Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika...
93
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SEMARUM KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2014/2015
Oleh: Mukadi SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek
Abstrak. Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah. tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang peningkatan prestasi belajar matematika materi pokok Operasi Hitung Bilangan Cacah melalui metode STAD pada siswa kelas IV SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2014/2015. Pembelajaran kooperatif STAD adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, bertukar pendapat mengenai topik/masalah tertentu, untuk memperoleh suatu kesepakatan atau kesimpulan. Hasil penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus menunjukkan bahwa dengan diterapkannya metode STAD pada pembelajaran matematika terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Semarum pada materi Operasi Hitung Bilangan Cacah yaitu dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada sebelum siklus 64,35 dengan persentase ketuntasan 56,52% meningkat pada siklus I menjadi 72,17 dengan persentase ketuntasan sebesar 69,57% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,61 dengan persentase ketuntasan sebesar 91,30%. Kata Kunci: Prestasi Belajar, Metode STAD, Matematika
Mata pelajaran Matematika adalah dasar pertama yang akan berkutat pada masalah hitungan dan rumus-rumus. Matematika juga dapat mencerminkan kepandaian yang baik maupun yang buruk. Misalnya dari penghitungan serta pendapat yang rasional kita dapat menangkap atau tidak maksud dan keinginan orang tersebut, tetapi juga kenyataan keinginanya itu dapat diterima oleh akal atau tidak. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan pemahaman tentang Operasi hitung Bilangan Cacah, sebagai suatu komponen penting dalam pelajaran Matematika, sehingga prestasi siswa dalam pelajaran yang diberikan dapat tinggi/meningkat. Perbuatan nyata siswa dalam pembelajaran merupakan hasil keterlibatan berpikir siswa terhadap kegiatan belajarnya (Bafadal, 1994). Menurut Nurhadi (2004) siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dicirikan oleh kedua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berfikir (minds-on), dan aktivitas dalam berbuat (hands-on). Dengan demikian proses siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajarmerupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan secara terus
94
JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016
menerus dan tiada henti (Suparno, dkk, 2001). Terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif merupakan harapan dari semua komponen pendidikan termasuk masyarakat dan praktisi pendidikan. Oleh sebab itu dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah (Guba, 1981). Berdasarkan pada pendapat tersebut, menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan. Namun yang lebih penting lagi dalam meningkatkan aktifitas siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran (Sudirman, 1989; Hamalik, 2001a). Pembelajaran matematika perlu memberikan pengalaman belajar yang membantu siswa memenuhi kebutuhan pribadi, sosial, lingkungan dan ekonomi. Pengalaman belajar dalam kurikulum Matematika membantu siswa untuk: (1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal-hal yang mempengaruhinya,(3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, fleksibel dan inovatif, (4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep Matematika, (5) menilai dan menggunakan produk teknologi, (6) memahami bahwa karir dalam sains dan teknologi yang cocok bagi pria dan wanita, (7) memahami penilaian tetang isu-isu yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertang-
gungjawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isuisu sains dan teknologi, dan (10) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut. Kurikulum Matematika harus memberikan pengalaman belajar yang melibatkan siswa pada proses dan produk dalam sains dan teknologi. Pendekatan yang dipakai dalam kurikulun diharapkan akan mendorong siswa menajadi pelajar yang aktif dan fleksibel. Secara khusus pendekatan ini akan: (1) memperhatikan perbedaan individu siswa, (2) memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk mempelajari konsep-konsep esensial, (3) membekali siswa dengan ketrampilan untuk memahami dunia melalui penyelidikan, dan (4) membekali siswa dengan ketrampilan baik untuk memilih alat-alat yang sesuai maupun bahan-bahan yang diperlukan (Hamalik, 2001b). Pembelajaran kooperatif STAD adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara siswa membahas, bertukar pendapat mengenai topik/masalah tertentu, untuk memperoleh suatu kesepakatan atau kesimpulan (Nurhadi, 2004). Tujuan penggunaan pembelajaran kooperatif STAD ialah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah tertentu. Penggunaan pembelajaran kooperatif STAD menurut Nurhadi (2004) adalah dapat dan mampu: (1) Menimbulkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis, (2) Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berfikir kritis, analitis dan logis, (3) Memupuk rasa kerjasama, sikap toleran dan rasa sosial, dan (4) Membina kemampuan untuk mengemu-
Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika...
kakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode STAD dapat dilakukan sebagai berikut: (1) Mengkonmunikasikan topik diskusi, (2) Memberikan pengarahan diskusi, (3) Membagi kelas dalam divisidivisi sesuai dengan kebutuhan, (4) Guru memberikan tugas kelompok yang berbeda untuk masing-masing divisi, (5) Guru berkeliling mendatangi tiap-tiap divisi untuk menjaga ketertiban atau membantu kegiatan diskusi, misalnya mengarahkan diskusi, membantu menjawab pertanyaan dan sebagainya, (6) Masing-masing divisi melaporkan hasil diskusinya dan divisi lain memberikan tanggapan atau pertanyaan, (7) Guru memberikan penguatan, dan (8) Kegiatan evaluasi. Dari paparan tersebut diatas, maka penelitian tindakan kelas ini mengkaji tentang: “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok Operasi Hitung Bilangan Cacah Melalui Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Semester I Tahun 2014/2015” METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap Perencanaan, Observasi, Tindakan, dan Refleksi (Zuriah, 2003). Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti bertindak sebagai guru kelas; sehingga peneliti berpartisipasi aktif dalam subjek penelitian dalam penelitian kualitatif disebut dengan Participation Observation (Moleong, 2000; Spradley, 1980). Secara lebih rinci prosedur penelitian
tindakan untuk siklus pertama dijabarkan sebagai berikut.
95
dapat
Siklus I 1) Perencanaan: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Metode STAD. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan. c. Membuat/mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut. d. Mendesain alat evaluasi tes prestasi. e. Mempersiapkan prosedur monitoring, kolaboratif kunjungan kelas, format/ bahan wawancara siswa, perangkat tes kuesioner, dan buku catatan lapangan. 2) Tindakan a. Mengkomunikasikan topik diskusi. b. Memberikan pengarahan diskusi. c. Membagi kelas dalam divisi-divisi sesuai dengan kebutuhan. d. Guru memberikan tugas kelompok yang berbeda untuk masing-masing divisi. e. Guru berkeliling mendatangi tiap-tiap divisi untuk menjaga ketertiban atau membantu kegiatan diskusi, misalnya mengarahkan diskusi, membantu menjawab pertanyaan dan sebagainya. f. Masing-masing divisi melaporkan hasil diskusinya dan divisi lain memberikan tanggapan atau pertanyaan. g. Guru memberikan penguatan. h. Evaluasi 3) Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
96
JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016
menggunakan lembar observasi yang telah dibuat, yaitu: (a) Keaktifan siswa dalam belajar kelompok. (b) Jumlah siswa dalam kerja kelompok. (c) Kesulitan yang dialami siswa. (d) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran. (e) Perhatian, minat, dan motivasi siswa. 4) Refleksi Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini. Dari hasil observasi, guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan prestasi belajar. Di samping data hasil observasi, dipergunakan pula jurnal yang dibuat oleh guru pada saat guru selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Data dari jurnal dapat juga dipergunakan sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya dengan tujuan meningkatkan keefektifan proses dan prestasi belajar siswa SD Negeri Semarum Kecamatan Durenan Trenggalek. Siklus II Tahap-tahap penelitian pada kedua pada prinsipnya sama dengan pertama, tetapi penelitian pada siklus ini berdasarkan hasil refleksi dari pertama.
siklus siklus kedua siklus
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri Semarum. Jumlah subyek penelitian sebanyak 23 siswa semester I tahun 2014/2015.Alasan peneliti melakukan penelitian di Kelas IV karena
siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran Matematika. Hal ini diketahui dari nilai rata rata siswa tersebut masih banyak yang dibawah KKM Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian hasil belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Pada kegiatan pra siklus ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang. Pada tahap ini observer penelitian melakukan kegiatan pengamatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan format catatan lapangan. Tabel 1. Nilai Siswa Pra Siklus Pra Siklus No Nilai Frekuensi N x F Persentase 1 100 0 0 0,00 2 90 0 0 0,00 3 80 4 320 17,39 4 70 9 630 39,13 5 60 4 240 17,39 6 50 5 250 21,74 7 40 1 40 4,35 Jumlah 23 1480 100,00 Rata-rata 64,35
Ket T T T T TT TT TT
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SD Negeri Semarum yaitu tentang penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Dari hasil kegiatan pra siklus diketahui bahwa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah
Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika...
penggunaan metode yang tidak tepat, yaitu guru hanya menerangkan dan siswa hanya mengerjakan soal saja.. Berikut hasil nilai siswa Prasiklus. Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa nilai siswa rata-rata 64,35 dengan ketuntasan 56,52 atau 13 siswa yang lulus dari total 23 siswa. Tingkat rata-rata yang demikian menunjukkan bahwa perlu adanya satu cara atau metode yang bias digunakan untuk meningkatkan nilai siswa. Siklus I Perencanaan Dengan akan diterapkannya metode belajar berbasis aktivitas diperlukan pendukung agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Beberapa persiapan perencanaan yang dilakukan peneliti terdiri dari: (1) Menyusun rencana pembelajaran dengan mengacu pada metode yang digunakan yaitu Metode STAD, (2) Menyusun lembar kerja yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang, (3) Menyusun format observai aktivitas belajar, dan (4) Menyusun lembar evaluasi pembelajaran. Setelah persiapan perencanaan dilakukan, lengkah selanjutnya peneliti menyusun jadwal penelitian, agar pemberian tindakan pada siklus I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini peneliti tampilkan jadwal penelitian pada siklus I Tabel 2. Jadwal Penelitian Siklus I No Waktu Kegiatan 1 16 September 2014 Observasi Penelitian 2 23 September 2014 Kegiatan proses pembelajaran siklus I 3 24 September 2014 Evaluasi pembelajaran siklus I
Pelaksaaan Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada kegiatan proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk beraktivitas secara aktif dan komunikatif baik dalam kegiatan
97
diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Guru dalam kegiatan inti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru sebagai fasilitator pembelajaran saat mengalami kesulita. Diksripsi proses pembelajaran secara runtut peneliti tampilkan dalam diskripsi berikut ini: (1) Kegiatan pendahuluan, meliputi: (a) Guru dan siswa sedang berdoa untuk mengawali pebelajaran, (b) Guru dan siswa sedang berdoa untuk mengawali pebelajaran, dan (c) Guru mempresensi kehadiran siswa; (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru mengkonsumsikan topik diskusi diskusi tentang sifat-sifat operasi hitung Bilangan Cacah pada operasi penjumlahan, (b) Guru memberikan pengarahan diskusi, (c) Guru membagi kelas dalam 3 divisi yaitu divisi komutatif, divisi asosiatif dan divisi distributif, (c) Guru memberikan tugas kelompok yang berbeda untuk masingmasing divisi yaitu divisi komutatif mendapatkan tugas tentang sifat komutatif pada operasi hitung penjumlahan, divisi asosiatif mendapatkan tugas tentang sifat asosiatif pada operasi hitung penjumlahan, dan divisi distributif mendapatkan tugas tentang sifat distributif pada operasi hitung penjumlahan, (d) Guru berkeliling mendatangi tiap-tiap divisi untuk menjaga ketertiban atau membantu kegiatan diskusi, misalnya mengarahkan diskusi, membantu menjawab pertanyaan dan sebagainya, (e) Masingmasing divisi melaporkan hasil diskusinya dan divisi lain memberikan tanggapan atau pertanyaan, dan (f) Guru memberikan penguatan; (3) Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru melakukan refleksi, dan (b) Guru menutup pembelajaran dengan doa. Observasi Dari hasil observasi diketahui bahwa siswa pada saat presentasi, maisng-masing
98
JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016
divisi maish tampak malu sehingga prestasi belajar siswa belum optimal. Refleksi Berdasarkan pada kegiatan siklus I tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, meskipun masih ditemui kendala dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kendala dalam pembelajaran ini maka prestasi belajar siswa yang dicapai belum maksimal. Beriktu peneliti tampilkan prestasi belajar siswa pada siklus I (Tabel 3). Siklus II Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan perencanaan pada siklus I. Hanya saja pada siklus II ada beberapa perubahan perencanaan yang memerlukan perhatian khusus yaitu guru dalam proses pembelajaran hendaknya menciptakan pembelajaran yang kondusif, perhatian guru lebih merata kepada siswa, guru merangsang interaksi aktiviats belajar antar siswa secara maksimal, guru menggunakan bahasa yang komunikatif dalam pembelajaran, guru memberikan penguatan yang positif kepada siswa, serta guru mengurangi dominasi pada pembelajaran dengan lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui pemberian motivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan aktif dalam kegiatan diskusi. Pelaksanaan Diskripsi dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, diuraikan sebagai
berikut: (1) kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan inti, (3) kegiatan penutup. Masingmasing kegiatan dilaksanakan sebagaimana seperti pada siklus I. Tabel 3. Prestasi belajar Siswa Siklus I Siklus I No Nilai Frekuensi N x F Persentase 1 100 0 0 0,00 2 90 2 180 8,70 3 80 8 640 34,78 4 70 6 420 26,09 5 60 7 420 30,43 Jumlah 23 1660 100,00 Jumlah 72,17
Ket T T T T TT
Observer Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada siklus II terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa guru dalam proses pembelajaran pada siklus II mampu menjalankan rencana perbaikan tindakan perbaikan pembelajaran secara maksimal. Refleksi Setelah mengkaji hasil temuan pada siklus II menunjukkan bahwa kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I telah teratasi dengan baik pada siklus II. Berikut hasil prestasi belajar siswa pada siklus II diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4. Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II Siklus II No Nilai Frekuensi N x F Persentase Ket 1 100 5 500 21,74 T 2 90 1 90 4,35 T 3 80 14 1120 60,87 T 4 70 1 70 4,35 T 5 60 2 120 8,70 TT Jumlah 23 1900 100,00 Rata-rata 82,61
Mukadi, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika...
99
Prestasi Belajar Siswa Tabel 5. Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Nilai Frekuensi (F) NxF % 1 100 0 0 0,00 2 90 2 180 8,70 3 80 8 640 34,78 4 70 6 420 26,09 5 60 7 420 30,43 Jumlah 23 1660 100,00 Jumlah 72,17
Ket T T T T TT
F 5 1 14 1 2 23
Siklus II NxF % 500 21,74 90 4,35 1120 60,87 70 4,35 120 8,70 1900 100,00 82,61 0,00
Ket T T T T TT
Gambar 1. Grafik Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Dari Tabel 5 terlihat bahwa dengan diterapkannya metode STAD pada pembelajaran matematika terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar yaitu meningkatnya nilai rata-rata siswa pada sebelum siklus 64,35 dengan persentase ketuntasan 56,52% meningkat pada siklus I menjadi 72,17 dengan persentase ketuntasan sebesar 69,57% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,61 dengan persentase ketuntasan sebesar 91,30%. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada grafik perkembangan prestasi belajar seperti diperlihatkan pada Gambar 1.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode STAD pada pembelajaran matematika terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Semarum pada materi Operasi Hitung Bilangan Cacah yaitu dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada sebelum siklus 64,35 dengan persentase ketuntasan 56,52% meningkat pada siklus I menjadi 72,17 dengan
100
JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016
persentase ketuntasan sebesar 69,57% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 82,61 dengan persentase ketuntasan sebesar 91,30%. Saran Dari hasil penelitian di atas maka peneliti dapat memberikan saran-saran se-
bagai berikut: (1) Siswa hendaknya dapat bekerjasama dalam pembelajaran secara aktif, (2) Guru hendaknya selalu mempunyai kreativitas dalam menggunakan strategi belajar yang diberikan kepada siswa, dan (3) Sekolah hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
DAFTAR RUJUKAN Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan di sekolah. Desetasi tidak Dipublikasikan. Program Pascasarjana IKIP Malang Guba, E. G., & Licoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: JosseyBass Publisher Hamalik, Oemar. 2001a. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajran Kontekstual. Malang: UM Press Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Wiston
Sudirman, dkk. 1999. Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program pengajaran, Efek Instruksional, CBSA, Metode mengajar, Media Pendidikan, Pengelolaan Kelas, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya Suparno, P., Rohandi, R., Sukadi, G., Kartono, S. 2001. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Usman, Uzer, M. 2001. Menjadi Guru Profesional. Edisi Kedua. Cetakkan keempat belas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: PT Remaja Rosdakarya