MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd Bendahara Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd
Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.
Alamat Redaksi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email:
[email protected]. Alamat Publikasi: http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
~~~
MIMBAR SEKOLAH DASAR VOLUME 2, NOMOR 2, OKTOBER 2015 Halaman 133 – 246 DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142 ~ Idam Ragil Widianto Atmojo 2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154 ~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud 3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169 ~ Ipah Saripah & Lia Mulyani
Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225 ~ Ani Nur Aeni 9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226237 ~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah 10. Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246 ~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi
4. Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177 ~ Cucun Sunaengsih 5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192 ~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari 6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201 ~ Hastuti 7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214 ~ Yulia Siska 8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
PENERAPAN MEDIA MONOSA (MONOPOLI BAHASA) BERBASIS KEMANDIRIAN DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari Prodi PGSD Universitas PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Email:
[email protected]
ABSTRACT This research applying learning media Monosa (monopoi bahasa) based on the child's independence in the classroom. Research and development (RnD) aims to describe prototype instructional media monosa independence based on elementary students. Based on the analysis of the needs of draft obtained monosa products, namely media that not only disposable and made of material that is waterproof, medium-sized and can be placed on the table. Learning media containing material that is diverse and covers all aspects of language skills. Media with images that vary according to the material Indonesian elementary school fourth grade. Based on the validation results showed that the learning media Monosa fit for use. It can be used by learners, learning media can also create an atmosphere of fun and do not saturate because the learning is done with playing. After revisions based test experts, media monosa tested in small classes. Monosa showed that the media has the effectiveness, the efficiency, and has appeal to users. Based on observations made during the study, the media is capable of providing meaningfulness in learning, which enhances the value of the character's ability to work together, sportsmanship, the activity of individual students, student independence, critical thinking, and caring. Keywords: application, media monopoly of the language, elementary students.
ABSTRAK Penelitian ini menerapkan media pembelajaran Monosa (monopoli bahasa) berbasis kemandirian anak dalam pembelajaran di kelas. Penelitian pengembangan (RnD) ini bertujuan untuk mendeskripsikan prototype media pembelajaran monosa berbasis kemandirian pada siswa SD. Berdasarkan analisis kebutuhan diperoleh draft produk monosa, yaitu media yang tidak hanya sekali pakai dan terbuat dari bahan yang anti air, berukuran sedang dan dapat diletakkan di meja. Media pembelajaran memuat materi yang beragam dan mencakup semua aspek keterampilan berbahasa. Media disertai gambar yang beragam sesuai dengan materi bahasa Indonesia SD kelas IV. Berdasarkan hasil validasi diperoleh hasil bahwa media pembelajaran Monosa layak digunakan. Selain dapat digunakan oleh peserta didik, media pembelajaran ini juga dapat menciptakan suasana menyenangkan serta tidak menjenuhkan karena pembelajaran dilakukan dengan bermain. Setelah dilakukan revisi berdasarkan uji ahli, media monosa diujicobakan pada kelas kecil. Didapatkan hasil bahwa media monosa memiliki keefektifan, keefisiensian, dan memiliki daya tarik kepada pengguna. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pembelajaran, media ini mampu memberikan kebermaknaan dalam pembelajaran, yaitu mengembangkan nilai karakter kemampuan bekerja sama, sportifitas, keaktifan individu siswa, kemandirian siswa, berpikir kritis, dan peduli. Kata Kunci: penerapan, media monopoli bahasa, siswa SD.
PENDAHULUAN ~ Pendidikan adalah pilar
termuat dalam Undang-Undang Republik
kehidupan suatu bangsa. Semakin maju
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
pendidikan suatu bangsa maka semakin
SISDIKNAS,
Pasal
terarah
pendidikan
adalah
juga
masyarakatnya.
kesejahteraan
Pengertian
pendidikan
1 usaha
menyatakan sadar
dan
terencana untuk mewujudkan suasanan [178]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
belajar dan proses peserta
pembelajaran agar
didik
secara
Pembelajaran
dengan
kegiatan
aktif
permainan dapat pula dilakukan dengan
mengembangkan potensi dirinya untuk
menggunakan media pembelajaran. Hal
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
tersebut
pengendalian
untuk
diri,
kecerdasan,
kepribadian,
akhlak
mulia,
serta
diperlukan
dirinya,
keterampilan
yang
masyarakat,
bangsa
dan
sebagai sarana pembelajaran
menciptakan pembelajaran yang
aktif, memberikan kesempatan kepada peserta
Negara.
didik
untuk
menyelesaikan
belajar
mandiri,
permasalahan
yang
(Undang-Undang Repulik Indonesia, 2003:
dihadapi dengan cara bermain,
2).
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pengembangan kemampuan berbahasa
Kemandirian
anak di sekolah dilakukan dengan tujuan
ditingkatkan
agar 1)
pembelajaran,
secara
anak dapat mengolah kata komprehensif,
mengekspresikan
2)
anak
kata-kata
peserta dalam
dan
didik
perlu
segala
proses
salah
satunya
dapat
pembelajaran bahasa Indonesia. Peserta
dalam
didik
melakukan
proses
pembelajaran
bahasa tubuh yang dapat dipahami oleh
secara mandiri dan menanamkan sikap
orang lain, 3) anak mengerti setiap kata
mandiri untuk kehidupan di sekolah dan
yang
bermasyarakat.
didengar
dan
diucapkan,
mengartikan dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain, dan 4) anak
Media pembelajaran memiliki manfaat
dapat berargumentasi, meyakinkan orang
yang banyak dalam membantu proses
melalui
belajar mengajar baik bagi guru mauapun
kata-kata yang diucapkannya
(Direktorat Pembinaan TK dan SD, 2007).
bagi
siswa.
Penggunaan
media
pembelajaran dapat membuat variasi Seorang guru dapat kemajuan
IPTEK
memanfaatkan
untuk
belajar
menciptakan
yang
baru
membosankan.
Salah
agar
tidak
satu
media
proses pembelajaran yang efektif. Selain
pembelajaran yang dapat dikembangkan
itu,
guru
guru
harus
menguasai
strategi
dalam
penanaman
pembelajaran agar siswa dapat belajar
anak,
secara
mendidik, dan menyenangkan adalah
efektif.
Strategi
pembelajaran
pembelajaran
kemandirian
dalam hal ini adalah penguasaan guru
dengan
mengenai model, metode serta media
pembelajaran
pembelajaran.
(Monosa).
Peningkatan
keterampilan
yang
menarik,
menggunakan
media
Monopoli
Bahasa
berbahasa
Media permainan monopoli merupakan
anak dalam pembelajaran bahasa di SD
salah satu media permainan yang dapat
dapat dilakukan dengan strategi bermain.
menimbulkan [179]
kegiatan
belajar
yang
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
menarik dan membantu suasana belajar
pendidik sesuai kebutuhan dan kondisi
menjadi
senang,
peserta didik maupun kondisi sekolah.
Menurut
Fitriyawani
penelitian
hidup
dan
(2013:
permainan
ini rumusan masalah penelitian. (1) Apa
monopoli serta memberikan kesimpulan
sajakah kebutuhan awal pengembangan
bahwa media permainan monopoli layak
media Monosa
digunakan sebagai media pembelajaran
anak
karena media permainan monopoli ini
Indonesia
merupakan salah satu media permainan
Bagaimanakan prototipe pengembangan
yang
media Monosa
dapat
yang
hasil Berdasarkan latar belakang di atas, berikut
kelayakan
ahli
226),
telah
menguji
beberapa
santai.
media
menimbulkan
kegiatan
pada
berbasis kemandirian
pembelajaran
bahasa
di Sekolah Dasar (SD)? (2)
belajar mengajar yang menarik, hidup,
anak
menyenangkan
Indonesia di Sekolah Dasar (SD)?
dan
mempunyai
santai
kemampuan
serta
pada
berbasis kemandirian
pembelajaran
untuk
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar
Media Pembelajaran
mengajar
Media
secara
memecahkan
aktif
masalah-masalah
bahasa
dalam yang
dalam
sebagai
arti
peraga
terbatas atau
diartikan
alat
bantu
ada sehingga dapat meningkatkan hasil
pembelajaran, yang sering disebut AVA
belajar siswa.
(Audio
Visual
Aids).
pemanfaatanya,
AVA
tidak
dari
media pembelajaran monopoli dengan
berdiri
memasukkan unsur bahasa dan gambar
Perbedaan antara media dengan alat
edukatif yang digunakan dengan cara
peraga
bermain
fungsinya,
permainan
permainan
seperti
monopoli untuk mengasah
keterampilan
dan
sedangkan
terlepas
Monosa (monopoli bahasa) merupakan
atau
guru,
Dalam
sendiri
tanpa
sebenarnya bukan
media kehadiran terletak
pada
dapat guru. pada
bentuknya
(Sadiman 1986:7-8).
pengetahuan
berbahasa peserta didik.
Menurut Gerlach dan Ely dalam Kustandi dan Sutjipo, (2013: 7) mengatakan secara
Permainan dalam pembelajaran dapat
garis besar, media adalah manusia, materi
mendukung
terciptanya
atau kejadian yang membangun kondisi
pada
dalam
anak
rangsangan
berbahasa
salah
agar
siswa
mampu
memperoleh
satunya dengan media pembelajaran
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
berupa gambar yang terdapat pada
Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
buku atau poster. Kegiatan pembelajaran
merupakan media. Secara lebih khusus,
yang dapat merangsang kemampuan
pengertian media dalam proses belajar
anak dalam berbahasa dapat diciptakan
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik [180]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
untuk
menangkap,
memproses,
dan
tidak kehabisan tenaga, apabila guru
menyusun kembali informasi visual atau
mengajar untuk setiap jam pelajaran. (d)
verbal.
siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
Menurut Kustandi dan Sutjipto, (2013: 8)
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
menyimpulkan
seperti
bahwa
media
pembelajaran adalah alat yang dapat
mengamati,
melakukan,
mendemonstrasikan, dan lain-lain.
membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
untuk
memperjelas
makna
Berdasarkan
penjelasan
diatas,
dapat
pesan yang disampaikan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran
mencapai tujuan belajar.
memiliki manfaat yang banyak dalam membantu proses belajar mengajar baik
Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan
bagi
bahwa media pembelajaran merupakan
Penggunaan media pembelajaran dapat
segala alat yang dimanfaatkan untuk
membuat variasi belajar yang baru agar
membantu
tidak membosankan.
dalam
proses
belajar
guru
mauapun
bagi
siswa.
mengajar, yang mempunyai fungsi untuk memperjelas pesan atau materi yang
Adanya media pembelajaran memiliki
disampaikan
mencapai
berbagai fungsi yang tujuannya untuk
tujuan pembelajaran yang optimal dan
membantu dalam proses pembelajaran.
lebih baik.
Menurut
agar
dapat
Kemp
dan
Dayton
(dalam
Kustandi, 2013: 20) media pembelajaran Selain
pengertian
pembelajaran beberapa menurut
itu
sendiri
manfaat Sudjana,
dari media
(2005:
2),
media
dapt memenuhi tiga fungsi utama apabila
terdapat
media itu digunakan untuk perorangan,
tersebut,
kelompok atau kelompok yang besar
manfaat
jumlahnya, yaitu : (1) untuk memenuhi
media pengajaran dalam proses belajar
fungsi
siswa antara lain : (a) pengajaran akan
dapat direalisasikan dengan teknik drama
lebih
atau
menarik
siswa
sehingga
dapat
motivasi, hiburan.
media Hasil
pembelajaran
yang
meumbuhkan motivasi belajar, (b) bahan
adalah
pengajaran akan lebih jelas maknanya
merangsang para siswa atau pendengar
sehingga dapat lebih dipahami oleh para
untuk bertindak (turut memikul tanggung
siswa,
jawab, melayani secara sukarela, atau
dan
memungkinkan
siswa
melahirkan
diharapkan
menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
memberikan
subangan
(c)
Pencapaian
tujuan
metode
mengajar
akan
lebih
minat
dan
material). ini
akan
bervariasi, tidak semata-mata komunikai
memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi, (2)
verbal melalui penuturan kata-kata oleh
untuk
guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
pembelajaran dapat digunakan dalam [181]
tujuan
informasi,
media
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
rangka penyajian informasi dihadapan
pertukaran properti dalam sistem ekonomi
sekelompok
yang disederhanakan.
siswa.
Isi
dan
bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan,
Media
atau
pembelajaran
pengetahuan
latar
belakang.
monopoli
merupakan
yang
media
dapat digunakan
Penyajian dapat pula berbentuk hiburan,
dengan cara bermain sehingga memberi
drama,
Ketika
siswa situasi-situasi yang menyenangkan,
bahan
tidak membosankan dan mudah untuk
pasif.
mengekspresikan ide-ide dan perasaan
Partisipasi yang diharapkan dari siswa
yang tidak akan dapat diterima orang
hanya terbatas pada persetujuan atau
lain, untuk mempermudah siswa dalam
ketidaksetujuan mereka secara mental,
menjawab pertanyaan.
atau
mendengar informasi,
atau
teknik atau
para
motivasi.
menonton siswa
terbatas
bersifat
pada
perasaan
tidak/kurang senang, netral, atau senang,
Media permainan monopoli merupakan
(3) media berfungsi untuk tujuan instruksi di
salah satu media permainan yang dapat
mana informasi yang terdapat dalam
menimbulkan
media itu harus melibatkan siswa baik
menarik dan membantu suasana belajar
dalam benak atau mental maupun dalam
menjadi
bentuk aktivitas yang nyata sehingga
Permainan
pembelajaran dapat terjadi.
mempunyai
kegiatan
senang,
belajar
hidup
yang
dan
monopoli
santai.
diharapkan
kemampuan
untuk
melibatkan siswa dalam kegiatan belajar Materi
harus
dirancang
lebih
mengajar secara aktif untuk memecahkan
sistematis dan psikologis dilihat dari segi
masalah yang ada dan berkompetensi
prinsip-prinsip
menjadi pemenang dalam permainan.
belajar
secara agar
menyiapkan
instruksi
yang
samping
menyenangkan,
dapat
efektif.
Di
media
Media monopoli ini juga memotivasi siswa
pembelajaran harus dapat memberikan
agar
pengalaman yang menyenangkan dan
sebanyak-banyaknya, karena siswa yang
memenuhi kebutuhan perorang siswa.
menjawab banyak soal benar maka akan
Media Monopoli Bahasa Menurut
Wikipedia
Indonesia
(2015),
memperoleh
pengetahuan
mendapatkan
uang mainan
nantinya
kelompoknya
sehingga akan
memenangkan permainan tersebut.
monopoli adalah salah satu permainan papan
yang paling terkenal di dunia.
Permainan monopoli digunakan sebagai
Tujuan
permainan
media
ini
adalah
untuk
pembelajaran
karena
secara
menguasai semua petak di atas papan
umum siswa sudah mengenal permainan
melalui
tersebut
sehingga
mengajar
yang dilakukan
pembelian,
penyewaan
dan
[182]
kegiatan
belajar
akan
lebih
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
menarik dan suasana akan menjadi santai
2. Perencanaan
namun
Menyusun
juga
memperoleh
banyak
prototipe
media
pengetahuan. Media monopoli termasuk
pembelajaran Monosa berdasarkan
dalam media pembelajaran dua dimensi
hasil analisis kebutuhan awal.
atau grafis. 3. Uji Ahli METODE
Prototipe
Desain dan Prosedur Penelitian
diujikan kepada tiga orang, yaitu ahli
Penelitian
ini
dilakukan
menghasilkan
untuk
produk
media
media
yang
telah
dirancang
pembelajaran, ahli
materi
pembelajaran Bahasa Indonesia SD,
pembelajaran yang dapat meningkatkan
dan praktisi (guru).
pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar (SD). Desain penelitian ini
dirancang
4. Revisi Uji Ahli
dengan
menggunakan
penelitian
Penyempurnaan prototipe setelah
Research
dan
“Desain
Development
penelitian
Development
Research
adalah
pengembangan
(R&D). and
penelitian
dan
proses
atau
suatu
mendapatkan masukan dari uji ahli. 5. Uji coba terbatas di satu kelas Uji coba di satu kelas.
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu
produk
menyempurnakan ada,
baru produk
atau
6. Revisi hasil Uji coba
yang telah
yang
Penyempurnaan prototipe setelah uji
dapat
coba.
dipertanggungjawabkan” (Sukmadinata, 2008:164).
Pendekatan
penelitian
ini
Objek
penelitian
tahap
pertama
adalah kualitatif dengan menggunakan
dilakukan di Kota Semarang.
Objek
metode deskriptif.
penelitian meliputi Sekolah Dasar (SD) Inti dan Sekolah Dasar (SD) Imbas yang ada
Prosedur
penelitian
dilakukan
melalui
di kota Semarang. Subjek penelitian ini
enam tahap yaitu:
adalah
1. Pengumpulan data
Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang
Analisis
kebutuhan
menggunakan wawancara.
angket Pengumpulan
awal
pendidik
dan
peserta
(tahap pertama). Penelitian
dan
didik
dilakukan
pada guru Sekolah Dasar (SD) yang
data
masuk
dalam
wadah
organisasi
untuk analisis kebutuhan awal ini
Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar
dilakukan
(SD)
angket
dengan
kebutuhan
menyebarkan kepada
siswa
setiap
Kota Semarang yang mewakili Sekolah
Dasar
(SD)
di
Kota
kelas IV SD, guru, dan orang tua
Semarang. Dalam rangka uji prototipe
siswa SD.
akan dilaksanakan di SD Inti dan Imbas di [183]
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
Kota Semarang. Subjek penelitian tahap
SD Negeri Sawah Besar 02, SD Negeri
pertama dalam
Candi 02, dan SD Al-Hikmah Kendal.
rangka pengumpulan
data analisis kebutuhan awal
guru,
peserta didik, orang tua, ahli materi dan
Berdasarkan penelitian awal diperoleh
ahli media.
hasil bahwa kebutuhan guru SD dalam pembelajaran
bahasa
Indonesia
HASIL
menggunakan media monopoli bahasa
Hasil penelitian yang akan dilaporkan
berbasis
kemandirian
anak
meliputi tiga hal, yaitu 1) kebutuhan awal
diketahui
melalui
pembelajaran
pengembangan media Monosa pada
bahasa Indonesia SD. Pernyataan satu,
pembelajaran
pembelajaran bahasa Indonesia sudah
Sekolah
bahasa Indonesia di
Dasar;
2)
pengembangan berbasis
media
kemandirian
pembelajaran
dilakukan
prototipe
sesuai
dengan
berjumlah
23
kompetensi responden.
pada
Pernyataan dua, pembelajaran bahasa
Indonesia di
Indonesia saat ini sudah menyenangkan
anak
bahasa
dasar
Monosa
profil
dapat
Sekolah Dasar. Berikut hasil penelitian
bagi
peserta
yang telah dilakukan.
responden.
didik
berjumlah
21
Pernyataan tiga, dalam
mengajarkan materi Bahasa Indonesia Kebutuhan Awal Pengembangan Media
pada setiap KD mudah berjumlah 13
Monosa
responden. Pernyataan empat, dalam
pada Pembelajaran
Bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar
pembelajaran bahasa Indonesia tidak
1. Kebutuhan awal guru
mengalami kendala dalam penyediaan
Pengumpulan data kebutuhan awal guru
materi
menggunakan
Pernyataan lima, dalam pembelajaran
teknik
berupa angket.
non
tes
yaitu
berjumlah
bahasa
Indikator yang ada
Indonesia
12 tidak
responden. mengalami
dalam angket analisis kebutuhan guru
kendala dalam memilih metode yang
meliputi
bahasa
menyenangkan berjumlah 16 responden.
media
Pernyataan enam, dalam pembelajaran
profil
Indonesia
di
monopoli
pembelajaran SD
dan
bahasa
profil
(monosa).
bahasa
Profil
Indonesia
tidak
mengalami
pembelajaran bahasa Indonesia di SD
kendala dalam memilih media yang
meliputi
menyenangkan berjumlah 14 responden.
15 pertanyaan.
Profil
media
monopoli bahasa (monosa) meliputi 4 aspek yaitu 1) tampilan media, 2) profil
Hasil
monopoli bahasa, 3) profil penggunaan
pembelajaran
media
penunjang.
menunjukkan bahwa masih ada kendala
angket untuk kebutuhan
yang dihadapi guru dalam menyiapkan
monosa,
Penyebaran
dan
4)
penelitian
pada
indikator
profil
bahasa Indonesia di SD
awal dilakukan di SD Negeri Purwoyoso
materi
02 Semarang, SD N Pedurungan Kidul 04,
metode pembelajaran, dan menentukan [184]
pembelajaran,
menentukan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
media
pembelajran
menyenangkan. Selain kadang-kadang
yang
itu
guru
dimaksud
juga
pernah melihat media monopoli bahasa
menyelenggarakan
pembelajaran
Bahasa
“ya” pada pernyataan guru
adalah
Indonesia
bahwa
permainan
guru
pernah
melihat
monopoli. Sementara itu,
menggunakan metode permainan yang
untuk pembelajaran bahasa Indonesia
berbasis kemandirian anak.
belum pernah
melihat.
Bahan
yang
diharapkan adalah bahas yang tahan Kebutuhan guru SD dalam pembelajaran
air
atau
terbuat
bahasa Indonesia menggunakan media
berukuran sedang, bisa ditempel
monopoli bahasa berbasis kemandirian
papan
anak selain dapat diketahui melalui profil
cerah, ramai, menarik, sederhana, dan
pembelajaran bahasa Indonesia SD, juga
bermuatkan materi bahasa Indonesia
dapat dikaetahui melalui profil media
pada
monopoli bahasa (monosa). Profil media
bahasa.
atau
setiap
dari
plastik
tembok,
kotak
yang di
berwarna
media
monopoli
monopoli bahasa terdiri atas tampilan media, profil monopoli
bahasa,
profil
penggunaan
monosa,
dan
media
Media
monopoli
bahasa
dapat
dugunakan secara berkelompok, perlu
penunjang.
diadakan
media
monopoli
bahasa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan
di SD, bahasa yang digunakan lugas
bahwa tampilan media yang diharapkan
dan sederhana dengan kalimat yang
guru adalah bentuk media berukuran
bervariasi. Selain itu, media juga dapat
sedang dan permanen. Hal tersebut
dugunakan di dalam ruangan maupun di
diharapkan dapat dugunakan dalam
luar
pembelajaran yang tidak hanya sekali
pengembangan
pakai. Oleh karena itu bahan media
pembelajaran bahasa Indonesia di SD,
yang berbahan permanen diharapkan
media yang telah dikembangkan perlu di
dapat
kurun
tinjau kembali agar tidak ketinggalan
waktu yang lama dan tidak hanya sekali
zaman. hal tersebut dilakukan juga untuk
pakai.
Berikut ini hasil penelitian aspek
menyesuaikan dengan kurikulum yang
profil monopoli bahasa yang diharapkan
digunakan dan perkembangan teknologi.
dugunakan
juga
untuk
ruangan.
Dalam dan
rangka
peningkatan
guru. 2. Kebutuhan Awal Siswa Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan
Analisis kebutuhan
bahwa
dari angket yang diisi oleh siswa.
guru
belum
pernah
melihat
awal juga diperoleh
monopoli bahasa. hal itu menunjukkan
menyatakan
bahwa
pembelajaran Bahasa Indonesia mudah
belum
monopoli ada
di
bahasa
memang
masyarakat.
Yang
bahwa
Siswa materi
dipahami jika dilakukan dengan metode [185]
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
pembelajaran Salah
satu
adalah
yang
menyenangkan.
metode yang
bermain.
Media
SD
digunakan
kelas
IV
sesuai
dengan
objek
penelitian.
permainan
monopoli yang ditawarkan adalah media
Orang tua setuju jika ada permainan
yang
monopoli yang di dalamnya memuat
menarik
dan
dapat
dilakukan
berkelompok.
materi
pelajaran.
monopoli
Maka
bahasa
kehadiran
dibutuhkan
siswa
Tampilan media monopoli bahasa yang
untuk mendalami pelajaran di rumah.
diinginkan berdasarkan penelitian awal
Profil
adalah
dapat
Monosa yang diinginkan orang tua
berkelompok,
hampir sama dengan yang diinginkan
berukuran
digunakan
sedang,
secara
media
dan
siswa
atau lantai. Gambar dalam monopoli
berukuran sedang, dapat digunakan
bahasa
secara berkelompok, berwarna cerah,
keanekaragaman
menunjukkan
budaya
bangsa
dan
Indonesia, berwarna menarik. Unsur
penunjang
dalam
yang
diinginkan
bahasa
guru.
media
dimainkan dengan diletakkan di meja beragam yang
dan
tampilan
memuat
Media
gambar
Monosa
tentang
wawasan nusantara. monopoli
Prototipe Media Monosa
adalah
Media Pembelajaran Monosa merupakan
menggunakan kalimat yang lugas dan
media
sederhana dalam kartu kesempatan dan
menggunakan alat atau media monopoli
dana umum. Peninjauan materi dilakukan
yang dikembangkan sesuai kebutuhan
setiap enam bulan sekali.
pembelajaran
pembelajaran
penggunaan
yang
bahasa. media
Proses
pembelajaran
3. Kebutuhan Awal Orang Tua
Monosa tidak jauh berbeda dengan
Kebutuhan awal penelitian dalam rangka
permainan
pengembangan
membedakan
media
pembelajaran
monopoli. antara
media
Yang Monosa
Monosa selain dilakukan pada guru dan
dengan
peserta didik juga dilakukan pada orang
dalam penggunaan media Monosa tidak
tua.
untuk
menggunakan
mana
dan
didik
ketika
monopoli
dan
untuk
penggunaan
Hal
tersebut
mendeskripsikan perkembangan berada
di
dilakukan bagai
peserta rumah
permainan
hotel
monopoli
properti
yang pada
ada
adalah
seperti
rumah
dipermaianan
umumnya. media
Dalam Monosa
mendeskripsikan pengetahuan orang tua
menggunakan kartu soal yang ada di
mengenai media pembelajaran. Orang
bagian Dana Umum dan Kesempatan.
tua yang di maksud dalam kebutuhan
Sedangkan
awal ini adalah orang tua peserta didik
digunakan
alas di
atau
papan
media
yang
monosa
dikembangkan dengan menggunakan [186]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
gambar
yang
kebutuhan
disesuaikan
dengan
atau
bahasa
tempatnya.
pembelajaran
Indonesia di SD. Dalam pelaksanaannya
i.
guru dapat menerapkan pembelajaran tematik
dengan
mengaitkan
j.
penggunaan
bank
menata
sesuai
sisa
uang
Petugas
bank
menyimpan
label
nama.
ada. Dengan penerapan pembelajran dalam
monosa
sebagai simpanan bank.
pembelajaran lain atau materi lain yang tematik
Petugas
lembar
k.
media
Peserta menentukan urutan pemain dengan
cara
melempar
dadu.
monosa dapat membantu guru dan
Peserta yang dadunya menunjukkan
peserta didik untuk mengingat maupun
jumlah terbanyak maka mendapat
mengaitkan dengan materi yang lain
urutan pertama dan seterusnya.
sehingga peserta didik akan mengingat
l.
kembali materi apa yang telah dipelajari.
Peserta meletakkan alat permainan di kolom STAR.
m. Peserta
siap
Media pembelajaran Monosa yang telah
menggunakan
dikembangkan
untuk
masing-masing
penggunaaan
media
memudahkan disertai
1
media
n. Petugas
cara
mengawasi
pembelajaran
berlangsung lancar dan tertib.
permainan
dan agar
o. Semua peserta didik mentaati tata tertib permainan. p. Apabila permaianan sudah selesai
orang dan 1 sebagai petugas Bank. didik
membaca
maka
bersama-sama
buku
pedoman nilai yang sudah ada. q. Peserta menyerahkan uang sisa uang
yang ada di buku pedoman. memimpin
peserta
dan menentukan nilai sesuai dengan
d. Peserta didik melaksanan petunjuk bank
masing-masing
menghitung sisa uang yang dimiliki
pedoman
penggunaan monosa.
dan menyampaikan nilai ke petugas
doa
bank.
sebelum permainan dimulai. f.
bank
mengontrol
b. Peserta didik menentukan pemain 4
e. Petugas
dengan
tim/kelompok
Monosa.
c. Peseta
permainan
sesuai jumlah dadu yang dilempar.
cara pengunaan media monosa. menerima
alat
dengan
melempar dadu dan menjalankan
cara
penggunaan media monosa. Berikut ini a. Masing-masing
bermain
r.
Petugas bank membagi modal ke
Petugas bank mencatat pada lembar nilai kemudian menyerahkan ke guru.
pemain. s.
g. Peserta memilih alat untuk bermain
Peserta
didik
merapikan
yaitu hewan-hewanan.
menyerahkan
h. Petugas bank menata kartu dana
media ke guru.
umum dan kesempatan di papan
[187]
bersama-sama media
dan
kempali perangkat
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
t.
Peserta
didik
bersama
guru
atau alas monopoli, dadu, uang, kartu
melakukan evaluasi dan refleksi.
dana
mum,
kartu
kesempatan,
label
nama gambar, dan alat untuk bermain. Perlengkapan yang ada dalam media pembelajaran Monosa meliputi papan
Gambar 1. Prototipe Media Monosa.
Gambar 2. Kartu Dana Umum dan Kartu Kesempatan
[188]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
Validasi Ahli
yang
Validasi media Monosa dilakukan oleh
sudah
ahli
Dr.
siswa; (3) Dadu yang digunakan dalam
pembelajaran
bermain sebaiknya terbuat dari bahan
media
pembelajaran
Akmal,
ahli
materi
Bahasa
Indonesia
yaitu
yaitu Dr.
dipilih
dalam
beragam
papan
dan
monosa
terbaca
oleh
Harjito,
yang lebih awet, misalnya dari kayu; (4)
M.Hum., dan praktisi yaitu guru SD
Alat yang digunakan bermain, yaitu
Abdul Kholik, S.Pd.
macam-macam hewan sudah menarik siswa,
tetapi
pilih
ukurannya
Monosa
dalam
media Monosa sebaiknya yang tahan
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
air dan awet, misalnya dari bahan MMT.
dengan
digunakan
beberapa
revisi
besar;
(5)
yang
Validator menyatakan bahwa media layak
lebih
hewan
bahan
untuk
penyempurnaan.
Penilaian dari praktisi, Abdul Kholik, S.Pd. adalah (1) pernyataan gambar
Beberapa
hal
Harjito,
M.Hum
adalah
(1)
disarankan selaku
kurangnya
oleh
Dr.
validator
yang
1
ada
Monosa
penggunaan
di
media
dapat
pembelajaran
pembelajaran
disesuaikan
bahasa
dengan
Indonesia
SD
istilah asing dan diganti dengan Bahasa
kelas IV, soal yang ada di kartu dana
Indonesia; (2) halaman yang ada di
umum mencerminkan kebutuhan soal
buku
dan
siswa di SD kelas IV, kalimat soal atau
disesuaikan dengan bahasa Indonesia;
petunjuk yang ada di kartu dana umum
(3) peserta di sub bab A dan B pada
dan kesempatan sudah sesuai dengan
buku prototipe kata peserta diganti
keterbacaan siswa kelas IV SD.
prototipe
pemain.
media
Peserta
diganti
berbeda
dengan
peserta didik; (4) jumlah uang diberikan
Hasil
sebagai modal perlu disebutkan; (5)
media Monosa sangat baik diterapkan
pada
kesempatan
menunjuk sebaiknya
ke
salah
bersifat
validasi
menyatakan
bahwa
masih
terlihat
pada pembelajaran topik apa pun,
satu
agama,
tema apa pun, di kelas IV. Hal tersebut
umum,
karena
menjadikan
siswa
lebih
aktif
dan
peserta didik berasal dari agama yang
atraktif, kreatif, inovatif dalam proses
berbeda; (6) belum ada kompetensi
kegiatan
menulis.
Berdasarkan penilaian dan masukan
pembelajaran
di
kelas.
dari validator maka ada revisi dalam Penilaian
dari
validator
2,
yaitu
pembuatan
media
Monopoli
Dr.Akmal adalah (1) pertanyaan yang
berbahasa sesuai dengan saran yang
ada di papan atau lembar monosa
diberikan.
menarik perhatian siswa; (2) gambar [189]
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
Uji Coba Terbatas
mengukur
Uji coba terbatas dilakukan di SD N
kejujuran.
Pedurungan
pembelajaran
Kidul
02
Semarang
karekter
sportifitas
Kemudian
di
guru
dan akhir
memberikan
dengan sampel 1 kelas yaitu kelas IV.
evaluasi untuk mengukur pemahaman
Uji coba dilakukan untuk mengetahui
siswa terhadap materi.
nilai
keefektifan
kefisiensian
produk,
nilai
dan
nilai
produk,
Berdasarkan
lembar
pengamatan
ketertarikan pengguna pada produk.
yang dilakukan
Setelah
ahli
hasil bahwa produk media monosa
media, ahli materi, dan praktisi, media
memiliki nilai keefektifan, yaitu siswa
direvisi sesuai saran. Kemudian produk
menjadi lebih aktif, mampu menjawab
media monosa diujikan dengan materi
pertanyaan guru dengan benar, dan
kalimat dan wacana dalam Bahasa
mampu
Indonesia. Awal siswa diberi materi
sesuai permainan yang dialami.
produk
divalidasi
oleh
peneliti
menceritakan
didapatkan
pengalaman
oleh guru dan selanjutnya siswa dibagi dalam enam kelompok.
Media
monosa
juga
keefisiensian Masing-masing seperangkat bahasa.
kelompok permainan
Guru
diberi
karena
nilai waktu
pembelajaran lebih efisien, bermakna.
monopoli
menjelaskan
memiliki
Guru
dan
siswa
merasa
terbantu
aturan
dengan adanya media monosa dan
permainan seperti yang tertulis pada
siswa lebih mudah menyerap materi
buku
yang disampaikan.
panduan
penggunaan
media
Monosa. Setelah siswa paham guru memberikan kebebasan kepada siswa
Guru dan siswa memiliki ketertarikan
untuk membagi siapa yang bermain
terhadap
dan
sehingga siswa mampu memainkan
siapa
yang
bertugas
sebagai
produk
monosa
mengembangkan
peraturan yang dibacakan guru. Siswa
siswa
dalam mengelola permainan setiap
juga
kelompok.
secara
mampu
benar
monosa
petugas bank. Hal ini dilakukan untuk kemandirian
dengan
media
dan
memainkan
mandiri
di
sesuai
monosa
luar
jam
pembelajaran. Guru
berkeliling
mengamati
proses
bermain sambil memberikan solusi jika
PEMBAHASAN
ada permasalahan. Guru memberikan
Pembelajaran dengan menggunakan
waktu 30 menit kepada siswa untuk
media
bermain, kemudian dicatat perolehan
proses
uang
menyenangkan. Penggunaan media
masing-masing
kelompok.
Hal
ini
siswa
dilakukan
dalam untuk
Monosa [190]
Monosa dengan akan
mengedepankan hal
yang
menghasilkan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
pembelajaran
yang
maksimal
dan
Bahasa Indonesia dengan permainan
tujuan pembelajaran akan tercapai.
monopoli.
Siswa merasa tidak jenuh atau bosan karena
pembelajaran
dengan
dilakukan
permainan.
pembelajaran
Monosa
SIMPULAN
Media
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sangat
dilakukan
diperoleh
bahwa
membantu guru dalam mengaitkan
kebutuhan
antar
dilakukan pada peserta didik, guru, dan
materi
yaitu
pembelajaran
awal
data
yang
tematik. Materi soal yang disediakan
orang
pada
kartu
pengembangan media pembelajaran.
mengukur
Responden sangat setuju apabila ada
kompetensi siswa sesuai dengan materi
media pembelajaran permainan yang
pembelajaran.
memadukan antara proses pembelajran
dana
umum
kesempatan
dan
dapat
tua
penelitian
mengharapkan
adanya
dan permainan dalam pembelajaran. Urgensi atau pentingnya penggunaan
media pembelajaran yang diharapkan
media
adalah
media
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
menarik
dan
adalah sebagai alat bantu guru dalam
responden belum pernah melihat adanya
melaksanakan
media pembelajaran Monopoli bahasa
Monopoli
Bahasa
pembelajaran
pada
bahasa
pembelajaran inovatif.
untuk
yang
selama
Indonesia dan meningkatkan kreativitas
tetapi
permainan
guru dalam melakukan pembelajaran.
responden sudah mengetahui itu.
ini
monopoli
Guru lebih inovatif dalam menyiapkan media pembelajaran dan alat evaluasi
Berdasarkan
pembelajaran.
tersebut
Selain
itu
dengan
hasil maka
penggunaan media Monosa ini siswa
pembelajaran
lebih
kebutuhan
kreatif
dan
menarik
dalamd
kebutuhan dibuat sesuai
awal
awal media dengan
kemudian
dilakukan
mengikuti pembelajaran. Pembelajaran
validasi
dengan media Monosa ini mengajarkan
praktisi.
kepada siswa untuk belajar lebih mandiri
diperoleh
dan
pembelajaran monosa sangat bagus dan
kreatif.
dengan
Pembelajaran
bermain.
Siswa
dilakukan melakukan
sangat
oleh ahli materi, media, dan Berdasarkan hasil
menarik.
hasil
validator
bahwa
media
media
pembelajran
pembelajaran sambil bermain dengan
tersebut diharapkan dapat diterapkan
menggunakan media monopoli bahasa.
dalam
Dalam
mengaitkan dengan pembelajaran lain.
media
monopoli
bahasa
pembelajaran
dilengkapi dengan soal atau tes yang
Media
nantinya secara langsung harus dijawab
dikembangkan
peserta didik. Media monopoli bahasa ini
pembeljaran
mengkolaborasikan antara pembelajaran
pendekatan [191]
di
pembelajaran sudah
SD
yang
sesuai
SD
dan yang
dengan
menggunakan
tematik.
Dengan
Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa)
penggunaan
media
pembelajran
Kuswidarti, Yuni. (2013). Pengembangan
tersebut diharapkan peserta didik tidak
Media
merasa
“Apresiator”
jenuh
atau
pembelajaran bermain.
bosan
dilakukan
Meskipun
dengan
karena
Permainan untuk
Monopoli Meningkatkan
dengan
Kemampuan Apresiasi Cerpen Peserta
bermain
didik
SMA.
Skripsi,
Jurusan
Sastra
kompetensi dan tujuan pembelajaran
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas
tetap tercapai karena dengan adanya
Negeri
soal pada lembar dana umum dan
ilmiah.um.ac.id/ diunduh Kamis, 16
kesempatan. Berdasarkan hasil uji coba
Januari 2014).
terbatas media monosa memiliki nilai keefektifan,
keefisiensian,
Malang.
(http://karya-
Maghfuroh, Ainul. (2010). Pengembangan
dan
media
ketertarikan pengguna terhadap produk.
permainan
pembelajaran
IPS
monopoli kelas
IV
untuk pokok
materi permasalahan sosial di daerah REFERENSI
setempat. Universitas Negeri Malang.
Direktorat Pembinaan TK dan SD. (2007).
(http://library.um.ac.id/ diunduh Kamis,
Pedoman
pembelajaran
Pengembangan
Bahasa
Bidang di
16 Januari 2014).
Taman
Mujtaba,
Kanak-kanak. Jakarta: Kemendiknas.
Monopoli
Fitriyawani, (2013). Penggunaan Media Permainan
Monopoli
Mahasiswa
Fisika
Tarbiyah
Sugiyono.
Penelitian
IKIP
Sukmadinata,
PGRI
Semarang. Kustandi,
Cecep.
Pembelajaran.
(2013). Bogor:
(2005).
Media
Metode
Kualitatif
Penelitian
dan
R&D.
Syaodih.
(2008).
Bandung: Alfabeta.
Pembelajaran
APBI
(2014).
Kuantitatif
dalam Perencanaan Intim (inovasi, Sastra.
Nana.
Algensin.
Harjito, dkk. (2011). Kemampuan Guru SD Model)
Ciri-ciri.
Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Ilmiah DIDAKTIKA, 13 (2), 223-239.
dan
dan
Sudjana,
dengan Konsep Tata Surya, Jurnal
Teknik,
Pengertian
diunduh Jumat 17 Januari 2014.
pada
Fakultas
(2013).
http://pendidikan776.blogspot.com/
Melalui
PembelajaranKooperatif
Agus.
Media
Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
PT
Rosdakarya
Offset.
Ghalia
Indonesia.
[192]
Nana
Remaja
Indeks Penulis Berkala Mimbar Sekolah Dasar Volume 2 Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 1-20. Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 21-36. Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47. Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63. Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 64-76. Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat, “Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 77-83. Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93. Yena Sumayana, “Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100. Maylan Sofian, “Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120. Diah Gusrayani, “Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132. Idam Ragil Widianto Atmojo, “Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 133-142. Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud, “Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 143-154. Ipah Saripah & Lia Mulyani, “Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 155-169. Cucun Sunaengsih, “Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177. Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari, “Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 178-192. Hastuti, “Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201. Yulia Siska, “Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214. Ani Nur Aeni, “Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225. Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah, “Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237. Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi, “Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 238-246.
Ucapan Terima Kasih Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada: 1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si. (FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd. (FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd. (Prodi PGSD – Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang)
PEDOMAN BAGI PENULIS BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR (Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun. 2. Format Tulisan Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut: - Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm) - Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt - Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi) Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 1020 halaman. 3. Struktur Artikel a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).
Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/
4. Referensi (Sumber Rujukan) Cara pengutipan mengacu pada model American Psychological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini. 5. Penyuntingan a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email:
[email protected]. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322. b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel. c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim. CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS RUJUKAN Seorang penulis
Dua orang penulis
Tiga s.d. 5 penulis
Penulis sebagai penerbit
DI DALAM TEKS A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80) atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol .. A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010) atau Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ... Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) (Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan,
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan
Buku ber editor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010) (Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ... (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Buku elektronik
Buku terjemahan
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012) (Young & Rang, 2005)
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291) (Crystal, 1987)
Dari ensiklopedia
Pengembangan. Balitbang. ....
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press. Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292. Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan
Dari artikel majalah Dari artikel koran cetak dengan penulis Dokumen pemerintah
(Aisy, 2012)
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that .. (Sukyadi, 2011)
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
Artikel jurnal dengan satu penulis Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Kunaefi, 2012) Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..
(Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa … (Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Skripsi/tesis/di sertasi dari database
McNiel (2006) (MCNiel, 2006)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for
Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011) (Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Gambar dari Web
Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf. Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587 Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
***