e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
PENGARUH MODAL KERJA, PENDAPATAN BUNGA KREDIT, SERTA PENDAPATAN PROVISI KREDIT TERHADAP PFORITABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPN) DI KECAMATAN BULELENG PERIODE 2012-2013 Komang Tri Yantini[1] Ni Nyoman Trisna Herawati[1], Ni Luh Gede Erni Sulindawati[2] Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Koperasi merupakan lembaga keuangan bukan bank yang beranggotakan satu orang atau lebih, yang memiliki tujuan utama sebagai lembaga menyimpan dan memberi pinjaman dana, yang dapat mensejahterakan anggota dan masyarakat. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) adalah salah satu koperasi yang bergerak dalam usaha simpan pinjam maupun sebagai koperasi serba usaha yang ada dalam satuan instansi pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit terhadap profitabilitas Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan KPN di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013 yang diperoleh dari Dinas Koperas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buleleng. teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, dengan jumlah 15 KPN. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier regresi berganda yang dilanjutkan dengan pengujian hipotesis melalui Program SPSS untuk mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) secara parsial modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, (2) pendapatan bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, (3) pendapatan provisi kredit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas, (4) secara simultan modal kerja, pendapatan bunga kredit, serta pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada KPN di Kecamatan Buleleng. Kata kunci: Modal Kerja, Pendapatan Bunga Kredit, Pendapatan Provisi Kredit, Koperasi Pegawai Negeri
Abstract Cooperative ‘koperasi’ is a non-bank financial institution which has members and is established to save and give loans as part of its attempt to improve the prosperity of its members and the society where it is located. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) is a cooperative which saves and gives loans to and runs other businesses for its members who are employed in a governmental department. This present study was intended to identify the impact of the working capital, the earning earned from the loan interest, provision on the profitability of Koperasi Pegawai Negeri (KPN) in Buleleng Regency. It used qualitative approach. The secondary data, which were in the form of the financial statements of KPN in Buleleng Regency from 2012
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 ) to 2013 and were obtained from the Department of Cooperative, Industry, and Trade of Buleleng Regency, were used. The sample which included 15 KPN was determined using the purposive sampling method. The data were analyzed using the multiple regression analysis method, and the hypothesis was tested through the SPSS program which was used to measure the impact of the independent variable on the dependent variable. The result of the study showed that (1) partially the working capital significantly affected profitability, (2) the earning earned from the loan interest significantly affected profitability, (3) the earning earned from the provision positively significantly affected probability, (4) simultaneously, the working capital, the earning earned from the loan interest, and the earning earned from the provision significantly contributed to the profitability of KPN in Buleleng Regency.
Keywords: Working Capital, Earning Earned from Loan Interest, Earning Earned from Provision interest, and Koperasi Pegawai Negeri
PENDAHULUAN Dalam upayanya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, banyak hal yang dilakukan pemerintah terutama dalam bidang perekonomian dengan membangun Kebijakan Pembangunan Perekonomian. Dimana pelaksanaan program Kebijakan Pembangunan Perekonomian dilakukan melalui badanbadan usaha yang didirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah( BUMD), maupun koperasi. Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal I Ketentuan Umum Pasal 1 bagian kesatu, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan satu orang atau lebih atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi kerakyatan. Umunya sumber dana koperasi berasal dari laba usaha, simpanan pokok, pinjaman bank, simpanan wajib, simpanan sukarela anggota koperasi, pendapatan bunga, dan jasa kredit lainnya. Koperasi menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Jasa, dan Koperasi Konsumsi, sedangkan koperasi yang dibentuk golongan fungsional diantaranya : Koperasi Pegawai Negeri, Koperasi Karyawan, dan koperasi lain yang bukan merupakan koperasi tersendiri. Berdasarkan data Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kabupaten Buleleng tahun 2014, jumlah Koperasi
Pegawai Negeri (KPN) di Kabupaten Buleleng sendiri berjumlah 52 yang telah berbadan hukum. Dimana 41 koperasi yang masih aktif, sedangkan 11 koperasi lainnya telah dibekukan. KPN di Kecamatan Buleleng merupakan KPN yang paling banyak aktif yaitu berjumlah 23 koperasi yang berada di instansi pemerintahan Kecamatan Buleleng. Kecamatan Buleleng termasuk salah satu kecamatan yang paling banyak memiliki Koperasi Pegawai Negeri (KPN) masih aktif di Kabupaten Buleleng, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagri) Dalam aktivitas yang dijalankan oleh koperasi, tidak dapat terlepas dari modal kerja. Modal kerja adalah aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional dalam suatu periode tertentu. Modal kerja dalam koperasi diputar sebagai usaha koperasi, dimana diinvestasikan maupun disalurkan kepada anggota koperasi hingga nantinya kembali pada kas dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam siklus usaha koperasi. Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dan modal kerja bersih. Untuk mengukur efektivitas perputaran modal kerja, digunakan rasio perputaran modal kerja (Working Capital Turn Over). Menurut Keputusan Menteri Koperasi dan UKM, Kep.Men.No.06/Per/M.KUKM/V/2006 efektifitas modal kerja pada koperasi dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 1:
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
Tabel 1. Tingkat Frekuensi Modal Kerja No Tingkat Modal Kerja Nilai 1 ≥ 3,5 100 2 2,5 s/d < 3,5 75 3 1,5s/d < 2,5 50 4 1 s/d < 1,5 25 5 <1 0 Sumber: Kep.Men.No.06/Per/M.KUKM/V/2006
Pendapatan bunga kredit merupakan factor utama yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu lembaga keuangan baik bank maupun koperasi. Pendapatan bunga kredit adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha (Zaki : 1992). Pendapatan provisi kredit sangat berpengaruh terhadap profit yang diterima oleh perusahaan, karena diakui langsung sebagai kas saat diterima secara tunai dan perlu kehati-hatian dalam menanganinya. Dengan adanya pencairan kredit kepada anggota maupun masyarakat lain maka pendapatan pada koperasi akan bertambah. Pada koperasi untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan dapat dianalisis dengan melihat hubungan serta pengaruh pos-pos dari laporan keuangan. Analisis kinerja keuangan yang sering digunakan dalam perusahaan maupun koperasi salah satunya melihat rasio profitabilitas. Menurut Munawir (2001) profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam usahanya memperoleh keuntungan suatu tahun tertentu yang bisa dihitung dengan laba yang dihasilkan dibagi dengan total aktiva perusahaan. Untuk meningkatkan laba (profit) suatu perusahaan maupun koperasi, pemimpin (leader) harus mampu mengorganisasikan, mengawasi, dan memperhatikan kelangsungan hidup dari suatu KPN yang dipimpin. Salah satu indikator yang biasa digunakan dalam menilai profitabilitas yaitu Return On Assets (ROA). ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
Kriteria Sangat Efektif Efektif Cukup Efektif Kurang Efektif Tidak Efektif
menghasilkan keuntungan bagi koperasi maupun perusahaan dengan aktiva yang dimiliki. ROA dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aktiva. Jika ROA menunjukkan tingkat yang tinggi, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan akan meningkatkan minat menanam modal. Berdasarkan penjelasan diatas dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis tertarik meneliti variabel-variabel yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas KPN, maka penulis mengambil judul “ Pengaruh Modal Kerja, Pendapatan Bunga Kredit, Serta Pendapatan Provisi Kredit Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi Pegawai Negeri Di Kecamatan Buleleng Tahun 2012-2013.” Modal kerja juga merupakan kekuasaan untuk menggunakan barangbarang modal dan berada pada neraca sebelah kredit. Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Isnaini (2010) menemukan variabel efektivitas modal kerja dan likuiditas berpengaruh positif dan secara simultan juga berpengaruh terhadap profitabilitas. Untuk mrncapai laba atau profit perusahaan, haruslah ada penambahan modal perusahaan. Hubungan antara modal dan profit haruslah berkorelasi karena jika terjadi kenaikan presentase profitabilitas, maka akan terjadi kenaikan piutang usaha. H1: modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Pendapatan bunga kredit merupakan factor utama yang dapat mempengaruhi profitabilitas suatu lembaga
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
keuangan baik bank maupun koperasi, aliran masuk atau kenaikan lain aktiva dari kegiatan utama badan usaha. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Priyatmoko (2012) bahwa variabel bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan peelitian yang dilakukan I Wayan Suwendra (2014) menyatakan pendapatan bunga dan provisi berpengaruh positif terhadap pendapatan. H2: pendapatan bunga kreditberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Pendapatan provisi kredit adalah pendapatan yang diterima dan diperhitungkan dalam periode tertentu dari kredit yang diberikan oleh bank atau koperasi. Penelitian ini sejalan dengan shella Fitri yang menyatakan bahwa fee based income (pendapatan provisi dan komisi) berpengaruh signifikan terhadap ROA. H3:pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Berdasarkan uraian diatas maka dapat dibuat hipotesis yang keempat penelitian ini yaitu: H4: modal kerja, pendapatan bunga kredit, pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan secara simultan terhadap METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dianalisis dengan menggunakan SPSS 19.0 for Windows. Sumber data yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng tahun 2012-2013 yang diperoleh dari Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagri) Kabupaten Buleleng. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Adapun criteria sampel yang digunakan yaitu kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng yang
masih aktif dan telah melaksanakan RAT, koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang memiliki laporan keuangan 31 Desember 2012-2013, dan mengalami peningkatan laba selama periode 2012-2013. Berdasarkan Kriteria tersebut maka sampel yang digunakan adalah 15 KPN. Teknik analisis data dalam hal ini menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji t, uji f, dan analisis regresi berganda. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda, uji t, dan uji F. Analisis regresi linear berganda digunakan oleh uji hipotesis untuk mengetahui adanya pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). Variabel terikat penelitian ini yaitu profitabilitas (PFT), sedangkan variabel bebas penelitian nini yaitu modal kerja (MK), pendapatan bunga kredit (PB), dan pendapan provisi kredit (PPK). Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif dapat dilihat bahwa nilai terendah dari variabel modal kerja (X1) 0.04% dan nilai tertinggi 3.66% dengan rata-rata 1.33%. Nilai terendah pendapatan bunga kredit (X2)3.19% dan nilai tertinggi sebesar 1,12% dengan rata-rata 22.21%. untuk variabel pendapatan provisi kredit (X3) nilai terendah sebesar 7.66 dan nilai tertinggi sebesar 65.71% dengan rata-rata 25.10%. Nilai variabel Y atau variabel terikat yaitu Profitabilitas dengan nilai terendah 0.04% dan nilai tertinggi sebesar 3.10%, dengan rata-rata 0.95% Hasil Uji Asumsi Klasik Uji normalitas dilakukan untuk menguji model regresi, variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable) terdistribusi secara normal normal atau tidak. Ada dua cara untuk mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansinya. Pengujian dilakukan antara variabel modal kerja, pendapatan bunga kredit, serta pendapatan provisi kredit dan profitabilitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0.956 dengan signifikansi 0,320. Jika nilai signifikansi <0,05 maka distribusi
data residual tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi >0,05 maka data residual berdistribusi normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa signifikansi 0,320 > 0,05 artinya data residual berdistribusi normal dan model regresi dapat diterima untuk analisis selanjutnya. Hasil tes Kolmogorov- Smirnov Test dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstardardized Residual N a.b Normal Parameters Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig. (2-tailed)
30 .0000000 .91588126 0.175 0.175 -0.098 0.956 0.320
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah, 2015
Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang bebas dari adanya multikolonieritas adalah yang memiliki nilai Variance Invalation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka Tolerance tidak kurang dari 10% atau 0,1 (Gozali, 2009:95). Pada variabel modal kerja sebesar 1,059 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,945. Variabel pendapatan bunga kredit nilai VIF sebesar 1,025 < 10 dan nilai tolerance sebesar 0,976. Variabel ketiga yaitu pendapatan provisi dan komisi memiliki nilai VIF sebesar 1,034 dan nilai tolerance sebesar 0,967. Berdasarkan data Tolerance dan VIF dapat disimpulkan tidak terjadi adanya multikolonieritas antara variabel independen dan dependen dalam model regresi. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda terdapat ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk
mendeteksi heteroskedastisitas dapat digunakan uji park. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji park menunjukkan nilai t hutung variabel modal kerja (MK) sebesar 1.089 tidak lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2.052. untuk variabel pendapatan bunga kredit (PB) nilai t hitung sebesar 0.280 dengan t tabel sebesar 2.052. Sedangkan variabel pendapatan provisi kredit (PPK) memiliki nilai t hitung sebesar -2.739 dengan nilai t tabel sebesar 2.052. berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji park, diketahui bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau mengalami homokedastisitas. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara anggota sampel yang diurut berdasarkan waktu yang mengakibatkan model regresi tidak dapat digunakan sebagai penaksir variabel terikat (modal kerja, pendapatan bunga kredit, serta pendapatan provisi kredit) pada nilai variabel bebas (profitabilitas). Pengujian terhadap ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan uji Durbin-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
Watson (DW). Berdasarkan hasil output SPSS menunjukkan nilai DW sebesar 2.331 dibandingkan dengan nilai tabel dengan signifikansi 5% dengan jumlah sampel 30 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Oleh karena nilai DW 2.331 lebih besar dari batas (du) 1.421 dan kurang dari 4-1.421 (3-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negative atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara hubungan antara variabel independen (modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit) terhadap variabel dependen yaitu
profitabilitas pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng.Adapun persamaan yang dapat dibuat yaitu: Ŷ = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Keterangan : Ŷ = profitabilitas X1 = modal kerja X2 = pendapatan bunga kredit X3 = pendapatan provisi kredit β1 = koefisien regresi dari X1 β2 = koefisien regresi dari X2 β3 = koefisien regresi dari X3 β4 = koefisien regresi dari X4 α = konstanta, e = residual Adapun hasil regresi linier berganda tersebut disajikan pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 3.469 4.041 MK 1.098 0.454 PB 0.228 0.194 PPK 0.231 0.187 a. Dependent Variabel: PFT Sumber: Data diolah, 2015
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa variabel modal kerja (MK), pendapatan bunga kredit (PB) berpengaruh positif signifikan. Sedangkan variabel pendapatan provisi kredit memiliki pengaruh yang positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Maka model persamaan yang dapat diperoleh yaitu: Y = 3.469 + 1.098 X1 + 0.228 X2 + 0.231 X3 +e Uji parsial (uji-t) dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh masingmasing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas. Uji t dilakukan pada variabel bebas modal kerja (X1), pendapatan bunga (X2), serta pendapatan provisi kredit (X3) terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas (Y) pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di
Standardized Coefficients Beta 0.432 0.207 -0.218
t 3.116 2.419 1.180 -1.237
Sig. 0.908 0.023 0.020 0.041
Kecamatan Buleleng tahun 2012-2013. Hasil uji t menunjukkan tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0.023 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai thitung sebesar 2.419. Uji hipotesis modal kerja terhadap profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi 0.023 ≤ 0,05. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sehingga hipotesis yang menyatakan modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas diterima. Variabel kedua tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,020. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 1.180. Uji hipotesis tingkat pendapatan bunga terhadap profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 ) signifikansi 0,020 ≤ α 0,05. Variabel ketiga yaitu pendapatan provisi kredit (X3) tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,041. Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar -1.237. Uji hipotesis pendapatan provisi kredit terhadap profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi 0,041 ≤ α 0,05. Artinya H0 ditolak dan H3 diterima. Hal ini berarti bahwa pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, Uji F Uji statistik simultan (uji f) pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel bebas (modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas. Berdasarkan output SPSS tabel ANOVA (analysis of variance) diatas diketahui bahwa secara
bersama-sama nilai F hitung sebesar 2.415 ≤ F tabel 2.98. Artinya variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal tersebut dibuktikan dengan membandingkan nilai signifikansi 0.019 ≥ α 0,05 yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi uji hipotesis modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa modal kerja, pendapatan bunga, pendapatan provisi kredit berpengaruh secara simultan diterima. Pengujian ini dilakukan dengan menentukan nilai uji f yang dilihat dengan tabel ANOVA (analysis of variance) dan tingkat signifikansinya. Hasil pengujian uji simultan dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
Tabel 4. Hasil Uji F b
ANOVA Model Sum of Squares 1 Regression 189.329 Residual 679.421 Total 868.750 a. Predictors: (Constant), PPK, PB, MK b. Dependent Variable: PFT Sumber :Data diolah,2015
Df 3 26 29
Uji koefisien determinan (R2) merupakan pengujian yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, dimana nilai dari koefesien determinasi adalah diantara nol dan satu (Ghozali, 2012:97). Hasil uji dari koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya adjusted R2 pada model summary adalah 0.128
Mean Square 63.110 26.132
F 2.415
Sig. a 0.019
yang berarti 12,8%. Hal ini berarti variasi profitabilitas yang bias dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit sebesar 12.8% sedangkan sisanya 88.2% dijelaskan oleh variabelvariabel lain diluar penelitian. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tebel 5 berikut:
Tabel 5. Hasil Uji R2 Model Summary Model 1
R
R Square a
0.467
a. Predictors: (Constant), PPK, PB, MK Sumber :Data diolah,2015
0.218
Adjusted R Square 0.128
Std. Error of the Estimate 5.11191
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
PEMBAHASAN Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H1) yaitu modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. dari hipotesis dinyatakan koefesien regresi modal kerja sebesar 2.419, dengan signifikasi (Sig) thitung modal kerja adalah 0.023 ≤ α = 0.05 sehingga variabel modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitablitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Isnaini Ari Wijayanti (2010) yang menyatakan bahwa variabel modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas yang diproaksikan dengan ROA mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada KPRI di Kabupaten Magelang. Secara teori modal kerja erat kaitannya dengan menghitung kebutuhan yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan usaha. Modal kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng, dari 15 sampel koperasi yang diukur profitabilitasnya pada periode 2012-2013, modal koperasi yang dihimpun dari anggota koperasi menyebabkan produk yang ditawarkan hanya dinikmati oleh anggotanya saja. Jika koperasi dapat melayani masyarakat lain, maka modal yang dimiliki akan cepat berputar dan kembali. Berdasarkaan data distribusi tingkat perputaran modal kerja KPN di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013 masih banyak KPN yang memiliki perputaran modal kurang dari 2,5 kali yang tergolong tidak efektif. Perputaran modal paling tinggi yaitu 3,43 untuk tahun 2012 dan 3,02 untuk tahun 2013. Jadi dapat disimpulkan, apabila koperasi mampu meningkatkan efektivitas modal kerja
maka profit yng diterimaoleh koperasi dapat meningkat. Pengaruh Pendapatan Bunga Kredit Terhadap Profitablitas Hasil pengujian dari hipotesis yang kedua diketahui bahwa hipotesis pendapatan bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil hipotesis, dinyatakan bahwa koefisien regresi variabel pendapatan bunga sebesar 1.180. Hasil dari output SPSS pada uji t menyatakan bahwa nilai signifikan (Sig) thitung variabel modal kerja adalah 0.0.20 > α =0,05, sehingga pada varaibel pendapatan bunga berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng. Penelitian yang sama dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Priyatmoko (2014) bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diproaksikan dengan ROA. Pendapatan bunga adalah pendapatan yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit, yang dibebankan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank, sebagai contoh bunga kredit yang merupakan pendapatan yang diterima dari debitur (Kasmir, 2002:134). Pendapatan bunga yang diperoleh dari pemberian kredit yang dikenakan bunga pimjaman yang besarnya berkisar antara 1 sampai dengan 1,5 persen. Pendapatan bunga setiap bulannya akan menambah profitabilitas koperasi sehingga Koperasi Pegawai Negeri (KPN) dikecamatan Buleleng dapat terus menjalankan usaha dan tidak mengalami pembekuan. Pengaruh Pendapatan Provisi Kredit Terhadap Profitabilitas Hasil pengujian dari hipotesis yang ketiga diketahui bahwa hipotesis pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dari hasil output SPSS hipotesis dinyatakan bahwa koefisien regresi variabel pendapatan provisi dan komisi sebesar -1.237 . Hasil dari output SPSS pada uji t menyatakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
bahwa nilai signifikan (Sig) thitung variabel modal kerja adalah 0.041 ≤ α =0,05, sehingga pada varaibel pendapatan provisi dan komisi berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng. penelitian yang dilakukan oleh Shella Fitri Aprilya (2013) memberikan hasil bahwa pendapatan provisi kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA. Pendapatan provisi kredit adalah adalah pendapatan yang diterima dan diperhitungkan dalam periode tertentu dari kredit yang diberikan oleh bank atau koperasi. Perlakuan akuntansi pendapatan provisi dan kredit adalah suatu perbuatan yang dikenakan terhadap transaksi-transaksi atas arus masuk aktiva atau pendapatan provisi dan komisi kredit. Semakin banyak penjualan kredit dan penjualan jasa lainnya dilakukan oleh koperasi, maka pendapatan provisi kreditakan meningkat. Hal tersebut menunjukkan jika pendapatan provisi kreditmempengaruhi profitabilitas, maka pendapatan yang diterima koperasi akan meningkat. Pengaruh Modal Kerja, Pendapatan Bunga Kredit, Serta Pendapatan Provisi Kredit Terhadap Profitabilitas Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi dan komisi berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. analisis menunjukkan nilai F rasio untuk model regresi adalah 2.415 dengan signifikansi F sebesar 0,019 ≤ taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya bahwa secara keseluruhan semua variabel yang terdiri dari variabel modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013. variabel yang dominan mempengaruhi profitabilitas adalah variabel pendapatan bunga, ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi yang paling besar yaitu 0.020, dibanding dengan koefisien regresi variabel yang lainnya. Selain itu hasil Adjusted R Square sebesar 0,128 menunjukkan bahwa 12,8 % variabel profitabilitas dapat
dijelaskan oleh modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi dan komisi . Sisanya 97,2 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh paling tinggi dan secara bersama-sama antara modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit berpengaruh terhadap profitabilitas KPN. Selain variabel dalam penelitian ini, variabel lain juga dapat mempengaruhi profitabilitas diantaranya Capital Adequacy (CAR), Non Perfoming Loan (NPL), BOPO, dan Loan To Deposit Ratio (LDR), hal tersebut juga mungkin yang mempengaruhi profitabilitas pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik lima kesimpulan, yakni (1) Modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Modal koperasi yang dihimpun hanya dari anggota koperasi menyebabkan produk yang ditawarkan hanya dinikmati oleh anggotanya saja. Jika koperasi dapat melayani masyarakat lain, maka modal yang dimiliki akan cepat berputar dan kembali. (2) pendapatan bunga kredit berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Pendapatan bunga pada koperasi dapat menambah modal kerja pada koperasi selain pendapatan lainlain.pendapatan bunga yang diperoleh dari pemberian kredit, Pendapatan bunga setiap bulannya akan menambah profitabilitas koperasi sehingga Koperasi Pegawai Negeri (KPN) dikecamatan Buleleng dapat terus menjalankan usaha agar tidak mengalami pembekuan. (3) Hasil pengujian dari hipotesis yang ketiga diketahui bahwa hipotesis pendapatan provisi dan komisi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Analisis uji t menyatakan bahwa nilai signifikan (Sig) thitung variabel modal kerja adalah 0.041 ≤ α =0,05, sehingga pada varaibel pendapatan provisi dan komisi berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas Koperasi Pegawai
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol 3 No. 1Tahun 2015 )
Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng. Semakin banyak penjualan kredit dan penjualan jasa lainnya dilakukan oleh koperasi, maka pendapatan provisi kredit akan meningkat. Hal tersebut menunjukkan jika pendapatan provisi kredit mempengaruhi profitabilitas, maka pendapatan yang diterima koperasi akan meningkat. (4) Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. analisis menunjukkan nilai F rasio untuk model regresi adalah 2.415 dengan signifikansi F sebesar 0,019 ≤ taraf signifikansi 5% atau 0,05 artinya bahwa secara keseluruhan semua variabel yang terdiri dari variabel modal kerja, pendapatan bunga, serta pendapatan provisi kredit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) di Kecamatan Buleleng periode 2012-2013. Saran Adapun saran yang ingin diberikan sebagai berikut: (1) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas area penelitian tidak hanya mencakup wilayah kecamatan Buleleng. (2) penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan koperasi lain maupun lembaga keuangan yang lebih banyak serta rentan waktu yang lebih lama agar hasil pengujian lebih akurat. (3) Penelitian yang akan datang diharapkan dapat menguji beberapa variabel lainnya yang memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Marleni, Ni Luh Pt Sri, dkk, 2014. Pengaruh Kredit Terhadap Pendapatan Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Werdhi Yasa 2010-1012. e-Journal Bisma Volume 2, hal 13. Universitas Pendidikan Ganesha. Menteri Koperasi dan UMKM. 2006. Keputusan Menteri Koperasi dan UKM,Kep.Men.No.06/Per/M.KUKM/ V. Jakarta. Menteri Keuangan Republik Indonesia. 1992. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 826/KMK.013/1992. Tentang Sistem Penilaian Kinerja BUMN. Jakarta. Munawir. S. 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty. Priyatmoko, Wahyu Dwi. 2014. Pengaruh Pendapatan Bunga Kredit dan Non Bunga Kredit (Fee Based Incom) Terhadap Kinerja Keuangan Bank (ROA). Skripsi. Universitas Brawijaya. Republik Indonesia. 1992. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, Jakarta. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA Aprillya, Shella Fitri. 2013. Pengaruh Fee Based Income Terhadap Tingkat Return On Assets (ROA) pada Perbankan BUMN Yang Terdaftar Di Burs Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Pasundan. Ghozali. Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Wijayanti, Ari Isnaini. 2010. Pengaruh Efektivitas Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPRI) Dii Kabupaten Magelang. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.