USAID PRIORITAS: Mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga non-kependidikan, dan siswa
Edisi No. 01
2012
Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara UTAMA
“Program USAID PRIORITAS disambut baik di Sumatera Utara.” Drs. Syaiful Syarfi,MM Kadisdiksu Sumatera Utara
KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Kadisdiksu) Drs. Syaiful Syarfi, MM mewakili Plt. Gubernur Sumatera Utara, menyampikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEA dan Duta Besar Amerika Serikat (AS), Scot Marciel, bahwa program USAID PRIORITAS disambut baik di Sumatera Utara. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.
TIM monitoring dan evaluasi program DBE (Decentralized Basic Education) dari Washington, USA diterima Kadisdiksu, Drs. Saiful Syafri, MM bersama Sekdisdiksu Drs. Bahaudin Damanik . Kedatangan tim ini bertujuan melakukan penelitian terhadapat dampak program DBE di Sumatera Utara. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.
Informasi lebih lanjut silahkan klik: www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS:
Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrator and Student
MENDIKBUD Prof. DR. Muhammad Nuh, DEA meluncurkan Program USAID PRIORITAS di Kemendikbud, Jakarta (Rabu,3/10). Program pendidikan ini bertujuan meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas kepada generasi muda Indonesia. Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS.
PROGRAM USAID PRIORITAS DIRESMIKAN Dubes AS: Kami Memberikan Program Pendidikan Kelas Dunia
Jakarta. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof. DR. Muhammad Nuh, DEA meresmikan program pendidikan USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrator and Student) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta (Rabu,3/10). Duta Besar Amerika Serikat (AS), Scot Marciel menyebut program USAID PRIORITAS sebagai implementasi kemitraan komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah AS. Scot Marciel menyatakan lebih lanjut, Pemerintah AS komit mendukung Indonesia dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Duta besar AS mengatakan program pendidikan ini ditujukan membantu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru, meningkatkan kapasitas manajemen pendidikan dan memperkuat peran LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dalam mencapai pendidikan yang bermutu. Melalui program ini, generasi muda Indonesia akan lebih siap dan berani bersaing di dunia internasional.”Kami memberikan program pendidikan kelas dunia kepada sekolah-sekolah di Indonesia,” terang Scot Marciel.
Program USAID PRIORITAS akan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas mengajar dan belajar di 1400 sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan madrasah di 110 kabupaten/kota. Progam bernilai USD 83,7 Juta ini akan memberikan manfaat pendidikan bagi lebih dari 300.000 siswa di 7 provinsi yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Sejumlah pejabat penting di Provinsi Sumatera Utara hadir diantaranya Kadisdiksu mewakili Plt. GUBSU, Drs. Syaiful Syarfi, MM, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Dr. Ibnu Hajar, MSi, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA, Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, Bupati Labuhan Batu dr. H.Tigor Panusunan Siregar, SpPD, Wakil Bupati Labuhan Batu Suhari Pane, SIP, Wakil Walikota Medan Drs. HT Dzulmi Eldin MSi, Wakil Walikota Tanjungbali Rorel Harahap, SE, Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Nduru dan Sekretraris Daerah (Sekda) Tapanuli Utara, Drs.Parhimpunan Marpaung
EDITORIAL GELOMBANG MASA DEPAN BARU “Guru profesional adalah gelombang masa depan Amerika SeriAGUS MARWAN Provincial Coordinator kat…,” kata Miriam Kronish. Ia Kepala SD John Elliot, Needham, Massachusetts, AS (19982002). Sekolah terbaik di Negeri Paman Sam. Bagi kepala sekolah sekaliber Miriam Kronish, pelatihan guru adalah kekuatan tersembunyi di balik kehebatan sebuah bangsa. Guru tidak cukup hanya membaca metode-metode belajar mengajar, sekalipun itu metode terbaru dan termuktahir. Guru harus dilatih, laiknya olahragawan tangguh yang tak pernah berhenti mengolah tubuh. Setelah itu, barulah guru boleh mengajarkannya kepada orang lain. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang menempatkan Sumut di urutan ke-25, tentu bukan berita bagus. Tapi jangan kita terlalu lama bersedih. Mari kita mempraktikkan nasehat profesional Miriam Kronish agar mutu pendidikan cepat bergerak naik. Program pendidikan USAID PRIORITAS hadir membantu Sumut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Program ini akan merambah tiga sektor penting yakni: 1) Meningkatkan kualitas dan relevansi pembelajaran di sekolah, 2) Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan di sekolah dan kabupaten/kota, dan 3) Meningkatkan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/pelatihan guru dan pemerintah disemua jenjang. Kami akan bekerjasama dengan 10 kabupaten/ kota mitra (Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) dan 2 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yaitu Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara. Kolaborasi ini akan mendorong terciptanya gelombang baru masa depan Indonesia, yaitu guru profesional
KABAR PRIORITAS Penanggung Jawab Agus Marwan (Provincial Coordinator) Editor Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist), Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist). ALAMAT Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Lt. 4 Jl. Teuku Cik Ditiro No. 1D Medan, Sumatera Utara. E-mail:
[email protected]
2
Kiri-Kanan (Ki-Ka): PC SUMUT menjelaskan program kepada tamu perayaan kemerdekaan AS; Konsul AS untuk Sumatera, Kathryn A Crokrat menyambut PC Sumut; Kiri-Kanan (Ki-Ka): Communication Specialist menjelaskan modul yang digunakan dalam pelatihan DBE 123; Communication Specialist berdiskusi dengan Wakil Duta Besar AS, Kristen F. Bauer tentang program USAID PRIORITAS. Foto: Erix Hutasoit dan Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS.
PERAYAAN KEMERDEKAAN AS Plt. GUBSU sebut DBE bermanfaat Medan. Plt. GUBSU, H. Gatot Pujonugroho, ST menyebut Program Pendidikan DBE (Decentralized Basic Education) bermanfaat bagi provinsi Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Plt. GUBSU saat menyampaikan pidato resmi untuk Perayaan Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) ke 236 di Hotel JW Marriot, Medan (Jumat, 29/6) silam. Program Pendidikan USAID PRIORITAS merupakan kelanjutan program DBE. Provinsi Sumatera Utara kembali menjadi mitra program pendidikan yang didanai oleh Amerika Serikat. Wakil Duta Besar AS, Kristen F. Bauer menyambut gembira pernyataan Plt. GUBSU. “Pak GUBSU menggingat betul program DBE,” ujar Kristen F. Bauer kepada staff komunikasi USAID PRIORITAS. Program USAID PRIORITAS ikut serta dalam perayaan Kemerdekaan AS. Dalam kesempatan itu, USAID PRIORITAS mempublikasikan produk-produk hasil pembelajaran dari MTs N Binjai, modul-modul pelatihan DBE 123 dan video pembelajaran. Sekitar 16 program USAID di seluruh Indonesia ikut berpatisipasi. Sejumlah tamu kehormatan mememberi apresiasi positif terhadap program USAID PRIORITAS. Duta Besar AS, Scot Marciel turut hadir. Di Provinsi Sumut program ini akan diluncurkan pada November 2012
KABAR PRIORITAS
UTAMA
10 KABUPATEN/KOTA MENJADI MITRA Medan, Labuhan Batu dan Nias
Selatan Mitra Baru Jakarta. Sepuluh kabupaten/kota di Sumut dinyatakan menjadi mitra Program Pendidikan USAID PRIORITAS. Tujuh kabupaten/ kota merupakan mitra eks program Decentralized Basic Education (DBE). ”Kita tetap bekerja dan melakukan pendampingan serta penguatan terbatas di tujuh mitra eks DBE,” ungkap Agus Marwan, Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Sumatera Utara di Kemendikbud Jakarta (Rabu,3/10) Agus Marwan mengatakan 7 kabupaten/ kota tersebut meliputi Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Tapanuli Utara, Sibolga dan Tapanuli Selatan.”Kita akan membantu distrik ini untuk menyebarluaskan pelatihan dan praktik baik dari sekolah mitra. Kita melakukannya dengan metode
budget sharing. Dengan begitu DUTA BESAR AS Scot Marciel dan Mission Director USAID Andrew akan lebih banSisson bertemu PC USAID PRIORITAS Sumut Agus Marwan, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk., Kadis Pendidikan Sibolga Drs. H. Alpian yak guru dan Hutauruk, Bupati Labuhan dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD dan sekolah yang Wakil Bupati Labuhan Batu Suhari Pane, SIP. Foto: Erix men dap atkan Hutasoit/USAID PRIORITAS pendidikan bermutu.” Di Sumatera Utara, Program USAID Sedangkan 3 kabupaten/kota lain adalah mitra baru yaitu Medan, Labuhan Batu PRIORITAS akan menjangkau 2 LPTK dan Nias Selatan. Ketiga kabupaten/kota (Unimed dan IAIN SU), sekitar 208 SD/MI/ ini dipilih berdasarkan ketertarikan dan SMP/MTs, 2000 guru, menghasilkan 400 tenakomitmen nyata bermitra dengan Pro- ga pelatih dan bermanfaat bagi lebih dari gram USAID PRIORITAS. ”Dari studi 20.000 siswa. Pada tahun 2014 mitra Program USAID lapangan, ketiga kabupaten/kota ini menunjukkan komitmen kuat,” tukas Agus PRIORITAS akan menjadi 12 kabupaten/kota. Marwan.
“Melalui program ini, kualitas pendidikan dan prestasi para
pelajar Labuhan Batu diharapkan akan bertambah baik.” News’ Quote
Bupati Labuhan dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD, dalam USAID-Pemkab Labuhan Batu Jalin Kerjasama, Kantor Berita Antara Sumatera Utara (Sabtu, 6/10)
BERITA FOTO
1
2
1. Direktur Program USAID PRIORITAS, (Chief of Party/CoP), Stuart Weston menyambut Mendikbud, Muhammad Nuh dan Duta Besar AS, Scot Marciel sebelum meresmikan Program USAID PRIORITAS. 2. Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Kadisdiksu) Drs. Syaiful Syarfi, MM mewakili Plt. Gubernur Sumatera Utara, bertemu dengan Mission Director USAID Indonesia, Andrew Sisson. 3. CoP, Stuart Weston berfoto bersama Kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan Drs. Mohd. Iksan Lubis, Wakil Bupati Labuhan Batu Suhari Pane, Bupati Labuhan Batu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD, Istri Wakil Bupati Nias Selatan, Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Nduru, Walikota Sibolga Drs. H.M Syarfi Hutauruk, Kadis Pendidikan Nias Selatan Dra. Magdalena Bago, S.Pd MM, MBA, Kadis Pendidikan Sibolga Drs. Alpian Hutauruk, Kadis Pendidikan Binjai Drs. Anang Dwi Wibowo dan Provincial Coordinator (PC) Sumatera Utara Agus Marwan.
3
4. CoP, Stuart Weston menjelaskan produk pembelajaran dari MTs N Binjai kepada Duta Besar AS, Scot Marciel.
4 Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS
KABAR PRIORITAS
3
UTAMA
STAKHOLDERS PROVINSI SEPAKAT FGD RUTIN
BERITA FOTO STUDY AWAL
2
1
PEMANGKU kepentingan sektor pendidikan di Sumut yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Bappeda, LPMP, Unimed, IAIN SU, Kanwil Kemenag dan Dewan Pendidikan mengikuti workshop studi awal program di Medan Club Medan (Kamis, 13/9). Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS
Medan. Studi awal di tingkat provinsi menghasilkan rekomendasi penguatan koordinasi sektor pendidikan. Sebagai rencana tindak lanjut , stakeholders bidang pendidikan sepakat menjadwalkan FGD (Focus Group Discussion) rutin. FGD akan mendiskusikan, memonitoring dan mengevaluasi pekerkembangan program USAID PRIORITAS. Sekretaris Dinas Pendidikan Provsu (Sekdisdiksu) Drs. Maudin Damanik berharap studi awal ini dapat membantu Disdiksu mencapai beberapa indikator keberhasilan pendidikan yang sudah ditetapkan
secara nasional. Studi sejenis juga dilakukan di Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan. Studi bertujuan mendapatkan gambaran nyata kondisi pendidikan di distrik mitra. ”Hasil studi ini akan menjadi ukuran titik berangkat program,” jelas Agus Prayitno, Whole School Development (WSD)Specialist. Studi awal melibatkan Dinas Pendidikan, Ka. UPT, KCD, Kemenag, Guru, Pengawas, Bappeda, BKD dan Dewan Pendidikan sebagai narasumber utama.
Foto: USAID PRIORITAS
Untuk Mengawal Keberhasilan Program USAID PRIORITAS
4
3
5
6
1. Parapat Gultom, Ph.D TTI Development Specialist menyerahkan hasil studi awal kepada Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru. 2. Bupati Labuhan Batu, dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD membuka langsung workshop studi awal di Labuhan Batu. 3. FGD dengan Dinas Pendidikan Kota Medan. 4. Wawancara dengan Kanwil Kemenag Provinsi Sumut. 5. FGD dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. 6. Wawancara dengan Kepala SD, MI, SMP dan MTs di Labuhan Batu.
SELEKSI DAN SOSIALIASI PROGRAM Semua Kandidat Tertarik Bermitra Sumut. Tim USAID PRIORITAS Reaksi kabupaten/kota kandidat bemelakukan kunjungan lapangan ke 6 ragam. Di Labuhan Batu, Bupati Tigor kabupaten/kota yaitu Simalungun, Panusunan Siregar menghadirkan puluBatubara, Labuhan Batu, Mandailing han SKPD dan stakeholders bidang Natal, Nias Selatan pendidikan untuk dan Medan. Tujuan menunjukkan “Kita kunjungan ini untuk keseriusan kabupaten melaksanakan tersebut. ”Kami bermelakukan sosialisasi program USAID harap bisa menjadi rekomendasi PRIORITAS dan mitra Program USAID hasil rapat melakukan penilaian PRIORITAS,” tukas seleksi di komitmen serta ketBupati. ertarikan kabupaten/ Di Nias Selatan, Wakil tingkat kota untuk menjalin Bupati Hukuasa Nduru provinsi...” kemitraan. menyatakan akan Menurut PC Sumut memimpin langsung tim Agus Marwan, kunteknis jika terpilih menjungan lapangan ini sangat esensial jadi mitra. ”Bahkan kami siap mengauntuk menilai komitmen dan lokasikan dana APBD untuk mereplikasi keseriusan kabupaten/kota ber- program semenjak dari awal,” tegas mitra dengan USAID PRIORITAS. Wakil Bupati. ”Kita melaksanakan rekomendasi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mehasil rapat seleksi di tingkat provinsi. dan, Ir. Syaiful Bahri menyambut hangat Berdasarkan hasil itu, kita menilai program USAID PRIORITAS. Sekda langsung ke kabupaten/kota tingkat menginstruksikan SKPD teknis untuk keseriusan mereka,” ujar Agus segera menindaklanjuti tawaran USAID Marwan di Medan. PRIORITAS
4
BUPATI Labuhan Batu dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD menerima tim Tim USAID PRIORITAS di Labuhan Batu (Rabu, 18/7) Foto: Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS
TIM USAID PRIORITAS berdiskusi dengan Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru di Teluk Dalam, Nisel (Selasa, 24/7) Foto: USAID PRIORITAS
TIM USAID PRIORITAS bertemu Sekda Kota Medan Ir. Syaiful Bahri di Medan (Senin, 7/9). Foto: Erix Hutasoit/USAID PRIORITAS
KABAR PRIORITAS
UTAMA
TALK SHOW DI STARNEWS FM Kabid PMTK: Program ini Tingkatkan Kompetensi Guru Medan. Isu kompetensi guru menjadi topik yang banyak ditanyakan dalam special talk show Paparan dan Arah Program USAID PRIORITAS Sumatera Utara di Radio Starsnews FM, Medan (Senin, KABID PMTK Disdiksu Drs.Eduar Sinaga, MAP bersama Com10/10). munication Specialist USAID PRIORITAS, Erix Hutasoit tampil Erix Hutasoit, Com- sebagai narasumber talkshow di Starnews FM (Senin, 10/10). munication Specialist Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS. USAID PRIORITAS menyebut salah satu tujuan program TAS sebagai kelanjutan DBE sangat memyang didesain oleh United State Agency bantu peningkatan mutu guru,” tukas Eduar For International Development (USAID) Sinaga. adalah peningkatan kompetensi guru. Lebih lanjut Eduar Sinaga menjelaskan, ”Kita melatih, mendampingi, dan tantangan peningkatan mutu di Sumatera menagih hasil pelatihan kepada guru- Utara sangat kompleks. Selain komptenenguru. Lewat cara itu, kita berusaha si, isu kualifikasi guru juga penting. ”Ada memastikan kompetensi guru mening- 90.000 guru di Sumut yang tidak memenuhi kat.” kualifikasi. Dari jumlah itu hanya 10.000 Menurut Kabid PMTK Dinas Pen- yang bisa dibiayai Disdiksu untuk peningdidikan Sumatera Utara (Disdiksu) katan kualifikasi lewat kuliah S-1.” Drs. Eduar Sinaga, MAP, program Eduar Sinaga berharap kerjasama ini bisa pendidikan dari USAID seperti DBE membantu percepatan peningkatan mutu (Decentralized Basic Education), berhasil pendidikan di Sumut. ”Program ini akan meningkatkan mutu dan profesional- membantu guru meningkatkan kompeisme guru. “Program USAID PRIORI- tensinya lebih cepat.”
PC SUMUT BICARA DI WOKSHOP KITP – PITTSHBURGH Medan. Provincial Coordinator (PC) Sumut, Agus Marwan memaparkan program USAID PRIORITAS di hadapan peserta Workshop Konsorsium Universitas di Indonesia dengan Pittsburgh (KITP) di Hotel Grand Angkasa, Medan (Rabu,6/6). Konsorsium ini merupakan kelanjutan kerjasama antara LPTK di Indonesia dengan Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat (AS) yang didukung oleh Program DBE2. Konsorsium bekerja untuk mempromosikan peningkatan mutu dan penggunaan Active Learning for Higher Education (ALFHE) sebagai metode pembelajaran di LPTK. Agus Marwan menjelaskan, Program USAID PRIORITAS tetap bekerjasama dengan LPTK untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Di Sumut kemitraan itu dijalankan dengan Universitas KABAR PRIORITAS
USAID PRIORITAS PUJI WORKSHOP PENDIDIKAN DISDIKSU
PC Sumut: Ini Praktik Good Governance Yang Baik
Medan. PC Sumut, Agus Marwan memuji Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdiksu) atas pelaksanaan Workshop Berbagi Isu Pendidikan di Hotel Grand Mutria, Berastagi, Kab. Karo (Rabu, 28/8). Agus Marwan menyebut workshop tersebut sebagai praktik good governance yang baik. ”Praktik ini menunjukkan Disdiksu sangat baik dan terbuka dalam pengelolaan program pendidikan,” tukas Agus Marwan. Lebih lanjut Agus Marwan mengatakan bahwa peran koordinasi yang dimiliki Disdiksu sangat vital dalam menentukan kualitas dan arah pendidikan di Sumut. Melalui koordinasi, Disdiksu tidak hanya mendengarkan pendapat 33 kabupaten, tetapi melibatkan kabupaten/ kota untuk merumuskan dan merencakan program pendidikan.”Lewat koordinasi, gerak dunia pendidikan di Sumut akan seirama,” tambah Agus Marwan. Program USAID PRIORITAS akan membantu Disdiksu dalam memperkuat peran koordinasi yang dimilikinya. Program ini akan memfasilitasi pertemuan rutin dengan pemangku kepentingan pendidikan untuk merencanakan, memonitoring dan mengevaluasi pencapaian Program USIAD PRIORITAS. ”Bersama-sama dengan Disdiksu, USAID PRIORITAS akan membangun koordinasi yang lebih kuat dengan semua pihak di bidang pendidikan,” ujar Agus Marwan. Program USAID PRIORITAS ikut berpatisipasi dalam workshop tiga hari tersebut. Sejumlah ahli pendidikan, LSM, universitas dan organisasi profesi kependidikan ikut juga berpartisipasi
PC SUMUT memaparkan program USAID PRIORITAS. Foto: Tirta Gunawan/USAID PRIORITAS
Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara. Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. DR. Suparno sebagai ketua KITP mengapresiasi dan berharap dapat bekerjasama. Agus Marwan merespon positif keinginan KITP untuk melanjutkan kerjasama dengan USAID PRIORITAS. ”Kita akan diskusikan lebih lanjut.”
PC Sumut Agus Marwan dan TTI Development Specialist, Parapat Gultom Ph.D bersama peserta Workshop Berbagai Isu Pendidikan Disidiksu. Foto: Istimewa/USAID PRIORITAS
5
OPINI
MITRA KONPREHENSIF PENDIDIKAN DASAR Oleh SUPRI HARAHAP
Tim USAID PRIORITAS bertamu ke Dinas Pendidikan Kota Medan Agustus silam. Tim bermaksud menjajaki kemitraan peningkatan mutu pendidikan dasar. Tawaran ini cepat direspon karena sesuai dengan rencana kerja dan visi/misi Walikota Medan. SAID PRIORITAS tidak terdengar asing bagi saya. Ini penerus program pendidikan Decentralized Basic Education (DBE). Program DBE telah berhasil diimplementasikan selama 5 tahun di 8 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. DBE punya tiga komponen. Salah satunya DBE3. Fokusnya pada peningkatan relevansi pendidikan di tingkat SMP dan MTs. Saya pernah menjadi fasilitator nasional DBE3. Pengalaman saya mengatakan pelatihan DBE3, lewat modul Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna (Better Teaching and Learning/BTL) lebih perfect dan konprehensif. Pelatihan dikerjakan serius namun dalam suasana santai, praktis dan bermanfaat langsung. Dari pembuatan modul, termasuk review modul, rekrutmen tenaga fasilitator sampai pelatihan guru dan kepala sekolah di daerah mitra (district) dikerjakan secara sistematik dan terencana. Setiap sesi punya metodologi, media dan petugas khusus. Setelah pelatihan usai, maka fase pendampingan guru menjadi agenda selanjutnya. Setiap fasilitator diwajibkanmengunjungi guru -guru di sekolah. Tujuannya membantu guru mempraktikkan semua pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan. Guru harus praktik di kelasnya sendiri. Pendampingan ini bisa dilakukan berminggu-minggu. Jika guru mengalami kendala dalam praktik pembelajaran, fasilitator menjadi rekan diskusi. Fasilitator dan guru bekerjasama mencari jalan menyelesaikan masalah tersebut. Setelah praktik, guru dikumpulkan kembali untuk ditagih hasil kerjanya. Kegiatan ini disebut workshop review. Dalam workshop guru-guru diminta memamerkan 8 tagihan yakni: 1) pemetaan kompetensi dasar, 2) program semester, 3) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 4) lembaran kerja siswa (LKS), 5) media pembelajaran, 6) rubrik penilaian siswa, 7) jurnal refleksi guru/siswa, 8) karya siswa. Semua tagihan ini harus sesuai dengan standar pelatihan. Produkproduk inilah menjadi bukti otentetik bahwa 6
si guru telah memiliki kompetensi sebagai tenaga pendidik professional. Hasil praktik terbaik guru (best practices) kemudian dipublikasikan lewat newsletter. Tujuannya agar guru-guru lain bisa terinspirasi dan meniru praktik baik itu. Guru-guru kreatif selalu diminta presentasi di hadapan pejabat pemerintah baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Kegiatan itu disebut show case meeting (SCM) atau lokakarya keberhasilan. Direktur Program DBE3, Stuart Wes-
“Tuntutan profesionalisme serupa ini pula sesungguhnya yang ingin ditagih pemerintah Indonesia kepada guru-guru...”
ton, selalu bilang perubahan harus terjadi di kelas. Guru adalah agen perubahan tersebut. Interaksi aktif antarsiswa ketika pembelajaran kelompok adalah ekspresi dari pembelajaran professional dan bermakna yang diciptakan guru. Ketika siswa mampu berkarya secara nyata lewat pembelajaran yang dialaminya di kelas, itulah dampak kecakapan hidup yang dipicu oleh pembelajaran. Tuntutan profesionalisme serupa ini pula sesungguhnya yang ingin ditagih pemerintah Indonesia kepada guru-guru.
Terutama kepada guru yangmendapatkan sertifikat profesi dan kesejahteraannya dinaikkan sebesar gaji pokok. Namun hingga saat ini ahli pendidikan belum melihat perbedaan signifikan antara guru bersertifikat dengan yang belum. Hasil uji kompetensi guru (UKG) menunjukkan bahwa rata-rata nasional hanya berada pada level 44,5 dari nilai 70 standar nasional yang diinginkan. Guru bersertifikasi juga masih sering tidak menunjukkan prestasi. Di sisi lain guru-guru yang pernah terlibat dalam pelatihan DBE tampil lebih kreatif. Bahkan setiap tahun fasilitator, guru dan tenaga non kependidikan yang dilatih DBE selalu menjuarai seleksi guru berprestasi baik tingkat daerah, provinsi dan nasional. Selain mengembangkan kompetensi guru, USAID PRIORITAS juga membangun kemitraan dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti Universitas Negeri Medan (Unimed) dan IAIN Sumatera Utara. Kelak para dosen melatih fasilitator dan guru di sekolah mitra. Mereka juga membantu memilih sekolah untuk mahasiswa PPL, serta melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bersama guru. Lewat program ini, dosen Perguruan Tinggi (PT) dilatih dan didorong mempraktikkan Active Learning For Higher Education (ALFHE). Kesemuanya itu muaranya untukmemicu kereatifitas dan inovasi di sekolah dan PT. Ya, sekreatif menyingkat prioritizing reform, innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students menjadi PRIORITAS.
SUPRI HARAHAP, Kasi Kurikulum SMP Dinas Pendidikan Kota Medan. Artikel ini diterbitkan pertama sekali oleh Harian Analisa, Medan (Kamis, 4 Oktober 2012). Disarikan kembali atas persetujuan penulis.
KABAR PRIORITAS
OPINI
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Oleh SOPAR SIBURIAN, SH, MH
Ruh pendidikan itu sesungguhnya adalah pembelajaran. Meningkatan mutu pendidikan tanpa menyentuh ruhnya, pasti mustahil terwujud. ada 15 September 2011 lalu saya diundang program Decentralized Basic Education 3 (DBE3) melakukan kunjungan belajar ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Saya berkesempatan berkunjung ke SMPN 19 Purworejo. Awalnya saya ragu dengan SMPN 19 karena jaraknya cukup jauh (sekitar 20 km) dari ibukota kabupaten. Setelah saya berkunjung ke kelas-kelas, saya mendapatkan suasana yang tidak pernah saya jumpai. Saya melihat pembelajaran begitu aktif. Siswa belajar berkelompok dan berdiskusi memecahkan masalah. Hasil diskusi mereka presentasikan di depan kelas. Pelajaran diajarkan sesuai konteks lingkungan sosialnya. Metode guru mengajar bervariasi (tidak ceramah saja). Banyak media pembelajaran dibuat guru dan siswa. Media dengan biaya murah. Semua itu membuat siswa termotivasi dan senang belajar. Menurut kepala sekolah, metode pembelajaran imulai berubah dari pembelajaran klasik (ceramah saja) menjadi contextual teaching and learning (CTL) sejak program DBE3 masuk di SMPN 19. Program DBE3 mendapat dukungan dari semua pihak. Terutama dari dinas pendidikan, dewan pendidikan dan bahkan Bupati. Karena secara nyata program ini mampu meningkatkan prestasi pembelajaran di sekolah. Apa yang saya lihat di SMPN 19 adalah jawaban atas kegelisahan saya selama ini. Kegelisahan tatkala mengunjungi sekolah di daerah pemilihan saya. Kritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap metode pendidikan tidak akan berlaku di SMPN 19 ini. Bahkan metode pembelajaran yang dikembangkan DBE3 mampu menjawab kritik SBY. Kritik SBY SBY pernah mengkritik keras dunia pendidikan kita. ”Saya kritik metode pendidikan kita,” ujar SBY saat memberikan sambutan dalam National Summit 2009 di Hotel Bidakara, Jakarta pada 29 Oktober 2009 silam. “Coba kita lihat. Sejak TK, SD, SMP, SMA metodenya jangan guru yang aktif, sementara KABAR PRIORITAS
siswanya pasif,”cetus SBY. ”Kalau siswa cuma pasif saja,” lanjut SBY, “siswa nantinya tidak akan berpikir kreatif dan (tidak) berkembang pola pikirnya.” “Kalau cuma itu (tujuan nilai rapor), maka anak-anak kita tidak akan berkembang kreatif,” tambah SBY. SBY meminta siswa didorong mempelajari studi kasus, sehingga nalar bertambah bagus (detiknews, 29/10/2009)
Ada baiknya dibentuk Tim Pengembang Mutu Pendidikan di daerah yang khusus meningkatan mutu di sekolah-sekolah
Stategi Dari kritik SBY dan pengalaman saya, ada enam strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatan mutu pendidikan. Pertama, perlunya komitmen stakeholders pendidikan untuk peningkatan mutu. Komitmen ini diwujudkan lewat tindakan-tindakan programatik dan nyata. Dinas pendidikan dalam hal ini, tidak semata-mata sebagai pelayan, tetapi harus mampu menelurkan program peningkatan mutu yang nyata. Ada baiknya dibentuk Tim Pengembang Mutu Pendidikan di daerah yang khusus meningkatkan mutu di sekolah-sekolah. Kedua, mengimplementasikan dan mengembangkan CTL untuk SMP/MTs
sederajat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) untuk SD/ MI sederajat. Ini dapat dilakukan dengan pengembangan kapasitas guru, kepala sekolah dan pengawas melalui pelatihanpelatihan, pendampingan dan pengawasan. Pelatihan saja tidak cukup! Untuk menjamin guru dan kepala sekolah menerapkan setelah pelatihan perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan. Ketiga, mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang didalamnya memuat pengelolaan sekolah yang partisipatif dan transparan, peningkatan peran komite sekolah dan membangun kemitraan dengan pihak lain. Keempat, implementasi dilakukan secara bertahap, dimulai dengan beberapa sekolah contoh (school’s models). Setelah berhasil, baru dikembangkan ke sekolah lain. Kelima, ekspos pendidikan perlu dilakukan setahun sekali di daerah. Ekpos ini sebagai ajang sekolah dan dinas pendidikan menunjukkan keberhasilan dan kemajuan dalam mengelola pendidikan kepada masyarakat. Keenam, pada level pre-service pendidikan, dalam hal ini LPTK, perlu memperbaiki sistem dalam mencetak tenaga kependidikan agar lulusannya menjadi tenaga siap pakai dan memiliki keterampilan mengajar yang baik. Saya yakin jika enam langkah ini dijalankan secara serius dan konsisten, maka kritik SBY terhadap dunia pendidikan akan terjawab cepat. Sehingga muaranya adalah kemajuan bangsa Indonesia. Seperti kata Stan Shih, ”Pengembangan efektif kekuatan otak di suatu negara akan menentukan kesejahteraan negara tersebut dimasa depan.”
SOPAR SIBURIAN, SH, MH Anggota DPRD Sumatera Utara. Ketika menulis artikel ini bertugas di Komisi E (Pendidikan). Artikel ini diterbitkan pertama sekali oleh Harian Waspada, Medan (11/10/2011). Disarikan kembali atas persetujuan penulis.
7
UTAMA
PROSES PENENTUAN DAFTAR CALON KABUPATEN/KOTA MITRA DILAKUKAN SECARA PARTISIPATIF PC Sumut: Program Ini Milik Semua Pihak di Bidang Pendidikan Medan. Rapat koordinasi penyusunan daftar kandidat mitra Program USAID PRIORITAS sepakat menawarkan program kepada 5 kabupaten/kota (Kamis,5/7). Kelima kandidat tersebut adalah Simalungun, Batubara, Labuhan Batu, Mandailing Natal dan Nias Selatan. PC Sumut, Agus Marwan dalam pembukaan menyatakan bahwa program USAID PRIORITAS akan diimplementasikan di 12 kabupaten/kota. Tujuh dari mitra tersebut berasal dari distrik eks program Decentralized Basic Education (DBE). ”Eks program DBE akan otomatis menjadi mitra. Kecuali kalau mereka tidak bersedia berkomitmen dan tidak tertarik,” jelas Agus Marwan. Agus Marwan lebih lanjut mengatakan proses penentuan untuk 5 kandidat kabupaten/kota baru, dilakukan bersama pemangku kepentingan bidang pendidikan di Sumut. Pelibatan ini ditujukan agar kabupaten/ kota yang dipilih benar-benar daerah yang membutuhkan dan punya komitmen yang kuat. ”Kita memilih berdasarkan daftar kreteria yang disusun Jakarta. Namun konteks lokal juga kita perhatikan,” tukas Agus Marwan lebih lanjut. Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut, Drs. Bambang Winarji,
SELEKSI kabupaten mitra Program USAID PRIORITAS dilakukan secara partisipatif. Dinas Pendidikan Provsu, Bappeda, LPMP, Kanwil Kemenag Provsu, Unimed dan IAIN dilibatkan dalam menyusun daftar calon kabupaten/mitra di Kantor Dinas Pendidikan Sumut, Medan (Kamis, 5/7). Foto: Edi Malaha/USAID PRIORITAS
M.Pd menyambut baik program USAID PRIORITAS. Menurut Bambang Winarji program ini bisa membantu LPMP menjangkau guru dan sekolah lebih banyak. ”LPMP tidak bisa menjangkau semua guru dan sekolah. Kemampuan kami terbatas. Progam ini bisa membantu itu,” terang Bambang Winarji. Lebih lanjut Bambang Winarji menekankan perlunya memilih kabupaten/kota yang benar-benar berkomitmen dengan pendidikan. Tanpa
komitmen, program akan mengalami banyak kendala. Rapat selama satu jam tersebut akhirnya memutuskan 5 kandidat mitra program USAID PRIORITAS. Setelah itu, tim USAID PRIORITAS akan melakukan kunjungan lapangan untuk mensosialiskan dan menseleksi ke-5 kandidat. Hasil kunjungan lapangan akan digunakan sebagai acuan penilaian untuk memilih 3 kabupaten/ kota yang paling berkomitmen
”Kami sangat bangga pemerintah pusat dan USAID memberikan perhatian yang besar …”
News’ Quote
Wakil Bupati Nias Selatan, Hukuasa Nduru dalam berita USAID Bantu Pendidikan Di Nisel, Koran SINDO (15/10)
Program USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students/Mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga non-kependidikan, dan siswa) adalah paket bantuan teknis kependidikan dari Pemerintah Amerika untuk percepatan reformasi dan inovasi manajemen pendidikan dan pembelajaran. Program tersebut akan dilaksanakan di Indonesia berdasarkan USAID Agreement nomor 497-025 tanggal 30 September 2011.
Komponen 1: Meningkatkan kualitas pembelajaran Pre-Service di LPTK dan In-Service di kabupaten/kota. Komponen 2: Meningkatkan tata kelola dan manajemen pendidikan. Komponen 3: Meningkatkan koordinasi antar institusi di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota dan sekolah.