2
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
43
INFO FILM
JESSICA DE LIMA ROHL
Tentu Anda tentu tidak asing dengan film Final Destination, film yang dirilis dengan beberapa seri itu menceritakan kisah orangorang yang selamat dari sebuah kecelakaan besar. Namun tak lama setelah itu satu-satu persatu menemui ajalnya masing-masing. Ternyata di dunia nyata juga ada kisah kematian seseorang yang hampir mirip seperti dalam film Final Destination. Berikut beberapa orang yang mengalami kematian serupa seperti dalam film Final Destination, seperti dilansir oddee.com:
YE MENG YUAN
dari mereka mati karena menghirup asap beracun, sementara yang lain tewas saat sedang mencoba menyelamatakan diri. Hanya lima hari kemudian, gadis itu pergi ke kota di mana pacarnya bekerja. Dan mereka berdua berencana untuk kembali bersama-sama menggunakan mobil dua hari kemudian. Kecelakaan tragis pun terjadi saat mobil yang mereka kendarai bertabrakan dengan mobil truk. Jessica tewas seketika, sementara itu pacarnya meninggal 21 hari kemudian di rumah sakit. • YE MENG YUAN Gadis bernama Ye Meng Yuan tergeletak di tanah hanya 30 meter jauhnya dari puingpuing pesawat yang terbakar. Namun, gadis malang itu tewas karena terkubur oleh busa pemadam kebakaran saat salah satu petugas sedang mencoba memadamkan api. Tidak ada yang tahu persis bagaimana mahasiswa 16 tahun asal Cina itu bisa mencapai tempat itu. Yuan terbaring dengan luka-luka yang serius dengan ditutupi busa tahan api yang disemprotkan oleh salah satu seorang petugas pemadam kebakaran. Dua petugas pemadam kebakaran San Francisco melihat Yuan dan diasumsikan bahwa dia sudah mati. Namun, koroner kemudian memutuskan bahwa ia masih hidup.
JESSICA REDFIELD
• JESSICA DE LIMA ROHL Pada Januari 2013, Jessica de Lima Rohl, membantu mengatur pesta untuk mahasiswa di sebuah klub malam di Santa Maria, Brasil dan juga membantu menjual tiket untuk pesta tersebut. Tapi saat ia sedang bersiap-siap meninggalkan rumahnya, pacarnya menelepon dan memintanya untuk tidak pergi. Meskipun sebagian besar temantemannya berada di acara tersebut, wanita berusia 21 tahun ini mendengarkan sebuah permohonan dari pacarnya, Adriano Stefanel yang tinggal di kota lain. Dia mengatakan beberapa jam kemudian api akan membakar seluruh klub setelah salah satu anggota band menyalahkan kembang api di atas panggung yang membakar bagian atap klub. Akibat insiden mengerikan ini sekitar 238 orang meninggal dunia, beberapa
42
Dalam rekaman video, truk pertama terlihat sedang menuju ke tempat kejadian. Seseorang bernama Chief Johnson tiba di mana Yuan ditutupi busa. Kemudian truk kedua tiba di tempat kejadian. Menyadari bahwa Yuan ada di bawah busa, pengemudi truk itu kemudian membunuh Yuan. • JESSICA REDFIELD Jessica Redfield merupakan salah satu dari 12 orang yang tewas dalam insiden penembakan di sebuah bioskop di Aurora, Colorado. Dia magang di sebuah satasiun radio Denver. Sebulan sebelum insiden tersebut, Jessica selamat dari insiden penembakan yang menewaskan satu orang di mall Eaton Center di Toronto. Tanda-tanda kematian Jesscia mulai muncul saat ia menuliskan sesuatu di blog nya, “Saya tidak bisa membuang perasaan aneh ini dari dadaku. Itu kosong, perasaan yang memuakan ini hampir tidak akan pergi. Sulit bagi saya untuk membungkus pikiran sekitar saya bagaimana perasaan aneh ini menyelamatkan saya di tengahtengah penembakan itu.” Dia berkata dia lebih memilih burger dibandingkan dengan sushi dan kemudian memutuskan untuk pergi ke luar untuk menghirup udara segar karena ia memiliki perasaan aneh. Dia tidak pergi ke luar, ia malah berdiri di mana kejadian penembakan itu terjadi. Mata Borneo • Februari - Maret 2016
GALERI SEREMONIA EKSEKUTIF - KABUPATEN LANDAK
BUPATI FOTO BERSAMA USAI ACARA PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN KANTOR KAWASAN INDUSTRI MANDOR ,19 JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI LOUNCHING PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN TAPANK - PAKATAN, DESA ANDENG, SENGAH TEMILA, JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI MENCOBA ALAT BERAT PADA ACARA LOUNCHING PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN, JANUARI. (MAKHRENHUMAS)
BUPATI SIDAK DI RSUD LANDAK, JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN KANTOR BADAN PENGELOLA KAWASAN INDUSTRI MANDOR (KIM) OLEH BUPATI LANDAK, 19 JANUARI . (MAKHREN-HUMAS)
SAMBUTAN BUPATI PADA ACARA PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN KANTOR BADAN PENGELOLA KAWASAN INDUSTRI MANDOR, JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
3
GALERI SEREMONIA EKSEKUTIF - KABUPATEN LANDAK
BUPATI BUKA FASILITISI DAN BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD & PEMDA LANDAK TA 2015, JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI BUKA SEMINAR DAN SYUKURAN SEKOLAH ARASTAMAR 23 JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI PIMPIN RAPAT KOORDINASI PEMULANGAN ANGGOTA GAFATAR, JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
BUPATI PIMPIN UPACARA HARI KESADARAN NASIONAL, 18 JANUARI. (MAKHREN-HUMAS)
KULIAH UMUM INDONESIA MENGAJAR TAHUN 2016 BERSAMA PROF. DR. IR. SAMSUL RIZAL.M.ENG REKTOR UNSYIAH, 4 FEB 2016. (MAKHREN-HUMAS)
SEKDA DRS.LUDIS,M.SI PIMPIN UPACARA HUT PEMDA PROVINSI KALBAR KE-59 , 28 JANUARI 2016. (MAKHREN-HUMAS)
4
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
CELOTEH
LUCUNYA NEGERI INI
L
ucunya Negerinya Ini, demikian judul sebuah film. Bagi yang pernah menontonnya tentunya akan tertawa dan setuju bahwa negeri ini memang lucu koq. Bagi kita orang Kalimantan kelucuan negeri ini tampak jelas di depan mata. Bayangkan di sebuah desa atau di sebuah Kabupaten 80 persen penduduknya adalah petani. Tapi lucunya banyak desa menerima (raskin) beras miskin. Bahkan jagung, kedelai, sayur, buah-buahan didatangkan dari luar. Lucu kan? Penduduk yang ratarata ber-KTP dengan pekerjaan petani justru tak sanggup memproduksi hasil-hasil pertanian. Sementara tanah yang dimiliki untuk betani sangat luas. Sebaliknya investor berbondong datang menanami tanah-tanah tersebut dengan tanaman monokultur. Lucunya memang. Kelucuan negeri ini bukan tanpa alasan. Munurut Jokowi lebih dari 3 triliun rupiah setiap tahunnya Indonesia membeli beras dari luar negeri untuk memberi makan rakyatnya. Bayangkan tiga triliun hanya untuk membeli beras? Uang yang sangat banyak. Tak mampukah negeri ini dengan penduduknya yang ratusan juta petani dengan tanahnya yang luas tak mampu mencukupi kebutuhan berasnya? Pasti ada yang salah. Tapi ada yang
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
Oleh: Nico Andasputra Aktivis NGO dan Jurnalis Senior
salah? Bayangkan kalau pemerintah tidak impor beras dari luar pasti rakyat akan kelaparan atau harga beras akan mencapai 20 ribu per-kilo. Lucu kan? Baru-baru ini harga jagung halus dipasaran mencapai 9-10 ribu rupiah per-kilo. Sebelumnya harga jagung halus hanya berkisar 6-7 ribu per-kilo. Banyak industri yang tergantung jagung merugi. Usut punya usut ternyata
kapal-kapal pengimpor ratus ribu ton jagung dilarang bongkar muat di pelabuhan. Namun akibat keluhan rakyat, akhirnya sang jagung boleh dibongkar di pelabuhan dan harga jagung pun turun. Lucu kan? Negeri ini sungguh-sungguh tergantung dari luar. Senyatanya setelah puluhan tahun merdeka Indonesia belum berdaulat atas pangan seperti yang diinginkan sang pendiri negeri ini Soekarno. Apa yang salah? Yang salah yaitu cara berpikir. Meskinya sejak Soekarno pemerintah harus berkesinambungan melakukan kampanye bagaimana rakyat harus berdaulat atas pangannya. Berdaulat artinya rakyat memiliki kekuasaan untuk menentukan pangannya. Para ‘pemain’ beras (baca: kapitalis, mafia) menguasai pangan rakyat. Harga ditentukan oleh para mafia beras, jagung, kedelai, sagu dsb. Akibat permainan mafia harga beras petani yang dijual kepasaran dengan harga tinggi, karena kapitalis juga memainkan harga pupuk dan obat-obatan. Rakyat menjadi malas untuk bertani. Rakyat menjadi tidak berdaulat atas pangannya. Akibatnya kebutuhan beras negeri ini tergantung dari negara luar. Mestinya rakyatlah yang harus berdaulat atas pangannya. Namun untuk kembali berdaulat tidaklah mudah. Tatanan sudah berubah. Rakyat sekarang lebih suka menjadi buruh di pabrik atau di perkebunan, ketimbang bertani. Harusnya ada revolusi berpikir dan bertindak. Caranya lakukan program yang bottom up, bukan top down. Artinya mulailah berdiskusi dengan para petani mengenai tanaman pangan apa yang ingin mereka tanam, bukan program pangan yang dipaksakan dari atas. Kucurkan bantuan sesuai dengan keinginan rakyat yang telah disiskusikan itu. Dus, hentikan sepak terjang mafia pangan yang menyengsarakan rakyat. Tapi apakah mungkin? Entahlah! Masih banyak kebijakan negeri ini yang sentralisasi. Artinya dari pusat. Rakyat di desa hanya menunggu kebijakan dari atas. Banyak mafia yang memainkan nasib rakyat. Soal kedaulatan pangan? Sudahlah. Tak perlu mengeluh. Tertawa saja. Negeri ini memang lucu koq!***
41
SERBA SEBI - SAMBUNGAN JEMBA TAN TA YAN memiliki panjang keseluruhan 1.440 meter dan lebar 11 JEMBAT TAY meter baru selesai dibangun dan akan diresmikan oleh Bapak Presiden RI. Joko Widodo, saat ini telah ramai dikunjungi masyarakat Kalimantan Barat terutama pada hari-hari libur seperti yang kita lihat pada hari Senin, 8 Februari 2016. Saat Mata Borneo melihat situasi dijaga oleh petugas dari TNI dan Polri tanpa dipungut biaya. Sementera itu menurut informasi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Barat, Ir. Jakius Sinyor menuturkan bahwa Jembatan Tayat tersebut akan diresmikan pada bulan ini oleh Presiden Joko Widodo tinggal menunggu waktu yang tepat, “ujarnya. (Amat Dasa)
FOTO: PRIBADI AMAT DASA
DPRD Acung Jempol Atas Kerja Dinas Pertanian.........................................dari Hal 14 treset (alat perontok padi) dan alat penanam bibit padi. Dewan berharap Agar program dinas pertanian tetap diberlanjutkan dan DPRD sangat mendukung program-program yang sedang dan akan dijalankan dinas pertanian.
40
Disamping itu, Politisi Partai Kepala Banteng ini berharap, agar pembinaan terhadap petani harus berkesinambungan, serta adanya kebijakan dan program yang terus menerus dalam melindungi produk hasil panen petani khususnya dalam hal harga-
harga produk pertanian, sehingga kesejahteraan petani dapat terjamin dan petanipun semakin bergairah dalam meningkatkan hasil produksinya. (Amat Dasa)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
DAFTAR ISI
“
“
Pengantar Kabar Utama
Galeri Seremonial
..................
04
Daftar Isi
..................
05
Bok Redaksi
..................
06
Kabar Utama
..................
7
Suara Intan
..................
16
Kabar Melawi
..................
22
Kabar Bengkayang
..................
25
Kabar Sekadau
..................
29
Ramalan
..................
36
Berita dan Tawa
..................
38
Celoteh
..................
41
Dorong Produksi Pangan BP4K Kerahkan Penyuluh HAL 15 Peran Penyuluh sangat penting dan berguna dalam upaya meningkatkan Produksi Pangan, baik itu tanaman palawija, ternak maupun tanaman padi. Khusus produksi padi, dengan diberi penyuluhan para petani akan lebih memahami tentang bagaimana cara mengolah tanah .......
Mengamankan Pangan Seraya Merebut Pasar ASEAN HAL 7 Semua orang butuh makan, tanpa makanan manusia akan kelaparan dan mati. Makanan (Pangan) merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi.
Kalbar Buka 25 Ribu Hektare Sawah Baru HAL 11 Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membuka 25.000 hektare sawah baru yang tersebar pada beberapa daerah produksi pangan di provinsi itu.
5
PBB Serukan Hentikan Praktik Sunat Anak Perempuan HAL 21 Dari jumlah itu, 44 juta anak dilaporkan masih berusia di bawah 14 tahun telah menjadi korban praktik mutilasi genital. Kondisi ini terjadi di Gambia sebanyak 56 persen dan Mauritania 54 persen.
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
BOK REDAKSI DAN CATATAN REDAKSI
MATA BORNEO M A J A L A H
I N D E P E N D E N
PENERBIT: Yayasan Swadaya Bina Kalimantan HARGA MAJALAH: Rp. 30.000,- (eceran) dan Rp. 25.000,- (langganan) PENASEHAT HUKUM: Lifkoi Vantar, SH, M.Hum Budi Siswanto, SH PIMPINAN UMUM/ PIMPINAN REDAKSI: L. Sahat Tinambunan REDAKTUR PELAKSANA: Amat Dasa SEKRETARIS REDAKSI: Zakaria Oyop, S.Pd TIM REDAKSI: Nur Hidayah Rohadi Amat Dasa Slamet Ardiansyah Ya’ Syahdan Yohanes Habizan KOORDINATOR LIPUTAN: Amat Dasa BIRO-BIRO: A. Sutarjo (Sekadau) Firmus, Abang Indra (Sanggau) Krisantus, Yopi Cahyono (Bengkayang) Susianti (Sintang) Adrianus Hadi, Jumadi, Dara Juanti (Melawi) Harry Ardiansyah (Mempawah) Yohanes (Kapuas Hulu) IKLAN DAN MARKETING: Asun Purwanti, SE Stefanus A. Yani KEUANGAN: Emmalia, A.Md DESAIN/ LAYOUT: Kharesya Onx/ 0813 5213 0013 FOTOGRAFER: Rohadi SIRKULASI DAN DISTRIBUSI: Asun Purwanti, SE ALAMAT REDAKSI: Jalan Pemuda Tungkul, Komplek Ruko Pasar Rakyat No. 2 Ngabang-Kabupaten Landak 78357 Kalimantan Barat ALAMAT EMAIL:
[email protected] BANK BRI CABANG NGABANG: No. Rek. 117801000011568 a.n. Lissius Sahat Tinambunan 081352398088
6
Catatan Redaksi
KEDAULATAN PANGAN BERBASIS DESA Sebagian besar penduduk kita tinggal di perdesaan dan mayoritasnya adalah petani yang bercocok tanam menghasilkan aneka pangan dari Beras hingga Palawija, itu kita sudah tahu dan sadari bersama sedari dulu. Lalu, Sebagian besar kebutuhan pangan yang rakyat kita konsumsi, seperti beras, kedelai, gula, daging, buah dan komoditas pangan lainnya, juga didatangkan dari Luar Negeri alias Impor. Hal ini yang sulit dipahami dan dicerna akal sehat?!. Sebuah Ironi dari Negara Agraris; menggantungkan Ketahanan pangan yang berbasis dari Impor. Tak dapat dibayangkan, apa jadinya bila Negaranegara pemasok bahan pangan, khususnya beras mengalami gagal panen, pastinya akan terjadi kekacauan, stabilitas nasional terancam karena persoalan perut. Mengandalkan pemenuhan kebutuhan pangan melalui impor jelas persoalan serius dan beresiko, tidak hanya menguras cadangan devisa, tetapi bisa berujung pada instabilitas nasional. Revolusi Pertanian menjadi suatu keharusan guna menjadikan dan mengembalikan jati diri bangsa ini sebagai Negara Agraris. Berbicara mengenai kedaulatan pangan, bearti kita berbicara mengenai pemenuhan kebutuhan pangan atas dasar kekuatan bangsa sendiri, atau swasembada pangan khususnya untuk komoditas beras. Sebagai Negara besar dengan penduduknya dominan petani, rasanya tidaklah sulit untuk mewujudkan swasembada pangan ini, Era Orde Baru (Presiden Soeharto) Negara ini pernah Swasembada pangan, khususnya Beras. Memang harus kita akui, persoalan konversi lahan pertanian yang berubah peruntukkan baik untuk pemukiman maupun semakin berkurangnya minat generasi muda di perdesaan untuk bertani, merupakan beberapa faktor
kendala untuk kembali meningkatkan produktivitas guna tercapainya swasembada pangan. Namun persoalan tersebut bukanlah hal besar, karena lahan-lahan pertanian di Luar Jawa, khususnya Kalimantan masih sangatlah luas. Serta Income yang memadai untuk kembali menarik minat generasi muda kembali bekerja dan berinvestasi di sector pertanian. Ini berarti bahwa tidak hanya mengenjot produksi pangan untuk swasembada, tetapi juga memproduksi komoditas pangan yang berdaya saing, sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan pelaku (Petani). Berdaya saing, berarti komoditi yang dihasilkan petani mesti berkualitas dan dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Jika tidak, maka petani kita akan kalah saing, karena di era Pasar bebas ASEAN saat ini, produk pertanian dari Negara tetangga juga akan membanjiri pasar di Negara kita. Lahirnya UU Desa Nomor 6 tahun 2014, tentunya menjadi momentum yang sangat berharga sekali guna mendukung kedaulatan pangan yang berbasis pada perdesaan, karena bagaimanapun hanya diwilayah perdesaanlah lahan-lahan pertanian masih terbentang luas untuk dibuka dan digarap. Selanjutnya meningkatkan kualitas SDM petani desa, memberikan sentuhan teknologi pertanian beserta Alat dan sarana pertanian yang mumpuni, membangun infrastruktur pertanian berupa irigasi dan prasarana jalan desa maupun jalan sawah. Penguatan kelembagaan petani, serta adanya dukungan dari pemerintah berupa kepastian harga (subsidi harga) agar kesejahteraan petani terjamin. Untuk itu, Pengalokasian dana desa yang mengarah dan fokus pada pemberdayaan dan pengembangan pertanian di wilayah perdesaan, serta didukung oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat, niscaya kedaulatan pangan yang berbasis desa dapat terwujud (***)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
BERITA DAN SAMBUNGAN
Dunia seolah diguncang dengan penyebaran virus Zika. Dimanapun kapanpun, banyak pertanyaan terkait virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini, selalu muncul ke permukaan. Karena hingga saat ini belum ditemukan vaksinnya, virus yang berasal dari Hutan Zika ini masih saja menjadi momok menakutkan. Terutama bagi wanita yang tengah hamil. Meski Menteri Kesehatan, Prof.dr Nila Djuwita F. Moeloek, menyatakan virus ini tidak mematikan, namun bagi ibu hamil, virus ini tetap perlu diwaspadai. Ini karena virus Zika dicurigai sebagai penyebab mikrosefali, meski belum terbukti secara ilmiah. Sebenarnya, apa saja upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah virus ini, sekaligus menghindari penyebarannya. Dikutip dari laman Depkes, cara pencegahan penularan virus ini bisa dilakukan dengan menghindari kontak dengan nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menjalankan 3M Plus. Gerakan 3M Plus dengan memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, selain kegiatan menguras dan menutup tempat penampungan air. Ditambah kegiatan lain yang bisa mencegah gigitan nyamuk, Mata Borneo • Februari - Maret 2016
dengan cara menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, dan menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Kegiatan pencegahan lain yang perlu disadari dan dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan pengawasan jentik, mensukseskan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik yang ditetapkan pemerintah. Sebelumnya Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu, pernah menyatakan untuk DKI telah sukses menjalankan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik ini. Upaya lain untuk mencegah terkena penyakit yang baru-baru ini dikabarkan telah menyerang seorang wanita hamil di Spanyol, yaitu dengan meningkatkan daya tahan tubuh, melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti menjalankan diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin. Saat hamil, gunakan pakaian yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, hindari memakai wewangian yang bisa menarik perhatian nyamuk, seperti parfum dan deodoran. Lakukan pemeriksaan, jika baru saja melakukan perjalanan ke daerah yang terjangkit virus tersebut, atau menunjukkan dua atau lebih gejala infeksi virus Zika. ( net )
39
PENGANTAR KABAR UTAMA
Selama ini, pasokan pangan Negara kita berbasis di pulau Jawa yang tanahnya memang subur, serta di topang dengan impor bahan pangan dari Negara lain, khususnya kawasan ASEAN. Seiring dengan semakin padatnya penduduk dan berkembangnya kawasan industri di Pulau Jawa, memaksa lahan-lahan pertanian yang ada beralih fungsi, tentunya membuka lahanlahan baru di luar pulau jawa menjadi solusi baru guna tetap mempertahankan dan meningkatkan produksi bahan pangan guna memenuhi kebutuhan pangan. Ketercukupan bahkan surplus bahan pangan sebetulnya bukanlah suatu Mata Borneo • Februari - Maret 2016
Semua orang butuh makan, tanpa makanan manusia akan kelaparan dan mati. Makanan (Pangan) merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Persoalan mengamankan pasokan pangan menjadi penting dan strategis. Sebagai Negara dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia, setelah Cina, India dan USA, tentunya Indonesia memerlukan pasokan pangan yang juga besar guna memenuhi kebutuhan pangan, khususnya beras bagi rakyatnya yang pemakan nasi. 7
BERITA & TAWA
ASKucurkan Dana Restorasi Gambut
Jakarta, Mata Borneo. Pemerintah Amerika Serikat mengucurkan dana total 30 juta dolar AS untuk membantu proyek restorasi gambut dan pengembangan pembangkit listrik biogas dari limbah pabrik kelapa sawit. "Kami dukung sepenuhnya Indonesia mencapai target penurunan emisi dengan bantuan yang luas," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake dalam keterangan pers Festival Iklim di Jakarta, Senin. Menurut dia, inisiatif pertama adalah Berbak Green Prosperity Project senilai 17 juta dolar AS yang akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. "Restorasi sistem ini pada akhirnya akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut," katanya. Proyek Berbak itu, kata Blake, juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil dan sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat. Inisitif kedua, lanjut dia, berupa kesepakatan senilai 13 juta dolar AS dengan tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan limbah pabrik kelapa sawit dan membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO. "Diharapkan dapat menghasilkan 3 megawatt energi terbarukan dari biogas atau setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di perdesaan, menangkap 117.000 tCO2e per tahun atau setara dengan emisi dari 785 juta kilometer perjalanan per tahun, dan untuk meningkatkan produktivitas serta tata kelola manajemen 2.000 petani swadaya kecil," ujar Blake. Menurut dia, kedua program tersebut akan diimplementasikan oleh institusi Indonesia, Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia), hanya sebagian dari seluruh dukungan pemerintah AS terhadap komitmen
Indonesia untuk mengurangi emisi karbon serta melindungi lahan gambut yang rentan. Selain proyek-proyek tersebut, Amerika Serikat melalui Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), baru-baru ini meluncurkan proyek baru untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi sebanyak 29 persen pada tahun 2030. USAID akan bermitra dengan pemerintah Indonesia untuk membantu melindungi dan mengelola secara berkesinambungan 8,4 juta hektare hutan dan lahan gambut yang dapat berperan sebagai penyerap karbon. Selain itu, USAID akan membantu menghapus 4,5 ton emisi gas rumah kaca dan memanfaatkan 800 juta dolar AS yang berasal dari investasi sektor swasta dalam energi bersih untuk lima juta warga negara. USAID juga akan membantu melindungi masyarakat setempat dari efek perubahan iklim dan cuaca yang lebih ekstrem dengan membantu pemerintah nasional dan provinsi mengimplementasikan strategi-strategi untuk adaptasi terhadap perubahan iklim secara efektif. Selain program-program tersebut, pada tahun 2015, USAID juga telah berinvestasi lebih dari 38 juta dolar AS untuk prakarsa lingkungan. "Untuk ke depannya, kami telah berencana untuk berinvestasi sebesar 47 juta dolar AS untuk konservasi hutan dan perencanaan penggunaan lahan, 24 juta dolar AS untuk kebijakan penggunaan lahan dan advokasi konservasi, 19 juta dolar AS untuk adaptasi terhadap perubahan iklim, 19 juta dolar AS untuk energi bersih, serta lima juta dolar AS untuk penelitian hutan," katanya. Menurut dia, program-program itu adalah cerminan komitmen AS untuk bermitra dengan Indonesia guna melawan penyebab perubahan iklim serta membantu Indonesia mencapai sasarannya untuk mengurangi emisi pada masa depan.(ant)
RUBRIK WARTA DESA: Diperuntukkan bagi Publikasi Desa (Program Desa, Potensi dan Masalah) yang ada di Kabupaten Landak. Hubungi : 081352398088 - Email:
[email protected]
REDAKSI MENERIMA TULISAN BERUPA OPINI DISERTAI CV SINGKAT. KIRIM KE email:
[email protected] 38
INGIN JADI POLWAN Seorang ibu bertanya kepada anaknya yang berusia 6 tahun, perihal cita-cita sang anak kelak setelah dewasa. “Kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa nak?” Dengan semangatnya sang anak menjawab, “Aku mau jadi polwan bu.” Dengan tegas ibunya menjawab, “Tidak boleh!” Si anak merasa heran lalu mengganti jawabannya. “Kalau tidak boleh jadi polwan, aku mau jadi peragawati saja bu.” Kini si ibu semakin marah, “Apa-apaan kamu, masa mau jadi peragawati. Tidak boleh!” Si anak mulai merasa takut, lalu menjawab dengan gemetar, “Kenapa semua tidak boleh bu, apa aku cuma boleh jadi ibu rumah tangga saja?” Si ibu sekarang tidak marah lagi. Namun ia menangis dan memeluk anaknya dan berkata. “Kamu ini laki-laki Herman!”?
ISTRI SELINGKUH Adi pulang pagi dari kerjanya dan mendengar bunyi aneh dari kamarnya. Ia lari keatas dan menemukan istrinya telanjang di kasur, berkeringat dan terengah-engah. "Ada apa?" tanya Adi. "Aku terkena serangan jantung," teriak istrinya. Ia lari kebawah untuk menelepon, persis ketika ia mulai memencet nomor, anaknya yang berumur 4 tahun datang dan berkata, "Papa! Papa! Paman Doni bersembunyi di lemari dan dia nggak pake baju." Adi membanting telepon dan berlari keatas melewati isrinya yang berteriakteriak, dan membuka pintu lemari. Dan disana memang benar, saudaranya bersembunyi, telanjang bulat dan ketakutan disudut lemari. "Tak berperasaan," teriak Adi. "Istriku kena serangan jantung dan kamu malah lari telanjang nakutin anak kecil!"
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
PENGANTAR KABAR UTAMA persoalan besar untuk negeri sebesar Indonesia ini; dengan membuka lahan-lahan baru di luar Jawa, membangun Infrastruktur pendukung pertanian seperti Irigasi dan jalan, melatih SDM dalam pengelolaan pertanian, bantuan teknologi dan alat pertanian, subsidi harga hasil pertanian agar penghasilan petani terjamin, penyiapan kelembagaan pertanian serta permodalan bagi usaha tani. Maka, di era pasar bebas ASEAN sekarang ini, semestinya produk-produk pangan pertanian Indonesia yang harusnya membanjiri di Negaranegara kawasan ASEAN tersebut, bukan malah sebaliknya. Pemerintahan Jokowi – JK, sepertinya menyadari betul akan potensi bangsa ini dibidang pertanian, dengan luasnya lahan pertanian yang masih belum tergarap, serta jumlah penduduk yang b e s a r, tentun y a merupakan m o d a l utama untuk mengenjot produksi pangan dan mengembalikan marwah bangsa ini sebagai Negara Agraris terbesar di dunia. Meskipun dalam hal anggaran terbilang kecil guna menyokong kemajuan di bidang pertanian ini, bila dibandingkan anggaran untuk pendidikan yang 20% dari APBN (Anggaran Kementan 1,5 persen dari to-
8
tal APBN 2016). Namun paling tidak, kita telah melihat keseriusan dari Pemerintah dalam upaya mengenjot produksi pangan nasional ini, seperti dibagikannya ribuan handtractor dan alat pertanian ke
kelompok tani di seluruh Indonesia, pembangunan irigasi-irigasi serta program pertanian lainnya. Tentunya upaya kerja keras sang Presiden dan Menteri Pertanian akan semakin nyata dan cepat hasilnya, bila Pemerintah Daerah memberi dukungan optimal dalam memajukan daerahnya menjadi sentra produksi komoditas pangan (Beras, Ubi, Jagung, Ternak Ikan, Ayam, Babi, Sapi, Telur,dll) khususnya di desa-desa. Sinergisitas Pemerintahan Pusat & Pemerintahan Daerah dalam mendorong dan memajukan dan menjadikan desa – desa sebagai lumbung dan sentra produksi produk-produk pangan tentunya akan semakin menggairahkan para petani untuk terus meningkatkan investasi dan produksinya. Membanjiri produk-produk pangan di era pasar bebas (MEA) bukanlah sekedar angan saja, tetapi sesuatu yang sangat mungkin untuk semakin meningkatkan penghasilan para petani. Bahkan, sebelum MEA dimulaipun, banyak warga Indonesia yang tinggal di perbatasan telah menjual hasil pertaniannya seperti Sahang (Lada), Jahe, Cabe rawit, dll ke wilayah Malaysia. Merebut pasar ASEAN, sangat mungkin toh…..
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR KAPUAS HULU
LIANG MENYADI DI DESA TEPUAI, KECAMATAN HULU GURUNG KABUPATEN KAPUAS HULU
Putussibau, Mata Borneo. Objek wisata Beluan Kompleks di Desa Tepuai, Kecamatan Hulu Gurung, tidak sekedar memiliki eksotisme yang dapat memikat para wisatawan. Terdapat sebuah gua pada obejek wisata tersebut yang dapat menunjang sektor pertanian, khususnya untuk bahan baku pupuk kompos. Gua itu disebut warga sekitar ‘Liang Menyadi’ Effendi, masyarakat Desa Tepuai mengatakan, Liang Menyadi memberi kontribusi yang cukup besar bagi para petani di Kecamatan Hulu Gurung. Liang menyadi menyajikan bahan baku pupuk kompos yang biasa digunakan warga untuk memupuk ladang. “Ada ribuan kelelawar di dalam Liang Menyadi itu, jadi banyak kotorannya di sana. Kotoran kelelawar itu yang kami jadikan pupuk kompos untuk ladang kami,” ujarnya. Warga mengangkut bahan baku pupuk kompos di Liang Menyadi selalu rutin setiap bulannya. Tidak hanya warga kecamatan Hulu Gurung saja, kadang
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
ada dari kecamatan lain seperti Boyan Tanjung, Jongkong dan Mentebah. “Liang Menyadi sendiri dalam sebulan bisa menghasilkan kotoran kelelawar hingga satu ton,” tutur Effendi “Kotoran itu biasanya dicampurkan warga dengan kompos dedaunan, baru kemudian di pupuk ke ladang,” timpalnya. Dikatakan Effendi, Liang Menyadi posisinya tidak terlalu jauh dari pemukiman warga Desa Tepuai. Jika menggunakan kendaraan roda dua memakan waktu sekitar 15 menit. Liang Menyadi memiliki lorong panjang kurang dengan kedalaman kurang lebih 150 meter dengan tiga mulut goa yang saling terhubung. Pada dinding Liang Menyadi sendiri, dapat dijumpai berbagai bentuk bebatuan termasuk stalaktit dan stalaknit. “Dengan kelebihan yang dimiliki liang menyadi ini lah yang membuatnya jadi objek wisata, tidak sekedar jadi lumbung pupuk kompos,” tutupnya. (nes)
37
KABAR UTAMA
Jakarta, Mata Borneo. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar mengatakan kelangkaan pangan yang terjadi di Tanah Air menyebabkan Indonesia menjadi negara pengimpor pangan. "Perkiraan ancaman kelangkaan pangan tersebut semakin terasa, terutama bagi Indonesia sebagai negara agraris yang perlahan menjadi negara industri," ujar Marwan di Jakarta, Sabtu. Menurut Menteri Marwan, potensi kelangkaan pangan tersebut telah menjadi ancaman yang serius. Maka ia pun berupaya untuk membantu mengatasi hal tersebut, dengan membangun dan mengembangkan potensi pertanian di desadesa. Menurut dia, pertanian adalah watak Indonesia yang harus terus dikembangkan. "Meskipun Indonesia akan menjadi poros maritim dunia, pertanian tidak boleh kita lupakan. Kita bisa memanfaatkan dana desa untuk membangun dan mengembangkan pertanian desa. Karena pertanian dan perkebunan ini kan sumbernya dari desa. Nah, kita bisa memanfaatkan dana desa untuk ini," kata dia. Dana desa dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan oleh sektor pertanian desa. Sehingga pertanian masyarakat desa tidak lagi terhambat oleh sedikitnya ketersediaan fasilitas pertanian. "Dana desa ini dapat dimanfaatkan untuk membangun irigasi misalnya, atau infrastruktur lain yang dapat menunjang pertanian." Menteri Marwan juga mengatakan akan melakukan kerja sama dengan Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, untuk berkolaborasi dalam membangun dan mengembangkan pertanian desa. "Kita bisa saling bekerja sama, bahkan saya harap peran para sarjana pertanian ini dapat memberikan inovasi dan kreativitas baru untuk pertanian Indonesia, khu-
9
susnya di desa," terang dia. Menteri Marwan juga berharap, akan semakin bertambahnya sarjana dan ahli bidang pertanian untuk kembali ke desa. Ia meyakini, sinergi antara sarjana, industri, pemerintah, dan masyarakat akan dapat menghadapi ancaman langka pangan. Terdapat dua kunci pokok yang akan dilakukan Kementerian Desa, PDTT dalam menghadapi kelangkaan pangan. Pertama, adalah dengan membangun dan mengembangkan pertanian desa. Selanjutnya, dengan memperkuat kelembagaan pertanian di desa. Saat ini, luas lahan pertanian terus menyusut dari 9,1 juta hektar menjadi 7,1 juta hektar pada 2015. Luas lahan ini jauh dari lahan sawah ideal yang direncanakan sebesar 15 juta hektare. "Penyusutan lahan ini bukan hanya karena adanya perubahan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perke-
bunan. Namun juga alih fungsi lahan pertanian menjadi tempat tinggal, industri dan peruntukan lahan non pertanian lainnya," ungkap Menteri Marwan. (ant)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR KAPUAS HULU
Putussibau, Mata Borneo. Pemerintah Kapuas Hulu terus berupaya mengembangkan sektor pertanian masyarakat. Tidak hanya membantu benih, Pemkab Kapuas Hulu juga telah menyalurkan berbagai jenis alat pertanian yang diperbantukan Pemerintah Pusat kepada para petani. Tujuannya, tentu untuk memaksimalkan produksi pertanian. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perternakan Kapuas Hulu menyatakan produksi padi di Bumi Uncak Kapuas akan meningkat apabila ada dukungan pola tanam yang tepat, disamping adanya alat-alat pertanian yang memadai. Salah satu pola tanam yang tepat adalah pola tanam Hazton. “Dinas Pertanian saat ini mencoba merubah mindset para petani terlebih dahulu, agar pola tanam mereka betulbetul baik sehingga produksi beras meningkat dan lebih baik. Pola tanam yang mulai dikenalkan kepada petani adalah pola tanam Hazton. Pola tanam ini bisa menambah produksi padi dan mempercepat masa panen,” kata Sunarto, Kasi Produksi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perternakan Kapuas Hulu.
36
Pola tanam Hazton dapat diterapkan pada lahan basah atau pun kering. Metodenya, petani harus menanam sekitar 20 pohon padi pada satu lobang. Tidak seperti pola tanam biasa yang sekedar memasukan benih. “Dengan pola tanam hasto, pokok padi tumbuhnya sama rata, demikian pula bulir padinya. Selain itu masa panen padi akan lebih singkat 2 minggu dari masa panen normalnnya. Kalau pada padi seluang normalnya 5, 5 bulan panen, dengan pola Hazton bisa 5 bulan 5 hari sudah panen. Hanya saja, pola tanam Hazton ini membutuhkan benih padi yang cukup banyak,” ungkap Sunarto. Jika pola tanam Hazton diterapkan pada pengembangan pada padi Seluang, atau beras Raja Uncak, Sunarto meyakini produksi beras seluang dapat mendongkrak ketahanan pangan di Kapuas Hulu. “Saya yakin padi seluang kedepannya akan mencukupi kebutuhan pangan kita kalau pakai pola ini. Tapi para petani juga harus mendukungnya dengan menanam padi secara organik, sehingga hasilnya juga maksimal.
Untuk itu saya menghimbau agar para petani terus mendongkrak sektor pertanian dan mendukung upaya peningkatan yang dilakukan Pemerintah,” himbaunya. (nes)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR UTAMA
Jakarta, Mata Borneo. Indonesia menolak keras rencana penetapan pajak progresif untuk semua produk berbasis minyak kelapa sawit oleh Prancis. Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Menko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno dalam diskusi terbatas bersama wartawan di Jakarta, Senin, mengatakan rencana penetapan pajak tersebut terdapat dalam rancangan undang-undang tentang keanekaragaman hayati yang diputuskan senat Prancis pada 21 Januari. "Dalam RUU tersebut, ditempelkan adanya pajak untuk produksi sawit yang mulai berlaku pada 2017 dengan rincian 300 euro per ton untuk 2017, 500 euro per ton untuk 2018, 700 euro per ton untuk 2019 dan 900 euro per ton pada 2020. Padahal sekarang saja kita sudah kena pajak minyak sawit 103 euro per ton," katanya. Khusus untuk minyak kelapa sawit yang digunakan untuk produk makanan, RUU tersebut menetapkan adanya tambahan bea masuk sebesar 3,8 persen. Sedangkan untuk minyak kernel yang digunakan untuk produk makanan akan dikenakan bea masuk 4,6 persen. Setelah 2020, lanjut Havas, pajak tersebut akan dinaikkan secara tahunan yang ditentukan oleh Kementerian Keuangan Perancis. "Anehnya, pajak itu tidak ditetapkan pada biji rapa, bunga matahari dan kedelai atau minyak nabati yang diproduksi di Prancis. Kami anggap ini langkah diskriminatif terhadap produk Indonesia yang produsen terbesar sawit," imbuhnya. Menurut Havas, senat Prancis menilai kebijakan pajak sawit itu dilakukan untuk membantu memerangi deforestasi dan kerusakan ekosistem. Pajak itu juga digunakan untuk menghilangkan pestisida berbahaya (parakuat) yang diklaim dipakai di kebun sawit seluruh dunia. Pajak tersebut, juga rencananya diguna-
10
kan untuk menghilangkan bahaya kesehatan seperti serangan jantung dan alzheimer yang disebut-sebut disebabkan oleh produk minyak sawit. "Kami sudah sampaikan keberatan ke pemerintah Prancis melalui Dubes Prancis dalam pertemuan siang tadi. Kami juga telah membahas masalah ini dengan Malaysia yang juga merupakan inisiator? Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC)," ujarnya. Indonesia keberatan Havas menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan sejumlah alasan keberatan atas rencana penerapan pajak terhadap produk berbasis minyak kelapa sawit. Alasan pertama, yakni bahwa Prancis, Denmark, Inggris, Belanda dan Jerman telah menandatangani perjanjian Amsterdam yang menyebutkan bahwa kelima negara tersebut mendukung praktik minyak kelapa sawit berkelanjutan. "Jadi di satu sisi mereka mendukung kita, tapi di sisi lain parlemen Prancis justru memberikan hukuman ke kita dengan pajak yang tinggi," katanya. Havas, atas nama pemerintah Indonesia, juga menilai rencana pengenaan pajak tersebut diskriminatif lantaran produk minyak nabati produksi Prancis justru tidak diberikan pajak yang sama. "Ini pelanggaran dalam kewajiban WTO juga terhadap perjanjian GATT 1994, juga bertentangan dengan aturan pasar Uni Eropa," katanya. Havas juga menjelaskan, Indonesia telah memiliki Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang mendorong produksi sawit berkelanjutan dan prolingkungan hidup. "Ini tidak masuk akal karena pemerintah sudah melakukan upaya deforestasi. Peme-
rintah juga punya tindakan tegas terhadap perusahaan sawit yang terlibat dalam kebakaran hutan kemarin. Bahkan CIFOR, lembaga pengawas hutan, menyebut hanya 10 persen dari kebakaran hutan kemarin itu soal sawit," ujarnya. Terkait penggunaan pestisida parakuat, Havas menilai alasan tersebut tidak valid. Pasalnya, penggunaan parakuat telah lama dihapuskan. Ada pun terkait alasan kesehatan, ia menuturkan klaim tersebut tidak benar berdasarkan hasil riset lembaga Prancis, Credoc. "Yang lebih ironis, jika pajak ini benar-benar diberlakukan, dananya akan ditransfer ke 'social security funds' untuk mensubsidi petani dan masyarakat Prancis. Ironis sekali karena petani sawit miskin Indonesia nantinya akan memberi jaminan sosial bagi orang Perancis," katanya. Oleh karena itu, Havas menjelaskan, bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian akan melakukan upaya diplomasi pada pemerintah Prancis. Bersama Malaysia dalam keanggotaan CPOPC, Indonesia juga akan melakukan diplomasi meminta rencana tersebut ditarik kembali. "Jadi 15 Maret mendatang akan diputuskan RUU ini. Dari senat ke kongresnya. Tapi sebelum itu kita punya waktu untuk melakukan diplomasi dan menyampaikan posisi kita," pungkasnya.(ant) Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR KAPUAS HULU
KASAD, JENDRAL TNI MULYONO MEMBERIKAN PENGARAHAN KEPADA BABINSA KODIM 1206/PSB DAN BATLYON 644/WLS DI MAKODIM SETEMPAT
Target Buka Lahan Pertanian
200 Ribu Hektare TNI-AD Perkuat Pangan Nasional
Putussibau, Mata Borneo. Tentara Nasinonal Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD) memulai langkah kerja nyata dalam mendongkrak ketahanan pangan nasional. Hingga saat ini hampir seratusan hektare lahan pertanian sudah digarap. Kepala Staff Angkatan Darat, Jendral TNI Mulyono mengatakan, tahun lalu secara nasional TNI-AD menargetkan pengarapan lahan pertanian seluas 200.000 Hektare. Dari total itu baru baru separuh yang bisa terwujud. “Target pembukaan masih sama di tahun 2016 ini, seluas 200.000 hektare. Dari itu saya tegaskan agar Babinsa bekerja keras," pesanya dihadapan ratusan personil Kodim 1206/Psb dan Batlyon 644/Walet Sakti, saat penggarahan di Mata Borneo • Februari - Maret 2016
komplek Makodim 1206/PSB, Rabu (3/2) gerakan TNI-AD di bidang pangan, kata pagi. Jendral TNI Mulyono, ketergantungan KASAD menegaskan pihaknya memang beras Impor mulai berkurang. Setahun sudah ambil bagian dalam mensukseskan pro- terakhir tidak ada lagi beras impor yang gram Pemerintah dalam penguatan pangan dibagikan ke masyarakat. “Ada pun beras nasional. Hal ini untuk menekan ketergan- impor itu disimpan di gudang. Tidak ada tungan Indonesia dari beras impor luar negeri. beredar dimasyarakat. Ini karena ada “Kita tahu Indonesia ini adalah negara tujangan dari TNI-AD dalam menguatkan agraria, masyarakatnya mayoritas petani, tapi pangan nasional,” tutupnya. (nes) kenapa beras masih inport untuk kebutuhan masyarakat. Ini ada ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN salah pada managePRODUK/ IKLAN DI KAPUAS HULU men, jadi TNI-AD berKAMI BANTU SOLUSINYA DI MAJALAH MATA BORNEO upaya membantu DENGAN HARGA SUPER MURAH” memperkuat pangan di SEGERA HUBUNGI: YOHANES Indoneisa,” ujar praBIRO KABUPATEN KAPUAS HULU HP. 085252166566 jurit bintang empat ini. Dengan adanya per-
35
KABAR UTAMA
Pontianak, Mata Borneo. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membuka 25.000 hektare sawah baru yang tersebar pada beberapa daerah produksi pangan di provinsi itu. "Tahun ini kita mendapatkan bantuan untuk pembukaan 25.000 hektare sawah baru dari Kementrian Pertanian. Nantinya sawah baru yang akan kita buka itu akan dikelola langsung oleh petani Kalbar," kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kalbar Hazairin di Pontianak, Jumat. Dia menjelaskan, pembukaan sawah baru tersebut akan dilakukan pada sembilan kabupaten/kota. Daerah yang mendapatkan pencetakan sawah baru tahun 2016 ini seperti, Kabupaten Sambas (1.000 hektare), Kabupaten Kubu Raya (5.000 hektare), Kabupaten Landak
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
(4.000 hektare), Kabupaten Sanggau (5.000 hektare), Kabupaten Sekadau (1.000 hektare), Kabupaten Sintang (1.000 hektare), Kabupaten Melawi (1.000 hektare), serta Kabupaten Kapuas Hulu (4.000 hektare). Selain melibatkan langsung petani, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kalbar juga akan melibatkan TNI dalam pengelolaannya. "Pendanaan cetak sawah ini adalah bersumber dari APBN 2016 dan merupakan program dari Kementerian Pertanian RI yang disebut Upaya Khusus (UPSUS PAJALE). Kita harap tambahan pencetak sawah di Kalbar, bisa meningkatkan hasil produksi selama ini," tuturnya.
Hazairin menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, Kalbar hanya mendapatkan 1000 hektar saja. Namun, pada tahun ini terjadi peningkatan yang cukup besar, karena tahun 2016 merupakan, gerakan nasional, Kalbar mendapatkan 25 ribu hektare. "Untuk itu, kita mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat, telah memberikan tambahan untuk masyarakat Kalbar, dalam pencetakan sawah baru. Ini menunjukkan bahwa, Kalbar wilayah yang subur," kata Hazairin. Untuk memaksimalkan potensi pertanian di Kalbar, Hazairin mengatakan saat ini pihaknya sedang mempersiapkan tenaga pelatih untuk penanaman padi dengan metode Hazton. Penyiapan tenaga pelatih diperlukan untuk pengembangan metode penanaman tersebut secara nasional. "Saat ini sedang menyiapkan beberapa tenaga pelatih yang akan ditugaskan memberikan penyuluhan kepada petani, maupun lembaga pemerintahan, yang akan mengadopsi penanaman padi dengan metode Hazton," tuturnya. (ant)
11
KABAR KAPUAS HULU Putussibau, Mata Borneo. Ada 74 desa di Kabupaten Kapuas Hulu yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2016. Meski belum ditetapkan tanggal pasti pelaksanaan Pilkades tersebut, sudah banyak masyarakat yang mencalonkan diri menjadi Kades. Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, Ir. H. Muhammad Sukri, menilai antusiasnya masyarakat untuk mencalonkan diri menjadi kepala desa sangatlah positif. Sekda berpesan agar para calon kepala desa yang berniat maju untuk berfikir secara matang, karena jika melakukan kesalahan resikonya dikirim ke penjara. "Orang inikan kadang-kadang nyalon jadi kepala desa melihat duitnya yang besar padahal tanggungjawabnya juga besar," kata Sekda, belum lama ini. Menjadi kepala desa, kata Sekda tidak semudah yang dibayangkan. Tugas, fungsi dan tanggungjawabnya sekarang sudah semakin berat. Uang desa yang banyak tersebut tidak bisa digunakan secara sembarangan, sebab sudah diatur setiap bagiannya secara presentasi. Misalnya untuk pembangunan, pembinaan dan lainnya. "Sekarang pemeriksaan dan pertanggungjawaban ketat. Dulu kan uang desa tidak dipertanggungjawabkan, sekarang
34
SUARA INTAN diperanggungjawabkan," tegasnya Ia pun mengungkapkan, di Kapuas Hulu sendiri ada beberapa desa yang bermasalah dengan keuangannya, dimana ada pihak yang menggunakan uang desa tidak pada tempatnya. Untungnya hal tersebut telah diselesaikan. "Ada 4 kepala desa sudah kita laporkan dan kita lakukan penindakan. Kami telah meminta kepada kepala desa itu untuk mengembalikan uang yang digunakannya," ungkap Sekda. Ia pun menjelaskan tujuan pemerintah menyalurkan dana desa (DD) dan Anggaran Dana Dasa (ADD) ke setiap desa yang ada sebagai upaya agar masyarakat tidak lagi melakukan Urbanisasi secara besar-besaran dari desa pindah ke Kota untuk mencari lapangan pekerjaan.Dikatakannya, pemberian anggaran kedesa yang besar sekarang ini merupakan upaya pemerintah untuk memberi ruang kepada setiap desa agar menciptakan lapangan usaha bagi masyarakatnya. "Jadi nantinya harapan pemerintah dengan banyaknya ruang yang diberikan ke desa masyarakat di
desa tidak lagi mencari kerja diluar, "katanya. Ditambahkannya, besaran dana desa yang diberikan pemerintah selain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, juga sebagai upaya memberikan keleluasaan kapada desa untuk memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan oleh masyarakat. "Nanti masyarakat bersama pemerintah desa mengadakan musyawarah untuk menentukan program yang akan dilakukan, selanjutnya nanti mereka juga yang akan melaksanakan, mereka juga dapat upah kerja dan sebagainya,"katanya. Menurut Sekda, sempat ada isu bahwa pembangunan di desa dikerjakan oleh orang yang berasal dari luar desa, hal itu tidaklah dibenarkan. Seharusnya kepala desa memberdayakan masyarakatnya dalam setiap kegiatan. "Harusnya gotong royong, jika ada masalah harus menjadi tanggungjawab bersama," katanya. Efektif atau tidaknya penyaluran dana desa tergantung pada pengelolanya, jika berjalan sesuai dengan yang dicita-cita kan presiden maka berhasil. "Intinya masyarakat harus ikut bekerja dalam proyek pembangunan didesa dan jangan dibatasi jumlahnya, agar masyarakat kita tidak ada yang menganggur," tutup Sekda. (yoh)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR UTAMA
Peran Sarjana Pertanian Penting
12
dengan perguruan tinggi dalam pengawasan penggunaan dana desa. "Kemendes PDTT yang merupakan gabungan dari tiga kementerian pada masa sebelumnya, berusaha dan berupaya berkontribusi secara maksimal dalam reformasi agraria," Pemerintah telah menetapkan tujuh strategi pencapaian dalam reformasi agraria yakni revitalisasi lahan, revitalisasi benih dan bibit, revitalisasi infrastruktur dan sarana,
revitalisasi sumber daya manusia, revitalisasi pembiayaan petani, revitalisasi kelembagaan petani, dan revitalisasi teknologi dan industri hilir. "Hal ini perlu kita dukung sesuai dengan kompetensi dan kapasitas kita masingmasing, karena tanpa bantuan kita semua reformasi agraria yang sedang dicanangkan pemerintah tidak akan berjalan maksimal," tukas dia. (ant)
“
Saya berkeyakinan jika sinergi antara para sarjana, industri, pemerintah, dan masyarakat maka kekhawatiran kita akan kelangkaan yang berujung krisis secara perlahan dapat hindari
“
Jakarta, Mata Borneo. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar mengatakan peran sarjana pertanian sangat penting untuk mengurangi impor pangan. "Peran dari para sarjana pertanian ini harus ditingkatkan. Mereka harus mau terjun langsung ke lapangan, dengan demikian impor bisa dikikis," ujar Marwan Jafar usai pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Persatuan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) di Jakarta. Peran sarjana pertanian, lanjut Marwan, sangat penting untuk mewarnai pertanian di Tanah Air. Oleh karenanya perlu diperkuat sistem sosial, kemasyarakatan, produksi dan perekonomian dari pertanian. "Saya kira dengan peran strategis sarjana pertanian, maka akan mampu menyelesaikan persoalan impor pangan," jelas dia. Marwan berharap semakin banyak sarjana dan ahli bidang pertanian kembali ke desa dan membangun desanya masingmasing dengan ilmu dan kompetensi yang dimiliki. "Saya berkeyakinan jika sinergi antara para sarjana, industri, pemerintah, dan masyarakat maka kekhawatiran kita akan kelangkaan yang berujung krisis secara perlahan dapat hindari." Dalam waktu dekat, lanjut dia, pihaknya akan melakukan nota kesepahaman dengan PSPI terutama dalam pengembangan sektor pertanian di wilayah pertanian. Sebelumnya, Kemendes PDTT juga melakukan kerja sama
Marwan Jafar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR SINTANG
Dukung Swasembada Pangan
Kodim 1205/STG Ikut Awasi Pupuk
DANRAMIL NANGA MAU SERAHKAN PUPUK KEPADA KETUA KELOMPOK TANI
Sintang, Mata Borneo. Guna mendukung pencapaian swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, personil jajaran Kodim 1205/ Sintang tidak hanya sebatas melaksanakan pendampingan kelompok tani dan masyarakat, namun juga pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, obat-obatan tanaman dan bibit tanaman. Hal itu diungkapkan Danramil Nanga Mau Peltu Sukarman, kepada Media ini usai menyerahkan pupuk dalam rangka program ketahanan pangan nasional di wilayah binaan Koramil Nanga Mau yang pada saat ini telah memasuki pemupukan. Menurutnya, pihaknya secara rutin ikut mengawasi ketersediaan pupuk dengan mengecek secara rutin ketersediaan stok pupuk bersubsidi. “Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui stok pupuk yang ada di toko maupun gudang. Sekaligus sebagai bentuk pengawasan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani. Dengan adanya pengawasan oleh anggota Babinsa diharapkan untuk penyaluran pupuk terutama pada saat Mata Borneo • Februari - Maret 2016
musim tanam bisa lebih tepat sasaran kepada petani, sesuai alokasinya.Selain itu juga untuk mencegah apabila ada oknum-oknum yang berusaha berbuat curang dengan tindakan penimbunan maupun penyelewengan terhadap pupuk bersubsidi,”ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan, komitmen dalam pendampingan dan pengawasan guna peningkatan ketahanan pangan bagi masyarakat petani terus dilakukan dan ditingkatkan. “Kegiatan pendampingan kelompok tani yang dilaksanakan oleh para Danramil dan Babinsa jajaran Kodim 1205/Stg, selalu diawasi kegiatannya baik secara data maupun meninjau langsung ke lapangan hasil pelaksanaannya oleh pihak Kodim 1205/Stg agar kegiatan lebih optimal sehingga menghasilkan produktifitas panen yang maksimal,” ujarnya. Danramil juga mengatakan pihaknya dalam pelaksanaan pro-
gram peningkatan produktifitasnya saat ini pada Rabu(27/1) pagi.melakukan pendampingan kepada pihak BP4KKP hal ini penyerahan pupuk. Kepada kelompok tani Natai Kemantan Tani asal Dusun Bongkal, Desa Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir. Pupuk yang diserahkan diantaranya pupuk bio tren 60 liter, round up 50 liter, regent 40 botol, DMA 6, 25 Botol pupuk tersebut diambil dari kios pertanian Kembang joyo yang terletak di Jalan MT.Haryono KM 4 Sintang, diserahkan langsung kepada ketua poktan, Abang Bondau.dengan luas lahan dikatakan Sukarman, ada 15 hektare. Pihaknya juga melakukan pendampingan terkait program padi Hazton jarak tanam 30 x 25 cm, dalam satu lubang 20 batang bibit padi, "Untuk material pupuk di sediakan oleh Dinas pertanian dengan yang diajukan poktan dan ditanda tangani oleh ketua poktan, PPL serta Babinsa diketahui oleh Kades,"pungkasnya. Sementara ketua kelompok tani kesempatan yang mengucapkan rasa terimakasihnya atas bantuan dan perhatian baik dari pemerintah kabupaten sintang maupun Kodim 1205,sehingga untuk lahan pertanian yang digarapnya agar tumbuh subur hingga panin sesuai yang diharapkan."Kami terimakasih atas perhatian dari pemerintah dan TNI telah membantu kami pemenuhan kebutuhan pupuk ini mudahmudahan hasil panin kami banyak, "katanya.(sus)
33
KABAR UTAMA
Landak - Mata Borneo. Beras Landak dari hasil panen para kelompok tani sudah mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat, bahkan surplus dan telah dijual dipasaran local dengan nama Beras Intan. Beras dihasilkan dari para Petani padi yang ditanam disawah maupun ladang diwilayah sekitar Kabupaten Landak , hingga kini lahan yang telah digarap seluas lima puluh dua ribu hektare (52000 ha) menyebar dibeberapa kecamatan dan bisa memproduksi padi rata-rata empat ton (4000 kg/ hektarenya).Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Landak Drs.Vinsensius,MM.A, ketika ditemui Mata Borneo ditemui diruang kerjanya Kamis (4/2) lalu. Dengan lahan pertanian seluas 52 ribu ha jika dikalikan 4 ton perhektarnya, berarti akan menghasilkan 20,8 ton sekali panen. Sedangkan kalau bisa panen tiga kali dalam satu tahun, akan menghasilkan 624 ton padi atau gabah pertahun setiap hektarnya. Dengan produksi yang demikian itulah di Kabupaten Landak, Berasnya sudah mencukupi keperluan untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Landak dan sisa bisa dijual ke pasaran. “Kita tidak hanya ngomong tetapi ini memang benar adanya, jika Kabupaten Landak sudah memproduksi beras sendiri dengan merek Beras “INTAN”, dan saat ini sudah beredar di pasar dan masyakat Landak, banyak yang sudah tahu dan sudah membeli beras INTAN produksi daerah sendiri dengan harga terjangkau, dengan kualitas tidak jauh beda dengan beras dari luar dan tanpa pengawet jadi sangat aman dikonsumsi” ujar Kadis Pertanian Landak ini, sedikit berpromosi. Ditahun 2016 ini, akan kembali mencetak sawah lagi seluas 4500 hektar, dimana pelaksananya adalah TNI, untuk kesepakatan kerjasamanya atau memori of understand-
merupakan program Upaya khusus (UPSUS) Ketahanan Pangan Nasional yang juga merupakan program kerja Pemerintah pusat yang dimotori Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bekerjasama dengan TNI. Baru beberapa waktu lalu, di awal bulan Februari tepatnya 2 Februari 2016 , dalam rangka program ketahanan pangan, telah dilakukan “Tanam Perdana” di Desa Kerohok Kecamatan Mandor di atas lahan seluas 232 ha yang dihadiri oleh Kementerian Pertanian. Masih di minggu yang sama awal bulan Feberuari pada hari Jumat, (5/2) juga telah dilakukan “Panen Perdana” dengan Bapak Bupati di desa Mamek dan di Desa Taas Kecamatan Menyuke. Kegiatan dan program seperti itulah yang terus dikerjakan oleh Dinas Pertanian, termasuk berkoordinasi
dan bersinergi dengan instansi terkait, sebagaimana yang diungkapkan Kadis, berikut :“ Untuk bagaimana teknik mengolah sawah,menyuburkan tanah dan bagaimana pengaturan air bagaimana cara memupuk supaya padi tumbuh subur dan berbuah banyak itu ada Badan yang menanganinya, banyak tenaga ahli yang dikelola dan dikendalikan oleh badan yang disebut Badan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K). Sedangkan untuk pemasaran produk pangan yang telah dihasilkan oleh petani, akan dibantu dikantor Ketahanan Pangan Kabupaten Landak dan khusus untuk pemasaran beras dilingkungan PNS disalurkan melalui sekretariat KORPRI Kabupaten Landak” ungkapnya. Berkaitan dengan pendanaan, Vinsensius mengungkapkan bahwa dana untuk pengembangan dan peningkatan sektor pertanian tanaman pangan dan holtikultura memang masih belum memadai. Karena berbicara mengenai Pangan,
ing (MOU)nya baru dimulai bulan ini. Kerjasama ini
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
13
KABAR SINTANG Sintang,Mata Borneo. Ia melanjutkan, dalam proses pengelolaannya, para pemilik lahan akan dibina secara intensif oleh Dinas Pertanian melalui petugas penyuluh lapangan (PPL). Mereka dikelompokkan dalam 160 kelompok tani (Poktan) yang telah ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sintang Nomor 37 tahun 2008, tentang Penetapan Kelompok Tani Penerima Bantuan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) pada program peningkatan ketahanan pangan satuan kerja Dinas Pertanian Kabupaten Sintang (03) Tahun Anggaran 2008, tertanggal 15 April 2008. Adanya pengelompokan itu, para petani diharapkan akan lebih mudah mengakses bantuan pemerintah. Bahkan, Dinas Pertanian sendiri telah menyiapkan bantuan berupa benih padi unggul Siherang sebanyak 100 ton dan 16 ton pupuk urea, 48 ton NPK dan 80 ton pupuk organik. “Bantuan ini akan disalurkan kepada para petani melalui kelompok-kelompok tani,” imbuh Arbudin. Dikatakanya lagi, adanya peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Sintang merupakan bukti bahwa pembangunan sektor pertanian yang tengah digalakkan pemerintah bukanlah isapan jempol belaka. “Pemerintah siap menampung hasil pertanian. Kalau perlu, pemerintah akan menganggarkan dana untuk membeli gabahgabah petani dengan harga yang pantas,” tukasnya. Meskipun ada beberapa lokasi pertanian sempat terserang hama, seperti tikus, wereng, dan walang sangit, tetapi secara keseluruhan hasil panen padi untuk musim tanam akhir 2014 di panen awal tahun 2015 lalu di Kabupaten Sintang, tetap menggembirakan, karena panen yang dilakukan para petani di wilayah Kecamatan Dedai, Kelam,Tebelian, Kayan Hilir dan Hulu serta beberapa kecamatan lainnya yang merupakan sentra padi Kabupaten Sintang
32
berjalan sesuai dengan yang diharaapkan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Sintang- Ir. Arbudin M.Si di ruang kerjanya belum lama ini. Dikatakannya,perolehan padi dari jenis unggul yang dihasilkan pare petani berkisar 3 s/ d 5 ton per ha nya, hama yang terjadi sebelumnya sempat mengkhawatirkan para petani, tetapi berkat bimbingan dan langkah cepat para petani didamping para penyuluh lapangan dan TNI yang bahu membahu panen dapat terlaksana dengan baik. Menyinggung tentang program Nasional Ketrahanan pangan nasional, Ir Arbudin mengatakan, untk tahun musim tanaam Gadu 2015 petani di Kabupaten Sintang akan melakukan penanaman di lahan seluas 200 ha yang tersebar diberbagai kecamatan, dengan melibatkan TNI dan Polri untuk melaksanakan pengawasan terkait dengan keberadaan pupuk nantinya, "Peran TNI dan Polri di dalam mendukung Program Nasional Ketahanan Pangan di Kabupaten Sintang sangat besar terutama dalam pengamanan ketersedia-
an dan pengamanan pupuk petani, sehingga hasil panen masyarakat dapat tercapai" ujar Arbudin. Ditambahkan, untuk tahun 2015 ini peningkatan produksi padi Kabupaten diharapakan meningkat 10 persent jika di bandingkan tahun sebelumnya.(Sus)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR UTAMA tidak hanya padi/beras , tetapi juga termasuk jagung, kedelai dan lain-lain. Untuk itu direncanakan pada tahun 2016 ini akan dikembangkan tanaman umbi-umbian seperti ubi kayu, ketela,keladi,keribang dan sukun dan yang mengandung karbohydrat namun tidak mengandung lemak tidak mengandung korestrol. Di tahun 2016 ini juga kita galakan program yang disebut “Mina Padi” selain menanam padi, memelihara ikan dan menanam sayur ditempat atau lahan yang sama. Sedangkan untuk kebutuhan pangan berupa daging, Dinas pertanian juga telah mengelola dan mengembangkan ternak sapi yang tersebar di 13 kecamatan, kegiatan dalam bentuk gaduh ternak sapi ini telah berjalan, sedangkan ternak kambing masih terbatas karena dana belum mencukupi, namun akan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan dana yang ada. Disamping memelihara padi untuk konsumsi masyarakat, petani juga memelihara ternak dan ikan sebagai pasokan untuk gizi dan protein. Ikan yang telah dibudidayakan jenisnya beragam, seperti ikan mas, ikan mujair, ikan lele, ikan nila dan lain-lain semuanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Kepala Dinas Pertanian ini juga mengungkapkan, bahwa beberapa kecamatan yang desa-desanya merupakan sentra produksi padi, telah ada yang menolak Raskin (Beras Untuk Orang Miskin) diantaranya adala Desa Andeng, Desa Senakin, Desa Gombang di Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Sompak, Kecamatan Mandor, serta Kecamatan
Karangan. Harapan kedepan, khususnya disektor pertanian, kita berusaha mendukung dan mewujudkan RPJMD Kabupaten Landak Tahun 2012 - 2016 (Perda no 9 Tahun 2012). VISI: Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing. MISI: Mewujudkan: Peningkatan Kualitas SDM, Pembangunan Industri yang berbasis agro dan mineral, Peningkatan ekonomi rakyat berkelanjutan melalui pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, Pembangunan prasarana wilayah, Pelestarian lingkungan hidup dan ketahanan budaya, Tata Kelola pemerintah yang baik. Untuk mewujudkan visi misi tersebut, kita yang bergerak disektor pertanian, tentunya menyiapkan pangan yang berkualitas, sehingga kebutuhan pangan dan gizi masyarakat di Kabupaten Landak khususnya dapat terpenuhi dengan baik.
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Landak, Evi Yuvenalis,SH, menilai bahwa kinerja Dinas Pertanian di tahun anggaran 2015 lalu sangat baik, karena beberapa program yang dicanangkan untuk mendukung visi misi pemerintahan kabupaten yang diusung oleh Bupati Landak DR.Drs.Adrianus
Seperti kata pepatah, “Perut Kenyang Pikiran Tenang, dengan makan makanan yang berkualitas dan bergizi, tentunya akan membuat tenaga dan otak menjadi cerdas, sehingga mampu bersaing di era pasar bebas ASEAN yang sedang berjalan saat ini. Tentunya disamping produksi pangan yang terus meningkat, kesejahteraan petanipun turut meningkat “imbuhnya. (Amat Dasa)
Asia Sidot,M.Si telah terwujud seperti sudah adanya beras merek INTAN. “Dengan adanya beras INTAN melalui program dinas pertanian, membuktikan apa yang telah dicanangkan oleh Bupati itu sudah nyata dan terwujud” Demikian kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Landak Evi Yuvenalis kepada Mata Borneo ditemui di ruang kerjanya Senin (1/2) lalu. Disamping itu, menurut Evi, Distan juga bergerak cepat guna mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan, seperti lancarnya proses memberi bantuan alat-alat pertanian kepada para kelompok petani seperti; handtraktor, power BACA LANJUTAN HAL 40
14
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR SINTANG
KOMBINASI GAS - BENSIN
Karya SMK Muhammdiyah Kabupaten Sintang Sintang, Mata Borneo. Satu lagi catatan prestisius dari anak bangsa yang patut diacungi jempol. SMK Muhammadiyah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah berhasil menciptakan sebuah inovasi yang berbeda. Siswa SMK Muhammadiyah ini dapat mengembangkan teknologi mobil yang mampu mengkombinasikan dua jenis bahan bakar sekaligus yakni gas dan bensin. Seperti apakah sistem pemanfaatan bahan bakar pada mobil tersebut. Kepala SMK Muhammadiyah Sintang, Sofian, mengatakan jika modifikasi mobil bahan bakar gas dan minyak ini dilakukan berdasarkan kerja sama yang dirintis dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jadi pihak LIPI yang merancang mengenai rangkaian sistem yang akan dipergunakan baru kemudian siswa-siswa SMK tersebut yang mengaplikasikannya dalam sebuah
STAF AHLI BUPATI SETDA SINTANG MELOUNCHING MOBIL BBG DIDAMPINGI KETUA MUHAMMADIYAH SINTANG DAN KEPALA SMK MUHAMMADIYAH
KEPALA SMK MUHAMMADIYAH SAAT MENJELASKAN CARA KERJA MOBIL BBG
mobil. SMK Muhammadiyah Sintang adalah SMK pertama di tanah air yang sudah menjalin kerja sama dengan LIPI untuk dapat menciptakan teknologi dual bahan bakar. Model kerja sama ini adalah untuk saling melengkapi antar keduanya dimana LIPI mempunyai rangkaian sistem yang luar biasa bagaimana cara memanfaatkan kedua bahan bakar tersebut pada sebuah mobil serta siswa-siswa SMK yang mampu memindahkan hipotesis percobaan. Mata Borneo • Februari - Maret 2016
Mobil yang menjadi ajang ujicoba tersebut yang pertama adalah Toyota Avanza, lalu sekarang mereka sedang sibuk untuk mencoba menerapkan sistem ini pada salah satu mobil besutan Kia. Kepala Progam Otomotif Teknik dan Rekayasa SMK Muhammadiyah Sintang, Suarno, menjamin apabila inovasi yang dilakukan para siswanya ini termasuk aman untuk digunakan. Sistem ini otomatis berhenti setelah bahan bakar gas habis maka akan langsung berpin-
dah menggunakan bahan bakar minyak. “Pada saat sistem bahan bakar gas bekerja pada mesin maka sistem bahan bakar minyak akan mati dengan sendirinya. Fungsi utamanya terletak pada bahan bakar gas, sementara itu bahan bakar minyak hanya bersifat komplementer saja pada saat gas habis pada saat mobil masih melaju dijalanan,” ujar Suarno. Dijelaskan Suarno, Mobil BBG tersebut mampu menempuh perjalan hingga 56 km. menggunakan Gas 3 Kg. "Itu mobil BBG dengan bahan bakar gas 3 Kg," katanya saat saat Acara lauching mobil BBG karya Inovatif SMK Muhammadiyah Sintang di Gedung Pancasila, Jumat. Pihaknya mengklaim, penggunaan gas dan bensin untuk mobil aman. Setelah sistem bahan bakar gas mati, mobil akan beralih menggunakan bahan bakar minyak secara otomatis. "Pada saat sistem bahan bakar gas bekerja pada mesin, maka sistem bahan bakar minyak tidak bekerja. Bahan bakar minyak itu masih digunakan hanya untuk mengantisipasi pada saat gas habis ketika kendaraan itu dikendarai," ungkapnya.(Sus)
31
KABAR UTAMA
DORONG PRODUKSI PANGAN
BP4K Kerahkan Penyuluh Peran Penyuluh sangat penting dan berguna dalam upaya meningkatkan Produksi Pangan, baik itu tanaman palawija, ternak maupun tanaman padi. Khusus produksi padi, dengan diberi penyuluhan para petani akan lebih memahami tentang bagaimana cara mengolah tanah areal petanian persawahan, bagaimana mengairi sawah, bagaimana teknik memupuk dan menanam agar padi tumbuh subur dan hasil produksi meningkat. Demikian kata Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Landak Paiman,S.IP kepada Mata Borneo di kantornya, beberapa waktu lalu. Dikatakan juga oleh Paiman, bahwa Badan Pelaksana Penyluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (BP4K) yang dipimpinnya, melakukan kegiatan berupa penyuluhan di wilayah k pertanian di desa-desa yang tujuannya adalah Merobah perilaku sikap dan keterampilan yang pada akhirnya bertujuan peningkatan produtivitas pertanian. Dengan meningkatnya tekhnologi pertanian secara luas dan pada gilirannya berpengaruh pada peningkatan produktifitas usaha tani dari petani sehingga berpengaruh kepada peningkatan tarap hidup petani.. “Kita BP4K berkedudukan di Kabupaten sedangkan BP3K/ BPP berkedudukan di 13 Kecamatan dan sudah ada balainya”jelas
Paiman,S.IP Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Perkebunan Kabupaten Landak Paiman. Badan Penyuluh Pertanian,perikanan dan Kehutanan (BP4K) mendukung sepenuhnya program Bupati melalui Dinas Pertanian sebagai Intasi induk yang memprogramkan ketahanan pangan untuk Kabupaten Landak dan hasil penyululuhan dari para penyuluh saat ini Kabupaten Landak banyak terdapat lumbung padi yang tersebar dibeberapa kecamatan-kecamatan di kabupaten Landak. Sampai saat ini Kabupaten Landak memiliki 101 penyuluh pertanian PNS, 36 honorer, 11 penyuluh perikanan dam 1 penyuluh Kehutanan. Dalam rangka menyikapi kurangnya tenaga penyuluh pertanian dan perikanan di Kabupaten Landak kita telah membentuk penyuluh pertanian swadaya berjumlah 25 orang, penyuluh perikanan swadaya 10 orang. Mereka diambil dari kelompok tani yang bisa menjadi perpanjangan tangan atau mitra penyuluh pertanian dan perikanan di lapangan mengurus 1.656 kelompok tani yang telah terdata hingga bulan Desember 2015 lalu. (Amat Dasa)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
15
KABAR SEKADAU
Tahapan pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sekadau memasuki babak akhir. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sekadau melaksanakan sidang paripurna istimewa kesatu masa persidangan kedua tahun 2016 tentang pengumuman penetapan Bupati-Wakil Bupati terpilih belum lama ini. Sekadau, Mata Borneo. Ketua DPRD Sekadau Albertus Pinus dalam sambutanya mengatakan, berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undangundang Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU Pasal 160 Ayat tiga (3) menyatakan bahwa pengesahan pengangkatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati serta pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih dilakukan berdasarkan penetapan calon terpilih oleh KPU Kabupaten, Kota yang disampaikan oleh DPRD Kabupaten, Kota kepada Menteri melalui Gubernur. Sehubungan dengan surat surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor 100/140/ SJ tentang pengesahan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/Wakil Gubernur,
30
Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil secara serentak. “Kalau yang lalu, prose pelantikan dilakWalikota dan surat edaran Gubernur Kalimantan Barat nomor 100/125/Pem-A perihal sanakan di DPRD Sekadau oleh Guburnur, pengesahan pengangkatan dan pember- kali ini kita belum dapat petunjuk teknis hentian Bupati dan Wakil Bupati. Dengan ini, pelantikan, dikarenakan pemilu ini dilakDPRD Sekadau mengumumkan penetapan sanakan secara serentak. Yang menjadi pertanyaan apakah proses pasangan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Sekadau adalah Rupinus SH, M. Si pelantikan dilaksanakan DPRD atau sebagai Bupati terpilih dan Aloysius sebagai dilaksanakan di tingkat provinsi, atau di Wakil Bupati terpilih di tiga dapail pemilihan pusat, yang jelas sampai saat ini kita tunggu imformasi lebih lanjut” papar kabupaten Sekadau. Selain itu, Pinus juga meminta agar ketua DPRD Sekadau Albertus Pinus. (*) Menteri Dalam Negeri memberikan petunjuk teknis untuk mekanisme pelantikan Bupati-Wakil Bupati terANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN pilih, mengingat PemiPRODUK/ IKLAN DI SANGGAU DAN SEKADAU KAMI BANTU SOLUSINYA lu Bupati-Wakil Bupati, DI MAJALAH MATA BORNEO Gubernur-Wakil GuDENGAN HARGA SUPER MURAH” bernur dan WalikotaSEGERA HUBUNGI: ANTONIUS SUTARJO Wakil Walikota tahun BIRO KABUPATEN SANGGAU HP. 0821 4831 5969 2015 dilaksanakan Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR UTAMA produksi untuk mengelola cadangan pangan dan penguatan modal masyarakat kelompok tani. Sementara Lembaga penguatan modal masyarakat (LPM) di fokuskan pada kelompok-kelompok lumbung pangan masyarakat yang sudah dibangun dari sumber dana DAK (Dana Alokasi Khusus), untuk ini sudah ada kelompok yang mendapat bantuan modal. Tepatnya ada 11 kelompok penguatan modal, jelas Suwardi. Untuk cadangan pangan, diungkapkan oleh Suwardi, bahwa dari APBD ada program cadangan pangan, ini merupakan kewajiban bagi Kabupaten untuk menganggarkan cadangan Kabupaten sebanyak 200 ton. Kabupaten Landak cadangan pangan yang tersedia tahun 2013 sebanyak 39.140 kg dan sudah di distribusikan pada daerah-daerah yang mendapat bencana banjir, sisa yang ada di-
Dalam hal urusan pangan, maka Kabupaten Landak untuk ketahanan pangannya sudah mapan, baik dalam hal ketersediannya maupun pendistribusiannya, demikian yang disampaikan Suwardi, selaku kepala kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Landak, kepada Mata Borneo, ketika ditemui beberapa waktu lalu. Aktivitas kantor yang dipimpinnya adalah Menghendel kegiatan ketahanan pangan supaya fokus baik dari memantau distribusinya, maupun mengamankan cadangan pangannya dan juga mengikuti program-program pusat yang sesuai dengan TUPOKSI sehingga program pusat dapat disesuaikan ke kabupaten. Seperti percepatan keanekaragaman konsumsi pangan melalui KRPL (Kawan Rumah Pangan Lestari) dengan kelompok-kelompok tani penataan perkarangan yang menanam tanaman sayuran, buah-buahan dan sebagainya, ada delapan (8 gapoktan) yang telah dibina. Selanjutnya ada penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat, difokuskan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan), telah ada sejak tahun 2009-2016 di daerah sentra
16
gudang sebagai cadangan masih ada 130 kg, tahun 2015 dianggarkan 8.399 kg dan tahun 2016 lebih kurang 15 ton. Selanjutnya, menurut Suwardi, sampai saat ini sudah ada 2 gapoktan yang mendapat bantuan Race Melling Unit (RMU) unit penggilingan padi, yaitu di Kecamatan Menjalin dan Kecamatan Mandor. Pada Tahun 2015 ada 15 unit dari sumber dana DAK yang tersebar di Kabupaten Landak
yakni: Dusun Tauk Desa Engangin Kecamatan Air Besar,Desa Sumedang Kecamatan Kuala Behe, Desa Selange Kecamatan Meranti, Desa Pakumbang Kecamatan Sompak, Desa Sebangki Kecamatan Sebangki, Desa Nangka Kecamatan Menjalin, Desa Garu Kecamatan Mempawah Hulu, Desa Banying Kecamatan Sengah Temila, Desa Pare kecamatan Air Besar, desa Sebaka Kecamatan Air Besar,desa Saham Kecamatan Sengah Temila, Dusun Mandor Kecamatan Mandor, Desa Bagak Kecamatan Menuke, Desa Ringo Rojok Kecamatan Banyuke Hulu dan Desa Songga Kecamatan Menyuke. Berkaitan dengan Beras bermerek “Beras Intan” yang telah beredar dipasaran dan mulai familiar di masyarakat, dijelaskan oleh Suwardi, bahwa beras ini memang sudah lama tersedia, namun baru-baru ini dijual bebas dipasaran terutama dalam kota Ngabang. Beras Intan ini berasal dari kelompok-kelompok tani (gapoktan) yang telah diberdayakan oleh Kantor Ketahanan Pangan. Kepala Kantor Ketahanan Pangan ini juga menghimbau kepada masyarakat petani (kelompok-kelompok tani) untuk menjual hasil produksinya kepada gapoktan-gapoktan yang sudah diberdayakan dan menghimbau kepada gapoktan yang mendapat bantuan modal untuk menggunakan modal yang diberikan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan agar ketersediaan pangan di Kabupaten Landak semakin terjamin. Sedangkan untuk harga gabah musim panen saat ini; harga gabah kering panen (GKP) Rp.4200-4500, gabah kering simpan Rp.4500-5000, gabah kering giling Rp.5500-5600 lebih tinggi dari harga standar nasional,tandas Suwardi. (Amat Dasa)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR SEKADAU
Ajak Generasi Muda Belajar Teknologi Sekadau, Mata Borneo. Camat Sekadau Hilir, Hermanto, mengingatkan kaum muda atau generasi muda agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan belajar dan memahami ilmu dan teknologi yang kini berkembang pesat dan digunakan untuk kepentingan positif.
“
generasi muda harus bangkit, bukan sekadar menunggu atau melihat orang maju. "Tapi kita harus bekerja seperti slogan Presiden terpilih kita, Kerja dan Kerja
“
HERMANTO
Camat Sekadau Hilir "Saya masih muda dulu, tak malu untuk kerja serabutan. Sekarang jika ada waktu
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
luang saya masih biasa membantu di bengkel teman buka tambal ban mobil di kayu lapis, kalau tidak percaya tanya saja ke sana. Jangan gengsi dalam hidup ini, malu karena hal yang tidak membuat malu akan membuat kita malu seumur hidup," kata Camat Sekadau Hilir, Hermanto di Sekadau. Dia melanjutkan, ilmu dan teknologi pada zaman dahulu hanya sebatas radio telekomunikasi tapi sekarang video call juga sudah bisa dari kamar. "Salah cerita salah bahasa anda bisa terlena, jadi IT yang berkembang digunakan untuk hal-hal positif dan sebaik mungkin, seperti untuk belajar atau menambah ilmu bukan untuk hal-hal yang negatif," katanya. Oleh karena itu, generasi muda harus bangkit, bukan sekadar menunggu atau melihat orang maju. "Tapi kita harus bekerja seperti slogan Presiden terpilih kita, Kerja dan Kerja. Jangan orang maju, kita malam jalan di tempat, jadi bergaul sebaik-baiknya bukan bergaul asal bergaul," katanya. (*)
29
SUARA INTAN
Perlu saudara-saudari pahami, mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam suatu pemerintahan dimana semuanya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan, serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Landak baik untuk jangka panjang, menengah maupun pendek, dimana saudara-saudarilah yang bertugas membantu mewujudkan visi-misi tersebut Bertempat di Aula Bupati Kabupaten Landak, Bupati DR. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si, melantik 122 Pejabat, terdiri dari 33 Orang Pejabat Administrator dan 89 orang Pejabat Pengawasa dilingkungan Pemerintah Kabupaten Landak, Rabu (10/2). Dalam sambutannya bupati menyampaikan bahwa pelantikan Pejabat Administrasi di lingkungan Pemkab Landak ini adalah suatu momentum yang sangat penting artinya, Pertama, karena pelantikan ini menempatkan PNS dalam jabatan-jabatan adminstrasi, khususnya jabatan administrator dan jabatan Pengawas. Adapun para pejabat yang dilantik sebagian merupakan promosi dan mutasi pada level jabatan yang setingkat, serta ada beberapa karena perubahan Nomenklatur sebagai akibat perubahan struktur dari beberapa satuan kerja perangkat daerah. Kedua, karena pelantikan dilakukan pada masa transisi dari UU nomor 8 Tahun 1974 Jo. UU No 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok kepegawaian ke UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. “Perlu saudara-saudari pahami, mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dalam suatu pemerintahan dimana semuanya
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
ditujukan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan , serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Landak baik untuk jangka panjang, menengah maupun pendek, dimana saudara-saudarilah yang bertugas membantu mewujudkan visi-misi tersebut” ujar bupati. Bupati juga mengingatkan bahwa kinerja birokrasi dan PNS selalu mendapat
17
KABAR BENGKAYANG Mata Borneo, Bengkayang. Pemerintah RI benar-benar membantu para petani yang ada di Indonesia khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang. Pada 2015 kemarin mendapatkan empat unit tosa. Ir. Jonathan Peno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang mengatakan, pihaknya 2015 lalu mendapat bantuan dari Kementrian Pertanian RI. "Sebanyak empat unit tosa kita dapat. Duanya telah diserahkan kepada kelompok tani," beber Peno ditemui diruang kerjanya. Ia melanjutkan, kelompok tani yang diserahkan tersebut khusus yang menanam tanaman cabe. Sedangkan sisanya masih di Dinas Pertanian. Diakui Peno, tidak sembarangan menyerahkan kendaraan tosa dari Kementrian Pertanian RI kepada kelompok tani. Selain kelompok tani tersebut terdaftar berdasarkan SK Bupati Bengkayang, juga para anggota kelompok tani menanam tanaman cabe. Bukan berarti hanya sekali saja nanam cabe namun berkelanjutan. "Ini merupakan salah satu ransangan dari Pemerintah RI khususnya Kementrian Pertanian RI kepada petani khususnya di Kabupaten Bengkayang," jelasnya.
Distan Dapat Bantuan Empat Unit Tosa
KADISTAN KABUPATEN BENGKAYANG MENUNJUKKAN BANTUAN TOSA DARI KEMENTRIAN PERTANIAN 2015.
Bukan hanya bantuan kendaraan tosa saja diberikan oleh Kementrian Pertanian RI, namun
masih ada handtractor, pupuk, bibit dan pestisida yang diperuntukan kelompok tani. (yopi)
Lahan Poktan Wajib Ada Titik Koordinat
Jonathan Peno Mata Borneo-Bengkayang. Kabupaten Bengkayang yang terdiri dari 17 kecamatan dan 122 desa/kelurahan serta luasnya sama dengan pulau Bali, mayoritas penduduknya bermata pencaharian petani. "Kelompok Tani berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkayang sebanyak 1015 poktan," beber Ir. Jonathan Peno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang ditemui
28
diruangkerjanya. Ia melanjutkan, dalam satu kelompok tani terdiri dari 25 orang. Banyaknya poktan di Kabupaten Bengkayang, pihaknya harus berusaha adil dan selalu memantau dilapangan apakah kelompok tani tersebut aktif atau pasif. Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang telah memerintahkan Upt BPPPK setiap kecamatan untuk memantau dan memberikan penyuluhan kepada petani khususnya yang masuk dalam kelompok tani. Kedepannya, sesuai dengan aturan perundang-undangan yang terbaru bahwa kelompok tani saat ini wajib memiliki lahan dan ada titik koordinat lahan pertaniannya. "Kita telah membelikan GPS sebanyak 17 unit untuk Upt BP3K tahun ini sehingga mereka menentukan titik koordinat setiap lahan kelompok tani. Yang tidak ada titik koordinatnya tidak akan diberikan bantuan," tegas Peno. Bahkan, aturan sekarang lebih diperketat lagi oleh pemerintah pusat dimana kelompok tani wajib terdaftar dan berbadan hukum. Namun ini masih diperdebatkan disejumlah wilayah karena dalam pembuatan badan
hukum sangat mahal sekali. Kelompok tani pasti banyak yang tidak mampu membuat badan hukum. Kedepannya apakahSurat Keputusan Bupati Bengkayang terhadap 1015 kelompok tani berlaku atau tidak apabila tidak membuat badan hukum kelompok tani, Peno tidak mengetahuinya karena sebagai bawahan harus mengikuti perintah pemerintah pusat khususnya Kementrian Pertanian RI. Selain itu, Kementrian Pertanian selain bekerjasama dengan TNI untuk mewujudkan nawacita Presiden Jokowidodo, juga menggaet Kepolisian dalam menggerakkan petani menanam.TNI, dan Polri menjadi pendamping petani dan mereka juga diberi honor pendamping. Selain itu, Kepala Upt di 17 kecamatan akan diberikan bantuan kendaraan roda dua untuk menunjang kinerja mereka dilapangan. (yopi)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
SUARA INTAN PELANTIKAN PEJABAT ADMINISTRATOR PEJABAT PENGAWAS
sorotan dari masyarakat, karena itu Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang pada intinya bertujuan untuk semakin mengefektifkan kerja birokrasi dan semakin menekan biaya operasional birokrasi dengan tujuan membuat para PNS menjadi lebih profesional dan akuntabel dalam pekerjaannya. “Terkait dengan reformasi birokrasi maka saya ingin kita semua, agar dapat memahami makna reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap system penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan atau organisasi, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Bila kita telah memahami makna reformasi birokrasi ini secara utuh maka diharapkan akan tumbuh perilaku birokrasi yang diharapkan oleh masyarakat” kata Bupati. Selanjutnya Bupati menjelaskan beberapa perubahan yang ingin dicapai oleh reformasi birokrasi, yaitu kualitas pelayanan, perbaikan pola pikir atau Mindset, serta budaya kerja atau culture set aparatur, yang pada akhirnya akan mengarah pada 4 (empat) sasaran yang ingin dicapai oleh reformasi birokrasi, yaitu; 1). Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik 2). Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme 3). Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan public kepada masyarakat 4). Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja Birokrasi Khusus kepada para pejabat administrator dan pejabat pengawas yang baru dilantik, bupati berpesan agar para pejabat bekerja sesuai dengan sungguh-sungguh dan professional sesuai bidang tugas masing-masing dalam rangka mendukung Tupoksi satuan kerja perangkat daerah dimana ditempatkan, guna mendukung pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten Landak. (HUMAS)
18
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR BENGKAYANG
Mata Borneo-Bengkayang. Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang mengikuti visi dan misi pemerintah pusat khususnya nawacita Presiden RI Jokowidodo dalam hal swasembada pangan capaian 2017 yang dimulai sejak 2015. Ir. Yonathan Peno, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang mengatakan, patokan swasembada pangan ada tiga komoditì yakni beras, jagung dan kedelai. Khusus padi, 2016 ini target nasional sebanyak 78 juta ton yang didistri-
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
busikan oleh sentra pangan setiap provinsi di Indonesia, salah satunya Kalbar. "Jatah Kalbar pada 2016 sebanyak 1650.000ton. Sedangkan Kabupaten Bengkayang dalam setahun minimal sebanyak 166225 ton padi," beber Peno ditemui diruang kerjanya. Ia melanjutkan, untuk jagung secara nasional sebanyak 24 juta ton, sedangkan Kalbar sebanyak 200ton. Kabupaten Bengkayang ditargetkan produksi jagung 60 persen atau 150 ton. Dijelaskan Peno, permasalahan di Kabupaten Bengkayang ialah produksi per hektar. Secara nasional per hektar sebanyak lima ton sedangkan di Bengkayang hanya mencapai tiga koma enam ton sampai empat ton produksi padi. Samahalnya dengan jagung dibawah nasional per hektarnya.
Kabupaten Bengkayang memiliki potensi lahan pertanian untuk jagung. Pada 2015, sebanyak 1500 hektar lahan hanya ditanam sebanyak 47ribu hektar. "Ini akibat banyaknya alih fungsi lahan menjadi sawit dan lada," bebernya. Ia merincikan, kawasan yang alih fungsi lahan jagung menjadi sawit atau lada ialah Kecamatan Seluas, Tujuh Belas, dan Sanggau Ledo. Sedangkan Kecamatan Monterado dan Samalantan ubah fungsi lahan jagung menjadi PETI. Untuk ketahanan pangan, Kabupaten Bengkayang harus meningkatkan lahan dan produksi minimal dari tiga ton per hektar menjadi tiga koma lima ton perhektar. Menurunnya produksi jagung dan padi di Kabupaten Bengkayang juga diakibatkan elnino dan serangan hama kemudian banjir. "Bengkayang salah satu kabupaten di Kalbar yang menutupi kebutuhan beras kabupaten lain," ungkapnya. Peno sangat bersyukur sekali bahwa petani yang ada di Kabupaten Bengkayang walaupun hasil panen padi tidakuntuk dijual namun untuk stok hidup mereka selama setahun itu sudah membantu pemerintah. Saat ini, petani di Kabupaten Bengkayang selain menanam padi sawah juga padi ladang, karet, lada, sawit, dan palawija lainnya. Apabila harga salah satu komoditi menurun seperti harga karet, bisa ditutupi dengan harga lada dan sawit serta jagung. "Makanya wajar petani di Kabupaten Bengkayang tidak terpengaruhi dengan krisis global," ucapnya. (yopi)
27
POLITIK
Hotman Paris Hutapea selaku Kuasa hukum Hary Tanoesoedibjo membantah tuduhan bahwa kliennya telah mengancam jaksa penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Agung, Yulianto. Menurut Hotman, pesan singkat dari Ketua Umum Partai Perindo tak mengandung ancaman. Sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri dengan tuduhan ancaman lewat pesan singkat. Namun Hotman menduga jaksa yang menerima pesan singkat itu membuat intonasi ancaman sendiri. "Memang benar adanya SMS yang dikirimkan. Tapi bahasa dari SMS adalah bahasa idealisme tidak mengancam, kalau memang itu ancaman berarti semua politisi kita yang jadi gubernur, menteri harusnya masuk penjara. Karena mereka setiap kampanye akan seperti itu," kata Hotman di kawasan Jakarta Pusat. Hotman menambahkan, akan segera memberikan tindakan tegas karena pihaknya merasa sudah sangat dirugikan. Terlebih dengan adanya pelaporan terkait pesan singkat yang dikirimkan Hary Tanoesoedibjo. "Itu oleh kejaksaan bahkan secara resmi disebutkan seolah-olah mengancam di Komisi III DPR bahkan ramairamai buat la-
poran polisi ke Bareskrim. Atas dasar itulah Hary Tanoesoedibjo berpendapat sudah terlalu mengalah. Maka saya ditunjuk dalam waktu dekat akan membuat laporan balik kepada oknum kejaksaan yang oleh Hary Tanoesoedibjo dianggap mencemarkan," tambahnya. Sebagai informasi, Yulianto pada Kamis, 28 Januari 2016, melaporkan Hary Tanoesoedibjo ke Bareskrim setelah menerima pesan singkat yang diduga sebuah ancaman. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo dan juga bos Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo, melaporkan Jaksa Agung HM Prasetyo terkait pencemaran nama baik ke kantor Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jumat 5 Februari 2016. T a k hanya Politikus Partai NasDem itu yang dilaporkan, tapi penyidik Kasubdit Tin-
Hary Tanoesoedibjo Mata Borneo • Februari - Maret 2016
Hotman Paris Hutapea Kuasa hukum Hary Tanoesoedibjo dak Pidana Korupsi dari Kejaksaan Agung, Yulianto, juga ikut dilaporkan. Yulianto turut dituding melakukan pencemaran nama baik. "Saya melaporkan Pak Prasetyo dan Yulianto atas pencemaran nama baik, pasalnya juga sudah jelas. Jadi yang saya sesalkan saya dilaporkan dan diberitakan saya mengancam padahal saya engga mengancam," kata Hary di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hary menegaskan, pesan singkat yang dilayangkan kepada Yulianto merupakan misi politiknya dalam memberantas masalah korupsi dan masalah sosial yang ada di Tanah Air. "Saya menyampaikan itu, malah dianggap saya mengancam. Justru saya mengharapkan dapat dukungan, kalau misalnya Indonesia harus dibersihkan dari hal yang tidak baik, contohnya Jaksa Agung," ujar Hary. Laporan Hary Tanoe tertuang dalam dalam LP/134/II/2016/Bareskrim Polri, dengan terlapor Yulianto, waktu kejadian tanggal 28 dan 29 Januari 2016. Sementara itu laporan nomer LP/135/II/ 2016/Bareskrim tertuang dengan terlapor Jaksa Agung HM Prasetyo, waktu kejadian tanggal 20 Januari 2016. Laporan tersebut terkait tindak pidana pencemaran nama baik, keterangan palsu, dan fitnah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, 311 KUHP atau Pasal 27 Ayat 3 UU Republik Indonesia Nomer 11 tahun 2008 tentang ITE. (net)
19
KABAR SANGGAU RITUAL ADAT MUDAS TANAH AWALI PEMBUKAAN LAHAN PERTANIAN DI DESA LALANG KECAMATAN MELIAU
Sanggau, Mata Borneo. Bagi warga masyarakat di Dusun Lalang Kecamatan Meliau, tradisi mudas tanah (ritual adat sebelum membuka lahan dalam jumlah besar) sudah turun temurun dilakukan masyarakat sejak zaman nenek moyang. Hingga saat ini, tradisi tersebut masih terus dilakukan warga dengan maksud agar panen mereka berhasil. Ritual adat Mudas tanah yang dilakukan masyarakat untuk mendukung berlangsungnya launcing cetak sawah seluas 285 hektar yang disaksikan Kepala Distankanak Sanggau, John Hendri, Danramil Meliau, Peltu Sukiman, Waka Zidam Czni (Cop Zeni) Kodam XII/Tanjung Pura, Letkol M Sjarif, Camat Meliau, beserta Muspika Kecamatan Meliau. Program cetak sawah merupakan program Presiden untuk ketahanan pangan yang pelaksanaannya diserahkan kepada TNI dan Dinas Pertanian, Perikanan dan peternakan (Distankanak) Sanggau. Acara ritual ini juga dihadiri sekitar ratusan warga Desa Lalang yang tampak antusias dengan program cetak sawah tersebut. Dukun Kampung yang memotori acara ritual adat Mudas Tanah, Medek (40), mengatakan, dilaksanakannya ritual Mudas tanah tersebut untuk meminta izin atau memberi tahu kepada leluhur bahwa kita akan berkerja. “Untuk keselamatan bagi yang berkerja dan Kampung, memang sudah tradisi kalau kita mau bongkar hutan harus izin
26
sama yang kuasa, begitu lah istilahnya, ” katanya, usai melakukan pomang (baca) ritual adat Mudas tanah, Selasa (2/2). Dikatakannya, kearifan lokal tradisi Mudas tanah memang ada sejak zaman nenek moyang, turun temurun hingga sekarang dan masih tetap dilaksanakan. “Selesai acara ritual Mudas tanah ini boleh langsung berkerja, tidak ada pantangannya, kecuali ritual yang bukan Mudas tanah biasanya ada pantangan, ” bebernya. Kepala Distankanak Sanggau, John Hendri menyampaikan, program cetak sawah ini berkerjasama dengan TNI AD. “TNI yang akan mendampigi program ini, artinya sudah mitra kita, dalam rangka menuju ketahanan pangan sesuai perintah Presiden, ” ujarnya. Ia menyampaikan, Bulan Juni mendatang, pekerjaa cetak sawah ini harus sudah selesai semuanya dan tahun ini juga harus ditanam juga padi. “Kita akan diberikan benih dan pupuk, sementara yang mengerjakanya TNI, keseharian bapak ibu nantinya akan lihat baju loreng di lokasi sawah itu. seberapa luas tanah petani yang di cetak untuk sawah sebesar itu lah hasilnya, artinya murni untuk petani semuanya, ”pungkasnya. John Hendri berpesan untuk lokasai sawah nantinya harus bersih sebelum ditanami padi. Artinya tidak ada lagi kayu atau tunggul yang ada disetiap petak sawah. Karena ini konsep sawah modern yang setiap petak sawahnya seluas 100 meter kali 100 meter. “Untuk mempermudah alat untuk tanam
padi tersebut, panen juga menggunakan mesin. Mulai sekarang harus sudah ada batas-batas kepemilikan tanah antara petani yang satu dengan yang lainnya, ”pesan John Hendri. Ia menambahkan, setiap empat petak sawah kedepan akan dibarengi dengan Jalan usaha tani (JUT) untuk mempermudah petani dalam mengurus sawah. Selain itu akan disediakan saluran sehingga sawah tetap mendapatkan air. “Saya harap, apabila tanah dilalui JUT, kalau pun diambil kiri kanan sedikit tolong direlakan saja. Itu kan untuk mempermudah petani juga, ” tegasnya. Pada kesempatan itu, Ia juga mengimbau, bagi warga yang tanahnya sudah menjadi lahan sawah untuk tidak alihkan fungsinya untuk tanaman komoditi lain. “Saya tegaskan jangan sampai ada yang alih fungsikan lahannya setelah kita cetak sawah tersebut. Biasa Kades beserta tokoh masyarakat setempat bisa membuat regulasi supaya tidak ada yang melanggarnya, ” ujarnya. Kepala Desa Lalang, Akom mendukung program pemerintah untuk ketahanan pangan. Program ini merupakan rahmat yang kita terima dengan senang hati. “Selama ini kita banyak mengalami kendala yang berkaitan dengan pertanian. Semoga dengan adanya cetak sawah ini bisa menjadi swasembada pangan sesuai dengan keinginan pak presiden,” ujarnya.(iin) Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR PERTANIAN
Jakarta, Mata Borneo. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras naik sebesar 0,77% selama Januari 2016. Dikarenakan bobot yang cukup besar, maka memberikan andil terhadap inflasi sampai dengan 0,03%. BPS menyarankan pemerintah harus segera siapkan antisipasi. Oleh sebab itu, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution meminta operasi pasar perlu segera dilakukan dalam waktu dekat. Sebelumnya, di awal Januari memang sudah dilakukan operasi pasar, akan tetapi dirasa belum cukup untuk menekan harga. "Sebetulnya sudah ada operasi pasar di awal Januari, mungkin memang harus ada lagi dalam waktu dekat," jelas Darmin di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2/2016). Darmin menjelaskan, penyebab kenaikan harga beras adalah kelanjutan dari dampak el nino beberapa waktu lalu. Selain itu, dipicu pula ulah para spekulan yang mendorong kenaikan harga. "Itu lebih banyak karena kekeringan yang muncul belakangan. Biasalah ada orang spekulasi, nyobanyoba," imbuhnya. Di samping itu, Darmin mengakui persoalan mendasar dari tingginya harga beras adalah rantai distribusi yang terlalu panjang. Baik yang datang dari tempat penggilingan maupun importir sampai ke tangan konsumen. Ini akan ditangani secara bertahap. "Kalau itu memang harus ditangani, itu secara bertahap, karena itu benar-benar dari petani sampai pasar itu panjang dan nggak efisien," kata Darmin Persoalan ini juga membuka ruang untuk para spekulan melancarkan aksinya. Darmin mengakui rumitnya menyelesaikan persoalan tersebut, sehingga tidak bisa dalam waktu cepat. "Jadi mata rantai yang panjang itu lebih buka orang untuk berspekulasi. Nah bagaimana caranya, walaupun itu nggak mudah harus kita cari jalan menghentikan rantai distribusi itu," terangnya. (int)
20
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR MELAWI
Melawi, Mata Borneo. Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) seperti Provinsi Kapuas Raya (PKR) sudah diujung tanduk, dan tinggal menunggu Pihak eksekutif dalam hal ini Dirjen Otonomi Daerah, Kemendagri menyelesaikan penyusunan , grand design penataan daerah. Hal terebut disampaikan, Anggota DPR RI Dapil Kalbar, H. Sukiman. Menurutnya, hal itulah yang sangat penting, guna terealisasinya pemekaran daerah termasuklah PKR. Sukiman menegaskan bahwa DPR khususnya Komisi II, sudah berkomitmen, untuk memperioritaskan, pembahasan 87 Daerah Otonomi Baru (DOB) khususnya yang sudah mendapatkan Ampress. Hanya saja lanjutnya, saat ini, pemerintah belum menuntaskan gran design penataan daerah. “Kita sebenarnya sejak November, sudah mendorong, agar grand desing ini harus segera diselesaikan pemerintah. Karena disinilah dapat terjabarkan, design besar,penataan daerah seluruh Indonesia ini,” Ujarnya Sukiman menjelaska, penetapan DOB, memang membutuhkan proses. Apalagi saat ini,sudah bergantinya pemeritahan. Dari. Segi politik dan kebijakan,tentu ada perubahan. Namun terkait DOB ini menurutnya pemerintah tinggal menyelesaikan PP penataan daerah. “Jadi ada dua PP yang harus diselesaikan. Kemedagri dalaam hal Dirjen otonomi daerah. Pertama, grand design besar penataan daerah, dan tentang penataa daerah,” jelasnya. DOB ini lanjutya memangharus asuk gran design Indonesia , 2010 sampai 2025.Artinya disana terinci berapa jumlah Provinsi dan Kabupaten di Indonesia ini,yang dinginkan. “Grand design ini, harus melalui kajian dibentuk tim khusus indevenden dari Kemendagri. Didalamnya akan termuat, berapa arget
ideal, provinsi Kabupaten atau kota,” jelasnya. Politis PAN ini menjelaskan,jika gran design ini sudah diselesaikan, maka selanjutnya program Kemendagri terkait, DOB ini, harus disesuaikan denga kemampuan APBN dan APBD. “Jadi berimbas kesana. Bukan soal mau-mauan. Jadi ini menyangkut finansial negara. Jangan sampai menggebu-gebu, tapi nanti pendanaanya, habis bayar gaji. Pembagunan tidak ada,” ungkapnya. Kemudian dalam prosesnya juga harus menyesuaikan perubahan undang-undang, tentang Pemerintahan daerah perubahan UU32 tahun204 dengan UU Nomor 23 2014. “Bahwa, daerah DOB iniharus dimulai dari daerah persiapan. Melalui PP yang dikeluarkan Kemendagri. Inilah yang sedang ditunggu teman-teman di daerah,” jelasnya. Ini dipahami,jangan sampai maksudnya baik, tetapi menimbulkan polemik baru. Sehingga yang tadinya bertujuan membuat DOB malah membuat masalah baru. Artinya ini harus clear diikuti norma da undang-undang terbaru. “Meski melihat syarat dalam undangundang ini berat. Tapi teman-
teman di DPRD sudah sepakat, mana yang sudah mendapatkan Ampres di Era SBY dulu, ini yang akan kita prioritaskan,” ungkapnya. (wan)
ANDA INGIN BERLANGGANAN MAJALAH MATA BORNEO DAN PEMASANGAN PRODUK/ IKLAN DI NANGA PINOH KAMI BANTU SOLUSINYA
DI MAJALAH MATA BORNEO
DENGAN HARGA SUPER MURAH SEGERA HUBUNGI: DARA JUANTI BIRO KABUPATEN MELAWI HP. 0812 5749 8789
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
25
INTERNASIONAL
PBB Serukan Hentikan Praktik Sunat Anak Perempuan
Mata Borneo – Badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengurusi anak-anak, Unicef, kembali menyerukan untuk menghentikan aktivitas sunat atau mutilasi genital bagi anak perempuan di dunia. Dari catatan Unicef di 30 negara, saat ini tak kurang dari 200 juta anak perempuan dan wanita dewasa telah mengalami mutilasi genital atau sunat. Dari jumlah itu, 44 juta anak dilaporkan masih berusia di bawah 14 tahun telah menjadi korban praktik mutilasi genital. Kondisi ini terjadi di Gambia sebanyak 56 persen dan Mauritania 54 persen. Sementara untuk korban dengan rentang usia 15-49 tahun, sebagian besarnya terjadi di Somalia sebanyak 98 persen, Guinea 97 persen, dan Djibouti 93 persen. Sedangkan di Indonesia, menyasar pada anak perempuan dengan usia 11 tahun ke bawah. Setidaknya mencapai 50 persen dari total perempuan di Indonesia. "Bahkan di sebagian besar negara, mayoritas gadis dipotong (kelaminnya) sebelum mencapai ulang tahun kelima mereka," tulis Wakil Direktur Eksekutif Unicef Geeta Rao Gupta dalam laporan Unicef yang diterbitkan Jumat 5 Februari 2016. Unicef menilai, praktik mutilasi genital atau sunat kepada kaum perempuan adalah pelanggaran hak. Sebab itu, Unicef mengimbau seluruh pemangku kepentingan di negaranegara untuk membantu menghilangkan praktik tersebut. "Dalam setiap kasus, mutilasi genital melanggar hak anak dan perempuan. Beberapa bentuk (mutilasi) di beberapa wilayah, melibatkan risiko kesehatan yang mengancam jiwa," kata Gupta. (net)
21
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
KABAR MELAWI
TAUFIK KETIKA MENYEMPATKAN DIRI MELIHAT KONDISI TARI SEBELUM DI BAWA KE KAMPUNG HALAMANNYA DI DESA KERANGAN PURUN KECAMATAN SAYAN.
RSUD Soedarso Tak Mampu Tangani Pasien
Melawi, Mata Borneo. Tari Saputri (5) seorang bayi malang yang menderita kelainan dikepala bagian kirinya sejak lahir, dipulangkan ke kampung halamannya, setelah tiga hari dirawat dan ditangani dokter Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso Pontianak, hingga pihak rumah sakit menyatakan tidak mampu menanganinya. Taufik satu di antara relawan, koordinator penggalangan dana, bersama rekan-rekan, menyempatkan,diri melihat kondisi Tari, sebelum dibawa kedua orag tuannya, ke kampung halaman. “Kedua orang tua Tari memang pasrah. Dariketerangan dokter di RSUD, Soedarso Pontianak, tidak dapat mengambil tindakan operasi benjolan dikepala Tari, karena tempurung kepalayajuga beradad di area itu. Kemarin kami sempatkan menjenguk, di Nanga Pinoh, sebelum dibawa ke kampung,” ungkapnya. Taufik mengatakan,dengan kondisi demikian, memang alternnatif, Tari dibawa ke RSCM Jakarta. Inipun belum tentu, bisa ditangani, sementara pihak keluarga sendiri, tergolong tidak mampu. “Bahkan katanya
24
dokter mengatakan memang harus dibawa ke luar negeri,” ungkapnya. Penyakit yang mungkin langka diderita Bayi malang Tari Saputri yang berusia 5 bulan, memantik empati, sejumlah kalangan masyarakat. Sementara ironisnya pemerintah daerah belum,melakukan tindakan apapun. Meski berbagai upaya, sudah dilakukan untuk menyembuhkan Tari namun kedua orang tuanya, tidak memiliki pilihan, selain membawa kembali bayi mereka. kekampung halaman di Desa, Kerangan Purun, Kecamatan Sayan. Bagi donatur sekiranya ingin membantu dapat, melalui nomor rekening, 7095911336 Bank Syariah Mandiri (BSM) atas nama Janudin atau menghubungi kerabat Dedi H a r t o n o . 082148440984. Melihat kondisi ini, Taufik bersama, Gerakan Pemuda Juang Melawi (GPJM), menggalang dana ban-
tuan setidaknya meringankan beban orang tua bayi Tari, yang tergolong tidak mampu. “Kedua orang tuanya petani biasan,” imbuhnya. Mendapati informasi apa yang diderita, Tari pihaknya kemudian bersama pemuda, dari BEM STKIP Melawi, kemudian OSIS Madrasah Aliyah, dan beberapa komunitas, menggelar simpatik turun ke jalan dan persimpangan. Hasilnya akan kurang lebih. Rp 8 juta dan yang terkumpul akan mereka salurkan ke rekening orang tua Tari. “Ini wujud rasa empati kita, melihat kondisi bayi. Kalau kita meihatnya memang sedih rasanya,” pungkasnya. (*)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
TEKNOLOGI
Pertanian Berbasis Robot Segera Lahir Mata Borneo – Dikutip dari Science Alert, Jumat, 5 Februari 2016, melalui teknologi robot yang ada saat ini, Spread mengatakan proses yang masih melibatkan tangan manusia hanya pada tahapan penanaman benih. Jadi praktis setelah itu, mulai dari penyiraman benih sampai panen
22
tanaman dilakukan oleh mesin robot. Sebuah perusahaan Jepang mengaku siap membuat pertanian yang nyaris tanpa melibatkan tenaga manusia. Perusahaan bernama Spread itu berambisi menciptakan pertanian yang berbasis robot, sehingga proses awal sampai akhir pertanian itu tak melibatkan tenaga petani. Spread memilih penerapan pertanian berbasis robot ini yaitu penanaman selada. Diharapkan jika pertanian otonom ini nantinya sudah penuh beroperasi, maka akan lebih efektif, sebab diperkirakan cara ini bisa menghasilkan 30 ribu kepala selada per hari. Perwakilan Spread, Koji Morisada mengatakan gagasan pertanian otonom berbasis robot ini memang mengusung efektivitas. Salah satu keuntungan sistem ini, kata Morisada, yaitu robot bisa bekerja tanpa kenal waktu dan saat itu juga, dan tidak ada tuntutan pembayaran lembur seperti saat pada lahan dikerjakan pada petani konvensional. Robot juga fleksibel misalnya dalam menjalankan pekerjaan yang tergolong berisiko dan melelahkan. Keuntungan lainnya, sistem ini tak butuh area lahan yang makan tempat, sebab pertanian selada ini dirancang menggunakan model lahan bertingkat, pada rak-rak tertentu. Spread berharap pertanian yang dijalankan robot akan memangkas penggunaan energi serta biaya untuk tenaga manusia. Diketahui saat ini, sejumlah bisnis di Jepang yang menggunakan robot dalam lingkungan kerja sudah kian tumbuh dan tentunya mendongkrak ekonomi bisnis tersebut. Nah, selain soal efektivitas, sistem pertanian berbasis robot ini juga mempertimbangkan hasil tanaman atau pertanian yang bebas dari racun kimia. Perusahaan itu menyebutkan akan menjalankan pertanian selada yang bebas pestisida. Jadi selada yang dihasilkan akan punya lebih banyak beta karoten dibanding pertanian selada yang menjalankan sistem pertanian konvensional. "Di masa depan, akan menjadi susah untuk terus (mendapatkan) makanan yang aman hanya dengan menggunakan pertanian konvensional, karena pertumbuhan cepat populsi dan perubahan lain," kata Chief Executive Officer (CEO) Spread, Shinji Inada. Diketahui beta karoten merupakan antiaoksidan yang sudah banyak dikenal dan membantu tumbuh memproduksi vitamin A. Inada mengatakan perusahaan yakin misi mereka untuk menciptakan inovasi itu bisa mengatasi perubahan pada teknologi dan keahlian pertanian bagi generasi masa depan. Guna mewujudkan gagasan pertanian robot, Spread akan menggunakan lahan seluas 4400 meter persegi. Dijadwalkan terobosan teknologi pertanian ini bisa diterapkan dalam dua tahun ke depan. Nanti pada 2017 diperkirakan, benar-benar terwujud. (net) Mata Borneo • Februari - Maret 2016
IKLAN
KESEHATAN
Resep Kuno Asal Jerman
Ampuh Kurangi Kolesterol Tinggi Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh, dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk menghindari terjadinya kolesterol tinggi. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk, sedangkan jenis kolestrol HDL merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh sendiri adalah sekitar 160–200 mg. Tetapi jika Anda memiliki kadar LDL tinggi, bisa menggunakan resep berikut ini yang berasal dari Jerman. DI mana resep ini telah digunakan selama berabad-abad, sebagai pengobatan untuk banyak penyakit dari aterosklerosis, kolesterol tinggi dan kelelahan dan infeksi. 6 Tanaman Pembersih Ginjal yang Mudah Ditemukan Anda hanya perlu empat bahan utama, untuk menyiapkan minuman ini. Di antaranya adalah 4 lemon organik (dengan kulitnya), 3-4 centimeter jahe atau 2 sendok makan. 4 siung bawang putih (besar), dan air . Untuk mempersiapankannya: Cuci lemon hingga bersih dan potong menjadi bagian-bagian cukup kecil. Kupas bawang putih. Ambil lemon, jahe dan bawang putih lalu blender sampai halus. Tuangkan campuran dalam panci dan tambahkan air. Didihkan sambil diaduk terus. Stelah itu biarkan dingin. Ketika sudah dingin, saring cairan dan tuangkan dalam botol atau toples. Alasan Lemon dan Madu Jadi Obat Batuk Paling Ampuh Minum satu gelas pada waktu perut kosong atau dua jam sebelum makan selama 3 minggu. Setelah awal minggu ketiga, hentikan, dan mulai kembali lagi pada minggu keempat. Anda dapat menambahkan beberapa madu untuk mempermanis ramuan ini, jika Anda tidak menyukai rasanya. Anda akan merasakan efek positif dari obat ini selama tiga minggu pertama. Anda akan merasa segar, lebih berenergi dan segar kembali. Ramuan ini sangat menakjubkan, dan efektif juga menghancurkan batu ginjal serta memperlancar peredaran darah. (net)
Mata Borneo • Februari - Maret 2016
23