KBSIMPULAN DAN SARAN
Tembakau Bes/No merupakan komoditi ekspor yang lami gejala menurun permintaannya di Luar Negeri'. taan Tembakau Bes/No menurut kualitas di pengaruhi oleh harga barang bruto negara-negara importir, tir dan harga
mengaPermin-
seluruh Pasar di-
itu sendiri, produk domestik penduduk negara-negara impor-
tembakau virginia
Amerika
Serikat.
Pasar
Tembakau Bes/No dibedakan atas Pasar Lelang menurut kualitas (pembalut, pembungkus dan isi), Pasar Spanyol menurut kualitas dan Luar Pasar Lelang kualitas isi. Elastisitas harga kualitas pembungkus dan isi di Pasar Lelang lebih tinggi dari pada elastisitas harga di Pasar Spanyol pada kualitas yang sama.
Hasil analisis ini membe-
rikan bukti bahwa di Pasar Lelang proporsi perubahan jumlah ekspor tembakau Bes/No kualitas pembungkus dan isi lebih besar dari pada proporsi perubahan harga, demikian pula kualitas isi di Pasar Spanyol.
Elastisitas harga di Pasar
Spanyol lebih besar dari satu, sedangkan di pasar Lelang kurang
dari
satu
(inelastis),
berarti
proporsi
perubahan
jumlah ekspor Tembakau Bes/No kualitas pembalut di Pasar Lelang lebih rendah dari pada di Pasar Spanyol.
Sedangkan
peningkatan jumlah ekspor ke Pasar Spanyol pada kualitas yang
aama akan meningkatkan
penerimaan eksportir,
sebab
apabila elastisitas harga terhadap jumlah permintaan lebih besar dari satu, penerimaan
marginal
eksportir positif,
sedangkan apabila elastisitasnya kurang dari maan
marginalnya negatif,
monopolistik.
dengan
asumsi
satu perneri-
pada
sistem paaar
Elastisitas kualitas isi di Luar Pasar Lelang
kurang dari satu, ini memberikan
informasi bahwa monopolis
dapat mempengaruhi harga dan jumlah ekspor di Luar Pasar Lelang
.
Perubahan permintaan bruto ( G D P )
akibat perubahan produk
domestik
di Pasar Lelang mempunyai nilai positif, rembe-
rikan pengertian bahwa permintaan di Pasar Lelang untuk kualitas pembalut, pembungkus dan isi yang baik rasih dapat ditingkatkan.
Akan
tetapi apabila dilihat perubahan
Jumlah
permintaan akibat perobahan penduduk yang negatif di
Pasar
Lelang, memberikan pengertian yang sebaliknya, sebab secara teoritis pengaruh penduduk terhadap jumlah permintaan seharusnya positif.
Hal ini dapat berarti penduduk Eropa Barat
cenderung berkurang kian
peningkatan
Tembakau Bes/No.
menghisap cerutu besar,
pendapatan
masih
walaupun demi-
meningkatkan
permintaan
Hasil ini memberikan pengertian adanya lce-
cenderungan penghisap cerutu dari bahan dasar Tembakau Bes/ No
masih dapat
ditingkatkan.
Namun
apabila dilihat hasil
elastisitas penduduk yang lebih besar dari pw3a elastisitas pendapatan, kecenderungan pengaruh jumlah perrintaan menurun. Kesimpulan
ini
berbeda dengan Pasar Spanyol,
pengaruh
QDP
terhadap jumlah barang yang diminta negatif, tetapi pongaruh jumlah penduduk terhadap jumlah barang yang diminta positif. Artinya penduduk Spanyol terrasuk penghisap cerutu, khususnya cerutu cigarolo. benar
Apabila
tentang pemasaran
informasi dari ITC
cerutu cigarolo
Spanyol ke
(1978) Eropa.
maka berarti selera masyarakat
Eropa
berubah
dari cerutu
besar menjadi cerutu cigarollo. Perubahan
jumlah
permintaan
Tembakau
~ e s / N o kualitas
isi akibat perubahan QDP dan jumlah penduduk bernilai negatif semua, artinya apabila GDP dan penduduk bertambah mengakibatkan turunnya permintaan.
Hal ini juga bisa berarti pening-
katan jumlah ekspor ke Luar Pasar Lelang tidak dapat dilakukan pada negara-negara pengirpor sebelumnya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa permintaan Tembakau Bes/No dipengaruhi oleh harga barang
itu sendiri, pendapat-
an, jumlah penduduk dan harga barang lain. Perubahan permintaan akibat perubahan harga negatif pada seluruh pasar sesuai dengan teori (walaupun ada yang elastis dan ada pula yang
inelastis).
Perubahan volume permintaan
akibat perubahan pendapatan untuk pasar lelang positif, tetapi untuk pasar Spanyol negatif.
Sedangkan perubahan per-
mintaan akibat perubahan penduduk di Pasar Lelang negatif, tetapi pasar Spanyol positif.
Kesimpulannya permintaan atas
komoditi Tembakau Bes/No cenderung turun. Permintaan Tembakau
Bes/No
y-g
menurun
tajam
tanpak
lebih jelas dari hasil proyeksi permintaan tahun 2000 di seluruh paaar
yang
hanya mencapai
kurang
dari
62
000 bal
dari rata-rata ekspor 150 000 bal per tahun, selama 15 tahun terakhir dengan penerimaan nilai devisa aebesar 21
986 000
DM. Suplai Tembskau Bes/No diproksikan oleh luas areal produksi tembakau tersebut.
Faktor-faktor yang mampengaruhi
areal produksi adalah harga tahun lalu menurut kualitas, produksi tahun lalu, harga beras tahun lalu, kebijaksanaan ekspor tahun 1976 dan kebijaksanaan sanering.
Apabila harga
kualitas pembalut tahun lalu meningkat, maka luas areal produksinyapun akan meningkat pula; tetapi untuk harga kualitas pembungkus dan
isi mempunyai
pengaruh
negatif.
Koefisien
elastisitas pembalut positif pengaruhnya terhadap luas areal produksi, Artinya
sedangkan
kualitas
pembungkus
dan
tinggi rendahnya areal produksi
isi
negatif.
Tembakau Bes/No
dipengaruhi oleh harga tahun lalu menurut kualitas utamanya kualitas pembalut.
Sebaliknya apabila produksi
tahun lalu
tinggi, maka luas areal tanaman akan berkurang, karena secara teoritis pengaruh produksi terhadap luas areal memang negatif.
Harga beras berpengaruh negatif terhadap areal
produksi, sesuai dengan teori. tahun lalu naik, maka petani dengan padi dari pada
sehingga apabila harga beras lebih suka menanami
sawahnya
menanaminya dengan Tembakau Bes/No.
Kebijsksanaan sanering dan kebijaksanaan ekspor 1976 tidak berpengaruh nyata (seperti halnya harga kualitas pembungkus dan isi tahun lalu), tetapi setelah adanya kebijaksanaan tersebut areal produksinya lebih rendah dibandingkan dengan sebelum adanya kebijaksanaan. Strategi pemasaran
Terbakau
Bee/No
di
bawah
monopoli
menggunakan diskriminasi harga. Dalar strategi pemasaran ini perubahan permintaan
akibat perubahan harga antar pasar
menurut kualitas tidak boleh sara,
tidak boleh
coran antar pasar dan suplai dapat di kontrol.
ada kebo-
Ketiga sarat
tersebut tidak dapat
sepenuhnya d i p e n u h i
dalam
strategi
diskriminasi harga Tembakau Bes/No, terutama yang menyangkut kebocoran yang
sulit
untuk di
atasi,
sehingga
ada
kemung-
kinan kebijaksanaan ini kurang begitu efektif. Hasil
analisis
ngan
menggunakan
bahwa
( 1 ) Untuk
strategi
pemasaran
diskriminasi kualitas
harga
pembalut,
Tembakau
memberikan
Bes/No
de-
kesimpulan
penerirnaan maksimum
di
Pasar Lelang diterima pada harga 16,lO DM/ 1/2 kg dan total jumlah yang di pasarkan sebesar 928 338 kg.
Di Pasar Spa-
nyol pada kualitas yang sama p e n e r i m a a n m a k s i m u m dicapai pada harga
7,20 DM/ 1/2 kg,
1 486 885 kg.
total yang
(2) Untuk kualitas pembungkus di Pasar Lelang
penerimaan maksimum dicapai pada harga kg
dipasarkan sebesar
dengan junlah barang
yang
sebesar 6.0
di ekspor
DM/
1/2
946 768 kg. Pada
kualitas yang sama d i Pasar S p a n y o l , p e n e r i m a a n m a k s i m u m dapat dicapai pada harga 2.60 dipasarkan sebesar maksimum 1.50
di
DM/1/2
230 676 kg.
Pasar Lelang kg
DM/ 1/2 kg dengan jumlah yang ( 3 ) Kualitas isi penerimaan
dicapai pada
saat harga
sebesar
dengan jumlah ekspor sebesar 2 757 052 kg.
D i Pasar Spanyol penerimaan maksimum dicapai pada saat harga 1,30 DM/ l/2 kg 240 896 kg. DM
per
dan
jumlah barang yang
d i ekspor sebesar
Di Luar Pasar Lelang, jika harga mencapai 4,20
1/2 kg
dengan jumlah penjualan
693 607 kg,
akan
di atas t e r n y a t a p e n e r i m a a n
dari
3
tercapai penerimaan maksimum. Berdasarkan hasil
Tembakau Bes/No belum maksimum.
Hal ini terbukti penerimaan
yang terjadi j a u h lebih rendah j i k a d i b a n d i n g k a n d e n g a n
penerimaan hasil analisis maksimisasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa cara pemasaran Tembakau Bes/No belum penerimaan maksimun. triawan
yang
mencapai
Oleh karena di Pasar Lelang ada indus-
menyerahkan
pembelian
persediaan
tembakaunya
kepada pedagang, sehingga ada selisih harga yang seharusnya dapat menaikkan harga jual menjadi harga jual yang rendah (menjadi keuntungan pedagang).
lebih
Di Pasar Spanyol, ka-
rena baru tumbuh, belum dapat diketahui secara pasti besarnya permintaan.
Agar supaya penerimaan dapat mencapai mak-
simum eksportir perlu memperhatikan hasil analisis di atas. Strategi
pemasaran
menguntungkan
diskriminasi
apabila ketiga
harga
sarat di
tersebut
baru
akan
atas dipenuhi,
ter-
utama agar dijaga supaya kebocoran antar pasar tidak terlalu besar.
Apabila terjadi kebocoran antar pasar strategi ini
tidak efektif lagi. Korelasi harga dalam negeri dengan harga di Pasar Lelang menurut kualitas mempunyai korelasi yang tinggi, nilai ekspor di
Pasar
Lelang
relatif tinggi dan
stabil walaupun
jumlah ekspor dan harga ada kecenderungan menurun. dapat dikatakan bahwa Pasar Lelang masih efisien. Spanyol,
trend
harga
menurut
kualitas
Jadi
Di pasar
cenderung
meningkat
demikian pula halnya dengan volume penjualannya.
Korelasi
harga kualitas pembalut dan isi juga signifikan dengap harga dalam
negeri, sehingga Pasar
Spanyol
juga dapat
dikatakan
efektif walaupun jumlah ekspornya relatif lebih rendah dibandingkan dengan Pasar Lelang.
Untuk kualitas isi di Luar
Pasar Lelang trend harga cenderung turun tetepi volune ekspor
cenderung meningkat.
Korelasi
harga Luar Pasar
Lelang
dengan harga dalam negeri pada kualitas Yang sama jugs tinggi sehingga Pasar Luar Pasar Lelangpun masih dapat dikatakan efekt if. Margin
tataniaga
di
Pasar
Lelang
menggambarkan
bahwa
selama 1 5 tahun terakhir masih menguntungkan eksportir (kecuali kualitas pembungkus (1970 s/d. 1973)),
(1972 d a n 1984 )
tinggi,
karena
Margin tataniaga di Pasar
biaya
tataniaga yang
rendah dan harga yang relatif tinggi.
relatif
Keuntungan tataniaga
Luar Pasar Lelang negatif pada tahun 1970 s.d. Tahun-tahun
kualitas isi
aebab margin tataniaganya masih lebih
besar dari pada biaya tataniaga; Spanyol cukup
,
1973 dan 1976.
selanjutnya sampai dengan 1984 eksportir mempu-
nyai keuntungan tataniaga antara 3.5 X s.d.
64.6
X.
Pemindahan barang dari eksportir pada importir di Paaar Lelang, Pasar Spanyol dan Luar Pasar Lelang masih cukup besar untuk menyerap produksi Tembakau Bes/Wo. Berdasarkan
kesimpulan-kesimpulan
di
atas
ternyata
Pasar Lelang masih dapat dipertahankan karena Pasar tersebut mempunyai
struktur monopolistis
eksportir,
penjualannya
yang
dilakukan
relatif
secara
menguntungkan
c.i.f.
ada tembakau negara lain dapat menjadi pesaing.
dan
tidak
Jika saingan
Pasar Lelang Bremen dihapus, belum tentu tembakau Indonesia di luar negeri menjadi pasar bebas, diduga mengarah manjadi oligopsoni.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
Tembakau Bes/No masih efektif pemasarannya.
S a r a n Permintaan atas Tembakau Bes/No yang turun secara drastis memerlukan 2 alternatif pertimbangan (1) Usaha mempersiapkan secara dini apabila permintaan atas kualitas tersebut makin kecil; (2) Menjaga kesinambungan komoditi tersebut. Apabila turunnya permintaan Tembakau Bes/No sudah tidak dapat ditanggulangi lagi, maka pemerintah perlu mempersiapkan kemungkinan penyerapan tenaga kerja akibat komoditi ini sudah tidak dapat
dijadikan
komoditi
perdagangan
lagi.
Selain itu perlu mencari pengganti devisa dari komoditi lainnya dan mencari alternatif tanaman yang menguntungkan dan mampu menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Alternatif yang pengembangan
lain adalah menjaga
Tembakau
Bes/No
yang
dapat
keainambungan dan dilakukan
dengan
cara: (1) meningkatkan permintaan; ( 2 ) meningkatkan kualitas ekspar; (3) meningkatkan produktivitas dan harga di tingkat petani (farm gate price). Usaha
untuk
meningkatkan
permintaan
dapat
dildcukan,
apabila permintaan di Pasar Lelang meningkat kembali.
Per-
mintaan di Pasar Lelang meningkat apabila kualitaa Tembakau Bes/No yang diJual di Pasar Lelang dapat ditingkatkan, tehnik pemasarannya ditingkatkan, Bremen
berusaha
keras
untuk
lembaga-lembaga pemasaran di
melaksanakan
fungsinya dengan
baik dan berusaha untuk menyusun diplomas5 dagang yang benar dan tepat.
Disamping meningkatkan kembali permintaan di Pa-
sar Lelang, juga perlu ditingkatkan usaha perluasan pasar ke berbagai
negara
peminum
cerutu,
terutama untuk -masarkan
cerutu kualitas rendah, kecuali apabila ada permintaan kualitas khusus seperti halnya Spanyol, Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya. Bentuk-bentuk daun yang di pasarksn perlu dipelajari lebih jauh agar dapat sesuai dengan permintaan pasar.
Perbaikan harga jual di luar negeri agar mer-
punyai daya saing yang baik dengan tembakau cerutu dari negara negara produsen lainnya (Brasillia, Kamerun, Amerika Serikat dan Kuba). Kualitas
tembakau
cerutu
Indonesia
termasuk
Tembakau
Bes/No telah teruji ketenarannya, sehingga mendapatkan harga yang relatif tinggi di pasaran dunia.
Tetapi apabila dalam
keadaan permintaan tembakau yang menurun tidak segera menyesuaikan harga bersaing dengan kualitas, maka ada kemungkinan akan tertinggal dalam persaingan harga.
Oleh karena itu per-
lu segera dicari suatu modus yang dapat meningkatkan permintaan pada kualitas tertentu (misalnya : kualitas khusus Spanyol) dengan harga yang relatif tinggi, tetapi dengan produktivitas yang relatif tinggi. dengan mencari pasaran
khusus
Salah satu cara adalah
(seperti halnya Spanyol
dan
Amerika Serikat) dan meneliti bibit unggul (benih) yang mempunyai produktivitas tinggi, tetapi sesuai dengan permintaan pasar
.
Modus mitra usaha (joint venture) adalah salah satu modus yang dapat menjamin stabilitas harga, mengetahui kualitas dan bentuk daun yang diminta oleh pedagang dan industriawan, selain itu juga rerbantu'perluasan pasar. kelemahannya apabila tidak ada
Tetapi
standar harga seperti yang
diciptakan oleh Pasar Lelang,maka turun menjadi sangat rendah.
suatu saat hare!=
akan
Oleh karena itu dalam perjan-
jian mitra usaha, perlu diperhatikan pula kepentingan kesinambungan komoditi, dengan msaperhitungkan
faktor
( 1 ) pro-
yeksi harga di masa yang akan datang; (2) bentuk-bentuk daun dan
kualitas yang
untuk menjamin pasar
di
dibutuhkan;
(3)
stabilitas harga;
luar negara-negara MEE
keberadaan Pasar
Lelang
(4) kemungkinan perluasan
(EEC) yang
lebih intensif
(misalnya ke negara-negara blok timur); ( 5 ) pemupukan modal sendiri secara lebih intensif. Eksportir dalam menjaga kualitas yang tinggi dan kualitas sesuai permintaan pasar perlu memperhatikan mitra produsen lainnya, yaitu petani yang dapat memproduk dan memproses Tembakau Bes/No sesuai dengan
keinginan importir/eksportir.
Oleh karena itu dalam menentukan jumlah produksi yang dibutuhkan pasar dan kualitas produksi sesuai dengan permintaan pasar perlu diikut sertakan wakil petani.
Keikutsertaan
wakil petani dalam penentuan standar kualitas dan jumlah produk yang diduga merupakan permintaan pasar
itu penting,
agar supaya petani dapat berproduksi dengan baik, tidak berlebihan, tidak kurang,
sesuai dengan permintaan
harga yang menguntungkan petani.
pasar
dan
Hasil analisis yang meng-
gambarkan makin rneningkatnya keuntungan eksportir dan makin menurunnya keuntungan petani, memberikan dugaan bahwa keuntungan diambil oleh eksportir, tetapi kalau rugi petani disuruh menanggung resikonya sendiri.
Oleh karena itu untuk
meningkatkan posisi petani dalam uaaha menjaga hesinambungan dan
usaha
rengembangkan komoditi
Ternbakau
Bes/No,
keikut
sertaan wakil petani dalam setiap kegiatan penentuan jumlah yang diekspor, penentuan standar kualitas yang diekspor dan penentuan harga di tingkat petani, dirasa sangat perlu. Pada dewasa ini petani dalam penentuan standarisssi kualitas, perkiraan harga dan perkiraan kebutuhan pasar diwakili oleh Bupati KDH atau HKTI. tepat
karena
penguasaan
persoalan
Hal
ini terasa kurang
produksi,
kualitas
dan
harga di tingkat petani lebih dikuasai oleh petani Tembakau Bes/No
sendiri yang pada umuanya kurang
memiliki
informasi
pasar, sehingga informasi pasar dalam negeri lebih dikuasai oleh eksportir dan beberapa l e m b a g a pemer dangkan yang
sangat berkepentingan
adalah petani. sertakan wakil butuhan petani
pasar
tetapi
ah Yt"
saja, se-
kurang
terwakili
Oleh karena itu agar supaya dapat mengikutpetani dunia,
dalam penentuan maka
Tembakau Bes/No.
perlu
Asosiasi
standarisasi dan
dibentuk
semacam
ke-
asosiasi
tersebut diharapkan
ikut
menetapkan : ( a ) stabilitas harga d i tingkat p e t a n i ; ( b ) Perkiraan kualitas dan jumlah produksi
Te.mbakau
Bes/No
sesuai dengan permintaan pasar; (c) perkiraan areal produksi yang disediakan petani; ( d ) usaha mengurangi resiko kerugian di
tingkat petani akibat tidak stabilnga harga dan permin-
taan pasar lokal. Produktivitas
dan
harga
Tembakau
Bes/No
dalam
negeri
merupakan faktor yang menentukan tingkat keuntungan petani. Sedangkan
tingkat
keuntungan
petani
merupakan
salah
satu
faktor penentu keseimbangan dan pengembangan Tembakau Bes/No. Karena
dalam
memilih
alternatif
tanaman
tembakau,
petani
selalu memperhitungkan
pula
kemungkinan keuntungan dari
tanaman kompet it if lainnya
{ beras , kacang
sebagainya).
itu disarankan
Oleh karena
(eksportir) dan
pemerintah
berusaha
tanah kedele dan agar pengelols
melakukan
penelitian
yang mendalam pemuliaan tanaman ini, agar supaya mendapatkan bibit yang mempunyai produktivitas tinggi dan kualitas masih terjamin.
Dewasa ini eksportir yang melaksanakan penelitian
dengan baik baru PTP XXVII, sedangkan lembaga lainnya adalah BPPB dan Balitri. kut
produktivitas
Jika penelitian-penelitian yang menyangdilaksanakan
secara
intensif
hasilkan produktivitas yang lebih tinggi.
akan
meng-
Demikian pula
apabila harga di tingkat.petani juga meningkat sesuai dengan meningkatnya harga di pasar luar negeri, maka keuntungan petani
otomatis akan meningkat,
terangsang menyediakan
sehingga petani
semakin
lahannya untuk ditanami Tembakau
Bes/No. Petani atau asosiasi petani
dalam
memasarkan
hasil
produksi agar selalu memberikan
informasi yang jelas kepada
eksportir asal produk tersebut.
Sebab jika produk Tembakau
Bes/No tersebut dari daerah sentral, sebaiknya di ekspor ke Pasar Lelang
atau pesanan
khusus.
Sedangkan
bukan
daerah
sentral, seyogyanya untuk kebutuhan bahan dasar cerutu kualitas
rendah
/ . & f a n g atau (di luar Pasar
tenbakau hisap (chewing#acco) w
.-
Pasar
khusus) dan
atau bentuk lainnya.