MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd Bendahara Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd
Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.
Alamat Redaksi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email:
[email protected]. Alamat Publikasi: http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
~~~
MIMBAR SEKOLAH DASAR VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2015 Halaman 133 – 246 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142 ~ Idam Ragil Widianto Atmojo 2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154 ~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud 3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169 ~ Ipah Saripah & Lia Mulyani
Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225 ~ Ani Nur Aeni 9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226237 ~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah 10. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246 ~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi
4. Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177 ~ Cucun Sunaengsih 5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192 ~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari 6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201 ~ Hastuti 7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214 ~ Yulia Siska 8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
PENGARUH BAHASA PERTAMA TERHADAP BAHASA KEDUA DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SD HASTUTI
STKIP-PGRI Bandar Lampung Jl. Khairil Anwar 79, Kec. Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung Email:
[email protected]
ABSTRACT
ABSTRAK
The purpose of this research is to determine and describe the influence of first language to the second language contained in essay fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. The method used is descriptive method. Data analysis technique that is used is composed test data analysis to determine the level of use of the influence of the first language to the second language in a essay fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. The population in this study were all fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung totaling 25 students. Samples of this research is sample population. In the concocted test data analysis fourth grade students of SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung there is the influence of first language in the essay by 55.05%. This means that the influence of Lampung language in fourth grade student essay Muhammadiyah 1 Bandar Lampung, Lampung language otherwise low.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang terdapat dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data tes mengarang untuk menentukan tingkat penggunaan pengaruh bahasa pertama terhadap bahasa kedua dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang berjumlah 25 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah sampel populasi. Dalam hasil analisis data tes mengarang siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung terdapat pengaruh bahasa pertama dalam karangan sebesar 55,05%. Hal ini berarti pengaruh bahasa Lampung dalam karangan siswa kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang menggunakan bahasa Lampung dinyatakan rendah.
Keywords: the influence of first language, second language, essay the students.
Kata kunci: pengaruh bahasa pertama, bahasa kedua, karangan siswa.
PENDAHULUAN ~ Salah satu fungsi bahasa
semua
Indonesia yaitu sebagai bahasa negara
disesuaikan
yang
Indonesia, baik sistem bunyi, sistem bentuk
digunakan
pengantar
dalam
sebagai dunia
bahasa
pendidikan.
pengaruh
tersebut
dengan
sistem
harus bahasa
kata, maupun sistem bentuk kalimat.
Dalam sejarah perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menerima pengaruh dari
Dalam kegiatan menulis terutama dalam
unsur
karang-mengarang masalah yang ada
luar,
seperti
bahasa
asing
dan
bahasa daerah. Semua pengaruh tersebut
biasanya
turut
menggunakan
mempercepat
penyempurnaan
mampunya
bahasa
siswa
Indonesia
yang
Indonesia
baik dan benar. Hal ini disebabkan oleh
sebagai alat komunikasi bangsa Indonesia,
kerancuan proses berpikir, misalnya seperti
tanpa kehilangan identitasnya sebagai
kerancuan dalam mengembangkan kata-
suatu
tetap
kata yang sering tampak dalam berbagai
itulah,
bentuk
bahasa.
mempertahankan
bahasa
proses
kurang
Untuk identitasnya
[193]
komunikasi
baik
lisan
maupun
Hastuti, Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua
tertulis. Pemerolehan bahasa bukan hanya
sebagai objek penelitian karena pada
satu proses tetapi juga merupakan sistem
tingkat
yang mempuyai input dan output.
mengadakan
inilah
dengan
anak-anak
kontak
bahasa
bahasa
kedua,
mulai pertama
yaitu
bahasa
Dari uraian tersebut, timbul pertanyaan
Indonesia. Atas dasar itulah penelitian ini
dalam pikiran penulis yaitu bagaimanakah
dilakukan di kelas lima karena pelajaran
pengaruh
mengarang
bahasa
pertama
terhadap
bahasa kedua dalam karangan siswa kelas
sudah
diberikan
secara
berjenjang dan berkelanjutan.
IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung. Alasan penulis memilih SD Muhammadiyah
Pengertian Sosiolinguistik
1
tempat
Sosiolinguistik menurut Hudson, Richard A.,
penelitian karena pada umumnya siswa SD
(1996:1-2) mencakup bidang kajian yang
ini menggunakan bahasa pertama, yaitu
sangat luas, tidak hanya
bahasa Lampung. Mereka lebih terampil
wujud
formal
menggunakan
namun
juga
Bandar
Lampung
sebagai
bahasa
daerahnya
bahasa
menyangkut
dan
penggunaan
variasinya, bahasa
di
dibandingkan bahasa Indonesia dalam
masyarakat. Penggunaan bahasa tersebut
interaksi
disebabkan
mencakupi faktor kebahasaan dan faktor
mereka lebih sering menggunakan bahasa
nonkebahasaan antara penutur dan mitra
pertamanya
tuturnya.
sosialnya. di
Hal
ini
lingkungan
keluarga
sehingga terbawa di lingkungan sekolah. Oleh
karena
itu,
dalam
berbahasa
Sosiolinguistik
memandang
sistem
Indonesia mereka banyak dipengaruhi oleh
pemilihan bahasa yang berkaitan dengan
bahasa ibunya, yaitu bahasa Lampung.
faktor sosial. Ager (1990:2) mendefinisikan:
Adanya
struktur
“Sociolinguistics is hence concerned both
bahasa
with the range of language item used, and
kedua telah menimbulkan kesulitan dalam
the reason why they are used, but also with
proses pembelajaran bahasa kedua. Selain
the social characteristics of speakers, their
itu
mengenai
attitude and their use of language to
terhadap
convey meaning and to effect sosial
antara
perbedaan bahasa
belum
Interferensi
pola
pertama
ada
dan dan
penelitian
bahasa
pertama
bahasa kedua dalam karangan siswa yang
functions”.
dilakukan di sekolah tersebut. Struktur masyarakat yang selalu bersifat Pengajaran menulis atau mengarang pada
heterogen
siwa SD dapat dijadikan landasan dalam
bahasa. Struktur masyarakat tersebut tidak
pelaksanaan
bahasa
terlepas dari beberapa faktor, seperti siapa
Indonesia di sekolah yang lebih tinggi.
yang berbicara, dengan siapa, di mana,
Pemilihan karangan siswa kelas IV SD
kapan, dan untuk apa. Oleh karena itu,
Muhammadiyah
kelima hal tersebut akan saling berkaitan
pengajaran
1
Bandar
Lampung [194]
akan
memengaruhi
struktur
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
dan membentuk konteks sosial. Dengan
merumuskan
demikian, ujaran akan selalu melibatkan
merupakan
dua pihak dan tidak ada istilah singel style
adanya kebiasaan pemakai bahasa ibu
speaker. Kajian sosiolinguistik membahas
(bahasa
gejala-gejala kebahasaan yang ada di
bahasa yang dipelajari (bahasa kedua).
tengah
masyarakat
pemakai
bahwa hambatan
interferensi sebagai
akibat
pertama) dalam penguasaan
bahasa.
Kajian sosiolinguistik menurut Saddhono
Jadi, dapat disimpulkan bahwa interferensi
(2012:3)
yang
itu dianggap sebagai kesalahan karena
berkaitan dengan varian-varian bahasa
menyimpang dari kaidah atau aturan.
dan korelasinya dengan aspek-aspek sosial
Interferensi
yang relevan pada garis besarnya masih
pengucapan , tata bahasa maupun kosa
benar-benar bersifat linguistik, baik analisis
kata. Intinya ada suatu bahasa yang
maupun teknik pengumpulan data yang
digunakan tetapi didalamnya terdapat
dilakukan
bahasa lain.
adalah
bidang
secara
ilmu
empiris.
Pandangan
biasa
terjadi
pada
bahwa sosiolinguistik selalu memperhatikan peranan aktor sosio-situasio-kultural dalam
Rindjin
pemakain bahasa juga disampaikan oleh
mengidentifikasi jenis interferensi sebagai
Suwito
berikut.
(1985:5)
bahwa
sosiolinguistik
(dalam
Denes
dkk.,
1994:16)
memandang bahasa (language) pertama-
1) Interferensi bidang morfologi.
tama sebagai sistem sosial dan sistem
Interferensi
dalam
komunikasi serta merupakan bagaian dari
ditentukan
adanya
masyarakat dan kebudayaan tertentu.
tertentu yang mencakupi bentuk tunggal
bidang
morfologi
pelepasan
unsur
dan bentuk kompleks. Inteferensi bentuk Interferensi
kompleks yang dibahas ialah pada tingkat
Salah satu kajian sosiolinguistik adalah
afiksasi.
interferensi. Denes (1994:16) menyatakan
2) Interferensi bidang sintaksis.
bahwa Interferensi adalah penyusupan
Pada dasarnya meliputi interferensi frasa
unsur-unsur tertentu dalam suatu bahasa
verbal, nominal, dan ajektival. Pada frasa
kepada
nominal dapat diikuti oleh nomina lain,
sebagai
bahasa
lain,
suatu
yang
dianggap
kecenderungan
adjektiva,
verba
tertentu.
membiasakan pengucapan (ujaran) suatu
pembicaraan
bahasa terhadap bahasa lain mencakupi
interferensi
pengucapan bunyi, tata bahasa, dan
terutama
kosakata. Biasanya interferensi ini terjadi
beberapa macam, yaitu pada tataran
dalam menggunakan bahasa kedua (B2)
frasa verbal, frasa nominal dan frasa
dan yang interferensi kedalam bahasa
adjectival. Tataran ilmu bahasa sintaksis,
kedua itu adalah bahasa pertama atau
demikian pula halnya bidang morfologi,
bahasa ibu. Lebih lanjut, Denes (1994:15)
termasuk perangkat bahasa yang agak [195]
ini
dapat
Dalam
dalam pada
dikemukakan
bidang
tataran
sintaksis
frasa
ada
Hastuti, Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua
sulit
menerima
pengaruh
bahasa
lain
itu terjadi pada proses pengajaran yang
sehingga kedua bidang tata bahasa itu
tidak disengaja.
dikatakan sebagai sistem yang tertutup. 3) Interferensi
bidang
leksikal
atau
Anak-anak mempelajari bahasa pertama
kosakata.
melalui
proses
berinteraksi
Dilihat dari segi bentuk dan jenis kata.
dengan
Dilihat dari segi bentuk, interfernsi bidang
disekitarnya. Dalam penguasaan bahasa
leksikal ditandai oleh bentuk tunggal dan
pertama,
bentuk kompleks. Apabila dipandang dari
tahapan-tahapan
segi
pemerolehan bahasa adalah suatu proses
jenis
kata,
interferensi
bahasa
orang-orang
langsung
tentu
saja
yang
anak
mengalami
tertentu
dan
ada
penghasilan
karena
Indonesia dalam bahasa daerah dapat
pemahaman
bahasa
dibedakan atas jenis nominal, adjectival,
pada manusia dengan melalui beberapa
dan partikel.
tahap yakni mulai dari marhaban sampai dengan kefasihan penuh. Mulanya anak
Tahap Pemerolehan Bahasa Pertama
hanya
Berdasarkan tahap pemerolehan bahasa
dikemukakan orang di sekitarnya kemudian
dapat dibedakan adanya bahasa ibu,
dari ujaran yang didengarnya, anak mulai
bahasa
dan
meniru dan akhirnya mengeluarkan ujaran.
bahasa asing. Penamaan bahsa ibu dan
Mulanya satu kata, dua kata, dan sampai
bahasa pertama adalah mengacu pada
pada
sistem linguistik yang sama. Yang dimaksud
kalimat seperti orang dewasa.
pertama,
bahsa
kedua
mendengar
akhirnya
ujaran
dapat
yang
mengucapkan
dengan bahasa ibu adalah satu sistem linguistik
yang
pertama
kali
dipelajari
Pemerolehan Bahasa Kedua
seorang anak dengan sendirinya yaitu
Pembahasan mengenai bahasa kedua
melalui
(B2)
pengalaman
yang didapatnya
(Chaer, 2004:81)
tidak
terlepas
dari
pembahasan
mengenai bahasa pertama (B1). Bahasa kedua
diperoleh
setelah
penguasaan
Pemerolehan bahasa pertama (PBI) dapat
bahasa pertama. Pemerolehan bahasa
terjadi apabila seorang anak sejak semula
kedua
belum mengenal bahasa dan akhirnya
bahasa pertama. Perbedaan ini terletak
memperoleh
bahasa.
Jadi,
dapat
dari proses pemerolehannya. Penguasaan
disimpulkan
bahwa
PBI
adalah
B1 melalui proses pemerolehan sedangkan
penguasaan
bahasa
pada
yang
anak
secara belum
alamiah,
berbeda
penguasaan
menguasai
dengan
B2
pemerolehan
melalui
proses
pembelajaran. Pembelajaran B2 dapat
bahasa apapun sejak awal kehidupannya.
diperoleh
melalui
Pemerolehan bahasa berlangsung secara
maupun informal hanya dengan cara
alamiah maksudnya pemerolehan bahasa
sengaja
dan
sadar.
pendidikan Hal
ini
formal berbeda
dengan pemerolehan bahasa pertama [196]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
yang sifatnya alamiah serta dengan cara
pendidikan dan dilakukan oleh seseorang
tidak sengaja dan tidak sadar.
yang ingin mempelajari bahasa kedua.
Jika anak mempelajari bahasa lain yang
Dengan melakukan praktek di lingkungan
bukan bahasa ibunya maka, bahasa lain
masyarakat pemakai bahasa kedua. PB2
yang dipelajarinya itu disebut bahasa
secara terpimpin dilakukan dalam proses
kedua (B2). Kemudian anak mempelajari
pembelajaran pada lembaga formal atau
bahsa lainnya lagi maka, bahasa yang
sekolah
dipelajarinya terkhir ini disebut bahasa
menguasai sturktur bahasa kedua secara
ketiga (B3) begitu pun seterusnya. Pada
sadar,
umumnya bahasa pertama seorang anak
Maksudnya bahasa itu diperoleh anak
adalah bahasa daerahnya masing-masing.
melalui
Sedangkan
pendidikan
bahasa
bahasa
kedua
Indonesia
karena
baru
adalah dipelajari
pelajar
dikondisikan
disengaja proses
dan
belajar,
formal
untuk
berencana. yakni
dan
melalui
nonformal.
Pembelajaran itu pun memang sudah
ketika masuk sekolah dan ketika ia sudah
direncanakan sebelumnya.
menguasai bahasa ibunya kecuali, mereka yang sejak bayi sudah mempelajari bahasa
Kesalahan berbahasa merupakan sisi yang
Indonesia dari Ibunya. Steinberg (2013:190)
mempunyai
menyatakan bahwa metode pengajaran
tulisan pelajar. Kesalahan berbahasa atau
bahasa kedua dapat dilihat dari beberapa
language errors beraneka ragam jenisnya
hal seperti : fokus pengajaran bahasa,
dan
pengajaran
berbagai cara.
makna,
pengajaran
tata
cacat
dapat
pada
ujaran
dikelompokkan
atau
dalam
bahasa. Pertama, kesalahan yang disebabkan oleh Secara umum pemerolehan bahasa kedua
unsur kelelahan, keletihan, dan kurangnya
mengacu kepada proses pembelajaran
perhatian yang disebut sebagai unsur
bahasa.
dapat
ferformansi yang merupakan kesalahan
diperoleh dengan 2 cara yaitu, secara
penampilan atau dalam keperpustakaan
alamiah
disebut mistake. Keterbatasan mengingat
Pemerolehan dan
2005:234).
bahasa
terpimpin
Secara
(Dradjowidjojo,
alamiah
maksudnya
sesuatu
atau
bahasa yang diperoleh oleh seorang anak
kekeliruan
itu
bahasa,
dengan
sendirinya
mendengar
pembicaraan
yang
di
yaitu
melalui
kelupaan
dalam kata,
menyebabkan
melafalkan atau
kalimat
bunyi dan
orang-orang
sebagainya. Tekanan psikologis seperti,
sedangkan
emosi dapat menimbulkan salah ucap.
pemerolehan bahasa secara terpimpin
Kekeliruan dapat diperbaiki siswa, bila
adalah seorang anak itu memperolehnya
siswa mawas diri dan lebih memusatkan
dari
perhatiannya, siswa pun sebenarnya sudah
ada
hasil
sekitarnya,
belajar,
melaui
bangku
mengetahui sistem linguistik bahasa yang [197]
Hastuti, Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua
digunakannya,
maksudnya
terjadi
orang dewasa. Mereka yang mulai belajar
kekeliruan maka siswa itu sendirilah yang
bahasa Inggris ketika mereka berusia 3
memperbaikinya dengan melalui proses
sampai 7 tahun mencetak skor tes lebih
belajar bahasa. Namun, karena sesuatu
baik karena banyak penutur asli pada tes,
dan lain hal mereka lupa akan sistem
tetapi mereka yang tiba di amerika serikat
tersebut karena itu, kekeliruan itu bisa
lalu belajar bahasa Inggris di masa kanak-
disebut sebagai kekeliruan yang bersifat
kanak kemudian atau remaja memiliki skor
sementara,
tes yang lebih rendah. Kemampuan anak
tidak
bila
sistematis
dan
perbaikannya dapat dilakukan sendiri oleh
mengucapkan
bahasa
kedua
dengan
siswa.
aksen yang benar juga menurun sesuai dengan usia, dengan penurunan tajam
Kedua,
kesalahan
yang
disebabkan
terutama terjadi setelah usia sekitar 10
karena kurangnya pengetahuan kaidah-
sampai 12.
kaidah bahasa yang disebut sebagai unsur kompetensi
yang
merupakan
penyimpangan-penyimpangan
Karangan
sistematis
Karangan adalah komulasi dari beberapa
oleh
pengetahuan
paragraf yang tersusun dengan sistematis,
sedang
berkembang
koheren, dan unity. Ada bagian utama
mengenai unsur bahasa kedua disebut
pengantar, isi, dan penutup, ada progresi,
errors. Siswa memang belum memahami
yang kesemuanya itu memperbincangkan
unsur linguistik bahasa yang digunakannya.
tentang sesuatu serta tertulis dalam bahasa
yang
disebabkan
pelajar
yang
yang Hetherington
(2006:313)
menjelaskan
sempurna
(Wibowo,
2003:56).
Menurut Heuken (2008:10-11), karangan
bahwa:
adalah rangkaian kalimat yang logis dan
“Learning a second language is more
sistematis yang berisi tentang pengalaman,
readily
pikiran, dan pelukisan suatu objek, suatu
accomplished
by
children
than by adolescents or adults. Adults
peristiwa, dan suatu masalah.
make faster initial progress but their eventyal language
success is
not
in
the as
second
great
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan
as
bahwa
pengertian
karangan
adalah
childrens.for example, in one study,
rangkaian kalimat yang logis dan sistematis
chinese
who
yang disampaikan oleh bahasa tertulis
immigrated to the united states at
untuk dipahami dan di mengerti oleh
different ages were given a test of
pembaca.
and
korean
adults
grammatical knowledge.” METODE Belajar bahasa kedua lebih mudah dicapai
Metode Penelitian
oleh anak-anak daripada remaja atau [198]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
Metode yang digunakan dalam penelitian
N: Jumlah kata dengan dalam karangan
ini
yang dibuat siswa
adalah
metode
deskriptif.
Menurut
Arikunto (2002:213) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah metode yang
HASIL
berupaya memecahkan atau menjawab
Tes
permasalahan
yang dihadapi. Metode
Muhammadiyah 1 Bandar Lampung yang
deskriptif menggunakan beberapa tahap
diberikan kepada 25 siswa. Analisis dibatasi
kegiatan yaitu mengumpulkan, mengolah,
hanya
menganalisis,
menginterpretasikan
mempermudah analisis, pada kata yang
data. Penelitian ini mendeskripsikan data
menggunakan pengaruh bahasa pertama
mengenai
pengaruh
digarisbawahi. Analisis ini bertujuan untuk
terhadap
bahasa
dan
bahasa
pertama
Indonesia
dalam
mengarang
pada
mengetahui
karangan siswa SD.
dilakukan
kosakatanya
tingkat
di
saja.
pengaruh
SD
Untuk
bahasa
pertama terhadap bahasa kedua yang terdapat dalam karangan siswa. Berikut ini
Teknik Pengumpulan Data Untuk
mengumpulkan
diperlukan,
peneliti
adalah analisis data tes mengarang siswa. data
yang
menggunakan
Tabel 1. Persentase Pengaruh Keseluruhan
tes
(bersambung).
menulis karangan. Tes adalah, serentetan
Jumlah
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan
untuk
mengukur
No
keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
Pengaruh Bahasa
Jumlah Kosa kata
Pertama
kemampuan bakat dan minat yang dimiliki
1.
2
102
2.
7
171
menit,
3.
11
115
panjang karangan antara 150 sampai 250
4.
15
194
kata.
5.
10
79
6.
16
101
7.
17
139
untuk
8.
16
124
menetukan tingkat penggunaan pengaruh
9.
11
144
bahasa pertama dalam karangan siswa
10.
5
187
11.
8
138
12.
6
169
13.
3
125
14.
11
124
15.
16
174
16.
6
167
17.
6
169
oleh individu atau kelompok. Mengarang dikerjakan
di
kelas
selama
90
Teknik Analisis Data Analisis
data
tes
mengarang
kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung sebagai berikut.
n % x 100 N Keterangan : %: Presentase intereferensi yang digunakan n: Jumlah penggunaan kata intereferensi [199]
Hastuti, Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua
18.
20
147
orang menggunakan pengaruh bahasa
19.
2
146
pertama
20.
13
124
menggunakan pengaruh bahasa pertama
21.
6
114
sebanyak 14 kata, 2 orang menggunakan
22.
13
140
23.
10
129
24.
15
179
25.
14
164
Jumlah
1376,4
Prosentase
55,05%
sebanyak
13
kata,
1
orang
pengaruh bahasa pertama sebanyak 15 kata, 3 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 16 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama
sebanyak
17
kata,
1
orang
menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 20 kata.
PEMBAHASAN Hasil analisis data mengarang siswa, dapat dikemukakan karangan
bahwa siswa
Muhammadiyah terdapat
pada kelas
1
pengaruh
Bandar
Menurut
semua IV
penulis,
hal
ini
disebabkan oleh pengaruh bahasa ibu
SD
sehingga siswa tidak menyadari sudah
Lampung
bahasa
pendapat
menggunakan pengaruh bahasa pertama
pertama
didalam karangan yang mereka buat.
dalam karangan.
Pengaruh terhadap karangan siswa relatif rendah karena pengaruh bahasa pertama
Berdasarkan data mengarang siswa kelas
yang terdapat dalam karangan siswa
IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung semua bahasa
siswa
menggunakan
pertama.
Semua
sebesar 55,05%.
pengaruh itu
dapat SIMPULAN
diketahui dari tabel pengaruh bahasa
Hasil analisis data tes mengarang, siswa
pertama dalam karangan siswa. Dari 25 orang
siswa
2
orang
kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar
menggunakan
Lampung
pengaruh bahasa pertama sebanyak 2
sebanyak
25
orang
menggunakan pengaruh bahasa pertama
kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 3 kata, 1 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama
dalam
karangannya.
dalam
membuat
Ini
berarti
karangan
siswa masih
menggunakan pengaruh bahasa pertama.
sebanyak 5 kata, 4 orang menggunakan
Sedangkan bila dipersentasekan pengaruh
pengaruh bahasa pertama sebanyak 6
bahasa pertama yang terdapat dalam
kata, 1 orang menggunakan pengaruh
karangan
bahasa pertama sebanyak 7 kata, 1 orang
siswa
kelas
IV
SD
Muhammadiyah 1 Bandar Lampung dapat
menggunakan pengaruh bahasa pertama
dirata-ratakan sebesar 55,05%.
sebanyak 8 kata, 2 orang menggunakan pengaruh bahasa pertama sebanyak 10
Berdasarkan
kata, 3 orang menggunakan pengaruh
disimpulkan
bahasa pertama sebanyak 11 kata, 2 [200]
hasil bahwa
analisis pengaruh
dapat bahasa
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
pertama yang terdapat dalam karangan
Mar’at,
Samsunuwayati.
siswa sebesar 55,05%, ini berarti pengaruh
Psikolinguistik
bahasa Lampung dalam karangan siswa
Bandung: Refika Aditama.
kelas IV SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung
yang
menggunakan
Wibowo,
bahasa
contemporary
Bahasa
French.
Manajemen
Suharsimi.
(2002).
Saddhono
Prosedur
Pengantar
Slamet.
(2012).
Bandung:
Karya
Putra
Steinberg, Danny D., Nagata, Hiroshi, &
(2004).
Aline, David P. (2013). Psycholinguistics:
Sosiolinguistik
Language, Mind and World. Malaysia:
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Pearson Education Malaysia.
Denes, Made I, dkk. (I994). Inteferensi
Suryana, Een. (1999). “Pengaruh Bahasa
Bahasa Indonesia Dalam Pemakaian Pembinaan Bahasa.
Pertama terhadap Bahasa Indonesia
dan
dalam Karangan siswa di Tanjung Steko”
Jakarta:
Skripsi Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya
Depdikbud. Dardjowidjojo,
Jakarta:
Darwati.
(2007).
pengembangan
dan
Indonesia.
Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.
Bahasa
Bahasa.
Meningkatkan Ketrampilan Berbahasa
Jakarta: Rineka Cipta.
Abdul.
dan
Depdikbud.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
dkk.
Pembinaan
Pengembangan
Cambridge
University Press, Cambridge.
Indralaya. Soenjono.
Psikolinguistik Pengantar
(2005).
Sumardi,
Pemahaman
dan
Indonesia. Hetherington.
Muljanto.
(1996).
Berbagai
Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa
Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor
E.Navis
(2003).
Gramatikal Bahasa Indonesia Dalam
Ager, Dennis E. (1990). Sociolinguistics and
Chaer,
Wahyu.
Pengantar.
Rasyad, Hadipami, dkk. (1983). Interferensi
REFERENSI
Aslinda,
Suatu
Bahasa. Jakarta: Pustaka Utama.
Lampung dinyatakan rendah.
Arikunto,
(2005).
Sastra.
Jakarta:
Pustaka
Sinar
Harapan. (2006).
Child
Suwito.
Psychologi A Contemporary View Point,
Awal.
Virginia : M.C Graw Hill.
(1985).
Sosiolinguistik
Surakarta:
Pengantar
Henary
Offset.
Ohoiwutun, Paul. 2002. Sosiolinguistik.
Heuken, Adolf. (2008). Teknik Mengarang.
Jakarta: Kesain- Blanc IKAPI.
Yogyakarta: Kanisius. Hudson, Richard A. (1996). Sociolinguistics. Second edition. Cambridge: Cambridge University Press.
[201]
Indeks Penulis Berkala Mimbar Sekolah Dasar Volume 2 Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 1-20. Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 21-36. Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47. Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63. Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 64-76. Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat, “Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 77-83. Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93. Yena Sumayana, “Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100. Maylan Sofian, “Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120. Diah Gusrayani, “Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132. Idam Ragil Widianto Atmojo, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 133-142. Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud, “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 143-154. Ipah Saripah & Lia Mulyani, “Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 155-169. Cucun Sunaengsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177. Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, “Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 178-192. Hastuti, “Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201. Yulia Siska, “Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214. Ani Nur Aeni, “Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225. Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah, “Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237. Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi, “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 238-246.
Ucapan Terima Kasih Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si. (FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. (FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd. (Prodi PGSD – Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang)
PEDOMAN BAGI PENULIS BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR (Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun. 2. Format Tulisan Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut: - Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm) - Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt - Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi) Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 1020 halaman. 3. Struktur Artikel a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).
Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/
4. Referensi (Sumber Rujukan) Cara pengutipan mengacu pada model American Psychological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini. 5. Penyuntingan a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email:
[email protected]. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322. b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel. c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim. CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS RUJUKAN Seorang penulis
Dua orang penulis
Tiga s.d. 5 penulis
Penulis sebagai penerbit
DI DALAM TEKS A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80) atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol .. A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010) atau Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ... Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) (Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan,
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan
Buku ber editor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010) (Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ... (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Buku elektronik
Buku terjemahan
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012) (Young & Rang, 2005)
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291) (Crystal, 1987)
Dari ensiklopedia
Pengembangan. Balitbang. ....
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press. Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292. Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan
Dari artikel majalah Dari artikel koran cetak dengan penulis Dokumen pemerintah
(Aisy, 2012)
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that .. (Sukyadi, 2011)
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
Artikel jurnal dengan satu penulis Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Kunaefi, 2012) Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..
(Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa … (Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Skripsi/tesis/di sertasi dari database
McNiel (2006) (MCNiel, 2006)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for
Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011) (Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Gambar dari Web
Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf. Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587 Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
***