MIMBAR SEKOLAH DASAR ISSN: 2355-5343 ~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd Tata Usaha Achdi, M.Pd Karmah Setiawati Pemasaran Drs. Dadan Djuanda, M.Pd Pelaksana Teknis Hj. Sri Utami, S.Pd Layout dan Publikasi Online Ariana, S.Kom Yudi Kusumah, M.Pd
Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Drs. H. Dede Tatang Sunarya, M.Pd (Sekretaris). Penanggung Jawab: Riana Irawati, M.Si & Respati Mulyanto, M.Pd (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.
Alamat Redaksi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email:
[email protected]. Alamat Publikasi: http://jurnal.upi.edu/mimbar-sekolah-dasar
~~~
MIMBAR SEKOLAH DASAR VOLUME 2, NOMOR 1, APRIL 2015 HALAMAN 1 – 132
DAFTAR ISI 1. INTERAKSI PBL-MURDER, MINAT PENJURUSAN, DAN KEMAMPUAN DASAR MATEMATIS TERHADAP PENCAPAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN DISPOSISI KRITIS …… HAL. 1-20 ~ MAULANA 2. PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS IV SD …… HAL. 21-36 ~ ASIAH 3. MENEMUKAN KEMBALI RUMUS LUAS PERSEGI PANJANG DENGAN KONSTRUKTIVISME (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PGSD) …… HAL. 37-47 ~ ISROK’ATUN 4. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI JENIS MAKANAN HEWAN DI SD …… HAL. 48-63 ~ OCIH SUKAESIH
7. EFEKTIVITAS DAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR …… HAL. 84-93 ~ RIF’AT SHAFWATUL ANAM 8. PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG …… HAL. 94-100 ~ YENA SUMAYANA 9. SIARAN RADIO CITRA 99.4 FM SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TEMBANG SUNDA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR …… HAL. 101-120 ~ MAYLAN SOFIAN 10. LEARNING TASKS’ WHAT AND HOW: PERSPEKTIF DOSEN DAN MAHASISWA MENGENAI TUGAS PEMBELAJARAN …… HAL. 121-132 ~ DIAH GUSRAYANI
5. MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA SD MELALUI METODE FIELD-TRIP KEGIATAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …… HAL. 64-76 ~ RANA GUSTIAN NUGRAHA 6. IDENTIFIKASI TINGKAT KEJUJURAN SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI GEROBAK KEJUJURAN DI KOTA SEMARANG …… HAL. 77-83 ~ FINE REFFIANE, HENRY JANUAR SAPUTRA, TAUFIK HIDAYAT
REDAKSI BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR MENERIMA TULISAN HASIL PENELITIAN, HASIL IDE/GAGASAN, ATAU RESENSI BUKU BARU, YANG MERUPAKAN KAJIAN-KAJIAN BAIK DALAM TATARAN PRAKTEK MAUPUN TEORI PENDIDIKAN, DAN KHUSUS BERKAITAN DENGAN KE-SD-AN.
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS IV SD Asiah
SDN Jatiroke I Jatinangor Jl. Letda Lukito No. 56 Jatinangor Sumedang Email:
[email protected] ABSTRACT This research aims to improve students' skills in speaking. Researchers apply a communicative approach through Classroom Action Research. Based on the results of research, learning Indonesian with the application of communicative approach showed an increase in the students' speaking skills class IV SDN Jatiroke I both orally and in writing. This increase can be seen from the observation and implementation of corrective actions at each cycle. First cycle who scored above 60 KKM there are 16 students (61.53%) with an average grade 62.30 increase significantly in the second cycle to 25 students (96.15%) with an average grade of 80. Keywords: approach, communicative speaking, elementary school students.
skills,
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara. Peneliti menerapkan pendekatan komunikatif melalui metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan pendekatan komunikatif menunjukkan adanya peningkatan dalam keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN Jatiroke I baik secara lisan maupun tulisan. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil observasi dan pelaksanaan tindakan perbaikan pada setiap siklusnya. Siklus I yang mendapat nilai di atas KKM 60 ada 16 siswa (61,53%) dengan ratarata kelas 62,30 meningkat secara signifikan di siklus II menjadi 25 siswa (96,15%) dengan ratarata kelas 80. Kata kunci: pendekatan, keterampilan berbicara, siswa SD.
komunikatif,
PENDAHULUAN ~ Pendidikan merupakan
Perubahan KTSP yang beragam mengacu
salah
rangka
pada standar nasional pendidikan untuk
bangsa
mencapai
satu
mencerdaskan
upaya
dalam
kehidupan
tujuan
pendidikan
nasional.
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31
Implementasi UU No. 20 tahun 2003 tentang
dan
yaitu
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam
Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu
sejumlah peraturan antara lain PP No. 19
pendidikan merupakan salah satu bentuk
tahun
perwujudan kebudayaan manusia yang
Pendidikan.
Peraturan
dinamis dan berkembang. Dinamisasi dan
memberikan
arahan
perkembangan pendidikan sejalan dengan
disusun dan dilaksanakan delapan standar
perubahan daya nalar dan daya pikir
nasional
pendidikan,
manusia itu sendiri. Perubahan itu harus
Standar
proses,
berlangsung dan terus terbaharui, untuk
Lulusan, Standar Pendidikan dan Tenaga
meningkatkan kualitas masyarakat pada
Kependidikan,
umumnya.
Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar
Konstitusi
Bangsa
Indonesia
[21]
2005
tentang
Standar
Nasional
pemerintah tentang yaitu
Standar Standar
ini
perlunya
Standar
Isi,
Kompetensi Sarana
dan
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
Pembiayaan,
dan
Standar
Penilaian
Atas dasar pemahaman tersebut, penulis
Pendidik.
merasa
ada
kekurangan
dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Bahasa
memiliki
perkembangan
peran
sentral
intelektual,
dalam
sosial,
di SDN Jatiroke I, dilihat dari hasil evaluasi
dan
dan sikap siswa belum mencapai hasil yang
emosional peserta didik dan merupakan
optimal terutama dalam berbicara cara
penunjang
menyampaikan
keberhasilan
mempelajari
semua
dalam
yang
diterima
studi.
melalui telepon sesuai dengan isi pesan
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan
serta tidak sesuai dengan situasi dan
untuk meningkatkan kemampuan peserta
konteks.
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
masalah, dapat ditemukan pula bahwa
Indonesia dengan baik dan benar, baik
siswa kurang responsip dalam memberi
bicara
lisan
menumbuhkan
bidang
pesan
Berdasarkan
hasil
identifikasi
maupun
tulis.
Serta
tanggapan terhadap materi; siswa kurang
apresiasi
hasil
karya
aktif dan merasa takut untuk tampil di
kesusastraan manusia Indonesia.
depan
kelas;
siswa
kurang
terampil
berbicara dalam menyampaikan kembali Seseorang dapat membaca atau menulis
pesan yang diterima dengan lafal dan
secara mandiri, dapat menyimak siaran
intonasi yang tepat; siswa kurang fasih
radio sendiri. Tetapi, sangatlah jarang,
dalam
orang
berbicara
Indonesia;
tanpa hadirnya orang kedua sebagai
mendapat
pemerhati atau penyimak. Oleh karena itu,
guru.
melakukan
Valette
(1977)
berbicara
kegiatan
berpendapat
merupakan
melafalkan dan
sebagian
pertanyaan
bahasa
siswa
yang
belum
diberikan
bahwa
kemampuan
Apabila kondisi seperti itu terus dibiarkan
berbahasa yang bersifat sosial”.
akan
berpengaruh
Menurut Solchan, dkk. (2001: 6.41):
pembelajaran
Pendekatan
terhadap
yang
proses
mengakibatkan
komunikatif
dalam
semakin rendahnya keterampilan berbicara
bahasa
sering
siswa kelas IV SDN Jatiroke I, sehingga perlu
silabus.
adanya inovasi dalam pembelajaran yang
pembelajaran diasosiasikan
kata-kata
dengan
Pemilihan materi silabus itu sendiri
bertujuan
tidak
tingkat
pembelajaran
kesukaran dan kerumitar butir struktur,
meningkatkan
tetapi didasarkan pada kebutuhan
dalam menyampaikan pesan yang diterima
pembelajar. Oleh karena itu, analisis
melalui telepon sesuai dengan isi pesan,
kebutuhan
lafal dan intonasi yang tepat.
didasarkan
pada
merupakan
kebutuhan
untuk yaitu
mencapai siswa
keterampilan
tujuan mampu berbicara
yang mutlak. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud [22]
mengadakan
perbaikan
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
sidang konversasi dan diskusi, serta
Kelas
berdebat.
(PTK)
melalui
penggunaan
pendekatan komunikatif dengan mengacu pada
rumusan
pendekatan
masalah:
apakah
komunikatif
Aspek-Aspek yang Berkaitan Erat dengan
dalam
Pendekatan Komunikatif
pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
Delapan aspek yang berkaitan erat dengan
meningkatkan
pendekatan komunikatif (David Nunan 1989
keterampilan
berbicara
siswa kelas IV SDN Jatiroke I?
dalam Solchan T.W., dkk. 2001:6.6).
Pembelajaran Komunikatif
Tabel 1. Aspek yang berkaitan dengan
Pendekatan
komunikatif
pendekatan
yang
adalah
bertujuan
suatu
Pendekatan Komunikatif
untuk
No.
membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan
pembelajaran
bahasa,
berbahasa
empat
Kebermaknaan dalam
Berkaitan
Pendekatan Komunikatif
juga 1.
mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran
Aspek yang
Teori Bahasa
komunikatif
keterampilan
(menyimak,
berdasarkan
membaca,
berbicara dan menulis), mengakui dan menghargai
saling
Pendekatan
ketergantungan
teori
bahasa
menyatakan
bahwa
pada
hakikatnya
bahasa.
adalah
bahasa
suatu
sistem
untuk mengekspresikan
Ciri-ciri
utama
pendekatan
komunikatif
adalah adanya dua kegiatan yang saling
makna,
yang
menekankan
pada
dimensi semantik dan
berkaitan erat, yakni: 1. Kegiatan-kegiatan
komunikatif
komunikasi
ciri-ciri
fungsional (functional communication
gramatikal
bahasa. Oleh karena
activities) yang terdiri atas empat hal,
itu,
yang
yakni mengolah informasi, berbagai
ditonjolkan
dan
interaksi
mengolah
informasi,
berbagi
komunikasi
dan
bukan
informasi
dengan
interaksi
sosial
2.
(social
yaikni
bahasa,
pengetahuan
improvisasi,
Teori Belajar
Teori
belajar
cocok
interaction activities) terdiri atas enam hal,
adalah
tentang bahasa.
kerjasama tak terbatas. 2. Kegiatan
perlu dan
informasi dengan kerjasama terbatas, berbagi
daripada
yang untuk
pendekatan ini adalah
lakon-lakon
teori
pendek yang lucu, aneka simulasi,
pemerolehan
bahasa kedua secara
dialog dan bermain peran, sidang-
ilmiah.
[23]
Teori
ini
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
beranggapan bahwa
menukar
proses
negosiasi maka atau
belajar
lebih
efektif apabila bahasa
kegiatan
diajarkan
sifatnya rill.
secara
alamiah
sehingga
6.
proses belajar bahasa yang
lebih
guru
sebagai
fasilitas
proses
komunikasi, partisipasi penganalisis
Kebutuhan siswa yang
kebutuhan,
utama dalam belajar
dan
bahasa
berkaitan
belajar.
dengan
kebutuhan maka
tujuan
umum
hanya
berperan
dipelajari.
berkomunikasi
yang
pembelajaran
tugas
7.
dan
teks, konselor,
manajer
proses
Peranan
Dalam
pembelajaran
Siswa
ini, pembelajar (baca: siswa)
berperan
pembelajaran bahasa
sebagai pemberi dan
adalah
penerima, negosiator,
mengembangkan
dan
kemampuan
sehingga para siswa
siswa
berkomunikasi
interaktor
tidak
dan
hanya
menguasai
bentuk-
performasi
bentuk bahasa, tetapi
komunikatif).
juga
Silabus harus disusun
maknanya
searah dengan tujuan
kaitannya
pembelajaran
dan
konteks
tujuan-tujuan
yang
dirumuskan dipilih dengan
8.
yang
harus
bentuk
sesuai
Dalam
pembelajaran
Materi
ini, materi harus disusun
pendukung
Kegiatan
bahasa
Indonesia
dengan
pendekatan
dengan
Peranan
peranan
siswa. Dalam
dalam
dan disajikan dalam
kebutuhan
Tipe
dan
pemakaiannya.
dan
materi-materi
5.
ini,
langsung
(kompetensi
Silabus
Guru
lain
dalam bahasa yang
untuk
4.
Dalam
melalui
komunikasi
Tujuan
Peranan
efektif
dilakukan
3.
informasi,
pembelajaran
sebagai usaha
meningkatkan kemahiran berbahasa dalam
komunikatif,
tindak
komunikasi nyata.
pembelajaran dipajankan
pada
Penerapan Pendekatan Komunikatif dalam
situasi komunikasi yang nyata,
seperti
Pembelajaran Bahasa Indonesia
tukar
[24]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
Pendekatan
komunikatif
merupakan
perbaikan
pembelajarannya
sebagai
pendekatan yang sangat tepat dalam
berikut :
pembelajaran Bahasa, termasuk Bahasa
1. Siklus I: Senin, 07 Februari 2011.
Indonesia. Ketepatan ini sangat berkaitan
2. Siklus II: Senin, 14 Februari 2011.
dengan bahsa
pandangan-pandangan yang
belajar
menggarisbawahi
bahasa
berkomunikasi.
ilmu bahwa
Tempat Penelitian
pada
intinya
belajar
Penelitian bertempat di SDN Jatiroke I Jl.
Artinya,
dalam
proses
Letda Lukito no. 56 Kecamatan Jatinangor
tersebut pemakaian bahasa sesuai dengan
Kabupaten
fungsinya adalah hal yang sangat esensial
populasi sekaligus sempel penelitian adalah
dalam
siswa kelas IV SDN Jatiroke I dengan jumlah
sebuah
proses
pembelajaran
bahasa.
Sumedang
45363
sebagai
siswa 26 orang yang terdiri atas 16 siswa lakilaki, dan 10 siswa perempuan.
Berkaitan dengan kompetensi komunikatif ini, Canale dan Swain (dalam Solchan, T.W.,
Karakteristik
dkk 2006:6.19) mengemukakan empat unsur
Secara umum siswa yang bersekolah di SDN
yang
Jatiroke
berkaitan
dengan
kemampuan
I
Kecamatan
Jatinangor
komunikasi, yakni:
Kabupaten Sumedang berlatar belakang
1. kemampuan gramatika: kemampuan
ekonomi menengah ke bawah, dengan
penutur menggunakan kaidah
kondisi
gramatika;
belakang orang tua yang sangat beragam.
2. kemampuan sosiolinguistik :
mata
pencaharian
dan
latar
Pada dasarnya siswa kelas IV mempunyai
kemampuan penutur memahami
semangat belajar yang tinggi bila didukung
konteks social tempat terjadinya
dengan
komunikasi;
dengan penyajian
3. kemampuan wacana : kemampuan
maksimal.
baik
dan
Dengan
diberi
kesempatan
pembelajaran
yang
keragaman
latar
penutur menyampaikan maksud-
belakang itulah yang menjadi tantangan
maksud komunikasi secara koheren;
tersendiri bagi penulis untuk menggali dan
4. kemampuan strategi : kemampuan
berupaya
terus
memberikan
perhatian
penutur menggunakan berbagai
khusus di dalam proses pembelajaran,
cara/strategi dalam berkomunikasi.
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang lebih bermutu dan berprestasi.
METODE Setting Penelitian
Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian berupa Penelitian Tindakan Kelas
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari
(PTK) direncanakan sejak tanggal 17 Januari
tanggal 17 Januari 2011 sampai dengan 14
2011 sampai dengan 14 Februari 2011, akan
Februari
tetapi pelaksanaan tindakan siklus I baru
2011.
Jadwal
pelaksanaan [25]
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
dapat
dilaksanakan
pada
tangal
07
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
Februari 2011 dan siklus II dilaksanakan pada
Kegiatan Siswa, Soal Tes, Angket, dan
tanggal 14 Februari 2011.
Lembar Observasi. 3. Pelaksanaan Tindakan
Prosedur atau langkah-langkah penelitian
Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa
yang dilakukan terbagi dalam bentuk siklus,
pelaksanaan pembelajaran, pengumpulan
kegiatan mengacu pada model yang
data hasil angket, lembar observasi dan
diadopsi dari Kemmis & Taggart (Hopkins;
hasil tes.
Wiriaatmadja, 2005), dimana setiap siklus
4. Observasi, Refleksi dan Evaluasi
terdiri atas empat kegiatan pokok adalah
Tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan
kegiatan:
data-data
perencanaan,
tindakan
dan
menganalisisnya
untuk
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Empat
kemudian dapat diambil kesimpulan dari
kegiatan ini dilakukan secara simultan yang
penelitian ini.
urutannya dapat mengalami modivikasi. HASIL Desain Penelitian Tindakan Kelas mengikuti
Penelitian yang telah dilakukan penulis dari
desain
siklus I tanggal 7 Februari 2011 hingga siklus
model
Kemmis
&
Taggart
(Wiriaatmadja, 2005) sebagai berikut:
II pada tanggal 14 Februari 2011, dibantu oleh lima orang guru rekan sejawat yang
Refleksi Awal → Perencanaan Tindakan I →
bertindak sebagai observer dan berfungsi
Pelaksanaan
sebagai teman diskusi dalam tahap refleksi.
Tindakan
I
→
Observasi,
Refleksi, dan Evaluasi I → Perencanaan Tindakan II → Pelaksanaan Tindakan II →
Berdasarkan deskripsi data awal, peneliti
Observasi, Refleksi dan Evaluasi II.
bersama-sama dengan praktisi menyusun rencana
Berdasarkan
desain
di
atas,
tahapan
tindakan
memecahkan
perbaikan
untuk
kesulitan-kesulitan
dalam
penelitian dijelaskan sebagai berikut :
berbicara siswa kelas IV SDN Jatiroke I.
1. Refleksi Awal
peneliti
Pada
tahap
masalah
ini
kurang
dan
praktisi
sepakat
pendekatan
untuk
dilakukan
identifikasi
menggunakan
terampilnya
berbicara
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia meningkatkan
komunikatif
siswa kelas IV dalam menyampaikan pesan
guna
keterampilan
yang diterima melalui telepon sesuai isi
berbicara siswa kelas IV SDN Jatiroke I.
pesan lafal dan intonasi yang tepat. 2. Perencanaan Tindakan
Atas dasar kesepakatan itu maka disusun
Masalah yang ditemukan akan diatasi
rencana
dengan
masalah-masalah
melakukan
langkah-langkah
perbaikan
perencanaan tindakan, yaitu menyusun
dalam
instrumen
perencanaan
penelitian
berupa:
Rencana [26]
tindakan
yang
berbicara, tindakan
terhadap
dihadapi
siswa
langkah-langkah itu
mencakup
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
menyusun instrumen penelitian berupa:
digunakan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
sunda. Tahap
Lembar Kegiatan Siswa, Soal Test, dan
percakapan dengan bermain peran, siswa
Lembar
masih ada yang malu-malu dan kurang
Observasi
serta
Catatan
Hasil
Evaluasi.
sehari-hari
keberaniannya
adalah
selanjutnya
walaupun
bahasa
pelaksanaan
telah
diberi
motivasi oleh guru. Pada saat siswa yang di Berikut
ini
hasil
tindakan
perbaikan
tunjuk guru untuk tampil ke depan situasi
pembelajaran selama dua siklus:
menjadi ribut, segera guru memberikan arahan dan aturan cara berbicara di
Siklus I
depan kelas dengan benar. Selain itu,
Deskripsi
peneliti
Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan
penghargaan
pada hari senin, tanggal 1 Februari 2011
paling
selama 2 jam pelajaran dimulai dari pukul
melaksanakan percakapan bermain peran
07.00 sampai 08.10. Kegiatan pembelajaran
dengan baik.
juga tertib
menjanjikan kepada dan
memberikan
kelompok disiplin
yang dalam
dihadiri 26 siswa, kompetensi dasar yang dipelajari berbicara. Menyampaikan pesan
Pada tahap akhir pembelajaran peneliti
yang
mengadakan
diterima
dengan
isi
melalui
pesan
telepon
evaluasi untuk mengukur
indikator
sejauh mana penguasaan materi yang
diterima
telah diajarkan. Hambatan utama yang
melalui telepon sesuai dengan isi pesan,
peneliti temukan pada tahap ini adalah
lafal dan intonasi yang tepat. Pembelajaran
adanya beberapa siswa yang masih kurang
dimulai
untuk
memahami pertanyaan dalam soal cerita
menggali pengetahuan awal siswa. Pada
yang ada dalam percakapan. Selain itu
kegiatan ini siswa terlihat ragu-ragu untuk
peneliti juga menemukan beberapa siswa
menjawab
yang
menyampaikan
dengan
dengan
sesuai
pesan
tanya
pertanyaan
yang
jawab
yang
diberikan
guru, tidak ada satu pun siswa yang
masih
bekerjasama
bahkan
mencontek pekerjaan temannya.
mengajukan pertanyaan. Berdasarkan hasil evaluasi akhir secara Memasuki kegiatan inti, siswa melakukan
individu diperoleh nilai rata-rata kelas 62,30
percakapan secara berpasangan di depan
dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah
kelas. Awalnya siswa terlihat malu-malu dan
20. Perolehan ini menunjukkan peningkatan
kurang keberanian untuk tampil di depan
jika dibandingkan dengan perolehan nilai
kelas. Dalam pelaksanaan berbicara di
rata-rata pada pembelajaran awal yaitu
depan kelas walau sudah diminta dengan
54,61. Perolehan nilai pada siklus I dapat
jelas masih ada siswa yang kesulitan untuk
dilihat pada tabel berikut:
berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia
dikarenakan
bahasa
yang [27]
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
Tabel
2.
Hasil
Evaluasi
Siswa
Diana
dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV
20
Wopita
C
B
60
60
SDN Jatiroke I
21
Diki Purnama
D
C
40
40
B
B
80
80
Ega Hasil No
Nama
Tes Lisan
22
Nurhayati
Tes Tertulis
Fajar
Aw
Siklu
Aw Siklus
23
Fadillah .H
C
B
80
80
al
sI
al
24
Imer Sulistiya
B
B
80
80
D
C
40
40
D
C
40
40
142
162
0
0
54,
62,3
61
0
I
Candra
Jajang
1
Irawan
D
D
20
20
2
Mena Risna
D
D
20
40
25
Johan Taufik
Syaeful 3
Anwar .D
Suhendar
26 D
C
40
Fauzan
40
Ade Wawan 4
.S
Jumlah D
C
40
40
D
C
40
60
Agung 5
Setiawan
Rata-rata Kelas
Achmad 6
Lathif
D
C
40
40
Ahmad Sopian
D
D
40
40
8
Ai Mulyanah
D
C
40
40
C
B
60
80
B
B
80
80
Komara .R
B
B
80
80
12
Anggi Andini
B
B
80
100
13
Anisa Sufia .L
B
B
100
100
14
Nurhidayanti
B
B
80
100
15
Azi Wisnu
D
C
40
60
D
20
20
evaluasi
lisan
dan
tulisan
yang
Nilai tertinggi B artinya bagus,
Nilai tertulis Siklus I: Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 20 Tabel 3. Hasil Evaluasi Tertulis Presentasi
Dadang D
D
40
Pelajaran
60
Bahasa
Indonesia
Secara
Kuantitatif Kelas IV SDN Jatiroke I
Dalih Purwanto
D
Siklus I:
Annisa
17
Nilai Terendah
Nilai terendahnya D artinya kurang.
11
Hermawan
100
Nilai lisan
Alfira Lupita
16
100
diperoleh pada adalah:
Akbar 10
B
hasil
Ajang Burhanudin
B
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
7
9
Nilai Tertinggi
D
C
40
60
Jumlah
Deriski Surya 18
Putri
C
B
60
80
19
Dewi Daliah
C
C
60
80
No
Siswa
Nilai
Awal 1.
[28]
100
Presentase
1
Siklus
Awal
I 3
Siklus I
3,46
11,53
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
2.
80
7
8
26,92
30,76
Tabel 4.
Hasil Evaluasi Lisan Presentasi
3.
60
4
5
15,38
19,23
Pelajaran
Bahasa
4.
40
12
9
46,15
34,61
Kualitatif Kelas IV SDN Jatiroke I
5.
20
2
1
7,69
3,46
6.
0
-
-
26
26
Rata - rata
54,61
62,30
Di atas KKM %
46,15
61,53
53,84
38,46
Jumlah siswa
Di bawah KKM %
-
No
-
Nilai
Secara
Jumlah Siswa Awal
Siklus I
1.
A
-
-
2.
B
7
11
3.
C
5
11
4.
D
14
4
26
26
Nilai tertinggi
B
B
Nilai terendah
D
D
Jumlah siswa
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
Indonesia
hasil evaluasi tulisan yang diperoleh adalah: Siklus I:
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
Nilai di atas KKM ada 16 siswa atau 61,53%.
hasil evaluasi lisan yang diperoleh adalah:
Nilai di bawah KKM ada 14 siswa atau
Siklus I:
38,46%.
Nilai tertinggi B. Nilai terendah D.
10 9 8 7 6 5 4
3 2 1 0
20
40
60
80
100
Grafik 1. Nilai Siklus I Grafik di atas menunjukkan hasil evaluasi di
Nilai 40 di Siklus I dari 34,61% (9 siswa).
antaranya:
Nilai 60 di Siklus I dari 19,23% (5 siswa).
Nilai 20 di Siklus I dari 3,46% (1 siswa).
Nilai 80 di Siklus I dari 30,76% (8 siswa). [29]
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
Nilai 100 di Siklus I dari 11,53% (3 siswa).
Berdasarkan
hasil
analisis,
secara
keseluruhan pembelajaran pada siklus I Analisis
cukup
Berdasarkan
keberhasilan
tersebut adalah perolehan nilai rata-rata
sebelumnya,
kelas yang meningkat. Perolehan nilai rata-
peneliti menemukan beberapa penemuan
rata dan cara anak tampil di depan kelas
penting yang perlu
didukung oleh pendekatan komunikatif
pada
yang
Indikator
sudah
dipaparkan
deskripsi
berhasil.
bagian
dianalisis.
Temuan
pertama, pada tahap awal pembelajaran siswa
ragu-ragu
untuk
dengan bermain peran.
menjawab
pertanyaan guru bahkan tidak ada yang
Namun demikian ada beberapa hal yang
berani untuk bertanya.
harus diperbaiki agar pembelajaran pada
Temuan kedua, pada kegiatan inti peneliti
siklus II memperoleh hasil yang lebih baik,
menemukan
yaitu:
waktu
pelaksanaan
percakapan di depan kelas siswa malu-
1.
Motivasi guru harus menyentuh secara
malu atau kurang keberaniannya. Ada pula
merata terutama pada siswa yang
siswa
malu-malu atau kurang keberaniannya
yang
kesulitan
untuk
berbicara
dengan menggunakan bahasa indonesia
tampil di depan kelas.
karena kebiasaan bahasa yang digunakan sehari-harinya
menggunakan
2.
bahasa
Dalam pelaksaan berbicara di depan kelas terutama bagi siswa yang kesulitan
sunda.
untuk berbicara menggunakan bahasa indonesia harus terus dilatih.
Pada saat mengerjakan soal evaluasi siswa mengalamu kesulitan dalam menjawab
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka
pertanyaan soal cerita dan masih ada yang
tindakan selanjutnya yang akan diberikan
bekerjasama bahkan menyontek pekerjaan
pada siklus II adalah materi mengenai
temannya. Akibatnya sebanyak 10 orang
penyampaikan
siswa memperoleh nilai di bawah KKM atau
melalui telepon.
pesan
yang
diterima
38,07% siswa yang belum tuntas. Meskipun sebanyak 10 siswa memperoleh nilai di
Siklus II
bawah KKM, namun secara keseluruhan
Deskripsi
pembelajaran
berhasil
Pembelajaran siklus II dialksanakan pada
meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator
hari Senin, 14 Februari 2011 dan dihadiri
peningkatan tersebut dapat dilihat dari
oleha seluruh siswa yang berjumlah 26
perolehan
orang. Indikator yang dipelajari pada siklus II
siklus
rata-rata
I
telah
nilai
akhir
yang
mengalami peningkatan dari 54,61 menjadi
adalah
menyampaikan
pesan
yang
62,30.
diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan, lafal dan intonasi yang tepat. Seting
Refleksi
pembelajaran siklus II dilakukan sesuai [30]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
dengan RPP. Berdasarkan pengamatan
Tabel
peneliti
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
konsentrasi
dan
antusias siswa
terpusat pada pelajaran karena siswa
5.
Hasil
Evaluasi
Hasil
dialog yang terpampang di papan tulis.
N
Pada awal pembelajaran siswa menjawab
o
Tes Lisan Nama
pertanyaan awal yang diajukan dengan penuh antusias. Selanjutnya, kegiatan yang
Tes Tertulis
A
A
w
Sikl
Sikl
w Siklu
Siklu
al
us I
us II
al
sI
s II
D
D
D
20
20
40
D
D
C
20
40
60
D
C
B
40
40
60
D
C
B
40
40
80
D
C
B
40
60
80
D
C
B
40
40
80
D
D
C
40
40
60
D
C
B
40
40
60
C
B
A
60
80
100
B
B
A
80
80
100
B
B
A
80
80
100
Candra
berlangsung pada tahap ini berjalan cukup
1
lancar.
Irawan Mena
2
Risna
Pada kegiatan inti siswa diberi keleluasaan
Syaeful
berpasangan
dengan
siapa
Anwar
disukainya
untuk
melaksanakan
yang 3
.D
percakapan di depan kelas. Seluruh siswa
Ade
tampak sangat antusias dan melakukan
Wawan 4
percakapan dengan penuh kegembiraan. mampu
menyampaikan
Setiawa
percakapan
5
dengan lafal dan intonasi yang tepat.
6
selanjutnya
n Achma
Setelah kegiatan eksplorasi dan elaborasi dilakukan,
.S Agung
Berdasarkan hasil observasi siswa telah
d Lathif Ahmad
tahap
7
Sopian
evaluasi, siswa mampu mengerjakan soal
Ai
secara mandiri peneliti tidak menemukan
Mulyan 8
satu siswa pun yang mencontek atau bekerjasama
dengan
temannya.
diterima
dengan
ah Ajang
Siswa
Burhanu
lebih terampil dalam menyampaikan pesan yang
dalam
SDN Jatiroke I
merasa termotivasi dengan melihat contoh
selesai
Siswa
9
menggunakan
din Akbar
bahasa indonesia yang baik dn benar.
10
Perolehan nilai rata-rata kelas untuk hasil
Komara Alfira
belajar adalah 80 dengan nilai tertinggi 100
11
dan nilai terendah 40. Sementara perolehan
Lupita .R Anggi
nilai secara lisan rata-rata baik. Perolehan
12
nilai tersebut bisa dilihat pada tabel di
Andini
10 B
B
A
Anisa 13
bawah ini:
[31]
Sufia .L
B
B
A
80
0
10
10
0
0
100 100
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
Annisa Nurhida 14
yanti
10 B
B
A
80
0
Nilai Tertinggi 100
Wisnu
Terendah D
C
B
40
60
wan
D
D
C
40
60
D
D
C
20
20
40
o
evaluasi
lisan
dan
tulisan
Siklus I: D
C
B
40
60
Nilai tertinggi B artinya bagus,
80
Deriski
Nilai terendahnya D artinya kurang.
Surya
Siklus II:
Putri Daliah Wopita
a
C
B
B
60
80
80
C
C
B
60
80
80
C
B
B
60
60
80
Nilai tertinggi A artinya sangat baik, Nilai terendahnya D artinya kurang Nilai tertulis Siklus I: Nilai tertinggi 100
D
C
B
40
40
Nilai terendah 20
60
Siklus II:
Ega
Nilai tertinggi 100
Nurhay ati
yang
Nilai lisan
Purnam
22
100
diperoleh pada adalah:
80
Diki 21
0
hasil
Diana 20
0
g
Dewi 19
A
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
Purwant
18
B
Dadan
Dalih 17
B
80
Herma 16
10
Nilai
Azi 15
10
B
B
A
80
80
100
C
B
B
80
80
80
B
B
A
80
80
100
Nilai terendah 40
Fajar Fadillah 23
.H
Tabel 6. Hasil Evaluasi Tertulis Presentasi Pelajaran
Imer 24
Sulistiya
D
C
B
40
40
80
N
Nil
o
ai
Johan 7.
Taufik 26
Fauzan Jumlah
Secara
Jumlah Siswa
Suhend ar
Indonesia
Kuantitatif Kelas IV SDN Jatiroke I
Jajang 25
Bahasa
D
C
B
40
40
60
14
16
208
20
20
0
54 Rata-rata
,6
62,
Kelas
1
30
80
[32]
10 0
Aw al
Sikl us I
Sikl us II
1
3
8
8.
80
7
8
11
9.
60
4
5
6
10.
40
12
9
1
3,4
11,
30,
6
53
76
26,
30,
42,
92
76
30
15,
19,
23,
38
23
07
46,
34,
3,4
15
61
6
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
-
11.
20
2
1
12.
0
-
-
-
26
26
26
54,
62,
61
30
46,
61,
96,
15
53
15
53,
38,
3,4
84
46
6
Jumlah siswa Rata
atas
KKM % Di bawah KKM %
3,4
9
6
-
-
Tabel 7. Hasil Evaluasi Lisan Presentasi
-
Pelajaran -
Bahasa
Indonesia
Secara
Kualitatif Kelas IV SDN Jatiroke I Jumlah Siswa No
-
rata Di
7,6
Nilai
Awal
80
I
Siklus II
5. A
-
-
8
6. B
7
11
14
7. C
5
11
3
8. D
14
4
1
26
26
26
Nilai tertinggi
B
B
A
Nilai terendah
D
D
D
Jumlah siswa
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
Siklus
hasil evaluasi tulisan yang diperoleh adalah: Siklus I:
Dari data di atas diketahui hasil tes atau
Nilai di atas KKM ada 16 siswa atau 61,53%.
hasil evaluasi lisan yang diperoleh adalah:
Nilai di bawah KKM ada 14 siswa atau
Siklus I:
38,46%.
Nilai tertinggi B.
Siklus II:
Nilai terendah D.
Nilai di atas KKM ada 25 siswa atau 96,15%.
Siklus II:
Nilai di bawah KKM ada 1 siswa atau 3,46%.
Nilai tertinggi A. Nilai terendah D.
Grafik 2. Nilai Siklus I dan Siklus II [33]
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
Menurut grafik di atas menunjukkan setiap
Memasuki kegiatan inti pembelajaran siswa
siklusnya ada peningkatan dilihat dari hasil
terlihat
evaluasi di antaranya:
kegembiraan
Nilai 20 di Siklus I dari 3,46% (1 siswa) dan di
percakapan dengan bermain peran di
Siklus II tidak ada.
depan
Nilai 40 di Siklus I dari 34,61% (9 siswa) dan di
disukainya.
antusias
dan
penuh
saat
kelas
dengan
melaksanakan
dengan
teman
yang
Siklus II 3,46% (1 siswa). Nilai 60 di Siklus I dari 19,23% (5 siswa) dan di
Berdasarkan
hasil
Siklus II 23,07% (6 siswa).
perolehan
Nilai 80 di Siklus I dari 30,76% (8 siswa) dan di
keterampilan siswa dalam berbicara dapat
Siklus II 42,30% (11 siswa).
disimpulkan pembelajaran pada siklus II
Nilai 100 di Siklus I dari 11,53% (3 siswa) dan
telah berhasil secara signifikan. Hal ini dapat
di Siklus II 30,76% (8 siswa).
dilihat dari perolehan nilai rata-rata hasil
nilai
analisis hasil
terhadap
belajar
dan
belajar siswa yang meningkat dari 62,30 Analisis Temuan
menjadi 80 pada siklus II, selain itu nilai pertama
pada
awal
terkecil yang diperoleh pada siklus ini
pembelajaran adalah siswa sudah memiliki
adalah 40. Siswa yang belum tuntas ada 1
pengetahuan
orang
awal
tahap
mengenai
konsep
penyampaian pesan melalui telepon, hal ini
itu
dikarenakan
siswa
tersebut
membutuhkan perhatian khusus.
menunjukkan pebelajaran pada siklus II sudah
berhasil
dalam
Refleksi
meningkatkan
keterampilan berbicara siswa di depan
Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil
kelas untuk menyampaikan pesan yang
belajar siklus I dan siklus II disimpulkan
diterimanya melalui telepon. Pengetahuan
bahwa pembelajaran pada kedua siklus
awal siswa sangat berpengaruh pada hasil
tersebut telah meningkat secara signifikan.
belajar dan keterampilan berbicara karena
Dilihat dari hasil evaluasi secara lisan
menurut Solchan, dkk. (2001: 6.41):
maupun secara tulisan. Siklus I dari 26 siswa
Pendekatan
komunikatif
dalam
yang mendapat nilai di atas atau sama
bahasa
sering
dengan KKM ada 16 siswa (61,53%) dengan
silabus.
rata-rata kelas 62,30 naik di Siklus II menjadi
Pemilihan materi silabus itu sendiri
25 siswa (96,15%) dengan rata-rata kelas 80.
tidak
tingkat
Kemajuan tersebut berkat penyampaian
kesukaran dan kerumitan butir struktur,
materi secara terencana disertai dengan
tetapi didasarkan pada kebutuhan
pendekatan
pembelajar. Oleh karena itu, analisi
membuat
kebutuhan
meningkatnya
pembelajaran diasosiasikan
dengan
didasarkan
pada
merupakan kebutuhan
yang mutlak.
komunikatif.
siswa
aktif,
Hal
tersebut
termotivasi
keterampilan
dan
berbicara
siswa di kelas IV untuk menyampaikan
[34]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
pesan yang diterima melalui telepon sesuai
sehingga peserta didik terlihat lebih aktif
dengan isi pesan.
dalam belajar dan termotivasi terlihat dari hasil evaluasi ada peningkatan yang
PEMBAHASAN
signifikan.
Siklus I
2. Kekuatan
1. Nilai pada siklus I sudah ada peningkatan namun
tidak
memuaskan
a. Guru melaksanakan pembelajaran
sehingga
dengan menggunakan pendekatan
materi diulang kembali dan diperluas
komunikatif
yang hasilnya diperoleh siswa yang
pembelajaran
mendapat nilai sesuai dengan KKM 60
yang
ada 16 siswa atau 61,53% dengan rata-
komunikasi nyata yang tujuannya
rata kelas 62,30 peningkatan ini karena
untuk
dengan pendekatan komunikatif dalam
kemampuan siswa berkomunikasi.
pembelajaran Bahasa Indonesia.
bermain peran dalam Bahasa
dipajangkan
Indonesia
dalam
situasi
mengembangkan
b. Dalam pelaksanaan berbicara di
2. Kekuatan dalam pembelajaran
kelas, siswa
a. Memberikan arahan atau petunjuk
tanpa diminta
guru
sudah berani ke depan kelas secara
cara-cara melakukan percakapan
berpasangan
secara berpasangan.
percakapan dengan lafal, intonasi
b. Memberikan bimbingan
terhadap
yang tepat dan suara yang jelas.
pelaksanaan percakapan di depan
c. Guru memberikan bimbingan dan
kelas.
motivasi
3. Kelemahan dalam pembelajaran a. Motivasi
melakukan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran sehingga hasil tes lisan
guru kurang menyentuh
dan tulisan memuaskan.
secara merata terutama pada siswa
3. Kelemahan
yang malu-malu atau yang kurang
Masih ada satu siswa yang mendapat
keberaniannya maju ke depan kelas.
nilai di bawah rata-rata kelas dan cara
b. Dalam pelakasanaan berbicara di
bicara pun masih belum sesuai dengan
kelas, kalau sudah diminta dengan
konteks.
jelas masih ada siswa yang kesulitan untuk berbicara.
Proses perbaikan pembelajaran Bahasa
c. Hasil evaluasi siswa masih belum
Indonesia Siklus I dan Siklus II dengan
memuaskan.
penerapan komunikatif menunjukkan hasil yang baik dilihat dari keaktifan, motivasi
Siklus II 1. Pada
siklus
pembelajaran
II
penyampaian
dan keberanian siswa tampil di depan kelas
materi
untuk menyampaikan pesan yang diterima
menggunakan
melalui telepon sesuai dengan isi pesan. Hal
pendekatan komunikatif dan diperjelas
ini penulis berpendapat bahwa dengan
dengan pelaksanaan bermain peran
pendekatan [35]
komunikatif
dalam
Asiah, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa
pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
REFERENSI
meningkatkan
Solchan, T.W., dkk.
keterampilan
berbicara
siswa di kelas IV SDN Jatiroke I.
2001. Hakikat Pendekatan Prosedur, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
SIMPULAN
Berdasarkan
Pendekatan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran
dalam
yang dilakukan melalui Penelitian Tindakan
Indonesia (Modul UT). Jakarta: Pusat
Kelas (PTK) pada pembelajaran Bahasa
Penerbitan UT.
Sistem
Komunikatif
Pembelajaran
Bahasa
Indonesia yang dilaksanakan 2 siklus dapat
Valette, R.
disimpulkan
1977. Modern Language Testing. New York:
komunikatif
bahwa dapat
pendekatan meningkatkan
Brace Jovanovich Inc.
keterampilan berbicara siswa di depan
Wiriaatmadja, Rochiati.
kelas. Hal ini dapat dilihat dari siklus I dan II
2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas.
selama perbaikan pembelajaran sebagai
Bandung: PPS UPI bekerjasama dengan
berikut:
PT. Remaja Rosdakarya.
1. Sebelum dilakukan tindakan siswa yang terlibat aktif dan yang mendapat nilai di atas KKM atau sama dengan KKM 60 dari jumlah 26 siswa hanya 12 siswa (46,15%). 2. Pada Siklus I siswa yang aktif dan berani tampil di depan kelas serta yang telah mencapai ketuntasan 16 siswa (61,53%). 3. Pada Siklus II meningkat secara signifikan siswa yang mencapai ketuntasan 25 siswa (96,15%) dengan rata-rata kelas 80. 4. Secara keseluruhan dalam pelaksanaan berbicara
di
kelas
siswa
sangat
termotivasi sehingga berani tampil di depan kelas tanpa disuruh guru dan keterampilan berbicara pun meningkat.
[36]
PEDOMAN BAGI PENULIS BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR (Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun. 2. Format Tulisan Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut: - Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm) - Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt - Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi) Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal) Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 1020 halaman. 3. Struktur Artikel a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir). c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).
Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/
4. Referensi (Sumber Rujukan) Cara pengutipan mengacu pada model American Psychological Association (APA) yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini. 5. Penyuntingan a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email:
[email protected]. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322. b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel. c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim. CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS RUJUKAN Seorang penulis
Dua orang penulis
Tiga s.d. 5 penulis
Penulis sebagai penerbit
DI DALAM TEKS A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80) atau Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol .. A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010) atau Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa … Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ... Kutipan berikutnya dalam teks: (Coyle et al., 2001) (Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau Badan Penelitian dan Pengembangan,
DI DALAM PUSTAKA ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.
Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.
Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL: Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang] (2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan
Buku ber editor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya: (Balitbang Depdiknas, 2010) (Waugh & Monville-Burston, 1990)
Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama
(Sukyadi, 2011a, 2011b)
Buku yang disusun oleh sebuah lembaga atau institusi
Badan Standar Nasional Pendidikan (2012) merekomendasikan bahwa ... (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012) (Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)
Buku elektronik
Buku terjemahan
Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their empirical investigations (Huck, 2012) (Young & Rang, 2005)
Bab dalam sebuah buku
(Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut
Kutipan lebih dari 1 halaman
Kutipan pertama: (Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber yang sama: (Rush et al., 2005, p. 291) (Crystal, 1987)
Dari ensiklopedia
Pengembangan. Balitbang. ....
Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press. Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111, (susun secara alfabetis berdasarkan judul) Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010). Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc. Available from NetLibrary database.
Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press. Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education experience: From educational limbo to more than an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292. Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press. Jika ada beberapa edisi dan volume, tuliskan
Dari artikel majalah Dari artikel koran cetak dengan penulis Dokumen pemerintah
(Aisy, 2012)
Undang-undang
Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that .. (Sukyadi, 2011)
Makalah seminar atau konferensi atau prosiding
Artikel jurnal dengan satu penulis Artikel jurnal dengan 3-6 penulis
(Kunaefi, 2012) Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..
(Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa … (Sukyadi, Setyarini, & Junida, 2011)
Berasal dari tesis individu atau institusi
(Amalia, 2012)
Skripsi/tesis/di sertasi dari database
McNiel (2006) (MCNiel, 2006)
Abstrak dari basis data
(Morrissey, 2004)
Abstrak seminar atau simposisum
Brier, Pandelaere, Dewitte, & Warlop (2006)
volumenya setelah edisi. Misalnya (2nd ed., Vols. 1-5). Aisy, R. (2012, Maret 8-14). Jalma kufur, jadi mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009). Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.
Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit. Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50, Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract]. Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for
Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori
(Amalia, 2012)
Book review (Telaah Buku)
Cramond (2007)
Laman web dengan penulis
(Ljungberg, 2012)
Laman web tanpa tahun
(Sound Symbolism Checksheet, n.d.)
Bila kutipan dari laman web sebuah institusi
(Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011) (Sekolah Pascasarjana UPI, n.d.)
Gambar dari Web
Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)
financial resources and vice versa. In S. Dewitte (Chair), Food & eating. Symposium conducted at the 18th annual meeting of the Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf. Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587 Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from http://www.apa.org/psyccritiques/ Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved March 22, 2012, from http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22, 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/ Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from http://www.panoramio.com/photo/5081183
***