e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017)
PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PERLINDUNGAN SISTEM INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN DAN PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA HOTEL BERBINTANG DI KABUPATEN KARANGASEM Ni Luh Candra Pradani, 1Edy Sujana, 2I Gusti Ayu Purnamawati
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi pada hotel berbintang di Kabupaten Karangasem. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Populasi penelitian ini adalah hotel berbintang di Kabupaten Karangasem. Penentuan sample dilakukan dengan metode nonprobability sampling yaitu teknik purposive sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 45 orang. Data yang diperoleh berupa jawaban dari responden di tabulasi dan diolah dengan menggunakan sofware SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dan secara simultan keempat variabel bebas pada penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kata Kunci: efektivitas sistem informasi akuntansi, perlindungan sistem informasi, kecanggihan teknologi informasi. Abstract This study aimed at proving empirically the effect of information technology sophistication, information system protection, management participation and accounting manager’s knowledge at star hotels in Karangasem regency. This study was a quantitative study, with questionnaire as the research instrument. The population of this research were star hotels in Karangasem Regency. The samples were determine by nonprobability sampling method that was purposive sampling technique which finally got 45 people as the samples. The data obtained were in the form of respondents responses at tabulation and were processed by using SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 16 The results of the analysis showed that partially information technology sophistication, information system protection, management participation and accounting manager’s knowledge had positive and significant effect on the effectivity of accounting information system. Those four free variables simultaneously had positive and significant effect on the effectivity of accounting information system. Key words: the effectivity of accounting information system, information system protection, information technology sophistication
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) PENDAHULUAN Kehidupan manusia sekarang, perlahan-lahan mulai mengalami perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh salah satu faktor yang sangat mempengaruhi, yaitu adanya globalisasi. Masalah yang semula hanya berputar pada tingkat lokal, nasional dan regional secara cepat akan berkembang menjadi persoalan dunia. Batas-batas fisik antar Negara yang semula membatasi lalu lintas orang, tenaga kerja, barang dan jasa, modal, teknologi, informasi, dalam era globalisasi menjadi begitu transparan tanpa adanya garis geografis yang membatasinya lagi. Namun globalisasi bukanlah hal yang harus ditakuti, tetapi harus disikapi agar memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan manusia. Salah satu dampak yang dirasakan dalam kehidupan manusia dengan adanya era globalisasi adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi atau kecanggihan teknologi informasi. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut (Raharjo, 2002). Kecanggihan teknologi informasi tidak hanya mempengaruhi kehidupan individu saja tetapi juga mempengaruhi dunia bisnis secara khusus. Banyak kegiatan bisnis yang sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan usahanya. Dimulai dari perangkat keras dan perangkat lunak pendukung dalam perusahaan di bidang teknologi informasi juga sudah disesuaikan atau diperbaharui sesuai tingkat kecanggihannya. Salah satu contoh yaitu di industri perhotelan yang sudah menggunakan kecanggihan teknologi informasi di lengkapi dengan jaringan internet untuk memasarkan hotel dan pemesanan kamar hotel. Hilangnya batasan
ruang dan waktu dengan adanya internet membuka peluang baru untuk melakukan pekerjaan dari jarak jauh (Raharjo, 2002). Jika suatu entitas bisnis ingin menggunakan kecanggihan teknologi informasi sebagai pendukung kegiatan usahanya maka harus dilengkapi dengan infrastruktur TI tersebut. Salah satu sistem dalam perusahaan yang menggunakan kecanggihan dan perkembangan teknologi informasi adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan (Puspitawati dan Anggadini, 2011). Sistem informasi akuntansi tidak hanya digunakan oleh persahaan besar manufaktur saja, tetapi juga digunakan oleh berbagai jenis perusahaan termasuk juga industri perhotelan. Industri perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang memiliki arti penting, terutama bila dikaji dari aspek ekonomi (Wiyasha, 2010). Sistem informasi akuntansi digunakan oleh perusahaan termasuk industri perhotelan untuk pembuatan laporan rutin untuk pihak internal dan pihak eksternal, pendukung utama aktivitas rutin suatu organisasi atau entitas, pendukung dalam proses pengambilan keputusan dan melaksanakan aktivitas perencanaan dan pengendalian internal. Dewasa ini perhotelan bukan lagi sebuah bisnis tradisional melainkan telah berubah menjadi industri yang memiliki peran yang sangat menentukan bagi internasionalisasi usaha perjalanan, kesejahteraan ekonomi, dan juga peningkatan transportasi, baik darat, laut maupun udara (Sambodo dan Bagyono: 2006). Bisnis atau industri perhotelan yang secara nyata sudah menggunakan sistem informasi akuntansi atau dengan kata lain menggunakan kecanggihan teknologi informasi adalah industri perhotelan di Kabupaten Karangasem Bali. Industri perhotelan di Kabupaten Karangasem terdiri dari hotel, resort, bungalow, homestay, dan villa yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Karangasem.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 65 Tahun 2001 tanggal 31 September 2001 Pasal 1, yaitu : “Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap atau istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan atau perkantoran”. Industri perhotelan di Kabupaten Karangasem sudah menggunakan sistem informasi dalam mendukung kegiatan operasional usahanya dan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mengahasilkan informasi akuntansi industri perhotelan tersebut. Dalam kegiatan operasionalnya mulai dari promosi hotel hingga pemesanan dan pencatatan transaksi hotel semua didukung dengan sistem informasi, sehingga kegiatan operasional hotel menjadi lebih praktis. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuat sistem informasi akuntansi menjadi suatu alat penting dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif (Ogah,2013). Seiring dengan perkembangan dan kecanggihan teknologi informasi, tidak dapat dipungkiri juga terdapat ancaman bagi sistem informasi akuntansi suatu perusahaan. Ancaman terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan dapat berasal dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Ancaman yang berasal dari dalam perusahaan dapat berasal dari pengguna sistem informasi akuntansi itu sendiri, sedangkan dari luar perusahaan dapat berasal dari pesaing ataupun hacker suatu sistem, hal ini sering terjadi terutama bagi sistem informasi akuntansi suatu perusahaan yang dilengkapi dengan jaringan nirkabel lokal ataupun jaringan internet. Munculnya ancaman seperti ini, akan sangat merugikan bagi perusahaan yang menggunakan suatu sistem yang terintegrasi. Pada kenyataannya, pihak internal perusahaan dapat menjadi ancaman keamanan yang serius. Contohnya seperti para karyawan yang memiliki akses menuju informasi rahasia dan dengan lemahnya prosedur keamanan internal mereka biasanya dapat menjelajah keseluruhan sistem organisasi tanpa
meninggalkan jejak. Sehingga perlindungan sistem informasi akan sangat penting bagi keamanan sistem perusahaan. Pengendalian dan keamanan yang tidak memadai dapat berakibat pada tanggung jawab hukum yang serius. Beberapa perlindungan sistem informasi yang bisa dilakukan oleh perusahaan yaitu (Laudon dan Laudon, 2015): (1) Pengendalian sistem informasi dengan kendali umum dan kendali aplikasi, (2) Penilaian Risiko, (3) Kebijakan Keamanan, (4) Perencanaan pemulihan bencana, (5) Perencanaan kesinambungan bisnis dan (6) Auditing sistem informasi dan teknologi informasi. Dalam keadaan seperti ini pihak manajemen terutama manajemen dan manajer yang menangani sistem informasi akuntansi harus mampu menjadikan keamanan dan pengendalian sebagai sebuah prioritas utama. Partisipasi manajemen dalam memberikan dukungan merupakan suatu panduan mengenai komitmen dan dukungan atas segala sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan (Ann Mooney,2008). Selain itu manajer akuntansi juga memiliki peran aktif untuk mendukung implementasi sistem informasi akuntansi. Kecanggihan teknologi dapat dikatakan sebagai perkembangan dunia teknologi di berbagai aspek. Teknologi yang dimaksud disini adalah lebih menekankan pada teknologi komputerisasi dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi. Kecanggihan teknologi komputerisasi dapat diketahui atau dilihat dari perangkat lunak dan perangkat kerasnya. Karena semakin canggih kedua perangkat tersebut, maka dapat mendukung efektifitas dan kinerja sistem informasi akuntansi, yang tentunya tetap memperhatikan kesesuaian kebutuhan akan teknologi tersebut untuk digunakan. Al Eqab dan Adel (2013) menemukan hubungan yang positif dan signifikan antara kecanggihan teknologi informasi dengan karakteristik informasi akuntansi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ratnaningsih dan Suaryana (2014) juga menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi. Atas dasar
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) penemuan tersebut maka dirumuskanlah hipotesi pertama yaitu: H1 : Kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pengendalian dan kebijakan keamanan sangat diutamakan dalam perlindungan terhadap sistem informasi akuntansi, agar proses kerja sistem informasi akuntansi bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi yang memadai. Perlindungan dilakukan karena data digital rentan terhadap perusakan, penyalahgunaan, kesalahan, penipuan, dan kegagalan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak. Kekurangan sumber daya keamanan dan pengendalian dapat menyebabkan perusahaan yang bergantung pada sistem komputer sebagai fungsi utama bisnisnya, kehilangan penjualan dan produktivitasnya (Laudon dan Laudon, 2015). Berdasarkan teori tersebut maka dirumuskanlah hipotesis yang kedua yaitu: H2 : perlindungan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajemen di konseptualisasikan sebagai keterlibatan dan partisipasi eksekutif atau manajemen di bidang Teknologi Informasi (TI) / Sistem Informasi (Igbaria et al.,1996). Partisipasi manajemen adalah keterlibatan manajemen dalam melaksanakan sistem informasi dan strategi pengembangan untuk sistem informasi yang akan diimplementasikan. Jadi partisipasi manajemen sangatlah diperlukan untuk mendukung semua kegiatan dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi akuntansi. Karena manajemen-lah yang akan menjadi pengelola dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti (2016) dan Suambawa (2016) menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ratnaningsih dan Suaryana (2014) juga menyatakan bahwa partisipasi manajemen memiliki pengaruh yang positif erhadap efektivitas sistem informasi
akuntansi. Maka dirumuskanlah hipotesis ketiga yaitu: H3 : partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Manajer Akuntansi juga sering disebut sebagai controller. Gerrion (2009) menyatakan bahwa controller merupakan salah satu anggota manajemen puncak yang berperan aktif dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Sesuai dengan penelitian yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi, pengetahuan manajer ditujukan untuk bidang sistem informasi akuntansi, sehingga pengetahuan manajer adalah keahlian seorang manajer tentang sistem informasi akuntansi yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Sehingga faktor pengetahuan manajer akuntansi dalam pengimplementasian sistem informasi akuntansi sangat utamakan. Berdasarkan atas penelitian yang dilakukan oleh Damayanthi, (2016) pengetahuan manajer akuntansi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Purnomo (2014) dari hasil penelitiannya juga menyatakan bahwa pengetahuan manajer berpengaruh signifikan terhadap efekivitas sistem informasi akuntansi. Maka hipotesis keempat yang dapat dirumuskan yaitu: H4 : pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kecanggihan teknologi informasi akan sangat mendukung dalam proses kinerja sistem informasi akuntansi yang menggunakan teknologi komputerisasi. Diimbangi dengan perlindungan yang handal dalam hal pengendalian dan kebijakan keamanan, sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi akuntansi yang memadai. Namun jika pengguna atau pihak yang bertanggung jawab seperti manajemen dan manajer tidak memiliki pengetahuan akuntansi dan tidak turut serta berpartisipasi maka akan sulit dalam pengimplementasiannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suambawa (2016)
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi dan pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. selajan dengan hasil penelitian Suambawa (2016), hasil penelitian dari Damayanthi (2016) juga menyakan bahwa secara simultan variabel pengetahuan manajer akuntansi, partisipasi manajemen dan kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Dan penelitian terdahulu lainnya yang mendukung hipotesis ini adalah penelitian dari Ratnaningsih dan Suaryana (2014) yaitu variabel kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen, dan pengetahuan manajer akuntansi memberikan pengaruh positif dan signifikan pada efektivitas sistem informasi akuntansi. Selain ketiga hasil penelitian tersebut atas dasar teori dari Laudon dan Laudon (2015) maka hipotesis kelima yang dapat dirumuskan yaitu: H5 : secara simultan kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat asosiatif kausalitas yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih atau lebih singkatnya penelitian ini merupakan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari skor kuisioner. Untuk sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini akan dilakukan di 5 Hotel berbintang di Kabupaten Karangasem
tepatnya di Kecamatan Karangasem dan Manggis karena pertumbuhan industri perhotelannya lebih pesat dari kecamatan lainnya di Kabupaten Karangasem. Metode penentuan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling disebut juga dengan metode pemilihan sampel secara tidak acak (Indriantoro dan Supomo, 1999), dengan menggunakan teknik purposive sampling yang disebut juga judgemental sampling yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli (Prasetyo dan Jannah, 2012). Adapun karakteristik dari sampel dalam penelitian ini adalah (1) Hotel dengan klasifikasi Berbintang 3 dan 4, (2) Orang-orang yang bertanggung jawab di departemen accounting dan departemen pemeliharaan di hotel, yang menggunakan teknologi komputerisasi atau sistem yang kompleks untuk menghasilkan informasi akuntansi, dan (3) Hotel berbintang 3 dan 4 yang terletak di Kecamatan Karangasem dan Manggis. Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang kemudian diolah dengan menggunakan bebrapa uji statistik yaitu (1) Uji Validitas dan Reliabilitas, (2) Uji Statistik Descriptif, (3) uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas, (4) analisis regresi linier berganda dan (5) uji hipotesis : Uji t, uji F dan koefisien determinasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil pengujian normalitas data menggunakan aplikasi statistic SPSS Versi 16 dengan memakai Kolmogiorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2tailed) sebesar 0,964. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa sebaran data berdistribusi normal.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Tabel 1 Hasil Uji Normalitas
N Normal Parameters a
One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Unstandardized Residual
44 0,0000000 0,34404663 0,075 0,061 -0,075 0,500 0,964
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.(2-tailed) (Sumber: Data diolah, 2016)
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen, pengetahuan manajer akuntansi dan efektivitas sistem informasi akuntansi memiliki sebaran data yang terdistribusi secara normal. Selain uji normalitas, uji asumsi klasik yang lainnya yang sudah dilakukan adalah uji
multikolonieritas. Uji ini digunakan untuk menguji apakah antara variabel bebas terdapat korelasi atau tidak. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa tidak terjadi korelasi antara variabel bebas dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut yang menyajikan hasil uji multikolonieritas.
Tabel 2 Hasil Uji Multikolineritas Model Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) Perlindungan Sistem Informasi (X2) Partisipasi Manajemen (X3) Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) (Sumber: Data diolah, 2016) Kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan atas tabel 2 di atas, nilai tolerance keempat variabel bebas dalam penelitian ini adalah lebih besar dari 0,10, yaitu 0,124, 0,136, 0,132 dan 0,110. Sedangkan nilai VIF keempat variabel bebas adalah lebih kecil dari 10, yaitu 8,042, 7,352, 7,549 dan 9,075. Dengan demikian di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier. Uji asumsi klasik terakhir yang dilakukan adalah uji heterokedastisitas.
Tolerance
Collinearity Statistics VIF 0,124 0,136 0,132 0,110
8,042 7,352 7,549 9,075
Berdasarkan hasil uji, maka diketahui bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Pada tabel 3 dibawah ini, uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser, diperoleh nilai signifikan masing-masing variabel bebas yaitu kecanggihan teknologi informasi sebesar 0,543, perlindungan sistem informasi sebesar 0,085, partisipasi manajemen sebesar 0,589 dan pengetahuan manajer akuntansi sebesar 0,754 yang semua nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Tabel 3 Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas Model (Constant) Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) Perlindungan Sistem Informasi (X2) Partisipasi Manajemen (X3) Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) (Sumber: Data diolah, 2016)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 0,989 0,516 0,032 0,052 0,267
t
Sig.
1,916 0,613
0,063 0,543
-0,065
0,037
-0,735
-1,766
0,085
0,023
0,042
0,230
0,545
0,589
0,007
0,021
0,146
0,315
0,754
Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, maka uji statistik selanjutnya adalah menentukan model regresi atau analisis regresi linier berganda. Berdasarkan Tabel 4 diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:
Y 1X1 2 X2 3X3 4 X4
Y 7,8150,210X1 0,257X2 0,263X3 0,307X4 Berikut ini hasil interpretasi model regresi linier berganda tersebut. Nilai koefisien β1 = 0,210 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) terhadap variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) sebesar 0,210. Hal ini berarti apabila
variabel Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) naik sebesar 1 satuan dan nilai variabel bebas lainnya adalah konstan, maka nilai variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,210 satuan. Nilai koefisien β2 = 0,257 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Perlindungan Sistem Informasi (X2) terhadap variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) sebesar 0,257. Hal ini berarti apabila variabel Perlindungan Sistem Informasi (X2) naik sebesar 1 satuan dan nilai variabel bebas lainnya adalah konstan, maka nilai variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,257 satuan.
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda Model (Constant) Kecanggihan Teknologi Informasi (X1) Perlindungan Sistem Informasi (X2) Partisipasi Manajemen (X3) Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) (Sumber: Data diolah, 2016)
Unstandardized Coefficients B Std. Error -7,815 0,957 0,210 0,097
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
0,127
-8,170 2,173
0,000 0,036
0,257
0,068
0,211
3,754
0,001
0,263
0,078
0,191
3,362
0,002
0,307
0,039
0,496
7,952
0,000
Nilai koefisien β3 = 0,263 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara variabel Partisipasi Manajemen (X3) terhadap variabell
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) sebesar 0,263. Hal ini berarti apabila variabel Partisipasi Manajemen (X3) naik sebesar 1 satuan dan nilai variabel bebas lainnya adalah konstan, maka nilai variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,263 satuan. Nilai koefisien β4 = 0,307 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) terhadap variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) sebesar 0,307. Hal ini berarti apabila variabel Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) naik sebesar 1 satuan dan nilai variabel bebas lainnya adalah konstan, maka nilai variabel Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,307 satuan. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) dan koefisien determinasi (R2). Berdasarkan coefficients pada tabel 4 diketahui bahwa variabel Kecanggihan
Teknologi Informasi (X1) mempunyai nilai Sig. 0,036 <0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial variabel Kecanggihan Teknologi Informasi berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Variabell Perlindungan Sistem Informasi (X2) mempunyai nilai Sig. 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial variabel Perlindungan Sistem Informasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Variabel Partisipasi Manajemen (X3) mempunyai nilai Sig. 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial Partisipasi Manajemen (X3) berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Variabel Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) mempunyai nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi.
Tabel 5 Uji Hipotesis Secara Simultan Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regresion 299.706 4 74.926 574.112 0,000a Residual 5.090 39 0,131 Total 304.705 43 Sumber : Data diolah, 2016
Model 1
Variabel bebas pada penelitian ini juga melalui uji hipotesis secara simultan terhadap variabel terikat. Dapat dilihat pada Tabel 5, hasil uji hipotesis secara simultan adalah berdasarkan Tabel ANOVA tersebut diketahui bahwa nilai nilai Sig. adalah 0,000 < 0,05. Artinya, secara simultan variabel Model 1
R
variabel Kecanggihan Teknologi Informasi (X1), Perlindungan Sistem Informasi (X2), Partisipasi Manajemen(X3), dan Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Y).
Tabel 6 Koefisien Determinasi R Square Adjusted R Square
0,992a Sumber : Data diolah, 2016
Uji hipotesis terakhir yang dilakukan adalah Koefisien determinasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan
0,983
Std. Error of the Estimate 0,982 0,361
variabel terikat. Berdasarkan Tabel 5 tentang hasil uji koefisien determinasi, menunjukan besarnya nilai R Square (R2) adalah 0,983. Karena variabel dalam
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) penelitian ini terdiri dari empat variabel bebas maka nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square (karena nilai ini dapat bertambah atau berkurang dengan bertambahnya variabel bebas) yaitu sebesar 0,982 atau 98,2%. Angka 98,2% mempunyai makna besarnya pengaruh variabel Kecanggihan Teknologi Informasi (X1), Perlindungan Sistem Informasi (X2), Partisipasi Manajemen (X3), dan Pengetahuan Manajer Akuntansi (X4) secara bersama-sama atau gabungan. Sedangkan sisanya sebesar 1,8% disebabkan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Pembahasan Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Dari berbagai jenis uji yang sudah dilakukan, hasil yang didapat yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signfikan antara variabel bebas kecanggihan teknologi informasi dengan variabel terikat efektivitas sistem informasi akuntansi, yang berarti bahwa H1 diterima. Adanya pengaruh positif menunjukkan bahwa antara kecanggihan teknologi informasi dengan efektivitas sistem informasi akuntansi adalah searah. Berarti jika kecanggihan teknologi informasi semakin tinggi maka efektivitas sistem informasi akuntansi juga akan semakin tinggi. Sedangkan adanya pengaruh yang signifikan dilihat dari nilai probabilitas dalam uji t pada penelitian ini yaitu 0,036 < 0,05. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, kecanggihan teknologi informasi mendukung efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel berbintang 3 sampai 5 di Kecamatan Karangasem dan Manggis, Kabupaten Karangasem. Kecanggihan teknologi informasi yang dimiliki oleh masing-masing hotel mampu menciptakan informasi akuntansi yang diolah dengan sistem informasi akuntansi menjadi lebih berkualitas. Dapat dikatakan pula bahwa, semakin canggih teknologi informasi yang digunakan maka akan semakin mendukung efektivitas sistem informasi akuntansi. Karena kecanggihan teknologi informasi akan membantu Hotel dalam hal
pembuatan informasi yang cepat dan lebih akurat. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu dari Suambawa (2016) yang juga menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi di hotel berbintang di Kabupaten Buleleng. Selain penelitian tersebut, masih ada penelitian lainnya yang mendukung hasil penelitian ini, yaitu penelitian dari Ratnaningsih dan Suaryana (2014) yang menyatakan bahwa kecanggihan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi di hotel berbintang di Kabupaten Badung. Pengaruh Perlindungan Sistem Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu H2 diterima, perlindungan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. pengaruh positif ini menunjukan bahwa antara variabel bebas perlindungan sistem informasi dengan variabel terikat efektivitas sistem informasi akuntansi menunjukkan hubungan yang searah. Hasil pengaruh yang signifikan antara variabel bebas perlindungan sistem informasi dengan variabel terikat efektivitas sistem informasi akuntansi dapat dilihat dari nilai sig yaitu 0,001<0,05, bahwa secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil tersebut, jika perlindungan sistem informasi tinggi maka efektivitas sistem informasi akuntansi juga akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan sistem informasi akuntansi yang berbentuk digital sangat mudah atau rentan terhadap ancaman, sehingga jika Hotel mampu melindungi sistem informasi akuntansinya, baik dalam bentuk hardware, software, jaringan maupun data-datanya, maka efektivitas sistem informasi akan sangat baik. Perlindungan sistem informasi memang sangat diperlukan dalam dunia bisnis yang menggunakan dukungan operasional secara digital/elektronik, termasuk bisnis Hotel.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Penelitian ini didukung oleh teori yang di ungkapkan oleh Laudon dan Laudon (2015) yaitu Pengendalian dan kebijakan keamanan sangat diutamakan dalam perlindungan terhadap sistem informasi akuntansi, agar proses kerja sistem informasi akuntansi bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan informasi yang memadai. Pengaruh Partisipasi Manajemen Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Hasil yang diperoleh dari uji yang sudah dilakukan adalah partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi sehingga H3 dapat diterima. Hubungan yang positif ditunjukkan dari nilai koefisien β yaitu 0,263 yang bernilai positif. Pengaruh yang signifikan antara variabel partisipasi manajemen dengan efektivitas sistem informasi akuntansi dilihat dari nilai Sig sebesar 0,002 < 0,05 sehingga secara parsial antara partisipasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi manajemen yang tinggi akan mendukung efektivitas sistem informasi akuntansi yang tinggi pula. Peran manajemen dalam mendukung berjalannya sistem informasi akuntansi sangatlah dibutuhkan. Bahkan partisipasi manajemen dari tahap perencanaan, pengimplementasian hingga pengembangan sistem informasi akuntansi akan sangat mendukung efektivitas dan keberhasilan sistem tersebut. Hasil penelitian ini diperkuat dan didukung oleh penelitian terdahulu dari Ratnaningsih dan Suaryana (2014) yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi di hotel berbintang di Kabupaten Badung. Selain itu juga terdapat penelitian dari Damayanti (2016) yang juga menyatakan bahwa partisipasi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi pada hotel di Kabupaten Buleleng. Partisipasi manajemen dalam memberikan dukungan
merupakan suatu panduan mengenai komitmen dan dukungan atas segala sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan (Ann Mooney,2008). Pengaruh Pengetahuan Manajer Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian menunjukkan bahwa H4 diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel bebas pengetahuan manajer akuntansi terhadap variabel terikat efektivitas sistem informasi akuntansi. Pengaruh posotif disini berarti antara variabel bebas dan terikat memiliki hubungan yang searah. Hubungan yang positif ini juga dapat dibuktikan dari nilai koefisien β yang benilai positif 0,307. Pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi dilihat dari nilai Sig pada uji hipotesis secara parsial yaitu sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini diukung oleh penelitian terdahulu dari Tedi Purnomo (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Begitu pula penelitian dari Suambawa (2016) yang menyatakan bahwa pengetahuan manajer akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Perlindungan Sistem Informasi, Partisipasi Manajemen dan Pengetahuan Manajer Akuntansi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi sehingga H5 diterima. Ini dibuktikan dari hasil uji F atau uji hipotesis secara simultan, bahwa nilai Sig dalam tabel ANOVA adalah sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti bahwa H5 diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya dari Damayanti (2016) yang
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) menyatakan bahwa secara simultan kecanggihan teknologi informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi berpengarus secara signifikan. Namun hasil penelitian dari Damayanti (2016) tidak menyatakan hubungan simultan perlindungan sistem informasi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : (1) Kecanggihan teknologi informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Kecanggihan teknologi akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan yang efektif, (2) Perlindungan sistem informasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Perlindungan dilakukan karena data digital rentan terhadap perusakan, penyalahgunaan, kesalahan, penipuan, dan kegagalan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak, (3) Partisipasi manajemen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Partisipasi manajemen dalam memberikan dukungan merupakan suatu panduan mengenai komitmen dan dukungan atas segala sumber daya yang diperlukan oleh perusahaan, (4) Pengetahuan manajer akuntansi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Tanpa memiliki pengetahuan yang baik tentang akuntansi, manajer akuntansi mungkin akan sulit dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan akuntansi dan (5) Kecanggihan teknologi informasi, perlindungan sistem informasi, partisipasi manajemen dan pengetahuan manajer akuntansi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi. Jadi keempat variabel bebas mampu secara bersamaan mampu menjelaskan dan memprediksi variabel dependen.
Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah : (1) Peneliti memberikan saran kepada pihak manajemen atau pengelola hotel khususnya pada bagian akuntansi dan pemeliharaan yaitu melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk bisa lebih memaksimalkan penggunaan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung sistem informasi akuntansi yang dimiliki. Selain itu pihak pengelola hotel juga sangat perlu untuk melakukan perlindungan untuk seluruh jenis infrastruktur yang mendukung efektivitas sistem informasi akuntansi. Dan yang paling penting adalah pengetahuan manajer akuntansi dan partisipasi manajemen lebih ditingkatkan lagi, (2) Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti kembali tentang pengaruh perlindungan sistem informasi terhadap efektivitas sistem informasi akuntansi baik itu di hotel maupun jenis perusahaan lainnya untuk mengetahui hasilnya apakah masih sama atau konsisten dengan penelitian ini dan (3) Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel penelitian, misalnya hotel berbintang 1 sampai 5-plus. DAFTAR PUSTAKA Ann
Mooney, Michael Mahoney, dan Barbara Wixom. 2008. Achieving Top Management Support in Strategi Technology Initiatives. Howe School Alliance ForTechnology Management, 12 (2), pp: 1-3.
Al Eqab, Mahmod, and Dalia Adel. 2013. The Impact of IT Sophistications on The Perceived Usefulness Of Accounting Information Characteristics among Jordanian Listed Companies. International Journal of Business and Social Science. 4(3), pp: 143155. Damayanthi,Ketut Linda. 2016. Pengaruh Pengetahuan Manajer Akuntansi, Partisipasi Manajemen dan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No. 1 Tahun 2017) Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Hotel Di Kabupaten Buleleng. Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Fani,
Luh Nanda Yogita., Darmawan, Nyoman Ari Surya., dan Purnamawati, I Gusti Ayu. 2015. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai dan Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Singaraja: Jurnal Undiksha.
Gerrion, Noreen, Brewer. 2009. Managerial Accounting, 11th Edition. Boston: Mc Graw Hill. Igbaria, M., Baroudi, J. dan Parasuraman, S. (1996). A motivational model of microcomputer usage. Journal of Management Information Systems, 13 (1), pp: 127-143. Laudon, Kenneth C., dan Jane P.Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan Digital Management Information System Managing the Digital Firm. Jakarta : Salemba Empat. Ogah, Idagu Joseph. 2013. An Evaluation of the Relevance of Accounting Systems asa Management Decision Toolin Union Bank of Nigeria Plc, Uyo Branch of Akwa Ibom. Greener Journal of Business and Management Business Study, 3 (1), pp: 38-45. Puspitawati, Lilis., dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Raharjo,Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Ratnaningsih,Kadek Indah., dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2014. Pengaruh Kecanggihan Teknologi, Partisipasi Manajemen dan Pengetahuan Manajer Akuntansi
Pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal. Universitas Udayana. Sambodo, Agus., dan Bagyono. 2005. Dasar-dasar Kantor Depan Hotel. Yogyakarta: CV Andi Offset. Suambawa, Kadek. 2016. Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Pengetahuan Manajer Akuntansi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Hotel Berbintang Di Kabupaten Buleleng. Skripsi. UNDIKSHA. Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan Penerapan Uniform System of Accounts for The Lodging Industry. Yogyakarta: ANDI.