III. METODOLOGI 3.1
Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilakukan di perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd,
divisi Planning, Design, Development (PDD), tim Landscape Architecture (LA team). Perusahaan ini berlokasi di The Concourse, Beach Road 300. Kegiatan magang dilaksanakan selama tiga bulan, mulai 7 Februari sampai dengan 6 Mei 2011. Kegiatan utama dalam pelaksanaan magang ini yaitu mempelajari proses perancangan dengan fokus pada proyek House of Woodneuk Sultan of Johor. Dalam pelaksanaannya mengikuti jadwal dari proses perancangan AECOM Singapore Pte. Ltd. (Tabel 1). Tabel 1. Jadwal kegiatan magang Februari Jenis Kegiatan 1 2 3 Persiapan Kegiatan Studio dan Lapang 1. Concept Design 2. Schematic Design 3. Site Visit Kegiatan Administrasi 1. Pengenalan profil dan kelembagaan AECOM Singapore Pte. Ltd. 2. Pengenalan proses kerja lanskap AECOM Singapore Pte. Ltd. 3.2
4
Maret April 1 2 3 4 1 2
3
4
Mei 1
Metode Magang Metode yang digunakan selama kegiatan magang di AECOM berupa
partisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung di perusahaan yakni terlibat dalam proses pengerjaan beberapa proyek yang sedang ditangani AECOM, melakukan wawancara untuk memperoleh data magang, melakukan pengamatan langsung di tapak terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan serta melakukan studi pustaka.
16
3.3
Tahapan Kegiatan Magang Tahapan kegiatan magang meliputi kegiatan pra magang, magang dan
pasca magang (Gambar 5). Pada saat tahap kegiatan pra magang, dimulai dari pembuatan usulan, pencarian perusahaan tempat magang, perizinan imigrasi, orientasi perusahaan dan perkenalan dengan staff LA team di AECOM Singapore.
Gambar 5. Tahapan kegiatan magang Ruang lingkup pekerjaan magang yang diikuti dalam kegiatan magang ini meliputi : Kegiatan Administrasi Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan kualitas berpikir dan kualitas kerja untuk menghasilkan suatu karya arsitektur lanskap. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa magang, yaitu: 1. mempelajari struktur dan organisasi perusahaan,
17
2. mempelajari sistem kerja yang dilakukan dalam perusahaan, 3. mempelajari masalah dan solusi kerja yang dihadapi perusahaan dalam menangani suatu proyek. Kegiatan Studio dan Lapang Kegiatan magang yang dilakukan pada perusahaan AECOM terdiri dari beberapa proyek, dengan fokus utama yaitu House of Woodneuk. AECOM memiliki standar sendiri dalam menangani setiap proyek. Setiap proyek yang ditangani memiliki keunikan dan kekhasannya masing-masing dan hal ini tergantung pada perjanjian yang dilakukan terhadap klien. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang Associate LA team, secara garis besar dalam Landscape Architecture (LA) Team tahapan proses desain adalah sebagai berikut (Gambar 6) : a. Contractual Stage Tahap ini merupakan tahap finalisasi dari perjanjian-perjanjian atau kontrak yang akan dilakukan bersama klien, dalam bentuk tertulis sebagai dasar pegangan kerja. b. Mobilization Mobilization merupakan tahap persiapan sumberdaya termasuk dalam hal informasi kemudian dibentuknya tim kerja. Pada tahap ini dimulainya kunjungan ke tapak, selanjutnya perundingan dengan pihak-pihak terkait untuk membahas proyek yang akan dikerjakan. Umumnya setelah dilakukannya kick-off meeting (presentasi), klien melakukan pembayaran sebesar 10-20% dari total biaya konsultasi yang dilakukan oleh AECOM. Hal ini merupakan tolak ukur pekerjaan dimulai. c. Design Process Pada tahap ini, Project Manager (PM) dari tim yang telah dibentuk memberikan pengarahan mengenai gambaran keinginan klien terhadap tapak tersebut. Pada akhir setiap tahap akan diadakan presentasi kepada klien. Hal ini memungkinkan adanya revisi ataupun pengembangan desain yang telah dibuat sesui dengan keinginan klien, sebelum dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu : Concept Design (CD) 18
CD merupakan tahap awal dari proses desain yang dilakukan AECOM. Dalam tahapan ini diawali dengan kegiatan riset dan analisis, selanjutnya menentukan visi dari desain, kunci inisiatif, konsep dan masterplan. Tahap di mana penyusunan desain lanskap secara konseptual dengan menciptakan karakter dan tema yang sesuai dengan proyek yang akan dibuat. Pembuatan konsep biasanya tertuang dalam bentuk gambar dan ilustrasi suasananya serta penjelasan dari konsep yang diusung. Teknik penyajian gambar berupa komputer grafik dan sketsa tangan. Schematic Design (SD) Tahapan ini merupakan tahap pengembangan desain setelah konsep disetujui oleh klien. Gambar yang ditampilkan lebih detail (siteplan), sudah mencapai tahap pemilihan elemen, material, warna, dan dimensi dari elemenelemen di dalamnya termasuk pemilihan jenis tanaman. Konsep yang sudah dibuat dilanjutkan dengan detail dari desainnya. Di tahap ini pekerjaan disajikan dalam bentuk gambar photoshop dan juga dalam autocad untuk memberikan akurasi terhadap elemen di dalamnya. Design Development Pada tahap ini dilakukan perancangan setiap elemen keras dan lunak hingga detail konstruksinya. Dalam tahapan ini, kegiatan dilakukan menggunakan software AutoCAD dengan sistem xref. Di tahap ini juga disajikan gambar potongan dan elevasi dari bagian-bagian tertentu di tapak. Pada hardscape meliputi seluruh pekerjaan elemen hardscape, mulai dari jenis material yang digunakan beserta deskripsinya, ukuran maupun warna yang digunakan pada masing-masing elemen tersebut. Disajikan juga konstruksi dari elemen hardscape yang digunakan. Untuk konstruksi bagian-bagian yang lebih detail dan butuh keahlian khusus akan di refer pada spesifikasi oleh teknisi khusus. Untuk softscape, disajikan planting plan, deskripsi dari tiap tanaman yang digunakan (tipe, jumlah, ketinggian) serta konstruksi penanamannya. d. Implementation Tahap ini dicapai setelah proses desain selesai dan disetujui oleh klien. Pada tahap ini ada beberapa tahapan kerja, yaitu : 1. Construction Package
19
Construction Package/Construction Document, hal yang perlu disiapkan adalah semua gambar kerja dan detail dalam format dwg/autoCad beserta spesifikasinya yang telah di persiapkan dalam tahap DD sebelumnya. Dalam tahap ini juga disertakan Bill of Quantity (BOQ) yang merupakan dokumen berisikan informasi luasan wilayah dan banyaknya material yang dibutuhkan.
Gambar 6. Tahapan pengerjaan proyek pada AECOM Singapore (Sumber : AECOM Singapore Pte. Ltd) 2. Tender Document AECOM selaku konsultan desain mempersiapkan tender document yang akan dilelang kepada para kontraktor. Dokumen yang dipersiapkn merupakan full
20
set of design drawing, spesifikasinya, dan juga BOQ yang telah dipersiapkan pada tahap construction package. Dokumen tender akan digunakan oleh kontraktor peserta tender dalam merencanakan anggaran biaya pembangunan proyek tersebut. 3. Shop Drawing Review Penawaran dari pihak kontraktor yang memenangkan tender, akan dievaluasi pada tahap ini oleh AECOM sebelum dilakukan pembangunan. Dokumen ini merupakan intepretasi dari pihak kontrantor terhadap desain yang dibuat oleh konsultan. Evaluasi diperlukan agar tujuan desain yang ingin ditampilkan dapat terwujud sesuai yang telah direncanakan. Pada proyek yang sangat besar, review akan dibantu oleh manajemen konstruksi. 4. Construction Observation Pada tahap ini AECOM memberikan proses persetujuan dan juga melakukan observasi ke lapang pada saat tahap pembangunan, kemudian memberikan laporan yakni berupa construction observation report kepada klien. Dalam report akan dibahas hal-hal yang telah berjalan sesui maupun tidak sesuai antara desain dan implementasinya. AECOM memberikan saran dan pendapatnya mengenai implementasi yang sedang berjalan. e. End of Project Pada akhir pembangunan, atas permintaan klien akan dibuatkan dokumen as-built drawing. 5. As-Built Drawing Dokumen ini merupakan paket gambar yang dibuat setelah proyek selesai dibangun, dan berisikan informasi gambar sesuai dnegan kondisi lapang. Untuk mempersiapkan dokumen ini, diperlukan sumber daya dan ketelitian, karena akan banyak sekali hal-hal detail yang digambar. Umumnya proyek-proyek yang dikerjakan oleh AECOM tidak sampai pada tahap ini, tahap ini dilakukan hanya atas dasar keinginan klien dan perjanjian yang telah dilakukan. Dalam penanganan sebuah proyek AECOM tidak selalu mengikuti tahapan secara penuh yang telah disebutkan di atas, karena setiap proyek memiliki perjanjian yang berbeda-beda tergantung pada perjanjian antara klien dan jasa konsultasi yang diminta. Tanda bahwa suatu proyek berakhir adalah adanya
21
handover atau serah terima proyek dari pihak AECOM selaku konsultan kepada klien. Pada saat kegiatan magang berlangsung, proyek House of Woodneuk berada pada tahap Concept Design dan mulai bergabung pada saat memasuki tahap Schematic Design. 3.4
Data Magang dan Analisis Bentuk data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder
dalam bentuk deskriptif dan spasial. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh berdasarkan studi pustaka, hasil wawancara dengan beberapa pihak terkait, serta informasi yang ada di perusahaan yang diperoleh atas hasil observasi lapang yang dilakukan oleh staf yang berkepentingan di perusahaan (Tabel 2). Tabel 2. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data proyek magang No. Aspek Jenis Bentuk Sumber Administrasi Data primer dan Observasi 1. Proyek wilayah sekunder Lapang dan Studi Pustaka Sejarah Data Primer dan Observasi Sekunder Lapang dan Studi Pustaka Iklim Data Sekunder Studi Pustaka Aksesibilitas Data Primer dan Observasi Sekunder Lapang dan Studi Pustaka Vegetasi Data sekunder Studi Pustaka User kawasan Data Primer dan Observasi Sekunder Lapang dan Studi Pustaka Sosial ekonomi Data Sekunder Studi Pustaka, dan budaya Wawancara Kelembagaan/ Data Sekunder Studi Pustaka, 2. Perusahaan Struktur Wawancara organisasi Sistem kerja Data Sekunder Studi Pustaka, Wawancara Data-data yang diperoleh yakni berupa data mengenai perusahaan dan mengenai produk perusahaan berupa proyek yang sedang dikerjakan yakni House of Woodenuk. Data-data ini akan dibahas dan dianalisis menggunakan metode
22
deskriptif, yang hasilnya hasil analisis tersebut akan dibandingkan menurut teori yang telah ditelusuri dalam tinjuan pustaka. 3.5
Batasan Magang Kegiatan magang yang dilakukan selama tiga bulan dengan mengikuti
metode dan tahapan proses pekerjaan lanskap yang dilakukan oleh perusahaan AECOM Singapore Pte. Ltd.
23