2016 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK KAYU MANIS (HS 0906) DI ITALIA
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), Italy Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2 ABSTRAKSI ............................................................................................................. 3 1. PENDAHULUAN .................................................................................................. 5 1.1
Pemilihan produk..................................................................................... 5
1.2
Profil Geografi Italia ................................................................................. 9
2. POTENSI PASAR PRODUK KAYU MANIS DI ITALIA..................................... 12 2.1
Ekspor produk kayu manis Italia ke dunia ............................................ 12
2.2
Potensi pasar produk kayu manis di Italia ............................................ 14
2.3
Regulasi Produk kayu manis di Italia .................................................... 17
2.4
Saluran Distribusi Produk Kayu Manis di Italia .................................... 24
2.5
Hambatan dan Tantangan lainnya ........................................................ 26
3. PELUANG DAN STRATEGI .............................................................................. 28 3.1
Peluang ................................................................................................. 28
3.2
Strategi .................................................................................................. 28
4. INFORMASI PENTING ...................................................................................... 32 REFERENSI .......................................................................................................... 34
1
KATA PENGANTAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang
Pedoman
Perdagangan
di
Penyusunan Luar
Negeri,
dan
Mekanisme
ITPC
Milan,
Pelaporan Italia
telah
Perwakilan melakukan
penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk kayu manis(HS 0906) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk memasarkan produk kayu manis secara global, khususnyadi Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk kayu manis (HS 0906).
Milan, September 2016 Kepala ITPC Milan
Agung Pramudya FR. 2
ABSTRAKSI Sampai saat ini Indonesia masih diakui dunia sebagai salah satu negara pengekspor rempah-rempah dimana salah satunya adalah kayu manis (HS 0906), Kayu manis memiliki manfaat sangat banyak selain digunakan sebagai bahan mentah pada makanan dan minuman, produk ini bermanfaat juga untuk obat, industri komestik, minuman keras, rokok, roti, permen, serta industri pestisida. Sebagian besar ekspor kayu manis Indonesia berasal dari Kerinci (Jambi), Sumatra Barat, Jawa tengah dan Yokyakarta, Luas areal perkebunan kayu manis di Indonesia mencapai 135.000 hektare (ha) dengan produksi 103.594 ton dalam bentuk gulungan dan broken, sedangkan dalam bentuk powder masih sangat sedikit. Kebutuhan impor kayu manis dunia rata-rata 100.000 ton per tahun. 1 Berdasarkan data dari CBI Jenis kayu manis yang digemari oleh pasar Italia adalah Cinnamomum zeylanicum yang memiliki aroma lebih kuat dan dianggap sebagai ‘real kayu manis’ dimana produsen terbesarnya adalah Srilanka. Sedangkan jenis kayu manis yang diproduksi Indonesia adalah Cassia burmanii yang mempunyai harga lebih rendah dibandingkan jenis kayu manis lainnya. Dilihat dari trend pertumbuhannya permintaan kayu manis Eropa terus meningkat termasuk pada pasar Italia dengan harga yang stabil dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, hal ini menjadi peluang Indonesia untuk memasuki pasar Eropa pada umumnya dan pasar Italia pada khususnya. Untuk saat ini Srilanka, Madagascar, Belanda dan Vietnam masih menjadi pesaing berat Indonesia sebagai pemasok kayu manis ke Italia2, banyak faktor salah satunya seperti bentuk kerjasama, nilai jual, kualitas dan juga bentuk pengiriman yang harus dipenuhi perdasarkan permintaan pasar Eropa.3 Keamanan produk seperti kemampuan menjamin konsistensi kualitas, rasa, aroma, dan warna yang sesuai dengan standar Uni Eropa adalah menjadi isu
1
http://www.kemenperin.go.id/artikel/1992/Indonesia-Eksportir-Utama-Kayu-Manis.%20%5B15 WTA / Istat 3 https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-cinnamom-2015.pdf 2
3
paling penting bagi pasar Eropa dan khususnya Italia sehingga menjadi tantangan yang dihadapi eksportir dari negara berkembang seperti Indonesia. Strategi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor kayu manis antara lain dengan memperhatikan kualitas produk, sistem penjualan dan kebijakan Pemerintah terhadap petani. Lebih lanjut uraian mengenai strategi akan disajikan pada akhir market brief.
4
1. PENDAHULUAN Kayu manis sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, yang lebih dikenal dengan nama Cassiavera adalah sejenis pohon penghasil yang beraroma, manis dan pedas. Kulit Kayu Manis adalah salah satu bumbu masakan tertua yang digunakan manusia. Kulit Kayu manis secara tradisional juga digunakan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut kembung. 1.1 Pemilihan produk FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB) melaporkan bahwa 46,7% produksi kayu manis dunia berasal dari Indonesia dengan produksi pada tahun 2014 mencapai 93 ribu ton.4 Fakta ini menjadikan Indonesia sebagai negara produsen kayu manis terbesar di dunia yang sejak tahun 2011 telah mengungguli China dengan share produksi sebesar 33,7%. Mayoritas produksi kayu manis di Indonesia terpusat pada daerah Kerinci di pulau Sumatra. Aktifitas produksi kayu manis di daerah tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari Rainforest Alliance sebagai salah satu persyaratan ekspor yang mutlak ke pasar dunia, khususnya pasar Eropa. Luas area penanaman kayu manis di Kerinci mencapai 40.962 hektar.5
4
http: FAOSTAT data, 2014 http://ditjenbun.pertanian.go.id/perbenihan/berita-269-si-manis-dari-kerinci--yang-menjadi-idoladunia-.html 5
5
Gambar 1. Negara produsen terbesar kayu manis di dunia selama periode tahun 2010 – 2014
Sumber : FAOSTAT
Jenis kayu manis yang diekspor Indonesia adalah Cassia Burmanii yang harganya jauh lebih murah dari jenis kayu manis lainnya karena kualitasnya yang rendah. Harga kayu manis relatif stabil selama kurun sepuluh tahun terakhir meskipun dengan memburuknya kondisi pasar Eropa yang sempat dilanda krisis ekonomi. Dalam lima tahun terakhir permintaan kayu manis Eropa bahkan terlihat terus meningkat. Berdasarkan data dari Kementrian Pertanian dan Perkebunan Indonesia 2014 hasil ekspor kayu manis Indonesia ke Italia sebesar 9000 kg dengan harga 17.406 USD6, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan volume ekspor dengan membantu petani dengan menaikkan harga kayu manis pada tingkat petani. Harga kayu manis terbaru januari 2016, untuk kayu manis bubukadalah Rp.60.000-65.000/kg, sedangkan untuk kayu manis tongkat ukuran 8-10 cm adalah Rp.40.000-45.000/kg.7 Citarasa masakan Italia banyak memadukan beragam jenis bumbu yang salah satunya adalah kayu manis. Konsekuensi dari perubahan pola makan di kalangan konsumen yang mulai tertarik untuk mencoba makanan asing dan semakin meningkatnya populasi etnik di Eropa telah menyebabkan peningkatan permintaan rempah-rempah di pasar Eropa termasuk Italia. Namun harus sangat 6
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/BUKU_TANAMAN_REMPAH_DAN_PENYEGAR _2012-2014.pdf 7 http://www.seputarpertanian.com/2016/01/prospek-bisnis-tanaman-kayu-manis.html
6
diperhatikan kualitas dan keamanan produk yang menjadi isu utama bagi pembeli dan konsumen Eropa, termasuk Italia. Neraca perdagangan kayu manis Italia terhadap Indonesia dan dunia pada lima tahun terakhir selalu positif, meskipun terjadi penurunan pada tahun 2012 dan 2014, namun pada tahun 2015 ekspor Indonesia membaik kembali dimana tahun 2014 sebesar 0,12 juta USD dan naik pada tahun 2015 menjadi 0,18 juta USD. Membaiknya daya beli konsumen di pasar Eropa sebagian besar menjadi alasan terjadinya kenaikan impor kayu manis dari Indonesia, di samping juga adanya peningkatan kualitas dan keamanan produk kayu manis Indonesia.
Gambar 2.Neraca dagang komoditas kayu manis di Italia terhadap Indonesia dan Dunia Italy-World Balance of Trade - HS 0906 (Cinnamon) 2011-2015 Value : Million USD
2.40 2.10
1.87
1.80
1.20
0.90
1.98
1.94
1.68
Juta USD
1.50
1.83
Indonesia
World 0.60 0.30 0.12
0.00
2011
0.09 2012
0.17 2013
0.18
0.12 2014
2015
tahun Deskripsi Impor dari Indonesia Impor dari Dunia
Trend (%) 10,62 2,63
Change (%) (2011-2015) 45,02 1,77 Sumber: ISTAT
Berdasarkan Gambar 2 diatas, kinerja impor kayu manis Italia dari Indonesia dalam tahun 2011-2015 menunjukkan trend dan perubahan yang positif, bahkan dengan persentase yang jauh lebih tinggi dibandingkan impor kayu manis Italia dari dunia. 7
1.2 Profil Geografi Italia Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan
empat
negara
Eropa
yaitu
Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember
2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa
dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Diantara kota-kota di Italia, Milan merupakan kota dengan jumlah tenaga kerja produktif terbesar yaitu 50.7% dari total jumlah penduduk di kota Milan. Milan juga dikenal sebagai pusat mode dunia. Kondisi perekonomian Milan yang juga merupakan kekuatan dan potensinya adalah banyaknya jumlah perusahaan asing yang beroperasi yaitu sekitar 19.500 perusahaan. Milan juga merupakan kota no-2 di dunia setelah New York dalam hal jumlah konsultan asing. Hal ini menunjukkan potensi dan peluang yang cukup besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk mencoba meningkatkan ekspornya ke Italia Milan terletak di Propinsi Lombardia, yang memiliki area perdagangan seluas 550,000 meter persegi yang dikelola oleh “La Fiera Milano” . Setiap tahun 8
lebih dari 30,000 pameran perdagangan diselenggarakan. Nilai perdagangan asing mencapai angka € 250 juta. Setiap tahun nilai ekspor Lombardia mencapai angka € 75 miliar sementara nilai impor mencapai €95 miliar. Tingginya nilai impor dibanding nilai ekspor tetap merupakan peluang yang baik bagi para pelaku usaha Indonesia untuk menggenjot nilai ekspornya dan mengembangkan sayapnya ke pasar Italia melalui Lombardia.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan 9
swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
10
2. POTENSI PASAR PRODUK KAYU MANIS DI ITALIA Sebagai hasil internasionalisasi, tradisi kuliner dari benua lain cenderung diterima oleh konsumen Uni Eropa, rasa keingintahuan yang meningkat terhadap citarasa baru menawarkan peluang untuk rempah-rempah dan daun rempah etnik dan eksotik,8 salah satunya adalah kayu manis. Kayu manis umumnya digunakan dalam produksi makanan dan minuman di Uni Eropa, sebagai contoh dalam produksi roti, seral, makanan manis, teh dan gulai kari. Dengan demikian, permintaan pada sektor ini cenderung meningkat.9 Berdasarkan data CBI Impor harga kayu manis tetap stabil sepanjang resesi ekonomi yang melanda Uni Eropa dari 2008. Tujuh puluh persen impor kayu manis ke Uni Eropa (UE) berasal dari negara-negara berkembang. Pada tahun 2014 kayu manis yang di impor terdiri dari 30% Ceylon kayu manis dan 40% kayu manis lainnya, sisanya 30% kayu manis bubuk. Cassia dan Cinnamomum zeylanicum memiliki profil rasa yang berbeda. Jenis kayu manis Cinnamomum zeylanicum sering dianggap sebagai jenis kayu manis yang autentik. Meskipun demikian, sebagian besar negara Uni Eropa selain dari Belgia, Italia dan Siprus masih impor jenis kayu manis Cassia. Untuk pangsa kayu manis Ceylon terjadi penurunan impor sebesar 6% sejak tahun 2010. Hal ini disebabkan karena Cassia lebih murah sebagai pengganti produk kayu manis lainnya. Perbedaan rasa tidak menjadi pertimbangan utama bagi konsumen, dimana rasa pahit yang terdapat pada Cassia malah menjadi lebih disukai dalam beberapa tahun terakhir
10.
2.1 Ekspor produk kayu manis Italia ke dunia Italia sampai saat ini masih sebagai negara importir kayu manis untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, Iklim yang terdiri empat musim menyebabkan kayu manis tidak mampu tumbuh di Italia. Italia memilih mengimpor kayu manis dalam bentuk gulungan atau broken dan kemudian mereka olah kembali menjadi barang jadi dalam bentuk dan jenis yang bervariasi,
8
http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/pasar-dan-tren-di-uni-eropa_181/?market=eu https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-cinnamom-2015.pdf 10 Ibid 9
11
sedangkan untuk bentuk powder masih sangat sedikit. Kayu manis yang berbentuk bahan baku diolah kembali menjadi bahan jadi seperti : kayu manis dalam bentuk bubuk yang digunakan untuk bahan makanan, produk bahan kosmetik, minuman, pestisida dan lain-lainnya. Baru-baru ini kementrian pertanian dan perkebunan Italia mengeluarkan buku mengenai perencanaan penanaman sektor tanaman obat termasuk produk kayu manis dimana melibatkan sekitar 2.938 perusahaan dengan luas penanaman sekitar 7.191 hektar.11 Berdasarkan data dari Eurostat, pada kurun waktu tahun 2010- 2014, tingkat konsumsi kayu manis di Uni Eropa termasuk stabil bahkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan yang drastis untuk Belanda dan Spanyol, seperti yang dapat dilihat pada gambar 3. ini dapat diasumsikan bahwa kayu manis merupakan produk yang potensial karena tidak terpengaruh signifikan oleh melemahnya perekonomian Eropa sejak tahun 2007.12
Gambar 3, Konsumsi Kayu Manis Negara-negara Uni Eropa pada 2010-2014
Sementara itu, berdasarkan data ISTAT (Istituto Nazionale di Statistica) untuk neraca perdagangan kayu manis di Italia nilai ekspor produk kayu manis Italia jauh lebih kecil dibandingkan nilai import, untuk tahun 2015 ekspor kayu manis Italia sebesar 0,45 juta USD dan impor sebesar 1,98 juta USD. Namun demikian nilai ekspor dan nilai impor kayu manis Italia terus meningkat pada lima
11 12
http://www.ilpuntocoldiretti.it/Documents/Bozza%20Piano%20Settore%20officinali.pdf http://ec.europa.eu/economy_finance/publications/publication15887_en.pdf
12
tahun terakhir. Dengan peningkatan nilai impor kayu manis di Italia berarti menjadi peluang bagi Indonesia untuk mencoba meningkatkan pemasokan kayu manis dari Indonesia. Tabel 1. Neraca Perdagangan Kayu Manis Italia terhadap dunia Italia-World Balance of Trade - HS 0906 (Cinnamon) 2011 – 2015 Value : Million - USD Trend 2011 2012 2013 2014 2015 (%) 11-15 Export (Million USD) Import Balance of Trade
0,25
0,27
0,35
0,40
0,45
13,90
1,87
1,68
1,83
1,94
1,98
2,63
-1,61
-1,41
-1,48
-1,55
-1,52
Change (%) 15/14 15,14 1,77
Source: WTA/Istat
2.2 Potensi pasar produk kayu manis di Italia Sebagaimana diketahui Italia adalah sebagai negara pengolah makanan terbaik di dunia dan tentunya bahan rempah-rempah menjadi komposisi yang sangat penting yang berfungsi memberikan aroma yang nikmat untuk setiap produk makanan agar nilai makanan tersebut lebih menarik, salah satu bahan pendukung untuk menambahkan aroma makanan adalah kayu manis. Pada tahun 2015, Italian Trade Agency (ITA) membuka peluang kerjasama ke beberapa pengekspor di bidang pertanian dan perkebunan dari Indonesia, sampai saat ini sudah ada pelaku usaha asal Italia yang siap menampung sejumlah produk asal Indonesia, misalnya kayu, cangkang sawit, kayu manis batangan dan kerang.13 Kualitas dan keamanan produk merupakan isu paling utama bagi pasar Eropa dan khususnya Italia “Tahun 2015 dari laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussel, Nuz menyebut, sudah terjadi 12 kali penolakan ekspor buah pala dan kayu manis Indonesia sepanjang 2014 hingga Februari tahun ini ke Uni Eropa karena aflatoxin”.14
Lukas Hendra, “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut,” Industri, 9 Juni 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/ita-tawarkan-peluang-ekspor-produk-asal-sulut 13
14
http://bisnis.liputan6.com/read/2220816/pala-lada-sampai-kayu-manis-ri-ditolak-uni-eropa
13
Untuk saat ini pasokan terbesar produk crushed or ground cinnamon berasal dari Indonesia yaitu sekitar 32%. Ekspor kayu manis Indonesia ke Eropa meningkat sebesar 12% per tahun antara 2010 – 2014, Ekspor dari pemasok yang lebih kecil juga meningkat namun terbatas. 15 Data ISTAT menunjukkan bahwa selama periode tahun 2011-2015 Indonesia berhasil meningkatkan nilai ekspor kayu manis dengan menduduki posisi ke empat. Meskipun Srilanka menduduki peringkat pertama namun pada tahun-tahun terakhir nilai impor kayu manis ke Italia terjadi penurunan dimana profil trend impor Srilanka adalah negatif sebesar -7,00%. Persaingan yang ketat di pasar Italia dan mahalnya kayu manis Cinnamomum zeylanicum (Ceylon) dari Srilanka mengakibatkan potensi pasarnya berkurang. Pesaing yang harus diperhatikan adalah Madagaskar yang berhasil menggeser posisi Belanda dari tahun 2013 - 2015 melonjak ke peringkat ke dua. Belanda dan German tetap menjadi pesaing ketat bagi Indonesia sebagai pemasok kayu manis ke Italia. Meningkatnya
permintaan
kayu
manis
Madagascar
dikarenakan
pemerintahnya berusaha menjamin stok tak terbatas dan juga variasi kayu manis.
Kayu
manis
Madagascar
dibedakan
menjadi
dua
jenis:
cinnamommumcamphora terbuat dari minyak esensial sebagai Ravintsara dan cinnamommumzeylanicum dioperasikan dari kulit kayu dan daun, ada juga yang lebih popluler lagi yaitu cinnamomverum dianggap memberikan rasa dapur dan kue-kue, terutama cokelat, yang secara khusus dibudayakan. 16
Gambar 4 Negara terbesar Pemasok Kayu Manis di Italia
15 16
https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-cinnamom-2015.pdf Madagascar Matin “Cannelle – Une filière à exploiter” :http://www.matin.mg/?p=14821
14
1.10 1.00 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00
Sri Lanka
juta USD
Madagascar Netherlands Indonesia Germany
2011
2012
2013
2014
2015 Sumber : ISTA
Kinerja impor untuk produk kayu manis dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai impor dunia terjadi peningkatan dari tahun 2011 ke tahun 2015 dengan rata-rata senilai 1,99 juta USD setiap tahunnya. Demikian juga dengan nilai impor Italia terhadap kayu manis Indonesia yang dari tahun 2011 ke tahun 2015 terjadi peningkatan dari 0,12 juta USD menjadi 0,18 juta USD, hanya pada tahun 2012 terjadi sedikit penurunan sebesar 0,09 juta USD akibat dari krisis ekonomi yang terjadi di Eropa. Nilai impor kayu manis Italia terhadap Madagascar jauh meningkat tajam dengan nilai impor tahun 2011 dari 0,10 juta USD mencapai 0,30 juta USD di tahun 2015 dengan profil trend impor yang mencapai 33,41%. Apabila dilihat dari uraian di atas potensi yang terdapat di pasar Italia tetap menjadi peluang yang baik bagi produsen dan eksportir kayu manis Indonesia untuk terus meningkatkan nilai ekspornya ke Italia.
Tabel 3. Kinerja impor Italia terhadap produk kayu manis dunia Italy's Import Partners of HS 0906 (Cinnamon) Value : Million - USD
Rank
2011
2012
2013
2014
2015
Trend (%) 11-15
1
Sri Lanka
0,97
1,00
0,84
0,80
0,76
-7,00
2
Madagascar
0,10
0,14
0,18
0,27
0,30
33,41
3 4
Netherlands
0,18
0,13
0,21
0,20
0,26
12,58
Indonesia
0,12
0,09
0,17
0,12
0,18
10,62
5
Germany
0,11
0,07
0,09
0,14
0,15
13,22
6
Austria
0,08
0,06
0,08
0,10
0,12
24,47
World
1,87
1,68
1,83
1,94
2,63
1,77 Sumber : ISTAT
15
Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat bahwa nilai persentase impor kayu manis Italia masih didominasi oleh Srilanka yaitu sebesar 38%, Madagascar 15%, Belanda 13% dan Indonesia sebesar 9%. Jumlah penduduk Srilanka di Italia yang cenderung meningkat merupakan salah satu alasan tetap bertahannya konsumsi kayu manis Italia terhadap Srilanka. 17 Gambar 5. Persentase konsumsi kayu manis Italy 2% 6%
1%
0%
2% Sri Lanka
6%
Madagascar 38%
8%
Netherlands Indonesia
9%
Germany 13%
15%
Austria France Sumber : ISTAT
2.3 Regulasi Produk kayu manis di Italia Regulasi Uni Eropa untuk produk-produk yang beredar di pasaran dapat diakses di http://eur-lex.europa.eu/browse/summaries.html Dalam situs ini, legislasi mengenai berbagai topik termasuk didalamnya budaya, ekonomi, social, pertumbuhan, sustainabilitas dan lain sebagainya dijelaskan secara detail dan rinci.
Ketentuan impor produk yang ditetapkan oleh EU, termasuk di Italia, terdiri atas beberapa persyaratan mutu yang terdiri menjadi 2 bagian yaitu kebijakan (peraturan resmi) beserta additional requirement-nya dan persyaratan yang sifatnya tidak resmi. Persyaratan-persyaratan yang diatur dalam kebijakan resmi nasional dan additional requirement-nya dapat di akses di website EU sebagai berikut: http://eur-lex.europa.eu/legal-content. Salah satu peraturan yang diwajibkan sebagai persyaratan mutu pada produk kayu manis adalah tentang product safety atau ketentuan yang menjamin bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen itu aman dipakai. 17
http://www.tuttitalia.it/statistiche/cittadini-stranieri-2015/
16
Sedangkan yang dimaksud persyaratan yang sifatnya tidak resmi adalah persyaratan yang mendukung persyaratan mutu resmi yang telah dikeluarkan pemerintah, misalkan tentang persyaratan lingkungan, contohnya berupa eco text label (dapat dilihat di website http://www.eco-label.com). Selain persyaratan lingkungan juga ada persyaratan sosial, contohnya berupa produsen yang harus terstandardisasi sistem TQM seperti ISO standards, OHSAS, ILO, Ethical Trading, dan lain lain
Persyaratan-persyaratan yang penting yang harus diperhatikan untuk pengiriman produksi kayu manis diantaranya adalah:
1. Kualitas kayu manis Kualitas produk merupakan isu utama bagi pembeli di Uni Eropa dan termasuk keamanan pangan serta kualitas produk. The European Spice Association (ESA) telah menerbitkan Dokumen kualitas standar yang menjadi panduan untuk asosiasi rempah-rempah nasional yang berafiliasi dengan ESA dan karena itu untuk sebagian besar importir di Uni Eropa. Ini menentukan persyaratan hukum Uni Eropa untuk kayu manis diproses (tidak termasuk hancur / bubuk kayu manis dan kayu manis diperlakukan untuk pengurangan mikroba) serta kebutuhan pembeli tambahan yang tidak ditetapkan dalam undang-undang. dokumen dapat digunakan untuk mengetahui kimia dan parameter fisik kayu manis diproses (baik Ceylon kayu manis dan Cassia) harus mematuhi ketika dijual di Uni Eropa sebelum diproses lebih lanjut untuk menjadi barang yang siap di konsumsi.
2. Label Dalam pengepakan label menjadi sangat penting bagi pembeli oleh sebab itu esportir harus memberikan informasi seakurat penting yang dapat dibaca pada label. Pelabelan yang salah merupakan sumber utama frustrasi bagi pembeli Eropa. Untuk persyaratan tentang kemasan konsumen mengacu pada Spices CBI Produk Factsheet Konsumen. produk harus menyertakan informasi berikut: 17
• nama produk • rincian produsen (nama dan alamat) • nomor batch • tanggal produksi • kelas produk • negara produsen; tanggal panen (bulan-tahun) • berat bersih setiap informasi yang mengekspor dan mengimpor negara mungkin memerlukan: bar, produser dan / atau kode packer, informasi tambahan yang dapat digunakan untuk melacak produk kembali ke asalnya.
3. Pengemasan Seluruh kayu manis harus dikemas dalam kantong yang baru, bersih, sehat dan kering goni, dilaminasi kain dengan polyethylene atau polypropylene atau high-density polyethylene tas / kantong. bubuk kayu manis dapat dikemas dalam wadah baru, bersih, sehat dan kering, bahan wadah yang terbuat dari kaca, timah, atau aluminium atau dalam kantong yang terbuat dari laminasi, metallised, bahan plastik food grade berlapis-lapis. Wadah harus bebas dari gangguan serangga, kontaminasi jamur, bau yang tidak diinginkan dari zat-zat yang dapat merusak isi.
4. Keamanan produk: Pelacakan, kebersihan dan kontrol kesehatan Keamanan pangan merupakan isu utama dalam undang-undang makanan Uni Eropa. LGF (General Food Law) adalah peraturan kerangka legislatif untuk keamanan pangan di Uni Eropa. Untuk menjamin keamanan pangan dan untuk memungkinkan tindakan yang tepat dalam kasus makanan yang tidak aman, produk makanan harus dilacak di seluruh rantai pasokan dan risiko kontaminasi harus dibatasi. Salah satu aspek penting untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan adalah untuk menentukan titik kontrol kritis (HACCP) dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen makanan. Aspek penting lainnya adalah bahwa produk makanan dikenakan kontrol resmi. Produk yang tidak dianggap aman akan ditolak masuk ke Uni Eropa. 18
5. Kontaminasi pada kayu manis Kontaminan adalah zat yang dapat hadir sebagai akibat dari berbagai tahap baik pada saat penanaman / pertumbuhan, tahap pengolahan, pengemasan, transportasi atau penyimpanan. Adapun jenis-jenis kontaminan yang sering dijumpai pada kayu manis adalah;
Mikotoksin
Meskipun tidak ada batas maksimum tertentu yang ditetapkan untuk kontaminasi mycotoxic dalam kayu manis dapat berkembang terutama selama penyimpanan lama dalam kondisi yang buruk tanpa suhu dan kelembaban kontrol. Styrene terjadi secara alami dalam kayu manis (0,1 mg / kg). Tingkat styrene dapat meningkat secara signifikan (sampai 40 mg / kg) ketika kayu manis mengalami suhu tinggi dan kelembaban selama pengeringan, penyimpanan dan transportasi. Styrene tidak dianggap berbahaya pada tingkat normal dari asupan harian. Oleh karena itu tidak ada batas Uni Eropa telah ditetapkan. Namun jika tingkat naik di atas 20 mg / kg itu mempengaruhi rasa kayu manis yang disebabkan oleh asing, pelarut seperti bau. batch yang terkena dampak kurang menarik bagi pembeli.
Pestisida
Pestisida umumnya tidak digunakan untuk menanam kayu manis. Namun kontaminasi dapat terjadi karena kedekatannya dengan tanaman lain yang diperlakukan dengan pestisida. Uni Eropa telah menetapkan tingkat maksimum residu (MRL) untuk pestisida dan produk makanan. Produk yang mengandung lebih pestisida dari yang diperbolehkan akan ditarik dari pasar Uni Eropa.
Salmonella
Alasan yang paling sering terjadi untuk penolakan kayu manis oleh Uni Eropa adalah adanya salmonella. Tidak ada persyaratan salmonella tertentu yang ditetapkan dalam undang-undang Uni Eropa untuk rempah-rempah dan herbal 19
karena ada untuk produk lainnya. Namun menurut Pasal 11 UU Pangan Umum, produk makanan ditempatkan di pasar Uni Eropa harus aman. Oleh karena itu kayu manis dilarang dari pasar jika salmonella ditemukan. Dalam sterilisasi uap Uni Eropa adalah metode yang disukai untuk memerangi salmonella serta jenis lain dari kontaminasi mikrobiologi, terutama untuk kayu manis ditujukan untuk pasar ritel. Apakah ini dituntut tergantung pada pembeli, penggunaan terbuat dari kayu manis dan jenis kayu manis yang terlibat. Sterilisasi uap yang lebih penting untuk Cinnamomum zeylanicum daripada cassia. Pembeli sering ingin kayu manis mereka menjadi uap disterilkan tetapi mengubah pikiran mereka ketika mereka menyadari berapa banyak ini biaya pengobatan.
Aditif makanan dan pemalsuan
Banyak rempah-rempah dan herbal ditolak oleh Uni Eropa atau pembeli telah dideklarasikan, tidak sah atau terlalu tinggi bahan adiktif. Ada undang-undang khusus untuk aditif (misalnya warna, pengental) dan perasa bahwa daftar yang E-angka dan zat yang diizinkan untuk digunakan. Rempah-rempah dan campuran
rempah-rempah
tidak
dapat
berisi
warna
ditambahkan.
Penggunaan sulfur dioksida (SO2) fumigasi dalam pengolahan Ceylon cinnamon diperbolehkan tetapi tingkat residu maksimum adalah 150 mg / kg. Penggunaannya tidak diperbolehkan untuk varietas kayu manis lainnya. Kayu manis juga dapat sengaja dicampur dengan zat-zat seperti kelas rendah kulit. Alasan penting untuk pemalsuan yang disengaja - yang merupakan malpraktek yang serius - adalah keuntungan ekonomi. pemalsuan yang tidak disengaja, karena misalnya untuk spillover pupuk atau serangga, juga dapat ditemui. Makanan pemalsuan merupakan isu penting bagi pembeli Uni Eropa. Menurut panel ahli industri berkonsultasi untuk penelitian ini, jenis penipuan makanan ini sangat umum di rempah-rempah dan herbal. Uni Eropa dan pemerintah Uni Eropa nasional juga menjadi ketat dalam penegakan hukum penipuan makanan. Pemerintah Belanda meningkatkan denda pada operator sengaja merusak makanan dari € 4.500 sampai maksimal € 810.000 pada bulan April 2015.
20
Sinar radiasi
Sinar radiasi pada rempah-rempah & herbal aromatik diperbolehkan. Ini adalah cara yang aman untuk membunuh organisme dan mempengaruhi rasa rempah-rempah dan herbal kurang dari sterilisasi uap. Maksimum rata-rata keseluruhan, diserap dosis radiasi 10 kGy. Konsumen umumnya lebih memilih produk non-iradiasi. Oleh karena itu, metode ini tidak banyak digunakan.
6. Niche Markets adalah upaya pemasaran pada segmen kecil dan lebih fokus pada kualitas produk, adapun kriteria yang diinginkan dari jenis pemasaran ini adalah: -
Produk organik fokus pada penggunaan lahan dan input. Fairtrade berfokus pada peningkatan kondisi kehidupan petani kecil di negara-negara berkembang dengan membayar premi.
-
Rainforest Alliance, skema keberlanjutan utama dengan fokus pada isu-isu sosial serta lingkungan baru-baru ini mengembangkan sebuah standar untuk beberapa rempah-rempah dan herbal.
-
Pengolah dan eksportir dapat memainkan peran penting dalam proses sertifikasi dengan mengkoordinasikan kegiatan petani kecil. Jika mereka menangani sertifikasi kayu manis berkelanjutan mereka harus disertifikasi sendiri untuk memastikan rantai diandalkan tahanan. Ada sertifikasi khusus untuk pedagang, seperti Standard Trade Fairtrade atau Rantai Rainforest Alliance
7. VAT: Value Added Tax Merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan pada barang atau jasa yang ditanggung oleh konsumen terakhir dan diaplikasikan pada proses produksi dan distribusi. Di Italia, pajak ini disebut IVA atau Imposta sul valore aggiunto. Transaksi yang dikenakan pajak antara lain:
Penyediaan barang atau jasa
Akuisisi barang intra-community Uni Eropa
Importasi barang
Dalam hal importasi, VAT dikenakan pada proses kliring pajak sebelum dapat digunakan dipasaran Italia
21
Gambar 5. Schema persyaratan yang diinginkan buyer (pembeli) di Eropa 18
Sumber : CBI
Tips berdasarkan CBI untuk produk kayu manis adalah cara mensterilkannya dengan menggunakan sterilisasi uap adalah cara yang efektif untuk memerangi kontaminasi mikrobiologi. Hal ini dapat memperoleh pemasok premi yang signifikan jika mereka dapat menyediakan kayu manis uap disterilkan, disterilkan pada sumbernya. Investasi dalam peralatan sterilisasi bisa sangat mahal (hingga € 1 juta). Kelemahan penting dari sterilisasi uap adalah bahwa hal itu secara negatif mempengaruhi kandungan minyak atsiri, yang menghasilkan rasa. Selain itu, dapat mengubah warna dan sifat kayu manis. Misalnya, sifat penebalan makanan dari cassia terganggu oleh sterilisasi uap. Oleh karena itu sangat bergantung pada pembeli Anda apakah ia / dia akan membutuhkan sterilisasi uap dan bersedia membayar untuk itu.
Berkaitan dengan kegiatan impor, sebagai anggota dari Uni Eropa, Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor, regulasi ekspor, syarat dan ketentuan yang perlu dipenuhi dapat ditemukan pada portal “EU Help Desk”19. 18
https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-cinnamom-2015.pdf http://exporthelp.europa.eu/thdapp/display.htm?page=form/form_MyExport.html&docType=main&l anguageId=EN 19
22
Adapun pusat informasi yang berhubungan dengan ekspor impor ke Italia seperti; 1. Administrasi Pabean Badan administrasi yang bertanggung jawab untuk produk-produk impor dari negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, di Italia adalah Agenzia delle Dogane e dei Monopoli (Customs and Monopolies Agency) yang memiliki otoritas terpusat dalam kementrian ekonomi dan keuangan (Ministero dell'Economia e delle Finance) 2. Servizio Telematico Doganale/Layanan Elektronik Bea Cukai Prosedur impor di Italia terdapat dalam The Single Administrative Document (SAD) atau DAU (Documento amministrativo unico) dalam bahasa Italia. Dokumen ini perlu dipersiapkan dalam Bahasa Italia dan harus disajikan baik secara elektronik maupun fisik melalui system kliring pajak terkomputerisasi bernamaServizio Telematico Doganale. SAD
diberikan
ke
otoritas
kepabeanan
baik
oleh
importir
maupun
representatifnya. Informasi untuk mendapatkan area bebas pajak di Italia: Porto franco di Trieste (Free Port of Trieste) Via L. Von Bruck,3 I-34144 Trieste Tel: (+39) 040 6731 Fax: (+39) 040 673 2406 E-mail:
[email protected]
2.4 Saluran Distribusi Produk Kayu Manis di Italia Pasar Uni Eropa merupakan pasar tunggal yang terdiri dari 28 negara dengan 500 juta konsumen. Keuntungan dari mengekspor ke wilayah Uni Eropa adalah target pasar yang besar serta berlakunya prinsip kebebasan pergerakan barang (the principle of free movement of goods) memberikan kesempatan bagi produk tersebut untuk didistribusikan dan dijual dimanapun di negara-negara anggota Uni Eropa. Suatu barang yang sudah dapat masuk ke salah satu negara Uni Eropa dapat dengan bebas beredar di wilayah Uni Eropa lainnya tanpa melampaui prosedur pabean lagi. Pengiriman barang di wilayah UE dapat 23
seluruhnya dilakukan dengan sarana mobil angkutan atau kereta api (transportasi darat). Keuntungan lainnya adalah beragamnya peraturan dari tiap negara digantikan dengan satu set peraturan dari Uni Eropa sehingga memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis yang berujung pada penghematan biaya. Saluran distribusi produk kayu manis termasuk dalam saluran distribusi rempahrempah dengan memasuki pasar Eropa melalui imprortir, broker/agen, pemroses/penggiling (processor), sektor industri (food processor), dan pedagang retail.
Importir adalah perantara antara esportir dengan end user industri dan retail. Importir membeli dalam kuantitas bulk dan memiliki kontrak jangka panjang dengan pemasok. Selain importir pada umumnya, di Uni Eropa juga terdapat specialized importers yang fokus pada produk premium dan bersertifikat (organik, fair trade dll), Sedangkan broker / agent tidak membeli produk dari pemasok hanya mempertemukan penjual dan pembeli dan bekerja dengan komisi (0,5% - 2%).
Memasuki pasar Italia melalui broker adalah hal yang menarik apabila eksportir tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan pasar Italia. Processor biasanya membeli produk rempah-rempah dalam skala besar dengan kualitas dan persyaratan yang spesifik. Perusahaan ini biasanya memasok produk ke kalangan industri besar. Untuk ekspor ke sektor industri pengekspor diharuskan untuk dapat memenuhi standar kualitas tinggi dalam hal layanan, volume dan kualitas produk. Biasanya sektor Industri jarang mengimpor barang langsung dari produsen. Saluran distribusi terakhir adalah langsung ke pedagang retail namun pada prakteknya jarang dilakukan.
Gambar 6. Schema jalur distribusi produk kayu manis ke Italia (HS0906)20 Developing countries
European markets
Industries
Industrial Sector 20
https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europe-cinnamom-2015.pdf Importer Wholesaler Farmer collector
Processo r Eksporter
24 Processor Packer
Food Service Sector
Sumber : CBI
Pada dasarnya pasar Eropa untuk produk kayu manis distribusinya relatif stabil bahkan terus meningkat dengan adanya importir grosir (importer wholesaler). Perubahan signifikan terdapat pada meningkatnya segmentasi, terutama pada pasar menengah keatas, dan juga meningkatnya diversifikasi pasar untuk barang-barang yang bersifat sustainable, serta berkembangnya penjualan secara online. 2.5 Hambatan dan Tantangan Lainnya 1. Regulasi (Kualitas dan keamanan produk bagi konsumen) Dengan tujuan melindungi konsumen, peraturan yang diterapkan di Uni Eropa semakin ketat dan standar permintaan pasar semakin tinggi. Untuk mematuhi peraturan ini mengkonsumsi biaya yang tidak murah serta waktu yang tidak singkat, sehingga menyebabkan akses yang cukup sulit bagi eksportir negara berkembang, termasuk Indonesia dalam menjaga kualitas produk kayu manis.
2. Pengemasan dan Label Kurangnya perhatian terhadap pengemasan dan label menjadi salah satu hambatan dimana bagi Uni Eropa sangat penting, karena dengan label yang benar mereka dapat melacak seluruh informasi mengenai produk yang diterima, dan apabila terjadi pengemasan yang tidak sesuai dengan persyaratan ini bisa memungkinkan produk dikirim balik ke pemasok di negara asal.
25
3. Organisasi /Assosiasi Dengan adanya organisasi maka setiap kegiatan dapat diatur dan sangat membantu petani kayu manis yang ingin mengembangkan usaha mereka, karena diharapkan melalui organisasi dapat mendapatkan ilmu-ilmu yang berhubungan untuk pengembangan usaha tersebut melalui pelatihan ataupun kursus, membantu petani dalam menjual hasil panen mereka, menghindari spekulasi pasar yang biasanya dikuasai oleh para pengusaha pengusaha menengah ke atas.
4. Support Pemerintah Dengan adanya support dari Pemerintah seperti membentuk usaha simpan pinjam petani (koperasi), bantuan bagi petani kecil hal ini akan memberikan motivasi kepada para petani untuk lebih fokus bekerja dan meningkatkan hasil panen mereka.
26
3. PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang Sampai saat ini Indonesia masih menduduki peringkat pertama di dunia sebagai pengekspor kayu manis. Volume ekspor kayu manis Indonesia menguasai 47% dari total ekspor kayu manis dunia dengan rata-rata produksi mencapai 93 ribu ton kubik per tahun. Berdasarkan CBI dari tahun 2010 - 2014 volume impor Uni Eropa meningkat sebesar 11% per tahun. Nilai impor meningkat sebesar 18% per tahun menunjukkan kenaikan yang positif. Kenaikan ekspor umumnya dipicu oleh meningkatnya permintaan global untuk produk kayu manis, terutama dari Amerika dan Eropa. Di negara-negara seperti India, Srilanka China dan Brasil produksi kayu manis tergolong lambat diakibatkan pergantian cuaca yang tidak stabil sehingga mengakibatkan minimnya ketersediaan stok. Hal ini menyebabkan sering terjadinya fluktuasi harga dalam jangka pendek pada komoditas kayu manis. Harga diperkirakan akan meningkat dalam jangka panjang, namun penurunan harga masih diprediksikan terjadi dari waktu ke waktu. Pihak eksportir dan petani memiliki peran penting dalam menentukan harga dan kualitas produk kayu manis mereka. Meski demikian, campur tangan dari pemerintah juga penting dalam mempertahankan stabilnya nilai ekspor kayu manis di tengah meningkatnya permintaan dunia sehingga tidak mempengaruhi produktivitas dan kesejatheraan para petani kayu manis.
3.2 Strategi 1. Kontrak jangka panjang Faktor yang sangat menentukan dalam kompetisi di pasar adalah tingginya kekuatan pembeli (purchasing power) dan persaingan yang ketat antar penyedia barang. Indonesia harus mampu bernegosiasi dan menghasilkan perjanjian jangka panjang dengan pemasok di Italia
2. Effesiensi Pelayanan Kemampuan untuk memasok kayu manis dalam kapasitas besar dan diikuti kualitas yang terjamin adalah merupakan persyaratan penting dalam memasok 27
produk ke Eropa. Keamanan dari sisi kesehatan produk merupakan isu yang paling penting dalam memberikan kepercayaan pada pelanggan. Mematuhi batas waktu perjanjian juga merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan pelanggan.
3. Fair Trade Fair Trade adalah kemitraan perdagangan, berdasarkan dialog, transparansi dan respect yang melindungi produsen atau penggusaha kecil mendapatkan bayaran yang layak dengan mematuhi peraturan di wilayah tersebut. Sistem perdagangan ini adalah untuk menjual langsung dari produsen ke pelanggan langsung dengan menghilangkan rantai perantara 21 Sertifikasi tentang sistem perdagangan yang berdasarkan hubungan yang adil antara produsen dan konsumen. Sistem ini terutama menguntungkan pedagang kecil di negara berkembang.
4. E-commerce E-commerce (perdagangan elektronik atau EC) adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa, atau transmisi dana atau tanggal, melalui jaringan elektronik, khususnya jalur internet. Transaksi bisnis ini terjadi baik sebagai bisnis-ke-bisnis, bisnis-ke-konsumen, konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis. Istilah e-commerce dan ebisnis Sering digunakan secara bergantian. Istilah e-ekor Juga kadang-kadang digunakan dalam referensi untuk proses transaksional untuk belanja online 22.
5. Eco-friendly Eco friendly adalah sistem produksi barang dengan prinsip ramah lingkungan, Pedoman dan kebijakan ini diambil berdasarkan perubahan negatif pada alam (global warming) yang diakibatkan oleh ulah manusia seperti membakar hutan, membunuh hewan-hewan liar dimana secara tidak langsung membunuh alam. Label Eco friendly menjadi salah satu persyaratan untuk produk yang masuk ke pasar Eropa.
21 22
http://wfto.com/fair-trade/definition-fair-trade https://it.Commercio_elettronico
28
Organisasi Internasional untuk Standardisasi telah mengembangkan ISO 14020 dan ISO 14024 untuk membangun prinsip-prinsip dan prosedur untuk label lingkungan yang diikuti oleh sertifikasi dan label Eco. Secara khusus, standarstandar ini berhubungan dengan menghindari konflik kepentingan keuangan, penggunaan metode ilmiah dan prosedur pengujian diterima, dan keterbukaan dan transparansi dalam pengaturan standar
6. Konsep bisnis dan target pasar yang jelas dan tepat Jumlah segmentasi pasar semakin bervariatif seiring dengan bertambahnya keinginan pembeli untuk berbeda dari komunitasnya. Pembeli mengharapkan adanya suatu identitas khusus oleh karena pemilikan suatu produk. Semakin unik dan berbeda suatu produk, semakin mudah pembeli menemukan identitas khusus ini, dan mendorong pada meningkatnya loyalitas dan berkurangnya sensitivitas terhadap harga. Dengan menargetkan produksi pada jenis pasar seperti ini, misalnya menerapkan prinsip “more for less” tentunya dapat menjadi strategi yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia.
7. Pembentukan Assosiasi Rempah Kayu Manis Indonesia Cassia Co-op didirikan dengan berpusat pada prinsip kelestarian dan menjadi perusahaan pengolahan dan ekspor kayu manis pertama yang berdiri di Kerinci (Sumatra), di tengah-tengah perkebunan kayu manis. Tujuan terbentuknya perusahaan ini adalah menghubungkan para petani dengan pengguna akhir secara timbal balik agar tercipta transparansi dan kebergantungan satu sama lain. Memperbaiki jaringan pasar antara petani dan pembeli dengan mempertemukan kedua belah pihak dan memberikan informasi yang akurat sehubungan dengan perencanaan ekspor dalam waktu jangka pendek dan panjang dapat memotivasi petani dalam meningkatkan produktivitas mereka.23
8. Partisipasi dalam Pameran Internasional Pada umumnya, kegiatan ini diikuti oleh banyak kalangan, seperti produsen dan perajin, eksportir dan importir, kolektor, asosiasi produsen kerajinan, instansi
23
http://www.cassia.coop/id/tentang-kami/index.php
29
pembina pengrajin, pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah daerah, perbankan dan perusahaan penunjang lainnya. Berpartisipasi pada pameran berartisecara tidak langsung mempromosikan barang
produk
mereka
dengan
memenuhi
standar
yang
diinginkan
penyelenggara.
9. Proses bahan mentah menjadi bahan jadi Selain mempertahankan nilai ekspor dalam bentuk bulk dan gelondongan, diharapkan produsen dari indonesia mampu mengekspor barang jadi dalam berbagai bentuk produk, seperti; produk makanan dan minuman, produk kosmetik dan lain-lainnya dengan mengikuti standard keamanan pasar Eropa.
30
4.INFORMASI PENTING Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia Alamat : Jl Diponegoro 45 Jakarta 10310 Indonesia 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia (Italian Business Association Indonesia / IBAI) Contact person: Dr Luigi Carlo Gastell (President) Alamat: Wisma BRI II, 15th floor, Suite 1501 Jl Jendral Sudirman no 44 – 46 Jakarta 10201 Indonesia. Telp: +62 (21) 571 3540 Fax: +62 (21) 571 9013 Email:
[email protected] 3. Indonesian Trade and Promotion Commerce (ITPC) Contact Person: Agung Pramudya (Head Manager ITPC) Alamat: Via Vittor Pisani 8 Piano 6 Milano – Italia 4. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Alamat : Via Campania 53 – 55, 00187 Roma – Italia Telp: +39 (06) 42 00911 Fax : : +39 (06) 48 80280, 48 904910 5. Pihak yang di hubungi bila terjadi dispute Departemen Perdagangan Luar Negri Italia (Istituto Nazionale per il commercio Estero) -htpp: //www: ice.gov.it/. Kementrian Perdagangan Italia - htpp: //www: mincomes.it/ 6. Center informasi mata uang euro X- rate -http://www.x-rates.com/ Euro Monitor International 7. International Chamber of Commerce Email: mailto:
[email protected] 8. Center untuk mengetahui tariff pajak http://www.dutycalculator.com. 9. Badan hukum di Italia yang mengatur kegiatan Impor khususnya VAT: Agenzia delle Entrate (Revenue Agency) Centro Operativo di Pescara (Pescara´s Operative Centre) Sezione Rimborsi IVA ai non residenti (VAT refunds to non-residents Section) 31
Via Rio Sparto 21 I - 65100 Pescara Tel: (+39) 085 577 2204Fax: (+39) 085 577 2325 Email:
[email protected] Website:http://www.agenziaentrate.gov.it 10. Institute yang berhubungan data statistik Istituto Nazionale di statistica (ISTAT ) Website: http://www.istat.it/it/ 11. Food and Agriculture Organization Statistic (FAOSTAT) http://faostat3.fao.org/home/E 12. Website yang berhubungan dengan statistic perdagangan http://www.trademap.org 13. NGO yang memberikan informasi untuk Standarisasi Document Ramah Lingkungan dan berkelanjutan. Rainforest Alliance http://www.rainforest-alliance.org/newsroom/press-releases/introducingcertified-cinnamon-indonesia 14. Badan yang menangani peraturan dan persyaratan ekspor ke Italia CBI Ministry of Foreign Affairs https://www.cbi.eu 15. EU Expanding Exports Helpdesk http://exporthelp.europa.eu - go to ‘trade statistics’. Eurostat - http://epp.eurostat.ec.europa.eu/newxtweb - statistical database of the EU 16. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italia. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 6-59926900 17. Food Ingredients Europe - http://www.foodingredientsglobal.com- important international trade fair for the food ingredient and health sector in Europe 18. European Spice Association - http://www.esa-spices.org - provides information on its national spice association members
32
REFERENSI 1. Si Manis dari Kerinci yang Menjadi Idola Dunia, http://ditjenbun.pertanian.go.id/perbenihan/berita-269-si-manis-dari-kerinci-yang-menjadi-idola-dunia-.html 2. Indonesia Eksportir Utama Kayu manis, http://www.kemenperin.go.id/artikel/1992/Indonesia-Eksportir-Utama-KayuManis. 3. Data statistik kayu manis, http://faostat.fao.org 4. Si Manis dari Kerinci yang menjadi Idol Dunia http://ditjenbun.pertanian.go.id/perbenihan/berita-269-si-manis-dari-kerinci-yang-menjadi-idola-dunia-.html 5. Harga kayu manis dari Kementrian Pertanian dan Perkebunan Indonesia 2014,http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/BUKU_TANAMA N_REMPAH_DAN_PENYEGAR_2012-2014.pdf 6. Prospek bisnis tanaman kayu manis, http://www.seputarpertanian.com/2016/01/prospek-bisnis-tanaman-kayumanis.html 7. Lukas Hendra, “ITA Tawarkan Peluang Ekspor Produk Asal Sulut,” Industri, 9 Juni 2015, http://industri.bisnis.com/read/20150609/12/441808/itatawarkan-peluang-ekspor-produk-asal-sulut 8. Detail Pasar dan Tren di Uni Eropa, http://inatrims.kemendag.go.id/id/product/detail/pasar-dan-tren-di-unieropa_181/?market=eu 9. Masuknya kayu manis di Italia, http://www.lespezie.net/in-viaggio/le-cucinedel-mondo/711-la-cucina-italiana.html 10. “CBI Product Factsheet: Cinnamon in Europe.” CBI Ministry of Foreign Affairs, https://www.cbi.eu/sites/default/files/product-factsheet-europecinnamom-2015.pdf 11. “Piano di settore delle Piante Officinali 2013 - 2016”Ministero delle politiche Agricole Alimentari e Forestali, http://www.ilpuntocoldiretti.it/Documents/Bozza%20Piano%20Settore%20of ficinali.pdf 33
12. Economic Crisis in Europe, http://ec.europa.eu/economy_finance/publications/publication15887_en.pdf 13. Madagascar Matin “Cannelle – Une filière à exploiter” http://www.matin.mg/?p=14821 14. Cittadini Stranieri in Italia – 2015, http://www.tuttitalia.it/statistiche/cittadini-stranieri-2015/ 15. World Fair Trade Organization http://wfto.com/fair-trade/definition-fair-trade 16. Data ISTAT untuk kayu manis (Comparison Indonesia - world cinnamon), http://search.istat.it/search?q=cannella&output=xml_no_dtd&client=istat_fe &proxystylesheet=istat_fe&sort=date%253AD%253AL%253Ad1&oe=UTF8&ie=UTF-8&ud=1&exclude_apps=1&site=istat_it&submit.x=19&submit.y=8 17. “Pala Lada Sampai Kayu Manis RI di tolak di Uni Eropa”, Bisnis.liputan 6, http://bisnis.liputan6.com/read/2220816/pala-lada-sampai-kayu-manis-riditolak-uni-eropa 18. Sistema Commercio Elettronico, https://it.Commercio_elettronico 19. Cassia Co-Op, http://www.cassia.coop/id/tentang-kami/index.php
34