PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 4
indeks >> Program 1 Mencermati Prioritas KPEI 2016 – 2020
3 4 5
I
Tr i w u l a n I V
l
2016
Tulang Punggung Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Information Security, Mengamankan Bisnis KPEI Menuju Kliring Terpusat untuk OTC Derivatif
6 7
Kegiatan KLIK’ers Kuartal III Tahun 2016 Statistik
8
Kilas Peristiwa
a rt i ke l u ta ma
Mencermati Program Prioritas KPEI 2016 – 2020 Merespon kebutuhan pengembangan pasar modal ke depan, KPEI telah menetapkan tiga program strategis periode 2016-2020. Program strategis itu kemudian dijabarkan dalam 10 langkah tindakan dalam rangka mendukung tugas pelayanan KPEI sebagai LKP.
P
asar modal yang dinamis dan kompetitif menyajikan banyak tantangan yang semakin kompleks. Tentu saja tantangan-tantangan tersebut perlu ditindaklanjuti oleh institusi terkait di pasar modal Indonesia, termasuk SRO, agar tetap dapat memberikan layanan terbaik atau produk inovatif bagi pelaku pasar. Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, KPEI harus meng identifikasi tantangan pasar ke depan untuk menetapkan program kerja prioritas. Saat ini, KPEI tengah memfokuskan perhatian pada Strategic Business Plan (SBP) periode 2016 – 2020, yang dijabarkan pada beberapa program kerja di setiap taLatar belakang hunnya. kondisi Direktur KPEI, Indriani Darinternal dan mawati menegaskan bahwa latar eksternal, baik belakang kondisi internal dan lokal maupun global menjadi eksternal, baik lokal maupun glo pertimbangan bal menjadi pertimbangan dalam dalam penetapan penetapan program kerja prioriprogram kerja tas KPEI lima tahun ke depan. Dari KPEI lima tahun sisi global, ia mengatakan, banyak ke depan. peraturan dan kebijakan di pasar
modal internasional memiliki pengaruh ekstrateritorial. “Kebijakan tersebut memang tidak mengikat langsung terhadap aturan pasar modal dalam negeri. Akan tetapi, tetap akan ada kendala karena kebijakan atau tata laksana di internal kita yang belum sesuai dengan pasar modal global,” ujar Indriani. “Dari dalam negeri, target BEI terkait transaksi bursa harian yang mencapai angka Rp35 triliun pada 2020, kemudian upaya BEI untuk memperkuat basis pemodal lokal, menambah kehadiran emiten baru, memperkuat
KPEI Newsletter
1
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 artikel u tama EDITORIAL Merespon kebutuhan pengem bangan pasar modal Indonesia ke depan, KPEI telah menetapkan tiga program strategis pe riode 2016-2020 dan menjabarkannya pada beberapa program kerja di setiap tahunnya. Bahasan tentang strategic business plan di atas menjadi headline KPEI Newsletter Edisi IV tahun 2016 ini. Pada kolom artikel khusus, tersedia ulasan terkait peran information secu rity dalam mendukung proses bisnis, serta kolom profil yang diisi dengan Divisi Pengem bangan Teknologi Informasi. Tema kliring over the counter (OTC), kami sajikan pada bagian edukasi dan laporan informasi KLIK triwulan III, yang menggambarkan keseruan sharing atau kegiatan lainnya juga dapat dibaca di edisi kali ini. Semoga edisi ini dapat memberikan wawasan baru untuk lebih mengenal KPEI dengan segala aktifitas dan perannya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan.
Hormat kami, Redaksi
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Lisda Rumondang Sitohang, Arie Budieningsih, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120 Toll Free 0800-100-KPEI (5734) email:
[email protected] website www.kpei.co.id
2 KPEI Newsletter
kualitas dan kemampuan broker, untuk berinovasi dalam mengemmeng aktifkan kembali perdagangan bangkan layanannya. “Peluang ini derivatif, serta program kebijakan tax bisa terealisasi melalui kerjasama de amnesty yang dikeluarkan pemerintah ngan bursa, lalu upaya mengkreasi juga menjadi alasan KPEI harus menajasa layanan baru dengan mengacu pada CCP di negara-negara lain,” timta kembali SBP 2016 – 2020,” tambah Indriani. pal Iding. Perumusan SBP KPEI 2016-2020 Tema ketiga, KPEI ingin mendo terbagi dalam tiga tema strategi, yang rong efisiensi operasional (Improve kemudian dijabarkan dalam sepuluh attractiveness by streamlining core program pengembangan, dan selanprocesses). Hal ini sejalan dengan misi KPEI dalam mendukung terbentuknya jutnya diturunkan menjadi beberapa pasar modal yang aman dan menarik. program kerja divisi di setiap tahunUntuk itu, KPEI berupaya nya untuk lima tahun ke optimal melakukan perdepan. Tema strategi per3 tema strategi tama, mendorong KPEI baikan atas proses-proses KPEI, yakni Reliable utama agar lebih efisien menjadi CCP berstandar CCP by meeting internasional (Reliable CCP yang mencakup keanginternational by meeting international gotaan dan persyaratanstandards; Achieve standards). Kepala Divisi financial resilience nya, manajemen agunan, Riset dan Pengembangan by expanding CCP kliring dan penyelesaian, Bisnis, Iding Pardi menga- roles; dan Improve manajemen risiko, manatakan, melalui program attractiveness by jemen kegagalan, serta pertama ini, KPEI berusaha streamlining core manajemen dana untuk comply dengan standar in- processes. menangani kegagalan. “Prinsipnya kita menternasional di bidang pelayanan sebagai LKP. “KPEI juga beru dorong pasar yang menarik, makanya paya untuk mencapai level CCP yang kita bikin collateral management yang qualified dengan selalu mengacu pada bisa mengalokasikan colateral secara ketentuan yang digariskan PFMI dan efisien. Lalu tentang mekanisme in European Market Infrastructure Regu stitutional delivery, tujuannya unlation (EMIR),” ujarnya. Sementara itu, tuk menciptakan agar proses lebih soal kehandalan KPEI sebagai CCP diefisien,” terang Iding. Tiga tema strategi di atas, selanjut ukur melalui kepercayaan pemangku nya dijabarkan KPEI kedalam 10 prokepentingan terhadap KPEI dalam memberikan layanan yang profesional, gram pengembangan perusahaan, proses yang efisien, dan beroperasi seyang meliputi Create New Services, Support Exchange Product, Expand cara prudent. Hal tersebut juga perlu Membership & Participation, Achieve didukung oleh sumber daya manusia Globally Recognized CCP, IT Devel yang kompeten, organisasi yang efektif, dan teknologi informasi yang hanopment Plan, Upgrade IT Capacity & Infrastructure, Human Capital Deve dal. lopment, Financial Management Plan, Tema kedua, memperkuat posisi Build Organizational Capacity, Enhance keuangan KPEI dengan memperluas Risk Management, System & Procedure. peran sebagai CCP (Achieve financial Indriani mengatakan, tahun ini inresilience by expanding CCP roles). Indriani mengakui, KPEI merupakan vestasi KPEI lebih banyak diarahkan institusi non-profit. Meski demikian, pada sistem yang berkaitan dengan posisi keuangan yang sehat dan kuat akti vitas utama KPEI sebagai CCP. Sesangat penting untuk mendukung kelanjutnya akan fokus pada bidang service automation dan kesiapan data langsungan usaha Perusahaan dalam center. Dari sisi infrastruktur, menurut mendukung pasar modal Indonesia seIndriani, apa yang dikembangkan KPEI suai peran sebagai LKP. Posisi keuang sampai saat ini cukup memadai. Karena an yang lebih kuat diharapkan dapat itu, KPEI melihat peluang untuk menja dicapai melalui perluasan peran KPEI lan kan program-program pendukung de ngan menyediakan layanan baru yang tidak kalah pentingnya dengan seperti di pasar derivatif, bilateral con tugas utama KPEI sebagai CCP. F tract, maupun kliring over the counter (OTC). Hal ini memberi peluang KPEI [tim redaksi]
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 artikel kh u s u s
Information Security, Mengamankan Bisnis KPEI Sejak KPEI menempatkan Information Security Spesialist dalam mengawal aktivitas keamanan sistem informasi perusahaan, awareness seluruh armada KPEI semakin tinggi dalam mengamankan informasi bisnis. Penerapan SMKI yang konsisten ikut menunjang target perusahaan menuju Qualified CCP.
B
erawal dari implementasi meSistem Manajemen Keaman an Inforkanisme Straight Through Pro masi (SMKI). SMKI merupakan suatu kesatucessing (STP) tahun 2012, bahwa Direksi mengamanatkan tim Teknoloan sistem yang disusun berdasarkan pendekatan risiko bisnis, untuk melin gi Informasi (TI) untuk meningkatkan dungi aset informasi agar tetap aman keamanan sistem informasi Perusadengan memastikan terpenuhinya ashaan. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya menjaga reputasi KPEI pek confidentiality, integrity dan avail sebagai penyedia jasa kliring dan penjaminan yang aman sesuai de ngan visinya. Informasi atau data merupakan aset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Untuk itu, dibutuhkan pengelolaan informasi yang tepat dan benar. Tak terkecuali bagi KPEI, yang mengelola data transaksi bursa dari seluruh Anggota Kliring untuk dikli ringkan dan diselesaikan setiap harinya. “Informasi memiliki nilai penting bagi perusahaan sehingga perlu diberi perlindungan yang memadai,” ujar Aditya Gadiri, Kepala Divisi Operaabaility. Confidentiality, memastikan informasi sional Teknologi Informasi (OTI). Keamanan dan kon- Informasi memiliki hanya dapat diakses oleh nilai penting pihak yang memiliki hak trol terhadap informasi bagi perusahaan akses atas informasi terseper usahaan perlu dilakusehingga kan untuk mencegah dan but. Integrity, memastiperlu diberi meminimalisasi gangguan kan informasi tetap utuh perlindungan yang mungkin terjadi. dan akurat serta tidak yang memadai. Sejalan dengan hal ter dimodifikasi tanpa otorisebut, maka area keaman sasi yang jelas. Sedangan informasi dimasukkan secara eks kan, availability, memastikan informasi plisit kedalam Information Technology dapat diakses saat dibutuhkan. Strategic Planning (ITSP) pada tahun Tiga faktor yang mendukung pene 2012-2015. Hal ini juga dilakukan serapan SMKI dapat dijalankan, yaitu adanya teknologi, proses dan manubagai upaya mengikuti perkembangan teknologi informasi yang kian berkemsia. Teknologi bukanlah satu-satunya faktor yang harus diperhatikan dalam bang. Salah satu program yang dimemastikan bahwa data dan inforjalankan dalam ITSP adalah implementasi Information Security Management masi perusahaan tidak diakses oleh System atau dikenal dengan sebutan pihak-pihak yang tidak memiliki hak.
Proses dan manusia juga berperan dalam hal ini Untuk mengawasi keamanan informasi KPEI, manajemen telah menunjuk information security specialist (ISS) Indrasusilo DA dalam menjalankan tugas ini dan langsung bertanggung jawab kepada Kepala Divisi OTI. Implementasi SMKI di KPEI dilakukan secara bertahap, diantaranya dengan menumbuhkan awareness pada seluruh karyawan dengan menyelenggarakan sosialisasi, sharing tentang tips dan triks dalam mengelola keamanan informasi secara berkala, penambahan mesin finger scan di setiap area kantor, perubahan prosedur penerimaan tamu dengan mengisi logbook serta penggunaan ID card khusus. Setiap tahun, penerapan SMKI terus disempurnakan. Misalkan sejak tahun lalu, terkait proyek pengembangan sistem diadakan penetration test yang sebelumnya dilakukan dua tahun sekali, ditambah frekuensinya menjadi setahun sekali. Kondisi ini diperkuat dengan adanya rekomendasi PFMI-IOSCO. Penetration test di lakukan untk menguji sistem/aplikasi baru yang akan diimplementasikan. Tujuannya agar keamanan informasi tetap terjaga dan dapat terus ditingkatkan secara berkesinambungan untuk mengikuti perkembang an teknologi. KPEI menyadari, melalui SMKI, Per usahaan mampu menerapkan tata ke lola keamanan informasi secara efektif, efisien dan konsisten. Diharapkan, dengan penerapan SMKI yang konsisten, ditambah upaya perusahaan yang saat ini sedang mempersiapkan pemenuhan pasal ISO 27001 terkait manajemen jaringan, dimana information security menjadi bagian di dalamnya, dapat menjadikan KPEI sebagai LKP yang terpercaya dan mengikuti standar keamanan informasi yang berlaku secara internasional. Atau dengan kata lain KPEI menuju Qualified CCP. F [tim redaksi]
KPEI Newsletter
3
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 P rofil
Tulang Punggung Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Bertugas melakukan pengembangan sistem untuk menciptakan suatu aplikasi yang lebih cepat, dapat diandalkan serta sesuai dengan kebutuhan bisnis, Divisi PTI dituntut untuk fokus menghadapi kebutuhan perkembangan bisnis yang begitu dinamis.
S
elama satu dekade terakhir, pasar bih cepat, reliable, dan sesuai dengan modal Indonesia meng alami kebutuhan bisnis. “Dengan tren pe per kembangan yang sa ngat peningkatan perkembangan bisnis, maka dibutuhkan tenaga yang lebih banyak. sat. Majunya pasar modal ini ditandai Contohnya, dahulu 1 sistem bisa di dengan kenaikan Indeks Harga Saham kerjakan sampai dua tahun. Sekarang Gabungan serta terus meningkatnya ini, dalam satu tahun saja, bisa ada 20 nilai transaksi harian di bursa. Tentunya inisitatif. Baik untuk sistem baru mauperkembangan ini tak lepas dari aspek teknologi dalam menyediakan sistem pun modifikasi sistem,” terang Jerri. yang memadai. Bayangkan, berapa banyak sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk penyelesaian transaksi saham selama sehari, jika dalam satu hari saja terjadi 300.000 transaksi? Ditambah lagi, kian hari produk pasar modal terus bertambah. Di sinilah letak pentingnya peran teknologi informasi. Jika pasar modal tidak didukung oleh teknologi yang mumpuni, tak terkira kerepotan yang akan ditimbulkan untuk menangani transaksi yang begitu banyak dalam sehari. Untuk menguatkan sistem teknologi informasi, KPEI membentuk Selain itu, divisi ini juga bertugas untuk dua divisi sebagai penanggungjawabnmenangkap faktor-faktor yang menya, yaitu Divisi Operasional Teknologi jadi risiko pengembangan sistem, user Informasi (OTI) dan Divisi Pengembang requirement, dan kebutuh an bisnis. an Teknologi Informasi (PTI). Sebelum Nantinya, faktor-faktor tersebut diternya, kedua fungsi ini tergabung dalam jemahkan oleh Divisi PTI dalam wujud Divisi Teknologi Informasi (TI). Seperti sistem teknologi informasi. disampaikan oleh Kepala Divisi PTI, Divisi PTI ini menaungi dua unit kerJerri Parulian, pemekaran Divisi TI ini ja, yaitu Unit Pengembangan Sistem dilatarbelakangi untuk meningkatkan Bisnis (PSB) dengan Kepala Unit Khairkapabilitas supaya ada fokus kerja yang il Anwar dan Unit Penjaminan Mutu terarah. Pengembangan ini juga pen (PMU), dimana Alfin Falihian sebagai ting agar KPEI dapat Kepala Unitnya. Jerri menFaktor yang menangani kebutuhan jelaskan dua unit di bawah menjadi risiko bisnis dan menghadapi Divisi PTI memiliki tanggupengembangan perkembangan usaha ng jawab yang berbeda. sistem, user yang begitu dinamis. Unit PSB menangani mulai requirement, dan kebutuhan bisnis Di sinilah, pengemdari spesifikasi kebutuhan diterjemahkan Divisi pe rangkat lunak, desain bangan sistem diperluPTI dalam wujud dan coding sistem. Setelah kan untuk menciptakan sistem teknologi tanggung jawab tersebut suatu aplikasi yang le informasi.
4 KPEI Newsletter
dilakukan oleh Unit PSB, maka tugas selanjutnya akan dilaksanakan oleh Unit PMU untuk di uji sistemnya. Apakah bisa diterapkan dengan baik dalam pelaksanaannya atau tidak? Sehingga jika ada kekurangan atau kelemahan dalam sistem tersebut, maka akan bisa diperbaiki kembali. Untuk diketahui, saat ini Divisi PTI menangani 14 sistem. Dengan 12 awak pekerja, tujuh diantaranya tergabung dalam Unit PSB, empat orang bertanggung jawab di bawah Unit PMU, dan satu kepala divisi. Jerri menambahkan bahwa bisnis di pasar modal ke depannya, akan sangat bergantung kepada teknologi informasi. Sementara teknologi informasi sendiri bergerak cepat. “Oleh karena itu, divisi kami harus membuat sistem yang fleksibel agar bisa mengikuti perkembangan, juga harus se suai dengan kapasitas dan ka pabilitas yang diinginkan,” ujarnya. Ke depannya, dengan target transaksi bursa yang semakin tinggi, sistem teknologi informasi harus dikuatkan kembali. Sebagai informasi, saat ini rata-rata transaksi bursa mencapai 300.000 dalam sehari. Dalam beberapa tahun mendatang, bursa menargetkan rata-rata transaksi harian bisa mencapai 2,5 juta transaksi. Untuk kebutuhan masa depan tersebut, Divisi PTI sedang mengembangkan e-CLEARS sebagai sistem utama KPEI dalam proses kliring ekuitas. Sementara itu, dalam jangka pendek, divisi ini akan melakukan pengembangan REPO, SBL Bilateral, pengembangan manajemen kolateral, dan pengembangan data warehouse. Dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi yang cepat tersebut, tidak ada cara lain bagi divisi ini selain terus memantau tren perkembangan teknologi informasi dunia. Per ubahan yang cepat ini, menurut Jerri, menyebabkan divisi ini lebih dinamis.F [tim redaksi]
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 ed u kasi
Menuju Kliring Terpusat untuk OTC Derivatif KPEI dalam proses mengkaji peluang sebagai CCP bagi OTC derivatif. Sentralisasi kliring ini diharapkan akan membuat market OTC derivatif lebih transparan dan termonitor.
M
enjadi negara dengan perekonomian besar dunia yang masuk dalam G20, Indonesia memiliki komitmen bersama untuk mengikuti arah kebijakan internasional. Hal ini tentunya untuk menjaga stabilitas keuangan global. Termasuk diantaranya, menaati standardisasi yang berlaku secara internasional bagi lembaga-lembaga penyokong transaksi keuangan. Sebagai catatan, G-20 atau The Group of Twenty (G20) merupakan kumpulan 20 menteri keuangan dan bank sentral dari tiap negara anggota yang menghimpun kekuatan ekonomi maju dan berkembang serta untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia. Disampaikan oleh Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis Iding Pardi, Bank Indonesia (BI) sebagai anggota G20 memiliki kewajiban untuk melaksanakan komitmennya. “Ada beberapa komitmen yang menjadi kewajiban negara G20 dalam implementasi reformasi OTC derivatif, diantaranya semua kontrak OTC derivatif harus dilaporkan kepada trade repos itories, seluruh kontrak OTC derivatif yang standar harus diperdagangkan di bursa atau electronic trading platform yang sesuai dan dikliringkan oleh CCP di masing-masing negara paling lambat akhir 2012. Kontrak yang tidak dikliringkan secara terpusat akan dikenakan capital requirement yang lebih tinggi.” tuturnya. Terkait kontrak OTC derivatif yang standar dan perlu dikli ringkan di CCP, KPEI sebagai lembaga kliring Indonesia tengah mengkaji kesiapannya sebagai CCP untuk OTC derivatif tersebut. Dalam praktiknya, OTC market derivatif sudah ada sejak lama
dan saat ini masih berlangsung. Namun transaksi tersebut tidak dikli ringkan secara terpusat oleh CCP. “Centralized clearing itu bertujuan supaya semua transaksi keuangan yang terjadi dapat lebih transparan dan mudah diawasi. Sekarang ini, transaksi yang terjadi dilakukan secara bilateral, tidak ada pengawasan secara menyeluruh,” jelas Iding. Diharapkan, dengan sentralisasi pelaporan ini akan membuat pasar le bih aman serta terbentuk harga pasar yang lebih wajar.
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi KPEI dalam rangka melayani pasar OTC agar tidak memberatkan pelaku, namun tetap comply dan efektif. Tantangan tersebut meliputi empat faktor. Pertama, soal peraturan dan pengawasan. Implementasi sentralisasi kliring produk OTC derivatif ini memerlukan koordinasi antar otoritas pasar keuangan (OJK dan BI). Kedua, mengenai produk yang dapat dikli ringkan. Tidak ada informasi mengenai pasar OTC derivatif untuk produk saham di Indonesia. Saat ini, produk OTC derivatif yang berpotensi untuk distandardisasi dan dilakukan kliring terpusat adalah valas dan interest rate, sesuai dengan perkembangan di negara-negara lain. Ketiga, soal partisipan. Transaksi produk derivatif valas dan interest rate saat ini, pada umumnya dilakukan oleh
pelaku di sektor perbankan. Sementara itu, cakupan layanan KPEI hanya diper untukkan bagi perusahaan efek dan Bank Kustodian. Hal ini memerlukan pengaturan baru atas jenis keanggotaan kliring dan mekanisme serta per syaratan partisipasi atau keanggotan nya. Keempat adalah kerangka hukum dan pengaturan operasional CCP. Saat ini, sesuai peraturan yang ada, fungsi KPEI sebagai CCP hanya untuk transaksi bursa. Kelengkapan lainnya yang perlu dibangun sesuai rekomendasi PFMI antara lain resolution plan dan akses likuiditas ke bank sentral. Sebagai lembaga yang sudah berpengalaman melaksanakan fungsi kli ring di pasar modal Indonesia, KPEI menyatakan kesiapannya untuk ditun juk sebagai CCP bagi OTC derivatif. KPEI juga telah dengan baik melaksanakan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang diembannya se suai dengan undang-undang yang berlaku. Implementasi manajemen risiko dan pena nganan kegagalan juga akan diterapkan jika nantinya KPEI ditunjuk sebagai CCP OTC derivatif. Untuk kegiatan operasioal dan pengembangan secara keseluruhan, KPEI selalu mengacu pada PFMI dari IOSCO dan telah melakukan self-assessment dengan hasil broadly observed. Selain itu, KPEI juga sudah mengajukan diri sebagai Qualified CCP ke ESMA di bawah pengaturan EMIR. “Dari 20 negara anggota G20, ada 16 negara sudah menerapkan rekomendasi sentralisasi kliring melalui CCP. 18 CCP telah ditunjuk untuk meng kliringkan OTC derivatif pada negara anggota G20, sedangkan Indonesia dan 3 negara lain, termasuk ne gara yang belum memiliki CCP untuk OTC derivatif. Diharapkan, BI dan OJK dapat berkoordinasi untuk membahas aturan pendukung agar Indonesia dapat mengimplementasikan komitmen ini, yaitu sentralisasi kliring OTC derivatif melalui CCP di tahun 2018,” kata Iding.F [tim redaksi]
KPEI Newsletter
5
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 ed u kasi
Kegiatan KLIK’ers Triwulan III 2016 Selamat Ulang Tahun KPEI dan Pasar Modal Indonesia Kegiatan KLIK’ers kali ini lebih bervariasi karena ada kaitannya dengan hajatan besar, HUT KPEI yang ke-20 dan HUT pasar modal ke-39.
H
UT KPEI yang ke-20 dan HUT Pasar Modal Indonesia yang ke-39 merupakan momen berharga yang ditangkap oleh KLIK’ers di Triwulan III ini. Dalam merayakan HUT Pasar Modal Indonesia yang jatuh pada 10 Agustus 2016, beberapa turnamen olahraga telah diselenggarakan, meliputi cabang paintball, catur, bulu tang kis, tenis meja, futsal, billiard, dan tenis lapangan. Kegiatan olahraga ini diikuti oleh tim SRO dan anak perusahaan nya, OJK serta wartawan pasar modal. Pertandingan 7 cabang olahraga tersebut diselesaikan sampai akhir Agustus 2016. Untuk menentukan nama perwakilan pemain KPEI yang bertanding, PIC CoP Hobby Olahraga mengumpulkan seluruh atlit KPEI yang rutin latihan olahraga. Di cabang tenis meja, billiard (beregu dan perorangan) dan paintball, KPEI menjadi juara 1, sementara untuk cabang tenis lapangan, catur dan bulutangkis, KPEI menduduki juara 4.
Setelah itu, perayaan HUT KPEI yang ke-20 juga tak kalah meriahnya dengan perayaan HUT Pasar Modal Indonesia. HUT KPEI yang dirayakan tanggal 5 Agustus di tiap tahunnya, juga mempertandingkan turnamen olahraga, se perti bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan, futsal dan paintball. Turnamen yang diikuti oleh karyawan in-
6 KPEI Newsletter
ngan peserta tim Office Support pada 13 Juli sampai dengan 24 Agustus 2016 dengan tema listening comprehen sion – monolog dan modals. Acara lain yang juga diprakarsai oleh CoP Bahasa, adalah KPEI Fun Corner (KFC) yang dilaksanakan pada 29 Juli 2016 dengan narasumber Vinsensia Selvia Muga. Tema sharing yang dikupas mengenai pengalaman liburan ke Eropa dengan konsep budget travelling. Selain cerita pengalaman berlibur, juga disampaikan tips mencari promo tiket penerbangan dan time management bepergian dari negara satu ke negara lainnya yang masih satu kawasan uni eropa. Sedangkan
ternal KPEI ini, dibentuk berdasarkan tim antar lantai. Suasana sangat meriah dan setiap lantai berusaha keras untuk menjadi juara di setiap cabang turnamen olahraga tersebut. Tidak hanya olahraga, CoP Fotografi juga mengadakan lomba hunting foto selama pelaksanaan turnamen berlangsung.
Masih membicarakan perayaan HUT KPEI, CoP Art Stasion (CoPAS) berkesempatan tampil dengan band musiknya di Abuba Steak pada 5 Agustus 2016. Kehadiran CoPAS Band disetiap acara perusahaan selalu berhasil membawa suasana semakin meriah dan ceria. Dengan formasi barunya, CoPAS Band membawakan empat lagu dan satu lagu pengiring. COP lain juga tak mau ketinggalan untuk melaporkan kegiatan-kegiatan rutin mereka. Seperti triwulan sebe lumnya, CoP Bahasa kembali menyelenggarakan beberapa kali pertemuan “Basic English for Office Support” de
CoP Marco mengadakan kegiatan shar ing rutin “RINGGO” pada 7 September 2016 di Ruang Rapat KPEI dengan tema Basel III, yang disampaikan oleh Kepala Unit dan Staf Unit Analisis Risiko.
Seru dan atraktif yang tergambarkan dari seluruh kegiatan KLIK’ers di triwulan III ini. Berharap, di triwulan berikutnya, partisipasi KLIK’ers lebih antusias untuk bisa sharing dengan tema apapun kepada KLIK’ers lainnya. F
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa Frekuensi (kali) Total
Penyelesaian Transaksi Bursa
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Efisiensi
Nilai (Rp) Volume (%)
Nilai (%)
46,579,938
1,113,012,858,320
1,185,550,193,341,950
360,178,214,900
503,943,147,020,300
53.40
43.12
Tertinggi harian
377,132
12,600,117,053
14,410,496,698,029
3,360,565,400
5,416,715,805,700
71.35
53.40
Rata-rata harian
254,535
6,082,037,477
6,478,416,357,060
1,968,186,967
2,753,787,688,636
52.52
43.23
Terendah harian
167,677
2,775,034,553
3,442,627,882,620
1,040,929,000
1,454,152,213,400
43.43
36.41
* Data sampai dengan 30 September 2016
Alternate Cash Settlement (ACS)
Fasilitas Intraday
Jumlah AK (ACS) AK AK Serah Terima
ACS Volume (Lembar)
Nilai (Rp)
Total
341,937,275
119,833,238,188
46
144
Tertinggi harian
116,823,700
37,383,584,000
2
21
Rata-rata harian
2,264,485
793,597,604
0
1
Terendah harian
-
-
-
-
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
135,897,701,757,122
3,816,050,096
Rata-Rata Bulanan
15,099,744,639,680
424,005,566
750,816,031,807
21,083,150
Rata-Rata Harian
* Data sampai dengan 30 September 2016
Data sampai dengan 30 September 2016
POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar
Nilai (Rp) Prosentase
Ekuiti
2,217,441,377,160
65.00%
596,218,760
0.02%
1,087,103
0.00%
Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Ekuiti, Kontrak Berjangka dan Surat Utang
1,193,085,161,596
34.98%
Total
3,411,123,844,619
100.00%
Derivatif-Kontrak Berjangka Surat Utang
POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
139,247,833,382 Data sampai dengan 30 September 2016
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen Uang Saham Obligasi
Nilai Agunan (Rp) 220,438,376,735 10,623,031,005,389 106,189,222,208
Prosentase 2.01% 97.02% 0.97%
Total
10,949,658,604,331
100.00%
Data per 30 September 2016
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Jenis Instrumen
Bank Garansi Deposito Dana Minumum Kas Saham Bursa Total
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
4,972,252,500,000 2,080,037,191,280 494,288,060,138 11,400,000,000
65.79% 27.52% 6.54% 0.15%
7,557,977,751,419
100.00%
Data per 30 September 2016
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
Total Nilai (Rp)
Volume (lembar)
13,934,556,000 9,182,783,000 10,049,055,000 9,406,630,200 6,602,756,000 2,807,669,500 3,610,911,500 68,099,140,300 89,957,886,500 213,651,388,000
8,645,800 5,893,200 1,544,700 347,200 1,803,400 751,200 1,264,700 27,387,100 27,895,900 75,533,200
Rata-Rata Harian Frekuensi (kali) 10 13 10 4 6 12 4 19 34 112
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
449,501,806 316,647,690 324,163,065 313,554,340 212,992,129 93,588,983 116,481,016 2,196,746,461 2,998,596,217 779,749,591
278,897 203,214 49,829 11,573 58,174 25,040 40,797 883,455 929,863 275,669
Jumlah Hari 31 29 31 30 31 30 31 31 30 274
* Data sampai dengan 30 September 2016
KPEI Newsletter
7
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2016 kilas peristi w a
Sosialisasi Kebijakan Amnesty Pajak Pada 15 Juli 2016, KPEI bersama BEI dan KSEI turut berpartisipasi dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan Amnesti Pajak di Grand City Mall & Convex, Surabaya. Keikutsertaan SRO sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, dan dalam rangka meningkatkan perkembangan industri pasar modal. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan RI dan Pemprov Jawa Timur ini, dihadiri oleh Presiden RI, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Dirjen Pajak, Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Jatim, Direksi SRO dan 2700 Wajib Pajak yang berlokasi di Jawa Timur.
Sosialisasi Pembukaan Rekening Dana Derivatif Nasabah di Bank Pembayaran Pada 18 Agustus 2016, KPEI bersama dengan Bank Mandiri sebagai Bank Pembayaran untuk penyelesaian transaksi derivatif menyelenggarakan sosialisasi mengenai pembukaan rekening dana derivatif nasabah di Ruang Seminar BEI, Jakarta. Acara yang dihadiri oleh perwakilan 11 AK derivatif ini, bertujuan untuk menginformasikan tentang mekanisme pembukaan rekening dana derivatif nasabah secara detail.
Halal bi Halal dan Seminar 2016
Pada 26 Juli 2016, SRO menyelenggarakan Halal Bi Halal dengan mengundang seluruh pelaku pasar di Ballroom 3 Ritz Carlton, Jakarta. Acara ini juga diisi dengan penyelenggaraan sosialisasi mengenai Teknis Implementasi Amnesti Pajak di Indonesia.
Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2016
SRO menyelenggarakan Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) pada 18-20 Agustus 2016 di Grand City Mall, Surabaya. Kegiatan ini diisi oleh berbagai rangkaian acara seperti talkshow/seminar oleh tokoh pasar modal, testimoni emiten dan investor serta financial planner, presentasi dan paparan publik dari para perusahaan tercatat serta capital market expo. Kegiatan ISCME 2016 bertujuan untuk memantapkan posisi dan peran pasar modal Indonesia sebagai representasi komitmen pemerintah, SRO, dan masyarakat bisnis dalam meningkatkan investasi di Indonesia serta diharapkan dapat mendorong bangkitnya kembali perekonomian nasional.
SIBOS 2016 dan Special General Meeting CCP12
Pada 26-29 September 2016, KPEI menghadiri acara SIBOS sekaligus pertemuan Special General Meeting CCP12 yang diadakan di Geneva, Switzerland. Kedua acara ini dihadiri oleh Indriani Darmawati selaku Direktur, Satya Birawa selaku Kepala Satuan Pemeriksa Internal dan Antonius Herman Azwar selaku Kepala Divisi Kliring Penyelesaian dan Pinjam Meminjam Efek. Pada acara SIBOS, perwakilan industri keuangan global hadir untuk bertukar pikiran dan berkolaborasi di bidang pembayaran, sekuritas, manajemen kas dan perdagangan. Sedangkan pada meeting CCP12, berdiskusi tentang perkembangan terkini, kesepakatan atas standarisasi dan membuat analisis serta pendapat bersama atas berbagai isu industri CCP di negara masingmasing maupun di seluruh dunia.
8 KPEI Newsletter
Institutional Investor Day dan Investor Day
Pada 1-4 Agustus 2016, SRO kembali menyelenggarakan acara Institutional Investor Day dan Investor Day yang dilaksanakan di Gedung BEI, Jakarta dengan mengundang investor institusi dan perwakilan dari Perusahaan Tercatat. Dalam acara pembukaan tersebut, hadir Bambang P. S. Brodjonegoro, Menteri Peren canaan Pembangunan Nasional RI sebagai pembicara pada talkshow yang bertemakan Kebijakan dan Perkembangan Ekonomi Indonesia.
HUT ke-39 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia
OJK dan SRO menyelenggarakan puncak peringatan HUT ke-39 Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia pada 10 Agustus 2016 dengan pemotongan tumpeng dan peresmian One Stop Service pada kantor perwakilan BEI. Acara yang dilaksanakan di Main Hall BEI Jakarta ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, pejabat OJK, jajaran Direksi dan Dewan Komisaris SRO, Direktur Anggota Bursa, 23 Emiten yang mendukung program Yuk Nabung Saham, asosiasi pasar modal, 19 Bank Persepsi serta pihak media.