SALINAN
PUTUSAN Nomor: 1282/Pdt.G/2013/PA Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikaan SMA, pekerjaan sopir, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan; Selanjutnya disebut Pemohon; Melawan TERMOHON, umur 17 tahun, agama Islam, tidak bekerja, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan; Selanjutnya disebut Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca surat-surat perkara; Telah mendengar keterangan pihak berperkara; Telah memeriksa bukti-bukti; TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan surat permohonan bertanggal 2 September 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 1282/Pdt.G/2013/PA Pas. tanggal 26 Agustus 2013 yang mengemukakan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 17 Februari 2013 sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 8 Februari 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama XXXXXXXX, Kabupaten Pasuruan; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga sebagai suami istri bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon selama 1 minggu dan di rumah orang tua Termohon selama 1 minggu, namun belum melakukan hubungan suami istri (qabla dukhul);
3. Bahwa sejak awal kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak pernah terjadi keharmonisan; 4. Bahwa ketidakharmonisan tersebut disebabkan karena pernikahan Pemohon dan Termohon dijodohkan dan menuruti kehendak orang tua Pemohon dan Termohon, Pemohon tidak mengenal Termohon karena Termohon berada di pondok pesantren, bahkan Termohon tetap tidak bisa menerima Pemohon sebagai suami dan selalu marahmarah kepada Pemohon, meskipun Pemohon telah mendekati dan merayu; 5. Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut, Pemohon meninggalkan tempat tinggal bersama sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sejak Maret 2013 sampai sekarang berlangsung selama 6 bulan; 6. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon; 7. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak ba’in shughra terhadap Termohon; 3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum; SUBSIDER: Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah, meskipun telah dipanggil dengan patut, dan ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah; Bahwa Majelis Hakim menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan tersebut, Pemohon mengajukan bukti-bukti sebagai berikut : I. Surat:
-
Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: XXXXX, tanggal 8 Februari 2013 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama XXXXXXXX, Kabupaten Pasuruan, bermeterai cukup, telah dicocokkan dan sesuai dengan aslinya (bukti P1);
II. Saksi-saksi: 1. SAKSI 1, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan kernet, bertempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah saudara sepupu Pemohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan semula membina rumah tangga di rumah orang tua Pemohon, kemudian di rumah orang tua Pemohon; bahwa antara Pemohon dan Termohon tidak bisa harmonis karena Termohon tidak bisa menerima Pemohon sebagai suaminya dan pernikahan dijodohkan orang tua; bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah, Termohon pulang ke rumah orang tuanya; bahwa saksi sudah menasihati Pemohon dan Termohon agar tidak sampai bercerai, tetapi Pemohon tetap minta bercerai dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan Pemohon dan Termohon; 2. SAKSI 2, umur 21 tahun, agama Islam, pekerjaan kernet, bertempat tinggal diKabupaten Pasuruan, di bawah sumpahnya menerangkan hal-hal yang pokoknya sebagai berikut: bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon, karena saksi adalah saudara sepupu Pemohon; bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri dan belum patu layaknya suami istri; bahwa perkawinan antara Pemohon dan Termohon dijodohkan orang tua mereka, Termohon tidak mau kepada Pemohon; bahwa antara Pemohon dan Termohon telah pisah mulai Maret 2013, Termohon pulang ke rumah orang tuanya;
bahwa saksi sudah menasihati Pemohon dan Termohon agar tidak sampai bercerai, tetapi tidak berhasil; Bahwa selanjutnya Pemohon menyatakan cukup dengan keterangannya serta tidak
ada lagi bukti-bukti yang hendak diajukan di depan sidang dan mohon putusan;
Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk hal-hal sebagaimana diuraikan dalam berita acara persidangan perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisah kan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon sebagaimana terurai di atas; Menimbang, bahwa pada hari sidang yang ditetapkan, Pemohon hadir, sedangkan Termohon tidak hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah meskipun telah dipanggil dengan patut, serta ketidakhadiran Termohon tersebut tanpa disebabkan oleh suatu halangan yang sah, maka perkara ini diperiksa tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menasihati Pemohon agar rukun lagi membina rumah tangga dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Pemohon mengajukan permohonan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan antara Pemohon dan Termohon terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Pemohon dan Termohon menikah karena dijodohkan dan menuruti kehendak orang tua Pemohon dan Termohon, sedangkan antara Pemohon dan Termohon tidak saling mengenal sehingga antara Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal selama 11 bulan lebih dan tidak ada harapan untuk rukun lagi dalam rumah tangga; Menimbang, bahwa ketidakhadiran Termohon di persidangan tersebut harus dinyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan tidak hadir, dan sesuai ketentuan Pasal 125 Ayat (1) HIR, putusan perkara ini dijatuhkan dengan verstek; Menimbang, bahwa untuk membuktikan permohonan Pemohon tersebut beralasan dan tidak melawan hak, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti sesuai dengan ketentuan Pasal 163 HIR; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonan tentang pernikahannya dengan Termohon tersebut, Pemohon telah mengajukan bukti P-1 yang merupakan akta autentik dengan nilai kekuatan pembuktian sempurna dan mengikat (volledig en bindende bewijskracht) sebagaimana ketentuan Pasal 165 HIR, sehingga terbukti antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah;
Menimbang,
bahwa
untuk
menguatkan
dalil
permohonannya,
Pemohon
mengajukan saksi-saksi bernama SAKSI 1 dan SAKSI 2 yang memberikan keterangan di bawah sumpah dan keterangan saksi-saksi tersebut saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga keterangan saksi-saksi tersebut telah memenuhi syarat sebagaimana ketentuan Pasal 172 HIR, oleh karena itu keterangan saksi-saksi tersebut sah sebagai alat bukti dan mempunyai nilai kekuatan pembuktian; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon dan saksi-saksi Pemohon tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta-fakta bahwa antara Pemohon dan Termohon terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon tidak bersedia melayani Pemohon sebagai suami, akibatnya antara Pemohon dan Termohon
berpisah tempat
tinggal sejak Maret 2013 sampai sekarang berlangsung selama 6 bulan; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga antara Pemohon dan Termohon telah pecah dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, sehingga tujuan perkawinan sebagaimana diamanatkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juncto Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan Firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 21, yaitu membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal, sakinah, mawaddah, dan rahmah sudah tidak dapat diwujudkan oleh kedua belah pihak, oleh karena itu memaksakan untuk mempertahankan rumah tangga yang demikian akan menimbulkan kemudaratan yang lebih besar bagi rumah tangga Pemohon dan Termohon; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin dalam Hukum Islam yang dikemukakan Ulama dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55: Artinya: ”Apabila dia (Termohon) enggan, bersembunyi atau ghaib perkara itu diputuskan dengan bukti-bukti.” Menimbang, bahwa sehubungan dengan keadaan rumah tangga Pemohon dan «0047» tersebut patut pula dikemukakan maksud kaidah fiqhiyah yang berbunyi: Artinya: ”Menghindari kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemaslahatan.” Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Majelis Hakim berpendapat
ternyata permohonan Pemohon terbukti tidak melawan hak serta
cukup beralasan untuk melakukan perceraian sehingga permohonan Pemohon tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 71, Pasal 72, dan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa permohonan Pemohon termasuk perkara bidang perkawinan, sesuai ketentuan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syarak yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil dengan patut untuk menghadap di persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak ba’in shughra terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan; 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pasuruan untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat Nikah di tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan, guna didaftarkan dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2013 Masehi bertepatan dengan
tanggal 26 Zulkaidah 1434 Hijriyah, oleh MUSTHOFA, S.H., M.H. yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Agama tersebut sebagai Ketua Majelis, SITI AISYAH, S.Ag. dan SLAMET, S.Ag.,S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis didampingi HakimHakim Anggota dan dibantu Drs. YUMRONI, S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama Pasuruan dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
SITI AISYAH, S.Ag.
MUSTHOFA, S.H., M.H.
Hakim Anggota,
SLAMET, S.Ag.,S.H. Panitera Pengganti,
Drs. YUMRONI, S.H.
Rincian Biaya:
Untuk Salinan yang sama bunyinya
1. Pendaftaran
Rp
30.000,00
Oleh:
2. Proses
Rp
50.000,00
3. Panggilan
Rp 225.000,00
WAKIL PANITERA PENGADILAN AGAMA PASURUAN,
4. Redaksi
Rp
5.000,00
5. Meterai
Rp
6.000,00
Jumlah Rp 316.000,00 (tiga ratus enam belas ribu rupiah)
AGUS SAMSUL HUDA, S.H.