KJ3SIMPULAN DAN SARAN
Tingkat ketersediaan silikat dalam tanah lapisan a t a s (0
-
3 0 c m ) PMK Cinta Manis d a n Bunga Mayang
dalam kategori mumekin kahat,
sudah tergolong
yaitu kurang dari 42 ppm SiOZ.
Akan tetapi kadar SiU2 d i lapisan bawah
(30
-
6 0 c m ) masih
cukup tinggi (lebih dari 5 0 p p m ) d a n sudah termasuk kategori potensial kahat.
D e n g a n detaikign, kekurangan Si tersedia
bagi tanaman dalam tanah lapisah atas, tampaknya dapat dipem h i dari fapisan bawah.
Tanggapan tanaman berupa pening-
katan produksi ctisebbhua pengaruh baik secara langsung maupun tidak langaune dari pemberian terak baja pada tanah. Pemberian terak baja secara langsung meningkatkan ketersediaan unsur Si dan C a serta dalam batas tertentu Mg tanah lapisan atas.
Secara tidak lanpsung pemberian terak baja
meningkatkan pertumbuhan dan/atau produkai tebu melalui pengaruhnya terhadap perbaikan liagkungan dan/atau peningkatan ketersediaan beberbagai hara dalam tanah.
Perbaikan ling-
kungan tumbuh tersebut menyebablsan pertumbuhan d a n perkernbangan sistem perakaran membaik sehingga lebih mampu menunjang pertumbuhan tanaman yang lsbih baik.
Pengaruh pemberi-
an terak baja terhadap berbagai ciri kimia tanah hanya terbatas pada lapisan atas. Pemberian terak baja di lapang nyata meningkatkan ketersediaan silikat di lapisan atas hingga 24 BSPT, tetapi
peningkatan tersebut belum melampui batas mungkin kahat disebabkan takaran dan kelarutan terak baja yang rendah dibarengi dengan penyerapan oleh ta'naman dan 'kemungkinan pencucian.
Kendati demikian, karena ketersedi-aan Si tanah awal
sudah sangat rendah, peningkatan tersebut sangat berarti karena merupakan kenaikkan lebih kurang 50 persen dibandingkan kontrol. Selain itu, pemberian terak baja nyata weningkatkan pH dan
A p H pada pengukuran 2 BSPT serta cenderung tetap lebih
tinggi hingpa 24 ~ S P Tdibandingkan kontrol.
Pada saat yang
sama Al-dd hingga 2 4 BSPT cenderung menurun dsn secara nyata menurunkan kejenuhan A 1 hingga 1 2 BSPT. Selanjutnya, pemberian terak baja secara nyata aeningkatkan fosfor tersedia hingga 1 2 BSPT.
Dibandingkan dengan
kontrol, semua perlakuan cenderung lebih tinggi hingga 24 BSPT, meskipun tingkat ketersediaan P dalam tanah sudah jauh menurun dibandingkan pengukuran-pengukuran sebelumnya. Terhadap Ca-dd, total basa, dan KBE nyata meningkat hingga 1 2 BSPT, sedangkan Mg-dd dan KTKE cenderung meningkat hingga 2 BSPT kemudian nyata meningkat pada 12 BSPT akibat pemberian terak baja.
Hingga takaran tertentu penga-
ruh pemberian kapur terhadap berbagai ciri kimia tanah (kecuali S i O Z tersedia) sama baiknya dengan terak baja.
Dalam
ha1 ini diperlukan 1.5 x A1-dd/l00 g kapur atau masingmasing lebih kurang 2.6 dan 1.7 ton/ha CaC03 untuk PMK Cinta Manis dan Bunga Mayang. Sejalan dengan perubahan berbagai ciri kimia tanah, pemberian terak baja baik di PMK Cinta Manis maupun di PMK
Bunga Mayang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan akar menjadi lebih balk dengan agihan akar di lapang lebih banyak di bagian bawah lapisan atas.
Perbaikan-'perbaikan ciri ki-
mia tanah dan akar yang terjadi menyebabkan produksi bobot tebu nyata meningkat ( P = 0.10) dan hablur cenderung rneningkat pada tanarnan I serta secara nyata meningkatkan bobot tebu, rendemen, dan hablur pada keprasan I.
Peningkatan ha-
blur rata-rata lebih kurang'l.34 kg setiap kilogram masukan TBJ untuk masa dua tahun.
Peningkatan produksi pada tanaman
keprasan I dapat diartikan bahwa pemberian terak baja &pat menpertahamkan dan/atau menekan laju penurunan produbsi bobot tebu pada tanaman keprasan.
Peningkatan bobot tebu ta-
naman I terutama berkaitan dengan tingkat ketersediaan Si pada fase awal pertumbuhan (2 BBPT) atau Si tersedia dan Mg-dd yang meningkat pada fase akhir ( 1 2 BSPT).
Bobot tebu
yang tinggi juga berkaitan dengan k'adar SiOZ dan Ca daun yang tinggi.
Sedangkan pada tanaman keprasan I, di sam-
ping Si tersedia tanah, juga P tersedia selama pertumbuhan ( 1 2 dan 24 BSPT), dan Mg-dd pada fase awal pertumbuhan (12
BSPT) yang tinggi memungkinkan produksi tebu yang tinggi pula.
Nisbah C/N yang tinggi justru menurunkan bobot tebu
tanaman I. Pengaruh pemberian terak baja dalam meningkatkan produksi bobot tebu dan hablur lebih besar dibandingkan dengan kapur.
Pemberian kapur cenderung menekan rendemen dan
serapan Si oleh tanaman tebu.
Pemberian terak baja dan/atau
fosfat alam dapat mengurangi pengaruh buruk kapur tersebut.
Faktor-faktor yang mendorong laju pertumbuhan lebih tingg1 pada fase akhir pertumbuhan menyebabkan rendemen menurun, sedangkan faktor yang kebalikan dari itu meningkatkan rendemen.
Dalam ha1 ini total basa dan fasfor tersedia ta-
nah lapiasan atas serta kadar Ca dan P daun yang tinggi menurunkan rendemen, sedangkan nisbah C/N tanah dan kadar SiOZ daun yang tinggi meningkatkan rendemen tanaman I.
Pada
tanaman keprasan I. Ca-dd yang tinggi menekan rendemen, tetapi Al-dd yang tinggi justru meningkatkan rendemen. yang sama terlihat untuk produksi hablur.
Pola
Dengan demikian,
kadar SiOZ tanah dan/atau SiOZ qaun merupakan faktor utama yang menentukan tinggi rendahnya produksi tebu baik pada tanaman I maupun keprasan I.
Kendati demikian, tidak cukup
bukti kale= peranan silikat targebut karena keesensialan Si bagi tebu dalan arti ikut mengambil bagian dalam proses metabolisme dan/atau fisiologik tertentu.
Tampaknya peranan
Si tersebut lebih sebagai unsur fungsional. Terdapat petunjuk bahwa Si dalam terak baja lebih besar peranannya dibandingkan unsur bawaan lainnya, khususnya dibandingkan Ca.
Namun demikian, tanggapan tanaman dalam
percobaan ini tampaknya merupakan pengaruh positif dari unsur-unsur penyusunnya dengan peranan dominan dimainkan oleh silikat. Mengingat silikat tersedia kedua PMK yang diteliti sudah sangat rendah serta pengaruh negatif kapur terhadap rendemen dan serapan silikat, maka untuk perbaikan tanah semacam itu lebih baik digunakan terak baja.
Untuk sementara penentuan takaran terak baja yang didasarkan pada kesetaraan A1-dd/100 g tanah dengan kandungan Ca terak baja, dapat dipakai. Manis diperlukan 2.25
Vntuk tanah seperti PMK Cinta
x Al-dd/lBO g Ca atau masing-masing
5.4 dan 8.4 ton/ha untuk TBJ dan TBC. semacam P M K Bunga Mayan8 diperlwkan 2.5 atau masing-masing
3.75
Sedangkan untuk tanah
x A1-dd/100 g Ca
dan 6.0 ton/ha untuk TBJ dan TBC.
Saran Masih perlu dilakukan penelitian intensif tentang kaitan antara penentuan takaran terak baja dengan Al-dd atau ciri tanah lainnya pada kisaran keadaan tanah yang cukup lebar dan takaran optimal untuk setiap keadaan tanah. Agar manfaat maksirnal dari pemakaian terak baja dapat diperoleh, maka penelitian cara perbaikan tanah lapisan bawah dan/atau usaha yang bertujuan untuk memperdalam daerah jelajah akar mutlak dilakukan. Perlu dilakukan upaya untuk menurunkan kandungan Fe dan A1 serta Mn yang tinggi dalam terak baja Cilegon. Diperlukan penelitian dalan jangka panjang untuk mengetahui saat pemberian ulangan.
Bersamaan dengan itu perlu
diteliti pengaruh agihan ukuran butir terak baja serta perlu tidaknya pemberian sela sebelum pemberian ulangan dan gatra ekonomiknya. Kemungkinan silikat yang diserap tanaman dapat didaur ulang dan/atau cara mempercepat daur ulang tersebut merupakan gatra lain perlu diteliti.