2015 MARKET BRIEF PELUANG USAHA PRODUK MEBEL (HS 94) DI ITALIA
ITPC MILAN Via Vittor Pisani, 8 – 6° Piano 20124 Milan (MI), ITALY Tel. +39 02 3659 8182 Fax. +39 02 3659 8191
[email protected]
Daftar Isi KATA PENGANTAR .................................................................................. 2 ABSTRAKSI ............................................................................................... 3 I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 4 I.1. Pemilihan Produk.............................................................................. 4 I.2. Profil Geografi Italia .......................................................................... 6 II. POTENSI PASAR PRODUK MEBEL DI ITALIA .................................... 8 II.1 Ekspor Produk Mebel Italia ke Dunia ................................................ 8 II.2 Potensi Pasar Produk Mebel di Italia .............................................. 11 II.3 Regulasi Produk Mebel di Italia ...................................................... 13 II.4 Saluran Distribusi Produk Mebel di Italia ........................................ 15 II.5 Hambatan dan Tantangan .............................................................. 16 III PELUANG DAN STRATEGI ................................................................ 17 III.1 Peluang ......................................................................................... 17 III.2 Strategi .......................................................................................... 17 IV INFORMASI PENTING ........................................................................ 18 REFERENSI ............................................................................................ 22
Page 1
KATA PENGANTAR Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, ITPC Milan, Italia telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya. Penulisan Market Brief merupakan rangkaian kajian yang terus dilakukan selama 1 tahun untuk memenuhi target yaitu menyiapkan 10 Market Brief. Pada topik ini dipilih produk mebel (HS 94) sesuai data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar serta adanya peluang pasar untuk produk mebel di Italia. Di dalam Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia. Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi pihak Pemerintah maupun Swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia. Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang produk udang. Milan, Mei 2015
Kepala ITPC Milan Agung Pramudya FR.
Page 2
ABSTRAKSI Berdasarkan data dari World Integrated Trade Solution (WITS), nilai ekspor Indonesia ke Italia pada tahun 2013 adalah sebesar 1,17% dari total nilai ekspor Indonesia. Sedangkan nilai impor Italia dari Indonesia bila dibandingkan dengan Negara lain di dunia adalah sebesar 2,22%. Secara keseluruhan nilai import Italia dari Indonesia telah menurun sejak tahun 2012, dari USD 3,696,739,390 di tahun 2011 menjadi USD 2,675,457,650 di tahun 20121. Nilai ini berbanding terbalik dengan nilai impor Italia dari Negara-negara di region Asia Pasifik yang terus meningkat. Sebagian besar impor Italia dari region ini adalah Tiongkok, yang menempati ranking kedua Negara asal impor setelah Amerika Serikat2. Untuk meningkatkan nilai ekspor hingga 300 persen dalam waktu lima tahun ke depan, produk mebel Indonesia masih menyasar Eropa sebagai tujuan utama ekspor. Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) mencatat bahwa 40 persen ekspor produk mebel masih bertujuan ke negara-negara Eropa3. Dengan dibangunnya sistem regulasi dan ketenagakerjaan, ekspor mebel dapat terus ditingkatkan. Untuk dapat mengambil peluang tersebut, maka Indonesia perlu melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:
Strategi produksi Membangun trading house untuk menyediakan bahan baku sehingga mengurangi ongkos produksi lebih dari 20%. Selain itu, pemerintah juga harus menghentikan ekspor kayu log agar tidak mengancam industri mebel dalam negeri. Strategi lain yang perlu dilakukan adalah sosialisasi kepada pengusaha mebel tentang ketentuan ekspor ke Italia dan sertifikasi ISO untuk produk ramah lingkungan.
1
“Italy All Products Import Trade Value,” World Integrated Trade Solution, 7 Juli 2015, diakses pada 7 Juli 2015, http://wits.worldbank.org/CountryProfile/Country/ITA/StartYear/2009/EndYear/2013/TradeFlow /Import/Indicator/MPRT-TRD-VL/Partner/IDN/Product/Total 2 “Goods Imports All Countries and Regions 2009-2013,” World Integrated Trade Solution, 7 Juli 2015, diakses pada 7 Juli 2015, http://wits.worldbank.org/CountryProfile/Country/all/StartYear/2009/EndYear/2013/Indicator/B M-GSR-MRCH-CD 3 “Eropa Masih jadi Tumpuan Ekspor Furnitur Indonesia,” 29 Desember 2014, diakses pada 8 Juli 2015, http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/29/183732726/Eropa.Masih.jadi.Tumpuan.Ek spor.Furnitur.Indonesia
Page 3
Strategi produk Produk mebel adalah produk yang ramah lingkungan, disertai dengan desain yang inovatif dan berstandar internasional.
Strategi promosi Pendampingan bagi pelaku usaha untuk memuluskan ekspor produknya dan memetakan cara menyaingi efisiensi industri mebel Vietnam.
I. PENDAHULUAN I.1. Pemilihan Produk Industri mebel mempunyai peran yang penting bagi perekenomian, khususnya dalam memberikan kontribusi kepada penciptaan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Efek berlipat yang diberikan industri ini sangat besar. Mulai dari pengrajin barang setengah jadi, pedagang kayu, pengusaha bahan-bahan pendukung industry mebel, sampai pada penjual makanan yang berada di sekitar daerah industri4. Pasar Eropa adalah pasar tradisional ekspor mebel dari Indonesia. Di satu sisi, hingga 2014, pasar Eropa masih menyerap sebagian besar pasar produk mebel. Namun di sisi lain, khusus pasar Italia, ekspor Indonesia di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 8,6% dibandingkan nilai ekspor tahun 2012. Pemerintah melalui Kementrian Perdagangan menegaskan komitmennya untuk menumbuhkembangkan industri mebel dan kerajinan nasional sebagai upaya mencapai peningkatan ekspor sebesar 300% dalam lima tahun. Pada tahun 2014, Indonesia menempati peringkat ke-21 negara rekanan impor Italia. Dari dua puluh besar Negara asal impor, hanya dua negara yang berasal dari luar Eropa yang berhasil menempati peringkat pertama, yaitu Tiongkok, dan peringkat ke-16 yaitu Vietnam. Tabel 1. Pangsa Pasar Impor Mebel Italia Berdasarkan Negara Asal
4
“Studi Hambatan Kebijakan Bagi Industri Furnitur: Hasil Studi di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” USAID dan SENADA, Agustus 2007, diakses pada 9 Juli 2015, http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNADN181.pdf
Page 4
Italy's TOP 20 Import Partners of Furniture Rank
Share (% ) 2014
Country
1
China
2
Germany
-
28.52 14.99
3
Romania
-
8.18
4
Poland
-
7.45
5
France
-
5.20
6
Austria
-
3.96
7
Spain
-
3.23
8
Slovenia
-
9
Hungary
2.17
-
2.17
10
Netherlands
11
Bulgaria
-
12
Lithuania
-
13
Czech Republic
-
1.27
14
United Kingdom
-
1.24
15
Turkey
16
Vietnam
17
United States
18
Slovakia
19
Sweden
-
1.11
20
Belgium
-
0.87
Others
-
2.15 1.83 1.40
-
1.20 -
1.13 -
-
1.12 1.12
9.70
Source: WTA/Istat
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa produk mebel Indonesia kalah bersaing dengan produk Vietnam meskipun potensi hutan Indonesia jauh lebih besar. Salah satu penyebab tertinggalnya ekspor Indonesia dari Vietnam adalah adanya regulasi yang menghambat5. Selain itu, sistem Verifikasi Legalitas Kayu seharusnya tidak diterapkan kepada industri mebel melainkan ditetapkan di industri hulu. Sebagian pengusaha juga masih mengimpor bahan baku mebel yang mengurangi nilai tambah produk. Berdasarkan data dari ISTAT (Istituto Nazionale di Statistica), sebuah lembaga statistik Italia, nilai ekspor Indonesia ke Italia masih lebih besar dari nilai ekspor Italia ke Indonesia. Ini berarti neraca perdagangan Indonesia masih positif sebesar USD 14,48 Juta. Meskipun demikian, ekspor Italia ke Indonesia terus meningkat sedangkan ekspor Indonesia ke Italia menunjukkan trend sebaliknya. Untuk itulah, pangsa pasar mebel di 5
“Industri Mebel Kalah dari Vietnam, Jokowi Akui Banyak Hambatan,” Rimanews, 12 Maret 2015, diakses pada 7 Juli 2015, http://ekonomi.rimanews.com/bisnis/read/20150312/201417/IndustriMebel-Kalah-dari-Vietnam-Jokowi-Akui-Banyak-Hambatan
Page 5
Italia harus terus ditingkatkan oleh Indonesia. Berikut grafik perbandingan ekspor Indonesia ke Italia dengan ekspor Italia ke Indonesia dari tahun 2010-2014: Tabel 2. Ekspor Indonesia vs Ekspor Italia – Mebel (dlm Juta USD) 70.00 60.00
58.51
50.00
47.77
40.00
36.71
30.00 20.00
Ekspor Ind-Ita
29.61
29.40
Ekspor Ita-Ind
19.10
10.00
7.25
10.75
14.93
12.10
0.00 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: ISTAT
Berdasarkan data di atas, Indonesia memiliki pekerjaan besar untuk meningkatkan ekspor mebel ke pasar potensial Italia. Dengan didukung oleh kualitas dan inovasi mebel Indonesia yang sudah diakui secara internasional, maka pasar ekspor mebel masih memiliki peluang yang cukup besar.
I.2. Profil Geografi Italia Italia
sebelah
langsung
utara
dengan
berbatasan
empat
negara
Eropa yaitu Perancis, Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengahtengah antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses ke negaranegara Eropa Utara, negara-negara Mediterania
dan
negara-negara Page 6
Eropa Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38 pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan Republik San Marino. Kota perdagangan di Italia adalah Milan dengan GDP per kapita pada awal tahun 2014 mencapai € 35.137. Milan disebut-sebut sebagai salah satu kota utama untuk keuangan dan bisnis dimana GDP-nya merupakan ke-4 tertinggi di Eropa dan ke-26 tertinggi di dunia. Milan juga menduduki 20 besar sebagai kota dengan finansial terbaik. Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah ItaliaSelatan sebanyak 23 % dari jumlah populasi Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki 400 buah museum, galeri dan situs arkeologi. Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan jumlah penumpang yang selalu meningkat. Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk
serta
transportasi penumpang juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia, Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9 juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan penerbangan internasional dilakukan di Milan. Page 7
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun 2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor administrasi lokalnya. Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa sistem perbankan di seluruh negeri.
II. POTENSI PASAR PRODUK MEBEL DI ITALIA II.1 Ekspor Produk Mebel Italia ke Dunia Ekspor produk mebel (HS 94) Italia kepada dunia terus mengalami peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Trend peningkatan selama periode 2010-2014 adalah sebesar 1,98%, sedangkan peningkatan selama satu tahun (2013 ke 2014), kinerja ekspor mebel Italia meningkat sebesar 2,40%. Persentase kenaikan yang tidak begitu besar diakibatkan oleh adanya variasi pada pertumbuhan nilai ekspor Italia ke negara-negara di dunia. Ekspor Italia ke Indonesia sendiri misalnya, mengalami penurunan sebesar
21,84%.
Kontribusi
peningkatan
nilai
ekspor
terbesar
disumbangkan oleh kursi (HS9401) sebesar 5,35%, diikuti dengan produk lampu (HS9405) dan tempat tidur (HS 9494) seperti terlampir di bawah ini. Tabel 3. Kinerja Ekspor Produk Mebel Italia ke Dunia
Page 8
Italy's Export of Furniture to World 2010 - 2014 Value: Million USD
HS 94
Description
2010
Furniture
2011
2012
2013
2014
13,006.65 14,082.71 13,137.54 14,036.91
Trend (%) 10-14
Change (%) 14/13
14,373.10
1.98
2.40
9403
Other Furnit,Not Seat
7,054.35
7,741.23
7,294.36
7,729.71
7,903.66
2.28
2.25
9401
Seat (Not Dental,Etc)
3,163.10
3,412.34
3,163.05
3,363.91
3,544.02
2.15
5.35
9405
Lamps,Lightng,Fitting
1,725.21
1,952.60
1,831.55
1,969.60
2,033.69
3.43
3.25
9404
Articles Of Bedding
321.81
349.98
327.06
345.83
356.62
1.95
3.12
9406
Prefabricated Buildng
449.93
341.54
249.96
332.87
255.28
-10.94
-23.31
9402
Med/Surg/Den/Vet/Etc.
133.66
135.67
140.44
157.85
157.03
4.85
-0.53
9400
Unknown Classification
158.60
149.33
131.12
137.13
122.80
-5.79
-10.45 Source: WTA/Istat
Sumber: Istat
Produk mebel lain juga masih mengalami pertumbuhan positif bila dibandingkan dengan produk prefabricated building (HS9406) dan alat kesehatan (HS9402). Ekspor ke sepuluh negara terbesar penyerap produk mebel Italia mayoritas mengalami kenaikan seperti terlihat pada tabel dibawah. Dalam kurun satu tahun terakhir penurunan nilai ekspor hanya terjadi di Perancis, Rusia, dan Indonesia. Sedangkan untuk ekspor ke Indonesia, Italia mengalami penurunan dari USD 19 Juta di tahun 2013 menjadi hanya USD 14 Juta di tahun 2104. Tabel 4. Kinerja Ekspor Produk Mebel Italia ke Dunia berdasarkan Negara Tujuan (sepuluh besar dan Indonesia) Italy's Export Partners of Furniture 2010 - 2014 Value: Million USD
Rank
Country
2010
2011
2012
2013
2014
Trend (% ) 10-14
Change (% ) 14/13
-- World --
-
13006.65
14082.71
13137.54
14036.91
14373.10
1.98
2.40
1
France
-
2148.14
2336.15
2109.98
2122.19
2117.79
-1.24
-0.21
2
Germany
1575.18
1799.51
1574.92
1608.35
1624.19
-0.51
0.98
3
United Kingdom
1022.95
1059.49
1028.25
1081.35
1203.67
3.52
11.31
4
United States
637.42
712.99
784.61
894.83
1016.44
12.30
13.59
5
Russia
837.62
979.90
988.40
1127.86
986.90
4.80
-12.50
6
Switzerland
582.75
668.84
639.74
743.08
728.47
5.67
-1.97
7
Spain
580.19
567.57
433.19
393.90
445.80
-8.54
13.18
8
Belgium
401.74
443.49
376.36
357.39
363.49
-4.07
1.71
9
China
155.91
223.71
211.21
274.54
332.55
18.77
21.13
172.90
207.60
221.13
258.50
296.47
13.86
14.69
7.25
10.75
12.10
19.10
14.93
22.38
-21.84
10
Saudi Arabia
78
Indonesia
-
Sumber: Istat
Dengan rata-rata nilai ekspor yang masih positif ke dunia, Italia masih memiliki potensi pasar yang cukup besar ke luar negeri. Italia menggunakan reputasi “Made in Italy” yang telah dikenal konsumen dan Page 9
retailer di seluruh dunia. Kunci keberhasilan produk mebel Italia di pasar dunia adalah investasi yang besar di desain, model bisnis yang dibuat berdasarkan distrik, dan orientasi tinggi pada ekspor6. Menurut majalah World Outlook 2015, di tahun 2015, lima negara eksportir mebel terbesar adalah Tiongkok, Italia, Jerman, Polandia, dan Vietnam 7. Perkembangan pasar mebel dunia saat ini didominasi oleh produk mebel kantor dimana tingkat konsumsinya mencapai 11% dari total konsumsi mebel dunia. Dari persentase tersebut, 52%-nya berasal dari ekspor negara maju yang antara lain terdiri dari Tiongkok, Jerman, Kanada, Italia, Amerika Serikat, dan Swedia. Untuk produk mebel selain produk medis dan berbasis metal, kinerja ekspor mebel Italia (other furniture and parts thereof) bila dibandingkan dengan dunia adalah sebagai berikut (posisi tahun 2013): Tabel 5. Kinerja Ekspor Produk Mebel Italia dibandingkan dengan kinerja Dunia
Source: The Atlas of Economic Complexity
6
“Italy Furniture Outlook,” World Furniture Online, September 2014, diakses pada 10 Juli 2015, ttp://www.worldfurnitureonline.com/research-market/italy-furniture-outlook-0058478.html 7 Stefania Pelizzari, “Global Furniture Demand Keeps Growing,” World Furniture: International Market Review, Maret 2015, diakses pada 10 Juli 2015, http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65-Mgazine/#p=10
Page 10
II.2 Potensi Pasar Produk Mebel di Italia Kinerja impor mebel Italia di tahun 2014 secara keseluruhan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 11,48%, meskipun tren selama 2010-2014 mengalami penurunan 0,69%. Produk impor yang mengalami peningkatan paling besar selama setahun terakhir dengan perkembangan tren yang positif sejak 2010 adalah produk lampu (HS 9405) sebesar 17,45% dan produk tempat tidur (HS 9494) yang meningkat sebesar 13,6%. Secara keseluruhan peningkatan impor Italia lebih besar bila dibandingkan dengan peningkatan nilai ekspornya. Dengan demikian pasar Italia masih memberikan sinyal positif untuk penyerapan produk dari luar Italia. Dari tren selama lima tahun, nilai tertinggi impor mebel Italia adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar USD 3,9 Juta, bahkan nilai di tahun 2014 dengan USD 3,7 Juta belum dapat mencapai nilai tersebut. Hal ini berarti bahwa potensi pertumbuhan impor Italia masih cukup besar. Tabel 5. Kinerja Impor Produk Mebel Italia terhadap Dunia Italy's Import of Furniture From World 2010 - 2014 Value: Million USD
HS 94
Description Furniture
2010
2011
2012
2013
2014
Trend (% ) 10-14
Change (% ) 14/13
3,658.15
3,915.71
3,306.92
3,400.96
3,791.34
-0.69
11.48
9403
Other Furnit,Not Seat
1344.43
1405.93
1118.24
1131.74
1272.09
-3.22
12.40
9401
Seat (Not Dental,Etc)
997.88
1052.33
919.12
946.09
1028.36
-0.46
8.70
9405
Lamps,Lightng,Fitting
781.00
891.19
799.47
836.84
982.84
4.05
17.45
9404
Articles Of Bedding
260.82
291.04
233.16
249.26
283.18
0.10
13.60
9406
Prefabricated Buildng
83.31
101.51
91.41
89.16
81.09
-1.82
-9.05
9402
Med/Surg/Den/Vet/Etc.
86.16
76.32
65.66
70.32
80.30
-2.20
14.19
9400
Unknown Classification
104.55
97.39
79.86
77.55
63.48
-11.54
-18.14 Source: WTA/Istat
Indonesia belum termasuk dalam 20 besar rekanan impor Italia. Berikut share negara-negara 20 besar dan Indonesia. Meski berada di peringkat ke 21 (lihat Tabel 1), Indonesia dan negara-negara lain di luar 20 besar hanya menguasai 9,7% pasar. Sedangkan negara Asia Tenggara lain yang berkontribusi pada pasar impor Italia yaitu Vietnam berhasil menduduki peringkat ke-16 dengan pangsa pasar sebesar 1,13%.
Page 11
Tabel 6. Negara Rekanan Impor Mebel Italia (dlm Jutaan USD) Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Country
2010
2011
2012
2013
2014
3,915.71 3,306.92 3,400.96 3,791.34 3,658.15 -- World --1,056.57 1,065.53 912.74 944.38 1,081.31 China -559.12 646.30 542.20 516.92 568.21 Germany -242.19 262.17 238.72 268.75 310.10 Romania - 242.32 285.03 235.03 247.35 282.36 Poland - 192.98 213.33 179.14 192.16 197.17 France - 196.58 188.20 145.89 152.23 150.17 Austria - 99.12 133.05 102.62 104.84 122.31 Spain 82.38 94.22 90.03 90.12 - 81.64 Slovenia 82.22 76.34 64.87 78.36 - 67.37 Hungary 81.48 63.94 58.09 56.96 49.86 Netherlands 69.30 57.67 46.67 49.07 - 38.35 Bulgaria 53.03 47.83 41.34 42.69 - 42.70 Lithuania 48.34 34.97 37.87 45.88 36.25 Czech Republic 46.88 45.54 43.53 48.99 United Kingdom 47.83 45.40 41.25 37.46 40.72 - 42.51 Turkey 43.02 41.02 46.36 62.23 - 61.59 Vietnam 42.45 34.88 34.99 46.09 52.70 United States 42.32 35.80 32.96 36.13 - 37.69 Slovakia 42.07 41.54 46.01 61.73 - 57.57 Sweden 33.17 33.48 38.64 53.35 - 44.14 Belgium 29.40 29.61 36.71 47.77 - 58.51 Indonesia
Trend (%) 10-14 -0.69 -0.74 -1.89 5.33 1.65 -0.61 -7.23 1.84 0.63 3.79 11.61 14.39 5.62 3.09 -1.12 1.46 -10.72 -6.86 2.25 -9.73 -9.85 -16.92
Change (%) 14/13 11.48 14.50 9.92 15.38 14.15 2.61 -1.35 16.66 -12.56 7.70 27.43 20.17 10.87 38.20 2.94 10.07 4.88 21.69 18.21 1.27 -0.91 -0.71
Sumber: ISTAT
Vietnam telah menjadi pesaing utama produk mebel Indonesia. Pada tahun 2010, nilai impor Italia untuk mebel dari Vietnam hanya USD 3 Juta lebih besar dari nilai impor Italia untuk mebel dari Indonesia. Namun dalam perkembangannya selisih ini semakin jauh. Indonesia semakin tertinggal dari Vietnam, pada tahun 2014, Italia mengimpor USD 13,5 Juta lebih banyak dari Vietnam dibandingkan dari Indonesia. Pesaing dari Negara Asia Tenggara lain yang potensial adalah produk dari Malaysia dan Singapore8. Secara nominal, impor Italia dari Malaysia yang menduduki peringkat ke-36 dan Singapore yang berada di peringkat 58 tidak sebesar Vietnam dan Indonesia seperti dapat dilihat di Tabel 7, namun secara strategis kedua Negara telah melakukan langkah peningkatan mutu produk mebel mereka. Pada tahun 2012, Malaysia membuat Malaysia Pride sebagai quality brand yang mensertifikasi standar kualitas yang terdiri dari
8
Roberta Mutti, “Southeast Asia Seen Up Close,” World Furniture: International Market Review, Maret 2015, diakses pada 10 Juli 2015, http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65Mgazine/#p=10http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65-Mgazine/#p=16
Page 12
desain yang orisinal, ramah lingkungan, penggunaan bahan dasar bersertifikat, dan inovasi pada proses pembuatan. Sedangkan Singapura sebagai Negara kecil, telah membuat strategi rencana peningkatan ekspor selama tiga tahun kedepan yang melibatkan pelaku bisnis. Tabel 7. Negara Rekanan Impor Italia dari Asia Tenggara (dlm Jutaan USD) 70.00 61.59
62.23
60.00 50.00
58.51 47.77
46.36
40.00
36.71
30.00 20.00
29.61
43.02
Vietnam Indonesia
29.40
Malaysia Singapore
15.13
13.56
12.97
0.55
0.38
10.00 0.00
41.02
0.98 2010
2011
2012
10.30 0.77 2013
9.75 0.79 2014
II.3 Regulasi Produk Mebel di Italia Italia menerapkan kebijakan yang secara umum mengacu pada garis besar ketentuan impor yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa. Kebijakan impor serta regulasi ekspor yang perlu dipenuhi terkait syarat ketentuan secara
detail
dapat
disimak
pada
portal
EU
Help
Desk
(http://www.exporthelp.europa.eu) dengan memasukkan kode HS pada kolom yang telah ditentukan. Kementrian Luar Negeri Italia9 membuat ringkasan laporan untuk peraturan dan regulasi masuknya produk mebel ke Italia sebagai berikut:
9
“CBI Product Factsheet: Tropical timber furniture components in Italy,” CBI EU Market Inteligent, Maret 2015, diakses pada 10 Juli 2015, http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/product-factsheet-tropical-timber-furniturecomponents-italy-2014.pdf
Page 13
Tabel 7. Kebijakan dan Regulasi Ekspor Produk Mebel yang diterapkan oleh Uni Eropa Dasar Hukum
Deskripsi Singkat
Keamanan Produk Secara Umum
Legislasi
Directive 2001/95/EC of the European Parliament and of the Council
Kandungan Bahan Kimia
REACH regulation (Regulation (EC) 1907/2006)
Semua produk di pasar Uni Eropa termasuk produk jasa dan tidak termasuk produk barang antic harus patuh pada syarat dan ketentuan Directive 2001/95/EC of the European Parliament and of the Council yang dirancang untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pelanggan. Termasuk di dalamnya adalah: persyaratan keamanan umum, kewajiban produsen dan distributor, dan pengawasan pasar. Uni Eropa memiliki daftar bahan kimia yang dilarang dan atau dibatasi penggunaanya dalam produk yang dipasarkan di Uni Eropa. Untuk kayu, Uni Eropa melarang penggunaan creosote, arsenic, dan mercury http://europa.eu/legislation_summaries/internal_ market/single_market_for_goods/chemical_prod ucts/l21282_en.htm.
Produk dari tanaman dan hewan liar
Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) - Regulation 338/97
Produk yang beredar di pasar Uni Eropa tidak boleh melanggar nilai-nilai yang telah disepakati dalam konvensi perdagangan international spesies punah. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat di http://www.cbi.eu/market-information/home-decorationtextiles/buyer-requirements#sthash.ajdpNxwE.dpuf
Regulasi Kayu Uni Eropa
EU Timber Regulation
Kebijakan pengadaan barang yang berkelanjutan
ICLEI Europe (Asosiasi pemerintah lokal yang bekerjasama untuk pembanguunan berkelanjutan)
Semua kayu yang masuk ke Uni Eropa harus melalui proses due diligence dan dapat dilacak sumbernya. http://ec.europa.eu/environment/forests/pdf/Final %20Guidance%20document.pdf Produk kayu yang masuk ke Uni Eropa pada umumnya dan Italia pada khususnya harus memenuhi syarat dan ketentuan keberlanjutan. http://www.iclei-europe.org/productsactivities/?cmd=view&aid=219
Labelling
Merupakan análisis teknis dari produk mebel kayu Ecolabel’s Technical Manual dan partisinya di pasar Eropa. Analisis ini meliputi for Timber aspek kayu, keberadaan sertifikasi, penggunaan bahan kimia dan lain sebagainya. Furniture http://www.isprambiente.gov.it/files/ecolabel/docu
Corporate Responsibility
Manajemen Hutan Berkelanjutan
ISO 14000 (lingkungan), OHSAS 18001 (kesehatan dan keselamatan), SA8000 (estándar buruh) Chain of Custody Certification
menti-prodotti/mobililegno/manualetecnicomobiliinlegnorev.pdf Produsen produk yang dipasarkan di kawasan Uni Eropa harus memperhatikan program corporate social responsibility dan standarisasi ISO untuk kepatuhan dengan standar sosial dan lingkungan.
Manajemen hutan berkelanjutan menjadi hal yang penting dan umum dilakukan di Uni Eropa. Untuk mengetahui proses sertifikasi lebih lanjut, dapat diakses alamat website berikut:
Page 14
Legislasi Standar Perdagangan Internasional
Dasar Hukum International Trade Centre’s Standards Map
Deskripsi Singkat http://gftn.panda.org/practical_info/basics/sound_ forest/certification/coc_certification/coc_guide/ Perangkat online yang dapat digunakan untuk menilai produk yang kita miliki telah sesuai dengan standar keberlanjutan. http://www.standardsmap.org/identify
II.4 Saluran Distribusi Produk Mebel di Italia Sebagian besar eksportir produk mebel dari Negara berkembang menjual produknya ke importer grosir dan pabrik mebel di Italia. Peran agen perantara dalam proses jual beli sudah berkurang. Mebel diproses lebih lanjut dan disalurkan ke pedagang retail. Tabel 8. Skema Distribusi Mebel di Italia
Penjualan oleh eksportir langsung ke end-user juga menjadi salah satu pilihan jalur distribusi. Tabel 9. Segmentasi Pasar Retail
Page 15
II.5 Hambatan dan Tantangan Hambatan dan tantangan terhadap produk mebel Indonesia yang diekspor ke Italia dapat dirumuskan menjadi dua faktor, yaitu eksternal dan internal. Eksternal adalah yang berasal dari luar rantai produksi mebel Indonesia, sedangkan internal adalah hambatan dan tantangan yang berasal dari produsen mebel sendiri. Berikut untuk lebih jelasnya: -
Hambatan dan tantangan internal Kualitas produksi mebel Indonesia harus dapat meningkatkan nilai tambah sebelum diekspor ke Italia, sehingga meningkatkan marjin keuntungan bagi pengusaha mebel Indonesia. Apabila produk mebel yang diekspor berupa bahan mentah atau partisi, maka nilai tambah akan lebih banyak dinikmati oleh pengrajin mebel Italia yang mengimpor mebel setengah jadi dari Indonesia. Selain itu, untuk meningkatkan nilai tambah produknya, pengusaha mebel Indonesia dianjurkan untuk menggunakan bahan baku lokal yang harganya lebih murah.
-
Hambatan dan tantangan eksternal Selain tantangan untuk meningkatkan nilai tambah, industri mebel Indonesia harus tangga terhadap isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
untuk
sertifikasi
produk
dan
ecolabelling.
Perdagangan internasional dan aturannya menjadi hambatan dan tantangan tersendiri. Forest Stewartship Council (FSC) dan Smart Wood mensyaratkan adanya sertifikasi produk kayu sebagai upaya menyeimbangkan kepentingan perdagangan dengan perlindungan hutan. Aturan ecolabelling pada produk kayu menuntut setiap produk harus didasarkan pada kelestarian lingkungan hidup dimulai dari pengambilan bahan baku, pengangkutan bahan baku ke pabrik, proses dalam pabrik, dan pengangkutan ke konsumen, yang secara keseluruhan tidak mencemari konsumen10. Aturan ini membuat biaya produksi menjadi lebih mahal.
10
Desy Nur Aini, “Tantangan dan Solusi Alternatif dalam Perdagangan Internasional: Studi Kasus Pengalaman NGO APIKRI dan D’Best Furniture,” diakses pada 9 Juli 2015,
Page 16
Standar yang harus dipenuhi selain ecolabelling adalah sertifikasi kandungan bahan kimia dan proses pembuangan limbah. Hal ini menambah biaya produksi.
III PELUANG DAN STRATEGI III.1 Peluang Keunggulan komparatif Indonesia yang utama adalah pada komoditas yang berkaitan dengan sumber daya alam. Selain itu, seiring dengan pertumbuhan industri kreatif, inovasi pada produk kerajinan dan mebel juga menjadi keunggulan Indonesia11. Melemahnya nilai rupiah saat ini dinilai berpengaruh terhadap permintaan dari pasar ekspor Indonesia. Dari kenaikan sebesar 10-20% pada Maret 201512, pasar yang menyerap paling banyak masih Eropa. Di Italia sendiri yang selera masyarakatnya beragam dan unik, produk mebel Indonesia yang inovatif dan unik menjadi peluang tersendiri. Berdasarkan ulasan majalah World Furniture Online, pasar untuk office furniture terus berkembang dan memiliki prospek yang bagus. Ini merupakan peluang yang patut dipertimbangkan oleh produsen mebel di Indonesia dalam mengembangkan produknya di pasar ini. Selain itu, peluang yang selalu terbuka adalah mebel rumah karena bisnis properti yang selalu berkembang. Untuk memulai bisnis di Italia, informasi penting telah
disediakan
oleh
World
Bank
melalui
website
http://www.doingbusiness.org/ yang dapat diakses oleh umum.
III.2 Strategi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa strategi sebagai berikut: http://www.academia.edu/9405231/TANTANGAN_DAN_SOLUSI_ALTERNATIF_DALAM_PERDAGA NGAN_INTERNASIONAL_Studi_Kasus_Pengalaman_NGO_APIKRI_dan_D_Best_Furniture_ 11 Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, “Peluang dan Tantangan Ekspor ke Negaranegara Non-Tradisional,” Warta Ekspor, Februari 2013, diakses pada 10 Juli 2015, http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/webroot/admin/docs/publication/9421384233412.p df 12 “Peluang Ekspor Mebel Terbuka Lebar Saat Rupiah Keok,” Tempo, 26 Maret 2015, diakses pada 9 Juli 2015, http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/03/26/090653220/peluang-ekspor-mebelterbuka-lebar-saat-rupiah-keok
Page 17
Tabel 10. Strategi Peningkatan Ekspor Produk Mebel ke Italia No 1
Strategi
Deskripsi
Outcome
Strategi Produksi
Sosialisasi, workshop, dan pendampingan kepada pengusaha mebel Indonesia mengenai aturan-aturan dan prosedur ekspor ke Italia. Membangun trading house dan penghentian ekspor kayu log. Membidik pasar office furniture.
Pengusaha akan memahami prosedur dan peluang ekspor sehingga memudahkan dan memotivasi kiinerja ekspor mereka. Menekan biaya produksi.
Sertifikasi ISO 14001 tentang keseimbangan bisnis dan lingkungan hidup. 2
Strategi Produk
3
Strategi Promosi
Inovasi desain produk mebel yang dilengkapi dengan sertifikasi pembangunan berkelanjutan dan ecolabelling. Mengikuti Pameran Furniture di Milan (Fuori Salone). Fuori Salone 2016 adalah pameran furniture tersesar di Italia yang diadakan setiap satu tahun sekali pada bulan April. Himbauan kepada kantor perwakilan dan masyarakat Indonesia di Italia untuk menggunakan produk furniture Indonesia.
Indonesia mulai mengambil alih market share produk office furniture di Italia. Memenuhi standar produksi di pasar Eropa sehingga mempermudah penetrasi pasar. Pasar Italia akan semakin tertarik untuk menyerap produk mebel dari Indonesia.
Sebagai sarana memerkenalkan produk mebel Indonesia dan meningkatkan nilai transaksi impor mebel dari Indonesia.
Memperkenalkan produk Indonesia melalui Masyarakat Indonesia di Italia yang sekaligus berperan sebagai sales agent secara tidak langsung
IV INFORMASI PENTING 4. 1 Major player dan Asosiasi Perdagangan di Italia 1. European Furniture Industries Confederation. Rue Montoyer, 24, BE-1000 Bruxelles http://www.efic.eu/ Page 18
2. Calligaris Viale Trieste, 12, 33044, Manzano. Tel: +39 (04) 32 748 397. Fax: +39 (04) 32 748 304. Email:
[email protected] http://www.calligaris.it 3. Interstyle Via Argine, 94, 35040, Casale di Scodosia. Tel: (39) 42987465. Fax: (39) 429879212. Email:
[email protected] http://www.interstyle.it/ 4. Siloma s.r.l Via Toti Dal Monte, 71, 31050, Barbisano. Email:
[email protected] http://www.siloma.it/en/ 5. SMA Mobili Spa Viale Europa, 50, 31018 Albina di Gaiarine, Treviso. Tel: + (39) 0434 756..319/320. Fax: + (39) 0434 756 311. Email:
[email protected]. http://www.smamobili.it/ 6. CALIA Italia S.p.A Contrada Serritello la Valle, 75100, Matera. Tel: +390835 3031. Fax: +390835 303777. Email:
[email protected]. http://www.caliaitalia.com/en 7. DEARKIDS Dear s.n.c. Via Monte Grappa no. 11, 22040, Cremnago di Inverigo. Tel: +39031698242. Fax: +39031698079. Email:
[email protected]. http://www.dearkids.it/ 8. Miniforms Via Ca’Corner Meolo, 30020, Venezia. Tel: +390421618255. Fax: +390421618524. Email:
[email protected]. http://www.miniforms.com/ 9. Ditre Italia S.p.A. Via del Lavoro, 21 z.i., 31016, Cordignano. Tel: +390438 9999. Fax: +390438 999993. Email:
[email protected]. http://www.ditreitalia.com/ Page 19
10. ALF Group Via
S.
Pio
X,
Francenigo,
17-31919,
Treviso.
Tel:
+390434769111. Fax: +390434769245. Email:
[email protected]. http://www.alf.it/en/index.aspx 11. Moroso Via Nazionale 60, 33010, Cavalicco di Tavagnacco. Tel: +39 0432577111. Fax: +39 0432570761. Email:
[email protected]. http://www.moroso.it/ 12. AltaModa Italia srl Via Valdera C.183/a, 56038, Ponsacco. Tel: +39 0587735355. Fax: +39 0587734950. Email:
[email protected]. http://www.altamodaitalia.it/ 13. Zanotta SPA via Vittorio Veneto 57, 20054, Nova Milenese. Tel: +39 (03) 624981. Fax: +39 (03) 62451038. Email:
[email protected]. http://www.zanotta.it/#/en/ 4. 2 Alamat dan Website Penting 1. Kedutaan Italia di Indonesia. Jl. Dipenogoro 45 Jakarta 10310, Indonesia. 2. Kamar Dagang Italia di Indonesia. Italian Business Association Indonesia (IBAI). Wisma BRI II, 15th Floor, Suite 1501 Jend. Sudirman No. 44 46 Jakarta 10210 IndonesiaTel: +62 (21) 5713540 ; Fax: +62 (21) 571-9013. Email:
[email protected]. Kontak person: Dr. Luigi Carlo Gastel (President) 3. Promosi Perdagangan Indonesia di Italia. ITPC MILAN, Via Vittor Pisani No.8 Piano 6° Milan, Italia. 4. Perwakilan Indonesia di Italia. Ambasciata della Repubblica di Indonesia,
Via
Campania
53-55,00187
Roma,
Italia.Tel:
+39064200911; Fax: +39064880280 / +390648904910 5. Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri Italia (Instituito Nazionale per il commercio)
Estero
http://www.ice.gov.it/.
Kementrian Page 20
perdagangan
Italiahttp://www.mincomes.it/.
atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm 6. Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Euro Untuk memastikan nilai tukar euro dengan mata uang lainnya, dapat dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui Euromonitor International (agensi riset) E-mail: mailto:
[email protected]://www.euromonitor.com 7. International
Chamber
of
Commerce.
E-mail:
mailto:
[email protected]. http://www.iccwbo.org 8. International Trade Centre UNCTAD/ WTO E-mail: mailto:
[email protected]. http://www.intracen.org 9. Pameran Perdagangan Fuori Salone (http://fuorisalone.it/2014/) 10. Informasi pameran mebel yang akan diadakan di seluruh dunia dapat diakses di http://www.worldfurnitureonline.com/ bagian “Fairs Calendar”. 11. Organisasi Promosi Perdagangan Italia ICE, National Institute for Foreign Trade. Address: Via Liszt 21, 00144 Rome, Italy. Telephone: (39) 6-59921 Telefax: (39) 659926900 12. Informasi produk dapat dilihat di Eurostat dan Italian National Statistics (http://www.istat.it). 13. Ulasan terbaru tentang produk mebel dapat di akses di http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65-Mgazine/#p=18 14. Peraturan dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk ekspor ke Italia dapat dilihat di situs CBI Ministry of Foreign Affairs di http://www.cbi.eu/ 15. Referensi untuk syarat dan ketentuan memulai bisnis di Italia juga disediakan
oleh
World
Bank
di
situs
http://www.doingbusiness.org/data/exploreeconomies/italy/#enfor cing-contracts
Page 21
REFERENSI “Catalogue of companies.” Diakses pada tanggal 15 Juli 2015, http://www.furniture.eu/ “Italy All Products Import Trade Value.” World Integrated Trade Solution. 7 Juli 2015. Diakses pada 7 Juli 2015. http://wits.worldbank.org/CountryProfile/Country/ITA/StartYear/2009/EndY ear/2013/TradeFlow/Import/Indicator/MPRT-TRDVL/Partner/IDN/Product/Total “Goods Imports All Countries and Regions 2009-2013.” World Integrated Trade Solution. 7 Juli 2015. diakses pada 7 Juli 2015. http://wits.worldbank.org/CountryProfile/Country/all/StartYear/2009/EndYe ar/2013/Indicator/BM-GSR-MRCH-CD “Eropa Masih jadi Tumpuan Ekspor Furnitur Indonesia.” 29 Desember 2014. Diakses pada 8 Juli 2015. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/29/183732726/Eropa.Ma sih.jadi.Tumpuan.Ekspor.Furnitur.Indonesia “Studi Hambatan Kebijakan Bagi Industri Furnitur: Hasil Studi di Jawa Timur dan Jawa Tengah.” USAID dan SENADA. Agustus 2007. Diakses pada 9 Juli 2015, http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNADN181.pdf “Industri Mebel Kalah dari Vietnam, Jokowi Akui Banyak Hambatan.” Rimanews. 12 Maret 2015. Diakses pada 7 Juli 2015. http://ekonomi.rimanews.com/bisnis/read/20150312/201417/IndustriMebel-Kalah-dari-Vietnam-Jokowi-Akui-Banyak-Hambatan “Italy Furniture Outlook.” World Furniture Online. September 2014. Diakses pada 10 Juli 2015. http://www.worldfurnitureonline.com/researchmarket/italy-furniture-outlook-0058478.html Stefania Pelizzari. “Global Furniture Demand Keeps Growing.” World Furniture: International Market Review. Maret 2015. Diakses pada 10 Juli 2015. http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65-Mgazine/#p=10
Page 22
Roberta Mutti. “Southeast Asia Seen Up Close.” World Furniture: International Market Review. Maret 2015. Diakses pada 10 Juli 2015. http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65Mgazine/#p=10http://www.worldfurnitureonline.com/PDFres/65Mgazine/#p=16 “CBI Product Factsheet: Tropical timber furniture components in Italy.” CBI EU Market Inteligent. Maret 2015. Diakses pada 10 Juli 2015, http://www.cbi.eu/sites/default/files/study/product-factsheet-tropical-timberfurniture-components-italy-2014.pdf Desy Nur Aini. “Tantangan dan Solusi Alternatif dalam Perdagangan Internasional: Studi Kasus Pengalaman NGO APIKRI dan D’Best Furniture.” Diakses pada 9 Juli 2015. http://www.academia.edu/9405231/TANTANGAN_DAN_SOLUSI_ALTER NATIF_DALAM_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL_Studi_Kasus_Peng alaman_NGO_APIKRI_dan_D_Best_Furniture_ Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. “Peluang dan Tantangan Ekspor ke Negara-negara Non-Tradisional.” Warta Ekspor. Februari 2013. Diakses pada 10 Juli 2015, http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/webroot/admin/docs/publication /9421384233412.pdf “Peluang Ekspor Mebel Terbuka Lebar Saat Rupiah Keok.” Tempo. 26 Maret 2015. Diakses pada 9 Juli 2015, http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/03/26/090653220/peluang-ekspormebel-terbuka-lebar-saat-rupiah-keok
Page 23