2015
Market Intelligence: PRODUK MAKANAN HALAL, KERAJINAN DAN FURNITUR INDONESIA DI PASAR JEPANG Atase Perdagangan Tokyo
[KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Daftar Isi Kata Pengantar
2
I.
Pendahuluan
3
1.1
Potensi Produk Makanan Halal di Pasar Jepang
3
1.2
Potensi Produk Kerajinan di Pasar Jepang
5
1.3
Potensi Produk Furnitur di Pasar Jepang
6
II. Informasi Pasar 2.1
9
Pangsa Pasar Eksportir Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur ke Jepang
9
2.2
Pangsa Pasar Impor Produk Indonesia di Jepang
10
2.3
Analisa Pesaing
12
2.4
Kebijakan Impor Produk Makanan Halal, Kerajinan dan
2.5
Furnitur di Jepang
18
Hambatan
20
III. Strategi
23
3.1
Peluang yang Terlihat dari Analisa Pesaing
23
3.2
Strategi Peningkatan Ekspor Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur ke Pasar Jepang Tahun 2015-2019
24
Referensi
28
Lampiran I. Tarif Bea Masuk
29
1
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Kajian Market Inteligence: Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur Indonesia di Pasar Jepang" telah selesai disusun. Kajian market Intelligence ini dibuat untuk melihat dinamika perkembangan pasar dimana tingkat persaingan dengan negara pemasok utama lainnya, yaitu Australia, Brasil, China, Malaysia, dan Vietnam, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif. Selain informasi terkait kondisi terbaru pasar produk makanan halal, kerajinan dan furnitur di Jepang ini, kajian ini juga mencoba memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor produk makanan halal, kerajinan dan furnitur ini ke Jepang. Semoga kajian market intelligence ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi seluruh pihak terkait untuk menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk makanan halal, kerajinan dan furnitur ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan ke pasar Jepang pada khususnya.
Tokyo, Maret 2015
2
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Potensi Produk Makanan Halal di Pasar Jepang Menurut data dari Brand Research Institute, Inc., besar market produk halal di Jepang secara keseluruhan adalah sekitar US$ 919 juta. Jumlah penduduk muslim di Jepang diperkirakan sekitar 185 ribu orang, dengan komposisi 50 ribu orang Jepang, dan selebihnya adalah orang asing yang tinggal di Jepang. Market produk makanan halal di Jepang sangat dipengaruhi oleh jumlah pendatang asing ke Jepang, dan market produk makanan halal di Jepang ini diperkirakan akan terus meningkat dengan bertambahnya wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang. Gambar 1.1 menunjukkan grafik jumlah orang asing yang berkunjung ke Jepang pada tahun 2010-2014. Jumlah orang asing yang berkunjung ke Jepang sempat mengalami penurunan pada tahun 2011 akibat adanya bencana alam di Tohoku yang juga menghancurkan PLTN di Fukushima. Namun, jumlah pengunjung ke Jepang ini terus mengalami peningkatan sejak tahun 2012. Jumlah pengunjung ke Jepang pada tahun 2014 mencapai 13,4 juta orang, atau meningkat 29,4% dibanding tahun sebelumnya. Gambar 1.2 menunjukkan jumlah pengunjung ke Jepang dari Indonesia dan Malaysia pada tahun 2010-2014. Bertambahnya wisatawan dari kedua negara ini akan meningkatkan pertumbuhan market produk makanan halal di Jepang karena kedua negara memiliki komposisi penduduk muslim yang besar.
3
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Jumlah pengunjung ke Jepang dari Indonesia pada tahun 2014 tercatat 158.739 orang, atau meningkat 16% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, dari Malaysia tercatat 249.521 orang pada tahun 2014, atau meningkat 41,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah pengunjung ke Jepang dari kedua negara ini telah jauh melebihi jumlah penduduk muslim di Jepang.
Gambar 1.1 Jumlah Pengunjung ke Jepang Tahun 2010-2014 (Satuan: juta orang) Sumber: Japan Tourism Agency (diolah)
Gambar 1.2 Jumlah Pengunjung ke Jepang dari Indonesia dan Malaysia Tahun 2010-2014 (Satuan: ribu orang) 4
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Sumber: Japan Tourism Agency (diolah)
Gencarnya pemerintah Jepang mempromosikan pariwisata di Jepang dan mengundang wisatawan asing datang ke Jepang akan mendorong pertumbuhan market produk makanan halal di Jepang. 1.2
Potensi Produk Kerajinan di Pasar Jepang Produk kerajinan memiliki cakupan yang sangat luas. Menurut data dari Mizuho Research Institute, bila dilihat dari keseluruhan produk kerajinan (termasuk furnitur, produk kulit, dsb.), besar market produk kerajinan di Jepang mencapai lebih dari ¥ 10 trilyun. Tabel 1.1 menunjukkan HS code dari produk kerajinan yang menjadi cakupan kajian ini. Gambar 1.3 menunjukkan besar market impor pada tahun 2010-2014 untuk produk kerajinan yang tercakup dalam Tabel 1.1 ini. Besar market impor pada tahun 2014 adalah US$ 845,6 juta, atau menurun 2,5% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 1.1 Produk Kerajinan yang Menjadi Cakupan Kajian ini HS Code
Description
4419
Tableware and kitchenware of wood.
4420
Wood marquetry & inlaid wood; caskets and cases or cutlery of wood.
4602
Basketwork, wickerwork & other articles made from plaiting materials.
6911
Tableware, kitchenware, of porcelain/china.
6912
Ceramic tableware, kitchenware, other than porcelain/china.
7418
Copper table, kitchen, household articles.
8306
Bells/gongs, ornaments; picture frames, mirrors of base metal.
5
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 1.3 Besar Market Impor Produk Kerajinan di Jepang Tahun 2010-2014 (Satuan: juta USD) Sumber: ITC (diolah) Pada tahun 2014, market share produk kerajinan dari Indonesia hanya sebesar 2,91%. Dilihat dari besar market impor di Jepang yang lebih dari US$ 800 juta, potensi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor untuk produk kerajinan ini dapat dikatakan masih cukup besar. 1.3
Potensi Produk Furnitur di Pasar Jepang Produk furnitur memiliki market yang cukup besar di Jepang. Gambar 1.4 menunjukkan besar market di Jepang khusus untuk home furniture yang terdiri dari meja, kursi, lemari, ranjang, sofa, dan meja makan. Besar market pada tahun 2013 diperkirakan senilai ¥ 921,6 milyar.
6
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Tabel 1.2 menunjukkan produk furnitur yang menjadi cakupan kajian ini. Gambar 1.5 menunjukkan besar market impor produk furnitur di Jepang dalam lima tahun belakangan ini. Market impor produk furnitur di Jepang pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 4,3 milyar. Pada tahun 2014, market share produk furnitur dari Indonesia hanya sebesar 4,9%. Dilihat dari besarnya market impor di Jepang yang memiliki nilai sebesar US$ 4,3 milyar, potensi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor untuk produk furnitur ini dapat dikatakan masih cukup besar. milyar JPY
Gambar 1.4
Market Home Furniture di Jepang tahun 2009-2013 Sumber: Yano Research Institute (diolah)
7
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Tabel 1.2 Produk Furnitur yang Menjadi Cakupan Kajian ini HS Code 940130 940140
940151
940159 940161 940169 940171 940179 940180 9403
Deskripsi
Description
Tempat duduk berputar yang dapat diatur tingginya Tempat duduk selain dari tempat duduk taman atau perlengkapan perkemahan, dapat diubah menjadi tempat tidur Tempat duduk dari tanaman beruas, osier, bambu atau bahan semacam itu: Dari bambu atau rotan Tempat duduk dari tanaman beruas, osier, bambu atau bahan semacam itu: Lain-lain Tempat duduk lainnya, dengan rangka kayu: Diberi lapisan penutup Tempat duduk lainnya, dengan rangka kayu: Lain-lain Tempat duduk lainnya, dengan rangka logam: Diberi lapisan penutup Tempat duduk lainnya, dengan rangka logam: Lain-lain Tempat duduk lainnya Perabotan lain dan bagiannya.
Swivel seats with variable height adjustment Seats other than garden seats or camping equipment, convertible into beds Seats of cane, osier, bamboo or similar materials: Of bamboo or rattan Seats of cane, osier, bamboo or similar materials: Other Other seats, with wooden frames: Upholstered Other seats, with wooden frames: Other Other seats, with metal frames: Upholstered Other seats, with metal frames: Other Other seats Other furniture and parts thereof.
Gambar 1.5 Besar Market Impor Produk Furnitur di Jepang Tahun 2010-2014 (Satuan: milyar USD) Sumber: ITC (diolah)
8
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
BAB II INFORMASI PASAR 2.1
Pangsa Pasar Eksportir Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur ke Jepang (1) Produk Makanan Halal Produk makanan halal memiliki cakupan yang luas, namun karena belum ada data statistik yang dikhususkan untuk produk makanan halal ini, maka data mengenai pangsa pasar eksportir produk makanan halal juga belum tersedia. (2) Produk Kerajinan Gambar 2.1 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk kerajinan ke Jepang pada tahun 2014. Lima negara eksportir utama produk kerajinan ke Jepang adalah China (72,1%), Vietnam (5%), Thailand (4,4%), Indonesia (2,9%), dan Filipina (1,9%). Other (13,7%) Filipina (1,9%)
China (72,1%)
Indonesia (2,9%) Thailand (4,4%)
Vietnam (5%)
Gambar 2.1
Pangsa Pasar Eksportir Produk Kerajinan ke Jepang Tahun 2014
9
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
(3) Produk Furnitur Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk furnitur ke Jepang pada tahun 2014. Lima negara eksportir utama produk furnitur ke Jepang adalah China (52,4%), Vietnam (12,5%), Taiwan (5,9%), Malaysia (5,3%), dan Indonesia (4,9%)
Other (19%) China (52,4%)
Indonesia (4,9%)
Malaysia (5,3%)
Taiwan (5,9%)
Vietnam (12,5%)
Gambar 2.2 2.2
Pangsa Pasar Eksportir Produk Furnitur ke Jepang Tahun 2014
Pangsa Pasar Impor Produk Indonesia ke Jepang (1) Produk Makanan Halal Belum tersedia data mengenai pangsa pasar impor produk makanan halal dari Indonesia ke Jepang. (2) Produk Kerajinan Gambar 2.3 menunjukkan grafik perubahan nilai impor dan pangsa pasar impor produk kerajinan dari Indonesia di Jepang pada tahun 2010-2014.
10
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Nilai impor dari Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,8% pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya, namun karena market impor produk kerajinan di Jepang mengalami penyusutan sebesar 2,5% pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya, pangsa pasar Indonesia di Jepang mengalami peningkatan dari 2,86% pada tahun 2013, menjadi 2,91% pada tahun 2014.
Gambar 2.3 Perubahan Nilai Impor dan Pangsa Pasar Impor Produk Kerajinan dari Indonesia di Jepang tahun 2010-2014 (3) Produk Furnitur Gambar 2.4 menunjukkan grafik perubahan nilai impor dan pangsa pasar impor produk furnitur dari Indonesia di Jepang pada tahun 2010-2014. Nilai impor dari Indonesia mengalami penurunan sebesar 7,05% pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya, yang diikuti dengan menyusutnya pangsa pasar Indonesia di Jepang dari 5,3% pada tahun 2013, menjadi 4,9% pada tahun 2014.
11
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 2.4 Perubahan Nilai Impor dan Pangsa Pasar Impor Produk Furnitur dari Indonesia di Jepang tahun 2010-2014 2.3
Analisa Pesaing (1) Produk Makanan Halal Salah satu produk makanan halal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah produk daging. Bila mengamati toko-toko di Jepang yang khusus menjual produk halal, cukup banyak toko yang menjual produk daging ayam dari Brasil dengan brand Seara, Sadia, dan Frangosul. Gambar 2.5 menunjukkan contoh-contoh produk dari Brasil ini. Selain itu, banyak toko yang menjual produk processed chicken dari Perancis dengan brand Doux. Gambar 2.6 menunjukkan contoh produk Perancis ini. Selain itu, ada juga perusahaan-perusahaan Jepang yang mengimpor produk daging dari Australia, lalu menggunakan brand yang dikeluarkan oleh perusahaan Jepang tersebut. Sebagai contoh, brand “Hajji Baba” yang digunakan oleh Spice House Co., Ltd., dan brand “Sindbad” yang digunakan oleh Rasha Co., Ltd.
12
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 2.5 Produk-Produk Daging Ayam dari Brasil
Gambar 2.6 Produk Processed Chicken dari Perancis
13
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 2.7 menunjukkan contoh produk beef mince dari Australia dengan brand “Hajji Baba.” Gambar 2.8 menunjukkan contoh produk beef boneless cut dari Australia dengan brand “Sindbad.”
Gambar 2.7 Produk Beef Mince dari Australia
Gambar 2.8 Produk Beef Boneless Cut dari Australia
14
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan yang tepat dengan importir yang sudah memiliki jalur distribusi ke pasar produk makanan halal di Jepang
merupakan
kunci
keberhasilan
berkembangnya
pasar
untuk
produk-produk dari Brasil, Perancis dan Australia ini. Di sisi lain, upaya pemerintah Australia untuk menurunkan tarif bea masuk produk daging sapi melalui Japan-Australia EPA, juga menjadi pendorong peningkatan ekspor Australia ke Jepang untuk produk makanan halal. (2) Produk Kerajinan Gambar 2.1 menunjukkan bahwa China merupakan negara pesaing yang memiliki pangsa pasar di Jepang yang sangat besar, yaitu sebesar 72,1%. Satu hal yang menjadi keunggulan produk China adalah daya saing harga. Produk-produk kerajinan dari China dapat ditemui di toko-toko yang menjual produk dengan harga ¥ 108. Selain itu, keberadaan pabrik produk kerajinan di China yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan Jepang juga memberikan kontribusi yang penting terhadap besarnya nilai impor produk kerajinan dari China. Produsen Jepang ini membuat pabrik di China karena faktor labour cost yang murah. Pada Gambar 2.1, dapat terlihat juga bahwa Vietnam dan Thailand memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibanding Indonesia untuk produk kerajinan ini. Dapat diperkirakan bahwa keberadaan pabrik produk kerajinan yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan Jepang juga memberikan kontribusi terhadap besarnya nilai impor produk kerajinan dari Vietnam dan Thailand ini.
15
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Selain daya saing harga, nilai tradisi dan seni juga merupakan faktor yang penting untuk produk kerajinan. Sebagai contoh, produk kerajinan Celadon dari Thailand ini diterima di market Jepang sebagai produk yang memiliki nilai tradisi dan juga nilai seni yang tinggi. Gambar 2.9 menunjukkan produk buatan Thailand yang dijual melalui internet dengan harga ¥ 2.500.
Gambar 2.9 Produk Kerajinan Celadon dari Thailand Pendekatan ke importir yang memiliki jalur ke perusahaan retailer yang besar juga merupakan strategi peningkatan nilai ekspor ke Jepang untuk produk kerajinan ini. Produk-produk kerajinan dari China, Vietnam dan Thailand dapat ditemui di toko-toko besar seperti IKEA. (3) Produk Furnitur Gambar 2.2 menunjukkan bahwa China merupakan negara pesaing yang memiliki pangsa pasar di Jepang yang sangat besar, yaitu sebesar 52,4%. Sebagaimana produk kerajinan, hal yang sama dapat dikatakan mengenai produk furnitur ini, yaitu bahwa faktor daya saing harga dan keberadaan pabrik perusahaan Jepang di China merupakan penunjang nilai ekspor China ke Jepang. 16
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 2.10 menunjukkan contoh produk buatan China yang diproduksi di pabrik milik perusahaan Jepang. Perusahaan Jepang ini menjual produk produksi pabrik di China ini dengan memberi garansi 5 tahun. Perusahaan Jepang yang memproduksi produknya di China tidak selalu menargetkan pasar golongan menengah ke bawah, karena teknologi produksi dan manajemen produksi yang dibawa ke pabrik di China dapat menjamin kualitas produk untuk bersaing di pasar golongan menengah ke atas.
Gambar 2.10 Produk Furnitur Buatan China Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2, negara-negara pesaing lainnya yang memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibanding Indonesia untuk produk furnitur ini adalah Vietnam, Taiwan dan Malaysia. Sebagaimana China, perusahaan-perusahaan Jepang juga memiliki pabrik di ketiga negara tersebut. Gambar 2.11 menunjukkan contoh produk buatan Vietnam yang diproduksi di pabrik milik perusahaan Jepang.
17
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 2.11 Produk Furnitur Buatan Vietnam Selain memiliki pabrik di negara-negara pesaing, perusahaan-perusahaan Jepang juga memiliki mitra OEM di negara-negara pesaing tersebut, dimana pihak Jepang juga mengadakan kerjasama teknologi dengan perusahaan OEM di negara pesaing sehingga produk furnitur yang diproduksi oleh mitra di luar negeri dapat memenuhi standar kualitas dan desain yang diharapkan oleh market di Jepang. Keterbukaan negara pesaing untuk investasi Jepang, serta kesiapan perusahaan-perusahaan di negara pesaing untuk menjadi mitra perusahaan Jepang merupakan faktor penting yang menunjang peningkatan nilai ekspor negara-negara pesaing ke Jepang. 2.4
Kebijakan Impor Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur di Jepang (1) Produk Makanan Halal Tidak ada regulasi khusus untuk produk makanan halal di Jepang. Regulasi yang berlaku adalah regulasi yang berlaku secara umum untuk produk makanan.. 18
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
- Act on Domestic Animal Infectious Diseases Control. Berdasarkan Act on Domestic Animal Infectious Diseases Control, untuk produk-produk yang masuk dalam kategori designated quarantine item, misalnya processed chicken, pihak importir harus menyiapkan permohonan inspeksi impor dan inspection certificate yang dikeluarkan oleh
lembaga
pemerintah negara
asal produk, dan
menyerahkan dokumen tersebut ke kantor karantina hewan yang berada di bawah Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries. Pihak karantina akan mengeluarkan import quarantine certificate bila produk dinilai tidak akan menyebabkan penyebaran penyakit. - Food Sanitation Act. Berdasarkan Food Sanitation Act, importir harus melaporkan produk impornya dengan menyerahkan notification form for importation of foods, etc. kepada pihak karantina yang berada di bawah Ministry of Health, Labor and Welfare. Selain itu, importir harus menyerahkan surat keterangan mengenai kandungan produk, dan surat keterangan mengenai proses produksi produk yang diimpor. Bila diminta, importir juga harus dapat menyerahkan Certificate of Analysis. Selain itu, bila produk menggunakan food additive, perlu dipastikan bahwa produk tersebut tidak menggunakan food additive yang dilarang di Jepang. (2) Produk Kerajinan dan Furnitur - Import Trade Control Order. Bila produk kerajinan atau furnitur menggunakan bahan materi dari kayu, eksportir perlu memastikan bahwa produknya tidak menggunakan jenis kayu yang tercantum di list Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).
19
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
- Food Sanitation Act. Berdasarkan Food Sanitation Act, untuk produk-produk peralatan makan seperti piring, sendok, gelas, dan sebagainya, importir harus melaporkan produk impornya dengan menyerahkan notification form for importation of foods, etc. kepada pihak karantina yang berada di bawah Ministry of Health, Labor and Welfare. Food Sanitation Act ini juga memiliki aturan standar mengenai bahan materi yang digunakan untuk produk peralatan makan. Bila diminta, importir juga harus dapat menyerahkan Certificate of Analysis. (3) Custom Law. Tarif bea masuk yang berlaku untuk produk halal, kerajinan dan furnitur dari Indonesia tercantum pada Lampiran I. Untuk produk-produk yang masuk dalam kategori IJEPA A dan IJEPA B, eksportir perlu menyertakan certificate of origin dengan format IJEPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Selain itu, Custom Law juga berlaku untuk mencegah masuknya produk yang melanggar Intellectual Property Right, misalnya produk tiruan. 2.4
Hambatan Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk makanan halal, kerajinan dan furnitur ke Jepang adalah sebagai berikut. (a) Produk makanan halal buatan Jepang Mengingat besar pasar produk halal dunia yang diperkirakan sebesar US$ 2
trilyun, semakin banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang mengembangkan dan memproduksi produk-produk halal buatan Jepang.
20
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Selain untuk tujuan ekspor, perusahaan-perusahaan Jepang juga semakin gencar untuk menggarap pasar produk halal dalam negeri Jepang, karena semakin bertambahnya wisatawan asing yang datang ke Jepang. Wisatawan asing yang datang ke Jepang tentunya akan lebih tertarik untuk mengkonsumsi produk “made in Japan,” karena itu bertambahnya produk-produk makanan halal buatan Jepang ini akan menjadi pesaing untuk produk-produk impor. (b) Keikut-sertaan Jepang dalam Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPP). Saat
ini
Jepang
sedang
melakukan
perundingan
TPP
dengan
negara-negara yang tergabung dalam TPP ini. Keikut-sertaan Jepang akan memberikan keuntungan bagi negara-negara pesaing, terutama Australia, Malaysia, dan Vietnam. (c) Tarif bea masuk Masih banyak produk makanan halal, kerajinan dan furnitur dari Indonesia yang dikenakan tarif bea cukai. Besarnya tarif bea cukai akan mempengaruhi daya saing harga produk dari Indonesia dengan produk buatan Jepang. (d) Meningkatnya demand dalam negeri Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk makanan halal,
khususnya
produk
daging,
tentunya
akan
menjadi
penghambat
peningkatan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan.
21
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
(e) Melemahnya mata uang Yen terhadap USD. Kurs mata uang pada bulan Pebruari 2015 adalah 118,57 JPY/USD, sementara pada bulan yang sama tahun sebelumnya adalah 102,15 JPY/USD. Melemahnya mata uang Yen terhadap USD akan menaikkan harga produk impor tersebut ketika dijual di pasar Jepang. (f) Naiknya pajak konsumsi. Kenaikan pajak konsumsi di Jepang pada bulan April 2014 yang lalu dari 5% menjadi 8% memberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat Jepang.
Nilai
pengeluaran
konsumsi
rumah
tangga
pada
bulan
April
2014-Pebruari 2015 lebih kecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
22
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
BAB III STRATEGI 3.1
Peluang yang Terlihat dari Analisa Pasar a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk halal, kerajinan dan furnitur di Indonesia. b. Hubungan bilateral Jepang dengan negara pesaing Sejak tahun 2012, hubungan bilateral Jepang dengan China tidaklah baik. Kondisi ini sedikit banyak menimbulkan keengganan dari perusahaanperusahaan
Jepang
untuk
bertransaksi
dengan
China.
Selain
itu,
perusahaan-perusahaan Jepang yang saat ini bertransaksi dengan China pun banyak yang sedang mencari supplier di luar China karena isu-isu yang kurang baik mengenai produk dari China. Kondisi ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk mereguk share/pasar yang lebih besar di Jepang. c. Meningkatnya wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang terus meningkat sejak tahun 2012. Pemerintah dan perusahaan-perusahaan Jepang semakin menyadari pentingnya ketersediaan restoran-restoran halal seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang. Hal ini merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor produk makanan halal ke Jepang . 23
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
d. Reputasi produk Indonesia Produk-produk dari Indonesia dapat ditemukan di toko-toko produk halal di Jepang, maupun di situs-situs online shopping di Jepang. Sebagai contoh, produk Chili Sauce ABC dapat ditemukan di amazon.co.jp dan dipromosikan sebagai produk halal. Sebagaimana produk makanan halal dari Indonesia, produk kerajinan dan furnitur Indonesia juga dapat ditemukan di banyak toko dan juga situs-situs online shopping di Jepang. Hal ini mengindikasikan bahwa produk-produk dari Indonesia dapat diterima dengan baik oleh market Jepang. e. Keberadaan perusahaan Jepang di Indonesia Untuk produk kerajinan dan furnitur, beberapa perusahaan Jepang sudah membangun pabrik di Indonesia, dan mengimpor produk yang diproduksi di Indonesia ke Jepang. Keberadaan perusahaan Jepang di Indonesia menunjang peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. 3.2
Strategi Peningkatan Ekspor Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur ke Pasar Jepang Tahun 2015-2019 Dengan
melihat fenomena
secara umum
dan mempertimbangkan
peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan sebagai strategi untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk makanan halal, kerajinan dan furnitur di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Sejak tahun 2014, telah mulai diadakan Japan Halal Expo. Para pengusaha produk makanan halal di Indonesia perlu dihimbau dan didukung untuk ikut dalam pameran ini sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. 24
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Sementara itu, pameran-pameran terkait produk kerajinan dan furnitur, misalnya Gift Show, International Furniture Fair Tokyo, dan sebagainya dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Keikut-sertaan
perusahaan-perusahaan
Indonesia
dalam
pameran-
pameran ini perlu juga diiringi dengan konsep presentasi yang menarik. Perlu dipikirkan penggunaan jasa konsultan marketing di Jepang untuk membantu pelaksanaan presentasi yang dapat menarik minat pengusaha Jepang. b.
Meningkatkan jumlah perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia Pameran-pameran terkait produk makanan halal, kerajinan dan furnitur
dapat juga digunakan sebagai wadah mempertemukan pengusaha-pengusaha Jepang dengan pengusaha-pengusaha Indonesia. Tentunya pengadaan wadah khusus untuk matching seperti ini sebaiknya juga diadakan. Selain dari sisi investasi, pendekatan dengan perusahaan Jepang juga dapat dilaksanakan dengan tujuan memperkenalkan perusahaan-perusahaan di Indonesia yang dapat menjadi mitra OEM. c. Penyediaan kawasan industri. Tersedianya kawasan industri yang memiliki akses ke pelabuhan yang baik tentunya akan menjadi daya tarik bagi perusahaan asing untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Pembangunan kawasan industri perlu diiringi dengan pembangunan jalan yang baik antara kawasan industri dan pelabuhan, ketersediaan perumahan dan tempat sosialisasi bagi karyawan asing dan keluarga, serta kestabilan suplai listrik untuk menjamin kebutuhan listrik untuk proses produksi.
25
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
d. Mencetak desainer-desainer produk kerajinan dan furnitur. Perlu adanya kerjasama antara pengusaha, asosiasi terkait, serta pemerintah untuk mencetak desainer-desainer produk kerajinan dan furnitur yang dikenal oleh dunia internasional. Desainer-desainer muda perlu didukung untuk ikut aktif dalam kontes-kontes desain produk kerajinan dan furnitur di luar negeri. Usaha
ini
dapat
juga
diadakan
dengan
menjalin
kerjasama
dengan
lembaga-lembaga terkait di Jepang untuk memberi kesempatan kepada desainer-desainer muda untuk belajar di Jepang dan memahami trend yang ada di Jepang. e. Mempromosikan produk makanan halal, kerajinan dan furnitur Indonesia di media Jepang. Berbagai
macam
media
dapat
digunakan
untuk
mempromosikan
produk-produk dari Indonesia, produsen di Indonesia, sekaligus mempromosikan kesempatan investasi di Indonesia kepada perusahaan-perusahaan Jepang. Sebagai contoh, bila ingin dikenal oleh pengusaha-pengusaha furnitur di Jepang, produsen produk furnitur Indonesia dapat menggunakan koran industri furnitur di Jepang sebagai sarana promosi. Gambar 3.1 menunjukkan contoh koran industri furnitur di Jepang. Pengusaha-pengusaha Indonesia perlu dihimbau dan didukung untuk menggunakan berbagai macam media di Jepang sebagai sarana promosi.
26
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Gambar 3.1 Koran Industri Furnitur di Jepang f.
Negosiasi tarif bea masuk Peninjauan kembali isi IJEPA merupakan kesempatan yang baik untuk
mengusahakan pengurangan/pembebasan tarif bea masuk produk makanan halal, kerajinan dan furnitur dari Indonesia ke Jepang. Produk-produk yang telah memiliki nilai ekspor yang besar ke Jepang sebaiknya diprioritaskan karena produk-produk tersebut telah terbukti memiliki pasar di Jepang. g. Investasi Indonesia di Jepang
Langkah yang agresif untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke Jepang dapat dilakukan melalui investasi Indonesia di Jepang, misalnya dengan mendorong pengusaha-pengusaha di Indonesia mendirikan restoran halal di Jepang yang akan menggunakan produk-produk dari Indonesia. 27
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
REFERENSI Brand Research Institute, Inc. http://www.tiiki.jp/ East Japan Economic Research Institute Association. http://eri.or.jp International Trade Center. http://www.trademap.org JETRO. http://www.jetro.go.jp Measures to Ensure Food Safety. http://www.mhlw.go.jp/english/policy/health-medical/food/dl/pamphlet.pdf World Tariff. http://worldtariff.com
28
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
Lampiran I. Tarif Bea Masuk Produk Makanan Halal, Kerajinan dan Furnitur dari Indonesia HS Number 0201 0201.10.000.+ 0201.20.000.+ 0201.30.010.+ 0201.30.020.+ 0201.30.030.+ 0201.30.090.+ 0202 0202.10.000.+ 0202.20.000.+ 0202.30.010.+ 0202.30.020.+ 0202.30.030.+ 0202.30.090.+ 0204 0204.10.000.2 0204.21.000.5 0204.22.000.4 0204.23.000.3 0204.30.000.3 0204.41.000.6 0204.42.000.5 0204.43.000.4 0204.50.000.4
0206
0206.10.020.4
0206.10.011.2 0206.10.019.3 0206.10.090.4 0206.21.000.1 0206.22.000.0 0206.29.020.6 0206.29.010.3 0206.29.090.6 0207 0207.11.000.2 0207.12.000.1 0207.13.100.2 0207.13.200.4 0207.14.100.1 0207.14.210.6
Description MEAT OF BOVINE ANIMALS, FRESH OR CHILLED: - Carcasses and half-carcasses - Other cuts with bone in - Boneless: - - Loin - - Chuck, Clod and Round - - Brisket and plate - - Other MEAT OF BOVINE ANIMALS, FROZEN: - Carcasses and half-carcasses - Other cuts with bone in - Boneless: - - Loin - - Chuck, Clod and Round - - Brisket and plate - - Other MEAT OF SHEEP OR GOATS, FRESH, CHILLED OR FROZEN: - Carcasses and half-carcasses of lamb, fresh or chilled - Other meat of sheep, fresh or chilled: - - Carcasses and half-carcasses - - Other cuts with bone in - - Boneless - Carcasses and half-carcasses of lamb, frozen - Other meat of sheep, frozen: - - Carcasses and half-carcasses - - Other cuts with bone in - - Boneless - Meat of goats EDIBLE OFFAL OF BOVINE ANIMALS, SWINE, SHEEP, GOATS, HORSES, ASSES, MULES OR HINNIES, FRESH, CHILLED OR FROZEN: - Of bovine animals, fresh or chilled: - - Cheek meat and head meat - - Other: - - - Internal organs and tongues: - - - - Tongues - - - - Other - - - Other - Of bovine animals, frozen: - - Tongues - - Livers - - Other: - - - Cheek meat and head meat - - - Other: - - - - Internal organs - - - - Other MEAT AND EDIBLE OFFAL, OF THE POULTRY OF HEADING 0105, FRESH: - Of fowl of the species Gallus domesticus: - - Not cut in pieces, fresh or chilled - - Not cut in pieces, frozen - - Cuts and offal, fresh or chilled: - - - Legs with bone in - - - Other - - Cuts and offal, frozen: - - - Livers - - - Others: - - - - Legs with bone in
Tariff
Note
38.5% 38.5%
IJEPA X IJEPA X
38.5% 38.5% 38.5% 38.5%
IJEPA X IJEPA X IJEPA X IJEPA X
38.5% 38.5%
IJEPA X IJEPA X
38.5% 38.5% 38.5% 38.5%
IJEPA X IJEPA X IJEPA X IJEPA X
free free free free free free free free free
50%
IJEPA X
12.8% 12.8% 21.3%
IJEPA X IJEPA X IJEPA X
12.8% 12.8%
IJEPA X IJEPA X
50%
IJEPA X
12.8% 21.3%
IJEPA X IJEPA X
11,9% 11,9%
IJEPA X IJEPA X
8,5% 11,9%
IJEPA X IJEPA X
free
IJEPA A
8,5%
IJEPA X
29
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
HS Number 0207.14.220.2 0207.24.000.3 0207.25.000.2 0207.26.000.1 0207.27.100.2 0207.27.200.4 0207.41.000.0 0207.42.000.6 0207.43.000.5 0207.44.000.4 0207.45.010.6 0207.45.090.2 0210 0210.20.000.1
0210.99.020.5 1601 1601.00.000.4
1602
1602.31.100.1 1602.31.210.6 1602.31.290.2 1602.32.100.0 1602.32.210.5 1602.32.290.1 1602.50.100.3
1602.50.210.1 1602.50.291.5 1602.50.292.6 1602.50.299.6
1602.50.310.3 1602.50.320.6
1602.50.331.3 1602.50.339.4
Description - - - - Other - Of turkeys: - - Not cut in pieces, fresh or chilled - - Not cut in pieces, frozen - - Cuts and offal, fresh or chilled - - Cuts and offal, frozen: - - - Livers - - - Other - Of ducks: - - Not cut into pieces, fresh or chilled - - Not cut into pieces, frozen - - Fatty livers, fresh or chilled - - Other, fresh or chilled - - Other, frozen: - - - Livers - - - Other MEAT AND EDIBLE MEAT OFFAL, SALTED, IN BRINE, DRIED OR SMOKED; EDIBLE FLOURS AND MEALS OF MEAT OR MEAT OFFAL: - Meat of bovine animals - Other, including edible flours and meals of meat or meat offal: - - Other: - - - Of bovine animals SAUSAGES AND SIMILAR PRODUCTS, OF MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD; FOOD PREPARATIONS BASED ON THESE PRODUCTS - Sausages and similar products, of meat, meat offal or blood; food preparations based on these products OTHER PREPARED OR PRESERVED MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD: - Of poultry of heading 0105: - - Of turkeys: --Guts, bladders and stomachs, whole and pieces thereof, simply boiled in water --Other: ---Containing meat or meat offal of bovine animals or swine ---Other - - Of fowls of the species Gallus domesticus - - - Guts, bladders and stomachs, whole and pieces thereof, simply boiled in water - - - Other: - - - - Containing meat or meat offal of bovine animals or swine - - - - Other - Of bovine animals: - - Guts, bladders and stomachs, whole and pieces thereof, simply boiled in water - - Other: - - - Internal organs and tongues of bovine animals: - - - - In airtight containers, containing vegetables - - - - Other: - - - - - Simply boiled in water - - - - - Other: - - - - - - In airtight containers - - - - - - Other - - - Other: - - - - Containing less than 30% by weight of a meat and edible meat offal other than internal organs and tongues: - - - - - In airtight containers, containing vegetables: - - - - - - Containing rice - - - - - - Other - - - - - Other: - - - - - - Containing rice: - - - - - - - In airtight containers - - - - - - - Other
Tariff 11,9%
Note IJEPA X
free free free
IJEPA A IJEPA A IJEPA A
free free
IJEPA A IJEPA A
free free free free
IJEPA A IJEPA A IJEPA A IJEPA B7
free free
IJEPA A IJEPA A
161.5JPY/kg
IJEPA X
161.5JPY/kg
IJEPA X
10%
IJEPA R1
free 21.3% free
IJEPA A
free
IJEPA R1
21,3% 6%
IJEPA R1 IJEPA R1
free
21.3%
IJEPA X
25%
IJEPA X
21.3% 21.3%
IJEPA X IJEPA X
21.3% 21.3%
IJEPA X IJEPA X
21.3% 21.3%
IJEPA X IJEPA X
30
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
HS Number 1602.50.391.0 1602.50.399.1
1602.50.410.5 1602.50.420.1 1602.50.490.1
1602.50.510.0 1602.50.520.3 1602.50.590.3 1602.50.600.6 1602.50.700.1
1602.50.810.6 1602.50.890.2 1602.50.910.1 1602.50.991.5 1602.50.999.6
1902
1902.11.000.0 1902.19.010.2
1902.19.093.1 1902.19.094.2 1902.19.092.0 1902.19.099.0
1902.20.111.4 1902.20.119.5 1902.20.191.0 1902.20.199.1
1902.20.211.6 1902.20.219.0
Description - - - - - - Other: - - - - - - - In airtight containers - - - - - - - Other - - - - Other: - - - - - Dried after simply boiled in water: - - - - - - In airtight containers: - - - - - - - Not chilled or frozen - - - - - - - Other - - - - - - Other - - - - - Beef jerky: - - - - - - In airtight containers: - - - - - - - Not chilled or frozen - - - - - - - Other - - - - - - Other - - - - - Corned beef - - - - - Other: - - - - - - In airtight containers, containing vegetables - - - - - - In airtight containers, otherwise containing vegetables, but not chilled or frozen: - - - - - - - Simply boiled in water - - - - - - - Other - - - - - - Other: - - - - - - - Simply boiled in water - - - - - - - Other: - - - - - - - - In airtight containers - - - - - - - - Other PASTA, WHETHER OR NOT COOKED OR STUFFED (WITH MEAT OR OTHER SUBSTANCES) OR OTHERWISE PREPARED, SUCH AS SPAGHETTI, MACARONI, NOODLES, LASAGNE, GNOCCHI, RAVIOLI, CANNELLONI; COUSCOUS, WHETHER OR NOT PREPARED: - Uncooked pasta, not stuffed or otherwise prepared: - - Containing eggs - - Other: - - - Biefun - - - Other: - - - - Macaroni and spaghetti: - - - - - Spaghetti - - - - - Macaroni - - - - Other: - - - - - Udon, somen and soba - - - - - Other - Stuffed pasta, whether or not cooked or otherwise prepared: - - Containing added sugar: - - - Containing more than 20% by weight not meat, meat offal, blood, fish or crustaceans, mollusks or other aquatic invertebrates or any combination thereof and also containing ebi predominating by weight over each of such other products: - - - - Not less than 30% by weight of natural milk constituents on the dry matter - - - - Other - - - Other: - - - - Not less than 30% by weight of natural milk constituents on the dry matter - - - - Other - - Other: - - - Containing more than 20% by weight of sausage, meat, meat offal, blood, fish or crustaceans, mollusks or other aquatic invertebrates or any combination thereof and also containing ebi predominating by weight over each of such other products: - - - - Containing meat or meat offal of bovine animals or containing not less than 30% of natural milk constituents by weight calculated on the dry matter - - - - Other
Tariff
Note
21.3% 21.3%
IJEPA X IJEPA X
25% 25% 21.3%
IJEPA X IJEPA X IJEPA X
10% 10% 10% 21.3%
IJEPA X IJEPA X IJEPA X IJEPA X
21.3%
IJEPA X
45% 38.3%
IJEPA X IJEPA X
50%
IJEPA X
50% 50%
IJEPA X IJEPA X
30 JPY/kg
IJEPA X
27.2 JPY/kg
IJEPA X
30 JPY/kg 30 JPY/kg
IJEPA X IJEPA X
34 JPY/kg 34 JPY/kg
IJEPA X IJEPA X
5.1%
IJEPA X
5.1%
IJEPA X
23.8%
IJEPA X
23.8%
IJEPA X
5.1%
IJEPA X
5.1%
IJEPA X
31
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
HS Number
1902.20.221.2 1902.20.229.3
1902.30.110.0 1902.30.190.3 1902.30.210.2 1902.30.290.5 1902.40.000.6
1905
1905.10.000.2 1905.20.000.6 1905.31.000.2 1905.32.000.1 1905.40.000.0 1905.90.100.1 1905.90.200.3
1905.90.311.2 1905.90.312.3 1905.90.314.5 1905.90.313.4 1905.90.319.3 1905.90.321.5 1905.90.322.6 1905.90.323.0 1905.90.329.6 4419 4419.00.110.1 4419.00.190.4 4419.00.900.0
4420
4420.10.000.5 4420.90.010.5 4420.90.090.1
Description - - - Other: - - - - Containing meat or meat offal of bovine animals or containing not less than 30% of natural milk constituents by weight calculated on the dry matter - - - - Other - Other pasta: - - Containing added sugar: - - - Not less than 30% by weight of natural milk constituents on the dry matter - - - Other - - Other: - - - Not less than 30% by weight of natural milk constituents on the dry matter - - - Other - Couscous BREAD, PASTRY, CAKES, BISCUITS AND OTHER BAKERS' WARES, WHETHER OR NOT CONTAINING COCOA; COMMUNION WAFERS, EMPTY CACHETS OF A KIND SUITABLE FOR PHARMACEUTICAL USE, SEALING WAFERS, RICE PAPER AND SIMILAR PRODUCTS: - Crispbread - Gingerbread and the like - Sweet biscuits; waffles and wafers: - - Sweet biscuits - - Waffles and wafers - Rusks, toasted bread and similar toasted products - Other: - - Bread, ship's biscuits and other ordinary bakers' wares, not containing added sugar, honey, eggs, fats, cheese or fruit - - Communion wafers, empty cachets of a kind suitable for pharmaceutical use, sealing wafers, rice paper and similar products - - Other: - - - Containing added sugar: - - - - Arare, Sembei and similar rice products - - - - Biscuits, cookies and crackers - - - - Crisp savory food products, made from a dough based on potato powder - - - - Other: - - - - - Pizza, chilled or frozen - - - - - Other - - - Other: - - - - Arare, Sembei and similar rice products - - - - Biscuits, cookies and crackers - - - - Crisp savory food products, made from a dough based on potato powder - - - - Other TABLEWARE AND KITCHENWARE, OF WOOD: - Waribashi: - - Of bamboo - - Other - Other WOOD MARQUETRY AND INLAID WOOD; CASKETS AND CASES FOR JEWELRY OR CUTLERY, AND SIMILAR ARTICLES, OF WOOD; STATUETTES AND OTHER ORNAMENTS, OF WOOD; WOODEN ARTICLES OF FURNITURE NOT FALLING WITHIN CHAPTER 94: - Statuettes and other ornaments, of wood - Other: - - Wood marquetry or inlaid wood - - Other
Tariff
Note
21.3%
IJEPA X
21.3%
IJEPA X
23.8%
IJEPA X
23.8%
IJEPA X
21.3%
IJEPA X
21.3% 12 JPY/kg
IJEPA X IJEPA X
4.5% 9%
IJEPA R1 IJEPA R1
20.4% 13% 4.5%
IJEPA R1 IJEPA P5 IJEPA R1
9%
IJEPA X
6%
IJEPA X
34% 15%
IJEPA X IJEPA X IJEPA B15 free 2023
5.1% 15% 15%
IJEPA X IJEPA X
29.8% 13%
12.5%
IJEPA X IJEPA X IJEPA B15 free 2023 IJEPA X
free free free
IJEPA A IJEPA A IJEPA A
5.1%
free free free
IJEPA A IJEPA A
32
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
HS Number 4602
4602.11.100.6 4602.11.900.1 4602.12.000.3 4602.19.100.5 4602.19.910.3
4602.19.991.0 4602.19.999.1 4602.90.010.+ 4602.90.020.+ 6911 6911.10.000.0 6911.90.000.4
6912 6912.00.000.1
7418
Description BASKETWORK, WICKERWORK AND OTHER ARTICLES, MADE DIRECTLY TO SHAPE FROM PLAITING MATERIALS OR MADE UP FROM GOODS OF HEADING 4601; ARTICLES OF LOOFAH: - Of vegetable materials: - - Of bamboo: - - - Fans and handscreens, and parts thereof - - - Other - - Of rattan - - Other: - - - Straw envelopes for bottles - - - Other: - - - - Tatamidoko - - - - Other: - - - - - Tatami, of the thickness not less than 8mm, of the surface area less than 1m2 and containing tatami facing of Igusa (Juncus effusus) or of Shichitoi (Cyperus tegetiformis) - - - - - Other - Other: - - Fans and handscreens, non-mechanical; frames and handles thereof and parts of such frames and handles - - Other TABLEWARE, KITCHENWARE, OTHER HOUSEHOLD ARTICLES AND TOILET ARTICLES, OF PORCELAIN OR OF CHINA: - Tableware and kitchenware - Other CERAMIC TABLEWARE, KITCHENWARE, OTHER HOUSEHOLD ARTICLES AND TOILET ARTICLES, OTHER THAN OF PORCELAIN OR CHINA - Ceramic tableware, kitchenware, other household articles and toilet articles, other than of porcelain or china
Tariff
Note
free free free
IJEPA A IJEPA A IJEPA A
free
IJEPA A
free
IJEPA A
free
IJEPA A
free
IJEPA A
free
IJEPA A
free
IJEPA A
free free
IJEPA A IJEPA A
free
IJEPA A
TABLE, KITCHEN OR OTHER HOUSEHOLD ARTICLES AND PARTS THEREOF, OF COPPER; POT SCOURERS AND SCOURING OR POLISHING PADS, GLOVES AND THE LIKE, OF COPPER; SANITARY WARE AND PARTS THEREOF, OF COPPER:
7418.10.000.1 7418.20.000.5
8306 8306.10.000.3 8306.21.000.6 8306.29.000.5 8306.30.000.4 9401 9401.30.010.1 9401.30.020.4 9401.30.030.0
9401.40.010.5 9401.40.090.1
- Table, kitchen or other household articles and parts thereof; pot scourers and scouring or polishing pads, gloves and the like - Sanitary ware and parts thereof BELLS, GONGS AND THE LIKE, NON-ELECTRIC, OF BASE METAL; STATUETTES AND OTHER ORNAMENTS, OF BASE METAL; PHOTOGRAPH, PICTURE OR SIMILAR FRAMES, OF BASE METAL; MIRRORS OF BASE METAL: - Bells, gongs and the like - Statuettes and other ornaments: - - Plated with precious metal - - Other - Photograph, picture or similar frames, mirrors SEATS (OTHER THAN THOSE OF HEADING 9402), WHETHER OR NOT CONVERTIBLE INTO BEDS, AND PARTS THEREOF: - Swivel seats with variable height adjustment - - Covered with leather - - Other: - - - Of rattan - - - Other - Seats other than garden seats or camping equipment convertible into beds: - - Covered with leather - - Other
free free free free
IJEPA A IJEPA A IJEPA A
free free free
free free
IJEPA A
33
[Kajian Atdag Tokyo 3/2015]
HS Number 9401.51.000.5 9401.59.000.4
9401.61.010.+ 9401.61.020.+ 9401.69.000.+
9401.71.010.+ 9401.71.090.+ 9401.79.010.+ 9401.79.090.+
9401.80.011.1 9401.80.091.+ 9401.80.012.2 9401.80.099.+ 9403 9403.10.000.0 9403.20.000.+ 9403.30.000.1 9403.40.000.5 9403.50.000.+ 9403.60.010.2 9403.60.110.4 9403.60.190.+
9403.81.000.+ 9403.89.010.1 9403.89.090.+ 9403.90.010.0 9403.90.020.3 9403.90.030.3
Description - Seats of cane, osier, bamboo or similar materials: - - Of bamboo or rattan - - Other - Other seats, with wooden frames: - - Upholstered: - - - Covered with leather - - - Other - - Other - Other seats, with metal frames: - - Upholstered: - - - Covered with leather - - - Other - - Other: - - - Covered with leather - - - Other - Other seats: - - Covered with leather: - - - Of marble - - - Other - - Other: - - - Of marble - - - Other OTHER FURNITURE AND PARTS THEREOF: - Metal furniture of a kind used in offices - Other metal furniture - Wooden furniture of a kind used in offices - Wooden furniture of a kind used in the kitchen - Furniture of wood, of a kind used in the bedroom - Other wooden furniture: - - Shelved furniture (excluding cupboards and bookcases), designed to be hung, to be fixed to the wall or to stand one on the other - - Other: - - - Buddhist altar - - - Other - Furniture of other materials, including cane, osier, bamboo or similar materials: - - Of bamboo or rattan - - Other: - - - Of marble - - - Other - Parts - - Of metal - - Of wood - - Other
Tariff
Note
free free
free free free
free free
IJEPA A
free free
IJEPA A
free free free free
free free free free free free free free
free free free free free free
34