KOMPETITIF Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang
DAFTAR ISI Interpretasi Price Earning Ratio Dalam Penilaian Saham-Saham Blue Chips Di Bursa Efek Indonesia Azmir Ferdinansyah,SE .MM _______ 1 – _12 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Price Earning Ratio dan RAO Dengan Kepemilikan Saham Asing Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Kartawinata,SE.MP___ __________ 13 –_24 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Piutang Terhadap Penagihan Piutang Usaha Pada PT Dinamisator Palembang Sahila,SE.MM _______25 - 34 Pengaruh Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Kota Palembang Dra.Yasmina Martini,MM 35– 49 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Kereta Api Terhadap Kepuasan Penumpang Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Divisi Regional III.1. Kertapati Palembang NurEven,SE.MM ______ _______ 50 – 66 Faktor Penyebab Kredit Macet Dan Upaya Penanggulangan dan Penyelesaiannya di BRI (Studi Kasus BRI Unit Lemabang Palembang) Yun Suprani,SE.MSi _ 67 -75 Potensi Retribusi Pasar di Kabupaten Banyuasin Sehingga Dapat Memberikan Kontribusi Besar Bagi Pendapatan Asli Daerah(PAD) Firmansyah,SE.MSi____ ________ 76 – 84 Pengaruh Pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Karya Agung Palembang Firdaus Sianipar,SE.MM 85 – 96 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Bank Danamon Unit Betung M.Ridwan,SE.MM ________ 97 – 107 Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada CV. Putri Lintang sakti Bandar Lampung Kusminaini Armin SE.MM ________ _ 108 –118
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KERETA API TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) WILAYAH SUB DIVISI REGIONAL III.1 KERTAPATI PALEMBANG Nur Even *) ABSTRACT Analysis Influence Service Quality Train Against Gratification passengers on PT. (Indonesia train persero) Regions Sub-Division Regional III.1 Kertapati Palembang. This research study analysis influence service quality passenger train against complacence PT. (Indonesia train persero) Regions Sub-Division Division Regional III.1 Kertapati Palembang. Implementation of the research conducted during approximately four (4) months including designing, implementing and reporting the results of this research. This case study research aims to know the influence analysis of service quality of railway passenger satisfaction on a Train PT. Indonesia (Persero) Regional Division III Sub Area 1 Kertapati in Palembang. Based on the number of passengers the train PT. Indonesia (Persero) Sub Regional Division III. 1 Kertapati in Palembang that consists of 2 lines of the PalembangLubuk Linggau dan Palembang – Tanjung Karang in 2011 gained population was 1.550.310 passengers. Then be sampled as many as 100 people. Of research results obtained by a regression Coefficient regression Coefficients that reability is 0.566, meaning that every one unit of skorreability will increase rail passenger satisfaction scores of 0.566. The regression coefficient is the responsiveness, meaning each addition 0,070 one unit of skorresponsiveness will increase rail passenger satisfaction scores for 0,070. The regression coefficient is the responsiveness, meaning each addition 0,083 one unit of skorassurance will increase rail passenger satisfaction scores for 0,083. The regression coefficient is 0,105 emphaty, meaning that every one unit of skoremphaty will increase rail passenger satisfaction scores for significant rate 0,105 of 5%, multiple regression equation is thus: Ŷ = 4,913 + 0,093 X1 + 0,522 X2 + 0,070 X3 + 0,083X4 + 0,105X5 + e. Implementation, in order to Train Indonesia PT. (Persero) Regional Division III Sub Area 1 Kertapati in Palembang further improve service quality for passengers on longer trains are always feel satisfaction in the services provided by PT Railway Indonesia (Persero). Keywords: the quality of service train, satisfaction passengers dan
A. PENDAHULUAN Pelayanan
merupakan
ini
Pelayanan
merupakan rangkaian kegiatan
organisasi untuk bersaing dalam
yang dilakukan oleh organisasi atau
rangka mempertahankan
seseorang untuk
*). Dosen Fakultas Ekonomi UTP 50
kunci
daya survivenya.
eksistensi
tujuan tertentu.
Pelayanan berkualitas ini sendiri
merupakan
titik
sentral
bagi
adalah pelayanan
perusahaan
jasa
karena
akan
mendatangkan
yang memapu bagi
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
dengan
Hal ini dimaksudkan agar seluruh
konsep pelayanan prima maka sudah
barang atau jasa yang ditawarkan
sepantasnya setiap organisasi public
akan mendapat tempat yang baik
maupun privat dituntut untuk mampu
dimata
melahirkan pelayanan berkualitas.
pelanggan
Semua
kualitas pelayanannya baik, dimana
pelanggan
kepuasan
atau
dikenal
organisasi
termasuk
dituntut
menjadikan
pemerintah
masyarakat.
kualitas
akan
Kepuasan
muncul
pelayanan
apabila
yang
baik
konsep ini sebagai fakta aktual untuk
mencangkup lima dimensi kualitas
diterapkan dalam menyelenggarakan
pelayanan
yaitu
pelayanan publik. Lahirnya Undang-
(tangibles),
keandalan
Undang Nomer 25 tahun 2009 tentang
daya
pelayanan
jaminan (assurance) dan emphati
publik
juga
semakin
pentingnya pelayanan publik yang prima. global
perusahaan
meningkatkan yang
fisik
(reability),
(responsiveness),
(emphaty) (Tjiptono, 2004: 122). Terciptanya kepuasan pelanggan
Persaingan setiap
tangkap
bukti
nantinya
menuntut
untuk
dapat memberikan beberapa manfaat
dapat
diantaranya
kualitas
pelayanan
perusahaan
akan
menunjang
menjadi
hubungan dan
dekat
antara
pelanggannya atau
harmonis,
terwujudnya kepuasan konsumen.
memberikan dasar yang baik bagi
Semakin tinggi persaingan sebagai
pembelian ulang produk atau jasa
akibat dari persaingan global yang
tersebut, sehingga membentuk suatu
penuh
rekomendasi dari mulut ke mulut
dengan
keterbukaan,
dan
kebebasan dalam melakukan kegiatan
(Word
ekonomi,
menguntungkan.
membuat
semua
of
mouth)
yang
Tanggapan
perusahaan harus dapat meningkatkan
emosional
ketrampilan
konsumen suatu produk atau jasa
untuk
memberikan
pelayanan kepada pelanggannya atau
menyatakan
customer service. Kualitas pelayanan
pelanggan
terhadap
pengalaman
bahwa
kepuasan
merupakan
evaluasi
51
purnabeli di mana alternatif yang
diterima dan diharapkan (Kotler,
dipilih sekurang-kurangnya sama atau
1997: 36).
melampaui
harapan
sedangkan
pelanggan,
menunjukkan bahwa pada umumnya
tidak
hanya sebesar 5 hingga 10 persen
memenuhi harapan (Tjiptono, 2004:
yang tidak puas atas suatu kualitas
124).
pelayananan
hasil
(outcome)
Dalam dunia bisnis, khususnya yang
bergerak
kepuasan
di
bidang
pelanggan
jasa,
merupakan
akan
mengajukan
complaint. Zeithaml, dkk (2005: 25) menyebutkan
bahwa
“banyak
pelanggan berperilaku pasif atas
faktor yang dominan dan menentukan
tanggapannya
dalam
ketidakpuasan”.
Kebanyakan
menumbuh kembangkan perusahaan.
pelanggan
menyatakan
Pelanggan yang merasa puas dengan
ketidakpuasannya kepada orang lain,
pelayanan
diberikan,
tetapi ada juga yang tidak melakukan
menjadi
apapun. Kepuasan pelanggan akan
dapat
memberikan dampak positif pada niat
dijadikan sebagai media promosi
membeli kembali (Suhartanto, 2001).
mempertahankan
pelanggan
maupun
yang
kemungkinan
akan
setia,
bahkan
gratis, sebaliknya pelanggan yang
Pelanggan
terhadap
dapat
yang
puas
akan
tidak puas bisa dengan mudah pindah
kembali menjadi pelanggan dan setia
ke perusahaan lain atau menggunakan
pada
jasa yang lain.
pelanggan yang kecewa atas kualitas
Kepuasan pelanggan merupakan hal
yang
terpenting
untuk
perusahaan,
sebaliknya
pelayanan yang diberikan perusahaan akan
mengeluh
dan
mencari
diperhatikanoleh semua pengusaha,
perusahaan
karena kepuasan berkaitan dengan
memenuhi
nilai
dan
kebutuhannya. Pelanggan yang puas
merupakan
akan menciptakan suatu hubungan
tingkat perasaan dimana seseorang
antara perusahaan dan pelanggan
menyatakan
yang baik, sebaliknya ketidakpuasan
keberhasilan
pelayanan.
Kepuasan
hasil
produk
perbandingan
antara kinerja produk dan jasa yang
52
penelitian
timbul
apabila
ketidakpuasan
Berbagai
lain
yang
keinginan
dapat dan
akan mendorong timbulnya perilaku
dan layanan itu sendiri terdapat
complaint.
beberapa perbedaan. Lima dimensi
Produk berkualitas baik tidak
kualitas jasa dalam persoalan ini
harus unggul dalarn semua dimensi,
adalah: Reliability, kemampuan untuk
yang terpenting adalah menetapkan
melaksanakan jasa yang dijanjikan
keunggulan dimensi kualitas yang
dengan
sesuai dengan penilaian, harapan,
Tangibles,
keinginan
Maka
fasilitas fisik, peralatan. personil dan
produk dapat dikatakan berkualitas
materi komunikasi. Responsiveness,
jika marnpu memenuhi kebutuhan,
kemauan membantu pelanggan dan
memberikan
memberikan
calon
pembeli.
kegunaan
meskipun
akurat
dan
meliputi
jasa
terpercaya. penarnpilan
dengan
cepat.
hanya pada kondisi tertentu. Kualitas
Assurance, pengetahuan, kesopanan
pelayanan yang diterima konsumen
karyawan dan kemampuan mereka
dinyatakan
untuk
perbedaan
dengan antara
keinginan
besarnya
harapan
konsumen,
perbandingan
ekspektasi
memberikan
kepastian,
dan
jaminan dan keyakinan. Empathy.
hasil
Kesediaan untuk peduli. memberikan
dan
perhatian pribadi bagi pelanggan
kenyataan diperoleh dari pelayanan. Kualitas pelayanan adalah pandangan
(Berry and Parasuraman, 1991: 16). Berdasarkan
uraian
latar
konsumen
terhadap
hasil
belakang diatas, maka peneliti tertarik
perbandingan
ekspetasi
mereka
untuk meneliti tentang “Analisis
dengan kenyataan yang diperoleh dari
Pengaruh
pelayanan. Kualitas pelayanan inilah
Kereta
yang akan menjadi ukuran bagi
Penumpang Pada PT. Kereta Api
kepuasan
Indonesia (Persero) Wilayah Sub
konsumen
(Handayani,
2004) Kualitas merupakan fenomena
Divisi
Kualitas
ApiTerhadap
Pelayanan Kepuasan
Regional III.1 Kertapati
Palembang”.
abstrak yang sangat sulit diukur.
TUJUAN PENELITIAN
Kualitas layanan merupakan aspek
1. Pengaruh yang simultan antara
menantang yang menjamin perhatian
dimensitangibles (X1), reability
lebih besar. Akan tetapi antara produk
(X2),
responsiveness
(X3),
53
assurance
(X4),
emphaty
dimensi
terhadap
Pada PT. Kereta Api Indonesia
Pada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah Sub Divisi
(Persero) Wilayah Sub Divisi
Regional
Regional
III.1
Kertapati
dimensi kepuasan
penumpang
(Persero) Wilayah Sub Divisi Regional
III.1
Kertapati
3. Pengaruh
dimensi kepuasan
reabillity penumpang
Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Divisi Regional
III.1
Kertapati
4. Pengaruh dimensi responsivenes kepuasan
penumpang
Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Divisi Regional
III.1
Kertapati
dimensi
assurance
kepuasan
penumpang
Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Divisi Regional Palembang.
ini
akan
dilaksanakan Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Regional III.1 Kertapati
Palembang. Alasan utama pemilihan lokasi ini karena instansi tersebut merupakan tempat dimana penulis mengabdikan diri sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan saran
mutu kualitas pelayanan Pada PT. Kereta
Api
Indonesia
(Persero)
Wilayah Sub Divisi Regional III.1 Kertapati Palembang. Penelitian
tentang
Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan Kereta
Palembang. 5. Pengaruh
Penelitian
dan manfaat dalam meningkatkan
Palembang.
terhadap
Kertapati
B. METODE PENELITIAN
Divisi
Palembang.
terhadap
III.1
tangibles
Pada PT. Kereta Api Indonesia
terhadap
penumpang
Palembang.
2. Pengaruh terhadap
kepuasan
emphaty
(X5)terhadap kepuasan penumpang
Palembang
54
6. Pengaruh
III.1
Kertapati
Api Terhadap Kepuasan Penumpang Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah
Sub
Divisi
Regional III.1 Kertapati Palembang dilakukan selama 4 bulan dari bulan Desember 2012 – Maret 2013.
Populasi
menurut
Supranto
Metode
analisis
yang
(2003) adalah : “Populasi adalah
digunakan dalam penelitian ini dalam
wilayah generalisasi yang terdiri atas
bentuk kuantitatif berupa analisis
objek / subjek yang mempunyai
univariat dan analisis bivariat. Model
kuantitas da karakteristik tertentu
analisis data yang digunakan dalam
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah analisis regresi
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
berganda
Populasi
dalam
analysis).
kesimpulannya”.
(multiple
regression
penelitian ini yaitu semua penumpang PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sub Divisi Regional III.1 Kertapati Palembang terdiri dari 2 jalur yaitu
1. Pengaruh Tangibles terhadap Kepuasan Penumpang
jalur Palembang - Lubuk Linggau dan Palembang – Tanjung Karang pada tahun 2011 berjumlah 1.550.310
Sampel dalam penelitian ini 100
penumpang.
Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara stratified
random
dikarenakan menjadi
sampling
penumpang
populasi
terbagi
yang dalam
kelompok, yang kemudian digunakan teknik simple
random sampling
sehingga populasi tiap kelompok mempunyai peluang yang sama untuk memberikan data / informasi yang dibutuhkan dengan terlebih dahulu dilakukan proporsional.
Analisis
pembagian
secara
Regresi
Linier
Sederhana Untuk
penumpang.
yaitu
a.
mendaparkan
rumusan
persamaan regresi linear sederhana pengaruh
tangibles
(X1)terhadap
kepuasan penumpang kereta api (Y) perlu dilakukan analisis koefisien regresi
dengan
program
SPSS,
menggunakan hasilnya
adalah
sebagai berikut: 1) Dari uji Anova atau F test didapat F hitung 11,151dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena nilai sig. Uji F lebih kecil dari 0,05, maka secara statistik koefisien regresi dikatakan signifikan atau regresi yang terbentuk dapat dipakai
untuk
memprediksi
55
variabel kepuasan penumpang kereta api.
Berdasarkan
perhitungan
menunjukkan besarnya korelasi (R)
2) Coefficient nilai regresi dimana
tangibles
(X1)terhadap
kepuasan
constanta = 19,163 dan koefisien
penumpang kereta api (Y) adalah
regresi tangibles 0,183 sehingga
0,320, artinya pengaruh variabel
persamaan
tangibles
regresi
sederhana
terhadap
kepuasan
dapat ditulis: Ŷ = 19,163 +
penumpang kereta api menunjukkan
0,183X1 + e
adannya korelasi yang kuat dan
Dimana:
bersifat
Y
mengetahui betapa besar pengaruh
= Kepuasan penumpang kereta
positif
(searah).
Untuk
api
tersebut dapat dilihat dari nilai
X1 = Tangibles
koefisien determinasinya (R square)
E
yaitu
= Faktor lain *
Konstanta
sebesar
0,102
yang
memberikan
19,163
pengertian bahwa 10,2% variabel
menyatakan bahwa jika tidak
kepuasan penumpang kereta api (Y)
ada
skor
dapat dijelaskan atau dipengaruhi
kepuasan penumpang kereta
oleh variabel tangibles (X1) dalam
api adalah 19,163.
model
tangibles
maka
* Koefisien regresi X1 sebesar 0,183
menyatakan
bahwa
setiap penambahan satu skor
regresi
sedangkan
yang
sisanya
dihasilkan,
89,8%
dapat
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
tangibles akan meningkatkan skor kepuasan penumpang
2. Pengaruh Reability terhadap Kepuasan Penumpang
kereta api sebesar 0,183. b.
Analisis
Korelasi
dan
melihat
besarnya
pengaruh antara variabel tersebut perlu dilakukan analisis koefisien korelasi, hasil analisis korelasi dapat dilihat dibawah ini:
56
Analisis
Regresi
Linier
sederhana
Determinan Untuk
a.
Untuk mendaparkan rumusan persamaan regresi linear sederhana pengaruh reability (X2) terhadap kepuasan penumpang kereta api (Y) perlu dilakukan analisis koefisien
regresi
dengan
program
SPSS,
menggunakan hasilnya
kepuasan penumpang kereta api
adalah
sebagai berikut:
sebesar 0,596. b. Analisis
1) Dari uji Anova atau F test didapat
dan
Determinan
F hitung 176,202 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena
Korelasi
Untuk
melihat
besarnya
nilai
pengaruh antara variabel tersebut
sig. Uji F lebih kecil dari 0,05,
perlu dilakukan analisis koefisien
maka secara statistik koefisien
korelasi, hasil analisis korelasi dapat
regresi dikatakan signifikan atau
dilihat dibawah ini:
regresi
yang
dipakai
terbentuk
untuk
variabel
dapat
memprediksi
kepuasan
penumpang
kereta api.
Berdasarkan
perhitungan
menunjukkan besarnya korelasi (R) reability
(X2)terhadap
kepuasan
penumpang kereta api (Y) adalah
2) Coefficient nilai regresi dimana
0,802, artinya pengaruh variabel
constanta = 10,889 dan koefisien
reability
regresi
reability 0,596sehingga
penumpang kereta api menunjukkan
persamaan regresi sederhana dapat
adannya korelasi yang kuat dan
ditulis: Ŷ = 10,889+0,596 X2 + e
bersifat
Dimana: Y =Kepuasan penumpang kereta api X2 = Reability e = Faktor lain *
Konstanta
sebesar
10,889
menyatakan bahwa jika tidak ada
tangibles
maka
skor
kepuasan penumpang kereta api adalah 10,889.
0,596 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor reability akan
meningkatkan
positif
kepuasan
(searah).
Untuk
mengetahui betapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya (R square) yaitu
0,643
yang
memberikan
pengertian bahwa 64,3% variabel kepuasan penumpang kereta api (Y) dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel reability (X2) dalam model
* Koefisien regresi X2 sebesar
terhadap
regresi
sedangkan
yang
sisanya
dihasilkan,
35,7%
dapat
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
skor
57
3.
X2 = Responsiveness e = Faktor lain
Pengaruh Responsiveness terhadap Kepuasan
*
Penumpang a.
Untuk mendaparkan rumusan persamaan regresi linear sederhana pengaruh
responsiveness
(X3)terhadap kepuasan penumpang kereta api (Y) perlu dilakukan analisis regresi
menggunakan
dengan
program
SPSS,
1) Dari uji Anova atau F test didapat F hitung 5,260 dengan tingkat signifikansi 0,024. Karena
kepuasan penumpang kereta api adalah 18,825. * Koefisien regresi X3 sebesar 0,201menyatakan bahwa setiap penambahan
nilai
maka secara statistik koefisien regresi dikatakan signifikan atau
variabel
terbentuk
untuk
dapat
memprediksi
kepuasan
meningkatkan skor kepuasan
0,201. b. Analisis Korelasi dan Determinan Untuk
besarnya
perlu dilakukan analisis koefisien korelasi, hasil analisis korelasi dapat dilihat dibawah ini: Berdasarkan
perhitungan
menunjukkan besarnya korelasi (R)
2) Coefficient nilai regresi dimana constanta =18,825dan koefisien responsiveness
0,201sehingga persamaan regresi sederhana dapat ditulis: Ŷ = 18,825+ 0,201X3 + e Dimana: Y =Kepuasan penumpang kereta api
58
melihat
pengaruh antara variabel tersebut
penumpang
kereta api.
regresi
skor
responsivenessakan
sig. Uji F lebih kecil dari 0,05,
yang
satu
penumpang kereta api sebesar
hasilnya adalah sebagai berikut:
dipakai
18,825
ada responsiveness maka skor
sederhana
regresi
sebesar
menyatakan bahwa jika tidak
Analisis Regresi Linier
koefisien
Konstanta
responsiveness
(X3)terhadap
kepuasan penumpang kereta api (Y) adalah variabel
0,226,
artinya
pengaruh
responsiveness
terhadap
kepuasan penumpang kereta
api
menunjukkan adannya korelasi yang kuat dan bersifat positif (searah). Untuk
mengetahui
betapa
besar
pengaruh tersebut dapat dilihat dari
variabel
nilai koefisien determinasinya (R
kereta api.
square) yaitu 0,051 yang memberikan pengertian bahwa
5,1% variabel
kepuasan
penumpang
2) Coefficient nilai regresi dimana constanta =18,136 dan koefisien
kepuasan penumpang kereta api (Y)
regresiassurance
dapat dijelaskan atau dipengaruhi
persamaan regresi sederhana dapat
oleh variabel responsiveness (X3)
ditulis: Ŷ = 18,136+ 0,232X4 + e
dalam model regresi yang dihasilkan,
Dimana: Y =Kepuasan penumpang kereta api X2 = Assurance e = Faktor lain
sedangkan sisanya 94,9%
dapat
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. 4. Pengaruh Assurance terhadap
ada
Analisis Regresi Linier
Untuk mendaparkan rumusan persamaan regresi linear sederhana pengaruh assurance (X4) terhadap kepuasan penumpang kereta api (Y) perlu dilakukan analisis koefisien dengan
program
SPSS,
menggunakan hasilnya
adalah
1) Dari uji Anova atau F test didapat F hitung11,505 dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena
nilai
sig. Uji F lebih kecil dari 0,05, maka secara statistik koefisien regresi dikatakan signifikan atau
dipakai
yang
18,136
assurance
maka
skor
adalah 18,136. * Koefisien regresi X4 sebesar 0,232 menyatakan bahwa setiap penambahan
satu
skor
assurance akan meningkatkan skor
kepuasan
penumpang
kereta api sebesar 0,232. b. Analisis Korelasi dan
sebagai berikut:
regresi
sebesar
kepuasan penumpang kereta api
sederhana
regresi
Konstanta
menyatakan bahwa jika tidak
Kepuasan Penumpang a.
*
0,232sehingga
terbentuk
untuk
dapat
memprediksi
Determinan Untuk
melihat
besarnya
pengaruh antara variabel tersebut perlu dilakukan analisis koefisien korelasi, hasil analisis korelasi dapat dilihat dibawah ini: Berdasarkan
perhitungan
menunjukkan besarnya korelasi (R)
59
assurance
(X4)terhadap
kepuasan
1) Dari uji Anova atau F test didapat
penumpang kereta api (Y) adalah
F hitung 11,430 dengan tingkat
0,324, artinya pengaruh variabel
signifikansi 0,001. Karena nilai
assurance
kepuasan
sig. Uji F lebih kecil dari 0,05,
penumpang kereta api menunjukkan
maka secara statistik koefisien
adannya korelasi yang kuat dan
regresi dikatakan signifikan atau
bersifat
regresi yang terbentuk dapat
terhadap
positif
(searah).
Untuk
mengetahui betapa besar pengaruh
dipakai
tersebut dapat dilihat dari nilai
variabel kepuasan penumpang
koefisien determinasinya (R square)
kereta api.
yaitu
0,105
yang
memprediksi
memberikan
2) Coefficient nilai regresi dimana
pengertian bahwa 10,5% variabel
constanta =17,244dan koefisien
kepuasan penumpang kereta api (Y)
regresi assurance 0,267sehingga
dapat dijelaskan atau dipengaruhi
persamaan
oleh variabel assurance (X4) dalam
dapat
model
17,244+0,267X5 + e
regresi
yang
dihasilkan,
sedangkan sisanya 89,5%
dapat
dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. 5. Pengaruh Emphaty terhadap
a.
Untuk mendaparkan rumusan persamaan regresi linear sederhana terhadap
kepuasan penumpang kereta api (Y) perlu dilakukan analisis koefisien regresi
dengan
program
SPSS,
sebagai berikut:
menggunakan hasilnya
ditulis:
Konstanta
ada
sederhana
emphaty(X5)
sederhana Ŷ
=
sebesar
17,244
menyatakan bahwa jika tidak
Analisis Regresi Liniier
pengaruh
regresi
Dimana: Y =Kepuasan penumpang kereta api X2 = Emphaty e = Faktor lain *
Kepuasan Penumpang
60
untuk
adalah
emphaty
maka skor
kepuasan penumpang kereta api adalah 17,244. * Koefisien regresi X5 sebesar 0,267 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor emphaty akan
meningkatkan
skor
kepuasan penumpang kereta api sebesar 0,267.
b. Analisis Korelasi dan Determinan Untuk
melihat
besarnya
pengaruh antara variabel tersebut
6. Hubungan Kepuasan Penumpang (Y) Tangibles (X1), Reability (X2), Responsiveness (X3), Assurance (X4) dan Emphaty (X5)
perlu dilakukan analisis koefisien
Regresi linier berganda untuk
korelasi, hasil analisis korelasi dapat
melihat bagaimana pengaruh variabel
dilihat dibawah ini:
tangibles
Berdasarkan
(X1),reability
(X2),
perhitungan
responsiveness (X3), assurance (X4)
menunjukkan besarnya korelasi (R)
dan emphaty(X5) terhadap kepuasan
emphty
kepuasan
penumpang kereta api (Y).
penumpang kereta api (Y) adalah
a. Analisis Regresi Linier Berganda (RLB)
(X4)terhadap
0,323, artinya pengaruh variabel emphaty
terhadap
kepuasan
Dari hasil perhitungan SPSS dapat
penumpang kereta api menunjukkan
diuraikan sebagai berikut:
adannya korelasi yang kuat dan
1) Dari uji Anova atau F test didapat
bersifat
positif
Untuk
F hitung46,019 dengan tingkat
mengetahui betapa besar pengaruh
signifikansi 0,000. Karena nilai
tersebut dapat dilihat dari nilai
sig. Uji F lebih kecil dari 0,05,
koefisien determinasinya (R square)
maka secara statistik koefisien
yaitu
regresi
0,104
(searah).
yang
memberikan
dikatakan
signifikan
pengertian bahwa 10,4% variabel
(tolak H0 dimana H0: Sig.F <
kepuasan penumpang kereta api (Y)
0,05) atau rmodel regresi dapat
dapat dijelaskan atau dipengaruhi
dipakai
oleh variabel emphaty (X5) dalam
variabel kepuasan penumpang
model
kereta api.
regresi
yang
dihasilkan,
sedangkan sisanya 89,6%
dapat
2) Dari
untuk
memprediksi
Coefficient
dipengaruhi atau dijelaskan oleh
persamaan
faktor lain yang tidak diteliti.
berikut:
resgrsi
didapat sebagai
Ŷ = 4,913 +0,093X1 + 0,522 X2 + 0,070 X3 + 0,083X4 + 0,105X5 +e
61
Dimana:
setiap
Y =Kepuasan penumpang kereta api X2= Tangibles X2= Reability X3= responsiveness X4= Assurance X5= Emphaty e = Faktor lain
skorresponsiveness
Dalam
rumus
diatas
dapat
dijelaskan konstanta resgresi 4,913. Artinya jika mengabaikan kualitas pelayanan
tangibles
(X1),reability
(X2), responsiveness (X3), assurance (X4) dan emphaty(X5)adalah 4,913. Koefisien regresi tangibles adalah 0,093, artinya setiap penambahan satu satuan
skortangiblesakan
meningkatkan
skor
penumpang
kereta
0,093.Koefisien adalah
regresi
0,093,
penambahan
sebesar tangibles
artinya
satu
meningkatkan
setiap
satuan
skor
Koefisien adalah
api
sebesar 0,093.
0,522,
regresi artinya
reability setiap
penambahan satu satuan skorreability akan meningkatkan skor kepuasan penumpang
kereta
0,522.Koefisien
api
sebesar regresi
responsiveness adalah 0,070, artinya
62
kepuasan
regresi
responsiveness
0,083,
artinya
setiap
satu
satuan
skorassurance akan meningkatkan skor kepuasan penumpang kereta api sebesar
0,083.Koefisien
regresi
emphaty adalah 0,105, artinya setiap penambahan satu satuan skoremphaty akan meningkatkan skor kepuasan penumpang kereta api sebesar 0,105. c.
Analisis Korelasi dan Determinasi Untuk
melihat
besarnya
pengaruh antara variabel tersebut perlu dilakukan analisis koefisien korelasi, hasil analisis korelasi dapat dilihat dibawah ini: Berdasarkan menunjukkan
perhitungan
besarnya
koefisien
korelasi (R) (tangibles (X1),reability
Koefisien adalah
satuan akan
skor
penambahan
tangibles akan meningkatkan skor kepuasan penumpang kereta
satu
penumpang kereta api sebesar 0,070.
kepuasan api
penambahan
(X2), responsiveness (X3), assurance (X4) dan emphaty(X5)secara bersamasama terhadap kepuasan penumpang kereta api (Y) adalah 0,843, artinya pengaruh
variabel
tangibles
(X1),reability (X2), responsiveness (X3),
assurance
(X4)
dan
emphaty(X5)secara
bersama-sama
penumpang
kereta
api
terhadap kepuasan penumpang kereta
menunjukkan adanya korelasi,
api menunjukkan adannya korelasi
besar pengaruh tersebut dilihat
yang
dari
kuat
dan
bersifat
positif
nilai
koefisien
(searah). Untuk mengetahui berapa
determinasinya (Rsquare) yaitu
besar pengaruh tersebut dapat dilihat
0,710
dari nilai koefisien determinasinya
pengertian bahwa 71,0% variabel
(Rsquare)
kepuasan penumpang kereta api
yaitu
0,710
yang
yang
memberikan pengertian bahwa 71,0%
(Y)
variabel kepuasan penumpang kereta
dipengaruhi
api (Y) Pada PT. Kereta Api
tangibles
Indonesia (Persero) Wilayah Sub
responsiveness (X3), assurance
Divisi
(X4)
Regional III.1 Kertapati
Palembangdapat
dijelaskan
atau
dapat
memberikan
dijelaskan oleh
variabel
(X1),reability
dan
atau
(X2),
emphaty(X5)secara
bersama-sama
dalam
model
dipengaruhi oleh variabeltangibles
regresi yang dihasilkan sedangkan
(X1),reability (X2), responsiveness
sisanya 29% dipengaruhi atau
(X3),
dijelaskan oleh faktor lain yang
assurance
(X4)
emphaty(X5)secara samadalam
dan
bersama-
model
regresi
yang
tidak diteliti. 2
Tangibles berpengaruh signifikan
dihasilkan sedangkan sisanya 29%
terhadap kepuasan penumpang
dipengaruhi atau dijelaskan oleh
kereta api. Pengaruh ini dapat
faktor lain yang tidak diteliti.
dilihat dari besarnya korelasi (R) tangibles (X1)terhadap kepuasan
D. SIMPULAN DAN SARAN
penumpang kereta api (Y) adalah
Simpulan 1
0,320, artinya pengaruh variabel
Kualitas
tangibles
pelayanan(tangibles(X1),reability (X2),
responsiveness
assurance
(X4)
(X3), dan
emphaty(X5))secara
bersama-
sama
kepuasan
terhadap
penumpang
terhadap
kepuasan
kereta
api
menunjukkan adannya korelasi yang kuat dan bersifat positif (searah).
Untuk
mengetahui
betapa besar pengaruh tersebut
63
dapat dilihat dari nilai koefisien
dipengaruhi
determinasinya (R square) yaitu
reability (X2) dalam model regresi
0,102
yang
yang
memberikan
dihasilkan,
sedangkan
sisanya 35,7% dapat dipengaruhi
kepuasan penumpang kereta api
atau dijelaskan oleh faktor lain
(Y)
yang tidak diteliti.
dapat
dijelaskan oleh
tangibles
(X1)
regresi
yang
atau
variabel
dalam
model
4
Responsiveness signifikan
berpengaruh
terhadap
kepuasan
dihasilkan,
penumpang kereta api. Pengaruh
sedangkan sisanya 89,8% dapat
ini dapat dilihat dari besarnya
dipengaruhi atau dijelaskan oleh
korelasi
faktor lain yang tidak diteliti.
(X3)terhadap
Reability berpengaruh signifikan
penumpang kereta api (Y) adalah
terhadap kepuasan penumpang
0,226, artinya pengaruh variabel
kereta api. Pengaruh ini dapat
responsiveness terhadap kepuasan
dilihat dari besarnya korelasi (R)
penumpang
reability (X2)terhadap kepuasan
menunjukkan adannya korelasi
penumpang kereta api (Y) adalah
yang kuat dan bersifat positif
0,802, artinya pengaruh variabel
(searah).
reability
kepuasan
betapa besar pengaruh tersebut
api
dapat dilihat dari nilai koefisien
menunjukkan adannya korelasi
determinasinya (R square) yaitu
yang kuat dan bersifat positif
0,051
(searah).
mengetahui
pengertian bahwa 5,1% variabel
betapa besar pengaruh tersebut
kepuasan penumpang kereta api
dapat dilihat dari nilai koefisien
(Y)
determinasinya (R square) yaitu
dipengaruhi
0,643
responsiveness (X3) dalam model
terhadap
penumpang
kereta
Untuk
yang
memberikan
(R)
responsiveness kepuasan
kereta
Untuk
yang
dapat
api
mengetahui
memberikan
dijelaskan oleh
atau
variabel
pengertian bahwa 64,3% variabel
regresi
kepuasan penumpang kereta api
sedangkan sisanya 94,9% dapat
(Y)
64
variabel
pengertian bahwa 10,2% variabel
dipengaruhi
3
oleh
dapat
dijelaskan
atau
yang
dihasilkan,
5
dipengaruhi atau dijelaskan oleh
korelasi (R) emphty (X4)terhadap
faktor lain yang tidak diteliti.
kepuasan penumpang kereta api
Assurance berpengaruh signifikan
(Y)
terhadap kepuasan penumpang
pengaruh
kereta api. Pengaruh ini dapat
terhadap kepuasan penumpang
dilihat dari besarnya korelasi (R)
kereta api menunjukkan adannya
assurance (X4)terhadap kepuasan
korelasi yang kuat dan bersifat
penumpang kereta api (Y) adalah
positif
0,324, artinya pengaruh variabel
mengetahui
assurance
pengaruh tersebut dapat dilihat
terhadap
penumpang
kepuasan
kereta
api
0,323,
artinya
variabel
emphaty
(searah).
dari
Untuk
betapa
nilai
besar
koefisien
menunjukkan adannya korelasi
determinasinya (R square) yaitu
yang kuat dan bersifat positif
0,104
(searah).
mengetahui
pengertian bahwa 10,4% variabel
betapa besar pengaruh tersebut
kepuasan penumpang kereta api
dapat dilihat dari nilai koefisien
(Y)
determinasinya (R square) yaitu
dipengaruhi
0,105
emphaty
Untuk
yang
memberikan
yang
dapat
memberikan
dijelaskan oleh
(X5)
regresi
kepuasan penumpang kereta api
dihasilkan,sedangkan
(Y)
89,6%
dapat
dijelaskan oleh
atau
variabel
assurance
(X4) dalam
regresi
yang
model
atau
variabel
dalam
pengertian bahwa 10,5% variabel
dipengaruhi
model yang sisanya
dapat dipengaruhi atau
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
dihasilkan,
sedangkan sisanya 89,5% dapat dipengaruhi atau dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. 6
adalah
Emphaty berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang kereta api. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya besarnya
Saran 1) Bagi petugas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah Sub Divisi Regional III.1 Kertapati Palembang agar dapat lebih meningkatkan pelayanan
lagi
agar
kualitas
penumpang
65
kereta api
selalu merasakan
kepuasan dalam layanan yang diberikan oleh PT Kerata Api. 2) Bagi dunia Ilmu pengetahuan penelitian ini kirannya dapat dijadikan
wacana
dalam
menambah ilmu pengetahuan. 3) Bagi peneliti lainnya kirannya dapat dijadikan referensi untuk melakukan
penelitian
dengan
variabel yang sama pada unit organisasi yang berbeda. DAFTAR RUJUKAN Atep Adya Barata, 2003. Dasar – Dasar Pelayanan Prima, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Amirullah, 2002. Perilaku Konsumen, Jogyakarta: Graha Ilmu. Berry, Leonard L., dan A. Parasuraman. 1991. .A.1arketingSen'ice: cnmpeting through quality. New York: FreePress. Ghozali,Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS.Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Juwandi, Hendy Irawan. 2004. Kepuasan Pelayanan Jasa. Erlangga. Jakarta. Handoko, T. Hani. (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (edisi 2). Yogyakarta: BPFE.
66
Handayani, C. (2004). Sosiologi 1. Jakarta: Grafindo Media Pratama. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta. Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba. Moenir, 2002. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia.Bumi Aksara. Jakarta Parasuraman, A., Berry, L., Zeithaml, V., (1998)’Quality Counts in Service,Too’, Business Horizons. Sugiono, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta. Suhartanto. D (2001). Kepuasan Pelanggan : Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen di Industri Perhotelan, (online). Tersedia : http: //www. Imfeui.com. Sutopo, Suryanto, Andi, 2006, Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta Somantri, Ating dkk. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Swastha, Basu. 2000. Azas-azas Marketing. Liberty. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2004, Manajemen Jasa, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Andi, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 1996, Strategi Bisnis dan Manajemen.Yogyakarta : Andi Yamit, Zulian, 2002, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Cetakan kedua, Ekonisia Yogyakarta