Agustus 2016
MARKET BRIEF
PELUANG PASAR PRODUK KAYU MANIS (HS 0906) DI ITALIA
ATASE PERDAGANGAN KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA Alamat: Via Campania, 55, 00187 Roma, Italia Telp: +39 06 420 0911
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1 DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 1 DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 1 KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2 I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 3 I.1 Pemilihan Produk ....................................................................................................... 3 I.2 Profil Geografi ............................................................................................................ 4 II. Potensi Pasar Italia .......................................................................................................... 6 II.1 Impor kayu manis Italia dari dunia............................................................................ 6 II.2 Potensi pasar impor kayu manis di Italia .................................................................. 7 II.3 Regulasi produk kayu manis di Italia ......................................................................... 8 II.4 Saluran distribusi produk dan segmen pasar .......................................................... 12 III. Peluang dan Strategi .................................................................................................... 14 IV. Informasi Penting......................................................................................................... 16
DAFTAR TABEL Tabel 1: Kode HS dan produk kayu manis........................................................................... 3 Tabel 2: Perkembangan impor kayu manis (HS 4011) Italia dari dunia (juta US$) ............. 6 Tabel 3: Perkembangan ekspor kayu manis (HS 4011) Italia ke dunia (juta US$) .............. 7
DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Peta Italia .......................................................................................................... 4 Gambar 2: Ekspor-impor kayu manis dari dunia (juta US$)................................................ 7 Gambar 3: Ekspor-impor kayu manis dari Indonesia (juta US$) ......................................... 8 Gambar 4: Segmen pasar kayu manis (rempah dan herbal)............................................. 12 Gambar 5: Segmen pasar industri..................................................................................... 13 Gambar 6: Segmen pasar ritel .......................................................................................... 13 Gambar 7: Segmen pasar industri makanan ..................................................................... 13
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
1
KATA PENGANTAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, Atase Perdagangan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Pada topik ini dipilih produk kayu manis (HS 0906) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk kayu manis secara global juga khususnyadi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak pemerintah maupun swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk kayu manis (HS 0906).
Roma, Agustus 2016 Atase Perdagangan KBRI Roma
Sumber Sinabutar
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
2
I. PENDAHULUAN Kayu manis atau dalam bahasa Inggris yang biasa disebut dengan cinnamon merupakan salah satu jenis rempah yang digemari oleh masyarakat Eropa terutama Italia. Di Italia dikenal dengan sebutan canella. Kayu manis digunakan terutama dalam produk makanan dan minuman seperti tambahan pada kopi. Kayu manis telah dikenal di Eropa sejak berabad-abad lampau, terutama pada masa abad pertengahan ketika Portugis dan Belanda menguasari pasar rempah-rempah dunia pada abad 16 dan 17. Pasar Italia dan Eropa umumnya saat ini merupakan tempat yang sangat menarik bagi eksportir kayu manis karena permintaan yang terus meningkat dan harga yang juga sangat menguntungkan. Secara umum terdapat ratusan jenis kayu manis di dunia saat ini, dan hanya terdapat empat varietas dasar yang tersedia secara komersial. Keempat jenis kayu manis tersebut adalah Ceylon Cinnamon, Cassia/Chinese Cinnamon, Saigon Cinnamon, dan Korintje Cinnamon. Produk kayu manis yang saat ini banyak beredar di pasar Eropa adalah jenis kayu manis cassia atau dikenal juga dengan Chinese cassia atau Chinese cinnamon. Jenis kayu manis ini berasal dari China Selatan dan banyak dibudidayakan di daerah Asia Selatan dan Timur. Kayu manis cassia ini yang merupakan jenis kayu manis yang diekspor Indonesia ke pasar Italia. Selain itu, jenis kayu manis yang lain adalah kayu manis Ceylon, yang berasal dari Sri Lanka. Jenis kayu manis Ceylon merupakan kayu manis yang paling besar pangsa pasarnya di Italia.
I.1 Pemilihan Produk Menurut kategori dalam harmonized system (HS), produk kayu manis dikelompokkan kedalam kode 0906 menurut HS 4 digit. Menurut definisinya, HS 0906 adalah “Cinnamon and cinnamon-tree flowers”. Secara umum kode HS yang digunakan dalam perdagangan adalah sebagai berikut: Tabel 1: Kode HS dan produk kayu manis
HS id 6 digit
Deskripsi
090610
Cinnamon and cinnamon-tree flowers (excluding crushed and ground)
090611
Cinnamon "Cinnamomum zeylanicum Blume" (excluding crushed and ground)
090619
Cinnamon and cinnamon-tree flowers (excluding cinnamon "Cinnamomum zeylanicum Blume" and crushed and ground cinnamon)
090620
Crushed or ground cinnamon and cinnamon-tree flowers
Meskipun nilai ekspor kayu manis Indonesia relatif kecil dibandingkan produk ekspor Indonesia lainnya, namun apabila dilihat dari perkembangan ekspor beberapa tahun terakhir produk tersebut mengalami perkembangan yang cukup tinggi. Trend pertumbuhan rata-rata ekspor Indonesia selama tahun 2012-2015 mencapai 18,7% per tahun dan pada tahun 2015 ekspor Indonesia tumbuh sebesar 41,5%. Oleh karena alasan
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
3
tersebut, pengenalan informasi pasar produk ini cukup penting diketahui oleh eksportir Indonesia yang akan atau telah melakukan ekspor ke Italia.
I.2 Profil Geografi Gambar 1: Peta Italia
Sumber: facts.co
Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
4
pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
5
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
II. Potensi Pasar Italia II.1 Impor kayu manis Italia dari dunia Pasar kayu manis di Italia pada tahun 2015 bernilai US$ 1,98 juta dengan pertumbuhan rata-rata 5,8% per tahun. Pada tahun 2015 nilai impor Italia meningkat 1,8% dibandingkan tahun 2014. Impor terbesar berasal dari Sri Lanka dengan nilai US$ 0,75 juta atau pangsa pasar 38,2%. Pada posisi ke-2 ditempati oleh Madagaskar dengan nilai US$ 0,30 juta dan Belanda US$ 0,26 juta. Sementara itu Indonesia berada pada posisi ke-4 dengan nilai pasar US$ 0,18 juta dan memiliki pangsa pasar 8,9% pada tahun 2015. Ekspor Indonesia meningkat 41,5% pada tahun 2015 apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Selama periode 2012-2015 ratarata pertumbuhan ekspor Indonesia adalah sebesar 18,7% per tahun. Tabel 2: Perkembangan impor kayu manis (HS 4011) Italia dari dunia (juta US$) NEGARA ASAL/ RANK
2012
Dunia:
1
Sri Lanka
2013
2014
PANGSA (%) 2015
2015
1.67
1.83
1.94
1.98
100.0
1.00
0.84
0.80
0.75
38.2
2
Madagascar
0.14
0.17
0.27
0.30
15.1
3
Netherlands
0.13
0.21
0.19
0.26
13.4
4
Indonesia
0.09
0.17
0.12
0.18
8.9
5
Germany
0.07
0.08
0.14
0.15
7.7
-
0.02
0.01
0.01
0.5
-
0.01
-
0.01
0.4
TREN (%)
PERUB. (%)
2012-2015
15/14
5.8
1.8
(8.5)
(5.5)
31.2
12.5
22.7
35.5
18.7
41.5
31.1
8.9
-
18.7
-
-
14.6
45.2
-
(100.0)
ASEAN & Emerging markets 11
India
12
Thailand
13
China
0.01
0.00
0.01
0.01
0.4
18
Vietnam
0.03
0.02
0.09
-
-
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
6
Sementara dari sisi ekspor, pada tahun 2015 Italia mengekspor sebesar US$ 0,46 juta ke seluruh dunia dengan trend pertumbuhan 2012-2015 sebesar rata-rata 18,8% per tahun. Ekspor pada tahun 2015 meningkat 14,9% dibandingkan dengan tahun 2014, dengan negara tujuan ekspor utama adalah Yunani dengan nilai US$ 0,14 juta atau pangsa pasar 30,9% dengan trend pertumbuhan rata-rata tahun 2012-2015 sebesar 18,8% per tahun. Pada urutan ke-2 adalah Perancis dengan nilai US$ 0,14 juta, diikuti oleh Brasil US$ 0,04 juta, Belgia US$ 0,03 juta, dan Austria US$ 0,02 juta. Dari sisi neraca perdagangan, Italia selalu mengalami defisit perdagangan. Hal ini dikarenakan produksi kayu manis hanya di negara-negara Asia. Total nilai defisit perdagangan Italia mencapai US$ 1,5 juta pada tahun 2015.
Tabel 3: Perkembangan ekspor kayu manis (HS 4011) Italia ke dunia (juta US$) NEGARA TUJUAN/ RANK Dunia:
1 2 3 4
Greece France Brazil Belgium
2012
2013
2014
2015
0.27
0.35
0.40
0.46
0.02
0.06
0.13
0.14
0.06
0.07
0.05
0.06
0.01
0.04
0.00
0.04
0.03
0.01
0.01
0.02
0.00
5 Austria 0.01 ASEAN & Emerging markets 20
Taiwan
-
0.01
-
-
-
PANGSA (%) 2015
0.00
TREN (%) 2012-2015
PERUB. (%) 15/14
100
18.8
14.9
30.9
110.2
4.4
12.6
(6.5)
23.3
8.3
-
431.7
6.9
1,109.9
(16.3)
4.2
27.9
140.1
0.6
-
-
II.2 Potensi pasar impor kayu manis di Italia Indonesia merupakan negara pengekspor kayu manis terbesar ke-4 di Italia, dan tidak tercatat adanya impor dari Italia sehingga Indonesia menikmati surplus penuh dari ekspor produk kayu manis ke Italia. Prospek ekspor kayu manis ke Italia sangat bagus yang ditunjukkan dengan trend yang semakin meningkat sejak tahun 2012 (lihat gambar 5). Negara yang berada di bawah Indonesia adalah Jerman dengan nilai US$ 0,15 juta atau dengan pangsa pasar 7,7%. Pesaing utama Indonesia dari ASEAN dan emerging markets adalah India yang merupakan pengekspor yang paling tinggi di kawasan tersebut dengan posisi ke-11. Nilai ekspor India ke Italia pada tahun 2015 adalah sebesar US$ 0,01 juta dengan pangsa pasar 0,5%. Sementara itu Thailand dan China tidak terpaut berbeda dengan India dengan nilai ekspor hampir mencapai US$ 0,01 juta. Pesaing Indonesia lainnya adalah Vietnam, namun tidak tercatat adanya ekspor Vietnam pada tahun 2015. Gambar 2: Ekspor-impor kayu manis dari dunia (juta US$)
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
7
Ekspor-impor kayu manis dari dunia (juta US$) 2.5 2.0
1.8
1.7
1.9
2.0
1.5 1.0 0.5
0.3
0.4
0.5
0.3
2012
2013
2014
2015
-
Ekspor
impor
Sementara dari sisi ekspor, sebagian besar negara tujuan ekspor Italia adalah negara Eropa. Dari negara ASEAN dan emerging markets hanya tercatat ekspor ke Taiwan sebesar US$ 0,003 juta pada tahun 2015.
Gambar 3: Ekspor-impor kayu manis dari Indonesia (juta US$)
Ekspor-impor kayu manis dari Indonesia (juta US$) 0.2 0.2
0.2 0.2 0.1 0.1
0.1
0.1 2012
2013 Ekspor
2014
2015
impor
II.3 Regulasi produk kayu manis di Italia II.3.1 Kebijakan impor
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
8
Untuk memasuki pasar Italia, eksportir Indonesia harus memenuhi beberapa persyaratan hukum yang terutama merupakan peraturan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa (EU). Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir Indonesia adalah: Keamanan makanan: penelusuran, higienitas dan kontrol Keamanan makanan merupakan isu utama dalam peraturan tentang makanan di EU. General food law merupakan kerangka hukum untuk regulasi keamanan makanan di seluruh EU. Untuk menjamin keamanan makanan dan kemungkinan untuk melakukan tindakan yang perlu dalam kasus makanan yang tidak aman, produk makanan harus dapat ditelusuri melalui seluruh rantai pasokan dan risiko kontaminasi harus dibatasi. Salah satu aspek penting dalam pengaturan keamanan makanan adalah mendefinisikan titik kontrol kritis dengan mengimplimentasikan prinsip manajemen makanan.1 Produk makanan yang dianggap tidak aman akan ditolak masuk kedalam kawasan EU. Beberapa produk akan diperiksa secara ketat, namun kayu manis saat ini tidak masuk ke dalam daftar.2 Kandungan dalam kayu manis Kontaminan adalah benda-benda yang terkandung didalam kayu manis sebagai akibat dari serangkaian proses termasuk penanaman, produksi, pengemasan, transportasi dan penyimpanan. Beberapa kandungan yang seringkali muncul adalah: Mycotoxins: meskipun tidak ada batas maksimum kadar kontaminasi dari mycotoxic dalam kayu manis, namun penyimpangan jangka panjang dalam kondisi yang buruk tanpa pengaturan suhu dan kelembaban akan meningkatkan jumlah jamur ini. Styrene secara alamiah terdapat di kayu manis (0,1mg/kg). Kadar styrene dapat meningkat signifikan menjadi 40 mg/kg jika kayu manis terpapar dengan suhu dan kelembaban yang tinggi selama proses pengeringan, penyimpanan, dan transportasi. Styrene tidak dianggap berbahaya jika pada tingkat yang wajar, karena itu EU tidak menetapkan ambang batas pada kayu manis. Namun, jika kadarnya meningkat diatas 20 mg/kg maka akan merusak rasa pada kayu manis yang disebabkan oleh benda asing, seperti bau cairan. Bagian yang tercemar biasanya kurang diminati oleh pembeli. Pestisida: bahan kimia ini umumnya tidak digunakan dalam budidaya kayu manis. Namun, ada kalanya dapat tercemar apabila kayu manis ditanam berdekatan dengan tanaman lain yang menggunakan pestisida. Standar EU terhadap kadar pestisida menurut tingkat residu maksimal (maximum residue level, MRL).3 1
Atau yang dikenal dengan HACCP, dapat dilihat di: http://eur-lex.europa.eu/homepage.html?locale=en dengan memasukkan kata kunci: “REGULATION (EC) No 852/2004 OF THE EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE COUNCIL” 2 Daftar lengkap dapat dilihat disini: http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=celex:32009R0669 3
kadar maksimum pestisida dapat dilihat di website berikut: http://ec.europa.eu/food/plant/pesticides/max_residue_levels_en
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
9
Salmonella: kandungan bakteri ini merupakan alasan utama produk kayu manis ditolak di pasar Eropa. Meskipun demikian, tidak terdapat spesifikasi kandungan salmonella yang dibolehkan dalam rempah-rempah sepertinya halnya dalam makanan. Menurut pasal 11 pada General Food Law, makanan yang dipasarkan pada negara EU harus aman. Oleh karena itu, kayu manis akan dilarang apabila mengandung salmonella. Di pasar EU, sterilisasi melalui penguapan lebih disukai guna mencegah terkontaminasinya kayu manis. Namun biasanya dalam beberapa kasus sterilisasi ini tidak jadi dilakukan karena harganya yang mahal. Zat tambahan dalam makanan: banyak kasus rempah-rempah yang ditolak pembeli karena kandungan zat tambahan yang tinggi seperti pewarna dan pengental.4 Pewarna buatan tidak dibolehkan dalam rempah-rempah dan campurannya. Penggunaan fumigasi sulfur dioksida (SO2) dalam proses kayu manis Ceylon dibolehkan dengan nilai maksimal residu adalah 150mg/kg. Sementara penggunaan untuk kayu manis jenis lainnya tidak dibolehkan. Penyinaran: dibolehkan pada produk rempah-rempah dan herbal. Hal ini karena penyinaran akan membunuh organisme yang terkandung didalamnya dan kurang mempengaruhi rasa dari rempah dan herbal dibandingkan dengan cara sterilisasi uap. Secara rerata, tingkat maksimal dosis radiasi yang dibolehkan adalah 10 kGy. Konsumen lebih menyukai produk yang tanpa penyinaran, oleh karena itu metode ini tidak umum digunakan. Manajemen keamanan makanan dan penelusuran Oleh karena keamanan makanan merupakan prioritas tertinggi dalam sektor makanan di EU, maka para pembeli akan mensyaratkan sertifikasi produk yang kita ekspor. Para pembeli (misalnya: trader, produsen makanan, ritel) mengharuskan implementasi sistem manajemen keamanan makanan berbasis HACCP. Sistem keamanan makanan yang terpenting di EU adalah BRC, IFS, FSSC2000 dan SQF. Seluruh sistem manajemen keamanan makanan tersebut diakui oleh Global Food Safety Initiative (GFSI) yang berarti diterima oleh sebagian besar toko ritel. Beberapa logo dari sistem keamanan makanan tersebut adalah seperti dibawah ini:
4
jenis daftar pewarna yang diatur oleh EU dapat dilihat disini: http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?qid=1479670942767&uri=CELEX:32003R1831 Sementara untuk penambah rasa dapat dilihat disini: http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?qid=1479670990630&uri=CELEX:32008R1331
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
10
II.3.2 Persyaratan mutu, label, dan kemasan Persyaratan mutu Kualitas produk merupakan isu utama bagi pembeli di EU termasuk keamanan makanan dan kualitas produknya. Asosiasi Rempah Eropa (ESA) telah menetapkan Quality Minima Document, yang merupakan panduan utama bagi asosiasi rempah di Italia dan beserta para importir.5 Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai persyaratan kualitas untuk kayu manis yang belum diproses (tidak termasuk kayu manis yang ditumbuk/dihancurkan dan kayu manis yang proses untuk mengurangi kadar mikroba) termasuk persyaratan pembeli lainnya yang tidak tercantum dalam peraturan. Dokumen dapat digunakan untuk mengetahui batas parameter kimia dan fisik bagi kayu manis yang belum diproses. Syarat untuk memasuki EU sebelum di digiling dan ditumbuk adalah:
Debu: maksimal 7% Debu yang larut dalam asam: maksimal 2% Kelembaban: maksimal 14% Minyak atsiri: minimum 0,7-0,1% (tergantung jenis tanaman)
Peringkat kayu manis dilakukan menurut standar nasional negara produsen. Selain itu, standar ISO 6538-1997 (cassia) dan 6539-1997 (Ceylon) memberikan panduan umum dalam hal pemeringkatan, penanganan dan pengemasan kayu manis. Kualitas terutama ditentukan oleh kadar minyak atsiri. Terdapat beberapa tingkat kualitas tergantung kepada jenis produk. Sebagai contoh, gulungan kayu manis cassia Indonesia terdiri dari tiga tingkat:
KA: 2,5% - 3.0% KB: 2,0% - 2,5% KC: dibawah 2,0%
Pelabelan Pelabelan yang sembarangan merupakan hal yang mengecewakan pembeli Eropa. Oleh karena itu, eksportir harus benar-benar memperhatikan hal tersebut. Produk dalam jumlah besar setidaknya harus mengandung informasi berikut: 5
Nama produk Nama dan alamat produsen Nomor batch
dokumen ESA dapat dilihat di www.esa-spices.org.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
11
Tanggal produksi Peringkat produk Negara produksi Bulan dan tahun panen Berat bersih Informasi lain yang diharuskan oleh negara eksportir/ importir: kode produksi, dan informasi lain yang dapat digunakan sebagai alat penelusuran.
Kemasan Produk kayu manis seluruhnya harus dikemas dalam kantong yang bersih, baru, kering, dilapisi oleh kantong polyethylene atau polypropylene atau kantong polyethylene dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Bubuk kayu manis dapat dikemas dalam kantong yang baru, bersih, kering, tempat yang terbuat dari gelas, kaleng, atau aluminium atau kantong yang terbuat dari bahan plastic yang berlapis dengan logam dan plastik berlapis-lapis. Kemasan harus bebas dari infestasi serangga, kontaminasi jamur, bau dan bahan yang dapat merusak kayu manis. Makanan yang barbau, deterjen, cat harus disimpan terpisah dengan kayu manis karena dapat menyebabkan perubahan aroma dan rasa pada kayu manis.
II.4 Saluran distribusi produk dan segmen pasar Saluran distribusi produk kayu manis merupakan bagian dari saluran distribusi produk rempah dan herba di pasar Eropa umumnya dan Italia khususnya. Saluran distribusi produk kayu manis cukup sederhana dan tidak sekompleks produk lainnya. Gambar dibawah ini memberikan bayangan mengenai jalur distribusi produk dari negara asal produksi sampai ke tangan konsumen di Italia.
Gambar 4: Segmen pasar kayu manis (rempah dan herbal)
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
12
Gambar 5: Segmen pasar industri
Gambar 6: Segmen pasar ritel
Gambar 7: Segmen pasar industri makanan
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
13
Keterangan: tanda panah tebal () menandakan saluran dagang yang penting, sementara tanda panas tipis () menandakan saluran dagang yang kurang penting.
III. Peluang dan Strategi Indonesia merupakan negara keempat terbesar eksportir kayu manis di Italia. Meskipun demikian untuk meningkatkan pangsa pasar dimasa depan, beberapa peluang dan strategi perlu dipelajari oleh eksportir Indonesia sebelum memasuki atau meningkatkan pangsanya di Italia.
III.1 Peluang: Indonesia merupakan pemasok kayu manis terbesar ke pasar Eropa, terbesar keempat di pasar Italia. Pasar Italia dari tahun ke tahun terus tumbuh dengan rerata 5,8% per tahun selama tahun 2012-2015 dan pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 1,8%. Meskipun Sri Lanka merupakan eksportir kayu manis terbesar ke Italia, namun trend ekspor negara tersebut terus menurun. Pada tahun 2012-2015, Sri Lanka mengalami pertumbuhan negatif dengan rerata penurunan sebesar 8,5% per tahun. Total impor kayu manis oleh negara EU mencapai 18 ribu ton atau setara 34 juta Euro pada tahun 2014. Oleh karena itu, potensi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar di Italia sangat besar mengingat Indonesia memasok hampir 12 ribu ton kayu manis ke Eropa (setara 34 juta Euro), sementara pesaing Indonesia seperti Madagaskar tidak sampai 2 ribu ton, India dan Vietnam hanya sekitar seribu ton, China dan Sri Langka tidak sampai seribu ton. Saat ini pembeli terbesar kayu manis impor dari Asia adalah Belanda yang mencapai 9 ribu ton, diikuti oleh Jerman sekitar 4 ribu ton dan Spanyol yang lebih dari 3 ribu ton. Italia sendiri mengimpor tidak sampai seribu ton. Oleh karena itu, permintaan Italia akan kayu manis akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan Belanda.
III.2 Strategi:
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
14
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memasuki atau meningkatkan pangsa pasar di Italia: Penjualan langsung
Dekati langsung pemain besar di Uni Eropa untuk meningkatkan peluang kerja sama langsung dengan pemain di Italia. Dengan memahami keinginan mereka terhadap kuantitas dan layanan pasokan, kita dapat meningkatkan peluang untuk bekerja secara langsung dengan produsen dan perusahaan penggiling langsung di Italia. Jajaki juga kerja sama dengan eksportir lain di Indonesia. Dengan adanya kerjasama kita dapat meningkatkan skala ekonomi, jumlah, pengujian kualitas, transportasi dan komunikasi. Penting untuk diketahui bahwa produsen dan perusahaan penggiling lebih menuntut dalam hal yang pasokan yang berkesinambungan dibandingkan dengan pedagang, karena mereka bergantung pada pasokan yang kontinyu untuk produksi produk akhir mereka.
Jalur pintas saluran distribusi Guna menjalin hubungan dengan pembeli besar, kita perlu meningkatkan komunikasi dan tingkat profesionalitas kita, diantaranya:
Menerapkan metode komunikasi yang modern untuk tetap berhubungan dengan pembeli (misalnya lewat LinkedIn, Skype, facebook, twitter) dan mengembangkan website yang professional serta brosur perusahaan Kunjungi pameran dagang kayu manis (FIE, HIE, SIAL, Anuga) dan pelajari katalog pameran untuk mengetahui arah perdagangan Jawab dengan cepat setiap tawaran dari pembeli potensial (dalam 48 jam) Bersikap terbuka dan realistis dan tidak membuat janji yang tidak bisa kita penuhi Penuhi persyaratan yang diminta oleh pembeli ketika mereka meminta contoh produk dan pastikan contoh yang kita berikan mewakili kualitas produk kita, serta dalam kemasan dan label yang baik.
Pengurangan stok Pembeli Italia mengurangi stok guna mengurangi biaya. Oleh karena itu, pesanan berbasis tepat waktu meningkat dengan frekuensi pengiriman yang semakin tinggi. Oleh karena volume pesanan semakin kecil, maka akan menyusahkan eksportir dari Indonesia untuk memenuhi kontainer dalam waktu yang pendek dan dengan biaya yang efisien. Satu kontainer merupakan volume order minimum untuk dikirimkan ke Italia. Salah satu strategi untuk mengatasi masalah ini adalah bekerja sama dengan eksportir lain yang mengirimkan barang juga ke Italia
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
15
IV. Informasi Penting -
Website untuk mengetahui tariff pajak (impor duty): http://www.dutycalculator.com
-
Badan hukum di Italia yang mengatur kegiatan Impor khususnya VAT: Agenzia delle Entrate (Revenue Agency) Centro Operativo di Pescara (Pescara´s Operative Centre) Sezione Rimborsi IVA ai non residenti (VAT refunds to non-residents Section) Via Rio Sparto 21 I-65100 Pescara Tel: (+39) 085 577 2204Fax: (+39) 085 577 2325 Email:
[email protected] Website: http://www.agenziaentrate.gov.it/wps/content/Nsilib/Nsi/Documentazione/Fisca lita+internazionale/
-
Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia.
-
Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 571-3540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President)
-
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia, Via Campania 53-55,00187 Roma, Italia.Tel: +39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910
-
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC MILAN), Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia.
-
Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/, Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/, atau http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm
-
Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Eurodengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
16
-
International Chamber of Commerce. E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org
-
Asosiasi dan pameran dagang yang terdapat di Italia dan Eropa
-
-
-
European Spice Association - http://www.esa-spices.org - provides information on its national spice association members Food Ingredients Europe - http://www.foodingredientsglobal.comimportant international trade fair for the food ingredient and health sector in Europe SIAL - http://www.sialparis.com - large international food fair held in France every year Biofach - http://www.biofach.de - largest European organic food trade fair held in Germany International Trade Centre UNCTAD/ WTO, E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 Prosedur Impor EU http://www.exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=rt/rt_EUImportProc edures.html&docType=main&languageId=EN EU Expanding Exports Helpdesk - http://exporthelp.europa.eu - go to ‘trade statistics’. Eurostat - http://epp.eurostat.ec.europa.eu/newxtweb - statistical database of the EU.
Market Brief Atase Perdagangan KBRI Roma, 2016
17