MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd Tata Usaha Achdi, M.Pd Karmah Setiawati Pemasaran Drs. Dadan Djuanda, M.Pd Pelaksana Teknis Hj. Sri Utami, S.Pd Layout dan Publikasi Online Ariana, S.Kom Yudi Kusumah, M.Pd
Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Drs. H. Dede Tatang Sunarya, M.Pd (Sekretaris). Penanggung Jawab: Riana Irawati, M.Si & Respati Mulyanto, M.Pd (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.
Alamat Redaksi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email:
[email protected]. Alamat Publikasi: http://jurnal.upi.edu/mimbar-sekolah-dasar
~~~
MIMBAR SEKOLAH DASAR VOLUME 2, NOMOR 1, APRIL 2015 HALAMAN 1 – 132
DAFTAR ISI 1. INTERAKSI PBL-MURDER, MINAT PENJURUSAN, DAN KEMAMPUAN DASAR MATEMATIS TERHADAP PENCAPAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN DISPOSISI KRITIS …… HAL. 1-20 ~ MAULANA 2. PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS IV SD …… HAL. 21-36 ~ ASIAH 3. MENEMUKAN KEMBALI RUMUS LUAS PERSEGI PANJANG DENGAN KONSTRUKTIVISME (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PGSD) …… HAL. 37-47 ~ ISROK’ATUN 4. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI JENIS MAKANAN HEWAN DI SD …… HAL. 48-63 ~ OCIH SUKAESIH
7. EFEKTIVITAS DAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR …… HAL. 84-93 ~ RIF’AT SHAFWATUL ANAM 8. PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG …… HAL. 94-100 ~ YENA SUMAYANA 9. SIARAN RADIO CITRA 99.4 FM SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TEMBANG SUNDA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR …… HAL. 101-120 ~ MAYLAN SOFIAN 10. LEARNING TASKS’ WHAT AND HOW: PERSPEKTIF DOSEN DAN MAHASISWA MENGENAI TUGAS PEMBELAJARAN …… HAL. 121-132 ~ DIAH GUSRAYANI
5. MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA SD MELALUI METODE FIELD-TRIP KEGIATAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …… HAL. 64-76 ~ RANA GUSTIAN NUGRAHA 6. IDENTIFIKASI TINGKAT KEJUJURAN SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI GEROBAK KEJUJURAN DI KOTA SEMARANG …… HAL. 77-83 ~ FINE REFFIANE, HENRY JANUAR SAPUTRA, TAUFIK HIDAYAT
REDAKSI BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR MENERIMA TULISAN HASIL PENELITIAN, HASIL IDE/GAGASAN, ATAU RESENSI BUKU BARU, YANG MERUPAKAN KAJIAN-KAJIAN BAIK DALAM TATARAN PRAKTEK MAUPUN TEORI PENDIDIKAN, DAN KHUSUS BERKAITAN DENGAN KE-SD-AN.
Rif’at Shafwatul Anam, Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
EFEKTIVITAS DAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Rif’at Shafwatul Anam
STKIP Sebelas April Sumedang Jl. Anggrek Situ No. 19 Sumedang Email:
[email protected] ABSTRACT This purpose of this study want to know how the effectiveness and the effect inquire learning with experiment method in science lesson to elementary school. The methodology in this study use a One Group pre-test post-test design. Participant on this study isi 25 students. The instrument had a two aspect that is cognitive ability and science process skills. The result showed that inquire learning in this study has a medium efective and show the significant between before and after using the inquire learning in the two aspect in this study. Keywords: inquire learning, cognitive ability and science process skills.
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan pengaruh pembelajaran inkuiri dengan disertai metode eksperimen pada pelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD). Metodologi penelitian yang digunakan adalah One Group pre-tes post-test Design. Jumlah siswa yang diteliti adalah 25 orang. Instrumen yang digunakan meliputi dua aspek yaitu kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri termasuk ke dalam tingkat efektif sedang dan terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah belajar dengan model pembelajaran inkuiri pada kedua aspek yang diteliti. Kata kunci: model inkuiri, kemampuan kognitif, dan kemampuan proses sains.
PENDAHULUAN ~ Ilmu pengetahuan alam
dengan kehidupan. Karena pendidikan
(IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
IPA sudah dimulai dari SD hendaknya
tentang alam secara sistematis, sehingga
membuat para siswa di Indonesia dapat
IPA
bersaing
bukan
hanya
penguasaan
dengan
negara-negara
lain.
pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
Namun, nampaknya hal tersebut tidak
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
terjadi sesuai dengan yang diprediksikan.
tetapi
proses
Faktanya melalui beberapa temuan yang
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dilakukan oleh pusat statistik Internasional
dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
menunjukan
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar
memuaskan dari kemampuan siswa di
serta prospek pengembangan lebih lanjut
Indonesia.
juga
merupakan
suatu
hasil
yang
kurang
dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006).
Berdasarkan
laporan
lembaga
internasional yang berkenaan dengan Pendidikan
IPA
diperkenalkan
di
pada
Indonesia siswa
telah
tingkat
sumber
daya
manusia
dan
semenjak
pendidikan dunia. Seperti laporan Trends
Sekolah Dasar (SD), sebab IPA merupakan
International in Matemathics and Science
pelajaran yang akan selalu berkaitan erat
Study (TIMSS), bahwa pada tahun 2003, [84]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
Indonesia berada pada urutan ke-36 dari
Fahrizal (2009) dalam Ismail (2011) yang
45 negara peserta baik pada bidang
mengungkapkan
matematika
kognitif dan
maupun
bidang
sains
bahwa
kamampuan
keterampilan proses sains
(puskur, 2007). Serta hasil temuan yang
siswa rendah ketika di terapkan model
dilaporkan Programme for International
pembelajaran
Student Assessment (PISA) tahun 2009,
(ceramah) yang lebih mengutamakan
bahwa peringkat Indonesia baru bisa
kemampuan kognitif saja.
secara
konvensional
menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara;
Membaca
urutan
ke-57,
Rustaman
(2005)
menyatakan
Matematika urutan ke-61 dan IPA urutan
sistem
ke-60 (Elianur, 2011). Melalui hasil laporan
menekankan pada kognitif
tersebut
yang
terlalu
abstrak
diharapkan dari pelajaran IPA yang terjadi
proses
pembelajaran yang pasif, kaku,
di Indonesia tidak sesuai dengan apa
sehingga proses belajar menjadi sangat
yang dicita-citakan. Kita selalu berada
tidak menyenangkan dan penuh beban.
pada rangking yang rendah diantara
Semua ini telah “membunuh” karakter,
negara-negara
siswa menjadi tidak kreatif, tidak percaya
maka
kemampuan
lain.
Bahkan
dengan
sesama negara ASEAN.
diri,
pendidikan
bahwa
yang
terlalu ini
(tidak konkrit),
tertekan dan
stress,
juga
dengan
serta
tidak
mencintai belajar. Rendahnya
nilai
Indonesia
kemampuan
menurut
dikarenakan
1)
Wuryastuti
Dalam
IPA (2008)
Salah satu metode pembelajaran yang
proses belajar
dianggap
mampu
memfasilitasi
mengajar di sekolah saat ini tidak atau
rendahnya kemampuan IPA baik berupa
belum memberi kesempatan maksimal
konsep maupun guna mengembangkan
kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan proses sains siswa adalah
kreatiftasnya, lebih mengutamakan pada
metode eksperimen. Metode ini dapat
kemampuan
membuat siswa terlibat secara langsung
kontekstual
menghafal; dengan
2)
Kurang
kehidupan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
Mereka
sehari-hari; 3) Keterampilan proses belum
dapat melakukan percobaan, mengamati
nampak dalam pembelajaran di sekolah
sesuatu, menganalisis, membuktikan dan
dengan alasan untuk mengejar target
menarik kesimpulan sendiri tentang suatu
kurikulum;
objek/keadaan.
dan
4).Pelajaran
IPA
yang
paling
didik untuk melanjutkan studi yang lebih
pembelajaran
tinggi, bukan
penemuan. Eksperimen dapat dilakukan
dibutuhkan
oleh
SDM yang
masyarakat.
Hal
ini
di
dalam
untuk
eksperimen
konvensional hanya menyiapkan peserta menyiapkan
tepat
Metode dengan
laboratorium
merealisasikan inkuiri atau
atau diluar
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
laboratorium, dan pekerjaan eksperimen
oleh Susilawati (2010), Hana (2009) dan
mengandung [85]
makna
belajar
untuk
Rif’at Shafwatul Anam, Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
berbuat, karena itu dapat dimasukkan
dengan
dalam metode pembelajaran (Rustaman,
eksperimen diprediksi mampu memfasilitasi
et al. 2005). Pernyataan tersebut didukung
peningkatan kemampuan kognitif dan
oleh
keterampilan proses sains siswa.
penelitian
yang
dilakukan
oleh
menggunakan
metode
(Dhewi, 2005) dia mengungkapkan bahwa metode
eksperimen
meningkatkan dibandingkan
lebih
efektif
pemahaman
siswa
dengan
Menurut Gulo (2002), inkuiri berarti suatu rangkaian
metode
kegiatan
belajar
yang
melibatkan secara maksimal keseluruhan
konvensional.
kemampuan siswa dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
Menurut
Adisyahputra
(1992)
dengan
analitis,
sehingga
mereka
menggunakan metode eksperimen siswa
merumuskan
dilatih untuk menggunakan metode ilmiah
dengan penuh percaya diri. Dengan
dan
model
sikap
ilmiah
sesungguhnya.
secara
Siswa
benar
penemuannya
pembelajaran
inkuiri,
materi
untuk
pelajaran yang didapatkan siswa akan
membaca data secara objektif menurut
lebih tahan lama, mudah di ingat, lebih
apa
mudah diaplikasikan pada kondisi yang
adanya,
hanya
mengambil
berdasarkan
cukup
dilatih
dan
sendiri
dapat
kesimpulan
fakta-fakta
mendukung,
yang
berbeda, dapat memunculkan motivasi
menyadari
belajar, dapat melatih kecakapan berpikir
keterbatasan IPA, keterbatasan ketelitian
secara
suatu pengukuran, keterbatasan suatu
penguasaan konsep, mengembangkan
hukum atau teori, memahami makna dari
sikap
suatu
pemahaman
teori
dan
sebaginya.
Hal-hal
terbuka, ilmiah,
dapat
dapat siswa
meningkatkan
mengembangkan yang
mendalam
semacam ini sukar untuk dimengerti hanya
tentang konsep sains dan juga dapat
dengan
mengembangkan
cara
mendengarkan
melalui
keterampilan
berpikir
ceramah
kritis (Bruner dalam Dahar, 1989).
Inkuiri merupakan model yang disarankan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka
oleh
dapat
Depdiknas
menumbuhkan bekerja
dan
(2006)
karena
kemampuan bersikap
dapat berpikir,
dikatakan
pembelajaran
dan
diperkirakan
model metode
ilmiah
serta
sebagai
aspek
meningkatkan kemampuan kognitif siswa
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
dan melatihkan serta mengembangkan
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan
keterampilan proses sains siswa.
mengkomunikasikannya
eksperimen
inkuiri
bahwa
mampu
pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
METODE
pengembangan keterampilan proses dan
Metode penelitian yang digunakan dalam
sikap ilmiah, sehingga Pembelajaran inkuiri
penelitian ini ialah metode eksperimen [86]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
semu
(quasi
memiliki
experiment).
karakteristik
keadaan
praktis
didalamnya
Metode
yaitu
suatu
tidak
ini
pada
mengkaji
objek,
mungkin
satu
kelompok
saja,
yang
dinamakan kelompok eksperimen tanpa
yang
ada
kelompok
untuk
kelompok
pembanding
kontrol.
atau
Sebelum
diberi
mengontrol semua variabel yang relevan
perlakuan, sampel penelitian dites yang
kecuali
diteliti
disebut pretes. Begitupun setelah diberi
ini
perlakuan sampel penelitian dites lagi dan
penelitian
disebut dengan postes. Tes yang diberikan
variabel-variabel
(Panggabean,
yang
1996).
dipandang
cocok
pendidikan,
mengingat
Metode
untuk
banyak
faktor
sebelum dan sesudah perlakuan ditujukan
yang diprediksi berpengaruh terhadap
untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
hasil penelitian yang tidak dapat atau sulit
ranah kognitif. Perbedaan antara hasil
untuk dikontrol.
pengukuran
awal
(T1)
dengan
hasil
pengukuran akhir (T2) adalah merupakan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
Desain penelitian yang digunakan adalah
Skema disain penelitian yang digunakan
One Group pre-tes post-test Design, yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut:
penelitian eksperimen yang dilaksanakan
Tabel 1. Tabel desain penelitian One Group Pre-test, post-test Design Kelompok
Pre test
Treatment
Post tes
Eksperimen
T1
X
T 1’
(Sumber: Panggabean,1996) Keterangan:
soal. Kemampuan kognitif sebanyak 17
T1 : Pre Test (test awal)
soal
X
:
Perlakuan
eksperimen menerapkan
terhadap yaitu model
kelompok
dan
keterampilan
proses
sains
sebanyak 18 soal.
dengan inkuiri
dan
Pengaruh
metode eksperimen.
dalam
penelitian
ini
diuji
menggunakan program statistik mini tab
T1’ : Post Test (test akhir)
16 dengan menghitung uji hipotesis hasil pretes dan postes. Namun, sebelum diuji
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
hipotesisnya kedua data tersebut (pretes
kelas VII di salah satu SD Negeri di Kota
dan postes). harus melalui uji normalitas
Bandung. Data pengaruh dan kefektifan
dan homogenitas sebagai prasyarat uji
siswa
analisis selanjutnya. Jika data yang diuji
baik
kemampuan
kognitif
dan
keterampilan proses sains dilihat melalui
terdistribusi
pretes dan postes dengan menggunakan
homogenitas varian yang sama, maka
instrumen tes pilihan ganda sejumlah 45
pengujian [87]
normal hipotesis
dan dilakukan
memiliki dengan
Rif’at Shafwatul Anam, Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
analisis
statistik
parametrik
dengan
ternormalisasi
menggunakan Anova. Jika tidak, analisis pengujian
dilakukan
dengan
untuk
seluruh
siswa
menggunakan rumus:
analisis
g
statistik non parametrik menggunakan uji Mann-Whitney.
T f Ti SI Ti
dimana:
= gain ternormalisasi Tf = skor posttest;
Efektivitas
pembelajaran
IPA
dapat
Ti = skor pretest;
diketahui dengan cara menghitung gain
SI = skor ideal
skor yang ternormalisasi . Langkah-
b. Menentukan nilai rata-rata dari skor
langkah yang ditempuh dalam melihat
gain ternormalisasi
efektivitas pembelajaran adalah sebagai
c. Menentukan
berikut:
kriteria
efektivitas
pembelajaran pada standar berikut ini:
a. Menghitung gain skor ternormalisasi dan
menjumlahkan
nilai
gain
Tabel 2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran Persentase
Efektivitas
0,00 < h ≤ 0,30
Rendah
0,30 < h ≤ 0,70
Sedang
0,70 < h ≤ 1,00
Tinggi
(Hake,1998) HASIL
Kemampuan kognitif siswa didapatkan
Hasil penelitian mengenai efektivitas dan
dari skor tes pretes dan postes berupa
pengaruh pembelajaran inkuiri dengan
pilihan ganda. Setelah didapatkan kedua
menggunakan metode eksperimen dibagi
skor tersebut maka didapatkan tingkat
menjadi dua yaitu 1) Kemampuan kognitif
kefektifan model dengan menggunakan
dan 2) Keterampilan proses sains.
perhitungan gain yang dinormalisasi (Ngain). Skor pretes, postes, dan N-gain
Kemampuan Kognitif
dapat dilihat pada Tabel 3.
1. Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Tabel 3. Skor Rata-Rata Pretes, Postes, Dan N-Gain Kemampuan Kognitif Pretes
Postes
N-gain
56
72,9
0,38
Berdasarkan hasil skor pretes dan postes
56 dan skor rata-rata posttes sebesar 72,9.
didapatkan skor rata-rata pretes sebesar
Kemudian dari kedua rata-rata tersebut [88]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
dihitung N-gain yang didapatkan sebesar
statistik. Perhitungan statistik ini berguna
0,38
untuk mengetahui apakah pengaruh dari
atau
dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran menggunakan model inkuiri
pembelajaran
model
inkuiri
tersebut
terhadap kemampuan kognitif termasuk
signifikan atau tidak melalui perbandingan
ke dalam kriteria efektif kategori sedang.
antara skor pretes dan postes. Pada Tabel 4 akan menampilkan hasil perhitungan uji
2. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
normalitas, homogenitas, dan hipotesis
Pengaruh pembelajaran inkuiri dilakukan
kelas eksperimen.
dengan
menggunakan
perhitungan
Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Statistik serta Peninjauan Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis Kemampuan Kognitif Komponen Peninjau
Pretes
Postes
Jumlah siswa
25
25
Rata-rata
56
72,9
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) dengan nilai P-value > α (α = 0.05) maka data normal Signifikansi
0,816
0,064
Interpretasi
Normal
Normal
Uji Homogenitas dilakukan secara berpasangan (Bartlett’s Test) dengan nilai
P-value > α (α = 0.05)
maka data homogen Signifikansi
0,859
Interpretasi
Homogen
Uji Hipotesis parametrik Anova dengan nilai P-value < α (α = 0.05) maka terdapat perbedaan signifikan Signifikansi
0,0000
Interpretasi
Terdapat Perbedaan Signifikan
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel
kecil dari tingkat kepercayaan 95% (0,05)
4 didapatkan bahwa skor pretes dan
yakni
postes kelas eksperimen tersebut sebaran
pembelajaran inkuiri melalui model inkuiri
skornya
dengan
normal,
kemudian
hasil
uji
sebesar
0,0000.
metode
Hal
ini
eksperimen
berarti
signifikan
homogenitas menunjukkan bahwa skor
untuk meningkatkan kemampuan kognitif
pretes dan postes menunjukan kedua
siswa
data tersebut adalah homogen. Sehingga
Keterampilan Proses Sains (KPS)
untuk melakukan pengujian signifikansi menggunakan (Anova)
pengujian
berdasarkan
hasil
1. Efektivitas Pembelajaran Inkuiri
parametrik
Sama
pengujian
dengan
Keterampilan
didapatkan nilai p-value (signifikansi) lebih
kemampuan
Proses
Sains
(KPS)
kognitif siswa
didapatkan dari skor tes pretes dan postes [89]
Rif’at Shafwatul Anam, Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
berupa
pilihan
ganda.
Setelah
sebesar 0,43 atau dapat dikatakan bahwa
didapatkan kedua skor tersebut maka
pembelajaran menggunakan model inkuiri
didapatkan
terhadap KPS siswa termasuk ke dalam
tingkat
kefektifan
model
dengan menggunakan perhitungan gain
kriteria efektif kategori sedang.
yang dinormalisasi (N-gain). Skor pretes, postes, dan N-gain dapat dilihat pada
2. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
Tabel 5.
Pengaruh pembelajaran inkuiri pada KPS siswa
juga
dilakukan
dengan
perhitungan
statistik.
Tabel 5. Skor Rata-Rata Pretes, Postes, Dan
menggunakan
N-Gain KPS
Perhitungan statistik ini berguna untuk
Pretes
Postes
N-gain
52,2
72,7
0,43
mengetahui
apakah
pembelajaran
pengaruh
model
inkuiri
dari
tersebut
signifikan atau tidak melalui perbandingan Berdasarkan hasil skor pretes dan postes
antara skor pretes dan postes. Pada Tabel
didapatkan skor rata-rata pretes sebesar
6 akan menampilkan hasil perhitungan uji
52,2 dan skor rata-rata posttes sebesar
normalitas, homogenitas, dan hipotesis
72,7.
kelas eksperimen.
Kemudian
dari
kedua
rata-rata
tersebut dihitung N-gain yang didapatkan
Tabel 6. Rekapitulasi Analisis Statistik serta Peninjauan Normalitas, Homogenitas, dan Hipotesis KPS Komponen Peninjau
Pretes
Postes
Jumlah siswa
25
25
Rata-rata
52,2
72,7
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) dengan nilai P-value > α (α = 0.05) maka data normal Signifikansi
0,083
0,012
Interpretasi
Normal
Tidak Normal
Uji Homogenitas dilakukan secara berpasangan (Bartlett’s Test) dengan nilai
P-value > α (α = 0.05)
maka data homogen Signifikansi
0,414
Interpretasi
Homogen
Uji Hipotesis non parametrik (Mann Whitney) dengan nilai P-value < α (α = 0.05) maka terdapat perbedaan signifikan Signifikansi
0,048
Interpretasi
Terdapat Perbedaan Signifikan
[90]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel
untuk
6 didapatkan bahwa sebaran skor pretes
belajaran
termasuk ke dalam normal dan postes
dengan metode eksperimen membuat
termasuk ke dalam sebaran skor yang
pelajaran menarik bagi siswa. Ini sesuai
tidak
dengan Adisyahputra (1992) bahwa salah
normal,
kemudian
hasil
uji
melakukan
percobaan
menggunakan
model
satu
pretes dan postes termasuk homogen.
adalah dapat
Karena data tersebut tidak memenuhi
percaya atas kebenaran atau kesimpulan
syarat pengujian parametrik, sehingga
berdasarkan
untuk melakukan pengujian signifikansi
daripada hanya menerima dari guru atau
menggunakan pengujian non parametrik
dari buku saja. Hal ini menyebabkan
(Mann-Whitney)
kemampuan
pengujian
didapatkan
(signifikansi)
lebih
hasil
nilai
kecil
p-value
dari
metode
inkuiri
homogenitas menunjukkan bahwa skor
berdasarkan
kelebihan
karena
eksperimen
membuat siswa lebih percobaannya
kognitif
dan
sendiri
KPS
siswa
digunakan
juga
meningkat.
tingkat
kepercayaan 95% (0,05) yakni sebesar
Model
0,048. Hal ini berarti pembelajaran inkuiri
membantu
dengan
pembelajaran ini sesuai dengan penelitian
metode
eksperimen
signifikan
untuk meningkatkan KPS siswa.
inkuiri
PEMBAHASAN
melalui
dengan
hasil
penelitian
kesimpulan
bahwa
siswa
dalam
proses
Zacharia et al. (2008). Dia menyatakan bahwa
Dari
yang
dapat
diambil
kegiatan
model
pembelajaran
akan
eksperimen
inkuiri
dalam
menghasilkan
pembelajaran
pengalaman interaktif yang didapatkan
menggunakan model inkuiri dan metode
melalui proses yang dialami sendiri oleh
eksperimen
siswa
dapat
meningkatkan
baik
dalam
melakukan
kemampuan kognitif maupun KPS siswa.
eksperimen/praktikum.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji
berdampak
hipotesis yang menyatakan bahwa kedua
pemahaman konsep dan keterampilan
variabel yang diteliti antara sebelum dan
proses sains siswa.
pada
Sehingga peningkatan
sesudah perlakuan terdapat perbedaan signifikan.
Selain
siwa
lebih yakin dengan hasil
temuannya sendiri pembelajaran yang Adanya kedua
perbedaan variabel
dikarena
proses
yang
signifikan diteliti
pada
dilakukan dengan menggunakan model
tersebut
inkuiri dan metode eksperimen juga sesuai
pembelajaran
yang
dengan psikologi anak Sekolah Dasar (SD).
dilakukan membuat siswa lebih mudah
Hal ini diperkuat oleh pendapat Piaget
untuk mengerti mengenai konsep yang
dalam Arifin (2011) bahwa pada umur
dipelajari dan keterampilan siswa pun
anak SD pembelajaran yang dilakukan
dapat mengembangkan kemampuannya
harus bersifat nyata sehingga siswa dapat [91]
Rif’at Shafwatul Anam, Efektivitas dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
dengan
mudah
untuk
konsep/keterampilan karena
apa
yang
yang
menerima
Ismail (2011) menyatakan bila seorang
diinginkan
anak selama belajar sains hanya diberi
dilakukan
adalah
informasi tentang sains yang sudah ada
sesuatu yang dia rasakan langsung oleh
dengan cara mendengarkan penjelasan
siswa bukan merupakan sesuatu yang
guru, maka sains itu sendiri akan berhenti
abstrak.
pun
berkembang. Pendapat ini diperkuat oleh
menyatakan bahwa kegiatan eksperimen
pendapat Rustaman et al. (2005) yang
memperkaya pengalaman siswa akan
mendefinisikan keterampilan proses sains
hal-hal yang bersifat objektif dan realistik.
sebagai keterampilan yang diperlukan
Adisyahputra
(1992)
untuk Melalui siswa
pembelajaran
yang
mengembangkan
memperoleh,
mengembangkan
dilakukan
dan menerapkan konsep-konsep, prinsip-
kemampuan
prinsip, hukum-hukum dan teori sains baik
kognitif dan KPSnya dengan mengikuti
berupa
sintak model inkuiri dan mereka pun
keterampilan fisik maupun keterampilan
melakukan
sosial.
eksperimen
sendiri. Hal
ini
keterampilan
mental,
senada dengan yang sampaikan oleh Zachria dalam Saepuzaman (2011) yakni
SIMPULAN
dengan metode eksperimen siswa secara
Pertama, efektivitas pembelajaran model
total dilibatkan dalam melakukan sendiri,
inkuiri
mengikuti suatu proses, mengamati suatu
termasuk ke dalam kategori sedang baik
objek, menganalisis, membuktikan dan
untuk kemampuan kognitif maupun KPS
menarik kesimpulan sendiri tentang suatu
siswa, dan Kedua¸ pembelajaran model
objek, keadaan atau proses.
inkuiri
dengan
dengan
berpengaruh
metode
metode
secara
eksperimen
eksperimen
signifikan
dalam
Pelajaran IPA bukan hanya pelajaran
meningkatkan kemampuan kognitif dan
yang berisi fakta, data, konsep, hukum,
KPS siswa.
postulat, dan lainnya. Namun, lebih dari itu pelajaran
IPA
kemampuan
hendaknya berpikir
melatihkan tinggi
Adisyahputra, M.S.; Ernawati.; dan Zachrias
(kemampuan kognitif) pada siswa dan
A.H. (1992). Strategi Belajar Mengajar
keterampilan
IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan
proses
tingkat
REFERENSI
sains
(KPS).
KPS
merupakan merupakan bagian penting dari
karena
Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model
pelajaran IPA bukan hanya pelajaran
Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
yang mengacu pada pengetahuan saja
Remaja Rosdakarya.
tetapi
hakikat
pelajaran
juga
harus
keterampilan
proses
IPA,
dan Kebudayaan.
mengembangkan dan
sikap
Dahar, R Wilis. (1989). Teori-teori Belajar.
ilmiah
Jakarta: Erlangga.
siswa. Hal itu sesuai dengan Dahar dalam [92]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
Depdiknas. Satuan
(2006).
Kurikulum
Pendidikan
Sekolah
Tingkat
Rustaman, N. Y.(2005). Perkembangan
Dasar.
Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Jakarta: Depdiknas
dalam Pembelajaran Sains. [online].
Dhewi, Rochman, Y. (2005). Efektivitas Metode
Eksperimen
Tersedia:
dalam
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.P
Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas
ENDIDIKAN_IPA/195012311979032-
3
NURYANI_RUSTAMAN/PenPemInkuiri.pdf
SMP
pada
Konsep
Rangkaian
Hambatan Listrik. Tesis SPs UPI Bandung:
(21 April 2011)
Tidak diterbitkan
Rustaman,
N.
Y.,
Dirdjosoemarto,
S.,
Elianur, Rosita. (2011). Indonesia Peringkat
Yudianto. A. S., Achmad, Y., Subekti, R.,
10 Besar Terbawah dari 65 Negara
Rochintawati, D., Nurjhani, M. (2005).
Peserta
Strategi
PISA.
[online].
Tersedia:
m.kompasiana.com/post/read/338464/
Belajar
Mengajar
Biologi.
Malang : UM Press
3/indonesia-peringkat-10-besar-
Saepuzaman, D. (2011). Penerapan Model
terbawah-dari-65-negara-peserta-
Pembelajaran Inkuiri Dengan Kombinasi
pisa.html (21 April 2011)
Eksperimen Nyata-Virtual Pada Materi
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT
Gramedia
Rangkaian Listrik Arus Searah Untuk
Widiasarana
Meningkatkan
Indonesia
Penguasaan
Konsep
Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
Hake, R. R. (1998). Interactive Engagement Methods
In
Introductory
Courses.
Departement
Indiana
University,
Sma. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak
Mechanics of
diterbitkan
Physics,
Wuryastuti,
Bloomingtoon.
[Online].
Sri.
(2008).
“Inovasi
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”.
Tersedia:
Jurnal, Pendidikan Dasar, 9.
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/IE
Zacharia,
M-2b.pdf. [7 Desember 2007]
Z.
C.,
Olympiou,
G.,
&
Papaevripidou, M. (2008). “Effects of
Ismail, A. (2011). Model Pembelajaran
experimenting with physical and virtual
Children Learning In Science (Clis),
manipulatives on students’ conceptual
Keterampilan Proses Sains, Penguasaan
understanding
Konsep,
temperature”. Journal of Research in
Multimedia
Dan
Pokok
Bahasan Fluida. Tesis SPs UPI Bandung:
Pendidikan.
L.
P.
(1996).
Bandung:
heat
and
Science Teaching, 45, (9), 1021 – 1035.
Tidak diterbitkan Panggabean,
in
Penelitian Jurusan
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Puskur. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta Depdiknas
[93]
PEDOMAN BAGI PENULIS BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR (Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun. 2. Format Tulisan Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut: - Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm) - Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt - Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi) Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 1020 halaman. 3. Struktur Artikel a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).
Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/
4. Referensi (Sumber Rujukan) Cara pengutipan mengacu pada model American Psychological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini. 5. Penyuntingan a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email: [email protected]. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322. b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel. c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim. CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS RUJUKAN Seorang penulis
Dua orang penulis
Tiga s.d. 5 penulis
Penulis sebagai penerbit
DI DALAM TEKS A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80) atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol .. A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010) atau Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ... Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) (Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan,
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan
Buku ber editor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010) (Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ... (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Buku elektronik
Buku terjemahan
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012) (Young & Rang, 2005)
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291) (Crystal, 1987)
Dari ensiklopedia
Pengembangan. Balitbang. ....
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press. Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292. Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan
Dari artikel majalah Dari artikel koran cetak dengan penulis Dokumen pemerintah
(Aisy, 2012)
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that .. (Sukyadi, 2011)
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
Artikel jurnal dengan satu penulis Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Kunaefi, 2012) Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..
(Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa … (Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Skripsi/tesis/di sertasi dari database
McNiel (2006) (MCNiel, 2006)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for
Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011) (Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Gambar dari Web
Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf. Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587 Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
***