e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017)
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2015 1
Elia Galuh Candraningtiyas, Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2Made Arie Wahyuni
1
Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:{
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay; (2) pengaruh profitabilitas terhadap audit delay; (3) pengaruh solvabilitas terhadap audit delay; (4) pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay; dan (5) pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas dan ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan pendekatan ex post facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel berjumlah 29 perusahaan dari 41 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ukuran perusahaan (X1) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar -8,233 dan nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,000 < 0,05; (2) variabel profitabilitas (X2) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar – 5,651 dan nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,000<0,05; (3) variabel solvabilitas (X3) mempunyai pengaruh positif sinifikan terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar 1,611 dan nilai probabilitas (sigt) sebesar 0,003< 0,05; (4) variabel ukuran kantor akuntan publik (X4) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar -16,034 dan nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,000< 0,05; dan (5) Ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap audit delay dengan nilai F 20,846 taraf signifikansi yang ditolerir 0,000 < 0,05. Kata kunci: Audit delay, Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran kantor akuntan publik
Abstract This study aims to determine (1) the effect of firm size on audit delay; (2) the effect of profitability on audit delay; (3) the effect of solvability on audit delay; (4) the effect of the size of the public accounting firm on audit delay; And (5) Influence of firm size, profitability, solvency and size of public accounting firm to audit delay. This type of research is a comparative causal research with ex post facto approach. Data collection techniques used are documentation. The sample was taken by using purposive sampling method. The sample is 29 companies from 41
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) banking companies listed in BEI 2012-2015. Data analysis techniques used were classical assumption test, simple linear regression, and multiple linear regression. The results showed that (1) firm size (X1) had a significant negative effect on audit delay, with regression coefficient of -8.233 and probability value (sig-t) of 0.000 <0.05; (2) profitability variable (X2) has a significant negative effect on audit delay, with regression coefficient of 5,651 and probability value (sig-t) of 0,000 <0,05; (3) the solvency variable (X3) has a positive positive effect on audit delay, with regression coefficient of 1.611 and probability value (sig-t) of 0.003 <0.05; (4) size of public accountant office variables (X4) have a significant negative effect on audit delay, with regression coefficient of -16.034 and probability value (sig-t) of 0.000 <0.05; And (5) firm size, profitability, solvability, size of public accountant office have a significant positive effect on audit delay with F 20,846 tolerance level 0.000 <0,05. Keywords: Audit delay, Company size, Profitability, Solvency, Size of public accountant office
PENDAHULUAN Perusahaan go public yang ada di Indonesia saat ini semakin banyak, dimana perusahaan-perusahaan ini bisa menjual sekuritasnya kepada masyarakat. Pada saat perusahaan menentukan untuk go public tentu ada keuntungan atau sisi positif yang akan diperoleh baik bagi internal maupun eksternal perusahaan. Tujuan utama perusahaan menjadi go public adalah mendapatkan dana untuk perluasan usaha, diversifikasi atau memperbaiki struktur permodalannya, meningkatkan nilai perusahaan, dan melepaskan sahamnya agar mendapat keuntungan (divestasi). Prinsip keterbukaan dalam pasar modal yang mengharuskan emiten untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek tersebut (Pasal 1 Butir 25 UUPM). Emiten wajib menyampaikan informasi secara lengkap dan akurat. Dikatakan lengkap apabila informasi yang disampaikan itu utuh, tidak ada yang tertinggal atau disembunyikan, disamarkan, dan tidak menyampaikan fakta material (pasal 80 ayat 1 UUPM). Laporan keuangan menjadi dasar pengambilan keputusan dan kebijakan bagi para pemilik, calon investor, dan pengguna lainnya. Dengan adanya laporan keuangan yang berkualitas, keputusan yang dihasilkanpun akan berkualitas. Menurut Murphy (2004) dalam Payamta (2006) kualitas laporan keuangan akan meningkatkan kualitas
yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga para pengguna laporan keuangan dapat merasa lebih yakin dalam mengambil keputusan karena keputusan yang akan diambil telah didasarkan pada informasi yang telah dipersiapkan dengan baik, disetujui, dan diaudit secara transparan, dapat dipertanggung jawabkan, dan berkualitas. Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diwajibkan untuk melaporkan hasil laporan keuangan perusahaan, disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang sudah diaudit oleh auditor. Auditor memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk melaporkan hasil auditnya secara tepat waktu. Tanggungjawab dan pelaksanaan tugas auditor tampak dalam ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Adanya pemenuhan standar oleh auditor tidak hanya berdampak pada lamanya pelaporan hasil audit namun juga berdampak pada kualitas dari hasil audit. Ketepatan waktu suatu pelaporan keuangan atas hasil laporan audit dapat mempengaruhi nilai dari laporan keuangan tersebut. Salahsatu kendala perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Adanya keterlambatan penyampaian informasi menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan investor dan dapat mempengaruhi harga jual saham karena Investor menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Menurut Lawrence dan Briyan (1988) dalam Yulianti (2011: 12) audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan audit. audit delay atau dalam beberapa penelitian disebut sebagai audit reporting lag didefinisikan sebagai selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal dengan tanggal diterbitkannya laporan audit. Definisi ini digunakan oleh Dyer dan McHugh dalam Putri (2011) membagi keterlambatan atau lag menjadi tiga yaitu (1) preliminary lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan pendahulu oleh pasar modal; (2) auditor’s signature lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai tanggal yang tercantum di dalam laporan auditor; (3) total lag, adalah interval antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan tahunan publikasi oleh pasar modal. Batas waktu tentang keterlambatan publikasi laporan keuangan yaitu 120 hari atau bulan keempat setelah penutupan buku. Hal ini sesuai dengan keputusan BAPEPAM dan LK No. Kep-431/BL/2012 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan Peraturan Nomor X.K.6 nomer 1 poin a dimana dinyatakan bahwa emiten atau perusahaan publik yang menyatakan pendaftaraanya telah menjadi efektif menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 ( empat) bulan setelah tahun buku berakhir. Peraturan ini berlaku untuk penyusunan laporan tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Menurut Machfoedz (1994: 56) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan dikategorikan menjadi tiga yaitu, perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan kecil. Hasil penelitian Yulianti (2011) menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh signifkan terhadap audit delay . Setyorini (2008: 48) yang berpendapat bahwa, variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap variabel audit delay . Hal ini berbeda dengan pendapat Arisudhana (2010: 179) yang
berpendapat bahwa, variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel audit delay . Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Penelitian yang dilakukan Yulianti (2011: 84) menjelaskan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2008. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Trianto (2006) yang menjelaskan pada perusahaan go public yang terdaftar di BEI pada tahun 2004 telah membuktikan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya baik jangka panjang maupun jangka pendek. Hasil penelitian Yulianti (2011: 84) menjelaskan bahwa solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan hutang yang besar atau perusahaan dengan hutang yang kecil tidak berpengaruh terhadap audit delay. Carlaw dan Kaplan (1991) dalam Trianto (2006: 35) menemukan pengaruh yang signifikan antara solvabilitas yang diukur dari Total Debt to Total Asset Ratio (TDTA) terhadap audit delay. Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang sudah memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaanya. Pengukuran Kantor Akuntan Publik dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan KAP non the big four. Hasil penelitian Trianto (2006) mendapatkan hasil yang berbeda di mana ukuran kantor akuntan publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay, hal ini terjadi karena baik KAP besar maupun KAP kecil memiliki standar yang sama sesuai dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Berbeda dengan hasil penelitian (Yulianti: 2011) menjelaskan ukuran KAP mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Indonesia tahun 2007-2008 KAP yang masuk dalam the big four ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan audit. Berdasarkan keterangan dari pihak BEI pada tanggal 2 Mei 2016 dalam www.ipotnews.com status penyampaian laporan keuangan tahunan tahun 2015 adalah sebagai berikut, total perusahaan tercatat adalah 581 perusahaan dan yang sudah menyampaikan laporan tahunannya tepat waktu ada 487 perusahaan, 63 perusahaan belum menyampaikan laporan keuangannya, 15 perusahaan belum wajib menyampaikan laporan keuangan, dan 16 perusahaan tidak wajib menyampaikan laporan keuangan. Sektor perbankan sendiri meskipun dipandang memiliki kinerja yang baik pada tahun 2015 namun bukan berarti tidak ada tantangan lagi karena menurut Irwan lubis selaku Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK dalam www.kompas.com tantangan terbesar perbankan bukan masalah kredit macet tapi masalah perolehan dana. Untuk itu sektor ini memerlukan perhatian, selain itu hasil penelitian-penelitian sebelumnya belum konsisten sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam tentang “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profittabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015”. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1)bagaimana pengaruh ukuran perusahaan (total asset) terhadap audit delay?; (2)bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap audit delay?; (3)bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap audit delay?; (4)bagaimana pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay?; (5)bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran kantor akuntan publik, secara bersama-sama terhadap audit delay?. Tujuan penelitian ini adalah (1)mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay; (2)mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap audit delay; (3)mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap audit delay; (4)mengetahui pengaruh ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay;
(5)mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran kantor akuntan publik secara bersama-sama terhadap audit delay. METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan pendekatan ex post facto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Sampel dambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel berjumlah 29 perusahaan dari 41 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier sederhana, dan regresi linier berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Uji Asumsi Klasik Tabel 1. Hasil uji normalitas KolmogorovAsymp. Keterangan Smirnov Z Sig 0,593 0,873 Normal Sumber: Output SPSS 24 (2017) Hasil uji normalitas diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas seluruh variabel lebih besar dari 0,05. Dengan demikian data berdistribusi normal. Tabel 2. Hasil uji linieritas Nilai F Hitung F Tabel Keterangan 0,00 2,46 Linier Sumber: Output SPSS 24 (2017) Dari hasil uji liniearitas diatas dapat disimpulkan hubungan antara variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan solvabilitas dengan audit delay adalah linier. Karena nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel dikatakan linier. Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi antar varaibel bebas lebih kecil dari 0,8, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi yang diajukan dalam penelitian ini terjadi tidak
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) gejala heteroskedastisitas. Hasil uji autokolerasi menunjukkan nilai Durbin Watson Test sebesar 1,843 yang berada diantara dU ≤ d ≤ 4 - dU, sehingga nilai Dw berada pada daerah tidak terjadi gejala autokorelasi. Uji Regresi Linier Sederhana Tabel 3. Hasil uji regresi linier sederhana Variabel (B) R2 Sig.t Ukuran -8,233 0,335 0,000 Perusahaan (X1) Profitabilitas (X2) -5,651 0,249 0,000 Solvabilitas (X3) 1,611 0,072 0,003 Kantor Akuntan -16,034 0,117 0,000 Publik (X4) Sumber: Output SPSS 24 (2017) Uji Regresi Linier Berganda Tabel 4. Hasil uji regresi linier berganda
F hitung 20,846
Sig F 0,000
R2 0,429
Sumber: Output SPSS 24 (2017) PEMBAHASAN Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif ukuran perusahaan terhadap audit delay. Perhitungan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS memperoleh nilai koefisien regresi sebesar -8,233 dan probabilitas sebesar 0,000. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan ukuran perusahaan terhadap audit delay. Penelitian Setyorini (2008) yaitu ukuran perusahaan, yang dinilai dari seberapa besar nilai harta yang dimiliki perusahaan, berpengaruh negatif terhadap audit delay. Adanya pengaruh negatif antara ukuran perusahaan dengan audit delay menunjukkan bahwa manajemen perusahaan besar, mempunyai dorongan untuk mengurangi penundaan laporan keuangan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, salahsatunya yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor
secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan sehingga membutuhkan proses penyampaian informasinya kepada publik secara cepat, Setyoini (2008: 48). Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Delay Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif profitabilitas terhadap audit delay. Perhitungan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS memperoleh nilai koefisien regresi sebesar -5,651 dan probabilitas sebesar 0,000. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan profitabilitas terhadap audit delay. Perusahaan yang profitable memiliki insentif untuk menginformasikan ke publik tentang kinerja unggul mereka dengan mengeluarkan laporan tahunan secara cepat. Ditemukan oleh Annisa (2004), perusahaan dengan hasil yang baik akan melaporkan lebih cepat dari perusahaan yang gagal operasi atau merugi. Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif profitabilitas terhadap Audit Delay. Perhitungan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS memperoleh nilai koefisien regresi sebesar 1,611 dan probabilitas sebesar 0,003. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan solvabilitas terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Carlaw dan Kaplan (1991) dalam Trianto (2006: 35) menemukan pengaruh yang signifikan antara solvabilitas yang diukur dari Total Debt to Total Asset Ratio (TDTA) terhadap audit delay. Proses pengauditan utang relatif membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan pengauditan ekuitas, khususnya apabila jumlah debtholder-nya banyak. Alasan yang dapat mendukung hubungan antara debt
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) to Asset ratio adalah pertama, bahwa total debt to total assets ratio mengindikasikan kesehatan dari perusahaan. Proporsi total debt to total assets ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Kedua, mengaudit utang memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan mengaudit modal. Biasanya mengaudit utang lebih melibatkan banyak staf dan lebih rumit dibandingkan mengaudit modal. Dalam hal ini perusahaan akan mengurangi resiko dengan mengundurkan publikasi laporan keuangannya dan mengulur waktu dalam laporan auditnya. Ini memberikan tanda ke pasar bahwa perusahaan dalam tingkat resiko yang tinggi. Dengan demikian, auditor akan mengaudit laporan keuangan dengan lebih seksama dan membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga dapat membuat laporan keuangan terlambat untuk dipublikasikan (Prabandari dan Rustiana, 2007: 30). Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay Hasil uji hipotesis keempat menyatakan bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 16,034 dan probabilitas sebesar 0,000. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan ukuran KAP terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yulianti (2011) yang menjelaskan ukuran KAP mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20072008 KAP yang masuk dalam the big four ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyampaian laporan audit. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal ini dikarenakan KAP yang masuk the big four dengan yang non the big four memiliki karakteristik yang berbeda.
KAP yang masuk the big four akan bekerja lebih profesional daripada yang non the big four. KAP the big four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan(Indriani,2014). Penelitian ini menunjukkan ukuran KAP berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay dikarenakan KAP big four biasanya lebih mempertahankan mutu dan para auditornya lebih berpengalaman sehingga bekerja lebih profesional daripada yang non the big four. KAP the big four akan bekerja lebih efektif dan efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Kantor Akuntan Publik Mempunyai Pengaruh Positif Secara Simultan terhadap Audit Delay Hasil uji hipotesis kelima menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh positif secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2015. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS diperoleh nilai Sig F sebesar 0,000. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh signifikan positif secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) hasil penelitian multivariate menunjukkan bahwa kelima faktor yaitu ukuran perusahaan, opini auditor, ukuran kantor akuntan publik, solvabilitas dan probabilitas secara serentak bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay. Ukuran perusahaan biasanya dilihat dengan total asset untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan yang besar memiliki total asset, penjualan, maupun ekuitas yang besar pula.Sebaliknya perusahaan yang kecil memiliki total asset penjualan, dan ekuitas yang kecil. Sehingga,
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) perusahaan yang besar memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan laporan keuangan dan laporan auditnya. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Profitabilitas diukur dengan rasio Return On Asset (ROA) yang dihitung berdasarkan EBIT dibagi dengan total aktiva. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi diduga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan auditnya akan lebih pendek dibandingkan perusahaan dengan profitabilitas rendah. Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikwidasikan baik jangka pendek maupun jangka panjang, Munawir (1993: 32). Tingkat solvabilitas menunjukan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Menurut Gilling 1997 dalam Luciana dan Lucas (2006:275) menunjukan bahwa kantor akuntan publik internasional atau lebih dikenal di Indonesia dengan the big four membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk menyelesaikan audit karena KAP tersebut dianggap dapat menyelesaikan audit secara lebih efisien dan dapat menyelesaikan audit secara cepat dibandingkan KAP lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan penelitian dapat diuraikan (1)Ukuran perusahaan (X1) mempunyai pengaruh negatif terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar -8,233 menunjukkan bahwa apabila ukuran perusahaan meningkat sebesar 1 satuan maka audit delay akan menurun sebesar 8,233 hari dengan asumsi variable bebas yang lain konstan, nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,000 < 0,05 maka pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit delay adalah negatif signifikan, hasil ini menunjukkan bahwa jika ukuran perusahaan semakin besar maka audit delay semakin kecil sedangkan jika ukuran perusahaan semakin kecil maka audit delay semakin besar; (2) variabel profitabilitas (X2) mempunyai pengaruh negatif terhadap audit delay, dengan
koefisien regresi sebesar –5,651 menunjukkan bahwa apabila profitabilitas meningkat sebesar 1 satuan maka audit delay akan menurun sebesar 5,651 hari dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan, nilai probabilitas (sigt) sebesar 0,000 < 0,05, maka pengaruh profitabilitas terhadap audit delay adalah negatif signifikan, Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai profitabilitas maka audit delay semakin rendah dan jika nilai profitabilitas rendah maka nilai audit delay semakin tinggi; (3) variabel solvabilitas (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar 1,611 menunjukkan bahwa apabila solvabilitas meningkat sebesar 1 satuan maka audit delay akan meningkat sebesar 1,611 hari dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan, nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,003 < 0,05 maka pengaruh solvabilitas terhadap audit delay adalah positif signifikan, hasil ini menunjukkan bahwa jika solvabilitas meningkat maka audit delay akan meningkat dan bila solvabilitas menurun maka audit delay juga akan menurun; (4) variabel ukuran KAP (X4) mempunyai pengaruh negatif terhadap audit delay, dengan koefisien regresi sebesar -16,034 menunjukkan bahwa apabila kap meningkat sebesar 1 satuan maka audit delay akan menurun sebesar 16,034 hari dengan asumsi variabel bebas yang lain konstan, nilai probabilitas (sig-t) sebesar 0,000, nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 maka pengaruh kap terhadap audit delay adalah negatif signifikan, hasil ini menunjukkan jika ukuran KAP adalah golongan big four maka audit delay akan menurun, dan jika KAP adalah golongan non big four maka audit delay akan meningkat; (5) Hasil uji regresi linier berganda memperoleh nilai probabilitas < taraf signifikansi yang ditolerir (0,000 < 0,05), maka ha diterima dan menolak ho, Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan. ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik mempunyai pengaruh positif secara simultan terhadap audit delay pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2015. Saran Bagi auditor, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai rata-rata
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) audit delay perusahaan perbankan dan faktorfaktor yang mempengaruhinya sehingga para auditor dapat mengendalikan faktor-faktor yang dominan yang mempengaruhi lamanya audit delay. Auditor disarankan untuk merencanakan pekerjaan lapangan dengan baik disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang di audit agar proses audit dapat dilakukan secara efektif dan efisien sehingga audit delay dapat ditekan seminimal mungkin dan laporan keuangan dapat dipublikasikan tepat waktu. Bagi perusahaan, penelitian ini memberikan gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, untuk itu perusahaan bisa meminimalisir audit delay dengan membantu auditor dalam proses auditnya seperti menyediakan bukti-bukti yang diperlukan oleh auditor. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian selanjutnya bisa menggunakan variabel bebas yang berbeda untuk mengetahui faktor lain yang mempengaruhi audit delay selain ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran kantor akuntan publik. Peneliti selanjutnya bisa juga menggunakan berbagai kelompok perusahaan lain yang selama ini belum pernah dijadikan populasi atau sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Raja Adzrin Raja dan Khamarudin, Khairul Anuar. 2003. Audit delay and the timeliness of corporate reporting. Malaysia evidence. Aisyafutaladah, Iis. 2012. Determinan Audit Delay Pada Perusahaan yangtermasuk di Daftar Efek Syariah (DES) 20082011. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Anissa, Nur. 2004. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan Opini Audit. Balance Nomor 2 (September):42-53. Arens, Alvin. A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2003. Auditing and assurance services: An Integrated approach (9th
edition). Upper Saddle River, New Jersey: PearsonEducation, Inc. Arens. Alvin. A. and James. K. Loebbecke. 2000. Auditing an Integrated Approach (8th edition). Englewood Cliff, New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Arisudhana, Novelia Sagita Indra Dicky. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia).Skripsi. Universitas Budi Luhur Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Ashton, Robert H., John J. Willingham, dan Robert K. Elliot. 1987. An Empirical Analysis of Audit Delay. Journal of Accounting Research 25 (2) Autumn : 275-292. BAPEPAM. 2003. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. . 2012. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Baridwan, Zaki. Accounting. Yogyakarta.
2004. Intermediate Yogyakarta: BPFE
Boyton, W.C., R.J.Johnsonand W.G. Kell. 2001. Modern Auditing (7th edition). New York : John Wiley&Sons,Inc. Brigham, EF dan J.F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Buku I, Edisi 8.(Alih bahasa: Dodo Suharto dan Herman Wibowo). Jakarta: Salemba Empat.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017)
Deanta, A. 2006. Exel untuk Akuntansi dan Manajemen Keuangan. Yogyakarta :Andi. Ghozali, Imam. 2011. Ekonometrika. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadi,
Sutrisno. 2004. Yogyakarta: Andi.
Analisis
Regresi.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi ke tujuh. Yogyakarta: BPFE. IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Indriani, Tri Diana Wahyu. 2014. Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, jenis industri, dan ukuran KAP terhadap audit delay (study kasus Perusahaan LG 45 yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013). Skripsi. Universitas negeri Yogyakarta Jusup, Haryono. 2001. Auditing (Pengauditan), Buku I CetakanPertama.Yogyakarta: STIE YKPN. Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia: (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 16(1): 1-17. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:Erlangga. Machfoedz, Mas’ud. 1994. Financial Ratio Characteristic Analysis and The Prediction of Earnings Changes in Indonesia. Kelola No. 7:114-133 Mulyadi. 2002. Auditing (Pengauditan), Buku I Edisi Ke Enam. PT. SalembaEmpat. Munawir. 1993. Analisa Laporan Keuangan Buku 1 Cetakan keempat. Yogyakarta : Liberty.
. 1999. Auditing Modern Buku 1 Cetakan keempat. Yogyakarta: BPFE. Owusu, Stephen&Ansah. 2000. Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence Fram The Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Business. Vol. 30. Pp. 241. Payamta. 2006. “Pengaruh Kualitas Auditor, Independensi, dan Opini Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan.Jurnal Bisnis dan Manajemen. Volume 6, Nomor. 1, Halaman 81-96. Prabandari, J.D.M & Rustiana. 2007. Beberapa Faktor yang Berdampak pada Perbedaan Audit Delay (Studi empiris pada perusahaan-perusahaan keuangan yang terdaftar di BEJ). Jurnal Kinerja, Volume 11, No.1, Hal.27-39. Purnamasari, Carmelia Putri. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi. Skipsi. Universitas Gunadarma. Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol. 10, No. 1, 1-10. Ratnawato dan Toto Sugiharto. 2005. Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEJ. Seminar Nasional Pesat Auditorium.Universitas Gunadarma Jakarta. Respati, Novita Weningtyas. 2004. FaktorFaktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi 4: 67-81. Sawir, Agnes. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:BPFE.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017) Setyorini, Indah. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi. Universitas BrawijayaMalang. Sofyan
Perusahaan Go Public di Bursa EfekIndonesia). Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
Yamin, dkk. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta: SalembaEmpat
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Spica, L.A dan Lucas setyadi. 2006. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ. Skripsi. STIE Perbanas Surabaya.
Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta. BULETIN Penelitian No.09 Tahun 2006.
Sultthoni, Muhamad. 2012. Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya terhadap Reaksi Investor (Studi Empiris pada Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol.1.No1.Tahun 2012 Subagyo. 2012. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesi. Processing for call paper Pekan Dosen Ilmiah FEB-UKSW No.,473-500 Subekti, Imam dan N. W. Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VII, p.991-1002. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat; Ringkasan dan Kasus, cetakan pertama. Yogyakarta: Amara Books. Trianto, Yugo. 2006. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-
Undang–Undang (UU) No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Wahyudi. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur dan Finansial di Bursa Efek Jakarta). Skripsi.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Wardhani, Dewi Kusuma. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Tingkat Keahlian auditor dan Lampiran Bukti Pendukung Audit terhadap Audit Delay Perusahaan yang Go Public (Studi Empiris pada perusahaan yang diaudit oleh KAP di Yogyakarta, Solo dan Semarang). Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. William F. Messier, dan Margareth Boh. 2003. Auditingand Assurance: A Systematic Approach (3th edition). USA : McGrawHill. Bursa Efek Indonesi. 2016. [Online]. Tersedia di http://www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercatat/laporan keuangandantahunan.aspx. [Diakses pada10 November 2016]. Yuana, Ardhi Dharma. 2008. Pengaruh Opini Auditor, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Pergantian Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi.Universitas Negeri Yogyakarta
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (VOL: 8 NO: 2 Tahun 2017)
Yulianti, Ani. 2011. Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia). Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta Yuliasri, Supriyati. 2007. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris pada Perusahaan Manufaktur dan Finansial di Indonesia). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol . 10 No. 3, hal 109-126. Yuliana dan Aloysia Yanti Ardianti. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia. Modus, Vol 16 (2): 135-146.