Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Pedoman Aplikasi
Soft Skill One Health
INDONESIA ONE HEALTH UNIVERSITY NETWORK
Bab:
Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
Buku ini dapat diterbitkan berkat dukungan United States Agency for International Development (USAID). Opini yang tertulis dalam buku ini murni merupakan pendapat tim penulis dan tidak merefleksikan pandangan USAID ataupun pemerintah Amerika Serikat. USAID menjamin hak bebas royalti noneksklusif dan permanen untuk mereproduksi, mempublikasi, serta mempergunakan buku ini dalam bentuk apapun, juga memberikan wewenang bagi pihak lain dalam menggunakannya untuk kepentingan Pemerintah.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Editor: Tim Indohun ISBN 978-602-72509-0-1
Diterbitkan oleh: Indohun National Coordinating Office Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat 16424 Telp./Fax.: 021 2930 2084 E-mail:
[email protected] Website: www.indohun.org
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Contoh: Modul OH menjadi Paparan PowerPoint
Contoh Pemakaian Materi Dalam Mata Kuliah
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat
Sub Bab: Kolaborasi dan Kemitraan
Sub Bab: Komunikasi dan Informatika
Contoh Pemakaian Materi Dalam Pelatihan
Sub bab: Konsep dan Pengetahuan tentang One Health
Sub bab: Kesehatan Ekosistem
Sub Bab: Kepemimpinan
Sub Bab: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika
i
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Kata Pengantar Dalam rahmat Tuhan YME kami dapat menyelesaikan terjemaahan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health. Buku ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para ahli yang mempunyai keahlian yang mendalam di dalam displin ilmu mereka untuk bekerjasama lintas disiplin dalam rangka menjawab permasalahan yang kompleks terkait One Health. Terdapat tujuh bab yang akan membantu membangun keahlian, pengetahuan, dan kemampuan para peserta kursus untuk dapat secara efektif mencari jawaban terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat melebihi disiplin ilmunya, dan juga agar para peserta dapat berfungsi sebagai satu bagian yang menyatu dengan tim ahli yang bersifat multi-disiplin. Tujuh bab di dalam Buku Panduan Aplikasi SoftSkill One Health meliputi: Kolaborasi dan Kemitraan Komunikasi dan Informatika Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika Kepemimpinan Manajemen Kebijakan, Advokasi and Regulasi Systems Thinking Buku ini dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari 33 ahli dari berbagai disiplin ilmu mulai dari ilmu kedokteran hewan, kedokteran, kesehatan masyakarat, ekologi, rancangan instruksional, meliputi lima negara termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat, yang telah bekerjasama selama hampir satu tahun untuk menyusun modul-modul One Health ini, tim penyusun terdiri dari: Dr. Abu Tholib Aman Mr. Irwin Fernandez Chavez Dr. Jeein Chung Dr. Ede Surya Darmawan Dr. Stanley Fenwick Ms. Louise Flynn Dr. Karin Hamilton Dr. Latiffah Hassan Dr. Douglas L. Hatch Dr. Raymond R. Hyatt Ms. Kimberly Kennedy
Dr. Nongyao Kasatpibal Dr. Sumalee Lirtmunlikaporn Dr. Roslaini Bin Abd. Majid Dr. Mohd Rizal Abdul Manaf Dr. Walasinee Moonarmart Dr. Saengduen Moonsom Ms. Pornthip Rujisatian Dr. Sarmin MP Dr. Pham Hong Ngan Dr. Felicia Nutter Dr. Mohd Sham Bin Othman
Dr. Pham Duc Phuc Dr. Trioso Purnawarman Dr. Jennifer Steele Dr. Agik Suprayogi Ms. Roberta Talmage Dr. Metawee Thongdee Dr. Kriangkrai Thongkorn Mr. Luu Quoc Toan Dr. Ronald Morales Vargas Dr. Le Thi Huong Dr. Le Thi Thanh Xuan
Buku ini berasal dari Modul One Health yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah untuk diajarkan kepada mahasiswa kesehatan di Indonesia. Materi yang dirancang dalam buku ini telah dirancang agar anda dapat menyesuaikan isinya terhadap lokasi spesifik anda (universitas, wilayah, negara, dll.). Sebagai contoh, anda mungkin ingin menyesuaikan praktek di lapangan terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan atau satwa liar di wilayah anda; atau mungkin anda ingin memfokuskan perhatian anda pada penyakit-penyakit zoonotic yang prevalensinya paling tinggi di wilayah anda. Jika anda mengajar mahasiswa S2 dan bukan mahasiswa S1, maka anda mungkin ingin menambahkan pekerjaan akademis ke dalam tugas dan bahan bacaan mahasiswa anda. Anda mungkin dapat memasukkan beberapa aspek dari modul One Health ini di matakuliah mahasiswa S1, anda dapat menggunakan materi-materi di dalam modul untuk digunakan dalam workshop untuk para ahli, atau anda dapat memodifikasi materi-materi tersebut untuk disampaikan kepada para pemangku kepentingan di masyarakat. Setiap bab dan materi telah dirancang agar dapat menyesuaikan dan menyelaraskan dengan rencana pemakaiannya. Berkreasilah dan jadikanlah materi ini berguna untuk anda. Salam Koordinator INDOHUN iii
iv
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Pendahuluan “One Health” merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga profesional yang bekerja dalam area tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan patogen baru dan agen zoonotik, juga kontaminan dan toksin lingkungan yag dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health dan Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health dapat digunakan secara bersamaan ataupun individual oleh para pengajar. Buku ini terdiri dari masing-masing tujuh bab atau modul. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Hard Skill One Health yaitu Konsep dan Pengetahuan tentang One Health; Dasar-dasar Penyakit Menular; Manajemen Penyakit Menular; Epidemiologi dan Analisis Risiko; Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat; Kesehatan Ekosistem; dan Perubahan Perilaku. Bab yang terdapat pada Buku Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health yaitu Kolaborasi dan Kemitraan; Komunikasi dan Informatika; Budaya, Kepercayaan, Nilai and Etika; Kepemimpinan; Manajemen; Kebijakan, Advokasi and Regulasi; dan Systems Thinking. Pemanfaatan buku ini disesuaikan dengan kebutuhan dari pengajar. Pemodifikasian susunan bab dapat dilakukan. Setiap bab memiliki bobot pengajaran yang berbeda, sehingga dapat diajarkan dalam beberapa sesi. Adapun tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari buku ini adalah untuk: Informasi lebih lanjut mengenai buku ini, hubungi: INDOHUN NCO Kampus Baru UI Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Gedung G Lantai 3 Ruang 316 Depok, Jawa Barat 16424 Telp./Fax.: 021 2930 2084 E-mail:
[email protected] Website: www.indohun.org
menambah pengetahuan dan meningkatkan kolaborasi lintas-sektor serta antarprofesi; memberikan strategi praktis yang bermanfaat untuk investigasi lapangan wabah penyakit sekaligus menjadi paparan realistis bagi mahapeserta dan fakultas mengenai kemunculan penyakit infeksi, temasuk agen infeksi zoonotik, agen infeksi yang baru diidentifikasi yang mampu menyebabkan ancaman pandemi, kampanye peningkatan kesadaran publik dan manajemen penyakit, serta kesehatan ekosistem dan lingkungan; dan meningkatkan kerja sama di kalangan petugas kesehatan pemerintah tingkat nasional, regional, serta kabupaten yang tertarik pada prinsip One Health, bersama dengan agen kesehatan multilateral (misalnya Badan Kesehatan Dunia/World Health Organization [WHO], Badan Makanan dan Pertanian Persatuan Bangsa-Bangsa/Food and Agriculture Organization of the United Nations [FAO], serta Badan Kesehatan Satwa Dunia/World Organisation for Animal Health [OIE]), juga lembaga swadaya masyarakat (LSM)/nongovernmental organizations (NGOs) dan pihak swasta. Keterangan berikut wajib dicantumkan oleh siapa saja yang hendak menduplikasi bahan atau isi rangkaian modul One Health: Modul Pendidikan One Health, Southeast Asia One Health Network (SEAOHUN), 2014. 1
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Bab 2: Budaya, Kepercayaan, Nilai dan Etika Deskripsi Modul dan Hasil Pembelajaran
Bab 2
Modul ini betujuan memberikan mahasiswa pemahaman tentang budaya, keyakinan, nilai-nilai, dan etika di tingkat individu dan masyarakat, yang sangat penting ketika bekerja pada berbagai konteks dan disiplin ilmu untuk mencapai tujuan One Health. Outcome utama dari modul ini adalah untuk: Memahami, menganalisis, menghargai, dan menghormati keragaman sosial, agama, dan historis antara individu, dalam masyarakat, dan lintas budaya. Memahami bagaimana bekerja secara profesional dengan para pemangku kepentingan One Health dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda untuk mengembangkan dan menerapkan intervensi One Health.
Target Pelajar
Mahasiswa sarjana dan pascasarjana; atau mitra, praktisi, dan profesional One Health
Peta Pembelajaran
69
INDOHUN Kompetensi 1 Mengidentifikasi dan menginterpretasikan norma-norma, kearifan, dan budaya lokal tentang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Memahami dan membedakan berbagai jenis kebudayaan dan keyakinan tentang kesehatan manusia dan hewan serta pelayanan kesehatan dan lingkungan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Menganalisis budaya lokal dan keyakinan masyarakat tentang penyakit, perawatan medis, dan kesehatan. Memahami peran penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dan pemimpin dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan kesehatan pada konteks budaya tertentu. Mengidentifikasi norma-norma budaya umum dan spesifik (lokal/daerah) dan isu-isu sensitif sekitar kesehatan/ pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Kompetensi 2 Menciptakan kepercayaan dalam masyarakat terhadap intervensi One Health (OH).
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi Memahami keyakinan pribadi tentang kesehatan dan pelayanan kesehatan dan bagaimana Anda sebagai seorang praktisi One Health menyesuaikan intervensi One Health sehingga dapat berjalan efektif dalam budaya dan sistem kepercayaan lokal, dengan cara: Menyadari budaya dan keyakinan pribadi. Mennunjukkan keakraban dengan bahasa lokal dan/atau bekerja dengan penerjemah, pemimpin lokal dan/atau pemandu budaya. Memahami dan mempraktikkan keragaman gender. Menyesuaikan manajemen penyakit dengan budaya, keyakinan, dan praktik agar dapat secara efektif melibatkan berbagai kelompok etnis di daerah wabah. Menunjukkan pemahaman tentang norma-norma budaya. Menampilkan rasa hormat terhadap nilai-nilai budaya yang ada selama melaksanakan pekerjaan lapangan.
Kompetensi 3
Tujuan Pembelajaran untuk Pengembangan Kompetensi
Menunjukkan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme dalam perencanaan dan pelaksanaan Intervensi One Health.
Mendefinisikan nilai-nilai pribadi, kode etik, dan respon terhadap situasi etis dalam membuat model profesionalisme One Health, dengan cara: Mengartikulasikan nilai-nilai pribadi. Mengkaji kode etik profesional untuk berbagai disiplin bidang Mengidentifikasi masalah etika yang terjadi dalam intervensi One Health serta menentukan dan mempraktikkan respon profesional yang sesuai. Memahami isu-isu etika dalam kaitannya dengan: perlindungan subyek manusia, partisipasi sukarela dalam studi/survei, kerahasiaan, privasi, dewan peninjau kelembagaan, dll.
70
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Ceritakan Pelajaran Waktu 75 Menit
Topik Pengantar Budaya dan Keyakinan Kesehatan
Bahan Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Handouts Panduan Mahasiswa
90 Menit
Dimensi dan Model Budaya
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa
135 Menit
Budaya dan Gender
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa
30 Menit
Budaya dan Hewan
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Artikel Panduan Mahasiswa
60 Menit
Budaya dan Lingkungan
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Flipcharts dengan kutipan Panduan Mahasiswa
600 Menit
Menciptakan Kepercayaan Lintas Budaya - Observasi Lapangan
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Akses Internet Panduan Mahasiswa
270 Menit
Nilai-Nilai Pribadi dan Profesionalisme
Modul PowerPoint Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Panduan Mahasiswa
60 Menit
Perlindungan Subyek Manusia dalam Penelitian
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Handout
60 Menit
Perlindungan Subyek Manusia, Kerahasiaan, dan Partisipasi Sukarela
Panduan Mahasiswa
71
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Referensi bagi Fasilitator 1. Altman, I. and Chemers, M. M. (1984). Culture and Environment (Environment and Behavior). United States: CUP Archive. 2. Dolins, F. L. (1999). Attitudes to Animals: View on Animal Welfare. Ann Arbor: University of Michigan. 3. Hall, E. (1976). Beyond Culture. United States: Anchor Books. 4. Hofstede, G. (2010). Cultures and Organizations: Software of the Mind. United States: McGraw-Hill. 5. Trompenaars, F. and Hampden-Turned, C. (2011). Riding the Wave of Culture: Understanding Diversity in Global Business. United States: McGraw-Hill.
72
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Pengantar Budaya dan Keyakinan Kesehatan Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai jenis kebudayaan dan keyakinan tentang kesehatan manusia dan hewan serta pelayanan kesehatan dan lingkungan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Menganalisis budaya lokal dan keyakinan masyarakat tentang penyakit, perawatan medis, dan kesehatan. Memahami peran penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dan pemimpin dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan kesehatan dengan konteks budaya tertentu. Mengidentifikasi norma-norma budaya umum dan spesifik (lokal/daerah) dan isu-isu sensitif sekitar kesehatan/ pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Tipe Pembelajaran:
Kelompok Besar; Aktivitas Bermain Peran; Refleksi Individu
Waktu:
75 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Flipchart atau papan tulis dan spidol Modul Presentasi Handout – Kartu Peran Minangkabau dan Praktisi One Health Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator 15 Berikan gambaran singkat mengenai kompetensi dan aktivitas belajar pada modul. Menit Kompetensi Inti Modul Budaya, Keyakinan, Nilai, dan Etik Ceramah
Mengidentifikasi dan menginterpretasikan norma-norma, kearifan, dan budaya lokal tentang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Menciptakan kepercayaan dalam masyarakat terhadap intervensi One Health. Menunjukkan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme dalam perencanaan dan pelaksanaan Intervensi One Health. Topik dan Aktivitas 75 Menit
Pengantar Budaya dan Keyakinan Kesehatan
90 Menit
Dimensi dan Model Budaya
135 Menit
Budaya dan Gender
30 Menit
Budaya dan Hewan
60 Menit
Budaya dan Lingkungan
600 Menit
Menciptakan Kepercayaan Lintas Budaya - Observasi Lapangan
270 Menit
Nilai-Nilai Pribadi dan Profesionalisme
60 Menit
Perlindungan Subyek Manusia, Kerahasiaan, dan Partisipasi Sukarela
60 Menit
Refleksi Belajar dan Evaluasi
73
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
30 Simulasi Budaya dan Keyakinan Perawatan Kesehatan Menit Mulailah sesi ini dengan sebuah simulasi. Minta dan beri kesempatan pada Aktivitas Kelompok Besar
mahasiswa untuk membaca informasi latar belakang simulasi “Orangutan dan Masyarakat Minangkabau” pada Panduan Mahasiswa. Informasi Latar Belakang Simulasi: Orangutan dan Masyarakat Minangkabau Masa depan orangutan (Pongo spp.) di Sumatera masih jauh dari aman meskipun telah mendapat sorotan dan perhatian media secara luas. Ancaman terhadap orangutan telah ada sejak lama dengan praktik pembukaan hutan yang terus meluas, tetapi konversi habitat lahan untuk perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis) semakin mempercepat kepunahan organgutan di alam liar. Situasi ini didorong oleh permintaan pasar global yang kuat terhadap kelapa sawit sebagai minyak nabati dan biofuel. Oleh karena itu, dalam menangani masalah konservasi ini, faktor ekonomi tidak dapat diabaikan. Signifikansinya adalah tingginya biaya peluang konservasi orangutan dan kegagalan pasar berkaitan dengan sifat barang publik dari habitat orangutan. Ahli konservasi harus mempertimbangkan kendala-kendala tersebut ketika merumuskan tindakan perbaikan. Saat ini telah diperoleh laporan bahwa masyarakat lokal di Kalimantan yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit menderita infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis. Meskipun beberapa individu percaya bahwa tuberkulosis (TB) ditularkan ke manusia dari orangutan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan (karena menjadi yatim piatu akibat pembukaan hutan untuk perkebunan), penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah TB benar-benar berasal di antara manusia. Pemerintah Indonesia khawatir masyarakat Minangkabau di desa Saluang di Sumatera juga rentan terhadap zoonosis tersebut karena pajanan serupa. Pemerintah telah menetapkan sekelompok praktisi One Health untuk menilai situasi di desa Saluang. Tunjukkan sebuah video singkat tentang orangutan:
Getting Up Close with Orang Utan, Semenggoh, Sarawak, Malaysia http://www.youtube.com/watch?v=l9iRQqu5_-E Tugaskan dua-pertiga kelas untuk berperan sebagai masyarakat Minangkabau yang tinggal di desa Saluang dan sepertiga sisanya sebagai praktisi One Health. Buatlah sebagian ruang kelas sebagai latar belakang desa Saluang dan posisikan masyarakat Minangkabau di desa, bagikan kartu handout ketika mereka memasuki desa. Pastikan orang Minangkabau tidak memberitahukan informasi pada kartu mereka pada tim One Health. Kemudian siapkan suatu area (lebih baik di ruangan lain) sebagai Pusat Kendali Tim One Health dan posisikan praktisi One Health di area tersebut. Bagikan kartu handout pada praktisi One Health dan mintalah mereka memilih peran One Health yang spesifik (misalnya dokter hewan, pekerja kesehatan lapangan, ahli epidemiologi, ahli kesehatan lingkungan, ahli ekologi, ahli antropologi, atau ahli ekonomi). Mereka harus mempersiapkan sebuah tim yang dapat menghadapi tantangan sesuai dengan informasi terbatas yang telah disediakan.
74
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Beri waktu selama 10 menit pada setiap kelompok untuk mempelajari peran mereka dan bagi praktisi One Health untuk mempersiapkan kunjungan mereka ke desa. Setelah itu, bawa tim One Health ke desa dan berikan waktu untuk berinteraksi selama 20 menit. Catatan: Meskipun mahasiswa, terutama praktisi One Health, mungkin akan meminta informasi tambahan tentang skenario atau apa yang harus mereka lakukan sebagai tim One Health, sangat penting untuk tidak meberikan tambahan informasi. Selama interaksi berlangsung, tulis catatan mengenai pengamatan Anda tentang interaksi dan pastikan untuk membicarakan halhal yang Anda tulis ketika diskusi. 25 Kumpulkan kembali mahasiswa dalam kelas dan minta praktisi One Health Menit merenungkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Diskusi Kelompok Besar
Apakah Anda berhasil memperoleh izin untuk mewawancara setiap keluarga? (Catatan: Poin penting untuk didiskusikan apakah kelompok-kelompok berdiskusi dengan jelas, menggunakan bahasa lokal, tujuan aktivitas bagi kepala keluarga, bahwa partisipasi bersifat sukarela [wawancara dan skrining TB] dan bahwa setiap keluarga berhak menolak untuk berpartisipasi). Jika iya, bagaimana Anda mendekati anggota masyarakat dan apa yang membuat Anda berhasil? Jika tidak, menurut Anda apa yang menyebabkan kegagalan tersebut? Apa yang dapat Anda pelajari tentang kebudayaan desa Saluang? Siapa yang mengambil keputusan dan bagaimana cara pendekatan terhadap mereka? Bagaimana cara praktisi One Health yang berbeda (misal dokter hewan, pekerja kesehatan, ahli ekologi, dll.) dapat bekerja sama? Ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut pada masyarakat desa Saluang: Bagaimana reaksi Anda terhadap tim One Health? Hal apa yang dilakukan oleh tim One Health yang membauat Anda mempercayai mereka? Apa yang dapat dilakukan oleh tim One Health untuk memperoleh kepercayaan Anda? Tanyakan seluruh kelas: Dari sudut pandang Anda sebagai praktisi One Health, apa yang dapat Anda pelajari tentang bekerja dengan orang-orang yang berasal dari budaya berbeda dari Anda? Bagaimana perbedaan yang akan terjadi jika simulasi yag sama dilakukan pada masyarakat yang menganut budaya patrilinial? Keterampilan/pengetahuan apa yang dibutuhkan sebelum bekerja dengan masyarakat lokal dan bagaimana Anda memperoleh informasi tersebut?
Refleksi Individu
5 Menit Minta mahasiswa menulis refleksi pribadi mereka mengenai pertanyaanpertanyaan berikut pada Panduan Mahasiswa. Apa yang mengherankan Anda tentang perilaku Anda selama kegiatan? Apa yang mengherankan Anda tentang perilaku orang lain selama kegiatan? Pelajaran penting atau kesimpulan apa yang dapat Anda ambil selama kegiatan? Mengapa seseorang memelihara orangutan sebagai hewan peliharaan, dan/ atau apakah ada manfaat sosial ekonomi, risiko kesehatan yang dirasakan ? 75
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai jenis kebudayaan dan keyakinan tentang kesehatan manusia dan hewan serta pelayanan kesehatan dan lingkungan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Menganalisis budaya lokal dan keyakinan masyarakat tentang penyakit, perawatan medis, dan kesehatan. Memahami peran penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dan pemimpin dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan kesehatan dengan konteks budaya tertentu. Mengidentifikasi norma-norma budaya umum dan spesifik (lokal/daerah) dan isu-isu sensitif sekitar kesehatan/ pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Catatan untuk Fasilitator Informasi Latar Belakang Simulasi: Orangutan dan Masyarakat Minangkabau Aktivitas Kelompok Besar
Masa depan orangutan (Pongo spp.) di Sumatera masih jauh dari aman meskipun telah mendapat sorotan dan perhatian media secara luas. Ancaman terhadap orangutan telah ada sejak lama dengan praktik pembukaan hutan yang terus meluas, tetapi konversi habitat lahan untuk perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis) semakin mempercepat kepunahan organgutan di alam liar. Situasi ini didorong oleh permintaan pasar global yang kuat terhadap kelapa sawit sebagai minyak nabati dan biofuel. Oleh karena itu, dalam menangani masalah konservasi ini, faktor ekonomi tidak dapat diabaikan. Signifikansinya adalah tingginya biaya peluang konservasi orangutan dan kegagalan pasar berkaitan dengan sifat barang publik dari habitat orangutan. Ahli konservasi harus mempertimbangkan kendala-kendala tersebut ketika merumuskan tindakan perbaikan. Saat ini telah diperoleh laporan bahwa masyarakat lokal di Kalimantan yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit menderita infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis. Meskipun beberapa individu percaya bahwa tuberkulosis (TB) ditularkan ke manusia dari orangutan yang dipelihara sebagai hewan peliharaan (karena menjadi yatim piatu akibat pembukaan hutan untuk perkebunan), penelitian tambahan diperlukan untuk menentukan apakah TB benar-benar berasal di antara manusia. Pemerintah Indonesia khawatir masyarakat Minangkabau di desa Saluang di Sumatera juga rentan terhadap zoonosis tersebut karena pajanan serupa. Pemerintah telah menetapkan sekelompok praktisi One Health untuk menilai situasi di desa Saluang. Apa yang mengherankan Anda tentang perilaku Anda selama kegiatan?
Refleksi Individu:
Apa yang mengherankan Anda tentang perilaku orang lain selama kegiatan? Pelajaran penting atau kesimpulan apa yang dapat Anda ambil selama kegiatan? Mengapa seseorang memelihara orangutan sebagai hewan peliharaan, dan/atau apakah ada manfaat sosial ekonomi, risiko kesehatan yang dirasakan?
76
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Catatan: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------77
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Dimensi dan Model Budaya Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai jenis kebudayaan dan keyakinan tentang kesehatan manusia dan hewan, dan pelayanan kesehatan, dan lingkungan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Menganalisis budaya lokal dan keyakinan mereka tentang penyakit, perawatan medis, dan kesehatan. Memahami peran penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dan pemimpin dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan kesehatan pada konteks budaya tertentu. Mengidentifikasi norma-norma budaya umum dan spesifik (lokal/daerah) dan isu-isu sensitif sekitar kesehatan/ perawatan kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Tipe Pembelajaran:
Ceramah; Diskusi Kelompok Kecil dan Kelompok Besar; Refleksi Individu
Waktu:
90 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa
Tugas Sebelum Kelas
Baca Artikel, “Cultural Health Attributions, Beliefs and Practices” Baca Artikel, “Indigenous Healers in Southeast Asian Refugee Communities”
Catatan untuk Fasilitator
Pra-kerja
Ceramah
30 Tugaskan mahasiswa membaca artikel-artikel berikut sebelum kelas: Menit “Cultural Health Attributions, Beliefs, and Practices: Effects on Healthcare and Medical Education” (Lisa M. Vaughn, Farrah Jacquez and Raymond C. Baker) “Indigenous Healers in Southeast Asian Refugee Communities” (Janey Egawa and Nathaniel Tashima) 30 Memahami Budaya Menit Buka sesi ini dengan mengajukan pertanyaan: “Bagaimana Anda mendefinisikan budaya?” Sampaikan ceramah singkat yang mencakup poin kunci berikut: Definisi Budaya Model Gunung Es Tiga model dalam memahami budaya - Hofstede, Trompenaars, Hall Lihat catatan singkat fasilitator pada sesi ini untuk bacaan latar belakang tentang artikel yang disebutkan di atas.
78
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
30 Setelah presentasi, pandu mahasiswa dalam diskusi kelompok dengan Menit menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Diskusi Kelompok Besar
Mungkinkah untuk benar-benar memahami kebudayaan di luar budaya Anda? Kenapa mungkin dan kenapa tidak mungkin? Dalam menentukan perilaku dan nilai-nilai suatu budaya, bagaimana Anda menghindari stereotyping? Bagaimana model-model kebudayaan dapat serupa? Atau berbeda? Menurut Anda apakah model ini dapat diaplikasikan untuk memperoleh wawasan budaya pada masyarakat Asia Tenggara? Bagaimana Anda dapat menerapkan model-model tersebut pada keyakinan mengenai kesehatan/pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan?
Refleksi Individu
Pengarahan Kelompok Kecil
15 Gunung Es Saya Menit Minta mahasiswa menggambar gunung es budaya mereka masing-masing pada Panduan Mahasiswa. Minta mereka mendeskripsikan sebanyak mungkin elemen yang berada di atas permukaan, tepat di bawah permukaan, dan pada bagian terdalam budaya mereka. Mereka harus berfokus pada elemen yang berpengaruh paling besar terhadap keyakinan individu tentang penyakit, kesejahteraan, pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan. 15 Pada kelompok kecil, minta mahasiswa untuk membagikan gunung es mereka, Menit fokus pada keyakinan bersama tentang penyakit, kesejahteraan, pelayanan kesehatan, hewan, dan lingkungan. Minta mereka untuk membandingkan dan membedakan bagaimana mereka memandang budaya masing-masing.
Definisi Budaya Budaya adalah kesatuan kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum, moral, tradisi, dan kemampuan serta kebiasaan lainnya yang diperoleh sebagai bagian dari suatu masyarakat. (Edward Taylor, 1871) Budaya adalah kemampuan untuk terus menerus mengembangkan jangkauan dan keakuratan persepsi seseorang terhadap makna. (John Dewey, 1916) Budaya terdiri dari pola-pola, eksplisit dan implisit, dari dan untuk perilaku yang diperoleh dan disebarkan dengan simbol-simbol, merupakan pencapaian khas kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam artefak; inti penting dari budaya terdiri dari ide-ide tradisional (yaitu berasal dan dipilih secara historikal) dan terutama nilai-nilai yang melekat padanya; sistem budaya, di satu sisi, dapat dianggap sebagai produk dari tindakan, di sisi lain sebagai elemen pengkondisian tindakan lanjutan. (Kroeber and Kluckhold, 1952) Budaya berarti keseluruhan kompleks perilaku tradisional yang telah dikembangkan oleh umat manusia dan dipelajari oleh setiap generasi. Suatu budaya tidak kaku. Hal ini dapat berarti bentuk perilaku tradisional yang merupakan karakteristik dari suatu masyarakat tertentu, atau kelompok masyarakat, atau ras tertentu, atau dari daerah tertentu, atau periode waktu tertentu. (Margaret Mead, 1973) Budaya adalah perangkat lunak pikiran. (Hofstede 1997)
79
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Budaya dan Perumpamaan Gunung Es
Budaya permukaan yaitu yang berada di atas permukaan atau yang dapat diamati. Budaya dalam yaitu yang berada tepat di bawah permukaan dan termasuk aturan-aturan, perilaku, dan emosi yang tidak tersampaikan. Budaya paling dalam yaitu yang berdasarkan pada nilai dan bersifat emosional.
Tiga Model Penelitian dan Pemikiran Pemimpin untuk Membantu Memahami “Budaya” Geert Hofstede Geert Hofstede adalah seorang ahli psikologi sosial, mantan karyawan IBM, dan Professor Emeritus di bidang Antropologi Organisasi dan Manajemen Internasional pada Universitas Maastricht di Belanda. Informasi lebih lanjut tersedia pada http://www.geerthofstede.nl/. Konsep yang diusulkan oleh Dr. Hofstede termasuk (lihat Topik no 1–5 pada halaman selanjutnya): 1. Power distance index (PDI)/Indeks Jarak Kekuasaan - “Jarak kekuasaan merupakan sejauh mana anggota yang kurang kuat pada suatu organisasi dan lembaga (seperti keluarga) menerima dan berharap bahwa kekuasaan didistribusikan secara tidak merata.” Budaya yang mendukung jarak kekuasaan rendah mengharapkan dan menerima hubungan kekuasaan yang lebih konsultatif atau demokratis. Hubungan antarindividu lebih berdasarkan atas kesetaraan terlepas dari kedudukan formal masing-masing orang. Bawahan lebih nyaman dan menuntut hak untuk berkontribusi dan mengkritik keputusan yang diambil oleh pihak yang berkuasa. Di negara-negara dengan jarak kekuasaan tinggi, anggota yang kurang kuat menerima hubungan kekuasaan yang lebih otokratis dan paternalistik. Bawahan mengakui kekuasaan orang lain berdasarkan posisi hierarkis resmi tertentu. Dengan demikian, indeks jarak kekuasaan Hofstede tidak mencerminkan perbedaan objektif dalam distribusi kekuasaan, melainkan cara orang memandang perbedaan kekuasaan tersebut. 2. Individualisme (IDV) vs. Kolektivisme – Konsep ini mencirikan “tingkatan di mana individu diintegrasikan ke dalam kelompok.” Dalam masyarakat individualistis, penekanan terletak pada prestasi pribadi dan hak-hak individu. Orang-orang diharapkan untuk membela diri mereka sendiri dan keluarga inti mereka, dan untuk memilih afiliasi atau keanggotaan mereka dalam hubungan dengan orang lain. Sebaliknya, dalam masyarakat kolektivistis, individu bertindak terutama sebagai anggota kelompok atau organisasi yang berlangsung seumur hidup dan kohesif. (Catatan: “Kata kolektivisme dalam pengertian ini tidak memiliki arti politik: mengacu pada kelompok, bukan negara.”) Orang-orang memiliki keluarga besar, yang digunakan sebagai perlindungan dengan imbalan berupa loyalitas mutlak. 3. Uncertainty avoidance index (UAI)/Indeks Penghindaran Ketidakpastian –UAI menunjukkan “toleransi masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.” Hal ini mencerminkan sejauh mana anggota masyarakat berupaya untuk mengatasi kecemasan dengan meminimalkan ketidakpastian. Orang-orang pada budaya dengan penghindaran ketidakpastian yang tinggi cenderung lebih emosional. Mereka berusaha meminimalkan terjadinya keadaan yang tidak diketahui dan tidak biasa dan untuk melanjutkan dengan perubahan hati-hati yang dilakukan langkah-demi-langkah dengan menerapkan perencanaan dan aturan pelaksanaan, hukum, dan peraturan yang jelas. Sebaliknya, budaya penghindaran ketidakpastian rendah menerima dan merasa nyaman dalam situasi yang tidak terstruktur atau lingkungan berubah dan mencoba untuk memiliki aturan sesedikit mungkin. Orang-orang di budaya ini cenderung lebih pragmatis dan mereka lebih toleran terhadap perubahan.
80
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
4. Maskulinitas (MAS) vs. femininitas – Konsep ini menggambarkan “distribusi peran emosional antargender.” Budaya maskulin mengutamakan nilai-nilai seperti daya saing, ketegasan, materialisme, ambisi, dan kekuasaan, sedangkan budaya feminin menempatkan nilai lebih pada hubungan dan kualitas hidup. Dalam budaya maskulin, perbedaan antara peran gender terlihat lebih dramatis dan tidak dinamis daripada dalam budaya feminin di mana pria dan wanita memiliki nilai yang sama yang menekankan pada kesederhanaan dan kepedulian. Sebagai hasil dari tabu tentang seksualitas dalam banyak kebudayaan, terutama yang maskulin, dan karena generalisasi gender yang jelas tersirat oleh terminologi Hofstede, dimensi ini sering diubah oleh pihak-pihak yang menggunakan model Hofstede, misalnya, dengan Kuantitas Kehidupan vs Kualitas Hidup (Quantity of Life vs. Quality of Life). 5. Orientasi jangka panjang (LTO) vs orientasi jangka pendek – konsep pertama juga disebut “dinamisme Konfusius,” model ini menggambarkan horizon waktu masyarakat. Masyarakat yang berorientasi jangka panjang lebih mementingkan masa depan. Mereka mendorong nilai-nilai pragmatis berorientasi pada imbalan, termasuk ketekunan, hemat, dan kapasitas adaptasi. Dalam masyarakat berorientasi jangka pendek, nilai-nilai yang dipromosikan terkait dengan masa lalu dan masa kini, termasuk kemantapan, menghormati tradisi, pelestarian reputasi seseorang, balas budi, dan memenuhi kewajiban sosial. Alfonsus (Fons) Trompenaars Fons Trompenaars (lahir: 1953) adalah seorang penulis, ahli teori organisasi, konsultan manajemen dan ahli dalam bidang komunikasi lintas budaya yang mengembangkan model perbedaan budaya nasional. Informasi tambahan tersedia online di: http://hbr.org/web/slideshows/the-50-most-influential-management-gurus/42-trompenaars Konsep Fons Trompenaars meliputi (lihat Topik 1-7 di bawah ini): 1. Universalisme vs. partikularisme (Apa yang lebih penting, aturan atau hubungan?) - Universalisme vs partikularisme menggambarkan bagaimana orang menilai perilaku orang lain. Orang-orang universalis sangat mementingkan ketaatan pada aturan. Perilaku mereka cenderung abstrak. Pada masyarakat universalis dan berbasis aturan, terdapat kemutlakan tertentu yang menyeluruh dan diaplikasikan pada keadaan atau situasi apapun. Apa yang benar selalu benar dalam setiap situasi dan untuk semua orang. Seorang universalis berupaya untuk menerapkan aturan yang sama dalam segala situasi. Untuk tetap adil, seorang universalis tidak akan memberi perlakuan yang berbeda antara orang-orang dari lingkungan yang sempit (seperti keluarga, teman atau anggota yang disebut ‘ingroup’) dan masyarakat luas (seperti orang asing dan anggota ‘outgroup’). Dimanapun dan kapanpun saat yang memungkinkan, universalis mengabaikan perasaan dan emosi pribadi dan lebih memilih untuk melihat secara obyektif pada situasi. Untuk tetap selalu adil, semua orang sama karena tidak ada perbedaan. Akhirnya, perilaku berbasis aturan mengacu pada kecenderungan bahwa pengecualian dalam aturan dapat menyebabkan kelemahan. Dikhawatirkan bahwa sekali pengecualian diakui, sistem bisa memburuk.
Masyarakat partikularis selalu mempertimbangkan keadaan tertentu atau latar belakang pribadi dalam setiap situasi dan perilaku. Apa yang benar dalam satu situasi mungkin tidak tepat pada situasi lain. Orang-orang di masyarakat partikularis memberikan perlakuan terbaik kepada keluarga, teman-teman, dan anggota ingroup mereka di atas semua orang lain. Ingroup dan outgroup dibedakan dengan jelas. Seorang partikularis selalu melihat perbedaan antara individu. Tidak ada yang dilihat secara sama dan semua orang diperlakukan sebagai individu yang unik. Dalam praktiknya, kedua jenis penilaian ini digunakan.
Beberapa yang dianggap sebagai masyarakat universalistik yaitu: Amerika Serikat, Australia, Jerman, Swiss, Swedia, Inggris, Belanda, Republik Ceko, Slovakia, Belgia, Prancis. Negara-negara yang dapat dilihat sebagai masyarakat partikularis yaitu: Brazil, Italia, Jepang, Argentina, Meksiko, dan Thailand. 2. Individualisme vs kolektivisme (komunitarianisme) - (Apakah kita berfungsi dalam kelompok atau sebagai individu?) Fons Trompenaars menggambarkan budaya individualistik sebagai karakteristik masyarakat modern,
81
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
sementara komunitarianisme juga dapat diterapkan pada masyarakat modern ketika berbicara tentang kontrol media massa dan populisme. Kedua dimensi lebih saling melengkapi daripada bertentangan. Masing-masing dapat secara efektif didamaikan dengan proses integratif: suatu masyarakat komunitarian yang belajar tentang keterbatasannya dari kasus tertentu, dan oleh individual yang secara sukarela menangani kebutuhan kelompok yang lebih besar. Meskipun saling melengkapi, masih ada perbedaan di antara kedua konsep ini. Budaya individualis melihat individu sebagai akhir dan perbaikan pengaturan komunal sebagai sarana untuk mencapainya. Proses pengambilan keputusan dalam budaya individualistis biasanya sangat singkat. Seorang individualis dapat membuat keputusan dalam beberapa detik. Meskipun hal ini mungkin membuat pertimbangan lebih cepat, sering ditemukan, dalam beberapa waktu kemudian, bahwa organisasi bersekongkol untuk menentang keputusan tersebut. Penundaan karena masalah pelaksanaan diikuti oleh pengambilan keputusan yang dilakukan dalam waktu singkat. Untuk menempatkan semua orang yang terlibat dalam satu arah, individualis akan sering mengusulkan dilakukan pemungutan suara. Membuat kesalahan dalam budaya individualistik berarti bahwa satu individu dijatuhi hukuman dan oleh karena itu memungkinkannya menjadi anggota yang lebih baik.
Budaya komunitarian melihat kelompok sebagai akhir dan perbaikan kapasitas individu sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu. Namun jika hubungan benar-benar melingkar, keputusan untuk menamai satu elemen sebagai tujuan dan satu elemen lainnya sebagai sarana terlihat sewenang-wenang. Berdasarkan definisinya, lingkaran tidak pernah berakhir. Setiap “akhir” juga merupakan sarana untuk tujuan lain. Selanjutnya, budaya komunitarian lebih memilih presentasi jamak. Ketika menerima tuntutan tak terduga, seorang komunitarian akan berupaya berunding dengan anggota dalam kelompoknya. Dalam rapat atau perundingan, komunitarian bertindak sebagai delegasi atau perwakilan yang terikat dengan keinginan orang-orang yang mereka wakili. Komunitarian membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengambilan keputusan daripada individualis karena adanya upaya berkelanjutan untuk meyakinkan setiap orang untuk mencapai kesepakatan bersama. Biasanya akan ada konsultasi terperinci. Kesepakatan akan tercapai karena adanya tekanan untuk menyetujui tujuan bersama.
Dalam menghadapi kesalahan, logika komunitarian merupakan kebalikan dari individualistik. Mereka percaya bahwa melalui keanggotaan tim, mereka mendukung individu sehingga setiap orang menjadi pekerja yang lebih baik. Jika terjadi kesalahan, hanya kelompok yang perlu tahu. Rekonsiliasi terletak pada kenyataan bahwa kelompok telah mengurus kesalahan individu tersebut sehingga hukuman tambahan tidak diperlukan. Pada pengamatan lebih dekat, budaya komunitarian dan individualistis disesuaikan. Hal ini berdasarkan pada keyakinan bahwa individualis dapat menemukan pemenuhan dalam pelayanan kepada kelompok, sementara tujuan kelompok dapat berupa nilai nyata bagi individu hanya jika mereka ditanyai dan diikutsertakan dalam proses pengembangan mereka. Rekonsiliasi ini tidak mudah, tapi mungkin dilakukan.
3. Netral vs. emosional (Apakah kita menunjukkan emosi?) - Dimensi ketiga Trompenaars ini membahas pentingnya perasaan dan hubungan. Dalam budaya netral, orang tidak secara terbuka mengungkapkan perasaan mereka, tetapi secara hati-hati mengendalikan dan menguasainya. Perantaraan dan rasionalitas adalah tindakan di latar depan. Orang-orang pada budaya ini tidak berarti selalu dingin atau tidak berperasaan, mereka juga tidak terhalang atau tertekan secara emosional. Emosi yang mereka tunjukkan seringkali merupakan hasil dari konvensi. Dalam budaya netral, di mana emosi dikendalikan, sukacita atau kesedihan mendalam akan memberikan isyarat yang kuat. Dalam budaya emosional, emosi muncul secara tiba-tiba, terbuka, dan penuh gairah. Budaya ini cenderung memiliki jangkauan ekspresi wajah dan gerak tubuh yang lebih luas selama percakapan dan emosi dapat terdengar dengan jelas pada perubahan tekanan suara. Emosi cenderung muncul sebagai bagian kehidupan sehari-hari. 4. Spesifik vs. tersebar (Seberapa terpisah kehidupan pribadi dan pekerjaan kita) - Dimensi ini kadangkadang disebut sebagai “dimensi perhatian/komitmen,” yang ditunjukkan pada tingkat individu dan dipengaruhi oleh situasi atau tindakan tertentu. Dalam budaya berorientasi spesifik, bidang kehidupan seperti
82
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
pekerjaan dan keluarga diakui secara luas. Seorang anggota budaya berorientasi spesifik lebih terbuka di ruang publik, tapi sangat tertutup dalam ruang pribadi. Karakteristik lain dari orang-orang dalam budaya tersebut adalah keterusterangan, langsung ke inti, dan menjalin hubungan karena adanya tujuan. Seringkali terdapat prinsip-prinsip dan nilai moral yang konsisten yang terlepas dari orang yang sedang dihadapi. Dalam budaya berorientasi menyebar, bidang kehidupan seperti pekerjaan dan keluarga terkait erat. Seseorang yang berorientasi menyebar lebih tertutup di ruang publik, tetapi sangat terbuka di ruang pribadi. Berbeda dengan yang berorientasi spesifik, orang-orang berorientasi menyebar bersifat tidak langsung, berbelit-belit, dan terlihat tanpa tujuan ketika menjalin hubungan. Mereka memiliki moralitas situasional yang tinggi tergantung pada orang dan konteks yang dihadapi. 5. Pencapaian vs. anggapan (Apakah status diperoleh dengan membuktikan diri atau merupakan pemberian?) – Dimensi ini mengacu pada pertanyaan apakah status seseorang diberikan berdasarkan agama, asal usul, atau usia, atau apakah status merupakan pengakuan terhadap kinerja individu yang telah terbukti. Dalam budaya yang berorientasi prestasi, gelar hanya digunakan bila kompetensi individu relevan dengan tugas. Menghormati manajer berdasarkan pengetahuan dan keterampilannya. Pengambilan keputusan ditantang atas dasar teknis dan fungsional. Dalam dimensi ini, status individu mengacu terutama untuk kinerja pribadi. Dalam budaya berorientasi anggapan, gelar banyak digunakan untuk memperjelas posisi dalam suatu organisasi. Menghormati manajer didasarkan pada senioritas dan hirarki. Pengambilan keputusan ditantang oleh orang-orang dengan otoritas yang lebih tinggi. Dalam budaya berorientasi anggapan, status mengacu pada agama, asal usul, atau usia individu. 6. Sekuensial vs. sinkronik (Apakah kita melakukan hal-hal satu per satu atau beberapa hal sekaligus?) Dimensi ini berurusan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang di budaya yang berbeda mengatur waktu. Trompenaars mendefinisikan dua cara: secara sekuensial dan secara sinkronis. Mengelola waktu secara sekuensial/berurutan berarti bahwa orang merasa waktu sebagai suatu rangkaian acara. Seseorang sekuensial mempersiapkan jalur atau rencana kerja sebelum melakukan kagiatan lengkap dengan jadwal waktu untuk setiap tahap. Orang-orang dengan pemahaman waktu seperti ini tidak suka jika mereka terpaksa tidak memenuhi jadwal atau agenda karena adanya kejadian tak terduga. Mereka cenderung menyusun jadwal dengan sangat ketat, dengan jeda tipis antara aktivitas. Bagi mereka, terlambat beberapa menit merupakan kesalahan fatal karena dapat mempengaruhi jadwal di hari tersebut. Waktu dipandang sebagai komoditas untuk digunakan. Keterlambatan dapat menghalangi seseorang untuk memperoleh manfaat dari waktu yang berharga, seperti ungkapan “waktu adalah uang.” Dalam manajemen waktu sinkronis, peristiwa memiliki masa lalu, sekarang, dan masa depan yang saling terkait, sehingga ide-ide tentang masa depan dan kenangan masa lalu membentuk tindakan saat ini. Orangorang yang mengadopsi metode ini mengikuti berbagai kegiatan secara paralel, seperti tukang akrobat yang melakukan atraksi lempar enam bola sekaligus. Melihat berbagai kegiatan, seseorang dalam budaya manajemen waktu sinkronis melihat aktivitas akhir sebagai tujuan dengan batu loncatan, yang dapat dibolak-balik untuk mencapai tujuan tersebut. Seseorang dapat melampaui batu-batu ini. Selain itu, orang yang sinkronis yang tidak disambut secara spontan, bahkan jika orang lain terlibat dalam suatu kegiatan lain (misalnya, berbicara di telepon), melihat hal ini sebagai kurangnya penghargaan. Orang dengan budaya ini menunjukkan perghargaan terhadap orang lain dengan memberikan waktu, bahkan jika mereka muncul tanpa membuat janji sebelumnya. 7. Kontrol internal vs. eksternal (apakah kita mengontrol lingkungan atau dikontrol oleh lingkungan?) Orang-orang dengan budaya pengendalian internal cenderung untuk mengidentifikasi diri dengan mekanisme, yaitu, organisasi dipahami sebagai sebuah mesin yang mematuhi kehendak operatornya. Orang-orang di budaya kontrol eksternal cenderung melihat organisasi itu sendiri sebagai produk alam, yang berkembang karena adanya nutrisi dari lingkungannya dan keseimbangan ekologi yang menguntungkan.
83
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Edward T. Hall
Edward T. Hall, Jr. (16 Mei 1914 –20 Juli 2009) adalah seorang ahli antropologi dan peneliti lintas budaya. Ia diingat karena mengembangkan konsep Proxemiks, deskripsi tentang bagaimana orang berperilaku dan bereaksi dalam berbagai jenis ruang pribadi yang didefinisikan secara kultural. Informasi lengkap tersedia online di: http://www.edwardthall.com/. Konsep yang dikembangkan Hall termasuk (lihat Topik 1–3 berikut): 1. Konteks Konteks tinggi: Dalam budaya konteks tinggi, ada banyak unsur kontekstual yang membantu orang memahami aturan. Akibatnya, banyak hal diterima sebagai suatu kepatutan. Hal ini bisa sangat membingungkan bagi orang yang tidak memahami ‘aturan tak tertulis’ budaya. Konteks rendah: Dalam budaya konteks rendah, sangat sedikit yang diterima sebagai kepatutan. Walaupun ini berarti bahwa diperlukan lebih banyak penjelasan, juga berarti lebih sedikit kesalahpahaman, terutama di antara pendatang. Perbedaan keduanya: Kontrak bisnis Perancis cenderung pendek (panjang secara fisik, bukan durasi waktu) karena banyak informasi yang tersedia berada dalam budaya konteks tinggi khas Perancis. Berbeda dengan di Amerika yang dianggap sebagai negara konteks rendah, di mana kontrak cenderung lebih lama untuk menjelaskan rincian yang diperlukan. Lingkungan yang sangat mobile di mana orang-orang datang dan pergi membutuhkan budaya konteks rendah. Meskipun demikian, dengan populasi yang stabil, budaya konteks tinggi dapat berkembang. Perhatikan kesamaan konsep konteks tinggi vs rendah yang dikemukakan Hall, masing-masing dengan konsep Trompenaars; partikularisme (konteks tinggi) dan Universalisme (konteks rendah).
84
Faktor
Budaya Konteks Tinggi
Budaya Konteks Rendah
Kejelasan Pesan
Banyak pesan tersembunyi dan implisit, dengan penggunaan perumpamaan dan arti tersirat
Banyak pesan yang jelas dan eksplisit yang maknanya sederhana dan jelas
Locus of Control dan Peletakan Kesalahan
Locus of control di dalam diri dan penerimaan pribadi terhadap kegagalan
Locus of control di luar diri dan menyalahkan orang lain ketika gagal
Penggunaan Komunikasi Nonverbal
Banyak komunikasi nonverbal
Lebih berfokus pada komunikasi verbal dan bahasa tubuh
Ekspresi Reaksi
Pendiam, reaksi ke dalam diri
Reaksi terlihat, ke luar diri
Kohesi dan Pemisahan Kelompok
Perbedaan yang jelas antara dalamkelompok dan luar-kelompok; rasa kekeluargaan kuat
Pola kelompok yang fleksibel dan terbuka, berubah jika diperlukan
Ikatan Antarorang
Ikatan antarorang kuat dalam hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Ikatan antarorang lemah, dengan rasa kesetiaan yang rendah
Tingkat Komitmen dalam Hubungan
Komitmen yang tinggi terhadap hubungan jangka panjang; lebih penting daripada tuga/pekerjaan
Komitmen dalam hubungan rendah; tugas/pekerjaan lebih penting daripada hubungan
Fleksibilitas Waktu
Waktu bersifat terbuka dan fleksibel; proses lebih penting daripada hasil
Waktu terorganisasi dengan ketat; hasil lebih penting daripada proses
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 2. Waktu
Waktu Monokronik: Waktu, sebagaimana menurut E.T. Hall, berarti melakukan satu hal pada suatu waktu. Ini mengasumsikan perencanaan yang matang dan penjadwalan dan merupakan pendekatan Barat yang sering muncul dalam disiplin ilmu seperti ‘manajemen waktu.’ Orang yang monokronik cenderung juga memiliki budaya konteks rendah. Waktu Polikronik: Dalam budaya polikronik, interaksi manusia berdasarkan waktu dan materi, yang mengarah pada kurangnya perhatian untuk menyelesaikan sesuatu – meskipun akhirnya dapat diselesaikan, namun lebih pada waktu yang tidak menentu. Masyarakat Aborigin dan penduduk asli Amerika memiliki budaya polikronik yang khas di mana suatu pertemuan bisa terus berlangsung selama masih ada yang berbicara. Orang polikronik cenderung juga memiliki budaya konteks tinggi. Membandingkan Konteks dan Waktu: Budaya Barat bervariasi dalam fokus mereka pada waktu monokronik atau polikronik. Orang Amerika cenderung sangat monokronik sementara Perancis memiliki kecenderungan polikronik jauh lebih besar; dengan demikian, orang Perancis datang terlambat ke suatu pertemuan tanpa merasa bersalah (sangat menyebalkan bagi rekan kerja Jerman atau Amerika). Perhatikan kesamaan konsep waktu monokronik vs polikronik E.T. Hall dibandingkan dengan konsep waktu sekuensial vs sinkronik Trompenaars (lihat tabel di bawah). Faktor
Tindakan Monokronis
Tindakan Polikronik
Tindakan
Melakukan satu kegiatan pada satu waktu
Melakukan banyak kegiatan sekaligus
Fokus
Berkonsentrasi pada aktivitas yang sedang dilakukan
Mudah terganggu
Perhatian terhadap waktu
Memikirkan kapan suatu tujuan harus tercapai
Memikirkan tentang hal yang akan dicapai
Prioritas
Mengutamakan pekerjaan
Mengutamakan hubungan
Rasa hormat terhadap kepemilikan
Jarang meminjam atau meminjamkan barang
Sering dan mudah meminjam dan meminjamkan barang
Perhitungan waktu
Menekankan ketepatan
Mendasarkan ketepatan pada faktor hubungan
3. Ruang Hall menaruh perhatian terhadap ruang pribadi dan hubungan kita di dalamnya. Dia menciptakan istilah “Proxemics” untuk menggambarkan perbedaan ruang pribadi yang didefinisikan secara kultural. Kita cenderung memperhatikan berbagai ruang dalam banyak situasi, dari ruang tubuh pribadi hingga ruang di kantor, tempat parkir, dan ruang di rumah. Kebutuhan terhadap ruang: Beberapa orang membutuhkan lebih banyak ruang pribadi di semua bidang. Orang-orang yang melanggar batas ruang pribadi dapat dianggap sebagai ancaman. Ruang pribadi adalah contoh dari bentuk wilayah yang mobile dan orang-orang membutuhkan jarak yang lebih sedikit atau lebih besar antara mereka dan orang lain, sebagian didasarkan pada budaya yang dianut. Orang Jepang yang mungkin perlu lebih sedikit ruang pribadi sehingga mungkin akan berdiri lebih dekat ke orang Amerika daripada yang diperkirakan dalam budaya itu, secara tidak sengaja berpotensi membuat orang Amerika merasa tidak nyaman. Konsep ruang pribadi mungkin berbeda secara luas berdasarkan jenis kelamin, budaya, dan/atau keyakinan agama.
85
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Teritorial tinggi Teritorial, secara umum, dapat didefinisikan sebagai perilaku binatang atau manusia yang dirancang untuk melindungi area tertentu, atau dirancang untuk mencegah orang lain untuk menggunakan daerah ini. Beberapa orang lebih teritorial daripada yang lain, dengan perhatian yang lebih besar untuk kepemilikan. Mereka berusaha untuk menandai daerah yang mereka miliki dan mungkin bersedia untuk berdebat atau berjuang untuk melindungi batas-batas area tersebut jika merasa tertantang. Di tingkat nasional, banyak perang terjadi karena memperebutkan wilayah teritorial dan batas-batas geografis. Pada tingkat pribadi, mungkin ada kekhawatiran teritorial di kantor, ruang kerja, atau lokasi lainnya. Teritorial juga meluas ke segala sesuatu yang merupakan ‘milik saya,’ dan kekhawatiran kepemilikan ini meluas ke hal-hal yang bersifat materi. Keamanan menjadi subyek perhatian besar bagi orang-orang dengan kebutuhan tinggi akan kepemilikan. Orang dengan teritorial tinggi cenderung juga memiliki konteks rendah. Teritorial rendah Orang dengan teritorial yang lebih rendah memiliki kepedulian yang kurang atau kepentingan kepemilikan ruang, dan batas-batas kurang penting bagi mereka. Mereka akan berbagi wilayah dan kepemilikan tanpa banyak pertimbangan. Mereka juga tidak terlalu peduli terhadap kepemilikan material dan rasa ‘mencuri’ kurang berkembang (ini lebih penting bagi orang-orang yang sangat teritorial). Orang dengan teritorial rendah cenderung juga memiliki konteks tinggi. Perbedaan Sebagai contoh, orang-orang Aborigin Australia akan mengatakan bahwa mereka merupakan milik tanah, bukan pemilik tanah.
86
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai jenis kebudayaan dan keyakinan tentang kesehatan manusia dan hewan, dan pelayanan kesehatan, dan lingkungan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Menganalisis budaya lokal dan keyakinan mereka tentang penyakit, perawatan medis, dan kesehatan. Memahami peran penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dan pemimpin dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan kesehatan pada konteks budaya tertentu. Mengidentifikasi norma-norma budaya umum dan spesifik (lokal/daerah) dan isu-isu sensitif sekitar kesehatan/ perawatan kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Tugas Sebelum Kelas
Baca Artikel, “Cultural Health Attributions, Beliefs and Practices” Baca Artikel, “Indigenous Healers in Southeast Asian Refugee Communities”
Pra-Kerja Sebelum kelas dimulai, bacalah artikel-artikel di bawah ini. Anda dapat menemukan artikel tersebut pada bagian sumber referensi pada modul ini. Pra-kerja
“Cultural Health Attributions, Beliefs, and Practices: Effects on Healthcare and Medical Education” (Lisa M. Vaughn, Farrah Jacquez and Raymond C. Baker) “Indigenous Healers in Southeast Asian Refugee Communities” (Janey Egawa and Nathaniel Tashima)
Memahami Budaya Budaya itu seperti gunung es… Ceramah
87
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Tiga Model Perbedaan Budaya Hall
Hofstede
Trompenaars
Jarak kekuasaan Individualisme vs. kolektivisme
Universalisme vs. partikularisme Konteks tinggi vs. konteks rendah Individualisme vs. kolektivisme
Penghindaran ketidakpastian
Netral vs. emosional
Maskulin vs. feminin
Spesifik vs. tersebar
Orientasi jangka panjang vs. jangka pendek
Pencapaian vs. anggapan Sekuensial vs. sinkronis
Waktu Monokronik vs. waktu polikronik Teritorial tinggi vs. teritorial rendah
Kontrol internal vs. eksternal Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
88
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Budaya dan Gender Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai kebudayaan dan keyakinan mengenai gender dan pengaruhnya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Meneliti dampak keyakinan budaya tentang gender dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan akses pelayanan kesehatan. Melakukan advokasi kesetaraan gender dalam inisiatif One Health.
Tipe Pembelajaran:
Diskusi dan Aktivitas Kelompok Besar
Waktu:
135 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa
Tugas Sebelum Kelas
Baca artikel, “Culture: Culture, Gender Equity and Development Cooperation” (Canadian International Development Agency)
Catatan untuk Fasilitator Sebelum kelas, tugaskan mahasiswa membaca dan mendiskusikan artikel berikut: “Culture: Culture, Gender Equality and Development Cooperation” (Johanna Shalkwyk, CIDA) Pra-kerja 10 Buka sesi dengan menanyakan reaksi mahasiswa terhadap artikel yang dibaca: Menit Apa pelajaran penting yang dapat Anda ambil dari bacaan tersebut? Diskusi Kelompok Besar
Diskusi Kelompok Besar
Hal apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Bagaimana hubungan artikel ini dengan One Health? 45 Studi Kasus Budaya dan Gender Menit Bacalah kasus studi berikut di kelas dan minta mahasiswa menyimak pada Panduan Mahasiswa.
89
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Studi Kasus: Perempuan di Indonesia Perempuan memainkan peran utama dalam gizi keluarga dan upaya untuk meningkatkan gizi. Namun, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya pemahaman tentang gizi. Tingkat sosial ekonomi rendah dari wanita juga memiliki efek pada angka kekurangan gizi. Jumlah perempuan dan anakanak berusia kurang dari 18 tahun lebih dari separuh penduduk Indonesia. Banyak dari wanita dan anak-anak mereka telah dikategorikan rentan di bidang kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. UNICEF melaporkan bahwa setengah juta perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan setiap tahun. WHO melaporkan bahwa secara global, perempuan mewakili sekitar setengah dari orang yang terinfeksi HIV. Berdasarkan hasil statistik ini, telah diidentifikasi bahwa perempuan yang rentan perlu diberikan pendidikan, perlindungan, dan pemberdayaan. Ajukan pertanyaan berikut: Pada masyarakat Anda, apa yang Anda lihat sebagai isu paling serius yang dihadapi perempuan? Bagaimana isu yang dihadapi perempuan berbeda dengan yang dihadapi laki-laki? Bagaimana isu-isu tersebut berubah seiring siklus kehidupan perempuan (seperti balita, anak-anak, remaja, hamil, menyusui, lanjut usia)? Apa pengaruh dari tantangan ini terhadap kesehatan perempuan? Bagaimana isu perempuan mempengaruhi laki-laki? Pikirkan kembali mengenai masyarakat Minangkabau pada simulasi di awal: - Apakah akan mengejutkan jika lebih banyak perempuan yang menderita TB daripada laki-laki? Kenapa? - Bagaimana perbedaan laki-laki dan perempuan dalam berhubungan dengan hewan peliharaan? Dengan hewan liar? - Apa pengaruh penebangan hutan terhadap perempuan? 60 Saya Seorang Perempuan: Hubungan Antara Gender, Pendidikan, Peraturan, Menit dan Kesehatan
Aktivitas Kelompok Besar
Berikan pengantar aktivitas ini dengan: Sekarang saatnya untuk mengambil posisi pada gender dan kesehatan. Kami akan melakukan hal ini dalam bentuk debat; namun, perdebatan ini berbeda dari biasanya: mahasiswa laki-laki akan mengambil peran perempuan dan akan membahas topik dari sudut pandang perempuan, sedangkan mahasiswa perempuan akan mengambil peran laki-laki dan akan membahas topik dari sudut pandang laki-laki. Bagi kelas ke dalam dua kelompok berikut: Kelompok A Mahasiswa laki-laki mempersiapkan argumen debat dengan menggunakan sudut pandang perempuan.
90
Kelompok B Mahasiswa perempuan mempersiapkan argumen debat dengan menggunakan sudut pandang laki-laki.
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Minta mahasiswa untuk melakukan debat terhadap pernyataan berikut: “Terdapat perbedaan pada pelayanan kesehatan yang menyebabkan wanita memperoleh pelayanan kesehatan dengan kualitas lebih rendah daripada laki-laki.” Kedua kelompok memiliki waktu 20 menit untuk mempersiapkan argumen. Struktur pelaksanaan debat adalah sebagai berikut: Kelompok A memperoleh 3 menit untuk menyampaikan pendapat/kasus mereka kepada Kelompok B. Kelompok B memperoleh 3 menit untuk menyampaikan pendapat/kasus mereka kepada Kelompok A. Masing-masing kelompok memiliki 2 menit untuk mendiskusikan presentasi dan mempersiapkan bantahan mereka. Masing-masing kelompok akan memperoleh 3 menit untuk mengemukakan bantahan mereka dengan urutan yang dibalik (Kelompok B mendapat giliran pertama, kelompok A kedua). Tiga menit terakhir dapat digunakan sebagai sesi tanya jawab atau diskusi lanjutan yang lebih bebas atau tidak terstruktur. 20 Akhiri debat dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: Menit Seberapa sulit bagi Anda untuk memerankan gender lain? Pengarahan Kelompok Besar
Ketika memerankan gender yang berlawanan, stereotype apa yang Anda buat tentang gender yang Anda perankan? Bagaimana kemungkinan stereotype tersebut tercermin dalam sistem pelayanan kesehatan? Apa rekomendasi Anda untuk menciptakan persamaan dalam pelayanan kesehatan? Bagaimana laki-laki dapat diuntungkan jika perempuan diperlakukan setara dalam suatu kebudayaan?
91
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai kebudayaan dan keyakinan mengenai gender dan pengaruhnya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Meneliti dampak keyakinan budaya tentang gender dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan akses pelayanan kesehatan. Melakukan advokasi kesetaraan gender dalam inisiatif One Health.
Tugas Sebelum Kelas
Baca artikel, “Culture: Culture, Gender Equity and Development Cooperation” (Canadian International Development Agency)
Pra-kerja Sebelum kelas, bacalah artikel-artikel di bawah ini. Anda dapat menemukan artikel tersebut pada bagian sumber referensi pada modul ini. Tugas Membaca
“Culture: Culture, Gender Equality and Development Cooperation” (Johanna Shalkwyk, CIDA)
Studi Kasus Budaya dan Gender Perempuan di Indonesia Studi Kasus
Perempuan memainkan peran utama dalam gizi keluarga dan upaya untuk meningkatkan gizi. Namun, tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya pemahaman tentang gizi. Tingkat sosial ekonomi rendah dari wanita juga memiliki efek pada angka kekurangan gizi. Jumlah perempuan dan anak-anak berusia kurang dari 18 tahun lebih dari separuh penduduk Indonesia. Banyak dari wanita dan anak-anak mereka telah dikategorikan rentan di bidang kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. UNICEF melaporkan bahwa setengah juta perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan setiap tahun. WHO melaporkan bahwa secara global, perempuan mewakili sekitar setengah dari orang yang terinfeksi HIV. Berdasarkan hasil statistik ini, telah diidentifikasi bahwa perempuan yang rentan perlu diberikan pendidikan, perlindungan, dan pemberdayaan.
Bagaimana Menurut Anda? Pada masyarakat Anda, apa yang Anda lihat sebagai isu paling serius yang dihadapi perempuan? Bagaimana isu yang dihadapi perempuan berbeda dengan yang dihadapi laki-laki? Bagaimana isu-isu tersebut berubah seiring siklus kehidupan perempuan (seperti balita, anak-anak, remaja, hamil, menyusui, lanjut usia)? Apa pengaruh dari tantangan ini terhadap kesehatan perempuan? Bagaimana isu perempuan mempengaruhi laki-laki? Pikirkan kembali mengenai masyarakat Minangkabau pada simulasi di awal: - Apakah akan mengejutkan jika lebih banyak perempuan yang menderita TB daripada laki-laki? Kenapa?
- Bagaimana perbedaan laki-laki dan perempuan dalam berhubungan dengan hewan peliharaan? Dengan hewan liar?
- Apa pengaruh penebangan hutan terhadap perempuan?
92
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya Seorang Perempuan: Hubungan Antara Gender, Pendidikan, Peraturan, dan Kesehatan Topik Debat: Terdapat perbedaan pada pelayanan kesehatan yang menyebabkan wanita memperoleh pelayanan kesehatan dengan kualitas lebih rendah daripada laki-laki. Debat Bagaimana Menurut Anda? Seberapa sulit bagi Anda untuk memerankan gender lain? Ketika memerankan gender yang berlawanan, stereotype apa yang Anda buat tentang gender yang Anda perankan? Bagaimana kemungkinan stereotype tersebut tercermin dalam sistem pelayanan kesehatan? Apa rekomendasi Anda untuk menciptakan persamaan dalam pelayanan kesehatan? Bagaimana laki-laki dapat diuntungkan jika perempuan diperlakukan setara dalam suatu kebudayaan? Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
93
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Budaya dan Hewan Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagaikebudayaan dan keyakinan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Meneliti dampak keyakinan budaya tentang hewan dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan manusia dengan hewan peliharan maupun hewan liar. Mengevaluasi pengaruh keyakinan budaya tentang hewan terhadap inisiatif One Health.
Tipe Pembelajaran:
Aktivitas Kelompok Besar; Diskusi Kelompok Besars; Refleksi Individu
Waktu:
90 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Flipchart atau papan tulis dan spidol Panduan Mahasiswa Artikel, “Food, pets or gods? Different attitudes to animals in non-western cultures” (Dominka Lukoszek)
Catatan untuk Fasilitator
Aktivitas Kelompok Besar
30 Bahan Makanan, Peliharaan, atau Tuhan/Dewa Menit Pada flipchart atau papan tulis, buatlah tabel berikut dengan melibatkan mahasiswa untuk: Pertama, mendiskusikan semua jenis hewan peliharaan di daerah mereka; Kemudian, mendikusikan semua jenis hewan liar di daerah mereka; dan Terakhir, kelompokkan setiap hewan dalam kategori bahan makanan, peliharaan, atau tuhan/dewa.
94
Hewan Peliharaan di Daerah Anda
Bahan Makanan
Peliharaan
Tuhan/ Dewa
Hewan Liar di Daerah Anda
Bahan Makanan
Peliharaan
Tuhan/ Dewa
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Akhiri aktivitas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Diskusi Kelompok Besar
Menurut Anda, mengapa orang-orang menganggap hewan tertentu sebagai bahan makanan, peliharaan, atau tuhan/dewa? Pernahkah Anda mengunjungi atau mengetahui kebudayaan lain yang mungkin mengelompokkan hewan-hewan tersebut dengan berbeda? Apa yang akan Anda lakukan jika Anda berada pada kebudayaan lain dan Anda disuguhi daging hewan yang pada kebudayaan Anda dianggap sebagai peliharaan atau tuhan/dewa? Apa implikasi One Health tentang perbedaan pandangan dalam melihat hewan pada berbagai budaya yang berbeda?
Refleksi Individu
30 Tugaskan mahasiswa membaca artikel yang ditulis oleh Dominka Lukoszek, Menit “Food, pets, or gods? Different attitudes to animals in non-western cultures.” Kemudian minta tanggapan mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut pada Panduan Mahasiswa: Aktivitas 1: Hewan apakah yang dijadikan simbol dalam budaya Anda? Dengan atribut/sifat apa hewan tersebut dideskripsikan? Carilah gambar yang merepresentasikan hewan tersebut dan salin ke dalam Panduan Mahasiswa Anda Bagaimana mempelajari pandangan budaya lain terhadap hewan dapat memberikan pemahaman mengenai kebudayaan Anda? Bagaimana pemahaman tersebut dapat membantu seorang praktisi One Health? Aktivitas 2: Pilihlah satu kebudayaan yang berbeda dengan budaya Anda. Hewan apa yang dijadikan sebagai simbol dalam budaya tersebut? Atribut/sifat apa yang dilekatkan pada hewan tersebut? Carilah gambar yang merepresentasikan hewan tersebut dan salin ke dalam Panduan Mahasiswa Anda Bagaimana mempelajari pandangan budaya lain terhadap hewan dapat memberikan pemahaman mengenai kebudayaan Anda? Bagaimana pemahaman ini dapat membantu seorang praktisi One Health? 30 Pada kelompok besar, minta dua orang mahasiswa untuk menceritakan hewan Menit dan gambar yang mereka gunakan untuk mendeskripsikan budaya mereka dan hewan dan gambar yang mereka temukan pada budaya lain.
Diskusi Kelompok Besar
Kemudian, diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana mempelajari tentang perbedaan pandangan berbagai budaya terhadap hewan dapat membantu memahami budaya tersebut? Bagaimana wawasan terhadap budaya tersebut dapat membantu praktisi One Health?
95
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagaikebudayaan dan keyakinan serta dampaknya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Meneliti dampak keyakinan budaya tentang hewan dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan manusia dengan hewan peliharan maupun hewan liar. Mengevaluasi pengaruh keyakinan budaya tentang hewan terhadap inisiatif One Health.
Bahan Makanan, Peliharaan, atau Tuhan/Dewa Pikirkan sebanyak mungkin: Hewan peliharaan yang ada di daerah Anda. Aktivitas Kelompok Besar
Hewan liar yang ada di daerah Anda
Kelompokkan masing-masing hewan peliharaan dan hewan liar yang telah Anda tulis ke dalam kelompok peliharaan, bahan makanan, atau Tuhan/dewa: Hewan Peliharaan di Daerah Anda
96
Peliharaan
Bahan Makanan
Tuhan/Dewa
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Bagaimana Menurut Anda?
Menurut Anda, mengapa orang-orang menganggap hewan tertentu sebagai bahan makanan, peliharaan, atau tuhan/dewa? Pernahkah Anda mengunjungi atau mengetahui kebudayaan lain yang mungkin mengelompokkan hewanhewan tersebut dengan berbeda? Apa yang akan Anda lakukan jika Anda berada pada kebudayaan lain dan Anda disuguhi daging hewan yang pada kebudayaan Anda dianggap sebagai peliharaan atau tuhan/dewa? Apa implikasi One Health tentang perbedaan pandangan dalam melihat hewan pada berbagai budaya yang berbeda? Catatan: ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aktivitas 1: Refleksi Individu
Hewan apakah yang dijadikan simbol dalam budaya Anda? Dengan atribut/sifat apa hewan tersebut dideskripsikan? Carilah gambar yang merepresentasikan hewan tersebut dan salin ke dalam Panduan Mahasiswa Anda Bagaimana mempelajari pandangan budaya lain terhadap hewan dapat memberikan pemahaman mengenai kebudayaan Anda? Bagaimana pemahaman tersebut dapat membantu seorang praktisi One Health? Aktivitas 2: Pilihlah satu kebudayaan yang berbeda dengan budaya Anda. Hewan apa yang dijadikan sebagai simbol dalam budaya tersebut? Atribut/sifat apa yang dilekatkan pada hewan tersebut? Carilah gambar yang merepresentasikan hewan tersebut dan salin ke dalam Panduan Mahasiswa Anda Bagaimana mempelajari pandangan budaya lain terhadap hewan dapat memberikan pemahaman mengenai kebudayaan Anda? Bagaimana pemahaman ini dapat membantu seorang praktisi One Health?
Catatan:
Gambar/Simbol Hewan
97
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Budaya dan Lingkungan Tujuan Pembelajaran:
Memahami dan membedakan berbagai kebudayaan dan keyakinan serta pengaruhnya terhadap inisiatif One Health, dengan cara: Meneliti dampak budaya pada hubungan masyarakat dengan lingkungan. Mengevaluasi dampak keyakinan budaya tentang lingkungan pada inisiatif One Health.
Tipe Pembelajaran:
Aktivitas Kelompok Kecil; Diskusi Kelompok Besar; Refleksi Individu; Tugas Membaca dalam Kelas
Waktu:
60 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Flipcharts dengan kutipan Artikel, “Other Voices, Other Ways, Better Practices: Bridging Local and Professional Environmental Knowledge” Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator Persiapan Sebelum Kelas
15 Persiapan Sebelum Kelas untuk Instruktur Menit Sebelum kelas dimulai, tulis kutipan berikut pada beberapa helai flipchart dan pasang flipchart tersebut di sekeliling ruang kelas (instruktur dapat meminta beberapa mahasiswa membacakan masing-masing satu kutipan untuk satu kelas). Jika ada kebijaksanaan dalam hidupku saat ini, dalam perjalananku di bumi ini, itu datang dari mendengarkan Kediaman Agung pada batu, pohon, ruang, binatang buas, dengan detak semua kehidupan sebagai detak jantungku. – Vijali Hamilton Hanya ketika pohon terakhir telah ditebang, hanya ketika sungai terakhir diracun, hanya ketika ikan terakhir ditangkap, hanya ketika itulah kau akan menyadari bahwa uang tak dapat dimakan. – Ramalan Indian Cree Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kita; kita meminjamnya dari anak-anak kita. – peribahasa Navajo Alam tidak terburu-buru, namun semuanya tetap terjadi. – Lao Tzu Ketika sebatang pohon tumbang, monyet-monyet di atasnya akan berhamburan. – Anonim Lingkungan sekitar adalah guru ilmiah terbaik untuk mengajar kita hukum dasar alam dan dasar-dasar hidup dalam kehidupan. – Anuj Somany Bumi bukan milik kita; kita milik bumi. – Anonim
98
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Aktivitas Kelompok Kecil
INDOHUN
15 Pengantar Sesi Menit Beritahu mahasiswa bahwa salah satu cara mempelajari pandangan budaya tentang lingkungan adalah dengan mengkaji peribahasa yang diturunkan dari generasi ke generasi. Minta mahasiswa membaca peribahasa/kutipan pada flipcharts dan memilih satu kutipan. Bagi mahasiswa ke dalam kelompok berdasarkan kutipan yang mereka pilih. Kemudian tugaskan mereka untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut di dalam kelompok: Apa makna peribahasa? Apa yang diungkapkan peribahasa mengenai pandangan kebudayaan terhadap alam? Apa yang diungkapkan peribahasa tentang hubungan budaya dengan lingkungan? Bagaimana hubungan budaya dengan lingkungan dapat mempengaruhi inisiatif One Health? Minta masing-masing kelompok menyampaikan kutipan yang mereka pilih dan pendapat mereka tentang makna kutipan tersebut terhadap hubungan budaya dan lingkungan dan implikasinya terhadap inisiatif One Health.
Refleksi Individu
15 Minta mahasiswa menulis pemikiran mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan Menit berikut pada Panduan Mahasiswa: Peribahasa tentang alam apa yang pernah Anda dengar yang telah membentuk hubungan Anda dengan alam? Bagaimana pandangan Anda tentang alam atau lingkungan membentuk sikap Anda sebagai seorang praktisi One Health?
Diskusi Kelompok Besar
30 Minta setiap mahasiswa membacakan peribahasa mereka. Kemudian, minta Menit mereka menjelaskan pengaruh peribahasa tersebut pada cara pandang mereka terhadap lingkungan dan bagaimana peribahasa tersebut membentuk sikap mereka sebagai praktisi One Health. Dalam menyimpulkan sesi ini, diskusikan pertanyaan berikut dengan kelas, “Apa implikasi One Health tentang perbedaan pandangan terhadap lingkungan pada budaya yang berbeda?”
99
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami dan membedakan berbagai kebudayaan dan keyakinan serta pengaruhnya terhadap inisiatif One Health,dengan cara: 2. Meneliti dampak budaya pada hubungan masyarakat dengan lingkungan. 3. Mengevaluasi dampak keyakinan budaya tentang lingkungan pada inisiatif One Health.
Peribahasa dan Apa yang Diungkapkannya Tentang Suatu Budaya Peribahasa apa yang Anda pilih? --------------------------------------------------------------------------------------------------Latihan kelompok ----------------------------------------------------------------------------------------------------Kecil ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagaimana Menurut Anda? 1. Apa makna peribahasa? 2. Apa yang diungkapkan peribahasa mengenai pandangan kebudayaan terhadap alam? 3. Apa yang diungkapkan peribahasa tentang hubungan budaya dengan lingkungan? 4. Bagaimana hubungan budaya dengan lingkungan dapat mempengaruhi inisiatif One Health? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
100
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Refleksi Individu
INDOHUN
Peribahasa tentang alam apa yang pernah Anda dengar yang telah membentuk hubungan Anda dengan alam? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana pandangan Anda tentang alam atau lingkungan membentuk sikap Anda sebagai seorang praktisi One Health? ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
101
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Menciptakan Kepercayaan Antarbudaya Tujuan Pembelajaran:
Memahami keyakinan pribadi terhadap perawatan kesehatan, hewan, dan lingkungan mempengaruhi bagaimana suatu masyarakat merespon ancaman penyakit menular dan bagaimana Anda sebagai seorang praktisi One Health menyesuaikan intervensi One Health sehingga dapat berjalan efektif dalam budaya dan sistem kepercayaan lokal, dengan cara: Menyadari budaya dan keyakinan pribadi. Menunjukkan keakraban dengan bahasa lokal dan/atau bekerja dengan penerjemah. Memahami dan mempraktikkan keragaman gender. Menyesuaikan manajemen penyakit dengan budaya, keyakinan, dan praktik agar dapat secara efektif melibatkan berbagai kelompok etnis di daerah wabah.
Tipe Pembelajaran:
Pengukuran Individu; Aktivitas Lapangan; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
10 Jam (dapat dikurangi dengan memberikan tugas atau pekerjaan rumah)
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa
Tugas Sebelum Kelas
Baca Artikel, “Other Voices, Other Ways, Better Practices: Bridging Local and Professional Environmental Knowledge” (Kim M. Wilkinson, Susan G. Clark and William R. Burch)
Catatan untuk Fasilitator Sebagai lanjutan dari sesi sebelumnya, tugaskan mahasiswa membaca artikel berikut:
Pra-kerja
Individual Assessment
“Other Voices, Other Ways, Better Practices: Bridging Local and Professional Environmental Knowledge” (Kim W. Wilkinson, Susen G. Clar, and William R. Burch, Yale School of Forestry and Environmental Studies) 30 Model Penilaian Budaya Pribadi Menit Minta mahasiswa memilih salah satu di antara tiga model budaya (Hofstede, Trompenaars, atau Hall) dan melakukan penilaian pribadi tentang posisi mereka pada dimensi-dimensi budaya pada model yang mereka pilih. Minta mereka mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana kesesuaian Anda terhadap sebagian besar orang dalam kebudayaan Anda? Pada hal apa Anda cenderung berbeda dengan sebagian besar orang pada kebudayaan Anda? Bagaimana kesamaan dan perbedaan yang Anda miliki mempengaruhi peran Anda sebagai praktisi One Health dalam kebudayaan Anda?
102
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Diskusi Kelompok Besar
INDOHUN
30 Tugas Lapangan: Menciptakan Kepercayaan Antarbudaya Menit Lakukan diskusi di kelas tentang cara-cara yang dapat digunakan oleh seorang praktisi One Health untuk membangun kepercayaan ketika bekerja dalam konteks lintas budaya baik pada tim One Health maupun pada masyarakat yang mereka layani. Gunakan daftar yang telah didiskusikan untuk menetapkan panduan/ norma untuk digunakan ketika mengerjakan tugas lapangan. Catatan: Sebagian tugas ini dapat dikerjakan sebagai tugas/pekerjaan rumah untuk mengurangi waktu di kelas. 9 Jam Pengalaman Lapangan: Tahap Perencaan (2 jam)
Field Experience
Bagi mahasiswa dalam beberapa kelompok kecil. Tugaskan setiap kelompok untuk mengidentifikasi suatu kelompok yang rentan pada masyarakat setempat. Minta mereka memilih satu dari tiga model tentang budaya dan menggunakan model tersebut untuk memperoleh informasi tentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap kesehatan, hewan, dan lingkungan. Catatan: pengalaman lapangan dapat dilakukan di mana saja: masyarakat lokal atau di lingkungan kampus suatu universitas. Ingat bahwa universitas merupakan suatu komunitas dan dapat digunakan untuk melakukan observasi terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas. Minta mahasiswa menyusun daftar yang berisi hal-hal yang ingin mereka observasi. Daftar tersebut dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi? Bagaimana laki-laki berinteraksi dengan sesama laki-laki? Bagaimana perempuan berinteraksi dengan sesama perempuan? Apakah terlihat adanya hirarki? Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi dengan hewan peliharaan? Apakah sama ataukah berbeda? Bagaimana pria dan wanita berinteraksi dengan hewan liar? Apakah sama atau berbeda? Bagaimana perempuan dan laki-laki berinteraksi dengan lingkungan mereka? Apakah sama atau berbeda? Siapa yang memimpin fasilitas pelayanan kesehatan/ perawatan hewan? Apa peran dari penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dokter hewan, dan masyarakat atau pemimpin pemerintahan? Bagaimana keputusan dibuat tentang perawatan kesehatan dan kesejahteraan? Bagaimana orang melihat hubungan antara kesehatan/penyakit dengan lingkungan? Bagaimana masyarakat secara budaya rentan terhadap penyakit pandemi yang muncul? Aspek apa yang mungkin meningkatkan risiko bersentuhan dengan penyakit pandemi? Aspek apa yang mungkin mempersulit pengobatan? Kemudian, minta mahasiswa mempertimbangkan bagaimana kelompok mereka akan memasuki dan mendekati pemimpin komunitas untuk memperoleh kepercayaan mereka. Tugaskan mereka untuk menyusun suatu rencana.
103
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Beri tahu mahasiswa bahwa tujuan akhir mereka adalah untuk membuat dan mempresentasikan foto esai atau video dokumenter pendek sepanjang 10-15 menit tentang pengalaman di lapangan. Catatan: Mengambil foto atau merekam video mungkin dianggap tidak pantas atau tidak diperbolehkan di sebagian masyarakat/fasilitas, seperti pusat kesehatan. Pastikan bahwa mahasiswa menyertakan metode proses pengumpulan data berupa foto atau video dalam rencana mereka. Pengalaman Lapangan: Tahap Pengumpulan Data (4 jam) Berikan waktu sekitar 4 jam kepada mahasiswa untuk menyelesaikan tugas mereka di masyarakat. Pengalaman Lapangan: Tahap dokumentasi dan Analisis (2 jam) Minta mahasiswa untuk membuat foto esai atau video documenter sepanjang 10-15 menit dengan kelompok tentang pengalaman mereka. Setiap kelompok nantinya akan mempresentasikan pengalaman mereka di depan kelas. Pengalaman Lapangan: Kesimpulan dan Refleksi Keompok (1 jam)
Pengarahan Kelompok Besar
Simpulkan aktivitas dengan memandu kelas untuk mendiskusikan pertanyaanpertanyaan berikut: Pertimbangkan presentasi. Apa yang dapat kita simpulkan tentang masyarakat yang telah dikunjungi? Apa persamaan di antara mereka? Bagaimana perbedaan mereka? Jika beberapa tim memilih kelompok yang sama untuk di observasi, samakah hasil observasinya? Atau berbeda? Apa yang menyebabkan kelompokkelompok tersebut menilai masyarakat yang sama secara berbeda? Saran apa yang dapat Anda berikan pada praktisi One Health untuk dapat mencegah penyakit secara efektif di kalangan masyarakat yang dikunjungi? Apa saran untuk peningkatan kesejahteraan manusia, hewan, dan lingkungan? Catatan: sesi ini juga dapat digunakan untuk mengajar mahasiswa tentang pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Penilaian Pedesaan Sukarela. PRA digunakan oleh berbagai lembaga yang bekerja di bidang pembangunan internasional dan bertujuan untuk menyertakan opini dan pengetahuan masyarakat pedesaan dalam perencaan dan pengelolaan proyek dan program. Pendekatan ini menyediakan beberapa alat dan metodologi yang efektif untuk bekerja pada komunitas yang dapat bermanfaat dan menarik bagi mahasiswa. Informasi tambahan mengenai pendekatan ini dapat diperoleh pada beberapa situs seperti www.fao.org, www.worldbank.org and www.usaid. gov.
104
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Memahami keyakinan pribadi terhadap perawatan kesehatan, hewan, dan lingkungan mempengaruhi bagaimana suatu masyarakat merespon ancaman penyakit menular dan bagaimana Anda sebagai seorang praktisi One Health menyesuaikan intervensi One Health sehingga dapat berjalan efektif dalam budaya dan sistem kepercayaan lokal, dengan cara: Menyadari budaya dan keyakinan pribadi. Menunjukkan keakraban dengan bahasa lokal dan/atau bekerja dengan penerjemah. Memahami dan mempraktikkan keragaman gender. Menyesuaikan manajemen penyakit dengan budaya, keyakinan, dan praktik agar dapat secara efektif melibatkan berbagai kelompok etnis di daerah wabah.
Tugas Sebelum Kelas
Baca Artikel, “Other Voices, Other Ways, Better Practices: Bridging Local and Professional Environmental Knowledge” (Kim M. Wilkinson, Susan G. Clark and William R. Burch)
Penilaian Pribadi Budaya
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagaimana seorang praktisi One Health membangun kepercayaan ketika bekerja pada berbagai kebudayaan berbeda dalam suatu tim One Health dan dalam masyarakat yang mereka layani? Diskusi Kelompok Besar Catatan: ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------105
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Tugas Lapangan
Pengalaman Lapangan
Identifikasi suatu kelompok rentan pada masyarakat setempat. Gunakan satu atau lebih model tentang budaya - dari tiga penulis (Hofstede, Trompenaars atau Hall; lihat tabel di bawah) untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap kesehatan, hewan, dan lingkungan.
Hofstede
Tiga Model Perbedaan Budaya, oleh Penulis Hall Trompenaars
Jarak kekuasaan Individualisme vs. kolektivisme
Universalisme vs. partikularisme Konteks tinggi vs. konteks rendah Individualisme vs. kolektivisme
Penghindaran ketidakpastian
Netral vs. emosional
Maskulin vs. feminin
Spesifik vs. tersebar
Orientasi jangka panjang vs. Pencapaian vs. anggapan jangka pendek Sekuensial vs. sinkronis
Waktu Monokronik vs. waktu polikronik Teritorial tinggi vs. teritorial rendah
Kontrol internal vs. eksternal Buatlah daftar hal-hal apa yang ingin Anda amati untuk dipelajari lebih lanjut tentang masyarakat. Berikut beberapa ide yang mungkin dapat Anda gunakan: Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi? Bagaimana laki-laki berinteraksi dengan sesama laki-laki? Bagaimana perempuan berinteraksi dengan sesama perempuan? Apakah terlihat adanya hirarki? Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi dengan hewan peliharaan? Apakah sama ataukah berbeda? Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi dengan hewan liar? Apakah sama atau berbeda? Bagaimana laki-laki dan peremuan berinteraksi dengan lingkungan mereka? Apakah sama atau berbeda? Siapa yang memimpin fasilitas pelayanan kesehatan/ perawatan hewan? Apa peran dari penyedia layanan kesehatan, tabib/dukun, dokter hewan, dan masyarakat atau pemimpin pemerintahan? Bagaimana keputusan dibuat tentang perawatan kesehatan dan kesejahteraan? Bagaimana orang melihat hubungan antara kesehatan/penyakit dengan lingkungan? Bagaimana masyarakat secara budaya rentan terhadap penyakit pandemi yang muncul? Aspek apa yang mungkin meningkatkan risiko bersentuhan dengan penyakit pandemi? Aspek apa yang mungkin mempersulit pengobatan? Latihan: Rencanakan bagaimana Anda akan masuk ke masyarakat dan memperoleh kepercayaan mereka. Luangkan waktu untuk berinteraksi di masyarakat, bertemu dengan para pemimpin untuk menjelaskan dan mendapatkan kesepakatan tentang kegiatan yang Anda rencanakan. Buat 10- 15 menit foto esai atau film dokumenter pendek tentang komunitas dan pengalaman Anda sebagai mahasiswa One Health dalam bekerja dengan populasi yang rentan.
106
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pembekalan Pengalaman Lapangan Bagaimana Menurut Anda? Pertimbangkan presentasi. Apa yang dapat kita simpulkan tentang masyarakat yang telah dikunjungi? Apa persamaan di antara mereka? Bagaimana perbedaan mereka? Jika beberapa tim memilih kelompok yang sama untuk di observasi, samakah hasil observasinya? Atau berbeda? Apa yang menyebabkan kelompok-kelompok tersebut menilai masyarakat yang sama secara berbeda? Saran apa yang dapat Anda berikan pada praktisi One Health untuk dapat mencegah penyakit secara efektif di kalangan masyarakat yang dikunjungi? Apa saran untuk peningkatan kesejahteraan manusia, hewan, dan lingkungan? Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
107
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Nilai-nilai Pribadi dan Profesionalisme Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan nilai-nilai pribadi, kode etik, dan respon terhadap situasi etis dalam membuat model profesionalisme One Health, dengan cara: Mengartikulasikan nilai-nilai pribadi. Mengkaji kode etik profesional untuk berbagai disiplin bidang. Mengidentifikasi masalah etika yang terjadi dalam intervensi One Health serta menentukan dan mempraktikkan respon profesional yang sesuai. Memanfaatkan sumber daya institusi dan profesi untuk membantu menghadapi isu-isu etis.
Tipe Pembelajaran:
Penilaian Individu; Aktivitas Individu, Kelompok Kecil dan Kelompok Besar; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
270 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa Akses Internet dan Komputer (untuk mahasiswa)
Catatan untuk Fasilitator
Pengukuran Individu
45 Menemukan Nilai Utama Menit Minta mahasiswa mengerjakan Klarifikasi Nilai: Penilaian Individu pada Panduan Mahasiswa. Klarifikasi Nilai: Penilaian Individu, oleh A. Bronwyn Llewellyn dan Robin Holt, M.A. Mengklarifikasi nilai-nilai pribadi Anda merupakan langkah penting menuju pemahaman tentang definisi sukses, menemukan pilihan karir baru, mengevaluasi organisasi tertentu untuk melamar pekerjaan, dan memahami bagaimana mengubah situasi pekerjaan Anda saat ini untuk membuatnya lebih bermakna dan memuaskan. Proses ini memberikan rasa yang lebih dalam tentang apa yang membuat hidup Anda bermakna dan membantu Anda melihat bagaimana keputusan karir yang Anda ambil mempengaruhi kehidupan Anda. Mengetahui nilai-nilai Anda membuat Anda tangguh. Sama seperti pohon berakar kuat yang dihantam badai, seseorang dengan nilai-nilai yang kuat tidak akan goyah oleh hembusan angin di tempat kerja. Tes ini dirancang untuk membantu Anda mengidentifikasi nilai-nilai utama Anda. Nilai bersifat sangat individual; oleh karena itu, kata-kata berikut sengaja tidak didefinisikan. Setiap kata dapat diartikan berbeda oleh orang yang berbeda. Renungkan makna setiap kata tersebut menurut Anda. Pikirkan bahwa nilai-nilai ini dapat mempengaruhi bagaimana Anda beradaptasi dengan budaya baru tempat Anda tinggal dan bekerja. Mintalah mahasiswa untuk: Lingkari sepuluh nilai yang dianggap paling penting pada tabel berikut. Kemudian, pilih lima nilai yang dianggap paling penting. Kemudian, pilih kembali tiga nilai yang menjadi nilai utama Anda.
108
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health NILAI Pencapaian
Keingintahuan
Keadilan
Disiplin diri
Petualangan
Keragaman
Pengetahuan
Pengetahuan
Perkumpulan
Tugas
Kepemimpinan
Spiritualitas
Otoritas
Keluarga
Cinta
Stabilitas
Otonomi
Persahabatan
Kesetiaan
Struktur
Keseimbangan
Kesenangan
Makna
Status
Keindahan
Keselarasan
Moderasi
Kerjasama tim
Tantangan
Kesehatan
Alam
Kebebasan waktu
Komunitas
Kebermanfaatan
Kewajiban
Kepercayaan
Kompetensi
Penghasilan tinggi
Kenikmatan
Variasi
Kompetisi
Kejujuran
Kepastian
Kebijaksanaan
Kontribusi
Kerendahan hati
Pengakuan
Kontrol
Kemerdekaan
Kehormatan
Kooperasi
Pengaruh
Tanggung jawab
Kreativitas
Integritas
Pengambilan risiko
Memetakan Nilai Anda Berikan instruksi berikut pada mahasiswa: Pada peta ValueSearch ™ berikut, delapan kategori nilai didefinisikan dan terhubung ke sekelompok nilai. Baca definisi untuk setiap kategori. Kebanyakan orang dapat mengkategorikan nilai spesifik mereka seperti yang ditunjukkan pada peta. Namun, pengalaman atau nilai pribadi definisi Anda mungkin mencerminkan kategori yang berbeda dari yang ditampilkan di sini. Keseimbangan, spiritualitas, dan keluarga adalah contoh dari nilai-nilai yang sering dikelompokkan dalam kategori berbeda. Tandai atau lingkari sepuluh nilai Anda pada kategori yang dianjurkan jika maknanya sesuai dengan definisi Anda. Jika menurut Anda kategori lain lebih sesuai, tulis nilai Anda dalam kategori tersebut. Sekarang lihat apakah nilai-nilai Anda mengelompok dalam satu atau lebih kategori. Jika tidak mengelompok, kembali ke daftar nilai dan pilih sepuluh nilai-nilai berikutnya yang menurut Anda paling penting. Kategorikan nilainilai tersebut pada peta.
109
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
ValueSearch™ Map U
Pemahaman, apresiasi, toleransi, dan perlindungan terhadap kesejahteraan masyarakat dan alam.
B
Perhatian terhadap perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan siapa dia sering berhubungan.
Tradisi
T
Penghargaan, komitmen, dan penerimaan tradisi dan ideide yang diharapkan oleh suatu kebudayaan atau agama pada seseorang.
Keamanan
S
Hasrat terhadap keselamatan, keselarasan, dan stabilitas dalam masyarakat, dalam berhubungan, dan dengan diri sendiri.
Kekuasaan
P
Pencapaian status sosial, prestise, pengaruh, otoritas, atau kepemimpinan terhadap orang lain dan sumber daya.
Kegembiraan
E
Mencari kesenangan atau gratifikasi sensual. Menikmati ketidakpastian dan variasi dalam kehidupan.
Pencapaian
A
Hasrat terhadap kesuksesan atau pencapaian pribadi; kebutuhan untuk menunjukkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan diri
SD
Mengejar kemerdekaan pikiran dan perbuatan. Menikmati kemampuan untuk memilih, mencipta, dan menelusuri.
Universalitas
Kebaikan
Hal buk
gam dibu dipe Sebagaimana Anda sadari sekarang, nilai sangat mempengaruhi perilaku, keputusan, dan tindakan Anda. Proses mendefinisikan dan pemetaan nilai-nilai Anda dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi dan memotivasi keputusan karir Anda. Sebuah cara sederhana untuk memahami nilai-nilai Anda, adalah dengan membagi peta menjadi empat jenis nilai (lihat berikut). Tuliskan kata untuk jenis nilai yang paling sesuai dengan Anda pada tabel.
110
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Definisi Lapisan Luar Transendensi Diri: Menggabungkan nilai-nilai universalitas dan kebajikan, yang memotivasi orang untuk mengatasi sikap egois demi kesejahteraan orang lain dan alam. Bekerja sebuah proyek dengan tim yang berfungsi dengan baik atau untuk sebuah perusahaan atau departemen dengan budaya organisasi yang sesuai sehingga dapat memenuhi nilai-nilai ini. Keterbukaan Terhadap Perubahan: Menggabungkan nilai-nilai pengarahan diri dan kegembiraan, menunjukkan hasrat untuk mengikuti kepentingan intelektual dan emosional mereka ke arah yang tak terduga dan tidak pasti. Banyak orang kreatif maupun mereka yang menghargai tantangan dan stimulasi intelektual termasuk dalam kategori ini. Fleksibilitas dapat menjadi faktor penting untuk kepuasan Anda di tempat kerja. Anda mungkin merasa menarik untuk memiliki beberapa variasi atau ketidakpastian dalam hidup Anda. Kesesuaian: Menggabungkan nilai-nilai tradisi dan keamanan, yang mengarah pada hasrat untuk mempertahankan status quo dan kemungkinan yang diberikannya dalam hubungan dengan orang lain, lembaga, dan tradisi. Jika nilainilai Anda termasuk dalam kategori ini, stabilitas mungkin cukup penting bagi Anda. Anda mungkin juga membutuhkan deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam bekerja. Pengembangan Diri: Menggabungkan nilai-nilai prestasi dan kekuasaan dengan menunjukkan keinginan individu untuk memperoleh kepentingan pribadi. Jika nilai-nilai Anda termasuk dalam kategori ini, Anda mungkin perlu melakukan pekerjaan yang cukup menantang atau bekerja di mana Anda dapat merasa seolaholah Anda mencapai sesuatu. Kepuasan kerja Anda mungkin juga tergantung pada kesempatan untuk meningkatkan tanggung jawab dan/atau kekuasaan.
Pengarahan
15 Tanyakan apakah mahasiswa bersedia memeritahukan tiga nilai utama yang Menit mereka pegang. Jika bersedia, minta setiap mahasiswa menyebutkan tiga nilai utama mereka dan buatlah peta nilai kelas pada flipchart atau papan tulis. Diskusikan pertanyaan berikut: Apakah Anda memperhatikan di mana terjadi pengelompokan? Apa yang terjadi jika orang-orang yang bekerja bersama memiliki nilai-nilai dasar yang berbeda?
111
INDOHUN
Individual Activity
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health 30 Menghubungkan Nilai dan Pekerjaan Menit Berikan pengantar dan instruksi aktivitas berikut: Tujuan dari latihan ini adalah untuk membantu Anda mengidentifikasi bagaimana nilai-nilai Anda didukung atau memperoleh tantangan ketika Anda tinggal dan bekerja di budaya yang baru bagi Anda. Latihan ini juga memberikan Anda kesempatan untuk mempertimbangkan strategi apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas Anda dalam budaya baru tersebut. Pilih salah satu masyarakat/budaya yang Anda pelajari pada sesi sebelumnya yang menurut Anda paling berbeda dari budaya yang Anda kenali. Berdasarkan apa yang Anda pelajari tentang masyarakat/budaya tersebut, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut: Manakah nilai prioritas tertinggi Anda yang mungkin akan mendapat tantangan dalam masyarakat yang Anda pilih? Bagaimana perasaan Anda ketika nilai prioritas ini mengalami tantangan di masa lalu? Bagaimana Anda menghadapi tantangan tersebut di masa lalu? Apa yang akan Anda lakukan secara berbeda jika Anda berada pada masyarakat/ budaya ini? 30 Pandu kelas dalam diskusi dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: Menit Menurut Anda apa nilai-nilai utama dari One Health?
Diskusi Kelompok Besar
Bagaimana nilai-nilai pribadi Anda sejalan dengan nilai utama One Health? Sebagai seorang praktisi One Health, apa yang akan Anda lakukan jika nilai yang Anda yakini bertentangan dengan nilai pada masyarakat tempat Anda bekerja? atau nilai-nilai One Health dan masyarakat di mana Anda bekerja? Sulitkah bagi sekelompok profesional untuk berkolaborasi dengan professional di bidang lain mengenai isu-isu kesehatan yang penting? Mengapa?
60 Menghubungkan Nilai dan Profesionalisme Menit Mintalah setiap mahasiswa mencari asosiasi perofesional pada bidang masingIndividual Activity masing: Apakah asosiasi ini memiliki kode etik profesi? Jika iya, apakah kode etik profesi sesuai dengan nilai-nilai Anda? Jika kode etik tidak sesuai dengan nilai-nilai Anda, apa makna ‘konflik nilai’ ini bagi Anda? Jika mereka tidak memiliki kode etik, menurut Anda apa alasannya? Apa konsekuensi dari tidak memiliki kode etik?
112
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Aktivitas Kelompok Besar
INDOHUN
60 Isu Etis One Health Menit Mintalah mahasiswa menyusun daftar situasi etik yang mungkin dihadapi pada inisiatif One Health. Berikan dua atau tiga contoh berikut: Sebuah perusahaan kelapa sawit meminta Anda untuk membantu mereka meyakinkan masyarakat Saluang untuk menjual sejumlah lahan pada perusahaan. Mereka menawarkan untuk mendanai sebagian dari proyek One Health Anda di daerah itu. Anda bekerja pada daerah yang sangat miskin dan Anda melihat seorang petani menjual daging rusa liar. Anda berada di pasar dan melihat seorang pedagang menjual obat kadaluarsa dengan harga murah. Masyarakat desa memberi tahu Anda bahwa perkebunan kelapa sawit telah mencemari sungai dengan sedimen dan pestisida. Anda melihat seekor orangutan terikat di sebatang pohon. Hewan tersebut mengerang dan terlihat dalam kesulitan. (Untuk menunjukkan suara orangutan kesakitan, lihat di: http://www.soundboard.com/sb/Orangutan_Sounds) Catatan: Pastikan perbedaan lintas budaya, suap, dll. termasuk dalam daftar.
Small Group Activity
Presentations and Debrief
Dalam kelompok kecil, tugaskan mahasiswa memilih salah satu isu etik dan mengembangkannya menjadi skenario yang mungkin dihadapi oleh seorang praktisi One Health. Tugaskan setiap kelompok membuat presentasi kreatif yang menggali skenario dan metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Presentasi kreatif dapat berupa video, bermain peran, dll. 60 Mintalah kelompok menyampaikan presentasi mereka. Setelah kelompok terakhir Menit selesai, ajukan pertanyaan berikut, “Pertimbangkan apa yang telah disampaikan dalam presentasi tentang bagaimana merespon situasi sulit. Dapatkan Anda menyusun daftar aturan sebagai panduan dalam merespon situasi etis yang muncul dalam skenario One Health?” Tugaskan mahasiswa melakukan diskusi untuk menysusun daftar sumber daya institusi dan profesi yang dapat mereka gunakan untuk membantu memikirkan dan merespon isu etis di bidang One Health.
113
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Mendefinisikan nilai-nilai pribadi, kode etik, dan respon terhadap situasi etis dalam membuat model profesionalisme One Health, dengan cara: Mengartikulasikan nilai-nilai pribadi. Mengkaji kode etik profesional untuk berbagai disiplin bidang. Mengidentifikasi masalah etika yang terjadi dalam intervensi One Health serta menentukan dan mempraktikkan respon profesional yang sesuai. Memanfaatkan sumber daya institusi dan profesi untuk membantu menghadapi isu-isu etis.
Menemukan Nilai Inti Anda Klarifikasi Nilai: Penilaian Pribadi Refleksi Individu
oleh A. Bronwyn Llewellyn dan Robin Holt, M.A. Mengklarifikasi nilai-nilai pribadi Anda merupakan langkah penting menuju pemahaman tentang definisi sukses, menemukan pilihan karir baru, mengevaluasi organisasi tertentu untuk melamar pekerjaan, dan memahami bagaimana mengubah situasi pekerjaan Anda saat ini untuk membuatnya lebih bermakna dan memuaskan. Proses ini memberikan rasa yang lebih dalam tentang apa yang membuat hidup Anda bermakna dan membantu Anda melihat bagaimana keputusan karir yang Anda ambil mempengaruhi kehidupan Anda. Mengetahui nilai-nilai Anda membuat Anda tangguh. Sama seperti pohon berakar kuat yang dihantam badai, seseorang dengan nilai-nilai inti yang kuat tidak akan goyah oleh hembusan angin di tempat kerja. Tes ini dirancang untuk membantu Anda mengidentifikasi nilai-nilai utama Anda. Nilai bersifat sangat individual; oleh karena itu, kata-kata berikut sengaja tidak didefinisikan. Setiap kata dapat diartikan berbeda oleh orang yang berbeda. Renungkan makna setiap kata tersebut menurut Anda. Pikirkan bahwa nilai-nilai ini dapat mempengaruhi bagaimana Anda beradaptasi dengan budaya baru tempat Anda tinggal dan bekerja.
114
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Langkah 1: Lingkari sepuluh nilai yang Anda anggap paling penting pada tabel berikut: NILAI Pencapaian
Keingintahuan
Keadilan
Disiplin diri
Petualangan
Keragaman
Pengetahuan
Pengendalian
Perkumpulan
Tugas
Kepemimpinan
Spiritualitas
Otoritas
Keluarga
Cinta
Stabilitas
Otonomi
Persahabatan
Kesetiaan
Struktur
Keseimbangan
Kesenangan
Makna
Status
Keindahan
Keselarasan
Moderasi
Kerjasama tim
Tantangan
Kesehatan
Alam
Kebebasan waktu
Komunitas
Kebermanfaatan
Kewajiban
Kepercayaan
Kompetensi
Penghasilan tinggi
Kenikmatan
Variasi
Kompetisi
Kejujuran
Kepastian
Kebijaksanaan
Kontribusi
Kerendahan hati
Pengakuan
Kontrol
Kemerdekaan
Kehormatan
Kooperasi
Pengaruh
Tanggung jawab
Kreativitas
Integritas
Pengambilan risiko
Langkah 2: Sekarang, pilih lima nilai yang paling penting menurut Anda. Langkah 3: Terakhir, pilih kembali tiga nilai yang menjadi nilai utama Anda. Pada peta ValueSearch ™ berikut, delapan kategori nilai didefinisikan dan terhubung ke sekelompok nilai. Baca definisi untuk setiap kategori. Kebanyakan orang dapat mengkategorikan nilai spesifik mereka seperti yang ditunjukkan pada peta. Namun, pengalaman atau nilai pribadi definisi Anda mungkin mencerminkan kategori yang berbeda dari yang ditampilkan di sini. Keseimbangan, spiritualitas, dan keluarga adalah contoh dari nilai-nilai yang sering dikelompokkan dalam kategori berbeda. Tandai atau lingkari sepuluh nilai Anda pada kategori yang dianjurkan jika maknanya sesuai dengan definisi Anda. Jika menurut Anda kategori lain lebih sesuai, tulis nilai Anda dalam kategori tersebut. Sekarang lihat apakah nilai-nilai Anda mengelompok dalam satu atau lebih kategori. Jika tidak mengelompok, kembali ke daftar nilai dan pilih sepuluh nilai-nilai berikutnya yang menurut Anda paling penting. Kategorikan nilai-nilai tersebut pada peta.
115
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Peta ValueSearch™ Universalitas
U
Pemahaman, apresiasi, toleransi, dan perlindungan terhadap kesejahteraan masyarakat dan alam.
Kebaikan
B
Perhatian terhadap perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan siapa dia sering berhubungan.
Tradisi
T
Penghargaan, komitmen, dan penerimaan tradisi dan ide-ide yang diharapkan oleh suatu kebudayaan atau agama pada seseorang.
Keamanan
S
Hasrat terhadap keselamatan, keselarasan, dan stabilitas dalam masyarakat, dalam berhubungan, dan dengan diri sendiri.
Kekuasaan
P
Pencapaian status sosial, prestise, pengaruh, otoritas, atau kepemimpinan terhadap orang lain dan sumber daya.
Kegembiraan
E
Mencari kesenangan atau gratifikasi sensual. Menikmati ketidakpastian dan variasi dalam kehidupan.
Pencapaian
A
Hasrat terhadap kesuksesan atau pencapaian pribadi; kebutuhan untuk menunjukkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan diri
SD
Mengejar kemerdekaan pikiran dan perbuatan. Menikmati kemampuan untuk memilih, mencipta, dan menelusuri.
Hal 1 buku
gamb dibuk diper
116
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Menghubungkan Nilai dan Pekerjaan Anda Sebagaimana Anda sadari sekarang, nilai sangat mempengaruhi perilaku, keputusan, dan tindakan Anda. Proses mendefinisikan dan pemetaan nilai-nilai Anda dapat membantu Anda lebih memahami bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi dan memotivasi keputusan karir Anda. Sebuah cara sederhana untuk memahami nilai-nilai Anda, adalah dengan membagi peta menjadi empat jenis nilai (lihat berikut). Tuliskan kata untuk jenis nilai yang paling sesuai dengan Anda pada tabel. Definisi Lapisan Luar Transendensi Diri: Menggabungkan nilai-nilai universalitas dan kebajikan, yang memotivasi orang untuk mengatasi sikap egois demi kesejahteraan orang lain dan alam. Bekerja pada sebuah proyek dengan tim yang berfungsi dengan baik atau untuk sebuah perusahaan atau departemen dengan budaya organisasi yang kompatibel dapat memenuhi nilai-nilai ini. Keterbukaan Terhadap Perubahan: Menggabungkan nilai-nilai pengarahan diri dan kegembiraan, menunjukkan hasrat untuk mengikuti kepentingan intelektual dan emosional mereka ke arah yang tak terduga dan tidak pasti. Banyak orang kreatif maupun mereka yang menghargai tantangan dan stimulasi intelektual termasuk dalam kategori ini. Fleksibilitas dapat menjadi faktor penting untuk kepuasan Anda di tempat kerja. Anda mungkin merasa menarik untuk memiliki beberapa variasi atau ketidakpastian dalam hidup Anda. Kesesuaian: Menggabungkan nilai-nilai tradisi dan keamanan, yang mengarah pada hasrat untuk mempertahankan status quo dan kemungkinan yang diberikannya dalam hubungan dengan orang lain, lembaga, dan tradisi. Jika nilai-nilai Anda termasuk dalam kategori ini, stabilitas mungkin cukup penting bagi Anda. Anda mungkin juga membutuhkan deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam bekerja. Pengembangan Diri: Menggabungkan nilai-nilai prestasi dan kekuasaan dengan menunjukkan keinginan individu untuk memperoleh kepentingan pribadi. Jika nilai-nilai Anda termasuk dalam kategori ini, Anda mungkin perlu melakukan pekerjaan yang cukup menantang atau bekerja di mana Anda dapat merasa seolah-olah Anda mencapai sesuatu. Kepuasan kerja Anda mungkin juga tergantung pada kesempatan untuk meningkatkan tanggung jawab dan/atau kekuasaan.
Tujuan dari latihan ini adalah untuk membantu Anda mengidentifikasi bagaimana nilai-nilai Anda didukung atau memperoleh tantangan ketika Anda tinggal dan bekerja di budaya yang Latihan Individu baru bagi Anda. Latihan ini juga memberikan Anda kesempatan untuk mempertimbangkan strategi apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas Anda dalam budaya baru tersebut.
117
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Pilih salah satu masyarakat/budaya yang Anda pelajari pada sesi sebelumnya yang menurut Anda paling berbeda dari budaya yang Anda kenali. Berdasarkan apa yang Anda pelajari tentang masyarakat/budaya tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: Manakah dari nilai prioritas tertinggi Anda yang mungkin akan mendapat tantangan dalam masyarakat yang Anda pilih? Bagaimana perasaan Anda ketika nilai prioritas ini mengalami tantangan di masa lalu? Bagaimana Anda menghadapi tantangan tersebut di masa lalu? Apa yang akan Anda lakukan secara berbeda jika Anda berada pada masyarakat/budaya ini? Catatan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Menurut Anda apa nilai-nilai utama dari One Health? Bagaimana nilai-nilai pribadi Anda sejalan dengan nilai utama One Health? Diskusi Kelompok Besar
Sebagai seorang praktisi One Health, apa yang akan Anda lakukan jika nilai yang Anda yakini bertentangan dengan nilai pada masyarakat tempat Anda bekerja? atau nilai-nilai One Health dan masyarakat di mana Anda bekerja? Sulitkah bagi sekelompok profesional untuk berkolaborasi dengan professional di bidang lain mengenai isu-isu kesehatan yang penting? Mengapa?
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
118
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Menghubungkan Nilai Anda dan Profesionalisme Identifikasi asosiasi profesional dalam disiplin Anda. Latihan Individu
Apakah asosiasi ini memiliki kode etik profesi? Jika iya, apakah kode etik profesi sesuai dengan nilai-nilai Anda? Jika kode etik tidak sesuai dengan nilai-nilai Anda, apa makna ‘konflik nilai ‘ ini bagi Anda? Jika mereka tidak memiliki kode etik, menurut Anda apa alasannya? Apa konsekuensi dari tidak memiliki kode etik?
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Isu Etis One Health Menurut Anda apa nilai-nilai utama dari One Health? Bagaimana nilai-nilai pribadi Anda sejalan dengan nilai utama One Health? Diskusi Kelompok Besar
Sebagai seorang praktisi One Health, apa yang akan Anda lakukan jika nilai yang Anda yakini bertentangan dengan nilai pada masyarakat tempat Anda bekerja? atau nilai-nilai One Health dan masyarakat di mana Anda bekerja?
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
119
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Buatlah daftar situasi etik yang mungkin dihadapi pada inisiatif One Health. Misalnya:
Sebuah perusahaan kelapa sawit meminta Anda untuk membantu mereka meyakinkan masyarakat Saluang untuk menjual sejumlah lahan pada perusahaan. Mereka menawarkan Latihan Kelompok untuk mendanai sebagian dari proyek One Health Anda di daerah itu. Kecil Anda bekerja pada daerah yang sangat miskin dan Anda melihat seorang petani menjual daging rusa liar. Anda berada di pasar dan melihat seorang pedagang menjual obat kadaluarsa dengan harga murah. Masyarakat desa memberi tahu Anda bahwa perkebunan kelapa sawit telah mencemari sungai dengan sedimen dan pestisida. Anda melihat seekor orangutan terikat di sebatang pohon. Hewan tersebut mengerang dan terlihat kepayahan. Pilih salah satu isu dan kembangkanlah menjadi sebuah skenario yang mungkin dihadapi oleh seorang praktisi One Health. Buat presentasi kreatif yang mengeksplorasi skenario dan metode untuk mengatasi tantangan etnis. Anda dapat membuat permainan peran, video, mural, dll. Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
120
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Sub Bab: Perlindungan Subjek Manusia, Kerahasiaan dan Partisipasi Sukarela Tujuan Pembelajaran:
Untuk meningkatkan kesadaran profesional kesehatan tentang isu-isu penting dalam melindungi subyek manusia dan menjamin partisipasi sukarela dalam studi atau penelitian berdasarkan pengetahuan tentang sejarah etika medis, pada pemahaman tentang kerangka hukum yang berlaku di negara-negara dan secara internasional, dan konsisten dengan peran universitas tradisional dengan Kelembagaan Dewan Penelitian dan Komite Etik, sebagai bagian dari pengembangan profesional One Health, dengan cara: Mendiskusikan pentingnya informed consent oleh individu yang ikut serta dalam penelitian medis. Mengidentifikasi contoh ketika perlindungan subyek manusia gagal. Memperkenalkan contoh kerangka hukum untuk partisipasi sukarela dan kebutuhan untuk menginformasikan orang-orang yang dapat membaca dan buta huruf tentang risiko prosedur, eksperimen atau percobaan medis, dan/atau protokol penelitian. Mengidentifikasi masalah etika yang dihadapi selama pekerjaan lapangan, penelitian lapangan, dan uji klinis yang melibatkan manusia, dan memahami bahwa pedoman paralel diperlukan untuk perawatan dan perlindungan yang tepat terhadap subyek hewan non-manusia dalam penelitian.
Tipe Pembelajaran:
Penilaian Pribadi; Aktivitas Individu, Kelompok Kecil, dan Kelompok Besar; Diskusi Kelompok Besar
Waktu:
60 Menit
Alat dan Bahan:
Komputer, LCD proyektor, layar/dinding putih Modul PowerPoint Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Diskusi Kelompok Besar
Mintalah mahasiswa membaca pada handout poin kunci Deklarasi Helsinki tentang sejarah pengembangan kebijakan dan peraturan yang mengatur mengenai penelitian yang dibiayai pemerintah ataupun industri pada populasi manusia, dan kebutuhan untuk mengakui dan mengatur kepatuhan demi memastikan hal-hal berikut: Menghormati manusia (“subyek manusia”) dalam setiap jenis penelitian. Perlu untuk memastikan setiap penelitian menjamin bahwa manusia merupakan partisipan sukarela, dan memiliki hak untuk menolak perlakuan atau partisipasi. Peneliti bertanggung jawab untuk “melindungi” subyek manusia, meyakinkan bahwa mereka diberitahu tentang potensi risiko atau manfaat selama partisipasi, dan memilih keluar dari berpartisipasi tidak membatasi akses orang tersebut untuk memperoleh perawatan medis. Para peneliti juga bertanggung jawab untuk menghormati privasi individu dan melindungi semua informasi rahasia yang dikumpulkan sebagai bagian dari penelitian atau studi.
121
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Latar Belakang Sejarah tentang Aturan Melakukan Penelitian Medis pada Populasi Manusia: Mintalah seorang mahasiswa untuk membacakan tulisan berikut untuk kelas: “Deklarasi Helsinki.” Berdasarkan sebagian eksperimen medis yang dilakukan terhadap para tahanan selama Perang Dunia II, termasuk kesaksian yang diberikan selama persidangan Nuremburg, sejumlah keputusan hukum dan dokumen penting telah dikembangkan dalam 50 tahun terakhir yang mengatur keharusan bagi para peneliti untuk melindungi manusia (“subyek manusia”) yang berpartisipasi dalam setiap jenis penelitian. Pada bulan September 1946, asosiasi medis dari 31 negara diundang ke sebuah konferensi di London untuk menyusun konstitusi untuk sebuah organisasi baru bernama “The World Medical Association” (WMA) atau Asosiasi Kedokteran Dunia. WMA mengembangkan Deklarasi Helsinki sebagai pernyataan prinsip-prinsip etika untuk penelitian medis yang melibatkan subyek manusia, termasuk penelitian tentang material dan data manusia yang dapat diidentifikasi. Deklarasi ini dimaksudkan untuk dibaca secara keseluruhan dan masingmasing paragraf penyusunnya harus diterapkan dengan pertimbangan semua paragraf lain yang relevan. Deklarasi ini berlaku untuk dokter, tapi mendorong orang lain yang terlibat dalam penelitian medis yang melibatkan subyek manusia untuk mengadopsi prinsip-prinsip ini. Ringkasan Prinsip Umum (Deklarasi Helsinki): Mintalah secara sukarela seorang mahasiswa membacakan tulisan berikut untuk kelas: 1. Deklarasi Jenewa mengikat dokter untuk: “Kesehatan pasien saya akan menjadi pertimbangan pertama saya,” dan Kode Etik Kedokteran Internasional menyatakan bahwa, “Seorang dokter harus bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik pasien saat memberikan pelayanan medis.” 2. Merupakan tugas dokter untuk mempromosikan dan menjaga kesehatan, kesejahteraan dan hak-hak pasien, termasuk mereka yang terlibat dalam penelitian medis. 3. Kemajuan medis didasarkan pada penelitian yang pada akhirnya harus mencakup penelitian yang melibatkan subyek manusia. 4. Tujuan utama dari penelitian medis yang melibatkan subyek manusia adalah untuk memahami penyebab, pengembangan, dan efek dari penyakit dan meningkatkan pencegahan, diagnostik, dan intervensi terapeutik (metode, prosedur dan perawatan). Bahkan lebih baik jika intervensi yang telah terbukti dievaluasi secara terus-menerus melalui penelitian demi keamanan, efektivitas, efisiensi, aksesibilitas, dan kualitasnya. 5. Penelitian medis tunduk pada standar etika yang mempromosikan dan menjamin penghormatan terhadap semua subyek manusia dan melindungi kesehatan dan hak-hak mereka. 6. Meskipun tujuan utama dari penelitian medis adalah untuk menghasilkan pengetahuan baru, tujuan ini tidak boleh lebih diutamakan daripada hak-hak dan kepentingan individu subyek penelitian.
122
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
6. Meskipun tujuan utama dari penelitian medis adalah untuk menghasilkan pengetahuan baru, tujuan ini tidak boleh lebih diutamakan daripada hak-hak dan kepentingan individu subyek penelitian. 7. Merupakan tugas dokter yang terlibat dalam penelitian medis untuk melindungi kehidupan, kesehatan, martabat, integritas, hak untuk menentukan nasib sendiri, privasi, dan kerahasiaan informasi pribadi subyek penelitian. Tanggung jawab untuk perlindungan subyek penelitian harus selalu berada di tangan dokter atau profesional kesehatan lainnya dan tidak boleh dipegang oleh subyek penelitian, meskipun mereka telah memberikan persetujuan. 8. Dokter harus mempertimbangkan norma-norma dan standar etika, hukum, dan peraturan untuk penelitian yang melibatkan subyek manusia di negara mereka sendiri, serta norma-norma dan standar internasional yang berlaku. Tidak ada persyaratan etika, hukum, atau peraturan nasional maupun internasional yang dapat mengurangi atau menghilangkan perlindungan bagi subyek penelitian yang ditetapkan dalam Deklarasi ini. 9. Penelitian medis harus dilakukan dengan cara yang meminimalkan kemungkinan membahayakan lingkungan. 10. Penelitian medis yang melibatkan subyek manusia harus dilakukan hanya oleh individu dengan etika dan pendidikan ilmiah, pelatihan, dan kualifikasi yang sesuai. Penelitian pada pasien atau sukarelawan sehat membutuhkan pengawasan seorang dokter atau profesional kesehatan lainnya yang kompeten dan memiliki kualifikasi yang sesuai. 11. Kelompok yang kurang terwakili dalam penelitian medis harus diberikan akses yang sesuai untuk berpartisipasi dalam penelitian. 12. Dokter yang menggabungkan penelitian medis dengan perawatan medis harus melibatkan pasien dalam penelitian hanya sejauh ini dibenarkan oleh nilai preventif, diagnostik, atau terapi yang potensial dan jika dokter memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa partisipasi dalam studi penelitian tidak akan berpengaruh negatif terhadap kesehatan pasien yang berperan sebagai subyek penelitian. 13. Kompensasi dan pengobatan yang tepat untuk subyek yang dirugikan sebagai akibat dari partisipasi dalam penelitian harus dipastikan. Konsep Dewan Kelembagaan Penelitian (IRB) bertanggung jawab untuk mengawasi Penelitian Manusia: Mintalah secara sukarela seorang mahasiswa membacakan tulisan berikut untuk kelas: Setiap bangsa memiliki norma-norma dan peraturan untuk “penelitian” yang melibatkan subyek manusia; begitu pula pedoman internasional (lihat Deklarasi Helsinki, di atas). Di Amerika Serikat, misalnya, pada tahun 1978, “Prinsip-prinsip Etis dan Pedoman Perlindungan Subyek Manusia dalam Penelitian,” juga dikenal sebagai “Belmont Report,” mengidentifikasi tiga prinsip-prinsip etika dasar bagi semua penelitian subyek manusia: penghormatan kepada manusia kebaikan keadilan
123
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Berdasarkan Belmont Report, pada 1970-an dan awal 1980-an, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) dalam peraturan AS merevisi dan memperluas peraturan-peraturan yang mensyaratkan perlindungan dasar terhadap subyek manusia yang terlibat dalam kedua penelitian biomedis dan perilaku. Sebagai contoh, Komite Etika dan Dewan Kelembagaan Penelitian (IRB) diatur oleh hukum (lihat referensi di bawah, Title 45 Code of Federal Regulations Part 46). Peraturan ini, misalnya, mendefinisikan IRB dan mewajibkannya pada seluruh penelitian yang menerima dukungan langsung atau tidak langsung dari HHS. IRB dikembangkan sebagai respon langsung terhadap pelanggaran penelitian pada awal abad ke-20. Dua kasus pelanggaran yang paling terkenal adalah percobaan dokter Nazi dokter pada tahanan yang menjadi fokus pada Persidangan Dokter pascaPerang Dunia II (di Nuremburg), dan Penelitian Tuskegee Syphilis di Amerika Serikat, eksperimen yang berusaha untuk memahami efek jangka panjang dari sifilis pada tubuh manusia. Tragisnya, orang-orang yang diteliti tidak diberitahu bahwa mereka menderita sifilis, mereka juga tidak diperlakukan dengan benar. IRB juga mengawasi uji klinis obat dalam aplikasi obat baru.
Pengarahan Kelompok Besar
Diskusi Kelompok Besar
15 Tugaskan mahasiswa mendiskusikan kenapa standar nasional dan internasional Menit yang mengatur tentang “perlindungan terhadap subyek manusia” penting, dan diskusikan perkembangan apa saja yang mereka ketahui tentang standar tersebut pada institusi atau negara mereka.
30 Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelas: Menit Bagaimana universitas dengan Kelembagaan Dewan Penelitian dan/ atau Komite Etika dapat memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perlindungan subyek manusia ketika para peneliti bekerja dengan populasi manusia? Seberapa penting hal ini, dan apakah ada contoh penelitian medis yang menyebabkan kerugian bagi peserta manusia? Ketika peneliti mendiskusikan risiko dan manfaat dengan calon peserta, membahas isu-isu yang mungkin penting ketika bekerja dengan populasi “berisiko tinggi” misalnya termasuk neonatus, anak-anak atau wanita hamil, atau sub-kelompok yang berbicara dengan dialek yang tidak biasa, atau di antara orang-orang yang buta huruf, atau memiliki cacat (seperti kebutaan)? Bagikan informasi web berikut pada mahasiswa: World Medical Association / Helsinki Declaration, accessed at: http://www. wma.net/en/60about/70history/index.html US Government regulation regarding Human Subjects Protection during Research, accessed at: http://www.hhs.gov/ohrp/humansubjects/commonrule/ index.html
124
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
INDOHUN
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran: Untuk meningkatkan kesadaran profesional kesehatan tentang isu-isu penting dalam
melindungi subyek manusia dan menjamin partisipasi sukarela dalam studi atau penelitian berdasarkan pengetahuan tentang sejarah etika medis, pada pemahaman tentang kerangka hukum yang berlaku di negara-negara dan secara internasional, dan konsisten dengan peran universitas tradisional dengan Kelembagaan Dewan Penelitian dan Komite Etik, sebagai bagian dari pengembangan profesional One Health, dengan cara: Mendiskusikan pentingnya informed consent oleh individu yang ikut serta dalam penelitian medis. Mengidentifikasi contoh ketika perlindungan subyek manusia gagal. Memperkenalkan contoh kerangka hukum untuk partisipasi sukarela dan kebutuhan untuk menginformasikan orang-orang yang dapat membaca dan buta huruf tentang risiko prosedur, eksperimen atau percobaan medis, dan/atau protokol penelitian. Mengidentifikasi masalah etika yang dihadapi selama pekerjaan lapangan, penelitian lapangan, dan uji klinis yang melibatkan manusia, dan memahami bahwa pedoman paralel diperlukan untuk perawatan dan perlindungan yang tepat terhadap subyek hewan non-manusia dalam penelitian.
Latar Belakang Sejarah tentang Aturan Melakukan Penelitian Medis pada Populasi Manusia Apa pentingnya standar internasional dan nasional yang mengatur “perlindungan subyek manusia”? Perkembangan apa yang telah terjadi di lembaga-lembaga kita? Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
125
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Bagaimana Menurut Anda? Bagaimana universitas dengan Kelembagaan Dewan Penelitian dan/atau Komite Etika dapat memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perlindungan subyek manusia ketika para peneliti bekerja dengan populasi manusia? Seberapa penting hal ini, dan apakah ada contoh penelitian medis yang menyebabkan kerugian bagi peserta manusia? Ketika peneliti mendiskusikan risiko dan manfaat dengan calon peserta, membahas isuisu yang mungkin penting ketika bekerja dengan populasi “berisiko tinggi” misalnya termasuk neonatus, anak-anak atau wanita hamil, atau sub-kelompok yang berbicara dengan dialek yang tidak biasa, atau di antara orang-orang yang buta huruf, atau memiliki cacat (seperti kebutaan)?
Catatan: -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
126
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Sub Bab: Refleksi Belajar dan Evaluasi Tujuan Pembelajaran:
Pikirkan kembali hal-hal yang telah Anda pelajari pada Modul Budaya, Keyakinan, Nilai, dan Etika. Berikan feedback mengenai kelebihan modul dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.
Tipe Pembelajaran:
Penilaian Individu; Umpan Balik Kelompok
Waktu:
60 Menit
Alat dan Bahan:
Panduan Mahasiswa
Catatan untuk Fasilitator
Menilai/ Menciptakan
Bagaimana Anda menilai kemampuan Anda dalam kompetensi Modul Budaya, Keyakinan, Nilai dan Etik berikut?
Menerapkan
mereka dalam memahami, mengaplikasikan, dan mengevaluasi /membentuk tujuan pembelajaran pada setiap modul., menggunakan skala 1-5 pada tabel berikut:
Mengerti
Pengukuran Belajar Individu
Mintalah mahasiswa mengerjakan pengukuran belajar berikut, yang terdapat 20 Menit pada Panduan Mahasiswa. Instruksikan mereka untuk menilai kemampuan
Mengidentifikasi dan menginterpretasikan norma-norma, kearifan, dan budaya lokal tentang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Menciptakan kepercayaan dalam masyarakat terhadap intervensi One Health. Menunjukkan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme dalam perencanaan dan pelaksanaan Intervensi One Health.
127
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health Tulislah hal-hal yang Anda pelajari dari sesi belajar. Pikirkan: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini meyebabkan Anda mengubah keyakinan yang Anda pegang sebelumnya? Hal apa yang masih Anda ragukan? Apakah Anda masih memiliki pertanyaanpertanyaan yang perlu dijawab? Hal apakah yang menurut Anda menarik/apakah yang menarik minat Anda untuk dipelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topik apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini? 20 Mintalah mahasiswa mendiskusikan hal-hal berikut dalam kelompok kecil: Menit Inti pelajaran yang mereka peroleh dari modul. Bagaimana mereka berencana menerapkan konsep, pengetahuan, keterampilan yang mereka peroleh dari modul.
Diskusi Kelompok Kecil
10 Ajukan pertanyaan: Menit Elemen apa yang mereka suka/rasakan sebagai kelebihan dari modul. Umpan Balik Kelompok
Hal apa yang mereka sarankan untuk diperbaiki. Adakah komentar tambahan yang ingin disampaikan?
Referensi untuk Peserta 1. CARE International Gender Network. (2012). Good Practices Framework: Gender Analysis. Retrieved from http:// gendertoolkit.care.org/Resources/Good%20Practices%20Brief.pdf. 2. Canadian International Development Agency. (2000). Culture: Culture, Gender Equality and Development Cooperation. Retrieved from: http://www.oecd.org/social/gender-development/1896320.pdf. 3. Dimensions of Culture: Cross-Cultural Communications for Healthcare Professionals Website. www.dimensionsofculture. com/2010/10/traditional-asian-health-beliefs-healing-practices/. 4. Dominka Lukoszek, “Food, pets or gods? Different attitudes to animals in non-western cultures.” 5. “Gender Effects on Health,” University of Texas School of Public Health. 6. Rapoport, A. (n.d.) On the Relation Between Culture and Environment. Retrieved from http://www.cmu.edu/ARIS_3/ text/text_rapoport.html. 7. Tashima, E. (1982). Indigenous Healers in Southeast Asian Refugee Communities . The Pacific Asian Mental Health Research Project. Retrieved from: http://www.oac.cdlib.org/view?docId=hb4779n92z&query=&brand=oac4. 8. Wilkinson, K. M., Clark S. G., Burch W. R. (2000). Other Voices, Other Ways, Better Practices: Bridging Local and Professional Environmental Knowledge. Yale School of Forestry and Environmental Studies, Report Number 14. Retrieved from: http://environment.research.yale.edu/publication-series/5335. 9. Vaughn, L. M., Jacquez F., and Baker, R. (2009). Cultural Health Attributions, Beliefs, and Practices: Effects on Healthcare and Medical Education. The Open Medical Education Journal 2. Retrieved from http://www.benthamscience.com/open/ tomededuj/articles/V002/SI0016TOMEDEDUJ/64TOMEDEDUJ.pdf.
128
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Latihan untuk Peserta Tujuan Pembelajaran:
Pikirkan kembali hal-hal yang telah Anda pelajari pada Modul Budaya, Keyakinan, Nilai, dan Etika. Berikan feedback mengenai kelebihan modul dan saran untuk perbaikan yang mungkin dapat dilakukan.
Menilai/ Menciptakan
Bagaimana Anda menilai kemampuan Anda dalam kompetensi Modul Budaya, Keyakinan, Nilai, dan Etik:
Menerapkan
Pengukuran Belajar Individu
Mengerti
Evaluasi Diri
Mengidentifikasi dan menginterpretasikan norma-norma, kearifan, dan budaya lokal tentang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Menciptakan kepercayaan dalam masyarakat terhadap intervensi One Health (OH). Menunjukkan nilai-nilai, etika, dan profesionalisme dalam perencanaan dan pelaksanaan Intervensi One Health. Tulislah hal-hal yang Anda pelajari dari sesi belajar. Pikirkan: Hal baru apa yang Anda pelajari dari modul ini? Apakah pelajaran pada modul ini mengubah pandangan Anda? Tentang apa? Hal apa yang masih Anda ragukan? Hal apakah yang menurut Anda menarik/ingin Anda pelajari lebih lanjut? Adakah perilaku baru yang Anda ketahui dari kelas ini yang ingin Anda coba? Topik apa yang ingin Anda bagikan dengan orang lain di luar kelas ini?
129
INDOHUN
Pedoman Aplikasi Soft Skill One Health
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbagi Pembelajaran Dalam kelompok kecil, diskusikan: Inti pelajaran yang Anda peroleh dari modul. Diskusi Kelompok Bagaimana Anda menerapkan konsep, pengetahuan, keterampilan yang Anda peroleh dari modul. Kecil
Catatan: ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
130