MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd Bendahara Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd
Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.
Alamat Redaksi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email:
[email protected]. Alamat Publikasi: http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
~~~
MIMBAR SEKOLAH DASAR VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2015 Halaman 133 – 246 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142 ~ Idam Ragil Widianto Atmojo 2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154 ~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud 3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169 ~ Ipah Saripah & Lia Mulyani
Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225 ~ Ani Nur Aeni 9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226237 ~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah 10. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246 ~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi
4. Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177 ~ Cucun Sunaengsih 5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192 ~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari 6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201 ~ Hastuti 7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214 ~ Yulia Siska 8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.
Cucun Sunaengsih, Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TRANSDISCIPLINARY TERHADAP KARAKTER SISWA PADA SEKOLAH DASAR INTERNASIONAL BERBASIS INTERNATIONAL BACCALAUREATE CUCUN SUNAENGSIH
Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Email:
[email protected] ABSTRACT Development of learning innovations embodied in the learning model into the main needs of the education system in order to shape the character of qualified students. There are many models of learning that can shape the character of students. The learning model which is considered to establish the character of the students are developed on the basis of an international schoolbased International Baccalaureate (IB) which Trandisciplinary or transdisciplinary learning model.Transdisciplinary m odel is considered to be most able to form the character of the students because it integrates various disciplines of science so as to create an understanding of the whole. The method used in this research is a survey research with quantitative research approaches. As for the population in this study are all teachers that exist in the International Primary School-Based IB in Bandung. The results showed that the learning model Trandisciplinary positive and significant impact on the character of the students. Second correlation value is at a high position. Keywords: Transdisciplinary Learning Model, Character Students, and the International Baccalaureate.
ABSTRAK Pengembangan inovasi pembelajaran yang diwujudkan dalam model pembelajaran menjadi kebutuhan utama sistem pendidikan guna membentuk karakter siswa yang berkualitas. Ada banyak model pembelajaran yang dapat membentuk karakter siswa. Model pembelajaran yang dianggap dapat membentuk karakter siswa yang dikembangkan pada sekolah dasar internasional berbasis International Baccalaureate (IB) yaitu model pembelajaran Trandisciplinary atau transdisiplin. Model transdisciplinary dianggap paling dapat membentuk karakter siswa karena mengintegrasikan berbagai disipilin ilmu sehingga mampu menciptakan suatu pemahaman yang utuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini yaitu seluruh guru yang ada pada Sekolah Dasar International Berbasis IB di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Trandisciplinary berpengaruh positif dan signifikan terhadap karakter siswa. Nilai korelasi keduanya berada pada posisi tinggi. Kata kunci: Transdisciplinary Learning Model, karakter siswa, dan International Baccalaureate.
PENDAHULUAN ~ Pengembangan inovasi
think about the kind of character we want for our children, it is clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within.
pendidikan di Indonesia terutama dalam bidang kurikulum secara
teknis sudah
mulai dilaksanakan di Indonesia yaitu dengan
dicanangkannya
model
pendidikan berbasis karakter. David Elkind &
Freddy
Sweet
(2004),
pendidikan
Dari
karakter dimaknai sebagai berikut:
pengertian
pendidikan
Character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values. When we
sesuatu
diatas
karakter
yang
jelas
bahwa
adalah
segala
dilakukan
guru,
yang
mampu mempengaruhi karakter peserta
[170]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
didik. Guru membantu membentuk watak
(Unimed).
peserta
mencakup
penting
karena
keteladanan bagaimana perilaku guru,
karakter
ini
cara guru berbicara atau menyampaikan
menciptakan peserta didik yang tidak
materi, bagaimana guru bertoleransi, dan
pintar secara kognitif namun afektif yang
berbagai hal terkait lainnya. Pendidikan
dianggap
karakter diartikan sebagai the deliberature
masa depan lebih baik.
didik.
Hal
ini
(Triyo
Supriyatno,
akan
2010).
Ini
pendidikan
berbasis
dianggap
mampu
dapat
menyongsong
use of all dimensions of school life to foster optimal carahter development. Hal ini
Hasil observasi pendahuluan memberikan
berarti, guna mendukung perkembangan
gambaran
peserta didik, seluruh komponen di sekolah
inovasi pembelajaran yang diwujudkan
harus
dalam model dan desain kurikulum masih
dilibatkan,
yakni
meliputi
isi
bahwa
kurikulum, proses pembelajaran, kualitas
belum
hubungan, penanganan pembelajaran,
konsep kurikulum dari dalam penguatan,
pelaksanaan
pengayaan, pengembangan, perluasan,
aktivitas
ko-kulikuler,
dan
etos seluruh lingkungan sekolah.
ideal
dan
pengembangan
pendalaman, adopsi
relevan.
melalui
standar
Akibatnya
adaptasi
pendidikan
atau
baik
dari
Penerapan pendidikan berbasis karakter
dalam negeri maupun luar negeri menjadi
ini
adanya
tidak jelas. Untuk itu dibutuhkan sebuah
pemerintah
model pembelajaran yang menunjukkan
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
kejelasan konsep dalam pembentukan
Nasional yang mencanangkan bahwa
karakter siswa. Model pembelajaran yang
penerapan
untuk
dianggap dapat membentuk karakter
semua tingkat pendidikan, dari SD sampai
siswa yang dikembangkan pada sekolah
dengan
dasar internasional berbasis International
pun
diperkuat
himbauan
dengan
pemerintah
pendidikan
karakter
Perguruan
Tinggi.
Prof.
Muhammad
Mendiknas,
Menurut Nuh,
Baccalaureate
(IB)
yaitu
model
pembentukan karakter perlu dilakukan
pembelajaran
sejak
sudah
transdisiplin.
Mengapa
terbentuk sejak usia dini, kata Mendiknas,
transdisiplin,
IB
maka tidak akan mudah untuk mengubah
“Trandisciplinary
Focus on issues across
karakter seseorang. Ia juga berharap,
learning
between
pendidikan karakter dapat membangun
beyond them, for the emergence of new
kepribadian
Mendiknas
and broader perspectives and for deeper
mengungkapkan hal ini saat berbicara
understanding of the interrelatedness of
pada pertemuan Pimpinan Pascasarjana
complex issues.” Pada IB, model ini terdiri
LPTK
dari
usia
dini.
karakter
bangsa.
Lembaga
Kependidikan Auditorium
Jika
Pendidikan
(LPTK)
Universitas
Tenaga
se-Indonesia Negeri
di
6
areas,
(enam)
mengandung
Medan
kehidupan [171]
Trandisciplinary
atau
harus
model
menyebutkan
bahwa
tema
makna serta
them
dasar isu-isu
and
yang penting
menawarkan
Cucun Sunaengsih, Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary
keseimbangan antara belajar
tentang
Namun pada saat bersamaan, program
atau melalui bidang subjek, dan belajar di
ini membuat anak didik untuk berpikir
luar mereka. Terdiri dari Who we are,
secara
Where we are in place and time, How we
mengajak mereka untuk peduli
express ourselves, How the world works,
situasi yang ada di dunia luar (Act locally,
How we organize ourselves, Sharing the
think
planet.
mengajarkan kepada anak didik adanya
Keenam tema ini
signifikansi
global
yang
merupakan menciptakan
internasional
globally).
perbedaan
di
sebuah kerangka kerja transdisciplinary
dengan
cara
yang
manusia
yang
memungkinkan
siswa
meningkatkan
melampaui
pembelajaran
dalam
Pengembangan didasarkan “committed
pada to
batas-batas
wilayah
model
untuk
structured,
Juga
dengan
antara
cara akan cara
sesama,
menerapkan
dan
profil-profil
mengarah
ke
dalam
kehidupan yang lebih baik.
subjek.
transdisiplin
filosofis
dengan
METODE
yang
Desain dan Prosedur Penelitian
purposeful
Dalam penelitian metode yang digunakan
inquiry as the leading vehicle for learning”.
adalah metode penelitian survei dengan pendekatan
penelitian
Khusus untuk program pendidikan dasar
(Quantitative
atau dalam program IB dikenal dengan
dilakukan
program PYP (Primary Years Programme)
International
berbasis
ini menjadi kajian yang tentu sangat
Baccalaureate
(IB) di
menarik dan penting, mengingat sesuai
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan
dengan
di
arahan
pemerintah
melalui
Research).
kuantitatif
pada
Primary
Years
Penelitian
Sekolah
ini
Dasar
International Kota
Bandung.
Program
(PYP)
kementerian pendidikan nasional tentang
International Baccalaureate (pendidikan
pembentukan karakter perlu dilakukan
tingkat SD) Bandung Independent School
sejak usia dini. Ini sesuai dengan yang
(BIS) yang berlokasi beralamat di Jl. Prof.
diharapkan pemerintah, karena program
Drg. Surya
PYP
merupakan
40164. Jawa Barat. Adapun yang menjadi
program berstandar internasional dalam
populasi sekaligus sampel dari penelitian
arti yang sesungguhnya, karena dalam
ini adalah guru yang pada Sekolah Dasar
program ini selain menerapkan pelajaran
International
Bahasa Inggris sebagai satu dari mata
Baccalaureate (IB) di Kota Bandung yang
pelajarannya, Bahasa Ibu, dalam hal ini
berjumlah 16 orang.
yang
Bahasa
ada
pada
Indonesia-
bila
IB
diterapkan
Sumantri
No. 61. Bandung,
berbasis
International
di
Indonesia, masih harus dipakai. Anak didik
HASIL PENELITIAN
harus tetap dikenalkan dengan budaya
Berdasarkan
lokal dan harus tetap diajak berpikir
dilakukanf, kemudian data diklasifikasikan
tentang apa yang ada di sekitar lokalnya.
untuk [172]
diolah
penelitian dan
yang
dianalisis
telah guna
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
menjawab
masalah-masalah
penelitian
diperoleh hasi penelitian sebagai berikut:
dan menguji hipotesis penelitian. Maka Uji Linieritas Dengan menggunakan SPSS 16.00 diperoleh hasil perhitungan uji linieritas sebagai berikut: ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Regression
1997.469
1
1997.469
Residual
3229.968
14
230.712
Total
5227.437
15
Sig. 8.658
.011a
a. Predictors: (Constant), Model pembelajaran transdisciplinary b. Dependent Variable: Karakter Siswa
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
53.214
30.518
1.031
.350
Model pembelajaran transdisciplinary
Beta
t
.618
Sig.
1.744
.103
2.942
.011
a. Dependent Variable: Karakter Siswa Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 8.658 dengan signifikansi .011a. Ternyata hasil analisis menunjukkan bahwa sig (8.658) > a (0,05), berarti model regresi linier. Uji Korelasi Correlations Model pembelajaran transdisciplinary
Karakter Siswa Pearson Correlation
Karakter Siswa
1.000
.618
.618
1.000
.
.005
.005
.
Karakter Siswa
16
16
Model pembelajaran transdisciplinary
16
16
Model pembelajaran transdisciplinary Sig. (1-tailed)
Karakter Siswa Model pembelajaran transdisciplinary
N
[173]
Cucun Sunaengsih, Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
1
Variables Removed
Method
Model pembelajaran transdisciplinary a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Karakter Siswa Model Summaryb Model
R
R Square
1
.618a
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square .382
.338
15.189
a. Predictors: (Constant), Model pembelajaran transdisciplinary b. Dependent Variable: Karakter Siswa Berdasarkan tabel di atas, nilai hubungan
Sig. (2-tailed) tersebut lebih kecil dari =
antara variabel X dengan variabel Y
0,05 ,
sebesar
dinyatakan oleh koefisien determinasi (r 2)
0.618;
yang
berarti
tingkat
besar pengaruh antar variabel
hubungan antara Model pembelajaran
yaitu
sebesar
transdisciplinary terhadap Karakter Siswa
Kesimpulannya hipotesis penelitian yang
berada pada tingkat tinggi. Adapun nilai
menyatakan “Terdapat pengaruh positif
Sig. (2-tailed) = 0,000. Nilai Sig. (2-tailed)
dan
tersebut lebih kecil dari = 0,05 , besar
pembelajaran transdisciplinary terhadap
pengaruh antar variabel dinyatakan oleh
Karakter Siswa“ diterima. Pengaruhnya
koefisien determinasi (r2) yaitu sebesar
sebesar 38,2%.
signifikan
0.3822
dari
atau
variabel
38,2%.
Model
0.3822 atau 38,2%. Kesimpulannya hipotesis penelitian yang menyatakan “Terdapat
Dari
pengaruh
pembentukan karakter siswa dibutuhkan
positif
variabel
dan
Model
signifikan
dari
pembelajaran
hasil
sebuah
penelitian model
tersebut,
pembelajaran
dalam yang
transdisciplinary terhadap Karakter Siswa“
komprehensif. Sejalan dengan pendapat
diterima. Pengaruhnya sebesar 38,2%.
Nicolescu
(2005)
yang
menyatakan
bahwa: HASIL DAN PEMBAHASAN Dari
hasil
penelitian
diperoleh
Transdisciplinary dimaksudkan untuk menghilangkan sekat-sekat disiplin dalam memandang segala persoalan untuk melihat sesuatu atau memecahkan persoalan secara komprehensif. Tujuan dari transdisiplinaritas adalah memahami berbagai fenomena didunia dewasa ini yang sulit dipahami dalam kerangka disiplin ilmu.
nilai
hubungan antara variabel X dengan variabel Y sebesar 0.618; yang berarti tingkat
hubungan
antara
Model
pembelajaran transdisciplinary terhadap Karakter Siswa berada pada tingkat tinggi. Adapun nilai Sig. (2-tailed) = 0,000. Nilai [174]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
Hal tersebut diatas sejalan dengan Seaton
ada di Indonesia. Seperti yang tercantum
(dalam Hasan, 2007): ”Education must
dalam Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
extend its traditional goal of students
Karakter (Kemendiknas Puskurbuk, 2011)
mastery of subject- centered sholastic
“Proses pendidikan karakter didasarkan
knowledge, to include development of
pada totalitas psikologis yang mencakup
individuals who can prosper in complex
seluruh potensi individu manusia (kognitif,
and
and
afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas
Seaton
sosiokultural dalam konteks interaksi dalam
changing
economic
social,
cultural
worlds”.
mengemukakan bahwa pendidikan harus
keluarga,
satuan
mengembangkan tujuan tradisional siswa
masyarakat.
pendidikan,
dan
untuk mengembangkan karakter yang berguna dalam bidang sosial budaya dan
Perilaku
seseorang
yang
berkarakter
ekonomi.
merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi
Oleh
karena
(2008)
individu manusia (kognitif, afektif, dan
menghadapi
psikomotorik) dan fungsi totalitas sosial-
berbagai masalah kehidupan di alam
kultural dalam konteks interaksi (dalam
semesta ini, tak cukup civitas akademika
keluarga,
dipersiapkan dengan satu disiplin saja
masyrakat) dan berlangsung sepanjang
berdasarkan
semata,
hayat. Konfigurasi karakter dalam kontek
orientasi
totalitas
menekankan
melainkan
itu,
Semiawan
dalam
kognisinya diperlukan
satuan
pendidikan,
dan
proses psikologis dan sosial-
transdisipliner melalui interpenetrasi antara
kultural dapat dikelompokkan dalam: (1)
rasio, emosi, intuisi dan cipta talent. Tujuan
olah
model
untuk
development); (2) olah pikir (intellectual
memahami kebutuhan masyarakat dunia
development); (3) olah raga dan kinestetik
saat ini yang semakin kompleks, bukan
(physical & kinesthetic development); dan
terpaku
(4) olah rasa dan
Transdisciplinary
pada
satu
adalah
ilmu
saja
untuk
hati
(spiritual
&
emotional
karsa (affective and
menciptakan suatu pemahaman yang
creativity development). Proses itu secara
utuh (Guimarães Pereira & Funtowicz,
holistik
2006).
keterkaitan dan saling melengkapi, serta
dan
koheren
masing-masingnya Dari
pemaparan
tersebut,
dapat
memiliki
secara
saling
konseptual
merupakan gugus nilai luhur yang di
dipahami bahwa dalam pembentukan
dalamnya
karakter siswa dibutuhkan integrasi dari
sebagaimana
seluruh potensi siswa melalui berbagai
gambar di atas (Desain Induk Pendidikan
macam kerangka disiplin ilmu. Ini sejalan
Karakter, 2010: 8-9).
dengan proses pendidikan karakter yang dijalankan dalam sistem pendidikan yang [175]
terkandung dapat
sejumlah di
lihat
nilai pada
Cucun Sunaengsih, Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary
Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan
Hubungan antara Model pembelajaran
pendidikan karakter di setiap sekolah
transdisciplinary terhadap Karakter Siswa
salah satunya di tingkat SD (Sekolah
berada
Dasar)
cara
terdapat faktor lain yang mempengaruhi
mata
karakter siswa selain model pembelajaran
untuk
transdisciplinary
yaitu
dengan
mengintegrasikan pelajaran
ke
yang
setiap
bertujuan
memperkenalkan
nilai-nilai
karakter
di
setiap
sehingga
menyadari
pendidikan
mata
pada
akan pentingnya
Inovatif
melalui
proses
pembelajaran, baik yang berlangsung di luar
oleh
Amri, Sofan & Iif Khoiru Ahmadi. (2010).
didik
di
diterapkan
REFERENSI Proses
maupun
Artinya
pelajaran
nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta
dalam
yang
tinggi.
guru.
nilai-nilai tersebut dan penginternalisasian sehari-hari
tingkat
kelas.
Pembelajaran dalam
Kreatif
Kelas.
dan
Jakarta:
PrestasiPustaka.
Pada
Dimas, Setiawan. (2012). Definisi Karakter.
dasarnya kegiatan pembelajaran, selain
[Online].
untuk
didik
Tersedia:http://definisimu.blogspot.co
(materi)
yang
m/2012/09/definisi-karakter.html
untuk
menjadikan
menguasai
peserta
kompetensi
ditargetkan,
juga
dirancang
menjadikan
peserta
didik
Elkind, David H. & Sweet, Freddy. (2004).
mengenal,
How
to
Do
Character
Education.
menyadari/peduli, dan menginternalisasi
Artikel yang diterbitkan pada bulan
nilai-nilai
September/Oktober 2004.
dan
menjadikannya
perilaku
Guimarães Pereira, A., & Funtowicz, S.
(Kemendiknas Puskurbuk, 2011, hlm. 21).
(2006). Knowledge Representation And Dengan demikian jelas bahwa dalam
Mediation
pembentukan
didik
Frameworks: Tools To Inform Debates,
prosesnya
Dialogues & Deliberations. International
karakter
dibutuhkan
peserta
dalam
membutuhkan
pengintegrasian
disiplin
teori
semata
menjadikan
siswa
berkarakter
34–50.
melainkan
mengimplementasikan
Transdisciplinary
Journal of Transdisciplinary Research, 1,
ilmu yang menjadikan siswa tidak hanya menguasai
For
Hasan. S. Hamid “Transdisciplinarity dalam
dengan
Pendidikan dengan Referensi Khusus
nilai-nilai
pada
kehidupan dalam perilaku yang mulia.
Kurikulum”,
disajikan
dalam
Makalah Seminar
yang tentang
Transdisciplinarity, di Universitas Negeri SIMPULAN Hasil
penelitian
Jakarta, 29 Oktober 2007. menyatakan
bahwa
International Baccalaurate Organization.
terdapat pengaruh positif dan signifikan
(2007).
dari
pembelajaran
Making the PYP happen: A curriculum
transdisciplinary terhadap Karakter Siswa.
framework for international primary
variabel
Model
[176]
Primary
Years
Programme,
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
education.
United
International
Kingdom:
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
Baccalaurate
2005
Organization.
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan. Jakarta: Fokus Media.
International Baccalaurate Organization.
Sudrajat,
Ajat.
(2013).
Mengapa
(2010). Primary Years Programme, The
Pendidikan Karakter ?. Yogyakarta: FIS
Primary Years Programme as a model
UNY
of
transdisciplinary
learning.
United
Sudrajat,
Akhmad.
(2010).
Pendidikan
Kingdom: International Baccalaurate
Karakter di SMP. [Online]. Tersedia:
Organization.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif
(Referensi
Guru
Menentukan Pembelajaran).Medan
:
/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-
Dalam
smp/.
Model
Undang-undang Republik Indonesia No. 18
Media
Tahun
Persada.
2002
penelitian,
Khoirotunnisa,
neza.(2012).
metode-model [Online].
Definisi
penerapan
pembelajaran.
Teknologi.
Tersedia:http://neza-
khoirotunnisa.blogspot.com/2012/09/d efinisimetodemodelpembelajaran.html Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum
Dan
Perbukuan.
Pedoman
Pelaksanaan
Karakter.
Jakarta:
(2011).
Pendidikan
Kemendiknas,
Puskurbuk.
[177]
tentang
sistem
nasional
pengembangan, Ilmu
pengetahuan
dan dan
Indeks Penulis Berkala Mimbar Sekolah Dasar Volume 2 Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 1-20. Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 21-36. Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47. Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63. Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 64-76. Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat, “Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 77-83. Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93. Yena Sumayana, “Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100. Maylan Sofian, “Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120. Diah Gusrayani, “Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132. Idam Ragil Widianto Atmojo, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 133-142. Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud, “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 143-154. Ipah Saripah & Lia Mulyani, “Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 155-169. Cucun Sunaengsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177. Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, “Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 178-192. Hastuti, “Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201. Yulia Siska, “Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214. Ani Nur Aeni, “Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225. Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah, “Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237. Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi, “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 238-246.
Ucapan Terima Kasih Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si. (FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. (FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd. (Prodi PGSD – Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang)
PEDOMAN BAGI PENULIS BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR (Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun. 2. Format Tulisan Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut: - Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm) - Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt - Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi) Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 1020 halaman. 3. Struktur Artikel a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).
Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/
4. Referensi (Sumber Rujukan) Cara pengutipan mengacu pada model American Psychological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini. 5. Penyuntingan a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email:
[email protected]. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322. b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel. c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim. CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS RUJUKAN Seorang penulis
Dua orang penulis
Tiga s.d. 5 penulis
Penulis sebagai penerbit
DI DALAM TEKS A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80) atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol .. A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010) atau Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ... Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) (Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan,
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan
Buku ber editor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010) (Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ... (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Buku elektronik
Buku terjemahan
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012) (Young & Rang, 2005)
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291) (Crystal, 1987)
Dari ensiklopedia
Pengembangan. Balitbang. ....
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press. Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292. Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan
Dari artikel majalah Dari artikel koran cetak dengan penulis Dokumen pemerintah
(Aisy, 2012)
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that .. (Sukyadi, 2011)
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
Artikel jurnal dengan satu penulis Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Kunaefi, 2012) Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..
(Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa … (Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Skripsi/tesis/di sertasi dari database
McNiel (2006) (MCNiel, 2006)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for
Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011) (Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Gambar dari Web
Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf. Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587 Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
***