Sungkono No. 116 Kompleks Ruko Darmo Park I Blok 2C No. 5 Surabaya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 17 Oktober 2013, sebagai Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi; Pengadilan Agama tersebut; Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; Telah mendengar keterangan pihak-pihak berperkara serta para saksi di muka sidang; DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 28 Agustus 2013 telah mengajukan gugatan cerai dan harta bersama yang telah 1
didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan dengan Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA Pas. tanggal 28 Agustus 2013 dengan dalil-dalil sebagai berikut: 1. Bahwa Penggugat telah melangsungkan perkawinan dengan Tergugat pada Kamis tanggal 22 Juli 1999 sebagaimana ternyata dari Kutipan akta Nikah Nomor
XXXXXXXXXX yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan
Agama Kabupaten Banyuwangi; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat
dan Tergugat
bertempat tinggal
serumah dan sudah berhubungan layaknya sebagai suami istri di rumah orang tua Tergugat selama 8 ( delapan) bulan, kemudian kontrak di perumahan Pondok Sejati Indah hampir 8 tahun, selanjutnya menempati rumah Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan, yaitu rumah milik bersama sampai saat ini; 3. Bahwa dalam perkawinan
antara Penggugat dengan Tergugat telah
dikaruniai 2 (dua) orang anak, yaitu anak pertama bernama ANAK 1 (umur 13) dan yang kedua bernama ANAK 2
(umur 7 tahun);
4. Bahwa selama masa perkawinan di samping mempunyai dua orang anak juga mempunyai harta bersama yaitu berupa : a. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya
atas nama TERGUGAT di
Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan; b. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko
(Dealer TVS) a.n
TERGUGAT, di Jl. Sukarno Hatta no.63-65 Kota Pasuruan; c. Mobil Kijang Innova
tahun 2012 warna hitam Nopol: N-439-XE a.n.
TERGUGAT; d. Mobil Pick up warna hitam tahun 2008 Nopol: N-9621-WA
a.n
TERGUGAT; e. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol : N-3857-WB a.n,. PENGGUGAT; f. Sepeda motor TVS warna hijau
tahun 2009 Nopol : N-6172-XH a.n
TERGUGAT; 5. Bahwa semula kehidupan
rumah tangga Penggugat
dan Tergugat
harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juli 2001 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi persesilisihan dan pertengkaran, walaupun sebulan setelah menikah pernah terjadi KDRT karena masalah 2
sepele yaitu jika Tergugat bicara dan Penggugat menjawab maka Tergugat terus marah dan langsung memukul tetapi hal itu sudah Penggugat lupakan. 6. Bahwa Tergugat adalah seorang temperamen, kasar (secara phisik dan psikis), otoriter dan selalu berkata Tergugat adalah pemimpin dan Penggugat posessive, dan menjadikan judi kartu, bola dan togel sebagai kegiatan/kerjaan dia sehari hari, yang setiap bulannya beromset puluhan juta rupiah, padahal Penggugat sangat percaya dan bersedia keluar dari pekerjaannya di Bank BRI (sudah pegawai tetap dengan banyak fasilitas sampai pensiun) atas permintaan Tergugat. Penggugat merasa tertipu atas sikapnya (perilakunya sangat baik ketika dengan orang luar yang tidak ada ikatan keluarga, dan sangat buruk sikapnya ketika dengan orang tua, saudara terlebih pada Penggugat); 7. Bahwa mulai tahun ke-3 pernikahan, Penggugat mulai mencari sambilan kerja sendiri, di sela-sela menjaga anak dan intimidasi terus menerus dari Tergugat (yang tidak menginginkan Penggugat bisa mandiri seperti saat dia masih bekerja di BRI), modal sebagian besar dari uang kakak Penggugat yang dititipkan (yang saat itu bekerja di Korea), uang bulanan Penggugat sangat minim, dan itu dia lakukan supaya Penggugat terus lemah dan terus di bawah penguasaan kejamnya; 8. Bahwa Penggugat tidak pernah mengajak berunding setiap keputusan, menjadikan Penggugat pelengkap statusnya dan tidak memperlakukan Penggugat dengan baik, normalnya orang berumah tangga, padahal Tergugat secara biologis (kebutuhan sex) hampir 95 % tidak bisa secara kuantitas (1-3 kali saja dalam setahun), dan selama hampir 12 tahun pihak Penggugat tidak pernah membahas atau menceritakan hal tersebut kepada orang lain. Uang bulanan sangat minim untuk keperluan rumah tangga dan kebutuhan sekolah (bahkan Tergugat tidak pernah tahu urusan sekolah anak A-Z sampai anak ke-1 lulus SD dan anak ke-2 lulus TK); 9. Bahwa selama hampir 8 tahun pernikahan, menjadikan Penggugat mirip “pembantu dan pengasuh” hanya merawat anak, menjaga rumah, tidak bisa bersosialosasi normalnya hidup bermasyarakat, sulit mengunjungi orang tua (di Banyuwangi) dan hanya saat lebaran, mengajak Penggugat hanya karena ada anak untuk dijaga, selebihnya Penggugat seenak hati keluar, menginap, dan Penggugat tidak berhak tanya kemana perginya dan untuk 3
keperluan apa. Ternyata semua itu untuk menutupi perilaku buruknya (berjudi kartu) dengan pindah pindah tempat. Dan ketika kalah berjudi, Penggugat akan menunjukkan
muka dingin, menakutkan, menggebrak
lemari dan sebagainya. Pada bulan April 2008, Tergugat membuka usaha deler TVS, dengan tetap menjalankan kebiasaan berjudinya; 10. Bahwa selama 12 tahun, puluhan kali Penggugat menjadi korban KDRT, secara fisik (menendang, menampar, membawa pisau kecil, dan pisau daging ke leher Penggugat), bahkan sering di mata anak anak, membuat retak tangan Penggugat (akhirnya digips 2 bulan) dan pergi beberapa kali ke dokter tulang dengan naik becak. Secara psikis (menghina
orang
tua/anak orang kere, kata kata kotor: asu, senok, bajingan, otak kebo, beberapa kali menghina agama Islam (sholat ndak ngerti artine, buat apa kamu sholat, dll.), mengucap tak pegat/cerai jadi kere gelandangan, lebih dari 50 kali) dengan volume suara yang keras. Tahun 2011 Penggugat melapor ke kantor polisi karena KDRT, kemudian disepakati damai (mengetahui pihak orang tua Tergugat), tetapi masih saja melakukan kekerasan fisik dan psikis; 11. Bahwa menjadikan agama Islam (yang dia anut sebelum kenal Penggugat) sebagai tameng untuk menutupi perilaku buruknya, untuk memudahkan banyak urusan pribadinya,
99% untuk point point penting pun tidak
menjalankan, bahkan sering menyebut nama seseorang untuk mem-back up perilakunya (kyai atau orang yang punya jabatan); 12. Bahwa sepanjang pernikahan ini Penggugat terus menguatkan mental dan fisik, bagaimana bisa keluar dan lepas dari intimidasi Tergugat. Mulai tahun 2008 Penggugat mulai dan memberanikan diri membantah perkataan Tergugat yang dia anggap tidak benar,Tergugat bisanya hanya memerintah dan menuruti kata katanya, sementara 95% perilaku Tergugat tidak bisa menjadi teladan yang baik untuk Penggugat dan anak anak, tetapi Penggugat tetap tidak berani melawan ketika Tergugat menyakiti secara fisik/badan. Tergugat selalu mangambil keputusan semaunya sendiri, bahkan ketika Penggugat menyampaikan Tergugat untuk membayar pendaftaran dan biaya masuk sekolah (tahun 2012) 2 anak (bersamaan), anak ke-1 masuk SMP, anak ke-2 masuk SD (uang gedung, uang kegiatan, uang pengembangan), Tergugat dengan nada marah tidak mau membayar dan itu menjadi urusan Penggugat, padahal untuk membeli seragam, buku, 4
SPP, dll., Penggugat yang membayar dengan uang bulanan yang sangat minim itu, meski pada akhirnya dibayar oleh Tergugat setelah bertengkar hebat serta
Penggugat mengatakan uang bulanan tidak cukup untuk
semua itu. Tetapi Tergugat akan sangat bangga dan tanpa perhitungan ketika memutuskan pergi berlibur sekeluarga dengan membayar hotel berbintang dengan rate di atas 1 juta/hari, jadi sekitar 1 minggu, Tergugat mengeluarkan biaya puluhan juta untuk bayar hotel, tetapi ketika Penggugat meminta sekali saja untuk biaya pendaftaran sekolah (karena pendaftaran 2 anak sekaligus) atau pun jika ada permintaan sumbangan sekolah, atau sumbangan kematian di sekolah, Tergugat akan sangat perhitungan. Penggugat seringkali mengatakan bahwa apapun konsep dan keputusan hidup kita semua ada konsekwensi di belakangnya, dan harus bertanggung jawab dampak baik dan buruk atas apapun yang kita lakukan/putuskan; 13. Bahwa masalah yang sama bulan Februari tahun 2012, dan membuat Penggugat kehilangan kesabaran, bahwa ketika Tergugat dengan bangga membantu menggugurkan kandungan pegawai, tanpa sepengetahuan Penggugat dan orang tuanya, pergi berdua ke dokter kandungan atau pun ke dukun dukun pijet, kemudian oleh Tergugat dia nikahi secara siri, meskipun akhirnya sekeluarga (Penggugat, orang tua Tergugat, dan orang tua pegawai itu sepakat tidak mengakui), dan pegawai itu diusir oleh orang tua perempuan Tergugat untuk tidak bekerja di tempat Tergugat (Deler TVS) lagi; 14. Bahwa mulai saat itu juga Penggugat menjadi berani melawan, baik secara psikis dan fisik. Ketika Tergugat menghina secara psikis/kata-kata, Penggugat balik menyerang juga secara psikis. Ketika Tergugat menyakiti secara fisik/badan, Penggugat akan balik menyerang secara fisik juga saat Penggugat merasa telah ada yang sakit atau terluka dibadannya. Penggugat juga berani menyampaikan semua kebobrokan perilaku buruk, bahkan soal biologisnya, yang Penggugat pendam selama 12 tahun ke beberapa orang (orang tua Tergugat, orang tua Penggugat, dll.); 15. Bahwa pada pertengahan tahun 2012, Tergugat pernah meminta kalung yang mertua perempuan berikan pada Penggugat saat pertunangan, tetapi tidak Penggugat berikan, bahkan perhiasan yang orang tua Tergugat berikan pada Penggugat saat pernikahan, di bawah penguasaan/disimpan 5
Tergugat. Mulai
sekitar Januari 2013, bahwa segala keperluan/ biaya
urusan rumah tangga dan anak anak telah dipegang langsung oleh Tergugat, pembantu diserahi uang (urusan dapur) per minggu dan ada catatan detailnya, jika ada yang untuk keperluan Penggugat (misal: beli tomat atau sayur untuk Penggugat), pembantu pasti kena komplain/marah tidak boleh pakai uang itu. Tergugat memberi nafkah materi kepada Penggugat 1 juta /bulan (itu pun setelah diancam Penggugat jika tidak memberi akan dilaporkan). Tetapi mulai bulan Juli 2013, Tergugat tidak lagi memberi nafkah materi kepada Penggugat dengan alasan tidak mampu. Kunci mobil disembunyikan, supaya Penggugat tidak bisa memakai, bahkan shampo untuk keramas saja dia sembunyikan, supaya Penggugat tidak bisa memakainya, ketika anak akan keramas menunggu Tergugat datang mengambil shampo di laci yang dia kunci. Padahal Tergugat memiliki beberapa pegawai di Deler TVS, bahkan pegawai/pelacur yang dia nikahi itu juga kembali dipekerjakan lagi di sana sampai sekarang; 16. Bahwa
selama ini Tergugat sering kali mengancam akan membunuh
Penggugat, baik saat berbicara di depan: orang tua Tergugat, orang tua Penggugat dan saudara, pembantu, dan anak anak. Untuk hal itu Penggugat juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Bahkan lebaran kemarin, saat Tergugat mengantar Penggugat pulang kampung ke Banyuwangi, Tergugat mengancam hal yang sama (akan membunuh Penggugat jika mengajukan cerai) di depan orang tua , saudara Penggugat, dan menjadikan ibu Penggugat jatuh pingsan; 17. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut kini antara Penggugat dan Tergugat telah tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 tahun . 18. Bahwa sejak
bulan
Pebruari
2013
sampai saat ini
Penggugat dan
Tergugat sudah tidak ada komunikasi lagi sebagai suami istri, dan sudah tidak melakukan hubungan suami istri kurang lebih selama setahun; 19. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Penggugat
yang demikian ini,
Penggugat sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankan rumah tangganya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Tergugat; 20. Bahwa harta bersama yang telah didapat dalam masa perkawinan sampai saat ini telah dikuasai oleh Tergugat dan belum pernah dibagi; 21. Bahwa agar gugatan ini tidak sia-sia dan dikhawatirkan barang-barang tersebut di atas dipindahtangankan kepada pihak lain maka sudah 6
selayaknya jika Penggugat mohon Kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap barang-barang yang bergerak maupun tidak bergerak sebagaimana tersebut di atas; 22. Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya isi putusan perkara ini secara sukarela oleh Tergugat maka Penggugat juga memohon agar Tergugat dihukum
untuk
membayar
uang
paksa
(dwangsom)
sebesar
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan memenuhi isi putusan, terhitung sejak putusan diucapkan hingga dilaksanakan; 23. Bahwa oleh karena gugatan Penggugat tersebut berdasarkan atas hukum yang ada dan berlaku saat ini, serta didukung oleh adanya alat-alat bukti yang akurat, maka Penggugat mohon putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad) walaupun ada upaya banding atau kasasi; 24. Bahwa
Penggugat mohon agar Tergugat dihukum untuk
membayar
seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; 25. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q Majelis Hakim
Pengadilan Agama
Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut : Primair: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat kepada Penggugat; 3. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 4. Menyatakan barang-barang tersebut di atas yaitu: a. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya atas nama TERGUGAT di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan; b. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko (Dealer TVS) a.n TERGUGAT di Jl Sukarno Hatta no.63-65 Kota Pasuruan; c. Mobil Kijang Innova tahun 2012 warna Hitan Nopol: N-439-XE a.n. TERGUGAT; d. Mobil Pick up warna Hitam tahun 2008 Nopol: N- 9621-WA a.n TERGUGAT; 7
e. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol: N-3857-WB a.n. PENGGUGAT. f. Sepeda motor TVS warna hijau tahun 2009 Nopol: N-6172-XH a.n TERGUGAT; Adalah barang gono gini yang harus dibagi dua sebagaimana hukum yang berlaku; 5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan terhadap barang gono-gini tersebut di atas; 6. Menghukum kepada Tergugat untuk membayar uang Dwangsom sebesar Rp1.000.000,00 ( satu juta rupiah); 7. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad) walaupun ada upaya banding atau kasasi; 8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini; Subsidair: Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya. Menimbang, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir, dan Majelis Hakim telah mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh proses mediasi dengan mediator Drs. Zainal Arifin, M.H., sebagaimana laporan mediator tanggal 25 September 2013 akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim membacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat memberikan jawaban sebagai berikut: Dalam Konvensi 1. Benar Penggugat dan Tergugat sebagai suami istri; 2. Benar mengenai tempat tinggal Penggugat dan Tergugat; 3. Benar, Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak; 4. Tidak benar ada harta bersama dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat dengan alasan: a. Tanah dan rumah di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan adalah pemberian orang tua Tergugat; 8
b. Tanah dan bangunan toko (Dealer TVS) adalah pemberian orang tua Tergugat; c. Mobil Kijang Innova Nopol: N-439-XE milik kakak Tergugat a.n. Sutirta; d. Mobil pick up Nopol: N- 9621-WA pembelian kakak Tergugat tetapi a.n TERGUGAT; e. Sepeda motor TVS Nopol: N-3857-WB
adalah milik inventaris toko
yang diatasnamakan PENGGUGAT; f.
Sepeda motor TVS Nopol: N-6172-XH milik inventaris toko yang diatasnamakan TERGUGAT;
5. Benar
terjadi
pertengkaran
masalah
penampilan
Penggugat
yang
berpakaian ketat tidak mau diingatkan, sedangkan terjadi KDRT tidak benar; 6. Tidak benar mengenai sikap Tergugat yang dikatakan sangat buruk; 7. Tidak benar tuduhan mengenai uang bulanan yang minim dan melemahkan Penggugat; 8. Tidak benar, Tergugat telah memberikan uang untuk keperluan rumah tangga secukupnya sesuai dengan kemampuan Tergugat; 9. Benar Tergugat sering keluar rumah tetapi untuk urusan kerja; 10. Benar terjadi KDRT pemukulan Tergugat terhadap Penggugat; 11. Benar, tetapi tidak bertujuan untuk mem-back-up karena kyai itu memang bapak angkat Tergugat; 12. Tidak benar, Tergugat sebagai suami telah memberikan uang kepada Penggugat sebagai istri, selebihnya urusan Penggugat sebagai istri; 13. Benar mengenai hubungan Tergugat dengan pegawai perempuan; 14. Benar Penggugat berani melawan kepada Tergugat; 15. Tidak benar soal kalung, dan benar soal menyerahkan urusan kepada pembantu; 16. Tidak benar, Tergugat berbicara dengan baik; 17. Benar tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 tahun 4 bulan; 18. Benar sejak Februari 2013 sudah tidak ada komunikasi lagi; 19. Benar, Tergugat juga menghendaki perceraian; 20. Tidak benar ada harta bersama sebagaimana didalilkan Penggugat dalam gugatannya;
9
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah mengajukan replik dan duplik yang isi pokoknya sebagaimana tercatat dalam berita acara sidang; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalilnya Penggugat telah mengajukan alat bukti berupa: A. Surat 1. Fotokopi bukti Kutipan Akta Nikah Nomor XXXXXXXXXX tanggal 22 Juli 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-1.; 2. Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) rumah Pondok Surya Kencana, tanggal 1 Februari 2013, tanpa aslinya bermeterai cukup, bukti P-2.; 3. Foto perempuan di Daeler, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-3.; 4. Foto Daeler TVS di Jl. Sukarno Hatta dari dekat, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-4.; 5. Foto rumah Pondok Surya Kencana, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-5.; 6. Foto mobil Innova, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-6.; 7. Foto sepeda motor TVS yang digunakan Tergugat, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-7.; 8. Foto sepeda motor TVS yang digunakan Penggugat, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-8.; 9. Foto Daeler TVS di Jl. Sukarno Hatta dari jauh, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-9.; 10. Fotokopi Tanda Bukti Lapor KDRT bertanggal 7 November 2013, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P10.; 11. Fotokopi Buku Tabungan Bank Syariah Mandiri Cabang Pasuruan atas nama Najib Apriyanto, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-11.;
10
12. Fotokopi Perincian dari Bank atas nama Najib Apriyanto, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P12; 13. Fotokopi Surat Kuasa darI Najib Apriyanto kepada PENGGUGAT untuk menjual sebidang tanah dibuat di depan Notaris Eko Ismanto pada tanggal 31 Juli 2013, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-13; 14. Foto paha setelah terjadi KDRT, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-14; 15. Foto lengan setelah terjadi KDRT, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-15; 16. Fotokopi Visum et Repertum
tanggal 8 November 2013, telah
dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P16; 17. Fotokopi Surat Pernyataan tanggal 10 Februari 2011, tanpa aslinya bermeterai cukup, bukti P-17; 18. Foto mobil pickup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-18; 19. Fotokopi perincian belanja harian, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-19; 20. Fotokopi Surat dari Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur KB Samsat Pasuruan Nopol: N 9621 WA atas nama Mochammad Sutiono jenis Pick Up. Warna hitam Tahun/cc : 2008 / 1468, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-20; 21. Fotokopi informasi Data Kendaraan Bermotor Nomor Polisi : N-1246-X nama Pemilik : Mochammad Sutiono Jenis kendaraan Minibus, warna kendaraan Hitam Metalik Tahun Pembuatan 2006, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-21; 22. Fotokopi surat dari Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur KB Samsat Pasuruan Nopol: N 0439 XE atas nama Sutirta jenis Minibus. Warna hitam metalik Tahun/cc 2012 / 1998, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-22; 23. Fotokopi Surat Tanda Kendaraan Bermotor No. N 1524 XE Nama Pemilik: Dewi Nur Sugiati, Merk Suzuki, Type AV1414F DX (4X2) Jenis Mobil Penumpang, Model Minibus, Tahun/CC
2013/1373, Warna KB 11
Abu-abu Metalik, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-23; 24. Fotokopi PT.United Motors Centre, Suzuki bukti Setoran Pembelian Kendraan No. 1113484, Nama penyetor: Mochamad Laras basori tanggal 25 Nopember 2013, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-24; 25. Fotokopi Berita Acara Serah Terima unit Barang/Kendaraan yang dibeli dengan menggunakan fasilitas pembayaran dari PT. Oto Multiartha kepada Mochamad Laras Basori berdasarkan perjanjian Pembayaran Konsumen Nomor 10-323-13-005573 tanggal 19 Nopember 2013 Suzuki Ertiga Double Blower, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-25; 26. Fotokopi Perjanjian Pembiayaan Konsumen yang ditandatangani oleh KREDITOR PT. Oto Multiartha yang berkedudukan di Jakarta, dengan kantor Cabang sebagaimana termuat dalam pasal 13 Perjanjian ini dan DEBITOR adalah sebagaimana termuat dalam pasal 13 perjanjian ini, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermaterai cukup, bukti P-26; 27. Fotokopi Surat Tanda Kendaraan Bermotor No. P 8864
VG Nama
Pemilik: Mochamad Laras Basori, Merk Mitsubushi, Type L3000 PB-R 1X2 MT Jenis Mobil Barang, Model Pick Up, Tahun pembuatan 2013, Warna TNKB Hitam, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-27; 28. Fotokopi Tanda Terima Jaminan Pembelian Sementara No. T 470-21320 tanggal 8 Desember 2013 dari Mochamad Laras basori sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada Auto 2000 Malang dan Kwitansi No.BW. 2132225/AR sudah terima dari Mochamad Laras Basori tunai Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) tanggal 19 September 2013 kepada PT Mayangsari Berlian Motor Banjuwangi, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti P-28;
B. Saksi 1. Sarinah binti Arjodikromo, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh tani, bertempat tinggal di Dusun Aseman, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: 12
bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah ibu kandung Penggugat; bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang teah dikruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2; bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah, tetapi sudah pisah ranjang selama 1 tahun; bahwa Penggugat sering mengeluh kepada saksi bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering bertengkar, Tergugat pernah mengancam Penggugat dengan pisau, Tergugat berwatak keras dan sering memukul; bahwa saksi pernah melihat pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat ketika berada di rumah orang tua Tergugat; bahwa saksi sudah menasihati Penggugat dan Tergugat agar tidak sampai bercerai, tetapi Penggugat tetap minta bercerai; bahwa saksi mendengar dari Penggugat mengenai harta bersama Penggugat
dan Tergugat yaitu rumah yang dibeli oleh Tergugat
setelah Penggugat dan Tergugat mempunyai 2 anak, toko, dan 2 mobil, sedangkan tempat usahan salon itu dibeli patungan Penggugat dan kakak Penggugat; 2. Muhammad Laras Basori bin Semaji, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Dusun Aseman, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah kakak kandung Penggugat; bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang teah dikruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2; bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah; bahwa
Penggugat
pernah mengeluh
bahwa
Tergugat
sering
melakukan KDRT; bahwa saksi tidak pernah melihat sendiri atas tindakan KDRT yang dilakukan Pergugat kepada Penggugat; bahwa saksi pernah dikeluhi oleh Penggugat setelah terjadi pertengkaran
disertai
ancaman
Tergugat
kepada
Penggugat, 13
langsung saat itu saksi menelepon Tergugat dan dibenarkan kejadian tersebut, lalu saksi mengingatkan agar tidak diulangi lagi; bahwa saksi sudah mendamaikan pada waktu lebaran yang lalu, tetapi Penggugat tetap minta bercerai; bahwa saksi mendengar dari Penggugat mengenai hata bersama Penggugat dan Tergugat antara lain adalah rumah dan dealer, tetapi saksi tidak pernah melihat akta harta-harta tersebut; bahwa tempat salon itu dibeli tahun 2008 modal gabungan Penggugat dan saksi, modal Penggugat Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan modal Saksi Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), kurangnya ditutup dengan menggadaikan sertifikat 3. Tatik Rahayu
binti Pratikto, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan
pembantu rumah tangga, bertempat tinggal di Desa Semambung, Kecamatan
Purworejo,
Kota
Pasuruan,
di
bawah
sumpahnya
memberikan keterangan sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah pembantu rumah tangga Penggugat dan Tergugat; bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2; bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal serumah; bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering bertengkar masalah anak, uang, atau yang lain; bahwa saksi tidak pernah melihat pertengkaran sampai Tergugat memukul Penggugat; bahwa saksi pernah melihat saat terjadi pertengkaran Tergugat memegang pisau dapur; Penggugat dan Tergugat mempuyai rumah dan mobil avanza Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya, Tergugat telah mengajukan alat bukti berupa : A. Surat 1. Fotokopi Akta Hibah No.50/2009, bukti harta berupa rumah sesuai Hak Guna Bangunan No.362/Kelurahan Bangilan merupakan harta asal dari orang tua Tergugat, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-1; 14
2. Fotokopi
Sertipikat
HGB/
Bangilan;
(harta
asal
diatasnamakan
TERGUGAT dari Hibah orang tuanya Liem Kok King alias Jamanto), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-2; 3. Fotokopi SPPT PBB 2013 an. WP Yamanto (atas nama orang tua Tergugat), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-3; 4. Fotokopi Akta Jual Beli 108/2013 Tanah hak Milik No.1802/Gentong yang dilakukan oleh istri dengan persetujuan suami dalam akte ditulis dengan harga Rp.152.000.000,- akan tetapi tanah tersebut dijual dan diterima uang sebesar Rp.250.000.000,- nanti akan dibuktikan dari keterangan hasil penjualan untuk Down Payment/uang muka pembelian ruko untuk salon sekarang ditempati Penggugat, Tergugat tidak dapat menunjukkan akta aslinya, bermeterai cukup, bukti T-4; 5. Fotokopi Perjanjian Jual beli dibuat di hadapan Eko Ismanto, SH. Notaris di Pasuruan No. 48, untuk pembelian Ruko untuk salon, Tergugat tidak dapat menunjukkan akta aslinya, bermeterai cukup, bukti T-5; 6. Fotokopi Sertifikat HM 1359/ Gentong, an.Tergugat dipinjam namanya, uang pembayaran dari ambil bahan bangunan dari Toko Sliper dan ini sesuai dihubungkan dengan bukti T.8, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-6; 7. Fotokopi Surat Mendirikan Bangunan (IMB) di atas tanah HMI 1359/ Gentong, untuk Sutirta (saudara Tergugat), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-7; 8. Fotokopi Kwitansi pembayaran rumah di Perum PSK I (C-12 LT 180, LB 100 M2), telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-8; 9. Fotokopi SPPT PBB tanah HM No. 1359 tahun 2013, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-9; 10. Fotokopi Akta Jual No. 150/CD/VIII/2004, tanggl 19-8-2004, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-10; 11.a Fotokopi Bukti kepemilikan Kendaraan N 8918 W/2008 berubah menjadi N 9621 WA, an. Kontrak Pembayaran PT OTO Multiartha di Malang No. CF-321-08-00798 an. Sunaryo (saudara Tergugat), dalam BPKB an. Tergugat karena dipinjam nama karena adanya pajak kendaraan progresif, perolehannya yang membayar dan membeli adalah 15
Sunaryo sesuai print out melalui kredit PT OTO Multiartha Finance di Malang, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-11a; 11. b Fotokopi kontrak pembayaran PT. Oto Multi Artha di Malang no. CF321-08-00798 an. Sunaryo (saudara Tergugat) dalam BPKB an. Tergugat karena dipinjam nama karena adanya pajak kendaraan progresif, perolehannya yang membayar dan membeli adalah Sunaryo sesuai print out melalui kredit PT. Oto Multi Artha Finance di Malang, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai, bukti T11b; 11.c Fotocopi surat tanda bukti kendaraan N 9621 WA, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-11c; 12. a Fotokopi Bukti kepemilikan kendaraan Grand New Innova GM/T, tahun 2012 Penumpang, dengan BPKB atas nama Pemiliknya Sutirta (saudara Tergugat) Nopol N 439 XE telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-12a; 12.b Perolehannya yaitu dengan melakukan pembelian melalui BCA Finance dengan Nopol 439 XE sesuai bukti keterangan lunas No. 987051-SKL-001 tertanggal 8 April 2013, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-12b; 12.c Fotokopi STNK N 439 XE, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-12c; 13. a,b,c Fotokopi SMS yang dilakukan oleh Penggugat dengan No.HP 082157942006
yang
bersifat
menista
terhadap
Tergugat,
telah
dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-13; 14. Fotokopi Kutipan Akta Nikah untuk Suami No.377/65/VIII/1999, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-14; 15. Fotokopi Surat Keterangan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Timut Resort Pasuruan Kota bahwa kendaraan dengan Nopol: N 1524 XE atas nama Dewi Nur Sugiati Jenis Mob.Penumpang /Minibus Suzuki/AV1414F DX (4X2)M/T abu-abu Metalik tahun cc: 2013, telah dicocokkan dan sesuai aslinya serta bermeterai cukup, bukti T-15;
B. Saksi 16
1. SAKSI 1, umur 71 tahun, agama Konghucu, pekerjaan--, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah ayah kandung Tergugat; bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah dikaruniai 2 anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2; bahwa Penggugat dan Tergugat masih tinggal dalam satu rumah, namun sudah pisah ranjang selama lebih kurang 1 tahun; bahwa saksi mendengar Penggugat dan Tergugat sering bertengkar, namun saksi tidak mengetahui penyebabnya; bahwa pernah ada pegawai yang dicemburui oleh Penggugat dahulu kumpul satu kerja dengan Tergugat, tetapi sekarang saksi tidak mengetahuinya lagi; bahwa menurut saksi tidak ada permasalahan ekonomi; bahwa saksi pernah mengasih modal usaha untuk mereka sebesar Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) untuk usaha jual beli sepeda motor sekitar tahun 2006; bahwa yang berperan mengendalikan usaha tersebut adalah Penggugat, setelah dikasih modal usahanya hancur tidak ada kelanjutannya sampai tidak bisa beli rumah; bahwa rumah di PSK punya Sutirta (saudara Tergugat), kemudian dipinjamkan kepada Penggugat dan Tergugat, sampai sekarang; bahwa dahulu Penggugat bekerja di BRI, setelah menikah disuruh keluar dari BRI oleh Tergugat; bahwa akibat pertengkaran Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tidur selama 1 tahun, sudah tidak ada komunikasi dengan baik meskipun tinggal serumah; bahwa saksi sudah menasihati Tergugat agar tidak sampai bercerai, tetapi tidak berhasil; bahwa saksi mendengar dari Tergugat mengenai harta bersama yang dimiliki Penggugat dan Tergugat yaitu 2 buah rumah yang 1 punya sdr. Sutirta dan 1 punya menantu, mempunyai 2 orang anak dan Toko; 17
bahwa saksi mengetahui Penggugat membuka salon, tempat salon dibeli patungan Penggugat dan kakak Penggugat, Penggugat mempunyai tanah di Banyuwangi kemudian dijual untuk membeli tempat usaha salon itu; 2. SAKSI 2, umur 43 tahun, agama Katolik, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: bahwa saksi adalah kakak kandung Tergugat; bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, telah dikaruniai 2 orang anak bernama ANAK 1 dan ANAK 2; bahwa semula Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua saksi selama 1 tahun, selanjutnya kontrak di Pondok Indah selama 4 tahun, waktu itu Tergugat bekerja mambantu orang tua saksi di toko, kemudian mereka tinggal di rumah saksi (PSK) yang kebetulan pada saat itu rumah saksi kosong; bahwa Penggugat dengan Tergugat masih satu rumah tapi pisah ranjang kurang lebih selama 1 tahun, Penggugat dengan Tergugat sering bertengkar penyebabnya tidak puas, kurang enak mungkin masalah keuangan; bahwa
saksi
pernah
mendengar
ada
pegawai
wanita
yang
dicemburui oleh Penggugat; bahwa saksi pernah mendengar Penggugat dianiaya oleh Tergugat; bahwa menurut saksi tidak ada masalah ekonomi; bahwa saksi mengetahui Tergugat sering main judi, saksi tidak pernah mencampuri urusan rumah tangga mereka, akan tetapi saksi keberatan menyangkut rumah tangga saksi yang mengatakan penyakit yang tidak pernah disembuhkan; bahwa orang tua saksi pernah memberi modal usaha untuk mereka sebesar Rp.800.000.000,-(delapan ratus juta rupiah) untuk usaha jual beli sepeda motor sekitar tahun 2006; bahwa yang berperan mengendalikan usaha tersebut adalah Penggugat, setelah dikasih modal usahanya hancur tidak ada kelanjutannya;
18
bahwa rumah di PSK dibangun oleh saksi kemudian dipinjamkan kepada Penggugat dan Tergugat; bahwa pekerjaan Penggugat dahulu di BRI setelah menikah disuruh keluar oleh Tergugat; bahwa saksi sudah menasihati Tergugat agar tidak sampai bercerai, tetapi tidak berhasil; bahwa saksi tidak mengetahui harta bersama Penggugat dengan Tergugat, adapun Tanah dan Rumah di Perum Pondok Surya kencana I Blok C.No.12 Pasuruan adalah milik saksi, Dealer TVS adalah milik orang tua saksi, Mobil Kijang Innova nopol N-439-XE milik saksi, Mobil pick up nopol N-9621-WA pembelian saksi tapi atas nama TERGUGAT, Sepeda Motor TVS nopol N-3875-WB milik inventaris toko yang di atas namakan PENGGUGAT dan sepeda Motor TVS nopol
N-6172-XH milik inventaris toko yang di atas
namakan TERGUGAT; bahwa setahu saksi Penggugat membeli tanah dan Toko sekitar 2 tahun lalu; 3. SAKSI 3, umur 56 tahun, agama Katolik, pekerjaan developer, bertempat tinggal di Kota Pasuruan, di bawah sumpahnya memberikan keterangan sebagai berikut: bahwa saksi mengenal Penggugat dengan Tergugat ketika mereka tinggal di Perumahan PSK; bahwa betul bukti T-4 mengenai tanah hak milik, yang dibeli oleh Tergugat; bahwa setahu saksi sertipikat HMI 1356/ Gentong atas nama Tergugat untuk dipinjam namanya, uang pembayaran diambil dari bahan bangunan dari Toko Sliper dan ini sesuai dengan bukti T.8; bahwa pembangunan rumah tersebut uang pembayarannya diambil dari bahan bangunan dari Toko Sliper (Sutirta) sebagai pembelian rumah dari perumahan PSK I; bahwa transaksi jual beli rumah PSK sekitar tahun 2004 tersebut diatasnamakan
Tergugat,
senilai
Rp.180.000.000,00
(seratus
delapan puluh juta rupiah), yang dibayar oleh Sdr. Sutirta;
19
bahwa sebelum membangun rumah tersebut IMB nya sudah diurus atas nama Sdr. Sutirta, ketika tanah belum ada bangunannya; bahwa
benar
bukti
T-8
dibuat
dengan
tanggal
baru
dan
ditandatangani saksi; bahwa benar bukti T-4 adalah akta jual beli 108/2013 tanah hak Milik No.1802/ gentong tanah kosong milik Penggugat dengan persetujuan Tergugat, tanah tersebut dijual Rp.250.000.000,00
dan diterima
uangnya Rp.250.000.000,00 untuk menghindari pajak dalam akta jual beli ditulis dengan harga Rp.152.000.000,00 sebagai uang muka untuk pembelian Ruko untuk salon yang ditempati oleh Penggugat; bahwa yang membeli Ruko adalah Penggugat dan keluarga Penggugat kepada saksi dibayar pertama Rp.100.000.000,00 yang dicicil dua kali cicilan Rp.60.000.000,00 dan 40.000.000,00 setelah ditukar tambah dengan saksi, kemudian ruko salon tersebut di KPR kan ke Bank Mandiri Syari’ah Rp.350.000,00 oleh Penggugat atas nama karyawan saksi bernama Najib (pinjam nama) saksilah yang menerima sejumlah uang tersebut, sedangkan ruko salon ditempati oleh Penggugat, jadi Ruko tersebut atas nama Sdr. Najib; bahwa yang membayar angsuran di Bank adalah Penggugat; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah melakukan pemeriksaan setempat yang hasilnya sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang di tempat pada tanggal 16 April 2014; Menimbang, bahwa atas permohonan sita jaminan yang diajukan oleh Penggugat telah dijatuhkan Penetapan Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA.Pas. bertanggal 16 April 2014 yang pada pokoknya menolak permohonan sita jaminan tersebut; Menimbang,
Penggugat
dan
Tergugat
masing-masing
telah
menyampaikan kesimpulan yang isinya sebagaimana telah dicatat dalam berita acara sidang; Menimbang, untuk mempersingkat uraian putusan ini segala yang dicatat dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Dalam Konvensi 20
Menimbang,
bahwa
maksud
dan
tujuan
gugatan
Penggugat
sebagaimana telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka (13) juncto Pasal 2 angka (3) Peraturan Mahkamah Agung RI. No. 1 tahun 2008, para pihak yang bersengketa di Pengadilan Agama harus mengikuti prosedur penyelesaian perkara dengan cara mediasi, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasar bukti P-1 sebagai bukti otentik, terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri sah, yang perkawinannya dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 1999 sesuai Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXXXXXXX tanggal 22 Juli 1999 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, sehingga istri dan suami memiliki legal standing untuk bertindak sebagai Penggugat dan Tergugat dalam perkara gugatan perceraian a quo; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya mendalilkan alasan bahwa antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat temperamen, kasar secara fisik dan psikis terhadap Penggugat, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat telah tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri selama kurang labih 1 tahun; Menimbang, bahwa Tergugat telah menyampaikan jawaban yang pada pokoknya mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil Penggugat tentang terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus, akibatnya antara Penggugat dan Tergugat telah tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri selama 1 tahun 4 bulan; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto Pasal 174 HIR, pengakuan Tergugat di depan sidang yang mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mengikat dan sempurna (volledig en bindende bewijskracht); Menimbang, bahwa di samping bukti pengakuan dari Tergugat tersebut juga masih didukung bukti P-3, P-10, P-14, P-15 dan P-16 yang merupakan bukti photo, bukti surat dari kepolisian dan bukti visum et repertum di mana bukti tersebut juga tidak dibantah oleh Tergugat, sehingga Penggugat dapat membuktikan dalil-dalil gugatannya; 21
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 76 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah mendengar keterangan saksi-saksi dari keluarga atau orang dekat Penggugat dan Tergugat; Menimbang,
bahwa
saksi-saksi
Penggugat
bernama
Sarinah,
Muhammad Laras Basori dan Tatik Rahayu yang pada pokoknya menerangkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi sudah menasihati agar tidak bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa Tergugat menghadirkan 2 orang saksi bernama Yamanto dan Sutirta yang pada pokoknya menerangkan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, saksi sudah menasihati agar tidak bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi tersebut telah bersesuaian dan mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan Tergugat dikorelasikan dengan bukti-bukti diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: -
bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus menerus akibatnya antara Penggugat dan Tergugat tidak ada komunikasi dan tidak melakukan hubungan suami istri sekurangnya selama 1 tahun 4 bulan;
-
bahwa Penggugat tetap pada gugatannya untuk bercerai, dan Tergugat juga menghendaki perceraian karena perselisihan dan pertengkaran sudah berlangsung cukup lama dan tidak ada solusi untuk bisa mendamaikannya;
-
bahwa antara Penggugat dengan Tergugat pisah ranjang sekurangnya selama 1 tahun 4 bulan, dan Penggugat bersikukuh untuk bercerai;
-
bahwa Pengadilan Agama Pasuruan telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat, baik melalui Mediasi maupun Majelis Hakim, namun upaya tersebut tidak berhasil;
-
bahwa Majelis Hakim juga telah memberikan kesempatan cukup waktu kepada Tergugat untuk melakukan upaya agar dapat rukun lagi, namun tetap tidak berhasil; 22
-
bahwa sikap Penggugat di persidangan, sejak awal sampai akhir, tetap pada pendiriannya tidak mau rukun lagi dengan Tergugat, sedangkan Tergugat tidak keberatan bercerai apabila Penggugat tetap bersikukuh untuk bercerai; Menimbang,
bahwa berdasar fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan
adanya perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga, oleh sebab itu dalil-dalil gugatan Penggugat tentang adanya perselisihan dan pertengkaran terus-menerus antara Penggugat dan Tergugat dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga telah terbukti; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, tujuan perkawinan sebagaimana maksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah sulit diwujudkan oleh Penggugat dan Tergugat, karena Penggugat dan Tergugat sebagai unsur pendukung membentuk rumah tangga tersebut sudah tidak ada kehendak untuk mewujudkannya, bahkan menghendaki putusnya perkawinan, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa doktrin hukum Islam dalam Kitab Ghayatul Maram disebutkan: Artinya : Jika istri sudah sangat tidak senang kepada suaminya, maka Hakim boleh menjatuhkan talak suami tersebut; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang mendalilkan alasan antara Penggugat dan Tergugat terus menerus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan rukun lagi dalam rumah tangga telah terbukti, sehingga gugatan cerai tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junctis Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam di Indonesia; Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat tersebut cukup beralasan 23
sehingga patut dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Gading rejo, Kota Pasuruan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan yaitu Kantor Urusan Agama Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa dalam gugatan perkara a quo juga mengajukan gugatan harta bersama sebagaimana petitum angka 4 dalam gugatan Penggugat bertanggal 28 Agustus 2013 yang ditandatangani oleh kuasa hukum Penggugat, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 Agustus 2013; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 86 Ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, gugatan cerai yang diajukan bersama dengan gugatan harta bersama tersebut telah memenuhi syarat formil peraturan perundang–undangan, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat dapat menerima dan mempertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa selama masa perkawinan dengan Tergugat telah diperoleh harta bersama berupa : 1. Sebuah tanah berdiri rumah di atasnya di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan atas nama TERGUGAT; 2. Sebuah tanah berdiri di atasnya bangunan toko (Dealer TVS) di Jl. Sukarno Hatta no. 63-65 Kota Pasuruan atas nama TERGUGAT; 3. Mobil Kijang Innova tahun 2012 warna hitam Nopol N-439-XE atas nama TERGUGAT; 4. Mobil Pick up warna hitam tahun 2008 Nopol N-9621-WA
atas nama
TERGUGAT; 24
5. Sepeda motor TVS warna biru tahun 2008 Nopol N-3857-WB atas nama PENGGUGAT; 6. Sepeda motor TVS warna hijau tahun 2009 Nopol N-6172-XH atas nama TERGUGAT; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan dalam hukum positif (ius constitutum), barang siapa yang mendalilkan adanya suatu hak maka ia harus membuktikan adanya hak tersebut. Semua alat bukti atau fakta yang diajukan di persidangan harus bernilai sebagai alat bukti yang sah sebagaimana yang diatur dalam pasal 164 HIR.selain itu bukti yang diajukan harus mampu membuktikan fakta konkrit yang langsung berkaitan dengan pokok perkara (secundum allegata judicare); Menimbang, bahwa terhadap gugatan harta bersama tersebut pada angka (5) dan (6), Tergugat dalam duplik bertanggal 30 Oktober 2013 secara tegas menyatakan tidak menyangkal dan/atau tidak mempermasalahkan harta tersebut, oleh karenanya dalil tersebut dinyatakan telah terbukti; Menimbang,
bahwa
untuk
membuktikan
dalil–dalil
gugatannya
Penggugat telah mengajukan alat bukti P-1 s.d P-28 serta 3 orang saksi; Menimbang, bahwa terhadap bukti P-1 telah dipertimbangkan di atas, bukti P-2 merupakan surat pemberitahuan pajak terhutang pajak bumi dan bangunan atas nama wajib pajak sdri. Yuliani, telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, isi bukti tersebut menerangkan bahwa wajib pajak adalah orang yang memiliki rumah dan bangunan asal sebelum adanya peralihan
hak
(zakelijke
levering)
kepada
Tergugat,
sejalan
dengan
Yurisprudensi MARI nomor 767 K/Sip/1970 Tanggal 13 Maret 1971 bahwa surat keterangan pajak bukan merupakan bukti kepemilikan, karena sering terjadi bahwa pada surat keterangan pajak masih tetap tercantum nama pemilik tanah yang lama padahal tanahnya sudah menjadi milik orang lain, oleh karenanya alat bukti tersebut tidak ada relevansi dengan bukti kepemilikan, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa terhadap bukti P-3 sd. P-9, P-14, P-15 dan P-18 merupakan bukti foto telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, mengenai bukti tersebut tidak sesua sebagaimana maksud ketentuan Pasal 164 HIR, 1866 KUH Perdata dan dalam Pasal 184 KUHAP belum mewadahi mengenai berbagai pendukung alat bukti melalui data elektronik semisal foto, oleh karenanya harus dikesampingkan; 25
Menimbang, bahwa bukti P-20 sd. P-22 merupakan bukti surat telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan bahwa Tergugat adalah wajib pajak atas kendaraan bermotor Nopol N 9621 WA, jenis Pick Up, warna hitam Tahun 2008 dan kendaraan Minibus Nopol N 1246 X, warna Hitam Metalik Tahun 2006 dan kendaraan Minibus Nopol N 0439 XE Warna hitam metalik Tahun 2012, bukti wajib pajak tersebut bukan sebagai bukti kepemilikan yang sah suatu kendaraan bermotor, oleh karenanya bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti P-23 merupakan bukti surat telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan bahwa Pengugat adalah wajib pajak atas kendaraan bermotor Nopol N 1524 XE Merk Suzuki, Type AV1414F DX (4X2) Jenis Minibus, Tahun 2013, warna abu-abu metalik bukti wajib pajak tersebut bukan sebagai bukti kepemilikan yang sah suatu kendaraan bermotor, oleh karenanya bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti P-24 sd. P-28 merupakan bukti surat telah bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan proses pembelian mobil suzuki dan Mitsubushi oleh Mochamad Laras basori, bukti tersebut tidak ada relevansinya dan tidak berkaitan dengan pokok perkara, oleh karenanya bukti tersebut harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa di samping bukti surat tersebut di atas, Penggugat juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi, di mana ketiga orang saksi tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Penggugat, sedangkan untuk mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat tentang harta bersama secara formil harus mengacu kepada hukum acara perdata umum yakni tidak ada hubungan keluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan yang lurus, tidak ada hubungan kerja dengan salah satu pihak dengan menerima upah, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 144 ayat 2 HIR) sehingga keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat formil pembuktian, oleh karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti dalam perkara harta bersama, oleh karena itu harus di kesampingkan; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil bantahannya Tergugat mengajukan alat bukti T-1 s.d T-14 serta 3 orang saksi; Menimbang, bahwa bukti T-1 dan T-2 merupakan bukti akta otentik bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa telah terjadi peralihan hak dengan cara hibah dari ayah kandung Tergugat kepada 26
Tergugat, bukti tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan sempurna (volledig en bindende bewijskracht) dan tidak dibantah oleh pihak Penggugat, dengan demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti T-3 merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bukti setoran pajak, bahwa surat keterangan pajak bukan merupakan bukti kepemilikan, oleh karenanya alat bukti tersebut tidak ada relevansi dengan bukti kepemilikan, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti T-4 dan T-5 merupakan bukti akta otentik bermeterai cukup, tidak dapat menunjukkan akta aslinya yang menerangkan bahwa telah terjadi perjanjian jual beli tanah hak milik No.1802/Gentong untuk pembelian Ruko dihadapan notaris Eko Ismanto, SH. yang berdomisili hukum di Kota Pasuruan, meskipun Penggugat Rekonvensi tidak dapat menunjukkan akta aslinya, bukti tersebut telah diakui oleh Tergugat Rekonvensi, maka sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto Pasal 174 HIR, bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti T-6 merupakan bukti akta otentik bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa tanah dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong atas nama Tergugat, bukti tersebut mempunyai kekuatan mengikat dan sempurna (volledig en bindende bewijskracht) dan tidak dibantah oleh pihak Penggugat, dengan demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti T-7 merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa Surat Mendirikan Bangunan (IMB) di atas tanah HM 1359/ Gentong adalah atas nama Sdr. Sutirta (kakak kandung Tergugat), bahwa surat keterangan tersebut bukan merupakan bukti kepemilikan, oleh karenanya alat bukti tersebut tidak ada relevansi dengan bukti kepemilikan, sehingga harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa bukti T-8 merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bahwa jumlah pembayaran pembangunan rumah Perum PSK I sebagaimana yang tertera pada kwitansi bukan bukti akta otentik, dan bukti pembayaran tersebut dibantah oleh pihak Penggugat, dengan demikian Tergugat tidak dapat membuktikan dalil bantahannya, oleh karenanya harus ditolak; 27
Menimbang, bahwa bukti T-11a, T-11b, T-11c merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan bukti kepemilikan kendaraan N 8918 W berubah menjadi N 9621 WA yang dibeli oleh Sdr. Sunaryo dengan melakukan kontrak Pembayaran pada PT. Oto Multiartha di Malang No. CF-321-08-00798 sesuai print out melalui kredit, bukti tersebut merupakan kontrak perjanjian jual beli sah secara kredit, oleh karenanya harus diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti T-12a, T-12b, T-12c merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya yang menerangkan kepemilikan kendaraan Grand New Innova GM/T Nopol N 439 XE, tahun 2012, BPKB atas nama Sdr. Sutirta, yang dibeli oleh Sdr. Sutirta melalui BCA Finance sesuai bukti keterangan lunas No. 987051-SKL-001 tertanggal 8 April 2013, bukti tersebut merupakan kontrak perjanjian jual beli sah oleh karenanya harus diterima sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa di samping bukti surat Tergugat juga mengajukan 3 (tiga) orang saksi, di mana 2 (dua) orang saksi tersebut masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Tergugat, sedangkan untuk mendukung dalildalil gugatan Penggugat tentang harta bersama secara formil harus mengacu kepada hukum acara perdata umum yakni tidak ada hubungan keluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan yang lurus, tidak ada hubungan kerja dengan salah satu pihak dengan menerima upah, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 144 ayat ( 2) HIR) sehingga keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat formil pembuktian, oleh karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti dalam perkara harta bersama, dan harus di kesampingkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Tergugat, bukti-bukti surat serta hasil pemeriksaan setempat terbukti fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa obyek sengketa berupa tanah dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong atas nama Tergugat adalah harta bersama yang diperoleh pada tahun 2004 sebagaimana bukti T.6. dengan cara pembelian sesuai yang tertera dalam akta jual beli (bukti T-10); 2. Bahwa obyek sengketa berupa tanah dan bangunan toko (dealer TVS) di jalan Soekarno Hatta no. 63-65 Kota Pasuruan atas nama Tergugat adalah bukan harta bersama melainkan harta bawaan yang diperoleh melalui hibah 28
dari orangtua Tergugat, sesuai dengan bukti akta hibah dihadapan notaris Loesianna, SH., MBA. MKn., Nomor 50/2009 tangga 14 Desember 2009; 3. Bahwa mobil kijang Innova warna hitam dengan nomor polisi N 439 XE, adalah mobil yang diperoleh dengan cara pembelian melalui BCA Finance oleh Sdr. Sutirta sesuai keterangan lunas (bukti T-12b), pada BPKB atas nama Sdr. Sutirta, oleh karena itu obyek tersebut bukan harta bersama; 4. Bahwa mobil Pick Up Mitsubishi dengan nomor polisi N 9621 WA, adalah mobil yang diperoleh Sdr. Sunaryo dengan cara pembelian kredit melalui lembaga pembiayaan PT. Oto Multiartha di Malang sesuai dengan keterangan lunas dari lembanga pembiayan tersebut (bukti T-11b dan T11c) oleh karena itu obyek tersebut bukan harta bersama; 5. Bahwa terhadap sepeda motor TVS warna biru nomor polisi N 3857 WB dan sepeda motor TVS warna hijau nomor polisi N 6172 XH, Tergugat tidak mempermasalahkan terhadap obyek tersebut, oleh karenanya majelis tidak mempertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta–fakta tersebut di atas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa tanah dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong atas nama Tergugat, yang diperoleh Penggugat dengan Tergugat sebagai suami istri sah pada tahun 2004 dengan cara pembelian sesuai yang tertera dalam akta jual beli nomor 150/CD/VIII/2004, tanggal 19 Agustus 2004, yang kedua bukti tertulis tersebut merupakan akta otentik, menurut ketentuan Pasal 1870 KUH Perdata juncto Psal 165 HIR akta otentik merupakan bukti sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya dalam arti akta tersebut sudah tidak memerlukan sesuatu penambahan pembuktian, juga merupakan suatu bukti yang mengikat bahwa apa yang ditulis dalam akta harus dianggap sebagai yang benar; 2. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria juncto Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah bahwa produk akhir pendaftaran tanah adalah sertifikat hak atas tanah, sertifikat mempunyai fungsi utama sebagai alat pembuktian yang kuat dalam pembuktian, sertifikat menjamin kepastian hukum mengenai orang yang menjadi pemegang hak atas tanah, dengan kepastian hukum 29
tersebut dapat diberi perlindungan hukum kepada orang yang tercantum namanya dalam sertifikat terhadap gangguan pihak lain serta menghindari sengketa dengan pihak lain, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya; 3. Bahwa Tergugat menyatakan tanah dan bangunan di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dibeli oleh Sdr. Sutirta (saudara Tergugat) dengan cara kompensasi hutang bahan bangunan developer dari Toko Sliper, yang artinya obyek dimaksud bukan harta bersama melainkan harta milik Sutirta (saudara Tergugat) sesuai dengan bukti kuitansi pembelian (T-8), namun kuitansi tersebut dibantah oleh Penggugat karena dalam kuitansi tertulis tanggal pembelian yang dibuat 3 bulan yang lalu; 4. Bahwa bukti kuitansi yang menerangkan telah terjadi pembelian tanah dan bangunan di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan adalah merupakan bukti lunas pembayaran, di mana tulisan, tanggal, bulan dan tahun yang tertera dalam kuitansi tersebut adalah tulisan yang baru dibuat oleh penjual (developer) untuk diajukan sebagai alat bukti, artinya bukan dibuat pada saat pembelian, dan fakta yang terungkap dipersidangan tidak dibantah oleh Tergugat serta saksi dari developer, oleh karena tulisan atau tandatangan tersebut dipungkiri atau dibantah oleh pihak lawan maka akta tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian dan harus ditolak; Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto vide Yurisprudensi MARI Nomor 803 K/Sip/1970 tanggal 5 Mei 1970, bahwa tanah dan bangunan rumah yang terletak di Pondok Surya Kencana I Blok C No. 12 kota Pasuruan dengan sertifikat HM Nomor 1359/Gentong, panjang 18 m, lebar 10 m, luas 180 m2 dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Barat
: Rumah Setia Hutama
- Sebelah Timur
: Tanah kosong
- Sebelah Utara
: Jalan Blok C Perum Pondok Surya Kencana Pasuruan;
- Selatan Selatan : Rumah bu Nanik adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak separohnya; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka petitum gugatan Penggugat angka (4) dapat dikabulkan sebagian dan menolak gugatan untuk selebihnya (vide Yurisprudensi MARI Nomor 803 K/Sip/1970 Tanggal 5 Mei 1970); 30
Menimbang, bahwa permohonan sita jaminan (conservatoir beslag) yang diajukan oleh Penggugat tidak cukup alasan secara hukum dan/atau tidak mempunyai legal reasoning (vide Pasal 197 ayat (8) HIR) karena obyek sengketa masih menjadi tempat kediaman bersama antara Penggugat dengan Tergugat serta anak-anaknya, sedangkan obyek sengketa yang berupa kendaraan roda 4 (empat) adalah kendaraan untuk operasional bisnis artinya sebagai alat mata pencaharian keluarga Tergugat, oleh karena itu atas dasar pertimbangan tersebut maka permohonan sita harus dinyatakan ditolak sesuai dengan Penetapan Nomor 1304/Pdt.G/2013/PA.Pas., tanggal 16 April 2014; Menimbang, bahwa dalam petitum angka (6) Penggugat menuntut agar Tergugat dihukum untuk membayar uang dwangsom atas kelalaian atau keterlambatan melaksanakan putusan ini sebesar sebesar Rp1.000.000,00 ( satu juta rupiah) setiap keterlambatan terhitung sejak putusan berkekuatan hukum tetap; Menimbang,
bahwa
mengenai
permintaan
dwangsom
atas
keterlambatan pelaksanaan putusan sebagaimana tersebut di atas adalah perbuatan yang belum terjadi, oleh karena tuntutan tersebut prematur, maka harus dinyatakan tidak diterima;
DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa di dalam jawabannya Tergugat di samping memberikan jawaban mengenai pokok perkara, juga telah mengajukan gugatan rekonvensi, oleh karena gugatan balik (counter claim) yang telah diajukan oleh Penggugat Rekonvensi tersebut pada dasarnya telah sesuai dengan maksud Pasal 132b Ayat (1) HIR, dan gugatan balik tersebut diajukan sebelum tahap pembuktian. Ditegaskan pula dalam Yurisprudensi MARI Nomor 642 k/Sip/1972 bahwa
pengajuan
gugatan
rekonvensi
masih
terbuka
sampai
tahap
pemeriksaan saksi, apabila proses telah memasuki tahap pembuktian Tergugat tidak dibenarkan mengajukan gugatan rekonvensi, oleh karena itu gugatan rekonvensi dapat diterima dan dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat Rekonvensi menuntut atau gugat balik obyek berikut adalah sebagai harta bersama yakni berupa :
31
1. Sebidang tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha salon kecantikan yang terletak di Perum PSK Gentong Kota Pasuruan sesuai sertifikat HM nomor 1340 sebagaimana surat ukur 15/Gentong/2004 tertanggal 17 Maret 2004; 2. Kendaraan roda 4 Minibus Suzuki/AV1414F DX (4X2)M/T abu-abu metalik tahun 2013 dengan Nopol N 1524 XE atas nama Penggugat (Dewi Nur Sugiati); Menimbang, bahwa secara formil pengajuan gugatan rekonvensi masih terbuka sampai tahap pemeriksaan saksi, apabila proses telah memasuki tahap pembuktian Tergugat tidak dibenarkan mengajukan gugatan rekonvensi, sedangkan gugatan balik pada angka 2 diajukan setelah tahap pembuktian, oleh karena itu harus dikesampingkan; Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil gugatannya Penggugat Rekonvensi mengajukan bukti surat dan saksi; Menimbang, bahwa bukti T-4 dan T-5 merupakan bukti akta otentik bermeterai cukup, namun tidak dapat menunjukkan akta aslinya yang menerangkan bahwa telah terjadi perjanjian jual beli tanah hak milik No.1802/Gentong untuk pembelian Ruko dihadapan notaris Eko Ismanto, SH. yang berdomisili hukum di Kota Pasuruan, meskipun Penggugat Rekonvensi tidak dapat menunjukkan akta aslinya, namun bukti tersebut telah diakui oleh Tergugat Rekonvensi, maka sesuai ketentuan Pasal 1925 KUHPerdata juncto Pasal 174 HIR pengakuan di depan sidang yang mengakui atau tidak menyangkal dalil-dalil gugatan Penggugat Rekonvensi tersebut mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang mengikat dan sempurna (volledig en bindende bewijskracht) dengan demikian bukti tersebut dapat diterima sebagai alat bukti yang sah; Menimbang,
bahwa
untuk membantah
dalil
gugatan
Penggugat
Rekonvensi, maka Tergugat Rekonvensi telah mengajukan 3 orang saksi yaitu Ibu kandung, kakak kandung dan seorang pembantu rumah tangga yang menerangkan bahwa tanah hak milik No.1802/Gentong diperoleh Tergugat Rekonvensi dengan cara pembelian yang bersumber dari harta bawaan yaitu dibeli dari uang tabungan dan uang dari Saudara Tergugat Rekonvensi, bahwa saksi-saksi untuk mendukung dalil-dalil bantahan Tergugat Rekonvensi tentang harta bersama secara formil harus mengacu kepada hukum acara perdata umum yakni tidak ada hubungan keluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan yang lurus, tidak ada hubungan kerja 32
dengan salah satu pihak dengan menerima upah, kecuali undang-undang menentukan lain (Pasal 144 ayat ( 2) HIR) sehingga keterangan saksi tersebut tidak memenuhi syarat formil pembuktian, oleh karenanya tidak dapat dijadikan alat bukti dalam perkara harta bersama, dan harus di kesampingkan; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi tidak dapat membuktikan dalil-dalil bantahannya, maka telah terbukti bahwa sebidang tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha salon kecantikan yang terletak di Perum PSK Gentong Kota Pasuruan adalah harta bersama Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi di mana masing-masing berhak separohnya; Menimbang, bahwa sebidang tanah dan bangunan (Ruko) untuk usaha salon kecantikan yang terletak di Perum PSK Gentong Kota Pasuruan sesuai sertifikat HM nomor 1340 sebagaimana surat ukur 15/Gentong/2004 tertanggal 17 Maret 2004, adalah dibeli oleh Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi dengan disepakati harga jadi Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah)
dan
telah
dibayar
kepada
penjual
(developer)
sejumlah
Rp.
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan sisanya Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) di KPR kan di Bank Mandiri syariah Cabang Pasuruan, di mana peristiwa akad kredit tersebut telah diakui dan dibenarkan oleh masing-masing Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi, sehingga telah menjadi fakta tetap dan mengikat; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-11, P-12 dan P-13 merupakan bukti surat bermeterai cukup dan cocok dengan aslinya, yang menerangkan Buku Tabungan dan perincian Bank Syariah Mandiri Cabang Pasuruan atas nama Najib Apriyanto sebagai orang yang memberi kuasa kepada Tergugat Rekonvensi, bukti surat tersebut telah diakui oleh pihak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yakni berupa sebidang tanah dan bangunan (Ruko) telah di KPR kan oleh pegawai developer sdr. Najib Apriyanto sejumlah 437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah menjadi hutang bersama Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 93 angka (2) Kompilasi Hukum Islam menjelaskan segala bentuk hutang yang dilakukan atas persetujuan dan kesepakatan bersama serta untuk kepentingan keluarga, maka 33
pertanggungjawabannya akan dibebankan kepada harta bersama, hutang tersebut
menjadi
kewajiban
dan
tanggungjawab
bersama
secara
tanggungrenteng (hoofdelijk aansprakelijk), oleh karenanya Majelis Hakim menghukum kepada Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi untuk melunasi seluruh hutang tersebut di atas di Bank Mandiri syariah Cabang Pasuruan secara tanggungrenteng; Menimbang, bahwa pada tahap kesimpulan Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi masing-masing menyatakan tetap pada tuntutannya; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta–fakta tersebut di atas dapat disimpulkan fakta hukum sebagai berikut: 1. Menetapkan sebidang tanah dan bangunan Ruko di atasnya
sesuai
sertifikat hak milik no. 1340, luas 125 m2 sebagaimana surat ukur 15/Gentong /2004 tertanggal 17 Mei 2004 Kota Pasuruan untuk lantai II dengan panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m 2 , untuk lantai I panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m2 (atas) dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Barat
: Toko Reja
- Sebelah Timur
:
Mebel Endah
- Sebelah Utara
:
Gudang mebel Endah
- Selatan Selatan :
Jalan Raden Patah Kota Pasuruan
Adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak separohnya; 2. Menetapkan hutang pada PT. Bank Syariah Mandiri Cab. Pasuruan sejumlah Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) untuk pembelian kredit pada angka (2) yang harus dibayar seluruhnya Rp. Rp. 437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah hutang bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing secara tanggung renteng berkewajiban melunasi hutang bersama tersebut; Menimbang, bahwa dalil-dalil, tuntutan-tuntutan dan bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak telah diperiksa secara seksama dan dijadikan bahan pertimbangan hukum sepanjang ada relevansi dengan pokok perkara ini, sedangkan dalil-dalil, tuntutan-tuntutan, dan bukti-bukti selebihnya berkaitan dengan harta bersama dipandang tidak relevan lagi, oleh karena itu tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut; 34
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) dan Pasal 90 Ayat (1) huruf a dan d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat/Tergugat rekonvensi; Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat (PENGGUGAT); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirim salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Gadingrejo yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi di tempat
perkawinan
Penggugat
dan
Tergugat
dilangsungkan,
guna
didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Menetapkan sebidang tanah berdiri rumah di atasnya atas nama TERGUGAT di Perum Pondok Surya Kencana I Blok C no.12 Kota Pasuruan, dengan sertifikat HM No. 1359/ Gentong, panjang 18 m, lebar 10 m, luas 180 m2 dengan batas-batas sebagai berikut : - Sebelah Barat
: Rumah Setia Hutama
- Sebelah Timur
: Tanah kosong
- Sebelah Utara
: Jalan Blok C Perum Pondok Surya Kencana Pasuruan;
- Selatan Selatan : Rumah bu Nanik adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak separuhnya; 5. Menolak permohonan sita Penggugat; 35
6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat rekonvensi sebagian; 2. Menetapkan sebidang tanah dan bangunan Ruko di atasnya
sesuai
sertifikat hak milik no. 1340, luas 125 m2 sebagaimana surat ukur 15/Gentong /2004 tertanggal 17 Mei 2004 Kota Pasuruan untuk lantai II dengan panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m2 , untuk lantai I panjang 20 m, lebar 5 m, luas 100 m2 (atas) dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Barat
: Toko Reja
- Sebelah Timur
:
Mebel Endah
- Sebelah Utara
:
Gudang mebel Endah
- Selatan Selatan :
Jalan Raden Patah Kota Pasuruan
adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing berhak separuhnya; 3. Menetapkan hutang pada PT. Bank Syariah Mandiri Cab. Pasuruan sejumlah Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) untuk pembelian kredit pada angka (2) yang harus dibayar seluruhnya Rp. Rp. 437.500.000,00 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan angsuran per bulan Rp. 4.999.654,00 (empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh empat rupiah) adalah hutang bersama Penggugat dan Tergugat masing-masing secara tanggung renteng berkewajiban melunasi hutang bersama tersebut; 4. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi selain dan selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI -
Membebankan kepada Penggugat konvensi/Tergugat rekonvensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 526.000,00 (lima ratus dua puluh enam ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2014 Masehi bertepatan dengan tanggal 21 Rajab 1435 Hijriyah, oleh Drs. Akhmad Khoiron, M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis Hakim, Siti Aisyah, S.Ag. dan Slamet, S.Ag.,S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum 36
pada hari itu juga oleh Ketua Majelis Hakim didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu oleh Drs. H. M. Yuliani sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat. Hakim Anggota
Ketua Majelis
Hj. Siti Aisyah, S.Ag.
Drs. Akhmad Khoiron
Hakim Anggota
Slamet, S.Ag. SH. Panitera Pengganti
Drs. H. M.Yuliani Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Pendaftaran
Rp
30.000,00
2.
Biaya ATK Perkara
Rp
50.000,00
3.
Biaya Panggilan
Rp
235.000,00
4.
Pemeriksaan Setempat
Rp
200.000,00
5.
Redaksi
Rp
5.000,00
6.
Meterai
Rp
6.000,00
J u m l a h:
Rp
526.000,00
37