e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017)
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA), HUMAN CAPITAL, DAN BUDAYA ORGANISASI TRI HITA KARANA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) DINAS DI KABUPATEN BULELENG 1
Putu Dian Dharmaningsih, 1Edy Sujana, 2Nym Trisna Herawati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh sistem informasi akuntansi, human capital, dan budaya organisasi tri hita karana terhadap kinerja organisasi pada SKPD dinas di Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Populasi meliputi 15 dinas di Kabupaten Buleleng dan sampel sebanyak 139 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga terpilih Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bagian keuangan yang telah bekerja minimal 1 tahun pada dinas bersangkutan. Data yang diperoleh berupa jawaban dari responden menggunakan teknik analisis data regresi berganda dan diolah dengan bantuan software SPSS version 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial sistem informasi akuntansi, human capital, dan budaya organisasi tri hita karana berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, dan secara simultan ketiga variabel bebas pada penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Kata Kunci: sistem informasi akuntansi, human capital, budaya organisasi tri hita karana. Abstract The study aimed at obtaining empirical evidences about the effect of accountancy information system, human capital, and tri hita karana organization culture on the organization performances at the local government working units offices in Buleleng. The study utilized a quantitative design involving the population of 15 working unit offices of local government in Buleleng from which 139 respondents were selected as the samples of the study. They were selected based on purposive sampling technique with a criteria that they were government permanent employees in the financial sector having one year working experience. The data were obtained by using questionnaire and they were analysed by using multiple regression technique supported by SPSS software version 16. The results indicated that partially accountancy information system, human capital, and tri hita karana organization culture had a positive and significant effect on the organization performances. In addition simultaneously all three independent variables had a positive and significant effect on the organization performances.
Key words: accountancy information system, human capital, and tri hita karana organization culture
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017)
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di era globalisasi diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat. Hal tersebut telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan sistem informasi akuntansi di dalam suatu organisasi. Prastika (2014) menyatakan sistem informasi dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk mencapai keunggulan perusahaan melalui kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Menurut Romney dan Steinbart (2011), penerapan teknologi sistem informasi akuntansi di perusahaan dapat memberi nilai tambah bagi pengguna dalam bentuk penyediaan berbagai informasi keuangan untuk kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kinerja merupakan sebuah hasil (output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu organisasi. Dalam kerangka organisasi terdapat hubungan antara kinerja perorangan (individual Performance) dengan kinerja organisasi (Organization Performance). Organisasi pemerintah maupun swasta besar maupun kecil dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh orang atau sekelompok orang yang aktif berperan sebagai pelaku, dengan kata lain tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya upaya yang dilakukan oleh orang dalam organisasi tersebut. Menurut Ruki (2001), kinerja organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun ekternal, pada penelitian ini hanya terbatas pada faktor internal. Pertama Faktor kemampuan Ability secara psikologis,kemampuan ability meliputi kemampuan potensi IQ, dan
kemampuan reality kwowladge+skill termasuk juga kecerdasan dalam hal emosional (SQ) dan spiritual (SQ). Kedua, teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk mengahasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi tingkat kinerja organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya Sisem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di organisasi yang bersangkutan. Ketiga, budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. Dalam meningkatkan keberhasilan suatu kinerja organisasi publik, maka sistem informasi akuntansi yang dimiliki juga harus baik. Seperti kita ketahui bersama bahwa sistem informasi akuntansi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan suatu organisasi dalam mengolah data akuntansi yang akan menjadi bahan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Ketika kita memaksimalkan manfaat dari sistem informasi akuntansi, maka kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi tersebut pasti akan maksimal dan tercapai. Sistem Informasi Akuntansi dipercaya dapat memudahkan dan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk kelangsungan hidup organisasi kedepannya. Penilaian kinerja pada organisasi publik sangatlah penting untuk dilakukan, agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penilaian kinerja tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja sebuah organisasi publik dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat, karena pada dasarnya orientasi organisasi publik bukan untuk mencari laba (profit oriented), tetapi lebih mengutamakan pelayanan publik (service public oriented). Selain itu penilaian kinerja pada organisasi publik digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pada periode yang lalu, untuk digunakan sebagai dasar penyusunan strategi perusahaan selanjutnya (Regiana, 2014). Penilaian kinerja perusahaan berbasis human capital merupakan hal
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) menarik yang perlu dikembangkan oleh perusahaan. Human capital adalah salah satu komponen utama dari intellectual capital (intangible asset) yang dimiliki perusahaan. Selama ini, penilaian terhadap kinerja perusahaan lebih banyak menggunakan sumber daya yang bersifat fisik (tangible asset). Menurut Mayo (2000), mengukur kinerja perusahaan dari perspektif keuangan sangatlah akurat, tetapi sebenarnya, dasar penggerak nilai dari keuangan tersebut adalah sumber daya manusia (human capital) dengan segala pengetahuan, ide, dan inovasi yang dimilikinya. Selain itu, human capital juga merupakan inti dari suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan Ongkorahardjo (2008) menyatakan bahwa human capital memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) apabila dikelola secara bersama-sama dengan baik. Kemudian diperkuat juga dengan penelitian Ramanda (2010) yang mendapatkan hasil bahwa human capital, berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatra Barat. Budaya organisasi adalah sehimpunan nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka bertindak (Robbins, 2010). Budaya lahir dan kemampuan, tetapi juga dengan melihat apakah karyawan tersebut dapat berbaur dengan baik dalam organisasi. Tindakan manajer puncak juga membawa dampak yang besar terhadap budaya sebuah organisasi. Para karyawan beradaptasi dengan budaya organisasi melalui sosialisasi, yaitu sebuah proses yang membantu para karyawan baru untuk memahami cara-cara organisasi menjalankan berbagai pekerjaannya. Dalam filosofi masyarakat Hindu terdapat budaya Tri hita karana dikenal dalam dimensi hidup orang Bali yang merupakan tradisi masyarakat Hindu di Bali. THK diartikan sebagai tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara : manusia dengan Tuhannya (parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan), dan manusia dengan alam lingkungannya (palemahan).
Jadi, budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehingga dapat dikatakan sebagai suatu pedoman. Pada dasarnya budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat untuk mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara bersama – sama, dimana haruslah ada keselarasan hubungan baik dngan Tuhan (parahyangan), sesama manusia (pawongan) dan lingkungan (palemahan). Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. Sistem informasi akuntansi dapat diterapkan secara manual maupun terkomputerisasi. Keberhasilan pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang telah dirancang sangat dipengaruhi oleh faktor desain sistem yang mencerminkan adanya pemisahan tanggung jawab fungsional yang tepat dan sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Majid (2014) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Atas dasar penemuan tersebut maka dirumuskanlah hipotesis pertama yaitu H1
:
Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Human capital sebagai nilai ekonomi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait dengan kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Pembentukan nilai tambah yang dikontribusikan oleh human capital dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya akan memberikan sustainable revenue di masa mendatang bagi suatu organisasi. berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ongkoharjo (2008) bahwa human capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada kantor akuntan public (KAP) di Indonesia. Atas dasar penemuan tersebut maka dirumuskanlah hipotesis pertama yaitu
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) H2 : Human capital berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehingga dapat dikatakan sebagai suatu pedoman. Pada dasarnya budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat untuk mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara bersama – sama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2011) menyatakan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi, hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiguna (2016) yang menyatakan budaya organisasi thk yang menjadi variabel moderasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Maka dirumuskanlah hipotesis ketiga yaitu H3 : Budaya organisasi THK berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Kinerja dalam lingkup organisasi adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi dalam melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi tingkat kinerjanya. Berhasil tidaknya tujuan dan cita-cita dalam organisasi tergantung bagaimana proses kinerja itu dilaksanakan. Kinerja organisasi tidak lepas dari faktorfaktor yang dapat mempengaruhi, diantaranya yaitu: kemampuan ability (yang trdiri dari IQ, EQ dan SQ); teknologi dimana di dalamnya termasuk Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM); kualitas lingkungan fisik; budaya organisasi dll (Ruki, 2001 dalam Wiguna, 2016). Berdasarkan teori tersebut maka dirumuskanlah hipotesis keempat yaitu H4 : Sistem informasi akuntansi, human capital, budaya organisasi tri hita karana secara simultan berpengaruh trhadap kinerja organisasi. METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari
skor kuisioner. Untuk sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penelitian ini akan dilakukan di SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng yaitu salah satu unsur pelaksanaan pemerintah daerah yang berupa DinasDinas. Alasan memilih Dinas-dinas pada penelitian ini adalah SKPD berupa Dinas pemerintah daerah memiliki fungsi yang lebih kompleks dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, penyusunan pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pengendalian khususnya di bagian akuntansi/keuangan yang mengolah data keuangan yang tak lepas dari peran teknologi yaitu sistem informasi akuntansi terkomputerisasi yang daapt membantu dalam mempermudah kinerjanya, selain itu human capital (yang dimaksud adalah IQ, EQ, dan SQ) perlu untuk dimiliki setiap karyawan dalam organisasi publik, serta budaya organisasi yang jarang diterapkan di organisasi publik khususnya SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. . Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang disebut juga judgemental sampling yang digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel, terutama orang-orang yang dianggap ahli (Sugiyono, 2010). Adapun karakteristik dari sampel dalam penelitian ini adalah (1) Pegawai bagian akuntansi/keuangan yang sudah mendapatkan SK sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada SKPD terkait termasuk pula termasuk pula Kepala Sub Bagian Keuangan, (2) Pegawai bagian akuntansi/keuangan yang memiliki pendidikan terakhir SMA dan telah bekerja minimal satu tahun. Data penelitian akan dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner yang kemudian diolah dengan menggunakan bebrapa uji statistik yaitu (1) Uji Validitas dan Reliabilitas, (2) uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas, (3) analisis regresi linier berganda dan (4) uji hipotesis : Uji t, uji F dan koefisien determinasi.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil pengujian normalitas data menggunakan aplikasi statistic SPSS Versi 16 dengan Uji One Sample KolmogorovSmirnov Test di atas menunjukan nilai KSZ
sebesar 0,665 dan nilai Asymp. Sig (2tailed) sebesar 0,769 yang lebih tinggi dari 0,05. Sehingga dikatakan data residual berdistribusi normal
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Unstandardized Residual N Normal Parameters a
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig.(2-tailed) (Sumber : Data diolah, 2017) Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi, human capital, dan budaya organisasi thk memiliki sebaran data yang terdistribusi secara normal. Selain uji normalitas uji asumsi klaski yang lainnya yang sudah dilakukan adalah uji multikolonieritas. Uji ini digunakan untuk menguji apakah antara variabel bebas terdapat korelasi atau tidak. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa tidak terjadi korelasi antara variabel bebas dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel 2 yang menyajikan hasil uji multikolonieritas.
110 0,0000000 2,74761442 0,063 0,063 -0,063 0,665 0,769
Kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas adalah apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan atas tabel 2 di bawah, nilai tolerance ketiga variabel bebas dalam penelitian ini adalah lebih besar dari 0,10, yaitu 0,860, 0,843, dan 0,927. Sedangkan nilai VIF ketiga variabel adalah lebih kecil dari 10, yaitu 1,162, 1,187, dan 1,079. Dengan demikian di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi linier.
Tabel 2 Hasil Uji Multikolineritas Variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1) Human Capital (X2) Budaya Organisasi THK (X3) (Sumber : Data diolah, 2017) Uji asumsi klasik terakhir yang dilakukan adalah uji heterokedastisitas. Berdasarkan hasil uji, maka diketahui bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Pada tabel 3 dibawah ini, uji heterokedastisitas dengan menggunakan
VIF 1,162 1,187 1,079
Tolerance 0,860 0,843 0,927
uji Glejser diperoleh nilai signifikan masingmasing variabel bebas yaitu sistem informasi akuntansi sebesar 0,839, human capital sebesar 0,966, dan budaya organisasi thk sebesar 0,458 yang semua nilai signifikan tersebut lebih besar dari
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi.
Tabel 3 Hasil Pengujian Asumsi Heterokedastisitas
Model (Constant) Sistem Informasi Akuntansi (X1) Human Capital (X2) Budaya Organisasi THK (X3)
Unstandardized Coefficients B Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1,676
0,097
2,553
1,523
0,010
0,051
0,021
0,204
0,839
0,002
0,039
0,005
0,043
0,966
-0,037
0,049
-0,075
-0,745
0,458
(Sumber : Data diolah, 2017) Setelah uji asumsi klasik terpenuhi, maka uji statistik selanjutnya adalah menentukan model regresi atau analisis regresi linier berganda. Berkut ini pada tabel 4 disajikan hasil uji analisis regresi linier berganda. Hasil uji autokorelasi
menunjukkan nilai Durbin Watson berada di antara dU dan (4 – dU) atau 1,666 < 1,732 < 2,334 yang disajikan pada Tabel 4. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di antara kesalahan pengganggu.
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Ganda
Model (Constant) Sistem Informasi Akuntansi (X1) Human Capital (X2) Budaya Organisasi THK (X3)
Unstandardized Coefficients B Std. Error
15,985
2,390
0,323
0,081
0,391 0,171
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
6,687
0,000
0,296
3,999
0,000
0,061
0,481
6,434
0,000
0,077
0,158
2,213
0,029
(Sumber : Data diolah, 2017) Pada penelitian ini diajukan empat hipotesis. Pengujian hipotesis digunakan Berdasarkan Tabel 4 diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y = 𝛼+ 𝛽1X1+ 𝛽2X 2+ 𝛽3X3 + e Y = 15,985+0,323X1+ 0,391X 2+ 0,171X3 + e Penelitian ini membuktikan mengenai besarnya pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Terlihat bahwa nilai dari bilangan konstanta yaitu sebesar 15,985 artinya bahwa jika variabel bebas (sistem informasi akuntansi, human capital, dan budaya organisasi thk) sama dengan nol, maka variabel terikat
(kinerja organisasi) meningkat sebesar 15,985 satuan. Koefisien regresi variabel sistem informasi akuntansi (X1) sebesar 0,323 artinya sistem informasi akuntansi mengalami kenaikan 3% maka kinerja organisasi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,323 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien regresi variabel human capital (X2) sebesar 0,391 artinya human capital mengalami kenaikan hampir sebesar 4% maka kinerja organisasi (Y) akan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) mengalami peningkatan sebesar 0.391 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap. Koefisien regresi variabel budaya organisasi thk (X3) sebesar 0,171 artinya variabel budaya organisasi thk mengalami kenaikan sebesar 1%, maka kinerja organisasi (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,171 dengan asumsi variabel lain nilainya tetap.
Akuntansi (X1) mempunyai nilai Sig. 0,000 <0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial variabel Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Organisasi. Variabel Human Capital (X2) mempunyai nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial variabel Human Capital (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Organisasi. Variabel Budaya Organisasi THK (X3) mempunyai nilai Sig. 0,029 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, secara parsial Budaya Organisasi THK (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Organisasi.
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) dan koefisien determinasi (R2). Berdasarkan coefficients pada tabel 4 diketahui bahwa variabel Sistem Informasi
Tabel 5 Uji Hipotesis Secara Simultan Model 1
Sum of Squares
Regresion Residual Total
df
824,535 822,883 1647,418
Mean Square
3 106 109
274,845 7,763
F
Sig.
0,000a
35,404
(Sumber : Data diolah, 2017) Variabel bebas pada penelitian ini juga melalui uji hipotesis secara simultan terhadap variabel terikat. Dapat dilihat pada Tabel 5, hasil uji hipotesis secara simultan adalah berdasarkan Tabel ANOVA tersebut diketahui bahwa nilai nilai Sig. adalah 0,000
< 0,05. Artinya, secara simultan variabel variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1), Human Capital (X2), dan Budaya Organisasi THK (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinrja Organisasi (Y).
Tabel 6 Koefisien Determinasi Model
R
1 0,707a (Sumber : Data diolah, 2017)
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,601
0,686
2,786
Uji hipotesis terakhir yang dilakukan adalah Koefisien determinasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi hasil uji koefisien determinasi. Berdasarkan Tabel 5 tentang hasil uji koefisien determinasi, menunjukan besarnya nilai R Square (R2) adalah 0,601. Karena variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas maka nilai koefisien determinasi yang digunakan adalah
Adjusted R Square (karena nilai ini dapat bertambah atau berkurang dengan bertambahnya variabel bebas) yaitu sebesar 0,686 atau 68,6%. Angka 68,6% mempunyai makna besarnya pengaruh variabel Sistem Informasi Akuntansi (X1), Human Capital (X2), dan Budaya Organisasi THK (X3) secara bersamasama atau gabungan. Sedangkan sisanya sebesar 31,4% disebabkan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017)
Pembahasan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, hasil uji sistem informasi akuntansi terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukan uji t terhadap sistem informasi akuntansi (X1) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 dan nilai thitung hitung sebesar 3,999 t tabel sebesar 1,659, maka thitung > t tabel .. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, kemajuan sistem teknologi informasi yang diaplikasikan dalam penerapan sistem informasi akuntansi pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dinas di Kabupaten Buleleng mendukung kinerja organisasi pada dinas yang bersangkutan. Hal tersebut dibuktikan dengan jawaban responden yang menyatakan setuju dengan pertanyaanpertanyaan yang diajukan penulis melalui kuisioner yang disebar pada karyawan bagian keuangan dengan kriteria tertentu, kebanyakan responden memilih jawaban setuju dan bahkan sangat setuju dengan pernyataan bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi keamanan data lebih terjamin dibandingkan dengan sistem manual. Data adalah sesuatu yang dimiliki oleh suatu organisasi yang berisi informasiinformasi penting terkait organisasinya. Seiring berjalannya waktu, sistem manual yang pernah dilakukan di berbagai organisasi sebelum adanya sistem terkomputerisasi menimbulkan berbagai masalah misalnya data yang dahulu (tahun lama) disimpan rusak karena siring berjalalnnya waktu dan tidak terurus, mudah dicuri karena semua pihak dalam organisasi mengetahui tempatnya dan tidak adanya salinan atau back up data sehingga
data susah ditemukan jika hilang. Kemudian, berkembangnya teknologi informasi membuat penerapan sistem terkomputerisasi mulai dilakukan di organisasi publik khususnya pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) khususnya dinas yang bagian keuangannya sudah menerapkan sistem informasi akuntansi dalam penginputan dan pengolahan datanya, dengan menerapkan sistem terkomputerisasi keamanan data organisasi lebih terjamin karena kemungkinan kehilangan data dapat diminimalisie dengan aplikasi-aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya sistem seperti back up data, dan menerapkan kata sandi pada setiap komputer guna mencegah kehilangan data. Jadi, dengan demikian SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng khususnya mampu menghasilkan informasi yang berkualitas dengan menggunakan sistem terkomputerisasi yang diaplikasikan dalam sistem informasi akuntansi sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik dan berpengaruh positif pada peningkatan kinerja organisasi SKPD bersangkut. Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu dari Majid (2014) dimana hasil penelitian ini menemukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki hubungan positif terhadap kinerja organisasi di Sulawesi Selatan hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wiguna (2016) di PDAM Kabupaten Buleleng dimana hasil penelitiannya menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Walaupun berbeda lokasi penelitian namun hasil yang didapatkan tetap sama, ini berarti bahwa sistem informasi akuntansi memang berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Implikasi hasil penelitian ini SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng yang menjadi lokasi penelitian adalah hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi pihak dinas untuk lebih
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) meningkatkan produktifitas menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menunjang kinerja organisasinya, dengan demikian pihak dinas khususnya bagian keuangan akan semakin memaksimalkan penggunaan sistem informasi akuntansi guna pelayanan publik yang lebih baik. Pengaruh Human Capital Terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, hasil uji human capital terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng menunjukan bahwa human capital memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukan uji t terhadap human capital (X2) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 dan nilai
thitung
hitung sebesar
6,434
t tabel
sebesar 1,659, maka t hitung > t tabel . . Jadi berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Human capital mempengaruhi kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal ini didukung dengan penelitian Ongkorahardjo (2008) dimana human capital memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja kantor akuntan publik (KAP) di Indonesia, sejalan dengan penelitian Pujiastuti (2012) yang mendapatkan hasil yang serupa dimana human capital berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Human capital sebagai nilai ekonomi dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait dengan kemampuan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Pembentukan nilai tambah yang dikontribusikan oleh human capital dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya akan memberikan sustainable revenue di masa mendatang bagi suatu organisasi. Pengaruh Budaya Organisasi Tri hita karana Terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, hasil uji t budaya organisasi tri hita karana terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng menunjukan bahwa budaya organisasi thk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukan uji t terhadap human capital (X3) dengan nilai probabilitas sebesar 0,029 dan nilai t hitung hitung sebesar
2,213
t tabel sebesar 1,659,
maka t hitung > t tabel . . Pada dasarnya budaya organisasi dalam perusahaan merupakan alat untuk mempersatukan setiap individu yang melakukan aktivitas secara bersama – sama. Dalam penelian ini budaya organisasi THK pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng memang belum marak dilakukan ada beberapa yang sudah melakukan karena sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dijadikan pedoman ada pula SKPD yang belum menerapkan budaya THK karena berbagai alasan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniari (2015) dimana para karyawan yang tergabung dalam organisasi publik pada Dinas Perhubungan belum menerapkan nilai-nilai budaya organisasi THK yang menyangkut keharmonisan terhadap sesama manusia (pawongan) penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat masalah kecil diantara para pegawainya karena kurangnya kepedulian terhadap sesama karyawan saat melalukan tugas namun itu tidak berpengaruh trhadap kinerja organisasi. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan yang dilakukan Wiguna (2016), hasil observasi saat penelitiannya menyatakan bahwa PDAM Kabupaten Buleleng sangat memperhatikan lingkungannya dalam melaksanakan tugasnya terlihat dari lingkungan sekitarnya yang selalu bersih dan setiap karyawan yang bertanggung jawab dengan sampah yang ditimbulkannya. Dengan demikian maka jika budaya organisasi THK dapat diterapkan pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng khususnya akan menunjang kinerja SKPD yang bersangkutan karena
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) dalam pelayanan publik sangat dibutuhkan penerapan budaya THK sebagai pedoman sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhannya (parahyangan), manusia dengan sesamanya (pawongan), dan manusia dengan lingkungannya (palemahan). Jadi berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima. Budaya organisasi thk mempengaruhi kinerja organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal tersebut didukung oleh penelitian Kurniawan (2011) menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhaadap kinerja organisasi publik, budaya organisasi yang baik tentunya akan mempengaruhi kualitas pelayanan organisasi. Hal tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wiguna (2016) dimana dinyatakan bahwa budaya organisasi THK yang dijadikan variabel moderasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi pada PDAM di Kabupaten Buleleng. Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Human Capital, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi, Human Capital, dan Budaya Organisasi THK berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Berdasarkan pengujian hipotesis keempat melalui F-test terlihat bahwa nilai Fhitung sebesar 35,404 > Ftabel sebesar 3,08 serta nilai signifikansinya sebesar 0,000. Berdasarkan hasil uji tersebut maka hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi, Human Capital, dan Budaya Organisasi THK secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hasil koefesien determinasi (R2) menujukan nilai dari Adjusted R2 yakni sebesar 0,686. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 68,6%. Sedangkan sisanya
sebesar 31,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi, Human Capital, dan Budaya Organisasi THK secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Organisasi pada SKPD Dinas di Kabupaten Buleleng. Hal tersebut sejalan dengan teori kinerja organisasi dimana, kinerja dalam lingkup organisasi adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi dalam melakukan suatu pekerjaan dapat dievaluasi tingkat kinerjanya. Berhasil tidaknya tujuan dan citacita dalam organisasi tergantung bagaimana proses kinerja itu dilaksanakan. Kinerja organisasi tidak lepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi. Berikut adalah faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja organisasi menurut Ruky 2001 dalam Wiguna (2016) yaitu: (1) Faktor kemampuan Ability secara psikologis, kemampuan ability meliputi kemampuan potensi IQ, dan kemampuan reality kwowladge+skill termasuk juga kecerdasan dalam hal emosional (SQ) dan spiritual (SQ); (2)Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan untuk mengahasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi; (3) Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi; (4) Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruangan, dan kebersihan; (5) Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam organisasi yang bersangkutan; (6) Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi; (7) Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan, promosi dan lainnya. Dalam meningkatkan keberhasilan suatu kinerja organisasi publik, maka sistem informasi akuntansi juga harus baik, dimana sistem informasi akuntansi haruslah mampu mentransformasi suatu data akuntansi menjadi sebuah informs yang akurat yang artinya harus mampu mencerminkan keadaan yang sebenarnya, tepat waktu artinya informasi yang diperlukan harus tersedia pada saat informasi tersebut dibutuhkan, rlevan
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi pemakainya dan lengkap artinya informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan dalam artian tidak ada hal-hal yang dikurangi dalam menyamaikan informasi tersebut (Puspitawati, 2010). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Hasil analisis menujukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Buleleng, (2) Hasil analisis menujukan bahwa Human Capital Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Buleleng, (3) Hasil analisis menunjukan bahwa Budaya Organisasi Tri hita karana Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Buleleng, (4) Hasil analisis menunjukan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Human Capital, dan Budaya Organisasi Tri hita karana Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di Kabupaten Buleleng. Saran Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan, oleh karena itu berikut merupakan saran yang dikemukakan dalam kaitannya dengan keterbatasan penelitian ini yaitu : (1) Pengembangan kuesioner yang disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh responden untuk dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya, (2) Penelitian selanjutnya dapat memperluas area survey atau diluar Kabupaten Buleleng, (3) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai variabel-variabel lain yang Kinerja Organisasi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas di
Kabupaten Buleleng dan diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel dari penelitian. DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, Muhammad. 2011. “Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Organisasi Publik (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kerinci)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang. Majid, Florencia Irena Seira. 2014. “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi terhadap Keefektivitasan Kinerja Organisasi di Sulawesi Selatan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin. Makassar. Mayo, A. 2000. “The Role of Employee Development in The Growth of Intellectual Capital” dalam Personal Review, Vol. 29, No.4. Ongkorahardjo, Martina Dwi Puji Astri dkk. 2008. “Analisis Pngaruh Human Capital Terhadap Kinerja Prusahaan (Studi Empiris pada Akuntan Publik di Indonesia)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, Mei 2008. Prastika dan Purnomo. 2014. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Perusahaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pekalongan”. Skripsi. STIE Muhamadyah Pekalongan. Pujiastuti, Eny Endah, R. Heru. 2012. “Human Capital, Social Capital dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Bank Sleman)”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, UPN “Veteran” Yogyakarta. ISBN 978-602-17067-01. Puspitawati, Lilis dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi,
e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi S1 (Volume 7, No.1 Tahun 2017) Edisi Pertama, Yogyakarta.
Graha
Ilmu.
Ramanda, Yuli., Bustari Mucthar. 2010. “Pengaruh Human Capital, Relational Capital, dan Organization Capital terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatra Barat)”. Regiana, Siti Gizca. 2014. “Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi, dan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Kinerja Organisasi Sektor Publik. (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Solok Selatan)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Robbins, S.P., M. Coulter. 2010. Management. Edisi Kesepuluh, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Romney, M. B., dan Steinbart, P. J. 2011. Accounting Information System. Edisi Kedua Belas. New Jersey : Pearson Prentince Hall. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Wiguna, Putu Aditya Hari. 2016. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi pada PDAM Kabupaten Buleleng dengan Moderasi Budaya Tri hita karana”. Skripsi Universitas Pendidikan Ganesha.