L A K I P B B P O P T 2 0 1 4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan
BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun 2014 disusun sebagai salah satu pertanggungjawaban atas pelaksanaan visi, misi, tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Permentan Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT. Laporan ini disusun setiap tahun sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini mengacu pada keluaran dan hasil kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan
Organisme
Pengganggu
Tumbuhan
Tahun
2014
sesuai
dengan
Penetapan Kinerja (PK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Rencana Stratejik (Renstra) BBPOPT Tahun 2010 – 2014. Tujuan disusunnya ini adalah sebagai sarana
pengendalian
dan
penilaian
kinerja
dalam
rangka
mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean government.
Disamping itu LAKIP digunakan sebagai umpan balik dalam
perencanaan pelaksanaan kegiatan periode tahun berikutnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan LAKIP BBOPT Tahun 2014 masih banyak kekurangan serta memerlukan penyempurnaan, oleh karena itu masukan yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya LAKIP BBPOPT Tahun 2014. Jatisari, Januari 2015 Kepala Balai,
Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, M.M. NIP 195605021982021001 BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan pertanggungjawaban instansi dalam melaksanakan tugas dan fungsi seperti diamanatkan dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Pencapaian
kinerja
sebagaiman
tetuang
dalam
LAKIP
diharapkan
dapat
meningkatkan kepercayaan publik dan mewujudkan pemerintah yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean government). Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan sesuai dengan tugas dan fungsinya mempunyai peran strategis pengawalan produksi dari gangguan serangan OPT. Dalam visi, misi, tujuan dan sasaran BBPOPT secara sistematis telah disusun Renstra BBPOPT Tahun 2010-2014, yang selanjutnya secara rinci dituangkan dalam RKT. Dalam upaya pencapaian visi dan misi BBPOPT, pada Tahun 2014 menetapkan sasaran kinerja yang dituangkan dalam PK dengan tiga indikator kinerja sebagai berikut 1) Jumlah teknologi P3OPT dengan target 8 model; 2)
Jumlah informasi
peramalan serangan OPT dengan target 54 informasi; dan 3) Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P3OPT dengan target 28 provinsi. Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2014 memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 103,66%
atau “Sangat
Berhasil” menurut kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja, dengan rincian sebagai berikut. a. Capaian jumlah teknologi P3OPT yang dikembangkan pada Tahun 2014 dapat terlaksana 100% dari target 8 model. b. Capaian jumlah informasi ramalan serangan OPT yang telah disebarkan selama Tahun 2014 terealisasi 58 informasi atau 107,41% dari target 54 informasi, yang BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
ii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
diukur berdasarkan jumlah jenis OPT, komoditi dan frekuensi musim tanam dalam setahun. c.
Capaian kegiatan utama ini 103,57% atau 29 provinsi dari target 28 provinsi. Pengukuran indikator kegiatan ini berdasarkan penilaian jumlah provinsi yang telah menerapkan teknologi P3OPT hasil pengembangan yang dilaksanakan BBPOPT.
Capaian kinerja Tahun 2014 lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2013 yang mencapai 101,39%. Tingginya capaian Tahun 2014 dipengaruhi oleh tingginya capaian penyebaran informasi peramalan serangan OPT yang memperoleh nilai 107,41%. Capaian kinerja BBPOPT berdasarkan indikator kegiatan utama selama periode Renstra 2010 – 2014 setiap tahun dapat tercapai sesuai target. Capaian kinerja tertinggi terjadi pada Tahun 2012 karena dipengaruhi capaian kinerja pada 2 indikator kinerja kegiatan utama, yaitu diterapkannya teknologi P3OPT dengan capaian 120% dan tersebarnya informasi peramalan serangan OPT dengan capaian 114,29%. Disamping capaian kinerja kegiatan utama, BBPOPT sejak tanggal 10 Februari 2014 telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu dan memperoleh Sertifikat ISO/IEC 9001:2008 berdasarkan Audit PT. Delta Pass Internasional. Pada Tahun 2014 BBPOPT mengelola APBN setelah revisi sebesar Rp. 9.711.943.000,- untuk kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT. Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPT Tahun 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dapat terealisasi Rp. 9.082.621.090,- atau 93,52%.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
iii
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
DAFTAR ISI
iv Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………
i
IKHTISAR EKSKUTIF ………………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..
iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
vi
LAMPIRAN ................................................................................................
vii
BAB I.
BAB II.
BAB III.
PENDAHULUAN …………………………………………………
1
A.
Latar Belakang ………………………………………………
1
B.
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Wewewnang ………….
3
C.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT …………..
4
D.
Sumber Daya Manusia …………………………................
5
E.
Dukungan Anggaran ……………………………………….
6
PERENCANAAN KINERJA ………………..............................
8
A.
Rencana Stratejik 2010-2014 …………………...............
8
B.
Kegiatan BBPOPT …………............................................
10
C.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ..................................
11
D.
Perjanjian Kinerja (PK) …………………………................
12
AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………..
14
A.
Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran ……
14
B.
Capaian Kinerja Organisasi ……………………...............
15
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
BAB IV.
PENUTUP ..............................................................................
33
A.
Simpulan .......................................................................
33
B.
Rekomendasi ................................................................
33
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
v
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
DAFTAR TABEL
vi Halaman
Tabel 1.
Sasaran
Output Kegiatan
Pengembangan
Peramalan
Serangan OPT Tahun 2014 ................................................. Tabel 2.
Capaian
Kinerja
Balai
Besar
Peramalan
Organisme
Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014 .................................. Tabel 3.
15
Capaian kinerja kegiatan utama Balai Besar Peramalan OPT pada Periode Renstra 2010 – 2014 .............................
Tabel 4.
11
25
Realisasi Anggaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT TA. 2014 .....................................................
27
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.
Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT ...............
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014
LAMPIRAN
vii
Halaman Lampiran 1 Penetapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014 ...............................
35
Lampiran 2 Pengembangan metode pengamatan OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014 ....................................................................................
37
Lampiran 3 Pengembangan model peramalan OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014 ...................................................................................
39
Lampiran 4 Pengembangan teknologi pengendalian OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014 ........................................................................
40
Lampiran 5 Realisasi Anggaran dan Fisik Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014 ........................................................................
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan kelanjutan dari RPJMN 2004-2009. Sasaran pembangunan pertanian tahun 2010-2014 meliputi Empat Target Sukses Keberhasilan Kementerian Pertanian yaitu: 1) Mewujudkan pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan; 2) Mewujudkan peningkatan diversifikasi pangan; 3) Mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan eskpor; dan 4) Mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani. Sejalan dengan Empat Target Sukses Keberhasilan Kementerian Pertanian, maka selama tahun 2010-2014, terdapat tiga komoditas yang menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang harus diwujudkan dalam konteks swasembada yaitu padi, jagung dan kedelai untuk mencapai swasembada
berkelanjutan.
Selain
padi
jagung
dan
kedelai,
juga
dikembangkan empat komoditas unggulan nasional lainnya yaitu, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Dalam periode pembangunan 2010-2014, sesuai dengan arahan Presiden tahun 2011 target produksi padi bukan hanya mencapai swasembada berkelanjutan saja, tetapi meningkat menjadi surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapai sasaran pembangunan tersebut,
maka
peningkatan produksi padi harus mencapai rata-rata 3,55% per tahun, jagung 1,96%, dan kedelai 28,53% per tahun. Target pertumbuhan tersebut dengan mempertimbangkan pertumbuhan jumlah penduduk secara nasional rata-rata sebesar 1,49% per tahun, permintaan bahan baku industri dalam negeri, kebutuhan stok nasional dalam rangka stabilitas harga, pemenuhan peluang ekspor, serta pertumbuhan industri hilir dalam negeri yang semakin pesat maka target pertumbuhan tersebut dianggap relevan. Berdasarkan
reviu ulang terhadap sasaran produksi
karena adanya
Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBN 2014 sesuai dengan surat Sekretaris Kabinet SE-7/Seskab/V/2014 BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 2
tanggal 19 Mei 2014, maka pada tahun 2014 ditetapkan sasaran (target) produksi padi 72,340 juta ton GKG, jagung 19,00 juta ton pipilan kering, dan kedelai 1,00 juta ton biji kering. Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran produksi komoditas utama tanaman pangan tersebut, sejalan dengan Rencana Stratejik Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2010-2014, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) sebagai Unit Pelaksana Teknis Pusat mengemban tugas melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Dukungan anggaran Tahun 2014 berdasarkan Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2014 tanggal 5 Desember 2013 dengan pagu anggaran Rp. 10.361.700.000,-. Dalam
perjalanannya,
telah
dilakukan
revisi
anggaran
sebesar
Rp.
579.600.000,-, sehingga menjadi Rp. 9.782.100.000,-, selanjutnya pada November 2014 mengalami revisi kembali menjadi Rp. 9.711.943.000,dengan pengurangan Rp. 70.157.000,-. Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BBPOPT dalam mendukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2010 – 2014 adalah melaksanakan kegiatan utama sebagai Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yaitu: 1. Pengembangan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (P3OPT), 2. Penyebaran informasi peramalan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, dan 3. Penerapan teknologi P3OPT. Semua kegiatan utama tersebut mempunyai tujuan untuk mendukung peningkatan produksi melalui peningkatan perlindungan tanaman dari gangguan OPT.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 3
B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, BBPOPT berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan secara teknis dibina oleh Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan Direktur Perlindungan Hortikultura. Hal tersebut tercantum dalam Permentan Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Dalam kedudukannya BBPOPT mengemban tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan OPT serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya, BBPOPT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; 2. Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; 3. Pelaksanaan
dan
penyusunan
peramalan,
pengamatan,
dan
pengendalian OPT; 4. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan dan pengamatan, pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); 5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT; 6. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); 7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; 8. Pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; 9. Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; 10. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 4
C. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBPOPT Dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, BBPOPT dipimpin oleh seorang Kepala dengan struktur organisasi sebagai berikut (Gambar 1) : 1. Bagian Umum a. Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha b. Subbagian Keuangan c. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan 2. Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi a. Seksi Pelayanan Teknis b. Seksi Informasi dan Dokumentasi 3. Bidang Program dan Evaluasi a. Seksi Program b. Seksi Pemantauan dan Evaluasi 4. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali OPT
KEPALA
BAGIAN UMUM
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN TATA TUSAHA
SUB BAGIAN RUMAH TANGGA DAN PERELNGAKAPAN
BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI
BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI
SEKSI PROGRAM
SUB BAGIAN KEUANGAN
SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
SEKSI PELAYANAN TEKNIS
SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI
Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Besar Peramalan OPT Pelaksanaan tugas pekerjaan sehari-hari telah diatur dalam Permentan Nomor 44/Permentan/OT.140/6/2012 tanggal 19 Juni 2012 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Eselon IV linggkup BBPOPT.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 5
D. Sumber Daya Manusia Pada awal Tahun 2014 sumber daya manusia (SDM) BBPOPT berjumlah 90 pegawai, terdiri dari 11 Pejabat struktural (12,22%), 41 Pejabat Fungsional Umum (45,56%) dan 38 Pejabat Fungsional Khusus POPT (42,22%). Sedangkan proporsi pegawai berdasarkan bagian/bidang adalah Umum 28 pegawai
Bagian
(31,11%); Bidang Program dan Evaluasi 11 pegawai
(12,22%); Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi 13 pegawai (14,44%); dan Kelompok Jabatan Fungsional 38 pegawai (42,22%). Selama kurun waktu 2014 terjadi pengurangan jumlah pegawai sebanyak 2 pegawai dan penambahan sebanyak 1 pegawai, sehingga pada akhir tahun anggaran menjadi 89 orang pegawai. Pengurangan tersebut oleh karena Ridwan Maulana sejak tanggal 28 Maret 2014 diberhentikan secara tidak hormat dan Sri Murtiati, SP sejak tanggal 14 Maret 2014 mutasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, sedangkan penambahan karena adanya mutasi atas nama Mira Sahara, A.Md dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sejak tanggal 22 Oktober 2014. Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) akhir Tahun 2014 komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) BBPOPT dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan Klasifikasi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut : SMP 1 pegawai (1,12%), SLTA 45 pegawai (50,56%), Diploma III 7 pegawai (7,87%), Sarjana 34 pegawai (38,20%), dan Pasca Sarjana 2 pegawai (2,25%). 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Pengelompokkan pegawai berdasarkan pangkat dan golongan sebagai berikut; Golongan IV-C 1 pegawai (1,12%), IV-A 2 pegawai (2,25%), III-D 8 pegawai (8,99%), III-C 8 pegawai (8,99%), III-B 19 pegawai (21,35%), III-A 20 pegawai (22,47%), II-D 11 pegawai (12,36), II-C 10 pegawai (11,24%), II-B 3 pegawai (3,37%), dan II-A 7 pegawai (7,87%).
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 6
3. Jumlah Pegawai BBPOPT berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelamin (jender) sebagai berikut: laki-laki 64 pegawai (71,91%) dan perempuan 25 pegawai (28,09%). Dalam rangka mendorong peningkatan layanan dan kinerja pada Tahun 2014, BBPOPT merekrut 23 orang tenaga kontrak yang sumber pembiayaannya dibebankan pada DIPA-BBPOPT TA 2014, sebagai berikut: a. Tenaga sopir untuk pelayanan Kepala Balai sebanyak 1 orang; b. Tenaga
kerja
kebersihan
untuk
kebersihan
dan
kenyamanan
lingkungan dan fasilitas kantor sebanyak 12 orang, serta ; c. Tenaga Satuan Pengamanan (Satpam) untuk menjaga keamanan, ketertiban lingkungan kantor dan mengamankan Asset Negara sebanyak 6 orang. E. Dukungan Anggaran Dukungan
anggaran
untuk
Peramalan
Serangan
OPT
melaksanakan telah
disahkan
kegiatan oleh
Pengembangan
Menteri
Keuangan
berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2014 Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2014 tanggal 5 Desember 2013 dengan pagu anggaran Rp. 10.361.700.000,-. Dalam perjalanannya telah dilakukan revisi anggaran sebesar Rp. 579.600.000,- karena adanya perintah pemotongan anggaran berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor 1544/KU.100/C1.1/6/2014 tanggal 15 Juni 2014 tentang Pemotongan Anggaran Tahun 2014, sehingga menjadi Rp. 9.782.100.000,-.
Sesuai dengan surat edaran Menteri Keuangan kepada
Kementerian/Lembaga
tentang
Langkah-langkah
stratejis
pelaksanaan
anggaran dengan Nomor Surat S.786/MK.02/2014 tanggal 26 November 2014, dilakukan revisi kembali dengan pengurangan Rp. 70.157.000,sehingga menjadi Rp. 9.711.943.000,- (Sembilan milyar tujuh ratus sebelas juta sembilan ratus empat puluh tiga juta rupiah). Total revisi selama Tahun
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 7
Anggaran 2014 adalah Rp. 649.757.000 atau 6,27% dari pagu awal Rp. 10.361.700.000,Anggaran
tersebut
dikelola
dalam
rangka
pelaksanaan
Kegiatan
Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis belanja: 1. Belanja Pegawai yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan Rp. 6.014.656.000,- (Enam milyar empat belas juta enam ratus lima puluh enam ribu rupiah) atau 61,93% dari total anggaran. 2. Belanja Barang Rp. 3.697.287.000,- (Tiga milyar enam ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) atau 38,07% dari total anggaran. Alokasi anggaran digunakan untuk melaksanakan 12 output kegiatan yaitu: 1) Rancangan Kerja BBPOPT, 2) Data dan Informasi Prakiraan Serangan OPT Pangan, 3) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT, 4) Produk Agens Pengendali Hayati Padat, 5) Produk Agens Pengendali Hayati Cair (isolat), 6) Model Peramalan OPT, 7) Layanan Diseminasi Informasi P3OPT, 8) Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT, 9) Pelatihan P3OPT, 10) Administrasi Pelaksanaan Kegiatan, 11) Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, dan 12) Layanan Perkantoran.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 8
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Stratejik 2010-2014 1. Visi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tantangan lingkungan stratejik yang dihadapi tersebut di atas, BBPOPT mempunyai visi “Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan OPT Tahun 2014”. 2. Misi Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka BBPOPT merumuskan misi sebagai berikut: a. Meningkatkan Pengetahuan dan
Keterampilan Petugas di Bidang
Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT (P3OPT); b. Menciptakan Model Peramalan OPT yang tepat dan akurat; c. Menciptakan Metode Pengamatan OPT yang tepat dan akurat; d. Merakit dan mengembangkan Teknologi Pengendalian OPT tepat guna yang efektif, efisien dan aman; e. Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifik lokasi; dan f.
Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi P3OPT.
3. Tujuan dan Sasaran BBPOPT Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi, dan misi BBPOPT telah merumuskan tujuan stratejis, yaitu “Memberikan dukungan pengamanan produksi dan mengoptimalkan penggunaan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan dan dampak perubahan iklim”.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 9
Sebagai komitmen dalam pencapaian sasaran stratejik pembangunan tanaman pangan dengan target indikator kinerja sasaran stratejik Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,
yaitu
“Mewujudkan
Pencapaian
Produksi
Komoditas Utama Tanaman Pangan Secara Berkelanjutan Dalam Rangka Penyediaan Kebutuhan Nasional”, meliputi Produksi padi 72,340 juta ton GKG, Jagung 19,00 juta ton pipilan kering, Kedelai 1,00 juta ton biji kering, Kacang tanah 1,3 juta ton biji kering, Kacang hijau 430 ribu ton biji kering, Ubi kayu 27,6 juta ton umbi basah, dan Ubi jalar 2,6 juta ton umbi basah. Sesuai dengan sasaran stratejik yang ingin dicapai, maka dirumuskan strateji pengamanan produksi dari serangan OPT melalui antisipasi dan pengendalian serangan OPT secara dini. Sasaran stratejik yang ingin dicapai BBPOPT dalam upaya pencapaian tujuan adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), baik petugas maupun
petani
di
bidang
P3OPT,
serta
pemahaman
konsepsi
pelaksanaan, pemasyarakatan dan pelembagaan Pengendalian Hama Terpadu (PHT); b. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat terkait dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan peramalan OPT sebagai upaya untuk membangun perlindungan tanaman; c. Melaksanakan
penyusunan
program
dan
evaluasi
peramalan,
pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman serta mensinkronkan program/kegiatan perlindungan tanaman dengan instansi terkait baik ditingkat pusat maupun daerah; d. Mensinergikan kegiatan perlindungan tanaman dengan mengoptimalkan kegiatan laboratorium dan kelembagaan perlindungan tanaman di daerah dalam penguatan data base di bidang peramalan OPT; e. Melaksanakan diseminasi teknologi di bidang perlindungan tanaman khususnya teknologi P3OPT untuk mendukung pihak pengambil kebijakan dalam pengembangan peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 10
4. Arah Kebijakan Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian OPT secara terpadu merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang melekat pada tugas dan fungsi
Direktorat Perlindungan Tanaman dan
BBPOPT. Kebijakan tersebut untuk mendukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan. Dukungan tersebut diharapkan dapat menjadi arah kebijakan untuk menjamin terjadinya
peningkatan
produksi
dan
produktivitas
pada
taraf
tinggi,
menguntungkan bagi petani dan aman terhadap lingkungan. B. Kegiatan BBPOPT Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan BBPOPT berdasarkan tiga Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2014, yaitu : 1. Jumlah teknologi P3OPT dengan target 8 model. Sasaran indikator kinerja kegiatan utama ini adalah tersusunnya 8 (delapan) model teknologi P3OPT pangan tingkat lapang melalui pelaksanaan komponen kegiatan pengembangan
teknologi pengamatan 2 model,
peramalan 3 model dan pengendalian 3 model. Dukungan indikator kinerja kegiatan ini adalah output kegiatan Model Peramalan OPT dan Operasional Pengelolaan Laboratorium OPT. 2. Jumlah informasi peramalan serangan OPT dengan target 54 informasi. Sasaran indikator kinerja kegiatan utama ini adalah tersusun dan tersebarnya 54 informasi peramalan serangan OPT selama 2 (dua) musim tanam dalam setahun yang terdiri dari 8 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai, 2 OPT Ubi kayu, 2 OPT Ubi jalar, 1 OPT Kacang hijau, dan 1 OPT Kacang tanah pada 2 MT (MK 2014 dan MH 2014/2015). Dukungan indikator kinerja BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 11
kegiatan ini adalah output kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT, Layanan Diseminasi Informasi P3OPT dan Pelatihan P3OPT.
3. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P3OPT dengan target 28 provinsi. Sasaran indikator kinerja kegiatan utama ini adalah diterapkannya teknologi P3OPT di 28 provinsi, melalui pelaksanaan komponen kegiatan bimbingan pengembangan model peramalan OPT spesifik lokasi di 18 provinsi dan kegiatan penerapan peramalan OPT spesifik lokasi di 10 provinsi, serta penyebaran dan pemanfaatan agens pengendali hayati padat/cair/isolat yang diproduksi oleh BBPOPT. C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Rencana Stratejik BBPOPT disusun dengan mengacu kepada Strateji Umum Pembangunan Pertanian, Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Renstra Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Selanjutnya dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam Renstra BBPOPT Tahun 2010 - 2014, disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dalam setiap periode pelaksanaan anggaran. Berdasarkan DIPA-BBPOPT, RKT dirangkum menjadi 12 sasaran fisik output kegiatan yang ingin dicapai (Tabel 1). Tabel 1. Sasaran Output Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2014. No
Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
Sasaran Fisik
Satuan
1.
Terlaksananya Rancangan Kerja BBPOPT
8
Rancangan
2.
Terlaksananya Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan
54
Data
3.
Terlaksananya Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT
54
Laboratorium
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 12
No
Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
Sasaran Fisik
Satuan
4.
Terlaksananya Produk Agens Pengendali Hayati (Padat)
3.500
Kg
5.
Terlaksananya Produk Agens Pengendali Hayati (Cair)
3.500
Test Tube
6.
Terlaksananya Model Peramalan OPT
60
Model
7.
Terlaksananya Layanan Diseminasi Informasi P3OPT
6
Pameran
8.
Terlaksananya Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT
28
Lokasi
9.
Terlaksananya Pelatihan P3OPT
93
Orang
10. Terlaksananya Administrasi Pelaksanaaan Kegiatan
12
Bulan
11. Terlaksananya Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT
51
Laporan
12. Terlaksananya Layanan Perkantoran
12
Bulan
D. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja dimaksud adalah bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan serangkaian dokumen perencanaan dan mempunyai keterkaitan sangat erat dengan Renstra, RKT, Rencana Kerja Anggaran (RKS) dan DIPA yang telah disusun sebelumnya. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai ukuran dalam menilai tingkat capaian sasaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT secara efektif, efisien, akuntabel, dan terukur, serta berorientasi pada keluaran (output) dan hasil (outcome). Perjanjian Kinerja BBPOPT Tahun 2014 telah ditandatangani Kepala Balai dengan disaksikan oleh Plt. Direktur Jenderal Tanaman Pangan, pada bulan
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 13
Agustus 2014 di Jakarta (Lampiran 1). Perjanjian Kinerja ini merupakan PK revisi yang telah ditetapkan pada Januari 2014. Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran kinerja BBPOPT, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Sasaran Kerja Pegawai (SKP) maka seluruh pegawai BBPOPT telah menyusun SKP 2014. Secara berjenjang SKP Kepala Balai Besar Peramalan OPT dijabarkan menjadi SKP pejabat Eselon III (Kepala Bagian/Kepala Bidang), SKP pejabat Eselon III dijabarkan
menjadi SKP
Pejabat
Eselon
IV
(Kepala
Subbagian/Kepala
Seksi).Tugas Eselon IV yang dituangkan dalam SKP Eselon IV dijabarkan menjadi SKP pejabat Fungsional Umum yang berada dibawah binaannya, sedangkan untuk Pejabat Fungsional Khusus (POPT) SKP disusun dengan merujuk kepada uraian tugas jabatan fungsional POPT yang disesuaikan dengan tugas, fungsi, visi, misi dan sasaran kinerja BBPOPT.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 14
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria
ukuran
keberhasilan
pencapaian
sasaran
kinerja
dikelompokan
berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring dengan kategori: 1. Sangat berhasil: realisasi >100% dari target, 2. Berhasil: realisasi 80-100% dari target, 3. Cukup berhasil: realisasi 60-79% dari target, dan 4. Kurang berhasil: realisasi <60% dari target. Penilaian capaian sasaran kinerja BBPOPT Tahun 2014 dilakukan dengan membandingkan realisasi masing-masing IKK terhadap target yang telah ditetapkan pada PK 2014. Standar pengukuran untuk masing-masing IKK sebagai berikut: 1. Realisasi
indikator
kinerja
pengembangan
teknologi
P3OPT
diukur
berdasarkan kumulatif jumlah teknologi P3OPT (jenis OPT/komoditi/model) yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Selain itu dapat dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT yang baru. 2. Realisasi indikator kinerja penyebaran informasi peramalan serangan OPT diukur berdasarkan jumlah informasi prakiraan serangan OPT hasil perkalian jumlah jenis OPT, komoditas dan musim tanam yang disebarkan ke “stake holder” dalam kurun waktu Tahun 2014 baik melalui media cetak, media elektronik dan bimbingan teknis/workshop/pelatihan/seminar. 3. Realisasi indikator kinerja penerapan teknologi P3OPT diukur berdasarkan penambahan jumlah provinsi yang menerapkan teknologi P3OPT atau semakin banyak provinsi yang menerapkan dan menindaklanjuti informasi peramalan OPT. BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 15
B. Capaian Kinerja Organisasi 1. Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian kinerja BBPOPT berdasarkan tiga IKK utama pada Tahun 2014 mencapai 103,66% dari target yang ditetapkan pada PK 2014 atau masuk kriteria “Sangat Berhasil”, jika dibandingkan dengan target pada Renstra dan RKT mencapai 104,94%.
Capaian kinerja Tahun 2014 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2013 yang mencapai 101,39%. Tingginya capaian Tahun 2014 dipengaruhi oleh tingginya
capaian
penyebaran informasi peramalan serangan OPT yang memperoleh nilai 107,41% (Tabel 2). Tabel 2. Capaian Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014.
1. Jumlah teknologi Model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT
12
12
TA. 2014 Capaian (%) Target Target RealisaThd Renstra (Vol) si (Vol) Target 2014 Renstra (Vol) 100,00 8 8 8 100,00 100,00
2. Jumlah informasi Informasi peramalan serangan OPT 3. Jumlah provinsi yang Provinsi menerapkan peramalan OPT Rata-rata capaian sasaran
48
48
100,00
54
54
58
107,41
107,41
24
25
104,17
27
28
29
103,57
107,41
103,66
104,94
No
Indikator Kinerja Kegiatan Utama
Satuan
TA. 2013 Realisasi Target (Vol) Vol %
101,39
Capaian kinerja masing-masing indikator kegiatan utama secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut: a. Capaian Jumlah Teknologi P3OPT. Capaian jumlah teknologi P3OPT yang dikembangkan pada Tahun 2014 masuk kriteria “Berhasil” dapat terlaksana 100% dari target 8 model, yang terdiri dari teknologi Padi 2 model, Jagung 1 model, Kedelai 1 model, Ubi Kayu 1 model, Ubi Jalar 1 model, Kacang Tanah 1 model, dan Kacang Hijau 1 model. Dukungan keberhasilan IKK utama ini adalah 2 output BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 16
kegiatan yang meliputi kajiterap pengembangan model P3OPT tingkat lapangan, workshop perumusan model final P3OPT pangan, operasional laboratorium, rumah kaca, kebun percobaan dan kebun koleksi, serta penyusunan
Pest list OPT pangan dengan total pagu anggaran Rp.
558.437.000,-. Teknologi yang dihasilkan pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1) Uji Multilokasi Penerapan Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak Odi untuk Wereng Batang Coklat dan Penggerek Batang Padi dengan Fitur Spektral. Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah pengembangan software simulasi model Pak Odi versi 1.1 dengan penambahan grafik pustaka spektral, frame input parameter, output grafik dan analisis pustaka spektral. Output simulasi ini untuk meramalkan populasi WBC dan intensitas serangan PBP yang lebih akurat. 2) Operasional Pengendalian Tikus dan Penyakit Padi Skala Luas. Teknologi yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah penerapan paket teknologi sebagai berikut: - Pengendalian tikus secara lengkap sejak pra-tanam hingga di pertanaman dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, petani, dan petugas. Paket teknologi tikus yang digunakan adalah gropyokan, TBS, dan pemanfaatan burung hantu. - Pengendalian penyakit HDB digunakan paket teknologi: a) pemilihan benih sehat, b) perlakuan benih dengan Paenibacillus polymixa, c) penyemprotan dipertanaman dengan menggunakan Paenibacillus polymixa pada umur 2, 4, 6, 8, dan 10 mst, konsentrasi 5 cc per liter air,dosis 2,5 liter per ha, larutan semprot 300 liter dan menggunakan hand sprayer. 3) Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Penyakit Bulai pada
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
Tanaman Jagung. Teknologi yang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 17
dihasilkan dari kegiatan ini adalah pengendalian penyakit Bulai dapat dilakukan dengan menggunakan rebusan Lengkuas konsentrasi 50 gram lengkuas segar per liter air dan ditambah 2 gram diterjen sebagai pengikat larutan. Aplikasi dilakukan sejak perendaman benih hingga penyemprotan dipertanaman sampai umur 8 mst dengan dengan interval 2 minggu sekali. Jumlah larutan rebusan lengkuas yang dibutuhkan untuk 1 ha pertanaman sebanyak 420 liter larutan. 4) Model Peramalan Tungau Merah (Tetranychus cinnabarinus Boisduval) pada Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz). Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meramalkan kepadatan populasi pada fase vegetatif, generatif dan produksi dengan model sebagai berikut: - Model peramalan populasi fase vegetatif: populasi pada umur 30 hst (X) memprakirakan populasi pada umur 90 hst (Y) dengan model: Log (Y+1) = 0,571 + 0,933 log (X+1) R² = 0,63; N = 137, Sig = 6.06E-31 - Model peramalan fase generatif: populasi pada umur 120 – 165 hst (X) memprakirakan intensitas seranganya (Y) dengan model: Log (Y+1) = 0,363 + 0,987 log (X+1) R² = 0,66; N = 57, Sig = 1.28E-14 - Model Peramalan produksi: lama hari infestasi (X) memprakirakan hasil produksi (Y) dengan model: Log (Y+1) = 0,785 log (X+1) – 1, 547 R² = 0,62; N = 40, Sig = 1.62E-09 - Model Peramalan produksi: intensitas serangan (X) meprakirakan hasil produksi (Y) dengan model:
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 18
Log (Y+1) = 0,1125 + 0,562 Log (X+1) R² = 0,62; N = 216, Sig = 3.74E-47 5) Pengembangan
Model
Peramalan
Serangan
Kumbang
Cylas
formicarius F. pada Tanaman Ubi Jalar. Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meramalkan intensitas serangan kumbang pada saat panen berdasarkan jumlah tangkapan populasi kumbang dengan menggunakan perangkap feromon pada umur 12 mst (fase pengisian umbi) dengan model sebagai berikut: Log Y = 0,77546 - 0,12737*Log(X12+1)2 + 0,63095*Log (X12+1) (R2 = 0,767; P= 0,000; CL= 0,07299) Dimana : Y
= Intensitas serangan C. formicarius pada saat panen (%)
X12 = Populasi C. formicarius pada umur 12 mst (ekor/perangkap) 6) Penerapan Paket Teknologi Pengendalian OPT pada Tanaman Kedelai Skala Luas. Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah komponen pengendalian agens hayati yang diaplikasikan berdasarkan ambang pengendalian OPT sasaran sejak tanam hingga menjelang panen. Paket teknologi pengendalian OPT kedelai, bersifat spesifik, waktu dan jenis OPT. Hasil kegiatan adalahsebagai berikut : -
Agens hayati bakteri merah dan Beauveria bassiana dapat mengendalikan Aphis glycines dan kutu Bemicia tabaci sampai 6 mst dan kumbang kedelai sampai 8 mst.
-
Agens
hayati
Trichoderma
sp.
dan
P.
polymixa
dapat
mengendalikan penyakit karat sampai 8 mst. -
“Liquide smooke” dapat mengendalikan A. Glycines dan penyakit karat sampai 6 mst serta kumbang kedelai sampai 8 mst.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 19
Paket teknologi pengendalian dengan
agens hayati dan “liquide
smooke” dapat mengendalikan OPT kedelai sejak pratanam hingga panen. 7) Pengembangan Metode Pengamatan Penyakit Karat Daun (Puccinia arachidis) pada Tanaman Kacang Tanah. Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah jumlah hamparan yang dibutuhkan pengamatan penyakit karat daun sebanyak 10 hamparan, masingmasing hamparan 3 petak dan masing-masing petak diamati 25 rumpun. Pengamatan dilakukan pada seluruh daun dengan teknik pengamatan yang paling tepat menggunakan metode skoring berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. 8) Pengembangan Metode Pengamatan OPT Utama pada Tanaman Kacang Hijau. Teknologi yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah jumlah rumpun contoh yang dibutuhkan untuk mengamati hama utama Kacang hijau, pada derajat kepercayaan (D) 0,2 sebanyak 47 rumpun, sedangkan pada D = 0,3 sebanyak 21 rumpun per hamparan. Jumlah hamparan contoh yang diperlukan sebanyak 10 hamparan. b. Capaian Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT. Capaian jumlah informasi ramalan serangan OPT yang telah disebarkan selama Tahun 2014 terealisasi 58 informasi atau 107,41% dari target 54 informasi, yang diukur berdasarkan jumlah jenis OPT, komoditi dan frekuensi musim tanam dalam setahun.
Dukungan indikator kegiatan
utama ini adalah pengamatan keadaan lapang OPT, bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT, dan workshop pengembangan peramalan dan peramalan OPT. Data dan informasi prakiraan serangan OPT padi, jagung, kedelai dan umbi-umbian secara nasional telah disusun dalam bentuk buku evaluasi
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 20
dan prakiraan serangan OPT. Buku tersebut telah diinformasikan kepada instansi terkait baik di pusat maupun daerah sebagai acuan dalam menyusun perencanaan upaya-upaya pengendalian OPT di lapangan. Dukungan keberhasilan indikator kegiatan utama ini terdiri dari 3 output kegiatan dengan total pagu anggaran Rp. 1.540.527.500,-, yaitu: 1) Data dan Informasi Ramalan serangan OPT yang meliputi komponen Data dan informasi peramalan serangan OPT padi, jagung, kedelai, dan umbi-umbian, serta workshop pengembangan P3OPT padi dan jagung. 2) Layanan diseminasi informasi P3OPT yang meliputi pameran pembangunan tanaman pangan, perbanyakan brosur, penerbitan majalah/jurnal, pembuatan leaflet dan poster, pengembangan web site BBPOPT dan optimalisasi SMS based server, serta sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran radio dan televisi. 3) Pelatihan P3OPT yang meliputi pelatihan bagi SDM luar BBPOPT dan SDM BBPOPT. Informasi prakiraan serangan OPT disebarkan melalui media cetak, media elektronik dan bimbingan teknis. Penyebaran informasi dengan media cetak disajikan pada Buletin BBPOPT, Buku Evaluasi dan Prakiraan Serangan OPT, Poster dan Leftlet, serta melalui media lain yang dibuat oleh instansi terkait.
Informasi dengan media elektronik
disajikan melalui website BBPOPT, siaran radio, dan siaran televisi. Bimbingan teknis dilakukan secara langsung di lapangan kepada petani dan petugas atau pada acara pameran/pertemuan/rapat/lokakarya yang diselenggarakan oleh BBPOPT atau instansi terkait baik di pusat maupun daerah dalam rangka penanganan dan pengawalan produksi. Capaian indikator penyebaran informasi prakiraan serangan OPT menurut komoditi padi, jagung, kedelai dan umbi-umbian dapat diuraikan sebagai berikut:
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 21
1)
Informasi prakiraan serangan OPT padi secara nasional telah dirumuskan dan dievaluasi 7 OPT utama (Penggerek batang, Wereng coklat, Tikus,Tungro, Blas, BLB, dan Ulat Grayak) untuk musim tanam 2014 dan 2014/2015. Berdasarkan hasil kegiatan pendukung pengamatan keadaan lapang OPT padi, disamping OPT utama juga telah ditemukan dan dirumuskan prakiraan serangan 12 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Siput Murbei, Ganjur, Hama Putih Palsu, Belalang, Kepinding Tanah, Walang Sangit, penyakit Bercak Coklat Cercosporasp, Kerdil Rumput, Kerdil Hampa, Busuk Pelepah Sarocladiumsp, Bacterial Red Stripe (BRS) dan Gangguan Fisiologis. Hasil prakiraan OPT spesifik lokasi disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total informasi prakiraan serangan OPT padi 26 informasi atau 100,00% dari target 26 data informasi yang terdiri dari 14 informasi prakiraan serangan OPT utama padi dan 12 informasi prakiraan serangan OPT spesifik lokasi.
2)
Informasi prakiraan serangan OPT jagung secara nasional telah dirumuskan dan dievaluasi 7 OPT utama jagung (Lalat bibit, Penggerek batang, Bulai, Tikus, Penggerek tongkol, Ulat grayak, dan Hawar
Daun
Jagung)
musim
tanam
2014
dan
2014/2015.
Berdasarkan hasil kegiatan pendukung pengamatan keadaan lapang OPT jagung, disamping OPT utama juga telah ditemukan 5 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Wereng jagung, Belalang, Karat daun, Bercak coklat, dan Busuk tongkol. Hasil temuan OPT di lapangan telah disusun prakiraan serangan spesifik lokasi dan disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total informasi prakiraan serangan OPT jagung 15 informasi atau 107,14% dari target 14 data informasi yang terdiri dari 12 informasi prakiraan
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 22
serangan OPT utama jagung dan 1 informasi prakiraan serangan Wereng jagung sebagai OPT spesifik lokasi. 3)
Informasi prakiraan serangan OPT kedelai secara nasional telah dirumuskan dan dievaluasi 6 OPT utama (Penggerek polong, Lalat kacang, Ulat grayak, Tikus, Penggulung daun, dan Ulat jengkal) untuk musim tanam 2014 dan 2014/2015. Berdasarkan hasil pengamatan lapang OPT kedelai, disamping OPT utama juga telah ditemukan 9 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Kepik polong Nezara sp., Kumbang daun Paedonia sp., Kutu daun Aphis sp., Perusak polong Heliotis sp., Kutu kebul Bimisia sp., Penggerek pucuk Melanagromyzasp, Belalang, penyakit Karat daun, dan virus Mozaik. Hasil temuan OPT dilapangan telah disusun prakiraan serangan spesifik yang lokasi disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total informasi prakiraan serangan OPT kedelai 13 data informasi atau 108,33% dari target 12 data informasi yang terdiri dari 12 informasi prakiraan serangan OPT utama kedelai dan 1 data informasi prakiraan serangan Bimisia sp. sebagai OPT spesifik lokasi.
4)
Informasi prakiraan serangan OPT umbi-umbian khususnya ubi kayu secara nasional telah dirumuskan dan dievaluasi 1 OPT utama (Tungau Merah Ubi Kayu) untuk musim tanam 2014 dan 2014/2015. Berdasarkan hasil kegiatan pendukung pengamatan keadaan lapang OPT umbi-umbian yang meliputi komoditi ubi kayu dan ubi jalar, disamping OPT utama juga telah ditemukan 8 OPT spesifik lokasi, yaitu pada ubi kayu ditemukan 4 OPT (hama Kutu kebul Bimisia sp., Kutu daun Aphis sp. penyakit Hawar daun dan Bercak coklat Cercospora sp.) dan ubi jalar 4 OPT (hama Kumbang daun, Pengorok daun, Kutu daun Aphis sp., dan penyakit Kudis) yang perlu mendapatkan perhatian. Hasil temuan OPT di lapangan telah disusun prakiraan serangan spesifik lokasi yang disampaikan secara khusus
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 23
dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total informasi prakiraan serangan OPT umbi-umbian 4 data informasi yang terdiri dari 2 informasi prakiraan serangan OPT utama ubi kayu, 1 OPT (Kutu daun Aphis sp.) spesifik ubi kayu dan 1 OPT (Kutu daun Aphis sp.) spesifik lokasi ubi jalar. c. Capaian Jumlah Provinsi yang Menerapkan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT Indikator kegiatan utama penerapan P3OPT diukur berdasarkan jumlah provinsi yang telah menerapkan teknologi P3OPT hasil pengembangan yang dilaksanakan BBPOPT baru meliputi teknologi pada tanaman padi. Capaian kegiatan utama ini 103,57% atau 29 provinsi dari target 28 provinsi yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Riau, Bengkulu, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Gorontalo. Dukungan indikator kinerja kegiatan utama ini terdiri dari 3 output kegiatan dengan total pagu anggaran Rp. 384.147.500,-, yaitu: - Penerapan dan pengembangan peramalan OPT yang meliputi pengembangan peramalan OPT tanaman pangan spesifik lokasi dan penerapan peramalan OPT tanaman pangan spesifik lokasi. - Produk agens pengendali hayati padat berupa perbanyakan agens pengendali hayati padat dan pemeliharaan isolat. - Produk agens pengendali hayati cair berupa perbanyakan agens pengendali hayati cair dan pemeliharaan isolat.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 24
Kinerja kegiatan utama Tahun 2014 dapat tercapai karena adanya dukungan manajemen kegiatan dengan total pagu anggaran Rp. 7.228.831.000,- yang terdiri dari 4 output kegiatan, yaitu: - Layanan perkantoran yang meliputi komponen kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan, serta layanan perkantoran lainnya (langganan listrik, telepon dll). -
Rancangan kerja BBPOPT yang meliputi komponen kegiatan penyusunan rencana anggaran, rencana kerja, petunjuk pelaksanaan kegiatan, rencana kerja akreditasi, dan rumusan peramalan OPT.
-
Administrasi pelaksanaan kegiatan yang meliputi kegiatan penyusunan dokumen administrasi pengelolaan keuangan Satker, pembekalan dan apresiasi keuangan, SAI dll., dan peningkatan kemampuan SDM (Kepegawaian, Ketatausahaan dan Pengelolaan BMN).
-
Laporan kegiatan pengembangan peramalam serangan OPT yang meliputi komponen kegiatan laporan hasil pemantauan dan evaluasi mutu Laboratorium PHP dan AH, laporan hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan lapang BBPOPT, laporan SPI, laporan bulanan, tahunan dan laporan kinerja instansi pemerintah BBPOPT dan pertemuan evaluasi peramalan OPT pangan.
2. Capaian Kinerja Periode Renstra 2010 - 2014 Capaian kinerja BBPOPT berdasarkan indikator kegiatan utama selama periode Renstra 2010 – 2014 setiap tahun dapat tercapai sesuai target. Capaian kinerja tertinggi terjadi pada Tahun 2012 karena dipengaruhi capaian kinerja pada 2 indikator kinerja kegiatan utama, yaitu diterapkannya teknologi P3OPT dengan capaian 120% dan tersebarnya informasi peramalan serangan OPT dengan capaian 114,29% (Tabel 3).
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 25
Tabel 3. Capaian kinerja kegiatan utama Balai Besar Peramalan OPT pada Periode Renstra 2010 – 2014. No
Sasaran Kinerja Kegiatan Utama
1. Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT 2. Jumlah informasi peramalan serangan OPT 3. Jumlah provinsi yang menerapkan peramalan OPT Rata-rata capaian sasaran
2010 2011 2012 2013 2014 Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi % (Vol) Vol % (Vol) Vol % (Vol) Vol % (Vol) Vol % (Vol) Vol 8 8 100,00 12 12 100,00 12 12 100,00 12 12 100,00 8 8 100,00
30
30
100,00
36
40
111,11
42
48
114,29
48
48
100,00
54
58
107,41
6
6
100,00
9
11
122,22
15
18
120,00
24
25
104,17
28
29
103,57
100,00
111,11
111,43
101,39
103,66
Kumulatif target jumlah teknologi P3OPT yang telah dikembangkan hingga Tahun 2014 sebanyak 60 model yang terdiri dari 20 model hasil pengembangan sebelum Tahun 2010 (baseline) dan 40 model diperoleh selama periode Renstra 2010 – 2014. Capaian teknologi sampai akhir Tahun 2014 berdasarkan hasil workshop finalisasi model
P3OPT sebanyak 60
model atau 100% yang terdiri dari 8 model dihasilkan pada Tahun 2014 (sudah disampaikan di atas) dan 52 model dihasilkan dari kegiatan hingga Tahun 2013. Teknologi yang dicapai sampai dengan Tahun 2013 terdiri dari teknologi pengamatan 20 model, peramalan 14 model, dan pengendalian 18 model (Lampiran 2, 3 dan 4). Penyebaran informasi prakiraan serangan OPT mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dari 30 informasi pada Tahun 2010 menjadi 58 informasi pada Tahun 2014. Informasi berupa hasil prakiraan serangan OPT nasional dan spesifik lokasi sebagaimana telah disampaikan di atas. Capaian kinerja penerapan teknologi P3OPT mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama peride Renstra 2010 – 2014. Pada Tahun 2010 mencapai target 6 provinsi, dan pada Tahun 2014 mencapai 29 provinsi.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 26
3. Capaian Lainnya Pada tanggal 10 Februari 2014 BBPOPT telah berhasil memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 9001:2008 berdasarkan Audit PT. Delta Pass Internasional. Proses penyiapan dokumen dan implementasi sistem manajemen mutu dalam rangka memperoleh sertifikat tersebut telah dibimbing oleh konsultan PT. Nadia Consultan dari sejak Tahun 2012. Sampai akhir Tahun 2014 telah dilakukan surveilans berkala (audit berkelanjutan) oleh Auditor PT. Delta Pass untuk memverifikasi implementasi lanjutan dari sistem manajemen mutu dalam rangka mempertahankan status sertifikat.
Berdasarkan surveilans berkala tersebut BBPOPT dinyatakan
masih berhak memegang Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 9001:2008. Pada Tahun 2014 BBPOPT telah menyiapkan dokumen dalam rangka memperoleh
Sertifikat
17025:2005.
Laboratorium yang diajukan memperoleh sertifikat adalah
“Laboratorium
Vapour
Sistem
Heath
Manajemen
Treatment
Polymerace Chain Reaction (PCR)”.
Laboratorium
(VHT)”
dan
ISO/IEC
“Laboratorium
Proses pengajuan sertifikat akan
dilakukan pada Tahun 2015 dengan harapan dapat dilakukan audit oleh lembaga yang kompeten dan memperoleh sertifikat pada tahun tersebut. 4. Realisasi Anggaran Pada Tahun 2014 BBPOPT mengelola APBN setelah revisi sebesar Rp. 9.711.943.000,- untuk kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT. Anggaran tersebut dikelola oleh Satker BBPOPT dengan rincian realisasi anggaran per output kegiatan pada Tabel 4.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 27
Tabel 4. Realisasi Anggaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT TA. 2014. Kode
Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
1768
PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (BBPOPT)
RANCANGAN KERJA BALAI BESAR PERMALAN OPT DATA DAN INFORMASI RAMALAN SERANGAN 1768,003 OPT PANGAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGELOLAAN 1768,004 OPT 1768,002
1768,005 PRODUK AGENS PENGENDALI HAYATI (PADAT) 1768,006 PRODUK AGENS PENGENDALI HAYATI (CAIR) 1768,007 MODEL PERAMALAN OPT 1768,008 LAYANAN DISEMINASI INFORMASI P3OPT PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN 1768,009 PERAMALAN OPT PELATIHAN PENGAMATAN, PERAMALAN DAN 1768.010 PENGENDALIAN OPT 1768012 ADMINISTRASI PELAKSANAAAN KEGIATAN LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN 1768.013 PERAMALAN SERANGAN OPT 1768.994 LAYANAN PERKANTORAN
Pagu Anggaran (RP 000:)
Realisasi Anggaran (Rp 000:)
%
9.711.943.000
9.082.621.090
93,52
492.806.500
430.610.099
87,38
741.509.000
740.033.910
99,80
237.000.000
235.559.400
99,39
74.826.000
68.641.500
91,73
79.838.500
79.718.000
99,85
321.480.000 502.215.500 229.483.000
277.140.600 448.156.350 229.260.343
86,21 89,24 99,90
296.803.000
285.996.300
96,36
445.675.500 275.650.000
430.576.500 252.927.576
96,61 91,76
6.014.656.000
5.604.000.512
93,17
Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPTTahun 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 dapat terealisasi Rp. 9.082.621.090,- atau 93,52% (Lampiran 5). Realisasi anggaran berdasarkan pengelompokan jenis belanja adalah sebagai berikut: a. Belanja Pegawai yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp. 6.014.656.000,- atau 61,93% dari total anggaran. Realisasi belanja pegawai Rp. 5.604.000.512,- atau 93,17% dari pagu. b. Belanja Barang, sebesar Rp. 3.697.287.000,- atau 38,07% dari total anggaran. Realisasi belanja barang Rp. 3.478.620.578,- atau 94,09%. Realisasi anggaran tertinggi diperoleh output kegiatan Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT Rp. 229.260.343,- atau 99,90% dari pagu Rp. 229.483.000,-. Sedangkan realisasi anggaran yang terendah terjadi pada
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 28
output kegiatan Model Peramalan Rp. 277.140.600,- atau 86,22% dari pagu Rp. 321.437.000,-. Realisasi serapan Anggaran Tahun 2014 lebih rendah jika dibandingkan dengan
realisasi
serapan
anggaran
Tahun
2013
sebesar
Rp.
11.815.893.016,- atau 96,85% dari pagu anggaran setelah revisi Rp. 12.200.000.000,-. Rendahnya realisasi anggaran Tahun 2014 disebabkan adanya penghematan pada akun perjalanan dinas paket meeting luar kota dengan adanya Surat Edaran Nomor S.786/MK.02/2014 tanggal 26 November 2014 tentang Langkah-langkah stratejik pelaksanaan anggaran. Sub komponen kegiatan yang mengalami penghematan adalah: - Sinkronisasi program pembangunan tanaman pangan dan koordinasi perencanaan Tahun 2015 berturut-turut mempunyai serapan 21,14% dan 31,43%. - Efisiensi pada penggunaan anggaran honor pejabat pengadaan barang dan jasa dengan serapan 70,00% dan perjalanan dinas mengikuti pembinaan/konsultasi pengelolaan barang milik negara dengan serapan 83,44%. 5. Permasalahan dan Tindaklanjut a. Permasalahan Perkembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT di dunia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Khususnya dalam pengembangan model peramalan OPT membutuhkan pengetahuan dan kemanpuan multidisiplin, selain pengetahuan tentang OPT juga memerlukan pengetahuan biologi, ekologi, statistik, modeling, klimatologi, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh secara kausal terhadap perkembangan OPT. Tuntutan kinerja mendatang yang lebih berat dalam menghadapai kecenderungan global yang terjadi saat ini memerlukan SDM yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 29
pemecahan masalah dan bekerja kolaboratif, serta pemanfaatan sistem informasi. Tantangan agronomis atau tantangan pada fase kegiatan onfarm yang dominan bersifat teknis, maka solusi inovatifnya adalah menyediakan teknologi yang relevan secara teknis dan layak secara ekonomi. Sesuai dengan kondisi tersebut di atas, maka permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian sasaran kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT selama periode tahun 2010 2014 dan ke depan antara lain sebagai berikut: 1) Aspek Sumber Daya Manusia - Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dalam pengembangan peramalan OPT dan teknologi informasi sesuai dengan kompetensi yang diperlukan. - Penempatan tenaga kerja baik di pusat maupun daerah belum sepenuhnya sesuai dengan keahlian dan bidang tugasnya. - Sering
terjadi
mutasi/alih
tugas
pegawai
yang
menangani
pengelolaan dan analisis data terutama di daerah, khususnya yang telah
memperoleh
pelatihan
dan
bimbingan
peramalan,
pengamatan dan pengendalian OPT. - Semakin berkurangnya kuantitas dan minat SDM dalam bidang perlindungan
tanaman,
khususnya
dalam
pengembangan
teknologi peramalan OPT. 2) Aspek Pembiayaan - Masih rendahnya anggaran belanja barang untuk mendukung biaya kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Masih rendahnya anggaran belanja modal untuk mendukung fasilitas kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 30
- Masih kurang tepatnya penyusunan rencana anggaran yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan kegiatan. - Adanya revisi anggaran yang menghambat jalannya pelaksanaan kegiatan. 3) Aspek Fasilitas Kerja - Kurang sesuainya kondisi ruang laboratorium dalam menunjang pengembangan
teknologi
dan
sistem
informasi
peramalan,
pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Kurangnya kelengkapan alat yang menunjang pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Masih sulitnya memperoleh beberapa bahan laboratorium dalam menunjang
pengembangan
teknologi
dan
sistem
informasi
peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. 4) Aspek Kerjasama - Belum optimumnya kerjasama dengan peneliti dan perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT. - Belum
adanya
kerjasama
pengembangan
dan
penerapan
peramalan OPT dengan organisasi internasional. - Masih
rendahnya
pemahaman
dan
pemanfaatan
informasi
peramalan OPT sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan agroekosistem. - Masih rendahnya dukungan instansi terkait dalam memanfaatan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT yang telah dihasilkan BBPOPT.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 31
b. Upaya Tindak Lanjut Upaya tindaklanjut yang telah dan perlu terus dilakukan dalam upaya perbaikan pelaksanaan kegiatan ke depan antara lain: 1) Aspek Sumber Daya Manusia - Mengajukan
tambahan
SDM
yang
kompeten
dalam
pengembangan peramalan OPT dan teknologi informasi. - Meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan,
magang dan
sarana
pendidikan lainnya. - Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian dan bidang tugasnya. - Mengusulkan adanya regulasi yang mengatur tentang mutasi/alih tugas pegawai yang menangani pengelolaan dan analisis data terutama di daerah, khususnya yang telah memperoleh pelatihan dan bimbingan peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT. 2) Aspek Pembiayaan - Mengusulkan
tambahan
anggaran
belanja
barang
untuk
mendukung biaya kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Mengusulkan
tambahan
anggaran
belanja
modal
untuk
mendukung fasilitas kegiatan pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Menyusun rencana anggaran yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
kegiatan
kegiatan.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
berdasarkan
usulan
dari
pelaksana
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 32
3) Aspek Fasilitas Kerja - Meningkatkan fasilitas ruang laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan teknis pengembangan teknologi dan sistem informasi peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Mengajukan pengadaan alat kegiatan teknis yang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan
teknologi
dan
sistem
informasi
peramalan, pengamatan dan pengendalian dan sistem informasi. - Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan penyedia
bahan
laboratorium agar dapat memperoleh bahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan. 4) Aspek Kerjasama - Meningkatkan kerjasama dengan peneliti dan perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT. - Merintis kerjasama pengembangan dan penerapan peramalan OPT dengan organisasi yang membidangi peramalan OPT negara lain yang lebih maju. - Meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan informasi peramalan OPT sebagai dasar pengambilan keputusan dan perencanaan agroekosistem
melalui
kegiatan
pelatihan,
pertemuan
dan
publikasi informasi. - Meningkatkan dukungan instansi terkait dalam memanfaatan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT yang telah dihasilkan BBPOPT melalui koordinasi dan sosialisasi.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 33
BAB IV. PENUTUP
Capaian kinerja BBPOPT Tahun 2014 sangat berhasil dengan dukungan anggaran kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT yang efisien berkat peran aktif pimpinan, pejabat dan seluruh jajaran pegawai yang telah memegang komitmen untuk merealisasikan target secara konsisten dan berkesinambungan. A. Simpulan a. Berdasarkan hasil pengukuran Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2014 memperoleh rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 103,66%
atau “Sangat
Berhasil” menurut kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja.
b. Capaian kinerja Tahun 2014 lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2013 yang mencapai 101,39%, dipengaruhi oleh tingginya capaian penyebaran informasi peramalan serangan OPT dengan nilai 107,41%.
c. Capaian kinerja BBPOPT selama periode Renstra 2010 – 2014 setiap tahun dapat tercapai sesuai target, dan yang tertinggi terjadi pada Tahun 2012.
d. Kinerja serapan anggaran APBN BBPOPT Tahun 2014 dapat terealisasi Rp. 9.082.621.090,- atau 93,52%, terdapat efisiensi anggaran sebesar 6,48%. B. Rekomendasi Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBPOPT dapat dilakukan antara lain melalui: a. Agar dalam merencanakan program dan kegiatan lebih terarah agar lebih efisien dan efektif, serta antisipatif sehingga dalam pelaksanaanya tidak mengalami masalah. b. Perlu meningkatkan kerjasama dalam pengembangan teknologi peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT dengan seluruh “stake holder” BBPOPT baik di pusat maupun daerah.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 34
c. Meningkatkan
kualitas
pengetahuan
dan
keterampilan
SDM
pendidikan formal, pelatihan, magang dan sarana pendidikan lainnya.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
melalui
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 35
Lampiran 1. Penetapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014.
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 36
Lampiran 1. Penetapan Kinerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014 (lanjutan).
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 37
Lampiran 2. Pengembangan metode pengamatan OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014. No
Komoditi
OPT
1
Padi
2
Padi
Penyakit Utama Padi Ulat Grayak
3
Padi
OPT Utama Padi
4
Padi
5
Padi
6
Padi
Penyakit Hawar Daun Bakteri Wereng Batang Coklat Wereng Batang Coklat
7
Padi
8
Padi
9
Padi
10
Padi
11
Padi
12
Padi
13
Padi
14
Padi
15
Ubi Jalar
OPT Utama Tanaman Padi OPT Utama Tanaman Padi OPT Utama Tanaman Padi Penyakit Hawar daun Bakteri (Xanthomonas oryzae) Wereng Batang Coklat dan Penggerek Batang Padi Tikus Hawar Daun Bakteri dan Busuk Pelepah Wereng Batang Coklat Hama Boleng (Cylas formicarius FABRICIUS)
Metode Pengembangan metode pengamatan keparahan penyakit utama padi Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Ulat Grayak pada tanaman padi Pengaruh infestasi atau serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada beberapa varietas padi Identifikasi dan pemetaan patotipe penyakit HDB pada tanaman padi Uji reaksi varietas padi terhadap WBC melalui metode rice garden dan honeydew test Pengembangan pengamatan spot hopperburn serangan WBC pada tanaman padi dengan pemanfaatan Citra Satelit Pengaruh serangan OPT terhadap kehilangan hasil pada tanaman padi Pemetaan penyebaran OPT utama padi berdasarkan informasi cuaca dan iklim Inventarisasi pustaka spektral OPT utama tanaman padi Pengamatan dan pemetaan patotipe penyakit hawar daun bakteri (Xanthomonas oryzae) pada tanaman padi Uji Multilokasi Penerapan Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak Odi) Untuk WBC dan PBP Dengan Fitur Spektral Pengamatan Oprasional Pengendalian Tikus dan Penyakit Utama Padi Sekala Luas Pemetaan patotipe penyakit HDB dan busuk pelepah di Jawa Barat Evaluasi ketahanan varietas padi terhadap WBC dengan metode rice garden dan honeydew test. Metode pengembangan pengamatan hama boleng (Cylas formicarius FABRICIUS) pada ubi jalar
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 38
No
Komoditi
OPT
16
Ubi Kayu
Tungau Merah
17
Ubi Kayu
18
Kacang Tanah
Hawar Bakteri (Xanthomonas manihotis) Karat daun
19
Kacang Hijau
20
Padi
OPT Utama tanaman Kacang hijau HDB/Kresek
Metode Pengembangan metode pengamatan tungau merah pada tanaman ubi kayu Metode pengamatan hawar bakteri (Xanthomonas manihotis) pada tanaman ubi kayu Pengembangan Metode Pengamatan Penyakit Karat Daun Pada Tanaman Kacang Tanah Pengembangan Metode Pengamatan OPT Utama Pada Tanaman Kacang Hijau Pemantauan Penyebaran Patotipe Hawar Daun Bakteri/Kreses pada Tanaman Padi
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 39
Lampiran 3. Pengembangan model peramalan OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014. No
Komoditi
1
Padi
2
Padi
3
Padi
4
Padi
5
Padi
6
Padi
7
Padi
8
Jagung
9
Jagung
10
Kedelai
11
Kedelai
12
Ubi Kayu
13
Ubi Jalar
14
Kedelai
OPT
Metode
Wereng Batang Coklat Wereng Batang Coklat Wereng Batang Coklat Penyakit Hawar Daun Bakteri Wereng Batang Coklat Penyakit Hawar Daun Bakteri Penggerek batang Padi Hama Utama Tanaman Jagung Penggerek Batang Jagung Ulat Grayak dan ulat Polong Kedelai OPT Utama Perusak Daun Kedelai Tungau Merah
Pengembangan peramalan WBC daerah dataran rendah tanam serentak Pengembangan peramalan WBC daerah dataran menengah Pengembangan peramalan WBC daerah dataran rendah tanam tidak serentak Pengembangan model peramalan penyakit HDB dengan pemanfaatan Radar Cuaca. Pengembangan simulasi model peramalan WBC Pengembangan simulasi model peramalan penyakit HDB pada tanaman padi Pengembangan simulasi model peramalan penggerek batang padi Pengembangan model peramalan hama utama tanaman jagung Pengembangan model peramalan penggerek batang pada tanaman jagung Pengembangan model peramalan ulat grayak dan ulat polong kedelai Pengembangan model peramalan OPT utama perusak daun pada tanaman kedelai
Model Peramalan Tunggau Merah Pada Tanaman Ubi Kayu. Kumbang Pengembangan Model Peramalan Serangan Cylasformicarius Kumbang CylasformicariusPada Tanaman Ubi Jalar Virus Mozaik Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Masa Akuisisi, dan Inokulasi Aphis glicinea M., Terhadap Kemunculan Gejala Virus Mozaik pada Tanaman Kedelai
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 40
Lampiran 4. Pengembangan teknologi pengendalian OPT hingga Tahun 2013 hasil Workshop Finalisasi Model Peramalan Tahun 2014. No
Komoditi
OPT
1
Padi
Wereng Batang Coklat Cendawan Patogen Kepik Hitam
2
Padi
3
Padi
4
Padi
Penyakit Utama Tanaman Padi
5
Padi
Kepik Hitam
6
Padi
7
Padi
Penyakit Tular Benih (Sarocladium) Tikus
8
Padi
9
Padi
10
Jagung
Hawar Daun Jagung
11
Jagung
12
Jagung
Penggerek Tongkol Jagung dan Penyakit Hawar Daun Jagung Penyakit Bulai
13
Kedelai
14
Kedelai
15
Kedelai
Penyakit Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) Penggerek Batang Padi
Hama Utama Kedelai Mozaic Virus OPT Utama kedelai
Metode Pengaruh aplikasi Insektisida Piretroid dan Karbamat terhadap perkembangan WBC Efikasi Corynebacterium terhadap cendawan patogen tanaman padi Dinamika populasi dan pengendalian Kepik Hitam pada tanaman padi di Provinsi Sulawesi Selatan Pengembangan pemanfaatan agens antagonis Corynebacterium untuk pengendalian penyakit utama padi skala luas Dinamika populasi dan pengendalian kepik hitam pada tanaman padi Pengendalian penyakit tular benih (sarocladium) pada tanaman padi dengan menggunakan agens hayati dan nabati Oprasional pengendalian tikus sawah skala luas Efektifitas bakteri Corynebacterium sp dan ekstrak daun sirih untuk pengendalian penyakit busuk pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) di tingkat lapang Efikasi dan evaluasi tingkat parasitasi Trichogramma sp terhadap penggerek batang padi Pengembangan teknologi pengendalian HDJ dengan menggunakan bahan nabati dan agens antagonis Pengaruh aplikasi beberapa agens hayati dan pestisida nabati terhadap perkembangan populasi penggerek tongkol jagung dan penyakit HDJ Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati Terhadap Penyakit Bulai Pada Tanaman Jagung Skrining insektisida untuk pengendalian hama utama pada tanaman kedelai Pengendalian mozaic virus pada tanaman kedelai Eksplorasi agens hayati pada OPT utama kedelai
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 41
No
Komoditi
OPT
16
Kedelai
17
Kedelai
Hama utama Perusak Daun Kedelai OPT Kedelai
18
Padi
Penyakit Padi
Metode Pengaruh aplikasi agens hayati dan pestisida nabati terhadap perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai Penerapan Paket Teknologi Pengendalian OPT Pada Tanaman KedelaiSkala Luas Identifikasi dan Uji Mutu Corynebacterium serta Pengaruhnya Terhadap Musuh Alami
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 42
Lampiran 5. Realisasi Anggaran dan Fisik Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014. Kode
Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output
1768
PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (BBPOPT)
RANCANGAN KERJA BALAI BESAR PERMALAN OPT DATA DAN INFORMASI RAMALAN SERANGAN 1768,003 OPT PANGAN OPERASIONAL LABORATORIUM PENGELOLAAN 1768,004 OPT 1768,002
1768,005 PRODUK AGENS PENGENDALI HAYATI (PADAT) 1768,006 PRODUK AGENS PENGENDALI HAYATI (CAIR) 1768,007 MODEL PERAMALAN OPT 1768,008 LAYANAN DISEMINASI INFORMASI P3OPT PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN 1768,009 PERAMALAN OPT PELATIHAN PENGAMATAN, PERAMALAN DAN 1768.010 PENGENDALIAN OPT 1768012 ADMINISTRASI PELAKSANAAAN KEGIATAN LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN 1768.013 PERAMALAN SERANGAN OPT 1768.994 LAYANAN PERKANTORAN
BALAI BESAR PERAMALAN OPT JATISARI, KARAWANG
Pagu Anggaran (RP 000:)
Realisasi Anggaran (Rp 000:)
9.711.943.000
9.082.621.090
492.806.500
430.610.099
%
93,52 87,38
741.509.000
740.033.910
99,80
237.000.000
235.559.400
99,39
74.826.000 79.838.500
68.641.500 79.718.000
86,21 89,24 99,90
296.803.000
285.996.300
96,36
6.014.656.000
5.604.000.512
8 54
54 Lab
54
96,61 91,76 93,17
100,00 100,00 100,06
3.500 kg
3.502
3.750 test tube 8 model 6 pameran
3.800 8 6
99,85
277.140.600 448.156.350 229.260.343
430.576.500 252.927.576
100,00 8 rancangan 54 data
91,73
321.480.000 502.215.500 229.483.000
445.675.500 275.650.000
Fisik Kegiatan Target Realisasi Volume Satuan Volume %
101,33
28 Provinsi
26
93 orang 12 bulan
98 12
51 laporan 12 Bulan
49 11
100,00 100,00 92,86 105,38 100,00 96,08 91,67