e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016)
PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL) PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK PERIODE 2013-2015 1Kadek
1Anantawikrama
Septa Riadi, Tungga Atmadja, 2Made Arie Wahyuni
Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:{
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk periode 2013 sampai 2015 dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah PT. Bank Mandiri dan obyeknya adalah laporan keuangan PT. Bank Mandiri periode 2013 sampai 2015. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi kemudian dianalisis dengan menggunakan metode RGEC. Hasil Penilaian menunjukan bahwa : (1) tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Risk Profile tahun 2013 sampai 2015 tergolong sangat sehat (2) tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Good Corporate Governance tahun 2013 sampai 2015 tergolong cukup sehat (3) tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Earnings tahun 2013 sampai 2015 tergolong sangat sehat (4) tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Capital tahun 2013 sampai 2015 tergolong sangat sehat (5) tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital tahun 2013 sampai 2015 tergolong sangat sehat. Kata kunci : kesehatan bank, RGEC, Bank Mandiri Abstract This study was aimed at finding out the health level of PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk in the 2013-2015 period using RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Capital). This study was a descriptive study using quantitative method. The subject was PT. Bank Mandiri and the objects were financial reports of PT. Bank Mandiri in the 2013-2015 period. The study used qualitative and quantitative data collected using documentation method and were analyzed using RGEC method. The results showed that : (1) the bank health level viewed from Risk Profile in 2013 through 2015 was very healthy ; (2)The bank health level viewed from Good Corporate Governance in the 2013 through 2015 was enough healthy ; (3) the bank health level viewed from Earnings in 2013 through 2015 was very healthy ; (4) the bank health level viewed from Capital in 2013 through 2015 was very healthy and (5) the bank health level viewed from Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, and Capital in 2013 through 2015 was very healthy. Keywords: bank health, RGEC, Mandiri Bank
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan (Financial Intermediary), yaitu sebagai institusi yang dapat menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien (Budisantoso dan Nuritomo, 2014:9). Peran perbankan sangat penting, terutama dalam perkembangan dan pertumbuhan perekonomian di suatu Negara. Peran nyata dan kontribusi dari sektor perbankan sangat dibutuhkan oleh suatu Negara demi pembangunan ekonomi di Negara tersebut. Bank dianggap sebagai tempat kepercayaan nasabah untuk mengelola dananya. Bank dengan manajemen yang baik harus bisa menjaga kepercayaan nasabahnya dengan menjaga kesehatan bank tersebut. Untuk menjaga kesehatan bank dilakukan dengan tetap menjaga likuiditas bank sehingga bank dapat memenuhi kewajibannya dan menjaga kinerjanya agar bank selalu dapat dipercaya oleh masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap bank akan terwujud apabila bank mampu mempertahankan atau meningkatkan kinerjanya secara optimal dan bisa tergolong bank yang sehat. Kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasi perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan caracara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku (Triandaru dan Budisantoso, 2006:51). Sehingga bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi oleh pemerintah, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter (Permana, 2012:2) Menjaga dan menilai tingkat kesehatan bank sangat diperlukan mengingat adanya beberapa kasus yang sempat muncul di dunia perbankan, seperti kasus bangkrutnya Bank Century dan Bank Dagang Bali yang menyebabkan terganggunya perekonomian di Indonesia pada saat itu akibat dari bank tersebut
bangkrut. Ketika suatu bank bangkrut pasti tingkat likuiditas bank tersebut rendah sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban bank tersebut kepada nasabahnya. Andaikan saja sebelumnya dilakukan penilaian kesehatan pada kedua bank tersebut, maka pihak manajemen bank bisa memperbaiki kelemahan yang ada pada bank tersebut sehingga kedepannya nanti bisa mengantisipasi terjadinya kebangkrutan pada suatu lembaga perbankan. Selain untuk mencegah terjadinya kebangkrutan pada perbankan, penilaian kesehatan bank juga bisa menarik minat investor kedepannya nanti, karena dengan dilakukannya penilaian kesehatan bank, maka pihak investor akan mendapatkan informasi yang cukup penting dari kinerja perbankan, seperti informasi akan kinerja manajemen bank dalam menghasilkan laba atau pengelolaan asset perbankan dan hal tersbut akan menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi di bank tersebut. Adanya berbagai krisis dalam penentuan standar mendorong munculnya kebijakan regulasi. Oleh karena permintaan terhadap kebijakan atau standar semacam itu didorong oleh krisis yang muncul, pihak penentu standar akuntansi menanggapi dengan cara menyediakan kebijakan tersebut (Sianipar, 2013). Teori Regulasi menyatakan bahwa perekonomian terpusat adalah alasan dalam melindungi kepentingan umum. Dalam teori ini, legislatif membuat aturan untuk melindungi pengguna laporan dengan meningkatkan kinerja ekonomi. Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia mempunyai peran penting dalam penyehatan perbankan di Indonesia. Adapun cara yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam upaya penyehatan perbankan di Indonesia demi mencegah kebangkrutan bank sejak dini yaitu mengeluarkan beberapa peraturan dalam tata cara penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia, dimana peraturan tersebut, harus dipatuhi oleh setiap lembaga perbankan di Indonesia agar upaya penyehatan Perbankan di Indonesia dapat terwujud. Pada tahun 2004, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) mengeluarkan peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum. Dalam peraturan ini, metode yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perbankan adalah dengan menggunakan metode CAMELS dimana aspek yang dinilai yaitu Capital (Modal), Asset (Aset), Management (Managemen), Earnings (Rentabilitas), Liquidity (Likuiditas), dan Sensitivity to Market Risk (Sensitivitas terhadap risiko pasar) Selanjutnya pada tahun 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru tentang penilaian kesehatan bank yaitu peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/PBI/2011 tentang penilaian tingkat kesehatan bank, dimana dalam peraturan ini metode yang digunakan untuk menilai kesehatan bank adalah dengan menggunakan metode RGEC. Adapun aspek yang dinilai pada metode RGEC yaitu Risk Profile (Risiko Profile), Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik), Earnings (Rentabilitas), dan Capital (Modal). Peraturan ini sekaligus menggantikan peraturan yang lama yaitu peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang penilaian kesehatan bank dengan menggunakan metode CAMELS. Teori Regulasi merupakan landasan teori dalam penelitian ini, karena dalam penelitian ini berkaitan erat dengan regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral di Indonesia yang harus dipatuhi oleh setiap lembaga perbankan di Indonesia demi meningkatkan kinerja ekonomi perbankan dan melindungi pengguna laporan keuangan agar mendapatkan informasi yang akurat dari lembaga perbankan tentang kinerjanya. Demi menjaga kepercayaan masyarakat akan lembaga perbankan, diperlukan adanya penilaian tingkat kesehatan bank pada PT. Bank Madiri (Persero), Tbk karena bank tersebut merupakan salah satu bank yang dipercayai oleh masyarakat Indonesia dalam hal menyimpan dana maupun penyaluran kredit atau pinjaman modal. Sehingga dengan dilakukannya penilaian kesehatan bank maka PT. Bank Mandiri dapat membenahi kelemahan-kelemahan
yang dialami selama satu periode dan kedepan bisa meningkatkan kinerjanya. Jika PT. Bank Mandiri bisa meningkatkan kinerjanya dari tahun ke tahun tentu masyarakat di Indonesia akan terus mempercayai PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk sebagai tempat untuk menabung maupun melakukan pinjaman modal karena kredibilitas PT. Bank Mandiri dianggap baik. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri dari aspek Risk Profile tahun 2013 sampai 2015, (2) mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri dari aspek Good Corporate Governance tahun 2013 sampai 2015, (3) mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri dari aspek Earnings tahun 2013 sampai 2015, (4) mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri dari aspek Capital tahun 2013 sampai 2015, (5) mengetahui tingkat kesehatan PT. Bank Mandiri dari aspek Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital tahun 2013 sampai 2015. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu dengan cara Laporan Keuangan perusahaan dianalisis dan ditabulasikan sesuai dengan kategori perusahaan perbankan tersebut. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, dimana metode ini mengumpulkan data sekunder dengan cara menyalin atau melihat catatan dari kertas kerja yang berhubungan dengan penelitian ini ataupun yang berkaitan dengan penelitian ini (Indrianto dan Supomo, 2013:147). Dalam menganalisis data, alat bantu yang digunakan dalam menganalisis data untuk penelitian ini adalah rasio keuangan dan peringkat komposit dari masing-masing aspek tingkat kesehatan bank yang terdapat dalam metode RGEC. Setelah itu melakukan penilaian terhadap peringkat komposit dari seluruh aspek tingkat kesehatan bank yang dinilai. Adapun bagian dari metode tersebut dan rasio yang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) digunakan dalam menilai kesehatan bank adalah sebagai berikut : 1. Profil Risiko (Risk Profile) indikator penilaian yang digunakan dalam aspek ini adalah rasio NPL (Non Performing Loan), risiko likuiditas adalah rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), dan yang terakhir risiko kredit yaitu IRR (Interest Rate Risk) 2. Good Corporate Governance Aspek yang digunakan untuk penilaian yaitu Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcomes. 3. Earnings (Rentabilitas) Indikator penilaian dalam penelitian ini yaitu ROA (Return On Asset), ROE
(Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). 4. Capital (Modal) Indikator yang digunakan dalam penilaian aspek Capital adalah CAR (Capital Adequacy Ratio). Langkah-langkah analisis data dalam menilai kesehatan bank dengan metode RGEC dibagi menjadi 5 tahap, dimana tahapan tersebut sebagi berikut : : 1. Analisis Profil Risiko (Risk Profile) a. Risiko Kredit : πΎπππππ‘ π΅πππππ πππβ NPL= πππ‘ππ πΎπππππ‘ x 100% Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut : Tabel 1 Bobot PK Komponen NPL (Non Performing Loan) Peringkat Komposit Kreteria Keterangan PK 1 0,15%- 2% Strong PK 2 2%- 3,5% Satisfactory PK 3 3,5%-5% Fair PK 4 5%-8% Marginal PK 5 >8% Unsatisfactory Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011 b. Risiko Likuiditas : πππ‘ππ ππππππ‘ LDR = π·πππ ππβππ πΎππ‘πππ x 100%
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut:
Tabel 2 Bobot PK Komponen LDR (Loan to Deposit Ratio) Peringkat Komposit Kreteria Keterangan PK 1 60%-70% Sangat Sehat PK 2 70%-85% Sehat PK 3 85%-100% Cukup Sehat PK 4 100%-120% Kurang Sehat PK 5 120%-160% Tidak Sehat Sumber: Analisis Laporan Keuangan : Penilaian Kesehatan Bank (Ngadirin Setiawan) tahun 2012 c. Risiko Pasar : ππππππππ‘ππ π΅π’πππ IRR = π΅ππππ π΅π’πππ x 100%
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut :
Tabel 3 Bobot PK Komponen IRR (Interest Rate Risk) Peringkat Komposit Kreteria PK 1 >45% PK 2 41%-45% PK 3 36%-40% PK 4 31%-35% PK 5 <30% Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011
Keterangan Strong Satisfactory Fair Marginal Unsatisfactory
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) 2. Analisis Good Corporate Governance b. Menganalisis dan menilai Pada aspek ini, akan menggunakan 3 Governance Process pendekatan untuk menilai Good c. Menganalisis dan menilai Corporate Governance pada PT. Bank Governance Outcomes Mandiri, yaitu: Peringkat Komposit untuk a. Menganalisis dan menilai komponen ini sebagai berikut: Governance Structure Tabel 4 PK Komponen GCG (Good Corporate Governance) Peringkat Komposit Kelemahan Keterangan PK 1 Tidak signifikan Sangat Sehat PK 2 Kurang Signifikan Sehat PK 3 Cukup Signifikan Cukup Sehat PK 4 Signifikan Kurang Sehat PK 5 Sangat Signifikan Tidak Sehat Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011 3. Analisis Earnings πΏπππ ππππππ’π πππππ a. ROA = x 100% πππ‘ππ π΄π ππ‘
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini adalah sebagai berikut:
Tabel 5 Bobot PK Komponen ROA (Return On Asset) Peringkat Komposit Kreteria PK 1 >1,5% PK 2 1,26%-1,5% PK 3 0,51%-1,25% PK 4 0%-0,5% PK 5 <0% Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011 b. ROE =
πΏπππ πππ‘πππβ πππππ πππππ πΌππ‘π
x 100%
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut:
Tabel 6 Bobot PK Komponen ROE (Return On Equity) Peringkat Komposit Kreteria PK 1 >20% PK 2 12,51%-20% PK 3 5,01%-12,5% PK 4 0%-5% PK 5 <0% Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011 c. NIM =
ππππ. π΅π’πππβπ΅. π΅π’πππ π΄ππ‘ππ£π πππππ’ππ‘ππ
x 100%
Keterangan Sangat Memadai Memadai Cukup Memadai Kurang Memadai Tidak Memadai
Keterangan Sangat Memadai Memadai Cukup Memadai Kurang Memadai Tidak Memadai
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini adalahsebagai berikut:
Tabel 7 Bobot PK Komponen NIM (Net Interest Margin) Peringkat Komposit Kreteria Keterangan PK 1 >5% Sangat Memadai PK 2 2,01%-5% Memadai PK 3 1,5%-2% Cukup Memadai PK 4 0%-1,49% Kurang Memadai PK 5 <0% Tidak Memadai Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) π΅. ππππππ πππππ ππππππ πππππ
d. BOPO = ππππ.
x 100%
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut:
Tabel 8 Bobot PK Komponen BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional) Peringkat Komposit Kreteria Keterangan PK 1 β€83% Sangat Memadai PK 2 83,1%-85% Memadai PK 3 85,1%-87% Cukup Memadai PK 4 87,1%-89% Kurang Memadai PK 5 >89% Tidak Memadai Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia tahu 2011 4. Analisis Capital πππππ a. CAR = π΄πππ
x 100%
Bobot Peringkat Komposit untuk komponen rasio ini sebagai berikut:
Tabel 9 Bobot PK Komponen CAR (Capital Adequacy Ratio) Peringkat Komposit Kreteria Keterangan PK 1 >15% Sangat Memadai PK 2 9,1%-15% Memadai PK 3 8,1%-9% Cukup Memadai PK 4 5%-8% Kurang Memadai PK 5 <5% Tidak Memadai Sumber : Surat Edaran Bank Indonesia tahun 2011 5. Menentukan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank Untuk setiap peringkat akan dikalikan sebagai berikut: a. PK 1 = setiap 1 cheklist dikalikan dengan 5 b. PK 2 = setiap 1 cheklist dikalikan dengan 4 c. PK 3 = setiap 1 cheklist dikalikan dengan 3
d. PK 4 = setiap 1 cheklist dikalikan dengan 2 e. PK 5 = setiap 1 cheklist dikalikan dengan 1 selanjutnya menentukan bobot untuk menilai keseluruhan dari aspek yang dinilai dari hasil setiap checklist dikalikan dengan jumlah komponen. Berikut bobot nilai komposit dari keseluruhan komponen yang dinilai :
Tabel 10 Peringkat Kesehatan Tingkat Kesehtan Bank dengan Pendekatan RBBR (Risk Based Bank Ranking) Bobot (%) Peringkat Komposit Keterangan 86-100 PK 1 Sangat Sehat 71-85 PK 2 Sehat 61-70 PK 3 Cukup Sehat 41-60 PK 4 Kurang Sehat <40 PK 5 Tidak Sehat Sumber : Analisis Laporan Keuangan: Penilain Kesehatan Bank (Ngadirin Setiawan) tahun 2012 HASIL DAN PEMBAHASAN Profile, rasio yang digunakan yaitu NPL, Berdasarkan Surat Edaran Bank LDR, dan IRR, Good Corporate Indonesia No. 13/24/DPNP tanggal 25 Governance, Earnings dengan rasio ROA, Oktober 2011 pada Lampiran 1 (satu) ROE, NIM, dan BOPO, Capital dengan perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank rasio CAR. Berikut perhitungan rasio dan Umum, metode penilaian yang digunakan analisis dalam metode RGEC) pada PT. adalah metode RGEC. Untuk aspek Risk Bank Mandiri :
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) 1. Tingkat Kesehatan Bank ditinjau dari a. Risiko Kredit aspek Risk Profile Tabel 11 Ringkasan Penilaian NPL PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 2% 1 2014 2,3% 2 2015 2,9% 2 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016)
Keterangan Sangat Sehat Sehat Sehat
b. Risiko Likuiditas Tabel 12 Ringkasan Penilaian LDR PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 98% 3 2014 95% 3 2015 104% 4 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016)
Keterangan Cukup Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat
c. Risiko Pasar Tabel 13 Ringkasan Penilaian IRR PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 288% 1 2014 266% 1 2015 273% 1 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016)
Keterangan Strong Strong Strong
2. Tingkat Kesehatan Bank ditinjau dari aspek Good Corporate Governance Tabel 14 Penilaian aspek GCG PT. Bank Mandiri Tahun Hasil penilaian PK 2013 Terdapat kelemahan yang kurang signifikan 2 2014 Terdapat kelemahan yang signifikan 3 2015 Terdapat kelemahan yang signifikan 3 Sumber : Data Sekunder yang dinilai peneliti (2016)
Keterangan Baik Cukup Baik Cukup Baik
3. Tingkat Kesehatan Bank ditinjau dari a. ROA (Return On Asset) aspek Earnings Tabel 15 Ringkasan Penilaian ROA PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK Keterangan 2013 3,2% 1 Sangat Memadai 2014 3,0% 1 Sangat Memadai 2015 2,8% 1 Sangat Memadai Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) b. ROE (Return On Equity)
Tahun 2013 2014 2015
Tabel 16 Ringkasan Penilaian ROE PT. Bank Mandiri Nilai PK 27 % 1 27 % 1 21 % 1
Keterangan Sangat Memadai Sangat memadai Sangat memadai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) c. NIM (Net Interest Margin) Tabel 17 Ringkasan Penilaian NIM PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 8,8% 1 2014 9,2% 1 2015 9,7% 1 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) d. BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Tabel 18 Ringkasan Penilaian BOPO PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 56% 1 2014 59% 1 2015 57% 1 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) 4. Tingkat Kesehatan Bank ditinjau dari aspek Capital a. CAR (Capital Adequacy Ratio) Tabel 19 Ringkasan Penilaian CAR PT. Bank Mandiri Tahun Nilai PK 2013 18% 1 2014 20% 1 2015 21% 1 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) 5. Tingkat Kesehatan Bank ditinjau dari aspek Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital Setelah menghitung dan menilai dari masing-masing aspek pada metode RGEC yaitu Risk Profile dengan rasio NPL (Non Performing Loan), LDR (Loan to Deposit Ratio), dan IRR (Interest Rate Risk), Good Corporate Governance dengan 3 penilaian yaitu Governance Structuer, Governance Process, dan Governance Outcomes, Earnings dengan rasio ROA (Return On Asset), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin), dan BOPO
No I
Keterangan Sangat Memadai Sangat Memadai Sangat Memadai
Keterangan Sangat Memadai Sangat Memadai Sangat Memadai
Keterangan Sangat Memadai Sangat Memadai Sangat Memadai
(Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Capital dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), maka selanjutnya menentukan nilai komposit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan menjumlahkan nilai masing-masing komposit yang telah dihitung dibagi dengan jumlah komponen yang ada lalu dikalikan dengan persentasi 100%. Untuk Nilai komposit dari masing-masing aspek pada metode RGEC (Risk Profile, GCG, Earnings, dan Capital) yang sudah dinilai dan dianalisis disajikan sebagai berikut dalam tabel:
Tabel 20 Peringkat Komposit Bank dari setiap aspek RGEC tahun 2013 Aspek Hasil PK (komponen) 1 2 3 Risk Profile NPL 2% β LDR 98% β
4
5
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) IRR 288% GCG Baik Earnings ROA 3,2% ROE 27% NIM 8,8% BOPO 56% IV Capital CAR 18% Nilai Sumber: Data Sekunder yang diolah peneliti (2016)
β β
II III
β β β β β 35
4
3
Tabel 21 Peringkat Komposit Bank dari setiap aspek RGEC tahun 2014 No Aspek Hasil PK (komponen) 1 2 3 I Risk Proflie NPL 2,3% β LDR 95% β IRR 266% β II GCG Cukup Baik β III Earnings ROA 3,0% β ROE 27% β NIM 9,2% β BOPO 59% β IV Capital CAR 20% β Nilai 30 4 6 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) Tabel 22 Peringkat Komposit Bank dari setiap aspek RGEC tahun 2015 No Aspek Hasil PK (komponen) 1 2 3 I Risk Profile NPL 2,9% β LDR 104% IRR 273% β II GCG Cukup Baik β III Earnings ROA 2,8% β ROE 21% β NIM 9,7% β BOPO 57% β IV Capital CAR 21% β Nilai 30 4 3 Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016)
4
-
-
4
5
-
-
5
β
2
-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) Tabel 23 Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank dengan Pendekatan RBBR (Risk Based Bank Ranking) pada PT. Bank Mandiri Periode 2013 β 2015 No Tahun Bobot (%) Peringkat Komposit Keterangan 1 2013 93,33 PK 1 Sangat Sehat 2 2014 88,88 PK 1 Sangat Sehat 3 2015 86,66 PK 1 Sangat Sehat Sumber : Data Sekunder yang diolah peneliti (2016) turun. Pada tahun 2013 rasio IRR Pembahasan sebesar 288% dengan kategori 1. Aspek Risk Profile (Profile Risiko) sangat sehat (strong), tahun 2014 a. Risiko Kredit rasio IRR sebesar 266% dengan Dari perhitungan yang telah kategori sangat sehat(strong), dan dilakukan, hasil rasio NPL dari tahun tahun 2015 rasio IRR sebesar 273% ke tahun mengalami penurunan. dengan kategori sangat Pada tahun 2013 rasio NPL sebesar sehat(strong). Sehingga dengan 2% dengan kategori sangat sehat, kategori yang sangat sehat pada tahun 2014 rasio NPL sebesar 2,3% rasio IRR berarti pengelolaan risiko dengan kategori sehat , dan tahun pasar pada PT. Bank Mandiri sangat 2015 rasio NPL sebesar 2,9% baik. dengan kategori sehat. Sehingga 2. Aspek GCG penurunan rasio NPL dari tahun Berdasarkan penilaian yang telah 2013 sampai 2015 berarti dilakukan, pada tahun 2013 kategori pengelolaan risiko kredit dari PT. GCG pada PT. Bank Mandiri sehat Bank Mandiri baik selama 3 (tiga) karena terdapat kelemahan yang tahun terakhir. kurang signifikan, tahun 2014 dengan b. Risiko Likuiditas kategori cukup sehat karena terdapat Dari perhitungan yang telah kelemahan yang cukup signifikan, tahun dilakukan, hasil rasio LDR dari 2015 dengan kategori cukup sehat tahun 2013 sampai 2015 karena terdapat kelemahan yang cukup mengalami naik turun. Pada tahun signifikan. Sehingga dari kategori 2013 rasio LDR sebesar 98% tersebut menandakan pengelolaan dengan kategori cukup sehat, tahun aspek GCG pada PT. Bank Mandiri 2014 rasio LDR sebesar 95% dinilai cukup baik. dengan kategori cukup sehat, dan 3. Aspek Earnings (Rentabilitas) tahun 2015 rasio LDR sebesar a. ROA (Return On Asset) 104% dengan kategori kurang Dari perhitungan yang telah sehat. Dengan kategori cukup sehat dilakukan, rasio ROA pada tahun pada rasio LDR menandakan bahwa 2013 sebesar 3,2% dengan kategori pengelolaan risiko likuiditas pada sangat memadai, tahun 2014 PT. Bank Mandiri cukup baik, sebesar 3,0% dengan kategori karena semakin tinggi nilai rasio sangat memadai, tahun 2015 LDR likuiditas bank yang sebesar 2,8% dengan kategori bersangkutan akan dinilai rendah. sangat memadai. Sehingga dari sehingga dalam membayar kembali kategori tersebut menandakan total penarikan yang dilakukan oleh pihak aset yang dimiliki PT. Bank Mandiri ketiga dengan mengandalkan kredit, sangat memadai walaupun terjadi PT. Bank Mandiri belum melakukan penurunan pada rasio ini selama 3 dengan baik. (tiga) tahun terakhir. c. Risiko Pasar b. ROE (Return On Equity) Dari perhitungan yang telah Dari perhitungan yang telah dilakukan, hasil rasio IRR dari tahun dilakukan, rasio ROE pada tahun 2013 sampai 2015 mengalami naik 2013 sebesar 27% dengan kategori
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) sangat memadai, tahun 2014 sebesar 27% dengan kategori sangat memadai, tahun 2015 sebesar 21% dengan kategori sangat memadai. Sehingga Modal inti pada PT. Bank Mandiri sangat memadai walaupun rasio ini mengalami penurunan selama 3(tiga) tahun terakhir. c. NIM (Net Interest Margin) Dari perhitungan yang telah dilakukan, rasio NIM pada tahun 2013 sebesar 8,8% dengan kategori sangat memadai, tahun 2014 sebesar 9,2% dengan kategori sangat memadai, dan tahun 2015 sebesar 9,7% dengan kategori sangat memadai. Sehingga PT. Bank Mandiri sangat baik dalam pengelolaan aktiva produktifnya dalam bentuk kredit. rasio ini mengalami peningkatan selama 3(tiga) tahun terakhir. d. BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Dari perhitungan yang telah dilakukan, rasio BOPO pada tahun 2013 sebesar 56% dengan kategori sangat memadai, tahun 2014 sebesar 59% dengan kategori sangat memadai, tahun 2015 sebesar 57% dengan kategori sangat memadai. Sehingga PT. Bank Mandiri memiliki Pendapatan Operasional yang sangat memadai walaupun rasio ini mengalami naik turun selama 3(tiga) tahun terakhir. 4. Aspek Capital (Modal) a. Car (Capital Adequacy Ratio) Dari perhitungan yang telah dilakukan, rasio CAR pada tahun 2013 sebesar 18% dengan kategori sangat memadai, tahun 2014 sebesar 20% dengan kategori sangat memadai, tahun 2015 sebesar 21% dengan kategori sangat memadai. Sehingga kecukupan modal PT. Bank Mandiri sangat memadai karena rasio ini dinilai sangat sehat selama 3(tiga) tahun terakhir. 5. Aspek Risk Profile, GCG, Earnings, dan Capital
Dari perhitungan yang telah diakukan, pada tahun 2013 Nilai Komposit PT. Bank Mandiri sebesar 93,33% dengan kategori sangat sehat, tahun 2014 sebesar 88,88% dengan kategori sangat sehat, dan tahun 2015 sebesar 86,66% dengan kategori sangat sehat. Sehingga PT. Bank Mandiri merupakan Bank yang sangat sehat jika dinilai dengan metode RGEC selama 3(tiga) tahun terakhir. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan, kesimpulannya adalah sebagai berikut : 1) Pada aspek Risk Profile dengan cakupan rasio NPL, LDR, dan IRR pada tahun 2013 sampai 2015, PT. Bank Mandiri dinilai sangat sehat 2) Pada aspek Good Corporate Governance dari tahun 2013 sampai 2015, PT. Bank Mandiri dinilai cukup baik. 3) Pada aspek Earnings dari tahun 2013 sampai 2015, PT. Bank Mandiri dinilai sangat sehat. Masing-masing rasio pada aspek ini yaitu ROA, ROE, NIM, dan BOPO berada pada kategori yang sangat sehat. 4) Pada asepk Capital dari tahun 2013 sampai 2015, PT. Bank Mandiri dinilai sangat sehat karena rasio pada aspek ini yaitu CAR berada pada kategori sangat sehat. 5) Penilaian Aspek pada metode RGEC yaitu terdiri dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital pada PT. Bank Mandiri dari tahun 2013 sampai tahun 2015 berada pada konsidi yang sangat sehat. Sehingga PT. Bank Mandiri merupakan Bank yang sangat sehat selam 3 (tiga) tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam pembahasan dan kesimpulan yang ditarik, maka penulis mengajukan saran yakni : 1) PT. Bank Mandiri mampu mempertahankan kesehatan banknya pada tahun-tahun berikutnya mengingat bank ini dimiliki oleh BUMN. Karena
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 6, No. 3 Tahun 2016) kepercayaan masyarakat ataupun nasabah akan bertahan bahkan meningkat jika PT. Bank Mandiri menjaga kesehatan banknya dengan meningkatkan kinerja manajemen bank. 2) Selain mempertahankan kesehatan bank, PT. Bank Mandiri juga perlu meningkatkan pelayanan yang diberikan agar masyarakat ataupun nasabah lebih mudah, aman dan cepat dalam mengurus segala administrasi dari bank. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2004. Peraturan Bank Indonesia No: 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum ----------------------. 2011. Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011, tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum. ----------------------. 2011. Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, tentang Matriks Perhitungan Analisis Komponen Faktor Analisis RGEC untuk Bank Umum. Budisantoso, Totok dan Nuritomo. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMELS dan Metode RGEC. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Setiawan, Ngadirin. 2012. Analisis Laporan Keuangan: Penilaian Kesehatan Bank. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sianipar, Glory A.E.M. 2013. Analisis Komparasi Kualitas Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah
Pengadopsian IFRS di Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Triandaru, Sigit dan Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Salemba Empat.