PUTUSAN
SALINAN
Nomor: 1748/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan penguasaan anak antara: PENGGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan perangkat desa, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan; Selanjutnya disebut Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 23 tahun, agama Islam, pekerjaan mengurus rumah tangga, bertempat tinggal di Kota Pasuruan Selanjutnya disebut Tergugat;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat; Telah memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan surat gugatan bertanggal 7 November 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1748/Pdt.G/2013/PA Pas. tanggal 7 November 2013 yang pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Pada
tanggal
11
September
2005,
Penggugat
dengan
Tergugat
melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan (Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXX, tanggal 11 September 2005);
Hlm. 1 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
2. Setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di kediaman Penggugat, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1; 3. Bahwa kemudian pada tanggal 27 Juni 2011 antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Pasuruan Nomor: 590/Pdt.G/2013/PA.Pas, tanggal 8 Juni 2011; 4. Setelah terjadinya perceraian, ke 1 orang anak tersebut ikut Penggugat, setelah dua bulan Tergugat mengambil dengan alasan meminjam sementara, karena Tergugat merasa mempunyai hak dan sampai sekarang tidak mengembalikan, bahkan mempersulit Penggugat untuk menemui anaknya
selama
2 setengah
tahun, bahkan
orang tua Tergugat
mengancam apabila Penggugat menemui anaknya, dan Tergugat bilang kepada anaknya bahwa Penggugat telah meninggal dunia, bahkan Tergugat mengganti nama ANAK 1 dengan nama NAMA LAIN ANAK 1 tanpa sepengetahuan Penggugat, agar mendapat kepastian hukum, Penggugat sangat memerlukan surat penetapan penguasaan anak tersebut; 5. Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: 1) Mengabulkan gugatan Penggugat; 2) Menetapkan pemeliharaan ke-1 anak yang terlahir dari perkawinan Penggugat PENGGUGATdengan Tergugat TERGUGAT, yang bernama ANAK 1, umur 5 tahun dipelihara oleh Penggugat; 3) Menyatakan bahwa Tergugat tidak berhak mengasuh anak yang bernama ANAK 1, umur 5 tahun; 4) Menghukum Tergugat untuk menyerahkan ke-1 orang anak, bernama ANAK 1, umur 5 tahun, kepada Penggugat; 5) Membebankan seluruh biaya yang timbul kepada Penggugat;
Hlm. 2 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
6) Atau menjatuhkan penetapan lain yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat hadir, sedangkan Tergugat tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun Tergugat telah dipanggil dengan patut, dan ketidakhadiran Tergugat tersebut tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa proses mediasi tidak dapat dilakukan karena Tergugat tidak pernah datang menghadap sidang, Majelis Hakim mendamaikan dengan cara menasihati Penggugat agar perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan tersebut, Penggugat mengajukan bukti-bukti sebagai berikut: I. Surat: - Bukti P-1 :
Fotokopi
Kartu
Tanda
Penduduk
NIK:
35142307067800002, tanggal 13 September 2012 atas nama PENGGUGAT, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup; - Bukti P-2:
Fotokopi
Akta
Cerai
Nomor:
0787/AC/2011/PA.Pas.,
tanggal 27 Juni 2011 yang dikeluarkan oleh Panitera Pengadilan Agama Pasuruan, tidak ada aslinya dan bermeterai cukup; - Bukti P-3 :
Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran atas nama ANAK 1, bertanggal 30 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya serta bermeterai cukup;
- Bukti P-4 :
Fotokopi Kartu Keluarga atas nama Kepala Keluarga Muawanah, Nomor: 3514230101980906, tanggal 20 Juni 2011 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pasuruan, tidak ada aslinya dan bermeterai cukup;
Hlm. 3 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kota Pasuruan, bertempat tinggal di Kota Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah kakak Penggugat; bahwa antara Penggugat dan Tergugat pernah sebagai suami istri dan dikaruniai seorang anak bernama ANAK 1, sekarang berumur 5 tahun; bahwa anak Penggugat dan Tergugat dalam pemeliharaan Tergugat sejak sekitar 3 tahun yang lalu; bahwa keadaan anak tersebut selama ini baik-baik saja, anak tersebut sekolah di PAUD pada pagi hari dan mengaji pada sore hari; bahwa Penggugat selama ini memberi nafkah kepada anak tersebut setiap bulan Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); bahwa Tergugat telah menikah lagi dan sekarang dalam keadaan hamil sekitar 8 bulan; bahwa pekerjaan Tergugat adalah mengurus rumah tangga; bahwa Penggugat telah menikah lagi dan sekarang istrinya dalam keadaan hamil sekitar 6 bulan; bahwa Tergugat mengalami kesulitan untuk bertemu dengan anaknya; 2. SAKSI 2, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan pabrik, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan; Saksi memberikan keterangan di bawah sumpah yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, karena saksi adalah tetangga Penggugat; bahwa Penggugat dan Tergugat dahulu sebagai suami istri dikaruniai seorang anak bernama seorang anak bernama ANAK 1; Bahwa anak tersebut dalam pemeliharaan Tergugat dalam keadaan baik-baik dan sudah mulai sekolah dan mengaji;
Hlm. 4 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
bahwa setelah terjadi perceraian, Tergugat telah kawin lagi, demikian pula Penggugat telah kawin lagi; bahwa pekerjaan Tergugat adalah mengurus rumah tangga; bahwa Tergugat mengalami kesulitan untuk bertemu dengan anaknya; Bahwa
selanjutnya
Penggugat
menyatakan
cukup
dengan
keterangannya serta tidak ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan; Bahwa
untuk
menyingkat
uraian
putusan
ini
ditunjuk
hal-hal
sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa isi dan maksud gugatan Penggugat sebagaimana telah diuraikan tersebut; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Penggugat telah datang menghadap sidang, sedangkan Tergugat tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain menghadap sebagai wakilnya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, sedangkan ketidakhadirannya itu tidak disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Menimbang, bahwa upaya perdamaian melalui mediasi sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat tidak menghadap sidang; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendamaikan dengan cara menasihati Penggugat agar perkara ini diselesaikan secara kekeluargaan, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang,
bahwa Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dalam Pasal 49 dan Penjelasannya Huruf a angka 11 menentukan bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Hlm. 5 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
Islam meliputi bidang perkawinan, sedangkan yang dimaksud bidang perkawinan antara lain mengenai penguasaan anak, sehingga perkara a quo berada dalam lingkup kewenangan Pengadilan Agama; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah
Penggugat mengajukan gugatan penguasaan anak Penggugat dan
Tergugat bernama ANAK 1yang berada dalam penguasaan Tergugat dengan alasan Tergugat mempersulit Penggugat untuk menemui anak tersebut, bahkan orang tua Tergugat mengancam apabila Penggugat menemui anaknya, Tergugat mengatakan kepada anak tersebut bahwa Penggugat telah meninggal dunia, dan Tergugat mengganti nama ANAK 1 dengan nama NAMA LAIN ANAK 1 tanpa sepengetahuan Penggugat; Menimbang, bahwa ketidakhadiran Tergugat di persidangan tersebut harus dinyatakan Tergugat telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek; Menimbang, bahwa Penggugat untuk meneguhkan dalilnya telah mengajukan bukti-bukti berupa bukti surat dan saksi-saksi; Menimbang, bahwa bukti P-1 dan bukti P-3 adalah bukti fotokopi yang telah dicocokkan denga aslinya dan bermetarai cukup sehingga sah sebagai alat bukti, sedangkan bukti P-2 dan bukti P-4 adalah bukti fotokopi yang tidak ada aslinya sehingga bukti-bukti tersebut tidak sah sebagai alat bukti; Menimbang, bahwa bukti P-3 berupa akta kelahiran merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sesuai ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti Penggugat adalah ayah kandung seorang anak bernama ANAK 1; Menimbang, bahwa saksi-saksi Penggugat bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 pada pokoknya menerangkan bahwa anak Penggugat dan Tergugat selama ini berada dalam penguasaan atau pemeliharaan Tergugat dalam keadaan baik, mulai sekolah dan mengaji, aktivitas Tergugat sehari-hari adalah mengurus rumah tangga, keadaan Penggugat dan Tergugat masing-masing telah menikah lagi, dan Penggugat mengalami kesulitan untuk menemui anak tersebut;
Hlm. 6 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut: -
bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah bercerai dan dalam perkawinan tersebut dikarunia seorang anak bernama ANAK 1, lahir 25 Mei 2008, atau sekarang berumur 5 tahun;
-
bahwa selama ini anak tersebut berada dalam penguasaan atau pemeliharaan Tergugat dalam keadaan baik;
-
bahwa Penggugat dan Tergugat masing-masing telah menikah lagi;
-
bahwa aktivitas Tergugat sehari-hari adalah mengurus rumah tangga;
-
bahwa Tergugat mengalami kesulitan menemui anak tersebut karena dipersulit atau dihalangi oleh Tergugat, sehingga Penggugat menghendaki anak tersebut di bawah pemeliharaan Penggugat; Menimbang, bahwa berdasar fakta-fakta tersebut dapat disimpulkan
bahwa keberadaan anak di bawah pemeliharaan Tergugat selama ini dalam keadaan baik, dan kendati Tergugat telah menikah lagi namun aktivitas Tergugat sehari-hari adalah mengurus rumah tangga sehingga mempunyai cukup waktu untuk mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya sebagai seorang ibu demi kepentingan terbaik bagi anak, sedangkan Penggugat yang bekerja sebagai aparat desa (Kaur Kesra) juga telah menikah lagi sehingga tidak
mempunyai
cukup
waktu
untuk
mengurus
anak
tersebut
dan
dikhawatirkan terjadi pengabaian hak-hak anak antara lain hak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri; Menimbang, bahwa karena itu petitum gugatan pada angka 2, angka 3, dan angka 4 yang meminta agar anak tersebut dipelihara oleh Penggugat, menyatakan Tergugat tidak berhak mengasuh anak tersebut, dan menghukum Tergugat untuk menyerahkan anak tersebut kepada Penggugat, tidak cukup alasan karena anak tersebut yang selama ini dipelihara oleh Tergugat sebagai ibu kandungnya sendiri telah berjalan dengan baik, justru memaksa pengalihan pemeliharaan anak yang sudah damai dan tentram tersebut kepada Penggugat dikhawatirkan akan mengganggu anak dalam proses tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan;
Hlm. 7 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 2 huruf b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 59 UndangUndang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Hak Asasi Manusia, pertimbangan Majelis Hakim dalam menentukan pemeliharaan anak tidak berpijak dari pertanyaan “Siapakah yang berhak?”, tetapi berpijak pada “Demi kepentingan terbaik bagi anak, manakah yang paling maslahat bagi anak, berada di bawah pemeliharaan ibu atau ayahnya?” dikorelasikan dengan fakta-fakta yang ada, antara lain melihat terpenuhi atau tidak hak-hak anak yang seharusnya menjadi kewajiban orang tua, antara lain hak untuk dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, dan hak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri; Menimbang, bahwa berdasar pertimbangan-pertimbangan tersebut dikorelasikan pula dengan ketentuan Pasal 105 huruf a dan Pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk kepentingan terbaik bagi anak bernama ANAK 1, lahir 25 Mei 2008 atau berumur 5 tahun, masih sangat membutuhkan perawatan dan kasih sayang ibunya,
oleh sebab itu gugatan Penggugat sebagaimana petitum gugatan
angka 2, angka 3, dan angka 4 tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa selaras dengan ketentuan Pasal 41 dan Pasal 45 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan junctis Pasal 51 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Hak Asasi Manusia, serta Pasal 105 huruf c dan Pasal 156 Huruf d Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, meskipun anak tersebut di bawah pemeliharaan Tergugat, namun Tergugat
tidak
boleh
memutuskan
hubungan
komunikasi,
hak
untuk
berkunjung/menjenguk dan membantu mendidik, serta mencurahkan kasih sayangnya dengan Penggugat selaku ayah kandungnya, karena tanggung jawab Penggugat sebagai ayah kandung terhadap anak tersebut tetap melekat, meskipun antara Penggugat dan Tergugat terjadi perceraian; Menimbang, berdasarkan pertimbangan tersebut dan sesuai petitum gugatan angka 6 untuk menjatuhkan putusan yang berkeadilan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa patut diperintahkan kepada Tergugat untuk memberi kesempatan kepada Penggugat selaku ayah kandungnya untuk
Hlm. 8 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
berkomunikasi dan bertemu dengan anaknya (ANAK 1) dan ikut bersamanya pada hari-hari libur sekolah atau hari-hari yang disepakati; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) dan Pasal 90 Ayat (1) huruf a dan d Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syarak yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dengan verstek; 3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk memberi kesempatan kepada Penggugat selaku ayah kandungnya untuk berkomunikasi dan bertemu dengan anaknya (ANAK 1) dan ikut bersamanya pada hari-hari libur sekolah atau hari-hari yang disepakati; 4. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp266.000,00 (dua ratus enam puluh enam ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 18 Desember 2013 Masehi
bertepatan
dengan
tanggal
15
Safar
1435
Hijriyah,
oleh
MUSTHOFA, S.H., M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut
sebagai
Ketua
Majelis
Hakim,
SITI
AISYAH,
S.Ag.
dan
SLAMET, S.Ag., S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis Hakim didampingi Hakim-Hakim Anggota dan dibantu Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan dengan dihadiri Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.
Hlm. 9 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
ttd.
ttd.
SITI AISYAH, S.Ag.
MUSTHOFA, S.H., M.H.
Hakim Anggota, ttd.
SLAMET, S.Ag.,S.H. Panitera Pengganti, ttd.
Drs. YUMRONI, S.H. Rincian Biaya: 1. Pendaftaran Rp
30.000,00
2. Proses
Rp
50.000,00
3. Panggilan
Rp 175.000,00
4. Redaksi
Rp
5.000,00
5. Meterai
Rp
6.000,00
Jumlah Rp 266.000,00 (dua ratus enam puluh enam ribu rupiah)
Untuk Salinan yang sama bunyinya Oleh: A.n. PANITERA PANITERA MUDA HUKUM PENGADILAN AGAMA PASURUAN,
Drs. A. DALDIRI, S.H.
Hlm. 10 dari 10 hlm. Putusan No. 1748/Pdt.G/2013/PA Pas.