ISSN : 2087-0795
14
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
PENDAHULUAN
upaya mengatasi cara-cara tradi-
Desain memiliki peran penting
sional yang sudah tidak cocok ter-
dalam pembentukan karakter manu-
utama terkait dengan peran tekno-
sia dalam satu komunitas. Sunarmi
logi dan dalam sistem
menjelaskan, desain dapat mem-
Alam
polakan perilaku manusia, karena
membutuhkan kemampuan kreativi-
dari satu alat yang memiliki bentuk,
tas, pengetahuan ilmiah dan pe-
manusia melakukan aktifitas ter-
mahaman
masuk aktifitas budaya. Eksistensi
teknologi. Oleh karena itu kegiatan
bentuk dalam penggunaannya diten-
membuat
tukan oleh desain. Apakah dengan
dengan cara prosedural.
desain itu akan menjadikan manusia lebih
beradap
atau
justru
akan
kegiatan
produksi.
membuat
terhadap desain
desain
aspek-aspek
harus
dikelola
Pemahaman terhadap fenomena
pengguna
menjadi
bagian
kehilangan jati diri, inilah pertanyaan
penting untuk dasar analisis desain
yang harus direnungkan selanjutnya
pada proses desain. Walaupun da-
dicarikan solusi. Desain ada karena
lam metodologi menunjukkan po-
diciptakan manusia dan manusia
sitivistik sangat mewarnai dalam
menciptakan desain karena untuk
kekaryaan desain, akan tetapi de-
memenuhi keperluan. Oleh karena
sainer memiliki kekuatan totalitas
itu desain tidak akan dapat diwujud-
pemahaman
kan tanpa melalui proses dan me-
dapat mengantarkan desainer pa-
tode.
ham dan sadar akan keahliannya
fenomena
sehingga
Metodologi memiliki keduduk-
yang komprehensif, sehingga akan
an yang khusus karena adanya
tercipta keinovasian ataupun krea-
fenomena tertentu, yakni sebagai
tifitas pada karyanya.
perangkat keilmuan desain. Metodo-
Permasalahan yang sering ter-
logi desain baru dikenalkan pada
jadi karena orientasi waktu dan uang
dekade tahun 60-an melalui serang-
bagi desainer dalam berkarya sering
kaian gerakan metodologi desain
hanya mengikuti pasar, desainer
yang dimulai di Inggris. Dasar pe-
tidak mau berpikir untuk bekerja se-
mikirannya adalah untuk menganti-
cara maksimal dalam menciptakan
sipasi proses perancangan desain
desain. Ataupun bagi mahasiswa da-
industri, sehingga kemunculannya
lam
seringkali dianggap sebagai sutau
tuntutan tugas, tanpa didasari oleh
merancang
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
hanya
karena
15
ISSN : 2087-0795
analisis kebutuhan yang pasti. Oleh
diksi-prediksi yang tepat mengacu
karena itu orientasi pengguna hen-
pada objektivitas fenomena. Obyek-
daknya dilakukan untuk riset desain
tivitas juga dapat diperoleh dengan
dalam rangka meramalkan bentuk
cara brainstorming antar manusia
desain yang tepat bagi masyarakat.
yang tidak mengenal objek yang
Hal ini bukan berarti desainer tidak
dimaksud agar diperoleh informasi
memiliki kebebasannya dalam me-
yang objektif. Prediksi-prediksi dapat
wujudkan karya karena harus ber-
dilakukan mengacu pada beberapa
orientasi pada pengguna. Kepatuhan
teori sosial. Dengan demikian diha-
pada kondisi kepentingan pengguna
rapkan dapat diwujudkan desain
adalah mutlak. Akan tetapi kondisi
yang sesuai dengan fungsi seiring
pengguna adalah sebuah deskripsi
dengan situasi zaman.
yang dapat diterjemahkan oleh seorang
desainer
divisuali-
menengok para tokoh interior dahu-
sasikan melalui tawaran desain yang
lu, mereka bekerja didasari pema-
kreatif dan inovatif. Pada tataran
hamannya terhadap fenomena alam,
inilah seorang desainer memiliki ke-
budaya, sosial bagi calon pengguna.
bebasan untuk penyusunan konsep
Hal ini mengantarkan karya-karya-
desain. Seperangkat konsep yang
nya menjadi karya besar karena
didasari oleh kecerdasan pemaham-
tidak hanya sekedar mengikuti mo-
an
sangat
de, tetapi memang sesuai dengan
mendalam utamanya terkait dengan
kondisi zaman. Contoh kasus kreatif
calon pengguna dan kemampuan
Le Courbusier kemampuan pena-
teoritis maupun kemampuan praktis
jaman analisis sosial pada waktu itu
tentang desain merupakan bagian
sehingga mampu menciptakan de-
kegiatan dalam proses desain yakni
sain berdasar pada standart manu-
masuk wilayah penelitian desain
sia yang sampai sekarang menjadi
untuk
acuan kalangan perancang desain.
data
untuk
Beberapa kasus kita dapat
lapangan
penetuan
yang
program
kerja
desain atau programming.
Perkembangan pola pikir manusia,
Oleh karena itu pada tataran
perkembangan teknologi, dan pema-
Programming seorang desainer ha-
haman
rus diperkaya kegiatan penelitian
budaya setempat merupakan dasar
mendalam terhadap suatu fenomena
utama penciptaan desain agar de-
sehingga mampu menciptakan pre-
sain tetap tampil kekinian tanpa ke-
16
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
terhadap
kondisi
sosial
ISSN : 2087-0795
hilangan roh budaya dalam setiap
sain merupakan kunci untuk peng-
periode bahkan mampu memiliki ni-
golongan karya tersebut menjadi
lai seni tinggi sampai periode selan-
karya ilmiah atau bukan.
jutnya.
Proses desain adalah sepe-
Mendasar pada uraian di atas
rangkat
cara
muncul pertanyaan bagimana lang-
desain,
yang
kah proses desain yang tepat untuk
metoda desain. Pada metoda desain
perumusan desain dalam proses
perlu bantuan teknologi dan perang-
desain. Kegiatan ini penting dilaku-
katnya.
kan untuk memberikan masukan
sebagai suatu cara membuat desain,
proses kreatif pelaku desain, yang
pengembangan dan aplikasi dari
berdampak pada peningkatan kua-
teknologi yang bisa membantu de-
litas
desain
sainer dalam mewujudkan gagasan-
utamanya kesadaran pada karakter
nya. Metoda desain sebagai cara
budaya bangsa bukan menciptakan
strategis
desain baru budaya lepas dari akar
desain memiliki prosedur dasar agar
budaya setempat.
dapat mengahasilkan desain yang
karya
bagi
pelaku
untuk
Metoda
mewujudkan
demikian
desain
memecahkan
disebut
diartikan
persoalan
kompetitif. Desain merupakan karya PEMBAHASAN
fungsional yang mau tidak mau
Ada tiga hal utama terkait
harus berorientasi pada pengguna.
dengan desain yakni: manusia, pro-
Namun demikian bukan berarti de-
ses, dan produk. Manusia memiliki
sainer tidak dapat mengungkapkan
kemampuan yang naturalistik untuk
personal diri dalam setiap karyanya.
menciptakan
suatu
artefak
yaitu
Pemahaman pada pengguna
bentuk benda yang memiliki fungsi
merupakan bagian kegiatan pertama
dan makna. Proses merupakan tek-
yang
nik dan strategi membuat desain
proses desain. Pemahaman pada
melalui cara tertentu. Produk desain
pengguna dilakukan melalui sebuah
adalah benda/desain yang dihasil-
riset.
kan berupa benda fungsional dan
dalam tataran penalaran induktif
bermakna yang terbuat dari material
untuk menentukan kelayakan rumus-
yang dibentuk dan diselesaikan yang
an desain. Riset awal sebelum
menyatu dalam atribut desain yang
menemukan objek garap ataupun
tercipta. Berkait dengan proses de-
setelah menemukan objek garap
tidak
dapat
ditawar
pada
Observasi dan pengukuran
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
17
ISSN : 2087-0795
mutlak
diperlukan
bagi
seorang
sebagai tempat
berlindung
yang
desainer. Riset awal pada proses
dapat memberikan pesan suasana.
desain termasuk dalam tahap input
Fungsi interior tidak hanya me-
data. Riset dilakukan dalam rangka
menuhi kebutuhan fisik, tetapi juga
memperoleh informasi penting agar
kebutuhan psikis terkait kesenang-
ditemukan objek garap yang tepat.
an, keinginan, hasrat, impian akan
Upaya memperoleh masukan atau
keindahan lingkungan maupun ke-
informasi atau dapat disebut input
indahan ruang itu sendiri. Secara
data, yang dimaksud adalah usaha
umum interior dapat dikelompokkan
atau
data
menjadi dua interior rumah tinggal
secara sistemtis sebagai kegiatan
dan publik space. Terkait dengan
ilmiah. Data yang dimaksud adalah
Public Space, John F. Pile (1988:
sekumpulan informasi yang diperlu-
342-370), mengklasifikasikan, bah-
kan oleh seorang desainer untuk
wa yang termasuk interior public,
dibahas dan dianalisis dalam rangka
meliputi: shops, Shopping centers,
menemukan peluang pasar objek
showrooms, office design, bank,
garap
public buildings, museums, galleries,
upaya
yang
pengumpulan
akan
dicarikan
pe-
mecahan desainnya.
libraires, exhibition desidn, theaters,
Pada tahap ini intinya me-
concert halls, auditoriums, arenas,
rupakan tahap riset awal untuk
temples and churches, institutional
merumuskan permasalahan desain.
buildings, restaurants, hotels, and
Riset awal dilakukan dalam rangka
clubs,
menemukan katagori interior yang
spaces1.
transportation,
and
work
tepat sebagai objek garap apabila
Berkait dengan interior public
desain bukan untuk pesanan. Se-
space, atau rumah tinggal, Riset
belum dibahas tentang riset awal
Desain penting dilakukan. Interior
untuk
publik
menemukan
objek
garap,
termasuk
dalam
katagori
perlu dibahas sekilas tetang definisi
bangunan umum, yang kemungkin-
interior. Interior adalah ruang dalam
an dikelola oleh pihak pemerintah,
yang merupakan terusan bentuk dari
swasta, ataupun perorangan. Keha-
arsitektur. Kata interior mempunyai
diran bangunan umum baik yang di-
banyak pengertian. Pada pembahasan ini dibatasi kata interior merupakan perluasan dari pengertian ruang 18
1
John F. Pile , Interior Design (New York: Harry N Abrams ,1988), 342-370.
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
kelola perorangan, swasta ataupun
local. Seiring dengan perkembangan
pemerintah pada suatu daerah tidak
tekhnologi terkadang dapat menutup
dapat dilakukan tanpa mengikuti
mata desainer melupakan potensi
Arah Pengembangan Daerah.
kearifan lokal yang layak mendapat
Arah pengembangan daerah
perhatian.
dapat dilihat pada Visi dan Misi
Memahami
potensi
daerah
daerah ataupun peraturan daerah
berdasar
yang
Masing-
belum cukup untuk rumusan objek
konsep
garap. Informasi lain yang tidak
pengembangan wilayah kaitannya
kalah penting adalah analisis tingkat
dengan pendirian-pendirian bangun-
kompetisi. Pembahasan atau ana-
an umum maupun untuk perumahan.
lisis tingkat kompetisi, mau tidak
Informasi-informasi tersebut dapat
mau
digali melalui peraturan daerah atau
penilaian bahwa tawaran desain
surat ketetapan yang sudah di-
atau objek garap yang ditawarkan
tetapkan
termasuk dalam katagori inovasi
sudah
masing
diterbitkan.
daerah
memiliki
masing-masing
daerah,
pada
akan
data yang
mengantarkan
valid
pada
atau melalui informan yakni Pejabat
atau
terkait. Informasi-informasi tersebut
Desain dapat dikatagorikan dalam
merupakan data penting yang harus
karya inovasi manakala desain itu
dimiliki desainer untuk menangkap
sudah
peluang pendirian bangunan umum/
dikembangkan. Pengembangan da-
tawaran interior publik sebagai objek
pat diartikan luas, pengembangan
garap. Peluang pendirian bangunan
fungsi dengan menambah aktifitas
umum
sepenuhnya
atau pengembangan bentuk desain
merupakan target nyata bagi suatu
mengacu pada aktifitas yang sama.
daerah
dalam
Inovasi tidak harus dalam ranah
peraturan atau keputusan daerah,
renovasi yang artinya berangkat dari
namun dapat pula muncul karena
desain yang sudah ada, namun
kreativitas ide berdasarkan analisis
ketika pada suatu daerah sudah ada
potensi daerah. Pada analiss potensi
dan akan diwujudkan desain sejenis
daerah, desainer harus hati-hati me-
maka desain itu dalam katagori
ingat dampak dari pemahaman po-
inovasi.
tensi daerah adalah desain yang
katagorikan dalam katagori hasil
tanggap dan arif terhadap budaya
kreatifitas ketika wadah interior atau
belum yang
tentu
dituangkan
dalam
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
katagori
pernah
ada
kreatifitas.
dan
akan
Adapun desain dapat di-
19
ISSN : 2087-0795
objek garap yang ditawarkan pada
kai keberlanjutan sebuah desain
suatu daerah belum pernah ada. Hal
diperlukan pemahaman pada dina-
ini mengacu pada pendapat Baron
mika sosial atau dinamika kon-
(1976)
definisi kreativitas yang
sumen. Kemampuan desainer me-
menekankan pada produk yaitu: “
lihat dinamika konsumen artinya
the ability to bring something new
seorang desainer mampu mengana-
into existence”.
Analisis ini harus
lisis perubahan pola hidup manusia
didukung data valid terkait jumlah
ke depan baik yang sifatnya kelom-
interior yang sudah ada yang di-
pok maupun perorangan ataupun
sandingkan
sejenis
sumen/
2
dengan
kon-
dalam
katagori
tertentu/
atau
analisis
kelompok dalam katagori tertentu.
kelayakan
bentuk-
Data-data demikian dapat diperoleh
bentuk desain interior yang sudah
bergantung pada kecerdasan se-
ada yang sejenis
fungsi ataupun
orang desainer dalam menangkap
tidak sejenis fungsi. Data-data demi-
fenomena di masyarakat dan ke-
kian dalam penyajian dapat dengan
mampuan
statistik sederhana tidak sekedar
perkembangan social, serta kemam-
menyatakan belum pernah ada atau
puan menangkap kebijakan peme-
menyatakan ada dalam jumlah ter-
rintah setempat. Orientasi dinamika
tentu.
konsumen tidak hanya pada peng-
pada
pengguna,
jumlah
tataran
dalam
memahami
Desain yang baik adalah de-
guna namun juga memperhatikan
sain yang dapat mengikuti perkem-
arah kebijakan dan pengembangan
bangan zaman, tidak hanya dapat
dari suatu daerah. Analisis perubah-
sebagai wadah sesaat dan tanggap
an pola hidup ke depan penting
pada karakter budaya. Desain memi-
untuk keberlanjutan desain kaitan-
liki masa pakai yang tidak sesaat.
nya
Untuk dapat merumuskan masa pa-
desain atau rumusan desain. Hal
dengan
analisis
kebutuhan
yang harus diperhatikan analisis 2
perkembangan
Kreativas memiliki beratus-ratus definisi. Luasnya definisi kreativitas yang berbedabeda sehingga pengertian kreativitas dapat didefinisikan tergantung pada bagaimana orang mendefinisikan. Definisi-definisi kretivitas dapat dibedakan ke dalam dimensi person, proses, produk, dan press. Rhodes (1961) menyebut keempat dimensi kreativitas tersebut sebagai ”the Four P’s of Creativity”.
20
pola
pikir
berarti
akan merumuskan prediksi. Pada rumusan prediksi mestinya dapat diuangkapan
bagaimana
perkem-
bangan budaya yang tepat. Desain, teknologi, dan budaya
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
merupakan tiga komponen yang
rumusan desain atau permasalahan
tidak dapat dipisahkan. Desain yang
desain benar-benar memiliki tingkat
baik adalah desain yang tanggap
asas layak atau tingkat kepatutan
terhadap perkembangan teknologi.
karena dapat dipertanggungjawab-
Masa lampau sebagai bentuk fisik
kan secara ilmiah.
bukan berarti harus ditinggalkan
Pengolahan data tersebut di
namun bagaimana dengan tekno-
atas dinamakan input data. Input
logi, benda secara fisik menampilkan
data meliputi: data dari literatur
karakteristik masa lampau namun
berupa kriteria-kriteria tuntutan, data
dapat tampil kekinian. Hal tersebut
lapangan/ objek, dan data umum
dapat tercapai manakala ada ke-
tentang kondisi sosial. Ada saatnya
mampuan desainer memahami per-
sebuah
kembangan teknologi dan mema-
pangan, fakta sosial, dan dari litera-
hami sejarah masa lalu. Teknologi
tur. Akan tetapi ada saatnya sebuah
adalah wujud hasil kemajuan pola
data hanya diperoleh sumbernya
pikir manusia. Sejarah masa lalu
dari literatur. Atau sebaliknya, data
dapat dipahami hanya dengan di-
diperoleh dari ketiga sumber itu,
lakukan dengan penelitian.
yang penting adalah keabsahan dari
data
diperoleh
dari
la-
Analisis data yang tersebut di
sumber data. Sumber itu layak se-
atas penting untuk disampaikan se-
bagai sumber data karena datanya
belum
dan
valid. Oleh karena itu memilih sum-
harus diperoleh dari sumber data
ber data harus benar-benar dipertim-
yang valid. Data bukan merupakan
bangkan karena pertimbangan sum-
hasil rekayasa dari cerita/ dongeng
ber itu benar-benar layak sebagai
atau perkiraan yang tanpa dasar.
rujukan. Data lapangan berupa fak-
Dikatakan dongeng kalau data yang
ta-fakta interior atau fakta kondisi
sifatnya berupa informasi namun
fisik, sosial dari pemakai, dan kon-
tidak disertai sumber jelas, apalagi
sep-konsep
data terkait jumlah, kondisi, fisik atau
dianalisis dijadikan dasar perumusan
informasi sifatnya menunjuk waktu
masalah. Demikian pula data sosial
ataupun kepemilikan. Data harus
dapat berupa informasi yang berkait-
valid
an dengan fakta pemakai atau fakta
merumuskan
berdasarkan
informan
desain
informasi
dari
terpercaya ataupun dari
literatur yang valid dengan demikian
yang
relevan
untuk
interior. Pada tahap analisis dilakukan
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
21
ISSN : 2087-0795
tiga langkah yakni observasi, peng-
musan desain, riset desain diperlu-
ukuran dan penalaran yang sifatnya
kan dengan sasaran riset: (1) Poten-
induktif. Tujuannya untuk mengeta-
si Daerah, (2) Tingkat Kompetisi, (3)
hui dan memahami persoalan yang
Dinamika Konsumen, (4) Peluang
dihadapi, mengetahui kebutuhannya,
Desain, (5) Perkembangan Teknolo-
menyusun kebutuhan secara logis
gi. Pemahaman pada lima aspek
berkaitan dengan spesifikasi perwu-
tersebut
judannya nanti dalam konfigurasi
perkembangan tekhnologi, perkem-
bentuk desain yang akan dihasilkan
bangan pola pikir manusia
yang dapat dikatakan progran ruang
tanggap terhadap budaya bangsa.
untuk desain.
Lima aspek tersebut menjadi dasar
diperlukan
pemahaman yang
Pada tahap sintesa diperlukan
kelayakan objek garap atau rumusan
proses kreatif untuk input data tidak
desain. Data-data tersebut dapat
hanya untuk program ruang, pada
diperoleh dari berbagai sumber di
tahap mencari ide gagasan, meng-
antaranya: literatur, informan, dan
kembangkan ide gagasan, memu-
fakta sosial atau data lapangan.
tuskan alternatif desain, dan me-
Pemilihan literatur didasarakan pada
mutuskan untuk memilih dari sekian
kelayakan
alternatif desain.
penulis dan kemutakhiran literatur.
atau
kualifikasi
dari
Informan dipilih berdasar pada kuaSIMPULAN
lifikasi yang relevan sesuai dengan
Desain yang baik adalah de-
keperluan informasi. Fakta sosial
sain yang peka terhadap pada bu-
diplih berdasar pada kualifikasi yang
daya bangsa yakni
relevan.
desain yang
mampu mempolakan perilaku cermin budaya bangsa. Untuk dapat menciptakan desain yang bai maka perlu proses
secar
prosedural
tanpa
*Penulis adalah Staff Pengajar di Program Studi Desain Interior Institut Seni Indonesia Surakarta
mengabaikan riset desain. Riset desain memiliki peran penting untuk rumusan desain dan program ruang, rumusan
pendekatan
pemecahan
desain dan rumusan alternatif serta keputusan desain. Berkait pada ru-
22
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
ISSN : 2087-0795
DAFTAR PUSTAKA Agus Sachari (Editor), Paradigma Desain Indonesia. Bandung: InddesKelompok Studi Desain ITB, 1986. _________, Estetika Terapan Spiritspirit yang Menikam Desain. Bandung: Penerbit Nova, 1989. Agus Sachari dan Yan Yan Sunarya, Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Trans-formasi Budaya. Bandung: Penerbit ITB, 2001. _________, Sejarah dan Perkembangan Desain & Dunia Kesenirupaan di Indonesia. Bandung: Penerbit ITB, 2002. John F. Pile , Interior Design . New York: Harry N Abrams, 1988. Smith, C. Ray, Interior Design in 20 th. Century America. Terjemahan Sumartono.Yogyakarta: Institut Seni Indonesia, 1987. Sunarmi, Interior Pracimayasa Pura Mangkunegaran Surakarta. Surakarta: UNS Press, 2005. Widihardjo, “Metodologi Perancangan Desain Interior”. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Metodologi Penciptaan Seni dan Desain tanggal 29 Nopember 2007 di ISI. Surakarta: Insititut Seni Indonesia Surakarta.
Vol. 5, No. 1, Juli 2013
23