e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah, Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan) 1
Putu Ratih Pratiwi, 1I Made Pradana Adiputra, 2Ananta Wikrama T. Atmadja Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia Email:{
[email protected],
[email protected] m,
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Jenis penelitian ini digolongkan penelitian kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah bagian akuntansi/penatausahaan keuangan pada SKPD di Kabupaten Tabanan yang berjumlah 20 SKPD.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah rumus slovin.Sampel yang diperoleh sebanyak 90 responden. Metode pengumpulan data adalah dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengawasan keuangan daerah, sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara simultan maupun parsial. Kata kunci :Nilai informasi, pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, pengendalian intern akuntansi Abstract This study was aimed at testing the effect of of regional financial audit, human resources, information technology use, and accounting internal control on information value of regional government financial report. This study belongs to quantitative research. The population consisted of accounting/ financial administration division of SKPDs in Tabanan regency with total of 20 SKPDs. The study used Slovin formula to determine the sample and resulted in 90 respondents. The data were collected through distributing questionnaires. The data were analyzed using validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear regression, t-test, F-test and determination coefficient. The result showed that the effect of regional financial audit, human resources, information technology use, and accounting internal control have an effect on information value of regional government financial report simultaneously and partially. Keywords: information value, regional finance, human resources, information technology use, accounting internal control
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) PENDAHULUAN Dewasa ini fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik adalah adanya tuntutan akuntabilitas terhadap lembagadipemerintahan di pusat maupun daerah agar pemerintah mampu menyajikan laporan keuangan yang berkualitas sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada masyarakat. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas public, pengawasan keuangan daerah mungkin mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan daerah.Pengawasan merupakansalah satu cara untuk membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern maupun pengawasan ekstern. Hal kedua yang mungkin mempengaruhi nilai informasi ialah sumber daya manusianya. Laporan keuangan merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidangilmu akuntansi. Oleh karena itu, pemerintah daerah membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas agar menghasilkan sebuah laporan keuangan yang bernilai.Suatu informasi akan bermanfaat jika informasi tersebut mempunyai nilai, dipahami dan digunakan oleh pemakai.(Suwardjono, 2005) Hal ketiga yang mungkin mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah pemanfaatan teknologi informasi.Pemerintah daerah berkewajiban mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan informasi keuangan daerah kepada pelayanan publik.Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin kompleks tentu harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan pemerintah daerah.(Sugijanto, 2002). Hal keempat yang mungkin mempengaruhinilai informasi pelaporan keuangan pemerintah adalah pengendalian intern akuntansi. Menurut Mahmudi (2007) sistem akuntansi memerlukan pengendalian
intern karena sistem akuntansi sebagai sistem informasi merupakan subjek terjadinya kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Laporan keuangan pemerintah daerah Bali khususnya Kabupaten Tabanan masih banyak disajikan data-data yang tidak sesuai.Fenomena pelaporan keuangan pemerintah di Bali merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.Disamping itu juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah. Pertama, pada audit BPK atas LKPD Pemerintah ProvinsiBali tahun anggaran 2004 dan 2005 BPK memberikan opini wajar denganpengecualian atasLaporan Keuangan PemerintahDaerah Provinsi Bali.Ini berarti masih ada penggunaan keuangan negara yangbersifat material menyimpang dari standar akuntansi pemerintahan. (Budhiarta , 2007) Kedua,BPK menemukan permasalahanmaterial yang mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan PemerintahProvinsi Bali yaitu Penatausahaan Tagihan angsuran Penjualan Rumah Dinastidak tertib sehingga saldo tagihan seluruhnya sebesar yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2005 tidak akurat/tidak menunjukkan saldo yang sebenarnya. (BPK,2006) Ketiga, pada tanggal 13 september 2013 Menteri Keuangan Republik Indonesia menerbitkan surat peringatan keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2012 ke 262 pemerintah daerah dan Gubernur Bali termasuk salah satu yang mendapat peringatanketerlambatan pengiriman Hardcopy APBD TA Tahun 2012. (Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan, 2013) Keempat, adanya temuan dalam sistem pengendalian intern, di kebijakan akuntansi untuk penyisihan piutang tak tertagih sehingga piutang yang disajikan tidak menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan minimal sebesar Rp 1,1 miliar. Selain itu juga, bendahara pengeluaran terlambat menyetorkan sisa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) uang persediaan tahun anggaran 2011 sebesar Rp 574,05 juta dan lebih menyetorkan sisa uang persediaan sebesar Rp 6.76 juta. (Antara News, 4 Juni 2012) Selain itu juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berhasil ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pemerintah salah satunya yaitu BPK memberikan opini disclaimer atas hasil pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Tabanan tahun anggaran 2012 (Antara,2013). Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut dapat dinyatakan bahwa laporan keuangan pemerintah khususnya Bali masih belum seluruhnya memenuhi kriteria nilai informasi. Mengingat bahwa nilai informasi merupakan unsur nilai informasi yang penting terkait dengan pengambilan keputusan berbagai pihak, untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti hal apa yang mungkin mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah khususnya di daerah Kabupaten Tabanan pada lingkungan SKPD. Rumusan masalah yang pertama adalah apakah pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah.Kurangnya pengawasan yang dilakukan akan menyebabkan kelalaian dalam pembuatan pelaporan keuangan daerah, sehingga kurang tertibnya penyusunan dan penerapan kebijakan, kurangnya komitmen terhadap kompetensi, belum optimalnya kegiatan identifikasi risiko, dan analisis risiko, lemahnya pengendalian fisik atas aset serta pencatatan transaksi yang kurang akurat, dan tidak tepat waktu.(Andry,2013) Berdasarkan uraian tersebut, diduga terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan keuangan daerah dengan nilai informasipelaporan keuangan pemerintah daerah.Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gerry Armando (2013), sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.H1: Pengawasan Keuangan Daerah berpengaruh signifikan terhadap nilai informasipelaporan keuangan pemerintah daerah. Rumusan masalah yang kedua, adalah apakah sumber daya manusia
berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Apabila sumber daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi tidak memiliki kapasitas dan kualitas yang disyaratkan, maka akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan fungsi akuntansi, dan akhirnya informasi akuntansikualitasnya menjadi buruk. Selain itu, rendahnya pemahaman pegawai terhadap tugas dan fungsinya serta hambatan di dalam pengolahan data juga dapat berdampak pada keterlambatan penyelesaian tugas yang harus diselesaikan, salah satunya adalah penyajian laporan keuangan. Keterlambatan penyajian laporan keuangan berarti bahwa laporan keuangan belum/tidak memenuhi nilai informasi yang disyaratkan.(Ariesta,2013) Berdasarkan uraian tersebut, diduga terdapat hubungan antara sumber daya manusia terhadap nilai informasipelaporan keuangan pemerintah daerah Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadila Ariesta (2013)bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H2: Sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Rumusan masalah yang ketiga adalah apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Suatu entitas akuntansi yang bernama pemerintah daerah, sudah pasti akan memiliki transaksi yang kompleks dan besar volumenya. Pemanfaatan teknologi informasi mesti akansangat membantu mempercepat proses pengolahan data transaksi dan penyajian laporan keuangan pemerintah sehingga laporan keuangan tersebut tidak kehilangan nilai informasi.Berdasarkan uraian tersebut diduga terdapat hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan nilai pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian tersebut diduga terdapat hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini juiga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Indriasari, Zuliarti (2012) dan Fadila Ariesta (2013) sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H3: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Rumusan masalah yang keempat adalah apakah pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Masih ditemukannya penyimpangan di dalam laporan keuangan oleh BPK, menunjukan bahwa Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Bali belum memenuhi karakteristik/ nilai informasi yang disyaratkan. Hasil evaluasi pemeriksaan oleh BPK menunjukkan bahwa masih terdapat LKPD Provinsi Bali yang memperoleh opini Wajar dengan pengecualian dan memerlukan perbaikan pengendalianintern dalam hal keandalan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.(BPK,2006). Berdasarkan uraian dan temuan empiris tersebut diduga ada hubungan antara pengendalian intern akuntansi dengan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti (2012) dan Fadila Ariesta (2013), sehingga dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.H4: Pengendalian intern akuntansi berpengaruh signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indriasari dan Ertambang (2008), Arfianti (2011), Ariesta (2013), Gerry Armando(2013), Zuliarti (2012) dan Celviana (2010) terhadap nilai informasi pelaporan keuangan maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut. H5:Pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, dan pengendalian intern akuntansiberpengaruh secara simultan terhadap nilai informasi pelaporan keuangandaerah
METODE Jenis penelitian ini digolongkan penelitian kuantitatif.Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari responden.Metode pengumpulan data yaitu dengan penyebaran kuesioner. Sugiyono (2009: 117) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari.Populasi yang digunakan dalan penelitian ini adalah bagian akuntansi/penatausahaan keuangan SKPD di Kabupaten Tabanan. Sugiyono (2010: 131) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penyampelan responden dilakukan secara purposive.Kriteria dalam penentuan sampel penelitian adalah Kepala atau staf bagian keuangan dan penatausahaan keuangan, memiliki pengalaman kerja atau lama bekerja pada SKPD minimal 1 tahun dan jenjang pendidikan minimal D3. Kuesioner yang disebar sebanyak 120 kuesioner yang dimana jumlah penyebaran kuesioner didapat dengan menggunakan rumus dari slovin, namun kuesioner yang kembali hanya 105 kuesioner mengingat kesibukan para staf dibagian keuangan. Dan diiperoleh 90 sampel berdasarkan kriteria yang digunakan.Karena 15 kuesioner pengisiannya tidak lengkap. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Informasi Akuntansi.Indikator yang digunakan untuk mengukur Nilai Informasi Akuntansi adalah indikator yang digunakan dalam penelitian Ariesta (2013). Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengawasan Keuangan Daerah dimana indikator yang digunakan adalah indikator dalam penelitian Arfianti (2011) dimana indikator tersebut terdiri dari: 1) Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; 2) Evaluasi kegiatan; 3) Pencatatan transaksi berdasarkan bukti; 4) Pencatatan transaksi tepat waktu; 5) Dokumentasi bukti transaksi; 6) Sistem pengawasan pelaksanaan tugas; 7) Laporan keuangan SKPD sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. Variabel Sumber Daya Manusia diukur berdasarkan indikator
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) penelitian Ariesta (2013), dimana indikator terdiri dari:1)Latar Belakang Pendidikan; 2) Uraian peran dan fungsi;3) Peran dan tanggungjawab; 4) Fungsi akuntansi; 5) Standar Operasional Prosedur dalam melaksanakan proses akuntansi; 6) Pelaksanakan tugas sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan; 7) Sumber daya pendukung operasional; 8) Pelatihan-pelatihan untuk membantu penguasaan dan pengembangan keahlian dibidang akuntansi; 9) Sumber daya manusia yang kompeten.Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi peneliti menggunakan indikator dari penelitian Arfianti (2011) dan Ariesta (2013) yang terdiri dari: 1) Tersedianya komputer dalam jumlah cukup; 2) Terpasangnya jaringan internet sebagai penghubung antar unit kerja dalam pengiriman data dan informasi yang dibutuhkan; 3) Proses akuntansi secara komputerisasi; 4) Software sesuai perundang-undangan; 5) Laporan akuntansi dan manajerial yang terintegrasi; 6) Pemeliharaan peralatan; 7) Perbaikan peralatan yang rusak/using.Variabel
Pengendalian Intern Akuntansi menggunakan indikator dari penelitian Indriasari dan Nahartyo (2008) yang terdiri dari: 1) Sistem dan prosedur akuntansi keuangan; 2) Tersedia daftar; 3) Otorisasi transaksi; 4) Bukti transaksi; 5) Catatan; 6) Pemisahan tugas. Skala yang digunakan dalam penyusunan kuisioner penelitian ini adalah skal ordinal atau skala likert 5 point Sebelum dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.Uji asumsi klasik terdiri dari uji Normalitas, uji Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas.Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda, uji F, uji koefisien determinasi, dan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk melihat validitas dari masingmasing item kuesioner, digunakan Corrected item-Total Colleration. Jika rhitung > rtabel, maka data dikatakan valid, dimana rtabel untuk N=90 adalah 0,1765
Tabel 1. Uji Validitas Variabel Nilai Informasi Pengawasan keuangan daerah Sumber daya manusia Pemanfaatan teknologi informasi Pengendalian intern akuntansi
Frekuensi r hitung 0,865 - 0,410 0,616 - 0,793 0,523 - 0,606 0,487 - 0,759 0,429 - 0,832
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data primer yang diolah 2014
Dari tabel 1dapat dilihat nilai terkecil dari Corrected Item-Total Correlation untuk masing-masing variabel yaitu variabel nilai informasi nilai terkecil 0,865, variabel pengawasan keuangan pemerintahan daerah nilai terkecil 0,616, variabel sumber daya manusia nilai terkecil 0,523, variabel pemanfaatan teknologi informasi nilai terkecil 0,487, dan variabel pengendalian intern akuntansi nilai terkecil 0,429. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana hasil penelitian tetap konsisten. Untuk uji reabilitasnya
dapat dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai Cronbach’s Alpha dari masing- masing instrumen yang dikatakan valid lebih besar dari 0,6 menurut Ghozali (2007: 42). Berdasarkan tabel 2. diketahui bahwa variabel Pengawasan Keuangan Daerah, Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Intern Akuntansi, Nilai Informasi pelaporan keuangan daerah memiliki nilai cronbach alpha yang lebih tinggi dari 0,6, maka dikatakan reliabel. Dengan demikian syarat reliabilitas alat ukur terpenuhi.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Tabel 2. Reliabilitas Kuesioner Nilai Informasi Pengawasan Keuangan Daerah Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengendalian Intern Akuntansi
Alpha Cronbach 0,877 0,822 0,731 0,816 0,794
Nilai kritis 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : data primer yang diolah 2014
Uji normalitas data dapat dilihat melalui gambar 1P-P plot (normal probability plot).Normal probability plot dilakukan dengan membandingkan nilai observasi (observased normal) dan nilai yang diharapkan dari distribusi normal (expectednormal). Sebaran data berada disekitar garis diagonal maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi dengan normal.
Diketahui dalam penelitian ini diagram tersebut tidak membentuk pola tertentu, maka dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 2 berikut.
Gambar 2. Diagram Scatterplot Sumber : data primer yang diolah 2014
Gambar 1.P-P plot (normal probability plot) Sumber : data primer yang diolah 2014
Hasil uji normal P-P plot (normal probability plot) untuk semua variabel penelitian memperlihatkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, hal ini menunjukkan model regresi ini memenuhi asumsi normalitas. Uji multikolinearitas dibuktikan dengan nilai variance inflation factor (VIF) dan nilai tolerance. Hasil pengujian menyatakan bahwa nilai VIF dan tolerance pada masingmasing variabel independen menunjukan angka lebih kecil dari 10 dan lebih besar dari 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi linear penelitianini tidak terjadi multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan menggunakan metode scatterplot.
Untuk analisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda dan dihitung dengan menggunakan Statistical Package for The Social Sciences (SPSS). Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini dimaksudkan untukmelihat bagaimana pengaruh pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia pemanfaatan TI, pengendalianintern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Tabanan. Denganmenggunakan bantuan program SPSS didapatkan hasil sebagai berikut. Berdasarkan tabel 3 makapersamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut: Y =1,523 + 0,415X1+ 0,381X2+ 0,208X3+ 0,342X4+e(1)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Dari persamaan analisis regresi linier berganda dapat dijelaskan bahwa: Pertama, nilai konstanta sebesar1,523 mengindikasikan bahwa jika variabelindependen yaitu pengaruh pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia pemanfaatan TI, pengendalianintern akuntansi adalah nol (0) maka nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah sebesar konstanta 1,523. Kedua, koefisien pengawasan keuangan daerah sebesar 0,415 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan pengawasan keuangan daerah satu satuan akan mengakibatkan peningkatan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah sebesar 0,415 atau 41,5% dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan demikianhipotesis pertama (H1) yang menyatakan pengawasan keuangan daerah berpengaruh positif signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima. Ketiga,koefisien sumber daya manusia sebesar 0,381 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan sumber daya manusia satu satuan akan mengakibatkan peningkatan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daereah sebesar 0,381 atau 38,1% dengan asumsi variabel
lain konstan. Dengan demikianhipotesis kedua (H2) yang menyatakan sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima Keempat, koefisien pemanfaatan teknologi informasi sebesar 0,208 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan pemanfaatan teknologi informasi satu satuan akan mengakibatkan peningkatan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daereah sebesar 0,208 atau 20,8% dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan demikianhipotesis ketiga (H3) yang menyatakan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima. Kelima, koefisien pengendalian intern akuntansi sebesar 0,342 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan pengendalian intern akuntansi satu satuan akan mengakibatkan peningkatan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah sebesar 0,342 atau 34,2% dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan demikianhipotesis ketiga (H4) yang menyatakan pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah diterima.
Tabel 3.Analisis regresi linier berganda
Model 1 (Constant) Pengawasan Keuangan Daerah Sumber Daya Manusia Pemanfaatan Teknologi Informasi Pengendalian Intern Akuntansi
Unstandardized Coefficients B Std. Error -1.523 4.598 .415 .112 .381 .120 .208 .095 .342 .108
Standardized Coefficients Beta .320 .252 .183 .267
Sig. .741 .000 .002 .031 .002
Sumber: data primer yang diolah 2014 (output SPSS)
Uji statistik t pada digunakan untuk menyakinkan bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%).
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan TI, dan pengendalianintern akuntansi lebih kecil dari 0,05 (signifikansi t ≤ 0,05), maka hipotesis diterima (koefisienregresi
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) signifikan). Ini berarti secara parsial variabel signifikansi pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan TI, dan pengendalianintern akuntansi
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah.
Tabel 4.Hasil Analisis Parsial (Dengan Signifikansi = 5% ) Variabel Pengawasan Keuangan Daerah Sumber Daya Manusia Pemanfaatan TI PengendalianIntern Akuntansi
t hitung 3.694 3.187 2.192 3.170
t tabel 1,988 1,988 1,988 1,988
Prob. Sig .000 .002 .031 .002
Sig = 5% 0,05 0,05 0,05 0,05
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Sumber: data primer yang diolah 2014(output SPSS)
Uji F dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel penjelas yang digunakan dalam model, secara bersamasama mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel yang ingin dijelaskan dengan menggunakan uji F test. Berdasarkan tabel 5 tampak bahwa nilai F hitung sebesar 30,045 lebih besar dari F tabel sebesar 2,71 dengan angka
signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan TI, dan pengendalianintern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara simultan.
Tabel 5. Hasil Analisis Simultan (Dengan Signifikansi = 5% ) Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 806.877 570.678 1377.556
df
Mean Square 4 201.719 85 6.714 89
F 30.045
Sig. .000a
Sumber : data primer yang diolah 2014 (output SPSS)
Uji determinasi adalah uji yang digunakan untukmengetahui besaran dalam persen pengaruh variabelindependen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Dari uji determinasi dihasilkan nilai R2 sebagaimana dapatdilihat dalam tabel 6. Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,566, yang
mengandung arti bahwa 56,6% variasi besarnya nilai informasi pelaporankeuangan bisa dijelaskan oleh variasi pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan TI, dan pengendalianintern akuntansi. Sedangkan sisanya 43,4% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
Tabel 6. Hasil Uji Determinasi Model Summaryb
Model 1
R .765a
R Square .586
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .566 2.591
Sumber: data primer yang diolah 2014 (output SPSS)
Hasil penelitian pertama yaitu pengaruh pengawasan keuangan daerah terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah menunjukkan bahwa pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. pengawasan keuangan daerah dan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerahmempunyai hubungan positif, semakin baik pengawasan keuangan daerah, semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitia yang dilakukan oleh Gerry Armando (2013) yang menyatakan bahwa pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah. Pengawasan merupakan upaya untuk mengenali penyimpangan atau hambatan dalam pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Bila ternyata kemudian ditemukan adanya penyimpangan atau hambatan, diharapkan akan dapat segera dideteksi atau diambil tindakan koreksi, sehingga informasi keuangan dapat segera digunakan oleh pemakai, dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah dapat berjalan secara maksimal. Hasil penelitian kedua yaitu pengaruh sumber daya manusia terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah menunjukan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sumber daya manusia dan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah mempunyai hubungan positif, semakin baik kualitas sumber daya manusia, semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fadila Ariesta (2013) yang menyatakan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berpengaruhnya sumber daya manusia terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, sama dengan teori yang dinyatakan oleh Wahyono (2004:12) dalam menghasilkan suatu informasi yang bernilai , disini menyangkut dua elemen pokok yaitu informasi yang dihasilkan dan sumberdaya yang menghasilkannya. Hasil penelitian ketiga yaitu pengaruh teknologi informasi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Pemanfaatan teknologi informasi dan nilai informasi menunjukkan hubungan yang positif, semakin baik pemanfaatan teknologi informasi maka semakin baik pula nilai informasi yang dihasilkan oleh setiap instansi pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadila Ariesta (2013). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan olehZuliarti (2012) yang meneliti pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadapnilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, yang menggunakan keterandalan dan ketepatwaktuan sebagai kriteria kualitatif nilai informasi pelaporan menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) pengendalian intern akuntansi informasi mempunyai pengeruh yang signifikan positif terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadila Ariesta (2013). Hal ini memberikan keyakinan yang memadaimengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keterandalanlaporan keuangan melalui pengendalian intern akuntansi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wahyono (2004) Untuk mencapai informasi yang akurat diperlukan komponen pengendalian atau kontrol. Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem informasi dari kesalahan-kesalahan yang disengaja atau tidak disengaja. Dengan adanya komponen kontrol dapat menunjang informasi menghasilkan informasi yang bernilai.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kriteria nilai informasi tidak dapat dipisahkan dari aspek atau lingkungan pengendalian. Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa Pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, dan pengendalian intern akuntansi berpengaruh secara simultan terhadap nilai informasi pelaporan keuangandaerah. Nilai F hitung sebesar 30,045 lebih besar dari F tabel sebesar 2,71 dengan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan TI, dan pengendalianintern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara simultan.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indriasari dan Ertambang (2008), Arfianti (2011), Ariesta (2013), Gerry Armando(2013), Zuliarti (2012) dan Celviana (2010).
SIMPULAN DAN SARAN simpulan
Berdasarkan hasil analisis tentang pengaruh pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfataan TI, pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pengawasan keuangan daerah berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gerry Armando (2013). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengawasan keuangan daerah, semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Tabanan. Kedua, sumber daya manusia berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadila Ariesta (2013). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik sumber daya manusianya maka semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Tabanan. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan daerah. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti (2012) dan Fadila Ariesta (2013). Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pemanfaatan teknologi informasinya makan semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Tabanan. Keempat, pengendalian intern akuntansi berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti (2012) dan Fadila Ariesta (2013). Hal ini menunjukkan semakin baik pengendalian intern akuntansinya maka semakin baik pula nilai informasi pelaporan keuangan daerah Kabupaten Tabanan. Kelima, pengawasan keuangan daerah, sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi, dan pengendalian intern akuntansiberpengaruh secara simultan terhadap nilai informasi pelaporan keuangandaerah. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indriasari dan Ertambang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) (2008), Arfianti (2011), Ariesta (2013), Gerry Armando(2013), Zuliarti (2012) dan Celviana (2010). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan yaitu:untuk peneliti selanjutnya, supaya dapat melengkapi metode survei penelitian ini dengan wawancara karena kurangnya pemahaman dari responden terhadap pertanyaanpertanyaan dalam kuesioner serta sikap kepedulian dan keseriusan dalam menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang adaMempertimbangkan untuk menambahkan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah memperluas cakupan penelitian, misalnya kabupaten dan kota lain di luar Kabupaten Tabanan sehingga bisa terlihat aspek nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara menyeluruh. Daftar Pustaka Andry. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Pengawasan KeuanganDaerah Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada Skpd Pemerintah Provinsi Sumatera Barat). Skripsi. Universitas Negeri Padang. Ariesta,Fadila. 2013. Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kabupaten Pasaman Barat).Skripsi.Universitas Negeri Padang. Armando,Gerry. 2013. Pengaruh Sistem pengendalian Intern Pemerintah Dan Pengawasan Keuangan daerah Terhadap Nilai Informasi Laporan keuangan Pemerintah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Di Kota Bukittinggi). Universitas Negeri Padang.
Skripsi.
Azhar. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri N0.13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Program Pasca Sarjana Usu. Medan. Budiarta. 2007. Menelusuri Opini Auditor Independen Atas LKPD Pemerintah Provinsi Bali. Universitas Udayana. Ghozali,Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multovariate Dengan ProgamSpss. Semarang: Badan Penerbit Undip. Kharis,Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada Pt.Avia Avian, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Jawa Timur. Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Daerah: Panduan Bagi Eksekutif, Dprd, Dan Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial, Dan Politik. Upp Stim Ykpn. Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. -------. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Bpfe. Yogyakarta. Yosa. 2010. Pengertian Pengawasan. www.Itjenkemdagri.Go.Id (diakses pada tanggal 29 September 2013) Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasistas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015) Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah: Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus. Tugas Akhir Diploma Thesis. Universitas Muria Kudus.