Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
Kota Jambi, 27 Juli 2016
KERANGKA PAPARAN
Arah Kebijakan ASN Pasca UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
1. Kebijakan Umum terkait ASN 2. Arah Kebijakan ASN Pasca UU 23/2014
Jambi, 27 Juli 2016
3. Penutup
Disampaikan oleh:
Adi Junjunan Mustafa – Plt. Sekretaris Deputi Kedeputian SDM Aparatur – Kementerian PAN dan RB
PEGAWAI ASN REPUBLIK INDONESIA Jumlah Pegawai ASN: 4.498.643 (PU PNS‐BKN: Des 2015) ‐ Pusat : 20,94% ‐ Daerah: 79,06%
Rasio Pegawai ASN terhadap Angkatan Kerja : 3,08% POSISI INDONESIA DALAM WORLDWIDE GOVERNMENT INDICATOR (EFEKTIFITAS PEMERINTAHAN), BANK DUNIA 2013 100 80 54 58
60
1
38
40
LATAR BELAKANG DAN KEBIJAKAN UMUM TERKAIT ASN
0,7 20
7 4
25
44
38
44
79 75
81 80
11,4
3,7
83
89
94
100
64 61
56 47
21 22 12
1,2
1,7
2,1
2,9
1,9
2,5
0
2002
2012
2,9
RASIO THD PENDUDUK (%)
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
1
Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
Kota Jambi, 27 Juli 2016
RPJMN 2015‐2019 ADALAH RPJMN KE III DALAM RPJPN 2005‐2025 Visi Pembangunan 2005‐2025
NAWA CITA 3 PROGRAM WAJIB, 4 PROGRAM PRIORITAS, DAN 1 PROGRAM DUKUNGAN
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
PROGRAM WAJIB KESEHATAN PENDIDIKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEMBANGUNAN POROS MARITIM PEMBANGUNAN KETAHANAN ENERGI PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
ASN Human Capital
Good Governance
Reformasi Birokrasi & UU ASN
SMART ASN
PROGRAM DUKUNGAN REFORMASI BIROKRASI
(UU 17 TAHUN 2007) by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
KERANGKA PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
TRANSFORMASI BIROKRASI & PENGELOLAAN SDM APARATUR
2025 2018
BIROKRASI BERSIH, KOMPETEN DAN MELAYANI
DYNAMIC GOVERNANCE
2013 RULE BASED BUREAUCRACY PermenPANRB 11/2015 ttg Road Map RB 2015‐2019
PERFORMANCE BASED BUREAUCRACY MANAJEMEN SDM
PENGEMBANGAN POTENSI HUMAN CAPITAL
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
2
Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
Kota Jambi, 27 Juli 2016
SASARAN PEMBANGUNAN ASN 2015 ‐ 2019
ROADMAP ASN 2015‐2019
Tantangan Manajemen SDM ke Depan
SASARAN
2015
2016
2017
2018
HIGHLY COMPETITIVE‐AFTA‐MEA GLOBALISASI COMPETITIVE ANTAR NEGARA TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITASI HIGH COLLABORATION
ASN AWARD
• Benchmark ASN Internasional
Arah Strategis Pembangunan Nasional 2015‐2019 (Perencanaan, Rekruitmen & Profesionalisme)
Tantangan SDM Internal • • • •
MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI PEMBANGUNAN MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN QUALIFICATION PENEGAKAN DISIPLIN BLM SEPENUHNYA DIJALANKAN KESADARAN SDM SBG HUMAN CAPITAL MSH RENDAH
1. BERWAWASAN GLOBAL 2. MENGUASAI IT/DIGITAL DAN BAHASA ASING 3. DAYA NETWORKING TINGGI 4. INTEGRITY
SASARAN 2
SMART ASN
2015 • Profil SDM ASN saat ini
SASARAN 1
2019
Audit Organisasi & Penataan ASN & Redistribusi Pegawai
Perencanaan ASN
Moratorium CPNS Terbatas Anjab & ABK dg E‐FORMASI & SIM‐ASN sesuai dengan Arah Pembangunan Nasional (NAWACITA) Standar Kompetensi Jabatan
Rekruitmen ASN
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
Rekruitmen CPNS & PPPK (Pendidik, Kesehatan, Penegak Hukum, Formasi Khusus, dan Tenaga Teknis yg mendukung Nawa Cita)
Penyelarasan Kompetensi dgn jabatan Talent Management JPT & JA ASN & Pengembangan Assessment Centre RPP UU ASN
SASARAN 3
• • • •
2019
SMART ASN Berbasis Sistem Merit
Gen Y Management
Gaji & Tunj. berbasis kinerja Capacity Building ASN (12 hari/tahun) TNA
Profesionalisme ASN by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
Syarat Sertifikat dlm Jabatan Inpassing nasional JF
PEMETAAN KINERJA & KUALIFIKASI‐KOMPETENSI ASN Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Wajib Melakukan
TDK KOMPETEN‐ KUALIFIKASI TIDAK SESUAI
KOMPETEN‐ KULAIFIKASI SESUAI
TIDAK BERKINERJA KOMPETEN‐ KUALIFIKASI SESUAI TIDAK BERKINERJA
MUTASI / ROTASI TIDAK KOMPETEN‐ KUALIFIKASI TIDAK SESUAI & TIDAK BERKINERJA
RASIONALISASI
BERKINERJA KOMPETEN‐ KUALIFIKASI SESUAI & BERKNERJA
DIPERTAHANKAN TIDAK KOMPETEN‐ KUALIFIKASI TIDAK SESUAI NAMUN BERKINERJA
2
ARAH KEBIJAKAN ASN DAERAH PASCA UU 23/2014
DIKLAT
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
3
Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
Kota Jambi, 27 Juli 2016
PRINSIP DASAR UU ASN
UU ASN: TUJUAN UTAMA a. b. c. d.
Independensi dan Netralitas e. Kesejahteraan Kompetensi f. Kualitas Pelayanan Publik Kinerja/ Produktivitas Kerja g. Pengawasan dan Integritas Akuntabilitas
Memberlakukan “SISTEM MERIT ” melalui: • Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif • Menerapkan prinsip fairness • Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja • Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik • Manajemen SDM secara efektif dan efisien • Melindungi pegawai dari intervensi politik dan dari tindakan semena‐mena.
setkab.go.id
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
SISTEMATIKA UU ASN BAB I KETENTUAN UMUM BAB II ASAS, PRINSIP,
BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN ASN
BAB XI ORGANISASI
NILAI DASAR, KODE PERILAKU DAN KODE ETIK
BAB VII KELEMBAGAAN
BAB XII SISTEM
BAB III JENIS, STATUS,
BAB VIII MANAJEMEN
BAB XIII PENYELESAIAN
DAN KEDUDUKAN ASN
ASN
SENGKETA
BAB IV FUNGSI, TUGAS,
BAB IX PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI
BAB XIV KETENTUAN
BAB X PEGAWAI ASN
BAB XV KETENTUAN
DAN PERAN ASN
BAB V JABATAN ASN
YANG MENJADI PEJABAT NEGARA
INFORMASI ASN
PERALIHAN
PENUTUP
MANAJEMEN ASN: PPK dan PyB Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan MENETAPKAN pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kepada: • Menteri di kementerian; • Pimpinan lembaga di LPNK; • Sekretaris Jenderal di sekretariat lembaga negara dan LNS; • Gubernur di provinsi; dan • Bupati/Walikota, di kabupaten/kota.
Pejabat yang Berwenang (PyB) Presiden dapat mendelegasikan kewenangan PEMBINAAN Manajemen ASN kepada Pejabat yang Berwenang di kementerian, sekretaris jenderal/ sekretariat lembaga negara, sekretariat lembaga nonstruktural, sekretaris daerah provinsi dan kabupaten/kota.
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
4
Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
Kota Jambi, 27 Juli 2016
MANAJEMEN ASN Manajemen PNS meliputi: a. penyusunan dan penetapan kebutuhan; b. pengadaan; c. pangkat dan jabatan; d. pengembangan karier; e. pola karier; f. promosi; g. mutasi; h. penilaian kinerja i. penggajian dan tunjangan; j. penghargaan; k. disiplin; l. pemberhentian; m. pensiun dan tabungan hari tua; dan n. perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi: a. penetapan kebutuhan; b. pengadaan; c. penilaian kinerja; d. penggajian dan tunjangan; e. pengembangan kompetensi; f. pemberian penghargaan; g. disiplin; h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan i. perlindungan.
MUTASI Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/ atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar‐Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar‐Instansi Daerah, antar‐ Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri UU ASN Pasal 73 ayat (1) by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
MANAJEMEN MUTASI
–UU ASN Pasal 73, ayat (2‐8)
LINGKUP MUTASI Dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah Antarkabupaten/kota dalam satu provinsi
MANAJEMEN Dilakukan oleh PPK Ditetapkan oleh gubernur setelah pertimbangan Kepala BKN Menteri Dalam Negeri setelah pertimbangan Kepala BKN
Antarkabupaten/kota antarprovinsi, dan antar provinsi Provinsi/kabupaten/kota ke Ditetapkan oleh Kepala BKN Instansi Pusat atau sebaliknya Antar‐Instansi Pusat Ditetapkan oleh Kepala BKN
Pembiayaan sebagai dampak mutasi PNS dibebankan APBN utk Instansi Pusat dan APBD untuk Instansi Daerah by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN 1) Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan PNS 2) Gaji dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan 3) Pelaksanaan gaji secara bertahap (dari basis gol/ruang & masa kerja menuju sistem harga jabatan)
4) Gaji PNS Pemerintah Pusat dibebankan pada ABPN 5) Gaji PNS Pemerintah Daerah dibebankan pada APBD UU ASN Pasal 79 by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
5
Musyawarah Nasional V APEKSI 2016
PENGGAJIAN DAN TUNJANGAN 1) Selain gaji PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas 2) Tunjangan meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan 3) Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja 4) Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga di daerah masing‐masing 5) Tunjangan PNS Pemerintah Pusat dibebankan pada ABPN 6) Tunjangan PNS Pemerintah Daerah dibebankan pada APBD
Kota Jambi, 27 Juli 2016
SISTEM INFORMASI ASN antisipasi perpindahan Personil; jarak jangan menjadi masalah
1) Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN 2) Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar‐Instansi Pemerintah 3) Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data, setiap Instansi Pemerintah wajib memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN 4) Sistem Informasi ASN berbasiskan teknologi informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan sestem keamanan yang dipercaya UU ASN Pasal 127
UU ASN Pasal 80 by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
3
PENUTUP
• Arah pengembangan SDM: berwawasan global, daya networking yang tinggi, berdaya saing tinggi. • Arah pengembangan birokrasi: bersih, kompeten, dan melayani publik dengan prima • Sistem merit menjadi prinsip utama manajemen ASN • Pasca UU 23/2014 manajemen ASN terutama terkait mutasi, penggajian dan tunjangan, serta masalah sistem informasi ASN sangat krusial untuk dipedomani by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
http://apeksi.id
by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
Terima Kasih
[email protected] by S. Wangsaatmaja & A.J. Mustafa, 2016
6