i
Kata Pengantar Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimaksudkan sebagai wujud pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat dan jelas. Dengan dikeluarkannya Inpres ini pemerintah telah menerapkan suatu sistem pertanggungjawaban yang berfokus kepada kinerja dan secara terpadu mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta misi organisasi. Dengan berakhirnya pelaksanaan tahun anggaran 2006 berarti Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelesaikan kegiatan untuk tahun ke empat dikaitkan dengan implementasi Rencana Stratejik UGM 2003-2007 dalam upaya memenuhi visi dan misinya. Selama tahun 2006, sejumlah capaian kinerja yang ditargetkan dalam rencana strategis telah berhasil dicapai. Capaian kinerja UGM untuk tahun 2006 ini kemudian dituangkan ke dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja 2006 UGM yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja 2006 UGM merupakan bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yaitu laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi UGM untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder di lingkungan UGM, Departemen Pendidikan Nasional dan masyarakat merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja UGM sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Secara garis besar Laporan Akuntabilitas Kinerja 2006 UGM berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja untuk tahun 2006. Rencana Kinerja (Performance Plan) 2006 merupakan sasaran kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2006. Sementara itu, capaian kinerja (performance results) merupakan hasil realisasi seluruh kegiatan selama tahun 2006 yang memang diarahkan bagi pemenuhan target yang ditetapkan dalam rencana kinerja 2006. Penyampaian informasi kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja UGM kepada para stakeholder, baik capaian kinerja yang memenuhi sasaran maupun yang tidak memenuhi sasaran akan dianalisis lebih lanjut bagi tujuan identifikasi peluang perbaikan kinerja yang dapat dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Di sini, informasi kinerja yang ada sepenuhnya diharapkan akan dimanfaatkan oleh UGM dalam perbaikan kinerjanya untuk meningkatkan rencana stratejik dalam upaya pemenuhan visi dan misinya. Akhir kata, Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diharapkan dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja serta peningkatan kinerja bagi UGM.
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2006
UNIVERSITAS GADJAH MADA
ii
Daftar Isi Halaman Kata Pengantar Lembar pengesahan Daftar Isi
i ii iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja 2007 1. 2. 3. 4.
Ringkasan Eksekutif Pendahuluan Rencana Stratejik dan Rencana Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup
1 3 7 25 109
iii
Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja 2006 UGM menyajikan dan melaporkan capaian kinerja (performance results) selama tahun 2006 yang sudah disesuaikan dengan Rencana Kinerja (Performance Plan) dan Rencana Stratejik yang disusun dalam Rencana Stratejik UGM (Renstra) tahun 2003-2007. Dalam pencapaian sasaran kinerjanya, walaupun belum seluruh indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dapat dipenuhi, namun UGM telah berhasil mewujudkan beberapa butir sasaran strategis yang ditetapkan dalam Arah dan Kebijakan Umum Rektor, capaian kinerja selama tahun 2006 menunjukkan bahwa UGM dapat dikatakan sangat berhasil dalam melaksanakannya. Hasil capaian sasaran kinerja tahun 2006 adalah sebagai berikut: Kode Diknas
Uraian Pilar/Kegiatan/Sub Kegiatan Dalam Rencana Strategis Diknas
1 Pemerataan Dan Perluasan Akses Pendidikan 1.11 Perluasan Akses Perguruan Tinggi 2 Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing 2.2 Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP 2.3 Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT 2.5 Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dosen, Mahasiswa dan Pengelola) 2.6 Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi 2.10 Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia 2.11 Akselerasi Jumlah Program Studi Vokasi, dan Profesi 2.12 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI 2.13 Peningkatan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan 3 Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik 3.3 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Dalam Perencanaan dan Penganggaran 3.4 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Managerial Aparat
Jumlah Sasaran UGM
Tercapai
Tidak Tercapai
7
5
2
2
2
-
1
1
-
3
3
-
1
1
-
6
6
-
1
1
-
10
10
-
2
1
1
2
2
-
2
2
-
1
Kode Diknas
Uraian Pilar/Kegiatan/Sub Kegiatan Dalam Rencana Strategis Diknas
3.6 Penataan Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Pendidikan 3.7 Peningkatan Pencitraan Publik 3.8 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan 3.13 Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi Jumlah
Jumlah Sasaran UGM 2
Tercapai
Tidak Tercapai
2
-
2 1
2 1
-
3
1
2
45
40
5
2
1. Pendahuluan A. Kebijakan Umum Berdasarkan PP 153 tahun 2000, UGM merupakan salah satu Universitas berstatus Badan Hukum Milik Negara. Kemandirian sebagai perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara diartikan sebagai peningkatan tanggung jawab dan peran UGM dalam membangun bangsa melalui peningkatan sumberdaya manusia dan intelektualitasnya. Sebagai perguruan tinggi terbesar di Indonesia, UGM harus dapat menempatkan diri pada posisi terkemuka dalam pertumbuhan kualitas pendidikan tinggi. Dalam menanggapi tingkat kemajemukan bangsa yang sangat kaya ragam, UGM mewajibkan dirinya untuk memperluas dan memeratakan akses pada pendidikan tinggi dan pelayanan masyarakat yang menjadi bagian dari tanggung jawab sosial UGM. Di samping itu, tuntutan dan harapan masyarakat pun semakin meningkat sehingga UGM berkewajiban untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas makin tinggi dan mampu berdiri setara dalam pergaulan masyarakat dunia, berperan aktif dalam menggerakkan roda ekonomi dan pembangunan bangsa, serta menghasilkan karya yang mampu mendorong peningkatan keunggulan bangsa. Oleh karena itu dalam rangka peran sertanya untuk meningkatkan keunggulan bangsa, UGM perlu mengembangkan program dan kegiatan yang selaras dengan prinsip dasar yang ditetapkan dalam Renstra UGM.
B. Prinsip Dasar Prinsip dasar universitas yang diterapkan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah: 1) Keuniversalan dan keobyektifan ilmu pengetahuan dalam mencapai kenyataan dan kebenaran. 2) Kebebasan akademik yang dilaksanakan dengan hikmah dan bertanggungjawab. 3) Keadaban, kemanfaatan, kebahagiaan, kemanusiaan, dan kesejahteraan. 4) Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan akademik. 5) Pendidikan sarjana dan pascasarjana yang unggul. 6) Penelitian dan Pelayanan pada masyarakat yang berkualitas. 7) Kemandirian manajemen, transparansi, efisiensi, dan pengutamaan pada kepentingan universitas. 8) Sentralisasi administrasi yang mendukung desentralisasi akademik
C. Organisasi Dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, UGM bertugas untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar, melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dengan standard internasional dengan tujuan untuk membentuk
3
sumber daya manusia yang berkualitas serta ikut berperan dalam pembangunan nasional maupun kerjasama di dunia internasional sesuai dengan peran yang diembannya. Organisasi Universitas Gadjah Mada ditetapkan pada pasal 8 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 yang menyatakan bahwa organisasi UGM terdiri atas unsur-unsur Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Pimpinan, Majelis Guru Besar, unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana administrasi, unsur penunjang dan unsurunsur lain yang diperlukan. Selanjutnya pada pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 ditetapkan 14 (empat belas) butir tugas pimpinan universitas diantaranya adalah menyusun rencana strategis, menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan universitas, menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, melakukan pengelolaan seluruh kekayaan universitas dan memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan universitas dan seterusnya. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan di atas, pimpinan UGM dengan Surat Keputusan Rektor UGM Nomor 259/P/SK/HT/2004 tanggal 18 Oktober 2004 menetapkan Organisasi dan Rincian Tugas Kantor Pimpinan Universitas, Lembaga. Direktorat, Biro, dan Unit Kerja di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Struktur Organisasi yang ditetapkan dalam SK Rektor di atas meliputi : 1) Unsur Pimpinan Universitas yang terdiri dari Rektor yang dibantu seorang Wakil Rektor Senior Bidang Akademik, seorang Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi dan 3 Wakil Rektor, yang membidangi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; Kemahasiswaan dan Alumni; Kerjasama dan Pengembangan Usaha. 2) Unsur Pelaksanaan Administrasi yang meliputi Kantor Pimpinan Universitas, Direktorat dan Biro 3) Unsur Pelaksana Akademik yang meliputi Fakultas, Sekolah Pasca Sarjana, Lembaga Pendidikan Diploma, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Pusat Studi dan Pusat Antar Universitas 4) Unsur Penunjang Universitas yang meliputi Perpustakaan, Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kantor Arsip Universitas, Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Pusat Pengembangan Pendidikan dan Rumah Sakit 5) Satuan Audit Internal 6) Satuan Keamanan dan Keselamatan Kampus
4
Struktur organisasi berdasarkan SK Rektor di atas adalah sebagai berikut : Majelis Wali Amanat
Pimpinan Universitas Rektor Wakil Rektor Senior Wakil Rektor
Satuan Keamanan Dan Keselamatan Kampus
Satuan Audit Internal
Unsur Pelaksana Administrasi
Unsur Pelaksana Akademik
Unsur Penunjang Universitas
Kantor Pimpinan Universitas, Direktorat, Biro
Fakultas, Sekolah Pascasarjana, Pusat Studi, PAU
Perpustakaan, PPTIK, Kantor Arsip Universitas, KP4, LPPT,PPP, Rumah Sakit
D. Maksud dan Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Esensi dari sistem AKIP bagi UGM adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen di sektor pendidikan tinggi khususnya pada BHMN UGM. Sistem pengendalian manajemen ini merupakan infrastruktur bagi manajemen untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan stratejik UGM dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program,sasaran dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Stratejik yang mendefinisikan visi,misi, tujuan dan sasaran stratejik UGM. Selanjutnya, setiap tahun ditetapkan program, sasaran dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi tujuan dan sasaran stratejik tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauhmana capaian kinerja UGM. Pada
5
setiap akhir periode pelaksanaan program, sasaran dan kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh dievaluasi dan dilaporkan dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja bagi seluruh stakeholder di lingkungan UGM, Departemen Pendidikan Nasional dan masyarakat. Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian sasaran kinerja UGM sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Dua fungsi utama Laporan Akuntabilitas Kinerja tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja.
E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja UGM selama tahun 2006. Capaian kinerja (performance results) 2006 tersebut dicoba dikaji terhadap Rencana Stratejik sebagai perbandingan atau tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja UGM tahun 2006 dapat diilustrasikan dalam bagan berikut ini :
Referensi Bab
Rencana Strategis 5 Tahun
Rencana Operasional 5 Tahun
Bab 2 Rencana Kinerja Tahunan 2006
Capaian Kinerja 2006
Akuntabilitas Kinerja 2006
Bab 3
Simpulan dan Saran
Bab 4
6
2. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja A. Pendahuluan Universitas Gadjah Mada sebagai lembaga pendidikan tinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, berkewajiban untuk melaksanakan amanah dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam hal penyelenggaraan prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan yaitu: 1) Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa; 2) Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat; 3) Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran; 4) Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat; 5) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan pendidikan di Universitas Gadjah Mada berpedoman pada tujuan pembangunan pendidikan nasional jangka menengah yang di antaranya adalah: 1) Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan; 2) Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar pendidikan nasional dan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta meningkatkan kualifikasi minimum dan sertifikasi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya; 3) Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan melalui peningkatan hasil penelitian, pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat; 4) Menata sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan yang semakin efisien, produktif, dan demokratis dalam suatu tata kelola yang baik dan akuntabel; Tahun 2006 adalah tahun ke empat dari periode pelaksanaan Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada, dalam kurun waktu pelaksanaan dari rencana stratejik universitas, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Departemen Pendidikan Nasional telah menerbitkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 20052009, sehingga dipandang perlu untuk menyelaraskan antara sasaran kinerja yang ada dalam Rencana Strategis Universitas Gadjah Mada dengan pilar kebijakan nasional,
7
sasaran dan kegiatan pokok yang tercantum dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009 khususnya dalam sasaran dan kegiatan pokok Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Universitas Gadjah Mada.
B. Kebijakan pembangunan pendidikan nasional Pembangunan pendidikan nasional dihadapkan pada berbagai tantangan serius, terutama dalam upaya meningkatkan kinerja yang mencakup: 1) 2) 3) 4)
Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Penataan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Diri, Peningkatan Pembiayaan.
Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional mencakup 3 (tiga) pilar kebijakan yaitu: 1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan 2) Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing 3) Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas nasional, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan peringkat IPM hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum krisis. Kebijakan untuk pemerataan dan perluasan akses pendidikan dilakukan melalui penguatan program-program di antaranya untuk pendidikan tinggi yaitu: Kode Uraian Pilar/Kegiatan/ Diknas Sub Kegiatan Dalam Rencana Strategis Diknas 1.11 Perluasan Akses Perguruan Tinggi; 1.12 Pemanfatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana Pembelajaran Jarak Jauh 1.13 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Perluasan Akses PT
2) Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga
8
dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilainilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berahlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik ditingkat lokal, nasional maupun global. Kebijakan peningkatan mutu pendidikan diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, sandar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kebijakan untuk peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan dilakukan melalui penguatan program-program di antaranya untuk pendidikan tinggi yaitu: Kode Uraian Pilar/Kegiatan/ Sub Kegiatan Dalam Rencana Strategis Diknas Diknas 2.1 Implementasi dan Penyempurnaan SNP dan Penguatan Peran Badan BSNP; 2.2 Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP 2.3 Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT 2.5 Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dosen, Mahasiswa dan Pengelola) 2.6 Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi 2.10 Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia 2.11 Akselerasi Jumlah Program Studi Vokasi, dan Profesi 2.12 Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI 2.13 Peningkatan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
3) Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong kebijakan sektor agar mampu memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel. Kebijakan ini diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakan strategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu, disusun pula pola-pola pendanaan bagi keseluruhan sektor berdasarkan prioritas, baik dari sumber Pemerintah, orangtua maupun stakeholder lain di setiap tingkat pemerintahan.
9
Kebijakan untuk Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik dilakukan melalui penguatan program-program di antaranya untuk pendidikan tinggi yaitu: Kode Uraian Pilar/Kegiatan/ Sub Kegiatan Dalam Diknas Rencana Strategis Diknas 3.3 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Dalam Perencanaan dan Penganggaran 3.4 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Managerial Aparat 3.6 Penataan Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Pendidikan; 3.7 Peningkatan Pencitraan Publio 3.8 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan 3.13 Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi
C. Rencana Strategis UGM Rencana Strategis UGM yang menjadi dasar pelaksanaan kinerja UGM pada hakekatnya merupakan upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui 6 program strategis, sasaran dan kegiatan yang mendukungnya. Rencana Strategis UGM 2003-2007 ditetapkan dan disahkan oleh Majelis Wali Amanat UGM dengan SK Ketua MWA Nomor: 01-K/SK/MWA/2004 tanggal 25 April 2004. Rencana Strategis UGM mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran. Rencana Strategis tersebut berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun. 1) Pernyataan Visi Sesuai dengan tugas pokok tersebut serta melihat latar belakang dan mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka visi UGM:
Universitas Gadjah Mada menjadi universitas penelitian bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka, berorientasi pada kepentingan bangsa dan berdasarkan Pancasila. Pernyataan visi UGM sepenuhnya mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini dapat dipahami mengingat UGM merupakan bagian integral dari sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Sudah selayaknya UGM sepenuhnya mendukung pemenuhan visi pendidikan tinggi di Indonesia. Di masa datang, UGM berkeinginan menjadi katalisator pembaharuan manajemen pendidikan tinggi di Indnesia. Dalam konteks tugas pokok dan fungsinya, pembaharuan manajemen pendidikan tingggi ini dapat dikerangkakan pada diwujudkannya good governance university melalui peningkatan akuntabilitas publik oleh segenap jajaran civitas akademika.
10
Sementara itu, ‘pendidikan tinggi yang berkualitas’ dapat dikerangkakan sebagai visi untuk mewujudkan universitas riset secara profesional. Dengan demikian, visi UGM memaklumatkan untuk secara harmonis mewujudkan visi pendidikan tinggi melalui koridor core business-nya, yakni pendidikan tinggi. 2) Pernyataan Misi dan Orientasi Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap personil UGM. Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, ditetapkanlah misi UGM yang menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih abstrak terlihat pada visi, akan lebih nyata pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi UGM memperlihatkan kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut. Misi UGM ditetapkan sebagai berikut: a) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas internasional dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan kehidupan bangsa, serta memelihara integrasi nasional. b) Menghasilkan lulusan yang bermoral, tangguh, berjiwa pemimpin, dan unggul berdasarkan jati diri bangsa. c) Mendorong kemajuan penelitian yang menopang pendidikan dan kemajuan ilmu, teknologi, dan pengayaan budaya bangsa. d) Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggung jawab sosial demi kepentingan rakyat. e) Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat . f) Mengembangkan organisasi universitas yang sesuai dengan tuntutan zaman serta meningkatkan manajemen yang transparan dan berkualitas secara berkelanjutan. Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun tuntutan pada masyarakat yang menginginkan adanya akuntabilitas penyelenggaraan adanya civitas akademika yang bersih, dan terselenggaranya manajemen pendidikan yang baik. Pemenuhan kebutuhan publik itu dijadikan misi yang hendak dicapai oleh UGM. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan dengan jalan mengimplementasikan sistem akuntabilitas kinerja instansi pada segenap jajaran di UGM dengan layanan akuntabilitas yang prima. Untuk mengimplementasikan Misi tersebut kedalam program dan kegiatan ditetapkan orientasi yang meliputi: a) Pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang : i. Cakap, beriman dan bertakwa, ii. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat, iii. Memiliki kemampuan akademik dan profesional, iv. Mampu menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (Ipteks), v. Berintegrasi tinggi serta berwawasan kebangsaan dan budaya Indonesia, vi. Mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa wirausaha.
11
b) Penelitian dan pelayanan masyarakat yang mencakup: i. Pengembangan IPTEKS secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan keunggulan bangsa, ii. Pemanfaatan hasil IPTEKS untuk memberdayakan masyarakat serta mendukung pembangunan nasional dan daerah, iii. Perhatian khusus untuk penelitian dalam bidang ilmu dasar dan ilmu humaniora. c) Pengayaan budaya untuk mendukung kemandirian serta keutuhan bangsa dan negara. d) Transformasi organisasi dan pengelolaan UGM untuk mengembangkan keunggulan akademik seerta meningkatkan efisiensi dan produktifitas melalui penerapan sistem ”sentralisasi administrasi desentralisasi akademik” (SADA). e) Penyediaan sarana-prasarana kampus untuk mendukung posisi UGM ke taraf internasional. f)
Pengembangan jaringan kerjasama UGM menuju pembangunan masyarakat yang demokratis, adil, dan makmur sejalan dengan kebijakan nasional.
3) Tujuan Strategis Tujuan stratejik merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan stratejik ini maka UGM dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi visi misi UGM untuk kurun waktu lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan stratejik ini juga akan memungkinkan UGM mengukur sejauh mana capaian tujuan dan sasaran Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam mencapai tujuan stratejiknya, setiap tujuan stratejik yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur melalui sasaran stratejik yang ditetapkan setiap tahun. Tujuan Strategis UGM tersebut adalah sebagai berikut: a) Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana dan pascasarjana untuk menghasilkan lulusan UGM yang memiliki sikap mental dan etika profesi, pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan kepemimpinan yang unggul. b) Meningkatkan kualitas dan relevansi penelitian dan pelayanan masyarakat untuk: i. menghasilkan modal intelektual dan moral untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya manusia ii. menghasilkan penerapan dan pelayanan IPTEKS untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan iii. menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi masalah masyarakat, bangsa dan negara c) Menumbuhkan budaya masyarakat Pancasila dengan menumbuhkembangkan:
12
i. sikap toleran dan saling menghormati ii. jiwa dan semangat kebangsaan serta iii. disiplin diri di kalnagan sivitas akademika dan masyarakat untuk mendukung kemandirian dan keutuhan bangsa dan negara. d) Mengembangkan pengelolaan universitas yang efisien dan produktif untuk: i. Menghasilkan keunggulan akademik UGM ii. Menghasilkan pengelolaan UGM yang bertanggungjawab. e) Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu universitas sesuai visi UGM sebagai universitas penelitian yang bertaraf internasional. f)
Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan masyarakat kampus, alumni, industri dan masyarakat.
4) Program dan Sub Program Strategis Program dan sub program strategis adalah merupakan penjabaran lebih lanjut setiap misi / orientasi UGM adalah sebagai berikut: Program 1
Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana dan pascasarjana
Sub Program 1.1 Optimalisasi Program Pendidikan 1.2 Pengembangan Mutu Mahasiswa Baru 1.3 Pengembangan Mutu Proses Pembelajaran 1.4 Pengembangan Mutu Lulusan 1.5 Pengembangan Iklim Akademik 1.6 Pengembangan Kesejahteraan Mahasiswa Program 2
Peningkatan kualitas dan relevansi penelitian dan pelayanan masyarakat.
Sub Program 2.1 Pengembangan Knowledge Utilization 2.2 Peningkatan Mutu Dan Relevansi Penelitian 2.3 Peningkatan Relevansi Pemantapan Ipteks Bagi Masyarakat 2.4 Pemberdayaan Masyarakat 2.5 Advokasi Kebijakan Program 3
Penumbuhan budaya masyarakat Pancasila.
Sub Program 3.1 Pengembangan berkelanjutan khasanah budaya bangsa 3.2 Peningkatan kontribusi perbaikan mutu kehidupan berbangsa dan bernegara berbasis pada masyarakat madani (civil society) yang dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila 3.3 Peningkatan mutu kehidupan kampus sebagai basis pengembangan entrepreneurial knowledge society yang dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila
13
Program 4
Pengembangan pengelolaan universitas yang efisien dan produktif 4.1 Sub Program Pengembangan Kelembagaan 4.2 Pengembangan Sistem Informasi 4.3 Pengembangan Sumber Daya Manusia 4.4 Peningkatan Citra
Program 5
Penyediaan sarana prasarana yang mendukung mutu universitas 5.1 Sub Program Pengembangan Sarana Prasarana Fisik 5.2 Pengembangan Sarana Prasarana Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Program 6
Pengembangan kemandirian organisasi dan jaringan kerja sama
Sub Program 6.1 Pengembangan Usaha,Peningkatan 6.2 Kapasitas Jaringan Kerjasama Di Tingkat Nasional 6.3 Peningkatan Kapasitas Jaringan Kerjasama Untuk Meningkatkan UGM Ke Posisi Global
D. Rencana Operasional Rencana Operasional UGM menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian sasaran stratejik yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja tahunan(Performance Plan). Penetapan sasaran stratejik ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Rencana Operasional UGM merupakan bagian integral dalam proses perencanaan stratejik UGM dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja UGM serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh yang berarti menyangkut keseluruhan satuan kerja di lingkungan UGM. Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan stratejik yang terkait. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan tujuan stratejik terkait juga telah dapat dicapai.
E. Rencana Kinerja Tahunan Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis UGM, suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) tahun 2006 telah disusun, Rencana Kinerja Tahunan ini menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam tahun 2006. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan didahului dengan penyusunan Arah dan Kebijakan Umum Rektor yang berisi tentang arah dan kebijakan strategis serta penetapan prioritas atas sasaran yang akan dilaksanakan di tahun 2006, dalam laporan ini fokus pembahasan adalah terhadap sasaran prioritas 2006 yang diselaraskan dengan pilar Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional.
14
Dalam Rencana Kinerja Tahunan target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang dilekatkan pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan benchmark bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Dengan demikian, Rencana Kinerja 2006 UGM merupakan dokumen yang menyajikan target sasaran kinerja untuk tahun 2006. Penetapan indikator kinerja kegiatan berupa input, output dan outome didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang dikelola. Rencana Kinerja Tahunan tahun 2005 menjadi dasar penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan tahun 2006. Penyajian target dan indikator kinerja atas sasaran strategis UGM adalah berdasarkan tata urutan kode menurut Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional. Informasi yang disajikan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2006 adalah pada sasaran prioritas UGM yang ditetapkan dalam Arah dan Kebijakan Umum Rektor yang relevan dengan program dan kegiatan menurut Departemen Pendidikan Nasional sehingga nomor sasaran strategis UGM tidak disajikan secara urut namun dikelompokkan berdasarkan tema program dan kegiatan menurut Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional. Target dan Indikator Kinerja tahun 2006 berdasarkan tata urutan pilar Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut : 1. Pemerataan Dan Perluasan Akses Pendidikan (Pilar 1 Diknas) 1.1 1.1.1
016
Perluasan Akses Perguruan Tinggi (Program 1.11 Diknas) Pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi pada perguruan tinggi yang sudah ada( Kegiatan 1.11.2 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya manajemen program diploma secara mandiri
Sasaran Kuantitatif 100% program studi diploma terintegrasi dalam sistem kelembagaan program diploma. Tersusunnya rencana stratejik pengembangan program diploma
1.1.2
096
Peningkatan dan perluasan sarana dan prasana pendidikan tinggi akademik dalam rangka menambah daya tampung ( Kegiatan 1.11.3 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Tersedianya rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedunggedung klaster ilmu sosial dan humaniora,
Sasaran Kuantitatif Rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedunggedung klaster ilmu sosial dan humaniora, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa telah mencapai 100%
15
069
1.1.3
006
005
117
perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa. Meningkatnya alokasi anggaran perpustakaan sampai mencapai minimal sebesar 5 persen dari anggaran belanja universitas.
Total alokasi anggaran operasional dan pengembangan perpustakaan di seluruh UGM mencapai 5% dari anggaran Kantor Pusat UGM
Peningkatankesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik (Kegiatan 1.11.6 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya sistem seleksi mahasiswa baru yang berkualitas.
Tercapainya jumlah dan komposisi mahasiswa secara optimal baik dari sisi jenjang pendidikan maupun daerah asal. Tersusunnya database alumni dan terhimpunnya dana alumni untuk beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi
Sasaran Kuantitatif 50% program studi S-1 memiliki selektivitas kurang dari 5 % Angka putus sekolah setiap program studi S-1 kurang dari 3 % Minimal 40% mahasiswa S-1 berasal dari luar Jawa Minimal 5% mahasiswa pascasarjana berasal dari luar negeri 100% fakultas mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing (Pilar 2 Diknas) 2.1 2.1.1
009
Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP (Program 2.2 Diknas) Pengembangan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan melalui kegiatan utamanya ( Kegiatan 2.2.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya sistem jaminan mutu program studi S-1, S-2 dan S-3
Sasaran Kuantitatif 100% program studi menerapkan sistem penjaminan mutu akademik internal dan eksternal 20% program studi memperoleh pengakuan standar mutu internasional
16
093
2.2 2.2.1
002
2.3 2.3.1
075
055
2.3.2
082
2.3.3
027
Unit-unit pendukung termasuk Perpustakaan Pusat UGM
80% unit pendukung telah mempunyai dan menjalankan prosedur Penjaminan Kualitas (QA) pada pelayanan dan manajemen
Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT (Program 2.3 Diknas) Pengembangan sistem penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi ( Kegiatan 2.3.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya programprogram studi sesuai standar nasional dan internasional.
Sasaran Kuantitatif Minimal 80% program studi S-1 dan S2 terakreditasi A oleh BAN PT dan minimal 20% program studi S-1 dan S-2 sesuai dengan standar mutu akademik internasional
Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dosen, Mahasiswa dan Pengelola) (Program 2.5 Diknas) Peningkatan Kualitas Dosen sesuai tuntutan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan (Kegiatan 2.5.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Meningkatnya kualifikasi staf pengajar dengan target pada tahun 2010 staf pengajar UGM berpendidikan S3 mencapai 50 persen. Meningkatnya semangat kegadjahmadaan di kalangan sivitas akademika UGM
Sasaran Kuantitatif 45% dosen UGM berpendidikan S3
Minimal 20% dosen UGM melaksanakan transfer nilai-nilai kegadjahmadaan melalui perkuliahan yang diampunya.
Peningkatan kualitas pengelola pendidikan (Kegiatan 2.5.2 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggara nya program beasiswa untuk pelatihan dan studi lanjut.
Sasaran Kuantitatif 50% biaya pelatihan dan studi staf diupayakan oleh peran aktif universitas
Peningkatan kualitas kelembagaaan, penelitian dan kreatifitas mahasiswa (Kegiatan 2.5.3 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya program kemahasiswaan dalam pembinaan akademik,
Sasaran Kuantitatif Minimal 10% mahasiswa memiliki akses terhadap kesempatan pengembangan sikap mental cendekiawan dan pelatihan
17
pengembangan sikap mental cendekiawan, serta pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan. 2.4 2.4.1
103
2.5 2.5.1
001
008
079
2.5.2
118
kepemimpinan
Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi (Program 2.6 Diknas) Peningkatan Kualitas Dosen sesuai tuntutan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan (Kegiatan 2.6.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya operasional dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan UGM
Sasaran Kuantitatif 100% operasional dan perawatan sarana dan prasarana terselenggara dan dibiayai universitas
Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia (Program 2.10 Diknas) Peningkatan kualitas jurusan sesuai standard Internasional (Kegiatan 2.10.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya pembelajaran berbasis penelitian Meningkatnya kualitas dan relevansi program studi S1,S2 dan S3 serta terwujudnya paradigma pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran oleh mahasiswa (student based learning) Tersenggaranya bantuan biaya untuk kegiatan ilmiah nasional dan internasional
Sasaran Kuantitatif 50% program studi S-1 dan S-2 telah mencapai standard minimal 20% matakuliah pada program studi merupakan pembelajaran berbasis penelitian. 50% program studi memiliki 50% lulusan bekerja atau mendirikan usaha dalam bidang yang terkait dengan bidang studi 100% program studi mempunyai jaringan kerjasama dengan lembaga swasta dan pemerintah yang terkait dengan bidang studi
Alokasi biaya universitas untuk kegiatan ilmiah (seminar, konferensi, publikasi ilmiah) staf akademik mencapai Rp. 1 Milyar per tahun
Peningkatan kerjasama PT dengan mitranya dalam & luar negeri (Kegiatan 2.10.2 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya jaringan kerjasama internasional dalam peningkatan mutu dan relevansi program
Sasaran Kuantitatif 100% fakultas mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya
18
pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat serta gerakan budaya 123
Terselenggaranya jaringan kerjasama yang solid dengan industri, pemerintah dan lembaga donor dalam bidang pendidikan, penelitian, pengembangan dan pelatihan.
Terlaksananya 100 perkuliahan yang dalam pembelajarannya mengintegrasikan kemitraan dengan industri/pemerintah. Terlaksananya kerjasama penelitian dengan 20 mitra industri. Terlaksananya kerjasama pelatihan dengan 20 mitra industri.
2.6 2.6.1
018
2.7 2.7.1
033
Akselerasi Jumlah Program Studi Vokasi, dan Profesi (Program 2.11 Diknas) Penguatan pendidikan vokasi dan profesi untuk memenuhi tuntutan lapangan kerja, standar kualifikasi kerja, profesionalisme, dan produktifitas kerja yang terus berubah/ berkembang dalam memenuhi standar nasional dan internasional. ( Kegiatan 2.11.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya program pendampingan para lulusan
Sasaran Kuantitatif 100% fakultas memiliki program pendampingan para lulusan
Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI (Program 2.12 Diknas) Peningkatan peran perguruan tinggi dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat, baik untuk kepentingan pembangunan maupun untuk pengembangan pengetahuan ( Kegiatan 2.12.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya technology center
Sasaran Kuantitatif Terbentuknya minimal 5 teknologi unggulan per tahun. Terlaksananya kontrak kerjasama pengembangan produk dengan industri minimal 3 teknologi unggulan per tahun
035
Terselenggaranya program penelitian inovatif dan berkembangnya Sentra HaKI UGM.
Tersedianya Pusat Informasi Kerjasama Penelitian yang up-dated yang dapat diakses, paling lambat 3 bulan terakhir. Terselenggaranya penelitian inovatif minimal 20 penelitian per tahun. Terdaftarnya minimal 10 HKI per tahun
19
036
037
Berkembangnya penelitian yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya alami Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa Meningkatnya mutu penelitian secara berkelanjutan melalui program penelitian unggulan universitas
Terselenggaranya penelitian unggulan yang berorientasi (1) pemanfaatan SDA Indonesia untuk (2) peningkatan kesejah-teraan masyarakat dan (3) kemandirian bangsa minimal berturut-turut: 6, 6 (enam), dan 3 (tiga) program per tahun Terselenggaranya minimal 6 payung penelitian interdi-sipliner unggulan universitas per tahun. Terselenggaranya publikasi penelitian dalam jurnal interna-sional dengan mini-mal 20 publikasi per tahun Terpilihnya penelitian unggulan: inovatif layak paten, kolaboratif, pengabdian dan ilmiah bertaraf inter-nasional; masing-masing minimal 1 penelitian per tahun.
038
040
Terlaksananya penilaian dan konsolidasi pusat-pusat penelitian di UGM untuk lebih meningkatkan relevansi, sustainability, dan efisiensi.
Terselenggaranya penerapan standar mutu penelitian berbasis good laboratory practice, sistem manajemen mutu, dan mekanisme akreditasi kompetensi laboratorium
Terselenggaranya program sabatikal (bebas mengajar dan tugas administratif untuk penelitian atau pengembangan diri) untuk 10% dosen per semester Tersusunnya profil dan rencana stratejik penelitian tiap Pusat Studi, Fakultas dan Laboratorium Pusat. Terselenggaranya mekanisme evaluasi-diri kinerja Pusat Studi di lingkungan UGM, 100% Terselenggaranya kontrak kerjasama dengan nilai kontrak minimal per tahun Rp200 jt per Pusat Studi, Fakultas dan Laboratorium Pusat. Tersedianya standard mutu penelitian di tingkat Universitas (100%) 60% unit pelaksana penelitian (Fakultas, Pusat Studi, Labora-torium Pusat) telah melaksanakan sistem manajemen mutu penelitian. Tersedianya laboratorium terakreditasi. Terjadinya afiliasi akreditasi laborato-rium minimal 10% dengan beberapa Fakultas dan Pusat Studi di UGM.
043
Terlaksananya reorientasi Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Terjadinya kerjasama pengembangan standard produk industri Terselenggara minimal 30 KKN tematik per tahun.
20
045
047
052
2.8 2.8.1
010
064
sebagai wahana untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi Terselenggaranya program kemitraan dan pembinaan untuk pemberdayaan masyarakat UKM Terselenggaranya kegiatan untuk mempengaruhi dan mengevaluasi kebijakan negara dan lembaga swadaya masyarakat agar lebih berpihak pada kepentingan rakyat Meningkatnya pemahaman sivitas akademika tentang tanggungjawab sosial dalam masyarakat madani.
Terselenggaranya KKN Tematik di minimal 30 Kota/ Kabupaten per tahun. Terselenggaranya kemitraan minimal 20 UKM per tahun.
baru
dengan
Terselenggaranya pemberdayaan minimal 6 sektor UKM per tahun Terlaksananya advokasi kebijakan publik untuk minimal 4 isu nasional.
Terlaksananya minimal 2 KKN Tematik Sosial Budaya per tahun,yang berskala nasional Terlaksananya minimal 2 Forum Debat Tematik per tahun yang mengangkat tema-tema yang aktual di masyarakat skala nasional dan global.
Peningkatan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan (Program 2.13 Diknas) Pengembangan sistem, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakan ICT ( Kegiatan 2.13.2 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran
Terselenggaranya kelompok-kelompok yang mengembangkan Sistem Informasi UGM yang sekaligus mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT
Sasaran Kuantitatif 50% program studi memiliki minimal 40% matakuliah pada setiap program studi telah mendayagunakan pemanfaatan teknologi informasi 50% program studi memiliki minimal 40% mahasiswa aktif menggunakan akses teknologi informasi dan komunikasi Terselenggaranya 5 kelompok bidang penelitian yang mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT
21
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik (Pilar 3 Diknas) 3.1 Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Dalam Perencanaan dan Penganggaran (Program 3.3 Diknas) 3.1.1 Pengembangan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan melalui kegiatan utamanya ( Kegiatan 3.3.2 Diknas)
061
110
3.2 3.2.1
080
081
3.3 3.3.1
112
Nomor dan Uraian Sasaran UGM Terselenggaranya sistem akuntansi dan manajemen keuangan yg transparan dan akuntabel pd setiap unit. Terselenggaranya Dana Abadi UGM sebesar Rp. 50 milyar pada 2007 dengan melibatkan para alumni dan KAGAMA.
Sasaran Kuantitatif 100% unit di lingkungan UGM menyelenggarakan sistem akuntansi dan manajemen keuangan secara online,
Tercapainya Dana Abadi UGM sejumlah 50 milyar rupiah
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Managerial Aparat (Program 3.4 Diknas) Peningkatan dan pengembangan kapasitas para pengelola pendidikan pada tingkat pusat dalam rangka menfasilitasi PT ( Kegiatan 3.4.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Diterapkannya sistem evaluasi staf berbasis kinerja dan perbaikan sistem kesejahteraan yang berbasis kinerja Terselenggaranya program asuransi kesehatan plus bagi staf senior sebagai apresiasi universitas terhadap pengabdian dan sumbangsih mereka
Sasaran Kuantitatif 80% fakultas telah menjalankan sistem evaluasi unjuk kerja staf akademik dan administrasi serta sistem penghargaan berbasis kinerja
100% staf akademik dan administrasi senior telah mendapat asuransi kesehatan plus
Penataan Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Pendidikan (Program 3.6 Diknas) Peningkatan dan pengembangan kapasitas para pengelola pendidikan pada tingkat pusat dalam rangka menfasilitasi PT untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang efektif, inovatif, efisien, dan akuntabel (Kegiatan 3.6.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Bekembangnya unit-unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu
Sasaran Kuantitatif Terselenggaranya 6 unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber keuangan universitas.
22
113
3.4 3.4.1
051
086
3.5 3.5.1
072
sumber keuangan universitas Meningkatnya penerimaan dari sumber non-pemerintah secara bertahap hing-ga mencapai 40 persen dari penerimaan total universitas pada 2007
Jumlah penerimaan dari dana masyarakat mencapai lebih dari 80% penerimaan total universitas.
Peningkatan Pencitraan Publik (Program 3.7 Diknas) Peningkatan Pencitraan Publik ( Kegiatan 3.7.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Berdirinya pusat kebudayaan di kampus UGM Terciptanya citra UGM sebagai universitas yang menghasilkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman, serta memiliki jaringan kerjasama yang luas.
Sasaran Kuantitatif 100% program studi S1 menyelenggarakan pembelajaran nilai-nilai Pancasila secara kontekstual Terbitnya tersebarnya booklet populer mengenai karya IPTEKS yang dihasilkan oleh UGM. Terbitnya booklet populer mengenai jaringan kerjasama UGM. Terbitnya booklet populer mengenai jaringan kerjasama UGM.
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan (Program 3.8 Diknas) Peningkatan kualitas pengelola pendidikan di tingkat perguruan tinggi melalui berbagai bentuk dan model pendidikan dan pelatihan. (Kegiatan 3.8.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Tersedianya dosen dan karyawan yang profesional dan bermutu, regenerasi yang berkesinambungan, serta reward and punishment system yang memotivasi kinerja
Sasaran Kuantitatif 100% dosen adalah SDM profesional dan diperlakukan secara profesional 100% karyawan adalah SDM profesional dan diperlakukan secara profesional
23
3.6 3.6.1
066
067
068
Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi (Program 3.13 Diknas) Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi. ( Kegiatan 3.13.1 Diknas) Nomor dan Uraian Sasaran UGM Sistem Akuntansi UGM (SISKUNGAMA) dan Sistem Informasi Kepegawaian UGM (SIMPEGAMA);
100% unit akuntansi
Sasaran Kuantitatif menggunakan sistem
software
100% unit menggunakan sistem kepegawaian terpadu
Sistem Informasi Akademik UGM (SIAGAMA) & Sistem Informasi Gedung dan Ruang (SIMGERU);
100% unit menggu nakan sistem software SIA
Sistem Informasi Alumni UGM (SILUGAMA) dan Kemahasiswaan (SIMAWA)
100% unit menggunakan sistem software alumni dan kemahasiswaan terpadu
100 % unit menggunakan informasi gedung serta ruang terpadu
24
3. Akuntabilitas Kinerja A. Pengukuran Kinerja Secara umum UGM telah berhasil melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diwujudkan dalam keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2006. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan indikator kinerja yang ditetapkan untuk masing-masing sasaran tersebut. Indikator Kinerja Indikator kinerja kegiatan yang dikembangkan terdiri atas: 1) Indikator input (masukan), adalah segala hal yang digunakan untuk menghasilkan keluaran (Output), indikator inputs adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, berupa dana, sumber daya manusia, informasi, kebijakan/peraturan, perundang-undangan dan sebagainya. 2) Indikator output (keluaran), adalah barang, kegiatan atau jasa yang dihasilkan dari suatu program atau sub program dan disediakan untuk target populasi. 3) Indikator outcomes (hasil), adalah hasil suatu kegiatan atau konsekuensi dari tindakan-tindakan atau kejadian-kejadian. Hasil yang diharapkan adalah konsekuensi yang diinginkan dari suatu program atau sub program. Hasil yang dicapai adalah apa yang sesungguhnya terjadi. Penetapan indikator outcomes ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan kegiatan dengan sasarannya.
B. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode evaluasi kinerja dan metode pembandingan capaian sasaran. Metode evaluasi kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Pembandingan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara target dan realisasi untuk masing-masing indikator kinerja kegiatan. Metode ini terutama untuk melakukan evaluasi internal atas kelemahan dan keberhasilan yang terjadi di dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang untuk suatu kekurang berhasilan dan dapat dijadikan acuan untuk suatu keberhasilan. Metode ini terutama untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
25
Kedua metode yang digunakan tersebut membutuhkan perumusan indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai dan berorientasi hasil (output) dan manfaat (outcome). Kondisi ini belum sepenuhnya disajikan pada pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja UGM tahun 2006 ini. Keberhasilan pencapaian sasaran sebagian masih diukur dengan menggunakan indikator output, namun secara bertahap UGM akan terus melakukan berbagai tindakan penyempurnaan agar sasaran-sasaran tersebut dapat diukur keberhasilannya dari sisi manfaat (outcome).
C. Capaian Kinerja Sasaran Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran yang dirumuskan berdasarkan immediate outcomes dari masing-masing kegiatan. Universitas Gadjah Mada dalam menilai capaian kinerja sasaran dengan mendasarkan kepada pencapaian target dari seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran tersebut. Dalam perumusan keberhasilan pencapaian sasaran UGM menetapkan indikator keberhasilannya sebagai berikut: Skala Ordinal
Predikat
85 s/d 100 %
Sangat Berhasil (SB)
70 s/d 85 %
Berhasil (B)
55 s/d 70 %
Cukup Berhasil (CK)
< 55 %
Belum Berhasil (BB)
Untuk capaian program dengan predikat Cukup Berhasil, Berhasil, dan Sangat Berhasil dengan jumlah capaian diatas 70% dikonversi sebagai predikat Tercapai dan dibawah 70% dengan predikat Belum Tercapai.
D. Analisis Atas Pencapaian Kinerja Tahun 2006 Analisis atas pencapaian kinerja 2006 dilaksanakan dengan melakukan evaluasi kinerja yang merupakan evaluasi terhadap pencapaian sasaran melalui kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2006 dengan tujuan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan/kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi ini bertujuan agar dapat diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam angka pencapaian misi, agar dapat digunakan untuk menilai dan mempelajari perbaikan yang perlu dilakukan dalam melaksanakan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Dari hasil analisis kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam tahun 2006 secara umum Universitas Gadjah Mada telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun 2006. Namun demikian disisi lain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinya belum dapat dicapai. Universitas Gadjah Mada telah melakukan analisis dan evaluasi atas
26
capaian kinerja tahun 2006 ini, untuk mendapatkan umpan balik guna melakukan perbaikan pada tahun 2007. Hasil analisis dan evaluasi kinerja selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemerataan Dan Perluasan Akses Pendidikan (Pilar 1 Diknas) 1.1
Perluasan Akses Perguruan Tinggi (Program 1.11 Diknas)
Pemerataan dan Perluasan akses pendidikan dicapai melalui program perluasan akses perguruan tinggi, yang meliputi: • • •
Pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi pada perguruan tinggi yang sudah ada Peningkatan dan perluasan sarana dan prasana pendidikan tinggi akademik dalam rangka menambah daya tampung Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.
1.1.1
Pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi pada perguruan tinggi yang sudah ada (Kegiatan 1.11.2 Diknas)
Latar Belakang Pengembangan Pengembangan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi pada perguruan tinggi yang sudah ada pada Universitas Gadjah Mada diwujudkan dalam bentuk pengembangan Sekolah Ilmu Terapan yang merupakan implementasi sasaran strategis penyelenggaraan manajemen program diploma secara mandiri. Kondisi saat ini keberadaan Program Diploma dipandang belum sesuai dengan tuntutan perubahan dunia kerja dan visi ilmu pengetahuan dan Program Diploma menemukan peluang untuk dikelola dengan cara baru agar menjadi lebih efektif, efisien dan profesional dengan harapan bahwa Program Diploma dapat menindaklanjuti hasil2 temuan riset agar lebih cepat dapat diterapkan di dunia kerja. Dasar Penataan Ulang Program Diploma UGM • •
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 20 ayat 3: Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi dan/atau vokasi. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 12/SK/MWA/2003 untuk menata ulang Pengelolaan Pendidikan Diploma di Lingkungan UGM
Pendidikan ilmu terapan adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan subjek didik untuk menjadi manusia terdidik dan terampil, khususnya pada penguasaan bekal teknis yang mencakup pendidikan profesional vokasi dan penelitian terapan sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
27
Penataan ulang program diploma tersebut di atas diwujudkan dengan pengembangan Sekolah Ilmu Terapan, yang merupakan unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan program pendidikan ilmu terapan dan/atau profesi mencakup jenjang diploma, sarjana, dan pascasarjana di lingkungan Universitas. Kedudukan Fungsi dan Tujuan Sekolah Ilmu Terapan Kedudukan: di bawah Universitas dan bertanggung jawab kepada Rektor Fungsi: melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengelolaan dan pengembangan program pendidikan ilmu terapan Tujuan: menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian terapan tertentu di bidang pengetahuan, teknologi, dan seni Langkah kerja yang dilaksanakan adalah membentuk Tim Kerja Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Terapan UGM sesuai SK Rektor nomor 364/P/SK/HT/2006 dengan tugas antara lain : • • • • • •
Mempersiapkan sosialisasi pengembangan Sekolah Ilmu Terapan di UGM Menyusun rancangan sistem kelembagaan Sekolah Ilmu Terapan di UGM dengan manajemen yang terpisah dengan struktur kelembagaan fakultas Melakukan konsultasi dengan civitas akademika yang terkait dengan Sekolah Ilmu Terapan di UGM Menyusun tahapan dan rencana implementasi restrukturisasi kelembagaan Menyusun Rancangan Keputusan Rektor mengenai Sekolah Ilmu Terapan Mengintegrasikan hasil kerja tim bersama-sama dengan pengelola Sekolah Ilmu Terapan dalam kebijakan transisi.
Agenda Kerja • • • •
Penyempurnaan konsep: Agustus 2006 Sosialisasi Konsep Sekolah Ilmu Terapan: September 2006 Pengesahan Konsep Final dituangkan dalam SK Rektor/MWA Pemilihan direktur dan wakil direktur, ketua departemen dan anggota Senat Sekolah Ilmu Terapan
Agenda kerja yang telah terselesaikan adalah penyempurnaan konsep Sekolah Ilmu Terapan dan sosialisasi konsep. Berdasarkan uraian tersebut di atas, capaian atas sasaran penyelenggaraan manajemen program diploma secara mandiri adalah : Kode dan Uraian Sasaran UGM 016 Terselenggaranya manajemen program diploma secara mandiri
Sasaran Kuantitatif 100% program studi diploma terintegrasi dalam sistem kelembagaan program diploma.
Indikator 2006 Ditetapkannya SK Rektor tentang organisasi dan tatakerja pengelola program diploma UGM
Target Realisasi Capaian 2006 50% 50% Tercapai
28
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 telah tercapai. Gambaran Kondisi Program Diploma UGM saat ini Program Diploma saat ini dilaksanakan oleh 14 (empat belas) Fakultas yang merupakan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Gambaran mengenai keadaan jumlah mahasiswa baru, lama dan lulusan program diploma UGM sejak tahun 2002 adalah sebagai berikut : 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006
2002
2003
2004
Mhs Baru
Mhs Lama
Jumlah Mhs
Mhs Baru 2.648 2.261 2.068 2.188 1.763
Mhs Lama 5.837 5.851 5.748 4.746 2.115
2005
2006
Jumlah Lulusan
Jumlah Mhs 8.485 8.112 7.816 6.964 5.337
Jumlah Lulusan 2.114 2.092 2.297 2.425 1.842
Sumber: Buku Statistik Mahasiswa (DAA)
Indikator Keberhasilan Penyelenggaraan Program Diploma. Indikator keberhasilan dari penyelenggaraan pelayanan program Diploma menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu diukur dari waktu penyelesaian studi serta peningkatan dan komposisi mahasiswa program Diploma.
29
Rata-Rata Lama Studi Program Diploma Lama Studi Program Diploma 3.36
3.35
3.34
Tahun
3.32
3.3
3.3 3.28
3.27
3.27 3.25
3.26 3.24 3.22 3.2 2002/2003
2003/2004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
Sumber: Direktorat Administrasi Akademik
Lama studi program Diploma tahun 2006/2007 dibanding kan dengan dengan tahun 2005 / 2006 mengalami kemajuan yaitu dari 3,35 tahun menjadi 3,3 tahun. IP Kumulatif Rata-Rata Program Diploma
Nilai IPK
IPK -Rata-rata Program Diploma 3.06 3.04 3.02 3 2.98 2.96 2.94 2.92 2.9 2.88 2.86
3.04
3.04
3.04
3.03
2004/2005
2005/2006
2006/2007
2.92
2002/2003
2003/2004
Sumber: Direktorat Admiistrasi Akademik
Indeks prestasi kumulatif mahasiswa diploma di tahun 2006 mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2005/2006, proporsi IPK lulusan program diploma tahun 2006 menunjukkan 52% indeks prestasi lulusan program diploma berada di atas 3,00, hal ini berarti mutu lulusan program diploma adalah cukup baik.
30
1.1.2
Peningkatan dan perluasan sarana dan prasana pendidikan tinggi akademik dalam rangka menambah daya tampung ( Kegiatan 1.11.3 Diknas)
Peningkatan dan perluasan sarana dan prasana pendidikan tinggi akademik dalam rangka menambah daya tampung ditempuh melalui sasaran strategis: • • • •
Tersedianya rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedung-gedung klaster ilmu sosial dan humaniora, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa. Meningkatnya alokasi anggaran perpustakaan sampai mencapai minimal sebesar 5 persen dari anggaran belanja universitas Asrama untuk 20% mahasiswa UGM, Terselenggaranya lingkungan kampus yang aman, tertib, teduh, dan asri
Hasil capaian atas sasaran tersebut di atas adalah : Kode dan Uraian Sasaran UGM 096 Tersedianya rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedung-gedung klaster ilmu sosial dan humaniora, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa.
Sasaran Kuantitatif Rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedung-gedung klaster ilmu sosial dan humaniora, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa telah mencapai 100%
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Tingkat pencapaian, 60% 60% Tercapai dalam %, program perwujudan rencana tersebut.
069 Meningkatnya alokasi anggaran perpustakaan sampai mencapai minimal sebesar 5 persen dari anggaran belanja universitas.
Total alokasi anggaran operasional dan pengembangan perpustakaan di seluruh UGM mencapai 5% dari anggaran Kantor Pusat UGM
Jumlah alokasi anggaran perpusta kaan, dlm %, terhadap Anggaran Dana Masyarakat universi-tas
3%
2,29%
Tercapai
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 kedua sasaran telah tercapai. Pada sasaran yang belum tercapai yaitu persentase daya tampung asrama untuk mahasiswa masih jauh dari harapan antara lain kondisi asrama yang tersedia tidak memadai baik dari segi fisik maupun daya tampung terlebih pada pasca gempa Yogyakarta Mei 2006, namun demikian dalam tahun 2006 telah dimulai adanya perencanaan pembangunan asrama dalam bentuk Rusunawa.
31
Tersedianya rencana feasibility, detailed engineering plan, dan rencana pembiayaan pembangunan gedung-gedung klaster ilmu sosial dan humaniora, perpustakaan, dan pusat kegiatan mahasiswa. Pada tahun 2005 UGM telah memiliki Rencana Induk Pengembangan Kampus (RIPK) yang wajib menjadi acuan bagi setiap rencana pembangunan. Guna menjamin pelaksanaan RIPK, telah dibentuk Komisi Perencanaan yang beranggotakan para pakar yang berasal dari semua klaster. Komisi Perencanaan mempunyai tugas utama untuk mengawal dilaksanakan dan dipatuhinya RIPK UGM 2005 – 2010. Dalam tahun 2006 telah dilakukan serangkaian kegiatan penyusunan detail desain maupun studi kajian yang dibiayai dengan dana DIPA yaitu: • • • • •
Detail Desain Pembangunan Gedung Perpustakaan Studi dan Pilot Project Pengoperasian Sistem Pintu Pengatur lalu Lintas Keluar Masuk Kampus UGM Studi Dampak Lalu Lintas Di Sekitar Kampus Detail Desain Asrama Mahasiswa UGM Detail Desain Lansekap Kampus UGM
Rata-rata capaian penyusunan detail desain dan studi kajian di atas telah mencapai 60% atau target yang diharapkan telah tercapai.
Meningkatnya alokasi anggaran perpustakaan sampai mencapai minimal sebesar 5 persen dari anggaran belanja universitas Seluruh Sumber Dana (Rp) Dana Masyarakat (Rp) 2005 2006 2005 2006 Universitas 671.448.025.788 644.093.218.871 394.691.782.607 423.321.328.705 KPTU 246.040.009.134 338.916.064.530 129.516.205.534 132.682.934.530 Perpustaka5.654.354.312 7758.760.070 5.654.354.312 6.958.760.070 an Unit
Perpus : Univ Perpus : KPTU
0,84 %
1,20 %
1,43 %
1,64 %
2,30 %
2,29 %
4, 37 %
5,24 %
Sumber : Buku II RKAT Tahun 2006 (Bag Perencanaan)
Pendanaan untuk pengembangan perpustakaan yang disediakan menunjukkan peningkatan yaitu pada tahun 2005 adalah sebesar 0,84% dari anggaran universitas atau 2,30 % dari anggaran Kantor Pusat UGM, sedangkan pada tahun 2006 adalah sebesar 1,20 % dari anggaran universitas atau 2,29 % dari anggaran Kantor Pusat UGM. Dana Masyarakat untuk pengembangan perpustakaan tahun 2006 adalah sebesar Rp. 6.958.760.070 atau 1,64 % dari jumlah dana universitas yang tersedia yaitu sebesar Rp 423.321.328.705, jika dibandingkan dengan dana Kantor Pusat UGM sebesar Rp. 132.682.934.530 atau 5,24 %.
32
Dari gambaran di atas, menunjukkan jumlah target pengalokasian dana untuk anggaran perpustakaan masih dirasakan kurang, walaupun dari sisi perkembangan jumlah alokasi anggaran pada tahun 2006 menunjukkan angka peningkatan. Hasil pengembangan perpustakaan dapat digambarkan sebagai berikut: Pembangunan Jaringan Infrastuktur Perpustakaan. Tahun 2005 telah terbangun infrastuktur jaringan intranet Perpustakaan Fakultas sebanyak 18 fakultas, Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Pascasarjana yang dilanjutkan dengan penerapan sistem otomasi yang terintegrasi. Tahun 2006 data katalog semua perpustakaan fakultas sudah terintegrasi, sampai dengan saat ini akses basis data katalog pada semua perpustakaan telah mencapai 142.048 record data. Dalam tahun 2007 direncanakan untuk melakukan pengintegrasian semua jurnal fakultas. Pengembangan Perpustakaan Hybrid. Dalam tahun 2004 telah dikembangkan situs Web Interaktif perpustakaan, pembuatan basis data Union Catalog dan E-Journal, penyediaan terminal-terminal internet dan online public access catalog di samping itu ditingkatkan koleksi buku teks Tahun 2005 guna melayani kebutuhan akses pada jurnal-jurnal ilmiah internasional telah dilakukan pelangganan dengan basis data Jurnal Ebsco. Jaringan Perpustakaan Internasional. Perpustakaan UGM telah melakukan jaringan kerjasama dengan jaringan perpustakaan perguruan tinggi tingkat nasional maupun internasional antara lain dengan ASEAN University Network Inter Library Online. World Bank 'Washington DC menunjuk perpustakaan UGM sebagai satu-satunya perpustakaan deposit di Indonesia. Selain dari pada itu perpustakaan UGM melaksanakan perjanjian Kerjasama Pembentukan dan Pengembangan Inherent Jogja Library dengan PT lain di DIY. Pengembangan SDM Kepustakaan. Tahun 2005 sebanyak 4 (empat) pustakawan berhasil menyelesaikan studi di S2 Manajemen Informasi dan Perpustakaan UGM. Tahun 2006, predikat pustakawan teladan satu dan tiga tingkat provinsi DIY direbut oleh pustakawan UGM dan pada tingkat nasional, pustakawan kita berhasil mcnduduki peringkat keempat. Pemberian beasiswa dari IFLA kepada seorang pustakawan untuk mengikuti pelatihan staf di Selandia Baru, satu orang menerima beasiswa outreach program dari Oberlin Sanshi, dan satu orang lainnya menerima US grant leadership. Berdasarkan uraian tersebut di atas, walaupun dari segi alokasi pembiayaan perpustakaan menunjukkan kinerja yang belum memenuhi tercapainya sasaran antara lain disebabkan keterbatasan dana yang dimiliki UGM, namun demikian dari segi
33
capaian dan pengembangan operasional menunjukkan kemajuan yang signifikan sebagaimana telah digambarkan di atas. Asrama untuk 15% mahasiswa UGM, Penyediaan asrama untuk mahasiswa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan UGM terhadap mahasiswa terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar DIY. Pelayanan asrama mahasiswa UGM kondisinya saat ini masih kurang memadai. Sejak tahun 2004 penanganan profesional asrama telah dimulai yaitu dengan mengangkat seorang manajer asrama, yang kemudian dilanjutkan dengan rehabilitasi pada asrama Dharma Putra, sedangkan pada asrama Ratnaningsih dan Cemara Lima, hingga saat ini sedang dalam tahap penilaian atas desain baru. Populasi penghuni asrama Asrama Ratnaningsih kapasitas 90 mahasiswa , jumlah terhuni 61 mahasiswa Asrama Dharma Putra kapasitas 96 mahasiswa, jumlah terhuni 13 mahasiswa Asrama Cemara Lima kapasitas 90 mahasiswa jumlah terhuni 41 mahasiswa. (Sumber : Manajer Asrama Mahasiswa (Biro Kemahasiswaan)
Pengembangan Rusunawa Pada awal 2005, UGM mendapatkan hibah pembangunan rumah susun mahasiswa atau Rusunawa dari Kementerian Perumahan Rakyat yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi desain. Departemen Pekerjaan Umum juga memberikan hibah yang sama, yang saat ini desainnya sedang dalam tahap pengkajian/penelaahan. Dengan demikian, tahun 2007 diharapkan UGM akan memiliki lima asrama mahasiswa yang representatif. Untuk mengantisipasi kehadiran mahasiswa internasional yang kian banyak, UGM akan mempersiapkan pendirian asrama mahasiswa internasional. Dengan memperhatikan kendala-kendala tersebut di atas dan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan proporsional kebutuhan dan penyediaan asrama mahasiswa maka kehadiran Rusunawa sangat diharapkan mengingat kondisi asrama mahasiswa yang ada sekarang masih jauh dari memadai. Terselenggaranya lingkungan kampus yang aman, tertib, teduh, dan asri Terwujudnya lingkungan kampus yang aman, tertib, teduh, dan asri merupakan harapan dari seluruh civitas akademika agar pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik dapat berjalan dengan lancar. Guna mewujudkan hal tersebut di atas maka upaya yang dilakukan antara lain adalah pengelolaan kebersihan lingkungan kampus, melakukan penghijauan lingkungan kampus dan menjaga keamanan dan ketertiban kampus. Kegiatan penjagaan atas ketertiban dan keamanan kampus telah menjadi tugas pokok dan fungsi dari Satuan Keamanan dan Ketertiban Kampus yang dibentuk berdasarkan SK Rektor, selama ini kinerja yang dicapai adalah cukup baik antara lain dalam tahun 2006 tidak dijumpai kejadian luar biasa yang mengganggu keamanan, ketertiban dan
34
kenyamanan lingkungan kampus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sasaran kinerja di atas telah tercapai. Untuk menunjang keasrian lingkungan, dalam tahun 2006 telah dilakukan penanaman pohon perindang yang meliputi jenis pohon merbau 480 batang, pohon matoa 100 batang, pohon trembesi 100 batang, pohon kayu putih 98 batang dan pohon damar 18 batang.
1.1.3
Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik (Kegiatan 1.11.6 Diknas)
Memperluas Akses Terhadap Pendidikan Tinggi UGM sejak lama dikenal sebagai Universitas Kerakyatan. Universitas Kerakyatan perlu dipahami sebagai universitas yang menerapkan asas demokrasi dengan membuka kesempatan yang sama kepada semua lapisan masyarakat dan daerah untuk menikmati pendidikan tinggi dan sumber-sumber ilmu pengetahuan yang disediakan oleh UGM. Dengan komitmen tersebut, UGM selalu memberikan prioritas beasiswa kepada calon mahasiswa yang kurang mampu tetapi memiliki prestasi akademik tinggi, dengan menerapkan pola pembiayaan berkeadilan. Artinya, subsidi dari pemerintah hanya boleh dinikmati oleh mereka yang kurang mampu secara ekonomis sementara bagi mereka yang mampu, perlu diberi tanggungjawab yang lebih besar. Semenjak diterapkan pada tahun 2003, kebijakan subsidi silang ini telah menampakkan hasil yang menggembirakan. Perkembangan dan perluasan akses keluarga kurang mampu ke UGM semakin meningkat, hingga akhirnya mencapai 18%, atau !ebih kurang 9900 mahasiswa, pada tahun 2006. Sementara itu, rerata nasional prosentase mahasiswa kurang mampu yang diterima ku!iah di perguruan tinggi adalah 4 sampai 5% yaitu dapat digambarkan sebagai berikut: Persentase Mahasiswa Kurang Mampu 20% 18% 16% 14% 12% 10% 8% 6% 4% 2% 0% 2002
2003
2004
2005
2006
Sumber : Laporan Rektor 2006 “Memantapkan Jatidiri, Menyongsong Masa Depan Bangsa ”
35
Peningkatan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik dicapai melalui sasaran strategis : • • •
Tercapainya jumlah dan komposisi mahasiswa secara optimal baik dari sisi jenjang pendidikan maupun daerah asal. Terlaksananya sistem transfer kredit antar fakultas dan antar perguruan tinggi. Tersusunnya database alumni dan terhimpunnya dana alumni untuk beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi
Hasil capaian atas sasaran tersebut di atas adalah : Kode dan Uraian Sasaran UGM 006 Terselenggara nya sistem seleksi mahasiswa baru yang berkualitas.
005 Tercapainya jumlah dan komposisi mahasiswa secara optimal baik dari sisi jenjang pendidikan maupun daerah asal.
Sasaran Kuantitatif 50% program studi S-1 memiliki selektivitas kurang dari 5 %
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Selektivitas dalam 4% 15% Tercapai % jumlah mahasiswa diterima dibanding peminat
Angka putus sekolah setiap program studi S-1 kurang dari 3 % Minimal 40% mahasiswa S-1 berasal dari luar Jawa.
Jumlah mahasiswa putus kuliah dalam % Jumlah mahasiswa luar Jawa dalam %
Minimal 5% mahasiswa pascasarjana berasal dari luar negeri Minimal 30% 012 Terlaksananya sistem transfer kredit matakuliah program studi dapat diikuti antar fakultas dan antar perguruan tinggi. oleh mahasiswa UGM dalam satu klaster akademik
117 Tersusunnya database alumni dan terhimpunnya dana alumni untuk beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi
Minimal 10% matakuliah program studi dapat diikuti oleh mahasiswa UGM dari semua klaster akademik 100% fakultas mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya
3%
0,2%
tercapai
30%
21%
tercapai
Jumlah mahasiswa pascasarjana berasal dari luar negeri dalam %
4%
1%
Belum tercapai
Jumlah matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa lintas program studi dalam satu klaster dalam %
20%
13%
Belum tercapai
Jumlah matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa lintas klaster dalam %
5%
3%
Belum tercapai
Jumlah, dalam %, fakultas yang mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya
60%
56%
tercapai
36
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 4 indikator telah tercapai. Terselenggaranya sistem seleksi mahasiswa baru yang berkualitas. Mahasiswa baru merupakan faktor input dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, langkah-langkah strategis dalam meningkatkan mutu kualitas input adalah melalui upaya untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan kesempatan untuk mengikuti pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada melalui beberapa alternatif program penjaringan mahasiswa baru yang mencakup: •
• •
Penelusuran Bibit Unggul meliputi Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi(PBUB), Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah(PBUPB), Penelusuran Bakat Olahraga dan Seni (PBOS), Penelusuran Bakat Swadana (PBS) Ujian Tulis UGM Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)
Dalam tahun 2006 berdasarkan alternatif program penjaringan mahasiswa baru di atas dapat digambarkan hasil antara jumlah peminat dan jumlah yang diterima untuk masingmasing alternatif program sebagai berikut: Program
Peminat
PBUTM PBUB PBUPD PBOS PBS Ujian Tulis UGM SPMB Total
Diterima Peminat:Deterima (%) 78 12,83% 18 11,61% 72 58,06% 33 21,29% 868 53,98% 4.938 5,07% 1.316 7,98% 7.323 6,28%
608 155 124 155 1.608 97.430 16.500 116.580
Komposisi thd Total 1,07% 0,25% 0,98% 0,45% 11,85% 67,43% 17,97% 100,00%
Sumber : Buku Laporan Panitia UM UGM 2006
Komposisi Penelusuran Bibit Unggulan 2006 1,608 1610 1410 1210 1010 810 610 410 210 10
868 608
78
155
124 18
PBUTM
PBUB
72
PBUPD Peminat
155
33
PBOS
PBS
Diterima
37
Ujian Tulis UGM, 67.43%
Penelusuran Bibit Unggul; 14,60%
SPMB, 17.97%
Perkembangan jumlah mahasiswa baru. Strata Diploma Sarjana Pascasarjana Total
2002 2.648 7.078 2.154 11.880
2003 2.261 7.255 2.256 11.772
2004 2.068 6.382 2.488 10.938
2005 2.189 6.505 1.893 10.587
2006 1.797 6.655 3617 12.069
Sumber : Buku Statistik Mahasiswa (Direktorat Administrasi Akademik)
Tercapainya jumlah dan komposisi mahasiswa secara optimal baik dari sisi jenjang pendidikan maupun daerah asal. Perbandingan komposisi mahasiswa baru berdasarkan wilayah asal. Berdasarkan data rekapitulasi jumlah mahasiswa baru (S1,S1 Swadaya, Program Diploma, Program Profesi) menurut daerah asal maka komposisi mahasiswa dapat digambarkan sebagai berikut: 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 2002
2003
2004
2005
2006
Jumlah Mahasiswa baru Jumlah Mahasiswa berasal dari luar Jawa Jumlah mahasiswa asing
38
Uraian Mahasiswa baru Mahasiswa dari luar Jawa % Mahasiswa dari luar Jawa
2002 9.726
T A H U N 2003 2004 2005 9.516 8.450 8.694
Jumlah 2006 8.452
44.838
1.427
2.673
1.789
1.660
1.749
10.543
15%
28%
21%
19%
21%
24%
Sumber : Buku Statistik Mahasiswa (Direktorat Administrasi Akademik)
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 untuk komposisi mahasiswa yang berasal dari luar Jawa tercapai. Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan perkembangan jumlah komposisi mahasiswa yang berasal dari luar jawa yang menurun, hal ini dapat terjadi karena pada era otonomi daerah perkembangan perguruan tinggi di daerah mengalami kenaikan sehingga pangsa jumlah mahasiswa yang dapat diperoleh terdistribusi. Dari data rekapitulasi jumlah mahasiswa baru (S1,S1 Swadaya,S2,S3, Program Diploma, Program Profesi,Program Spesialis menurut daerah asal di atas, maka komposisi mahasiswa asing (Non Degre, S1, S2/S3) terhadap jumlah mahasiswa baru adalah sebagai berikut: Uraian Mahasiswa asing % Mahasiswa asing
2002 227 1,91%
T A H U N 2003 2004 2005 295 287 254 2,51%
2,56%
2,40%
2006 311 2,58%
Jumlah/ Rerata 1.374 2,39%
Sumber : Bagian Kerjasama
Jumlah mahasiswa asing saat ini yang belajar di UGM S1 dan S2 tercatat sebesar 650 mahasiswa yang berasal dari 50 negara. Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 untuk komposisi mahasiswa yang berasal dari luar Negeri belum tercapai, hal ini terjadi karena masih terbatasnya jumlah program studi yang menyelenggarakan pembelajaran untuk kelas internasional. Terlaksananya sistem transfer kredit antar fakultas dan antar perguruan tinggi. Pelaksanaan sistem transfer kredit antar fakultas dan antar perguruan tinggi merupakan kewenangan dari masing-masing fakultas sesuai dengan mata kuliah yang dapat ditransfer, jumlah dan jenis mata kuliah yang dapat ditransfer tergantung pada kebijakan akademik yang ditetapkan di masing-masing fakultas, secara umum target kinerja berupa jumlah matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa lintas program studi dalam satu klaster dan matakuliah yang diikuti oleh mahasiswa lintas klaster belum tercapai. Tersusunnya database alumni dan terhimpunnya dana alumni untuk beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi UGM juga berupaya merespons sebagian kalangan masyarakat untuk memperoleh keringanan biaya kuliah bagi mahasiswa yang berprestasi dan tergolong kurang mampu.
39
Upaya ini ditempuh dengan melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga pemberi beasiswa dari dalam dan luar negeri termasuk alumni UGM yang terkoordinasi dalam wadah KAGAMA. Lembaga pemberi beasiswa dari tahun ke tahun perkembangannya fluktuatif, namun demikian dari nilai beasiswa maupun jumlah penerimanya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari keseluruhan beasiswa yang dikelola UGM, 65% di antaranya dikhususkan bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomis, dan 35% lainnya diperuntukkan bagi mahasiswa berprestasi. Jumlah beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dan mahasiswa berprestasi digambarkan sebagai berikut : Tahun
Sumber Dana Beasiswa
Nilai Total Beasiswa
Jumlah Penerima Beasiswa
Prosentase Penerima Beasiswa
2002
64
4.881.334.000,00
4.750
11,65 %
2003
64
4.967.324.000,00
5.111
12,54 %
2004
63
7.813.994.308,00
6.422
17,10 %
2005
61
10.332.979.308,00
6.787
18,07 %
2006
52
15.832.470.000,00
10.098
26,88%
Sumber : Buku UGM dalam Angka 2006 dan Laporan Rektor 2006
Sumber Dana Beasiswa 70
64
64
63
61
60
52
50 40 30 20 10 0 2002
2003
2004
2005
2006
Nilai Total Beasiswa (Milyar Rp) 18,00 16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 2002
2003
2004
2005
2006
40
Jumlah Penerima Beasiswa 10.098
12000 10000 6422
8000 4750
6787
5111
6000 4000 2000 0 2002
2003
2004
2005
2006
Jumlah beasiswa yang diterima dalam tahun 2006 mengalami peningkatan yang cukup tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya baik dari sisi jumlah dana yang diterima yaitu sebesar Rp. 15.832.470.000,00 maupun dari sisi jumlah penerima beasiswa sebanyak 10.098 mahasiswa S1 dan D3
2. Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing (Pilar 2 Diknas) Dijiwai oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999, Kebijakan Nasional Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang dirumuskan dalam Higher Education Long Term Strategy (HELTS) 2003-2010, yang menyorot tiga isu strategis, yaitu daya saing bangsa, otonomi dan desentralisasi, serta kesehatan organisasi. Dengan statusnya sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), UGM melakukan transformasi dalam program dan manajemen, dengan mengacu pada PP Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai PT BHMN, cita-cita HELTS, dengan tetap berpegang teguh pada jatidiri UGM, untuk mengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang di kalangan sivitas akademika. Kebijakan Akademik UGM 2005-2010 Kebijakan Akademik Universitas Gadjah Mada merupakan arah kebijakan dan pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan akademik di Universitas Gadjah Mada. Perkembangan zaman mengharuskan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan paradigma akademik baru dalam bentuk kebijakan akademik, yang mampu mengantisipasi perubahan global yang sedang terjadi. Pengembangan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) didasarkan atas telaah kritis (critical appraisal) atau bukti ilmiah (evidence-based) yang mengarah ke kompetensi dan dampak produk (products’ competency and outcome). Pengembangan akademik di UGM tidak lagi sentralistik (top-down) maupun otonomi penuh (bottom-up), namun mencakup keduanya secara proporsional. Penyelenggaraan dan pengembangan Tri Dharma UGM mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No. 18 Tahun 2003, serta Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi
41
Jangka Panjang (KPPTJP IV, 2003- 2010), yang menetapkan bahwa pengembangan kualitas berkelanjutan dapat didorong dengan otonomi yang berjatidiri dalam bingkai akuntabilitas yang diaktualisasikan melalui akreditasi dan dilandasi proses evaluasi diri untuk mencapai kompetensi serta kesantunan. Baku pengembangan kualitas harus dapat dinyatakan. Keberhasilan kinerja diukur dengan mengacu pada RAISE-LEAP (Relevance, Academic atmosphere, Internal Management and Organization, Sustainability and Efficiency, Leadership, Equity, Accessability, and Partnership). Atas dasar pemikiran ini disusunlah arah penyelenggaraan UGM dalam bentuk Kebijakan Akademik UGM yang memuat konsepsi universitas yang menyeluruh untuk mengelola dan mengembangkan tatanan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai dengan tugas dan kewajiban universitas, serta mampu menciptakan sistem kecerdasan kolektif dalam pembuatan keputusan, perencanaan, dan tindakan cerdas untuk mencapai dan mewujudkan visi, misi, dan tujuan universitas berdasarkan Pancasila. Dalam Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Nomor 02/SK/MWA/2005 Tentang Kebijakan Akademik Universitas Gadjah Mada pada huruf B. Umum dikemukakan beberapa butir kebijakan akademik yang diacu untuk dijadikan landasan bagi pelaksanaan kegiatan akademik di UGM yaitu: •
•
•
•
•
•
UGM sebagai bagian masyarakat dunia, mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan global yang berkelanjutan (global sustainable development) yang bertumpu kepada sistem masyarakat madani (civil society), kelestarian hidup yang sejahtera dalam lingkungan yang nyaman, dan penyelenggaran yang baik (good governance), melalui berbagai upaya yang disusun secara sistematis dan bertahap, serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam lingkungan kehidupan masyarakat pembelajaran (learning) UGM adalah universitas nasional, kerakyatan, dan penelitian yang bertugas mengembangkan Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia dan menjadi mitra terhormat masyarakat universitas dunia. Menggunakan wibawa akademik dan jatidirinya. UGM menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dengan memperhatikan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dan etika keilmuan dengan menghindari terjadinya tindakan tercela (misconduct). UGM sebagai universitas nasional, berpartisipasi aktif dalam gerakan menjaga dan mengembangkan wawasan dan semangat kebangsaan, berdasar kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Persatuan Semua Unsur Bangsa, dalam Keberagaman dan Kemajemukan Nusantara (Bhinneka Tunggal Ika). UGM sebagai universitas kerakyatan melaksanakan prinsip-prinsip aksesibilitas (accessability) dan kesetaraan (equity) dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan berpartisipasi aktif dalam pengentasan kemiskinan melalui gerakan pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme, serta tindakan tercela yang lain UGM sebagai universitas penelitian, melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni termasuk kekayaan bangsa yang bersifat spesifik lokal, yang hasilnya dimanfaatkan secara terintegrasi dalam setiap kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. UGM melaksanakan pengelolaan otonomi pendidikan tinggi yang akuntabel, berdasar azas keadilan dan keterbukaan, memanfaatkan kecerdasan dan kebijakan
42
•
•
•
•
kolektif seluruh sivitas akademikanya, dengan sasaran terwujudnya budaya dan sistem mutu menyeluruh (total quality culture and system). UGM secara konsisten melakukan inovasi, integrasi antar bidang dan kelompok bidang ilmu, sinergi lintas bidang, mengembangkan pendidikan dan sistem penjaminan mutu (quality assurance) pendidikan tinggi secara bertahap, terstruktur, dan berkesinambungan menuju standar internasional untuk meningkatkan nilai tawar dan daya saing semua produk pendidikan tinggi. UGM mengarahkan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan, perolehan hak patent, pengembangan industri, dan tidak melupakan pengembangan hasil karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara bebas (public domain), dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, yang dilaksanakan dalam kegiatan kerjasama dan aliansi stratejik, baik nasional maupun internasional. UGM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kegiatan multidisipliner berdasarkan hasil-hasil penelitian untuk menyelesaikan masalah-masalah aktual, dan kemudian dikembangkan lebih lanjut sebagai program penelitian/pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. UGM mengelola proses penyelenggaraan akademik dengan jelas dan terkendali, dalam sistem penyelenggaraan universitas yang baik (good university governance), sesuai dengan Rencana Strategis Lima Tahunan yang disusun oleh universitas bersama semua unit-unit kerjanya secara harmonis dan sinergis, berdasar evaluasi diri, hasil audit, dan benchmarking, serta mempertimbangkan masukan kelompok pemikir.
Butir-butir kebijakan akademik di atas di implementasikan dalam sasaran-sasaran strategis sesuai dengan Rencana Strategis UGM yang mendukung kebijakan nasional dalam bidang Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing, dari program terkait dengan pilar ke 2 Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional, program yang relevan dengan sasaran Rencana Strategis UGM adalah program : • Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan • Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT • Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dosen, Mahasiswa dan Pengelola) • Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi • Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia • Akselerasi Jumlah Program Studi Vokasi, dan Profesi • Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI • Peningkatan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
2.1
Pengawasan dan Penjaminan Mutu secara Terprogram dengan Mengacu pada SNP (Program 2.2 Diknas)
Pengawasan dan penjaminan mutu secara terprogram dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan melalui pengembangan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan melalui kegiatan utamanya.
43
2.1.1
Pengembangan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan melalui kegiatan utamanya ( Kegiatan 2.2.1 Diknas)
Di tengah berbagai pemberitaan tentang keterpurukan pendidikan di Indonesia, pada akhit tahun 2005, sistem penjaminan mutu (Quality Assurance System) UGM menempati peringkat pertama di ASEAN. Hal itu karena peningkatan kualitas pendidikan di UGM dilaksanakan secara sistematis, terprogram, terstruktur dan memiliki time frame. Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi (SPMPT) adalah salah satu cara untuk menghadapi persaingan global, terlebih menghadapi General Agreement on Trade and Services, di samping merupakan suatu bentuk akuntabilitas UGM kepada publik. Hal itu sudah sepenuhnya selaras dengan standar nasional pendidikan, yang menyebutkan bahwa penjaminan mutu adalah kewajiban lembaga pendidikan. Penjaminan mutu di UGM yang berkembang cukup pesat dan berhasil mencapai peringkat pertama di ASEAN tidak terlepas dari keterlibatan UGM sebagai anggota ASEAN University Network for Quality Assurance. Bahkan UGM juga mendapat kepercayaan menjadi penyusun standar ASEAN untuk Teaching and Learning, yang terangkum dalam ASEAN Quality Assurance Guidelines. Ini merupakan prestasi bagi UGM. Pengembangan sistem pengawasan dan penjaminan mutu secara berkelanjutan melalui kegiatan utamanya di UGM diwujudkan dalam pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT) merupakan implementasi dari Quality Assurance System (QAS) yang telah dilaksanakan pula di berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia. Pelaksanaan QAS telah menjadi kebijakan nasional yang harus diterapkan oleh perguruan tinggi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Sesuai dengan program jangka menengah SPMPT UGM, sejak bulan Oktober 2004, telah dicanangkan pelaksanaan menyeluruh penjaminan mutu UGM. Dalam rangka pengembangan tersebut telah ditetapkan Kantor Jaminan Mutu yang bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan Sistem Jaminan Mutu secara keseluruhan di Universitas Gadjah Mada, membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu, memonitor pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu, melakukan audit dan evaluasi pelaksanaan Penjaminan Mutu dan melaporkan secara berkala pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu. Hasil-hasil pelaksanaan dalam tahun 2006 adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran UGM 009 Terselenggaranya sistem jaminan mutu program studi S-1, S-2 dan S-3
Sasaran Kuantitatif 100% program studi menerapkan sistem penjaminan mutu akademik internal dan eksternal
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Jumlah program 90% 100% tercapai studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu internal dalam %
20% program studi memperoleh pengakuan standar mutu internasional
Jumlah program studi yang memperoleh pengakuan mutu
10%
2,5%
belum tercapai
44
093 Unit-unit pendukung termasuk Perpustakaan Pusat UGM
internasional dalam % 80% unit pendukung % fasilitas telah telah mempunyai sesuai dengan dan menjalan kan standar prosedur internasional Penjaminan Kualitas (QA) pada pelayanan dan manajemen
40%
40%
tercapai
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa 2 target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 telah tercapai. Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka penerapan sistem penjaminan mutu di UGM antara lain adalah perumusan standard akademik program studi, pelaksanaan sistem penjaminan mutu, pengendalian "Satu Siklus" SPMPT UGM 2006, penyempurnaan dokumen SPMPT UGM, sistem informasi SPMPT UGM, audit pelaksanaan SPMPT Tingkat Fakultas, workshop SPMPT total (TQCS) UGM. Peningkatan mutu perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT) dilakukan secara terus menerus dengan mensinergikan dan melibatkan semua unsur universitas, fakultas, jurusan/bagian dan program studi. Secara operasional SPMPT dilakukan melalui mekanisme pengendalian mutu berbasis ”Satu Siklus’ SPM-PT yang pada tahun 2006 merupakan pelaksanaan siklus yang kedua. Didalam pelaksanaan SPMPT-UGM tahun 2006 pelaksanaannya lebih terarah dan lebih dapat diterima sivitas akademika dibandingkan dengan kondisi tahun 2005. Dari segi kemajuan ketersediaan dokumen, tampak bahwa dokumen akademik, dokumen mutu dan manual-manual telah lebih lengkap dibandingkan tahun lalu. Beberapa fakultas telah melakukan pengendalian pembelajaran dengan jauh lebih maju dan terstruktur dengan menggunakan berbagai instrumen kendali mutu yang lebih dapat diterima. Sesuai prosedur pelaksanaan ”Satu Siklus” SPMPT UGM, pada bulan Juni dan Juli 2006, program studi telah melakukan kegiatan evaluasi diri menggunakan instrumen Pengukuran Kinerja Program Studi yang seluruh hasilnya terdokumentasi di Kantor Jaminan Mutu UGM. Pada bulan Juli dan Agustus, telah dilakukan kegiatan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) yang dilakukan atas prakarsa fakultas terhadap program studi yang bernaung di bawah fakultas tersebut. Audit Mutu Akademik Internal dilakukan oleh para auditor UGM yang pada saat ini berjumlah 183 orang yang berasal dari seluruh program studi di UGM. Hasil audit dari 68 program studi tingkat Program Sarjana pada saat ini telah diolah dan dbahas dalam Lokakarya Tahunan SPMPT UGM diselenggarakan pada tanggal 23 November 2006. Lokakarya Tahunan SPMPT UGM diselenggarakan setiap akhir tahun untuk mengevaluasi pelaksanaan SPMPT UGM selama satu tahun sekaligus merumuskan bersama perbaikan yang perlu dilakukan untuk tahun mendatang. Pada bulan Desember 2006 telah dilakukan kegiatan Audit Mutu Fakultas Berbasis Evaluasi Diri. Hasil audit mutu fakultas pada saat ini sedang dalam proses penilaian dan evaluasi. Dengan demikian mulai tahun 2006 dikembangkan proses internalisasi
45
paradigma SPMPT-UGM di lingkungan fakultas, jurusan/bagian dan program studi. Di masa mendatang diharapkan SPMPT-UGM telah menjiwai seluruh sivitas akademika fakultas, jurusan/bagian dan program studi sehingga SPMPT menjadi kebutuhan. Pada tahun 2006 telah dilakukan penyempurnaan 7 manual SPMPT tingkat universitas dan penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan SPMPT UGM. Buku Panduan tersebut diedarkan ke fakultas dan jurusan/bagian untuk dimanfaatkan sebagai penduan untuk para pelaksana SPMPT UGM. Pada bulan November 2006, KJM-UGM telah selesai menyusun dokumen Akreditasi Institusi (Portofolio) UGM atas permintaan BAN-PT. Metoda Akreditasi Institusi ini berbeda dengan akreditasi program studi karena berbasis pada evaluasi Penyusunan Akreditasi Institusi berlangsung cukup lama, dimulai bulan Agustus tahun 2005. Direncanakan tahun 2007 UGM akan mengajukan Akreditasi Institusi ke BAN-PT. Pada saat ini KJM-UGM sedang menyiapkan dokumen AUN Quality Label, suatu program yang dikembangkan oleh Asean University Network (AUN) Secretariate. Saat ini UGM sedang menyiapkan 5 program studi untuk masuk dalam program AUN Quality Label. Program AUN Quality akan mempermudah program studi untuk mencapai AUN standard (sering disebut sebagai Standar Asean). AUN Quality Label ini merupakan salah satu upaya mencapai standar internasional program studi mendatang. Pengembangan sistem informasi selalu dilakukan melalui Sistem Informasi Peningkatan Mutu Akademik (SIPMA) bekerjasama dengan tim DUE Like. Sebagian besar evaluasi diri program studi menggunakan Pengukuran Kinerja Program Studi telah dilakukan secara on-line. Kedepan SIPMA akan tetap dikembangkan sehinggka akan mempermudah pelaksanaan AMAI yang berbasis evaluasi diri. Majalah TQCS sebagai media informasi untuk kalangan sivitas akademika terus diterbitkan tiga kali setiap tahun. Media cetak ini sangat efektif untuk mengetahui perkembangan SPMPT di UGM, Indonesia maupun luar negeri. Mulai tahun 2006 majalah TQJS diisi dengan berbagai praktik baik fakultas maupun program studi, dengan maksud menambah wawasan para pelaksana SPMPT UGM.
2.2
Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT (Program 2.3 Diknas)
Program Perluasan dan Peningkatan Mutu Akreditasi oleh BAN-PT dilaksanakan melalui pengembangan sistem penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi.
2.2.1
Pengembangan sistem penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi ( Kegiatan 2.3.1 Diknas)
Kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi sasaran strategis penyelenggaraan program-program studi sesuai standar nasional dan internasional antara lain melalui pengembangan program studi dan kurikulum, proses akreditasi program studi/jurusan,
46
peningkatan dan pengembangan program studi di Dalam Negeri dan di Luar Negeri serta pengurusan ijin program studi. Kode dan Uraian Sasaran UGM 002 Terselenggaranya program-program studi sesuai standar nasional dan internasional.
Sasaran Kuantitatif Minimal 80% program studi S-1 dan S2 terakreditasi A oleh BAN PT dan minimal 20% program studi S-1 dan S-2 sesuai dengan standar mutu akademik internasional
Indikator 2006 Jumlah program studi yang terakreditasi A oleh BAN dalam %
Target Realisasi Capaian 2006 70% 79% Tercapai
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 telah tercapai. Berdasarkan data jumlah program studi yang ada di Universitas Gadjah Mada jumlah program studi yang telah terakreditasi oleh BAN-PT adalah sebagai berikut : Akreditasi Program S1 Dari jumlah program studi jenjang S1 yang ada telah terakreditasi untuk akreditasi A sebanyak 58 program studi, akreditasi B sebanyak 9 program studi dan akreditasi C sebanyak 1 program studi. No.
Program Studi
Strata
Thn Sk
Peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Arsitektur Geografi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Ilmu Komputer Kedokteran Manajemen Sumberdaya Perairan Teknologi Hasil Pertanian Manajemen Hutan Administrasi Negara Biologi Budidaya Hutan Farmasi Hubungan Internasional Ilmu Geografi Ilmu Komunikasi Ilmu Sosiatri Konservasi Sumberdaya Hutan Sastra Indonesia Sejarah
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
1998 1998 1998 1998 1998 1998 1998 1998 2000 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
47
No. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
Program Studi Sosiologi Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Geodesi Teknik Geologi Teknik Kimia Teknik Mesin Teknik Pertanian Teknik Sipil Teknologi Hasil Hutan Teknologi Industri Pertanian Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Akuntansi Antropologi Budaya Budidaya Perairan Budidaya Pertanian (Agronomi) Fisika Geofisika Hukum Ilmu Filsafat Ilmu Tanah Kedokteran Gigi Kimia Manajemen Manajemen Sumberdaya Perikanan Matematika Nutrisi dan Makanan Ternak Pemuliaan Tanaman Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Produksi Ternak Psikologi Sastra Daerah Untuk Sastra Jawa Sastra Roman Sosial Ekonomi Pertanian (Agrobisnis) Sosial Ekonomi Peternakan Statistika Teknologi Hasil Perikanan Teknologi Hasil Ternak Arkeologi Sastra Perancis Kedokteran Hewan Sastra Arab Sastra Inggris Sastra Jepang Teknik Industri Teknik Nuklir
Strata
Thn Sk
Peringkat
S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1
2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 1998 1998 2003 2003 2003 2003 2003 2003
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B B B B B B B B
48
No. 67 68
Program Studi Ilmu Pemerintahan Teknik Fisika
Strata
Thn Sk
Peringkat
S1 S1
2004 2003
B C
Sumber: Kantor Jaminan Mutu UGM
Jenjang S1 S2 Jumlah
Jumlah Program Studi 68 56 129
Akreditasi A 58 44 102
Akreditasi B 9 10 19
Akreditasi C 1 1 2
Sumber: Kantor Jaminan Mutu UGM
Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa dari 68 program studi jenjang S1 yang ada sebanyak 58 program studi telah terakreditasi A atau sebanyak 85 %, sedangkan pada program studi jenjang S2 yang ada sebanyak 44 program studi telah terakreditasi A atau sebanyak 78 % dengan demikian target sasaran kinerja telah terpenuhi (85 %). Program studi yang telah mendapatkan pengakuan/akreditasi internasional adalah sebanyak 3 program studi yaitu Akuntansi (Fakultas Ekonomi) Manajemen (Fakultas Ekonomi) Pendidikan Dokter (Fakultas Kedokteran) Jumlah tersebut telah mencapai sebesar 2,5 % dari jumlah program studi yang ada dengan demikian target sasaran kinerja belum terpenuhi.
2.3
Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Dosen, Mahasiswa dan Pengelola) (Program 2.5 Diknas)
Keberhasilan dalam meningkatkan daya saing ditentukan pula oleh kualitas dan kompetensi dari pendidik dan tenaga kependidikan, UGM dalam sasaran strategisnya telah memberikan fokus perhatian terhadap hal ini, hal ini sesuai dengan amanat yang diberikan sesuai dengan Kebijakan Akademik UGM. Sumberdaya butir 2 yang menyebutkan bahwa UGM mendorong segenap staf pengajar di lingkungan UGM untuk selalu meningkatkan kompetensinya baik dalam penguasaan materi/substansi bahan ajar maupun metode pengajarannya, dan pencapaian derajat akademik tertinggi, serta mampu melakukan berbagai inovasi yang dapat menjamin tercapainya kompetensi mahasiswa untuk setiap matakuliah yang diampunya 2.3.1
Peningkatan Kualitas Dosen sesuai tuntutan kurikulum dan perkembangan ilmu pengetahuan ( Kegiatan 2.5.1 Diknas)
Upaya untuk melakukan peningkatan kualitas dosen sesuai dengan tuntutan kurikulum dan pengembangan ilmu pengetahuan dicapai melalui sasaran strategis meningkatnya kualifikasi staf pengajar dengan target pada tahun 2010 staf pengajar UGM berpendidikan S3 mencapai 50 persen.
49
Untuk meningkatkan kualitas dosen pengajar telah ditempuh langkah-langkah strategis di antaranya adalah melakukan kerjasama baik dari dalam maupun luar negeri serta memberikan bantuan pembiayaan studi lanjut bagi dosen UGM. Hasil yang dicapai adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran UGM 075 Meningkatnya kualifikasi staf pengajar dengan target pada tahun 2010 staf pengajar UGM berpendidikan S3 mencapai 50 persen.
Sasaran Kuantitatif 45% dosen UGM berpendidikan S3
Indikator 2006 Jumlah, dalam %, dosen yang berpendidikan S3
Target Realisasi Capaian 2006 35% 28,95% Tercapai
Komposisi Dosen Tetap UGM Komposisi jumlah dosen tetap UGM sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut: Strata S1 Profesi S2 S3 Jumlah
Jumlah (orang) 365 40 1.183 647 2.235
% 16.33% 1.79% 52.93% 28.95% 100.00%
Sumber: Buku UGM Dalam Angka
Dalam hal pengelolaan SDM, khususnya dalam rangka memperbesar prosentase dosen berderajat master dan doktor, telah dilakukan kebijakan yang berarti. Pada tahun 2005 diberikan bantuan pendidikan S2 dan S3 di luar negeri kepada 47 dosen, dan di dalam negeri kepada 45 orang. Pada tahun 2006, 50 dosen diberangkatkan ke luar negeri, sementara 39 dosen dibiayai belajar di dalam negeri. Peningkatan kualitas SDM juga diwujudkan dalam bentuk bantuan presentasi pada seminar internasional, yang hingga akhir tahun 2006 telah diterima oleh 145 dosen, dan pemberian bantuan publikasi melalui jurnal internasional kepada 15 dosen. Selain itu peningkatan kualitas dosen antara lain dilakukan dalam bentuk kerjasama, dari hasil kerjasama tersebut telah berhasil mendatangkan 90 tawaran beasiswa, simposium, penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta pelatihan. Khusus tawaran beasiswa, UGM mengirimkan 15 orang untuk program master dan 30 dosen melanjutkan ke jenjang program doktor di luar negeri. Pada saat ini, jumlah dosen bergelar S3 mencapai 28,95% dari total populasi dosen. Prosentase ini masih jauh bila dibandingkan dengan kondisi ideal universitas berskala internasional, yang rata¬rata mencapai lebih dari 50%. Hal ini yang perlu untuk ditingkatkan di masa depan.
50
2.3.2
Peningkatan kualitas pengelola pendidikan ( Kegiatan 2.5.2 Diknas)
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelola pendidikan adalah melalui pencapaian sasaran strategis terselenggaranya program beasiswa untuk pelatihan dan studi lanjut yaitu diberikan kepada karyawan UGM Capaian atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran UGM 082 Terselenggaranya program beasiswa untuk pelatihan dan studi lanjut.
Sasaran Kuantitatif 50% biaya pelatihan dan studi staf diupayakan oleh peran aktif universitas
Indikator 2006 Alokasi biaya universitas untuk pelatihan dan studi lanjut
Target Realisasi Capaian 2006 2,5M 1,9 M tercapai
Sebagai pelaksana teknis, karyawan juga mendapat perhatian besar. Pada tahun 2005 telah diberikan bantuan studi S2 kepada 11 orang karyawan, dan tahun 2006 kepada 15 karyawan. Jumlah itu tidak termasuk karyawan yang diberikan izin untuk melanjutkan studi dengan biaya sendiri, yang mencapai 44 orang, yang 14 orang di antaranya menempuh program S2 dan 1 orang menempuh program S3. 2.3.3
Peningkatan kualitas kelembagaaan, penelitian dan kreatifitas mahasiswa ( Kegiatan 2.5.3 Diknas)
Pelatihan Kepemimpinan Berkualitas UGM ingin mencetak lulusan yang tidak hanya pandai, namun juga smart. Selain memiliki bekal keilmuan yang mencukupi, lulusan UGM juga perlu memiliki jiwa dan kemampuan kepemimpinan yang berkualitas, sebagai nilai tambah terhadap kriteria kompetensi lulusan yang selama ini menjadi acuan standar, yakni pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku. Pembekalan kepada mahasiswa juga dilakukan melalui program-program untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship. Hal tersebut di atas dapat dicapai melalui program dan kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dalam hal kepemimpinan dan kewirausahaan antara lain melalui program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) Hasil-hasil yang dicapai selama tahun 2006 adalah: Kode dan Uraian Sasaran UGM 027 Terselenggaranya program kemahasiswaan dalam pembinaan akademik, pengembangan sikap mental cendekiawan, serta pelatihan
Sasaran Kuantitatif Minimal 10% mahasiswa memiliki akses terhadap kesempatan pengembangan sikap mental cendekiawan dan
Indikator 2006 Jumlah mahasiswa yang tercatat pernah mengikuti program pengembangan sikap mental cendekiawan dan
Target Realisasi Capaian 2006 8% 8% Tercapai
51
kepemimpinan dan kewirausahaan.
pelatihan kepemimpinan
pelatihan kepemimpinan
Kinerja program ini telah mencapai sasaran yang dikehendaki hal ini ditunjukkan dengan besarnya minat dari kalangan mahasiswa untuk mengikuti setiap program yang dilaksanakan, berikut ini akan diuraikan pelaksanaan untuk masing-masing program. Program kemahasiswaan dalam pembinaan akademik, pengembangan sikap mental cendekiawan, serta pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan. Pengembangan sikap mental cendekiawan serta pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan antara lain dicapai melalui pelaksanaan program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) melalui Program Pemberdayaan Mahasiswa Berprestasi (PMB) dilaksanakan melalui kegiatan Sahabat Percepatan Peningkatan Mutu Pembelajaran (SP2MP). Program pelatihan kepemimpinan bagi mahasiswa SP2MP tahun 2006 terdiri dari : • • • •
Pengembangan Ketrampilan Manajemen Diri (Special Management Skills/SMS) Pengembangan Ketrampilan Berpikir (Advanced Thinking Skills/ATS) Pengembangan Jiwa Kepemimpinan melalui Pelatihan LA (Leadership Attitude) dan LC (Leadership Camp) Peningkatan Kerjasama dan Kepemimpinan (Big Brothers & Big Sisters - B3S)
Kegiatan lainnya adalah : • Pengembangan Kreativitas dan Kerjasama (KKN Tematik) • Grant Karya Innovasi (GKI) SMS, ATS, LA, LC, dan B3S telah dirancang dengan tujuan akhir agar mahasiswa nantinya lebih percaya diri, mampu berorganisasi, dan mampu membuat network. Rancangan pelatihan SMS dan ATS lebih menekankan pada kompetensi interpersonal, sedangkan pelatihan LA dan LC lebih ditekankan pada penekanan karakter sebagai dasar penumbuhan jiwa kepemimpinan. Pengembangan Ketrampilan Manajemen Diri (Special Management Skills/SMS) Kegiatan pengembangan ketrampilan manajemen diri bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam pengelolaan diri. Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ketrampilan tersebut pada diri sendiri maupun pada organisasi di lingkungannya serta dapat menyebarluaskan ketrampilan tersebut pada mahasiswa lain dan menciptakan atmosfir yang kondusif bagi pembelajaran di kampus. Kegiatan ini dirancang dalam satu program yang disebut Special Management Skill (SMS). •
Pelaksanaan pelatihan SMS tahun 2006 didahului dengan kegiatan 3 kali rapat antar trainer dan pelaksana. Pelatihan dilaksanakan tanggal 5 – 7 Mei 2006, bertempat di gedung Pasca Sarjana Unit 3, UGM, Yogyakarta. Pelatihan dikuti oleh 104 mahasiswa SP2MP, yang dibagi dalam 4 kelas (masing-masing 26 orang). Trainer SMS adalah para dosen fakultas Psikologi, Sebelum dan sesudah pelatihan, dilakukan pengukuran untuk mengetahui peningkatan pemahaman mahasiswa SP2MP terhadap materi ketrampilan manajemen diri.
52
• •
Evaluasi pelatihan SMS dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2006 yang memuat evaluasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil pelatihan adalah sebagai berikut: o o o
o
Modul Pelatihan SMS versi terakhir yang telah disempurnakan. Dokumen evaluasi pelaksanaan pelatihan Hasil diskusi dengan Tenaga Ahli SMS dengan tema : ”Membangun dan Mengembangkan Karakter Mahasiswa melalui Pembelajaran” yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2006 dihadiri 60 dosen dari berbagai jurusan. Sharing pengalaman dalam Strategi dan Implementasi Manajemen Kantor untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan.
Pengembangan Ketrampilan Berpikir (Advanced Thinking Skills) Ketrampilan berpikir (ATS) ditujukan untuk meningkatkan kompetensi leadership mahasiswa. ATS merupakan salah satu dimensi kepemimpinan untuk memberikan landasan berfikir analitis. ATS memberikan bekal ketrampilan berfikir kritis, kreatif, dan strategis. Untuk merangsang tumbuhnya hal tersebut, maka perlu diadakan pelatihan pengembangan ketrampilan berpikir dengan tujuan : • •
Meningkatnya ketrampilan berpikir agar peserta SP2MP mampu memiliki daya pikir yang handal. Terstimulasinya peserta SP2MP agar lebih kritis dan lebih berani mengungkapkan pendapat berdasarkan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memiliki kemampuan problem solving yang tinggi.
Proses pengembangan ketrampilan berpikir ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan Advanced Thinking Skills (ATS). Tahapan kegiatan ini adalah sebagai berikut : • • •
•
Pengembangan Materi Pelaksanaan TOT pada tanggal 26 Juni 2006 yang dihadiri seluruh instruktur dan panitia. Pelaksanaan Pelatihan ATS, Pelatihan dirancang untuk 120 mahasiswa SP2MP, terbagi dalam 4 kelompok diikuti oleh 109 mahasiswa, dan yang mendapatkan sertifikat sebanyak 96 mahasiswa. Pelatihan ATS dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Hewan UGM selama 2 hari atau 16 jam efektif pada tanggal 1 – 2 Juli 2006 dengan metode experiential learning, sehingga kontribusi masing-masing peserta lebih nyata. Trainer ATS dilaksanakan oleh dosen Fakultas Psikologi, Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan, yang terdiri atas evaluasi reaksi dan evaluasi proses. Intensive Group Discussion ( IGD ) tentang ATS. Aktivitas ini dilakukan untuk menindaklanjuti pelatihan ATS, sehingga materi tersebut dapat di internalisasikan. Selain itu, mahasiswa mendapatkan referensi terhadap pola pikir yang dapat dicontoh dengan menghadirkan tokoh-tokoh pilihan.
Dari kegiatan pengembangan ketrampilan berpikir, diperoleh hasil sebagai berikut: • •
Modul pelatihan Advanced Thinking Skills hasil perbaikan, termasuk pengukuran keberhasilan pelatihan tingkat kognitif melalui pre dan post test. Laporan pelaksanaan pelatihan ATS
53
Indikator Keberhasilan Indikator Peningkatan skor selisih nilai post dan pre test pelatihan Jumlah mahasiswa SP2MP pemenang kompetisi karya ilmiah dan kreativitas mahasiswa
Base2004 2005 line NA NA 0.22 NA
5%
27%
2006 target 0.24 30%
riil 0,21 32,6 %
Sumber: Proyek DUE-Like
Selisih nilai pre post test hampir sama dengan tahun lalu, karena peserta pelatihan berganti setiap tahun. Sedangkan untuk mahasiswa SP2MP pemenang kompetisi karya ilmiah dan kreativitas mahasiswa menunjukkan adanya peningkatan prestasi. Pengembangan Jiwa Kepemimpinan melalui Pelatihan LA (Leadership Attitude) dan LC (Leadership Camp) Mahasiswa merupakan calon pemimpin masa depan yang seharusnya diberi sarana dan bimbingan untuk mengembangkan dan menajamkan jiwa kepemimpinan mereka. Langkah awal untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan mahasiswa adalah dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kepemimpinan serta pengetahuan lain yang menunjang. Dengan pelatihan Leadership Attitude (LA) dan Leadership Camp (LC) serta melalui interaksi dengan mahasiswa lain, mahasiswa akan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan dan menajamkan jiwa kepemimpinan serta melatih kemampuan mempengaruhi lingkungan secara timbal balik sehingga akan mempercepat peningkatan kualitas diri maupun kualitas institusi mereka. Tujuan utama dilaksanakannya pelatihan LA dan LC adalah untuk membentuk karakter mahasiswa SP2MP yang secara umum terlihat melalui perubahan perilakunya. Aspekaspek kepemimpinan yang akan di internalisasikan melalui program pelatihan khususnya adalah ketajaman visi, kemampuan untuk mengambil keputusan, kemantapan dalam keyakinan serta kerjasama. Secara khusus kegiatan pengembangan jiwa kepemimpinan ini ditujukan untuk: • •
Meningkatkan pengetahuan tentang dasar-dasar kepemimpinan kepada mahasiswa SP2MP. Meningkatnya proses internalisasi nilai-nilai kepemimpinan dengan terbentuknya perilaku yang mencerminkan ciri pribadi mahasiswa SP2MP yang berjiwa pemimpin.
TOT dilaksanakan pada tanggal 5 September 2006. Tim fasilitator outbond pelatihan LC adalah para mahasiswa Psikologi tingkat profesi, Pelatihan LA diselenggarakan pada tanggal 8-9 September 2006 di PPPG Matematika, LC pada tanggal 15 – 17 September 2006 di Kaliurang.
54
Peningkatan Kerjasama dan Kepemimpinan (Big Brothers & Big Sisters - B3S) Setelah mendapatkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan mengenai kepemimpinan melalui berbagai kegiatan diversifikasi seperti pelatihan Special Management Skills, Advanced Thinking Skills, Leadership Attitude, Leadership Camp, maka mahasiswa SP2MP diwajibkan untuk menyampaikan kepada mahasiswa S1 lainnya. Karenanya perlu dirancang suatu aktivitas yang memungkinkan mereka dapat mengaplikasikan dan menularkan ketrampilan yang diperolehnya kepada mahasiswa lain di lingkungannya. Kegiatan Big Brother & Big Sister (B3S) merupakan program yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa berprestasi untuk dapat mengajak, membimbing, mengarahkan dan memberdayakan mahasiswa lainnya yang belum beruntung dalam bidang akademik. Bagi mahasiswa pendamping (SP2MP), kegiatan ini akan mengasah kepekaan interpersonal, kerjasama, dan ketrampilan mereka dalam mengelola orang lain. Sedangkan pada sisi mahasiswa yang didampingi, kegiatan ini akan membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan akademik maupun nonakademiknya. Program ini juga bermanfaat bagi terciptanya iklim akademik yang lebih baik, dimana mahasiswa yang berprestasi dapat menjadi mitra bagi sesama mahasiswa UGM yang belum beruntung dalam rangka percepatan mutu pembelajaran di UGM. Dengan bergabungnya mahasis-wa berprestasi dalam kegiatan pembelajaran di UGM, maka terjadi interdependensi antara pengelola universitas dengan mahasiswa, yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan kualitas di UGM. Tujuan Pengembangan adalah : • • •
Meningkatkan suasana akademik di lingkungan UGM, dengan membentuk kebiasaan berdiskusi yang sekaligus dapat meningkatkan ketrampilan komunikasi mahasiswa SP2MP. Meningkatkan kepekaan interpersonal serta kemampuan bekerja-sama pada mahasiswa, sebagai modal untuk membimbing dan mengarahkan orang lain. Tumbuh-kembangnya organisasi-organisasi kemahasiswaan yang ada di UGM sebagai wahana untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa (personality development).
Konsep dasar dari rancangan pelatihan ini adalah peer advising, mahasiswa SP2MP setelah selesai memperoleh seluruh pelatihan diharapkan akan aktif menyebarluaskan materi pelatihan baik secara formal lewat organisasi kampus maupun individual. Mahasiswa SP2MP seluruh angkatan terwadahi dalam 1 organisasi SP2MP, kelompok ini nantinya akan dijadikan agent of change dalam rangka percepatan mutu pembelajaran dan peningkatan pertumbuhan kepemimpinan berkualitas di Universitas Gadjah Mada. Sebagai hasilnya diharapkan muncul budaya berdiskusi, budaya bekerjasama serta budaya peduli pada orang lain sebagai karakter mahasiswa UGM. Pengembangan Kreativitas dan Kerjasama (KKN Tematik) Di dalam proses regenerasi pemimpin bangsa dibutuhkan suatu lahan pertumbuhan yang mampu memberikan stimulasi bagi tumbuh suburnya pemimpin bangsa yang kreatif. Setelah mendapatkan pelatihan kepemimpinan yang memadai, peserta PMB
55
perlu diberikan kesempatan untuk aktualisasi ketrampilan interpersonal dengan terjun langsung ke masyarakat, melaksanakan program hibah KKN Tematik. Hal ini dilakukan dalam rangka mengkristalkan dan memadukan pengetahuan di bidang ilmunya dengan ketrampilan soft skill . Tujuan pengembangan antara lain: • • •
Berkembangnya kreativitas serta inovasi mahasiswa berprestasi Meningkatkan ketrampilan kerjasama peserta SP2MP dengan pihak diluar UGM. Meningkatkan kemampuan mahasiswa peserta SP2MP untuk mengaplikasikan ketrampilannya dalam kegiatan nyata di masyarakat.
Pelaksanaan kompetisi Research Grant (RG) KKN tematik pada tahun 2006 telah dimulai sejak bulan Maret 2006, karena pelaksanaannya memerlukan waktu yang lama. Seleksi proposal dilakukan oleh reviewer yang terdiri atas pakar KKN dari unsur LPPM untuk masing-masing kluster penelitian. Dengan melaksanakan KKN tematik, mahasiswa diharapkan mampu mengajukan program yang berorientasi menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Keberhasilan program yang melibatkan masyarakat di luar kampus menjadi bukti kemampuan kepemimpinan, manajemen, dan kerjasama mereka meningkat. Proses seleksi RG KKN tematik dilaksanakan dalam 2 tahap, berupa desk evaluasi dan presentasi yang dilaksanakan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 22 Mei 2006. Sebanyak 59 proposal yang terbagi dalam 4 kluster, yaitu: Klaster Agro (18 proposal), Klaster Sains dan Teknologi (13 proposal), Klaster Kesehatan (1 proposal), dan Klaster Sosial dan Humaniora (27 proposal) terkumpul untuk diseleksi oleh team reviewer. Hasil seleksi terpilih 17 pemenang dari 59 proposal yang masuk (Lampiran PMB 5/2006). Diantaranya terdapat 2 proposal yang inisiasinya dilakukan oleh mahasiswa SP2MP angkatan 2005 yang menang melalui kompetisi bebas. Hasil Pelaksanaan Pelaksanaan KKN Tematik tahun 2006 sebagian besar (16 judul) terlaksana pada tahap I, berangkat tanggal 2 Juli sampai dengan 30 Agustus 2006. Hanya 1 proposal yang terlaksana pada periode KKN reguler, periode September - Oktober 2006, karena kendala tema KKN dan jumlah mahasiswa pendaftar. Pelaksanaan monitoring KKN tematik di 16 kecamatan di 6 kabupaten dan kodya telah dilaksanakan bersama tim pelaksana PMB dan pihak LPPM pada tanggal 9 sampai dengan 12 Agustus 2006. Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan KKN berdasarkan monitoring lapangan dilaksanakan tanggal 24 Agustus 2006 yang dihadiri oleh penerima grant, pelaksana PMB dan LPPM. Evaluasi akhir pelaksanaan KKN tematik akan dilakukan pada bulan September, sehingga belum dapat dilaporkan secara lengkap.
56
Indikator Keberhasilan Indikator Rerata nilai KKN Tematik Skala Kepuasan User Jumlah tema mendapat biaya pemda/instansi lain
Base-line N/A N/A N/A
2004 2005 3,6 4,89 3
3,8 6,05 5
2006 target 3,8 6 5
riil 3,89 6,3 6
Sumber: LPPM
Grant Karya Innovasi (GKI) Hibah Karya Inovasi bagi mahasiswa dimaksudkan untuk memberi rangsangan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang bermutu di bidang studinya. Pada umumnya proposal penelitian diajukan oleh para mahasiswa yang akan menempuh tugas akhir/skripsi. Dengan adanya hibah yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa S1 UGM ini, maka peningkatan atmosfir akademik akan terjamin. Pada rancangan tahun 2006, sebanyak 24 hibah telah disosialisasikan sejak 10 Maret 2006 kepada seluruh mahasiswa S1, melalui pengelola fakultas, untuk mengajukan proposal penelitian karya inovasi. Dari proposal yang terkumpul dari berbagai jurusan yang ada di UGM akan diseleksi 2 tahap, desk evaluasi dan presentasi. Tim reviewer dari UGM yang terbagi dalam 5 kluster sesuai bidang usulan GKI yaitu : kluster sains, teknologi, agronomi, kesehatan, serta sosial dan humaniora. Grant Karya Inovasi 2006 ini diikuti oleh 131 judul karya masing-masing karya merupakan hasil kerja tim mahasiswa berjumlah 2 – 3 orang dengan seorang pembimbing. Karya tersebut bisa berupa hasil penelitian, inovasi kewirausahaan, inovasi produk konsumsi dan inovasi produk siap pakai. Dengan pertimbangan keragaman bidang ilmu yang akan terkait dengan ragam inovasi, maka grant ini dikompetisikan dalam lima klaster bidang ilmu, yakni: Klaster Teknik (Fakultas Teknik), Klaster MIPA (Fakultas MIPA, Geografi, Biologi), Klaster Agro (Fakultas Kehutanan, Pertanian, Peternakan, Kedokteran Hewan, dan Teknologi Pertanian), Klaster Sosial-Humaniora (Fakultas Ekonomi, Isipol, Psikologi, Ilmu Budaya, Fakultas Hukum, dan Filsafat), dan Klaster Kesehatan (Fakultas Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, dan Farmasi). Adapun jumlah proposal karya ilmiah yang diusulkan berdasarkan klaster masingmasing adalah: 18 buah dari Klaster Teknik, 30 buah dari Klaster MIPA, 36 buah dari Klaster Agro, 27 buah dari Klaster Sosial-Humaniora, dan 20 buah dari Klaster Kesehatan. Berdasarkan desk evaluation yang dilakukan oleh 15 orang reviewer dari lima bidang klaster ilmu, dari 131 judul usulan yang masuk diputuskan memberi kesempatan kepada 51 pengusul untuk mempresentasikan proposalnya pada tanggal 24 – 26 April 2006, sebelum dilakukan keputusan akhir untuk menentukan pemenang. Ke-51 pengusul yang memperoleh kesempatan presentasi tersebut adalah: 8 proposal dari Klaster Teknik, 13 proposal dari Klaster MIPA, 13 proposal dari Klaster Agro, 7 proposal dari Klaster Sosial-Humaniora, dan 10 proposal dari Klaster Kesehatan. Setelah dilakukan presentasi nominator dan evaluasi kelayakan dana yang diajukan pengusul, maka berdasarkan rapat Tim Reviewer dan pelaksana tanggal 6 Juni 2006 diputuskan terdapat 33 mahasiswa pemenang.
57
Dengan banyaknya proposal penelitian yang masuk, tampak bahwa minat kompetisi mahasiswa sangat tinggi. Selain itu, dengan adanya hibah karya inovasi ini lebih menggiatkan interaksi ilmiah antara mahasiswa dengan dosen pembimbing sebagai ciri masyarakat ilmiah kampus. 2.4
Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi (Program 2.6 Diknas)
Sarana dan prasarana merupakan aset yang perlu ditingkatkan, dikembangkan sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan serta dipelihara untuk kelancaran operasional UGM. Profil Sarana dan Prasarana UGM Sebagai gambaran profil sarana dan prasarana UGM antara lain: • •
•
Luas kampus: 671.174 m2 Fasilitas Kampus antara lain ruang kuliah seluas 31.330 m2, perpustakaan laboratorium seluas 58.786 m2, LPPT dan hampir di semua program studi mempunyai laboratorium, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Pusat Studi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), DPM, KSM, olahraga, beladiri, kesenian, PSM, drumband, fotografi, teater, seni rupa, kerohanian (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha), Pramuka, Menwa, BPPM, Ukesma, Mapagama, Koperasi Mahasiswa (Kopma) Fasilitas lain yang berada di lingkungan UGM antara lain 670 gedung dengan luas total 740.000 m2, Pusat Pelatihan Bahasa, Pusat Kedokteran Tropis, Pusat Penginderaan Jauh, Pusat Antar-Universitas, Kebun Pendidikan, Pusat Komputer, Pusat Bisnis Universitas (GMUM), Kantor Jaminan Mutu, Rumah Sakit , klinik lansia, Gama Medical Center, Gama Technocamp, balai pertemuan (UC), gedung pertemuan, guest house, gelanggang mahasiswa, stadion terbuka, stadion tertutup, asrama mahasiswa (12.164 m2), asrama mahasiswa Magister, Wisma KAGAMA, Wisma UGM di Kaliurang, Auditorium ‘Graha Sabha Pramana’ (2.219 m2), lahan perumahan (266.215 m2), kebun/lahan percobaan (395.199 m2), hutan percobaan (59.114 m2), Gadjah Mada University Press, bimbingan dan konseling, koperasi mahasiswa, lapangan olahraga, taman, area parkir, kantin, poliklinik, Apotek, rumah ibadah, wartel, kantor pos dan giro, BNI, Bank Mandiri, Tempat Penitipan Anak (TPA) Dharma Wanita Unit UGM, Markas Resimen Mahasiswa (Menwa) dan lainlain
Sarana dan prasarana tersebut di atas memerlukan pembiayaan yang cukup signifikan.
2.4.1
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan untuk memenuhi standar mutu penyelenggaraan pendidikan ( Kegiatan 2.6.1 Diknas)
Upaya peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana UGM selain dengan cara pengadaan barang dan jasa, juga aset diperoleh dari hasil hibah dan donasi dari pihak eksternal, di samping itu perlu pula atas aset yang dimiliki dilakukan perawatan dan pemeliharaan agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
58
Capaian kinerja pengelolaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran UGM 103 Terselenggara nya operasional dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan UGM
Sasaran Kuantitatif 100% operasional dan perawatan sarana dan prasarana terselenggara dan dibiayai universitas
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 %, operasional dan 80% 76% Tercapai perawatan sarana dan prasarana yang terlaksana
Secara umum pelaksanaan operasional dan perawatan sarana dan prasarana di lingkungan UGM telah terpenuhi secara baik, termasuk antisipasi atas rekonstruksi dan perbaikan akibat gempa Yogyakarta yang terjadi pada bulan Mei 2006. Sebagai gambaran hasil peningkatan, pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana UGM selama tahun 2006 adalah sebagai berikut: • • • • • • • • • • • • •
Penambahan power supply dan pembangunan jaringan listrik kompleks Sekip dan Bulaksumur Penggantian Kabel Feeder Blok N-7 Sekip Pembuatan Gardu Genset Kompleks LPPT Pengecatan Gedung Kuliah Fakultas Teknik Jurusan Geologi dan Penggantian Atap Gedung Laboratorium Teknik Mesin Pengecatan dan Penggantian Atap Gedung Kuliah Umum Pengecatan dan Penggantian genteng Gedung Kantor Fakultas Farmasi Pengecatan dan Pembuatan Sekat Gedung Perpustakaan Unit II Perbaikan Kamar Mandi dan talang Gedung Kuliah Fakultas Biologi Perbaikan Gedung dan Talang tritis Gedung LPPT unit I Penataan Ruang Kantor Tata Usaha dan Rumah Tangga Pembuatan pagar keliling KP4 Kalitirto Berbah Pembuatan Saluran Air Hujan Kompleks Fakultas Kedokteran Hewan Galian dan Perataan Tanah kompleks Lapangan Lembah
Penanganan Akibat Gempa Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006 Akibat kejadian gempa Yogyakarta telah terjadi beberapa kerusakan struktur, atap, lantai dan dinding gedung-gedung di lingkungan UGM, estimasi kerusakan adalah cukup besar, dalam tahun 2006 dari dana yang diperkirakan sebesr Rp 20 Milyar, telah direalisasikan untuk pelaksanaan perbaikan sebesar 11,5 Milyar. Pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan Pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan aset UGM umumnya telah dilaksanakan sebagaimana mestinya untuk tetap mempertahankan operasional aset sesuai dengan fungsinya dengan sumberdaya dan dana yang dimiliki.
59
2.5
Mendorong Jumlah Jurusan di PT yang Masuk dalam 100 Besar Asia (Program 2.10 Diknas)
Peningkatan daya saing diwujudkan ke dalam ukuran prestasi universitas secara regional maupun internasional, program nasional yang dicanangkan adalah mendorong jumlah jurusan dalam perguruan tinggi dalam kelompok 100 Besar Asia. Ukuran Ranking Asia Kriteria yang digunakan untuk mengukur ranking Asia menurut Asia Week adalah Academic Reputation (20%), Student Selectivity (25%), Faculty Resources (25%), Research Output (20%) dan Financial Resources (10%). Posisi UGM dalam peringkat universitas. Pada akhir tahun 2000, Asiaweek melakukan evaluasi pada universitas-universitas di Asia dan Australia bcrdasarkan lima kriteria, yakni reputasi akademik, selektivitas mahasiswa, SDM dosen, jumlah penelitian dan sitasi, serta sumber-sumber finansial. Hasilnya dipublikasikan dalam daftar Asia’s Best Universities 2000. Pada daftar tersebut, UGM berada pada peringkat ke-68 dari 77 perguruan tinggi ternama. Berkat kerja keras segenap warga UGM pada akhir tahun 2006, UGM ditempatkan oleh Times Higher Education Supplement (THES) sebagai universitas berkelas dunia dalam tiga kategori sekaligus. yakni Ilmu-ilmu sosial (peringkat 47), Budaya dan humaniora (peringkat 70), serta Biomedik (peringkat 73). Hal ini tidak terlepas dari peran Fakultas dalam mencapai posisi tersebut antara lain Fakultas Hukum, Fakultas Isipol, Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Filsafat, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Biologi diharapkan dalam waktu dua atau tiga rahun ke depan, UGM akan muncul pula sebagai 100 besar dunia pada dua kategori lainnya, yakni sains dan teknologi. Dalam 2006 World University Ranking yang dikeluarkan oleh Times Higher Education Supplement, Inggris, UGM berhasil menduduki peringkat 270. Sejalan dengan target nasional yang mendorong untuk pencapaian peringkat Asia pada khususnya maupun pada peringkat dunia, UGM mencanangkan untuk merealisasikan melalui beberapa sasaran strategis untuk pelaksanaaan program : • •
Peningkatan kualitas jurusan sesuai standard Internasional Peningkatan kerjasama PT dengan mitranya dalam & luar negeri
2.5.1
Peningkatan kualitas jurusan sesuai standard Internasional (Kegiatan 2.10.1 Diknas)
Berdasarkan visi yang diemban UGM dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas, strategi yang dilakukan UGM secara berkelanjutan adalah : •
Mengembangkan mutu proses pembelajaran sesuai standard sebagai universitas riset
60
• • • •
Mengembangkan sistem pembelajaran yang bermutu dan berbasis mahasiswa (student based learning), serta terselenggaranya sistem jaminan mutu pendidikan Mengembangkan program peningkatan kualitas lulusan dan penyediaan fasilitas untuk lulusan. Mengembangkan iklim akademik yang kondusif untuk proses pembelajaran serta penyediaan beasiswa Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.
Dalam tahun 2006, sasaran strategis yang dipilih berdasarkan arah dan kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh Universitas untuk diprioritaskan pelaksanaannya dalam tahun 2006 meliputi 5 sasaran yaitu : • • • •
Terselenggaranya pembelajaran berbasis penelitian Meningkatnya kualitas dan relevansi program studi S-1,S-2 dan S-3 serta terwujudnya paradigma pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran oleh mahasiswa (student based learning). Tersenggaranya bantuan biaya untuk kegiatan ilmiah nasional dan internasional Meningkatnya semangat kegadjahmadaan di kalangan sivitas akademika UGM
Hasil-hasil pelaksanaan dalam tahun 2006 adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran Sasaran UGM Kuantitatif 001 Terselenggaranya 50% program studi pembelajaran berbasis S-1 dan S-2 telah penelitian mencapai standard minimal 20% matakuliah pada program studi merupakan pembelajaran berbasis penelitian.
Indikator 2006 Jumlah matakuliah dengan modul pembelajaran berbasis penelitian per program studi dalam %
Target Realisasi Capaian 2006 35% 35% Tercapai
008 Meningkatnya kualitas dan relevansi program studi S-1,S-2 dan S-3 serta terwujudnya paradigma pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran oleh mahasiswa (student based learning).
50% program studi memiliki 50% lulusan bekerja atau mendirikan usaha dalam bidang yang terkait dengan bidang studi
Pendidikan S-1 Jumlah lulusan yang mendirikan usaha dalam bidang yang terkait dengan bidang studi dalam %
40%
40%
Tercapai
100% program studi mempunyai jaringan kerjasama dengan lembaga swasta dan pemerintah yang terkait dengan bidang studi
Pendidikan S-2 Jumlah lulusan yang bekerja dalam bidang yang terkait dengan bidang studi dalam %
80%
80%
Tercapai
079 Tersenggaranya bantuan biaya untuk kegiatan ilmiah nasional dan
Alokasi biaya Alokasi biaya universitas untuk universitas untuk kegiatan ilmiah kegiatan ilmiah staf (seminar, konferensi, akademik
1,2 M
0,86 M
Tercapai
61
internasional
publikasi ilmiah) staf akademik mencapai Rp 1 Milyar per tahun
055 Meningkatnya semangat kegadjahmadaan di kalangan sivitas akademika UGM
Minimal 20% dosen UGM melaksanakan transfer nilai-nilai kegadjah madaan melalui perkuliahan yang diampunya.
Jumlah dosen yang melaksanakan transfer nilai-nilai kegadjah madaan melalui perkuliahan yang diampunya.
12%
12%
Tercapai
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa target indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tahun 2006 telah tercapai. Terselenggaranya pembelajaran berbasis penelitian Penyelenggaraan pembelajaran berbasis penelitian merupakan salah satu indikator reputasi akademik (academic reputations) yang merupakan tolok ukur utama dalam upaya untuk meraih peringkat Asia, penyelenggaraan pembelajaran berbasis penelitian merupakan suatu pencitraan (image building) dari visi UGM sebagai universitas riset. Strategi yang telah ditetapkan oleh Universitas Gadjah Mada adalah mengembangkan mutu proses pembelajaran sesuai standard sebagai universitas riset, untuk melaksanakan strategi tersebut di atas telah dirancang dan ditetapkan muatan modul pembelajaran yang telah berbasis penelitian. Penerapan pembelajaran berbasis penelitian belum memiliki ukuran yang jelas mengenai kriteria mata kuliah yang berbasis penelitian, sehingga penerapan yang dilakukan sebagaian masih secara implisit dimasukkan ke dalam bahan ajar, maupun yang secara eksplisit menetapkan modul pembelajaran berbasis penelitian. Dalam prakteknya secara langsung maupun tidak langsung, bahan ajar yang disusun telah memasukkan materi-materi yang berbasis penelitian. Indikator utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan adalah nilai IPK Rata-rata dan lama studi mahasiswa, pada program S1 dapat digambarkan sebagai berikut :
62
5,00
5,29
6
5,35
5,43
5,41
IPK Rata-Rata dan Lama Studi
3,14
3,13
3,17
3
3,11
4
3,09
5
2002
2003
2004
2005
2006
2 1 0
IPK
Uraian IPK L.Studi
2002
L.Studi
2003
3,09 5,43
3,11 5,41
Tahun 2004 3,14 5,35
2005 3,13 5,29
2006 3,17 5,00
Sumber: Direktorat Administrasi Akademik
Dari gambaran tersebut di atas maka nampak dari sisi indeks prestasi kumulatif menunjukkan trend peningkatan hal ini menunjukkan upaya peningkatan prestasi dalam pelaksanaan pembelajaran/perkuliahan, pada ukuran lama studi menunjukkan trend yang menurun hal ini lama waktu proses studi dapat dipersingkat, hal ini berarti capaian kinerja pembelajaran adalah berhasil. Meningkatnya kualitas dan relevansi program studi S-1,S-2 dan S-3 serta terwujudnya paradigma pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran oleh mahasiswa (student based learning). Strategi yang ditetapkan adalah mengembangkan sistem pembelajaran yang bermutu dan berbasis mahasiswa (student based learning), serta terselenggaranya sistem jaminan mutu pendidikan. Sasaran ini dicapai melalui beberapa kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran maupun meningkatkan sumber daya fakultas melalui kegiatan seperti pelaksanaan Program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) yang didanai DUE- Like Batch IV pengembangan metode pembelajaran berbasis mahasiswa, penyusunan buku peraturan, panduan, dan kalender akademik, pengembangan kurikulum dan inovasi pembelajaran yang berbasis kompetensi dan minat kewirausahaan, pengembangan RPKPS, pelaksanaan workshop, lokakarya, penataran RPKPS, evaluasi dampak implementasi RPKPS, pengembangan keunggulan fakultas /jurusan pada tingkat nasional, regional, dan internasional, pengembangan mutu akademik, peningkatan mutu manajemen perguruan tinggi, penyusunan proposal hibah, pelaksanaan hibah kompetisi (SP4). Hasil capaian pengembangan mutu proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB)
63
Tujuan pengembangan Program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) adalah untuk menjawab kebutuhan dan keinginan sivitas akademika UGM dengan kegiatan-kegiatan yang akan mendukung: •
•
• • • • • •
Peningkatan Success Skills and future leadership mahasiswa S-1 pada 71 program studi di lingkungan UGM. Success Skills yang dimaksud diharapkan dapat mendukung terlaksananya proses pendidikan berdasarkan paradigma student centered learning, serta berkembangnya iklim akademik yang lebih kondusif untuk peningkatan mutu pendidikan. Pengembangan desain pembelajaran yang berdasarkan kepada: (a) paradigma student centered learning; (b) pengembangan inovasi pembelajaran; (c) pengembangan karakter kepemimpinan mahasiswa; dan (d) penggalian budaya lokal untuk menyongsong era globalisasi. Operasionalisasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPMPT) UGM yang bersifat partisipatif dan integratif dengan berbasis pada teknologi informasi. Inovasi-inovasi proses pembelajaran yang mengembangkan penguasaan knowledge, skill and attitude sesuai kebutuhan masyarakat serta memberikan nilai tambah berupa jiwa dan kemampuan kepemimpinan. Pengembangan nilai kompetisi dan peningkatan mutu berkelanjutan baik kegiatan bidang akdemik maupun bidang administrasi. Pengembangan suasan akadmeik yang kondusif untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif bagi mahasiswa Staff development untuk mendukung percepatan peningkatan mutu pembelajaran yang mengarah pada semakin terintegrasinya Tri-Dharma Perguruan Tinggi dan terselenggaranya transfer of value secara lebih intensif. Terselenggaranya program pemberdayaan mahasiswa berprestasi untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Strategi program PPKB adalah membawa idealisme ke realita melalui pengembangan critical mass yang mengarah pada “culture & system development’ yang dilakukan melalui 4 kegiatan yang saling terkait yaitu: (1) pengembangan Success Skills, (2) pengembangan manajemen mutu pembelajaran, (3) pengembangan inovasi, dan (4) pemberdayaan mahasiswa berprestasi. Perkembangan kerangka capaian kinerja sampai dengan tahun 2006 adalah sebagai berikut: Success Skill. Pengembangan dilakukan dengan memberikan pembekalan Success Skills pada mahasiswa. Success Skills adalah ketrampilan yang dibutuhkan seseorang untuk dapat terus mengembangkan dirinya. Success Skills akan mencakup tiga pilar ketrampilan utama, yaitu learning skills (ketrampilan belajar), thinking skills (ketrampilan berpikir) dan living skills (ketrampilan hidup). Peningkatan Penguasaan Success Skills oleh Mahasiswa Tujuannya adalah memberikan nilai tambah bagi lulusan UGM berupa jiwa Kepemimpinan, kreativitas, kewirausahaan dan ketrampilan manajerial, dalam tahun
64
2006 sasaran utamanya adalah tumbuhnya tiga pilar ketrampilan ( learning, thinking dan living skills) pada mahasiswa terutama mahasiswa baru angkatan 2006, serta mahasiswa lama (angkatan sebelumnya) melalui pelatihan Success Skills berbasis IT. Peningkatan penguasaan Success Skills oleh mahasiswa dilakukan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut: •
Mempersiapkan Konsep Materi Kuliah Success Skills Berdasar hasil evaluasi Pelaksanaan Kuliah Success Skills tahun 2005 salah satunya diperoleh masukan bahwa materi Kuliah Success Skills harus direvisi untuk mengakomodasi muatan lokal yang menjadi kekhasan masing-masing fakultas yang ada di lingkungan UGM. Berdasar hal tersebut maka tahun 2006 ini, PPKB berinisiatif merevisi buku “Menjadi Pembelajar Sukses”. Buku ini digunakan sebagai pegangan bagi peserta Kuliah Success Skills. Setelah revisi buku “Menjadi Pembelajar Sukses” selesai dilakukan maka buku ini kemudian dibagikan kepada mahasiswa baru 2006 bersamaan pada waktu inisiasi kampus.
•
Mempersiapkan Format Pelaksanaan Kuliah Success Skills Berdasarkan hasil evaluasi pada rapat persiapan pelaksanaan Inisiasi Kampus dan Success Skills tahun 2006 yang dihadiri Wakil Rektor Senior Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Dekan bidang Akademik dan Wakil dekan Bidang Kemahasiswaan pada 12, 19, dan 26 Juni 2006, diperoleh beberapa masukan : ° Kegiatan Success Skills pada tahun 2006 dan selanjutnya dilakukan serempak dan terintegrasi dengan kegiatan Inisiasi Kampus. Keputusan ini tertuang dalam SK rektor No 272/P/SK/PBMHS/2006. ° Mempersiapkan pelaksanaan kurikulum 2006 yang memuat Success Skills sebagai salah satu Mata Kuliah Wajib Univesitas, ° Organisasi mahasiswa di tingkat fakultas dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan pelatihan Success Skills ini. ° Mahasiswa diberdayakan untuk mejadi trainer atau co-trainer, agar turut serta belajar sekaligus mempraktekkan skills yang diajarkan kepada adik kelasnya. Berdasar hal tersebut maka PPKB UGM melakukan beberapa perubahan format pelaksanaan Kuliah Success Skills, diantaranya : ° Dosen dilibatkan kembali sebagai trainer dan melibatkan mahasiswa sebagai cotrainer Success Skills, sehingga mahasiswa lebih aktif dan mengurangi resistensi terhadap pelatihan Success Skills. ° Melibatkan dosen trainer tahun 2003-2004 dan mentraining lagi dosen yang belum pernah training success skills untuk berperan sebagai trainer atau supervisor ° Kuliah Success Skills di tingkat fakultas dikoordinir oleh Wakil Dekan yang membidangi Akademik, Kemahasiswaan dan organisasi kemahasiswaan. Berdasar hal tersebut maka pelaksanaan Kuliah Success Skills di tingkat fakultas diserahkan sepenuhnya kepada fakultas dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing fakultas.
•
Pelaksanaaan Training Of Trainers (TOT) Kuliah Success Skills Sesuai dengan rancangan pelaksanaan Kuliah Success Skills di atas, maka sebelum pelaksanaan kuliah dilakukan TOT bagi calon trainer. Jumlah dosen calon trainer
65
yang terlibat pada TOT ini adalah 250 dosen yang terdiri atas 82 dosen yang belum pernah ikut training dan 168 dosen peserta training tahun 2003 dan 2004. Terhadap dosen baru diberikan materi TOT lengkap dan untuk dosen traner 2003 dan 2004 hanya bersifat penyegaran dan diskusi untuk menggali tindak lanjut yang dapat dilakukan terhadap kegiatan success skills. Trainer dari Fakultas Psikologi berjumlah 8 orang. TOT dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 31 Juli sampai 1 Agustus 2006 bertempat di 3 ruang kuliah Sekolah Pascasarjana. Setiap kelompok mengikuti pelatihan selama 2 hari penuh. Sebelum pelatihan peserta mendapat modul, buku “Menjadi Pembelajar Sukses”, dan CD Interaktif Success Skills. CD Interaktif Sucess Skills merupakan hasil Hibah Pengajaran Perancangan Pengembangan Success Skills melalui Computer Based Training (CBT) yang disusun tahun 2004. Diharapkan dari kombinasi tiga sumber materi (Modul, Buku dan CD) serta tatap muka yang intensif selama TOT, peserta menjadi lebih memahami materi dan dapat mentransfer pengetahuannya kepada mahasiswa baru dengan lebih baik. Pelaksanaan kuliah Success Skills di seluruh fakultas telah disepakati dilaksanakan pada empat hari terintegrasi dengan masa orientasi kampus (Inisiasi Kampus). Tanggal yang disepakati adalah tanggal 23-26 Agustus 2006. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan diukur dari Skala Intensitas Kepemimpinan (SIK) peserta kuliah SS, Rerata durasi Penyelesaian Tugas akhir (bulan) dan Rerata Masa Studi, capaian indikator keberhasilan adalah : Indikator Skala Intensitas Kepemimpinan (SIK) peserta kuliah SS Rerata durasi Penyelesaian Tugas akhir (bulan)
Baseline 4,71
2004 4,92
2005 5
2006 4,58
Final 6,7
11,25
10,60
10,40
9,1*
8
Sumber: Due-Like
Rerata durasi penyelesaian tugas akhir dan rerata masa studi mengalami penurunan yang cukup mencolok, hal ini dikarenakan baik secara langsung maupun tidak langsung mahasiswa tingkat akhir mengetahui pentingnya mengelola waktu dalam mencapai tujuannya agar cepat lulus dengan IPK tinggi. Rerata masa studi turun (lebih cepat) dikarenakan durasi penyelesaian tugas akhir yang semakin singkat pula. Hal ini juga dibantu oleh peran dosen pembimbing, yang memberikan perhatian pada bimbingannya dalam menyelesaikan tugas akhir dan studi mahasiswa. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengungkapkan Ide dan Menjawab Masalah Aktual Untuk mengembangkan pencapaian di tahun 2005 ke arah beneficiary target yang lebih luas, maka tujuan kegiatan di tahun 2006 adalah: •
Mahasiswa mempunyai kemampuan mengungkapkan ide, gagasan serta memecahkan masalah aktual secara lisan dan tulisan dengan melalui media pembelajaran berbasis IT.
66
•
Mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan sehingga mampu menghadapi fenomena aktual.
Kegiatan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam mengungkapkan ide dan menjawab masalah aktual dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : TOT Basic Academic Writing Skills (BAWS) Salah satu aplikasi kemampuan mahasiswa terhadap ketrampilan Basic Academic Writing Skills (BAWS) yang dimilikinya adalah kemampuan menulis, baik proposal penelitian, hasil penelitian atau tulisan artikel ilmiah lain. Untuk lebih meningkatkan kemampuan menulis imiah pada mahasiswa, telah dilakukan workshop Basic Academic Writing Skills (BAWS) yang diikuti oleh 36 dosen dari 18 fakultas pada 3 Agustus 2006. Selanjutnya dilakukan pelatihan penulisan ilmiah pada mahasiwa pada tanggal 19 September 2006. Hal ini dilakukan untuk mendukung target UGM untuk mempertahanankan gelar juara umum pada PIMNAS 2006. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah banyaknya proposal yang dapat dihasilkan mahasiswa peserta pelatihan yang cukup berkualitas untuk dikirim pada PKM tahun 2006. Program Pelatihan Basic Academic Speech Skills (BASS) Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Dilaksanakan pada bulan Oktober 2006 dengan menggunakan modul Basic Academic Speech Skills (BASS) yang telah dihasilkan pada tahun 2005. Program pelatihan Basic Academic Writing Skills (BAWS) dan Basic Academic Speech Skills (BASS) dalam bentuk Computer Based Training (CBT). Dalam rangka menyebarluaskan dan mendokumentasikan modul pelatihan maka disusun program pelatihan Basic Academic Writing Skills (BAWS) dan Basic Academic Speech Skills (BASS) dalam bentuk Computer Based Training (CBT). Perancangan materi training Basic Academic Writing Skills (BAWS) dan Basic Academic Speech Skills (BASS) dalam bentuk Computer Based Training (CBT), yang akan dihibahkan melalui teaching grant. Melalui pembekalan BAWS dan BASS dalam bentuk Computer Based Training (CBT) diharapkan semua mahasiswa dapat mengakses dan mengikuti pelatihan ini. Perancangan ini dilakukan dengan melalui Teaching Grant yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2006. Pelaksanaan Annual Essay Competition dan Debate Contest Diselenggarakan bekerja sama dengan panitia Dies Natalis UGM ke 57 dengan tujuan dapat selalu diagendakan sebagai salah satu kegiatan tahunan. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2006 dengan persiapan yang dimulai bulan Oktober. Tahun 2006 pelaksanaan Annual Essay Competition mengambil tema Universitas sebagai Dasar Pengembangan Jiwa Kepemimpinan. Sementara itu pelaksanaan Debate Contest bekerjasama dengan EDS (English Debating Society) UGM. Hasil Pelaksanaan berupa guideline Hibah Kompetisi Basic Academic Writing Skills dan 36 dosen peserta workshop BAWS yang siap bertindak sebagai pendamping penyusunan karya ilmiah mahasiswa .
67
Indikator hasil Indikator Jumlah pendaftar peserta lomba Annual Essay Jumlah peserta English Debate
Baseline
2004
2005
2006
Final
39
104
138
97
150
N/A
11 tim
33 tim
34
40 tim
Sumber: Due-Like
Indikator kinerja untuk kegiatan Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengungkapkan Ide dan Menjawab Masalah Aktual belum dapat di tentukan karena kegiatan baru akan dilaksanakan mendekati bulan Desember oleh karena kegiatankegiatan tersebut dirancang untuk menjadi satu rangkaian dengan kegiatan dies natalis UGM ke 57. Pengembangan Manajemen Mutu Proses Pembelajaran Untuk mendukung terselenggaranya proses pembentukan karakter selama proses pendidikan di UGM, maka perlu dikembangkan suatu sistem pembelajaran yang memiliki mutu selain mengajarkan konsep juga mengembangkan karakter lulusannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dikembangkan suatu perencanaan pembelajaran yang mampu menjamin proses pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas Peningkatan Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi di UGM\ Secara khusus kegiatan untuk tahun 2006 mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran di tiap program studi S1 dan meningkatkan mutu pelaksanaan RPKPS melalui masukan umpan balik dari pemenang hibah. Kegiatan peningkatan manajemen mutu pendidikan tinggi di UGM telah menjadi prioritas utama dalam program universitas. Berkenaan dengan hal tersebut kegiatan ini secara terpadu dilaksanakan dengan dikoordinasikan bersama kantor Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi RPKPS berbasis Student Centered Learning (SCL) melalui forum rapat pimpinan dan forum pertemuan Wakil Dekan Bidang Akademik dibawah koordinator Wakil Rektor Senior Bidang Akademik (WRSA) serta road show ke fakultas-fakultas tentang implementasi dan dampak RPKPS berbasis SCL. Hasil dari kegiatan pada tahun 2006 yaitu 13 fakultas telah mengadakan kegiatan pengembangan staf tentang RPKPS berbasis SCL dengan jumlah peserta sebanyak 611 dosen. Sedangkan 5 fakultas yang lain telah lebih maju dalam pelaksanaannya Seiring dengan apa yang dilakukan di atas, pelaksanaan program PPKB bidang peningkatan mutu pendidikan tinggi di UGM, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
68
•
•
•
Pencapaian critical mass dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran matakuliah yang dituangkan dalam RPKPS di program studi. Kegiatan ini dilakukan melalui staf insentif untuk inovasi dan adopsi inovasi RPKPS berbasis SCL. Kegiatan tahun 2006 dimulai dengan implementasi 35 grant RPKPS hasil seleksi dari 105 proposal yang masuk pada tahun 2005. Dari 35 grant RPKPS tahun 2006 tersebut telah selesai dilaksanakan 19 grant pada semester II 2005/2006, dan sedang berjalan 16 grant pada semester I 2006/2007. Pada mekanisme implementasi telah dilakukan monitoring dan presentasi akhir. Seleksi teaching grant RPKPS untuk implementasi tahun 2007 yang telah dilakukan meliputi : Pembuatan guidelines, sedangkan untuk pengesahan melalui MPT/DPT, seleksi dan evaluasi baru akan dilaksanakan setelah PIP tahun 2007 mendapatkan persetujuan dari DIKTI. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dosen tentang RPKPS yang berbasis SCL. Kegiatan ini terlaksana atas kerja-sama dengan PT. Renaissance Sentra Indonesia. Implementasi kegiatan ini dibagi dalam dua kelompok/kelas paralel yang dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2006 sampai dengan 4 September 2006 yang diikuti oleh 39 staf pengajar sebagai wakil dari program studi yang ada di Universitas Gadjah Mada. Mekanisme kegiatan ini dimulai dengan pemberian materi pemahaman RPKPS berbasis SCL selama 4 hari yang telah dilaksanakan pada tanggal 31 Juli sampai dengan 3 Agustus 2006 dilanjutkan dengan pembuatan action plan berupa penyusunan RPKPS bebasis SCL dengan pendampingan. Tahap terakhir adalah presentasi action plan pada tanggal 4 September 2006.
Dampak dari penyelenggaraan teaching grant RPKPS yaitu semakin meningkatnya mutu proses pembelajaran matakuliah yang telah membuat dan menerapkan RPKPS berbasis SCL. Hal tersebut dapat ditengarai dengan kenaikan rerata nilai matakuliah bagi pemenang hibah RPKPS dan skala kepuasan mengajar pada mata kuliah yang bersangkutan Dampak lain dari kegiatan ini adalah: •
•
•
Model pembelajaran dengan RPKPS yang berbasis SCL merupakan model yang dikembangkan dalam rangka peninjauan dan perbaikan kurikulum tahun 2006 pada program studi-program studi di Universitas Gadjah Mada sesuai dengan surat keputusan Rektor UGM No : 22/P/SK/HT/2006 tertanggal 26 Januari 2006. Keputusan rektor tersebut merupakan salah satu dasar untuk melembagakan implementasi RPKPS berbasis SCL. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dosen tentang RPKPS berbasis SCL telah diadopsi hampir pada semua Fakultas di Universitas Gadjah Mada. Kegiatan tersebut dilakukan dengan mengadakan pelatihan SCL bagi dosen-dosen fakultas oleh Tim dari kantor P3 (Pusat Pengembangan Pendidikan) Universitas Gadjah Mada, hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa semakin meluas di kalangan staf pengajar di UGM. Pelaksanaan implementasi teaching grant RPKPS berbasis SCL bagi mahasiswa diantaranya menumbuhkan motivasi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih, proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan, materi pembelajaran semakin mudah difahami serta lebih meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat dalam forum diskusi, presentasi dan sebagainya.
Indikator Keberhasilan
69
Indikator Baseline Persentase jumlah 0 matakuliah yang menggunakan RPKPS Rerata nilai matakuliah N/A yang mengimplementasikan grant RPKPS N/A Skala kepuasan mengajar matakuliah yang mengimplementasikan grant RPKPS (skala 1-10)
2004 4,93
2005 20
2006* 25
Final 30%
N/A
3,11
3.2
3,25
N/A
7,60
7.75
8,0
* = per Agustus 2006 Sumber: Due-Like
Berdasarkan capaian indikator dan respon mahasiswa tampaknya kegiatan manajemen mutu pembelajaran cukup berhasil. Target akhir IP rerata kelas 3,25 dan pada pertengahan 2006 telah mencapai 3,2. Keberhasilan ini kemungkinan mereka yang mengimplementasikan hibah RPKPS telah belajar hal-hal positif dan mengatasi hal-hal negatif dari grantee sebelumnya. Proses diseminasi selalu dilakukan oleh grantee sebagai salah satu kewajiban setelah selesai implementasi. Diseminasi dilakukan ditingkat program studi/jurusan/fakultas tergantung dari keadaan setempat. Peningkatan Kelancaran Proses Manajemen Mutu Pendidikan Tujuan tahun 2006 meliputi peningkatan budaya kerja yang berbasis teknologi informasi dan pengembangan isi SIPMA dan pengembangan mekanisme umpan balik terhadap unjuk kerja SIPMA. Pelaksanaan mekanisme dan rancangan dalam hal Peningkatan Kelancaran Proses Manajemen Mutu Pendidikan tahun 2006 adalah meningkatkan pemanfaatan sistem informasi. Sebagai tidak lanjut uji coba Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SIPMA) tahun 2005 yang telah mendapatkan masukan perbaikan terhadap materi/isi SIPMA, maka pada tahun 2006, kegiatan ini lebih ditekankan pada perbaikan materi/isi dari form Indikator Kinerja Program Studi. Form tersebut untuk yang ke-2 (siklus ke-2) telah digunakan sebagai perangkat untuk melakukan audit mutu akademik program studi. Sehingga seluruh program studi di Universitas Gadjah Mada sebanyak 73 telah melakukan audit mutu internal secara berkesinambungan. Kegiatan audit mutu ini dilakukan oleh suatu unit yang dibentuk oleh Kantor Jaminan Mutu yaitu AMAI (Audit Mutu Akademik Internal). Dalam hal ini SIPMA menjadi salah satu sarana untuk melihat data-data kinerja program studi berdasarkan form Indikator Kinerja Program Studi yang telah ditetapkan. Indikator Keberhasilan Indikator Baseline 2004 Jumlah program studi yang telah 0 35
2005 71
2006 71
Final 71
70
melengkapi dokumen yang diminta melalui SIPMA Jumlah program studi yang dapat dipantau/diakses oleh pimpinan Universitas melalui SIPMA dalam rangka pengambilan keputusan Prosentase ketersediaan data yang diperlukan program PPKB yang dapat diperoleh melalui sistem informasi
0
35
71
71
71
0
0
15%
25%
30%
Sumber: Due-Like
Berdasarkan indikator yang ditentukan tampak bahwa pada tahun 2005 sudah mencapai target final. Namun hal ini bukan berarti sudah mencapai maksimal, meskipun dari sisi kuantitatif sudah dicapai 100 %. Perlu dilakukan peningkatan kualitas dan sedikit perbaikan komponen evaluasi yang digunakan. Di samping itu, tampaknya instrument tersebut dianggap beberapa belum memadai karena baru mengacu pada kepatuhan pada standar mutu yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan jaminan mutu sudah dirasakan oleh dosen dan perlu tindak lanjut. Penjaminan mutu siklus kedua telah dilakukan dengan instrument tersebut. Evaluasi hasil siklus kedua dilakukan oleh Kantor Jaminan Mutu. Pengembangan Inovasi Innovation Grant Tujuan aktivitas ini adalah untuk merangsang kreativitas segenap sivitas akademika untuk berupaya bekerja lebih produktif dan efisien. Tujuan spesifik untuk masing-masing innovation grant yang ditawarkan adalah sebagai berikut: •
•
• • •
INNO-Grant : Tumbuh dan terkumpulnya gagasan-gagasan baru dalam proses pembelajaran yang secara signifikan meningkatkan produktivitas, kedalaman dan efisiensi pembelajaran dalam lingkup suatu mata kuliah atau minat studi. Termasuk di dalamnya adalah grant untuk inovasi dalam pembuatan Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS). SINNO-Grant : Tumbuh dan terkumpulnya gagasan-gagasan baru dalam bentuk integrasi proses pembelajaran antar minat studi/program studi yang dapat menimbulkan sinergi untuk mencapai sekelompok kompetensi tertentu. Termasuk di dalamnya adalah grant untuk inovasi Project Based-Learning. BUSSINO-Grant : Tumbuh dan terkumpulnya gagasan-gagasan baru dalam bentuk integrasi proses pembelajaran dengan kegiatan masyarakat atau dunia usaha. Termasuk di dalamnya adalah grant untuk inovasi Project Based-Learning. ADPRO-Grant : Tumbuh dan terkumpulnya gagasan-gagasan baru dalam kerjasama tim dan alokasi sumber daya yang secara signifikan meningkatkan produktivitas dan efisiensi pelayanan proses pendidikan. Student Union-Grant : Tumbuh dan terkumpulnya gagasan-gagasan baru dalam kegiatan lembaga mahasiswa yang menumbuhkan kepemimpinan dan mempunyai daya tarik keikutsertaan mahasiswa secara luas.
71
Pengembangan Inovasi Melalui Kemitraan (Bussino) Tujuan Tahun 2006 adalah : • • •
Terjadi peningkatan pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap materi mata kuliah yang mengimplementasikan Hibah Bussino. Terjadi peningkatan rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang mengimplementasikan Bussino Grant. Terjadinya adopsi model Bussino yang telah dikembangkan dan munculnya inovasi lain, khususnya klaster Sosial-Humaniora.
Pada tahun 2006 pengembangan dilakukan dengan penekanan untuk unit yang belum banyak berpartisipasi pada program inovasi. Sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun 2005 dan mencapai tujuan tahun 2006 dilaksanakan kegiatan sebagai berikut: Peningkatan kualitas implementasi inovasi pembelajaran yang bersinergi dengan stakeholder. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan kompetisi inovasi pembelajaran tahun 2005. Seleksi terhadap proposal yang diterima dihasilkan 28 pemenang. Kedua puluh delapan pemenang diberi kesempatan dan dukungan untuk mengimplementasikan inovasinya. Jumlah inovasi peningkatan relevansi yang telah selesai diimplementasikan di semester II 2005/2006 sebanyak 10, sedangkan 18 inovasi lainnya diimplementasikan pada semeter I 2006/2007. Pada implementasi inovasi dilakukan monitoring di paroh waktu pelaksanaan (tengah semester) dan di akhir implementasi (setelah ujian) yang dilaksanakan oleh reviewer. Monitoring tengah semester dilakukan dengan sit in di kelas dan atau di lapangan. Evaluasi akhir dilakukan dengan presentasi dihadapan reviewer dan dilanjutkan diskusi dengan reviewer. Reviewer memberikan masukan dan tanggapan untuk perbaikan laporan. Reviewer juga memilih diantara pemenang hibah untuk presentasi dalam kegiatan penumbuhan gagasan inovasi di kalangan dosen dari wakil program studi. Sosialisasi/diseminasi inovasi dilakukan oleh masing-masing grantee di masing-masing program studi/jurusan/fakultas. Diseminasi dimaksudkan agar inovasi yang dilakukan dapat diadopsi oleh segenap sivitas akademika sejawat dan dapat memicu munculnya inovasi-inovasi yang lain. Menumbuhkan gagasan inovasi. Kegiatan ini akan dilakukan melalui: •
Meningkatkan kualitas gagasan Kegiatan penumbuhan gagasan inovasi dilakukan melalui penyebarluasan/ sosialisasi informasi inovasi yang telah diperoleh agar dapat diketahui oleh seluruh sivitas yang ada di UGM maupun di luar UGM. Sasaran utama kegiatan ini adalah mahasiswa, dosen dan dunia usaha atau pemerintah daerah di luar UGM. Sosialisasi dokumen inovasi ini ditujukan untuk menumbuhkan adopsi dari bidang ilmu yang lebih luas. Sosialisasi juga dilakukan melalui kegiatan lokakarya dengan menghadirkan para pembicara yang telah mengimplementasikan inovasinya dan
72
•
pembicara yang berkompeten dalam bidang inovasi pembelajaran serta penyebarluasan kumpulan informasi inovasi lainnya. Kegiatan lokakarya tahun 2006 bertema: “ sinergi antara SCL (Student Centered Learning) dengan Bussino dan Inno-Sinno”. Lokakarya diikuti oleh para dosen yang menjadi wakil dari semua program studi yang ada di lingkungan UGM yang pernah mendapatkan grant dan tim konsultan pendidikan dari P3 (Pusat Pengembangan Pendidikan) UGM. Pada tahun 2007 pengusul inovasi harus mempunyai RPKPS mata kuliah. Seleksi juga lebih ditekankan untuk sinergi antar mata kuliah dan monitoring melibatkan program studi yang bersangkutan dan stakeholder sejak awal implementasi. Kerjasama dengan Pusat pengembangan Pendidikan (P3) UGM yang merupakan unit pengembangan inovasi proses pembelajaran di UGM, akan ditingkatkan melalui, diskusi rutin, workshop dan melakukan sinergi program. Diharapkan program Bussino akan menjadi bagian dari program yang dikembangkan oleh P3 UGM. Meningkatkan kualitas usulan inovasi akan dilakukan melalui penyelenggaraan kompetisi. Penyelenggaraan kompetisi ditujukan untuk mengumpulkan gagasan inovasi yang telah ditumbuhkan, dan dapat diterapkan pada tahun 2007. Kegiatan ini dimulai akhir Oktober 2006 bersamaan dengan kompetisi Inno-Sinno Grant.
Indikator Keberhasilan Indikator Utama Businno
Baseline
2004
2005
2006
Target 2006
Final
Persentase inovasi yang diadopsi per tahun Skala Kepuasan Stakeholder/mitra Peningkatan rerata nilai mata kuliah pemenang Bussino . Skala kepuasan mengajar (maks. 10)
NA
NA
53%
-
60%
50%
4,89
5,0
5,02
6,2*
5,1
6,5
NA
5,9%
8%
8,3%*
9,5%
11%
NA
NA
7
7,8*
8
8,5
* per Agustus 2006 Sumber: Due-Like
Dari tabel di atas dapat dilaporkan bahwa target kepuasan stakeholder mitra sudah tercapai per Agustus 2006 (6,2), bahkan melebihi target tahun 2006 (5,1) dan sudah mendekati target final tahun 2007 (6,5). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan dengan stakeholder sudah terjalin dengan baik dan cenderung meningkat terhitung sejak tahun 2003 yang hanya 4,89. Dengan demikian program Bussino sudah dapat diterima dengan baik oleh para stakeholder dan sudah ada peningkatan kemampuan dosen dan fakultas/jurusan/prodi dalam menjalin kerjasama dalam bidang pembelajaran dengan stakeholder yang terkait. Selanjutnya nilai rata-rata mata kuliah (8,3%) dan kepuasan mengajar (7,8) per Agustus 2006 juga menunjukkan peningkatan walaupun belum mencapai target. Adanya kenaikan tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa dan dosen sudah bisa beradaptasi dengan baik terhadap program Bussino. Pengembangan Inovasi Proses Pembelajaran (Inno dan Sinno)
73
Tujuan tahun 2006 lebih menekankan pada lingkup klaster Sosial-Humaniora, dan terjalinnya kerjasama dengan unit struktural di UGM yang membidangi pengembangan pembelajaran yaitu (Pusat Pengembangan Pendidikan/P3). Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2006 meliputi: •
• • •
Meningkatkan kualitas implementasi inovasi pemenang kompetisi tahun sebelumnya. Jumlah pemenang hibah yang mengimplementasikan inovasi di tahun 2006 sebanyak 25 orang yang terbagi dalam dua semester yaitu semester II 2005/2006 sebanyak 16 grantee dan semester I 2006/2007 sebanyak 9 orang. Kegiatan monitoring untuk impilementasi semester II 2005/06 telah dilakukan yaitu tengah dan akhir implementasi. Monitoring di paroh waktu implementasi dilakukan sesuai dengan waktu yang diinginkan grantee pada jam kuliah dengan cara sit in dan atau kunjungan lapangan. Setelah monitoring akhir implementasi, para grantee melakukan diseminasi di tingkat fakultas/jurusan/program studi. Menumbuhkan gagasan inovasi dalam proses pembelajaran dilakukan melalui roadshow ke fakultas-fakultas di lingkungan UGM Penumbuhan gagasan inovasi dilakukan melalui kegiatan bedah buku. Bedah buku yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan P3. Pada tahun 2006 diadakan lokakarya “ sinergi antara SCL (Student Centered Learning) dengan Bussino dan Inno-Sinno”. Lokakarya diikuti oleh para dosen yang menjadi wakil dari semua program studi yang ada di lingkungan UGM yang pernah mendapatkan grant dan tim konsultan pendidikan dari P3 (Pusat Pengembangan Pendidikan) UGM.
Meningkatkan kualitas gagasan inovasi melalui penyelenggaraan kompetisi Penyelenggaraan kompetisi ditujukan untuk menjaring gagasan inovasi yang telah ditumbuhkan dan layak untuk didanai, sehingga dapat diterapkan pada tahun berikutnya. Penyelenggaraan dimulai dengan persiapan yang ditujukan agar proses kompetisi penumbuhan inovasi dapat mewadahi aspirasi dan dinamika sivitas akademik yang ada di UGM, serta dapat memperbaiki kekurangan dari penyelenggaraan tahun sebelumnya. Hasil Pelaksanaan berupa : • Panduan pengajuan proposal Inno-Sinno Grant • Poster penyelenggaraan kompetisi Inno-Sinno Grant • Hasil implementasi inovasi pembelajaran yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Indikator Keberhasilan Indikator InnoSinno Persentase Inovasi Yang Diadopsi Per Tahun Skala Kepuasan Mengajar (Maks. 10)
Baseline
2004
2005
2006
Final
-
Target 2006 75%
0
0
70%
NA
5,7
6,8
7,4*
6,9
7
50%
74
Kenaikan Nilai Rerata Kelas Pemenang InnoSinno Grant
NA
5%
6,8%
Kluster Kesehatan Dan Sains Tahun Tahun 2005 Target 20% Realisasi: 35%
12,2% 7,5% 8% * Kluster Sosial Dan Humaniora Target 20% Realisasi: 21%*
* Per Agustus 2006 Sumber: Due-Like
Semua indikator menunjukkan peningkatan peningkatan dan memenuhi target yang diharapkan, terutama kenaikan nilai rata-rata yang naik dengan signifikan (12,2%) dari target 7,5% per agustus. bahkan target final tahun 2007 sudah terlampaui pada semua indikator. dengan demikian program inno-sinno dapat meningkatan kualitas proses pembelajaran baik dari segi mahasiswa dan dosen. selanjutnya pemenang dari grant ini juga sudah menunjukan penyebaran yang merata pada semua fakultas,. Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Organisasi Kemahasiswaan (Student Union) Tujuan dalam tahun 2006 adalah : • • •
Tersebarnya gagasan-gagasan inovatif dan pengalaman dari kelompok penerima hibah tahun 2005, guna meningkatkan kemauan kelompok-kelompok lain untuk mengembangkan kapasitasnya. Meningkatnya kemampuan kelompok mahasiswa untuk menopang program-program kegiatannya. Munculnya rintisan kerjasama antara kelompok penerima hibah dengan stakeholder.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: • • •
Peningkatan kualitas usulan inovasi pengembangan kapasitas kelembagaan organisasi kemahasiswaan. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Persiapan pelaksanaan kompetisi dengan melakukan pembentukan tim reviewer dan tim pelaksana kompetisi. Penyelenggaraan kompetisi ° Pada kompetisi tahun 2006, jumlah proposal yang terkumpul sebanyak 79 proposal. Berdasarkan unit pengusul, tampak bahwa pengusul berasal dari 16 fakultas di UGM yang terdiri dari Keluarga Mahasiswa, Kelompok Studi Mahasiswa serta UKM. ° Seleksi proposal (desk evaluation dan presentasi). ° Seleksi proposal dilakukan oleh 10 reviewer, dan masing-masing proposal dinilai oleh 3 reviewer. ° Implementasi inovasi dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari 15 Mei s.d. 15 September 2006. Monitoring dan evaluasi tengah implementasi dilakukan dengan presentasi di depan tim reviewer. Masukan dari tim diharapkan akan dapat meningkatkan keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan. Monitoring akhir akan diadakan bulan Oktober setelah grantee selesai mengimplementasikan inovasinya.
Indikator Keberhasilan
75
Indikator Persentase inovasi yang diadopsi Peningkatan rerata jumlah kegiatan pada masingmasing kelompok penerima hibah Persentase kelompok mahasiswa yang dapat mandiri
Baseline 0
2004 20%
2005 40%
2006 40%
Final 60%
NA
1
4
3
2
NA
20%
33%
67%
25%
Sumber: Due-Like
Dari tabel di atas terlihat bahwa berbagai inovasi yang dilakukan oleh kelompokkelompok mahasiswa diadopsi oleh berbagai pihak (40%), misalnya oleh jurusan dalam bentuk integrasi dengan pendanaan institusi, dan pihak-pihak lain (misal kelompok mahasiswa lain). Disamping itu terdapat kelompok yang menerima tawaran perkuatan modal dari perorangan karena kinerja dari kelompok tersebut. Dinamika yang ditunjukkan berbagai kelompok mahasiswa ini sangat tinggi. Selain kegiatan rutin operasional usaha yang mereka rintis, berbagai kelompok juga aktif berusaha memperluas usaha mereka, misalnya penambahan jumlah outlet usaha termasuk di luar kota, aktif mengikuti berbagai pameran, serta rekrutmen dan pelatihan perkuatan sumber daya manusia pendukung usaha. Perkuatan penitikberatan penilaian kegiatan mahasiswa pada sisi kewirausahaan mendorong kelompok mahasiswa membentuk usaha yang tetap mampu mandiri walaupun telah tidak mendapatkan hibah dari PPKB (67%).
Pengembangan Inovasi Proses Administrasi (Adpro) Tujuan kegiatan ini adalah: • •
Tumbuh dan terimplementasikannya gagasan inovasi yang secara signifikan meningkatkan proses administrasi pendukung kegiatan pembelajaran (bidang layanan laboratorium serta perpustakaan). Terdokumentasikannya inovasi layanan administrasi yang mampu menciptakan iklim kerja yang penuh semangat inovasi serta mampu memberi layanan optimal bagi peningkatan kualitas mahasiswa.
Kegiatan pengembangan inovasi proses administrasi dititikberatkan untuk meningkatkan kecepatan ketersediaan dan akurasi data akademik. Kegiatan ini dilakukan melalui tahapan aktivitas sebagai berikut: Peningkatan kualitas kompetisi. Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan: •
Persiapan pelaksanaan kompetisi
76
• • • • •
Jumlah proposal yang terkumpul pada kompetisi kali ini sebanyak 39 proposal. Sebaran peserta cukup beragam antara karyawan yang bertugas di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan. Desk evaluation. Hasil desk evaluation adalah peserta yang dinominasikan untuk mendapatkan hibah sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi melalui presentasi diikuti oleh 10 peserta untuk menentukan 6 pemenang. Implementasi inovasi pemenang kompetisi dilakukan mulai tanggal 15 Mei sampai 15 September 2006. Monitoring tengah waktu implementasi dan evaluasi akhir. Monitoring dilakukan untuk mengetahui jalannya kegiatan dan memberikan masukan perbaikan pada grantee yang mengalami hambatan. Evaluasi inovasi yang dapat diadopsi oleh unit di fakultas lain. Kegiatan dilakukan oleh grantee dan pelaksana.
77
Indikator Keberhasilan Indikator Persentase inovasi yang diadopsi Peningkatan kecepatan pelayanan di unit grantee
Baseline 0
2004 0
2005 20%
2006 40%
Final 40%
NA
20%
25%
30%
30%
Sumber: Due-Like
Dari tabel di atas dilaporkan bahwa terjadi peningkatan persentasi inovasi yang diadopsi mengalami peningkatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa inovasi tersebut sangat menarik dan bisa diterapkan oleh unit lain di UGM. Disamping itu terjadi peningkatan kecepatan pelayanan di unit grantee. Dengan adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa inovasi tersebut mampu meningkatkan efisisensi dan efektifitas pelayanan di unit-unit tersebut. Pelaksanaan Hibah Kompetisi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui program Hibah Kompetisi SP4 tahun 2004, 2005 dan 2006 telah memberikan dana hibah kepada UGM yang terdiri dari: Program SP4 • Batch 1 sebanyak 15 Jurusan/Program Studi • Batch 2 sebanyak 7 Program Studi dan 2 PCPT Universitas • Batch 3 sebanyak 7 Program Studi dan 4 PCPT Universitas Program Hibah Kompetisi • PHK A2 : Batch 1 sebanyak 3 Jurusan Batch 3 sebanyak 3 Jurusan • PHK A3 Batch 1 sebanyak 3 Jurusan Batch 2 sebanyak 3 Jurusan • PHK B Batch 2 sebanyak 1 Jurusan Batch 3 sebanyak 2 Jurusan Tujuan dari pemberian program hibah kompetisi adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu dan kompetensi lulusannya, program yang dilaksanakan antara lain peningkatan atmosfir akademik, peningkatan pola pengelolaan jurusan, inovasi metode pembelajaran, peningkatan kemampuan penelitian, peningkatan proses pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kemitraan Pengembangan Jurusan/Departemen. Sebanyak 14 Program Studi dan 1 PCPT pada Batch 1 serta 7 Program Studi dan 2 PCPT pada Batch 2 di UGM memperoleh dana Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Hibah Kompetisi SP4 tahun 2004 dan 2005, 2006.
78
Semua Jurusan telah melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana dan metoda evaluasi serta regulasi(prosedur) yang telah dipandukan oleh Dikti maupun institusi universitas. Beberapa program yang melaksanakan hibah pada tahun 1 mengalami tingkat pencapaian yang belum maksimal karena merupakan program yang terkait dengan kegiatan pada tahun ke II secara langsung. Namun hal ini tidak mempengaruhi kinerja program secara keseluruhan. Dari hasil kegiatan secara umum, diketahui bahwa setiap program studi telah meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu dan kompetensi lulusannya. Program tersebut dapat dicermati pada kegiatan berikut: • Atmosfir akademik: kondisi ini diciptakan dengan kegiatan kelompok diskusi, penggunaan dan pemanfaatan perpustakaan dalam mencari refrensi, pelaksanaan workshop/seminar, stadium general, pelatihan (TOT), tracer study dan proses pembimbingan. Sasaran kegiatan ini seluruhnya telah dapat dicapai. • Manajemen jurusan : pola pengelolaan jurusan juga mendapatkan perhatian dalam hal peningkatan potensi kelembagaannya. Peningkatan dicapai dengan indikator kinerja pelayanan dan pendataan administrasi program studi, efektivitas bimbingan skripsi, serta partisipasi segenap dosen secara terpadu dalam perencanaan. • Metode pembelajaran: Inovasi metode pembelajaran mulai dilakukan untuk memperbaiki pola transfer ilmu pengetahuan, tersusunnya bahan ajar dengan model RPKPS (rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester) dan silabus yang selalu diperbaharui. • Peningkatan kemampuan penelitian: Beberapa dosen yang ditunjuk bersama para mahasiswa bimbingannya telah melaksaanakan penelitian dengan topik yang relevan. Penelitian-penelitian tersebut memberikan manfaat baik bagi dosen, mahasiswa maupun program studi. • Pemberdayaan masyarakat: Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan tidak hanya bermanfaat langsung pada sivitas akademika di program studi melainkan juga bagi masyarakat. Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan penerapan ilmu pengetahuan sesuai dengan topik kajiannya. • Pengembangan kemitraan: Kemitraan diupayakan melalui pengambangan jaringan yang saling menguntungkan bagi proses pembelajaran dan penerapannya bagi perguruan tinggi maupun masyarakat yang terlibat. Pencapaian kinerja dapat dikatakan baik dalam arti sasaran yang ditetapkan dapat terjangkau, bahkan ada yang terlampaui. Koordinasi yang telah dilaksanakan di tingkat Universitas memiliki peran penting dalam peningkatan perencanaan dan pelaksanaan program SP4 pada tahun 2006 . Tersenggaranya bantuan biaya untuk kegiatan ilmiah nasional dan internasional Tingkat partisipasi dan keikutsertaan dalam kegiatan ilmiah nasional dan internasional merupakan salah indikator penting dalam penilaian atas ranking universitas, guna memenuhi hal tersebut di atas universitas diharapkan mengalokasi biaya untuk kegiatan ilmiah (seminar, konferensi, publikasi ilmiah) staf akademik mencapai Rp. 1,2 Milyar per tahun, dalam tahun 2006 jumlah alokasi dana untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 865.393.700,00 atau 72,12 %, dengan demikian sasaran ini menunjukkan kinerja yang berhasil atau tercapai.
79
Meningkatnya semangat kegadjahmadaan di kalangan sivitas akademika UGM Penerapan transfer nilai kegajahmadaan Tujuan yang hendak dicapai adalah : • • •
Meningkatnya kemampuan dosen dalam mentransfer nilai-nilai UGM, dengan memanfaatkan metode transfer nilai yang sudah disusun pada tahun 2005. Terumuskannya Hidden Curiculum sebagai perangkat RPKPS. Meningkatnya fungsi dan peran Forum Komunikasi Dosen Pengembang Success Skills, dalam mentrasfer nilai-nilai UGM.
Sasaran ini dicapai melalui pelaksanaan program PPKB melalui kegiatan: • Peningkatan kemampuan dosen dalam menstransfer nilai-nilai UGM yang antara lain melalui penelitian Penyusunan Norma, Indikator dan Metode Pendekatan, Parameter dan Instrumen Nilai-Nilai UGM. Dengan penelitian tersebut diharapkan dapat diperoleh indikator yang dapat digunakan sebagai tolok ukur terhadap Nilai-Nilai UGM, dalam tahun 2006 untuk pelaksanaan research grant tahun 2006 di atas sudah sampai pada seleksi calon grantee • Peningkatan kemampuan mentransfer nilai-nilai UGM dan Success Skills bagi staf akademik. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan PT. Renaissance Sentra Indonesia dan telah dilaksanakan pada tanggal 18-19 Juli 2006 dengan diikuti 36 orang dosen yang mewakili 18 fakultas di lingkungan UGM. Yang ditindak lanjuti dengan pembuatan atau penyusunan RPKPS yang memuat nilai-nilai UGM yang disampaikan dengan metode tertentu secara tersamar pada semester gasal tahun ajaran 2006. Selanjutnya hasil pelaksanaan RPKPS tersebut dipresentasikan pada 14 Oktober 2006. • Peningkatan ketrampilan dosen dalam mentransfer nilai-nilai UGM melalui pemberian hibah perancangan menumbuhan nilai-nilai UGM melalui proses pembelajaran. Pada tahun 2005 dan 2006 dilakukan pemberian hibah melalui program hibah pengajaran Pembelajaran dengan Mengintegrasikan Nilai-Nilai UGM pada proses pembelajaran. Pada tahun 2006 ini tema yang diangkat adalah Perancangan Metode Penumbuhan Nilai-Nilai UGM Melalui Proses Pembelajaran. Program ini ditujukan untuk merancang serta melaksanakan transfer nilai-nilai UGM secara terintegrasi dalam proses pembelajaran yang dituangkan pada RPKPS, dengan jumlah pemenang penerima hibah pengajaran sebanyak 5 orang. Output dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah : • Guideline Research Grant Penyusunan Norma, Indikator, Metode Pendekatan, Parameter dan Instrumen Nilai-nilai UGM • Penambahan sebanyak 33 staf dosen yang telah memahami Nilai-Nilai UGM dan metode penumbuhannya pada proses pembelajaran • Guideline Hibah Perancangan Metode Penumbuhan Nilai-Nilai UGM Melalui Proses Pembelajaran • 23 (dua puluh dua) proposal Hibah Perancangan Metode Penumbuhan Nilai-Nilai UGM Melalui Proses Pembelajaran • 5 (lima) Pemenang Hibah Perancangan Metode Penumbuhan Nilai-nilai UGM Melalui Proses Pembelajaran
80
Indikator Keberhasilan Indikator
Baseline
Skala 5,87 Kemampuan Mengajar (SKM) Skala Intensitas 4,94 Kepemimpinan (SIK) wisudawan * program sedang berjalan
2004
2005
6,03
6,25
target 7,0
5,54
5,64
6,0
2006 capaian *
5,49
Final 7,5
6,5
Sumber: Due-Like
Implementasi hasil yaitu penyusunan dan pelaksanaan RPKPS yang memuat nilai-nilai sebagai Hidden Value sedang berjalan pada semester gasal yang akan berakhir Desember 2006. Maka dari itu SKM belum dapat dihitung, sedangkan SIK wisudawan mengalami penurunan dari tahun 2005 dan belum mencapai target pencapaian 2006 2.5.2
Peningkatan kerjasama PT dengan mitranya dalam & luar negeri (Kegiatan 2.10.2 Diknas)
Indikator reputasi akademik antara lain adalah frekuensi kerjasama nasional dan internasional, sasaran strategis tahun 2006 yang mendukung program ini adalah: • •
Terselenggaranya jaringan kerjasama internasional dalam peningkatan mutu dan relevansi program pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat serta gerakan budaya Terselenggaranya jaringan kerjasama yang solid dengan industri, pemerintah dan lembaga donor dalam bidang pendidikan, penelitian, pengembangan dan pelatihan.
Kode dan Uraian Sasaran UGM 118 Terselenggaranya jaringan kerjasama internasional dalam peningkatan mutu dan relevansi program pendidikan, penelitian, pelayanan masyarakat serta gerakan budaya
Sasaran Kuantitatif 100% fakultas mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya
Indikator 2006 Jumlah, dalam %, fakultas yang mempunyai kerjasama internasional dalam program-program peningkatan mutunya Terlaksananya Jumlah mitra kerjasama penelitian industri dalam dengan 20 mitra kerjasama industri. penelitian Terlaksananya kerjasama pelatihan dengan 20 mitra industri.
Jumlah mitra industri dalam kerjasama pelatihan.
Target Realisasi Capaian 2006 80% 56% Belum tercapai
15
20
tercapai
15
42
tercapai
81
Kinerja peningkatan kerjasama dan pengembangan usaha dalam tahun 2006 antara lain : • Pelaksanaan kesepakatan kerja sama dan pengembangan usaha di UGM tercatat sebanyak 16 MoU baru dalam negeri dan untuk jalinan kerja sama luar negeri tercatat 15 kerja sama baru yang meliputi pertukaran mahasiswa, penelitian bersama dan pemberian beasiswa. Kerjasama kumulatif sampai dengan 2005 tercatat sebanyak 148 kerjasama. Pada tahun 2006 tercatat menjadi 160 kerja sama telah dijalin oleh UGM dengan mitra kerja di luar negeri di antaranya meliputi perguruan tinggi di lima benua maupun lembaga-!embaga internasional seperti FAO, ASEAN University Nerwork, ASEA-UNINET, dan Tokyo Foundation • Hampir semua fakultas di UGM mempunyai kerja sama dengan mitra-mitra fakultas di luar negeri. Adanya tambahan kerja sama tersebut menunjukkan bahwa pengakuan pihak luar terhadap UGM masih berjalan dengan baik. • Jumlah mahasiswa asing maupun peneliti asing yang berada di UGM. Tahun 2005 tercatat 616 mahasiswa asing dari 50 negara dan 9 tenaga asing dari 5 negara berada di UGM. Pada tahun 2006 ini, tercatat hampir 650 mahasiswa internasional belajar di UGM, berasal dari 50 negara; dan 9 tenaga asing dari 5 negara berada di UGM juga. • Jumlah tawaran beasiswa, simposium, penelitian, pertukaran dosen dan mahasiswa, pelatihan tercatat 90 tawaran yang ditujukan ke UGM baik langsung maupun tidak langsung. Khusus pada tawaran beasiswa, UGM dapat mengirimkan 15 orang untuk program master dan 30 dosen melanjutkan ke jenjang program doktor di luar negeri. • Dalam rangka menyediakan beasiswa bagi para sivitas UGM, bidang kerja sama telah berpartisipasi secara aktif dengan mencari sponsor baik pihak luar maupun dalam negeri. Pada tahun 2005 UGM memberikan beasiswa kepada 4 dosen untuk menempuh program Master di bidang Sosial dan Humaniora dari dana abadi Tokyo Foundation yang dikelola UGM yang sampai tahun 2005 ini telah berkembang menjadi kurang lebih US$1,02 juta. Sedangkan tahun 2006 telah memberikan beasiswa dari dana abadi tersebut sebanyak 15 mahasiswa S2. 2.6
Akselerasi Jumlah Program Studi Vokasi, dan Profesi (Program 2.11 Diknas)
Program ini dilaksanakan pada lingkungan Universitas dengan adanya pembentukan Career Development Center dan pada lingkungan fakultas, kegiatan yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan mutu lulusan dengan melakukan pembinaan karir dan pembekalan lulusan agar dapat memenuhi kualifikasi dan standar kerja yang ditetapkan. 2.6.1
Penguatan pendidikan vokasi dan profesi untuk memenuhi tuntutan lapangan kerja, standar kualifikasi kerja, profesionalisme dan produktifitas kerja yang terus berubah/ berkembang dalam memenuhi standar nasional dan internasional. ( Kegiatan 2.11.1 Diknas)
Penguatan pendidikan vokasi dan profesi untuk memenuhi tuntutan lapangan kerja, standar kualifikasi kerja, profesionalisme , dan produktifitas kerja yang terus berubah/ berkembang dalam memenuhi standar nasional dan internasional ditempuh dengan cara penyelenggaraan program pendampingan para lulusan, hasil capaian dari sasaran strategis ini adalah 100% fakultas memiliki program pendampingan para lulusan sehingga target sasaran untuk tahun 2006 telah terpenuhi.
82
Pembinaan karier Universitas juga ingin mempersiapkan lulusan UGM dengan lebih baik. Untuk itu, pada tahun 2004, Career Development Center atau CDC mengadakan pcmbekalan kepada mahasiswa tingkat akhir, persiapan untuk memasuki dunia kerja, dan mengadakan Kegiatan Kerja sama Pendidikan dan Industri atau Cooperative Education berupa pelatihan manajemen yang bertujuan untuk membantu dalam menyalurkan lulusan UGM pada dunia kerja sesuai bidangnya. Jejaring yang dibangun dan performa CDC ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan. Pada tahun 2004, 111 perusahaan dan instansi mcnawarkan kesempatan kcrja di UGM, dan 75 di antaranya melakukan On campus recruitment. Pada tahun 2005, jumlah ini meningkat menjadi 209 perusahaan dan instansi, dengan 173 di antaranya mclakukan on campus recruitment. Jumlah pelamar sebanyak 6.676 orang lulusan dan terserap sampai November tahun 2005 sebanyak 281 orang. Pembekalan kepada mahasiswa juga dilakukan melalui program-program untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship. Pada tahun 2005, program kewirausahaan ini telah berhasil melibatkan 500 mahasiswa, dan 30 kelompok berhasil membentuk unit usaha. Pusat Pembinaan Karier atau Career Development Center (CDC) telah melakukan berbagai program seperti pembekalan alumni yang bekerja sama dengan perusahaan komputer Hewlett Packard dan Compaq. Hingga saat ini, 209 perusahaan/instansi telah menawarkan kesempatan kerja di kampus UGM dan yang melakukan on campus recruitment sebanyak 173 perusahaan/institusi. Kecenderungan perusahaan-perusahaan besar mencari calon tenaga langsung ke UGM semakin besar, karena dipandang lebih efektif dan efisien. Saat ini telah dikembangkan manajemen alumni yang berbasis web termasuk job placement system sebagai media komunikasi bagi alumni dan penjaringan kesempatan kerja melalui web. Pada saat ini sedang disusun database alumni. Database ini dibutuhkan untuk membuka link dengan para alumni yang memiliki perusahan dan kantor, sebagai tempat magang bagi mahasiswa tingkat akhir. Selain itu bekerja sama dengan alumni untuk membentuk pusat konseling termasuk mengadakan workshop untuk persiapan kerja, internship, networking dan guest lecturer. Pendampingan Lulusan di Fakultas Kegiatan yang dilaksanakan pada masing-masing fakultas antara lain berupa kegiatan pembekalan kepada wisudawan dan alumni, pelatihan kewirausahaan, jurnalistik, bahasa, kepemimpinan dengan hasil akhir bahwa lulusan dapat siap bekerja serta meningkatnya jiwa kewirausahaan. 2.7
Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI (Program 2.12 Diknas)
Indikator untuk mencapai 100 besar Asia pada bidang penelitian adalah hasil penelitian (reseach output), untuk merealisasikan hal tersebut di atas maka disusun suatu kebijakan pokok di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang merupakan arah dan kebijakan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UGM.
83
Kebijakan Pokok di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Komitmen UGM untuk menjadi Universitas Riset menuntut terjadinya perubahan mendasar dalam kinerja riset di UGM. Perubahan mendasar adalah perubahan paradigma pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian) menjadi Pendidikan dan Pengabdian Berbasis Riset (Research based Education and Community Services) dan peningkatan kemampuan entrepreneurship pada setiap kegiatan riset tanpa mengurangi mutu ilmiahnya. Inti dari perubahan tersebut adalah pengembangan kultur riset dan peningkatan atmosfer riset, langkah yang ditempuh untuk mempercepat terwujudnya universitas riset antara lain: •
• • • •
Mengembangkan kultur riset yang sehat melalui: o Pemberian penghargaan kompetitif tahunan pada para peneliti UGM yang unggul dalam 4 (empat) kategori yaitu publikasi ilmiah internasional, riset aplikatif kolaboratif, riset inovatif inventif dan riset pengabdian pada masyarakat. o Peningkatan fasilitas riset o Peningkatan kinerja riset dengan pendekatan multidisipliner Meningkatkan efektivitas, efisiensi dan mutu kelembagaan di bidang riset Menata dan mengkoordinasikan kinerja Pusat Studi Merumuskan Standard Mutu Riset UGM yang berlandaskan kebijakan akademik UGM dilanjutkan dengan penyiapan Manual Mutu Riset UGM sebagai pedoman pelaksanaannya. Meningkatkan relevansi kinerja Kuliah Kerja Nyata mahasiswa melalui penyusunan naskah akademik KKN Tematik Kontekstual.
2.7.1
Peningkatan peran perguruan tinggi dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat, baik untuk kepentingan pembangunan maupun untuk pengembangan pengetahuan ( Kegiatan 2.12.1 Diknas)
Peningkatan peran perguruan tinggi dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat, baik untuk kepentingan pembangunan maupun untuk pengembangan pengetahuan dicapai dalam beberapa sasaran strategis yaitu : Penelitian • • • • •
Terselenggaranya technology center Terselenggaranya program penelitian inovatif dan berkembangnya Sentra HaKI UGM. Berkembangnya penelitian yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya alami Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa Meningkatnya mutu penelitian secara berkelanjutan melalui program penelitian unggulan universitas Terlaksananya penilaian dan konsolidasi pusat-pusat penelitian di UGM untuk lebih meningkatkan relevansi, sustainability, dan efisiensi.
84
•
Terselenggaranya penerapan standar mutu penelitian berbasis good laboratory practice, sistem manajemen mutu, dan mekanisme akreditasi kompetensi laboratorium
Pengabdian Kepada Masyarakat • • • •
Terlaksananya reorientasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai wahana untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi Terselenggaranya program kemitraan dan pembinaan untuk pemberdayaan masyarakat UKM Terselenggaranya kegiatan untuk mempengaruhi dan mengevaluasi kebijakan negara dan lembaga swadaya masyarakat agar lebih berpihak pada kepentingan rakyat Meningkatnya pemahaman sivitas akademika tentang tanggungjawab sosial dalam masyarakat madani.
Hasil yang dicapai pada tahun 2006 adalah: Kode dan Uraian Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian Sasaran UGM Kuantitatif 2006 2006 033 Terselenggaranya Terbentuknya Jumlah produk baru 4 3 tercapai technology center minimal 5 teknologi teknologi unggulan unggulan per tahun. yang dipasarkan per tahun
035 Terselenggaranya program penelitian inovatif dan berkembangnya Sentra HaKI UGM.
036 Berkembangnya penelitian yang berorientasi pada
Terlaksananya kontrak kerjasama pengembangan produk dengan industri minimal 3 teknologi unggulan per tahun
Jumlah kontrak kerjasama pengemba ngan produk per tahun
2
4
tercapai
Tersedianya Pusat Informasi Kerjasama Penelitian yang updated yang dapat diakses, paling lambat 3 bulan terakhir.
Tersedianya Informasi kerjasama Penelitian dan Pengabdi an Masyara kat UGM dalam %
75%
75%
tercapai
Terselenggara nya Jumlah penelitian penelitian inovatif inovatif per tahun minimal 20 penelitian per tahun.
15
6
Belum tercapai
Terdaftarnya minimal Jumlah pendaftaran 10 HKI per tahun HKI
8
10
tercapai
Terselenggaranya Jumlah program penelitian unggulan penelitian unggulan yang berorientasi (1) per tahun baik
5
5
tercapai
85
pemanfaa-tan sumber daya alami Indonesia untuk pening-katan kesejah-teraan masyara-kat dan kemandi-rian bangsa
pemanfaatan SDA Indonesia untuk (2) peningkatan kesejah-teraan masyarakat dan (3) kemandirian bangsa minimal berturutturut: 6, 6 (enam), dan 3 (tiga) program per tahun 037 Meningkatnya Terselenggaranya mutu penelitian secara minimal 6 payung berkelanjutan melalui penelitian program penelitian interdisipliner unggulan universitas unggulan universitas per tahun.
038 Terlaksananya penilaian dan konsolidasi pusat pusat penelitian di UGM untuk le-bih meningkat kan relevansi, sustainability, dan efisiensi.
040 Terselenggaranya penerapan standar mutu penelitian berbasis good laboratory practice, sistem manajemen mutu, dan mekanisme akreditasi kompetensi laboratorium
mono- maupun interdisipliner dengan kriteria: (1) pemanfaatan SDA Indonesia
Jumlah payung penelitian unggulan universitas per tahun.
5
4
tercapai
Terselenggaranya publikasi penelitian dalam jurnal internasional dengan minimal 20 publikasi per tahun
Jumlah publikasi dalam jurnal internasional per tahun.
15
51
tercapai
Tersusunnya profil dan rencana stratejik penelitian tiap Pusat Studi, Fakultas dan Laboratorium Pusat.
Jumlah Pusat Studi yang melakukan evaluasi diri dalam %
80%
85%
tercapai
Terselenggara nya mekanisme evaluasidiri kinerja Pusat Studi di lingkungan UGM, 100%
Jumlah Pusat Studi yang melakukan evaluasi diri dalam %.
70%
85%
tercapai
Terselenggaranya kontrak kerjasama dengan nilai kontrak minimal per tahun Rp200 jt per Pusat Studi, Fakultas dan Laboratorium Pusat.
Jumlah nilai kontrak 150 jt kerja-sama per tahun untuk tiap Pusat Studi, Fakultas dan Laboratorium Pusat.
311jt
tercapai
Tersedianya laboratorium terakreditasi.
Proses persiapan akreditasi Laboratorium Pusat dalam %
100%
100%
tercapai
Terjadinya afiliasi akreditasi laboratorium minimal 10% dengan beberapa Fakultas dan Pusat Studi di UGM.
Jumlah Laboratorium Fakultas dan Pusat Studi yang berafiliasi dalam %
10%
10%
Tercapai
86
043 Terlaksananya Terselenggara reorientasi Kuliah minimal 30 KKN Kerja Nyata (KKN) tematik per tahun. sebagai wahana untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi Terselengga-ranya KKN Tematik di minimal 30 Kota/ Kabupaten per tahun.
Jumlah KKN tematik per tahun.
20
35
Tercapai
Jumlah Kota/ Kabupaten sebagai lokasi penyelenggara-an KKN tematik per tahun. 045 Terselenggaranya Terselenggaranya Jumlah mitra baru program kemitraan kemitraan baru UKM per tahun. dan pembinaan untuk dengan minimal 20 pemberdayaan UKM per tahun. masyarakat UKM Terselenggara nya Jumlah sektor UKM pemberdayaan yang terberdayakan minimal 6 sektor melalui program UKM per tahun kemitraan UGM.
20
35
Tercapai
15
42
tercapai
4
42
tercapai
047 Terselenggaranya kegiatan untuk mempengaruhi dan mengeva-luasi kebijakan negara dan lem-baga swadaya masyarakat agar lebih berpihak pada kepentingan rakyat
Terlaksananya advokasi kebijakan publik untuk minimal 4 isu nasional.
Jumlah rekomendasi kebijakan publik per tahun.
3
3
tercapai
052 Meningkatnya pemahaman sivitas akademika tentang tanggungjawab sosial dalam masyarakat madani.
Terlaksananya minimal 2 KKN Tematik Sosial Budaya per tahun,yang berskala nasional.
Jumlah kegiatan KKN Tematik Sosial Budaya yang berskala nasional
2
28
tercapai
Terlaksananya minimal 2 Forum Debat Tematik per tahun yang mengangkat tematema yang aktual di masyarakat skala nasional dan global.
Jumlah Forum Debat Tematik per tahun.
2
4
tercapai
Kinerja UGM di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut:
87
Kerangka Kelembagaan. Pada bulan Februari 2006 dilakukan integrasi antara Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pusat Layanan HKI dalam bentuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Guna meningkatkan efektivitas,efisiensi dan mutu kelembagaan di bidang riset, UGM telah melakukan peleburan 5 (lima) Laboratorium Pusat menjadi Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu yang terakreditasi, serta mengembangkan dan revitalisasi fungsi bidang layanan Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan layanan lahan untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan hewan ternak yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas,efisiensi dan mutu kelembagaan di bidang riset. Mekanisme koordinasi kelembagaan bidang penelitian dilakukan melalui berbagai pertemuan, rapat dan forum antara lain forum pertemuan koordinasi Pusat Studi, rapat koordinasi Wakil Dekan, pelaksanaan pertemuan klaster dan lintas klaster. Program Penelitian. •
• • • • • • • • • •
Pelaksanaan kegiatan penelitian di UGM dilaksanakan secara bersinergi dan terpadu untuk mencapai tujuan penelitian dalam konsep broad based research, sinergi kegiatan penelitian yang terhimpun dalam 4 klaster penelitian akan menghasilkan payung besar penelitian unggulan universitas. Dalam tahun 2006 telah ditetapkan program penelitian sebagai berikut: Hibah Penelitian untuk 4 kategori penelitian terbaik dan penelitian inovatif Hibah Penelitian inovatif potensial paten Pemberian award untuk kategori penelitian unggulan Pelatihan dan pendampingan penulisan jurnal internasional Insentif dana penulisan dan presentasi jurnal internasional Penyusunan Bank Proposal Penelitian Potensial Penelitian Payung Unggulan UGM PenyusunanProposal Penelitian berorientasi pemanfaatan SDA Pengkajian IPTEKS Tepat Guna melalui penelitian klaster Inventarisasi hasil teknologi tradisional,folklor, obat tradisional dan plasma nutfah
Alokasi Pembiayaan Program Penelitian Alokasi RKAT 2006 38%
40% 35% 30% 25% 20% 14%
15% 10%
8%
8%
7%
6%
5%
5%
3%
4%
5%
2%
0% Roadshow Teknologi Unggulan
Hibah Bank proposal
Koordinasi Pusat Studi
Jaminan Mutu Hibah Inovatif Penelitian Paten
Pelayanan HKI
Hibah penelitian SDA
Workshop Jurnal Internasional
Aw ard Penelitian terbaik
Hibah IPTEKS tepat guna klaster
Payung penelitian unggulan klaster
Sumber: Buku Riset UGM,( Hal 16)
88
Untuk membiayai program dan kegiatan penelitian, pembiayaan diperoleh dari dana Masyarakat sesuai dengan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan 2006, selain itu berasal dari pembiayaan Riset DIKTI dan Pembiayaan Riset dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi. Komposisi pembiayaan dana masyarakat untuk kegiatan penelitian, porsi terbesar adalah untuk pembiayaan untuk riset unggulan yang dalam penyusunannya telah melibatkan klaster-klaster riset. Pelaksanaan program penelitian dilakukan secara kompetitif untuk memacu seluruh peneliti untuk berpartisipasi aktif sejak penulisan proposal penelitian, pembahasan, pemantauan dan hasil dari penelitian. Departemen pendidikan Nasional/ Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyediakan dana untuk pelaksanaan penelitian oleh dosen-dosen UGM antara lain dalam Penelitian Ilmu Dasar, Penelitian Hibah Bersaing, Penelitian Hibah Kebaharian, Studi Kajian Wanita, Hibah Pascasarjana, Hibah Pekerti, Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri, Penerapan Iptek, Voucher, Voucher Multi Tahun, Kewirausahaan, Sinergi Pemberdayaan Masyarakat,Program Unggulan Berpotensi HKI. Dalam tahun 2006 jumlah penelitian yang dibiayai adalah 85 judul. Penelitian yang bersumber dana dari Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi digunakan untuk partisipasi peneliti UGM dalam Program Riset Unggulan Terpadu (RUT), Riset Unggulan Terpadu Internasional (RUTI), dalam tahun 2006 keikut sertaan peneliti UGM dalam penelitian RUT adalah sebanyak 17 judul. Terselenggaranya Technology Center Kegiatan yang telah dilakukan adalah inkubasi teknologi unggulan layak pasar, pengembangan "bank" teknologi unggulan, pengembangan pusat pengkajian teknologi, pengembangan laboratorium sebagai basis produk unggulan, dan penyelenggaraan technology center, dalam tahun 2006 kegiatan pokok dalam pengembangan technologi center adalah: Program Pengembangan Bank Teknologi Unggulan. Tujuan utama program ini adalah memberikan kesempatan kepada para peneliti/dosen untuk meningkatkan kemanfaatan teknologi unggulan sesuai bidang yang ditekuninya. Selain itu, dengan semakin banyaknya teknologi unggulan yang dihasilkan oleh peneliti/dosen UGM maka citra UGM sebagai universitas penelitian (research university) juga akan meningkat baik di tingkat nasional maupun internasional. Jadwal pelaksanaan kegiatan ini adalah : No 1 2 3 4 5 6
Kegiatan Pengumuman dan Sosialisasi kegiatan Penulisan Paket Teknologi oleh Sivitas UGM Batas Akhir penerimaan Paket Teknologi Unggulan Penilaian Paket Teknologi Unggulan oleh Reviewer Presentasi Paket Teknologi Unggulan terpilih Pengumuman Pemenang
Waktu 20-27 April 2006 28 April s/d 26 Mei 2006 26 Mei 2006 1-15 Juni 2006 16-20 Juni 2006 25 Juni 2006
89
No Kegiatan 7 Penyempurnaan Paket Teknologi 8 Pengajuan Paket Teknologi kepada calon pengguna
Waktu 26 Juni s/d 15 Juli 2006 16 Juli s/d 15 Nopember 2006
Pengembangan Bank Proposal Penelitian Potensial. Sumberdaya alam melimpah yang dimiliki oleh bangsa Indonesia saat ini harus dapat menjadi keunggulan yang bermanfaat dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri, mampu bersaing di tingkat internasional dan mampu mensejahterakan rakyatnya. Peningkatan potensi sumberdaya alam dapat dicapai melalui serangkaian penelitian berkualitas untuk pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta inovasi teknologi tepat guna. Sebagai salah satu kegiatan dalam Tridharma Perguruan Tinggi UGM terus berupaya menumbuhkembangkan budaya penelitian dan meningkatkan manfaat dan dampak dari hasil penelitian untuk kesejahteraan masyarakat. Untuk mendukung kegiatan ini UGM mencanangkan program Pengembangan Bank Proposal Penelitian Potensial. No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kegiatan Pengumuman dan Sosialisasi kegiatan Penulisan Porposal oleh Sivitas UGM Batas Akhir penerimaan Proposal Penilaian Proposal oleh Reviewer Presentasi Proposal terpilih Pengumuman Pemenang Penyempurnaan Proposal Pengajuan Proposal kepada calon pengguna
Waktu 20-27 April 2006 28 April s/d 26Mei 2006 26 Mei 2006 1-15 Juni 2006 16-20 Juni 2006 25 Juni 2006 26 Juni s/d 15 Juli 2006 16 Juli s/d 15 Nopember 2006
Terselenggaranya program penelitian inovatif dan berkembangnya Sentra HaKI UGM. Perlindungan dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual. Pelaksanaan perlindungan dan pengembangan atas Hak Kekayaan Intelektual dilaksanakan oleh Bidang Layanan dan Pengembangan HKI, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2006 antara lain: • • • • • • •
Pelatihan Drafting Aplikasi HKI Pendampingan Penyusunan Draft Aplikasi HKI Gelar Produk Teknologi Departemen Pendidikan Nasional dimana UGM memamerkan 5 (lima) produk yang telah terdaftar patennya. Seminar Sehari Perlindungan dan Pengembangan HKI Sosialisasi HKI di Fakultas Kedokteran Hewan, Farmasi dan Biologi Pemberian konsultasi tata cara pendaftaran Paten, Merek, Cipta dan Desain Industri kepada peneliti Balai Besar Kulit,Karet, Plastik, pengrajin ukir batu dan batik kayu Kabupaten Gunung Kidul,distributor Gama Rice dan mahasiswa Pemberian konsultasi HKI.
90
Perkembangan HKI dan Paten. Dalam Tahun 2005 UGM telah mengajukan 8 (delapan) permohonan pendaftaran paten dan 1 (satu) permohonan hak cipta dari anggota masyarakat. Pada tahun 2006 telah diajukan 2 (dua) permohonan Hak Cipta atas Software. Dari beberapa paten yang dimiliki oleh UGM terdapat 2 (dua) paten yang telah siap lisensi. Partisipasi aktif dalam bidang Layanan dan Pengembangan HKI • •
• • •
IASTP III, Intellectual Property Law Traning Fase III, Jakarta 5-23 September 2005 National Seminar on Industrial property Information, a contribution for business activities and effective research development kerjasama dari World Intellectual Property Organization dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta 5-6 September 2005 Penyusunan Profil HKI dan Pemberdayaan HKI Universitas se Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional 7-9 September 2005 WIPO-ASEAN Sub Regional Seminar on the Strategic Use of Intellectual Property for Development, kerjasama dari World Intellectual Property Organization dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Yogyakarta 16-18 Nopember 2005 University of Kyushu, Japan, Pelatihan Hi-Link Oktober-Desember 2006.
Pelatihan Drafting HKI Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan, selain meningkatkan pemahaman pentingnya HKI sebagai pendorong inovasi dan kreasi di kalangan para peneliti/inovator di Perguruan Tinggi khususnya Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Lembaga Pemerintah maupun Swasta (UKM, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta) juga meningkatkan ketrampilan cara menyusun permohonan HKI. Kegiatan ini dilaksanakan pada Tanggal 22 s/d 24 Mei 2006. Berkembangnya penelitian yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya alami Indonesia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa. Basis data Riset. Pada tahun 2005, untuk pertama kali Universitas Gadjah Mada memiliki database terkonsolidasi untuk mendokumentasikan kegiatan penelitian serta peralatan laboratorium pendukung penelitian. Basis data riset disusun dengan memanfaatkan teknologi komunikasi sehingga dapat diakses secara online, lingkup data yang dimiliki meliputi 5 aspek yang meliputi penelitian, pengabdian kepada Masyarakat, publikasi ilmiah, buku dan penerbitan jurnal dan atau majalah ilmiah serta akan dilengkapi dengan data peneliti dan laboratorium yang ada di UGM. Sampai dengan tahun 2006 telah terkumpul rekapitulasi data penelitian, pengabdian kepada masyarakat,publikasi,buku dan penerbitan jurnal dan majalah ilmiah UGM tahun 2002-2005. Hasil rekapitulasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
91
Tahun
Penelitian
2002 2003 2004 2005 2006 Rata-Rata
431 632 586 584 136
Pengabdian Kepada Masyarakat 102 103 128 157 39
474
106
Publikasi 790 916 799 779 211 699
Buku 93 79 507 129 48
Penerbitan Jurnal/Majalah Ilmiah 8 5 11 11 9
171
9
Sumber: intranet Lembaga Penelitian UGM
Perkembangan Penelitian Menurut Jenis Dana
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
P2 T 0 5 0 0 0 -
BINLIT/ ABMAS/ DIKTI 77 95 4 121 109 102 5
DIK-S/ Dana Masyarakat 157 295 200 31 48 30 2
RUTIN/LAINLAIN 165 178 297 28 15 1 98
Jumlah 399 573 501 180 172 133 105
Sumber:Buku UGM Dalam Angka 2006 dan Intranet Lembaga Penelitian
Meningkatnya mutu penelitian secara berkelanjutan melalui program penelitian unggulan universitas Pengembangan Riset Multidipliner UGM yang memiliki 18 (delapan belas) fakultas merupakan modal dasar yang kuat untuk menghasilkan riset multidisipliner dibandingkan perguruan tinggi unggul lainnya di Klaster Klaster Klaster Klaster Klaster Sains&Tek Kesh&Kedok Agro Sos&Hum Sos&Hum Indonesia, oleh karenanya dalam rangka meningkatkan kinerja riset multidisipliner tersebut UGM perlu Food Smart Cancer Social Food Safety&Security Security Materials Studies Welfare membentuk sebuah forum komunikasi bagi peneliti dari berbgai disiplin ilmu yang fungsional tetapi Riset Aplikatif, Riset Aplikatif, Riset Aplikatif, Riset Aplikatif, non struktural melalui 4 klaster riset Kolaboratif, Kolaboratif, Kolaboratif, Kolaboratif, Inovatif, yaitu Sosial-Humaniora, Agro, Inovatif, Inovatif, Inovatif, Inventif, Inventif, Inventif, Inventif, Pengabdian Sains-Teknik dan KesehatanPengabdian Pengabdian Pengabdian Kedokteran, masing-masing klaster tersebut menentukan riset unggulannya yang kemudian menjadi Riset Unggulan UGM yaitu Social Welfare System (klaster Sosial-Humaniora), Food Safety and Security (klaster Agro), Smart Materials (klaster Sain-Teknik) dan Cancer Studies (klaster Kesehatan-Kedokteran).
Payung Riset Unggulan
92
Berdasarkan Rencana Strategis UGM, kebijakan akademik penelitian UGM ditetapkan arah, prioritas dan kerangka kebijakan, arah /pendekatan yang dilaksanakan adalah pendekatan secara multidisiplin dengan prioritas 4 (empat) payung penelitian unggulan yaitu smart material, cancer studies, social welfare dan food security dan safety dengan kerangka kebijakan aplikatif-kolaboratif, inovatif-inventif, dan pengabdian. Riset Unggulan 2005-2006 untuk masing-masing payung penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : No
Payung Penelitian
Jumlah Topik
1
Smart Material
12 judul
2
Cancer Studies
11 judul
3
Social Welfare System
13 judul
4
Food Safety and Security
14 judul
Sumber:Buku Riset UGM tahun 2006 (Hal 58 – 64)
Kegiatan yang telah dilakukan adalah sabatikal peneliti, lokakarya penyusunan kriteria dan syarat professor sabatikal, memfasilitasi pengiriman dosen sebagai presenter dalam seminar internasional, memfasilitasi pengiriman paper untuk jurnal internasional melalui pemberian reward, menjaring penelitian unggulan untuk dijadikan payung penelitian UGM, penelitian payung unggulan 4 klaster, penyusunan Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Unggulan UGM, pemberian award pada 4 kategori penelitian unggulan, seleksi dan fasilitasi dosen tamu sebagai internal Technical. Assistant. dalam seminar/workshop, seleksi hasil penelitian terbaik untuk 4 kategori penelitian oleh Tim, workshop, Seminar, Lokakarya, Semiloka Penelitian, workshop Penulisan Ilmiah Internasional dan publikasi ilmiah hasil Penelitian Sistem Penjaminan Mutu Riset Perubahan institusi perguruan tinggi menjadi universitas riset sesuai dengan strategi jangka panjang pendidikan tinggi (Higher Education Long Term Strategy), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang menekankan bahwa salah satu peran penelitian pada pendidikan tinggi adalah meningkatkan daya saing bangsa. UGM telah menetapkan kebijakan riset dan kebijakan penjaminan mutu untuk pengembangan budaya riset dan penjaminan mutu riset secara menyeluruh. Dalam rangka penjaminan mutu riset dapat terlaksana maka dilakukan penyusunan Standard Mutu Riset UGM yang mengacu pada Standard Mutu Akademik yang menjadi pedoman yang harus dipatuhi oleh setiap sivitas akademika UGM dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Tujuan dari penjaminan mutu riset adalah untuk menjaga agar riset yang dilakukan oleh dosen atau peneliti UGM baik riset dasar maupun terapan dengan sumber dana UGM atau luar UGM tetap sesuai dengan standard mutunya, penjaminan mutu yang dilakukan meliputi penjaminan mutu pada tenaga peneliti, pelaksanaan riset, hasil riset dan penggunaan dana risetnya.
93
Dokumen penjaminan mutu yang diacu meliputi arah dan kebijakan riset, manual mutu penelitian, manual prosedur riset, instruksi kerja riset dan catatan mutu. Terlaksananya penilaian dan konsolidasi pusat-pusat penelitian di UGM untuk lebih meningkatkan relevansi, sustainability, dan efisiensi. Produktivitas Penelitian Data kegiatan penelitian pada tahun 2002-2006 adalah sebagai berikut: Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Rata-rata
Jumlah Judul 417 615 571 549 126 456
Dana 23.974.192.772 37.729.168.915 28.680.773.837 30.189.532.823 14.029.453.872 26.920.624.444
Sumber: Intranet Lembaga Penelitian
Produktivitas Penelitian Fakultas Penelitian fakultas yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2002-2005 adalah sebanyak 1.815 judul penelitian dengan jumlah dana sebesar Rp.59, 0 milyar, fakultas yang mengelola dana penelitian terbanyak adalah Fakultas Kedokteran sebanyak Rp.20,5 milyar, Fakultas Geografi sebesar Rp.10,7 milyar dan Fakultas Peternakan sebesar Rp.4,1 milyar Produktivitas Penelitian Pusat Studi. Penelitian pusat studi yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2002-2005 adalah sebanyak 337 judul penelitian dengan jumlah dana sebesar Rp.61,6 milyar, Pusat Studi yang mengelola dana penelitian terbanyak adalah Pusat Studi Transportasi dan Logistik sebanyak Rp.18,5 milyar (53 judul), Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Publik sebesar Rp.18,0 milyar (49 judul) dan Pusat Studi Perencanaan dan Pembangunan Regional sebesar Rp.8,8 milyar (33 judul) Evaluasi Kinerja Pusat Studi Pelaksanaan evaluasi kinerja pusat studi dilakukan pada bulan September 2006 sampai dengan 10 Desember 2006 dengan tujuan untuk evaluasi diri guna memantau , mengukur kinerja Pusat Studi. Kriteria penilaian dilakukan atas visi,misi, tujuan dan bidang keahlian, kelengkapan tata kelola organisasi, sarana dan prasarana, perencanaan dan pengelolaan program, kinerja kegiatan, publikasi, dokumentasi dan perolehan HKI serta kinerja keuangan Rerata skor yang digunakan adalah terendah 20 dan tertinggi 100, dari hasil evaluasi terhadap 27 Pusat Studi, sebanyak 23 pusat studi memiliki rerata skor terendah 65,70 dan tertinggi 90,82 hal ini menunjukkan bahwa kinerja pusat studi menunjukkan kualitas yang cukup baik hingga sangat baik.
94
Pemanfaatan hasil riset dan publikasi. Workshop Scientific Writing Jurnal Internasional. Dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan menulis pada publikasi internasional telah dilaksanakan Workshop ScientificWriting Jurnal Internasional yang bertujuan untuk membekali staf pengajar dan peneliti UGM tentang strategi dan teknik penulisan pada jurnal internasional, pelaksanaan workshop ini dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali dengan hasil sebagai berikut: Waktu Pelaksanaan
Peserta Ter seleksi 44 orang 33 orang 37 orang 65 orang
21-24 Juni 2005 6-9 Sept 2005 27-30 Sept 2005 19-22 Sept 2006
Peserta lulus 44 orang 33 orang 27 orang 55 orang
Jumlah manuskrip awal 44 manuskrip 33 manuskrip 32 manuskrip 5 manuskrip
Terkirim di jurnal Internasional 32 manuskrip 16 manuskrip 15 manuskrip 3 manuskrip
Sumber:Buku Riste UGM (hal 33)
Pemberian Penghargaan UGM memberikan penghargaan penelitian kepada dosen yang berkarya dalam empat kategori, yaitu Paten/Layak Paten, Publikasi Internasional, Penelitian Kolaboratif Penelitian Pengabdian dan Proposal Penelitian Inovatif Potensi Paten. Untuk meningkatkan atmosfer ilmiah dilakukan antara lain dengan pemberian insentif pembiayaan dan hibah. Tahun 2005 1. UGM memberikan insentif pembiayaan bagi penyelenggara 7 seminar nasional dan 4 seminar internasional. 2. LPPM telah melaksanakan pemantauan proses seleksi artikel publikasi di jurnal internasional yang melibatkan Komisi Pertimbangan Penelitian. 3. Untuk tahun 2005 disediakan insentif bagi 60 penulis, hibah kepada 30 dosen muda, dan insentif bagi 46 penelitian kerja sama dalam dan luar negeri. Penghargaan Penelitian dan Pengabdian UGM tahun 2006 diberikan kepada: No. Kategori 1. Publikasi Jurnal Internasional 2.
Paten/Layak Paten
3.
Penelitian Kolaboratif
Judul Penelitian The Structure of Co2+ in Liquid Ammonia: Monte Carlo Simmulation Including Three-Body Correction Sistem Pirau Katup Celas Semilunmar untuk Terapi Pasien Hidrosephalus The Need and Availibility of Micro Finance Serve for Micro Enterprise Bringing Multi-Level Good Proctices into Local Contex (Case
Unit Kerja Fakultas MIPA
Nama Dr. Harno Dwi Pranowo, M.Si.
Fakultas Kedokteran
Dr. dr. P. Sudiharto, Sp.BS.
Fakultas Ekonomi
Dr. Bagus Santoso, M.Sos.Sc.
95
4.
Penelitian Pengabdian
5.
Penelitian Inovetif Potensi Paten
6.
Dosen Pembimbing Lapangan Berprestasi
Study: Indonesia, Malaysia, Mexico, Thailand, and The Philipine) Pembangunan Rumah Transisi untuk Korban Bencana Gempa Lapis Tipis Nanosol SilikaKitosan dan Silika-Tio2 untuk Pembuatan Tekstil Multifungsi
Fakultas Teknik Fakultas MIPA
Fakultas Kedokteran Hewan
Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D. Dr. Indriana Kartini
Drs. Moeljadi, MS.
Sumber:LPPM
Networking dan Pendanaan Riset Kerjasama Guna untuk menggairahkan iklim penelitian di UGM, LPPM melakukan, memperluas dan menggalang kerjasama dengan semua pihak, dengan tujuan untuk memperbesar dana penelitian dan memperkenalkan potensi riset yang ada di UGM kepada pihak luar. Pendekatan yang dilakukan di antaranya dengan European Union, World Bank, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi. Pengembangan model kerjasama universitas, industri dan komunitas. Sejak tahun 2006 di UGM telah dibentuk Hi-Link Project dengan sponsor dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi dan Japan International Cooperation Agencies, tim proyek terdiri staf manajemen LPPM UGM dan tenaga ahli Jepang dari Kyushu University dan IC Net Ltd dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerjasama antara perguruan tinggi, industri dan komunitas guna mencapai kemandirian industri di daerah dan nasional. Periode pelaksanaan proyek adalah sejak juli 2006 sampai dengan Maret 2009. Hi-Link Project dalam tahun 2006 telah mensponsori penyelenggaraan UGM Research Week dengan materi kegiatan sebagai berikut: • • • •
• •
27 November 2006: Open Lecture, tempat di Balai Senat UGM. 28 November 2006: Seminar Hasil Penelitian, tempat di Ruang Sidang LPPM UGM. 29 Nov - 1 Des 2006: Lokakarya dan Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian Multidisipliner/Interdisipliner, tempat Ruang Sidang LPPM UGM 27 Nov - 1 Des 2006: Open Campus, tempat Grha Sabha Pramana lantai I: Pameran Hasil Penelitian, Pameran UMKM, Pameran Kegiatan KKN Tematik, Temu Mitra dan Konsultasi Kerjasama, Pameran Program Pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana. Ttgl 27-28 Nop. 2006 untuk Tamu Undangan. Tgl 29 Nov-1 Des 2006, untuk umum, pelajar, mahasiswa. 1 Des 2006 Peluncuran Buku Riset di UGM, tempat Grha Sabha Pramana 18 Des 2006 Penghargaan kepada Dosen dan Peneliti Terbaik dalam 6 katagori tahun 2006, tempat Balairung Gedung Pusat UGM
96
Terselenggaranya penerapan standar mutu penelitian berbasis good laboratory practice, sistem manajemen mutu, dan mekanisme akreditasi kompetensi laboratorium Kinerja Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu. Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) yang merupakan penggabungan dari 5 (lima) laboratorium memiliki layanan berupa layanan penelitian, layanan pengujian, layanan training dan magang serta layanan pelacakan paten dan pendampingan penulisan paten. Dalam tahun 2005 telah dilakukan pelayanan penelitian yang terdiri pelayanan penelitian hayati sejumlah 170 judul, pra klinik 120 judul, pelayanan pengujian sebanyak 6.859 parameter, melakukan persiapan akreditasi laboratorium. LPPT di samping melayani maupun memfasilitasi riset di lingkungan UGM, juga melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam bidang pendidikan, riset maupun pengujian, jumlah kerjasama yang telah terjalin meliputi10 (sepuluh) jenis kerjasama . Pengabdian Kepada Masyarakat Terlaksananya reorientasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai wahana untuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi Kuliah Kerja Nyata adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Tema KKN tahun 2006 adalah : • Pemberdayaan masyarakat melalui usaha kecil dan menengah yang terintegrasi di Jogoboyo dan Karanganyar Purworejo, • Pemberdayaan petani coklat di Banjarharjo Kalibawang, melalui peningkatan produksi, kualitas biji kering dan diversifikasi produk. • Pemberdayaan masyarakat melalui sistem pengolahan limbah kelapa terpadu di Kranggan, Galur Kulon Progo berdasarkan potensi lokal • Pengembangan kesejahteraan masyarakat di Bandungan dan Bengking, Jatinom Klaten dengan diversifiaksi produk-produk pertanian • Pemberdayaan potensi lokal melalui pengembangan UKMmesin tenun tangan dalam menghadapi pasar bebas. • Pengembangan Sumber Daya Alam pantai Wedi Ombo, Gunung Kidul • Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan pemberantasan buta aksara. • Kuliah Kerja Nyata Peduli Gempa, sebagai respon terhadap gempa bumi DIY dengan membentuk 4 posko, pelaksanaan kegiatan di lapangan dengan menerjunkan 2.191 mahasiswa dan 82 dosen pembimbing lapangan pada tanggal 5 Juni s.d 19 Juli 2006, 284 mahasiswa dan 10 dosen pembimbing lapangan pada tanggal 19 Juli s.d 14 September 2006 di samping itu juga diterjunkan 20 mahasiswa dari Hanseo University Korea elatan dan 30 mahasiswa dari Jepang.
97
Terselenggaranya program kemitraan dan pembinaan untuk pemberdayaan masyarakat UKM Kerjasama dengan sektor swasta, pemerintah daerah dan masyarakat. Kegiatan penerapan IPTEKS dalam tahun 2006 adalah: • • • • •
• • •
•
PT. Pertamina EP, Studi Pemilihan Teknologi Blok Matindo PT. Caltex Pacific Indonesia, Study and Engineering Include Aerial Survey of Bekasap-OUI Drainage System Pemerintah Daerah Tulang Bawang Lampung , Pengembangan Rencana tata Ruang Wilayah. Departemen Pertanian, Pengembangan Model Pemasaran Hortikultura Terpadu di STA Jetis fan Pengembangan Model Pemasaran Bunga di Jakarta BPOM, Pengembangan Daun Kepel sebagai penurun kadar asam urat darah, pengembangan buah mahkota dewa sebagai fitofarmaka pelindung hati dan pengembangan akar tanaman senggugu sebagai obat tradisional untuk sesak napas. PT. LPPSLH, Pekerjaan District Management Consultant untuk pendampingan proses recovery korban gempa di DIY LIPI, Pengembangan UKM Tortila Chip Protepa Yogayakarta Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DIKTI, Pembuatan Mesin Penyaring Sentrifus untuk meningkatkan effisiensi produksi dan kualitas industri tahu di Kecamatan Srandakan, penanganan limbah industri tahu dan pengembangan sistem koagulasi filtrasi untuk mengolah air sumur yang tercemar di kecamatan Srandakan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, Sistem Perbibitan Nasinal, Kebjakan Pemasukan dan Pengeluaran Ternak.
2.8
Peningkatan pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan (Program 2.13 Diknas)
2.8.1
Pengembangan Unit Pembelajaran di Perguruan Tinggi (Kegiatan 2.13.1 Diknas)
Inherent (Indonesian Higher Education Network) Hibah yang diperoleh UGM pertengahan 2006 adalah Program Inherent (Indonesian Higher Education Network) (Jaringan Pendidikan Tinggi Indonesia) K-I dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional . Inherent adalah jaringan komputer antar universitas yang dibangun oleh Dikti. K-l adalah kode untuk hibah bagi perguruan-perguruan tinggi yang dinilai memiliki sumber-sumber informasi pendidikan dan penelitian yang siap untuk dapat dimanfaatkan perguruan tinggi lain. Melalui Program Inherent, UGM akan memperluas layanan penelitian dan pembelajarannya pada lingkungan di luar kampus di Yogyakarta. Jaringan ini akan menghubungkan 31 perguruan tinggi yang pada umumnya berada di ibukota provinsi.
98
2.8.2
Pengembangan sistem, metode, dan materi menggunakan ICT ( Kegiatan 2.13.2 Diknas)
pembelajaran
dengan
Pengembangan sistem, metode, dan materi pembelajaran dengan menggunakan ICT telah Kode dan Uraian Sasaran UGM 010 Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pembelajaran
064 Terselenggaranya kelompok-kelompok yang mengembangkan Sistem Informasi UGM yang sekaligus mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT
Sasaran Kuantitatif 50% program studi memiliki minimal 40% matakuliah pada setiap program studi telah mendayaguna kan pemanfaa-tan teknologi informasi
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Jumlah matakuliah 40% 28% Belum yang mendaya tercapai gunakan peman faatan TIK dalam % untuk setiap program studi,
50% program studi memiliki minimal 40% mahasiswa aktif menggunakan akses teknologi informasi dan komunikasi
Jumlah mahasiswa yang aktif menggunakan akses TIK dalam %
Terselenggaranya 5 kelompok bidang penelitian yang mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT
Jumlah kelompok bidang penelitian yang mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT
50%
100%
tercapai
3
4
tercapai
Pada tahun 2004 dimulai adanya perubahan paradigma pembelajaran dari teachercentered learning menjadi student-centered learning. Pergeseran ini memerlukan perubahan mindset dan perilaku dari star pengajar dan mahasiswa. Untuk memulai pendekatan baru ini dilakukan sosialisasi secara sistematik dan didukung dengan sistem teknologi informasi dan komunikasi. Sebuah sistem kuliah online disediakan untuk menjembatani dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran di luar jam kuliah. Software eLisa (eLeaming System for Academic Community) telah disosialisasikan. Selain itu, telah dikembangkan situs Center for Monitoring and Learning Development (CMLD) yang dapat diakses untuk menambah pemahaman proses pembelajaran. E-Lisa (E-Learning System For Academic Communities) E-Lisa merupakan suatu sistem e-learning (belajar jarak jauh) atau lebih tepatnya sistem e-course (kuliah jarak jauh) untuk civitas academica Universitas Gadjah Mada. Sistem ini ditujukan untuk menjembatani dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di luar jam kuliah.
99
Perkembangan pemanfaatan e-Lisa dapat dilihat berdasarkan jumlah fakultas/program studi matakuliah yang telah diakses pada website E-lisa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Fakultas Biologi Farmasi Ekonomi Filsafat Geografi Hukum Ilmu Budaya Ilmu Sosial dan Politik Kedokteran Gigi Kedokteran Hewan Kedokteran Kehutanan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Pertanian Peternakan Psikologi Teknik Teknologi Pertanian Jumlah
Jumlah Mata Kuliah 23 20 10 33 28 61 55 36 17 42 26 53 48 80 44 44 72 30 722
Sumber:ICT UGM (ELISA)
Berdasarkan hal tersebut di atas menunjukkan tingkat penggunaan e-Lisa telah cukup tinggi. PROGRESS ELISA (E-LEARNING SYSTEM FOR ACADEMIC COMMUNITIES) TAHUN 2005 Jumlah Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Dosen Komunitas 130 100 270 250 378 290 398 297 406 328 417 338 450 353 455 358 457 370 461 400 466 418 598 497
Hit 40.000 60.000 75.729 84.531 93.263 100.440 100.625 117.221 149.247 183.056 220.058 315.707
Forum Message 18 56 172 509 758 891 947 955 970 1.079 1.248 1.433
User 5.417 6.793 7.341 8.559
Sumber:ICT UGM (ELISA)
100
Terselenggaranya kelompok-kelompok yang mengembangkan Sistem Informasi UGM yang sekaligus mendukung pengembangan Standar Nasional Sistem ICT Kelompok pengembangan ICT yang berstandar nasional antara lain pada Fakultas Geografi yang mengembangkan Sistem Informasi Geografi maupun kelompok-kelompok pengembangan sistem informasi lainnya.
3. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik (Pilar 3 Diknas) Dijiwai oleh Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999, Kebijakan Nasional Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang dirumuskan dalam Higher Education Longterm Strategy (HELTS) 2003-2010, yang menyorot tiga isu strategis, yaitu daya saing bangsa, otonomi dan desentralisasi, serta kesehatan organisasi. Dengan statusnya sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN), UGM melakukan transformasi dalam program dan manajemen, dengan mengacu pada PP Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan Universitas Gadjah Mada sebagai PT BHMN, cita-cita HELTS, dengan tetap berpegang teguh pada jatidiri UGM, untuk mengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang di kalangan sivitas akademika. Ketentuan PP Nomor 153 Tahun 2000, pola kepemimpinan universitas yang semula berpusat pada Rektor diubah menjadi kepemimpinan kolektif dengan keberadaan Majelis Wali Amanat dan Senat Akademik, dan Majelis Guru Besar dan Dewan Audit dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dalam kurun waktu 2002 hingga 2006. keberadaan organ-organ universitas tersebut telah semakin meningkatkan akuntabilitas kebijakan universitas. MWA telah mengeluarkan kebijakan umum di bidang non-akademik, SA telah menyusun kebijakan umum di bidang akademik, dan Pimpinan Universitas telah mengembangkan Rencana Strategis (Renstra) universitas yang kemudian dipertajam ke dalam Rencana Operasional (Renop) dan dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT). Proses perencanaan dijaIankan secara partisipatif yang menggabungkan pendekatan top-down dan buttom-up, sehingga nilai kerakyatan yang erat dengan demokrasi dan partisipasi dapat semakin teraktualisasi dalam praksis manajemen universitas. Transparansi dan Akuntabilitas. Untuk memenuhi standar kelayakan transparansi dan akuntabilitas, setiap tahun atas pengelolaan akuntansi keuangan di UGM telah diaudit oleh auditor eksternal Badan Pemeriksa Kuangan. Sedangkan pada tatanan internal, setiap unit kerja di 1ingkungan UGM diaudit oleh Satuan Audit Internal (SAI).
101
3.1
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Aparat Dalam Perencanaan dan Penganggaran (Program 3.3 Diknas)
Proses Penganggaran Pelaksanaan otonomi secara penuh sangat ditentukan oleh bagaimana semua unit melaksanakan bottom up participatory budgeting process. Artinya, setiap fakultas dan lembaga harus menyusun rencana kegiatan dan anggaran untuk kemudian dikonsolidasikan menjadi RKAT Universitas. Perencanaan yang baik akan menghasilkan rencana yang kemudian digunakan sebagai alat pengendalian pelaksanaan program. Perubahan yang paling mendasar adalah timbulnya kesadaran pada semua unit bahwa setiap kegiatan yang tercantum dalam RKAT harus didasarkan pada Rencana Strategis dan Rencana Operasional yang telah disepakati bersama atau dengan kata lain sejak tahun 2005 penyusunan anggaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan anggaran berbasis kinerja (performance based budgeting system) dimana setiap rencana kegiatan merupakan bagian yang integral atas implementasi sasaran dan indikator kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Operasional. Hasil-hasil peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat dalam perencanaan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut : 3.1.1
Penataan pengelolaan anggaran sesuai sistem akuntansi pemerintah (Kegiatan 3.3.2 Diknas)
Kode dan Uraian Sasaran UGM 061 Terselenggaranya sistem akuntansi dan manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel pada setiap unit.
Sasaran Kuantitatif 100% unit di lingkungan UGM menyelenggarakan sistem akuntansi dan manajemen keuangan secara online, 110 Terselenggaranya Tercapainya Dana Dana Abadi UGM Abadi UGM sejumlah sebesar Rp. 50 milyar 50 milyar rupiah pada 2007 dengan melibatkan para alumni dan KAGAMA.
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Jumlah unit, dalam 75% 65% Tercapai %, yang telah menyelenggarakan sistem akuntansi dan manajemen keuangan secara online. Jumlah Dana Abadi Rp 20 Rp 16,6 tercapai UGM Milyar Milyar
Pengembangan sistem informasi yang mendorong akuntabilitas keuangan dan manajemen di UGM telah dilaksanakan sejak tahun 2003 yang meliputi : •
Sistem Informasi Akuntansi (SIMAKUN) UGM yang merupakan sistem informasi yang dikembangkan untuk mencatat transaksi akuntansi di UGM yang akan menghasilkan Laporan Keuangan UGM
102
• •
Sistem Informasi Manajemen Anggaran UGM (SIMAGAMA) yang merupakan aplikasi penganggaran dan pengelolaan Dana Masyarakat yang telah menggunakan pendekatan anggaran berbasis kinerja. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Kinerja (SIMABEKA) UGM yang merupakan aplikasi perencanaan kinerja dan perencanaan anggaran berbasis kinerja.
Prinsip SADA atau Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik yang diterapkan telah membuahkan hasil yang menggembirakan. Dalam rangka akuntabilitas clan transparansi, pada tahun 2005 mulai diimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi (SIMAKUN) dan Sistem Informasi Manajemen dan Anggaran (SIMAGAMA) secara on line untuk unit-unit kerja Kantor Pusat, Fakultas, Magister dan Pusat Stucli, yang dilakukan paralel dengan pencatatan dan pelaporan keuangan manual. Pada tahun 2006 ini pengelolaan keuangan sudah sepenuhnya menggunakan SIMAKUN dan SIMAGAMA. Sistem informasi manajemen berbasis kinerja dalam tahun 2006 telah digunakan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan untuk tahun rencana 2007. Pengelolaan Dana Abadi. Pemupukan dana abadi diharapkan diperoleh dari sumber-sumber alumni (KAGAMA) maupun diperoleh dari dana-dana hibah, donasi, dan dana lain yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang dari hasilnya akan digunakan untuk pemberian beasiswa maupun pengembangan universitas. Dalam rangka menyediakan beasiswa bagi para sivitas UGM, bidang kerja sama telah berpartisipasi secara aktif dengan mencari sponsor baik pihak luar maupun dalam negeri. Pada tahun 2005 UGM memberikan beasiswa kepada 4 dosen untuk menempuh program Master di bidang Sosial dan Humaniora dari dana abadi Tokyo Foundation yang dikelola UGM yang sampai tahun 2005 ini telah berkembang menjadi kurang lebih US$1,02 juta . Sampai dengan tahun 2006 dana abadi yang diperoleh dan dikelola telah menjadi sebesar 16,5 M. Di samping peran Universitas dalam pemupukan dan pengelolaan dana abadi maka sejak tahun 2006, bahwa fakultas didorong untuk dapat pula melakukan pemupukan dan pengelolaan dana abadi yang akan digunakan untuk pemberian beasiswa maupun pengembangan fakultas. 3.2
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Managerial Aparat (Program 3.4 Diknas)
3.2.1
Peningkatan dan pengembangan kapasitas para pengelola pendidikan pada tingkat pusat dalam rangka menfasilitasi PT ( Kegiatan 3.4.1 Diknas)
Kode dan Uraian Sasaran UGM 080 Diterapkannya sistem evaluasi staf berbasis kinerja dan perbaikan sistem
Sasaran Kuantitatif 80% fakultas telah menjalankan sistem evaluasi unjuk kerja staf akademik dan
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Jumlah, dalam %, 70% 100% tercapai fakultas yang telah menjalankan sistem evaluasi unjuk kerja
103
kesejahteraan yang berbasis kinerja
administrasi serta staf akademik dan sistem penghargaan administrasi serta berbasis kinerja sistem penghargaan berbasis kinerja
081 Terselenggaranya program asuransi kesehatan plus bagi staf senior sebagai apresiasi universitas terhadap pengabdian dan sumbangsih mereka
100% staf akademik dan administrasi senior telah mendapat asuransi kesehatan plus
Jumlah, dalam %, staf akademik dan administrasi senior yang mendapat asuransi kesehatan plus
90%
100%
tercapai
3.3
Penataan Kelembagaan dan Regulasi Pengelolaan Pendidikan (Program 3.6 Diknas)
3.3.1
Peningkatan dan pengembangan kapasitas para pengelola pendidikan pada tingkat pusat dalam rangka menfasilitasi PT untuk meningkatkan pelayanan pendidikan yang efektif, inovatif, efisien, dan akuntabel (Kegiatan 3.6.1 Diknas)
Kode dan Uraian Sasaran UGM 112 Bekembangnya unit-unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber keuangan universitas
Sasaran Kuantitatif Terselenggaranya 6 unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber keuangan universitas.
Indikator 2006 Jumlah unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber keuangan universitas.
113 Meningkatnya penerimaan dari sumber nonpemerintah secara bertahap hingga mencapai 40 persen dari penerimaan total universitas pada 2007
Jumlah penerimaan dari dana masyarakat mencapai lebih dari 80% penerimaan total universitas.
Jumlah unit usaha yang sehat dan mampu menjadi salah satu sumber keuangan universitas.
Target Realisasi Capaian 2006 6 6 tercapai
80%
3.4
Peningkatan Pencitraan Publik (Program 3.7 Diknas)
3.4.1
Peningkatan Pencitraan Publik ( Kegiatan 3.7.1 Diknas)
65%
tercapai
Capaian kinerja atas sasaran strategis di atas adalah sebagai berikut: Kode dan Uraian Sasaran UGM 086 Terciptanya citra UGM sebagai universitas yang menghasilkan ilmu
Sasaran Kuantitatif Terbitnya tersebarnya booklet populer mengenai karya IPTEKS yang
Indikator Target Realisasi Capaian 2006 2006 Berita tentang hasil 4 3 kl/bl tercapai perkembangan ilmu kl/bln pengetahuan, tenknologi dan seni
104
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman, serta memiliki jaringan kerjasama yang luas.
dihasilkan oleh UGM.
051 Terwujudnya UGM sebagai pusat pengembangan dan penerapan nilai-nilai Pancasila
100% program studi S1 menyelenggara kan pembelajaran nilai-nilai Pancasila secara kontekstual
Terbitnya booklet populer mengenai jaringan kerjasama UGM.
muncul di media nasional dan internasional 5 kali per bulan
Jumlah program studi S1, dalam %, yang telah menyelenggarakan pembelajaran nilainilai Pancasila secara kontekstual
100% 100%
Tercapai
Pengembangan dan penerapan nilai-nilai Pancasila Pengembangan dan penerapan nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam sasaran strategis yang menggambarkan cita–cita untuk mewujudkan UGM sbagai pengembangan dan penerapan nilai Pancasila. Manifesto Yogyakarta 27 Agustus 2005, sebagai hasil Sarasehan 60 Tahun Kemerdekaan RI, mengingatkan bahwa penyelamatan masa depan bangsa hams dilakukan bersama oleh seluruh rakyat; dan tanggung jawab terhadap nasib bangsa menjadi kewajiban yang inheren dari kaum intelektual, masyarakat kampus, dan masyarakat yang terpanggil. Dalam komitmennya untuk mendukung kemajuan bangsa, UGM senantiasa berupaya menjaga sikap kritis atas nasib bangsa. Upaya ini ditempuh melalui kajian-kajian, seminar, dan dialog antara lain : • • •
•
Seminar Nasional "Meluruskan Jalan Reformasi" pada tanggal 25 hingga 27 September 2003, "Dialog Kebangsaan: Program Aksi Meluruskan Reformasi", 11 hingga 14 Maret 2004. Seminar nasional "Sumpah Pemuda dan Masa Depan Bangsa" pada 20 Oktober 2005 di Jakarta; dan (Konvensi Kampus III dan Temu Tahunan Ke-9 Forum Rektor Indonesia di UGM tanggal dan 12 Juli 2006 dengan tema "Refleksi Kritis Atas Nasib Bangsa Pasca Amandemen UUD". Simposium Revitalisasi Pancasila tanggal 14 Agustus 2006 di UGM semakin meneguhkan tekad UGM untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang semakin sesuai dengan konteks keindonesiaan.
Komitmen UGM untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur Pancasila ditunjukkan antara lain melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh Majelis Guru Besar, Fakultas dan Sekolah Pascasarjana, serta pusat-pusat studi khususnya Pusat Studi Pancasila dan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan. Dengan memperhatikan komitmen tersebut di atas, maka pada muatan bahan ajar mengenai nilai-nilai Pancasila umumnya telah diterapkan pada program studi S1
105
3.5
Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Pengelola Pendidikan (Program 3.8 Diknas)
3.5.1
Peningkatan kualitas pengelola pendidikan di tingkat perguruan tinggi melalui berbagai bentuk dan model pendidikan dan pelatihan. ( Kegiatan 3.8.1 Diknas)
Kode dan Uraian Sasaran UGM 072 Tersedianya dosen dan karyawan yang profesional dan bermutu, regenerasi yang berkesinambungan, serta reward and punishment system yang memotivasi kinerja
Sasaran Kuantitatif 100% dosen adalah SDM profesional dan diperlakukan secara profesional
Indikator 2006 Jumlah dosen, dalam %, yang memenuhi syarat profesional.
Target Realisasi Capaian 2006 40% 100% tercapai
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan dan kualitas teknis pengelola/karyawan meliputi kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat SDM maupun pendidikan dan pelatihan kedinasan dan pelatihan lainnya yang dilakukan oleh pihak luar UGM. Pelatihan yang diselenggarakan oleh UGM antara lain: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Ujian Sertifikasi Barang dan Jasa Pemerintah Bimbingan Ujian Dinas Tk. I Outbond Pegawai- Direktorat Keuangan Outbond Pegawai- Fakultas Teknologi Pertanian Outbond Manajemen Training - Pelaksana Akademik dan Kemahasiswaan Outbond Manajemen Training – Pelaksana Keuangan Outbond Manajemen Training – Pengurus barang Ujian Penyesuaian Pangkat Pelatihan SKKK Pelatihan SIMPEG dan Keterampilan menghitung angka kredit dosen Pelayanan Prima bagi Staf Kesekretariatan
Peserta 213 56 59 112 30 30 30 21 60 30 25
Sumber:Direktorat SDM
Pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga di luar UGM No 1
Kegiatan Diklatpim III
Peserta 4
106
No 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kegiatan Diklatpim IV Diklat Penanggulangan Narkoba Diklat Bendahara Diklat Analisis Kepegawaian Bidang Keahlian Diklat Prajabatan Golongan III Diklat Prajabatan Golongan II Pelatihan Training of Trainer Pelatihan Pengelola Kepegawaian Pelatihan Keterampilan Purnakaryawan Pemantapan Teknis Audit Energi Penyuluhan Aplikasi Pengolahan Data Barang Milik Negara Ujian Nasional Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Peserta 1 6 38 5 15 4 2 2 2 1 5 11
Sumber:Direktorat SDM
3.6
Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi (Program 3.13 Diknas)
Dukungan Jaringan Sistem Informasi Dukungan jaringan sistem informasi di UGM didukung dengan fasilitas jaringan fiber optik yang telah dioperasikan di lingkungan UGM. Disamping itu telah dilakukan perluasan akses layanan teknologi informasi dan komunikasi secara memadai. Tahun 2003 UGM meningkatkan akses Internet hingga 10 Mbps. Tahun 2004, kita memasang 18 hotspot untuk akses Internet nirkabel (WiFi). Tahun 2005, kita memperbesar bandwith gateway Internet hingga 16 Mbps dan memperbanyak WiFi access point hingga mencapai 40 unit. Sementara tahun 2006 ini, bandwith tersebut sudah meningkat menjadi 28 Mbps. 3.6.1
Pengembangan Aplikasi SIM secara Terintegrasi. ( Kegiatan 3.13.1 Diknas)
Dengan adanya dukungan jaringan sistem informasi di atas diharapkan pengintegrasian seluruh sistem informasi yang dikembangkan di UGM dapat dilakukan. Hasil-hasil pengembangan Sistem Informasi Manajemen di UGM dicapai melalui sasaran strategis Sistem Akuntansi UGM (SISKUNGAMA) dan Sistem Informasi Kepegawaian UGM (SIMPEGAMA), Sistem Informasi Akademik UGM (SIAGAMA) dan Sistem Informasi Gedung dan Ruang (SIMGERU) Sistem Informasi Alumni UGM (SILUGAMA) dan Kemahasiswaan (SIMAWA) Kode dan Uraian Sasaran UGM 066 Sistem Akuntansi UGM (SISKUNGAMA)& Sistem Informasi Kepegawaian UGM (SIMPEGAMA);
Sasaran Kuantitatif 100% unit menggunakan sistem software akuntansi
Indikator 2006 Jumlah unit, dalam %, yang menggunakan sistem software akuntansi
100% unit Jumlah unit, dalam menggunakan %, yang sistem kepegawaian menggunakan
Target Realisasi Capaian 2006 100% 85% tercapai
100%
75%
tercapai
107
terpadu 067 Sistem Informasi 100% unit menggu Akademik UGM nakan sistem (SIAGAMA) & Sistem software SIA Informasi Gedung dan Ruang (SIMGERU); 100 % unit menggunakan informasi gedung serta ruang terpadu
068 Sistem Informasi Alumni UGM (SILUGAMA) dan Kemahasiswaan (SIMAWA)
100% unit menggunakan sistem software alumni dan kemahasiswaan terpadu
sistem kepegawaian terpadu Jumlah unit, dalam 100% %, yang menggunakan sistem software SIA
100%
tercapai
Jumlah unit, dalam % yang menggunakan sistem informasi gedung serta ruang terpadu
100%
0%
belum tercapai
Jumlah unit, dalam %, yang menggunakan sistem software alumni dan kemahasiswaan terpadu
100%
65%
belum tercapai
Akuntabilitas Keuangan Dalam tahun anggaran 2006 untuk melaksanakan program/ kegiatannya Universitas Gadjah Mada anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut: Uraian Dana Pemerintah Penyelenggaraan Kegiatan dan Usaha Perguruan Tinggi Administrasi Umum Jumlah Dana Pemerintah Dana Masyarakat 1. Peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana dan pascasarjana 2. Peningkatan kualitas dan relevansi penelitian dan pelayanan masyarakat 3. Penumbuhan budaya masyarakat Pancasila 4. Pengembangan pengelolaan universitas yang efisien dan produktif 5. Penyediaan sarana prasarana yang mendukung mutu universitas
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
% tase
63.521.637.000
51.886.551.000
81,68%
136.430.007.000 199.951.644.000
121.017.019.000 172.903.570.000
88,70% 86,47%
85.333.048.893
87.704.618.219
102,78%
18.724.468.282
14.487.760.395
77,37%
1.411.441.928
330.014.832
23,38%
137.202.651.516
108.555.637.513
79,12%
37.935.777.825
34.925.318.905
92,06%
108
Uraian 6. Pengembangan kemandirian organisasi dan jaringan kerja sama Jumlah Dana Masyarakat Jumlah Seluruhnya
Anggaran (Rp) 15.664.473.287
Realisasi (Rp) 8.886.064.061
% tase 56,73%
296.271.861.731
254.889.413.925
86,03%
496.223.505.731
427.792.983.925
86,21%
Sumber:Direktorat Keuangan (Tim Pengembangan Akuntansi UGM- SIMAGAMA)
Penyerapan Dana Pemerintah sebesar 86,47% dan Dana Masyarakat sebesar 86,03% atau seluruhnya sebesar 86,21% menunjukkan daya serap anggaran yang cukup tinggi. Realisasi keuangan anggaran pemerintah belum seluruhnya dilaksanakan sesuai rencana terutama adalah: • Pengadaan buku-buku lainnya yang hanya terserap sebesar 49.87% • Pelaksanaan pemetaan, master plan, studi kelayakan dan penatagunaan tanah yang hanya tercapai 29,84% Pada kegiatan lainnya umumnya telah mencapai target yang diharapkan. Realisasi Keuangan anggaran Dana Masyarakat telah mencapai 86,03%, jumlah ini adalah cukup tinggi mengingat beberapa kegiatan tertunda pelaksanaannya atau dibatalkan antara lain karena terjadinya bencana Gempa Bumi Yogyakarta pada bulan Mei 2006 yang turut mempengaruhi aktivitas operasional.
109
4. Penutup Secara garis besar tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan visi dan misi Universitas Gadjah Mada UGM pada Tahun Anggaran 2006 ini dapat dikatakan sangat berhasil. Keberhasilan ini tidak terlepas dari perencanaan yang matang sebelum dilakukan penetapan baik tujuan, sasaran, program maupun kegiatan yang didukung dengan kebijakan yang tepat dan sumberdaya yang ada. Namun juga masih ada beberapa kegiatan yang belum dapat dikatakan berhasil karena dalam proses pelaksanaannya terbentur pada kendala penetapan target yang sulit diprediksi, waktu pelaksanaan yang tidak tepat sehingga ada kegiatan yang belum terlaksana, serta kurangnya koordinasi antara pihak terkait. Keberhasilan dari kegiatan yang telah ditetapkan perlu dipertahankan dan disempurnakan di masa yang akan datang, sementara kegiatan-kegiatan yang belum berhasil perlu pendekatan pemecahan secara khusus disamping pembenahan manajemen yang lebih baik.
110